A. Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana Kamu sudah mengenal garam dapur sebelum mempelajari kimia, bukan? Tetapi, tahukah kamu bahwa garam dapur merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur natrium dan klorida. Berdasarkan komponen penyusunnya, mungkin kamu dapa menduga bentuk rumus kimianya. Rumus kimia garam dapur ialah NaCl dan disebut juga senyawa natrium klorida Bagaimana aramu untuk mengenal nama-nama senyawa berdasarkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus? Salah satu lembaga internasional dalam bidang tatanama senyawa berdasarkan IUPAC yang berdiri dibawah bimbingan UNESCO telah menyusun suatu aturan. Aturan tersebut digunakan secara beragam diseluruh negara. Berikut ini akan dibahas mengenai persamaan senyawa biner dan poliatomik. 1. Tatanama Senyawa Biner dan Poliatomik a. Senyawa biner Nama suatu senyawa pada umumnya menunjukkan komposisi atom-atom yang menyusun senyawa tersebut. Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri dari unsur logam dan bukan logam atau keseluruhannya merupakan unsur bukan logam. 1. Bila senyawa biner terdiri dari unsur logam dan bukan logam, penamaan senyawanya sebagai berikut.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nama logam
NaCl = Natrium KloridaNama bukan logam + ida
A. Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana
Kamu sudah mengenal garam dapur sebelum mempelajari kimia, bukan? Tetapi,
tahukah kamu bahwa garam dapur merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur natrium
dan klorida. Berdasarkan komponen penyusunnya, mungkin kamu dapa menduga bentuk
rumus kimianya. Rumus kimia garam dapur ialah NaCl dan disebut juga senyawa natrium
klorida
Bagaimana aramu untuk mengenal nama-nama senyawa berdasarkan komponen
penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?
Salah satu lembaga internasional dalam bidang tatanama senyawa berdasarkan
IUPAC yang berdiri dibawah bimbingan UNESCO telah menyusun suatu aturan. Aturan
tersebut digunakan secara beragam diseluruh negara. Berikut ini akan dibahas mengenai
persamaan senyawa biner dan poliatomik.
1. Tatanama Senyawa Biner dan Poliatomik
a. Senyawa biner
Nama suatu senyawa pada umumnya menunjukkan komposisi atom-atom
yang menyusun senyawa tersebut.
Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur.
Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri dari unsur logam dan bukan logam
atau keseluruhannya merupakan unsur bukan logam.
1. Bila senyawa biner terdiri dari unsur logam dan bukan logam, penamaan
senyawanya sebagai berikut.
a. Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur
bukan logam yang diakhiri dengan akhiran ida.
Perhatikan contoh berikut!
Nama logam
MgBr2 = Magnesium Bromida
Nama bukan logam + ida
Contoh yang lainnya sebagai berikut.
LiCl = Litium klorida; CaC2 = Kalsium karbida;
Na2O = Natrium oksida; CaO = Kalsium oksida;
RbI = Rubidium iodida; BaO = Barium oksida;
K2O = Kalium oksida; Al2O3 = Aluminium oksida.
b. Untuk unsur logam yang mempunyai biloks (bilangan oksidasi) lebih dari
satu jenis maka harga biloks dituliskan dengan angka Romawi dan nama unsur
logam dengan bahasa Indonesia.
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam persenyawaan sama dengan banyaknya
muatan listrik unsur tersebut dalam persenyaaan.
Contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini!
Tabel 2.1 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis
Unsur Biloks Senyawa Nama senyawa
Fe +2 FeCl2 Besi(II) klorida
FeO Besi(II) oksida
+3 FeBr3 Besi(III) bromida
Fe2O3 Besi(III) oksida
Cu +1 Cul Tembaga(I) iodida
Cu2O Tembaga(I) oksida
+2 CuCl2 Tembaga(II) klorida
CuO Tembaga(II) oksida
Berdasarkan Tabel 2.1, kamu dapat melihat bahwa senyawa yang
terbentuk merupakan senyawa yan berikatan ion. Kamu sudah mempelajari
tentang ikatan ion pada Bab 1. Jika kamu lupa, ingat dan buka kembali
pelajaran Bab 1.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ikatan ion terbentuk dari atom yang
bermuatan positif dan atom bermuatan negatif yang melakukan serah terima
elektron.
Contohnya sebagai berikut.
(1) Kalsium klorida (CaCl2)terbentuk dari ion Ca2+ (ion positif) dan Cl- (ion
negatif)
(2) Magnesium oksida (MgO) terbentuk dari ion Mg2+ (ion positif) dan O2-
(ion negatif).
Secara sederhana penulisan rumus kimia yang berikatan ion dengan adanya
serah terima elektron dapat dirumuskan sebagai berikut.
c. Selain itu, penamaan unsur logam yang memiliki biloks lebih dari satu jenis
dapat juga dituliskan sebagai berikut.
(1) Unsur logam yang memiliki biloks besar ditulis dengan akhiran i.
(2) Unsur logam yang memiliki biloks kecil ditulis dengan akhiran o.
Contohnya ialah
Cu+ = Kupro;
Cu2+ = Kupri;
Fe2+ = Ferro;
Fe3+ = Ferri;
CO2+ = Kobalto;
CO3+ = Kobalti;
Cr2+ = Kromo;
Cr3+ = Kromi;
Sn2+ = Stano;
Sn4+ = Stani;
Pb2+ = Plumbo;
Pb4+ = Plumbi.
Bagaimana penamaan senyawa biner yang terdiri dari unsur bukan logam?
2. Bila senyawa biner terdiri dari unsur bukan logam dan bukan logam, penamaan,
senyawanya sebagai berikut.
a) Untuk unsur bukan logam yang memiliki biloks hanya satu jenis tidak
dituliskan dengan angka Romawi. Misalnya , H2O = Hidrogen oksida dan
H2S = Hidrogen sulfida.
b) Untuk unsur bukan logam yang biloksnya lebih dari satu jenis dapat ditulis
dengan angka romawi.
Perhatikan contoh berikut pada Tabel 2.2!
AxBy Ay+ + Bx-
Tabel 2.2 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis
Unsur Biloks Senyawa Nama senyawa
N +1
+2
+3
+4
+5
N2O
NO
N2O3
NO2
N2O5
Nitrogen (I) oksida
Nitrogen (II) oksida
Nitrogen (III) oksida
Nitrogen (IV) oksida
Nitrogen (V) oksida
S +4
+6
SO2
SO3
Belerang (IV) oksida
Belerang (VI) oksida
=
Berdasarkan Tabel 2.2, kamu dapat mengetahui bahwa senyawa yang terbentuk merupakan
senyawa yang berikatan kovalen. Coba, kamu buka pelajaran Bab 1 untuk mengingat lagi
tentang ikatan kovalen.
a) Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yang diikat dan diberi awalan sebagai
Untuk penulisan rumus kimia, perhatikan masing-masing muatan yang terkandung dalam ionnya.
Perhatikan contoh berikut!
Kalsium fosfat
berasal dari ion Ca2+
berasal dari ion PO43-
Sehingga penulisan rumus kimianya ialah CA3(PO4)2
Barium Sulfat
berasal dari ion Ba2+
berasal dari ino SO42-
Sehingga penulisan rumus kimianya Ba2(SO4)2 ditulis BaSO4
Tembaga(I) kromat
berasal dari ion Cu+
berasal dari ion CrO42-
Sehingga penulisan rumus kimianya adalah Cu2CrO4
Umumnya senyawa organik banyak mengandung unsure karbon dan unsure yang
lainnya dalam jumlah yang tidak banyak, seperti unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, belereng,
dan fosfor.
Berikut ini merupakan contoh beberapa senyawa organik sederhana yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 2.6 beberapa senyawa organik sederhana
Rumus kimia Nama senyawa Nama senyawa yang sering
dikenal
Kegunaan
CH4 Metana Gas alam Bahan bakar
C3H8 Propana Terdapat dalam LPG Bahan bakar
C8H18 Oktana Terdapat dalam bensin Bahan bakar
C2H2 Etuna Gas karbit Pengelasan
CH3COOH Asam asetat Asam cuka Penyedap masakan
C6H12O6 Glukosa Gula Pemanis
Kamu akan mempelajari senyawa organik lebih lanjut pada bahan kajian berikutnya.
Agar kamu lebih mengerti mengenai penamaan senyawa poliatomik, jawab pertanyaan yang diberikan berikut secara singkat dan jelas sesuai dengan kemampuanmu.
1) Berikan nama untuk senyawa berikut!a) Mg(OH)2 c) MgSO4