Top Banner
*Kloramfenikol pilihan pertama pada pengobatan penderita demam tifoid. Dosis yang diberikan adalah 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 kali pemberian selama 10- 14 hari, sedang pada kasus dengan malnutrisi, pengobatan dapat diperpanjang sampai 21 hari *Tiamfenikol Turunan kloramfenikol Penetrasi baik ke cairan serebrospinal tulang dan sputum Disekresi utuh dalam urin. Dosis : 50 mg/kgBB *Sefiksim Golongan sefalosporin generasi ketiga Spektrum aktifitas yang lebih luas. Dapat menembus plasenta dan dieksresi dalam bentuk utuh tanpa diubah Dosis : 20 mg/kgBB/hari, 2 dosis 8 hari Pada demam tifoid kasus berat seperti delirium, koma, dan atau syok, deksametason dosis tinggi 1-3 mg /kgBB/hari disamping antibiotic yang memadai dapat menurunkan angka kematian PENATALAKSANAAN
18

Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Dec 15, 2014

Download

Documents

Nashwa Fathira

ayo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

*Kloramfenikol pilihan pertama pada pengobatan penderita demam tifoid. Dosis yang diberikan adalah 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 kali pemberian selama 10-14 hari, sedang pada kasus dengan malnutrisi, pengobatan dapat diperpanjang sampai 21 hari

*Tiamfenikol Turunan kloramfenikol Penetrasi baik ke cairan serebrospinal tulang dan sputum Disekresi utuh dalam urin. Dosis : 50 mg/kgBB*Sefiksim Golongan sefalosporin generasi ketiga Spektrum aktifitas yang lebih luas. Dapat menembus

plasenta dan dieksresi dalam bentuk utuh tanpa diubah Dosis : 20 mg/kgBB/hari, 2 dosis 8 hari Pada demam tifoid kasus berat seperti delirium, koma,

dan atau syok, deksametason dosis tinggi 1-3 mg /kgBB/hari disamping antibiotic yang memadai dapat menurunkan angka kematian

PENATALAKSANAAN

Page 2: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN Nama : Muthia Umur : 15 tahun 2 bulan Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Andalas ANAMNESIS : (diberikan oleh pasien dan ibu

kandung pasien) Seorang pasien perempuan berumur 15

tahun dirawat di Bangsal Anak RSUP Dr. M Djamil sejak tanggal 06 Juli 2008 dengan:

Keluhan utama : Demam sejak 7 hari sebelum masuk RS.

Page 3: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Riwayat Penyakit Sekarang : Demam sejak 7 hari sebelum masuk RS, demam tinggi

terutama sore dan malam hari, hilang timbul, tidak menggigil dan tidak berkeringat, tidak disertai kejang.

Sakit perut sejak 4 hari sebelum masuk RS, disertai dengan rasa mual, muntah tidak ada

Nafsu makan menurun sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat perdarahan hidung, gusi, saluran cerna tidak ada

Batuk dan pilek tidak ada, sesak napas tidak ada BAB tidak ada sejak 2 hari sebelum masuk RS BAK biasa. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya Riwayat Penyakit keluarga : Adik kandung pasien dirawat dibangsal Anak dengan

diagnosa thypoid

Page 4: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Sakit berat Kesadaran : apatis Tekanan darah : 90/60 mmHg Frekuensi nadi : 80 x/menit Frekuensi nafas : 20 x/menit Suhu : 38,5 0C Berat badan : 23,5 kg Tinggi badan : 134 cm Status gizi - BB/U = 23,5/52 = 45,2 % - TB/U = 134/162 = 82,7 % - BB/TB = 23,5/30 = 78,3% Kesan: Status gizi kurang

Page 5: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Kulit : teraba hangat, tidak sianosis, tidak ikterik, ptechie (-) Kepala : Bentuk bulat simetris, rambut hitam, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil

isokhor, diameter 2 mm, reflek cahaya +/+ Telinga : tidak ditemukan kelainan Hidung : tidak ditemukan kelainan Mulut : bibir kering, pecah-pecah, sianosis (-), lidah kotor (-),

tremor (-) Tonsil : T1 – T1 tidak hiperemis. Faring : Tidak hiperemis Leher : Kaku kuduk (-), kelenjar getah bening tidak membesar. Thoraks Paru : Inspeksi : normochest, simetris Palpasi : fremitus kanan=kiri Perkusi : sonor kanan=kiri Auskultasi : vesikuler kanan=kiri, ronchi (-),

wheezing (-) Jantung : Inspeksi : iktus tidak terlihat Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi : jantung dalam batas normal Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,

bising (-)

Page 6: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Abdomen Inspeksi : tidak membuncit, distensi (-) Palpasi : hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal - Punggung : tidak ditemukan kelainan - Genitalia : tidak ditemukan kelainan - Anus : tidak ditemukan kelainan - Extremitas : extremitas hangat, sianosis (-),

Reflek fisiologis +/+, Reflek patologis -/-

Page 7: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Hemoglobin : 14,5 g/dl Leukosit : 6500 /mm3 DC : 0/0/8/71/18/3 thypus H : + 1/320 thypus O : + 1/- Urine Makroskopis : warna agak kuning ,tidak keruh Mikroskopis : Leukosit : 1-2 Eritrosit : 0-1 Silinder : - Kristal : - Epitel : - Kimia : Protein : - Glukosa : - Bilirubin : - Urobiinogen : - Feses Makroskopis : warna kuning, konsistensi lunak, darah (-),

lendir (-) Mikrosopis : Leukosit : - Eritrosit : - telur cacing : -

Page 8: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

DIAGNOSIS KERJA : Observasi demam tifoid Gizi kurang DIAGNOSIS BANDING : - ISK - Malaria TERAPI : Parasetamol 250 mg (bila T ≥ 38,50C) ML DSP 2000 kkal (RDA = 80 kkal 80 x 25

= 2000 kkal) Rencana : - Tes widal - Kultur empedu

Page 9: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

FOLLOW UP 9-7-2009 S/ : Demam (-), mual (+), muntah (+) bila makan,

sakit perut (-), nafsu makan (-), makan tidak mau,BAB konsistensi encer warna kuning, BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 90x/1’ Nafas: 24x/1’ suhu: 37o C BB: 22 Kg

Kulit : perabaan hangat , ptechie (-) Mata : conjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor, tremor (-),

pinggir hiperemis Abdomen : NT pada epigastrium (+) Tes Widal : thypus H : 1/320 thypus O : 1/160 Kesan : Peningkatan titer antigen H dan O sesuai dengan

demam tifoid Th/ - ML DSP 2000 kkal Parasetamol 250 mg (bila T ≥ 38,50C) Khloramfenicol 3 x 500 mg Sikap : Pasang NGT ganti diet dengan MC

Page 10: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

12-7-2009 S/ : Demam (-),mual (+), muntah (+) sebanyak 3

kali, jumlah ¼ gelas, sakit perut (-), nafsu makan (-),BAB encer sebanyak 3 kali, , jumlah 3-4 sdm/hr, darah (-) lendir (-), BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 90x/1’ Nafas: 24x/1’ suhu: 37o C BB: 22 Kg

Kulit : perabaan hangat , ptechie (-) Mata : cekung, air mata ada, conjungtiva tak anemis,

sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor,tremor (-)

pinggir hiperemis Abdomen : NT pada epigastrium (-) Kesan : diare dehidrasi sedang + intake sulit Th/ - ML 8 x 250 cc - IVFD 2A : 120 cc/jam 30 tetes/’ - Parasetamol 250 mg (bila T ≥ 38,50C) - Indoralit 200 cc/ BAB encer - Khloramfenicol 3 x 500 mg

Page 11: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

13 - 7 - 2009 S/ : Demam (-),mual (+), muntah (+) sebanyak 1 kali, ¼

gelas ,skit perut (-),nafsu makan (-),BAB encer sbanyak 3 kali, jumlah 3-4 sdm/hr,darah (-) lendir (-), BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 92x/1’ Nafas: 24x/1’ suhu: 36,8o C BB: 22 Kg

Kulit : perabaan hangat , ptechie (-) Mata : Konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor, tremor (-),

pinggir hiperemis Abdomen : NT pada epigastrium (-), turgor kembali cepat Ekstermitas : akral hangat, perfusi baik K/ - Demam tifoid - Diare akut tanpa dehidrasi Th/ ML 8 x 250 cc IVFD G : Z 3:1 4 tetes/’ Parasetamol 250 mg (bila T ≥ 38,50C) Indoralit 200 cc/ BAB encer Khloramfenicol 3 x 500 mg R/ - Analisis feses - Widal ulang

Page 12: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

16 - 7 - 2009 S/ : Demam (-), mual (-),muntah (+) 1x sebanyak 1 sendok

makan, sakit perut (-), nafsu makan (-),makan cuma 3 sendok makan, BAB dan BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 82x/1’ Nafas: 25x/1’ T: 37o C BB: 23 Kg

Kulit : perabaan hangat , lemak subcutis tipis Mata : cekung, air mata ada, conjungtiva tak anemis, sklera

tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor, tremor (-),

pinggir hiperemis Cor dan pulmo : dalam batas normal Abdomen : NT pada epigastrium (-) K/ perbaikan Th/ - Kloramfenikol 3 x 500 mg - ML DSP 2000 kkal R/ tes mantoux S/ Pasang NGT

Page 13: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

21 – 7 – 2009 S/ : Demam (+), mual (+), muntah (+) sebanyak 3 kali,jumlah

¼ gelas, sakit perut (-), nafsu makan (-), tidak mau makan, makanan habis ½ porsi, BAB dan BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 108x/1’ Nafas: 26x/1’ suhu: 36,7o C BB: 21 Kg

Kulit : perabaan hangat , lemak subcutis tipis Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor, tremor (-),

pinggir hiperemis Cor dan pulmo : dalam batas normal Abdomen : NT pada epigastrium (-) Mantoux tes : (-) Th/ -IVFD Z : A 4 tts/1’ makro MC 6 x 250 cc (nabati tanpa protein) ML 600 kkal Ceftazidim 3 x 175 mg PCT 250 mg (bila T ≥ 38,50C) Candistatin 4 x 3mg Domperidon 3 x 8 mg Oralit 200 cc/ bila muntah/ BAB encer

Page 14: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

23-7-2009 S/ :Demam (+), mual (+), muntah (+) sebanyak 2 kali, jumlah ¼

gelas/x, sakit perut (-) , nafsu makan (-), tidak mau makan, makanan habis ½ porsi,BAB

encer sebanyak 2x jumlah 2-3 sdm/x dan BAK biasa O/ kes: sadar TD : 90/60 Nadi: 80x/1’ Nafas: 28x/1’ suhu: 38o C

BB: 21 Kg Kulit : perabaan hangat , lemak subcutis tipis Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, Lidah kotor, tremor (-), pinggir

hiperemis Cor dan pulmo : dalam batas normal Abdomen : NT pada epigastrium (-) K/ - demam tifoid - Intake kurang Th/ - MC 5 x 250 cc (nabati tanpa protein) - ML DSP 750 kkal - Ceftazidin 3 x 175 mg - Vitaplex 2x1 tab - Ranitidin 2x1 tab - Candistatin 4x3cc - Domperidon 3x8mg S/ Ganti diet dengan F135 6 x 200 cc

Page 15: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

24-7-2009 S/ :Demam (-), mual (-), muntah (-), sakit perut (-),

nafsu makan (-), susu F135 hanya diminum 2x,BAB encer sebanyak 5x jumlah 2-3 sdm/x, BAK biasa

O/ kes: sadar TD : 100/70 Nadi: 100x/1’ Nafas: 26x/1’ suhu: 36,5o C BB: 20,5 Kg

Kulit : perabaan hangat , lemak subcutis tipis Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, tremor (-), pinggir

hiperemis Cor dan pulmo : dalam batas normal Abdomen : NT pada epigastrium (-), distensi (-) K/ - Intake masih kurang - Anak tidak toleransi dengan F135 S/ Ganti F135 dengan MC nabati 4 x 250 cc dan ML

500 kkal

Page 16: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

28-7-2009 S/ : Demam (-), mual (-), muntah (-), sakit perut (-) , MC habis, ML habis, BAB dan BAK biasa   O/ kes: sadar TD : 100/70 Nadi: 98x/1’ Nafas:

25x/1’ suhu: 36,5o C BB: 21,5 Kg Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik Mulut : bibir pecah-pecah, kering, tremor (-), pinggir

lidah hiperemis Cor dan pulmo : dalam batas normal Abdomen : NT pada epigastrium (-), distensi (-) K/ Stabil Th/ - MC 4 x 250 cc - ML 500 kkal - Vitaplex 2x1 tab - Candistatin 4x3cc

Page 17: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

30-7-2009 S/ : Demam (-), mual (-), muntah (-), sakit

perut (-),makan habis, BAB dan BAK biasa O/ kes: sadar TD : 100/80 Nadi: 90x/1’

Nafas: 24x/1’ suhu: 37o C BB: 22 Kg Th/ - MB DSP 2000 kkal - Vitaplex 2x1 tab Pasien pulang

Page 18: Tatalaksana Demam Tifoid&Case1

Diskusi

Telah dilaporkan seorang pasien perempuan umur 15 2/12 tahun masuk bangsal anak RSUP DR.M.Djamil tanggal 6 Juli 2009 dengan diagnosis kerja Demam Tifoid.

karena pada anamnesis ditemukan gejala klinis pada pasien yaitu demam tinggi terutama sore dan malam hari, sakit perut,mual, nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran somnolen, status gizi yang kurang menurut BB/TB

Sedangkan dari pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar thypus H : + 1/320 dan thypus O : + 1/160

Pasien dengan demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari