1 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 3.9 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana. Indikator: 1. Menentukan nama senyawa kimia biner logam – nonlogam 2. Menentukan nama senyawa kimia biner nonlogam – nonlogam 3. Menentukan nama senyawa kimia poliatomik sederhana 4.9 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana. Indikator: 1. Memberi nama senyawa-senyawa kimia sederhana menurut aturan IUPAC BAB 4
12
Embed
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB 4 · PDF file2 A. Tata Nama Senyawa Sederhana Setiap rumus kimia mempunyai nama dengan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disebut tata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
3.9 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
Indikator:
1. Menentukan nama senyawa kimia biner logam – nonlogam
2. Menentukan nama senyawa kimia biner nonlogam – nonlogam
3. Menentukan nama senyawa kimia poliatomik sederhana
4.9 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
Indikator:
1. Memberi nama senyawa-senyawa kimia sederhana menurut aturan IUPAC
BAB 4
2
A. Tata Nama Senyawa Sederhana
Setiap rumus kimia mempunyai nama dengan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disebut tata
nama senyawa. Dengan mengetahui rumus kimia, kita dapat menuliskan zat-zat yang bereaksi dan hasil
reaksinya dalam suatu persamaan reaksi.
Tata nama sistematik dari senyawa kimia disusun dan diatur oleh IUPAC (International Union of
Pure and Applied Chemistry atau organisasi Internasional Kimia Murni dan Terapan). Penerapan tata
nama senyawa kimia meliputi senyawa – senyawa biner, poliatomik, dan ionik.
1. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Logam dan Nonlogam
Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang tersusun atas dua unsur
kimia disebut senyawa biner. Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan
nonlogam.
a. Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur (senyawa biner) menggunakan akhiran –ida.
b. Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu diikuti unsur nonlogam (anion).
c. Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak berpengaruh terhadap penamaan senyawa.
Contoh:
KCl = kalium klorida
NaCl = natrium klorida
MgI2 = magnesium iodida
MgO = magnesium oksida
Na2S = natrium sulfida
d. Jika kation berasal dari logam yang memiliki jumlah muatan lebih dari satu, maka Di belakang nama
logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi
dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran –ida.
Contoh:
FeCl2 = besi (II) klorida
FeCl3 = besi (III) klorida
CuO = Tembaga (II) oksida
2. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Nonlogam dan Nonlogam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa kovalen biner. Cara penamaan
senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion, yaitu diberi akhiran "ida". Jika pasangan unsur
hanya membentuk satu jenis senyawa, angka indeks (jumlah atom) tidak perlu disebutkan.
Contoh:
HCl = hidrogen klorida
Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari satu senyawa
biner. Penamaan senyawa harus disebutkan jumlah atomnya dalam angka
latin dengan indeks dalam bahasa Yunani, sebagai berikut:
Indeks angka satu untuk unsur pertama umumnya tidak pernah disebutkan.
Contoh:
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
N2O5 = dinitrogen pentoksida
HBr = hidrogen bromida
HF = hidrogen fluorida
CS2 = karbon disulfida
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
3
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!
a. LiCl
b. RbI
c. CaCl2
d. SrO
e. Al2O3
f. NaF
g. Fe2O3
h. SnCl2
i. MnO
j. CaS
2. Tuliskan rumus senyawa ion yang mempunyai nama berikut!
a. Natrium sulfida
b. Magnesium oksida
c. Aluminium sulfida
d. Stronsium klorida
e. Magnesium nitrida
f. Tembaga (II) klorida
g. Tembaga (I) oksida
h. Seng (II) iodida
i. Kromium (II) oksida
j. Timah (II) oksida
3. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut.
a. CO
b. PCl5
c. CO2
d. SCl6
e. SiCl4
f. SO2
g. Cl2O
h. CBr4
i. Cl2O5
j. ClF3
4. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut.
a. Fosforus triklorida
b. Karbon disulfida
c. Karbon tetraklorida
d. Difosforus trioksida
e. Dinitrogen trioksida
f. Diklorin heptaoksida
g. Silikon dioksida
h. Sulfur trioksida
i. Diklorin trioksida
j. Diarsen trioksida
Soal Latihan!
1
4
3. Tata Nama Senyawa Poliatomik
Senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda. Pada umumnya senyawa ini
dibentuk oleh ion-ion poliatomik. Ion-ion poliatomik itu sendiri adalah ion-ion yang terdiri atas dua atom
atau lebih yang terikat bersama, umumnya dijumpai tersusun atas unsur-unsur nonlogam.
Tabel 4.1 Rumus dan Nama Ion – ion Poliatomik
Ion Nama Ion Ion Nama Ion
NH4+
Ammonium CO32-
Karbonat
OH- Hidroksida HCO3
- Bikarbonat
CN-
Sianida SO32-
Sulfit
NO2-
Nitrit HSO3-
Bisulfit
NO3-
Nitrat SO42-
Sulfat
ClO-
Hipoklorit SCN-
Tiosianat
ClO2-
Klorit S2O32-
Tiosulfat
ClO3-
Klorat CrO42-
Kromat
ClO4-
Perklorat Cr2O72-
Dikromat
MnO4-
Permanganat PO43-
Fosfat
CH3COO-
Asetat PO33-
Fosfit
C2O42-
Oksalat HPO42-
Hidrogen fosfat
MnO42-
Manganat H2PO4-
Dihidrogen fosfat
Nama senyawa ion poliatomik adalah gabungan nama kation, nama anion dan angka indeks tidak
disebutkan. Senyawa ion bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Contoh:
NaClO = natrium hipoklorit
KMnO4 = kalium permanganat
CaCO3 = kalsium karbonat
KNO3 = kalium nitrat
4. Tata Nama Senyawa Asam
Asam adalah senyawa kovalen yang terdiri atas ion H+ (sebagai kation)
dan suatu anion. Penamaan asam didahului dengan kata asam yang diikuti nama anion.
Contoh:
HBr = asam bromida
H2SO4 = asam sulfat
HNO3 = asam nitrat
5. Tata Nama Senyawa Basa
Pada umumnya basa adalah senyawa ion dari logam dengan ion OH–.
Penamaannya diawali dengan menyebutkan ion logam dan diikuti dengan
hidroksida.
Contoh:
KOH = kalium hidroksida
Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Fe(OH)2 = besi (II) hidroksida
1. Tuliskan nama asam dengan rumus kimia sebagai berikut.
a. H2CO3
b. H2SO3
c. H2S
d. HCl
e. H3PO3
f. CH3COOH
Soal Latihan!
2
5
2. Tuliskan rumus kimia asam-asam berikut.
a. Asam sulfat
b. Asam klorat
c. Asam oksalat
d. Asam fosfat
e. Asam perklorat
f. Asam nitrit
3. Tuliskan nama dari basa berikut ini.
a. Fe(OH)2
b. Zn(OH)2
c. Cr(OH)3
d. KOH
e. Au(OH)3
f. Sn(OH)2
4. Tuliskan rumus kimia dari basa berikut ini.
a. Natrium hidroksida
b. Tembaga (II) hidroksida
c. Aluminium hidroksida
d. Nikel (II) hidroksida
e. Kalsium hidroksida
f. Raksa (I) hidroksida
5. Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut.
a. CaCO3
b. Na2HPO4
c. NaHCO3
d. KNO3
e. MgSO4
f. K2MnO4
6. Tuliskan rumus kimia dan bentuk ion-ion yang terdapat dalam senyawa berikut:
a. Amonium fosfat
b. Natrium sulfida
c. Natrium dihidrogen fosfat
d. Barium sulfat
e. Besi (II) nitrat
f. Tembaga (I) asetat
7. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari kation dan anion berikut, serta beri nama senyawa yang
terbentuk!
Kation
Anion
Cl-
NO2-
SO42-
Cr2O72-
PO43-
K+
Ca2+
Zn2+
Ag+
Al3+
B. Persamaan Reaksi
Kita mengenal perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut juga
reaksi kimia. Contoh perubahan kimia yang dapat diamati di lingkungan kita yaitu kayu dibakar menjadi
arang dan besi berkarat.
Reaksi kimia dapat diamati karena adanya perubahan dari warna zat
mula-mula. Selain perubahan warna, ada gejala lain yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yaitu
perubahan wujud, suhu, adanya gas, atau terbentuknya endapan.
6
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat
pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi dituliskan di
ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas
kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia.
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan reaksinya
adalah:
Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus kimia menjadi:
Mg + Cl2 → MgCl2
Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di
sebelah kiri tanda panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan tanda panah. Anak panah
dibaca yang artinya “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous
atau aq).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.
Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk
menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel
zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.