Top Banner
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix” Stanley Karouw [email protected] +628114355547, @stanley_karouw 1
12

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Nov 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI“IT Valuation Matrix”

Stanley [email protected]

+628114355547, @stanley_karouw

1

Page 2: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

More on IT value ...

Ranti [2008]: 13 kategori manfaat bisnis TI;73 sub-kateogri manfaat bisnis TI dan 3 manfaat bisnis yang UNIK di Indonesia.

2

Page 3: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Ranti [2008]: 3 manfaat bisnis yang UNIK di Indonesia.

Ketiga manfaat bisnis TI itu adalah:1. (reducing cost of) subscription cost selected reading materials or subscription cost per employee, dapat diartikan sebagai pengurangan biaya berlangganan untuk materi bacaan tertentu (misalnya koran atau majalah elektronik) atau biaya langganan setiap karyawan.2. (increasing image caused by) complying with regulations, yang dapat diartikan sebagai memperkuat image suatu organisasi karena turut mematuhi aturan-aturan tertentu, yang mengikat organisasi tersebut.3. (increasing image caused by) using branded system, yang dapat diartikan sebagai meningkatkan image organisasi karena menggunakan suatu aplikasi tertentu yang terkenal.

3

Page 4: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Ranti [2008]: 13 kategori, 73 sub-kategori

4

Page 5: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Ranti [2008]: 13 kategori, 73 sub-kategori

5

Page 6: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

H. Wowor and S. Karouw, "Quantifying IT business value: case study of North Sulawesi province, Indonesia," 2012 International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS), Depok, 2012, pp. 167-172.

6

Page 7: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

7

Karouw, S. (2014). DESIGNING MOBILE-BASED APPLICATION FOR QUANTIFYING IT BUSINESS VALUE. Jurnal Sistem Informasi, 10(1), 16-19.

Page 8: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Wowor & Karouw [2012]: 17 sub-kategori Manfaat Bisnis TI untuk Pemerintah Daerah

8

1. Mengurangi penggunaan telepon pribadi.2. Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai.3. Proses pengurusan berkas lebih cepat.4. Mempercepat proses pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan. 5. Wajib pajak/penyetor retribusi dapat lebih cepat membayar nilai pajak/retribusi. 6. Pimpinan dan aparatur bisa lebih cepat dan lebih akurat mengambil keputusan dalam perencanaan, penetapan dan evaluasi PAD.7. Mengurangi kesalahan hitung dari aparatur.8. Mengurangi terjadinya kehilangan data. 9. Mengurangi terjadinya kesalahan data wajib pajak/penyetor retribusi dan data hasil penerimaan PAD.10. Menghindari terjadinya pemalsuan data oleh aparatur.11. Menghindari terjadinya penipuan/kecurangan administrasi oleh aparatur.12. Mengurangi kesalahan pembayaran oleh wajib pajak/penyetor retribusi.13. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih yakin dengan nilai pajak yang harus dibayar.14. Wajib pajak/penyetor retribusi merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan.15. Dapat mengetahui dan memahami masalah wajib pajak/penyetor retribusi.16. Meningkatkan image aparatur.17. Meningkatkan kualitas kerja apartur.

Page 9: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Wowor & Karouw [2012]: 8 kategori Manfaat Bisnis TI

1. Kategori Reducing Risk (IRR) dengan 6 (enam) sub-kategori : mengurangi resiko kesalahan hitung, mengurangi resiko kehilangan data, mengurangi resiko dari pemalsuan, mengurangi resiko kecurangan administrasi (fraud) dan mengurangi resiko kesalahan pembayaran.

2. Kategori Accelarating Process (APR) dengan 4 (empat) sub-kategori: mempercepat proses produksi, mempercepat proses pembayaran dan mempercepat proses pembuatan laporan, mempercepat proses pembayaran tagihan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

3. Kategori Increasing Internal Process (IIR) dengan 2 (dua) sub-kategori: meningkatkan layanan eksternal karena mengetahui masalah pelanggan, meningkatkan layanan eksternal karena adanya kepuasan pelanggan.

4. Kategori Reducing Cost (RCO) dengan 1 (satu) sub-kategori: mengurangi biaya komunikasi.

5. Kategori Increased Productivity (IPR) dengan 1 (satu) sub-kategori: meningkatkan produktivitas karena restrukturisasi pembagian fungsi kerja.

6. Kategori Increased Revenue (IRE) dengan 1 (satu) sub-kategori: meningkatkan pendapatan karena meningkatkan kepercayaan pelangaan.

7. Kategori Increasing Quality (IQU) dengan 1 (satu) sub-kategori: meningkatkan kualitas layanan.

8. Kategori Increasing Internal Service (IIR) dengan 1 (satu) sub-kategori: meningkatkan layanan internal.

9

Page 10: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Wowor & Karouw [2012]: 2 kategori Manfaat Bisnis TI Pemda yang MENONJOL

Manfaat bisnis mengurangi resiko (IRR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis dengan sub-kategori terbanyak. Sedangkan manfaat bisnis meningkatkan kecepatan (APR) teridentifikasi sebagai manfaat bisnis yang paling banyak disebutkan oleh responden dan nara sumber.

10

Page 11: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

11

Wowor & Karouw (2012)

Page 12: TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI “IT Valuation Matrix”

Wowor & Karouw [2012]: Investasi TI MENINGKATKAN PAD Pemerintah Daerah secara signifikan

12

No Manfaat

Bisnis Jenis PAD

Kuantifikasi Realisasi Penerimaan sebelum implementasi

TI

Potensi Penerimaan setelah implementasi TI

Potensi Peningkatan Penerimaan PAD

%

1 Accelerating Process (APR)

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

(jumlah notice pajak yang terselesaikan x jumlah jam kerja/ layanan x jumlah rata-rata pendapatan) x kurun waktu

Realisasi Penerimaan PKB yang dilaporkan sebesar Rp 40.757.422.250. Besar rata-rata penerimaan per bulan sebesar Rp 40.757.422.250 / 12 bulan = dibulatkan menjadi Rp 3.396.451.854,- Besar rata-rata penerimaan per hari (untuk 26 hari kerja) sebesar = Rp 130632763,62/ hari kerja = dibulatkan menjadi Rp. 130.632.763,-

Jumlah rata-rata pendapatan adalah Rp 18.000.000 per jam kerja Potensi Rata-rata Penerimaan Pendapatan = 24 jam / hari x Rp. 18.000.000 = Rp 432.000.000 / hari = Rp 12.960.000.000 / bulan

Rata-rata Penerimaan Pendapatan PAD sebelum implementasi TI = Rp 3.395.451.854,- Potensi rata-rata Penerimaan Pendapatan PAD setelah implementasi TI = Rp 12.960.000.000,- Perbandingan Peningkatan Potensi Penerimaan Pendapatan = (Rp 12.960.000.000) : (Rp 3.396.451.854) = Rp 9.563.548.146

282%

2. Reducing Risk (RRI)

Retribusi Pungutan Masuk Taman Nasional Bunaken

(banyaknya wisman yang berkunjung x lama perkunjungan x biaya pungutan retribusi) x

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Utara = 2.000 jiwa Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bunaken

Potensi penerimaan yang dapat dicapai adalah = 1800 jiwa x 3 hari x Rp 50.000 = Rp 270.000.000 Potensi Penerimaan / Tahun untuk PAD sebesar

Besar potensi penerimaan = 20 % x Rp 3.240.000.000 = Rp 648.000.000,- / tahun Resiko Kehilangan Pendapatan dari Pos Retribusi Daerah Pungutan

91 %