Top Banner
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan | Annual Report PT. Bank Harda Internasional, Tbk THE SIGNIFICANCE OF BANK’s GOOD CORPORATE GOVERNANCE As a public company, Bank BHI aims to provide long-term and sustainable value for shareholders and stakeholders. The goal is pursued through every line of banking business. Based on these objectives, Bank BHI is committed to implementing Good Corporate Governance by implementing healthy, transparent and professional business practices. The Implementation of Good Corporate Governance is a bank strategy to protect the interests of stakeholders from any potential complex business risks through strengthening internal conditions at all levels of the organization, as well as improving compliance with regulations, legislation and ethical values which are generally accepted in the banking industry. BASIS FOR IMPLEMENTATION OF GCG As a Commercial Bank, it is imperative that Bank BHI implement Good Corporate Governance in accordance with prevailing regulations, namely the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.55/POJK.03/2016 and Circular of Financial Services Authority (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. CONTINUOUS IMPROVEMENT OF GCG QUALITY The implementation of Good Corporate Governance has an important role in maintaining trust and providing added value for the stakeholders. Board of Commissioners and Board of Directors and all management and employees apply 5 (five) basic principles of Good Corporate Governance: transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. In its implementation, Bank BHI refers to the Regulations of the Financial Services Authority, Bank Indonesia Regulation and best practices in the banking industry. In an effort to improve and increase the quality of good corporate governance, Bank BHI periodically conducts self-assessment on the implementation of Good Corporate Governance consisting of 11 (eleven) aspects of the assessment and prepares for implementation reports so that in the case of deficiencies, immediate corrective action is required. Result of Self-Assessment on the implementation of Corporate Governance in the first semester of 2018 got into the 3 rd Rank category (Fair) and in the second semester of 2018 got into the 2 nd Rank category (Good). The implementation of GCG, includes: Implementation of duties and responsibilities of BoD and BoC; Completeness and performance of the duties of the committees and the work unit that carries out internal control functions; Implementation of compliance functions, internal and external audit function; Implementation of risk management; Provision of funds to related parties and large funds; Bank's strategic plan. Transparency of financial and non-financial condition, governance report and internal reporting; ARTI PENTING TATA KELOLA PERUSAHAAN BAGI BANK BHI Sebagai perusahaan publik, Bank BHI memiliki tujuan untuk memberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Tujuan tersebut diupayakan melalui setiap lini bisnis perbankan yang dikerjakan. Berlandaskan pada tujuan tersebut, Bank BHI memiliki komitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan melaksanakan praktik bisnis yang sehat, transparan dan profesional. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan strategi bank untuk melindungi kepentingan para pemangku kepentingan dari segala potensi risiko bisnis yang kompleks melalui penguatan kondisi internal pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, serta peningkatan kepatuhan terhadap peraturan, perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum di industri perbankan. DASAR PENERAPAN GCG Sebagai Bank Umum, sudah menjadi keharusan bagi Bank BHI untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA BERKELANJUTAN Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik mempunyai peranan penting dalam memelihara kepercayaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh manajemen dan karyawan menerapkan 5 (lima) prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi dan kewajaran. Dalam penerapannya Bank BHI mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Bank Indonesia serta praktik- praktik terbaik pada industri perbankan. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank BHI secara berkala melakukan penilaian sendiri (self-assessment) terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang terdiri dari 11 (sebelas) aspek penilaian dan menyusun laporan pelaksanaan sehingga dalam hal masih terdapat kekurangan maka dapat segera dilakukan tindakan korektif yang diperlukan. Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola Perusahaan, Bank BHI pada semester I tahun 2018 masuk dalam kategori Peringkat 3 (Cukup Baik) dan semester II tahun 2018 masuk dalam kategori Peringkat 2 (Baik). Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik meliputi: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris; Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern; Penerapan manajemen risiko; Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; Rencana strategis; dan Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 48 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
58

Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Aug 15, 2019

Download

Documents

vohanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

THE SIGNIFICANCE OF BANK’s GOOD CORPORATE GOVERNANCEAs a public company, Bank BHI aims to provide long-term andsustainable value for shareholders and stakeholders. The goal ispursued through every line of banking business. Based on theseobjectives, Bank BHI is committed to implementing GoodCorporate Governance by implementing healthy, transparent andprofessional business practices. The Implementation of GoodCorporate Governance is a bank strategy to protect the interestsof stakeholders from any potential complex business risksthrough strengthening internal conditions at all levels of theorganization, as well as improving compliance with regulations,legislation and ethical values which are generally accepted in thebanking industry.

BASIS FOR IMPLEMENTATION OF GCGAs a Commercial Bank, it is imperative that Bank BHI implementGood Corporate Governance in accordance with prevailingregulations, namely the Financial Services Authority Regulation(POJK) No.55/POJK.03/2016 and Circular of Financial ServicesAuthority (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 on the Implementationof Good Corporate Governance for Commercial Banks.

CONTINUOUS IMPROVEMENT OF GCG QUALITYThe implementation of Good Corporate Governance has animportant role in maintaining trust and providing added value forthe stakeholders. Board of Commissioners and Board of Directorsand all management and employees apply 5 (five) basicprinciples of Good Corporate Governance: transparency,accountability, responsibility, independence and fairness. In itsimplementation, Bank BHI refers to the Regulations of theFinancial Services Authority, Bank Indonesia Regulation and bestpractices in the banking industry. In an effort to improve andincrease the quality of good corporate governance, Bank BHIperiodically conducts self-assessment on the implementation ofGood Corporate Governance consisting of 11 (eleven) aspects ofthe assessment and prepares for implementation reports so thatin the case of deficiencies, immediate corrective action isrequired. Result of Self-Assessment on the implementation ofCorporate Governance in the first semester of 2018 got into the3rd Rank category (Fair) and in the second semester of 2018 gotinto the 2nd Rank category (Good). The implementation of GCG,includes:

Implementation of duties and responsibilities of BoD and BoC;

Completeness and performance of the duties of thecommittees and the work unit that carries out internal controlfunctions;

Implementation of compliance functions, internal andexternal audit function;

Implementation of risk management; Provision of funds to related parties and large funds;

Bank's strategic plan. Transparency of financial and non-financial condition,

governance report and internal reporting;

ARTI PENTING TATA KELOLA PERUSAHAAN BAGI BANK BHISebagai perusahaan publik, Bank BHI memiliki tujuan untukmemberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan untuk parapemegang saham dan pemangku kepentingan. Tujuan tersebutdiupayakan melalui setiap lini bisnis perbankan yang dikerjakan.Berlandaskan pada tujuan tersebut, Bank BHI memiliki komitmenuntuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik denganmelaksanakan praktik bisnis yang sehat, transparan danprofesional. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baikmerupakan strategi bank untuk melindungi kepentingan parapemangku kepentingan dari segala potensi risiko bisnis yangkompleks melalui penguatan kondisi internal pada seluruhtingkatan atau jenjang organisasi, serta peningkatan kepatuhanterhadap peraturan, perundang-undangan serta nilai-nilai etikayang berlaku umum di industri perbankan.

DASAR PENERAPAN GCGSebagai Bank Umum, sudah menjadi keharusan bagi Bank BHIuntuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuaidengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Otoritas JasaKeuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 dan Surat EdaranOtoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.13/SEOJK.03/2017 tentangPenerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA BERKELANJUTANPenerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik mempunyaiperanan penting dalam memelihara kepercayaan danmemberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan(stakeholders). Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruhmanajemen dan karyawan menerapkan 5 (lima) prinsip dasarTata Kelola Perusahaan yang baik yaitu transparansi,akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi dan kewajaran.Dalam penerapannya Bank BHI mengacu kepada PeraturanOtoritas Jasa Keuangan, Peraturan Bank Indonesia serta praktik-praktik terbaik pada industri perbankan. Dalam upaya perbaikandan peningkatan kualitas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaanyang baik, Bank BHI secara berkala melakukan penilaian sendiri(self-assessment) terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaanyang terdiri dari 11 (sebelas) aspek penilaian dan menyusunlaporan pelaksanaan sehingga dalam hal masih terdapatkekurangan maka dapat segera dilakukan tindakan korektif yangdiperlukan. Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) PenerapanTata Kelola Perusahaan, Bank BHI pada semester I tahun 2018masuk dalam kategori Peringkat 3 (Cukup Baik) dan semester IItahun 2018 masuk dalam kategori Peringkat 2 (Baik). Penerapanprinsip-prinsip Tata Kelola yang baik meliputi: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan

Komisaris; Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja

yang menjalankan fungsi pengendalian intern;

Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;

Penerapan manajemen risiko; Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana

besar; Rencana strategis; dan Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

48SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 2: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

PENILAIAN PROFIL RISIKO BANK BHIHasil Penilaian Profil Risiko Bank BHI selama tahun 2018 adalah3 (tiga). Peringkat profil risiko tersebut merupakan hasilpenilaian dari peringkat risiko inheren dan peringkat kualitaspenerapan manajemen risiko.

Tabel Penilaian Profil Risiko Tahun 2018

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) TAHUNAN YANGDILAKSANAKAN PADA TANGGAL 23 MEI 2018

ASSESSMENT OF BANK BHI’S RISK PROFILEThe results of the Bank BHI Risk Profile Assessment during 2018are 3 (three). The risk profile rank is the result of an assessmentof the inherent risk ranking and quality ranking of a riskmanagement application.

Table of Risk Profile Assessment in 2018

ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (EGMS) HELDON MAY 23rd, 2018

Struktur dan Mekanisme GCGStructure and Mechanism of GCG

49 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Mata Acara I / Agenda I

Persetujuan laporan tahunan Perseroan tahun buku2017 dan mengesahkan laporan Keuangan perseroan tahun buku 2017 yang telah diaudit olehKantor Akuntan Publik

Approval of the Company's annual report for the 2017 Financial Year and ratifying the company's financial statements for the 2017 financial year audited by the Public Accounting Firm

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

Mata Acara II / Agenda II

Pengesahan laporan tugas pengawasan DewanKomisaris Perseroan tahun buku 2017 dan memberikan pembebasan dan pelunasan tanggungjawab sepenuhnya kepada anggota DireksiPerseroan atas tindakan pengurusan serta anggotaDewan Komisaris Perseroan atas tindakanpengawasan yang telah mereka lakukan selamatahun buku 2017, sejauh tindakan kepengurusandan kepengawasan tersebut tercermin dalamlaporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2017

Ratification of the supervisory report of the Company's Board of Commissioners for the 2017 financial year and full release and repayment of responsibility to members of the Board of Directors for management and members of the Board of Commissioners for supervisory actions they have carried out during the 2017 financial year, as far as the management and the supervisory actions are reflected in annual report of the Company for the 2017 financial year

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Peringkat Risiko Inheren /

Inherent Risk Ranking

Peringkat Kualitas Manajemen

Risiko / Quality Ranking Of Risk

Management

Peringkat Risiko /

Risk Ranking

Risiko Kredit / Credit Risk Moderate Fair 3

Risiko Pasar / Market Risk Low to Moderate Satisfactory 2

Risiko Likuiditas / Liquidity Risk Moderate Fair 3

Risiko Operasional / Operational Risk Moderate Fair 3

Risiko Hukum / Legal Risk Low to Moderate Satisfactory 2

Risiko Reputasi / Reputation Risk Low to Moderate Satisfactory 2

Risiko Stratejik / Strategic Risk Moderate Fair 3

Risiko Kepatuhan / Compliance Risk Low to Moderate Satisfactory 2

Peringkat Komposit / Composite Ranking 3

Profil Risiko / Risk Profile

Q4 2018

Page 3: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris ditunjuk dan diangkat melalui Rapat UmumPemegang Saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) dan berdasarkan posisi per 31 Desember 2018 makasusunan Dewan Komisaris terdiri dari 1 (satu) Komisaris UtamaIndependen, 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu)orang Komisaris seperti tertera di tabel berikut.

Tabel Nama Dewan Komisaris Bank BHI

BOARD OF COMMISSIONERSBoC is appointed and assigned through the General Meeting ofShareholders. Based on the General Meeting of Shareholders(GMS) and based on the position as of December 31th, 2018, thecomposition of BoC consists of 1 (one) President Commissioner(Independent), 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one)Commissioner as stated in the following table.

List of names in Board of Commissioners of Bank BHI

Mata Acara III / Agenda III

Persetujuan pemberian wewenang kepada DewanKomisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publikbuku 2018 serta menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain penunjukkan Akuntan Publiktersebut, sesuai dengan pertimbangan dan usulandari Dewan Komisaris

Approval of authorization to the BoC to appoint the Public Accountant Office for 2018 financial year and determine the amount of honorarium and other requirements for the appointment of the Public Accountant, in accordance with the considerations and proposals from the BoC

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

Mata Acara IV / Agenda IV

Penetapan Remunerasi dan tunjangan lain bagiseluruh Dewan Komisaris dan anggota Direksiuntuk tahun buku 2018

Determination of Remuneration and other benefits for the entire Board of Commissioners and members of the BoD for 2018 financial year

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

Mata Acara V / Agenda V

Persetujuan dan pengesahan rencana kerja 2018 Approval and ratification of the 2018 Business Plan

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

Mata Acara VI / Agenda VI

Persetujuan penetapan penggunaan Laba BersihPerseroan tahun buku 2017 digunakan sebagaiLaba ditahan

Approval of determining the use of the Company's Net Income for 2017 financial year as Retained Earnings

Keputusan / Resolution Setuju Approved

Hasil PemungutanSuara / Vote Result

Setuju : 3,019,083,900 Saham (75.19%)Tidak Setuju : 0 Saham (0%)Abstain : 0 Saham (0%)

Agree : 3,019,083,900 Shares (75.19%)Disagree : 0 Share (0%)Shells : 0 Share (0%)

Realiisasi / Realization Terealisasi Realized

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

50SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Nama / Name

Bernardus Dwibyantoro

R. Soedaryatmo Yosowidagdo

Independent Commissioner

Novita Hakim

Commissioner

Komisaris

Jabatan / Level

Komisaris Utama Independen

Komisaris Independen

President Commissioner (Independent)

Page 4: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dititikberatkankepada fungsi pengawasan yang diantaranya adalah memastikanbahwa Tata Kelola Perusahaan telah terlaksana di seluruhtingkatan jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasipelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi termasukmemberikan nasihat, mengarahkan, memantau, danmengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. Kewenanganlainnya adalah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjutisemua temuan audit dan rekomendasi SKAI, Auditor Eksternal,serta hasil temuan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, BankIndonesia dan / atau otoritas lain. Apabila Dewan Komisarismenemukan adanya indikasi bahwa kelangsungan usaha bankakan terganggu atau ada pelanggaran atas peraturan perundang-perundangan yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajibmemberitahu Otoritas Jasa Keuangan dan atau Bank Indonesia.Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,Dewan Komisaris dibantu oleh tiga Komite, yaitu Komite Audit,Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi.Sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Dewan Komisarismelaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai kelengkapankerjanya. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisarisumumnya dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat. Apabilahal tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara PengambilanKeputusan dengan Suara Terbanyak.

Rapat Dewan KomisarisSepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris telah mengadakan rapatsebanyak 10 (sepuluh) kali dan dihadiri oleh seluruh anggotaDewan Komisaris. Rapat tersebut membahas: Mengukur keberhasilan program: pertumbuhan customer

base dan volume kredit tahun 2017; Evaluasi pertumbuhan kualitas kredit yang diberikan pada

tahun 2016-2017; Trend pertumbuhan volume kredit tahun 2017/2018 belum

diikuti oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan L/R secaraproposional;

Monitoring atas program pertumbuhan customer base danvolume perkreditan kuartal I 2018;

Kinerja semester I 2018; Evaluasi terhadap produktivitas portfolio Bank dalam upaya

mengoptimalkan L/R yang akan digunakan pembentukanCKPN akibat besarnya kredit bermasalah dan AYDA yangharus diselesaikan;

Perlu mempertahankan prinsip kehati-hatian dalampemberian fasilitas, cash collateral dalam jumlah besar;

Mengapa kinerja Bank cenderung menurun dan status Quo;

Penunjukkan kantor akuntan publik; Evaluasi trend kinerja BHI per 31 Oktober 2018.

Seluruh rapat telah dibuatkan risalah rapat dandidokumentasikan. Dewan Komisaris tidak terlibat dalampengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali: Penyediaan dana besar dan dana ke Pihak Terkait seperti

yang tercantum di dalam Anggaran Dasar; Hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Remunerasi Dewan KomisarisPenetapan RemunerasiSesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris,ditetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris memperoleh gaji /honorarium yang besarannya dari waktu ke waktu ditetapkanoleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of BoC are focused on supervisoryfunctions, among which are ensuring that Good CorporateGovernance is implemented at all levels of the organization. BoCshall supervise the implementation of the duties andresponsibilities of BoD, including providing advice, directing,monitoring and evaluating the implementation of the bank'sstrategic policy. Another authority is to ensure that Board ofDirectors has followed up on all audit findings andrecommendations of the Internal Audit Unit, External Auditor,and the findings of the Supervision of the Financial ServicesAuthority, Bank Indonesia and / or other authorities. If Board ofCommissioners finds any indication that the business continuityof the bank will be disrupted or there is a violation of theprevailing laws and regulations, then the BoC shall notify theFinancial Services Authority and or Bank Indonesia. Insupporting its duties and responsibilities, Board ofCommissioners is assisted by three Committees, namely the AuditCommittee, Risk Monitoring Committee and Remuneration &Nomination Committee. In accordance with the prevailingprovisions, BoC shall conduct BoC Meeting as the completeness ofits work. Decision-making in the Meeting of Board ofCommissioners is generally done based on Deliberation forConsensus. If it is not fulfilled then the Decision will be takenbased on the Votes of the Majority.

Meeting of Board of CommissionersThroughout 2018, the BoC held 10 (ten) meetings attended by allmembers of the BoC. The meeting discussed:

Measurement of program success: 2017 customer basegrowth and credit volume;

Evaluation of credit quality growth provided in 2016-2017;

Trend of credit volume growth for 2017/2018 has not beenfollowed by interest income growth and L/R proportionally;

Monitoring of the customer base and credit volume growthprogram for the first quarter of 2018;

Performance in the First Semester of 2018; Evaluation of the productivity of the Bank's portfolio in an

effort to optimize the L/R that will be used to establish CKPNdue to the amount of non-performing loans and ForeclosedCollateral that must be completed;

Need to maintain the prudent principles in the provision offacilities, large amount of cash collateral;

Why does the Bank's performance tend to decrease and thestatus Quo;

Appointment of a public accounting firm; Evaluation of BHI's performance trend as of October 31th,

2018.

All meetings have been made into minutes of meetings anddocumented. The BoC is not involved in the Bank's operationaldecisions, except: Provision of substantial funds and funds to the Related Party

as stated in the Articles of Association; Other matters stipulated in the Articles of Association or

prevailing laws and regulations.

Remuneration of BoCStipulation of RemunerationIn accordance with the Code of Conduct and Conduct of BoC, it isstipulated that members of BoC shall receive salary/honorarium,the amount of which shall be determined from time to time by theGeneral Meeting of Shareholders.

51 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 5: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Jumlah Dewan Komisaris / Number Of BocJutaan Rupiah /

Million Rupiah

1 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan

fasilitas lain dalam bentuk non-natura)

Remuneration (salaries, bonuses, routine allowances,

tantiem, and other facilities in non-natura form)

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,

transportasi, asuransi kesehatan, dsb):

Other facilities in the form of natura (housing,

transportation, health insurance, etc):

a. Dapat Dimiliki Asuransi Kesehatan

Can be Owned Health Insurance

b. Tidak Dapat Dimiliki Fasilitas Komunikasi & Transportasi

Can not be Owned Communication & Transportation Facilities

3 2,875

NoJenis Remunerasi Dan Fasilitas Lain /

Type Of Remuneration And Other Facilities

Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun / Amount Received In 1 Year

Total

3 2,875

Jumlah Remunerasi Per Orang Dalam 1 Tahun / Total

Remuneration Per Person In 1 Year

Di atas Rp 2 Miliar / Above Rp 2 Billion

Di atas Rp 1 Miliar s/d Rp 2 Miliar /Above Rp 1 Billion up

to Rp 2 Billion

Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Miliar / Above Rp 500

million s/d Rp 1 Billion

Rp 500 Juta ke bawah / Rp 500 Million down

Jumlah Komisaris / Number Of Commissioners

2

-

-

1

Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dibuat melaluiusulan atau rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasiyang kemudian diajukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.Selain gaji, anggota Dewan Komisaris juga memperolehtunjangan lain yang bentuk dan besarannya ditetapkan di dalamRUPS.

Komponen RemunerasiKomponen remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepadaDewan Komisaris mencakup: Remunerasi (Gaji, Bonus, Tunjangan Rutin, Tantiem dan

Fasilitas Lain dalam bentuk natura); Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura (Perumahan,

Transportasi, Asuransi Kesehatan dan sebagainya).

Struktur RemunerasiBerdasarkan kepada penilaian terhadap kinerja DewanKomisaris, struktur remunerasi yang diberikan kepada DewanKomisaris adalah sebagai berikut:

Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2018

Tabel Jumlah Remunerasi Per Orang dalam 1 Tahun (secara tunai)

DIREKSISusunan DireksiDireksi ditunjuk dan diangkat melalui Rapat Umum PemegangSaham. Per 31 Desember 2018, susunan Direksi terdiri dari 1(satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan,1 (satu) orang Direktur Bisnis dan 1 (satu) orang DirekturOperasional seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel Nama Direksi Bank BHI

The procedure for determining the remuneration of BoC is madethrough the proposal or recommendation of the Remunerationand Nomination Committee which is then submitted to theGeneral Meeting of Shareholders. In addition to salaries,members of BoC also receive other allowances in the form andamount set in the GMS.

Components of RemunerationThe components of remuneration and other facilities granted toBoard of Commissioners include: Remuneration (Salaries, Bonuses, Routine Benefits, Tantiem

and Other Facilities in kind); Other Facilities in kind (Housing, Transportation, Health

Insurance and etc.).

Structure of RemunerationBased on the assessment of the performance of Board ofCommissioners, the structure of remuneration granted to Boardof Commissioners is as follows:

Table of Remuneration for the Commissioners in 2018

Table of Total Remuneration Per Person in 1 Year (in cash)

BOARD OF DIRECTORSStructure of Board of DirectorsBoD is appointed and assigned through the General Meeting ofShareholders. As of December 31th, 2018, BoD comprises 1 (one)President Director, 1 (one) Compliance Director, 1 (one)Business Director and 1 (one) Operational Director as set forth inthe following table.

Table of names of BoD of Bank BHI

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Nama / Name

Barlian Halim

Harry Abbas Direktur Kepatuhan / Compliance Director

David Fisher Kusnadi Direktur Bisnis / Business Director

Yohanes Direktur Operasional / Operational Director

Direktur Utama / President Director

Jabatan / Level

52SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 6: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Jumlah Direksi / Number Of BoDJutaan Rupiah /

Million Rupiah

1 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan

fasilitas lain dalam bentuk natura) / Remuneration

(salary, bonus, routine allowance, tantiem, and other

facilities in kind)

4 6,972

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,

transportasi, asuransi kesehatan, dsb): / Other facilities in

the form of natura (housing, transportation, health

insurance, etc):

a. Dapat Dimiliki / Can be Owned Asuransi Kesehatan / Health Insurance

b. Tidak Dapat Dimiliki / Can not be Owned Fasilitas komunikasi & transportasi / Communication &

transportation facilities

Total 4 6,972

NoJenis Remunerasi Dan Fasilitas Lain / Type Of

Remuneration And Other Facilities

Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun / Amount Received In 1 Year

Tugas dan Tanggung JawabDireksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaankepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar danperaturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dantanggung jawab Direksi diantaranya berkaitan dengan tindakanyang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris; Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; Penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian Rencana Bisnis; Pengelolaan dan pengendalian Risiko; Tata Kelola Perusahaan & Sistem pengendalian internal; Keterbukaan dan kerahasiaan informasi; Penilaian kualitas aktiva bank; Penyelesaian pengaduan nasabah; Tingkat kesehatan bank & pelaksanaan APU PPT; Hubungan dengan pemangku kepentingan; Menindaklanjuti temuan dan rekomendasi SKAI, Audit

Eksternal, Audit OJK, BI dan Otoritas lain.

Dalam melaksanakan tugasnya Direksi senantiasa berlandaskankepada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di setiap aktifitaspelaksanaan operasional bank. Untuk mendukung pelaksanaanTata Kelola Perusahaan yang efektif maka dibentuklah 3 (tiga)Satuan Kerja, yaitu: SKAI, Satuan Kerja Kepatuhan, dan SatuanKerja Manajemen Risiko. Selain itu Direksi telah membentukkomite-komite yang bertugas membantu pelaksanaan tugasDireksi yaitu: Komite Kredit, Komite ALCO, Komite ManajemenRisiko, Komite Sumber Daya Manusia, dan Komite PengarahTeknologi Informasi, Komite Kebijakan Perkreditan, serta KomitePerencanaan Strategis & Anggaran.

Rapat DireksiSelama tahun 2018 Direksi telah menyelenggarakan rapatsebanyak 19 kali (sembilan belas) yang mencakup Rapatkoordinasi antar Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali, Direksidengan Dewan Komisaris 7 (tujuh) kali. Adapun materi pentingyang dibahas dalam rapat-rapat tersebut antara lain mengenaiRevisi RBB dan Reorganisasi terkait GCG pertumbuhan kredit,penyelesaian NPL, Corporate Plan, persiapan implementasi /penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga keuangan,persiapan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN),serta persiapan implementasi PSAK 71.

Remunerasi DireksiKebijakan Remunerasi Direksi ditetapkan di dalam RUPS denganmemperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasiserta ketentuan terkait lainnya.

Tabel Remunerasi Direksi Tahun 2018

Duties and ResponsibilitiesBoD shall be fully responsible for the implementation of theBank's management in accordance with the authorities andresponsibilities outlined in the Articles of Association andprevailing laws and regulations. The duties and responsibilities ofBoard of Directors are those related to actions requiring theapproval of BoD; The holding of the General Meeting of Shareholders; Preparation, implementation and control of the Business Plan; Risk Management and Control; Good Corporate Governance; Disclosure and confidentiality of information; Assessment of the quality of bank asset; Settlement of customer complaints; Bank health level & Implementation of AML and CFT; Relationship with stakeholders; Following-up the findings and recommendations of SKAI,

External Audit, BI and other Authorized.

In carrying out its duties, Board of Directors always refers to theprinciples of Good Corporate Governance in each operationalactivity of the bank. To support the effective implementation ofGood Corporate Governance, 3 (three) Units have beenestablished: Internal Audit Unit, Compliance Unit and RiskManagement Unit. In addition, Board of Directors has establishedcommittees in charge of assisting the implementation of duties ofBoard of Directors, namely: Credit Committee, ALCO Committee,Risk Management Committee, Human Resources Committee, andInformation Technology Steering Committee, Credit PolicyCommittee and Strategic & Budgeting Planning Committee.

Meeting of The BoDDuring 2018, the Board of Directors held 19 (nineteen) meetingswhich included 12 coordination meetings between the Directors,7 meetings between Board of Directors and Board ofCommissioners. The important material discussed at themeetings included the RBB Revision and Reorganization relatedto GCG credit growth, NPL settlement, Corporate Plan,preparation for implementation of sustainable finance forfinancial institutions, preparation for implementation of theNational Payment Gate (GPN), and preparation forimplementation of PSAK 71.

Remuneration of Board of DirectorsThe remuneration policy of BoD is stipulated in the GMS inregards to the recommendations of the Remuneration andNomination Committee and other related provisions.

Table of Remuneration for BoD in 2018

53 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 7: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Jumlah Remunerasi Per Orang dalam 1 Tahun (secara tunai)

KOMITE AUDITTugas dan Tanggung Jawab Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK DireksiBank BHI No : 035/SK-DIR/X/2018 tanggal 25 Oktober 2018adalah : Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaandan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasilaudit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian interntermasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; Melakukanpemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SatuanKerja Audit Intern, memantau kesesuaian pelaksanaan audit olehKantor Akuntan Publik dengan standar akuntansi yang berlaku,memantau kesesuaian laporan keuangan dengan standarakuntansi yang berlaku, memantau pelaksanaan tindak lanjutoleh Direksi atas hasil temuan Auditor Internal, Akuntan Publikdan hasil pengawasan Bank Indonesia; Memberikan rekomendasikepada Dewan Komisaris perihal penunjukan Akuntan Publik danKantor Akuntan Publik yang disampaikan dalam Rapat UmumPemegang Saham.

Tabel Susunan Pengurus Komite Audit

Independensi Anggota Komite AuditKeanggotaan Komite Audit terdiri dari Komisaris UtamaIndependen sebagai Ketua dan 2 (dua) orang anggotaindependen terdiri dari seorang yang berpengalaman 15 tahun dibidang Audit dan Compliance dan seorang yang berpengalaman25 tahun diperbankan. Seluruh anggota Komite berasal daripihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan,kepengurusan, kepemilikan dan/atau keluarga dengan anggotaDewan Komisaris lainnya, Direksi dan Pemegang SahamPengendali atau hubungan dengan Bank yang dapatmempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Rapat Komite AuditSelama tahun 2018 Komite Audit telah melakukan rapatsebanyak 11 (sebelas) kali, materi-materi yang dibahas dalamRapat Komite Audit diantaranya adalah: Rencana Kerja SKAIdengan perubahan dan pelaksanaan pemeriksaan; Penelaahanatas pelaksanaan pemeriksaan SKAI dan tindak lanjut hasilpemeriksaan; Pelaksanaan & Pokok-pokok Hasil Audit Intern;Pemeriksaan yang substansial dan berbasis risiko, PenunjukanAkuntan Publik sebagai Eksternal Auditor untuk LaporanKeuangan BHI tahun buku 2018, review atas hasil pemeriksaanOtoritas Jasa Keuangan (OJK).

Table of Total Remuneration Per Person in 1 Year (in cash)

AUDIT COMMITTEEThe Duties and Responsibilities of The Audit CommitteeThe duties and responsibilities of the Audit Committee based onthe Decree of BoD of Bank BHI No: 035/SK-DIR/X/2018 datedOctober 25th, 2018 are: Monitoring and evaluating the planningand implementation of audits and monitoring the follow-up ofaudit results in order to assess the adequacy of internal controlsincluding the adequacy of the financial reporting process;Monitoring and evaluating the implementation of the duties ofthe Internal Audit Work Unit, monitoring the suitability of theaudit by the Public Accountant Office with applicable accountingstandards, monitoring the suitability of financial statements withapplicable accounting standards, monitoring the implementationof follow-up actions by the Directors on the findings of theInternal Auditor, Public Accountants and the results of BankIndonesia supervision; Providing recommendations to the BoCregarding the appointment of a Public Accountant and PublicAccountant Office delivered at the General Meeting ofShareholders.

Table of Composition of the Audit Committee members

Independence of Audit Committee MembersMembership of the Audit Committee consists of IndependentCommissioner as Chairman and 2 (two) independent membersconsisting of a person having 15 years of experience in the field ofAudit and Compliance and having 25 years of experience in thefield of banking. All members of the Committee are independentand have no financial, management, ownership and/or familyrelationships with other members of Board of Commissioners,Board of Directors and Controlling Shareholders or anyrelationship with the Bank that may affect their ability to actindependently.

Audit Committee MeetingDuring 2018 the Audit Committee conducted 11 (eleven)meetings, the materials discussed in the Audit CommitteeMeeting included: SKAI Work Plan with changes andimplementation of the audit; Reviewing the implementation ofthe Internal Audit Work Unit and the follow-up of audit results;Implementation & Principles of Internal Audit Results;Substantial and risk-based examination, Appointment of PublicAccountant as External Auditor for BHI Financial Report 2018,review of the results of the Financial Services Authority (OJK)examination.

Nama / Name

Bernardus Dwibyantoro

President and member of Audit Committee

Slamet Agus Pramono

Member of Audit Committee

Ignatius Sri Mulyanto

Member of Audit Committee

Anggota Komite Audit

Anggota Komite Audit

Jabatan / Level

Ketua merangkap anggota Komite Audit

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

54SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Jumlah Remunerasi Per Orang Dalam 1 Tahun /

Total Remuneration Per Person In 1 Year

Di atas Rp 2 Miliar / Above Rp 2 billion

Di atas Rp 1 Miliar s/d Rp 2 Miliar / Above Rp 1 Billion up to Rp 2 Billion

Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Miliar / Above Rp 500 million s/d Rp 1 Billion

Rp 500 Juta ke bawah / Rp 500 Million down

Jumlah Direksi / Number Of Directors

1

3

-

-

Page 8: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Term of Office of Members of Audit CommitteesThe term of office of members of the Audit Committee derivedfrom Board of Commissioners shall be adjusted to the period ofappointment/assignment as a member of BoC set forth in theGMS, while the term of the member of the Independent Partyshall be stipulated in the working agreement between the bankand the concerned party.

RISK MONITORING COMMITTEETable of Composition of the Audit Committee members

The Duties and Responsibilities of The Risk Monitoring CommitteeBased on the Decree of Bod of Bank BHI No: 031/SK-DIR/VII/2018 dated July 31th, 2018 the duties andresponsibilities of the Risk Monitoring Committee are: Evaluatingthe suitability between the Risk Management policies and theirimplementation; Monitoring and evaluating the implementationof the tasks of the Risk Management Committee and the RiskManagement Work Unit and providing recommendations to theBoC; Monitoring and evaluating the planning and implementationof risk management; Conducting discussions on important risksin units within the bank. The evaluation results will become inputfor the BoC in assessing the implementation of risk managementat PT Bank Harda Internasional, Tbk.

Independence of Members of The Risk Monitoring CommitteeAll Committee members are from independent parties and do nothave financial, management, ownership and/or familyrelationships with members of the BoC, Directors and ControllingShareholders or relations with the Bank that can affect theirability to act independently. Both members of the RiskMonitoring Committee have work experience in the fields ofeconomics, finance and banking, and risk management.

Risk Monitoring Committee MeetingIn 2018 the Risk Monitoring Committee has conducted 7 (seven)meetings. The meeting materials discussed included: Settlementof Troubled Loans and Credit Facility Provisioning, Business PlanSupervision Report of PT Bank Harda Internasional, TbkSemester II-2017 Period, Disaster Recovery Plan (DisasterRecovery Plan/DRC) at the Information Technology Division,Decrease in Profit / Loss in February 2018, Issues in ForeclosedCollateral (AYDA) until June 30th, 2018, Business PlanSupervision Report of PT Bank Harda Internasional, TbkSemester I-2018.

Term of Office of The Members of The Risk Monitoring CommitteeThe term of office of members of the Audit Committee derivedfrom BoC shall be adjusted to the period of appointment /assignment as a member of BoC set forth in the GMS, while theterm of the member of the Independent Party shall be stipulatedin the working agreement between the bank and the concernedparty.

Nama / Name

Bernardus Dwibyantoro

Slamet Agus Pramono

Member of Risk Monitoring Committee

Ignatius Sri Mulyanto

Member of Risk Monitoring Committee

Jabatan / Level

Ketua merangkap anggota Komite Pemantau Risiko

Anggota Komite Pemantau Risiko

Anggota Komite Pemantau Risiko

President and member of Risk Monitoring Committee

Masa Jabatan Anggota Komite AuditMasa jabatan anggota Komite Audit yang berasal dari DewanKomisaris disesuaikan dengan masa tugas / pengangkatansebagai anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam RUPS,sedangkan masa tugas anggota dari Pihak Independen diaturdidalam surat perjanjian kerja antara bank dengan yangbersangkutan.

KOMITE PEMANTAU RISIKOTabel Susunan pengurus Komite Pemantau Risiko

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau RisikoBerdasarkan SK Direksi Bank BHI No: 031/SK-DIR/VII/2018tanggal 31 Juli 2018 tugas dan tanggung jawab Komite PemantauRisiko adalah: Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antarakebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaannya; Melakukanpemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite ManajemenRisiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikanrekomendasi ke Dewan Komisaris; Melakukan pemantauan danevaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan manajemen risiko;Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting pada unit-unitdi lingkungan bank. Hasil evaluasi akan menjadi masukan bagiDewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan manajemen risikodi PT Bank Harda Internasional, Tbk.

Independensi Anggota Komite Pemantau RisikoSeluruh anggota Komite berasal dari pihak independen dan tidakmemiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikandan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi danPemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank yangdapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindakindependen. Kedua anggota Komite Pemantau Risiko memilikipengalaman kerja di bidang ekonomi, keuangan dan perbankan,serta memiliki pengalaman kerja di bidang manajemen risiko.

Rapat Komite Pemantau RisikoPada tahun 2018 Komite Pemantau Risiko telah mengadakanrapat sebanyak 7 (tujuh) kali. Materi rapat yang dibahasdiantaranya adalah: Penyelesaian Kredit Yang Bermasalah danPemberian Fasilitas Kredit, Laporan Pengawasan Rencana BisnisPT Bank Harda Internasional, Tbk Periode Semester II-2017,Rencana Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Plan/DRC) PadaDivisi Teknologi Informasi, Penurunan Laba/Rugi Bulan Februari2018, Permasalahan Aset Yang Diambil Alih (AYDA) sampai 30Juni 2018, Laporan Pengawasan Rencana Bisnis PT Bank HardaInternasional, Tbk Periode Semester I-2018.

Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau RisikoMasa jabatan anggota Komite Audit yang berasal dari DewanKomisaris disesuaikan dengan masa tugas / pengangkatansebagai anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam RUPS,sedangkan masa tugas anggota dari Pihak Independen diaturdidalam surat perjanjian kerja antara bank dengan yangbersangkutan.

55 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 9: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Nama / Name

R. Sudaryatmo Yosowidagdo

Novita Hakim

Mariawati Tjitradinata Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Member of Remuneration and Nomination Committee

Member of Remuneration and Nomination Committee

Jabatan / Level

Ketua merangkap anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

President and member of Remuneration and Nomination Committee

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASITabel Susunan Pengurus Komite Remunerasi dan Nominasi

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

Berdasarkan SK Direksi Bank BHI No. 024/SK-DIR/XII/2007tanggal 14 Desember 2007 dan SK Direksi No.046/SK-DIR/VI/2012 tanggal 25 Juni 2012, tugas dan tanggung jawabKomite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikanrekomendasi di bidang remunerasi kepada Dewan Komisarismengenai Struktur, Kebijakan dan Besaran Remunerasi;memberikan rekomendasi fungsi Nominasi kepada DewanKomisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan /atau Dewan Komisaris, kebijakan dan kriteria dalam prosesnominasi dan kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris, serta memberikan usulan calonanggota Direksi dan / atau anggota Dewan Komisaris.

Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Ketua Komite berasal dari pihak independen dan tidak memilikihubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan / ataukeluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi danPemegang Saham Pengendali. Satu anggota lain adalah Komisaris,dan satu lagi adalah pejabat eksekutif dari unit kerja HRD.

Rapat Komite Remunerasi dan NominasiSepanjang tahun 2018 Komite Remunerasi dan Nominasi telahmengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali, membahas antaralain: Usulan penyesuaian remunerasi pengurus tahun 2018

(Komisaris & Direksi); Usulan peninjauan remunerasi karyawan tahun 2018; Pemberitahuan jatuh tempo anggota komite pemantau risiko

merangkap anggota komite audit PT Bank HardaInternasional, Tbk Sdr. Ignatius Sri Mulyanto;

Pemberitahuan jatuh tempo anggota komite audit merangkapanggota komite pemantau risiko PT Bank Harda Internasional,Tbk Sdr. Slamet Agus Pramono.

Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

Masa tugas anggota Komite yang berasal dari Dewan Komisarisdisesuaikan dengan masa tugas / pengangkatan sebagai anggotaDewan Komisaris yang ditetapkan dalam RUPS, sedangkan masatugas anggota yang merupakan Pejabat Eksekutif SDMdisesuaikan dengan peraturan kepegawaian Bank.

THE REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEETable of Composition of Remuneration and Nomination Committee

The Duties and Responsibilities of The Remuneration andNomination CommitteeBased on Decree of Board of Directors of Bank BHI No: 024/SK-DIR/XII/2007 dated December 14th, 2007 and the Decree ofBoard of Directors No.046/SK-DIR/VI/2012 dated June 25th,2012, the duties and responsibilities of the Remuneration andNomination Committee are to provide recommendations in theremuneration to Board of Commissioners regarding Structure,Policy and Amount of Remuneration; to recommend theNomination function to BoC regarding the composition of thepositions of members of BoD and / or BoC, policies and criteria inthe nomination process and performance evaluation policy formembers of BoD and / or members of BoC, and to proposecandidates for members of BoD and / or members of BoC.

Independence of Members of The Remuneration and NominationCommitteeThe Chairman of the Committee is independent and has nofinancial, management, ownership and / or family relationshipswith members of Board of Commissioners, Board of Directors andControlling Shareholders. One other member is a Commissioner,and another is an executive officer of the HRD work unit.

The Remuneration and Nomination Committee MeetingThroughout 2018, the Remuneration and Nomination Committeeheld 4 (four) meetings, discussing among others:

Proposing adjustments to management remuneration in 2018(Commissioners & Directors);

Proposing review of employee remuneration in 2018; Notification of maturity of members of the risk monitoring

committee and member of the audit committee of PT BankHarda Internasional, Tbk Ignatius Sri Mulyanto;

Notification of maturity of audit committee membersconcurrently member of the risk monitoring committee of PTBank Harda Internasional, Tbk Slamet Agus Pramono.

Term of Office of Members of Remuneration and NominationCommitteeThe term of office of Committee members derived from Board ofCommissioners shall be adjusted to the period of appointment /assignment as a member of BoC stipulated in the GMS, while theterm of duty of member who is the HR Executive Officer shall beadjusted to the Bank's employment regulation.

56SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 10: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Penerapan Program APU dan PPT Bagi Bank UmumImplementation of Anti Money Laundering (AML) and Combating The Financing of Terrorism (CFT) Program for Commercial Bank

In order to implement AML and CFT program, Bank BHI performsamong others: Report of cash transactions, suspicious financial transactions

and Integrated Services User Information System (SIPESAT)to the Financial Transaction Reporting and Analysis Center(PPATK);

Submitting periodic reports on the implementation of AMLand CFT to BoD with a copy forwarded to BoC;

Coordinating with branch offices and sub-branches in theimplementation of customer data updating;

Conducting regular training of AML and CFT programimplementation;

Conducting periodic checks of customer data with a list ofapplicable terrorists;

Conducting coordination related to the development of AMLand CFT program implementation system;

Preparing for reports on request from other Authoritiesrelated to AML and CFT program implementation.

PRINCIPLES OF THE COMPANY’S CODE ETHICSBroadly speaking, the Code of Conduct of Bank BHI is as follows: Complying with applicable laws and regulations; Keeping the Bank's good name; Maintaining the confidentiality of customer data; Preventing conflict of interest, whether with customers, Bank

employees, shareholders, members of Board ofCommissioners, members of Board of Directors, and / orrelated parties with the Bank;

Maintaining good relationships in the work environment andfair competition;

Not misusing their office and authority for personal or familyinterests;

Not commit a disgraceful act that could harm the customer orthe Bank;

Always striving to improve knowledge, especially in thebanking industry.

THE FORM OF SOCIALIZATION OF CODE OF ETHICS AND ITSENFORCEMENT EFFORTBased on the Decree of Board of Directors No.012/SK-DIR/II/2017 on the Code of Conduct Policy, it is applicable toBoard of Commissioners, Directors and employees of Bank BHI.All employees have signed a statement that the relevant hasunderstood and will obey and execute Bank BHI’s Code of Ethics.Violations of the BHI Code of Ethics may be subject to sanctions inaccordance with prevailing regulations. In addition to the Code ofConduct, Board of Directors also issues provisions concerningguidelines for employees in engaging with customers, partnersand fellow employees in the Decree of Board of Directors No.004/SK-DIR/I/2017 regarding the Conflict of Interest Policy.

Dalam rangka penerapan program APU dan PPT, Bank BHImelakukan antara lain: Melaporkan transaksi keuangan tunai, transaksi keuangan

mencurigakan dan Data Sistem Informasi Pengguna JasaTerpadu (SIPESAT) kepada Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan (PPATK).

Menyampaikan laporan berkala pelaksanaan APU dan PPTkepada Direksi dengan tembusan Dewan Komisaris.

Melakukan koordinasi dengan kantor cabang dan cabangpembantu dalam pelaksanaan pengkinian data nasabah.

Mengadakan pelatihan penerapan program APU dan PPTsecara berkala.

Melakukan mengecekan secara berkala data nasabah dengandaftar teroris yang berlaku.

Melakukan koordinasi terkait pengembangan sistempenerapan program APU PPT.

Menyiapkan laporan sesuai permintaan dari Otoritas lainnyaterkait dengan penerapan program APU dan PPT.

POKOK-POKOK KODE ETIK PERUSAHAANSecara garis besar, Kode Etik Bank BHI adalah sebagai berikut: Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menjaga nama baik Bank. Menjaga kerahasiaan data nasabah. Menjaga agar tidak terjadi benturan kepentingan, baik dengan

nasabah, karyawan Bank, pemegang saham, anggota DewanKomisaris, anggota Direksi, dan/atau pihak terkait denganBank.

Menjaga hubungan baik pada lingkungan kerja danpersaingan yang sehat.

Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untukkepentingan pribadi maupun keluarga.

Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikannasabah maupun Bank.

Senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan,khususnya pada industri perbankan.

BENTUK SOSIALISASI KODE ETIK DAN UPAYA PENEGAKANNYA

berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.012/SK-DIR/II/2017tentang Kebijakan Kode Etik Perilaku (Code of Conduct), berlakubagi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank BHI. Seluruhkaryawan telah menandatangani pernyataan bahwa yangbersangkutan telah memahami dan akan mentaati sertamenjalankan Kode Etik Bank BHI tersebut. Pelanggaran terhadapKode Etik Bank BHI dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuanyang berlaku. Selain Kode Etik, Direksi juga mengeluarkanketentuan mengenai pedoman untuk karyawan dalam melakukanhubungan dengan nasabah, rekanan maupun dengan sesamakaryawan dalam Surat Keputusan Direksi No.004/SK-DIR/I/2017 perihal Kebijakan Benturan Kepentingan.

Kode Etik dan Budaya PerusahaanCode of Conduct and Corporate Culture

57 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 11: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Seluruh karyawan juga telah menandatangani pernyataan bahwatelah mengerti dan akan mentaati ketentuan tersebut.

PENGUNGKAPAN BAHWA KODE ETIK BERLAKU BAGI DEWANKOMISARIS, DIREKSI, KARYAWAN BANK BHIKebijakan Kode Etik bersifat mengikat dan harus dipahami sertadilaksanakan oleh seluruh karyawan Bank BHI dalam rangkamendukung pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaandan apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadapkebijakan dan kode etik, dapat dikenakan sanksi sesuai dengantingkat pelanggarannya. Selama tahun 2018 tidak terdapatpelanggaran yang signifikan atas kode etik Bank BHI.

BUDAYA PERUSAHAANBudaya perusahaan terdiri dari visi, misi dan nilai Bank BHI.Adapun visi, misi dan nilai-nilai Bank BHI adalah sebagai berikut:

VISIMenjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya danberkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber dayamanusia yang kompeten dan memiliki integritas tinggi sertamemanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

MISIMewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampuberkembang secara berkesinambungan serta memberi manfaatbagi semua pihak yang berkepentingan.

NILAI-NILAI Integritas: Sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai,

metode, langkah-langkah prinsip, harapan dan hasil; Kompetensi: Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai

berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku padatugas jabatannya sehingga dapat melaksanakan tugasnyasecara profesional, efektif dan efisien;

Kebersamaan: Ikatan yang terbentuk karena rasakekeluargaan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubunganprofesional biasa.

Visi, misi dan nilai-nilai buaya perusahaan telah disosialisasikankepada seluruh karyawan Bank BHI.

Sesuai dengan ketentuan antara lain Undang-Undang PerseroanTerbatas dan Peraturan Otoritas Jasa, perlakuan terhadapseluruh pemegang saham sama, antara lain: Informasi mengenai laporan keuangan yang dapat diakses

pada situs website Bank; Pengumuman, Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham yang

dilakukan secara terbuka melalui Surat Kabar; Mempunyai kesempatan yang sama untuk bersuara dalam

rapat umum pemegang saham.

Bank BHI telah melalui proses IPO penerbitan saham. Sampaitahun 2018, Bank BHI tidak melakukan Buy Back Shares.

All employees have also signed a statement that they haveunderstood and will comply with the provisions.

DISCLOSURE THAT THE CODE OF ETHIC APPLIES TO BOARD OFCOMMISSIONERS, DIRECTORS, EMPLOYEES OF BANK BHIThe Policy in Code of Ethics is binding and must be understoodand implemented by all employees of Bank BHI in order tosupport the implementation of the principles of corporategovernance and in case of violation or non-compliance with thepolicies and Code of Ethics, may be subject to sanctions inaccordance with the degree of violation. Throughout 2018 thereis no significant violation of BHI's Code of Conduct.

CORPORATE CULTURECorporate culture consists of vision, mission and values of BankBHI. The vision, mission and values of Bank BHI are as follows:

VISIONBuild up Bank BHI as a well-known, trusted and qualified Bankwith solid organizational support, competent and high integrityhuman resources and optimum use of information technology.

MISSIONAchieve a healthy and stable Bank, capable to develop sustainablyand provide benefits for all concerned parties.

VALUES Integrity: A concept of consistency of action, value, method,

principles, expectation and result; Competency: Capability of the employee in the form of

knowledge, skills and attitudes on the job to perform theirduties professionally, effectively and efficiently;

Togetherness: Bonds formed by a sense of kinship, more thanjust cooperating or usual professional relationships.

Vision, Mission and Corporate Culture have been socialized to allemployee of Bank BHI.

In accordance with the provisions, among others, the Law ofLimited Liability Companies and the Rules of Service Authority,the treatment of all shareholders is equal, among others: Information on the financial statements accessible on the

Bank website; Announcement, Call of Public Shareholders Meeting held

publicly through Newspapers; Having the same opportunity to speak at a general meeting of

shareholders.

Bank BHI has been through the process of IPO issuance of shares.Until 2018, Bank BHI does not perform Buy Back Shares.

Perlakuan Yang Sama Terhadap Seluruh Pemegang SahamEqual Treatment to All Shareholders

Buy Back Shares dan / atau Buy Back Obligasi BankBuy Back Shares and / or Buy Back Bank Bonds

58SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 12: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Fungsi KepatuhanCompliance Function

The Bank's business activities continue to experience changesand improvements in line with the development of informationtechnology, globalization, and financial market integration so thatthe complexity of its activities is higher. The increasingcomplexity of the Bank's business activities has resulted ingreater challenges and risk exposures. Given the growingchallenges and risks of the Bank's business, it will take a lot ofeffort to mitigate these risks, one of which is Compliance Risk. Agood and timely Compliance Risk Management is expected tominimize the impact of risk as early as possible. Thus the role andCompliance Function as well as the compliance work units in thefuture will not only see a preventive event (ex-ante) but alsomust be able to manage Compliance Risk in line with theimplementation of risk management that has been implementedin the Bank as a whole.

Bank BHI has appointed a member of Board of Directors as aDirector who oversees the compliance function and is assisted byan Independent Compliance Unit (SKK). SKK is also responsiblefor the Implementation of Anti Money Laundering and Combatingthe Financing of Terrorism (AML and CFT). In order to ensurecompliance with Bank BHI, Board of Commissioners and Board ofDirectors also conduct active supervision, conducted in the formof, inter alia, approval of policies and procedures, periodicreporting and regular meetings.

ACTIVITIES RELATED TO COMPLIANCE FUNCTION DURING 2018Making A Compliance Culture on All Level of Organization andBank ActivitiesCulture of Compliance is the value, behavior and actions thatsupport the obedience to the provisions of the Financial ServicesAuthority, Bank Indonesia, Taxation and other applicable lawsand regulations. Continuous efforts are made to encourage and /or maintain the culture of compliance, among others attendingsocialization organized by the Regulator or providing training toBank BHI employees related to relevant banking regulations, forexample AML and CFT Program Implementation; TreasuryCertification, Refreshment of Risk Management Certification, etc.Another form that can be done is to create induction training tonew employees and existing employees; holding gatherings inorder to foster a sense of togetherness and solidarity amongemployees; foster a culture of compliance through meetings,workshops, coaching, etc.; and circulate periodically to all levelsof the organization each new provisions of the Regulator (OJK,Bank Indonesia, PPATK, and other prevailing laws andregulations) so that the bank is always updated to newprovisions.

Managing The Bank Compliance RiskCompliance Risk is a risk due to the Bank's failure to comply withand / or not enforce its laws and regulations. Compliance Riskcan be derived, among other things, from legal behavior that isbehavior or activity of Bank that deviates or violates from theprovisions and / or regulations and behavior or activity of Bankdeviating or contradictory from generally accepted standard.

Kegiatan usaha Bank terus mengalami perubahan danpeningkatan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,globalisasi, dan integrasi pasar keuangan sehingga kompleksitaskegiatannya semakin tinggi. Kompleksitas kegiatan usaha Bankyang semakin meningkat tersebut mengakibatkan tantangan daneksposur risiko yang dihadapi juga semakin besar. Melihatperkembangan tantangan dan risiko usaha Bank yang semakinbesar, diperlukan berbagai macam upaya untuk memitigasi risikotersebut, salah satunya adalah Risiko Kepatuhan. PengelolaanRisiko Kepatuhan yang baik dan tepat waktu diharapkan dapatmeminimalisasi dampak risiko sedini mungkin. Dengan demikianperan dan Fungsi Kepatuhan maupun satuan kerja kepatuhan kedepan tidak hanya melihat suatu kejadian yang bersifat preventif(ex-ante) melainkan juga harus mampu mengelola RisikoKepatuhan agar sejalan dengan penerapan manajemen risikoyang telah berjalan di Bank secara keseluruhan.

Bank BHI telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagaiDirektur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan dibantu olehSatuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang independen. SKK jugabertanggungjawab terhadap Penerapan Program Anti PencucianUang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan padaBank BHI, Dewan Komisaris dan Direksi juga melakukanpengawasan secara aktif, yang dilakukan dalam bentuk antaralain, memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur,pelaporan secara periodik dan mengadakan pertemuan secaraberkala.

AKTIVITAS TERKAIT FUNGSI KEPATUHAN SELAMA TAHUN 2018Mewujudkan Budaya Kepatuhan pada Semua Level Organisasi danKegiatan BankBudaya Kepatuhan adalah nilai, perilaku dan tindakan yangmendukung terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan OtoritasJasa Keuangan, Bank Indonesia, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Upaya terus dilakukan untukmendorong dan/atau memelihara terciptanya budaya kepatuhan,yang antara lain menghadiri sosialisasi yang diadakan olehRegulator atau memberikan training kepada karyawan Bank BHIterkait peraturan perbankan yang relevan, misalnya PenerapanProgram APU dan PPT; Sertifikasi Treasury, RefreshmentSertifikasi Manajemen Risiko, dll. Bentuk lain yang bisa dilakukanadalah membuat induction training kepada karyawan baru dankaryawan existing; mengadakan gathering dalam rangkamenumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas sesamakaryawan; memupuk budaya kepatuhan melalui meeting,workshop, coaching, dll; serta mensirkulasikan secara berkala kesemua jenjang organisasi setiap ketentuan baru dari Regulator(OJK, Bank Indonesia, PPATK, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku) sehingga bank selalu updatedengan ketentuan baru.

Mengelola Risiko Kepatuhan BankRisiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhidan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangandan ketentuan. Risiko Kepatuhan dapat bersumber antara laindari perilaku hukum yaitu perilaku atau aktivitas Bank yangmenyimpang atau melanggar dari ketentuan dan/atau peraturanperundang-undangan dan perilaku atau aktivitas Bank yangmenyimpang atau bertentangan dari standar yang berlaku umum.

59 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 13: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Untuk itu harus dipastikan bahwa sistem tata kelola yang adabisa memonitor dan mengendalikan bahwa pelaksanaan fungsikepatuhan di unit kerja masing-masing telah berjalan sesuaiketentuan dan mampu mempersempit terjadinya penyimpanganterhadap ketentuan yang berlaku. Dengan demikian potensirisiko yang dihadapi berkurang, dan biaya mitigasi pelaksanaanoperasional bank bisa ditekan minimum. Direktur Kepatuhandengan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, memastikan bahwapelaksanaan fungsi kepatuhan dan ketaatan kepada semuaketentuan perbankan yang berlaku telah terlaksana secaramemadai sehingga eksposur risiko kepatuhan yang dimiliki olehBank telah termitigasi dengan baik dan berada pada tingkat risikoyang wajar.

Memastikan Kebijakan dan Prosedur Serta Kegiatan Usaha BankTelah Sesuai dengan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan danPeraturan Perundang-Undangan yang BerlakuUntuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur serta kegiatanusaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator danperundang-undangan yang berlaku, Satuan Kerja Kepatuhansebagai salah satu unsur pelaksana fungsi pengendalian berperansecara ex ante / preventif yaitu memastikan bahwa semuaketentuan internal yang ada telah sesuai dengan ketentuan yangberlaku. Peran yang dijalankan antara lain memonitor setiapketentuan baru dari Regulator, melihat korelasinya denganaturan internal yang ada, segera melibatkan unit kerja terkaituntuk melakukan penyempurnaan atas aturan internal tersebutatau merekomendasikan pembuatan atau ketentuan internal baruagar Bank BHI senantiasa comply dengan ketentuan yangberlaku. Satuan Kerja Kepatuhan dan unit kerja pengembangansistem dan prosedur bertugas mengkaji setiap ketentuan internalbank secara berkala dan memastikan bahwa ketentuan yangdipakai telah selaras dengan ketentuan Regulator.

Memastikan Kepatuhan Bank terhadap Komitmen dengan OtoritasJasa Keuangan dan/atau Otoritas Pengawas LainSelain memastikan kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bank juga mematuhi semua komitmenyang telah dibuat dengan Regulator serta pihak ketiga lainnya.Satuan Kerja Kepatuhan memonitor setiap komitmen yang dibuatdengan Regulator dan memastikan setiap komitmen tersebut bisadipenuhi dengan baik dan tepat waktu. Bentuk-bentuk komitmenantara Bank BHI dengan Regulator dan pihak eksternal lainnyaadalah: komitmen tindak lanjut hasil pemeriksaan Otoritas JasaKeuangan, termasuk pelaporan transaksi keuangan nasabah yangmencurigakan atau transaksi keuangan tunai yang setara ataumelampaui Rp 500 Juta, permintaan informasi dan konfirmasidata nasabah dari PPATK, KPK, Direktorat Pajak, Kepolisian, dll.

Selama tahun 2018, tidak terdapat transaksi yang dilakukan olehBank BHI yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yangmengandung benturan kepentingan.

Therefore, it must be ensured that the existing governancesystem can monitor and control that the implementation ofcompliance function in each work unit has been run inaccordance with the provisions and able to narrow theoccurrence of irregularities against the prevailing provisions.Thus the potential risks faced is reduced, and the mitigation costsof bank operational implementation can be minimized. TheCompliance Director, assisted by the Compliance Unit, ensuresthat compliance with all prevailing banking provisions has beenadequately implemented so that the Bank's compliance riskexposure is well-mitigated and at a reasonable level of risk.

Ensuring that Policies and Procedures and Business ActivitiesPursuant to the Terms of Authority of Financial Services andPrevailing Rules of LawTo ensure that the policies and procedures and business activitiesof the Bank are in compliance with the provisions of theRegulatory and prevailing legislation, the Compliance Work Unitas one of the executing elements of the ex-ante/preventive role ofthe controlling function is to ensure that all internal provisionsare in accordance with the provisions that apply. The roleundertaken is to monitor any new provisions of the Regulator, toreview its correlation with existing internal rules, to promptlyinvolve the relevant work unit to make improvements to suchinternal rules or to recommend the creation or new internalprovisions for Bank BHI to be consistently complied with theprevailing provisions. The Compliance Work Unit and the systemdevelopment work unit and procedures are assigned to revieweach bank's internal requirements periodically and to ensure thatthe terms used are in line with the provisions of the Regulator.

Ensuring Bank Compliance on Commitments with Authorities ofFinancial Services and / or Other Supervisory AuthoritiesIn addition to ensuring compliance with prevailing laws andregulations, the Bank also complies with all commitments madewith the Regulators and other third parties. The Compliance Unitmonitors every commitment made with the Regulator andensures that any such commitment can be met properly and in atimely manner. Forms of commitment between Bank BHI andRegulators and other external parties are: follow-upcommitments on the results of examinations by the FinancialServices Authority, including the reporting of suspiciouscustomer financial transactions or cash transactions equivalent toor exceeding Rp 500 Million, requests for information andconfirmation of customer data from PPATK, KPK, Directorate ofTaxes, Police, etc.

During 2018, there are no transactions conducted by Bank BHIthat can be categorized as transactions containing conflict ofinterest.

Transaksi Yang Mengandung Benturan KepentinganTransactions Containing Conflict of Interest

60SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 14: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

During 2018 there are no material administrative sanctionsimposed by the Financial Services Authority, Bank Indonesia andother Authorities to Bank BHI, members of BoC and BoD.

In 2018, the Shareholders and Board of Directors andCommissioners personally have no civil, criminal, labor disputesand state administrative disputes and other matters directly orindirectly involving or affecting the Company and / or itsmembers Commissioners. and Board of Directors either in theirpositions or in private before the public justice bodies, theIndustrial Relations Court, the Indonesian National ArbitrationBoard and other Courts (Tax) and are not in a state of beingaffiliated with other parties and or warned and / or in anydispute from which it may materially affect the continuity of theCompany's business in the future.

Whistleblowing System (Reporting of Violation) is a means ofcommunication for internal parties of Bank BHI to report actions/ behavior / events related to unlawful actions, code of ethics andinternal policies of other Bank BHI and / or conflict of interestmade by BHI internally.

Selama tahun 2018 tidak terdapat sanksi administratif yangmaterial, yang dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, BankIndonesia dan Otoritas lainnya kepada Bank BHI, anggota DewanKomisaris dan Direksi.

Pada tahun 2018, Pemegang Saham dan Direksi maupunKomisaris secara pribadi, tidak mempunyai perkara-perkaraperdata, pidana, perselisihan perburuhan dan sengketa tatausaha negara serta perkara-perkara lain yang terlibat secaralangsung maupun tidak langsung melibatkan atau mempengaruhibagi perseroan dan / atau anggota Komisaris dan Direksi baikdalam jabatannya atau secara pribadi di hadapan badan-badanperadilan umum, Pengadilan Hubungan Industrial, BadanArbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan lainnya (Pajak)serta tidak sedang dalam keadaan disomasi dari pihak lain danatau di berikan peringatan dan / atau dalam keadaan sengketaapapun yang mana dari hal tersebut dapat mempengaruhi secaramateril kelangsungan usaha Perseroan di kemudian hari.

Whistleblowing System (Pelaporan Pelanggaran) merupakansarana komunikasi bagi pihak internal Bank BHI untukmelaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang berhubungandengan tindakan yang melanggar hukum, kode etik dan kebijakaninternal Bank BHI lainnya dan/atau benturan kepentingan yangdilakukan oleh pihak internal Bank BHI.

Sanksi AdministratifAdministrative Sanctions

Permasalahan HukumLegal Issues

Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

61 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 15: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah /

Scale Comparison Of Highest And Lowest Salary Ratio

Rasio /

Ratio 2018

Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah 15.54 x

Highest and Lowest Salary Ratio of Employee

Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah 1.84 x

Highest and Lowest Salary Ratio of Board of Directors

Raio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah 1.18 x

Highest and Lowest Board of Commissioners

Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi 3.33 x

Highest Salary Ratios of Board of Directors and Employee

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Dalam melaporkan pengaduan pelanggaran, harus dengan itikadbaik dan bukan merupakan keluhan pribadi atau itikadburuk/fitnah.

CARA PENYAMPAIAN LAPORAN PELANGGARANPelapor dapat menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggarandi Bank BHI melalui email yang ditujukan [email protected] dan/atau [email protected] mempermudah dan mempercepat proses tindaklanjutdari laporan pelanggaran, berikut ini hal-hal yang harus dipenuhioleh pelapor yaitu: Memberikan informasi mengenai identitas diri pelapor,

minimal: nama pelapor (boleh menggunakan anonym),nomor telepon, alamat email yang dapat dihubungi;

Memberikan indikasi awal yang dapatdipertanggungjawabkan, meliputi: masalah yang dilaporkan,pihak yang terkait, waktu kejadian dan bagaimana terjadinya;

Laporan yang disampaikan harus berhubungan dengan: fraud,pelanggaran hukum, pelanggaran kode etik, pelanggarankebijakan internal Bank, pelanggaran benturan kepentingandan hal lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR Laporan yang terbukti kebenarannya, Bank BHI memberikan

perlindungan kepada pelapor, dari segala bentuk ancaman,intimidasi ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihakmanapun;

Perlindungan juga berlaku bagi pihak yang melaksanakaninvestigasi maupun yang memberikan informasi terkaitdengan laporan tersebut.

PENANGANAN PENGADUAN DAN PIHAK YANG MENGELOLAPENGADUAN SERTA HASIL DARI PENANGANAN PENGADUAN

Bank BHI akan menindaklanjuti pengaduan pelanggaran sesuaidengan pedoman dan kebijakan pelaporan pelanggaran yangberlaku di Bank BHI. Apabila berdasarkan hasil investigasterbukti terlapor melakukan fraud/pelanggaran, maka Bank BHIakan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tabel Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah 2018

Reporting a complaint of violation must be done in good faithinstead of a personal complaint or bad faith/slander.

HOW TO CONDUCT WHISTLEBLOWINGThe whistleblower may submit complaints of violations at BankBHI through email addressed to [email protected] [email protected]. To facilitate and accelerate the follow-upprocess of whistleblowing, the following requirements must bemet by the whistleblower:

Providing information about the identity of the whistleblower,at least: the whistleblower's name (may be anonymous),telephone number, email address to contact;

Reliable indication of the beginning, including reported issues,related parties, timing of events and how they occur;

The report submitted should relate to: fraud, violation of law,violation of the code of ethics, violation of the Bank's internalpolicies, violation of conflicts of interest and other equallyrelevant matters.

PROTECTION FOR WHISTLEBLOWER If the report is verified, Bank BHI must provide protection to

the whistleblower against any form of threat, intimidation orunpleasant action of any party;

The protection also applies to the party conducting theinvestigation or providing information related to the report.

HANDLING OF WHISTLEBLOWING AND PARTIES MANAGINGWHISTLEBLOWING AND RESULTS OF HANDLINGWHISTLEBLOWINGBank BHI will follow up complaints in accordance with theguidelines and policies on reporting violations in force at BankBHI. If the investigation results prove that the reported fraud /violation, Bank BHI will impose sanctions in accordance withapplicable regulations.

Table of Highest Salary to Lowest Salary Ratio in 2018

Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji TerendahHighest and Lowest Salary Ratio

62SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 16: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Internal FraudInternal Fraud

Internal Fraud function is in the Internal Audit Unit, for theimplementation of the Internal Fraud strategy referring to BankIndonesia regulations, the Bank must disclose any fraud if theeffect of the deviation is more than Rp 100,000,000 (one hundredmillion rupiah). Fraud has the potential to occur at all levels ofbank organizations. If an internal fraud occurs, the SKAI Divisionconducts an investigative audit with the parties involved ininternal fraud, intended to see the weaknesses of existing policiesand procedures, and improve and strengthen its internal controlsystem to narrow down the opportunities for fraud and report itto BI / OJK according to the rules applicable. In addition, the SKAIDivision in carrying out the internal supervision function makesreports every semester and there are no internal fraud eventswith data sources and / or information about the existence ofinternal fraud from the Risk Management Unit and theCompliance Unit. PT Bank Harda Internasional, Tbk has compiledan Anti-Fraud Strategy as outlined in the Guidelines andWhistleblower System with a focus on disclosure of a complaint,where the management of the Whistleblower is under theCompliance Director, this whistleblower is a means of complaintsthat can be done by employees and / or internal Bank to maintainthe confidentiality of the identity of the complainant for thereported internal fraud incident.

The Corporate Secretary is appointed and assigned, andresponsible to the President Director. The appointment of theCorporate Secretary refers to the POJK No.35/POJK.04/2014regarding the Corporate Secretary of the Issuer or PublicCompany.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES Following the development of the Capital Market, particularly

the prevailing laws and regulations in the Capital Market; Providing input to BoD and BoC of the Issuer or Public

Company to comply with the provisions of the laws andregulations in the Capital Market;

Assisting Board of Directors and Board of Commissioners inthe implementation of corporate governance which includes: Disclosure of information to the public, including the

availability of information on the Issuer's Web Site orPublic Company;

Submission of reports to the Financial Services Authorityon time;

Implementation and documentation of the GeneralMeeting of Shareholders;

Implementation and documentation of meetings of BoDand / or BoC; and

The implementation of corporate orientation program forBoD and / or BoC.

As a liaison between shareholders, OJK, and otherstakeholders.

Fungsi Internal Fraud berada di Satuan Kerja Audit Intern,untukpelaksanaan strategi Internal Fraud mengacu kepada ketentuanBank Indonesia, maka Bank wajib mengungkapkan setiapkecurangan (fraud) apabila dampak penyimpangan bernilai lebihdari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Fraud berpotensiterjadi di semua jenjang dan level organisasi bank. Bila terjadiinternal fraud Divisi SKAI melakukan audit investigasi denganpara pihak yang terlibat didalam internal fraud dimaksud untukmelihat kelemahan-kelemahan kebijakan dan prosedur yang ada,dan memperbaiki serta memperkuat sistem pengendalianinternalnya untuk mempersempit peluang terjadinyakecurangan.dan dilaporkan kepada BI/OJK sesuai aturan yangberlaku. Disamping itu Divisi SKAI dalam pelaksanaan fungsipengawasan intern membuat laporan setiap semesteran adadan/atau tidak ada kejadian internal fraud dengan sumber datadan/atau informasi tentang adanya internal fraud dari SatuanKerja Manajemen risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. PT BankHarda Internasional,Tbk sudah menyusun Strategi Anti Fraudyang dituangkan kedalam Pedoman dan Kebijakan PelaporanPelanggaran (Whistleblower System) dengan titik berat kepadapengungkapan dari suatu pengaduan, dimana pengelolaanWhistleblower berada dibawah Direktur Kepatuhan, melaluiwhistleblower ini merupakan sarana pengaduan yang dapatdilakukan oleh karyawan dan/atau internal Bank untuk menjagakerahasian identitas pelapor atas kejadian internal fraud yangdilaporkannya.

Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat, serta bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Penunjukkan SekretarisPerusahaan mengacu kepada POJK No.35/POJK.04/2014 tentangSekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaantata kelola perusahaan yang meliputi: Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk

ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atauPerusahaan Publik;

Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangantepat waktu;

Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat UmumPemegang Saham;

Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atauDewan Komisaris; dan

Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagiDireksi dan / atau Dewan Komisaris.

Sebagai penghubung dengan pemegang saham, OJK, danpemangku kepentingan lainnya.

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

63 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 17: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

PELAPORANMenyampaikan laporan kepada OJK mengenai pengangkatan danpemberhentian Sekretaris Perusahaan; Memuat dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik

mengenai pengangkatan dan pemberhentian dan kekosonganSekretaris Perusahaan dengan disertai informasi pendukung;

Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara berkalapaling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun mengenaipelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi danditembuskan kepada Dewan Komisaris.

PT Bank Harda Internasional Tbk. melalui Surat KeputusanDireksi No.037/SK-DIR/VIII/2016 tanggal 2 Agustus 2016 telahmenunjuk dan mengangkat Sdr. Barlian Halim sebagai SekretarisPerusahaan. Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerjaSekretaris Perusahaan dapat dilihat pada profil Tim Manajemen.

URAIAN SINGKAT PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARISPERUSAHAAN PADA TAHUN 2018 Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

2018; Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

2018; Menyelenggarakan Public Expose 2018.

Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bankdilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternalyang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). AuditorEksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank BHI tahunbuku 2018 dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaanbarang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dankualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidakboleh memiliki benturan kepentingan dengan Bank. Bank BHIselalu berupaya meningkatkan komunikasi antara KantorAkuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen untuk dapatmeminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses auditberlangsung. Agar proses audit sesuai dengan StandarProfesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkupaudit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan targetwaktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa permasalahan pentingyang signifikan.

KANTOR AKUNTAN PUBLIKAdapun Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan Publik, yangmengaudit Laporan Keuangan 2018 sebagai berikut.

KAP GANI SIGIRO & HANDAYANISampoerna Strategic Square South Tower Level 25Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46Jakarta Selatan, 12930Telp. (021) 5795 2700Faks. (021) 5795 2727

No. STTD : STTD.KAP-00007/PM.22/2017Standar Profesi : Standar Profesional Akuntan

Publik yang ditetapkan oleh OJKIjin Akuntan Publik : AP.0786

REPORTINGSubmitting a report to OJK regarding the appointment anddismissal of the Corporate Secretary; Submitted to the Issuer's or Public Company's Website the

appointment and dismissal and vacancy of the CorporateSecretary accompanied by supporting information;

The Corporate Secretary is required to report periodically atleast 1 (one) time in 1 (one) year concerning theimplementation of corporate secretary function to Board ofDirectors and forwarded to Board of Commissioners.

PT Bank Harda International Tbk. through the Decree of Board ofDirectors No.037/SK-DIR/VIII/2016 dated August 2nd, 2016 hasappointed and Barlian Halim as Corporate Secretary. Hiseducational background, position and work experience ofCorporate Secretary can be seen on Management Team profile.

BRIEF DESCRIPTION OF THE CORPORATE SECRETARY’S TASK IN2018 Held the 2018 Annual General Meeting of Shareholders;

Held Extraordinary General Meeting of Shareholders 2018;

Held Public Expose 2018.

The independent monitoring function of the Bank's financialaspects is carried out by conducting an External Audit conductedby the Public Accounting Firm (KAP). The External Auditorreviewing the financial statements of Bank BHI for 2018 financialyear shall be conducted in accordance with the prevailingprocurement mechanism. In order to ensure the independenceand quality of audit results, the designated External Auditor maynot have a conflict of interest with the Bank. Bank BHI alwaysstrives to improve communication between Public AccountantFirm, Audit Committee and Management to minimize theconstraints that occur during the audit process. In order for theaudit process to comply with the Standards of ProfessionalAccountant and the work agreement and scope of the audit thathas been established and completed in accordance with the targettime set, meetings that address several significant importantissues are routinely conducted. .

PUBLIC ACCOUNTING FIRMThe Public Accounting Firm, Name of the Public Accountant, whoaudited the Financial Statements 2018 as follows.

KAP GANI SIGIRO & HANDAYANISampoerna Strategic Square South Tower Level 25th

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46Jakarta Selatan, 12930Telp. (021) 5795 2700Fax. (021) 5795 2727

No. STTD : STTD.KAP-00007/PM.22/2017Standard Profession: Profession Standards of Certified

Public Accountants by OJKPublic Accountant’s Permission : AP.0786

Audit EksternalExternal Audit

64SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 18: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Audit InternalInternal Audit

WAN MARADENInternal Audit HeadCompleted the Graduate Program of Master in Management atPersada University "YAI" (1996) with GPA of "3.85". Havingexperienced managing Finance, Taxes, Banking and in managingConstruction Business as well as Accounting and ManagementTraining and Banking. Initially worked as Finance Officer of PTSantosa Asih Jaya (1989), Auditor and Tax Officer at Touche RossDarmawan & Rekan Public Accountant Office (1990-1991), PTBank Ina Perdana as Internal Auditor (1991-1993), Planning &Control (1993-1996), Head of Internal Audit Working Unit(1997-1998), Head of Remedial Banking (1999-2001), Head ofInternal Audit Division (2002), Head of Risk Management WorkUnit (2003) .English Audit Public Accountant Office LodewijkPurba & Rekan (2003-2004). At Bank BHI as Head of RiskManagement Work Unit (2004-2006). Audit Committee and RiskMonitoring Committee (2007-2008). At PT Bank HardaInternational as Head of Risk Management Working Unit (2008-2014), Head of Division of Internal Audit Unit 2015 until now.Level 3 risk management certification holder and performed risk-based audit in accordance with the audit work plan throughout2018 with emphasis on credit risk, liquidity and strategy.

INTERNAL AUDIT WORK UNIT (SKAI)Inspection conducted by SKAI is based on work plan in 2018 andthe investigation after discussion with management. Inspectiontakes place off site and on site to auditable branches or units(post ante). Supervision and inspection are conducted to ensurethat the system and procedures established by the bank can berun in accordance with the prevailing banking practices and theapplication of all prevailing provisions at each level of theorganizational structure to ensure the level of risk. Accountabilityof inspection and supervisory duties shall be fully reported to thePresident Director with copies to the President Commissionerand the work unit inspected.

Internal Audit Work Unit (SKAI) perform inspection andsupervision functions using risk-based audit methodology andactively participate in evaluating the effectiveness of sustainableinternal control system. In addition to audit and supervisoryfunctions, the Bank's Internal Audit function implemented by theInternal Audit Unit (SKAI) is guided by Bank Indonesia'sprovisions on Assignment of Compliance Director andApplication of Implementation Standard of Internal AuditFunction of commercial bank as set forth in the PBI. In referenceto the Internal Audit Charter, the Function and Scope of theInternal Audit Work Unit is to provide independent and objectiveassurance and consulting services to provide added value andimproved bank operations. SKAI assists banks in achieving theirobjectives through the use of systematic methods to evaluate andimprove the effectiveness of risk management, internal controland governance processes.

WAN MARADENKepala Satuan Kerja Audit InternMenyelesaikan Program Pasca Sarjana Magister ManajemenUniversitas Persada Indoneisa “YAI” (1996) dengan IndeksPrestasi “3.85”. Mempunyai pengalaman mengelola Keuangan,Pajak, Banking dan mengelola Bisnis Konstruksi serta PelatihanAkuntansi dan Manajemen serta Perbankan. Pertama bekerjasebagai Finance Officer PT Santosa Asih Jaya (1989), Auditor danTax Officer pada Kantor Akuntan Publik Touche Ross Darmawan& Rekan (1990-1991).PT Bank Ina Perdana sebagai InternalAuditor (1991-1993),Planning & Control (1993-1996),KepalaSatuan Kerja Audit Intern (1997-1998),Kepala Remedial Banking(1999-2001),Kepala Divisi Internal Audit (2002),Kepala SatuanKerja Manajemen Risiko (2003).Senior Audit Kantor AkuntanPublik Lodewijk Purba & Rekan (2003-2004).PT Bank HardaInternasional sebagai Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko(2004-2006). Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko (2007-2008).PT Bank Harda Internasional sebagai Kepala Satuan kerjaManajemen Risiko (2009-2014), Kepala Divisi Satuan Kerja AuditIntern 2015 sampai dengan saat ini. Pemegang sertifikasimanajemen risko level 3 dan melakukan audit berbasis risikosesuai dengan rencana kerja audit sepanjang tahun 2018 denganpenekanan pada risiko kredit, likuiditas dan strategi.

SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI)Pemeriksaan yang dilakukan SKAI berdasarkan rencana kerjatahun 2018 dan adanya pemeriksaan investigasi setelahberdiskusi dengan manajemen. Pemeriksaan berlangsung off sitedan pemeriksaan on site ke cabang-cabang atau unit auditable(post ante). Dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaantujuannya untuk memastikan bahwa system dan prosedur yangdibuat bank dapat dijalankan sesuai dengan praktek perbankanyang lazim dan diterapkannya seluruh ketentuan yang berlakupada setiap level struktur organisasi guna memastikan tingkatrisiko. Pertanggungjawaban tugas pemeriksaan dan pengawasanyang dilakukan seluruhnya dilaporkan kepada Direktur Utamadengan tembusan kepada Komisaris Utama dan unit kerja yangdilakukan pemeriksaan.

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dalam melakukan fungsipemeriksaan dan pengawasan menggunakan metodologi auditberbasis risiko dan berperan aktif untuk mengevaluasi efektifitassystem pengendalian intern yang berkelanjutan. Selain fungsipemeriksaan dan pengawasan, fungsi Audit Intern Bank yangdilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) berpedomankepada ketentuan Bank Indonesia tentang Penugasan DirekturKepatuhan dan Penerapan Standard Pelaksanaan Fungsi AuditIntern bank umum seperti yang telah diatur didalam PBI yangdimaksud. Merujuk kepada Internal Audit Charter, Fungsi danRuang Lingkup Tugas SKAI adalah memberikan jasa assurancedan consulting yang independen dan objektif untuk memberikannilai tambah dan perbaikan operasional bank. SKAI membantubank dalam mencapai tujuannya melalui penggunaan metodeyang sistematis dalam mengevaluasi dan meningkatkanefektifitas manajemen risiko, pengendalian intern dan proses tatakelola.

65 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 19: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDITSatuan Kerja Audit Intern bertanggungjawab atas : Mempersiapkan rencana kerja audit tahunan dengan

menerapkan pendekatan audit berbasis risiko yangtepat,termasuk dengan eksposur risiko-risiko dan systempengendalian intern yang sesuai dengan tujuan manajemen.

Menerapkan rencana kerja audit tahunan yang sudahdisetujui oleh manajemen dan Komisaris Utama serta tugas-tugas khusus yang diminta oleh manajemen,Dewan Komisarisdan Otoritas Jasa Keuangan.

Melakukan aktivitas audit sesuai dengan metodologi ayngberlaku di Bank BHI.

Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) danmemantau secara berkesinambungan atas temuan-temuanpenting yang perlu ditindak lanjuti serta menyampaikanperkembangannya kepada manajemen dan Komite Audit.

Mengevaluasi kecukupan pengamanan asset dan tersedianyapengendalian berupa verifikasi atas sejumlah asset yangdimiliki Bank BHI.

Mengembangkan staff audit secara professional termasukdengan memberikan sertifikasi profesi guna memenuhikualifikasi yang sesuai dengan Internal Audit Charter.

Tugas Satuan Kerja Audit Intern menjaga,meningkatkan danmenciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentinganmelalui penyelarasan aktivitas pengawasan intern dengan tujuanbusnis Bank BHI dengan target utama adalah meyakinkan danmenelaah proses pengendalian intern dan tata kelola yangdirancang oleh manajemen serta kecukupan fungsi organisasi.

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN AUDIT 2018

Sepanjang tahun 2018 pelaksanaan tugas audit berjalan sesuaidengan rencana kerja audit tahun 2018 dan ditambah denganpelaksanaan audit khusus atas permintaan manajemen.Melaluipenerapan metodologi audit berbasis risiko didalam pemeriksaanyang dilakukan, dan seluruh pemeriksaan sudah disampaikanLaporan Hasil Pemeriksaan kepada yang patut menerima laporanhasil pemeriksaan tersebut. Kegiatan audit sepanjang tahun 2018berpedoman pada peraturan perundang-undangan danketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pengawasguna menjaga kualitas pengendalian keuangan Bank BHI yangsehat dan menjaga kualitas operasional yang patuh kepadaaturan yang berlaku.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALSebelum melakukan pemeriksaan lapangan dilakukan lebihdahulu telaah atas efektifitas system pengendalian intern yangada,evaluasi proses manajemen risiko dan saat dan/atau sesudahdilaksanakan pemeriksaan lapangan,maka dipastikan kesesuaianantara peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuanyang berlaku sudah berjalan, kesesuaian dengan kebijakan danperaturan internal seperti pelaksanaan Standar OperasionalProsedur,tersedianya informasi keuangan dan informasimanajemen lainnya, efisiensi dan efektifitas operasional bankserta efektifitas budaya risiko.

DUTIES AND OBLIGATIONS OF THE INTERNAL AUDITThe Internal Audit Unit is responsible for the following: Preparing the annual audit work plan by applying an

appropriate risk-based audit approach, including with riskexposure and internal control systems in accordance withmanagement objectives;

Implementing an annual audit work plan approved bymanagement and the President Commissioner as well as thespecific tasks required by management, Board ofCommissioners and the Financial Services Authority;

Conducting audit activities in accordance with the applicablemethodology at Bank BHI;

Submitting the Inspection Result Report (LHP) andcontinuously monitoring important findings that need to befollowed up and communicating progress to management andthe Audit Committee;

Evaluating the adequacy of asset safeguards and theavailability of controls in the form of verification of a numberof assets owned by Bank BHI;

Developing professional audit staff including professionalcertification to meet qualifications specified in the InternalAudit Charter.

The duty of Internal Audit Work Unit is to maintain, enhance, andcreate added value for stakeholders through alignment ofinternal control activities with the objectives of Bank BHIbusiness with the main target being to convince and reviewinternal control processes and governance designed bymanagement and adequacy of organizational functions.

BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF AUDIT ACTIVITIESIN 2018Throughout 2018 the implementation of audit tasks is in linewith the audit work plan of 2018, added with the implementationof a special audit at the management’s request. Through theimplementation of the risk-based audit methodology in theinspection conducted, all inspections have been submitted inInspection Result Report to those who deserve to receive thereport of the results. Audit activities throughout 2018 are guidedby legislation and provisions stipulated by the supervisoryauthority to maintain the sound financial control of Bank BHI andmaintain operational quality in compliance with prevailingregulations.

INTERNAL CONTROL SYSTEMPrior to conducting a field inspection, there is a review of theeffectiveness of the existing internal control system at and / orafter the field inspection to ensure compliance between existinglaws and regulations, compliance with internal policies andregulations such as the implementation of Standard OperatingProcedures, availability of financial information and othermanagement information, efficiency and effectiveness of bankoperations and the effectiveness of risk culture.

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

66SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 20: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

In line with the implementation of the National Payment Gate(GPN), in 2018 Bank BHI has been connected to 2 (two)switching institutions by becoming members of the ALTO andPRIMA networks and Bank BHI has issued an ATM card with theNational logo. In addition, to improve security for Bank BHI ATMcard holders and in accordance with Bank Indonesia regulationsregarding the use of chip technology on ATM cards, Bank BHIATM cards have used the National Chip Technology Standard. Inorder to provide excellent and continuous service to customers,Bank BHI will develop new products and services as follows:

BHI FLAZZTo strengthen the corporate image and brand exposure of BankBHI and to be able to have electronic money products withoutinvestment to build system infrastructure, Bank BHI hascollaborated with Bank BCA to issue electronic money cardproducts under the Flazz brand.

DEBIT BHIServices for Bank BHI Customers to be able to make purchasetransactions using a Debit Card on a merchant EDC machinemember of the PRIMA Network or ALTO.

BHI BANK’s ATM MACHINEBank BHI plans to develop electronic banking services throughcooperation with ATM machine providers. This ATM machine willbe installed in branch offices and other strategic locations. Thisservice is expected to provide convenience for customers inconducting cash withdrawal transactions, transfers, balance infoand others.

BHI PAYMENTDevelopment of an online payment system using Bank BHI ATMmachines to facilitate payment services for Bank BHI customers.

In addition to increasing the role of information technology inservice to customers, Bank BHI has also implemented theManagement Information System in Order to Implement the AMLand CFT Program. For the purposes of monitoring customerprofiles and transactions, Bank BHI has an application systemthat can identify, analyze, monitor and provide reports effectivelyon the characteristics of transactions carried out by theCustomer, including identification of suspicious financialtransactions.

Sejalan dengan penyelenggaraan Gerbang Pembayaran Nasional(GPN), pada tahun 2018 Bank BHI telah terhubung dengan 2(dua) lembaga switching dengan menjadi anggota jaringan ALTOdan PRIMA serta Bank BHI telah menerbitkan kartu ATM berlogoNasional. Di samping itu, untuk meningkatkan keamanan baginasabah pemegang kartu ATM Bank BHI dan sesuai denganperaturan Bank Indonesia mengenai penggunaan teknologi chippada kartu ATM, kartu ATM Bank BHI telah menggunakanStandar Nasional Teknologi Chip. Dalam rangka memberikanpelayanan prima dan berkesinambungan kepada nasabah makaBank BHI akan melakukan pengembangan produk dan layananbaru sebagai berikut:

BHI FLAZZUntuk memperkuat corporate image dan brand exposure BankBHI serta agar dapat memiliki produk uang elektronik tanpainvestasi untuk membangun infrastruktur sistem, Bank BHImelakukan kerja sama cobranding dengan Bank BCA untukmenerbitkan produk kartu uang elektronik dengan brand Flazz.

BHI DEBITLayanan untuk Nasabah Bank BHI agar dapat melakukantransaksi pembelian menggunakan Kartu Debit di mesin EDCmerchant anggota Jaringan PRIMA atau ALTO.

MESIN ATM BANK BHIBank BHI berencana mengembangkan layanan perbankanelektronik melalui kerja sama dengan provider mesin ATM.Mesin ATM ini akan dipasang di kantor-kantor cabang dan lokasilain yang strategis. Dengan layanan ini diharapkan dapatmemberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukantransaksi penarikan tunai, transfer, info saldo dan lain-lain.

BHI PAYMENTPengembangan system pembayaran online menggunakan mesinATM Bank BHI untuk memberikan kemudahan layananpembayaran bagai nasabah Bank BHI.

Selain meningkatkan peran teknologi informasi dalam pelayananterhadap nasabah, Bank BHI juga telah melakukan PenerapanSistem Informasi Manajemen dalam Rangka Penerapan ProgramAPU dan PPT. Untuk keperluan pemantauan profil dan transaksinasabah, Bank BHI telah memiliki sistem aplikasi yang dapatmengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakanlaporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yangdilakukan oleh Nasabah, termasuk identifikasi terhadap transaksikeuangan mencurigakan.

Manajemen Teknologi InformasiInformation Technology Management

67 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 21: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Manajemen Sumber Daya ManusiaHuman Resource Management

Business competition in the banking industry is increasinglydifficult amid economic conditions that are full of currentchallenges and uncertainties. To improve the current situationand ensure the achievement of the key to business success,significant changes are needed in terms of HR management andorganization. The strategic design of the change will be theBank's HR Architecture and will become a reference indeveloping future HR and organizational management systems.As a profit organization, the business functions at the Bank arekey drivers for business continuity. Therefore, the Bank's HRArchitecture will be formed based on the needs of businessfunctions where other supporting functions will be built insynergy and complementary to the needs of business functions.

The current and future business situation is increasinglydynamic, requiring business functions to be able to adapt quicklyand precisely (adaptive). In addition, speed in making businessdecisions is one of the keys to the success of the Bank inundergoing competition. The speed of decision making inbusiness can only occur if the decision maker has the latest andcomplete information about the business situation. Current andcomplete information can only be obtained if the flow ofinformation from the frontliner to decision makers runs fast withthe support of effective internal communication. To realize this,the Bank will carry out 4 (four) strategies, namely:

Designing Customer Oriented OrganizationsIn terms of tiered supervision, the Bank is still based on thecurrent organizational structure, but implementing operationalwork on the field will undergo some changes. Currentlycustomers only have business directly with certain units, namelyfrontliner. Other units (non-frontliner) who need information ordata that need information or data regarding the customer mustcoordinate with the frontliner unit. In addition to causinginformation distortion, it also causes delays in decision makingdue to the long distance between units (non-frontliner) andcustomers. In the future, the distance between units andcustomers (customers) will be shortened. Each unit related to thecustomer will communicate directly with the customer based ontheir authority and interests. The main objective is to obtaininformation, data and administrative completeness quickly fromcustomers so that decision making at the Bank can be donequickly and precisely according to customer needs. Informationobtained from customers by each unit will be included in theinternal information network so as to form an accurate andcomprehensive (complete) customer information databasewhere other units in the organization can utilize information anddata.

Establishing a Culture of CollaborationOrganizational work patterns that are oriented to customer needscan be effective if supported by a culture of collaboration withinthe Bank's organizational environment. Togetherness is one ofthe values declared by the Bank from the beginning. Familyculture (togetherness) between employees has been formed andfelt strong. The culture of togetherness can be further enhancedinto a culture of collaboration.

Persaingan bisnis di industri perbankan semakin sulit di tengahkondisi perekonomian yang penuh tantangan dan ketidakpastiansaat ini. Untuk memperbaiki situasi saat ini dan memastikantercapainya kunci keberhasilan bisnis, maka diperlukanperubahan-perubahan signifikan dalam hal manajemen SDM danorganisasi. Rancangan strategis perubahan tersebut akan menjadiArsitektur SDM Bank dan menjadi acuan dalam mengembangkansistem-sistem manajemen SDM dan organisasi ke depan. Sebagaiorganisasi profit, fungsi-fungsi bisnis di Bank merupakan keydriver untuk keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, ArsitekturSDM Bank akan dibentuk berdasarkan kebutuhan fungsi-fungsibisnis dimana fungsi-fungsi pendukung lain akan dibangunsinergis dan komplementer dengan kebutuhan fungsi bisnis.

Situasi bisnis saat ini dan ke depan yang makin dinamis,menuntut fungsi bisnis untuk mampu menyesuaikan diri dengancepat dan tepat (adaptive). Di samping itu, kecepatan dalampengambilan keputusan bisnis adalah salah satu kunci suksesBank dalam menjalani persaingan. Kecepatan pengambilankeputusan bisnis hanya dapat terjadi jika pengambil keputusanmemiliki informasi terkini dan lengkap mengenai situasi bisnis.Informasi terkini dan lengkap hanya dapat diperoleh jika aliraninformasi dari frontliner kepada pengambil keputusan berjalancepat dengan ditunjang oleh komunikasi internal yang efektif.Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Bank akan melakukan 4(empat) strategi yang akan dilakukan, yaitu:

Merancang Organisasi Yang Berorientasi PelangganDalam hal pengawasan berjenjang, Bank tetap berbasis padastruktur organisasi saat ini, namun dalam hal pelaksanaan kerjaoperasional di lapangan akan mengalami perubahan. Saat inipelanggan hanya berhubungan bisnis secara langsung denganunit-unit tertentu yaitu frontliner. Unit-unit lain (non frontliner)yang membutuhkan informasi atau data yang membutuhkaninformasi atau data mengenai pelanggan tersebut harusberkoordinasi dengan unit frontliner. Hal ini selain dapatmenyebabkan distorsi informasi juga menyebabkan kelambatandalam pengambilan keputusan dikarenakan jarak yang jauhantara unit (non frontliner) dengan pelanggan. Ke depannya,jarak antara unit-unit dan pelanggan (nasabah) akandiperpendek. Setiap unit yang berkaitan dengan pelanggan akanberkomunikasi langsung dengan pelanggan sesuai dengankewenangan dan kepentingannya. Tujuan utamanya adalahmemperoleh informasi, data maupun kelengkapan administrasisecara cepat dari pelanggan sehingga pengambilan keputusan diBank dapat dilakukan juga secara cepat dan tepat sesuaikebutuhan pelanggan. Informasi yang diperoleh dari pelangganoleh masing-masing unit akan dimasukkan ke dalam jaringaninformasi internal sehingga membentuk database informasipelanggan yang akurat dan komprehensif (lengkap) dimana unit-unit lain di organisasi dapat memanfaatkan informasi dan data.

Membentuk Budaya KerjasamaPola kerja organisasi yang berorientasi kepada kebutuhanpelanggan dapat berjalan efektif apabila ditunjang oleh budayakerjasama dalam lingkungan organisasi Bank. Kebersamaanmerupakan salah satu nilai yang dicanangkan Bank sejak awal.Budaya kekeluargaan (kebersamaan) antar karyawan sudahterbentuk dan dirasakan kuat. Budaya kebersamaan tersebutdapat ditingkatkan lagi menjadi budaya kerjasama.

68SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 22: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Untuk lebih memperkuat internalisasi budaya kerjasama kepadaseluruh karyawan, nantinya kerjasama tim akan didefinisikandan diterjemahkan ke dalam perilaku-perilaku spesifik yang akanmenjadi Kompetensi Inti (core competency) yang harus dimilikioleh seluruh karyawan Bank dan akan dituangkan di dalamKamus Kompetensi Perilaku. Perilaku spesifik untuk aspekKerjasama Tim juga akan menjadi kriteria dalam penilaiankinerja.

Merancang Share-KPI Antar UnitUntuk lebih mendorong pembentukan budaya kerjasama, makaBank akan menyesuaikan konsep penerapan KPI saat ini.Beberapa KPI yang sebelumnya lebih bersifat target kerja unitsecara individu (terpisah), akan diubah menjadi share-KPI yaitutarget kerja secara bersama-sama oleh beberapa unit dengandistribusi bobot sesuai kontribusi masing-masing unit terhadapshare-KPI tersebut. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa selama inipencapaian target-target korporat Bank pada dasarnyamerupakan pencapaian bersama-sama oleh beberapa unit.

Membangun Database Pelanggan Yang Dapat Diakses CepatKerjasama seperti telah dijelaskan dalam ketiga strategi di atasbukan hanya kerjasama dalam hal operasional di lapangan,namun juga kerjasama dalam hal membangun informasi(database) pelanggan yang komprehensif. Database pelangganyang mampu secara cepat menyajikan informasi terkini mengenaipelanggan akan sangat membantu mempercepat prosespengambilan keputusan (dan juga dapat mengurangi frekuensimeeting koordinasi internal). Untuk keperluan tersebut,diperlukan manajemen informasi pelanggan yang terintegrasisehingga informasi pelanggan dapat diinput dan diakses olehseluruh unit kerja sesuai area bidang dan kepentingannya.

STRATEGI PENGEMBANGAN SDMManajemen OrganisasiManajemen Organisasi Bank BHI akan diarahkan menjadi lebihberorientasi kepada pelanggan khususnya untuk fungsi-fungsiunit dimana berhubungan langsung dengan pelanggan ataufungsi marketing yang berhubungan langsung dengan calonpelanggan. Untuk unit-unit lain yang secara tidak langsungmemiliki kepentingan dengan pelanggan atau calon pelangganmisalnya dalam hal kebutuhan data, dokumen atau administrasi,nantinya juga dapat berhubungan langsung dengan pelangganatau calon pelanggan. Hal ini untuk memperpendek jalurkomunikasi antara unit dengan pelanggan atau calon pelanggansehingga mempercepat pengambilan keputusan. Selanjutnya agarmasing-masing unit dapat melakukan pertukaran informasimengenai pelanggan, perlu dibangun satu database pelangganyang terpusat. Seluruh unit terkait dapat melakukan input datadimana kemudian informasi tersebut dapat diakses baik olehjajaran Manajemen maupun seluruh unit lain di organisasi sesuaikepentingan dan kewenangannya.

Manajemen Perubahan Budaya KerjaSedikitnya terdapat 3 perilaku unggul yang dapat diturunkan dariStrategi SDM yang harus dimiliki dan nantinya akan menjadikompetensi inti perusahaan: (1) Orientasi kepada pelanggan; (2)Kerjasama tim; (3) Semangat belajar. Di samping ketigakompetensi di atas, seluruh nilai-nilai dan budaya perusahaanBank BHI akan diturunkan menjadi kompetensi-kompetensiperilaku Bank BHI dan dirumuskan secara lengkap dandituangkan menjadi Kamus Kompetensi Bank BHI. SelanjutnyaKamus Kompetensi tersebut akan menjadi dasar penetapanStandar Kompetensi untuk Jabatan-Jabatan yang dalam strukturorganisasi Bank BHI. Selain itu juga akan digunakan sebagaistandar untuk proses seleksi rekrutmen, penempatan sertapersyaratan promosi karyawan.

To further strengthen the internalization of the culture ofcollaboration for all employees, later team collaboration will bedefined and translated into specific behaviors that will be corecompetencies that must be owned by all Bank employees and willbe contained in the Dictionary of Behavioral Competencies.Specific behavior for aspects of Team Collaboration will also be acriterion in the assessment of performance.

Designing Inter-Unit Sharing KPIsTo further encourage the formation of a culture of collaboration,the Bank will adjust the concept of the implementation of thecurrent KPI. Some KPIs that previously targeted more onindividual units (separate), will be converted into KPI-share,which is the joint work target by several units with weightdistribution according to each unit's contribution to the KPI-share. This is in accordance with the fact that so far theachievement of the Bank's corporate targets is basically a jointachievement by several units.

Building a Customer Database that can be Accessed QuicklyCollaboration as explained in the three strategies above is notonly collaboration in terms of operations in the field, but alsocollaboration in terms of building comprehensive customerinformation. A customer database that is able to quickly presentup-to-date information about customers will greatly help speedup the decision-making process (and can also reduce thefrequency of internal coordination meetings). For this purpose,integrated customer information management is needed so thatcustomer information can be inputted and accessed by all workunits according to their area and interests.

HR DEVELOPMENT STRATEGYOrganizational ManagementBank BHI's Organizational Management will be directed to bemore customer-oriented, especially for unit functions which arerelated directly to customers or marketing functions connecteddirectly to prospective customers. For other units that indirectlyhave interests with customers or prospective customers, forexample in terms of data, document or administrative, later theycan also deal directly with customers or prospective customers.This is to shorten the communication path between the unit andthe customer or prospective customer so as to speed up decisionmaking. Furthermore, in order for each unit to exchangeinformation about customers, a centralized customer databaseneeds to be built. All related units can input data where theinformation can be accessed by both the Management and allother units in the organization according to their interests andauthority.

Management of Change in Work CultureAt least there are 3 superior behaviors that can be derived fromthe HR Strategy that must be owned and will later become thecompany's core competencies: (1) Orientation to customers; (2)Team collaboration; (3) The spirit of learning. In addition to thethree competencies above, all of the values and corporate cultureof Bank BHI will be reduced to Bank BHI's behavioralcompetencies and formulated in full and poured into the BHIBank Competency Dictionary. Furthermore, the CompetencyDictionary will be the basis for establishing CompetencyStandards for Positions in the organizational structure of BankBHI. In addition, it will also be used as a standard for therecruitment, placement and promotion requirements.

69 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 23: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Manajemen Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan tenaga kerja Bank BHI akan diarahkan untuk lebihmemperkuat ujung tombak bisnis Bank. Penambahan karyawanbaru diutamakan untuk mengisi posisi-posisi di fungsi bisnisseperti di unit Kredit dan Dana. Ke depan, penambahan karyawanbaru diarahkan untuk mengubah rasio antara jumlah karyawanpendukung dan bisnis menjadi sekitar 2:1.

Manajemen Jabatan dan KepangkatanBank BHI telah melakukan pembenahan terhadap manajemenjabatan dengan dilakukannya Analisa Jabatan untukmengklarifikasi kembali tanggung jawab seluruh jabatan sertamelakukan proses Evaluasi jabatan untuk menyusun standarGrading yang baru yang hasilnya digunakan sampai sekarang.Untuk periode ke depan, penjenjangan jabatan diperkirakan tidakakan banyak berubah mengingat sampai saat ini sudah berjalandengan baik disamping strategi bisnis Bank BHI yang masih samasebagai Bank BUKU I.

Manajemen Kompetensi SDMPada prinsipnya investasi Bank BHI untuk pengembangankualitas SDM dilakukan di semua bidang seperti yang selama inisudah dilakukan. Pada tahun 2018, Bank BHI sudah melakukanperumusan mengenai Kamus Kompetensi dan akandiimplementasikan pada tahun 2019. Dengan melihat rencanastrategis Bank BHI yang telah menetapkan target-target bisnissecara progresif, maka pengembangan SDM untuk membangunkapasitas individu akan lebih ditekankan pada fungsi-fungsi: (1)Kredit & Dana; (2) Pengawasan dan Kepatuhan; (3) IT untukmengantisipasi perkembangan pesat teknologi keuangan diindustri perbankan. Adapun Kamus Kompetensi yang disyaratkanoleh Bank BHI adalah sebagai berikut:

Setiap individu memiliki persyaratan kompetensi yang berbedasesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing(minimal 7). Namun, setiap individu di Bank BHI wajib memiliki3 kompetensi inti.

Manajemen KarirPada dasarnya terdapat 2 jenis pergerakan karir karyawan dalamsebuah organisasi yaitu: Horizontal: kenaikan karir secara lintas fungsi. Ke depan,

referensi pergerakan karir karyawan secara horizontal akanmenggunakan hasil pengelompokkan jabatan berdasarkankemiripan tuntutan jabatan, baik kemiripan secara teknismaupun non-teknis.

Vertical: untuk kenaikan karir yang menggunakan SistemDual Grade dimana terdapat peringkat Jabatan danKepangkatan yang dapat berjalan secara terpisah. Job Grade:kenaikan karir karena kenaikan jabatan (promosi) danPerson Grade: kenaikan karir karena kenaikan Pangkat.

Selanjutnya kriteria untuk kenaikan Jabatan atau Pangkat adalahsatu atau kombinasi dari faktor-faktor dari Hasil Penilaian Kerjadan / atau Hasil Assesmen.

Manpower Planning ManagementBank BHI's Manpower planning will be directed to furtherstrengthen the spearhead of the Bank's business. The addition ofnew employees is prioritized to fill positions in businessfunctions such as in the Credit and Fund units. Going forward, theaddition of new employees is directed to change the ratiobetween the number of supporting employees and businesses toaround 2:1.

Position and Grade ManagementBank BHI has made improvements to the management ofpositions by carrying out Job Analysis to clarify theresponsibilities of all positions and job evaluation process todevelop new Grading standards whose results are used until now.For the future period, the position gap is not expected to changemuch considering that until now it has been running well and thebusiness strategy of Bank BHI which is still the same as BankBUKU I.

HR Competency ManagementIn principle, Bank BHI's investment in the development of qualityhuman resources is carried out in all fields like what has beendone so far. In 2018, Bank BHI has formulated the CompetencyDictionary and will be implemented in 2019. By looking at BankBHI's strategic plans that have progressively set business targets,the development of human resources to build individual capacitywill be emphasized in functions of: (1) Credit & Funds; (2)Supervision and Compliance; (3) IT to anticipate the rapiddevelopment of financial technology in the banking industry. TheDictionary of Competence required by Bank BHI is as follows:

Each individual has different competency requirementsaccording to their respective duties and responsibilities(minimum 7). However, every individual in Bank BHI must have3 core competencies.

Career ManagementBasically there are 2 types of employee career movements in anorganization, namely: Horizontal: career increasing across functions. Going forward,

reference to the career movements of employees horizontallywill use the results of grouping positions based on thesimilarity of job demands, both technical and non-technicalsimilarities.

Vertical: career advancement using a Dual Grade Systemwhere there are Rank and Position rankings that can runseparately. Job Grade: career advancement due to promotionand Person Grade: career increase due to promotion.

Furthermore, the criteria for an increase in Position or Grade areone or a combination of factors from the Results of the JobAssessment and / or Assessment Results.

Kompetensi Inti / Core Competency

Kompetensi Pribadi / Personal Competency

Kompetensi Antar-pribadi / Interpersonal Competency

Kompetensi Kepemimpinan / Leadership Competency

1. Komitmen / Commitment2. Integritas / Integrity3. Pelayanan / Services

1. Dorongan Kinerja / Performance Boost2. Ketelitian & Akurasi / Precision & Accuracy3. Inisiatif / Initiative4. Pemecahan Masalah / Problem Solving

1. Kerjasama / Collaboration2. Pengendalian Diri / Self-Control3. Menghargai Sesama / Respect

for Others

1. Pengembangan / Enhancement2. Kepemimpinan Perubahan /

Change Leadership3. Ketegasan / Firmness

70SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 24: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Performance ManagementGiven the importance of maintaining maximum organizationalperformance, the Performance Management System is one of theimportant things for organizations to get special attention.Building a process to achieve results is an important thingbecause it will stick to the individual level for a long time so thatit will collectively shape the organizational culture. The purposeof the Performance Management System that will be built andimplemented at Bank BHI is besides for the process of control(supervision) towards the achievement of employeeperformance, but more importantly is to create a communicationforum between superiors and subordinates in achievingpredetermined goals. This is realized through the establishmentof a KPI position derived from the KPI organization according tothe concept of the Balanced Scorecard. Thus, between superiorsand subordinates in each layer in the organization cancommunicate about targets that must be achieved. In addition,the results of good performance management will provide moreaccurate and objective output that is beneficial to other processesin the organization.

Formally, the mechanism of performance assessment ofemployee performance is carried out once a year. At thebeginning of the year targets are set to be achieved and will bereviewed mid-year to see progress over the past 6 months. At theend of the year the final results of performance achievement willbe reviewed which will determine the award or punishment forthe achievements.

Management of RemunerationImprovement of remuneration at Bank BHI was carried out in2013 as a continuation of revamping positions and gradingstructures, and until now adjustments are still continuously madeto keep pace with developments. In implementing theremuneration system, Bank BHI applies the 3P concept where thesalary component is categorized into (1) Pay for Position; (2) Payfor Performance and (3) Pay for Person. To keep employeemotivation high, Bank BHI will implement 3 remunerationstrategies:1. Positioning the remuneration policy around the market

average;2. Balancing the composition of remuneration between fixed

and variable salary;3. Providing expertise allowances for achieving employee

competencies.

Manajemen KinerjaMengingat pentingnya menjaga kinerja organisasi agar tetapmaksimal, maka Sistem Manajemen Kinerja menjadi salah satuhal yang penting bagi organisasi untuk mendapat perhatiankhusus. Membangun proses untuk mencapai hasil adalah suatuhal yang penting karena akan melekat lama pada level individusehingga secara kolektif akan membentu budaya organisasi.Tujuan dari Sistem Manajemen Kinerja yang akan dibangun danditerapkan di Bank BHI adalah selain untuk proses control(pengawasan) terhadap pencapaian kinerja karyawan, namunyang lebih penting adalah untuk menciptakan wadah komunikasiantara atasan dan bawahan dalam mencapai sasaran-sasaranyang telah ditetapkan. Hal ini diwujudkan melalui penetapan KPIjabatan yang diturunkan dari KPI organisasi sesuai konsepBalanced Scorecard. Dengan demikian, antara atasan danbawahan dalam setiap lapisan di organisasi dapat berkomunikasimengenai target yang harus dicapai. Selain itu, hasil darimanajemen kinerja yang baik akan memberikan keluaran yanglebih akurat dan obyektif yang bermanfaat bagi proses lain diorganisasi.

Secara formal, mekanisme penilaian kinerja terhadap prestasikaryawan dilakukan setahun sekali. Pada awal tahun ditetapkantarget yang harus dicapai dan akan direview di pertengahantahun untuk melihat kemajuannya selama 6 bulan. Pada akhirtahun akan direview hasil akhir dari pencapaian kinerja dimanaakan menentukan penghargaan atau hukuman atas pencapaianyang telah diraih.

Manajemen RemunerasiPembenahan remunerasi di Bank BHI telah dilakukan pada tahun2013 sebagai lanjutan dari pembenahan jabatan dan strukturgrading, dan sampai saat ini terus dilakukan penyesuaianmengikuti perkembangan. Dalam implementasi systemremunerasi, Bank BHI menerapkan konsep 3P dimana komponengaji dikategorikan menjadi (1) Pay for Posisition; (2) Pay forPerformance dan (3) Pay for Person. Untuk menjaga motivasikaryawan tetap tinggi, Bank BHI akan menerapkan 3 strategiremunerasi:1. Memposisikan kebijakan remunerasi di sekitar angka rata-

rata pasar;2. Menyeimbangkan komposisi remunerasi antara gaji tetap

dan gaji variable;3. Memberikan tunjangan keahlian atas pencapaian

kompetensi karyawan.

25 Januari 2019

Penghargaan Cabang “Kinerja Sangat Baik – Peringkat 1 & 2”

January 25th, 2019

Branches Reward “Excellent Performance – Top 1 & 2”

Surabaya Bratang

PanglimaPolim

71 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

1 2

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 25: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Manajemen RisikoRisk Management

The increase of risk in 2018, encourage Bank to maximize addedvalue for shareholders, manage capital well, and sustainablebusiness growth. This is the purpose of implementing the RiskManagement Function. The application is part of the operationalactivities of the decision-making process in an effort to achievethe business goal and optimal level of return.

RISK MANAGEMENT FRAMEWORKA very dynamic risk change requires the Bank to always use aneffective risk management framework. Each risk being managedby the Risk Taking Unit enables BoD to anticipate and managecurrent and potential risks. Consideration of risk profiles isinfluenced by changes in business strategy, changes in regulationand business environment. Bank BHI prepares risk mitigationmeasures to ensure risk exposure in accordance withpredetermined risk appetite. The level of risk encountered will bemonitored and the overall risk management is run based on thePrinciple of Good Governance so that the effectiveness andconsistency of their implementation can work well.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE AND GOVERNANCEBank BHI’s risk management is managed through the RiskManagement Committee and Asset Liability Committee (ALCO) atExecutive, BoD and Risk Monitoring Committee level at BoC level.Risk Monitoring Committee responsible for evaluating theaccuracy of risk management and their implementation,monitoring and evaluating the performance of Risk ManagementCommittee and Risk Management Work Unit. To implement therisk management function, BoD established Risk ManagementCommittee and ALCO, Risk Management Committee establishedrisk management strategy, policies and procedures, monitored itsimplementation, developed a risk management culture andensured that adequate resources were developed to ensure riskmanagement at Bank BHI. ALCO is responsible for managingcapital and establishing policies related to the management of itsbalance sheet and its compliance. This include liquiditymanagement, capital adequacy, foreign exchange rate andinterest rate risk

TYPE OF RISKAs per POJK No.18/POJK.03/2016 and SEOJKNo.34/SEOJK.03/2016 concerning Application of RiskManagement for Commercial Bank. Bank BHI manages risk basedon the functional activities of the Bank which consists of::

Credit RiskBank BHI manages its credit risk management based on the foureyes principles. The focus is on segregating risk function andbusiness development functions in processing credit approvalsfor each business segment. Policies and procedures for eachbusiness are determined by retail and corporate segmentationwith support from the respective Risk Unit. Policies continue tobe monitored for the effectiveness and violations that occurred.

Meningkatnya risiko pada periode tahun 2018 mendorong Bankterus mengoptimalkan nilai tambah bagi pemegang saham,pengelolaan modal secara baik, dan menggapai pertumbuhanbisnis yang berkelanjutan. Hal tersebut merupakan tujuanpenerapan fungsi Manajemen Risiko. Penerapan tersebutmerupakan bagian dari aktivitas operasional dari prosespengambilan keputusan yang tepat dalam upaya mencapaitingkat return yang ideal.

KERANGKA MANAJEMEN RISIKOPerubahan risiko yang sangat dinamis mengharuskan Bank untukselalu menggunakan kerangka kerja manajemen risiko yangefektif. Masing-masing risiko dikelola oleh Risk Taking Unitsehingga memungkinkan Direksi untuk mengantisipasi danmengelola risiko yang ada saat ini maupun potensi risiko yangakan datang. Pertimbangan profil risiko dipengaruhi olehperubahan strategi bisnis, perubahan regulasi dan lingkunganusaha. Bank BHI melengkapi langkah-langkah mitigasi risiko agareksposur risiko sesuai dengan risk appetite yang telahditetapkan. Tingkat risiko yang dihadapi dipantau secara periodikdan secara keseluruhan proses manajemen risiko dijalankanberdasarkan pada penerapan prinsip Tata Kelola Bank sehinggaefektivitas dan konsistensi penerapannya dapat selalu berjalandengan baik.

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLAManajemen risiko Bank BHI dikelola melalui Komite ManajemenRisiko dan Komite Asset Liability (ALCO) pada tingkat Eksekutifdan Direksi serta Komite Pemantau Risiko pada tingkat DewanKomisaris. Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untukmengevaluasi keakuratan kebijakan manajemen risiko danimplementasinya, memantau serta mengevaluasi kinerja dariKomite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.Untuk melaksanaan fungsi manajemen risiko, Direksimembentuk Komite Manajemen Risiko dan ALCO, KomiteManajemen Risiko menetapkan strategi, kebijakan dan prosedurmanajemen risiko, memantau implementasinya, mengembangkanbudaya pengelolaan risiko dan memastikan sumber daya yangmemadai telah dikembangkan untuk memastikan pengelolaanrisiko di Bank BHI. ALCO bertanggung jawab untuk mengelolamodal dan menetapkan kebijakan terkait dengan pengelolaanneraca dan kepatuhan terhadapnya. Termasuk di dalamnyamanajemen risiko likuiditas, kecukupan modal, risiko nilai tukardan risiko suku bunga.

JENIS RISIKOSesuai aturan POJK No.18/POJK.03/2016 dan SEOJKNo.34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen RisikoBagi Bank Umum, Bank BHI mengelola risiko berdasarkanaktivitas fungsional bank yang terdiri dari :

Risiko KreditBank BHI mengelola organisasi manajemen risiko kreditnyaberdasarkan prinsip four eyes principles. Fokusnya adalah padapemisahan fungsi risiko dan fungsi pengembangan bisnis dalammemproses persetujuan kredit untuk setiap segmen usaha.Kebijakan dan prosedur yang spesifik untuk masing-masingbisnis, ditetapkan berdasarkan segmentasi retail dan korporasidengan dukungan dari Unit Risiko masing-masing. Kebijakanterus dipantau atas efektivitas dan pelanggaran yang terjadi.

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

72SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 26: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Setiap deviasi dilaporkan ke manajemen untuk dilakukan kajiandan tindakan bilamana perlu, salah satunya adalah kemungkinan(probabilitas) default nasabah yang dianalisa dari faktorkuantitatif dan kualitatif sehingga menghasilkan penilaian risikodan pengendalian risko yang terukur. Dengan dukungan corebanking system, proses early alert diterapkan untuk memastikanbahwa setiap potensi memburuknya kualitas kredit dapatdiidentifikasi sejak dini. Hal ini memungkinkan tindakanpreventif yang perlu dilaksanakan jika diperkirakan kualitaskredit memburuk. Konsentrasi risiko kredit dalam portofoliodikelola dalam sektor industri, portofolio dan eksposur terhadapsatu counterparty atau grup counterparty yang terafiliasi. DiRetail Banking, konsentrasi risiko kredit dikelola dalam limiteksposure yang ditetapkan untuk setiap segmen produk. BankBHI telah membentuk departemen khusus pemulihan kreditbermasalah, yang fokus pada penyelesaian rekening bermasalahmelalui penagihan, pengambilalihan agunan, restrukturisasi,penjualan aset kredit, dan upaya litigasi, serta mengelola secaraoptimal semua aset yang diambilalih. Dari sudut pandangorganisasi, aktiva yang bermasalah dikelola secara terpisah.

Risiko PasarRisiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekeningadministratif, Bank BHI tidak terekspos secara signifikan dalamrisiko pasar namun bank mengukur risiko potensi kerugian yangdapat dihasilkan dari kemungkinan terjadinya pergerakan yangkurang menguntungkan dalam suku bunga, harga dan volatilitaspasar. Penetapan limit baik itu limit posisi untuk portofoliotrading maupun banking book, limit Management Action Triggerselalu dilakukan pemantauan dan pengendalian secara hariandan dilaporkan kepada manajemen.

Risiko LikuiditasBank BHI memiliki kebijakan likuiditas dengan menjaga strukturneraca yang sehat dalam memenuhi semua kewajiban yang jatuhtempo melalui pengelolaan likuiditas baik dalam jangka pendekmaupun jangka menengah sehingga dipastikan bahwa kebutuhanarus kas dapat dipenuhi dengan aset yang jatuh tempo. Kebijakanprosedur eskalasi, rencana kontijensi pendanaan darurat,pelaporan risiko likuiditas dan asumsi kondisi bisnis normal danpelaporan risiko likuiditas Model Behavioral CashFlowmerupakan kebijakan dan prosedur yang menjadi pedoman BHIdalam mengelola risiko likuiditas. Kebijakan dan prosedurtersebut oleh ALCO merupakan bentuk dari keterlibatan danpengawasan aktif manajemen dalam pengelolaan risiko likuiditas.

Risiko OperasionalRisiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinyaproses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atauadanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhioperasional Bank dalam proses manajemen risiko operasional,Bank BHI menggunakan pendekatan Risk Event dan Key RiskIndicator (KRI) untuk mendeteksi risiko operasional sedinimungkin. Bank BHI terus meningkatkan kerangka kerjamanajemen risiko operasional, termasuk penggunaan prosespenilaian risiko dan kontrol yang memberikan unit bisnis danunit pendukung pandangan atas risiko operasional, penilaian atasefektivitas kontrol, dan proses pemantauan atas tindakanperbaikan sehingga unit bisnis dan unit pendukung dapat secaraproaktif mengelola risiko operasional dalam tingkat yang dapatditerima. Untuk memastikan Bank BHI dapat melayani transaksiperbankan yang andal dan terpercaya tanpa gangguan, Bank BHImemiliki dua data center secara redundansi yang dirancanguntuk keberlangsungan usaha apabila terjadi kegagalan sistempada salah satu diantara dua lokasi data center tersebut. Selaindua data center yang bekerja secara mirroring,

Each deviation is reported to management for review and actionif needed, one of which is the probability of the client's defaultwhich is analyzed from quantitative and qualitative factorsresulting in a measured risk assessment and risk control. Withthe support of the core banking system, the early alert process isimplemented to ensure that any potential deterioration in loanquality can be identified early on. This allows for preventiveactions that need to be implemented if predicted credit qualitycan deteriorate. The concentration of loan risk in a portfolio ismanaged in the industrial, portfolio and exposure sectors of asingle counterparty or group of affiliated counterparties. In RetailBanking, the concentration of loan risk is managed within theexposure limits set for each product segment. Bank BHI hasestablished a special department of troubled credit recovery,focusing on settling problem accounts through collection,foreclosed collateral, restructuring, selling credit assets, andlitigation, and optimally managing all of the assets being takenover. From an organizational point of view, the troubled assetsare managed separately from the Business unit.

Market RiskMarket Risk is Risk in balance sheet position and administrativeaccount, Bank BHI is not significantly exposed to market risk butthe bank measures the risk of potential losses that can resultfrom the possibility of unfavorable movements in interest rates,prices and market volatility. Determination of limits, either theposition limit for the trading and banking book portfolios, limitManagement Action Trigger is always monitored and controlledon a daily basis and reported to management.

Liquidity RiskBank BHI has a liquidity policy by maintaining a healthy balancesheet structure in fulfilling all obligations due through liquiditymanagement in both the short and medium term so as to ensurethat cash flow needs can be fulfilled with mature assets.Escalation procedure policies, contingency funding plans,reporting of liquidity risk and assumptions of normal businessconditions and reporting of liquidity risk of The Behavioral CashFlow Model is a policy and procedure that guides BHI inmanaging liquidity risk. Such policies and procedures by ALCOare a form of active involvement and supervision of managementof liquidity risk.

Operational RiskRisks due to inadequate and / or dysfunctional internalprocesses, human error, system failure, and / or external eventsaffecting the Bank's operations in the operational riskmanagement process, Bank BHI uses the Risk Event and Key RiskIndicator (KRI) approaches to detect operational risks as early aspossible. Bank BHI continues to improve the operational riskmanagement framework, including the use of risk assessmentand control processes that provide business units and supportunits for operational risk, assessment of control effectiveness,and monitoring process for corrective action that business unitsand support units can proactively manage operational risks at anacceptable level. To ensure that Bank BHI can serve reliablebanking transactions without interruption, Bank BHI has tworedundancy data centers designed for business continuity in caseof system failure in any of the two data center locations. Inaddition to the two data centers that work in mirroring way,

73 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 27: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

BHI juga mengelola suatu Disaster Recovery Center (DRC) diPanglima Polim. Saat ini DRC terus dikembangkan sebagai bagiandari Business Continuity Management Bank dan dirancang untukdapat beroperasi sebagai Crisis and Command Center apabilaterjadi gangguan atau bencana alam di wilayah Jakarta.

Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan meliputi risiko kerugian yang timbul darikegagalan untuk mematuhi undang-undang, peraturan atau kodeetik yang berlaku untuk industri jasa keuangan. Risiko Kepatuhanpada Bank BHI dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), yangbertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankankerangka kerja sesuai kebijakan kepatuhan regulasi danprosedur. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur tersebutmerupakan tanggung jawab dari semua karyawan dan dipantauoleh fungsi-fungsi Kepatuhan.

Risiko HukumRisiko Hukum merupakan risiko yang timbul akibat tuntutanhukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Selain itu, risiko inijuga dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturanperundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan,seperti tidak dipenuhinya syarat sah kontrak atau terdapatkelemahan klausula perjanjian dan / atau tidak terpenuhinyapersyaratan yang telah disepakati. Dalam rangka mengendalikanrisiko hukum yang mungkin terjadi, Bank BHI telah membentukunit kerja di Kantor Pusat yakni Corporate Secretary dan unitkerja hukum untuk mendukung BHI dalam menjalankan kegiatanperbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum jugamempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengamankankepentingan hukum BHI dalam melaksanakan kegiatan bisnisdengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.

Risiko ReputasiRisiko reputasi dapat terjadi dari kegagalan untuk bertindaksebagai bisnis yang bertanggung jawab, dan dengan demikiangagal untuk memenuhi standar kinerja atau perilaku standardalam kebijakan Bank BHI bahwa perlindungan atas reputasi BHIharus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lainsepanjang waktu, termasuk penciptaan pendapatan. Risikoreputasi mungkin timbul secara independen dari kegagalanmitigasi yang efektif dari satu atau lebih risiko kredit, likuiditas,pasar, hukum, regulasi, dan risiko operasional, atau gagal untukmematuhi standar sosial, lingkungan dan etika. Hal Inimerupakan prioritas, untuk memastikan bahwa praktek-praktekbisnis yang bertanggungjawab terus tertanam di Bank BHI, dansemua staf diwajibkan untuk tetap waspada setiap saat dalammengidentifikasi dan mengelola risiko reputasi.

Risiko StratejikRisiko strategis, risiko yang timbul akibat ketidaktepatan dalampengambilan dan/atau pelaksanaan keputusan strategistermasuk kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkunganbisnis. Risiko strategis erat kaitannya dengan pertumbuhanbisnis di masa depan, Bank BHI selalu berupaya untukmeningkatkan kualitas pengelolaan risiko strategis denganmenyusun rencana stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnis yangdituangkan dalam strategi bisnis 3 tahunan berupa RencanaBisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT)untuk mengendalikan arah kegiatan usaha dan menjaga potensitimbulnya risiko stratejik.

EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKODalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistemmanajemen risiko, Dewan Komisaris dan Direksi dibantu olehkomite-komite di bawah Dewan Komisaris maupun Direksi,

BHI also manages a Disaster Recovery Center (DRC) in PanglimaPolim. Currently, DRC continues to be developed as part of theBusiness Continuity Management Bank and is designed to operateas Crisis and Command Center in case of disturbance or naturaldisaster in the Jakarta area.

Compliance RiskCompliance Risk covers the risk of loss arising from failure tocomply with laws, regulations or code of ethics applicable to thefinancial services industry. Compliance Risk in Bank BHI ismanaged by the Compliance Unit (SKK), which is responsible forestablishing and maintaining a framework in compliance withregulatory compliance policies and procedures. Compliance withsuch policies and procedures is the responsibility of allemployees and monitored by the Compliance functions.

Legal RiskLegal risks represent risks arising from lawsuits and / orweakness of juridical aspects. In addition, these risks may arise,among others, due to the absence of the underlying legislation orthe weakness of the engagement, such as the non-fulfillment ofcontractual conditions or the lack of clauses of agreement and /or non-fulfillment of agreed terms. In order to control possiblelegal risks, Bank BHI has established a work unit at the HeadOffice of Corporate Secretary and legal work unit to support BHIin conducting banking activities and mitigating legal risk andpossessing duty and responsibility to secure BHI's legal interestsin implementing business activities with regard to the applicablelaw.

Reputation RisksReputational risk may result from failure to act as a responsiblebusiness, and thus fail to meet the standards of performance orstandard behavior in Bank BHI policy that the protection of BHI'sreputation should take priority over all other activities at alltimes, including income generation. Reputational risk may ariseindependently of the failure of effective mitigation of one or morecredit risk, liquidity, market, legal, regulatory, and operationalrisk, or fail to comply with social, environmental and ethicalstandards. This is a priority, to ensure that responsible businesspractices are continually embedded in Bank BHI, and all staff arerequired to remain vigilant at all times in identifying andmanaging reputational risk.

Strategic RisksStrategic risk is a risk arising from inaccuracies in making and /or implementing strategic decisions including failure to anticipatechanges in the business environment. Strategic risk is closelyrelated to future business growth, Bank BHI always strives toimprove the quality of strategic risk management by developingstrategic plans and business initiatives as outlined in the 3-yearbusiness strategy in the form of a Bank Business Plan (RBB) andAnnual Budget Work Plan (RKAT) to control the direction ofbusiness activities and maintain the potential for strategic risks toarise.

EFFECTIVENESS OF RISK MANAGEMENT SYSTEMIn evaluating the effectiveness of the risk management system,the Board of Commissioners and Directors are assisted bycommittees under the Board of Commissioners and Directors,

74SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 28: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

komite-komite tersebut membahas dan memberikan masukandan rekomendasi terkait isu-isu yang berpotensi/memberikandampak negatif pada aktivitas bisnis Bank BHI. Begitu pulaevaluasi dan pengkinian kebijakan, prosedur dan metodologidilakukan secara berkala untuk menjaga kesesuaiannya denganregulasi dan kondisi operasional. Evaluasi terhadap efektivitasmanajemen risiko juga dilakukan melalui laporan yangdikirimkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, antara lainLaporan Pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko, LaporanProfil Risiko, Risk Update dan laporan terkait lainnya termasukdidalamnya: (1) Kebijakan serta metodologi yang digunakandalam penilaian berbagai jenis risiko; (2) Perkembangan risiko;(3) Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; (4)Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan danpengendalian risiko; (5) Efektivitas sistem pengendalian internalyang menyeluruh.

PENGUNGKAPAN PERMODALANTabel Struktur Modal (Rp Jutaan)

the committees discuss and provide inputs and recommendationson issues that have potential/negative impacts on Bank BHI'sbusiness activities. Similarly, the evaluation and updating ofpolicies, procedures and methodologies are carried outperiodically to maintain compliance with operational regulationsand conditions. Evaluation of the effectiveness of riskmanagement is also conducted through reports submitted to theBoC and BoD, among others, the Implementation Report of RiskManagement Policy, Risk Profile Report, Risk Update and otherrelated reports, including: (1) The policies and methodologiesused in the assessment of various types of risks; (2) Riskprogression; (3) Adequacy of policies, procedures and limitsetting; (4) Adequacy of process identification, measurement,monitoring and risk control; (5) The effectiveness of acomprehensive internal control system.

CAPITAL DISCLOSURESTable of Capital Structure (Rp Million)

Komponen Modal 2017 2018 Capital Component

Modal Inti (TIER 1) 386,302 296,550 Core Capital (TIER 1)

Modal Inti Utama 386,302 296,550 Common Equity Tier 1 (CET 1)

Modal Disetor (setelah dikurangi Treasury Stock) 401,500 418,443 Paid Up Capital (afterreduced by Treasury Stock)

Cadangan Tambahan Modal (3,426) (113,039) Additional Capital Allowance

Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan 0 0 Non-Controlling Interests that can be taken into account

Faktor Pengurang Modal Inti Utama 11,772 8,854 Key Core Capital Reduction Factor

Modal Inti Tambahan / Additional Tier 1 (AT-1) 0 0 Additional core capital/Additional Tier 1 (AT-1)

Instrumen yang memenuhi persyaratan AT 1 0 0 Instruments that meet the requirements of AT 1

Agio / Disagio 0 0 Agio / Disagio

Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan 0 0 Additional Core Capital Reduction Factor

Modal Pelengkap (TIER 2) 14,682 12,814 Complementary Capital (TIER 2)

Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 0 0 Instruments of capital in the form of shares or other that meet the requirements of Tier 2

Agio/Disagio 0 0 Agio/Disagio

Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) 14,682 12,814 PPA general reserves of required productive assets (highest of 1.25% Risk Credit Credit Risk)

Faktor Pengurang Modal Pelengkap 0 0 Complementary Capital Reducing Factors

Total Modal 400,984 309,364 Total Capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko Assets Considered Risk

ATMR Risiko Kredit 1,858,341 1,633,529 RWA Credit Risk

ATMR Risiko Pasar 0 0 RWA Market Risk

ATMR Risiko Operasional 187,313 202,707 RWA Operational Risk

Total ATMR 2,045,654 1,836,236 Total RWA

Rasio KPMM Sesuai Profil Risiko 10.00% 11.00% CAR Ratio According to Risk Profile

Alokasi Pemenuhan KPMM Sesuai Profil Risiko Allocation of Compliance Car According to Risk Profile

Dari CET 1 (%) 9.28% 10.30% From CET 1 (%)

Dari AT 1 (%) 0.00% 0.00% From AT 1 (%)

Dari Tier 2 (%) 0.72% 0.70% From Tier 2 (%)

Rasio KPMM CAR Ratio

Rasio CET1 0 16.15% CET1 Ratio

Rasio Tier 1 0 16.15% Tier 1 Ratio

Rasio Tier 2 0.70% 0.70% Tier 2 Ratio

Rasio KPMM 16.85% 16.85% CAR Ratio

CET 1 Untuk Buffer (%) 5.85% 5.85% CET 1 For Buffer (%)

Persentase Buffer Yang Wajib Dipenuhi Oleh Bank (%) Percentage of Buffer that Must be Fulfilled

Capital Conservation Buffer (%) 0.00% 0.00% Capital Conservation Buffer (%)

Countercyclical Buffer (%) 0.00% 0.00% Countercyclical Buffer (%)

Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (%) 0.00% 0.00% Capital Surcharge for Systemic Banks (%)

75 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 29: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Komponen Modal 2017 2018 Capital Component

Modal Inti (TIER 1) 386,302 296,550 Core Capital (TIER 1)

Modal Inti Utama 386,302 296,550 Common Equity Tier 1 (CET 1)

Modal Disetor (setelah dikurangi Treasury Stock) 401,500 418,443 Paid Up Capital (afterreduced by Treasury Stock)

Cadangan Tambahan Modal (3,426) (113,039) Additional Capital Allowance

Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan 0 0 Non-Controlling Interests that can be taken into account

Faktor Pengurang Modal Inti Utama 11,772 8,854 Key Core Capital Reduction Factor

Modal Inti Tambahan / Additional Tier 1 (AT-1) 0 0 Additional core capital/Additional Tier 1 (AT-1)

Instrumen yang memenuhi persyaratan AT 1 0 0 Instruments that meet the requirements of AT 1

Agio / Disagio 0 0 Agio / Disagio

Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan 0 0 Additional Core Capital Reduction Factor

Modal Pelengkap (TIER 2) 14,682 12,814 Complementary Capital (TIER 2)

Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 0 0 Instruments of capital in the form of shares or other that meet the requirements of Tier 2

Agio/Disagio 0 0 Agio/Disagio

Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit) 14,682 12,814 PPA general reserves of required productive assets (highest of 1.25% Risk Credit Credit Risk)

Faktor Pengurang Modal Pelengkap 0 0 Complementary Capital Reducing Factors

Total Modal 400,984 309,364 Total Capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko Assets Considered Risk

ATMR Risiko Kredit 1,858,341 1,633,529 RWA Credit Risk

ATMR Risiko Pasar 0 0 RWA Market Risk

ATMR Risiko Operasional 187,313 202,707 RWA Operational Risk

Total ATMR 2,045,654 1,836,236 Total RWA

Rasio KPMM Sesuai Profil Risiko 10.00% 11.00% CAR Ratio According to Risk Profile

Alokasi Pemenuhan KPMM Sesuai Profil Risiko Allocation of Compliance Car According to Risk Profile

Dari CET 1 (%) 9.28% 10.30% From CET 1 (%)

Dari AT 1 (%) 0.00% 0.00% From AT 1 (%)

Dari Tier 2 (%) 0.72% 0.70% From Tier 2 (%)

Rasio KPMM CAR Ratio

Rasio CET1 0 16.15% CET1 Ratio

Rasio Tier 1 0 16.15% Tier 1 Ratio

Rasio Tier 2 0.70% 0.70% Tier 2 Ratio

Rasio KPMM 16.85% 16.85% CAR Ratio

CET 1 Untuk Buffer (%) 5.85% 5.85% CET 1 For Buffer (%)

Persentase Buffer Yang Wajib Dipenuhi Oleh Bank (%) Percentage of Buffer that Must be Fulfilled

Capital Conservation Buffer (%) 0.00% 0.00% Capital Conservation Buffer (%)

Countercyclical Buffer (%) 0.00% 0.00% Countercyclical Buffer (%)

Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (%) 0.00% 0.00% Capital Surcharge for Systemic Banks (%)

Bank BHI berkomitmen menjaga tingkat kecukupan modal di atasketentuan regulator untuk mendukung pertumbuhan usaha,mengantisipasi kesempatan bisnis yang ada serta menjaga daripotensi risiko usaha. Pengelolaan risiko permodalan berfokuspada struktur modal yang efisien dan secara berkelanjutanmemperkuat modal inti. Hal ini terlihat dari komponenpermodalan yang dikonsentrasikan pada modal inti atauCommon Equity Tier 1(CET1) dengan rasio per Desember 2018sebesar 16,14% (diatas persyaratan minimum sesuai profil risikoyang ditetapkan) dari total rasio Kewajiban Penyediaan ModalMinimum (KPMM) sebesar 16,83%. Pada pengelolaan risikokredit yang terkait dengan permodalan, sesuai dengan SuratEdaran OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal Pedoman PerhitunganAset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kreditdengan BHI menggunakan pendekatan standar perhitunganATMR dengan mengacu kepada bobot risiko sesuai ketentuan.Sama halnya dengan risiko kredit, implementasi pengelolaanmodal atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atasrisiko pasar dilakukan dengan menggunakan Metode Standar

Bank BHI is committed to maintaining a level of capital adequacyabove the regulator's provisions to support business growth,anticipate existing business opportunities and safeguard againstpotential business risks. Capital risk management focuses on anefficient capital structure and continually strengthens corecapital. This can be seen from the capital component which isconcentrated on core capital or Common Equity Tier 1 (CET1)with a ratio per December, 2018 of 16.14% (above the minimumrequirements according to the established risk profile) of thetotal Minimum Capital Adequacy Ratio (KPMM) of 16.83%. In themanagement of credit risk related to capital, in accordance withOJK Circular No.42/SEOJK.03/2016 concerning Guidelines forCalculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk withBHI applies a standardized approach to calculating RWA byreferring to risk weighting pursuant the provisions . Similarly,credit risk, implementation of capital management or MinimumCapital Adequacy Ratio (CAR) for market risk is carried out usingthe Standard Method.

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

76SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 30: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

(Standardized Approach) yang meliputi perhitungan atas risikosuku bunga dan risiko nilai tukar. Sementara itu, untukmengukur kecukupan modal risiko operasional denganmenggunakan metode Pendekatan Indikator Dasar (PID).Berdasarkan metode tersebut, Bank BHI mengalokasikan modalminimum untuk risiko operasional berdasarkan data historisyaitu sebesar rata-rata dari penjumlahan pendapatan bruto(gross income) tahunan yang positif selama 3 tahun terakhirdikalikan konstanta yang berlaku yaitu 15%. Demikian pula jikadikaitkan dengan insentif untuk kebutuhan Giro Wajib Minimum(GWM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR), angka KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank BHI telah memenuhiketentuan minimum yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan.

TUJUAN MANAJEMEN PERMODALANBank BHI memiliki visi untuk mempertahankan posisipermodalan yang kuat sekaligus menggunakan modal secaraoptimal oleh karenanya tujuan utama manajemen permodalanselalu diselaraskan dengan pengembangan usaha baik secaraorganik dan anorganik sesuai dengan business appetite. Hal inidapat dilakukan dengan penerapan manajemen permodalansebagai berikut : Perencanaan permodalan dalam jangka waktu pendek,

menengah, dan panjang dengan mempertimbangkan strategibisnis;

Mulai membangun keseimbangan business appetite agardapat memastikan Bank BHI mempunyai kecukupan modaluntuk menghadapi risiko yang mungkin ada, sekalipun dalamkondisi stress dengan melakukan forecast & pengawasanterhadap KPMM untuk jangka waktu pendek, menengah danpanjang.

Sesuai dengan ketentuan regulator, Bank BHI telah melakukanstress test untuk risiko kredit, risiko pasar serta risiko likuiditas.Hasil stress test tersebut menunjukkan bahwa posisi permodalanBHI masih dapat menutup kerugian yang ditimbulkan daripotensi risiko-risiko yang dihadapi dengan sangat memadai.Terkait Basel II dalam hal permodalan, BHI telah menerapkanInternal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yaituproses untuk mengevaluasi kecukupan modal yang sesuai denganprofil risiko dimana Bank BHI secara aktif memonitor danmenjaga posisi permodalan kedepan dengan melibatkanbeberapa aktivitas seperti memperkirakan kebutuhan modaluntuk risiko material berdasarkan risk appetite dan menentukanpersyaratan untuk penerbitan modal. Pada posisi bulanDesember 2018 hasil self assessment profil risiko Bank beradapada peringkat 3 / Moderate dengan rasio Kewajiban PenyediaanModal Minimum (KPMM) adalah 16.83%. Rasio ini sesuai denganketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitupaling rendah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMRuntuk bank dengan profil risiko peringkat 3(tiga).

PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKOPengungkapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposurrisiko termasuk permodalan mengacu kepada Surat EdaranOtoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi LaporanBank Umum Konvensional.

Penerapan Manajemen Risiko Bank BHIPedoman penerapan manajemen risiko Bank BHI mengacu padaPeraturan OJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yaitusebagai berikut:

(Standardized Approach) includes the calculation of interest raterisk and exchange rate risk. Meanwhile, to measure the adequacyof operational risk capital applies the Basic Indicator Approach(PID) method. Based on this method, Bank BHI allocatesminimum capital for operational risk based on historical datawhich is equal to the average of the sum of positive annual grossincome for the last 3 years multiplied by the prevailing constantof 15%. Likewise if it is associated with incentives for MinimumRequired Current Account (GWM) and Loan to Deposit Ratio(LDR), the number of Minimum Capital Requirement (KPMM) ofBank BHI has met the minimum requirements required by theFinancial Services Authority.

PURPOSE OF CAPITAL MANAGEMENTBank BHI has a vision to maintain a strong capital position whileoptimally utilizing capital therefore the main objective of capitalmanagement is always aligned with business development bothorganically and inorganically according to the business appetite.This can be done by applying capital management as follows:

Short, medium and long term capital planning taking intoaccount business strategy;

Starting to build a balance of business appetite in order toensure that Bank BHI has sufficient capital to face possiblerisks, even under stress conditions by conducting forecast andmonitoring of CAR in short, medium and long term.

In accordance with regulatory provisions, Bank BHI hasconducted stress tests for credit risk, market risk and liquidityrisk. The results of the stress tests show that BHI's capitalposition can still adequately cover the losses arising from thepotential risks. In relation to Basel II in terms of capital, BHI hasimplemented the Internal Capital Adequacy Assessment Process(ICAAP), which is a process to evaluate the adequacy of capital inaccordance with the risk profile in which Bank BHI activelymonitors and maintains the capital position in the future byinvolving several activities such as estimating the capitalrequirement for risk material based on risk appetite anddetermining requirements for issuance of capital. In the positionof December 2018 the results of the Bank's self-assessment riskprofile are ranked 3 / Moderate with the Minimum CapitalAdequacy Ratio (CAR) of 16.83%. This ratio is in accordance withthe provisions stipulated by the Financial Services Authority,which is at least 10% up to less than 11% of RWA for banks witha risk profile ranking of 3 (three).

DISCLOSURE OF RISK MANAGEMENTDisclosure of risk management principles and risk exposureincluding capital refers to the Circular of the Financial ServicesAuthority (OJK) No. 43/SEOJK.03/2016 dated September 28th,2016 concerning Transparency and Publication of ConventionalCommercial Bank Reports.

Risk Management Application of Bank BHIThe guidelines for the implementation of risk management ofBank BHI refer to OJK Regulation no. 18/POJK.03/2016 datedMarch 16th, 2016 concerning Application of Risk Management forCommercial Banks, as follows:

77 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 31: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDalam melaksanakan fungsi manajemen risiko, Dewan Komisaristelah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, diantaranya : Menyetujui kebijakan-kebijakan yang harus mendapat

persetujuan dari Dewan Komisaris; Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan

strategi manajemen risiko; Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi dan memberikan

arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemenrisiko, antara lain mengevaluasi pelaksanaan manajemenrisiko melalui laporan yang disampaikan Direksi secaraberkala dan meminta penjelasan kepada Direksi jika dalampelaksanaannya terdapat penyimpangan dari kebijakan yangtelah ditetapkan;

Dalam melaksanakan fungsi manajemen risiko, Direksi telahmemiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, diantaranya : Menyetujui transaksi yang memerlukan Persetujuan Dalam

melaksanakan fungsi manajemen risiko, Direksi telahmemiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, diantaranya:

Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan-kebijakan sertametodologi yang digunakan untuk penilaian berbagai jenisrisiko bank;

Memantau perkembangan risiko bank secara periodik danpelaksanaan implementasi Sistem Informasi Manajemen;

Menetapkan kualifikasi sumber daya manusia serta strukturorganisasi yang jelas menyangkut batasan wewenang, tugasdan tanggung jawab serta fungsi pada aktivitas yang memilikirisiko serta prosedur kaji ulangnya;

Pelaksanaan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksidilakukan diantaranya: Pengawasan Dewan Komisaris dilaksanakan sesuai tugas dan

tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasardan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Tugas pengawasan Dewan Komisaris dibantu oleh KomiteAudit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi danNominasi, serta Komite Tata Kelola Terintegrasi.

• Komite Audit, dibentuk untuk membantu DewanKomisaris dalam rangka mendukung efektivitaspelaksanaan tugas dan fungsi oversight /pengawasan atashal-hal yang terkait dengan laporan keuangan, sistempengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internaldan eksternal, implementasi Tata Kelola Perusahaan sertakepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yangberlaku;

• Komite Pemantau Risiko, dibentuk untuk memastikanbahwa kerangka kerja manajemen risiko telahmemberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank;

• Komite Remunerasi dan Nominasi, dibentuk untukmemberikan rekomendasi kepada Dewan Komisarismengenai kebijakan remunerasi serta sistem danprosedur pemilihan dan / atau penggantian anggotaDewan Komisaris dan Direksi;

• Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk untukmengevaluasi penerapan Tata Kelola Bank Terintegrasiantara lain melalui penilaian kecukupan pengendalianinternal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan di BHI maupunanak-anak usaha Bank.

Dewan Komisaris secara aktif memberikan saran kepadaDireksi dalam menentukan langkah-langkah strategis yangperlu dijalankan;

a. Active Supervision of BoC and BoD.In implementing the risk management function, Board ofCommissioners has clear duties and responsibilities, including: Approving the policies that must be approved by Board of

Commissioners; Evaluating the implementation of risk management policies

and risk management strategies; Evaluating the accountability of Board of Directors and

providing guidance on improvements in the implementationof risk management policies, among others, to evaluate theimplementation of risk management through reportssubmitted by Board of Directors on a periodic basis and torequest an explanation to Board of Directors if there is anydeviation from the established policy;

In implementing the risk management function, Board ofDirectors has clear duties and responsibilities, as follows: Approving transactions that require approval in carrying out

the risk management function, the BoD has clear duties andresponsibilities, including:

Evaluating and Approving policies and methodologies used toassess various types of bank risks;

Periodically monitoring bank risk developments andimplementation of Management Information Systems;

Establishing qualifications of human resources andorganizational structure that clearly concerns the limits ofauthority, duties and responsibilities and functions onactivities that have risks and procedures for reviewing them;

The implementation of active supervision by the Board ofCommissioners and Directors includes: Supervision of the BoC is carried out according to the duties

and responsibilities as stipulated in the Articles of Associationand the prevailing laws and regulations;

The supervisory duties of the BoC are assisted by the AuditCommittee, the Risk Monitoring Committee, theRemuneration and Nomination Committee, and the IntegratedGovernance Committee.• The Audit Committee is formed to assist the Board of

Commissioners in order to support the effectiveness of theduties and functions of oversight / oversight of mattersrelating to financial reports, internal control systems,implementation of internal and external audit functions,implementation of Corporate Governance and compliancewith prevailing laws and regulations;

• The Risk Monitoring Committee is formed to ensure thatthe risk management framework has provided adequateprotection against the risks faced by the Bank;

• The Remuneration and Nomination Committee is formedto provide recommendations to the Board ofCommissioners regarding remuneration policies and thesystems and procedures for selecting and / or replacingmembers of the Board of Commissioners and Directors;

• The Integrated Governance Committee was formed toevaluate the implementation of Integrated BankGovernance, among others, through the assessment of theadequacy of internal controls and the implementation ofcompliance functions in BHI and the Bank's subsidiaries.

The Board of Commissioners actively provides advice to theBoard of Directors in determining the strategic steps thatneed to be implemented;

78SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 32: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tugas Direksi dibantu oleh Asset Liability Committee(ALCO),Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, KomiteManajemen Risiko, Komite Pengarah Teknologi Informasi, danKomite Manajemen Risiko Terintegrasi;

Direksi secara aktif melakukan diskusi, memberikan masukanserta memantau kondisi internal dan perkembangan faktoreksternal yang secara langsung maupun tidak langsungmempengaruhi strategi bisnis Bank BHI.

b. Kecukupan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko sertaPenetapan Limit Risiko

Bank BHI telah memiliki struktur organisasi yang memadai untukmendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalianinternal yang baik antara lain Divisi Audit Internal, Satuan KerjaManajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, Komite ManajemenRisiko dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Bank BHItelah memiliki kebijakan pengelolaan risiko yang tertuang dalamRencana Bisnis Bank dan telah disusun sesuai dengan visi, misi,strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan sumber dayamanusia dan risk appetite. Kebijakan tersebut dikaji ulang secaraberkala dan disesuaikan dengan perkembangan/perubahan yangterjadi, baik internal maupun eksternal dan telahdidokumentasikan secara tertulis dan lengkap. Dalammenjalankan aktivitas bisnisnya, Bank BHI telah menyusunRencana Bisnis Bank dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan yangmembahas strategi Bank BHI secara keseluruhan termasuk arahpengembangan bisnis. Penetapan strategi Bank BHI telahmemperhitungkan dampaknya terhadap permodalan Bank,proyeksi permodalan dan Kewajiban Penyediaan ModalMinimum (KPMM).

c. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauandan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi ManajemenRisiko

Seluruh aktivitas fungsional memiliki prosedur yang diatursecara jelas dalam manual ketentuan, panduan kerja, suratkeputusan dan surat edaran, proses identifikasi serta pengukuranrisiko disesuaikan dengan kompleksitas bank. Pemantauaneksposur risiko dilakukan secara berkala membandingkan risikoaktual dengan limit risiko yang telah ditetapkan. Sebagai bentukSistem Informasi Manajemen (SIM) Bank BHI telah membuatlaporan mengenai perkembangan risiko, yang meliputi antaralain: Laporan Profil Risiko, Laporan Portofolio dan LaporanPencapaian Rencana Kerja bank disampaikan kepada Direksisecara rutin.

d. Sistem Pengendalian Internal yang MenyeluruhSeluruh manajemen dan karyawan Bank BHI memiliki peran dantanggung jawab untuk menerapkan dan mematuhi sistempengendalian internal. Bank BHI telah memiliki sistem kebijakanpengendalian internal yang mencakup pengawasan olehmanajemen dan budaya pengendalian termasuk pemisahanfungsi, identifikasi dan penilaian risiko serta kegiatanpemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. Sistempengendalian internal dibangun melekat pada masing-masingunit bisnis maupun unit operasional yang merupakan first line ofdefense. Beberapa unit tersebut telah dilengkapi dengan fungsipengawasan, yang dilakukan oleh Pengawasan Internal baik diKantor Cabang dan Kantor Pusat. SPI ini bertujuan agarmendorong terciptanya budaya kepatuhan terhadap ketentuanyang berlaku. Pengendalian internal ini dilakukan oleh SKMR danSatuan Kerja Kepatuhan yang merupakan second line of defense.Kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal dikajiulang secara berkala oleh Divisi Audit Internal yang merupakanthird line of defense, untuk memastikan pengendalian internaltelah dijalankan secara memadai.

The duties of the BoD are assisted by Asset LiabilityCommittee (ALCO), Credit Policy Committee, CreditCommittee, Risk Management Committee, InformationTechnology Steering Committee, and Integrated RiskManagement Committee;

The BoD actively conducts discussions, provides input andmonitors internal conditions and developments in externalfactors that directly or indirectly affect Bank BHI's businessstrategy.

b. Adequacy of Risk Management Policies and Procedures andDetermination of Risk Limit

Bank BHI already has adequate organizational structure tosupport the implementation of good risk management andinternal control, such as Internal Audit Division, RiskManagement Work Unit, Compliance Work Unit, RiskManagement Committee and Integrated Risk ManagementCommittee. Bank BHI has a risk management policy contained inthe Bank's Business Plan and has been prepared in accordancewith the vision, mission, business strategy, capital adequacy,human resource capability and risk appetite. The policy isreviewed periodically and adapted to developments / changesoccurring, both internally and externally, and has beendocumented in writing and in a complete manner. In carrying outits business activities, Bank BHI has developed Bank BusinessPlan and Annual Budget Work Plan that discusses Bank BHI'soverall strategy including the direction of business development.The determination of Bank BHI's strategy has taken into accountits impact on Bank capital, capital projection and MinimumCapital Adequacy Ratio (CAR).

c. Adequacy of Risk Identification, Measurement, Monitoringand Control Process and Risk Management InformationSystem

All functional activities have procedures that are clearly definedin the provisions manuals, work guides, decisions and circulars,identification processes and risk measurement adapted to thecomplexity of the bank. Risk exposure monitoring is conductedregularly comparing actual risk with predetermined risk limits.As a form of Management Information System (MIS) Bank BHIhas made a report on the risk development, which includesamong others: Risk Profile Reports, Portfolio Reports andReports on the Achievement of the Bank's Working Plan aresubmitted to Board of Directors on a regular basis.

d. Comprehensive Internal Control SystemAll management and employees of Bank BHI have the roles andresponsibilities to implement and comply with the internalcontrol system. Bank BHI has an internal control policy systemthat includes supervision by management and control cultureincluding segregation of functions, identification and riskassessment as well as monitoring activities and corrective actionof deviation. Internal control system is built in each business unitand operational unit which is the first line of defense. Some ofthese units have been equipped with supervisory functions,which are carried out by Internal Control both at Branch Officesand Head Office. This SPI aims to encourage the creation of aculture of compliance with applicable regulations. This internalcontrol is performed by SKMR and the Compliance Work Unitwhich is the second line of defense. The adequacy andeffectiveness of the internal control system is periodicallyreviewed by the Internal Audit Division, which is the third line ofdefense, to ensure that internal controls are adequatelyimplemented.

79 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 33: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Pengungkapan Eksposur dan Penerapan Manajemen RisikoRisiko KreditRisiko kredit merupakan risiko akibat kegagalan debiturdan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.Sebagian besar risiko ini timbul dari aktivitas pemberian kredityang dilakukan bank. Selain itu, risiko kredit bisa berasal dariberbagai instrument keuangan seperti surat berharga, akseptasi,transaksi antar bank, transaksi pembiayaan perdagangan,transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dankontinjensi. Sepanjang tahun 2018, Bank BHI masih menghadapitantangan yang disebabkan oleh perlambatan pertumbuhanekonomi makro yang berdampak pada pertumbuhan kredit dankemampuan pembayaran nasabah. Dari sisi kualitas aset, rasioNon Performing Loan (NPL) relatif stabil jika dibandingkandengan tahun sebelumnya.

Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (Rp Jutaan)

Sebagai salah satu langkah mitigasi kredit, sehubungan dengankondisi makro ekonomi yang belum kondusif BHI tengahmelakukan langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaanuntuk memperbaiki kualitas aset yang dibagi ke dalam area:

Disclosure of Exposure and Implementation of Risk ManagementLoan RiskLoan risk is a risk due to the failure of the debtor and / or otherparty in fulfilling the obligation to the bank. Most of these risksarise from lending activities undertaken by banks. In addition,credit risk can come from a variety of financial instruments suchas securities, acceptances, interbank transactions, trade financetransactions, exchange and derivative transactions, andcommitment and contingency obligations. Throughout the year2018, Bank BHI still faces challenges caused by slowingmacroeconomic growth that impact on credit growth andcustomer payment capability. In terms of asset quality, the ratioof Non-Performing Loan (NPL) is relatively stable compared tothe previous year.

Table of Asset Exposure Disclosure in Balance Sheets (Rp Million)

As one of the mitigation measures of loan, due to unfavorablemacroeconomic conditions BHI is undertaking improvement andrefinement measures to improve the quality of assets divided intothe following areas:

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

80SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (3) (4) (5) (2)

1 Tagihan kepada pemerintah 415,667 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 55,263 19,908 14,106 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 53,746 20,721 20,721 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 19,058 19,058 19,058 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

82,535 61,901 57,784 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,342,691 1,342,541 1,146,641 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 40,481 59,674 59,674 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 255,021 0 320,856 Other Assets2,264,462 1,523,804 1,638,840 Total

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (6) (7) (8) (2)

1 Tagihan kepada pemerintah 330,989 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 85,727 22,377 22,377 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 53,744 19,267 19,267 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 26,653 26,653 26,653 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

82,818 62,114 59,308 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,563,312 1,538,206 1,334,863 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 44,584 65,827 65,827 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 272,484 0 328,695 Other Assets2,460,311 1,734,443 1,856,990 Total

Portfolio Category

Portfolio Category

Total

No Kategori Portofolio

2018

Total

No Kategori Portofolio

2017

Page 34: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

(1) Dalam hal pengelolaan kredit bermasalah; (2) Pemantauandebitur existing dan proses akuisisi kredit; (3) Penggunaan LoanOriginating System (LOS); (4) Pengembangan Sistem InformasiManajemen Risiko Kredit dari core banking.

ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO KREDITUntuk mendukung prinsip perkreditan yang kokoh dengankontrol internal yang kuat, Bank BHI telah mengembangkanproses manajemen risiko kredit yang sejalan dengan strategibisnis dimana Dewan Komisaris dan Direksi secara aktifmelakukan pengawasan melalui evaluasi berkala atas penerapanmanajemen risiko kredit. Untuk mendukung hal ini, Bankmemiliki komite-komite, baik di tingkat Dewan Komisarismaupun Direksi. Dewan Komisaris dibantu oleh KomitePemantau Risiko yang bekerja secara berdampingan denganKomite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi, di tingkatDireksi, pengelolaan dan pengendalian risiko termasuk risikokredit menjadi tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko.Komite manajemen risiko ini diketuai secara langsung olehPresiden Direktur. Selain komite tersebut di atas, untuk aktivitasfungsional perkreditan bank mempunyai Komite Kredit yangmemiliki fungsi pokok untuk memberikan pengarahan apabilaperlu dilakukan analisis kredit yang lebih mendalam,memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangankeputusan kredit yang terkait dengan debitur besar, industriyang spesifik atau atas permintaan khusus Direksi sertamelakukan koordinasi dengan Asset and Liability Committee(ALCO) dalam hal aspek pendanaan kredit dan penyesuaian sukubunga kredit korporasi. Bank BHI berupaya untuk membentuksistem yang tidak hanya mempertimbangkan faktor return, tetapijuga tingkat risiko yang harus sesuai dengan kapasitas bank sertaterhindar dari benturan kepentingan.

STRATEGI MANAJEMEN RISIKO UNTUK AKTIVITAS YANGMEMILIKI EKSPOSUR RISIKO KREDIT YANG SIGNIFIKANKebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi KreditDalam upaya untuk mengelola risiko konsentrasi portofoliokredit dan menjaga agar eksposur risiko kredit sesuai denganrisk appetite, BHI telah menetapkan batasan (limit) eksposursektor industri, portofolio dan geografik dalam rencana bisnisbank serta kecukupan kebijakan dan metodologi untuk menjagarisiko kredit sesuai dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit(BMPK) yang mensyaratkan adanya persetujuan dengan jenjangtertinggi untuk eksposur yang melebihi jumlah/batasan tertentu.

Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-BankSecara Individual (Rp Jutaan)

(1) In terms of management of non-performing loans; (2)Monitoring of existing debtors and credit acquisition process; (3)Use of Loan Originating System (LOS); (4) Development of LoanRisk Management Information System from T24 core banking.

LOAN RISK MANAGEMENT ORGANIZATIONTo support strong loan principles and strong internal controls,Bank BHI has developed a credit risk management process that isin line with business strategy whereby BoC and BoD activelysupervise through periodic evaluations of loan risk managementimplementation. To support this, the Bank has committees, bothat Board of Commissioners and Board of Directors. Board ofCommissioners is assisted by the Risk Monitoring Committeeworking side by side with the Audit Committee and theNomination and Remuneration Committee, at Board of Directors'level, risk management and control including credit risk are theresponsibility of the Risk Management Committee. This riskmanagement committee is chaired directly by the PresidentDirector. In addition to the aforementioned committees, for thefunctional activities of credit banks, the Credit Committee has themain functions to provide guidance if more in-depth creditanalysis is needed, to make decisions or recommendations on thedesign of credit decisions related to major debtors, specificindustries or upon specific request from Board of Directors andcoordinate with the Asset and Liability Committee (ALCO) interms of credit financing and corporate loan interest adjustment.Bank BHI seeks to establish a system that not only takes intoaccount the return factor, but also the level of risk that must be inaccordance with the capacity of the bank and avoid the conflict ofinterest.

RISK MANAGEMENT STRATEGY FOR ACTIVITIES THAT HAVEEXPOSURE OF SIGNIFICANT CREDIT RISKRisk Management Policy of Loan ConcentrationIn an effort to manage the risk of loan portfolio concentration andto maintain loan risk exposure in accordance with risk appetite,BHI has set industry, portfolio and geographical exposure limitsin the business plan of banks and the adequacy of policies andmethodologies to maintain loan risk in accordance with theMaximum Loan Limit granting (BMPK) which requires thehighest level of approval for exposure that exceeds certainamount or limitation.

Table of Net Receivable Disclosure by Region - Banks Individually(Rp Million)

81 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Jawa Sumatera KalimantanLainnya /

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 415,667 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 55,263 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 47,194 3,732 2,134 686 Residential Mortgage Loans6 Kredit Beragun Properti Komersial 19,058 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

68,336 5,384 7,059 1,757 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,099,280 72,763 150,213 20,435 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 36,489 997 2,996 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 255,021 0 0 0 Other Assets

1,996,307 82,875 162,401 22,879 Total

Portfolio CategoryNo Kategori Portfolio

2018

Total

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah /

Net Receivable Based On Geography

Page 35: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

≤ 1 Tahun

/ ≤ 1 Year

> 1 Tahun

– 3 Tahun

/ > 1 Year

– 3 YearS

> 3 Tahun

– 5 Tahun

/ > 3 Year

– 5 YearS

> 5 Tahun

/ > 5

YearS

Non

Kontraktual

/ Non

Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 159,977 0 25,457 68,931 161,302 415,667 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 11,769 0 0 0 43,494 55,263 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 340 8,482 5,396 39,529 0 53,746 Residential Mortgage Loans6 Kredit Beragun Properti Komersial 850 147 0 18,061 0 19,058 Commercial Property Mortgage Loans7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

52,870 10,347 10,324 8,994 0 82,535 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 754,740 154,061 200,871 233,019 0 1,342,691 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 12,290 10,656 3,882 13,421 233 40,481 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 255,021 255,021 Other Assets

Total 992,836 183,693 245,929 381,954 460,050 2,264,463 Total

≤ 1 Tahun

/ ≤ 1 Year

> 1 Tahun

– 3 Tahun

/ > 1 Year

– 3 YearS

> 3 Tahun

– 5 Tahun

/ > 3 Year

– 5 YearS

> 5 Tahun

/ > 5

YearS

Non

Kontraktual

/ Non

Contractual

Total

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 180,177 0 4,758 89,873 56,181 330,989 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 10,004 866 0 0 74,858 85,727 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 1,613 8,888 14,473 28,770 0 53,744 Residential Mortgage Loans6 Kredit Beragun Properti Komersial 3,933 0 0 22,720 0 26,653 Commercial Property Mortgage Loans7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

49,692 11,215 12,280 9,631 0 82,818 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 834,281 191,892 237,130 269,885 30,125 1,563,312 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 14,187 3,615 2,937 4,275 19,571 44,584 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 272,484 272,484 Other Assets

Total 1,093,887 216,475 271,578 425,153 453,219 2,460,312 Total

No Kategori Portfolio

No Kategori Portfolio Portfolio Category

Portfolio Category

Sisa Jangka Waktu Kontrak / Remaining Contract Period

Sisa Jangka Waktu Kontrak / Remaining Contract Period

2018

2017

Jawa Sumatera KalimantanLainnya /

Others

(1) (2) (7) (8) (9) (10) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 330,989 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 85,727 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 45,276 5,338 3,130 0 Residential Mortgage Loans6 Kredit Beragun Properti Komersial 26,653 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

72,303 3,938 6,365 212 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,372,436 37,993 131,705 21,178 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 43,046 8 1,530 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 272,484 0 0 0 Other Assets

2,248,913 47,277 142,730 21,390 TotalTotal

Portfolio CategoryNo Kategori Portfolio

2018

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah /

Net Receivable Based On Geography

Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa JangkaWaktu Kontrak – Bank Secara Individual (Rp Jutaan)

Table of Net Receivable Disclosures Based on Remaining ContractPeriod – Bank Individually (Rp Million)

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

82SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 36: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual

83 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainnya /

Others0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

Lainnya /

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (2)

A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure

1 Tagihan Kepada Pemerintah 330,989 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 415,667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 68,290 0 0 0 17,437 0 0 0 0 22,377 1,790 0 25,745 0 0 0 17,913 0 0 0 0 14,106 1,128 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah

Tinggal

0 0 44,622 9,122 0 0 0 0 0 0 19,267 1,541 0 0 32,658 3,973 17,115 0 0 0 0 0 20,721 1,658 Residential Property Collateralized

Loans

6 Kredit Beragun Properti

Komersial

0 0 0 0 0 0 0 26,653 0 0 26,653 2,132 0 0 0 0 0 0 0 19,058 0 0 19,058 1,525 Claims Secured by Residential

Property

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 79,077 0 0 0 59,308 4,745 0 0 0 0 0 0 77,045 0 0 0 57,784 4,623 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 31,382 0 0 0 0 0 1,328,587 0 0 1,334,863 106,789 0 187 0 0 0 0 0 1,146,604 0 0 1,146,641 91,731 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 0 0 0 2,098 42,486 65,827 5,266 0 0 0 0 0 0 0 2,095 38,386 59,674 4,774 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 14,984 0 0 0 0 0 0 115,111 142,389 0 328,695 26,296 15,411 0 0 0 0 0 0 77,118 162,492 0 320,856 25,668 Other Assets

Total 345,973 99,672 44,622 9,122 0 17,437 79,077 1,472,449 184,875 0 1,856,990 148,559 431,078 25,932 32,658 3,973 17,115 17,913 77,045 1,244,875 200,878 0 1,638,840 131,107 Total

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Pada Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah

Tinggal

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Residential Property Collateralized

Loans

6 Kredit Beragun Properti

Komersial

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims Secured by Residential

Property

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 125 0 0 0 94 8 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 75 6 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 125 0 0 0 94 8 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 75 6 Total

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

7 Aset lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total

No Kategori Portfolio Portfolio Category

Beban

Modal /

Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /

Net Receivables After Credit Risk Mitigation

2018

ATMR /

RWA

2017

ATMR /

RWA

Beban

Modal /

Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /

Net Receivables After Credit Risk Mitigation

Page 37: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Table of Net Receivable Disclosure Based on Risk Weight After Taking into Account the Impact of Credit Risk Mitigation - Bank Individually (Rp Million)

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

84SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainnya /

Others0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

Lainnya /

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (2)

A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure

1 Tagihan Kepada Pemerintah 330,989 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 415,667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 68,290 0 0 0 17,437 0 0 0 0 22,377 1,790 0 25,745 0 0 0 17,913 0 0 0 0 14,106 1,128 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah

Tinggal

0 0 44,622 9,122 0 0 0 0 0 0 19,267 1,541 0 0 32,658 3,973 17,115 0 0 0 0 0 20,721 1,658 Residential Property Collateralized

Loans

6 Kredit Beragun Properti

Komersial

0 0 0 0 0 0 0 26,653 0 0 26,653 2,132 0 0 0 0 0 0 0 19,058 0 0 19,058 1,525 Claims Secured by Residential

Property

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 79,077 0 0 0 59,308 4,745 0 0 0 0 0 0 77,045 0 0 0 57,784 4,623 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 31,382 0 0 0 0 0 1,328,587 0 0 1,334,863 106,789 0 187 0 0 0 0 0 1,146,604 0 0 1,146,641 91,731 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 0 0 0 2,098 42,486 65,827 5,266 0 0 0 0 0 0 0 2,095 38,386 59,674 4,774 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 14,984 0 0 0 0 0 0 115,111 142,389 0 328,695 26,296 15,411 0 0 0 0 0 0 77,118 162,492 0 320,856 25,668 Other Assets

Total 345,973 99,672 44,622 9,122 0 17,437 79,077 1,472,449 184,875 0 1,856,990 148,559 431,078 25,932 32,658 3,973 17,115 17,913 77,045 1,244,875 200,878 0 1,638,840 131,107 Total

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Pada Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah

Tinggal

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Residential Property Collateralized

Loans

6 Kredit Beragun Properti

Komersial

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims Secured by Residential

Property

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 125 0 0 0 94 8 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 75 6 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 125 0 0 0 94 8 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 75 6 Total

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral

Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Micro and Small

Enterprise and Retail Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

7 Aset lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total

No Kategori Portfolio Portfolio Category

Beban

Modal /

Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /

Net Receivables After Credit Risk Mitigation

2018

ATMR /

RWA

2017

ATMR /

RWA

Beban

Modal /

Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /

Net Receivables After Credit Risk Mitigation

Page 38: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual

Lembaga

Pemeringka

t / Ratings

Agency

Lembaga

Pemeringka

t / Ratings

Agency

Standard

and Poor’SAAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.

d BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Standard

and Poor’SAAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.d

BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAAAA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.

d BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B-

F1+ s.d

F1F2 F3 < F3 Fitch Rating AAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.d

BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B-

F1+ s.d

F1F2 F3 < F3

Moody's AaaAa1 s.d

Aa3

Aa1 s.d

A3

Baa1

s.d

Baa3

Ba1 s.d

Ba3

B1 s.d

B3< B3 P-1 P-2 P-3 < P-3 Moody's Aaa

Aa1 s.d

Aa3

Aa1 s.d

A3

Baa1 s.d

Baa3

Ba1 s.d

Ba3

B1 s.d

B3< B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch

Rating

Indonesia

AAA(id

n)

AA+(id

n) s.d

AA-

(idn)

A+(idn

) s.d A-

(idn)

BBB+(i

dn) s.d

BBB-

(idn)

BB+(idn)

s.d BB-

(idn)

B+(idn)

s.d B-

(idn)

< B-

(idn)

F1+(id

n) s.d

F1(idn)

F2(idn) F2(idn)<

F3(idn)

PT. Fitch

Rating

Indonesia

AAA(id

n)

AA+(id

n) s.d

AA-

(idn)

A+(idn

) s.d A-

(idn)

BBB+(idn)

s.d BBB-

(idn)

BB+(idn)

s.d BB-

(idn)

B+(idn)

s.d B-

(idn)

< B-

(idn)

F1+(id

n) s.d

F1(idn)

F2(idn) F2(idn)<

F3(idn)

PT. ICRA

Indonesia

[Idr]AA

A

[idr]AA

+ s.d

[idr]AA-

[idr]A+

s.d

[idr]A-

[idr]BB

B+ s.d

[idr]BB

B-

[idr]BB+

s.d [idr]BB-

[idr]B+

s.d

[idr]B-

<

[idr]B-

[idr]A1

+ s.d

[Idr]A1

[idr]A2

+ s.d

[Idr]A2

[idr]A3

+ s.d

[Idr]A3

<

[Idr]A3

PT. ICRA

Indonesia

[Idr]AA

A

[idr]AA

+ s.d

[idr]AA-

[idr]A+

s.d

[idr]A-

[idr]BBB+

s.d

[idr]BBB-

[idr]BB+

s.d [idr]BB-

[idr]B+

s.d

[idr]B-

<

[idr]B-

[idr]A1

+ s.d

[Idr]A1

[idr]A2

+ s.d

[Idr]A2

[idr]A3

+ s.d

[Idr]A3

<

[Idr]A3

PT.

Pemeringka

t Efek

Indonesia

idAAA

idAA+

s.d

idAA-

idA+

s.d idA-

id

BBB+

s.d id

BBB-

id BB+ s.d

id BB-

id B+

s.d id B-< id B- idA1 idA2

idA3

s.d id

A4

< idA4

PT.

Pemeringka

t Efek

Indonesia

idAAA

idAA+

s.d

idAA-

idA+

s.d idA-

id BBB+

s.d id BBB-

id BB+ s.d

id BB-

id B+

s.d id B-< id B- idA1 idA2

idA3

s.d id

A4

< idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (2)

1 Tagihan

Kepada

Pemerintah

0 0 0 0 361,114 0 0 0 0 0 0 0 361,114 0 0 0 0 415,667 0 0 0 0 0 0 0 415,667 Claims on Sovereign

2 Tagihan

Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public

Sector Entity

3 Tagihan

Kepada Bank

Pembangunan

Multilateral dan

Lembaga

Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on

Multilateral

Development Banks

and International

Institutions

4 Tagihan

Kepada Bank

0 0 0 0 22,717 0 0 0 0 0 0 63,010 85,727 0 0 0 0 20,968 0 0 0 0 0 0 34,295 55,263 Claims on Banks

5 Kredit Beragun

Rumah Tinggal

0 0 0 0 53,743 0 0 0 0 0 0 1 53,744 0 0 0 0 53,746 0 0 0 0 0 0 0 53,746 Residential

Mortgage Loans

6 Kredit Beragun

Properti

Komersial

0 0 0 0 26,653 0 0 0 0 0 0 0 26,653 0 0 0 0 19,058 0 0 0 0 0 0 0 19,058 Commercial

Property Mortgage

Loans

7 Kredit Pegawai

/ Pensiunan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan /

Pension

8 Tagihan

Kepada Usaha

Mikro, Usaha

Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 82,818 0 0 0 0 0 0 0 82,818 0 0 0 0 82,535 0 0 0 0 0 0 0 82,535 Claims on Micro and

Small Enterprise

and Retail Portfolio

9 Tagihan

Kepada

Korporasi

0 0 0 0 1,533,187 0 0 0 0 0 0 30,125 1,563,312 0 0 0 0 1,342,691 0 0 0 0 0 0 0 1,342,691 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang

Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 25,013 0 0 0 0 0 0 19,571 44,584 0 0 0 0 40,248 0 0 0 0 0 0 233 40,481 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 272,484 272,484 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 255,021 255,021 Other Assets

Total 0 0 0 0 2,105,246 0 0 0 0 0 0 385,191 2,490,437 0 0 0 0 1,974,914 0 0 0 0 0 0 289,549 2,264,463 Total

NoKategori

Portfolio

2018

Peringkat Jangka Panjang / Long Term RatingPeringkat Jangka Pendek / Short

Term Rating

Tanpa

Peringkat

/ No

Ranking

Total

2017

Portfolio Category

Peringkat Jangka Panjang / Long Term RatingPeringkat Jangka Pendek / Short

Term Rating

Tanpa

Peringkat

/ No

Ranking

Total

85 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 39: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Lembaga

Pemeringka

t / Ratings

Agency

Lembaga

Pemeringka

t / Ratings

Agency

Standard

and Poor’SAAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.

d BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Standard

and Poor’SAAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.d

BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAAAA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.

d BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B-

F1+ s.d

F1F2 F3 < F3 Fitch Rating AAA

AA+s.d

AA-A+s.d A-

BBB+s.d

BBB-BB+s.d BB- B+s.d B- < B-

F1+ s.d

F1F2 F3 < F3

Moody's AaaAa1 s.d

Aa3

Aa1 s.d

A3

Baa1

s.d

Baa3

Ba1 s.d

Ba3

B1 s.d

B3< B3 P-1 P-2 P-3 < P-3 Moody's Aaa

Aa1 s.d

Aa3

Aa1 s.d

A3

Baa1 s.d

Baa3

Ba1 s.d

Ba3

B1 s.d

B3< B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch

Rating

Indonesia

AAA(id

n)

AA+(id

n) s.d

AA-

(idn)

A+(idn

) s.d A-

(idn)

BBB+(i

dn) s.d

BBB-

(idn)

BB+(idn)

s.d BB-

(idn)

B+(idn)

s.d B-

(idn)

< B-

(idn)

F1+(id

n) s.d

F1(idn)

F2(idn) F2(idn)<

F3(idn)

PT. Fitch

Rating

Indonesia

AAA(id

n)

AA+(id

n) s.d

AA-

(idn)

A+(idn

) s.d A-

(idn)

BBB+(idn)

s.d BBB-

(idn)

BB+(idn)

s.d BB-

(idn)

B+(idn)

s.d B-

(idn)

< B-

(idn)

F1+(id

n) s.d

F1(idn)

F2(idn) F2(idn)<

F3(idn)

PT. ICRA

Indonesia

[Idr]AA

A

[idr]AA

+ s.d

[idr]AA-

[idr]A+

s.d

[idr]A-

[idr]BB

B+ s.d

[idr]BB

B-

[idr]BB+

s.d [idr]BB-

[idr]B+

s.d

[idr]B-

<

[idr]B-

[idr]A1

+ s.d

[Idr]A1

[idr]A2

+ s.d

[Idr]A2

[idr]A3

+ s.d

[Idr]A3

<

[Idr]A3

PT. ICRA

Indonesia

[Idr]AA

A

[idr]AA

+ s.d

[idr]AA-

[idr]A+

s.d

[idr]A-

[idr]BBB+

s.d

[idr]BBB-

[idr]BB+

s.d [idr]BB-

[idr]B+

s.d

[idr]B-

<

[idr]B-

[idr]A1

+ s.d

[Idr]A1

[idr]A2

+ s.d

[Idr]A2

[idr]A3

+ s.d

[Idr]A3

<

[Idr]A3

PT.

Pemeringka

t Efek

Indonesia

idAAA

idAA+

s.d

idAA-

idA+

s.d idA-

id

BBB+

s.d id

BBB-

id BB+ s.d

id BB-

id B+

s.d id B-< id B- idA1 idA2

idA3

s.d id

A4

< idA4

PT.

Pemeringka

t Efek

Indonesia

idAAA

idAA+

s.d

idAA-

idA+

s.d idA-

id BBB+

s.d id BBB-

id BB+ s.d

id BB-

id B+

s.d id B-< id B- idA1 idA2

idA3

s.d id

A4

< idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (2)

1 Tagihan

Kepada

Pemerintah

0 0 0 0 361,114 0 0 0 0 0 0 0 361,114 0 0 0 0 415,667 0 0 0 0 0 0 0 415,667 Claims on Sovereign

2 Tagihan

Kepada Entitas

Sektor Publik

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public

Sector Entity

3 Tagihan

Kepada Bank

Pembangunan

Multilateral dan

Lembaga

Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on

Multilateral

Development Banks

and International

Institutions

4 Tagihan

Kepada Bank

0 0 0 0 22,717 0 0 0 0 0 0 63,010 85,727 0 0 0 0 20,968 0 0 0 0 0 0 34,295 55,263 Claims on Banks

5 Kredit Beragun

Rumah Tinggal

0 0 0 0 53,743 0 0 0 0 0 0 1 53,744 0 0 0 0 53,746 0 0 0 0 0 0 0 53,746 Residential

Mortgage Loans

6 Kredit Beragun

Properti

Komersial

0 0 0 0 26,653 0 0 0 0 0 0 0 26,653 0 0 0 0 19,058 0 0 0 0 0 0 0 19,058 Commercial

Property Mortgage

Loans

7 Kredit Pegawai

/ Pensiunan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan /

Pension

8 Tagihan

Kepada Usaha

Mikro, Usaha

Kecil dan

Portofolio Ritel

0 0 0 0 82,818 0 0 0 0 0 0 0 82,818 0 0 0 0 82,535 0 0 0 0 0 0 0 82,535 Claims on Micro and

Small Enterprise

and Retail Portfolio

9 Tagihan

Kepada

Korporasi

0 0 0 0 1,533,187 0 0 0 0 0 0 30,125 1,563,312 0 0 0 0 1,342,691 0 0 0 0 0 0 0 1,342,691 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang

Telah Jatuh

Tempo

0 0 0 0 25,013 0 0 0 0 0 0 19,571 44,584 0 0 0 0 40,248 0 0 0 0 0 0 233 40,481 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 272,484 272,484 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 255,021 255,021 Other Assets

Total 0 0 0 0 2,105,246 0 0 0 0 0 0 385,191 2,490,437 0 0 0 0 1,974,914 0 0 0 0 0 0 289,549 2,264,463 Total

NoKategori

Portfolio

2018

Peringkat Jangka Panjang / Long Term RatingPeringkat Jangka Pendek / Short

Term Rating

Tanpa

Peringkat

/ No

Ranking

Total

2017

Portfolio Category

Peringkat Jangka Panjang / Long Term RatingPeringkat Jangka Pendek / Short

Term Rating

Tanpa

Peringkat

/ No

Ranking

Total

Table of Net Receivable Disclosure Based on Category of Portfolio and Bank Rating - Bank Individually

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

86SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 40: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Jawa Sumatera KalimantanLainnya /

OthersTotal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (2)

1 Tagihan 1,765,188 82,875 162,401 22,879 2,033,342 Claims

2 Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai 59,134 997 2,996 0 63,127 Diminished value claim

a. Belum jatuh Tempo 0 0 0 0 0 a. Current (< 90 dpd)

b. Telah jatuh Tempo 59,134 997 2,996 0 63,127 b. Past due (> 90 dpd)

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -

Individual

24,133 0 0 0 24,133 Allowance for Impairment Losses - Indvidual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -

Kolektif

4,045 258 401 17 4,721 Allowance for Impairment Losses - Collective

5 Tagihan yang dihapus buku 165,799 0 7,482 0 173,281 Write-off

Portfolio Category

2018

No Kategori PortfolioWilayah / Geography

Keseimbangan antara risiko dan pendapatan denganmemperhatikan risk appetite dan risk tolerance merupakanstrategi manajemen risiko untuk aktivitas yang memilikieksposur risiko kredit yang signifikan sehingga akan sesuaidengan strategi bisnis secara keseluruhan. Strategi manajemenrisiko disusun untuk memastikan bahwa eksposur risiko BankBHI dikelola secara terkendali sesuai dengan kebijakan kredit,prosedur internal, peraturan dan perundang undangan,sertaketentuan lain yang berlaku & berorientasi jangka panjang untukmemastikan kelangsungan usaha dengan mempertimbangkankondisi ekonomi. Pada tatanan internal strategi manajemenrisiko disusun dengan mempertimbangkan permodalan, strukturorganisasi Bank BHI termasuk kecukupan sumber daya manusiadan infrastruktur pendukung, komposisi serta diversifikasiportofolio, kondisi keuangan Bank termasuk kemampuan untukmenghasilkan laba dan kemampuan Bank mengelola risiko yangtimbul sbg akibat perubahan faktor eksternal & faktor internal.

DEFINISI TAGIHAN YANG TELAH JATUH TEMPOTagihan yang telah jatuh tempo merupakan seluruh tagihan yangtelah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik ataspembayaran pokok dan / atau pembayaran bunga.

DEFINISI TAGIHAN YANG MENGALAMI PENURUNAN NILAITagihan yang mengalami penurunan nilai / impairmentditentukan berdasarkan aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektifmengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut(peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi aruskas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi.

PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBENTUKAN CKPNPendekatan yang digunakan untuk pembentukan CadanganKerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang lebih dikenal denganistilah “penyisihan kerugian atas aset produktif dan nonproduktif” dilakukan sesuai dengan ketentuan regulator, yaitudengan mencadangkan kerugian sebesar ketentuan minimumtertentu terhadap seluruh aset produktif dan non produktif.Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual dankolektif, pendekatan perhitungan individual impairmentmerupakan selisih antara nilai tunai atas estimasi cashflow yangdidiskonto berdasarkan suku bunga efektif (Effective InterestRate-EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi impairment.Sedangkan pendekatan perhitungan collective impairment secarastatistik menggunakan parameter: (1) Probability of Default(PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhikewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan MigrationAnalysis dan Roll Rates; (2) Loss Given Default (LGD), yaitutingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debiturmemenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGDyang wajar,maka diperlukan analisa data historis.

A balance between risk and income with respect to risk appetiteand risk tolerance is a risk management strategy for activitiesthat have significant exposure to loan risk so that it will fit theoverall business strategy. A risk management strategy isestablished to ensure that the risk exposure of Bank BHI ismanaged in strict accordance with its credit policy, internalprocedures, rules and regulations, and other applicable and long-term policies to ensure business via economic conditions. In theinternal structure of the risk management strategy prepared withconsideration of capital, the Bank organizational structureincluding the adequacy of human resources and supportinginfrastructure, composition and portfolio diversification, thefinancial condition of the bank including the ability to generateprofit and to manage risks arising as a result of changes inexternal factors and internal factors.

DEFINITION OF PAST DUE CLAIMSPast due claims represent all claims that have been due morethan 90 (ninety) days, either on principal and / or interestpayments.

DEFINITION OF DIMINISHED VALUE CLAIMSDiminished value claim is defined based on financial assets orgroups of financial assets which, if and only where, there isobjective evidence of impairment as a result of one or moreevents occurring after the initial recognition of the asset (adverseevent), which impacts the estimated future cash flows of afinancial asset or group of financial assets that can be estimated.

APPROACHESUSED FOR CKPN FORMATIONThe approach used for the establishment of the Allowance forImpairment Losses (CKPN), better known as the "allowance forpossible losses on productive and non-productive assets" is madein accordance with the provisions of the regulator, by reserving aloss of a certain minimum amount against all productive and non-productive assets. Evaluation of impairment is done individuallyand collectively, the calculation approach of individualimpairment is the difference between the cash value of theestimated cash flow discounted based on the effective interestrate (EIR) with amortized cost at the time of impairment.Meanwhile, collective impairment calculation approachstatistically use the following parameter: (1) Probability ofDefault (PD) is the probable failure rate of the debtor to fulfill theobligation, as measured by the approach of Migration Analysisand Roll Rates; (2) Loss Given Default (LGD), i.e. the loss rateresulting from the failure of the debtor to fulfill their obligations.To obtain a reasonable percentage of LGD, historical data analysisis required.

87 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 41: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan BerdasarkanSektor Ekonomi - Bank Secara Individual (Rp Jutaan)

Table of Claim Disclosure and Reservation Based on EconomicSector - Bank Individually (Rp Million)

Belum Jatuh

Tempo /

Current

Telah Jatuh

Tempo / Past

Due

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (2)

1 Pertanian, Perburuan Dan

Kehutanan

77,335 0 0 0 112 0 Agriculture, Hunting and Forestry

2 Perikanan 14,414 0 0 0 18 0 Fishery

3 Pertambangan Dan Penggalian 31,953 0 688 0 140 7,482 Mining and Excavation

4 Industri Pengolahan 222,005 0 8,557 1,184 339 0 Manufacturing

5 Listrik, Gas Dan Air 4,284 0 0 0 3 0 Electricity, Gas and Water

6 Konstruksi 29,745 0 1,812 0 92 0 Construction

7 Perdagangan Besar Dan Eceran 586,511 0 21,525 6,018 2,429 36,473 Wholesale and Retail Trading

8 Penyediaan Akomodasi Dan

Penyediaan Makan Minum

228,095 0 12,088 12,103 157 0 Accommodation and Food and

Beverage

9 Transportasi, Pergudangan Dan

Komunikasi

33,724 0 800 0 145 106,204 Transportation, Warehousing and

Communication

10 Perantara Keuangan 437,272 0 0 0 106 23,123 Financial Brokerage

11 Real Estate, Usaha Persewaan,

Dan Jasa Perusahaan

124,262 0 1,063 0 359 0 Real Estate, Leasing and

Coprporate Services

12 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan Dan Jaminan Sosial

Wajib

0 0 0 0 0 0 Public Administration, Defense,

and Compulsory Social Security

13 Jasa Pendidikan 18,135 0 0 0 16 0 Education Services

14 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan

Sosial

1,679 0 1,509 0 124 0 Health and Social Services

15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial

Budaya, Hiburan Dan Perorangan

Lainnya

24,120 0 10,898 4,828 409 0 Public, Socio-culture,

Entertainment and other

Personal Services

16 Jasa Perorangan Yang Melayani

Rumah Tangga

0 0 0 0 0 0 Personal services for household

17 Badan Internasional Dan Badan

Ekstra Internasional Lainnya

0 0 0 0 0 0 International institution and

other international extra agencies

18 Kegiatan Yang Belum Jelas

Batasannya

0 0 0 0 0 0 Undefined Activities

19 Bukan Lapangan Usaha 52,460 0 2,095 0 187 0 Non-Business Activity

20 Lainnya 147,349 0 2,093 0 84 0 Others

2,033,342 0 63,127 24,133 4,721 173,281 Total

Economic SectorNo Sektor Ekonomi

2018

Total

Tagihan /

Claim

Tagihan Yang Mengalami

Penurunan Nilai /

Diminished value claim

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Individual /

Allowance for

Impairment

Losses -

Indvidual

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Kolektif /

Allowance for

Impairment

Losses -

Collective

Tagihan Yang

Dihapus Buku

/ Write Off

Jawa Sumatera KalimantanLainnya /

OthersTotal

(1) (2) (8) (9) (10) (11) (12) (2)

1 Tagihan 1,994,438 47,684 145,701 21,390 2,209,213 Claims

2 Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai 50,444 415 4,501 0 55,360 Diminished value claim

a. Belum jatuh Tempo 16,192 407 2,971 0 19,570 a. Current (< 90 dpd)

b. Telah jatuh Tempo 34,252 8 1,530 0 35,790 b. Past due (> 90 dpd)

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -

Individual

11,384 0 0 0 11,384 Allowance for Impairment Losses - Indvidual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -

Kolektif

9,108 117 479 52 9,756 Allowance for Impairment Losses - Collective

5 Tagihan yang dihapus buku 59,596 0 7,482 0 67,078 Write-off

Kategori PortfolioNoWilayah / Geography

Portfolio Category

2017

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

88SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 42: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN - Bank SecaraIndividual (Rp Jutaan)

Table of Disclosure Details of Allowance for Impairment LossesTransaction - Bank Individually (Rp Million)

Belum Jatuh

Tempo /

Current

Telah Jatuh

Tempo / Past

Due

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (2)

1 Pertanian, Perburuan Dan

Kehutanan

77,995 0 0 0 118 0 Agriculture, Hunting and Forestry

2 Perikanan 19,883 0 0 0 38 0 Fishery

3 Pertambangan Dan Penggalian 45,284 0 0 0 99 7,482 Mining and Excavation

4 Industri Pengolahan 219,158 539 0 0 447 0 Manufacturing

5 Listrik, Gas Dan Air 3,081 0 0 0 8 0 Electricity, Gas and Water

6 Konstruksi 10,939 0 0 0 94 0 Construction

7 Perdagangan Besar Dan Eceran 778,854 15,758 28,586 9,568 3,634 36,473 Wholesale and Retail Trading

8 Penyediaan Akomodasi Dan

Penyediaan Makan Minum

179,806 737 0 0 757 0 Accommodation and Food and

Beverage

9 Transportasi, Pergudangan Dan

Komunikasi

17,884 0 199 0 53 0 Transportation, Warehousing and

Communication

10 Perantara Keuangan 446,940 0 0 0 2,411 23,123 Financial Brokerage

11 Real Estate, Usaha Persewaan,

Dan Jasa Perusahaan

130,515 567 1,735 0 1,459 0 Real Estate, Leasing and

Coprporate Services

12 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan Dan Jaminan Sosial

Wajib

0 0 0 0 0 0 Public Administration, Defense,

and Compulsory Social Security

13 Jasa Pendidikan 19,034 0 0 0 50 0 Education Services

14 Jasa Kesehatan Dan Kegiatan

Sosial

1,733 0 0 0 15 0 Health and Social Services

15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial

Budaya, Hiburan Dan Perorangan

Lainnya

29,501 1,649 1,530 0 215 0 Public, Socio-culture,

Entertainment and other

Personal Services

16 Jasa Perorangan Yang Melayani

Rumah Tangga

0 0 0 0 0 0 Personal services for household

17 Badan Internasional Dan Badan

Ekstra Internasional Lainnya

0 0 0 0 0 0 International institution and

other international extra agencies

18 Kegiatan Yang Belum Jelas

Batasannya

0 0 0 0 0 0 Undefined Activities

19 Bukan Lapangan Usaha 52,104 320 3,602 1,816 280 0 Non-Business Activity

20 Lainnya 176,504 0 138 0 78 0 Others

2,209,213 19,570 35,790 11,384 9,756 67,078 Total

Economic Sector

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Kolektif /

Allowance for

Impairment

Losses -

Collective

Tagihan Yang

Dihapus Buku

/ Write Off

Total

2017

No Sektor Ekonomi Tagihan /

Claim

Tagihan Yang Mengalami

Penurunan Nilai /

Diminished value claim

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Individual /

Allowance for

Impairment

Losses -

Indvidual

89 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Individual /

Allowance for

Impairment

Losses -

Individual

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Kolektif /

Allowance for

Impairment

Losses -

Collective

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Individual /

Allowance for

Impairment

Losses -

Individual

Cadangan

Kerugian

Penurunan

Nilai (Ckpn) -

Kolektif /

Allowance for

Impairment

Losses -

Collective

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (2)

1 Saldo awal CKPN 11,384 7,938 11,384 9,756 Beginning Balance of Allowance for

Impairment Losses

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN periode

Berjalan (Net)

0 1,818 118,952 (5,035) Formation (Restoration) of Allowance for

Impairment Losses for the current year (Net)

a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan 0 1,818 118,952 0 a. Formation of Allowance for Impairment

Losses for the current year (Net)

b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 0 0 0 5,035 b. Restoration of Allowance for Impairment

Losses for the current year (Net)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus

buku atas tagihan pada periode berjalan

0 0 106,204 0 Allowance for Impairment Losses on the write-

off

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada

periode berjalan

0 0 0 0 Other Formation (Restoration) for the current

year

11,384 9,756 24,133 4,721 Ending Balance CKPNSaldo Akhir CKPN

Portfolio Category

20182017

No Kategori Portfolio

Page 43: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontijensipada Transasksi Rekening Administratif (Rp Jutaan)

Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko KreditAkibat Kegagalan Pihak Lawan (Rp Jutaan)

Table of Exposure Disclosure of Commitment/ContingentLiabilities in Administrative Account Transactions (Rp Million)

Table of Exposure Disclosure Resulting from Credit Risk Due toOpponent Failures (Rp Million)

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (3) (4) (5) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

100 75 75 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 Other Assets

Total 100 75 75 Total

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (6) (7) (8) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

125 94 94 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 Other Assets

125 94 94 Total

Portfolio Category

Portfolio Category

Total

No Kategori Portofolio

2018

No Kategori Portofolio

2017

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (3) (4) (5) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

0 0 0 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 Claims on Corporate

0 0 0 Total

Portfolio CategoryNo Kategori Portofolio

2018

Total

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

90SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 44: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

2017 2018

(1) (2) (3) (4) (2)

1 Total ATMR Risiko Kredit 1,858,341 1,639,102 Total Credit Risk Weighted Asset

2 Total Faktor Pengurang Modal 0 0 Total Capital Deduction Factor

Nilai

Eksposur /

Exposure

Amount

Faktor

Pengurang

Modal /

Capital

Reducing

Factors

ATMR Setelah

MRK / RWA

Post MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (2)

1 Delivery versus payment 0 0 0 Delivery versus payment

a. Beban modal 8% (5 – 15 hari) 0 0 0 a. Capital charges 8% (5 – 15 days)

b. Beban modal 50% (16 – 30 hari) 0 0 0 b. Capital charges 50% (16 – 30 days)

c. Beban modal 75% (31 – 45 hari) 0 0 0 c. Capital charges 75% (31 – 45 days)

d. Beban modal 100% (lebih dari 45 hari) 0 0 0 d. Capital charges 100% (more than 45 days)

2 Non delivery versus payment 0 0 0 Non delivery versus payment

0 0 0 Total

Nilai

Eksposur /

Exposure

Amount

Faktor

Pengurang

Modal /

Capital

Reducing

Factors

ATMR Setelah

MRK / RWA

Post MRK

(1) (2) (6) (7) (8) (2)

1 Delivery versus payment 0 0 0 Delivery versus payment

a. Beban modal 8% (5 – 15 hari) 0 0 0 a. Capital charges 8% (5 – 15 days)

b. Beban modal 50% (16 – 30 hari) 0 0 0 b. Capital charges 50% (16 – 30 days)

c. Beban modal 75% (31 – 45 hari) 0 0 0 c. Capital charges 75% (31 – 45 days)

d. Beban modal 100% (lebih dari 45 hari) 0 0 0 d. Capital charges 100% (more than 45 days)

2 Non delivery versus payment 0 0 0 Non delivery versus payment

0 0 0 Total

Portfolio Category

Portfolio Category

Total

No Kategori Portofolio

2018

Total

No Kategori Portofolio

2018

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

ATMR

Sebelum

MRK / RWA

Pre MRK

ATMR

Setelah MRK

/ RWA Post

MRK(1) (2) (6) (7) (8) (2)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks

and International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel

0 0 0 Claims on Micro and Small Enterprise and

Retail Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 Claims on Corporate

0 0 0 Total

Portfolio Category

Total

No Kategori Portofolio

2017

Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko KreditAkibat Kegagalan Setelmen (Rp Jutaan)

Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (Rp Jutaan)

Table of Exposures Disclosure Resulting from Credit Risk Due toSettlement Failures (Rp Million)

Table Disclosure Of Total Credit Risk Measurement (Rp Million)

91 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 45: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KREDITPengukuran risiko kredit dinilai berdasarkan kualitas asetportofolio pendanaan / kredit, kualitas aset akan menjadi dasaruntuk penentuan jumlah pencadangan / provisi kredit agarmemadai dalam rangka melindungi permodalan pada saat terjadikredit bermasalah. Risiko kredit akan terealisasi menjadikerugian (credit loss) jika suatu kredit bermasalah tidak dapatdiselamatkan sehingga harus melakukan hapus buku, baik secarakeseluruhan maupun sebagian. Saat ini pengukuran risiko kreditdilakukan dengan menggunakan metode standar sesuai denganSurat Edaran OJKNo.42/SEOJK.03/2016 tentang ‘PedomanPerhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kreditdengan Menggunakan Pendekatan Standar’ yang mensyaratkanbahwa Bank harus melakukan perhitungan ATMR untuk risikokredit dengan menggunakan Pendekatan Standar.

Untuk keperluan internal, pengendalian risiko kredit dilakukanmelalui penetapan sistem penilaian (internal credit review) yangindependen untuk penerapan proses manajemen risiko kreditsecara efektif yang meliput evaluasi proses administrasiperkreditan, penilaian terhadap akurasi penerapan LoanOriginating System (LOS) dan efektivitas pelaksanaan unit kerjayang melakukan pemantauan kualitas kredit individual. Bankmenerapkan sistem deteksi secara dini adanya kredit bermasalahatau diduga akan menjadi bermasalah dan melakukan upayapenanganan secara dini dan sesegera mungkin gunameminimalisasi dampak kredit bermasalah terhadapkeseluruhan portofolio. Bentuk pengendalian atas hasilmekanisme pemantauan secara transaksional berupapenyesuaian account planning dan persyaratan kredit, usulanrestrukturisasi secara dini, permintaan tindak lanjut tertentukepada nasabah disesuaikan dengan kapasitas bank, dan/ataupenyesuaian jumlah pencadangan/provisi kredit yangdiperlukan.

MEASUREMENT AND CREDIT RISK CONTROLThe measurement of credit risk is assessed based on the qualityof the fund / loan portfolio assets, the asset quality will be thebasis for determining the amount of provision/loan provision tobe adequate in order to protect the capital in the event of non-performing loans. Loan risk will be realized to be a loss (creditloss) if a non-performing loan cannot be saved so there must be awrite-off, in whole or in part. Currently, the measurement ofcredit risk is performed using standard method in accordancewith OJK No.42/SEOJK.03/2016 Circular Letter on 'Guidelines ofRisk Weighted Asset Calculation for credit risk by Using StandardApproach' which requires that the Bank to perform thecalculation of Risk Weighted Assets Loan using the StandardApproach.

For internal purposes, credit risk control is undertaken throughthe establishment of an independent internal loan review systemfor the effective implementation of loan risk managementprocesses covering the evaluation of loan administrationprocesses, assessment of the accuracy of Loan Originating System(LOS) implementation and the effectiveness of theimplementation of work units monitoring individual loan quality.The Bank implements early detection of non-performing loans oris expected to become problematic and make early andimmediate mitigation efforts to minimize the impact of non-performing loans on the overall portfolio. The form of controlover the result of transactional monitoring mechanism in theform of adjustment of account planning and credit requirements,the proposed early restructuring, certain follow-up request to thecustomer are adjusted to the bank capacity, and / or adjustmentof the loan allowance/provision required.

92SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 46: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (Rp Jutaan)

Agunan /

Collateral

Garansi /

Guarantee

Asuransi

Kredit / Loan

Insurance

Lainnya /

Others

Agunan /

Collateral

Garansi /

Guarantee

Asuransi

Kredit / Loan

Insurance

Lainnya /

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3)

A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure

1 Tagihan Kepada Pemerintah 361,114 0 0 0 0 361,114 415,667 0 0 0 0 415,667 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 85,727 0 0 0 0 85,727 55,263 11,605 0 0 0 43,658 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 53,744 0 0 0 0 53,744 53,746 0 0 0 0 53,746 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 26,653 0 0 0 0 26,653 19,058 0 0 0 0 19,058 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

82,818 3,741 0 0 0 79,077 82,535 5,490 0 0 0 77,045 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,563,312 203,343 0 0 0 1,359,969 1,342,691 195,900 0 0 0 1,146,791 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 44,584 0 0 0 0 44,584 40,481 0 0 0 0 40,481 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 272,484 0 0 0 0 272,484 255,021 0 0 0 0 255,021 Other Assets

Total 2,490,437 207,084 0 0 0 2,283,353 2,264,463 212,995 0 0 0 2,051,468 Total

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Pada Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

125 0 0 0 0 125 100 0 0 0 0 100 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 125 0 0 0 0 125 100 0 0 0 0 100 Total

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

7 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total

2017

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part Guaranteed By Bagian Yang

Tidak

Dijamin /

Unsecured

Exposure

No Kategori Portfolio

2018

Portfolio CategoryTagihan

Bersih / Net

Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part Guaranteed By Bagian Yang

Tidak

Dijamin /

Unsecured

Exposure

93 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT DENGAN PENDEKATANSTANDARPengukuran dan pengungkapan risiko kredit mengacu pada SuratEdaran OJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang ‘PedomanPerhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kreditdengan Menggunakan Pendekatan Standar’. Eksposur kredit yangtermasuk dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko(ATMR) kredit standar mencakup :

DISCLOSURE OF LOAN RISK USING STANDARD APPROACH

Measurement and disclosure of loan risk refers to Circular LetterOJK No.42/SEOJK.03/2016 on 'Guidelines on Risk-WeightedAsset Calculation for Loan Risk by Using a Standard Approach'.Loan exposures included in the calculation of Risk WeightedAssets (RWA) of standard loans include:

Page 47: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Agunan /

Collateral

Garansi /

Guarantee

Asuransi

Kredit / Loan

Insurance

Lainnya /

Others

Agunan /

Collateral

Garansi /

Guarantee

Asuransi

Kredit / Loan

Insurance

Lainnya /

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (3)

A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposure

1 Tagihan Kepada Pemerintah 361,114 0 0 0 0 361,114 415,667 0 0 0 0 415,667 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 85,727 0 0 0 0 85,727 55,263 11,605 0 0 0 43,658 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 53,744 0 0 0 0 53,744 53,746 0 0 0 0 53,746 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 26,653 0 0 0 0 26,653 19,058 0 0 0 0 19,058 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

82,818 3,741 0 0 0 79,077 82,535 5,490 0 0 0 77,045 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 1,563,312 203,343 0 0 0 1,359,969 1,342,691 195,900 0 0 0 1,146,791 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 44,584 0 0 0 0 44,584 40,481 0 0 0 0 40,481 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 272,484 0 0 0 0 272,484 255,021 0 0 0 0 255,021 Other Assets

Total 2,490,437 207,084 0 0 0 2,283,353 2,264,463 212,995 0 0 0 2,051,468 Total

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Pada Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Residential Mortgage Loans

6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Commercial Property Mortgage Loans

7 Kredit Pegawai / Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Employee Loan / Pension

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

125 0 0 0 0 125 100 0 0 0 0 100 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

9 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Past Due Claims

11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 125 0 0 0 0 125 100 0 0 0 0 100 Total

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Sovereign

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Multilateral Development Banks and

International Institutions

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Banks

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Micro and Small Enterprise and Retail

Portfolio

6 Tagihan Kepada Korporasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Corporate

7 Aset Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Other Assets

Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total

2017

Tagihan

Bersih / Net

Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part Guaranteed By Bagian Yang

Tidak

Dijamin /

Unsecured

Exposure

No Kategori Portfolio

2018

Portfolio CategoryTagihan

Bersih / Net

Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Part Guaranteed By Bagian Yang

Tidak

Dijamin /

Unsecured

Exposure

Table of Net Receivables Disclosure and Loan Risk Mitigation Techniques - Bank Individually (Rp Million)

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

94SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensidalam transaksi rekening administratif, namun tidaktermasuk posisi trading book yang telah dihitung dalamATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkansebagai faktor pengurang modal;

Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalanpihak lawan;

Exposure of assets in the balance sheet and liabilities as wellas contingencies in off-balance sheet transactions, butexcluding trading book positions calculated in market riskand inclusion as calculated as a capital subtracting factor;

Exposure that poses credit risk due to the failure of theopposing party;

Page 48: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumenkeuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibatkegagalan setelment;

Eksposur Sekuritas. Penggunaan peringkat dalamperhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenistagihan kepada Pemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik,Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasionaltertentu, Bank dan Korporasi.

PENGUNGKAPAN MITIGASI RISIKO KREDIT DENGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDARPenggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada agunan yangtermasuk dalam jenis agunan utama, dan telah diatur secara jelaspengelolaan agunan / jaminan dalam Kebijakan Perkreditan. Hal-hal yang diatur dalam kebijakan tersebut diantaranya adalahcollateral coverage yang harus dipenuhi, pihak yangmelaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan danprosedur penilaian baik internal maupun eksternal, sertafrekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan Penilaian agunandilakukan oleh penilai independen, kecuali dilokasi agunantersebut tidak terdapat penilai independen, maka akan dilakukanoleh staff penilai internal yang tidak terlibat dalam prosespemberian kredit. Untuk mengontrol fisik agunan yangdijaminkan oleh debitur ke Bank BHI, maka harus dilakukanpeninjauan agunan secara berkala.

Untuk pihak-pihak utama pemberi jaminan / garansi dianalisapada saat pengolahan kredit dan kelayakan pemberian kredittersebut diputuskan dengan menerapkan four eyes principlesdimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak independenyaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisa risiko kredit.

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF SEKURITISASI ASETPengungkapan Transaksi Sekuritisasi AsetBank Secara Individu Pada tanggal 31 Desember 2018, Banktidak memiliki transaksi sekuritisasi untuk posisi Bank secaraIndividual.

Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi AsetBank Secara Konsolidasi dengan Bank Anak Pada tanggal 31Desember 2018, Bank tidak memiliki aktivitas transaksisekuritisasi untuk posisi Bank secara konsolidasi dg Bank Anak.

Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi BankBertindak Sebagai Kreditur AsalBank secara Individu Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank tidakmemiliki transaksi sekuritisasi dalam hal Bank bertindak sebagaikreditur asal untuk posisi Bank secara Individual.

Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi BankBertindak Sebagai Kreditur AsalBank secara Konsolidasi dengan Bank Anak pada tanggal 31Desember 2018, Bank tidak memiliki transaksi sekuritisasi dalamhal Bank bertindak sebagai kreditur asal untuk posisi Banksecara konsolidasi dengan Bank Anak

Exposure of sale and purchase transactions of financialinstruments that may cause credit risk due to failure ofsettlement;

Securitization Exposure. The ratings in the calculation ofcredit risk RWA are only used for the type of claims to otherState Governments, Public Sector Entities, MultilateralDevelopment Banks and certain International Institutions,Banks and Corporations.

DISCLOSURE OF CREDIT RISK MITIGATION USING STANDARDAPPROACHThe use of credit mitigation techniques focuses on collateralbelonging to the main types of collateral, and has clearly definedthe management of collateral / guarantee in the Loan Policy. Thematters governed by the policy include collateral coverage thatmust be fulfilled, the party conducting the assessment andinspection of collateral, the rules and procedures of internal andexternal valuation, and the frequency of valuation based on thetype of collateral. Assessment of collateral shall be made by anindependent appraiser, except in the location of the collateralthere is no independent appraiser, it will be performed by aninternal appraiser staff not involved in the loaning process. Inorder to control the physical collateral guaranteed by the debtorto Bank BHI, review of the collateral must be performed on aregular basis.

The main guarantor parties are analyzed during the loanprocessing and the creditworthiness is decided by applying thefour eyes principles in which the credit decision is determined bytwo independent parties, namely the business development sideand the credit risk analysis side.

QUANTITATIVE DISCLOSURES OF SECURITIZATION OF ASSETSDisclosure of Securitized Asset TransactionsIndividual Bank on December 31th, 2018, the Bank does not havesecuritization transactions for Individual Bank position.

Disclosure of Securitized Asset TransactionsBank Consolidated with a Subsidiary Bank As of December 31th,2018, the Bank does not have securitization transaction activitiesfor the Bank's position on a consolidated basis with theSubsidiary Bank.

Disclosure of Activities of Securitized Bank Activities as Creditor ofOriginIndividual Bank On December 31th, 2018, the Bank does not havea securitization transaction in the event that the Bank acts as theoriginal creditor for the position of the Bank individually.

Disclosure of Summary of Securitizing Transaction ActivitiesWhere Banks Act as Original CreditorBank Consolidated with Subsidiary Bank as of December 31th,2018, the Bank has no securitization transactions in the eventthat the Bank acts as a creditor of origin for the Bank'sconsolidated position with the Subsidiary Bank.

95 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 49: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Faktor Pengurang

Modal / Capital

Reduction

Factors

ATMR / RWA

Faktor Pengurang

Modal / Capital

Reduction

Factors

ATMR / RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (2)

1 Fasilitas kredit pendukung yang

memenuhi persyaratan

0 0 0 0 Supporting credit facilities that meet the

requirements

2 Fasilitas kredit pendukung yang tidak

memenuhi persyaratan

0 0 0 0 Supporting credit facilities that do not

meet the requirements

3 Fasilitas likuiditas yang memenuhi

persyaratan

0 0 0 0 Eligible liquidity facility

4 Fasilitas likuiditas yang tidak memenuhi

persyaratan

0 0 0 0 Liquidity facilities that do not meet the

requirements

5 Pembelian efek beragunan aset yang

memenuhi persyaratan

0 1,257 0 187 Purchase of asset-backed securities that

meet the requirements

6 Pembelian efek beragunan aset yang

tidakmemenuhi persyaratan

0 0 0 0 Purchase of asset-backed securities that do

not meet the requirements

7 Eksposur sekuritisasi yang tidak tercakup

dalam ketentuan Bank Indonesia

mengenai prinsip kehati-hatian dalam

aktivitas sekuritisasi aset bagi Bank Umum

0 0 0 0 Securitization exposure not covered by

Bank Indonesia regulation concerning

prudent principles in asset securitization

activities for Commercial Banks

0 1,257 0 187 Total

Portfolio Category

20182017

Total

Posisi Tanggal Laporan / Position of

The Report Date

Posisi Tanggal Laporan / Position of

The Report Date

Kategori PortfolioNo

Tabel Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (Rp Jutaan)

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO PASAR DAN PENERAPANMANAJEMEN RISIKO PASAROrganisasi Manajemen Risiko PasarUntuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko terhadapnilai tukar dan suku bunga telah sesuai dengan tujuan strategis,skala, karakteristik bisnis dan profil risiko nilai tukar dan sukubunga Bank, pengelolaan risiko pasar Bank BHI didukung olehkerangka limit dan kebijakan untuk mengontrol risiko yang dapatditerima oleh Bank. Limit risiko pasar tersebut dialokasikan padaberbagai tingkatan dan dipantau oleh unit Divisi Treasuri secaraharian. Walaupun Bank BHI tidak terekspose pada risiko nilaitukar dan suku bunga secara signifikan, dalam strukturorganisasi manajemen risiko pasar dilakukan denganmenerapkan prinsip segregation of duties, dimana terdapatpemisahan antara Treasuri dan Operasional Treasuri dan Direksitelah mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepadaALCO untuk menetapkan kebijakan dan strategi suku bunga.Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mendukung ALCO dalampemantauan dan pengukuran risiko nilai tukar dan suku bunga,Divisi Treasuri dalam mengelola operasional transaksi valutaasing dan suku bunga pada trading book Bank secarakeseluruhan, dan Kantor Cabang yang bertanggung jawab dalampengelolaan transaksi valuta asing di cabang masing masingsesuai dengan limit yang ditetapkan. Pada prinsipnya transaksivaluta asing di cabang di-cover oleh Divisi Treasuri. Limit masingmasing cabang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan operasionaldalam mengelola transaksi valuta asing.

Pengelolaan Portofolio Trading Book Dan Banking Book, SertaMetodologi Valuasi Yang DigunakanPengelolaan Portofolio Trading dan Banking Book Pengelolaanportofolio yang terekspose risiko suku bunga (di dalam tradingbook) dan nilai tukar dilakukan dengan menetapkan danmemantau penggunaan Limit Nominal , Limit VAR, dan Limit StopLoss. Metode valuasi yang digunakan adalah berdasarkan hargatransaksi yang terjadi (close out prices) atau kuotasi harga pasardari sumber yang independen, antara lain kuotasi yang yangdiberikan paling kurang 2 (dua) broker dan atau market maker,

Table of Disclosure of Securities Exposures (Rp Million)

DISCLOSURE OF MARKET RISK EXPOSURE ANDIMPLEMENTATION OF MARKET RISK MANAGEMENTMarket Risk Management OrganizationsTo ensure that the application of risk management to exchangerates and interest rates conforms to the Bank's strategicobjectives, scale, business characteristics and risk profile, BHI'smarket risk management is supported by a limit framework andpolicies to control risks acceptable to Bank. These market risklimits are allocated at various levels and monitored by theTreasury Division unit on a daily basis. Although Bank BHI is notexposed to significant interest rate and interest rate risk, in themarket risk management organization structure is carried out byapplying the principle of segregation of duties, where there is aseparation between Treasury and Treasury Operations and Boardof Directors has delegated authority and responsibility to ALCO toestablish policy and interest rate strategy. The Risk ManagementWork Unit that supports ALCO in monitoring and measuringexchange rate and interest rate risk, Treasury Division inmanaging the operations of foreign exchange transactions andinterest rates on the Bank's overall trading book, and BranchOffices responsible for the management of transactions foreigncurrency in each branch in accordance with the specified limit. Inprinciple, foreign exchange transactions in branches are coveredby the Treasury Division. The limit of each branch is determinedin accordance with the operational requirements in managingforeign exchange transactions.

Management of Portfolio Trading Book and Banking Book, andMethodology of Used ValuationPortfolio Management Trading and Banking Book Portfoliomanagement exposed to interest rate risk (in trading book) andexchange rate is performed by determining and monitoring theuse of Nominal Limit, Limit VAR, and Limit Stop Loss. Thevaluation method used is based on the price of a closed outtransaction or the quotation of market price from an independentsource, such as the quotation given by at least 2 (two) brokersand / or market maker,

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

96SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 50: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

dalam hal harga pasar dari sumber independen tidak tersedia,maka penetapan harga dilakukan dengan berdasarkan kurvaimbal hasil.

Portofolio Trading Book Dan Banking Book Yang DiperhitungkanDalam KPMMPosisi instrumen keuangan dalam trading book yang tereksposerisiko suku bunga seperti yang dimaksud untuk keperluanperhitungan modal minimum menggunakan metode standarmenghitung semua posisi pada portofolio surat berharga, untuktransaksi derivative lainnya seperti FX Forward, FX Swap, IRS/CCS, IR Future dan option bank tidak menghitung KPMM karenaBank BHI merupakan Bank Non Devisa. Untuk portofolio bankingbook, bank melakukan pengukuran atas risiko suku bunga dibanking book yang timbul dari perbedaan perubahan suku bungadan arus kas (repricing risk), perubahan keterkaitan suku bungadari beberapa yield curve dengan posisi yang berbeda dimanadapat mempengaruhi aktivitas Bank (basis risk) dan perubahanketerkaitan suku bunga pada rentang jatuh tempo (yieldcurverisk).

Pengungkapan Informasi Mengenai Interest Rate Risk In BankingBook (IRRBB)Perhitungan risiko untuk keperluan Kewajiban PenyediaanModal Minimum (KPMM) risiko pasar adalah menggunakanMetode Standar yang meliputi perhitungan atas risiko sukubunga / risiko nilai tukar. Untuk risiko bunga bank menggunakanInterest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) (Risiko suku bungapada banking book), perhitungan tersebut untuk mengetahuipergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisiatau transaksi yang dimiliki Bank, yang dapat berpengaruh padapendapatan bunga Bank maupun nilai ekonomis modal BankDalam melakukan pengukuran IRRBB, Bank menggunakan gapreport (repricing gap) yang menyajikan akun aset dan kewajibanyang bersifat interest rate sensitive untuk dipetakan dalam skalawaktu tertentu.

Pemetaan dilakukan berdasarkan sisa waktu jatuh tempo untukinstrumen dengan suku bunga tetap dan berdasarkan sisa waktuhingga penyesuaian suku bunga berikutnya untuk instrumendengan suku bunga mengambang. Metode pengukuran risikosuku bunga yang digunakan yaitu dengan pendekatanpendapatan (earning approach) dan pendekatan nilai ekonomis(economic value approach). Pemantauan dan pengukuraneksposur risiko suku bunga pada banking book disampaikankepada Direksi/ALCO.

Langkah-langkah dan Rencana Dalam Mengantisipasi Risiko PasarAtas Transaksi Mata Uang Asing Dan Transaksi Surat BerhargaBank BHI telah mempunyai kebijakan mengenai pengendaliandalam mengantisipasi risiko pasar dengan melakukan penetapandan kontrol limit risiko pasar seperti Limit VaR, Limit Nominal,dan Limit Stop Loss serta melakukan stress test dalam mengukurrisiko serta melakukan stress test dalam mengukur risiko. Secaraperiodik dilakukan kaji ulang terhadap kecukupan kebijakan danprosedur yang berlaku.

Penilaian atas kecukupan kebijakan dan pelaksanaannyadilakukan oleh pihak yang bersifat independen, yaitu SatuanKerja Internal Audit (SKAI) untuk kemudian disampaikan kepadamanajemen dan Komite Audit untuk ditindaklanjuti. Informasiterkait dengan eksposur risiko pasar dikonsolidasi dandilaporkan oleh unit yang membidangi keuangan dan akuntansi.

in the case of market price from independent sources notavailable, then the pricing is based on the yield curve.

Portfolio of Trading Book and Book Banking Counted In CAR

The position of financial instruments in a trading book exposed tointerest rate risk as intended for minimum capital requirementusing standard methods calculates all positions on the securitiesportfolio, for other derivative transactions such as FX Forward,FX Swap, IRS/CCS, IR Future and option banks, except for CARsince Bank BHI is a Non-Foreign Exchange Bank. For the bankingbook portfolio, the bank measures the interest rate risk in thebanking book arising from differences in interest rate andreprising risk, changes in interest rate linkages from multipleyield curves with different positions which may affect the Bank'sactivity (base risk ) and changes in interest rate linkages in therange of curve (yield curve risk).

Disclosure of Information About Interest Rate Risk In BankingBook (IRRBB)The risk calculation for the purposes of the Minimum CapitalAdequacy Ratio (CAR) market risk is to use the Standard Methodwhich includes calculation of interest rate / exchange rate risk.For interest rate risk using the Interest Rate Risk in Banking Book(IRRBB), the calculation is to know the movement of marketinterest rate opposite to the position or transaction owned by theBank, which may affect the interest income of the Bank and theeconomic capital value of the Bank. When conducting IRRBBmeasurements, the Bank uses a gap report (reprising gap) thatpresents interest rate sensitive assets and liabilities to be mappedon a specified time scale.

Mapping is based on the remaining past dues for fixed rateinstruments and based on the remaining time until the nextadjustment of interest rate for the instrument with floatinginterest rate. The method of measuring interest rate risk that isused is the earnings approach and the economic value approach.Monitoring and measurement of interest rate risk exposure in thebanking book is submitted to Board of Directors / ALCO.

Steps and Plans In Anticipating The Market Risk of ForeignCurrency Transactions and Securities TransactionsBank BHI has a policy of control in anticipating market risk byestablishing and controlling market risk limits such as VaR Limit,Nominal Limit, and Limit Stop Loss and performing stress test inmeasuring risk and perform stress test in measuring risk. Reviewof the adequacy of prevailing policies and procedures isconducted on a regular basis.

The assessment of the adequacy of the policy and itsimplementation is carried out by an independent party, theInternal Audit Working Unit (SKAI) to be submitted tomanagement and the Audit Committee for follow-up. Informationrelating to market risk exposures is consolidated and reported bythe unit in charge of finance and accounting.

97 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 51: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Tabel Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan MetodeStandar (Rp Jutaan)

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO LIKUIDITAS DANPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITASOrganisasi Manajemen Risiko LikuiditasStruktur manajemen risiko likuiditas menunjukkan gariswewenang dan tanggung jawab untuk berbagai tingkatmanajemen telah ditetapkan dengan pengendalian berkelanjutanatas kinerja Bank dan profil risiko likuiditas secara keseluruhan.Pemantauan risiko likuiditas dilakukan oleh unit ALM Riskbersama dengan unit-unit terkait lainnya dan kemudianmelaporkan kepada Asset & Liabilities Committee (ALCO).Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untukmemastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telahsesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis danprofil risiko likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasipenerapan manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risikolainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank.Direksi telah mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabkepada ALCO dalam menetapkan kebijakan dan strategilikuiditas, Divisi Tresuri untuk mengelola operasional likuiditasBank secara keseluruhan dengan bertanggung jawab untukmemelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dan memastikan Bankmematuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM danbertanggung jawab dalam operasional pengelolaan secondaryreservese dalam rangka pengelolaan likuiditas dan melihatpeluang-peluang yang dapat menghasilkan pendapatan bagiBank.

Strategi PendanaanStrategi pendanaan mencakup strategi diversifikasi sumber danjangka waktu pendanaan yang dikaitkan dengan karakteristikdan rencana bisnis Bank. Dalam hal ini Bank mengidentifikasi danmemantau faktor utama yang mempengaruhi kemampuan Bankuntuk memperoleh dana, termasuk mengidentifikasi danmemantau alternatif pendanaan yang dapat memperkuatkapasitasnya untuk bertahan pada kondisi krisis. Bankmenetapkan panduan untuk mengukur dan memitigasi risikolikuiditas, termasuk batasan Secondary Reservese, batasanInterbank Overnight Borrowing, dan Liquidity Coverage Ratios.Bank juga mengidentifikasi dan mengembangkan IndikatorPeringatan Dini (Early Warning Indicators) serta menerapkanRencana Pendanaan Darurat (Contigency Funding Plan) dalambeberapa tingkatan untuk memitigasi risiko.

Table of Market Risk Disclosure Table Using Standard Method (RpMillion)

DISCLOSURE OF LIQUIDITY RISK EXPOSURE ANDIMPLEMENTATION OF LIQUIDITY RISK MANAGEMENTLiquidity Risk Management OrganizationThe liquidity risk management structure shows the line ofauthority and responsibility for various levels of managementthat has been established with continuous control over the Bank'sperformance and overall liquidity risk profile. Liquidity riskmonitoring is carried out by ALM Risk units together with otherrelated units and then report it to the Asset & LiabilitiesCommittee (ALCO). The BoC and BoD are responsible forensuring that the implementation of liquidity risk managementcomplies with the Bank's strategic objectives, scale, businesscharacteristics and Bank liquidity risk profile, including ensuringintegration of liquidity risk management practices with otherrisks that may impact on the Bank's liquidity position. Board ofDirectors has delegated authority and responsibility to ALCO inestablishing its liquidity strategy, the Treasury Division tomanage the Bank's overall liquidity operations withresponsibility for maintaining a Minimum Required CurrentAccount (GWM) and ensuring that Bank complies with BankIndonesia regulation concerning GWM and is responsible foroperations management of secondary reserves in the frameworkof liquidity management and to see opportunities that cangenerate revenue for the Bank.

Funding StrategyThe funding strategy includes the source diversification strategyand the funding period associated with the Bank's businesscharacteristics and plans. In this regard, the Bank identifies andmonitors key factors affecting the Bank's ability to raise funds,including identifying and monitoring funding alternatives thatstrengthen its capacity to survive crisis conditions. The Bank setsout guidelines for measuring and mitigating liquidity risk,including the limits of Secondary Reserves, Interbank OvernightBorrowing limits, and Liquidity Coverage Ratios. The Bank alsoidentifies and develops Early Warning Indicators and implementsa Contingency Funding Plan on several levels to mitigate risks.

Beban Modal

/ Capital

Charges

ATMR / RWA

Beban Modal

/ Capital

Charges

ATMR / RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (2)

1 Risiko suku bunga 0 0 0 0 Interest Risk

a. Risiko spesifik 0 0 0 0 a. Specific Risk

b. Risiko umum 0 0 0 0 b. General Risk

2 Risiko nilai tukar 0 0 0 0 Foreign Exchange Risk

3 Risiko ekuitas *) 0 0 0 0 Equity Risk *)

4 Risiko komoditas *) 0 0 0 0 Comodity Risk *)

5 Risiko option 0 0 0 0 Option Risk

0 0 0 0 Total

Type of Risk

Total

No Jenis Risiko

20182017

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

98SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 52: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

S.D 1

Minggu /

S.D 1

Week

> 1

Minggu

S.D 2

Minggu / >

1 Week

S.D 2

WeekS

> 2

Minggu

S.D 1

BULAN / >

2 WeekS

S.D 1

Month

> 1 Bulan

S.D 3

Bulan / >

1 Month

S.D 3

Months

> 3 Bulan

S.D 6

Bulan / >

3 Months

S.D 6

Months

> 6 Bulan

S.D 12

Bulan / >

6 Months

S.D 12

Months

> 12

BULAN / >

12 Months

S.D 1

Minggu /

S.D 1

Week

> 1

Minggu

S.D 2

Minggu / >

1 Week

S.D 2

WeekS

> 2

Minggu

S.D 1

BULAN / >

2 WeekS

S.D 1

Month

> 1 Bulan

S.D 3

Bulan / >

1 Month

S.D 3

Months

> 3 Bulan

S.D 6

Bulan / >

3 Months

S.D 6

Months

> 6 Bulan

S.D 12

Bulan / >

6 Months

S.D 12

Months

> 12

BULAN / >

12 Months

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (1)

I. Neraca Balance Sheet

A. Aset Assets

1. Kas 14,984 14,984 0 0 0 0 0 0 11,790 11,790 0 0 0 0 0 0 Cash

2. 235,292 235,292 0 0 0 0 0 0 213,302 213,302 0 0 0 0 0 0 Placement at Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain 84,548 28,648 14,700 13,000 22,200 6,000 0 0 65,098 17,098 5,000 14,000 22,000 7,000 0 0 Placement at other Banks

4. Surat Berharga **) 123,693 0 0 0 15,027 15,018 998 92,650 180,994 0 0 0 20,000 10,012 20,149 130,833 Securities **)

5. Kredit Yang Diberikan 1,739,097 7 65,366 42,483 130,964 263,905 401,499 834,873 1,511,512 8,950 7,113 48,160 244,524 153,935 296,064 752,766 Loans

6. Tagihan lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 50,125 50,125 0 0 0 0 0 0 Other charges

7. Lain-lain 261,210 0 0 14,138 0 3,387 0 243,685 86,434 0 0 17,415 0 2,741 0 66,278 Others

2,119,255 301,265 12,113 79,575 286,524 173,688 316,213 949,877 Total

B Kewajiban Liability

1. Dana Pihak Ketiga 1,742,732 591,264 230,347 576,996 224,105 40,891 58,884 20,245 1,624,455 509,329 262,533 557,539 215,792 41,180 25,413 12,669 Third Party Funds

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Liabilities to Bank Indonesia

3. Kewajiban kepada bank lain 203,109 74,113 15,891 54,431 58,674 0 0 0 81,750 44,556 5,500 22,694 9,000 0 0 0 Liabilities to other Banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Securities Issued

5. Pinjaman yang Diterima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Loans

6. Kewajiban lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Others Liabilities

7. Lain-lain 72,649 0 2,880 6,447 0 0 0 63,322 34,950 0 2,420 7,205 0 0 0 25,325 Others

2,018,490 665,377 249,118 637,874 282,779 40,891 58,884 83,567 1,741,155 553,885 270,453 587,438 224,792 41,180 25,413 37,994 Total

440,334 (386,446) (169,052) (568,253) (114,588) 247,419 343,613 1,087,641 378,100 (252,620) (258,340) (507,863) 61,732 132,508 290,800 911,883 Difference In Assets With Liabilites In The

II. Rekening Administratif Administrative Accounts

A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Charge

1 Komitmen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Commitment

2. Kontijensi *****) 10,022 0 0 0 0 0 0 10,022 7,568 0 0 0 0 0 0 7,568 Contingency *****)

Total Rekening Administratif 10,022 0 0 0 0 0 0 10,022 7,568 0 0 0 0 0 0 7,568 Total Administrative Account Charges

B Kewajiban Rekening Administratif Liabilities Of Administrative Account

1. Komitmen 228,967 0 5,600 6,466 47,891 52,958 114,924 1,128 218,237 552 2,274 25,467 57,645 55,430 74,165 2,704 Commitment

2. Kontijensi ******) 250 0 0 0 0 200 50 0 6,050 0 0 0 175 5,825 50 0 Contingency ******)

Total Kewajiban Rekening Administratif / 229,217 0 5,600 6,466 47,891 53,158 114,974 1,128 224,287 552 2,274 25,467 57,820 61,255 74,215 2,704 Total Liabilities Of Administrative Account

Selisih Tagihan Dan Kewajiban Dalam Rekening (219,195) 0 (5,600) (6,466) (47,891) (53,158) (114,974) 8,894 (216,719) (552) (2,274) (25,467) (57,820) (61,255) (74,215) 4,864 Differences In Charges And Liabilities

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 221,139 (386,446) (174,652) (574,719) (162,479) 194,261 228,639 1,096,535 161,381 (253,172) (260,614) (533,330) 3,912 71,253 216,585 916,747 Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif 0 165,307 339,959 914,678 1,077,157 0 0 0 0 91,791 352,405 885,735 0 0 0 0 Cumulative Difference

*) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan The figures are based on the maturity in accordance with the contract for those that have contractual maturities and / or estimates

berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual using various assumptions that do not have contractual maturity

**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Includes Securities sold with agreements to repurchase (Repo)

***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo To be completed on the basis of the estimation obtained the payment on credit based on the Contract Maturity

****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman Including those calculated in KPMM and reported on LBU on Loan Capital post

*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) Which is expected to affect Cash flow (to bill)

******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) Which is expected to affect the cash flow (to be obligatory)

(1)

Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca

Total

Total

Penempatan pada Bank Indonesia

Items

2018

SALDO /

BALANCE

Jatuh Tempo*) / Maturity*)

Pos - Pos

2017

SALDO /

BALANCE

Jatuh Tempo*) / Maturity*)

Teknik Mitigasi Risiko Likuiditas Termasuk Indikator Peringatan Dini Permasalahan Likuiditas, dan Rencana Pendanaan DaruratTabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual (Rp Jutaan)

99 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Indikator Peringatan Dini (Early Warning Indicators) merupakansebuah metodologi analisa yang dapat digunakan untukmendeteksi suatu masalah likuiditas, untuk mengevaluasikebutuhan pendanaan, dan strategi pada saat krisis likuiditas.Pada dasarnya, EWS menginformasikan indikator yangdilaporkan secara harian, seperti pergerakan indikator makro,indikator perbankan dan sistem keuangan,

Early Warning Indicator is an analytical methodology that can beused to detect a liquidity problem, to evaluate funding needs, andstrategies in times of liquidity crisis. Essentially, EWS informsdaily reported indicators, such as macro-indicator movement,banking and financial system indicators,

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 53: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

S.D 1

Minggu /

S.D 1

Week

> 1

Minggu

S.D 2

Minggu / >

1 Week

S.D 2

WeekS

> 2

Minggu

S.D 1

BULAN / >

2 WeekS

S.D 1

Month

> 1 Bulan

S.D 3

Bulan / >

1 Month

S.D 3

Months

> 3 Bulan

S.D 6

Bulan / >

3 Months

S.D 6

Months

> 6 Bulan

S.D 12

Bulan / >

6 Months

S.D 12

Months

> 12

BULAN / >

12 Months

S.D 1

Minggu /

S.D 1

Week

> 1

Minggu

S.D 2

Minggu / >

1 Week

S.D 2

WeekS

> 2

Minggu

S.D 1

BULAN / >

2 WeekS

S.D 1

Month

> 1 Bulan

S.D 3

Bulan / >

1 Month

S.D 3

Months

> 3 Bulan

S.D 6

Bulan / >

3 Months

S.D 6

Months

> 6 Bulan

S.D 12

Bulan / >

6 Months

S.D 12

Months

> 12

BULAN / >

12 Months

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (1)

I. Neraca Balance Sheet

A. Aset Assets

1. Kas 14,984 14,984 0 0 0 0 0 0 11,790 11,790 0 0 0 0 0 0 Cash

2. 235,292 235,292 0 0 0 0 0 0 213,302 213,302 0 0 0 0 0 0 Placement at Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain 84,548 28,648 14,700 13,000 22,200 6,000 0 0 65,098 17,098 5,000 14,000 22,000 7,000 0 0 Placement at other Banks

4. Surat Berharga **) 123,693 0 0 0 15,027 15,018 998 92,650 180,994 0 0 0 20,000 10,012 20,149 130,833 Securities **)

5. Kredit Yang Diberikan 1,739,097 7 65,366 42,483 130,964 263,905 401,499 834,873 1,511,512 8,950 7,113 48,160 244,524 153,935 296,064 752,766 Loans

6. Tagihan lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 50,125 50,125 0 0 0 0 0 0 Other charges

7. Lain-lain 261,210 0 0 14,138 0 3,387 0 243,685 86,434 0 0 17,415 0 2,741 0 66,278 Others

2,119,255 301,265 12,113 79,575 286,524 173,688 316,213 949,877 Total

B Kewajiban Liability

1. Dana Pihak Ketiga 1,742,732 591,264 230,347 576,996 224,105 40,891 58,884 20,245 1,624,455 509,329 262,533 557,539 215,792 41,180 25,413 12,669 Third Party Funds

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Liabilities to Bank Indonesia

3. Kewajiban kepada bank lain 203,109 74,113 15,891 54,431 58,674 0 0 0 81,750 44,556 5,500 22,694 9,000 0 0 0 Liabilities to other Banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Securities Issued

5. Pinjaman yang Diterima 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Loans

6. Kewajiban lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Others Liabilities

7. Lain-lain 72,649 0 2,880 6,447 0 0 0 63,322 34,950 0 2,420 7,205 0 0 0 25,325 Others

2,018,490 665,377 249,118 637,874 282,779 40,891 58,884 83,567 1,741,155 553,885 270,453 587,438 224,792 41,180 25,413 37,994 Total

440,334 (386,446) (169,052) (568,253) (114,588) 247,419 343,613 1,087,641 378,100 (252,620) (258,340) (507,863) 61,732 132,508 290,800 911,883 Difference In Assets With Liabilites In The

II. Rekening Administratif Administrative Accounts

A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Charge

1 Komitmen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Commitment

2. Kontijensi *****) 10,022 0 0 0 0 0 0 10,022 7,568 0 0 0 0 0 0 7,568 Contingency *****)

Total Rekening Administratif 10,022 0 0 0 0 0 0 10,022 7,568 0 0 0 0 0 0 7,568 Total Administrative Account Charges

B Kewajiban Rekening Administratif Liabilities Of Administrative Account

1. Komitmen 228,967 0 5,600 6,466 47,891 52,958 114,924 1,128 218,237 552 2,274 25,467 57,645 55,430 74,165 2,704 Commitment

2. Kontijensi ******) 250 0 0 0 0 200 50 0 6,050 0 0 0 175 5,825 50 0 Contingency ******)

Total Kewajiban Rekening Administratif / 229,217 0 5,600 6,466 47,891 53,158 114,974 1,128 224,287 552 2,274 25,467 57,820 61,255 74,215 2,704 Total Liabilities Of Administrative Account

Selisih Tagihan Dan Kewajiban Dalam Rekening (219,195) 0 (5,600) (6,466) (47,891) (53,158) (114,974) 8,894 (216,719) (552) (2,274) (25,467) (57,820) (61,255) (74,215) 4,864 Differences In Charges And Liabilities

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 221,139 (386,446) (174,652) (574,719) (162,479) 194,261 228,639 1,096,535 161,381 (253,172) (260,614) (533,330) 3,912 71,253 216,585 916,747 Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif 0 165,307 339,959 914,678 1,077,157 0 0 0 0 91,791 352,405 885,735 0 0 0 0 Cumulative Difference

*) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan The figures are based on the maturity in accordance with the contract for those that have contractual maturities and / or estimates

berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual using various assumptions that do not have contractual maturity

**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Includes Securities sold with agreements to repurchase (Repo)

***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo To be completed on the basis of the estimation obtained the payment on credit based on the Contract Maturity

****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman Including those calculated in KPMM and reported on LBU on Loan Capital post

*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) Which is expected to affect Cash flow (to bill)

******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) Which is expected to affect the cash flow (to be obligatory)

(1)

Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca

Total

Total

Penempatan pada Bank Indonesia

Items

2018

SALDO /

BALANCE

Jatuh Tempo*) / Maturity*)

Pos - Pos

2017

SALDO /

BALANCE

Jatuh Tempo*) / Maturity*)

Liquidity Risk Mitigation Techniques, Including The Early Warning Indicators Liquidity Problems, and Emergency Financial PlansTable of Disclosure of Rupiah Maturity Profile in Rupiah - Bank Individually (Rp Million)

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

100SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

indikator internal Bank dan indikator yang dilaporkanberdasarkan event yang dapat memberikan sinyal kekuatankondisi keuangan dan stabilitas Bank sehingga tujuan dari EWSantara lain untuk membantu Manajemen dalam menentukanlangkah-langkah pencegahan sehingga membuat likuiditasberada pada tingkat yang diharapkan, mengingat likuiditas tidakdapat dibangun dalam tempo yang singkat.

internal indicators of Banks and reported indicators based onevents that can signal the strength of the financial condition andstability of the Bank so that the objectives of the EWS are to assistManagement in determining preventive measures so as to makeliquidity at the expected level, given that liquidity cannot beestablished within a short period of time.

Page 54: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Disamping itu, EWS juga membantu menghindarkan bank masukdalam krisis likuiditas yang buruk yang dapat mempengaruhikemampuan dalam melakukan akses ke sumber pendanaan yangada, serta membantu Manajemen dalam menentukan strategiperbaikan untuk memaksimalkan likuiditas aktiva & pasiva.

Pengukuran dan Pengendalian Risiko LikuiditasPengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan memantauproyeksi arus kas, laporan profil maturitas, rasio likuiditas danskenario stress test. Tahapan skenario dimulai dengan analisakondisi normal, dimana arus kas keluar dan arus kas masukberjalan dalam kondisi normal, semua berjalan berdasarkankebiasaan umum atau behavioral, bisnis berjalan seperti biasa,pertumbuhan deposit dari masyarakat tetap meningkat dankebutuhan untuk melakukan transaksi interbank masih dapatdilakukan dengan tingkat bunga yang wajar. Sedangkan kondisistress (skenario stress secara spesifik pada bank dan skenariostress pada pasar) adalah saat terjadi arus kas keluar diluarperkiraan yaitu penarikan dana dari nasabah yang meningkatsignifikan dan batalnya penerimaan arus kas masuk angsuranpinjaman dari debitur sehingga mengharuskan Bank untukmencairkan lebih cepat komponen aset likuid yang dimiliki untukmenutupi mismatch yang terjadi. Kecukupan komponen assetlikuid untuk memenuhi mismatch tersebut akan menjadi tolakukur Bank dalam kondisi aman. Agar jika terjadi peningkatanpotensi risiko likuiditas dapat segera dimitigasi atau dilakukanpenyesuaian secara tepat waktu terhadap strategi manajemenrisiko likuiditas, Bank telah mempersiapkan proses aktifitaspengendalian dengan pemantauan terhadap risiko likuiditasmemperhatikan indikator peringatan dini (early warningindicators) yang berpotensi meningkatkan risiko likuiditas baikindikator internal maupun eksternal, pemantauan dana danposisi likuiditas meliputi strategi suku bunga, alternatif investasibagi pemilik dana, perubahan perilaku nasabah, perubahan nilaitukar dan selisih suku bunga yang ditawarkan oleh bank-bankpesaing utama yang akan mempengaruhi perubahan strukturdana, volatilitas dana, dan core funds.

Kondisi Likuiditas Bank Berdasarkan Perhitungan LCR SetahunDalam rangka penerapan rasio likuiditas Liquidity CoverageRatio (LCR) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diberlakukansecara bertahap berdasarkan ukuran Bank (Bank Umumberdasarkan Kegiatan Usaha), perhitungan LCR BHI pada tahun2018 berada diatas syarat minimum yang ditetapkan.

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO OPERASIONAL DANPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO OPERASIONALOrganisasi Manajemen Risiko OperasionalRisiko operasional merupakan kategori risiko yang sangatpenting, mengingat model bisnis dan produk serta layanan yangkini terus tumbuh menjadi lebih kompleks dan beragam. Risikoatas kesalahan manusia, kegagalan teknologi informasi danproses dalam operasional sehari-hari maupun penipuan dantindakan ilegal harus diminimalkan untuk menjaga tetapberlangsungnya kegiatan operasional. Oleh karena itu dalamorganisasi manajemen risiko operasional tatakelola risikooperasional dilaksanakan pada tiga tingkatan; unit, Direktoratdan Bank-wide. Pada tingkat unit merupakan risk owner yangbertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasionalsehari-hari serta melaporkan permasalahan dan kejadian risikooperasional kepada SKMR, Head bisnis / fungsional didukungoleh Unit Operational bertanggung jawab dalam mengelola risikooperasional di area sesuai kewenangan mereka.

In addition, EWS also helps to prevent banks from entering into abad liquidity crisis that could affect their ability to access existingfunding sources, and assist the Management in determiningremedial strategies to maximize liquidity of assets and liabilitiesstability.

Measurement and Control of Liquidity RiskMeasurement of liquidity risk is done by monitoring cash flowprojection, maturity profile report, liquidity ratio and stress testscenario. Scenario stage begins with the analysis of normalconditions, where cash outflows and cash inflows run undernormal conditions, based on general or behavioral habits,business goes as usual, the growth of deposits from the publickeeps increasing and the need to conduct interbank transactionscan still be done with reasonable interest rate. Meanwhile, stressconditions (stress scenarios specifically in banks and stressscenarios on the market) are unexpected outflows, which is thewithdrawal of funds from customers that increases significantlyand cancellation of receipt of loan installment cash flows from thedebtor so that it requires the Bank to disburse more quickly theliquid assets owned to cover the mismatch that occurs. Theadequacy of the liquid asset component to meet the mismatchwill be the benchmark of the Bank in safe condition. In order toincrease the potential liquidity risk to be immediately mitigatedor adjusted in a timely manner to the liquidity risk managementstrategy, the Bank has prepared the process of control activitiesby monitoring the liquidity risk taking into account early warningindicators that may potentially increase the liquidity risk of bothinternal and external indicators, monitoring of funds and liquiditypositions include interest rate strategies, alternative investmentsfor the owner of funds, changes in customer behavior, exchangerate changes and interest rate differentials offered by majorcompetitor banks that will affect changes in fund structures, fundvolatility, and core funds.

Bank Liquidity Conditions Based on LCR Calculation for a YearIn order to implement Liquidity Coverage Ratio (LCR) liquidityratio by the Financial Services Authority (OJK) gradually appliedbased on Bank size (Commercial Bank by Business Activities),LCR BHI calculation in 2018 is above the minimum requirement.

OPERATIONAL RISK EXPOSURE DISCLOSURES ANDIMPLEMENTATION OF OPERATIONAL RISK MANAGEMENTOperational Risk Management OrganizationOperational risk is a very important risk category, as businessmodels and products and services are now growing morecomplex and diverse. The risks of human error, the failure ofinformation technology and processes in day-to-day operationsas well as fraud and illegal acts should be minimized to maintainoperational activities. Therefore, in an operational riskmanagement organization, operational risk management isimplemented at three levels; units, Directorate and Bank-wide. Atthe unit level is a risk owner responsible for day-to-dayoperational risk management and reports on operational riskissues and events to SKMR. The heads of business/functionalsupported by the Operational Unit are responsible for managingoperational risks in the area according to their authority.

101 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 55: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Identifikasi Dan Pengukuran Risiko OperasionalBank telah memiliki dan menerapkan suatu metodologi untukmengidentifikasi dan mengukur risiko operasional, yaitu RiskEvent yang diterapkan pada seluruh unit kerja di Bank BHI.Fungsi utama pelaksanaan Risk Event ini adalah untukmensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) danmeningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yangmerupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. Denganmeningkatnya risk culture diharapkan akan mampumeningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalammelaksanakan aktivitas usaha sehari-hari sehingga dapatmeminimalisasi risiko secara keseluruhan. Untuk mendukung haltersebut Bank BHI mengembangkan Operational Risk Indicatoryang saat ini telah diimplementasikan pada seluruh cabang danunit kerja kantor pusat yang memiliki risiko operasional yangdinilai signifikan. Berdasarkan proses tersebut, unit kerjamenentukan kontrol yang harus diterapkan agar dapatmemitigasi risiko kemudian dilakukan pemantauan atas risikotersebut yang dikelola di bawah koordinasi SKMR.

Mitigasi Risiko OperasionalBank telah membentuk fungsi Risk Control Unit (RCU) disetiapunit kerja untuk secara proaktif mengidentifikasi risiko-risikoyang mungkin timbul dan merekomendasikan tindakan mitigasiterhadap risiko tersebut. RCU merupakan perpanjangan tangandari unit Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Beberapa langkahmitigasi risiko operasional yang dilakukan seperti memilikikebijakan, prosedur dan penetapan limit yang bermanfaat dalammemantau, mengukur dan memitigasi risiko operasional,melaksanakan Risk Awareness Program secara regular untukmenumbuhkan budaya sadar risiko kepada seluruh pemangkukepentingan Bank BHI, senantiasa mengkinikan kebijakan danprosedur sesuai dengan perkembangan organisasi sertaperubahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yangberlaku, memiliki Business Continuity Management (BCM) Plan,proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untukmemastikan kelangsungan operasional Bank BHI dalammenjalankan bisnis dan melayani nasabah dan telah memilikisistem pengendalian internal, dimana dalam pelaksanaannyaantara lain telah memperhatikan prinsip four eyes principles,segregation of duty dan penerapan sistem rotasi gunamengurangi potensi self-dealing dan penyembunyian dokumenataupun kemungkinan transaksi fraud.

Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional (Rp Jutaan)

Identification and Measurement of Operational RiskThe Bank has established and implemented a methodology toidentify and measure operational risk, i.e. Risk Event applied toall working units at Bank BHI. The main function of Risk Eventimplementation is to socialize risk culture and increase riskawareness which is the main requirement in risk management.The increased risk culture is expected to be able to improve therisk control culture in every employee in carrying out dailybusiness activities so as to minimize the risk as a whole. Tosupport this, Bank BHI is developed an Operational Risk Indicatorwhich is now implemented in all branches and office units withsignificant operational risk. Based on the process, the work unitdetermines the controls to be applied in order to mitigate therisks then monitored those risks managed under the coordinationof SKMR.

Operational Risk MitigationThe Bank has established a Risk Control Unit (RCU) function ineach work unit to proactively identify risks that may arise andrecommend mitigation measures against those risks. RCU is anextension of the Risk Management and Compliance unit. Someoperational risk mitigation measures such as policies, proceduresand limitations that are useful in monitoring, measuring andmitigating operational risks, implement Risk AwarenessPrograms regularly to foster a culture of risk awareness to allstakeholders of Bank BHI, constantly updating policies andprocedures in accordance with organizational developments andchanges to the prevailing laws and regulations, has a BusinessContinuity Management (BCM) Plan, an integrated andcomprehensive management process (protocol) to ensurecontinuity of Bank BHI's operations in conducting business andserving customers and has an internal control system, whereby inits implementation, among others, has been concerned with theprinciples of four eyes principles, segregation of duty and theapplication of rotation system to reduce the potential of self-dealing and the concealment of documents or possible fraudtransactions.

Table of Operational Risk Quantitative Disclosure (Rp Million)

Pendapatan

Bruto

(Rata-Rata 3

Tahun

Terakhir) /

Gross

Income

(Average

Last 3

Years)

Beban

Modal /

Capital

Expenses

ATMR /

RWA

Pendapatan

Bruto

(Rata-Rata 3

Tahun

Terakhir) /

Gross

Income

(Average

Last 3

Years)

Beban

Modal /

Capital

Expenses

ATMR /

RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (2)

1 Pendekatan Indikator Dasar 99,900 14,985 187,313 92,759 13,914 173,922 Basic Indicator Approach99,900 14,985 187,313 92,759 13,914 173,922 Total

Type of Risk

2017

Total

No Jenis Risiko

2018

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

102SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 56: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO HUKUM DAN PENERAPANMANAJEMEN RISIKO HUKUMRisiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanyakelemahan aspek yuridis, antara lain yang disebabkan adanyatuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yangmendukung aktivitas atau produk Bank BHI, atau kelemahanperikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak danpengikatan agunan yang tidak sempurna. Guna menghindarikemungkinan litigasi atau gugatan hukum, Corporate secretary,unit legal dan unit bisnis terkait bertugas untuk menyelesaikanmasalah-masalah hukum yang terjadi dengan mengelola setiapevents yang terkait dengan hukum secara tepat, termasuk potensikerugiannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukumseperti karakter nasabah yang negatif, kurangnya pemahamanatas produk yang dijual kepada nasabah, dokumen legal yanglemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidakdiselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidakdiselesaikan dengan memuaskan.

Organisasi Manajemen Risiko HukumDalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkinterjadi, Bank BHI telah mempunyai Corporate Secretary dan unitkerja hukum untuk mendukung Bank BHI dalam menjalankankegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum sertamempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengamankankepentingan hukum BHI dalam melaksanakan kegiatan bisnisdengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.

Pengendalian Risiko HukumSistem pengendalian internal yang menyeluruh pada prosesmanajemen risiko dilakukan melalui proses kaji ulang secaraKebijakan Manajemen Risiko Hukum, ketentuan internal yangmengatur mengenai struktur organisasi dan job description sertamembuat standardisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasimengenai dampak peraturan yang baru berlaku terhadapkegiatan perbankan BHI dan berbagai modus operandi kejahatanperbankan sehingga Legal Quality Assurance dapat dicapai.

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO REPUTASI DAN PENERAPANMANAJEMEN RISIKO REPUTASIRisiko Reputasi dapat terjadi akibat menurunnya tingkatkepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber daripersepsi negatif terhadap Bank. Untuk meminimalisir dampakrisiko reputasi Bank BHI senantiasa melakukan perbaikanterhadap tata kelola risiko reputasi (risk governance) yangmencakup evaluasi terhadap perumusan tingkat risiko yang akandiambil dan toleransi risiko melalui pemantauan isu-isu yangberedar, informasi atas perkembangan berita-berita di pasar,persepsi stakeholders dan publikasi dari media cetak baik suratpembaca maupun artikel yang berisi keluhan nasabah.

Organisasi Manajemen Risiko ReputasiBank BHI memiliki komitmen yang kuat dalam mengelola risikoreputasi. Terkait pengelolaan keluhan nasabah, Bank BHIdilengkapi Operational Help Desk dan Call Centre unit yangsecara khusus menangani keluhan nasabah melalui telepon,surat, email, maupun social media.

Kebijakan Dan Mekanisme Pengendalian Risiko ReputasiPengelolaan risiko reputasi, Bank BHI mempunyai ketentuanpenanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengaturkebijakan prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan danpelaporan seputar penanganan pengaduan nasabah termasuk didalamnya format pelaporan kepada regulator.

DISCLOSURE OF THE EXPOSURE OF LEGAL RISKS AND THEIMPLEMENTATION OF LEGAL RISK MANAGEMENTLegal risk is the risk caused by the weakness of the juridicalaspect, among others due to the existence of lawsuits, the absenceof legislation that supports the activities or products of Bank BHI,or weaknesses of engagement such as non-compliance with theconditions of validity of the contract and the imperfect collateralbinding. In order to avoid the possibility of litigation or legalaction, the Corporate Secretary, the legal unit and the associatedbusiness unit are tasked with resolving the legal issues that occurby managing any events related to the law appropriately,including potential losses and factors affecting legal risks such ascharacter negative customers, lack of understanding of productssold to customers, weak legal documents, conflicts withcustomers or others that are not resolved properly, and customercomplaints that are not satisfactorily resolved.

Legal Risk Management OrganizationIn order to control possible legal risks, Bank BHI has a CorporateSecretary and a legal working unit to support Bank BHI inconducting banking activities and mitigating legal risk and havingthe duty and responsibility to secure BHI's legal interests inconducting business activities in regard to applicable law.

Legal Risk ControlComprehensive internal control system in the risk managementprocess is done through a review process in Legal RiskManagement Policy, internal rules governing organizationalstructure and job description and standardization of legaldocuments, disseminating the impact of new regulations on BankBHI activities and and various modes of banking crime operationsso that Legal Quality Assurance can be achieved.

DISCLOSURE OF REPUTATION RISK DISCLOSURE ANDAPPLICATION OF REPUTATION RISK MANAGEMENTReputation risk may occur due to the decreasing of confidencelevel of stakeholders from negative perception to Bank. Tominimize the impact of reputational risk, BHI continues to makeimprovements to risk governance that include evaluation of risklevel formulation and risk tolerance through monitoring ofoutstanding issues, information on news developments in themarket, stakeholders' perceptions and publications from printedmedia both reader letters and articles containing complaints andfeedback from customers.

Reputation Risk Management OrganizationsBank BHI is strongly committed to managing reputation risk. Inrelation to the management of customer complaints, the Bank hasestablished the Operational Help Desk and Call Center whichspecifically handles customer complaints through telephone,mail, email, and social media.

Reputation Risk Management Policies and MechanismIn Reputation risk management, Bank BHI has provisions forhandling customer complaints that clearly regulate procedurepolicies, work units that carry out monitoring and reportingaround handling customer complaints, including reportingformats to regulators.

103 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Page 57: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

Laporan Tahunan | Annual ReportPT. Bank Harda Internasional, Tbk

Pengelolaan Risiko Reputasi Pada Saat KrisisKebijakan Pengelolaan Krisis yaitu strategi yang digunakan untukmengelola krisis atau kejadian yang sifatnya mengganggu operasilayanan dan / atau memperburuk reputasi Bank BHI, cakupanaktifitas tersebut telah terdapat dalam business continuity plandan disaster recovery plan yang dirancang untuk meminimalisasigangguan dan mendukung proses pemulihan secara cepat padasaat terjadi bencana dan system back up untuk mencegahkegagalan usaha yang berisiko tinggi. Ketentuan pengelolaankrisis yang mencakup penanggulangan darurat, layanan transaksinasabah saat terjadi krisis dan kondisi siaga pada semua tahapankrisis telah diatur mengenai alur komunikasi dan penanggungjawab komunikasi.

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO STRATEJIK DAN PENERAPANMANAJEMEN RISIKO STRATEJIKRisiko stratejik merupakan risiko yang mungkin timbul akibatketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatukeputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasiperubahan lingkungan bisnis. Mengingat bahwa risiko stratejikerat kaitannya dengan pertumbuhan bisnis di masa depan, makaBank BHI selalu berupaya untuk meningkatkan kualitaspengelolaan risiko stratejik.

Organisasi Manajemen Risiko StratejikDireksi menyusun rencana stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnisyang dituangkan dalam blue print strategi bisnis 3 tahunanberupa Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja AnggaranTahunan (RKAT) untuk mengendalikan arah kegiatan usaha danmenjaga potensi timbulnya risiko stratejik. Penyusunan RBB danRKAT memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris. Selain itu,Bank BHI memiliki Sub Divisi Perencanaan Bank untukmendukung perumusan RBB dan RKAT serta memantaupelaksanaannya dengan menyusun laporan realisasidibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaran secaraberkala, termasuk melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yangbersifat finansial maupun non finansial.

Kebijakan Untuk Mengidentifikasi Dan Merespon PerubahanLingkungan BisnisDalam rangka mengidentifikasi dan merespon perubahanlingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal, Bank BHImelaksanakan pengkajian RBB dan RKAT secara berkala sesuaidengan perkembangan bisnis dan keadaan perekonomianIndonesia dimana penetapan target pada aspek-aspek bisnismempertimbangkan keadaan ekonomi tahun berjalan sertaperkiraan tahun yang akan datang dengan menekankan prinsipkehati-hatian, memperhatikan kapasitas / kemampuan Bank BHIdan tren persaingan perbankan. Penetapan strategi Bank BHIdirumuskan dengan memperhatikan peraturan Bank Indonesiadan Otoritas Jasa Keuangan serta ketentuan lainnya yang terkaitserta memperhitungkan dampak risiko stratejik terhadappermodalan Bank dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum(KPMM) serta berdasarkan risk appetite, risk tolerance sertapertimbangan akan kemampuan Bank BHI.

Pengukuran Rencana Bisnis BankUntuk mengukur kemajuan pencapaian rencana bisnis, terdapatlaporan realisasi RBB yang antara lain memuat pencapaiankinerja keuangan (realisasi vs budget), realisasi program kerjabank / divisi dan realisasi pengembangan/perubahan jaringankantor dan penyusunan laporan profil risiko stratejik secaratriwulanan.

Reputation Risk Management During CrisisThe Crisis Management Policy is a strategy used to manage crisesor events that interfere with service operations and / oraggravate the reputation of Bank BHI, the scope of such activitiesis already in the business continuity plan and disaster recoveryplan designed to minimize disruption and support the recoveryprocess quickly disaster and system back up to prevent high riskbusiness failure. Crisis management provisions coveringemergency response, customer transaction services in times ofcrisis and standby conditions at all stages of the crisis have beenset about the flow of communication and those in charge ofcommunication.

DISCLOSURE OF STRATEGIC RISK EXPOSURE ANDIMPLEMENTATION OF STRATEGIC RISK MANAGEMENTStrategic risk is a risk that may arise due to inaccuracy in thetaking and / or implementation of a strategic decision and failurein anticipating changes in the business environment. Given thatthe stratospheric risk is closely related to future business growth,the Bank always strives to improve the quality of strategic riskmanagement.

Strategic Risk Management OrganizationBoard of Directors develops strategic plans and businessinitiatives as outlined in the business plan's 3-year blueprint ofBank Business Plan (RBB) and Annual Budget Work Plan (RKAT)to control the direction of business activities and safeguard thepotential for strategic risks. The preparation of RBB and RKATrequires approval from Board of Commissioners. In addition,Bank BHI has a Sub Division of Bank Planning to support theformulation of RBB and RKAT and monitor its implementation bypreparing realization reports compared to business plans andbudget on a regular basis, including reviewing business goalsboth financial and non-financial.

Policies For Identifying and Responding The BusinessEnvironmental ChangeIn order to identify and respond to changes in the businessenvironment, both externally and internally, BHI conductsregular RBB and RKAT assessments in accordance with thebusiness development and the state of the Indonesian economywhere targeting on business aspects that consider the currentstate of the economy as well as future forecasts with emphasizingthe prudent principle, taking into account the capacity /capabilities of Bank BHI and banking competition trends. BankBHI's strategy is formulated by considering the regulations ofBank Indonesia and the Financial Services Authority and otherrelated provisions and the impact of strategic risk on Bank capitaland Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) and based on riskappetite, risk tolerance and Bank BHI capability.

Measurement of Bank Business PlanIn order to measure progress of business plan achievement, thereare reports on the realization of RBB which include achievementof financial performance (realization vs. budget), realization ofbank / division work program and realization of office networkdevelopment and preparation of quarterly strategic risk profilereports..

104SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

Page 58: Tata Kelola Perusahaan - bankbhi.co.idbankbhi.co.id/bhi/cache/doc/gcg/LaporanTataKelolaPerusahaan_2018.pdf · jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO KEPATUHAN DANPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KEPATUHANRisiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidakmematuhi dan / atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Bank BHI berkomitmenmematuhi ketentuan yang berlaku dan standar praktikperbankan yang sehat untuk memberikan nilai tambah bagiseluruh pemangku kepentingan. Setiap pimpinan di semua unitkerja bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaankepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untukmemastikan langkah-langkah koreksi atas ketidakpatuhan danpengawasan terhadap pelaksanaan tindakan koreksi tersebut.

Organisasi Manajemen Risiko KepatuhanUntuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yangmungkin terjadi, seluruh lini organisasi perlu bertanggung jawabterhadap pengelolaan risiko kepatuhan pada seluruh aktivitasbank. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dibantu olehSatuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bersifat independenterhadap satuan kerja operasional, bertanggung jawab untukmemastikan kepatuhan dan meminimalkan risiko kepatuhandengan merumuskan kebijakan dan prosedur manajemen risikokepatuhan dan memantau pelaksanaannya. Hasil pengawasanDirektur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dilaporkan secaratriwulanan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepadaDewan Komisaris. SKK juga bertanggung jawab terhadappenerapan Program Anti Pencucian Uang dan PencegahanPendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank BHI. Unit kerja diKantor Pusat dan Cabang sebagai lini depan bertanggung jawabmenjaga agar seluruh aktivitas bisnis dapat dilaksanakan sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

Strategi Manajemen Risiko Terkait Risiko KepatuhanBHI mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhiperaturan perundang-undangan yang berlaku dan mengambillangkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi.Hal ini sejalan dengan strategi manajemen risiko kepatuhan BankBHI yang mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhiketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukanpencegahan dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggarandan melakukan tindakan perbaikan.

Pemantauan Dan Pengendalian Risiko KepatuhanDalam rangka mengendalikan dan meminimalkan risikokepatuhan langkah-langkah yang dilakukan antara lainmengidentifikasi sumber-sumber risiko kepatuhan, melakukangap analysis apabila terdapat perubahan ketentuan danmelakukan penyesuaian yang diperlukan baik terhadap kebijakandan aturan internal maupun pada sistem informasi, melakukanpengukuran dan pemantauan risiko kepatuhan secara berkaladan hasilnya disampaikan ke Satuan Kerja Manajemen Risiko(SKMR) kemudian dilaporkan kepada Direktur ManajemenRisiko dan Kepatuhan untuk diputuskan dan disusun laporanprofil risiko kepatuhan. Memberikan sosialisasi ketentuan dankonsultansi atas berbagai pelaksanaan peraturan, melakukan ujikepatuhan atas pelaksanan ketentuan. Satuan Kerja Kepatuhanjuga melakukan pemantauan transaksi keuangan yangmencurigakan dengan menggunakan aplikasi Anti MoneyLaundering dan pelaksanaannya di audit secara berkala. Dalamrangka meningkatkan efektivitas pengendalian internal, telahdilakukan koordinasi antara unit kerja SKMR, SKAI dan SKKdimana permasalahan yang terkait dengan pengendalian internalkhususnya potensi risiko kepatuhan dikaji dan dirumuskanlangkah-langkah yang perlu dilakukan.

DISCLOSURE OF COMPLIANCE RISK EXPOSURE ANDAPPLICATION OF COMPLIANCE RISK MANAGEMENTCompliance risk is the risk arising from the bank failing to complywith and / or not enforcing the applicable laws and regulations.Bank BHI is committed to comply with prevailing regulations andsound banking practice standards to provide added value to allstakeholders. Each manager in all work units is directlyresponsible for the implementation of compliance in theirrespective units, including to ensure corrective measures for non-compliance and supervision of the implementation of suchcorrective actions.

Compliance Risk Management OrganizationIn order to minimize potential compliance risks that may occur,all lines of organization need to be responsible for managingcompliance risks across all bank activities. The Compliance andRisk Management Director is assisted by a Compliance Work Unit(SKK) that is independent of the operational work unit, isresponsible for ensuring compliance and minimizing compliancerisk by formulating compliance risk management policies andprocedures and monitoring their implementation. The results ofsupervision by the Compliance and Risk Management Directorare reported Quarterly to the President Director with aforwarded to Board of Commissioners. SKK is also responsible forthe implementation of Anti Money Laundering and Combating theFinancing of Terrorism (APU and PPT) at Bank BHI. Work units atthe Head Office and Branch as front lines are responsible forkeeping all business activities executed in accordance withapplicable regulations.

Risk Management Strategy Related to Compliance RiskBank BHI has a strong commitment to always comply withapplicable laws and regulations and take steps to correctweaknesses if they occur. This is in line with BHI's compliancerisk management strategy that has a policy of continuouslycomplying with prevailing provisions that proactively undertakesprevention in order to minimize violations and take correctiveaction.

Compliance Risk Monitoring and ControlIn the context of controlling and minimizing compliance risks thesteps include identifying the sources of compliance risk, gapanalysis if there are changes to the provisions and makingnecessary adjustments either on internal policies and rules or oninformation systems, measuring and monitoring compliance risksperiodically and the results submitted to the Risk ManagementUnit (SKMR) are then reported to the Risk Management andCompliance Director to be decided and to be prepared for acompliance risk profile report, providing socialization ofprovisions and consultations on various implementation of theregulation, conducting compliance test on the implementation ofthe provisions. The Compliance Unit also monitors suspiciousfinancial transactions using the Anti-Money Launderingapplication and its implementation is periodically audited. Inorder to improve the effectiveness of internal controls,coordination has been made between SKMR, SKAI and SKK unitswhere issues related to internal controls, particularly potentialcompliance risks, are assessed and formulated.

105 SAHABAT BISNIS TERPERCAYA

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE