Top Banner
BONUS : TATA CARA & BACAAN SHALAT UNTUK MUSLIM DAN MUSLIMAH 1
32

Tata Cara Shalat

Mar 23, 2016

Download

Documents

Tata cara & bacaan shalat untuk muslim dan muslimah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tata Cara Shalat

bonus :tata cara & bacaan shalat untuk muslim dan muslimah

1

Page 2: Tata Cara Shalat

Menentukan shalat apa a. yang akan dilakukan, apakah shalat wajib atau sunah.

Niat tidak perlu dilafalkan, b. tapi di dalam hati; namun tidak masalah juga kalau dilafalkan.

Niat shalat harus c. ditujukan semata-mata karena Allah.

Niat dilakukan sebelum d. Takbiratul Ihram, ketika seseorang sudah berdiri untuk memulai shalat.

Berdiri tegak lurus.a.

Menghadap ke arah b. kiblat.

Pandangan mata ke c. arah tempat sujud.

Kedua tangan lurus d. menempel pinggang.

Konsentrasi penuh, e. karena akan mulai shalat.

posisi berdiri tampak depan

posisi berdiri tampak depan

posisi berdiri tampak sampinG

posisi berdiri tampak sampinG

1. niat

2. berdiri (baGi yanG mampu)

2

Page 3: Tata Cara Shalat

posisi takbir tampak sampinG

posisi takbir tampak depan

takbir denGan kedua telapak tanGan seJaJar bahu

posisi takbir tampak depan

a. Mengangkat kedua tangan setinggi pundak, ujung jari sejajar bawah telinga

b. Telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat

c. Pandangan mata tetap ke arah tempat sujud

d. Membaca takbir: “Allahu Akbar” dengan suara keras bagi imam dan bagi makmum cukup sekadar terdengar oleh dirinya dan orang di sampingnya

e. Takbir dibaca bersamaan dengan mengangkat kedua tangan

3. takbiratul ihram

Mengenai cara takbir, ada pula hadis yang mengatakan untuk menyejajarkan kedua

telapak tangan dengan bahu.

Ibnu Umar berkata, “Nabi apabila berdiri untuk mengerjakan shalat,

beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya, kemudian bertakbir…” (HR. Muslim)

3

Page 4: Tata Cara Shalat

3. takbiratul ihram

Setelah bersedekap, membaca doa iftitah berikut ini :

بكرة اهلل وسبحان كثيا هلل مد وال ا كبي ب

ك

أ اهلل

رض ماوات وال ي فطر الس

هت وجه لل صيل إني وج

وأ

ونسك إن صلت كني مشال نا من

أ وما حنيفا مسلما

وبذلك

ل يك ش

ل عالمني ال ربي هلل وممات ومياي

مسلمني نا من ال

مرت وأ

أ

Allâhu akbar kabîrâو wal hamdu lillâhi katsîrâ, wa subhânallâhi bukrataw wa ashîlâ. Innî wajjahtu wajhiya lilladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfam muslimaw wa mâ ana minal musyrikîn. Inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi rabbil ‘âlamîn, lâ syarîka lahu, wa bidzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.

“Allah Mahabesar lagi Mahaagung, dan segala pujian hanya milik Allah. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan penuh kepasrahan, dan aku bukanlah termasuk orang-oramg musyrik. Sungguh shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata-mata untuk Allah, Tuhan alam semesta. Tiada sesuatu pun yang menyekutui-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (berserah diri).”

a. Menyilangkan kedua tangan di depan dada

b. Meletakkan telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri

c. Telapak tangan kanan memegang pergelangan telapak tangan kiri

d. Pandangan mata tetap ke arah tempat sujud

4. sedekap

5. membaca doa iFtitah

posisi sedekap tampak depan

posisi sedekap tampak depan

4

Page 5: Tata Cara Shalat

a. Sebelum membaca surah Al-Fâtihah disunahkan membaca ta’awudz, tapi tidak dikeraskan, yaitu lafal:

يطان الرجيم عوذ باهلل من الشأ

A’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”

a. Membaca Al-Fâtihah dimulai dari “Bismillâhirrahmânirrahîm”

b. Membaca Al-Fâtihah secara pelan dan tartil, tidak terburu-buru

عالمني )٢( الرحن مد هلل ربي ال

مسب اهلل الرحن الرحيم )١( ال

نستعني )٥( وإياك نعبد إياك ين )٤( ادلي يوم مالك الرحيم )٣( نعمت عليهم غي

ين أ

اط ال مستقيم )٦( ص

اط ال اهدنا الصي

آليني )٧( الض

مغضوب عليهم ولال

Bismillâhir rahmânir rahîm. Alhamdu lillâhi rabbil ‘âlamîn. Arrahmânir rahîm. Mâliki yaumid dîn. Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în. Ihdinash shirâthal mustaqîm. Shirâthal ladzîna an’amta ‘alaihim ghairil maghdhûbi ‘alaihim wa ladh dhâllîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fâtihah [1]: 1-7)

d. Setelah selesai membaca Al-Fâtihah membaca: “Amin”

e. Setelah membaca “Amin” dilanjutkan dengan membaca surah-surah dalam Al-Qur’an

f. Pandangan mata tetap ke arah tempat sujud

7. membaca al-Fatihah

6. membaca ta’aWudZ

Mengenai cara bersedekap, ada pula

hadis yang mengatakan untuk meletakkan kedua

tangan di atas dada.

Thawus berkata, “Rasulullah biasa

meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya,

kemudian menekan erat-erat di dadanya ketika

shalat.” (HR. Abu Dawud)

sedekap denGan posisikedua tanGan di atas dada

5

Page 6: Tata Cara Shalat

a. Mengangkat tangan sebelum akan ruku

b. Membaca takbir sambil bergerak ruku

c. Meletakkan kedua tangan di lutut

d. Meluruskan punggung

e. Pandangan mata ke arah tempat sujud

f. Thuma’ninah atau diam dan tenang beberapa saat

g. Membaca doa berikut 3x:

عظيم وبمدهيـي ال

سبحان رب

Subhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bi hamdih

“Mahasuci Allah Yang Mahaagung, dan segala puji bagi-Nya”

h. Tidak boleh membaca Al-Qur’an

8. ruku danthuma’ninah

takbir menuJu ruku

takbir menuJu ruku

posisi ruku tampak sampinG

posisi ruku tampak sampinG6

Page 7: Tata Cara Shalat

a. Bangun dari ruku dengan membaca:

ده سمع اهلل لمن حSami’allâhu li man hamidah

“Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya.”

b. Mengangkat tangan ketika sudah berdiri bangun dari ruku sejajar pundak dengan ujung jari-jari sejajar telinga bawah

c. Membiarkan tangannya terjulur ke bawah lurus pinggang, seperti sebelum Takbiratul Ihram dan bersedekap. Atau, bisa juga setelah mengangkat tangan bangun dari ruku lalu bersedekap lagi seperti sedekap setelah Takbiratul Ihram

d. Thuma’ninah dalam i’tidal, yakni berdiri tegak lurus dan tenang

e. Pandangan mata tetap ke arah tempat sujud

f. Dalam i’tidal ini membaca doa:

9. i’tidal dan thuma’ninah

رض وملء ما شئت من موات وملء ال مد ملء الس

ربنا لك ال

شيئ بعد

Rabbanâ lakal hamdu mil’us samâwâti wa mil’ul ardhi wa mil’u mâ syi’ta min syai’im ba’du.

“Ya Allah, ya Tuhan kami, hanya milik-Mulah segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi, sepenuh apa yang ada di antara keduanya, dan sepenuh segala sesuatu setelahnya yang Engkau kehendaki.”

takbir menuJu i’tidal

takbir menuJu i’tidal

i’tidal tampak depan

i’tidal tampak depan

7

Page 8: Tata Cara Shalat

5. membaca al-Fatihah

posisi saat turun suJud

posisi suJud tampak sampinG

a. Bersujud setelah i’tidal sambil mengucapkan takbir

b. Ketika mendarat di lantai, ada dua yang boleh dilakukan: mendarat dengan dua telapak tangan lebih dulu baru lutut, atau mendarat dengan dua lutut lebih dulu baru tangan

c. Bersujud dengan menungging pada tujuh anggota sujud, yaitu: kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua telapak kaki, dan wajah

d. Mengangkat kedua lengan tangan saat sujud, dan tidak meletakkannya di lantai

e. Jari-jari telapak tangan dan telapak kaki menghadap ke arah kiblat

f. Telapak kaki ditegakkan, dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat

g. Thuma’ninah atau tenang dalam sujud

h. Membaca doa berikut 3x:

وبمده

ع يـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal a’lâ wa bi hamdih

“Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung, dan segala puji bagi-Nya.”

i. Dianjurkan untuk berlama-lama ketika sujud, memohon apa saja kepada Allah

j. Tidak boleh membaca Al-Qur’an ketika sujud

10. suJuddan thuma’ninah

takbir menuJu suJud

takbir menuJu suJud posisi saat turun suJud

posisi suJud tampak sampinG

8

Page 9: Tata Cara Shalat

11. duduk di antara dua suJud

12. suJud dan thuma’ninah

a. Bangkit dari sujud dengan membaca takbir

b. Duduk iftirasy, yakni menyilangkan telapak kaki kiri kemudian mendudukinya dengan pinggul sementara telapak kaki kanan berdiri, dengan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat

c. Kedua telapak tangan berada di atas lutut

d. Pandangan mata tertuju ke arah tempat sujud

e. Thuma’ninah atau tenang dalam duduk di antara dua sujud ini

a. Bersujud dengan memperhatikan tujuh anggota sujud, yaitu: kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua telapak kaki, dan wajah

b. Mengangkat kedua lengan tangan saat sujud, dan tidak meletakkannya di lantai

e. Jari-jari telapak tangan dan telapak kaki menghadap ke arah kiblat

f. Telapak kaki ditegakkan, dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat

g. Thuma’ninah atau tenang dalam sujud

h. Membaca doa berikut 3x:

وبمده

ع يـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal a’lâ wa bi hamdih

“Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya.”

i. Dianjurkan untuk berlama-lama ketika sujud, memohon apa saja kepada Allah

j. Tidak boleh membaca Al-Qur’an ketika sujud

f. Membaca doa berikut ini:

ن وارفعن وارزقن واهدن وعفن ربي اغفر ل وارحن واجبواعف عن

Rabbighfir lî warhamnî wajburnî warfa’nî, warzuqnî, wahdinî, wa’âfinî, wa’fu ‘annî

“Ya Allah, ampunilah aku, berikanlah rahmat kepadaku, berikanlah kecukupan kepadaku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, dan berilah aku kesehatan, maafkanlah aku.”

duduk di antara dua suJud tampak sampinG

duduk di antara dua suJud tampak sampinG

posisi suJud tampak sampinG

posisi suJud tampak sampinG9

Page 10: Tata Cara Shalat

a. Pada rakaat kedua, sebelum bangkit berdiri dari sujud ke dua menuju ke rakaat ketiga sangat disunahkan untuk duduk Tasyahud Awal

b. Duduk Tasyahud Awal ini sama dengan duduk di antara dua sujud, yakni duduk iftirasy, menyilangkan telapak kaki kiri kemudian mendudukinya dengan pinggul sementara telapak kaki kanan berdiri, dengan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat

c. Telapak tangan kiri berada di atas lutut kiri

13. banGununtuk

rakaatkedua

d. Telapak tangan kanan berada di atas lutut kanan

e. Jari-jari telapak tangan kanan digenggamkan, kecuali jari telunjuk

f. Jari telunjuk digerak-gerakkan sepanjang Tasyahud Awal, atau bisa juga sekali gerak lalu menunjuk ke arah kiblat hingga selesai Tasyahud Awal

1. posisi duduk saat banGun dari suJud

1. posisi duduk saat banGun dari suJud

3. berdiri lanGsunG takbir

3. berdiri lanGsunG takbir 4. sedekap dan melanJutkan rakaat

4. sedekap dan melanJutkan rakaat

2. banGun dari suJud sambil tanGan menopanG tanah

2. banGun dari suJud sambil tanGan menopanG tanah

10

Page 11: Tata Cara Shalat

a. Pada rakaat kedua, sebelum bangkit berdiri dari sujud ke dua menuju ke rakaat ketiga sangat disunahkan untuk duduk Tasyahud Awal

b. Duduk Tasyahud Awal ini sama dengan duduk di antara dua sujud, yakni duduk iftirasy, menyilangkan telapak kaki kiri kemudian mendudukinya dengan pinggul sementara telapak kaki kanan berdiri, dengan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat

c. Telapak tangan kiri berada di atas lutut kiri

d. Telapak tangan kanan berada di atas lutut kanan

e. Jari-jari telapak tangan kanan digenggamkan, kecuali jari telunjuk

f. Jari telunjuk digerak-gerakkan sepanjang Tasyahud Awal, atau bisa juga sekali gerak lalu menunjuk ke arah kiblat hingga selesai Tasyahud Awal

g. Membaca doa tasyahud (tahiyat), yaitu:

14. duduk tasyahud aWal (untuk shalat yanG rakaatnya lebih dari dua)

tasyahud aWal tampak depan

posisi kaki duduk tasyahud aWal

tampak belakanG

2. banGun dari suJud sambil tanGan menopanG tanah

tasyahud aWal tampak sampinG

عليك لم الس هلل، ييبات الط لوات الص مباركت ال اتلحيات

اهلل عباد

وع علينا لم الس وبركته، اهلل ورحة انلب ها يأ

دا رسول اهلل، ن ممشهد أ

اهلل وأ

إل

إل

ن ل

شهد أ

الني، أ الص

د آل مم

د وع مم

اللهم صلي عAttahiyyâtul mubârakâtush shalawâtuth thayyibâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâh, allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad

“Semua penghormatan, berkah, rahmat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Mudah-mudahan engkau senantiasa dalam kesejahteraan, mendapat rahmat, dan berkah-Nya, wahai Nabi. Semoga kesejahteraan diberikan kepada kami dan hamba hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, berikanlah rahmat dan keberkahan pada nabi Muhammad dan keluarga beliau.”

i. Selanjutnya, bangkit berdiri ke rakaat berikutnya11

Page 12: Tata Cara Shalat

a. Duduk Tasyahud Akhir dengan cara tawaruk, yaitu duduk dengan menghamparkan kaki kiri ke samping kanan, mendudukkan pinggul di atas lantai, menegakkan kaki kanan serta menghadapkan jari-jari kaki kanan ke arah kiblat.

b. Telapak tangan kiri berada di atas lutut kiri

c. Telapak tangan kanan berada di atas lutut kanan

d. Jari-jari telapak tangan kanan digenggamkan, kecuali jari telunjuk

e. Jari telunjuk digerak-gerakkan sepanjang Tasyahud Akhir, atau bisa juga sekali gerak lalu menunjuk ke arah kiblat hingga selesai Tasyahud Akhir

f. Membaca doa tasyahud (tahiyat), yaitu:

ها يلم عليك أ ييبات هلل، الس لوات الط مباركت الص

اتلحيات ال

الني، عباد اهلل الص

لم علينا وع انلب ورحة اهلل وبركته، السدا رسول اهلل، اللهم صلي ن مم

شهد أ

اهلل وأ

إل

إل

ن ل

شهد أ

أ

آل إبراهيم

إبراهيم وع

د كما صليت ع آل مم

د وع مم

ع آل

إبراهيم وع

ت ع

د كما بارك آل مم

د وع مم

وبارك ع

يد يد م عالمني إنك حإبراهيم ف ال

Attahiyyâtul mubârakâtush shalawâtuth thayyibâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâh, allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, fil ‘âlamîna, innaka hamîdum majîd

“Semua penghormatan, berkah, rahmat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Mudah-mudahan engkau senantiasa dalam kesejahteraan, mendapat rahmat, dan berkah-Nya, wahai Nabi. Semoga kesejahteraan diberikan kepada kami dan hamba hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berikanlah karunia kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi karunia kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim di antara sekalian makhluk. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia.”

g. Kemudian membaca doa perlindungan (lihat halaman lampiran)

15. duduk tasyahud

akhir

tasyahud akhir tampak depan

tasyahud akhir tampak depan

12

Page 13: Tata Cara Shalat

a. Menengok ke kanan sampai pipi kanan terlihat oleh orang di belakangnya

b. Menengok ke kanan sambil membaca salam, yaitu:

لم عليكم ورحة اهلل وبركته السAssalâmu ‘alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

“Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah tetap atas kalian.”

c. Menengok ke kiri sampai pipi kiri terlihat oleh orang di belakangnya

d. Menengok ke kiri sambil membaca salam yang sama dengan salam pertama, yaitu:

لم عليكم ورحة اهلل وبركته السAssalâmu ‘alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh

“Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah tetap atas kalian.”

12. Tertib

Tertib yaitu, melaksanakan tata cara shalat seperti yang diajarkan Nabi secara berurutan, tidak saling mendahului

16. salam

salam menenGok ke kanan

salam menenGok ke kanan

salam menenGok ke kiri

salam menenGok ke kiri

13

Page 14: Tata Cara Shalat

1. niatTidak ada perbedaan tata cara niat dengan tata cara niat orang yang sehat

2. duduka. Duduk dengan cara duduk iftirasy, yakni

meletakkan telapak kaki kiri di lanta, kemudian pinggul mendudukinya, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke kiblat

b. Menghadap ke arah kiblatc. Pandangan mata ke arah tempat sujudd. Kedua tangan dijuntaikan di samping pinggange. Konsentrasi penuh, karena akan mulai shalat

3. takbiratul ihramTidak ada perbedaan dengan tata cara takbiratul ihram shalat orang yang sehat

4. bersedekapTidak ada perbedaan dengan tata cara bersedekap shalat orang yang sehat

5. membaca doa iFtitahTidak ada pebedaan dengan doa iftitah shalat orang yang sehat

6. membaca surah al-FâtihahTidak ada perbedaan tata cara membaca surah ini dengan shalat orangyang sehat

7. ruku dan thuma’ninaha. Mengangkat kedua tangan sejajar pundak dan

ujung jari tangan sejajar telinga bagian bawah.b. Membungkukkan badan sambil mengucapkan

takbirc. Saat ruku, kedua telapak tangan diletakkan di

atas kedua lututd. Thuma’ninah atau diam dan tenang beberapa

saate. Tidak boleh membaca Al-Qur’anf. Membaca doa ruku, sama dengan doa ruku

shalat orang yang sehat

shalat oranG yanG sakit (sambil duduk)

Pada dasarnya tidak ada perbedaan bacaan bagi orang sakit ketika menjalankan shalat, yang berbeda pada hanya tata cara melakukannya, yaitu sambil duduk. Berikut adalah perincian langkah demi langkah shalat sambil duduk tersebut :

14

Page 15: Tata Cara Shalat

shalat oranG yanG sakit (berbarinG mirinG)8. i’tidal

a. Bangun dari ruku, duduk tegak lurusb. Mengangkat tangan ketika sudah berdiri

bangun dari ruku sejajar pundak dengan ujung jari-jari sejajar telinga bawah

c. Membiarkan tangannya terjulur ke bawah lurus pinggang, seperti sebelum Takbiratul Ihram dan bersedekap; atau, bisa juga setelah mengangkat tangan bangun dari ruku lalu bersedekap lagi seperti sedekap setelah Takbiratul Ihram

d. Thuma’ninah dalam i’tidal, yakni duduk tegak lurus dan tenang

e. Pandangan mata tetap ke arah tempat sujudf. Membaca doa i’tidal, sama dengan doa i’tidal

shalat orang yang sehat

9. suJudTidak ada perbedaan tata cara sujud shalat orang sakit yang mampu duduk dengan tata cara sujud orang sehat

10. duduk di antara dua suJudTidak ada perbedaan tata cara duduk di antara dua sujud orang sakit yang shalat dengan tata cara duduk di antara dua sujud shalat orang yang sehat

11. duduk tasyahud aWal (untuk shalat yanG rakaatnya lebih dari dua)

Tidak ada perbedaan tata cara duduk tasyahud awal shalat orang sakit dengan duduk tasayhud shalat orang yang sehat

12. duduk tasyahud akhirTidak ada perbedaan tata cara duduk tasyahud akhir shalat orang sakit dengan shalat orang sehat

13. salamTidak ada perbedaan tata cara salam shalat orang sakit dengan shalat orang sehat

14. tertibTertib yaitu, melaksanakan tata cara shalat seperti yang diajarkan Nabi secara berurutan, tidak saling mendahului

1. niatTidak ada perbedaan tata cara dengan niat shalat orang yang sehat

2. berbarinG mirinGa. Tidur miring di atas rusuk sebelah kananb. Kepala berada di sebelah utara dan kaki berada

di sebelah selatanc. Berbaring miring menghadap kiblat

3. takbiratul ihramTidak ada perbedaan tata cara dengan takbiratul ihram shalat orang sehat

4. membaca iFtitahTidak ada perbedaan doa iftitah

5. membaca surah al-FâtihahTidak ada perbedaan dengan shalat orang sehat

6. ruku dan thuma’ninaha. Membaca takbir, lalu menganggukkan kepalab. Mengangkat kedua tangan sejajar pundak dan

ujung jari tangan sejajar telinga bagian bawahc. Thuma’ninah atau diam dan tenang beberapa

saatd. Membaca doa yang sama dengan doa ruku shalat

orang sehate. Tidak boleh membaca Al-Qur’an

7. i’tidal dan thuma’ninaha. Setelah mengangguk sebagai tanda ruku, lalu

mengangkat kepala lagib. Membaca ini ketika saat mengangkat kepala:c. Mengangkat tangan ketika kepala sudah tegak

setelah mengangguk dari ruku sejajar pundak dengan ujung jari-jari sejajar telinga bawah

d. Membiarkan tangannya terjulur ke bawah lurus pinggang, seperti sebelum Takbiratul Ihram dan bersedekap; atau, bisa juga setelah mengangkat tangan setelah menganggukkan kepala tanda ruku, lalu bersedekap lagi seperti sedekap setelah Takbiratul Ihram

e. Thuma’ninah dalam i’tidal, yakni diam dan tenang sejenak

f. Dalam i’tidal ini membaca doa yang sama dengan doa i’tidal shalat orang sehat 15

Page 16: Tata Cara Shalat

8. suJud dan thuma’ninaha. Bersujud setelah i’tidal dengan cara menganggukkan

kepala seperti ruku, tapi niatnya sujud b. Mengucapkan takbir ketika akan menganggukkan

kepalac. Thuma’ninah atau tenang dalam sujudd. Membaca doa yang sama dengan doa orang shalat

sehate. Dianjurkan untuk berdoa memohon kesembuhan

kepada Allah ketika menganggukkan kepalaf. Tidak boleh membaca Al-Qur’an ketika sujud

9. duduk di antara dua suJuda. Mengangkat kepala setelah menunduk atau

mengangguk tanda sujud dengan membaca takbirb. Thuma’ninah atau tenang setelah mengangguk inic. Membaca doa yang sama dengan doa orang yang

sehat

10. tasyahud aWala. Duduk Tasyahud Awal dalam bentuk berbaring

miring di atas lambung kananb. Tangan kanan dan kiri diletakkan di tempat dia

berbaringc. Membaca doa tasyahud (tahiyat) yang sama dengan

doa shalat orang yang sehatd. Setelah membaca doa tasyahud (tahiyat), membaca

shalawat,

11. tasyahud akhira. Tasyahud Akhir dengan berbaring miring ke

kananb. Kedua tangan diletakkan di atas pembaringanc. Membaca doa tasyahud (tahiyat)d. Kemudian, membaca shalawate. Kemudian membaca doa perlindungan f. Kemudian, membaca doa apa saja yang sesuai

dengan keperluan orang yang shalat

12. salama. Berisyarat ke arah kanan sambil membaca salamb. Berisyarat ke kiri dengan membaca salam

13. tertibTertib yaitu, melaksanakan tata cara shalat seperti yang diajarkan Nabi secara berurutan, tidak saling mendahului

1. niatTidak ada perbedaan dengan tata cara shalat orang

sehat

2. berbarinG telentanGa. Kepala diganjal bantal atau sejenisnya, agar bisa

mendongak ke atasb. Posisi kepala menghadap ke kiblatc. Kedua tangan diletakkan di atas pembaringan

3. takbiratul ihramTidak ada perbedaan tata cara dengan shalat orang

yang sehat

4. bersedekap Tidak ada perbedaan tata cara dengan shalat orang

yang sehat

5. membaca doa iFtitahTidak ada perbedaan dengan iftitah shalat orang

yang sehat

6. membaca al-FâtihahTidak ada perbedaan dengan shalat orang yang

sehat

7. rukua. Membaca takbir, lalu menganggukkan kepalab. Mengangkat kedua tangan sejajar pundak dan

ujung jari tangan sejajar telinga bagian bawahc. Thuma’ninah atau diam dan tenang beberapa

saatd. Membaca doa ruku yang sama dengan doa ruku

orang yang sehate. Tidak boleh membaca Al-Qur’an

8. i’tidala. Setelah mengangguk sebagai tanda ruku, lalu

mengangkat kepala lagib. Membaca doa bangkit dari ruku yang sama

dengan doa bangkit dari ruku shalat orang sehat ketika mengangkat kepala

c. Mengangkat tangan ketika kepala sudah tegak setelah mengangguk dari ruku sejajar pundak dengan ujung jari-jari sejajar telinga bawah

d. Membiarkan tangannya terjulur ke bawah lurus pinggang, seperti sebelum Takbiratul Ihram dan 16

Page 17: Tata Cara Shalat

bersedekap; atau, bisa juga setelah mengangkat tangan setelah menganggukkan kepala tanda ruku, lalu bersedekap lagi seperti sedekap setelah Takbiratul Ihram

e. Thuma’ninah dalam i’tidal, yakni diam dan tenang sejenak

f. Dalam i’tidal ini membaca doa sama seperti doa shalat orang yang sehat

9. suJuda. Bersujud setelah i’tidal dengan cara

menganggukkan kepala seperti ruku, tapi niatnya sujud

b. Mengucapkan takbir ketika akan menganggukkan kepala

c. Thuma’ninah atau tenang dalam sujudd. Membaca doa sujud sama seperti doa shalat orang

yang tidak sakite. Dianjurkan untuk berdoa memohon kesembuhan

kepada Allah ketika menganggukkan kepalaf. Tidak boleh membaca Al-Qur’an ketika sujud

10. duduk di antara dua suJuda. Mengangkat kepala setelah menunduk tanda

sujud dengan membaca takbirb. Thuma’ninah atau tenang setelah mengangguk inic. Membaca doa duduk di antara dua sujud sama

seperti doa duduk di antara dua sujud shalat orang yang sehat

11. Tasyahud Awal (bagi shalat yang rakaatnya lebih dari dua)

a. Duduk Tasyahud Awal dalam bentuk berbaring telentang

b. Tangan kanan dan kiri diletakkan di tempat dia berbaring

c. Membaca doa tasyahud (tahiyat), sama seperti doa tasyahud shalat orang yang sehat

d. Setelah membaca doa tasyahud (tahiyat), membaca shalawat, seperti shalawat shalat orang yang sehat

12. tasyahud akhira. Tasyahud Akhir dengan berbaring telentangb. Kedua tangan diletakkan di atas pembaringanc. Membaca doa tasyahud (tahiyat), seperti doa

tasyahud orang yang tidak sakitd. Kemudian, membaca shalawat, sama dengan

shalawat orang yang tidak sakite. Kemudian membaca doa perlindungan, sama

dengan doa perlindungan shalat orang yang sehatf. Kemudian, membaca doa apa saja yang sesuai

dengan keperluan orang yang shalat, sama dengan doa-doa orang shalat yang sehat

13. salamTidak ada perbedaan dengan salam shalat orang yang

sehat

14. tertib Tertib yaitu, melaksanakan tata cara shalat seperti

yang diajarkan Nabi secara berurutan, tidak saling mendahului

shalat oranG yanG sakit (berbarinG telentanG)

17

Page 18: Tata Cara Shalat

Lampiran ini untuk menjabarkan berbagai macam cara shalat yang umum dipraktikkan umat Islam. Pada prinsipnya tidak ada yang salah dalam tata cara shalat selama kita mengikuti yang diajarkan Rasulullah Saw. berilkut penjabaran tata cara terebut.

takbiratul ihram

tatacara takbiratul ihram

Mengangkat tangan kemudian bertakbir •Ibnu Umar menuturkan, “Nabi apabila berdiri untuk mengerjakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya, kemudian bertakbir…” (HR. Muslim)

Mengangkat tangan bersamaan dengan• bertakbirWa’il bin Hujr bercerita, “Aku pernah melihat Rasulullah mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan bertakbir.” (HR. Abu Dawud)

Bertakbir kemudian mengangkat tangan•Wa’il bin Hujr berkata, “Aku melihat bagaimana Rasulullah mengerjakan shalat. Beliau berdiri, lalu menghadap kiblat, lantas bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya.” (HR. An-Nasa’i)

posisi telapak tanGan ketika takbiratul ihram

Telapak • tangan diangkat setinggi dada Wa’il bin Hujr, ia berkata, “Aku melihat Nabi ketika memulai shalatnya mengangkat kedua tangannya setinggi kedua telinganya.” Dia melanjutkan, “Kemudian aku mendatangi para sahabat, dan aku melihat mereka mengangkat kedua tangan mereka setinggi dada mereka ketika memulai shalat. Ketika itu, mereka berpakaian burnus dan jubah.” (HR. Abu Dawud)

Telapak • tangan diangkat sejajar dengan kedua bahuDari Ibnu Umar, ia berkata, “Nabi apabila berdiri untuk mengerjakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua bahunya, kemudian bertakbir…” (HR. Muslim)

Telapak • tangan diangkat sejajar kedua daun telingaMalik bin Al-Huwairits berkata, “Rasulullah ketika takbir beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinga…” (HR. Muslim)

posisi tanGan ketika sedekap

Tangan kanan di atas pergelangan tangan• kiriWa’il bin Hujr berkata, “Aku pernah melihat Nabi mengangkat kedua tangannya ketika memasuki shalat dan bertakbir–Hammam (perawi hadis) menyebutkan, sejajar dengan kedua telinga beliau–Kemudian beliau menyelimutkan pakaiannya, lalu meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya…” (HR. Muslim)Dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud disebutkan: Kemudian, Nabi menumpangkan tangan kanannya pada punggung telapak tangan, pergelangan, dan hasta tangan kirinya.”

Tangan• di atas dada Thawus berkata, “Rasulullah biasa meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya, kemudian menekan erat-erat di dadanya ketika shalat.” (HR. Abu Dawud)

lampiran

18

Page 19: Tata Cara Shalat

membaca doa iFtitahAda beberapa macam doa iftitah, semuanya shahih dari Nabi. Kita cukup memilih satu di antaranya.

doa iFtitah 1

ي فطر

هت وجه لل إني وج صيل وأ مد هلل كثيا وسبحان اهلل بكرة

ا وال ب كبي

ك

أ اهلل

كني إن صلت ونسك ومياي وممات هلل مشنا من ال

رض حنيفا مسلما وما أ

ماوات وال الس

مسلمني نا من ال

مرت وأ

وبذلك أ

يك ل ش

عالمني ل

ربي ال

Allâhu akbar kabîrâ, wal hamdu lillâhi katsîrâ, wa subhânallâhi bukrataw wa ashîlâ, innî wajjahtu wajhiya lilladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfam muslimaw wa mâ ana minal musyrikîn, inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi rabbil ‘âlamîn, lâ syarîka lahu, wa bidzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.

“Allah Mahabesar lagi Mahaagung, dan segala pujian hanya milik Allah. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan seluruh langit dan bumi dengan penuh kepasrahan, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata-mata untuk Allah, Tuhan alam semesta. Tiada sesuatu pun yang menyekutui-Nya dan demikianlah aku diperintah, dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.”

Ibnu Umar berkata: Ketika kami (para sahabat) sedang mengerjakan shalat bersama Rasulullah, tiba-tiba ada seorang laki-laki dalam jamaah membaca, “Allâhu akbar kabîraw wal hamdu lillâhi katsîraw wa subhânallâhi bukrataw wa ashîlâ.” Rasulullah bertanya, “Siapa yang membaca kalimat itu tadi?” Laki-laki itu menjawab, “Aku, Rasulullah.” Beliau bersabda, “Aku kagum terhadap kalimat itu. Karena kalimat-kalimat itulah segala pintu langit dibuka.” Aku (Ibnu Umar) tidak pernah lupa membacanya sejak kudengar Rasulullah membacanya. (HR. Muslim)

Ali bin Abu Thalib berkata: Nabi apabila berdiri mengerjakan shalat, beliau membaca, “Wajjahtu wajhiya lil ladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfam muslimaw wa mâ ana minal musyrikîn, inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi rabbil ‘âlamîn, lâ syarîka lahu, wa bi dzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.…” (HR. Muslim)

doa iFtitah 2

طايا ن من ال مغرب، اللهم نقي

ق وال مش

اللهم باعد بين وبني خطاياي كما باعدت بني ال

بدج وال

ماء واثلل

نس، اللهم اغسل خطاياي بال بيض من ادل

كما ينق اثلوب ال

Allâhumma bâ’id bainî wa baina khathâyâya kamâ bâ’atta bainal masyriqi wal maghrib, allâhumma naqqinî minal khathâya kamâ yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, allâhummaghsil khathâyâya bil mâ’i wats tsalji wal barad

“Ya Allah, jauhkan diriku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku seperti kain putih yang dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, es, dan embun.”

Doa iftitah ini berdasar pada hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah diam sebentar antara takbir dan sebelum membaca surah Al-Fâthihah. Selesai shalat, menanyai beliau, “Rasulullah demi ayahku, engkau, dan ibuku, mengapa Anda diam antara takbir dan membaca Al-Fâtihah)? Apa gerangan yang Anda baca?” Beliau menjawab, “Aku membaca: Allâhumma bâ’id bainî

19

Page 20: Tata Cara Shalat

wa baina khathâyâya kamâ bâ’atta bainal masyriqi wal maghrib, allâhumma naqqinî min khathâyâya kamâ yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, allâhummaghsil min khathâyâya bits tsalji wal mâ’i wal barad.” (HR. Al-Bukhari)

doa iFtitah 3

غيك

إل

ك ول جد

سبحانك اللهم وبمدك تبارك اسمك وتعالSubhânakallâhumma wa bihamdika tabârakasmuka wa ta’âlâ jadduka wa lâ ilâha ghairuka

“Mahasuci Engkau, ya Tuhanku, dan dengan nama-Mu aku memuji-Mu. Mahasuci nama-Mu dan Mahatinggi kebesaran-Mu. Tidak ada tuhan kecuali Engkau.”

Aisyah berkata, “Nabi apabila memulai shalat, beliau membaca: Subhânakallâhumma wa bi hamdika wa tabârakasmuka wa ta’âlâ jadduka wa lâ ilâha ghairuka.” (HR. Abu Dawud )

doa iFtitah 4

ا طييبا مبارك فيه مد هلل حدا كثيال

Alhamdu lillâhi hamdan katsîran thayyibam mubârakan f îh

“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang melimpah, baik, lagi penuh berkah.”

Anas menuturkan: Seorang laki-laki datang dengan tergesa-gesa, lalu dia masuk ke dalam shaf shalat. Kemudian, dia membaca: Alhamdu lillâhi hamdan katsîran thayyibam mubârakan f îh.’ Selesai shalat, Rasulullah bertanya, “Siapa yang membaca kalimat itu tadi?” Para sahabat diam saja, tidak ada yang menjawab. Beliau bertanya lagi, “Siapa yang membaca kalimat itu tadi? Sungguh bacaan itu tidak salah.” Orang itu berkata, “Aku datang dengan tergesa-gesa, lalu kubaca kalimat itu.” Beliau bersabda, “Kulihat dua belas malaikat berebut hendak membawanya ke hadapan Allah.” (HR. Muslim)

membaca ayat atau surah dalam al-Qur’anAdanya bacaan surah Al-Qur’an setelah Al-Fâtihah berdasarkan hadis yang diriwayatkan Muslim dari

Abu Qatadah, “Rasulullah biasa mengerjakan shalat mengimami kami. Pada dua rakaat pertama shalat Zuhur dan Ashar, beliau membaca Al-Fâtihah dan surah, yang kadang-kadang diperdengarkan kepada kami. Biasanya beliau memanjangkan bacaan pada rakaat pertama shalat Zuhur dan memendekkannya pada rakaat kedua.” (HR. An-Nasa’i)

Membaca satu surah dari awal sampai akhir•Qatadah berkata, “Rasulullah membaca pada dua rakaat pertama shalat Zuhur; pada setiap rakaat (pertama dan kedua) dengan Al-Fâtihah dan satu surah.” (HR. Al-Baihaqi)

Membaca lebih dari satu surah•Anas berkata: Seorang laki-laki dari kaum Anshar mengimami orang-orang di masjid Quba. Setiap akan membaca surah untuk mereka dalam shalat itu, ia biasa memulai dengan membaca surah Al-Ikhlâsh hingga selesai, kemudian ia teruskan dengan membaca surah yang lain. Ia berbuat demikian pada setiap rakaat. Tatkala Nabi datang kepada mereka, mereka memberitahukan hal tersebut kepada beliau, lalu bertanya kepadanya, “Apa sebab kamu membiasakan diri membaca surah ini pada setiap rakaat?” Orang itu menjawab, “Karena aku memang menyukainya.” Beliau bersabda, “Kesukaanmu kepadanya akan memasukkan kamu ke surga.” (HR. Al-Bukhari)

20

Page 21: Tata Cara Shalat

Membaca beberapa ayat dari surah Al-Qur’an•Dalam hadis disebutkan bahwa Nabi pada dua rakaat shalat Subuh pernah membaca: “Qûlû âmannâ billâhi wa mâ unzila ilainâ...” (QS. Al-Baqarah[2]: 136) dan: “Ta’âlau ilâ kalimatin sawâ’im bainanâ wa bainakum.”(QS. Âli ‘Imrân[3]: 64). (HR. Muslim)

rukuRuku adalah posisi badan membungkuk dengan punggung lurus dan kedua tangan memegang

lutut. Abu Humaid menuturkan, “Rasulullah ruku dengan meletakkan kedua tangannya di atas dua lututnya kemudian diam hingga punggungnya rata; beliau tidak merendahkan kepalanya, tidak juga terlalu mengangkatnya.” (HR. Abu Dawud)

bacaan rukuAda beberapa macam bacaan ruku yang berasal dari Nabi, namun kita cukup membaca salah

satu di antaranya.

bacaan ruku 1

عظيم وبمدهيـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bi hamdih “Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung lagi Maha Terpuji.” (3X) (HR. Abu Dawud)

Uqbah bin Amir berkata, “Rasulullah ketika ruku membaca: Subhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bihamdih, sebanyak tiga kali.” (HR. Abu Dawud)

bacaan ruku 2

عظيميـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal ‘azhîm “Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung.” (2X) (HR. Abu Dawud)

bacaan ruku 3

وح ملئكة والروس رب ال سبوح قد

Subbûhun quddûsun rabbul malâ’ikati war rûh“Mahasuci Tuhanku lagi Mahabersih, Tuhan semua malaikat dan roh.” (HR. Muslim)

bacaan ruku 4

سبحانك اللهم ربنا وبمدك اللهم اغفر لSubhânakallâhumma rabbanâ wa bihamdika allâhummaghfir lî

“Mahasuci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu, ya Allah, ampunilah aku.” (HR. Al-Bukhari)

21

Page 22: Tata Cara Shalat

bacaan i’tidal

bacaan i’tidal 1

رض وملء ما شئت من شيئ بعد موات وملء ال مد ملء الس

ربنا لك ال

Robbanâ lakal hamdu mil’us samâwâti wa mil’ul ardhi wa mil’u mâ syi’ta min syai’im ba’du

“Ya Allah, ya Tuhan kami, hanya milik-Mulah segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi, sepenuh apa yang ada di antara keduanya, dan sepenuh segala sesuatu setelahnya yang Engkau kehendaki.” (HR. Muslim)

Bacaan I’TIDAL 2

رض وملء ما بينهما وملء ما شئت من شيئ موات وملء ال مد ملء الس

اللهم ربنا لك ال

منك دي ال ذا ينفع

ول منعت لما معطي

ول عطيت

أ لما مانع

مجد ل

وال اثلناء هل

أ بعد د

ال

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu mil’us samâwâti wa mil’ul ardhi wa mil’u mâ bainahumâ wa mil’u mâ syi’ta min syai’im ba’du, ahlats tsanâ’i wal majdi, lâ mâni’a limâ a’thaita wa lâ mu’thiya limâ mana’ta, walâ yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

“Ya Allah, ya Tuhan kami, milik-Mulah segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh segala sesuatu setelahnya yang Engkau kehendaki. Engkau adalah Tuhan yang patut menerima pujian dan kemuliaan. Tidak ada yang dapat mencegah apa yang akan Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah; dan keberuntungan yang diperoleh seseorang (di dunia) sama sekali tidak dapat menyelamatkan-Nya dari siksa-Mu.” (HR. Muslim)

bacaan i’tidal 3

هل رض وملء ما بينهما وملء شئت من شيئ بعد أ

موات وملء ال مد ملء الس

ربنا لك ال

لما معطي

ول عطيت أ لما مانع

ل اللهم عبد لك نا

وك عبد

ال قال ما حق

أ مجد

وال اثلناء

د دي منك ال

ينفع ذا ال

منعت ول

Rabbanâ lakal hamdu mil’us samâwâti wa mil’ul ardhi wa mil’u ma bainahumâ wa mil’u mâ syi’ta min syai’im ba’du, ahlats tsanâ’i wal majdi, ahaqqu mâ qâlal ‘abdu wa kullunâ laka ‘abdun, allâhumma lâ mâni’a li mâ a’thaita wa lâ mu’thiya li mâ mana’ta wa lâ yanfa’u dzal jaddi minkal jadd

“Ya Tuhan kami, milik-Mulah segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh segala sesuatu setelahnya yang Engkau kehendaki. Engkau adalah Tuhan yang patut menerima pujian dan kemuliaan. Perkataan yang paling benar yang diucapkan oleh seorang hamba, di mana setiap orang di antara kami merupakan hamba-Mu. Ya, Allah, tidak ada yang dapat mencegah sesuatu yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberikan sesuatu yang Engkau cegah; dan keberuntungan yang diperoleh seseorang (di dunia) sama sekali tidak dapat menyelamatkan-Nya dari siksa-Mu.” (HR. Muslim)

22

Page 23: Tata Cara Shalat

bacaan i’tidal 4

ج رن باثلل ء بعد، اللهم طهي رض وملء ما شئت من ش

ماء وملء ال مد ملء الس

اللهم لك ال

وسخبيض من ال

طايا كما ينق اثلوب ال

نوب وال رن من ال ارد، اللهم طهي

ماء ال

بد وال

وال

Allâhumma lakal hamdu mil’us samâ’i wa mil’ul ardhi wa mil’u mâ syi’ta min syai’im ba’du, allâhumma thahhirnî bits tsalji wal baradi wal mâ’il bârid, allâhumma thahhirnî minadz dzunûbi wal khathâya kamâ yunaqats tsaubul abyadhu minal wasakh

“Ya Allah, milik-Mulah segala puji, pujian sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh segala sesuatu setelahnya yang Engkau kehendaki. Ya Allah, sucikanlah aku dengan (air) salju, air embun, dan air yang dingin. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa, sebagaimana baju putih yang suci dari kotoran.” (HR. Muslim)

tata cara suJud Tata cara sujud merupakan hal penting dalam shalat. Terdapat tujuh anggota sujud yang wajib dilakukan

karena hal tersebut merupakan rukun sujud. Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda,

بتني ك دين والر نفه - وال

أ

شار بيده ع

بهة - وأ

ال

عظم: ع

أ سبعة

سجد ع

أ مرت ان

أ

عر الش

نكفت اثليياب ول

قدمني ولطراف ال

وأ

“Aku diperintahkan supaya sujud dengan tujuh anggota, yaitu dahi—seraya beliau menunjuk hidungnya—, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua telapak kaki. Dan kami tidak melipat baju, tidak pula mengikat rambut.” (HR. Muslim)

Dahi dan hidung menempel pada tempat sujud•Abu Humaid As-Sa’idi, “Sesungguhnya Nabi apabila sujud menekankan dahi dan hidungnya ke tanah (tempat sujud).” (HR. At-Turmudzi)

Tangan sejajar dekat dengan telinga•Wa’il bin Hujr berkata, “Aku mendatangi Nabi, hendak melihat bagaimana beliau mengerjakan shalat. Ketika sujud, beliau meletakkan kedua tangannya dekat dengan kepalanya tepatnya dekat dengan tempat tersebut (kedua telinga).” (HR. Ad-Daruquthni)

Jari-jari• tangan diarahkan ke kiblatAisyah berkata, “Nabi apabila sujud, beliau mengarahkan kedua tangannya ke kiblat.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Jari-jari kaki mengarah ke kiblat•Abu Humaid As-Sa’idi berkata, “Dalam shalatnya, Nabi sujud dengan menghadapkan ujung jemari kakinya ke arah kiblat.” (HR. Al-Bukhari)

Kedua paha dirapatkan•Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda, “Bila seseorang di antara kamu sujud, hendaklah ia merapatkan kedua pahanya.” (HR. Abu Dawud)

Perut tidak menempel pada paha•Abu Humaid berkata, “Apabila Nabi sujud, perutnya tidak menyentuh kedua pahanya.” (HR. Abu Dawud)

23

Page 24: Tata Cara Shalat

bacaan suJudAda beberapa macam bacaan ketika sujud yang berasal dari Nabi Saw, kita cukup membaca salah

satunya, yaitu:

bacaan suJud 1

وبمده

ع يـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal a’lâ wa bi hamdih (3 kali)“Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung lagi Maha Terpuji.”

Uqbah bin Amr berkata, “Rasulullah apabila ruku, beliau membaca: Subhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bi hamdih, tiga kali. Apabila sujud, beliau membaca: Subhâna rabbiyal a’lâ wa bi hamdih, tiga kali.” (HR. Abu Dawud)

bacaan suJud 2

ع يـي ال

سبحان ربSubhâna rabbiyal a’lâ (3 kali)“Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung.”

Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah bersabda, “Jika salah satu dari kalian ruku maka ucapkanlah sebanyak tiga kali: Subhâna rabbiyal ‘azhîm, dan itu jumlah yang paling sedikit. Adapun ketika sujud ucapkanlah: Subhâna rabbiyal a’lâ tiga kali, dan itu jumlah yang paling sedikit.” (HR. Abu Dawud)

bacaan suJud 3

وح ملئكة والروس رب ال سبوح قد

Subbûhun quddûs, rabbul malâ’ikati war rûh“Mahasuci Tuhanku lagi Mahabersih, Tuhan semua malaikat dan roh.”

Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhir mendengar Aisyah berkata, “Rasulullah pernah membaca: Subbûhun quddûs rabbul malâ’ikati war rûh, dalam ruku dan sujudnya.” (HR. Muslim)

bacaan suJud 4

سبحانك اللهم ربنا وبمدك اللهم اغفرلSubhânakallâhumma rabbanâ wa bihamdika allâhummaghfir lî“Mahasuci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu, ya Allah, ampunilah aku.”

Aisyah berkata, “Rasulullah sering membaca:Subhânakallâhumma rabbanâ wa bihamdika allâhummaghfir lî dalam ruku dan sujudnya sebagai penjabaran dari ayat Al-Qur’an.” (HR. Al-Bukhari)

24

Page 25: Tata Cara Shalat

doa tambahanRasulullah sering membaca doa di bawah ini sebagai tambahan bacaan ketika beliau sujud,

ه خره وعلنيته وس وأ

ل و

اللهم اغفر ل ذنب كه دقه وجله وأ

Allâhummaghfir lî dzanbî kullahu diqqahu wa jillahu, wa awwalahu wa âkhirahu, wa ‘alâniyatahu wa sirrahu.

“Ya Allah, ampunilah semua dosaku, yang kecil dan yang besar, yang terdahulu dan yang akan datang, serta yang terang-terangan dan yang tersembunyi.”

Abu Hurairah berkata, “Rasulullah pernah berdoa dalam sujudnya: Allâhummaghfir lî dzanbî kullahu diqqahu wa jillahu, wa awwalahu wa âkhirahu, wa ‘alâniyatahu wa sirrahu.” (HR. Muslim)

bacaan duduk di antara dua suJud Pada saat duduk antara dua sujud ada beberapa contoh bacaan dari Rasullulah Saw kita cukup memilih

salah satunya.

bacaan duduk di antara dua suJud 1

ن وارفعن وارزقن واهدن وعفن واعف عن ربي اغفر ل وارحن واجبRabbighfir lî warhamnî wajburnî warfa’nî, warzuqnî, wahdinî, wa’âfinî, wa’fu ‘annî

“Ya Allah, ampunilah aku, berikanlah rahmat kepadaku, berikanlah kecukupan kepadaku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, dan berilah aku kesehatan, maafkanlah aku.”

Ibnu Abbas berkata, “Nabi pernah membaca: Rabbighfir lî warhamnî wajburnî warfa’nî, warzuqnî, wahdinî, wa’âfinî, wa’fu ‘annî antara dua sujud (saat duduk di antara dua sujud).” (HR. At-Turmudzi)

bacaan duduk di antara dua suJud 2

ربي اغفر ل ربي اغفر لRabbighfir lî, rabbighfir lî“Ya Tuhanku, ampunilah dosaku; ya Tuhanku, ampunilah dosaku.”

Hudzaifah pernah mengerjakan shalat bersama Rasulullah pada suatu malam. Ketika duduk di antara dua sujud, beliau mengucap: Rabbighfir lî, rabbighfir lî. (HR. An-Nasa’i)

25

Page 26: Tata Cara Shalat

Jari telunJuk dalam tasyahud Pada saat duduk tahiyat, ada hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah berisyarat dengan jari

telunjuk, kemudian menggerak-gerakkannya. Pada hadis lain, beliau tidak menggerak-gerakkannya. Dari dua macam hadis ini kita boleh memilih salah satu dari keduanya.

Abdullah bin Az-Zubair mengatakan, “Nabi berisyarat dengan jarinya ketika berdoa, dan tidak menggerakkannya.” (HR. Abu Dawud)

Wa’il bin Hujr berkata, “Aku benar-benar melihat bagaimana shalatnya Rasulullah.” Wa’il kemudian berdiri dan mengucap takbir. Ketika duduk (di antara dua sujud), dia menduduki kaki kirinya dan meletakkan telapak kirinya di atas paha, dan lutut sebelah kiri dan meletakkan ujung sikunya di atas paha kanan kemudian ia menggenggam dua jari (tengah dan manis) serta melingkarkan kemudian mengangkat jarinya dan mengerakkannya, lantas berdoa dengannya.” (HR. An-Nasa’i)

bacaan tasyahud aWalAda beberapa bacaan tasyahud, kita dapat memilih salah satunya.

bacaan tasyahud aWal 1

وبركته، اهلل ورحة انلب ها يأ عليك لم الس هلل، ييبات الط لوات الص مباركت

ال اتلحيات

دا رسول اهلل، ن ممشهد أ

اهلل وأ

إل

إل

ن ل

شهد أ

الني، أ عباد اهلل الص

لم علينا وع الس

د آل مم

د وع مم

اللهم صلي عAt-Tahiyyâtul mubârakâtush shalawâtuth thayyibâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâh, allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad

“Semua penghormatan, berkah, rahmat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Mudah-mudahan engkau senantiasa dalam kesejahteraan, mendapat rahmat, dan berkah-Nya, wahai Nabi. Semoga kesejahteraan diberikan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, berikanlah rahmat dan keberkahan pada Nabi Muhammad dan keluarga beliau.”

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada kami bacaan tasyahud seperti ketika beliau mengajari kami surah Al-Qur’an. Beliau membaca: At-Tahiyyâtul mubârakâtush shalawâtuth thayyibâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâh, allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad.” (HR. Muslim)

bacaan tasyahud aWal 2

لم الس وبركته، اهلل ورحة انلب ها يأ عليك لم الس ييبات، والط لوات والص هلل اتلحيات

دا عبده ورسول ن ممشهد أ

اهلل وأ

إل

إل

ن ل

شهد أ

الني، أ عباد اهلل الص

علينا وع

At-Tahiyyâtu lillâh, wash shalawâtu wath thayyibât, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûluh26

Page 27: Tata Cara Shalat

“Semua penghormatan, rahmat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Mudah-mudahan engkau senantiasa dalam kesejahteraan, mendapat rahmat, dan berkah-Nya, wahai Nabi. Semoga kesejahteraan diberikan pula kepada kami dan semua hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Ibnu Mas’ud berkata, “Rasulullah mengajarkan pada kami ketika kita duduk pada rakaat kedua, agar kami mengucapkan: At-Tahiyyâtu lillâh, wash shalawâtu wath thayyibât, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûluh.” (HR. At-Turmudzi)

bacaan tasyahud aWal 3

لم علينا ها انلب ورحة اهلل وبركته، الس يلم عليك أ لوات هلل، الس ييبات الص اتلحيات الط

دا عبده ورسول ن ممشهد أ

اهلل وأ

إل

إل

ن ل

شهد أ

الني، أ عباد اهلل الص

وع

At-Tahiyyâtuth thayyibâtush shalawâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûluh

“Semua penghormatan, kebaikan, dan rahmat hanyalah milik Allah. Mudah-mudahan engkau senantiasa dalam kesejahteraan, mendapat rahmat, dan berkah-Nya, wahai Nabi. Semoga kesejahteraan diberikan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Rasulullah saw bersabda, “…Apabila seseorang diantara kamu sedang duduk (dalam shalat), hendaklah kata-kata yang pertama diucapkan adalah: At-Tahiyyâtuth thayyibâtush shalawâtu lillâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu allâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûluh.” (HR. Muslim)

bacaan tasyahud akhir Di dalam tasyahud akhir, doa yang dibaca sama dengan tasyahud awal namun ada tambahan bacaan

shalawat. Di antara bacaan di bawah ini pilih salah satu saja.

bacaan tasyahud akhir 1

وبارك ع إبراهيم آل

إبراهيم وع كما صليت ع د مم آل

د وع مم اللهم صلي ع يد يد م عالمني إنك ح

آل إبراهيم ف ال

إبراهيم وع

ت ع

د كما بارك آل مم

د وع مم

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, fil ‘âlamîna, innaka hamîdum majîd

“Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berikanlah karunia kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi karunia kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim di antara sekalian makhluk. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung.”

Ka’ab bin Ujrah menuturkan: Para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Rasulullah, Anda menyuruh kami untuk mengucapkan shalawat kepada Anda, dan mengucapkan salam kepada Anda. Adapun salam,

27

Page 28: Tata Cara Shalat

kami telah mengetahuinya, lalu bagaimanakah kami membaca shalawat untuk Anda?” Beliau menjawab, “Bacalah: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhîm, wa ‘alâ âli Ibrâhîm, fil ‘âlamîna, innaka hamîdum majîd.” (HR. Abu Dawud)

bacaan tasyahud akhir 2

د آل مم

د وع مم

آل إبراهيم و بارك ع

د كما صليت ع آل مم

د وع مم

اللهم صلي عيد يد م آل إبراهيم إنك ح

ت ع

كما بارك

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ âli Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd

“Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada keluarga Ibrahim. Berikanlah karunia kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau (Allah) telah memberi karunia kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahagung.”

Abu Mas’ud Al-Anshari berkata: Rasulullah pernah datang kepada kami. Waktu itu kami sedang duduk-duduk dengan Sa’ad bin Ubadah. Lalu Basyir bin Sa’ad bertanya kepada beliau, “Kami diperintahkan agar bershalawat untuk Anda, lalu bagaimana shalawat itu?” Rasulullah menjawab, “Katakanlah: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ âli Ibrâhîm, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd.” (HR. Muslim)

bacaan tasyahud akhir 3

يد، وبارك ع يد م آل إبراهيم إنك ح

د كما صليت ع آل مم

د وع مم

اللهم صلي عيد يد م آل إبراهيم إنك ح

ت ع

د كما بارك آل مم

د وع مم

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd

“Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. Ya Allah, berikanlah karunia kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi karunia kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung.”

Ka’ab bin Ujrah berkata kepada Nabi, “Adapun salam kepada Anda, kami sudah mengetahui. Tetapi bagaimana shalawat untuk Anda?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd, wa bârik ‘alâ Muhammadiw wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ âli Ibrâhîm, innaka hamîdum majîd.” (HR. Al-Bukhari)

28

Page 29: Tata Cara Shalat

doa setelah tasyahud akhir

ممات ومن شي فتنة محيا وال

قب ومن فتنة ال

عوذ بك من عذاب جهنم ومن عذاب ال

اللهم إني أ

ال ج مسيح ادلال

Allâhumma innî a’ûdzu bika min ‘adzâbi jahannama wa min ‘adzâbil qabri wa min fitnatil mahyâ wal mamâti, wa min syarri fitnatil masîhid dajjâl.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah (cobân/ujian) kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah (cobân/ujian) Al-Masih Dajjal.”

عوذ بك من فتنة ال وأ ج مسيح ادل

عوذ بك من فتنة ال

قب وأ

عوذ بك من عذاب ال

اللهم إني أ

مغرمثم وال

مأ

عوذ بك من ال

ممات، اللهم إني أ

محيا وفتنة ال

ال

Allâhumma innî a’ûdzu bika min ‘adzâbil qabri, wa a’ûdzu bika min fitnatil masîhid dajjâl, wa a’ûdzu bika min fitnatil mahyâ wa fitnatil mamât, allâhumma innî a’ûdzu bika minal ma’tsami wal maghram.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah (cobân/ujian) Al-Masih Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah (cobân/ujian) kehidupan dan kematian. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perkara dosa dan utang.”

عملت ومن شي ما لم أ

عوذ بك من شي ما عمل

اللهم إني أ

Allâhumma innî a’ûdzu bika min syarri mâ ‘amiltu wa min syarri mâ lam a’mal.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang aku lakukan, dan dari keburukan sesuatu yang tidak aku lakukan.” (HR. Muslim)

عندك من مغفرة ل فاغفر نت أ

إل نوب ال يغفر

ول كثيا ما

ظل نفس ظلمت إني اللهم

غفور الرحيمنت ال

وارحن إنك أ

Allâhumma innî zhalamtu nafsî zhulman katsîrâ, wa lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta, faghfir lî maghfiratam min ‘indika warhamnî innaka antal ghafûrur rahîm.

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, sementara tidak ada yang dapat mengampuni dosa, selain hanya Engkau. Maka, ampunilah aku dengan ampunan (yang berasal) dari sisi-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Al-Bukhari)

29

Page 30: Tata Cara Shalat

علم به مني نت أ

فت وما أ س

علنت وما أ

رت وما أ س

رت وما أ خ

مت وما أ اللهم اغفر ل ما قد

نت أ

إل

إل

ر ل مؤخي

نت ال

م وأ مقدي

نت ال

أ

Allâhummaghfir lî mâ qaddamtu wa mâ akhkhartu wa mâ asrartu wa mâ a’lantu wa mâ asraftu wa mâ anta a’lamu bihi minnî, antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru lâ ilâha ilâ anta.

“Ya Allah, ampunilah aku dari dosa yang terdahulu, dosa yang kemudian, dosa yang aku lakukan dengan sembunyi-sembunyi, dosa yang aku lakukan dengan terang-terangan, dosa yang aku sengaja, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah yang menyegerakan dan Engkaulah yang menangguhkan. Tidak ada tuhan selain Engkau.” (HR. Muslim)

salam

bacaan salam 1

لم عليكم ورحة اهلل لم عليكم ورحة اهلل، الس السAs-Salâmu ‘alaikum wa rahmatullâh (ketika menoleh ke kanan), dan Assalâmu ‘alaikum wa rahmatullâh (ketika menoleh ke kiri)

“Mudah-mudahan kalian dalam kesejahteraan dan mendapat rahmat Allah. Mudah-mudahan kalian dalam kesejahteraan dan mendapat rahmat Allah.

Abdullah bin Umar berkata, “Rasulullah mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, hingga kelihatan putihnya pipi beliau, sambil mengucap: As-Salâmu ‘alaikum warahmatullâh, as-salâmu ‘alaikum warahmatullâh.” (HR. Abu Dawud)

bacaan salam 2

لم عليكم ورحة اهلل لم عليكم ورحة اهلل وبركته، الس السAs-Salâmu ‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh (ketika menoleh ke kanan) dan As-Salâmu ‘alaikum wa rahmatullâh (ketika menoleh ke kiri)

“Mudah-mudahan kalian dalam kesejahteraan dan mendapat rahmat Allah serta berkah-Nya. Mudah-mudahan kalian dalam kesejahteraan dan mendapat rahmat Allah.”

Alqamah bin Wa’il mendengar ayahnya berkata, “Aku mengerjakan shalat bersama Nabi, dan biasanya jika berpaling ke kanan beliau mengucapkan: As-salâmu ‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh, dan ketika berpaling ke kiri mengucapkan: As-Salâmu ‘alaikum wa rahmatullâh.” (HR. Abu Dawud)

Memalingkan muka sekali dan mengucapkan salam•Aisyah berkata, “Rasulullah dalam shalatnya memberi salam sekali dengan memalingkan muka ke kanan sedikit.” (HR. At-Turmudzi)

Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan• salamAbdullah bin Umar berkata, “Rasulullah mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, hingga kelihatan putihnya pipi beliau, sambil mengucap: As-Salâmu ‘alaikum warahmatullâh, As-Salâmu ‘alaikum warahmatullâh.” (HR. Abu Dawud)

30

Page 31: Tata Cara Shalat

doa sambil menGusap WaJah ketika salamAnas bin Malik berkata, “Rasulullah apabila selesai dari shalatnya, beliau mengusap dahinya dengan

tangan kanannya seraya berdoa: Bismillâhil ladzî lâ ilâha illâ huwar rahmânur rahîm, allâhumma adz-hib ‘annil ghamma wal hazan (Dengan menyebut nama Allah Yang tiada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, hilangkanlah kemurungan dan kesedihan dari diriku).” (HR. Ath-Thabrani)

زنغم وال

ذهب عني ال

هو الرحن الرحيم، اللهم أ

إل

إل

ي ل

مسب اهلل ال

Bismillâhil ladzî lâ ilâha illâ huwar rahmânur rahîm, allâhumma adz-hib ‘annil ghamma wal hazan

“Dengan menyebut nama Allah Yang tiada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, hilangkanlah kemurungan dan kesedihan dari diriku.”

tertib rukunTertib melaksanakan rukun di dalam shalat termasuk rukun shalat. Jadi semua rukun-rukun yang ada

di dalam shalat, harus dilaksanakan seperti yang telah diuraikan di atas. Jika seseorang dengan sengaja tidak melakukan sesuai urutan rukun atau meninggalkan salah satunya, maka shalat itu hukumnya batal dan harus mengulang kembali shalatnya.

31

Page 32: Tata Cara Shalat

32