Pd T-XX-XXXX-XX 1 dari 14 Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah 1 Ruang lingkup Pedoman ini menetapkan tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam melaksanakan pemasangan alat ukur regangan di bawah permukaan tanah untuk pemantauan gerakan tanah dan menjamin pemasangan alat ukur regangan tanah di bawah permukaan dengan benar dan berfungsi dengan baik sehingga dapat menghasilkan data gerakan tanah yang teliti. Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan pemasangan dan pembacaan dengan alat ukur regangan tanah di bawah permukaan. 2 Acuan normatif SNI 03-1962-1990, Tata cara penanggulangan longsoran. SNI 03-2436-1991, Tata cara pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti SNI 03-2849-1992, Tata cara pemetaan geologi teknik lapangan. 3 Istilah dan definisi 3.1 alat ukur regangan tanah alat untuk mengukur perubahan regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah. 3.2 alat baca pengukur regangan tanah alat baca untuk mengetahui perubahan regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah 3.3 pipa pengukur regangan pipa dari bahan PVC, yang telah dipasang alat ukur regangan tanah, panjang pipa 200 mm, diameter luar 52 mm 3.4 terminal kabel satu unit rangkaian dari alat ukur regangan tanah, terdiri dari3 kabel yang berbeda warna yang gunanya untuk dihubungkan dengan unit alat baca pengukur 3.5 regangan tanah regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah dan nilai regangan dapat diketahui alat baca pengukur regangan tanah 3.6 bidang gelincir bidang batas antara lapisan tanah yang bergerak dengan bagian tanah yang relatif tidak bergerak pada suatu blok longsoran
14
Embed
Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanahsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-42-2000-a.pdf · Pd T-XX-XXXX-XX 3 dari 14 d) letak alat ukur regangan di bawah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pd T-XX-XXXX-XX
1 dari 14
Tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan tata cara pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah untuk digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam melaksanakan pemasangan alat ukur regangan di bawah permukaan tanah untuk pemantauan gerakan tanah dan menjamin pemasangan alat ukur regangan tanah di bawah permukaan dengan benar dan berfungsi dengan baik sehingga dapat menghasilkan data gerakan tanah yang teliti.
Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan pemasangan dan pembacaan dengan alat ukur regangan tanah di bawah permukaan.
2 Acuan normatif SNI 03-1962-1990, Tata cara penanggulangan longsoran.
SNI 03-2436-1991, Tata cara pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti
SNI 03-2849-1992, Tata cara pemetaan geologi teknik lapangan.
3 Istilah dan definisi 3.1 alat ukur regangan tanah alat untuk mengukur perubahan regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah. 3.2 alat baca pengukur regangan tanah alat baca untuk mengetahui perubahan regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah 3.3 pipa pengukur regangan pipa dari bahan PVC, yang telah dipasang alat ukur regangan tanah, panjang pipa 200 mm, diameter luar 52 mm 3.4 terminal kabel satu unit rangkaian dari alat ukur regangan tanah, terdiri dari3 kabel yang berbeda warna yang gunanya untuk dihubungkan dengan unit alat baca pengukur 3.5 regangan tanah regangan yang terjadi akibat adanya gerakan tanah dan nilai regangan dapat diketahui alat baca pengukur regangan tanah 3.6 bidang gelincir bidang batas antara lapisan tanah yang bergerak dengan bagian tanah yang relatif tidak bergerak pada suatu blok longsoran
Pd T-XX-XXXX-XX
2 dari 14
3.7 pembacaan awal pembacaan yang dilakukan pada saat instrumen telah selesai dipasang
4 Ketentuan-ketentuan
4.1 Umum
4.1.1 Peralatan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan harus layak pakai, yang terdiri dari :
a) Pipa pengukur regangan dan pipa penyambung dalam keadaan baik, tidak retak, tidak bengkok dan kabel pada pipa pengukur regangan dalam keadaan utuh, tersambung dengan baik dan tidak terkelupas.
b) Terminal kabel ditempatkan pada tempat yang aman, terlindung dalam kotak pengaman dan ditata berurutan sesuai dengan kedalamannya.
c) Alat baca pengukur regangan harus disimpan ditempat yang kering dan aman. 4.1.2 Lubang bor
Penentuan lokasi lubang bor harus berdasarkan hasil survai menurut ketentuan standar Tata Gara Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990, Bab 2 : Prinsip dasar penyelidikan longsoran. 4.1.3 Kalibrasi
Alat baca pengukur regangan setiap tahun harus dikalibrasi. 4.1.4 Penanggung jawab
Penanggung jawab pekerjaan pemasangan alat pengukur regangan ini harus orang yang berpengalaman dibidang survei dan penelitian longsoran atau gerakan tanah.
4.2 Teknis
4.2.1 Peralatan
Alat ukur regangan tanah yang akan dipasang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Alat ukur regangan yang digunakan, terdiri dari yang satu arah dengan satu unit terminal kabel atau yang dua arah dengan dua unit terminal kabel;
b) Penyambungan pipa pengukur regangan dengan pipa penyambung menggunakan perekat yang baik dan kuat.
4.2.2 Lokasi dan pemasangan alat ukur regangan
Untuk keperluan pemilihan lokasi dan pemsangan alat ukur regangan di bawah permukaan tanah harus memperhatikan sebagai berikut :
a) Pemilihan lokasi dapat di daerah longsoran, di luar daerah longsoran atau pada tanah timbunan.
b) Pemasangan alat ukur regangan di dalam lubang bor harus lurus vertical. dengan pipa paling bawahmasuk ke dalam lapisan tanah yang stabil sedalam 2 meter.
c) Selang jarak pemasangan pipa pengukur regangan di bawah permukaan tanah, minimum 50 cm dan maksimum 100 cm guna memperoleh data yang teliti.
Pd T-XX-XXXX-XX
3 dari 14
d) letak alat ukur regangan di bawah permukaan tanah dan posisi kabel diatur agar tidak kusut dan terkelupas akibat terpuntir pada waktu dimasukkan dalam lubang bor.
4.2.3 Lubang bor
Lubang bor untuk penempatan pipa pengukur regangan harus berdiameter antara 100 mm-150 mm dengan kedalaman akhir sampai ± 2 m di bawah bidang gelincir yang diperkirakan.
5 Cara pemasangan dan pembacaan
5.1 Cara pemasangan
5.1.1 Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan pemasangan alat pengukur regangan harus mengikuti pelaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Lakukan pengeboran, dengan diameter lubang antara 100-150 mm sampai kedalaman ± 2 meter dibawah bidang gelincir yang diperkirakan sesuai ketentuan 2.2.3;
b) Pastikan bahwa lubang bor telah mencapai kedalaman yang direncanakan dengan analisis berdasarkan ketentuan buku standar Metode Pencatatan dan Intepretasi Hasil Pemboran Inti sesuai SNI 03-2436-1991.
c) Siapkan pipa pengukur regangan, pipa penyambung, pipa penutup, pita perekat, bahan pengisi rongga antar pipa dengan dinding lubang bor serta alat bantu lainnya seperti penjepit, tambang plastik;
d) Siapkan alat baca pengukur regangan sebelum dipergunakan, sesuai dengan ketentuan pada sub-sub pasal 5.2.1. butir b).
5.1.2 Pemasangan alat ukur regangan tanah
Pemasangan alat ukur regangan tanah di bawah permukaan ini harus dilaksanakan di luar daerah longsoran sebagai berikut:
a) Pemasangan pipa pengukur regangan pada lubang bor, dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
(1) Sambungkan pipa pengukur regangan dengan pipa penyambung satu demi satu sesuai selang jarak pasang yang direncanakan agar mudah pemasangannya pada waktu memasukkan kedalam lubang bor.
(2) Rekatkan kabel dari pipa pengukur regangan, pada bagian luar pipa dengan pita perekat yang kedap air agar kabel tidak terkelupas sesuai sub-sub pasal 5.2.1 butir c).
(3) Tutup ujung bawah dari pipa, agar bagian dalam pipa tidak terisi oleh butiran tanah halus atau benda padat lainnya, kemudian masukkan ke dalam lubang bar sampai ujung pipa terletak di dasar lubang bor.
(4) Atur dan jaga tanda yang ada pada pipa regangan selama memasukkan pipa ke dalam lubang bar agar tetap pada pasisi sesuai arah yang dikehendaki.
(5) Potong pipa yang muncul di atas permukaan tanah sesuai keperluan, tutup lubang pipa bagian atas dengan penutup pipa dan lindungi dengan tempat pelindung yang dapat dikunci agar aman dari gangguan.
(6) Atur dan urutkan terminal kabel masingmasing aiat ukur regangan di bawah permukaan tanah sesuai kedalamnannya, agar dengan mudah pengukurannya.
Pd T-XX-XXXX-XX
4 dari 14
(7) Ukur dan catat hasil pembacaan dari masing-masing alat ukur regangan tersebut pada lembar data dan hasil pengukuran ini merupakan pembacaan awal yang akan dipakai sebagai pembanding dengan pembacaan berikutnya.
5.2 Cara pembacaan
5.2.1 Tahap persiapan
Tahap persiapan, dilakukan sebagai berikut :
a) Pastikan bahwa alat baca, menunjukkan tegangan sebesar antara 7 - 9 volt.
b) Pastikan penunjuk pembacaan menunjukkan angka "0", kalau tidak maka harus diatur sampai angka menunjukkan "0" dengan cara memutar sekrup pengatur pada alat baca.
5.2.2 Tahap pembacaan
Pada tahap pembacaan, dilakukan sebagai berikut .
a) Hidupkan alat baca pengukur regangan dengan menekan tombol daya pada alat baca pengukur regangan.
b) Hubungkan terminal kabel dari alat ukur regangan dengan terminal masuk pada alat baca pengukur regangan.
c) Baca dan catat nilai regangan yang terukur pada posisi "I" atau ( A ).
d) Baca dan catat nilai regangan yang terukur pada posisi "II" atau ( B ).
e) Lakukan pengukuran seperti pada langkah sub-sub pasal 5.2.2 butir b) sampai butir d) untuk setiap alat ukur regangan tanah tersebut.
f) Pengukuran regangan tanah ini, dapat dilakukan setiap hari, 1 minggu sekali atau 1 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.
5.3 Cara perhitungan
Pada tahap perhitungan ini, yang dilakukan ialah memasukkan nilai baca dari hasil pengukuran dengan alat ukur regangan tanah sesuai pada langkah 3.2.2 dan masukkan ke dalam rumus sebagai berikut :
� 1 - { ( I - II ) / 2 - Ao }
dengan pengertian: � 1 adalah regangan yang terjadi Ao adalah nilai pembacaan awal I adalah nilai pembacaan pada posisi "I" II adalah nilai pembacaan pada posisi "II" Contoh perhitungan
Ao = 600 x 10�6
I = 1300 x 10�6
II = -900 x 10�6
}2/){(1 AoIII −−=�
66 106002/10)}900(1300{( −−
×−×−−=
66 106002/10)9001300{( −−
×−×+=
610500 −
×=
Pd T-XX-XXXX-XX
5 dari 14
6 Laporan pekerjaan
Pemasangan alat ukur regangan di bawah permukaan tanah tersebut dilaporkan dalam lembar laporan pemasangan alat sebagai berikut:
a) Nama proyek, lokasi proyek.
b) Nomor lubang, tanggal pemasangan, kode alat.
c) Nama petugas dan penanggung jawab.
d) Elevasi ujung pipa dan muka air tanah.
e) Kedalaman penempatan tiap tiap instrumen yang dipasang.
f) Tanggal pembacaan awal.
g) Lampiran data hasil pengukuran.
Pd T-XX-XXXX-XX
6 dari 14
Lampiran A (informatif)
Gambar-gambar
Gambar A.1 Contoh bagan alir pemasangan dan pembacaan alat ukur regangan tanah
Pd T-XX-XXXX-XX
7 dari 14
� Juli 1990 + Agust 1990 � Sept 1990 � Ok 1990 X Nov 1990 ∇ Des 1990
Gambar A.2 Contoh grafik regangan tanah di Margoyoso
Pd T-XX-XXXX-XX
8 dari 14
Gambar A.3 Contoh pemasangan alat ukur regangan tanah pada beberapa lubang bor
Gambar A.4 Contoh pemasangan alat ukur regangan tanah
Pd T-XX-XXXX-XX
9 dari 14
Gambar A.5 Contoh tempat terminal kabel alat ukur regangan
Pd T-XX-XXXX-XX
10 dari 14
di bawah permukaan tanah
Gambar A.6 Contoh unit alat baca pengukur regangan tanah
Pd T-XX-XXXX-XX
11 dari 14
Lampiran B (informatif)
Tabel contoh formulir isian
Tabel B.1 Contoh laporan pemasangan alat pengurur regangan
Pd T-XX-XXXX-XX
12 dari 14
Tabel B.2 Contoh analisa hasil pengukuran regangan tanah
Analisa Hasil Pengukuran Regangan Tanah di MARGOYOSO DH – 3 Bulan : Desember 1990 Tanggal : 17 Diukur oleh : Haryadi Djamal/Suprijatin
Depth Kedalaman Hasil Pengukuran Pengukuran Selisih Nilai
Akhir Awal Kumulatif [m] [m] I [A] II [B] An=(I-II) [A 0] [An–Ao]