Top Banner
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................... .................................................................... .. 2 AGENDA ACARA RAT KOPERASI BHAKTI YASA BHARA ........................................................... 3 TATA TERTIB PELAKSANAAN RAT KOPERASI BHAKTI YASA BHARA .............................. 4 I. PENDAHULUAN ........................................................ .................................................................... ..... 6 1.1 LATAR BELAKANG ........................................................... ........................................................... 6 1.2 TUJUAN PENULISAN........................................................... ......................................................... 6 1.3 RUMUSAN MASALAH............................................................. ......................................................6 Undangan RAT ................................................................ .................................................................... . 7 Pengurus, keanggotaan ........................................................ ........................ .....................8 1
38

TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Aug 08, 2015

Download

Documents

Dita Aprilia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2

AGENDA ACARA RAT KOPERASI BHAKTI YASA BHARA ........................................................... 3

TATA TERTIB PELAKSANAAN RAT KOPERASI BHAKTI YASA BHARA .............................. 4

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 6

1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 6

1.2 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................... 6

1.3 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................6

Undangan RAT ..................................................................................................................................... 7

Pengurus, keanggotaan ................................................................................ .....................8

Daftar Anggota ...................................................................................................................... 9

Daftar Hadir Peserta...........................................................................................................10

BAB I TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI ..................................... ......................................13

Dasar Hukum........................................................................................................................ .13

Prosedur Pendirian Koperasi .......................................................................................... 15

TAHAPAN PENGAJUAN KOPERASI YANG BERBADAN HUKUM............................... 22

Pengesahan Akta Pendirian Koperasi.......................................................................... .24Notulen Keputusan............................................................................................................... 26

BAB II PROSEDUR YANG MEMBADAN HUKUMKAN................................................................ 27

Pelayanan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi..................................................... 28

III. PENUTUP .........................................................................................................................29

1

Page 2: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, serta doa dan motivasi dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya makalah penulisan yang disusun untuk persyaratan tugas softskill pada mata kuliah Ekonomi Koperasi.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah banyak membantu penyelesaian tugas ini, terutama kepada :

Semua pihak yang telah membantu ataupun memberikan dorongan baik moril maupun materil untuk menyelesaikan tugas ini .

Dalam penulisan ini saya menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, baik dalam isi maupun cara penyajiannya karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi penyempurnaan tugas ini.

Bekasi, Januari 2013

2

Page 3: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Susunan Acara Rapat :

1. Pembukaan

2. Sambutan Kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati

3. Sambutan Kapuskoppolda DIY

4. Sambutan Kadis Prindagkop Bantul

5. Istirahat

6. Sambutan Kasi Propam Polres Bantul (sebagai pengawas koperasi)

7. diadakan pemberian bantuan Beasiswa kepada pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang mendapat prestasi

8. pembagaian dorprise kepada anggota

9. Penutupan

TATA TERTIB PELAKSANAAN

3

Page 4: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI BHAKTI YASA BHARA

Pasal 1

PENDAHULUAN

Peraturan tata tertib ini berlaku untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Bhakti Yasa Bhara sebagai pelaksanaan sesuai dengan ketentuan Koperasi Bhakti Yasa Bhara.

Pasal 2PENYELENGARAAN DAN PIMPINAN RAPAT

1. Rapat Anggota Tahunan di selenggarakan oleh pengurus Koperasi Bhakti Yasa Bhara.2. Rapat dipimpin oleh ketua atau anggota pengurus yang ditunjuk oleh ketua Koperasi Bhakti Yasa Bhara.

Pasal 3ACARA POKOK RAPAT TERDIRI DARI

1. Pembacaan dan pengesahan agenda acara dan tata tertib RAT.2. Laporan pertanggung jawaban pengurus menyangkut kegiatan dan kebijaksanaan selama satu tahun kerja.3. Tanggapan anggota terhadap laporan pengurus4. Laporan badan pengawas.5. Pembacaan dan pengesahan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Koperasi (RAPBK).6. Pengaturan dan pembagian serta penggunaan Sisa Hasil Usaha (SHU).7. Hal-hal lain yang dperlukan.

Pasal 4PESERTA RAPAT

1. Rapat Anggota Tahunan dihadiri oleh seluruh anggota Koperasi Bhakti Yasa Bhara.2. Calon anggota dapat hadir didalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) akan tetapi tidak mempunyai hak suara.

Pasal 5SYAH ATAU TIDAKNYA RAT DISELENGGARAKAN

1. RAT dianggap syah apabila dihadiri 2/3 anggota yang hadir atau sekurang kurangnya setengah lebih satu dari jumlah anggota aktif.2. Apabila waktu rapat akan dimulai, ternyata quoum tidak tercapai, maka rapat ditangguhkan selambat-lambatnya 2 x 30 menit ( 1jam).

4

Page 5: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Pasal 6KEPUTUSAN RAPAT RAT

1. Keputusan rapat (RAT) sejauh mungkin diambil atas dasar musyawarah dan mufakat.2. Apabila didalam musyawarah tidak ada kesepakatan, maka keputusan di ambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir.

Pasal 7HAK SUARA

1. Setiap anggota Koptan Mekar Sawargi yang aktif memiliki hak suara dan bicara.2. Calon anggota diberi hak bicara tetapi tidak memiliki hak suara.3. Peserta yang akan menggunakan hak untuk bicara wajib menyebutkan nama, kepada pimpinan rapat.

Pasal 8LAIN-LAIN

Hal-hal yang tidak tercakup dalam tata tertib ini dapat ditentukan dan diputuskan didalam musawarah oleh rapat.

Jakarta, 16 Januari 2013

Pengurus Koperasi Bhakti yasa Bhara

PENDAHULUAN

1 .1 LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di indonesia saat ini berkembang dengan pesat karena para anggota – anggotanya terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi, hendaknya kita mengetahui ciri-ciri dari koperasi dan badan usaha koperasi.Disetiap perusaahan swasta atau pun perusahaan negeri juga memiliki koperasi yang sangatlah cukup. Yakni, sekelompok manusia yang bekerjasama guna mencapai tujuan bersama dan

5

Page 6: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

untuk kepentingan bersama. Maka instistusi inilah yang langsung akan lebih menyentuh pada upaya pengentasan kemiskinan. Dari latar belakang diatas maka saya sebagai penulis ingin membahas Tata Cara Mendirikan Koperasi.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan utama dari pembuatan makalah ini, yaitu untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang Tata Cara Mendirikan Koperasi. Selain itu untuk membantu nilai saya dalam mata kuliah ekonomi koperasi.

1. 3 RUMUSAN MASALAH

1. Dasar Hukum2. Syarat Syarat Anggota Koperasi3. Prosedur yang membadan hukumkan

KOPERASI BHAKTI YASA BHARA

POLRES BANTUL

Perihal: Penting Kepada yth.

Kapolres Bantul, Ka Disprindagkop Bantul, Ka Dekopinda Bantul, Direktur KJA Nur Aini, Kapuskoppolda DIY, Wakapolres Bantul, para Kabag, para Kasat, para Kapolsek Kaprimkopol resor Bantul dan anggota Primkopol jajaran Polres Bantul

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara pada pertemuan yang akan kami laksanakan pada :

6

Page 7: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Hari : RabuTanggal : 16 Januari 2013Waktu : 09.00 wib s/d 12.00 wibTempat : Gedung Dakwah Muhammadiyah Acara : Rapat Akhir Tahun Koperasi Bhakti Yasa Bhara Tutup Buku Tahun 2012

Dimohon kehadirannya Bapak/Ibu tpat pada waktunya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

TTD

Dra. Dewi Hartati

Nama Koperasi : “ KOPERASI BHAKTI YASA BARA”

Ketua Koperasi : Dra. Dewi Hartati

Pengurus :

- Agus Diantoro

- Eka putri

- Rika Dewi

- Trirohmah

- Dian Eriska

- Anggi Apriliani

- Lutfi Aditya

- Sri Setya

7

Page 8: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Panitia pembentukan Koperasi :

Ketua : Dra. Dewi Hartati

Wakil Ketua : Eka Putri

Sekretatis : Dian Eriska

Bendahara :Sri Setya

Pengawas Koperasi : Kasi Propam Polres Bantul

DAFTAR ANGGOTA KOPERASI SAMPAI AKHIR TAHUN2012

NO. NAMA ANGGOTA JABATAN KET

1 Baron Respati Ketua Koperasi Aktif

2 Ria Heryati Sekertaris Aktif

3 Lidya Fitriani Dewi Bendahara Aktif

4 Fadli Gartanas Ketua Pengawas Aktif

5 Ronald Wirahadi Pengawas Anggota Aktif

6 Agung Prasetyo Pengawas Anggota Aktif

7 Marjuki Endang S. Anggota Aktif

8 Aprilia Anggota Aktif

9 Titik Hartati Anggota Aktif

10 Dimas Mulyadi Anggota Aktif

11 Sukmawidi Anggota Aktif

12 Lina Iskandar Anggota Aktif

8

Page 9: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

13 Ferdi Wirahadi Anggota Aktif

14 Fina H. Anggota Aktif

15 AyuSiswati Anggota Aktif

16 Dede R. Anggota Aktif

17 Rully Fitri Agustin Anggota Aktif

18 Dian Anggraeni R. Anggota Aktif

19 Sri Handayani Anggota Aktif

20 Agus Budi Anggota Aktif

21 Yanti Irsandi Anggota Aktif

22 Renni Silviani Anggota Aktif

23 Ibrahim Anggota Aktif

24 Faridin Anggota Aktif

25 Ria S. AnggotaAnggota Aktif

26 Arni Anggota Anggota Aktif

27 Made Gede Anggota Aktif

28 Tia Gumiwa Anggota Aktif

9

Page 10: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

DAFTAR HADIR PESERTA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN ( RAT )

KOPERASI BHAKTI YASA BHARA

16 JANUARI 2013

NO. NAMA PESERTA JABATAN PARAF1      2      3      4      5      6      7      8      9      

10      11      12      13      14      15      16      17      18      19      20      21      22      23      24      25      26      27      28      29      30      

10

Page 11: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Notulen

Rapat anggota tahunan primer Koperasi Bhakti Yasa Bhara Polres Bantul diadakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah jalan Ahmad Yani No. 31 Bantul, Rabu, 16 Januari 2013 pukul 09.00 wib. Rapat ini diselanggarakan dalam rangka tutup buku tahun 2012 dan laporan pertanggungjawaban koperasi. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat menyampaikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Hadir dalam rapat ini adalah Kapolres Bantul, Ka Disprindagkop Bantul, Ka Dekopinda Bantul, Direktur KJA Nur Aini, Kapuskoppolda DIY, Wakapolres Bantul, para Kabag, para Kasat, para Kapolsek Kaprimkopol resor Bantul dan anggota Primkopol jajaran Polres Bantul.

Pengurus Koperasi Bhakti Yasa Bhara berjumlah 8 orang dengan anggota sejumlah 1531 orang. Biarpun pengurusnya terbatas namun koperasi masih tetap bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal.

Sambutan Kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati yang intinya, Primkopol sebagai badan usaha koperasi yang ada di lingkungan Polri sesuai dengan keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/53/X/2002 untuk saat ini di maksudkan agar para pengurus lebih profesional dalam mengelola koperasi. Namun demikian walaupun koperasi sudah mandiri, koperasi bertugas dan bertanggungjawab moral kapada institusi Polri untuk membantu kesatuan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota koperasi beserta keluarga.

Kapolres juga berharap, pengurus Primkopol Resor Bantul untuk : mengelola Koperasi secara Profesional dengan mengedepankan rasa tanggungjawab, penerapan manajemen yang baik, kejujuran dan transparansi dalam menjalankan usahanya. Meningkatkan pemodalan untuk mencukupi kebutuhan anggota. Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan membuka akses seluas luasnya kepada pelaku ekonomi dari luar untuk membangun jaringan kemitraan dengan pihak lain sehingga perkembangan koperasi menjadi lebih besar. Dan suatu kemajuan besar bahwa koperasi dapat menurunkan jasa pinjaman dari sebelum bulan maret 2011 sebesar 1,5 % menjadi 1 % sampai saat ini, akan tetapi masih bisa memberikan kenaikan SHU dari tahun 2011 sebesar naik kurang lebih 13,7 %. Dengan demikian koperasi benar benar dapat menjadi unggulan dan harapan bagi kesejahteraan anggota. Selanjutnya untuk anggota hendaknya dapat berperan aktif dalam menumbuh kembangkan koperasi. Peran serta

11

Page 12: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

tersebut diwujudkan dengan penguatan modal koperasi yang berasal dari dalam anggota sendiri.

Pada kesempatanya Kapuskoppolda DIY dalam sambutanya juga memberikan apresiasi yang setingi tingginya kepada Koperasi Bhakti Yasa Bhara Polres Bantul karena koperasi ini pertama yang bisa melaksanakan RAT, ini karena dukungan penuh Kapolres Bantul. Koperasi Bantul adalah koperasi yang terbaik saat ini se Polda DIY, katanya.

Kadis Prindagkop Bantul dalam sambutanya juga mengatakan bahwa dari hasil penilaian tahunan, Koperasi Polres Bantul adalah yang terbaik pada saat ini dan merupakan salah satu koperasi yang besar di Kab. Bantul, aktifitasnya bagus tidak semua koperasi seperti ini, katanya.

Selanjutnya RAT dilanjukan dengan Laporan pertanggungjawaban yang disampaikan KaPrimkopol Polres Bantul dan laporan hasil pemeriksaan Koperasi oleh Kasi Propam Polres Bantul sebagai pengawas Koperasi.

Dalam rapat ini juga diadakan pemberian bantuan Beasiswa kepada pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang mendapat prestasi sebanyak 104 pelajar. RAT ditutup dengan pembagaian dorprise kepada anggota. Rat selesai dalam keadaan aman dan tertip pada pukul 12.00 wib.

12

Page 13: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

BAB I

TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI

TATA CARAPENDIRIAN KOPERASI

I.      DASAR HUKUM

Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

1. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akte Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar;

2. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;

3. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 98/Kep/KEP/KUKM/X/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akte Pendirian Koperasi;

4. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama.

5. Sebelum mendirikan koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak dan kewajibannya sebai anggota koperasi ( pasal 3 dan pasal 4).

6. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan koperasi primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk koperasi sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 koperasi melalui wakil-wakilnya (pasal 5 ayat 1).

7. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh pejabat Dinas/Instansi/Badan yang membidangi Koperasi setempat sesuai domisili anggota ( pasal 5 ayat 3), dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk: memberi arahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat akta

13

Page 14: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

koperasi setempat, selain itu apabila memungkinkan rapat penbentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi.

8. Dalam rapat pembentukan akan dibahas mengenai anggaran dasar koperasi yang memuat antara lain ( pasal 5 ayat 5 ): Nama kedudukan dan tempatkedudukan, maksud dan tujuan, jenis koperasi dan bidang usaha, keanggotaan, rapat anggota, pengurus,pengawas dan pengelola, permodalan, jangka waktu, dan sisa hasil usaha.

9. pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat dibuat oleh para pendiri (dalam hal diwilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh notaris pembuat akta koperasi ( pasal 6 ayat 1 ).

10. Selanjutnya notaris atau kuasa pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang ber4wenang dengan dilampirkan ( pasal 7 ayat (1) :

2 rangkap salinan akta pendirian bermeterau cukup. Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandatangani Notaris. Surat bukti bersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar

simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri. Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan RAPB.

Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan.9. pejabat yang berwenang akan melakukan penelitian terhadap materi anggaran dasar yang diajukan (pasal 8 ayat 2), pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (pasal 8 ayat 2).

11. apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat-lambatnya 3 bulan sejak berkas diterima lengkap (pasal 9 ayat 2).

12. Jika permohonan ditolak maka keputusan penolakan dan alasannya dissampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 bulan sejak permohonan diajukan (pasal 12 ayat 1).

13. Terhadap penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulamng pengesahan akta pendirian koperaswi dalam jangka waktu paling lama satu bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling lambat 1 bulan (pasal 12 ayat 2).

14

Page 15: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Prosedur pendirian kooperasi

KoperasiSuatu koperasi hanya dapat didirikan bila memenuhi persyaratan dalam mendirikan koperasi. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 104.1/Kep/M.Kukm/X/2002 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, adalah sebagai berikut :

a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama;

b. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut pada huruf a adalah Warga Negara Indonesia, cakap secara hukum dan maupun melakukan perbuatan hukum;

c. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi, dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi anggota.

d. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi;

e. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi.

Selain persyaratan diatas, perlu juga diperhatikan beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembentukan koperasi yang dikemukakan oleh Suarny Amran et.al (2000:62) antara lain sebagai berikut :

a. Orang-orang yang akan mendirikan koperasi dan yang nantinya akan menjadi anggota koperasi hendaknya mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Artinya tidak setiap orang dapat mendirikan dan atau menjadi anggota koperasi tanpa didasarkan pada adanya keje-lasan mengenai kegiatan atau kepentingan ekonomi yang akan dijalan-kan. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan, memiliki profesi atau usaha yang sama, sedangkan kepentingan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang sama.

b. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekono-mi. Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efisien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan mem-perhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.

c. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi. Hal tersebut dimaksudkan agar kegiatan usaha koperasi dapat segera dilaksanakan tanpa menutu ke-mungkinan memperoleh bantuan, fasilitas

15

Page 16: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

dan pinjaman dari pihak luar.

d. Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan agar tercapai efektivitas dan efisiensi dalam pe-ngelolaan koperasi. Perlu diperhatikan mereka yang nantinya ditunjuk/ dipilih menjadi pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan, agar koperasi yangdidirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan

Setelah persyaratan terpenuhi para pendiri kemudian mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk mengadakan rapat pembentukan koperasi, setelah memiliki bekal yang cukup dan telah siap para pendiri melakukan rapat pembentukan koperasi yang dihadiri dinas koperasi dan pejabat lainnya, pendirian koperasi tidak sampai disana karena lembaga koperasi yang telah didirikan perlu disahkan badan hukumnya. Penjelasan lebih lanjut mengenai tahapan-tahapan tersebut diuraikan di bawah ini :A. Tahap persiapan pendirian koperasi

Sekelompok orang bertekad untuk mendirikan sebuah koperasi terlebih dahulu perlu memahami maksud dan tujuan pendirian koperasi, untuk itu perwakilan dari pendiri dapat meminta bantuan kepada Dinas Koperasi dan UKM ataupun lembaga pendidikan koperasi lainnya untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan serta pelatihan mengenai pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan prospek pengembangan koperasi bagi pendiri. Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan perkoperasian, para pendiri sebaiknya membentuk panitia persiapan pembentukan koperasi, yang bertugas :

a. Menyiapkan dan menyampaikan undangan kepada calon anggota, pejabat pe- merintahan dan pejabat koperasi.

b. Mempersiapakan acara rapat.

c. Mempersiapkan tempat acara.

d. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pembentukan koperasi.

B. Tahap rapat pembentukan koperasi

Setelah tahap persiapan selesai dan para pendiri pembentukan koperasi telah memiliki bekal yang cukup dan telah siap melakukan rapat pembentukan koperasi. Rapat pembentukan koperasi harus dihadiri oleh 20 orang calon anggota sebagai syarat sahnya pembentukan koperasi primer. Selain itu, pejabat desa dan pejabat Dinas Koperasi dan UKM dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

16

Page 17: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Hal-hal yang dibahas pada saat rapat pembentukan koperasi karyawan, dapat dirinci sebagai berikut :

a. Pembuatan dan pengesahan akta pendirian koperasi karyawan, yaitu surat keterangan tentang pendirian koperasi yang berisi pernyataan dari para kuasa pendiri yang ditunjuk dan diberi kuasa dalam suatu rapat pembentukan koperasi untuk menandatangani Anggaran Dasar pada saat pembentuk-an koperasi.

b. Pembuatan Anggaran Dasar koperasi, yaitu pembuatan aturan dasar tertulis yang memuat tata kehidupan koperasi yang disusun dan disepakati oleh para pendiri koperasi pada saat rapat pembentukan.

Konsep Anggaran Dasar koperasi sebelumnya disusun oleh panitia pendiri, kemudian panitia pendiri itu mengajukan rancangan Anggaran Dasarnya pada saat rapat pembentukan untuk disepakati dan disahkan. Anggaran Dasar biasanya mengemukakan :

1. Nama dan tempat kedudukan, maksudnya dalam Anggaran Dasar tersebut dicantumkan nama koperasi karyawan yang akan dibentuk dan lokasi atau wilayah kerja koperasi tersebut berada.

2. Landasan, asas dan prinsip koperasi, di dalam Anggaran Dasar dikemukakan landasan, asas dan prinsip koperasi yang akan dianut oleh koperasi.

3. Maksud dan tujuan, yaitu pernyataan misi, visi serta sasaran pembentukan koperasi.

4. Kegiatan usaha, merupakan pernyataan jenis koperasi dan usaha yang akan dilaksanakan koperasi. Dasar penentuan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi para karyawan anggotanya. Misalnya, koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa atau koperasi serba usaha.

5. Keanggotaan, yaitu aturan-aturan yang menyangkut urusan keanggotaan koperasi. Urusan keanggotaan ini dapat ditentukan sesuai dengan kegiatan usaha koperasi yang akan dibentuknya. Biasanya ketentuan mengenai keanggotaan membahas persyaratan dan prosedur menjadi anggota ko-perasi karyawan, kewajiban dan hak-hak dari anggota serta ketentuan-ketentuan dalam mengakhiri status keanggotaan pada koperasi.

6. Perangkat koperasi, yaitu unsur-unsur yang terdapat pada organisasi koperasi. Perangkat koperasi tersebut, sebagai berikut :

· Rapat Anggota. Dalam Anggaran Dasar dibahas mengenai kedudukan rapat anggota di dalam koperasi, penetapan waktu pelaksanaan rapat anggota, hal-hal yang dapat

17

Page 18: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

dibahas dalam rapat anggota, agenda acara rapat anggota tahunan, dan syarat sahnya pelaksanaan rapat anggota koperasi.

· Pengurus. Dalam Anggaran Dasar dijabarkan tentang kedudukan pengurus dalam koperasi, persyaratan dan masa jabatan pengurus, tugas, kewajiban serta wewenang dari pengurus koperasi.

· Pengawas. Dalam Anggaran Dasar dijabarkan tentang kedudukan pengawas dalam koperasi, persyaratan dan masa jabatan pengawas, tugas serta wewenang dari pengawas koperasi.

· Selain dari ketiga perangkat tersebut dapat ditambahkan pula pembina atau badan penasehat.

7. Ketentuan mengenai permodalan perusahaan koperasi, yaitu pembahasan mengenai jenis modal yang dimiliki (modal sendiri dan modal pinjaman), ketentuan mengenai jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar oleh anggota.

8. Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), yaitu ketentuan yang membahas penjelasan mengenai SHU serta peruntukan SHU koperasi yang didapat.

9. Pembubaran dan penyelesaian, membahas tata-cara pembubaran koperasi dan penyelesaian masalah koperasi setelah dilakukan pembubaran. Biasanya penjelasan yang lebih rinci mengenai hal ini dikemukakan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau aturan lainnya.

10. Jangka waktu berdirinya koperasi.

11. Sanksi-sanksi, merupakan ketentuan mengenai sanksi yang diberikan kepada anggota, pengurus dan pengawas koperasi, karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap Anggaran Dasar atau aturan lain-nya yang telah ditetapkan.

12. Anggaran rumah tangga dan peraturan khusus, yaitu ketentuan-ketentuan pelaksana dalam Anggaran Dasar yang sebelumnya dimuat dalam Anggaran Dasar.

13.Penutup.

c. Pembentukan pengurus, pengawas, yaitu memilih anggota orang-orang yang akan dibebani tugas dan tanggungjawab atas pengelolaan, pengawasan di koperasi

d. Neraca awal koperasi, merupakan perincian posisi aktiva dan pasiva diawal pembentukan koperasi

e. Rencana kegiatan usaha, dapat berisikan latar belakang dan dasar pembentukan serta

18

Page 19: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

rencana kerja koperasi pada masa akan datang.

C. Pengesahan badan hukum

Setelah terbentuk pengurus dalam rapat pendirian koperasi, maka untuk mendapatkan badan hukum koperasi, pengurus/pendiri/kuasa pendiri harus mengajukan permohonan badan hukum kepada pejabat terkait, sebagai berikut :

a. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dulu mengajukan 

permohonan pengesahan akta pendirian secara tertulis kepada diajukan 

kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dengan

melampirkan :

1. Anggaran Dasar Koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, aslinya bermaterai)

2. Berita acara rapat pendirian koperasi.

3. Surat undangan rapat pembentukan koperasi

4. Daftar hadir rapat.

5. Daftar alamat lengkap pendiri koperasi.

6. Daftar susunan pengurus, dilengkapi photo copy KTP (untuk KSP/USP dilengkapi riwayat hidup).

7. Rencana awal kegiatan usaha koperasi.

8. Neraca permulaan dan tanda setor modal minimal Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) bagi koperasi primer dan Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah) bagi koperasi sekunder yang berasal dari simpanan pokok, wajib, hibah.

9. Khusus untuk KSP/USP disertai lampiran surat bukti penyetoran modal sendiri minimal Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah) bagi koperasi pri-mer dan Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) bagi koperasi sekunder yang berupa deposito pada bank pemerintah.

10. Mengisi formulir isian data koperasi.

11. Surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat.

19

Page 20: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

b. Membayar tarif pendaftaran pengesahan akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah).

c. Apabila permintaan pengesahaan akta pendirian koperasi telah dilakukan sesuai dengan ketetntuan di atas kepada pendiri atau kuasa pendiri diberikan bukti penerimaan.

d.Pejabat koperasi, yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan pengesahaan terhadap akta koperasi apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran dasar koperasi.

- tidak bertentangan dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, dan

- tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.

e. Pejabat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak sejak penerimaan permohonan pengesahan badan hukum dari koperasi yang bersangkutan harus telah memberikan jawaban pengesahannya. Tetapi biasanya proses pengesahan di dinas koperasi dapat selesai hanya dalam waktu 3 (tiga) minggu.

f. Bila Pejabat berpendapat bahwa Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan Undang-undang koperasi dan peraturan pelaksananya serta kegiatannya sesuai dengan tujuan, maka akte pendirian di daftar dengan nomor urut dalam Buku Daftar Umum. Kedua buah Akte Pendirian/Anggaran Dasar tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran tentang tanda pengesahan oleh Pejabat a.n Menteri.

g. Tanggal pendaftaran akte Pendirian berlaku sebagai tanggal sesuai berdirinya koperasi yang mempunyai badan hukum, kemudian Pejabat mengumumkan pengesahan akta pendirian di dalam Berita Negara Republik Indonesia

h. Buku Daftar Umum serta Akte-Akte salinan/petikan ART/AD Koperasi dapat diperoleh oleh pengurus koperasi dengan mengganti biaya fotocopy dan harus dilegalisir oleh Pejabat Koperasi yang bersangkutan. Biaya yang dikenakan untuk hal di atas adalah Rp. 25.000

i. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.

20

Page 21: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

j. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan.

k. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan Ikatan Notaris Indonesia pada tanggal 4 Mei 2004 dan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor : 98/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi membuat perubahan dalam prosedur pendirian koperasi yaitu proses pembuatan akta pendirian, perubahan anggaran dasar, dan akta-akta lain berkaitan dengan koperasi sebagai badan hukum maka hal tersebut dilakukan dihadapan notaris. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan hukum kepada masyarakat.

Berdasarkan Kepmen No.98 tahun 2004, prosedur pendirian koperasi yang melibatkan notaris di dalamnya, masih mengikuti prosedur yang ada, tetapi ada beberapa tahapan yang melibatkan notaris yaitu :

a. Rapat pembentukan koperasi selain mengundang minimal 20 orang calon anggota, pejabat desa, pejabat dinas koperasi hendaknya mengundang pula notaris yang telah ditunjuk pendiri koperasi, yaitu notaris yang telah berwenang menjalankan jabatan sesuai dengan jabatan notaris, berkedudukan di wilayah koperasi itu berada (dalam hal ini berkedudukan di Kabupaten Simalungun), serta memiliki sertifikat tanda bukti telah mengikuti pembekalan di bidang perkoperasian yang ditandatangani oleh menteri koperasi dan UKM RI.

b. Notaris yang telah membuat akta pendirian koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kemudian membacakan dan menjelaskan isinya kepada para pendiri, anggota atau kuasanya sebelum menanda-tangani akta tersebut.

c. Kemudian akta pendirian koperasi yang telah dibuat notaris pembuat akta koperasi disampaikan kepada pejabat dinas koperasi untuk dimintakan pengesahannya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

21

Page 22: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

TAHAPAN PENGAJUAN KOPERASI YANG BERBADAN HUKUM

1. RAPAT PEMBENTUKAN2. PENGAJUAN BERKAS PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI3. PENINJAUAN LAPANGAN

1.      RAPAT PEMBENTUKAN

a. Koperasi Primer dihadiri minimal 20 orang, dan untuk Koperasi Skunder minimal 3 (tiga) Koperasi yang telah berbadan hokum yang diwakili oleh kuasanya.

b. Dihadiri Pejabat Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang; c. Yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain : 1) Nama dan kedudukan koperasi; 2) Keanggotaan; 3) Usaha yang akan dijalankan; 4) Permodalan; 5) Pemilihan Pengurus dan Pengawas; 6) Konsep Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

2.      PENGAJUAN BERKAS PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI.

PERSYARATAN :

a. Permohonan Pengesahan Akte Pendirian Koperasi bermeterai Rp. 6.000,- b. Petikan Berita Acara Rapat Pendirian/Pembentukan Koperasi; c. Neraca Awal; d. Tanda Bukti Setoran Anggota e. Daftar hadir Rapat Pembentukan. f. Daftar Nama Pendiri; g. Fotokopi KTP Pendiri; h. Akte Pendirian dari Notaris; i. Rencana Awal Kegiatan Usaha; j. Biodata Pengurus dan Penagawas; k. Surat Keterangan status Kantor; l. Daftar Inventaris kantor

22

Page 23: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

3.      PENINJAUAN LAPANGAN.

DICEK KE LAPANGAN (SEKRETARIAT KOPERASI) OLEH TIM BADAN HUKUM KOPERASI

HASIL TIM PENINJAUAN LAPANGAN :

Apabila sudah memenuhi persyaratan baik administrasi maupun kelengkapan di lapangan maka diterbitkan Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum.

Apabila ada kekurangan, untuk dilengkapi dahulu, sampai batas waktu paling lama 3 bulan, kalau lebih dari 3 bulan maka berkas dikembalikan kepada Koperasi.

Langkah-langkah dalam pembentukan Koperasi.1. Rapat Persiapan

Sebelum diadakan rapat pembentukan koperasi, para pendiri wajib mengadakan rapat persiapan

yang membahas semua hal yang berkaitan dengan rencana pembentukan koperasi meliputi

antara lain penyusunan rancangan anggaran dasar/materi muatan anggaran dasar (AD),

anggaran rumah tangga (ART) dan hal lain yang diperlukan untuk pembentukan koperasi.

Dalam rapat persiapan pembentukan koperasi dilakukan penyuluhan koperasi oleh pejabat dari

instansi yang membidangi koperasi kepada para pendiri.

2. Rapat Pembentukan

Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua puluh orang pendiri,

sedangkan rapat pembentukan koperasi sekunder dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi

yang diwakili oleh orang yang telah diberi kuasa berdasarkan keputusan rapat anggota (RA)

koperasi bersangkutan.

Rapat pembentukan koperasi dipimpin oleh seorang atau beberapa orang dari pendiri atau kuasa .

Rapat pembentukan dihadiri oleh pejabat yang berwenang.

Dalam rapat pembentukan dibahas antara lain mengenai pokok-pokok materi muatan anggaran

dasar koperasi dan susunan nama pengurus dan pengawas yang pertama.

Anggaran dasar memuat sekurang-kurangnya daftar nama pendiri : nama dan tempat kedudukan;

jenis koperasi; maksud dan tujuan; bidang usaha; ketentuan mengenai keanggotaan, rapat

anggota, pengurus, pengawas, pengelola, permodalan, jangka waktu berdirinya, pembagian sisa

hasil usaha, pembubaran dan ketentuan mengenai sanksi.

Pelaksanaan rapat pembentukan koperasi wajib dituangkan dalam Berita Acara rapat pendirian

koperasi atau notulen rapat pendirian koperasi.

Berita acara rapat pembentukan koperasi atau notulen rapat pembentukan koperasi

ditandatangani oleh pimpinan rapat serta satu orang wakil anggota dan pejabat yang hadir

sebagai saksi dalam rapat pembentukan.

Dengan adanya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI No.

98/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Notaris sebagai Pembuat Akta Koperasi, maka akta pendirian

yang berisi anggaran dasar koperasi dapat dibuat oleh notaris yang telah memiliki sertifikat

mengikuti pembekalan dibidang perkoperasian yang ditandatangani oleh Menteri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah dan berkedudukan sesuai dengan domisili kantor koperasi yang

bersangkutan.

23

Page 24: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

Para pendiri Koperasi atau kuasanya dapat mempersiapkan akta pendirian koperasi melalui bantuan Notaris pembuat Akta Koperasi.Permintaan pengesahan tersebut diajukan dengan melampirkan :Salinan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi bermaterai cukup.

Berita Acara rapat pembentukan koperasi atau notulen rapat pembentukan koperasi. Surat Kuasa.

Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri.

Neraca awal koperasi.Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun kedepan dan Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi.

Susunan Pengurus dan Pengawas. Daftar hadir Rapat Pembentukan. Daftar pendiri.

Untuk koperasi primer melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku dari para pendiri.Untuk koperasi sekunder melampirkan Keputusan Rapat Anggota masing-masing koperasi pendiri tentang persetujuan pembentukan koperasi sekunder dan foto copy anggaran dasar masing-masing koperasi pendiri.Daftar riwayat hidup dan pas foto para pengurus sebanyak dua buah ukuran 4 x 6.Pejabat yang berwenang wajib melakukan penelitian dan verifikasi terhadap materi anggaran dasar yang akan disyahkan.Materi anggaran dasar tersebut tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.Pejabat yang berwenang melakukan pengecekan terhadap koperasi yang bersangkutan untuk memastikan keberadaan koperasi tersebut terutama yang berkaitan dengan domisili/alamat koperasi, kepengurusan koperasi, usaha yang dijalankan dan keanggotaan koperasi.Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan bersamaan pada waktu penyusunan akta pendirian.Dalam hal hasil penelitian dan pengecekan pejabat menilai koperasi tersebut layak untuk disahkan, maka pejabat mengesahkan akta pendirian koperasi tersebut.Nomor dan tanggal Surat Keputusan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi merupakan nomor dan tanggal perolehan status Badan Hukum Koperasi.Surat Keputusan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi disampaikan secara langsung kepada kuasa pendiri.Surat Keputusan Akta Pendirian Koperasi yang diterbitkan oleh Pejabat ditingkat Propinsi dan Kabupaten/kota ditembuskan dan dikirimkan kepada Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI.

24

Page 25: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Surat Keputusan Pengesahan tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia melalui Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI.

25

Page 26: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Notulen Keputusan :

Notulen rapat anggota perubahan anggaran dasar koperasi yang ditandatangani oleh pimpinan rapat dan sekretaris rapat atau salah seorang peserta rapat apabila rapat perubahan anggaran dasar tidak dihadiri Notaris. Contoh lampiran 12(2) Perubahan anggaran dasar koperasi tidak dapat dilakukan apabila Koperasi sedang dinyatakan pailit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali atas persetujuan dari pengadilan. Pasal 15(1) Materi perubahan anggaran dasar koperasi dapat menyangkut beberapa hal sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan koperasi.(2) Perubahan anggaran dasar koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha, penggabungan atau pembagian koperasi wajib mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang.(3) Permintaan pengesahan perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud ayat (2), diajukan secara tertulis oleh Pengurus kepada pejabat yang berwenang. Pasal 16(1) Dalam hal akta perubahan anggaran dasar koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha koperasi yang dibuat oleh Notaris, pengajuan permintaan pengesahannya harus melampirkan : 17

26

Page 27: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

BAB II

Prosedur Membadan Hukumkan

STANDART OPERASIONAL PROSEDURPELAYANAN PERIJINAN PERKOPERASIANI. PELAYANAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN  KOPERASI

1. a. Penyuluhan tentang Perkoperasian.Sekelompok orang berkumpul minimal 40 orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama wajib memahami pengertian, nilai dan prinsip–prinsip Koperasi.

b. Penyuluhan dilakukan oleh Pejabat dari instansi yang membidangi Koperasi

2.. Rapat Pembentukan/Pendirian Koperasi :

a. Rapat dipimpin oleh seorang atau beberapa Pendiri atau Kuasa Pendiri dan dihadiri oleh Pejabat yang membidangi Koperasi sesuai tingkatnya dan dihadiri pula oleh NPAK.

b. Materi pokok bahasan antara lain :Pokok-pokok materi muatan Anggaran Dasar Koperasi; Susunan Nama Pengurus dan Pengawas yang pertama.

c. Membuat berita acara atau notulen rapat pendirian Koperasi.

3. Menghadap Notaris Pembuat Akta Koperasi.

4. Pengajuan permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi oleh Para Pendiri atau Kuasa Pendiri dengan lampiran kelengkapan administrasi kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur.

5.Penelitian atau verifikasi terhadap materi anggaran dasar yang akan disahkan oleh Pejabat yang berwenang.

6. Penelitian lapangan terhadap Koperasi yang akan didirikan terutama yang berkaitan dengan domisili/alamat, kepengurusan, usaha yang dijalankan dan keanggotaannya oleh Pejabat yang berwenang.

7. Penyerahan Badan Hukum Koperasi oleh Pejabat yang berwenang.

Akta Pengesahan Badan Hukum Oleh Dinas Koperasi Pembuatan atau penyusunan Akta Pendirian Koperasi tersebut dibuat di

ahadapan dan atau oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi dimaksud.VIII. Selanjutnya Notaris atau Kuasa Pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang yaitu :

Untuk Koperasi Primer dan sekunder yang anggotanya tersebar lebih dari 1 (satu) provinsi adalah Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM.

Untuk Koperasi Primer yang anggotanya meliputi satu provinsi adalah Kepala Dinas/Kantor/badan yang menangani urusan perkoperasian provinsi setempat.

27

Page 28: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

Untuk Koperasi Primer yang anggotanya meliputi satu Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas/Kantor/Badan yang menangani urusan perkoperasian Kabupaten/Kota setempat.

IX. Pejabat yang berwenang akan melakukan :Penelitian terhadap materi Anggaran dasar yang diajukan.Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut.

X. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap.

XI. Jika permohonan ditolak maka keputusan penolakan dan alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan.

XII. Terhadap penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling lambat 1 (satu) bulan dan merupakan keputusan akhir.

PELAYANAN PENGESAHAN AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

1. Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

a. materi rapat menyangkut beberapa hal sesuai kepentingan dan kebutuhan Koperasi.

b. membuat Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi atau Notulen Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang ditandatangani oleh Pimpinan rapat atau Sekretaris rapat apabila tidak dihadiri oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi.Menghadap Notaris Pembuat Akta Koperasi.

2..

Mengajukan pengesahan kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur apabila perubahan anggaran dasar Koperasi menyangkut perubahan bidang usaha, penggabungan atau pembagian Koperasi dengan kelengkapan administrasi.

3. Penelitian terhadap materi perubahan anggaran dasar yang akan disahkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur.

4. Pengajuan permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi oleh Para Pendiri atau Kuasa Pendiri dengan lampiran kelengkapan administrasi kepada Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur.

5. Penelitian lapangan terhadap Koperasi yang akan melaksanakan perubahan anggaran dasar terutama yang berkaitan dengan perubahan usaha yang dijalankan atau perluasan keanggotaan lintas Kabupaten/Kota.

6.Penyerahan Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi oleh Pejabat yang berwenang.

28

Page 29: TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI.docx

III. PENUTUP

Demikian laporan singkat ini kami buat, semoga dapat memberikan informasi kepada anggota dan pengguna jasa Koperasi Bintang Bhakti Yasa Bhara. Akhirnya tiada gading yang tak retak, kami selaku manusia dapat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kehilafan baik dalam pelayanan maupun kinerja Koperasi Bhakti Yasa Bhara. Kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami terima guna perbaikan dan peningkatan kinerja Koperasi Bhakti Yasa Bhara.

29