Top Banner
1 SYAMINA SYAMINA Edisi IX/ Februari 2014 Laporan Bulanan FAJAR DI FALLUJAH IRAK Fajar di Fallujah Irak 1 Jangan Memperkeruh Suasana 22 Tanya Jawab Polik 33 ABOUT US Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected]. Seluruh laporan kami bisa didownload di website: www.syamina.org D i awal tahun 2014 ini kelompok Jihadi Sunni yang dimotori oleh Daulah Islam Irak dan Syam (Islamic State of Irak and Syam, ISIS) bersama para pejuang suku- suku Sunni berhasil merebut dan mengontrol Fallujah dan sebagian Ramadi dua kota penng di barat Baghdad ibukota Irak. Dua kota tersebut masuk dalam wilayah provinsi Anbar yang merupakan provinsi terbesar yang berbatasan langsung dengan Suriah, Yordania, Arab Saudi dan menjadi basis kaum Sunni di Irak. 1 1. Laporan BBC, Is Irak losing control of its biggest province?, lihat hp://www. bbc.co.uk/news/world-middle-east-25588623
36

Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

Mar 05, 2019

Download

Documents

doanphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

1

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

FAjAr dI FALLujAh IrAk

Fajar di Fallujah Irak 1

jangan Memperkeruh Suasana 22

Tanya Jawab Politik 33

ABOuT uS

Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected].

Seluruh laporan kami bisa didownload di website: www.syamina.org

Di awal tahun 2014 ini kelompok Jihadi Sunni yang

dimotori oleh Daulah Islam Irak dan Syam (Islamic

State of Irak and Syam, ISIS) bersama para pejuang suku-

suku Sunni berhasil merebut dan mengontrol Fallujah dan

sebagian Ramadi dua kota penting di barat Baghdad ibukota

Irak. Dua kota tersebut masuk dalam wilayah provinsi

Anbar yang merupakan provinsi terbesar yang berbatasan

langsung dengan Suriah, Yordania, Arab Saudi dan menjadi

basis kaum Sunni di Irak.1

1. Laporan BBC, Is Irak losing control of its biggest province?, lihat http://www.bbc.co.uk/news/world-middle-east-25588623

Page 2: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

2

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Sebagaimana dikabarkan oleh beberapa media pada hari Jum’at 3 Januari 2014, ISIS telah mengibarkan benderanya di Falujjah menandai kontrolnya terhadap kota tersebut. “Pada saat ini, tidak ada kehadiran negara Irak di Fallujah,” kata seorang wartawan lokal yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia takut akan keselamatannya. “Polisi dan tentara telah meninggalkan kota itu, al-Qaeda telah menurunkan semua bendera Irak dan membakarnya, dan telah mengibarkan benderanya sendiri di semua bangunan.”1

Pada hari Jum’at itu ISIS menyelenggarakan sholat Jum’at di luar masjid yang dihadiri oleh ribuan jamaah.2 Seorang pejuang ISIS yang bertopeng naik ke podium dan berkotbah di depan jamaah, menyatakan pembentukan sebuah “Emirat Islam” di Fallujah dan menjanjikan untuk membantu warga melawan pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan sekutu Iran-nya. “Kami tidak ingin menyakiti anda. Kami tidak ingin mengambil harta benda anda”, kata pria itu kepada jamaah, menurut wartawan yang hadir dalam sholat tersebut. “Kami ingin anda membuka kembali sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga dan kembali ke kehidupan normal anda.”3

1 Laporan The Washington Post, Al-Qaeda-linked force captures Fallujah amid rise in violence in Irak, Lihat http://www.washingtonpost.com/world/al-qaeda-force-captures-fallujah-amid-rise-in-violence-in irak/2014/01/03/8abaeb2a-74aa-11e3-8def-a33011492df2_story.html2 Ibid3 Ibid

komentar Barat terhadap kejatuhan Fallujah

Jatuhnya Fallujah dibawah kendali kelompok perlawanan ini telah mengundang banyak komentar dari Barat khususnya publik Amerika Serikat. Bagi para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini sangat menyakitkan. Berikut ini adalah terjemahan dari sebuah artikel yang menggambarkan perasaan dua orang marinir AS veteran perang Irak terhadap kondisi Fallujah saat ini yang dimuat dalam website roanoke.com.4

dengan direbutnya kembali Fallujah oleh kelompok perlawanan, kenangan gelap menghinggapi Marinir AS

Toby Williamson dan Jack Crandall mengingat bagian mereka dalam salah satu pertempuran paling berdarah dari Perang Irak.

Fallujah adalah tempat pertempuran paling berdarah dari kampanye Amerika di Irak hampir 10 tahun yang lalu. Lebih dari 100 tentara Amerika tewas, dan hampir 600 lainnya terluka, dalam upaya untuk membersihkan kota itu dari kelompok perlawanan yang terkait dengan al-Qaida. Kelompok perlawanan itu masuk kembali pada musim dingin ini untuk merebut kota itu sekali lagi.

“Dengan melihat berita tersebut, dan apa yang terjadi di sana sekarang, adalah menyakitkan mengingat banyak nyawa yang hilang untuk mencapai tujuan mengambil kota itu kembali,” kata Toby Williamson, seorang Marinir yang pernah bertugas di Fallujah. “Sekarang itu sudah hilang, Anda bertanya, ‹tentang apakah itu semua?›”

Williamson mengatakan selama tujuh bulan keberadaannya di Fallujah diwarnai oleh serangan konstan dan pertumpahan darah.

4 Lihat halaman website pada alamat : http://www.roanoke.com/news/virginia/article_b44bb06e-ccc1-5202-8c09-f2564e3b26f7.html ,diakses pada 17 Februari 2014.

Page 3: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

3

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

“Saya percaya sepertiga dari marinir kami kehilangan nyawa mereka di provinsi Al Anbar, dan banyak diantaranya yang berada di Fallujah,” katanya. “Kami diroket dan dimortar setiap hari. Pada saat itu, hal itu merupakan alarm jam kami.”

Williamson bertugas selama pertempuran Fallujah pertama, yang dikenal sebagai Operasi Vigilant Resolve. Operasi itu, yang akhirnya dihentikan oleh AS, berlangsung pada bulan April 2004. Berikutnya pada November 2004, pasukan AS menyerang kota itu lagi untuk pertempuran kedua dan terakhir, yang dikenal sebagai Operasi Phantom Fury.

“Pertempuran itu berlangsung selama tiga minggu penuh,” kata Jack Crandall, seorang insinyur tempur Korps Marinir yang bertempur di Fallujah. “Anda bisa melakukan perjalanan melalui hampir semua wilayah kota itu, dan disana terjadi kehancuran. Saya membandingkannya dengan suatu kota di barat setelah dihantam tornado.”

Diperkirakan 1.700 gerilyawan tewas dalam pertempuran tersebut. Setelah itu, pasukan Amerika mendirikan pangkalan untuk membantu kembalinya warga sipil ke kota yang hancur itu. Pada tahun 2006, pasukan AS mengalihkan kendali atas Fallujah kepada tentara Irak.

Baik Williamson maupun Crandall keduanya mengatakan bahwa berita tentang pengambil-alihan dan jatuhnya kembali Fallujah saat ini menyentuh luka yang dalam bagi banyak tentara yang kehilangan rekan-rekan mereka dalam pertempuran tersebut.

“Ini seperti pisau yang tepat menghujam ke jantung,” kata Crandall. “Sungguh mengecewakan untuk melihat bahwa hal itu terjadi setelah begitu banyak nyawa yang melayang.”

Operasi Vigilant resolve

Pada tahun 2003, Williamson membagi waktunya sebagai prajurit cadangan Angkatan Laut dan sebagai mahasiswa ekonomi Universitas Liberty, hingga Amerika Serikat menginvasi Irak. Ia menerima tugas sebagai spesialis urusan mayat dan terbang ke Baghdad untuk mengambil peran mengerikan dalam perang tersebut.

“Tugas saya adalah pergi ke medan pertempuran dan mengambil jasad pasukan kami yang jatuh,” katanya.

Setelah tugas pertamanya, Williamson

merindukan tugas lain selain mengambil jasad

prajurit yang berlumuran darah dan pasir.

Dengan latar belakangnya di bidang ekonomi,

ia menjadi anggota dari kelompok urusan sipil

(Civilian Affairs Group, CAG).

“Saya melakukan semua yang mungkin bisa

saya lakukan di Korps Marinir dengan CAG

tersebut. Itu adalah pengalaman yang jauh

lebih positif.”

Korps Williamson dikerahkan ke Fallujah

pada Februari 2004. Dengan berbicara melalui

penerjemah, ia membantu keluarga-keluarga

yang telah kehilangan rumah atau orang-orang

terkasih mereka ke tangan al-Qaida.

“Mereka tidak melakukan permusuhan

terhadap Korps Marinir. Mereka senang kami

berada di sana,” katanya. “Mereka ingin

membantu kami, tetapi mereka terlalu takut

untuk itu.”

Gerilyawan yang menguasai Fallujah

mengatakan kepada warga bahwa siapapun

yang membantu AS akan dibunuh bersama

dengan keluarga mereka.

Page 4: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

4

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Williamson juga bertemu secara teratur

dengan Gubernur Al Anbar dan walikota

Fallujah dengan harapan membangun kembali

daerah itu setelah jatuhnya Saddam Hussein.

Gerilyawan Al-Qaida bagaikan menendang

sarang lebah pada 31 Maret 2004, ketika

mereka membunuh empat kontraktor Amerika

yang bekerja untuk Blackwater AS.

“Kami melihat orang Amerika, bahkan

bukan personal militer, dibunuh secara brutal

dan diseret melalui jalan-jalan. Tubuh mereka

dibakar dan digantung di sebuah jembatan.

Ada banyak emosi yang muncul karena hal itu.

Suatu emosional yang menginginkan untuk

menghancurkan kota itu,” kata Williamson.

“Setelah insiden Blackwater itu, ada agresi

yang demikian oleh Marinir dan itu dilakukan

segera. Seluruh pangkalan sudah siap untuk

dimobilisasi.”

Militer Amerika menerapkan Operasi

Resolve Vigilant pada bulan April 2004

untuk merebut kota itu. Ribuan tentara

mengepung Fallujah bersama dukungan udara

menghantam dari atas.

“Tank menyerbu ke medan pertempuran,

artileri menembak dari pangkalan,” kata

Williamson.

Veteran pertempuran Fallujah

membandingkan kota itu dengan New York

City karena jalan-jalannya yang rapat dan

bangunan yang berdempetan satu sama lain.

“Kondisi di kota itu tampak seperti proyek-

proyek di New York,” kata Williamson. “Ini

adalah sesuatu yang sangat rumit, taktis

mimpi buruk untuk pertempuran dari rumah

ke rumah.”

Williamson dan timnya pergi melalui jalan-jalan, mendorong warga sipil untuk melarikan diri sebelum pertempuran.

“Kami menyebar pamflet dari udara dan membunyikan pengeras suara di atas Humvee kami. Kami membantu meyakinkan banyak orang, tetapi juga karena tragedi, mereka tahu mereka harus pergi,” katanya.

Di hari ulang tahunnya, 4 Juli, Williamson menyaksikan di luar pangkalannya ketika bangunan-bangunan runtuh dalam gumpalan asap dan api.

Hampir 30 tentara AS tewas dalam Operasi Vigilant Resolve, begitu pula hampir 200 gerilyawan. Upaya militer itu juga mengakibatkan kematian sekitar 600 warga sipil, seperti dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Irak.

Foto-foto warga Irak yang terbunuh di jalan-jalan yang bersimbah darah menyebar ke seluruh dunia, memicu sentimen antiperang. Di bawah tekanan, pemerintah AS menghentikan operasi tersebut.

“Kongres menaruh sarung tangan beludru ke atas tangan besi kami,” kata Williamson. “Ini benar-benar kesempatan yang terlewatkan. Saya yakin kita mestinya bisa mengambil Fallujah dalam beberapa hari pada saat itu.”

Williamson melanjutkan pekerjaannya dengan CAG di Fallujah sampai September. Dia pulang ke Lynchburg dan kemudian mencoba untuk mencari pengiriman ketiga.

“Aku punya sesuatu untuk dilakukan setiap hari. Aku punya rasa tujuan dan nilai,” katanya. “Saya pulang ke Lynchburg, dan tidak ada satu orangpun di sini yang saya kenal. Tiba-tiba, saya merasa tidak memiliki rasa tujuan lagi.”

Page 5: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

5

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Williamson sekarang bekerja dengan Program Pahlawan Terluka Virginia (Virginia Wounded Warrior Program) untuk membantu tentara lainnya yang kembali saat mereka bertransisi ke kehidupan sipil.

Dia menceritakan beberapa kisah layanannya dengan tersenyum, mengingat seorang anak Irak yang menginginkan tidak lebih dari hanya untuk memakai kacamata hitam Williamson. Williamson membantu keluarga anak itu, setelah gerilyawan al-Qaida membunuh ayahnya.

“Saya tidak mengatakan itu untuk apa-apa. Kami melakukan beberapa hal yang baik,” katanya.

Tetapi dengan adanya gerilyawan yang membanjiri jalan-jalan di Fallujah sekali lagi, Williamson enggan untuk melihat tentara dikerahkan ke sana lagi.

“Saya tidak akan menyia-nyiakan kehidupan orang Amerika lain untuk hal itu. Mereka bukan tentara terorganisir. Ini adalah perang melawan terorisme. Ini tidak akan pernah berakhir,” katanya. “Kami tidak mengalahkan atau menghancurkan kekuatan musuh. Itu tidak terjadi. Mereka hanya kembali ke tempat-tempat gelap dan bersembunyi untuk sementara waktu. Ketika kondisi sudah jelas, mereka akan datang kembali.”

Operasi Phantom Fury

Crandall mendarat di provinsi Al Anbar Irak pada akhir Agustus 2004. Kesatuannya telah menugaskan kopral muda itu dan unitnya untuk menyapu gudang senjata dan alat peledak improvisasi (improvised explosive devices, IED) di wilayah yang telah diporak-porandakan oleh bom itu.

“Adalah tidak menjadi luar biasa untuk

berada di daerah itu yang setengah jalannya

telah dihancurkan oleh IED sebelumnya,”

katanya. “Kami berada di beberapa daerah

yang cukup panas, dan kami tahu itu. Setiap

kali kami meninggalkan garis batas, senjata

kami harus keluar.”

Pada bulan November, Crandall menerima

tugas baru - ia dan timnya harus mendukung

infanteri selama pertempuran Fallujah kedua.

Dalam upaya untuk menghindari korban

sipil seperti pada pertempuran pertama,

pasukan bekerja untuk mengevakuasi kota

itu. Sebelum Marinir menyerang, sekitar 90

persen warga sipil telah melarikan diri, seperti

dilaporkan oleh militer AS.

Seiring dengan dibersihkannya warga sipil,

musuh menyiapkan diri untuk pertempuran.

“Anda akan menemukan rumah-rumah

dengan ruangan ditumpuk dengan amunisi

setinggi kaki. Orang-orang ini sudah

membentengi posisi mereka. Mereka tahu

apa yang akan terjadi dan sudah waktunya

untuk pertunjukan,” ujar Crandall. “Saya pikir

mereka sudah cukup menyiapkan diri.”

Untuk memperlambat pasukan, gerilyawan

menghalangi jalan-jalan dengan mobil yang

ditinggalkan, puing-puing dan kawat berduri.

Gerilyawan juga menanam IED kedalam pasir,

yang dikemas dengan bahan peledak yang

cukup untuk menghancurkan sebuah Humvee

lapis baja.

Pada tanggal 7 November, pasukan Amerika

menunggu di luar kota, saat militer menghajar

gerilyawan dengan serangan udara dan artileri.

Page 6: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

6

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Keesokan harinya, Crandall dan para prajurit lainnya memasuki kota itu.

“Banyak struktur bangunan yang rusak penuh dengan lubang peluru,” katanya. “Bahkan beberapa masjid di kota itu hancur.”

Setiap hari, para prajurit pergi dari satu rumah ke rumah lainnya untuk mencari gerilyawan.

“Banyak Marinir tewas karena jebakan. Mereka harus masuk, menginjak kabel pemicu, dan karenanya terjadilah hal itu,” kata Crandall.

Dengan detektor logam di tangan, Crandall menemukan banyak IED tersembunyi di jalan-jalan. Ketika menggali dibawah puing-puing, ia menemukan bom yang siap meledak terpasang ke ponsel.

“Yang akan mereka lakukan adalah menghubungkan sinyal. Mereka memasang alat itu di sana untuk kami, dengan kondisi aktif dan siap untuk meledak,” katanya. “Anda ingin merasa takut, tetapi Anda tidak punya waktu. Anda hanya harus bereaksi, menjinakkannya dan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.”

Saat Crandall melaju melalui jalan-jalan dalam suatu konvoi, sebuah IED meledak tepat di belakang Humvee-nya.

“Anda melihat seluruh jalan hanya bisa ditelan puing-puing,” katanya.

Dengan kendaraan yang terbalik, para prajurit turun dari kendaraannya mencari siapapun yang memasang bom tersebut.

“Kami tidak pernah menemukan orang yang memicunya,” kata Crandall.

Dalam waktu tiga minggu, tentara AS menewaskan hampir 1.500 gerilyawan yang

berafiliasi dengan al-Qaeda seperti yang dilaporkan oleh militer.

“Tepat setelah pertempuran, Anda akan melihat mayat yang tersebar di seluruh medan pertempuran,” kata Crandall.

Dalam catatan harian yang disimpan di pinggulnya, Crandall menulis, “Saya sudah cukup melihat darah, keberanian dan mayat untuk seumur hidup. Aku benci tempat ini.”

Pada tanggal 19 November, tim Crandall dan sebuah unit infanteri mencari rumah-rumah pemberontak yang tersisa. Saat dua tentara mendobrak pintu, para pemberontak yang bersembunyi di dalamnya menembak.

“Tiba-tiba, terjadi kepanikan dan tembakan datang dari segala arah,” kata Crandall. “Anda mulai mendengar marinir ini berteriak, ‹Tolong! Tolong! Kami perlu dukungan!›”

Dua tentara Amerika naik di atas atap di seberang jalan, penyemburkan peluru ke dalam rumah itu. Dengan berbaring, Crandall dan prajurit lainnya berlindung.

“Sepertinya itu berlangsung selamanya. Dan kemudian, sepertinya semuanya berjalan tenang,” katanya.

Crandall bergerak lebih mendekat untuk memberikan bantuan medis pada seorang Marinir yang terjatuh -Kopral Bradley Arms dari Charlottesville yang berusia 20 tahun, anggota tim Crandall.

Dalam buku hariannya, hari itu Crandall menulis, “Aku menangis, air mataku keluar sepanjang hari. ... Hal ini masih belum bisa menerima adik saya sudah meninggal.”

Setelah serangan mendadak, para gerilyawan melarikan diri dari belakang rumah. Seperti yang mereka lakukan, para prajurit menghujani mereka dengan semburan peluru.

Page 7: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

7

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Unit Crandall pulang ke rumah pada tanggal 1 April 2005.

“Anda mencapai apa yang Anda harus capai, tapi anda sedih bahwa Anda tidak bisa membawa semua orang pulang,” katanya.

Crandall menyimpan setumpuk bagasi pernak-pernik yang dibawa kembali dari pertempuran, termasuk rambu jalan yang penuh dengan lubang peluru, pecahan peluru dari IED dan bendera Irak yang ditandatangani oleh krunya. Dia memiliki ribuan foto mereka – para laki-laki muda dengan rambut cepak dalam sebuah adegan diselimuti kehancuran.

“Hal ini tidak akan pernah pergi. Kita mungkin memperlambatnya, tapi saya berpikir kita tidak akan pernah melihat akhir terorisme,” kata Crandall. “Anda hanya berharap bahwa hal itu berarti sesuatu.”

Banyak media yang menurunkan laporan yang menggambarkan kekecewaan para veteran AS dan keluarga tentara AS yang tewas atas jatuhnya Fallujah ke tangan kelompok Jihadi. The Register-Guard menurunkan laporan editorial pada 11 Januari 2014 yang menyatakan “Jatuhnya kota Fallujah di Irak ke kelompok perlawanan Sunni yang terkait dengan Al-Qaeda telah menyebabkan perasaan sakit mendalam bagi ribuan Marinir AS yang bertempur dalam invasi ke kota tersebut yang dipimpin AS pada tahun 2004.”5

Dalam sebuah wawancara telepon, Gary Strader ayah dari salah satu Marinir AS yang tewas dalam pertempuran Fallujah tahun 2004 yang dimuat dalam situs wbir.com mengatakan kepada 10News bahwa ia selalu mempertahankan ikatan emosional dan kepentingan pribadi pada 5 Laporan editorial The Register-Guard, The fall of Fallujah, Al-Qaeda’s victory is painful for U.S. veterans, 11 Januari 2014, dimuat di website: http://www.registerguard.com/rg/opinion/30981476-78/fallujah-marines-irak-war-fall.html.csp, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.

Fallujah sejak kematian anaknya. Kabar terbaru

bahwa militan Al Qaeda merebut kendali atas

kota yang menyebabkan anaknya meninggal untuk

membebaskannya adalah sangat menyulitkan.

“Ketika saya melihat berita akhir pekan lalu

bahwa Fallujah telah jatuh lagi oleh Al Qaeda,

hal itu bagaikan tembakan ke jantung. Kau tahu,

hal itu benar-benar mengganggu. Dengan darah

putra dan putri kita ditumpahkan bagi kota itu,

Anda akan berharap bahwa akan ada beberapa

perkembangan yang terus menerus, bahwa setiap

orang bisa dibanggakan,” kata Strader.6

Sarah Parrott dalam artikelnya yang dimuat

pada situs WebProNews.com pada tanggal 9

Januari 2014 menyatakan bahwa berita tentang

jatuhnya kembali Fallujah ke tangan kelompok

Jihadi memunculkan perdebatan di pemerintahan

AS tentang siapa yang harus disalahkan. Dia

menuliskan dalam artikel itu sebagai berikut.

“Militan Al Qaeda merebut berbagai kota

utama di Irak selama akhir pekan ini, dan Fallujah

merupakan salah satunya. Kembalinya konflik sipil

di Irak, dimana pengambil-alihan terhadap kota ini

hanya merupakan contoh terbaru, telah melahirkan

perdebatan di pemerintahan AS tentang siapa

yang harus disalahkan untuk kebangkitan itu, yang

datang di hadapan penarikan AS dari pertempuran

di daerah tersebut. Senator partai Republik

Lindsey Graham dan John McCain (masing-masing

dari Carolina Selatan dan Arizona) dengan cepat

menyalahkan Presiden Barack Obama, mengatakan

dalam sebuah pernyataan, “Ketika Presiden Obama

menarik semua pasukan AS [dari Irak] ... banyak dari

kita memperkirakan bahwa kekosongan ini akan

6 Fall of Fallujah painful for family of killed US Marine, dimuat tanggal 10 Januari 2014 pada website: http://www.wbir.com/story/news/local/2014/01/10/marine-fallujah-morgan-strader/4422681/, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.

Page 8: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

8

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

diisi oleh musuh-musuh Amerika dan akan muncul

sebagai ancaman terhadap kepentingan keamanan

nasional AS. Sayangnya, kenyataan sekarang lebih

jelas dari sebelumnya.”7

Sejarah Peperangan di Fallujah

Fallujah merupakan salah satu kota penting di

Irak yang selalu menjadi incaran oleh orang-orang

atau kelompok yang ingin berkuasa di Irak. Kota

ini berada sekitar 69 km (43 mil) barat Baghdad

di sungai Efrat. Fallujah merupakan salah satu

perhentian di jalan utama melintasi padang pasir

barat dari Baghdad. Koordinat geografisnya adalah

33o25›11 “N dan 43o18›45” E. Tempat ini sebagian

besar gurun, mengalami musim dingin dengan

salju yang kadang-kadang berat dan kering, serta

musim panas.8

Di Irak, Fallujah dikenal sebagai “kota masjid”

karena 200 atau lebih masjid ditemukan di kota

itu dan desa-desa sekitarnya. Disamping sebagai

tempat ibadah, masjid-mesjid ini juga berfungsi

sebagai sekolah bahasa, sejarah dan hukum Islam.

Ini adalah salah satu tempat paling penting untuk

Islam Sunni di wilayah tersebut. Sejak berdirinya

negara Irak, banyak orang Fallujah terkemuka telah

menjabat sebagai menteri, pemimpin militer dan

profesor, dan dua presiden Irak - Abdul Salam Aref

dan Abdul Rahman Aref - berasal dari Fallujah.9

Sejarah mencatat kota Fallujah sebagai medan

pertempuran perebutan kekuasaan sejak ribuan

tahun yang lalu. Berikut adalah kutipan tentang

7 Sarah Parrott, Fall of Fallujah Spawns Febate Over Who Is To Blame, dimuat tanggal 9 januari 2014 pada website: http://www.webpronews.com/fall-of-fallujah-spawns-debate-over-who-is-to-blame-2014-01, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.8 Wikipedia, Fallujah, http://en.wikipedia.org/wiki/Fallujah, diakses pada tanggal 19 Februari 2014.9 Naji Haraj, The US Treatment of Fallujah: the Fallujan View, May 2005.

sejarah peperangan yang panjang di Falllujah yang ditulis oleh Amir Taheri10 dalam artikelnya yang dimuat oleh Asharq Al-Awsat pada tanggal 14 Januari 2014.11

Fallujah telah menjadi tempat dari banyak

pertempuran selama 2.500 tahun terakhir. Dia

diduduki oleh Cyrus Agung pada abad ke-6

SM yang membuka jalan ke Mediterania bagi orang-orang Achaemenid, yang bergerak maju untuk menaklukkan Suriah, gurun Sinai dan Mesir. Dia disebut Hoxt-dezh (“Benteng Jauh”) sampai diduduki oleh orang-orang Romawi pada abad ke-3, dan kemudian namanya diubah menjadi Misiche (“Satu Tengah”) karena dikelilingi oleh kebun kurma, dan oleh lingkaran Sungai Efrat yang mengubahnya menjadi sebuah semenanjung. Pada satu titik, pasukan Romawi ekspedisi Mark Anthony kehilangan barang bawaannya yang dirampas oleh perampok padang pasir sekitar Fallujah dan karenanya harus mundur dengan segera.

Pada bulan April 244 Masehi, kota itu sekali lagi berpindah tangan setelah pertempuran sengit di mana Kaisar Romawi Gordian III dibunuh oleh orang Persia di bawah Raja Sassanid Shapur I. Raja Persia itu telah mengabarkan kemenangannya yang terukir dalam tiga bahasa di lereng gunung Naqsh-e-Rostam, dekat Shiraz kini. Dia juga mengganti nama kota itu menjadi Piruz-Shapur (“Kemenangan Shapur”) dan dibangun sebagai

10 Amir Taheri adalah editor eksekutif harian Kayhan di Iran pada 1972-1979. Dia telah menulis untuk banyak publikasi yang berbeda, menerbitkan sebelas buku, dan telah menjadi kolumnis untuk Asharq Al-Awsat sejak tahun 1987. Pada tahun 2012 ia dinobatkan sebagai International Journalist of the Year oleh British Society of Editor dan Foreign Press Association di penghargaan Media Inggris tahunan.11 Amir Taheri, Fallujah: 2,500 years of Wars, From Roman emperors and Sassanid kings to Al-Qaeda and ISIS, the city of Fallujah is no stranger to violence, http://www.aawsat.net/2014/01/article55327231, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.

Page 9: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

9

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

kota garnisun utama di daerah pertengahan-Efrat, memulai sebuah tradisi peperangan yang sejak itu terus berlanjut.

Selama enam abad setelah itu, Piruz-Shapur selalu menjadi perebutan dalam perang Persia-Romawi. Kaisar Julian mendudukinya sebelum dibunuh dalam pertempuran yang sukses, yang memungkinkan Persia untuk mengembalikan kehadiran mereka di seluruh Syam. Bahram V, Raja Sassanid lainnya, membangun sebuah is-tana perburuan dekat dengan kota itu dan di-hiasi dengan taman yang penuh hewan gurun dan bunga-bunga eksotis berdasarkan bahasa Persia parada›us (asal kata “surga” dan, dalam bahasa Arab, “Firdaws”). Dalam puisi epik be-sar Nezami The Seven Cupolas, kota itu meru-pakan istana yang dihuni oleh putri berpaka-ian serba hijau.

Kota ini jatuh ke Romawi segera setelah itu, tapi kembali direbut oleh Khosrow Parviz, ra-ja Sassanid yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad (saw). Di sana, Khosrow Parviz membangun sebuah kuil api, yang sisa-sisanya telah menjadi sebuah situs arkeologi besar di Mesopotamia selama beberapa dekade.

Penaklukan Arab terhadap Mesopotamia pada abad ke-7 menandai dimulainya kemu-nduran kota itu yang tidak pulih hingga tahun 1940-an. Para penakluk merusak kota, mem-bakar gedung-gedung besar dan pasar-pasar, serta menghancurkan taman-taman dan perke-bunan kurma. Secara bertahap, nama Fallujah, yang merujuk pada jenis tertentu dari kurma, mulai digunakan.

Namun karena lokasinya, Fallujah berhasil

segera pulih kembali. Ia adalah tempat

peristirahatan yang hampir alami untuk kafilah

dari pedalaman padang pasir Arab dalam perjalanan mereka ke pantai Mediterania. Karena ia dialiri air dengan baik, lokasi itu juga dapat menopang suatu tingkat yang relatif tinggi aktivitas-aktivitas pertanian.

Fallujah menarik perhatian Saddam Hussein karena sejumlah alasan. Pertama, ia terletak dalam apa yang dikenal sebagai Segitiga Sunni, suatu wilayah sempit yang menyediakan sebagian besar elit militer Irak di bawah kekhalifahan Usmaniyah. Saddam, yang yakin bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan dukungan di antara orang-orang Syiah Irak, pergi mengarahkan jalannya ke wilayah Segitiga Sunni.

Fallujah juga merupakan sayap barat sistem pangkalan militer dan kota-kota garnisun yang dikembangkan di bawah kekuasaan Saddam, dengan sayap timur diwakili oleh Baqubah. Terletak hanya 36 mil (58 kilometer) sebelah barat Baghdad, Fallujah merupakan salah satu lengan dari penjepit yang lengan lainnya adalah Baqubah. Selalu khawatir kemungkinan kudeta terhadap dirinya dari dalam Baghdad,

Saddam memastikan untuk menjaga kekuatan

besar di Fallujah dan Baqubah untuk melawan

setiap pemberontakan di ibukota.

Putra Saddam, Uday dan Qusay, mencintai

Fallujah karena keindahan alamnya dan

kedekatannya dengan sungai Efrat dan gurun.

Kedua anak laki-laki tersebut membangun

istana di sana, termasuk danau buatan,

dengan sebuah pulau buatan di tengahnya, di

mana mereka mendirikan sebuah klub perahu,

mengorganisir lomba perahu dan berlatih

olahraga air. Pada tahun 1995, Saddam

Hussein sendiri membangun salah satu dari 22

istana barunya di sana.

Page 10: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

10

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Istana-istana keluarga Tikriti tersebut jatuh ke tangan militer Amerika. Istana Qusay menjadi markas dari Satuan Operasi Psikososial 361 Angkatan Darat Amerika Serikat, yang bertugas untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat di kota itu. Istana terakhir Qusay menjadi pusat Camp Orharm, fasilitas Angkatan Darat AS lainnya di daerah pertengahan Efrat.

Karena perannya sebagai kota garnisun, Fallujah merupakan rumah bagi sejumlah besar keluarga militer. Menurut beberapa perkiraan, setidaknya seperempat dari 300.000 penduduk kota merupakan militer Irak, termasuk Pengawal Republik dan berbagai kekuatan paramiliter yang dibentuk oleh Saddam dan putra-putranya. Jumlah terbesar dari keluarga Angkatan Darat yang terkenal (Al-Haras Al-Qawmi) yang dibentuk oleh orang-orang Ba›ath pada tahun 1960 juga terletak di sana.

dua Pertempuran di Fallujah tahun 2004

Misi AS pada tahun 2004 untuk merebut Fallujah dari kelompok perlawanan barangkali merupakan pertempuran yang paling besar selama perang Irak. Lebih dari 100 marinir dan tentara AS terbunuh dalam pertempuran dari rumah ke rumah; ratusan lebih terluka.12 Pada tahun itu terjadi dua pertempuran paling berdarah dan mematikan di Fallujah yang dilakukan oleh militer AS melawan kelompok perlawanan. Berikut ini adalah gambaran kedua pertempuran Fallujah tersebut yang dikutip dari Wikipedia.

12 Laporan editorial The Register-Guard, The fall of Fallujah, Al-Qaeda’s victory is painful for U.S. veterans, 11 Januari 2014, dimuat di website: http://www.registerguard.com/rg/opinion/30981476-78/fallujah-marines-irak-war-fall.html.csp, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.

1. Pertempuran Fallujah Pertama13

Pertempuran Fallujah Pertama, yang juga dikenal sebagai Operation Vigilant Resolve, merupakan upaya oleh militer AS untuk menduduki kota Fallujah pada April 2004. Katalisator utama operasi tersebut adalah pembunuhan dan mutilasi yang dipublikasikan secara besar-besaran terhadap 4 orang kontraktor militer swasta Blackwater AS, dan pembunuhan terhadap 5 tentara Amerika di Habbaniyah beberapa hari sebelumnya.

Latar Belakang

Fallujah secara umum telah mendapatkan manfaat secara ekonomis di bawah Saddam Hussein, dan banyak warga yang dipekerjakan sebagai karyawan, militer dan perwira intelijen oleh pemerintahannya. Namun, hanya ada sedikit simpati untuknya setelah keruntuhan pemerintahnya, yang oleh warga setempat dianggap banyak menindas.

Setelah runtuhnya infrastruktur Ba›ath pada awal 2003, warga setempat telah memilih suatu dewan kota yang dipimpin oleh Taha Bidaywi Hamed, yang menjaga kota itu agar tidak jatuh ke dalam kendali para penjarah dan penjahat. Dewan kota tersebut dan Hamed dianggap pro-Amerika, dan pemilihan mereka awalnya dimaksudkan bahwa Amerika Serikat telah memutuskan agar kota itu tidak akan menjadi sarang aktivitas, dan tidak memerlukan kehadiran pasukan dengan segera. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat pada awalnya hanya mengirimkan beberapa prajurit ke Fallujah.

Meskipun Fallujah telah menyaksikan serangan udara secara sporadis oleh pasukan Amerika, oposisi publik tidak tergerakkan sampai 700 anggota dari Divisi Airborne ke-82 pertama kali

13 Wikipedia, First Battle of Fallujah, http://en.wikipedia.org/wiki/First_Battle_of_Fallujah diakses pada 18 Februari 2014.

Page 11: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

11

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

memasuki kota itu pada 23 April 2003, dan sekitar 150 anggota Charlie Company menduduki al- Qa›id primary. Pada tanggal 28 April, kerumunan sekitar 200 orang berkumpul di luar sekolah tersebut setelah jam malam berakhir, menuntut Amerika mengosongkan bangunan tersebut dan memungkinkan untuk membukanya kembali sebagai sekolah. Para pengunjuk rasa menjadi kian memanas, dan penyebaran tabung gas asap gagal dalam upaya untuk membubarkan massa. Protes semakin meningkat saat pria bersenjata dilaporkan menembaki pasukan AS dari kerumunan pengunjuk rasa dan tentara Angkatan Darat AS Batalion ke-1 dari 325 Resimen Infanteri Airbone Divisi Airborne ke-82 membalas tembakan, menewaskan 17 orang dan melukai lebih dari 70 demonstran. Tidak ada korban dari Angkatan Darat AS atau koalisi dalam insiden itu. Pasukan AS mengatakan bahwa penembakan berlangsung selama 30-60 detik, namun sumber-sumber lain mengklaim penembakan itu berlangsung selama setengah jam.

Dua hari kemudian, sebuah unjuk rasa di bekas markas besar partai Ba›ath yang mengutuk penembakan Amerika juga ditembaki oleh pasukan AS, kali ini oleh resimen kavaleri Armored ke-3 AS, yang mengakibatkan tiga orang tewas lagi. Setelah kedua insiden tersebut, pasukan koalisi menegaskan bahwa mereka tidak menembaki para demonstran sampai mereka ditembaki lebih dulu.

Para prajurit Airborne ke-82 digantikan oleh prajurit dari Resimen Kavaleri Lapis Baja ke-3 dan Divisi Airborne ke-101, dan pada tanggal 4 Juni, Kavaleri lapis baja ke-3 tersebut terpaksa meminta tambahan 1.500 tentara untuk membantu memadamkan perlawanan yang berkembang yang dihadapi di Fallujah dan sekitar al-Habaniyya.

Pada bulan Juni, pasukan Amerika mulai menyita sepeda motor dari warga setempat, mengklaim bahwa itu digunakan dalam serangan hit-and-run pada pasukan koalisi.

Pada tanggal 30 Juni, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah masjid di mana sang imam, Sheikh Khalil Laith dan delapan orang lainnya tewas. Sementara penduduk setempat mengklaim bahwa orang Amerikalah yang menembakkan rudal di Masjid tersebut, pasukan AS mengklaim bahwa itu adalah ledakan disengaja oleh gerilyawan menggunakan bom.

Pada tanggal 12 Februari 2004, gerilyawan menyerang sebuah konvoi yang membawa Jenderal John Abizaid, komandan pasukan AS di Timur Tengah, dan Mayor Jenderal Airborne ke-82 Charles Swannack, menembaki konvoi kendaraan tersebut dari atap terdekat dengan RPG, setelah tampaknya menyusup ke pasukan keamanan Irak.

Sebelas hari kemudian, gerilyawan mengalihkan polisi Irak menuju panggilan keadaan darurat palsu di pinggiran kota, sebelum secara bersamaan menyerang tiga pos polisi, kantor walikota dan basis pertahanan sipil. Sedikitnya 17 anggota polisi tewas, dan sebanyak 87 tahanan dibebaskan.

Selama waktu ini, Airborne ke-82 sering menjalankan “serangan kilat” biasa di dalam kota, di mana konvoi Humvee akan menghancurkan hambatan jalan dan trotoar yang bisa menyembunyikan IED, dan mengawasi rumah dan sekolah, yang sering terlihat sebagai properti rusak, dan menyebabkan menembakan terhadap penduduk setempat.

Pada Maret 2004, Swannack mengalihkan kewenangan atas provinsi Al-Anbar ke Pasukan Ekspedisi Marinir I yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Conway.

Pada awal Maret 2004, kota itu mulai jatuh di bawah meningkatnya pengaruh faksi-faksi gerilya. Meningkatnya kekerasan terhadap kehadiran Amerika mengakibatkan penarikan lengkap pasukan dari kota, dengan hanya serangan sesekali

Page 12: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

12

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

yang dicoba untuk mendapatkan dan memperkuat “pijakan di kota”. Hal ini ditambah dengan satu atau dua patroli di sekitar batas luar FOB Volturno, bekas tempat istana Qusay dan Uday Hussein.

Kematian Blackwater

Pada 31 Maret 2004 pemberontak Irak di Fallujah

menyerang konvoi berisi empat kontraktor militer

Amerika swasta dari Blackwater AS yang sedang

melakukan pengiriman untuk katering makanan

ESS (Eurest Support Services).

Keempat kontraktor bersenjata tersebut, Scott

Helvenston, Jerko Zovko, Wesley Batalona dan

Michael Teague, tewas oleh tembakan senjata

mesin dan sebuah granat yang dilemparkan melalui

jendela SUV mereka. Massa kemudian mengambil

tubuh mereka yang terbakar, dan mayat-mayat

mereka diseret melalui jalan-jalan sebelum

digantung di atas jembatan yang melintasi Sungai

Efrat.

Foto-foto peristiwa tersebut dirilis oleh kantor berita di seluruh dunia, menyebabkan banyak kejengkelan dan kemarahan moral di Amerika Serikat, dan mendorong pengumuman untuk “penaklukan” kota itu.

Strategi-strategi Korps Marinir berupa patroli jalan kaki, serangan yang kurang agresif, bantuan kemanusiaan, dan kerjasama yang erat dengan para pemimpin setempat diperintahkan segera dihentikan dan diganti dengan operasi militer untuk membersihkan gerilyawan dari Fallujah.

kampanye

Pada tanggal 1 April, Brigadir Jenderal Mark Kimmitt, wakil direktur operasi militer AS di Irak, menjanjikan respon yang “luar biasa” atas kematian Blackwater AS, dengan menyatakan “Kami akan mengamankan kota itu.”

Pada tanggal 3 April 2004, Pasukan Ekspedisi

Marinir ke-1 menerima perintah tertulis dari

Satuan Tugas Gabungan, yang memerintahkan

operasi penyerangan terhadap Fallujah. Perintah

ini bertentangan dengan keinginan Komandan

Marinir di lapangan yang ingin melakukan serangan

pembedahan dan razia terhadap mereka yang

dicurigai terlibat dalam kematian Blackwater.

Pada malam tanggal 4 April 2004, pasukan

Amerika melancarkan serangan besar dalam upaya

untuk “membangun kembali keamanan di Fallujah”

dengan mengepungnya dengan sekitar 2.000

tentara. Setidaknya empat rumah terkena serangan

udara, dan ada tembakan sporadis sepanjang

malam.

Pada pagi hari tanggal 5 April 2004, dengan

dipimpin oleh Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1, unit-

unit Amerika telah mengepung kota dengan tujuan

untuk merebut kembali kota itu. Pasukan Amerika

memblokade jalan menuju ke kota dengan Humvee

dan kawat berduri. Mereka juga mengambil alih

stasiun radio lokal dan membagi-bagikan selebaran

yang mendesak warga untuk tetap di dalam

rumah mereka dan membantu pasukan Amerika

mengidentifikasi gerilyawan dan setiap orang

Fallujah yang terlibat dalam kematian Blackwater.

Diperkirakan ada 12-24 kelompok gerilyawan

“hardcore” terpisah, bersenjatakan RPG, senapan

mesin, mortir dan senjata anti-pesawat, beberapa

di antaranya dipasok oleh Kepolisian Irak. Pada

tanggal 6 April 2004, sumber-sumber militer AS

mengatakan bahwa “Marinir tidak mencoba untuk

mengontrol pusat kota”.

Pada hari-hari pembukaan, dilaporkan bahwa

sampai sepertiga dari penduduk sipil telah

meninggalkan kota tersebut.

Page 13: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

13

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Penyerangan itu memaksa penutupan dua rumah sakit utama di Fallujah, Rumah Sakit Umum Fallujah dan Rumah Sakit Yordania, dan kembali dibuka pada saat gencatan senjata pada tanggal 9 April 2004. Juga pada tanggal tersebut, kunjungan ke pelabuhan Jebel Ali oleh kapal induk USS George Washington (CVN-73) dibatalkan, dan kelompok penyerang yang dibawa kapal induk George Washington itu dan Carrier Air Wing Seven yang dinaikinya diperintahkan untuk tetap berada pada pangkalannya di Teluk Persia pada saat pertempuran intensif antara Pasukan Koalisi dan pemberontak Irak sekitar Fallujah.

Keterlibatan yang dihasilkan akibat pertempuran yang meluas di seluruh Irak Tengah dan di sepanjang sungai Efrat, dengan berbagai elemen pemberontakan Irak mengambil keuntungan dari situasi itu dan memulai operasi simultan melawan pasukan koalisi. Hal ini ditandai dengan munculnya Tentara Mahdi, milisi ulama Syiah Muqtada al-Sadr, sebagai faksi bersenjata besar yang pada waktu itu, secara aktif berpartisipasi dalam operasi anti-Koalisi. Kejadian tersebut juga diselingi oleh gelombang pemberontakan Sunni di kota Ramadi. Selama periode ini, sejumlah orang asing ditangkap oleh kelompok-kelompok pemberontak. Beberapa langsung dibunuh, sedangkan yang lain ditahan sebagai sandera dalam upaya untuk pertukaran dengan konsesi politik atau militer. Beberapa elemen dari polisi Irak dan Korps Pertahanan Sipil Irak juga berpaling dari Pasukan koalisi atau bahkan meninggalkan jabatan mereka.

Pemberontakan di Fallujah dilaksanakan karena orang Amerika berusaha untuk mengetatkan kendali mereka di kota tersebut. Bombardir udara menghujani posisi pemberontak di seluruh kota, pesawat tempur Lockheed AC-130 menyerang target dengan senjata mesin dan meriam mereka beberapa kali. Penembak jitu menjadi elemen inti

dari strategi Marinir, menyebabkan 31 terbunuh dalam pertempuran tersebut, sementara Tim Operasi Taktis Psikologi PSYOP dari Tactical Psychological Operasi Detasemen 910 mencoba untuk memancing warga Irak keluar ke tempat terbuka bagi penembak jitu dengan membaca skrip yang ditujukan untuk kemarahan para pejuang pemberontak dan dengan menggelegarkan musik dari kelompok AC/DC bersama dengan Metallica dan kelompok musik rock lain melalui pengeras suara mereka.

Setelah tiga hari pertempuran, diperkirakan Amerika Serikat telah memegang kendali lebih dari 25% dari wilayah kota, dan menggambarkan bahwa pemberontak telah kehilangan sejumlah posisi pertahanan kunci.

Karena kenyataan bahwa serangan Amerika menyebabkan korban warga sipil maupun pemberontak Irak, pasukan koalisi menghadapi kritik yang muncul dari dalam Dewan Pemerintahan Irak, di mana Adnan Pachachi mengatakan, “operasi oleh Amerika ini tidak dapat diterima dan ilegal.”

Reporter Al-Jazeera Ahmed Mansur, dan juru

kamera Laith Mushtaq, merupakan dua wartawan

non-tertanam yang meliput konflik sejak 3 April

2004, melaporkan bahwa sumber yang tidak

diketahui menyatakan bahwa Amerika Serikat

bersikeras bahwa wartawan harus ditarik dari kota,

sebagai pra-syarat untuk gencatan senjata.

Pada tengah hari tanggal 9 April 2004 di bawah tekanan dari Dewan Pemerintahan, Paul Bremer mengumumkan bahwa pasukan AS akan mengadakan gencatan senjata secara sepihak yang menyatakan bahwa mereka ingin memfasilitasi negosiasi antara Dewan Pemerintahan Irak, pemberontak dan juru bicara kota, dan untuk memungkinkan pasokan bantuan dari pemerintah untuk disampaikan kepada warga.

Page 14: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

14

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Akibatnya, bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan yang disebabkan oleh pertempuran dan blokade akhirnya berhasil memasuki kota, terutama konvoi besar yang diselenggarakan oleh kalangan swasta, pengusaha dan ulama dari Baghdad sebagai upaya bersama Syiah-Sunni. Beberapa pasukan AS menggunakan waktu ini untuk menduduki dan mengais-ngais rumah yang ditinggalkan dan mengubahnya menjadi bunker, sementara sejumlah pemberontak melakukan hal yang sama.

Pada saat itu, diperkirakan 600 warga Irak telah tewas, setidaknya setengah dari mereka adalah non-kombatan. Meskipun ratusan gerilyawan telah tewas dalam serangan itu, kota tetap kuat dalam kendali mereka. Pasukan Amerika saat itu hanya berhasil mendapatkan pijakan di distrik industri di selatan kota. Akhir operasi besar untuk saat ini menyebabkan negosiasi antara berbagai elemen Irak dan pasukan koalisi, dan diselingi oleh tembak-menembak sesekali.

Pada tanggal 13 April 2004, Marinir AS mendapat serangan dari gerilyawan yang berada di dalam sebuah masjid. Sebuah serangan udara menghancurkan masjid itu, yang mendorong kemarahan publik.

Pada tanggal 15 April 2004, sebuah pesawat tempur F-16 Amerika menjatuhkan 2.000 pon (910 kg) bom yang dipandu GPS JDAM diatas distrik utara Fallujah.

Pada tanggal 19 April 2004, gencatan senjata tampaknya dikonsolidasikan dengan rencana untuk memperkenalkan kembali patroli bersama AS/Irak di kota itu. Seiring waktu pengaturan ini rusak dan kota tetap menjadi pusat utama dari oposisi kepada Pemerintah Interim Irak yang ditunjuk AS. Selain itu, komposisi kelompok bersenjata di Fallujah berubah selama bulan-bulan berikutnya, bergeser

dari dominasi oleh kelompok sekuler, nasionalis dan mantan orang-orang Ba›ath menuju pengaruh yang nyata dari panglima perang yang memiliki hubungan dengan kejahatan terorganisir dan kelompok-kelompok yang mengikuti pemahaman Wahhabi radikal.

Pada tanggal 27 April 2004, gerilyawan

menyerang posisi pertahanan AS, yang memaksa

Amerika untuk memanggil dukungan udara. Sebagai

tanggapan, pada tanggal 28 April 2004, kapal induk

George Washington meluncurkan skuadron VFA-

136, VFA-131, VF-11, dan VF-143 untuk memberikan

serangan udara mendadak terhadap pemberontak

di Fallujah. Selama operasi ini, pesawat dari Carrier

Air Wing Seven menjatuhkan 13 bom yang dipandu

laser GBU-12 Paveway II pada posisi pemberontak

dan juga memberikan dukungan udara tempur

kepada Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1.

Penarikan AS

Pada tanggal 1 Mei 2004, Amerika Serikat

menarik diri dari Fallujah, sebagaimana diumumkan

oleh Letnan Jenderal James Conway bahwa ia telah

secara sepihak memutuskan untuk menyerahkan

operasi yang tersisa ke Fallujah Brigade yang baru

dibentuk, yang akan dilengkapi dengan senjata dan

peralatan AS di bawah komando Jenderal Angkatan

Darat mantan orang Ba›ath Jasim Mohammed

Saleh. Beberapa hari kemudian, ketika menjadi

jelas bahwa Saleh telah terlibat dalam aksi militer

terhadap Syiah di bawah Saddam Hussein, pasukan

AS mengumumkan bahwa Muhammad Latif malah

akan memimpin brigade itu. Namun demikian,

kelompok itu dibubarkan dan telah menyerahkan

semua senjata AS ke pemberontakan pada bulan

September, mendorong Pertempuran Kedua

Fallujah pada bulan November, yang berhasil

menduduki kota itu.

Page 15: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

15

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Selama periode sementara antara dua pertempuran tersebut, pasukan AS mempertahankan keberadaannya di Camp Baharia, beberapa mil di luar batas kota.

2. Pertempuran Fallujah kedua14

Pertempuran Fallujah Kedua dengan kode nama Operasi Al-Fajr (Arab, رجفلا “fajar”) dan Operasi Phantom Fury adalah serangan gabungan Amerika, Irak, dan Inggris pada bulan November dan Desember 2004, yang dianggap sebagai titik konflik tertinggi di Fallujah selama Perang Irak. Operasi ini dipimpin oleh Korps Marinir AS melawan kubu pemberontak Irak di kota Fallujah dan diberi wewenang oleh Pemerintah Interim Irak yang ditunjuk AS. Militer AS menyebutnya “suatu pertempuran kota terberat yang telah melibatkan Marinir AS sejak Pertempuran kota Huế di Vietnam pada tahun 1968.”

14 Wikipedia, Second Battle of Fallujah, http://en.wikipedia.org/wiki/Second_Battle_of_Fallujah, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.

Operasi ini adalah operasi besar kedua di Fallujah. Sebelumnya, pada bulan April 2004, pasukan koalisi berperang dalam Pertempuran Fallujah pertama untuk menangkap atau membunuh unsur-unsur pemberontak yang dianggap bertanggung jawab atas kematian tim keamanan Blackwater. Ketika pasukan koalisi (yang kebanyakan Marinir AS) bertempur ke pusat kota itu, pemerintah Irak meminta agar kontrol kota itu dipindahkan ke pasukan keamanan setempat yang dijalankan oleh orang-orang Irak, yang kemudian mulai menimbun senjata dan membangun pertahanan yang kompleks di seluruh kota sampai pertengahan 2004.

Pertempuran kedua ini adalah pertempuran paling berdarah dari seluruh Perang Irak, dan terkenal karena merupakan pertempuran besar pertama dalam Perang Irak yang semata-mata melawan pemberontak bukannya kekuatan mantan pemerintah Irak Ba›ath, yang digulingkan pada tahun 2003.

Latar Belakang

Pada bulan Februari 2004, kontrol Fallujah dan daerah sekitar

nya di provinsi Al-Anbar dipindahkan dari Divisi Airborne ke-82 AS kepada Divisi Marinir ke-1. Tak lama kemudian, pada 31 Maret 2004, empat kontraktor militer swasta Amerika dari Blackwater AS disergap dan dibunuh di kota ini. Gambar tubuh mereka yang dimutilasi disiarkan di seluruh dunia.

Dalam beberapa hari kemudian, pasukan Korps Marinir AS melancarkan Operasi Vigilant Resolve (4 April 2004) untuk mengambil kembali kendali kota tersebut dari pasukan pemberontak. Pada tanggal 28 April 2004, Operasi Vigilant Resolve diakhiri dengan kesepakatan bahwa penduduk setempat diperintahkan untuk menjaga agar para pemberontak keluar dari kota itu. Brigade Fallujah,

Over 10,000 U.S. and Iraqi troops set out Nov. 7, 2004, to wrestle Fallujah from the hands of insurgents, in an effort dubbed Operation Phantom Fury. U.S. artillery pounded the northern edge of the Jolan district ahead of the attack, hoping to neutralize roadside bombs and boobytraps. At the same time, U.S. aircraft and artillery

blasted an insurgent mortar position in the city’s southern area. The following day, troops backed by the 1st Cavalry

Division’s tanks and armor swarmed into Jolan.Sources: CBS News, Associated Press

Page 16: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

16

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

yang terdiri dari orang-orang Irak lokal di bawah komando Muhammad Latif, seorang mantan jenderal Ba›ath, diizinkan untuk melewati jalur koalisi dan mengambil alih kota.

Kekuatan dan kontrol pemberontak mulai tumbuh sampai sedemikian luas sehingga pada 24 September 2004, seorang pejabat senior AS mengatakan kepada ABC News bahwa penangkapan Abu Musab Al-Zarqawi, yang dikatakan berada di Fallujah, sekarang merupakan “prioritas tertinggi”, dan diperkirakan pasukannya sekitar 5.000 laki-laki, sebagian besar adalah non-Irak.

kronologi

> 7 November 2004: Marinir AS bersiap di utara Fallujah. Kota ini berada di bawah kendali pemberontak penuh tanpa kehadiran Amerika sejak April, dan ada sejumlah besar jebakan dan IED dipasang di tempat. Selain itu, sniper dari ketinggian dan posisi pertahanan berbenteng telah diciptakan dalam persiapan untuk serangan besar. UAV Amerika mengamati pemberontak melakukan latihan tembakan sungguhan di kota itu sebagai persiapan terhadap serangan yang datang.

> 8 November 2004: Operasi Phantom Fury dimulai.

> 16 November 2004: juru bicara Amerika menjelaskan pertempuran di kota itu sebagai penyapuan kantong-kantong perlawanan yang terisolasi.

> 23 Desember 2004: kantong perlawanan terakhir dinetralkan. Tiga marinir AS tewas dalam pertempuran terakhir, juga 24 gerilyawan. Operasi phantom Fury adalah pertempuran

paling berdarah dari Perang Irak.

Persiapan

Pasukan koalisi

Sebelum memulai serangan mereka, pasukan AS dan Irak telah mendirikan pos pemeriksaan di sekitar kota untuk mencegah siapapun memasuki kota, dan untuk mencegat pemberontak berusaha untuk melarikan diri.

Selain itu, pencitraan di atas kepala digunakan untuk mempersiapkan peta kota yang digunakan oleh para penyerang. Unit Amerika ditambah dengan penerjemah Irak untuk membantu mereka dalam pertarungan yang direncanakan. Setelah berminggu-minggu menahan serangan udara dan pemboman artileri, para militan yang bersembunyi di kota tampaknya rentan terhadap serangan langsung.

Pasukan AS, Irak dan Inggris berjumlah sekitar 13.500. AS telah mengumpulkan sekitar 6.500 Marinir dan 1.500 prajurit Angkatan Darat yang akan mengambil bagian dalam serangan dengan sekitar 2.500 personel Angkatan Laut dalam peran pendukung. Tentara AS dikelompokkan dalam dua tim: Tim Tempur Resimen 1 dan Tim Tempur Resimen 7. Sekitar 2.000 tentara Irak diperbantukan dalam serangan itu. Semua itu didukung oleh pesawat dan Marinir AS dan batalion artileri Angkatan Darat AS.

Pasukan Pemberontak

Pada bulan April, Fallujah dipertahankan oleh sekitar 500 pemberontak “hardcore” dan 2.000 lebih pemberontak “paruh waktu”. Pada bulan November diperkirakan bahwa jumlah tersebut telah menjadi dua kali lipat. Perkiraan lain menyebutkan bahwa jumlah pemberontak adalah 3.000; namun sejumlah pemimpin pemberontak telah melarikan diri sebelum serangan tersebut.

Page 17: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

17

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Pada saat serangan di Fallujah pada bulan

November 2004, jumlah pemberontak di kota itu

diperkirakan sekitar 3.000 hingga 4.000.

Para pemberontak Irak dan mujahidin asing

yang berada di kota itu menyiapkan benteng

pertahanan untuk mengantisipasi serangan yang

akan datang. Mereka menggali terowongan, parit,

menyiapkan lubang laba-laba, dan membuat dan

menyembunyikan berbagai jenis IED. Di beberapa

lokasi mereka mengisi interior rumah yang

tersembunyi dengan sejumlah besar botol propana,

drum-drum bensin, dan persenjataan, semuanya

tersambung kabel dengan pemicu remote yang

bisa diaktifkan oleh seorang pemberontak ketika

pasukan memasuki bangunan tersebut. Mereka

memblokir jalan-jalan dengan hambatan Jersey

dan bahkan menempatkannya di dalam rumah

untuk membuat titik-titik yang kuat di belakang

yangmana mereka bisa menyerang pasukan

yang diduga akan memasuki bangunan tersebut.

Pemberontak dilengkapi dengan berbagai senjata

ringan yang canggih, dan telah menggunakan

berbagai persenjataan AS, termasuk M14, M16,

pelindung tubuh, seragam dan helm.

Mereka memasang jebakan pada bangunan dan

kendaraan, termasuk menghubungkan pintu dan

jendela dengan granat dan persenjataan lainnya.

Mengantisipasi taktik AS untuk merebut atap

bangunan tinggi, mereka memasang tangga yang

menghubungkan atap banyak bangunan, untuk

membuat jalan masuk ke medan tembak yang

disiapkan yang mereka harapkan pasukan koalisi

akan memasukinya.

Briefing intelijen yang diberikan sebelum

pertempuran melaporkan bahwa pasukan koalisi

akan menghadapi kombatan dari Chechnya,

Filipina, Arab, Iran, Libya, dan Suriah, serta asli Irak.

keberadaan rakyat Sipil

Sementara itu, sebagian besar penduduk sipil Fallujah meninggalkan kota itu, sehingga sangat mengurangi potensi korban non-kombatan. Para pejabat militer AS memperkirakan bahwa 70-90% dari 300.000 warga sipil di kota itu mengungsi sebelum serangan tersebut.

jalannya Pertempuran

Operasi darat dimulai pada malam tanggal 7 November 2004. Menyerang dari barat dan selatan, Batalion Komando ke-36 Irak dengan dibantu beberapa satuan pasukan AS, menduduki Rumah Sakit Umum Fallujah dan desa-desa di seberang Sungai Efrat di sepanjang tepi barat Fallujah. Pasukan dari Batalion 1, Marinir ke-3 menembakkan mortar 81mm dalam sebuah operasi di Fallujah selatan. Unit yang sama, yang beroperasi di bawah komando Korp Angkatan Darat AS III, kemudian pindah ke bagian barat mendekat ke kota dan mengamankan jembatan Jurf Kas Sukr. Serangan-serangan awal ini, bagaimanapun, adalah operasi yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dan membingungkan pemberontak yang menduduki kota.

Setelah Navy Seabees dari NMCB 23 di gardu yang terletak tepat sebelah timur laut dari kota mematikan daya listrik ke kota, dua Tim Tempur Resimen Marinir, yaitu Resimen Combat Team 1 (RCT-1) dan Resimen Combat Team 7 (RCT-7) meluncurkan serangan di sepanjang sisi utara kota. Mereka dibantu oleh dua unit batalion berukuran besar Angkatan Darat AS, Batalion ke-2, Resimen Kavaleri 7, dan Batalion 2, Resimen Infanteri ke-2 (Mekanik). Kedua batalion diikuti oleh empat batalion infantri yang bertugas membersihkan bangunan yang tersisa. Angkatan Darat mekanik Brigade Kedua, Divisi Kavaleri Pertama, ditambah

Page 18: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

18

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

dengan kedua Batalion Reconnaissance Marinir dan, selama beberapa hari, Batalion 1, Resimen Infanteri ke-5, ditugaskan untuk mengepung kota. Batalion 1 Angkatan Darat Inggris, Black Watch berpatroli di jalan raya utama ke timur. RCT itu telah ditambah dengan tiga 6-man SEAL Sniper Tim dari Naval Special Warfare Task Group-Tengah dan satu peleton dari Recon 1 memberikan penyelidikan lanjutan dan pengawasan seluruh operasi.

Keenam batalion Angkatan Darat, Mariner and pasukan Irak, bergerak di bawah lindungan kegelapan, memulai serangan pada dini hari tanggal 8 November 2004 yang telah disiapkan oleh serangan artileri intens dan serangn udara. Hal ini diikuti oleh serangan terhadap stasiun kereta api utama yang kemudian digunakan sebagai titik pementasan untuk pasukan bertindak. Pada

sore itu, di bawah perlindungan serangan udara

intens, Marinir memasuki distrik Hay Naib al-Dubat

dan al-Naziza. Marinir diikuti oleh Angkatan Laut

Seabees dari NMCB 4 dan NMCB 23 membuldoser

jalan-jalan untuk membersihkan puing-puing dari

pemboman pagi itu. Tak lama setelah malam tiba

pada 9 November 2004, Marinir dilaporkan telah

mencapai Tahap Jalur Fran di Highway 10 di pusat

kota.

Batalion Marinir menderita 19 tewas dalam tugas, salah satu meninggal karena luka pada tahun 2012 dan, 245 terluka dalam operasi itu.

Sementara sebagian besar pertempuran mereda pada 13 November 2004, Marinir AS terus menghadapi perlawanan terisolasi dari pemberontak yang bersembunyi di seluruh kota. Pada 16 November 2004, setelah sembilan hari pertempuran, komando Marinir menjelaskan aksi tersebut sebagai pembersihan kantong-kantong perlawanan. Pertempuran sporadis berlanjut

sampai dengan 23 Desember 2004.

Meskipun sukses, pertempuran itu bukan tanpa

kontroversi. Pada tanggal 16 November 2004, NBC

News menayangkan rekaman yang menunjukkan

Marinir AS, menewaskan seorang pejuang Irak

yang terluka. Dalam video ini, Marinir terdengar

mengklaim bahwa orang Irak itu “bermain

possum”. Penyelidik Angkatan Laut AS NCIS

kemudian menetapkan bahwa Marinir bertindak

untuk membela diri.

Pada akhir Januari 2005, laporan berita

mengindikasikan unit tempur AS meninggalkan

daerah itu, dan membantu penduduk setempat

untuk kembali ke kota yang sekarang rusak berat.

Pandangan tentang kemenangan AS di Irak

Jatuhnya Fallujah ke kelompok perlawanan Sunni kembali memunculkan pertanyaan apakah AS telah memenangkan perang Irak? Publik Amerika sendiri juga menanyakan hal tersebut. Fred Kaplan menulis sebuah artikel yang diberi judul “Did We Win the Irak War?” (Apakah Kita Memenangkan Perang Irak?).15 Dalam artikel tersebut Kaplan menuliskan “Saat pasukan terakhir Amerika meninggalkan Irak (sebuah frase yang luar biasa, banyak sekali yang meragukan akan pernah diucapkan), dua pertanyaan muncul dalam pikiran: Apakah perang ini layak? Dan apakah kita, dalam arti apapun, menangkannya?”

Dua pertanyaan itu, tentu saja, terkait. Yang pertama menyangkut biaya, yang kedua tentang manfaatnya. Tapi bagaimanapun dilakukan perhitungan atasnya, jelas bahwa keputusan untuk menyerang Irak adalah kesalahan strategis utama

15 Fred Kaplan, Did We Win the Irak War?, dipublikasi tanggal 15 Desember 2011 pada alamat http://www.s late .com/art i c les/news_and_pol i t i cs/war_stories/2011/12/irak_war_ends_did_the_u_s_win_.html, diakses pada 22 Februari 2014.

Page 19: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

19

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

dan bahwa kebijakan yang ditempuh pada bulan-bulan awal pendudukan berujung blunder yang menjadi bencana.16

Chris Hable Gray dalam artikelnya menyatakan bahwa Amerika tidak memenangkan perang Irak karena telah kalah dalam 5 hal.17 Kelima hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kekalahan pertama: Senjata pemusnah massal

Senjata pemusnah massal itu ternyata tidak ditemukan. Saddam telah menipu AS. Peluncuran doktrin yang mengijinkan perang, bahwa AS dapat menyerang seseorang jika “mengetahui” mereka adalah ancaman, telah terungkap sebagai kekeliruan total. Meskipun AS memiliki anggaran militer yang sama dengan annggaran seluruh dunia digabungkan, hal itu tidak bisa menaklukkan dan menduduki negara-negara seperti Irak dengan mudah, jika tidak sama sekali.

2. Kekalahan kedua: Al-Qaeda

Satu-satunya Kehadiran Al Qaeda yang signifikan di Irak sebelum invasi AS a dalahdi zona Kurdi yang dilindungi AS. Saddam dan Al Qaeda adalah sama-sama musuh. Serangan AS tidak hanya menyebabkan ekspansi yang luar biasa dari Al Qaeda di Irak tetapi juga memberi energi Al Qaeda dan pendukungnya di seluruh dunia. Mengontrol Irak, dengan penduduk yang mayoritas Syiah, tidak pernah menjadi tujuan utama Al Qaeda. Perang Irak telah menjadi momen yang baik untuk merekrut, sangat baik untuk membunuh orang Amerika (lebih dari 4.000), sangat baik untuk menyakiti dukungan dan simpati bagi AS di kalangan orang Arab dan dunia, dan fantastis untuk mengalihkan perhatian AS dari Afghanistan dan Pakistan, yang merupakan target utama Al Qaeda.16 Ibid17 Chris Hable Gray, Why The U.S. Can’t Win In Irak?, lihat pada alamat http://www.chrishablesgray.org/papers/LosingIrak.html, diakses pada tanggal 22 Februari 2014

3. Kekalahan ketiga: Irak sebagai basis politik-

minyak

Hal ini mungkin merupakan alasan yang nyata ba-

gi invasi AS, tetapi setiap mimpi sukses disini telah

meninggal beberapa tahun yang lalu, meskipun keku-

atan invasi terus membangun “pangkalan perma-

nen”. Setelah semua itu, masih ada miliaran yang

akan dibuat di dalam negera itu. Tapi pertempuran

tidak akan berhenti sampai AS meninggalkan bahkan

jika Doktrin Carter menyatakan AS memiliki hak

untuk menyita minyak Timur Tengah, pengambilan

khusus ini tidak akan terjadi. Mimpi McCain bahwa

pasukan AS di sana selama 100 tahun, pencanan-

gan nasib Irak sebagai negara klien, tidak akan

terwujud.

4. Kekalahan keempat: Mengisolasi Iran

Iran adalah pemenang besar kedua, setelah Al

Qaeda, dalam “Perang Melawan Teror” AS,

khususnya invasi ke Irak. Musuh utama Iran, Sad-

dam, telah digantikan dengan rezim yang didomi-

nasi Syiah yang sangat dekat dengan Iran. Perang

yang sedang berlangsung di Afghanistan dan keti-

dakstabilan di Pakistan membuat Iran menjadi ne-

gara yang dominan di wilayah tersebut dan akan

tetap seperti itu di masa mendatang.

5. Kekalahan Kelima Hadiah demokrasi ke Irak

Anda tidak bisa memberikan demokrasi kepada

siapa pun. menghentikan pemberontakan Sunni

(alasan utama dalam serangan ini adalah suatu

“kesuksesan”) adalah strategi yang baik untuk men-

capai stabilitas sementara, tetapi jangan dianggap

sebagai kemenangan. Irak juga dapat mencapai

demokrasi yang berfungsi akhirnya, tetapi hanya

setelah AS meninggalkannya. Bahwa mayoritas

rakyat Irak menginginkan AS keluar.

Page 20: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

20

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

kemenangan kelompok jihadi di Fallujah saat ini

Bagaimana kelompok Jihadi yang dimotori oleh ISIS setidaknya untuk sementara mendapatkan kemenagan di Fallujah saat ini, sementara AS mengklaim telah memenangkan perang di Irak dan kemudian menarik pasukan pada tahun 2011? Untuk menjawab pertanyaan ini menarik untuk dicermati Perspektif CTC yang ditulis oleh Brian Fishman dan dipublikasikan pada tanggal 10 Januari 2014.18 Dalam artikel tersebut Brian memberikan analisis tentang 3 faktor kunci yang meyebabkan ISIS dapat menguasai Fallujah.

Pertama, al-Qa`ida di Irak tidak selemah seperti yang sering digambarkan menyusul serangan AS dan Kebangkitan Sunni (Gerakan Sahwa) pada tahun 2007, sehingga gaungnya tidak sedramatis dengan apa yang cenderung media gambarkan. Kedua, keberhasilan ISIS tetap sangat tergantung pada dukungan atau persetujuan suku-suku terhadap aktivitasnya, sehingga kebangkitan tersebut adalah lebih banyak tentang konteks politik Irak daripada tentang kelompok itu sendiri. Ketiga, ekspansi ISIS di Suriah -yang hal itu didasarkan pada ketahanan organisasi itu sendiri di Irak menyusul serangan tersebut- telah memberikan platform yang luar biasa untuk merekrut, melatih, dan menggalang dana dengan cara yang memposisikan kelompok itu baik untuk mengisi maupun untuk mengeksploitasi ketegangan sektarian di Irak.19 Lebih lanjut Brian memberikan analisisnya sebagai berikut.

Serangan AS di Irak mulai tahun 2003 berbarengan dengan Kebangkitan Sunni (gerakan Sahwa) sangat merusak apa yang kemudian disebut sebagai Negara Islam Irak (ISI). Pejuang-pejuang suku yang telah bekerja sama dengan kelompok

18 Brian Fishman, Perspective CTC: The Islamic State Returns to Fallujah, http://www.ctc.usma.edu/posts/ctc-perspective-the-islamic-state-returns-to-fallujah, diakses pada tanggal 24 Februari 2014.19 Ibid

itu berbalik dan tampaknya ingin membangun akomodasi dengan pemerintah Irak yang dipimpin syiah. Pasukan Operasi Khusus AS mengacaukan komunikasi ISI dan kepemimpinannya. Pasukan AS dan Irak menetap di kota-kota untuk menyediakan keamanan yang diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan dan sedikit kehidupan normal.

ISI beradaptasi dengan mengeser operasi keluar dari jantung Sunni Irak dan mencari patron lokal yang akan mentolerir kelompok itu dan sikap ekstremisme-nya. Kebanyakan patron yang demikian sedang menghadapi suatu konflik sosial yang ada, dan menghitung bahwa merangkul ISI merupakan keterlibatan timbak-balik yang layak. Strategi ISI ini adalah yang paling sukses di dalam dan sekitar Mosul, di mana konflik antara Kurdi dan Sunni Arab memburuk setelah kekerasan surut di Provinsi Anbar. ISI mampu menggunakan kondisi itu untuk membenarkan diri sendiri.

ISI selalu sangat menyatu dengan kelompok-kelompok suku di Provinsi Anbar, yang sebagian membuatnya begitu rentan terhadap Kebangkitan Anbar. Konteks sosial dan politik di sekitar Mosul memberikan persembunyian yang aman bagi ISI setelah kemunduran mereka. Konteks sosio-politik ini adalah kunci untuk memahami kembalinya ISIS ke Fallujah.

Di Anbar, frustasi suku-suku terhadap pemerintah Irak bukanlah sesuatu yang baru. Apapun niatnya, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki belum secara efektif mengintegrasikan kelompok suku Sunni ke dalam pemerintah Irak. Hal yang baru sejak 2013 adalah bahwa beberapa dari suku-suku itu sekarang menghitung bahwa kehadiran lagi al-Qa`ida dan momok kekerasan meningkatkan kepentingan mereka berhadapan dengan negara Irak. Suku-suku itu mungkin tidak sepenuhnya menerima ideologi al-Qa`ida, tetapi mereka memahami politik Machiavellian pada kulit terluarnya.

Page 21: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

21

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Hal itu berbeda karena ia menunjukkan bahwa

jika angin politik bergeser, posisi ISIS mungkin

lebih berbahaya daripada yang ditunjukkan berita-

berita utama. Tetapi hal itu tetap merupakan

“Pakistanisasi” politik Irak, di mana aktor politik

yang seolah-olah sah memanipulasi militan yang

menguntungkan posisi politik mereka dengan

pihak ketiga. Suku-suku Anbari tentu bukan

kelompok pertama, bahkan di Irak, untuk membuat

perhitungan seperti itu, pemimpin politik syiah

Moqtada al-Sadr memainkan politik yang serupa

pada 2004-2008. Namun strategi ini sering menjadi

bumerang -seringkali karena memberdayakan

aktor militan tak terkendali - dan hampir pasti

menjadi bumerang dalam kasus ini juga.20

Penutup

Kemenangan ISIS di Falujjah saat ini bisa

menjadi titik awal untuk meluaskan kemenangan

di seluruh Irak. Meskipun pasukan pemerintah

Syiah Irak yang mendapat bantuan persenjataan

dari AS berusaha berebut kembali Fallujah,

tampaknya masih kesulitan untuk mendapatkan

kontrol atas kota itu kembali. Bahkan beberapa

operasi yang diperkirakan dilakukan oleh ISIS sudah

menyentuh Baghdad dan kota-kota sekitarnya

sebagaimana diberitakan oleh media. Sindonews.

com menuliskan berita sebagai berikut.

Sedikitnya tujuh orang tewas dan 30 lainnya

terluka dalam tiga serangan bom mobil di dan

sekitar ibukota Irak, Baghdad, Senin (3/2/2014).

Demikian diungkapkan sumber kepolisian pada

kantor berita Xinhua.20 Ibid

http://www.pbs.org/newshour/rundown/al-qaida-group-takes-control-in-fallujah/

Serangan paling mematikan terjadi di tiga kota Mahmoudiyah, sekitar 30 km selatan Baghdad. Serangan itu dilakukan seorang pembom bunuh diri yang meledakkan mobil berisi bahan peledak di dekat pasar. Serangan ini menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 15 lainnya.

Bom mobil lain meledak di Distrik Baladiyat, di bagian timur Baghdad. Serangan ini menyebabkan dua orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Bom mobil ketiga meledak di Distrik Hurriyah, sebelah utara Baghdad. Serangan ini menewaskan seorang warga sipil dan melukai enam orang lainnya.

Diperkirakan, jumlah korban tewas akan meningkat, mengingat banyaknya korban yang menderita luka parah akibat serangan ini. Irak telah menyaksikan kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.21

Akankah kemenangan ISIS di Fallujah ini

bagaikan fajar menyingsing yang menghantarkan

bagi kemenangan di seluruh Irak ataukah akan

tertutup mendung lagi? Biarlah waktu yang akan

menjawabnya. (rudi Azzam)

21 Sindonews.com, 7 tewas, 30 terluka akibat serangan bom mobil di Baghdad, 3 Februari 2014, http://international.sindonews.com/read/2014/02/03/43/832523/7-tewas-30-terluka-akibat-serangan-bom-mobil-di-baghdad, diakses pada 24 Februari 2014.

Page 22: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

22

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Di mana ada padi di situ pasti ada rumput

tumbuh. Demikian pula dalam perjalanan

jihad Suriah, ada fase di mana para mujahidin harus

mengalami ujian berat. Ujian itu bukan berupa

kehebatan musuh atau ganasnya peperangan yang

mereka hadapi. Justru, ujian itu berupa perselisihan

internal, yang berujung kepada fitnah.

Fitnah yang membuat banyak orang seolah

tak percaya dan kehilangan keseimbangan dalam

bersikap. Sebagian ada yang ikut-ikutan membawa

konflik ke rumah masing-masing, ada yang apatis

dan tak acuh terhadap jihad Suriah. Seolah PR

besar melawan Nushairiyah telah berakhir.

Berikut adalah wawancara dengan Abu Rusydan,

alumnus jihad Afghanistan, yang dikutip dari kiblat.

net:

Allah sedang menguji orang-orang beriman

dengan sedikit perselisihan yang terjadi di antara

beberapa faksi mujahidin Suriah. Bagaimana

Ustadz memandang fitnah ini?

Dalam suatu kondisi tertentu, mukminun

muqotilun itu suatu ketika ada perbedaan

pendapat, bahkan sampai kepada saling perang di

antara mereka, itu sudah disebutkan Allah dalam

surat Al-Hujurat:

وإن طائفتان من الؤمني اقتتلوا

“Dan jika kedua kelompok dari orang-orang

beriman berperang…” (QS. Al-Hujurat: 9).

Bahwa suatu ketika ada kemungkinan

(berperang), dan itu sudah terjadi dalam sejarah.

Akan terjadi, bukan hanya perbedaan pendapat

saja, tetapi sampai pada perang. Bukan hanya orang

per orang, tetapi dua kelompok saling berperang.

Bagaimana sikap paling bijak bagi kita yang di

Indonesia, atau siapapun yang tidak terlibat

dalam perseteruan tersebut?

Sikap itu juga sudah ditunjukkan oleh Allah SWT.

Sikap pertama, kalau dia orang yang kuat adalah

ishlah (mendamaikan keduanya—Red).

“Dan jika kedua kelompok dari orang-orang

beriman berperang, maka damaikanlah keduanya.

Apabila salah satu dari keduanya menentang, maka

perangilah kelompok yang menentang itu sampai

mereka mau kembali kepada perintah Allah.”

Kalau salah satu dari kelompok tersebut

tidak memenuhi ketentuan dalam ishlah, baru

(diperangi). Orang beriman yang tidak terlibat

konflik baru (boleh) berpihak.

Jadi, ‘dua kelompok orang beriman yang saling

berperang’ itu mesti ada. Salah satu di antaranya

melanggar perintah Allah, sehingga terjadilah

peperangan itu. Walaupun tingkat atau derajat

yang menyebabkan perbedaan pendapat itu

berbeda-beda.

Jangan memperkeruh suasana

Page 23: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

23

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Tapi itu bagi orang-orang yang mempunyai

kekuatan (syaukah) untuk mendamaikannya.

Adapun bagi yang tidak mempunyai kekuatan

seperti itu, maka yang harus dipikirkan pertama

kali adalah bagaimana melakukan ishlah di

antara keduanya. Sebab, orang-orang beriman itu

bersaudara. Ketika persaudaraan itu, statemen

persaudaraan itu akan menjadi fakta, dan menjadi

rahmat kalau di antara mereka ditegakkan upaya

ishlah.

لعلكم اهلل قوا وات أخويكم بي فأصلحوا إخوة الؤمنون ا إن

ترحمون

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya

bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah

hubungan) antara kedua saudaramu itu dan

takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat

rahmat.” (Al-Hujurat : 10—Edt).

Tapi kalau landasannya tidak berdasarkan

takwa, maka tidak menjadi rahmat. Landasannya

sudah sakit hati, berpihak tanpa data yang jelas,

tidak terlibat di lapangan, hanya mendengar dari

pihak kedua ketiga keempat yang bisa jadi pihak

kedua ketiga keempat itu jadi bagian dari satu

konspirasi musuh…. (Konspirasi seperti itu) itu

sangat kental di wilayah-wilayah seperti itu. Lha

kalau sudah seperti itu sebaiknya menganggap

bahwa persoalan-persoalan seperti itu adalah

bagian daripada tipu daya musuh.

Kalau ternyata tidak mempunyai kekuatan untuk

ishlah dalam bentuk apapun?

Ya, kalau kita tidak mampu melakukan ishlah

dengan cara apapun, lebih baik kita tidak ikut

terlibat di dalam perbedaan pendapat apapun.

Sebab bagaimanpun juga, kalau kita kemudian

ikut terlibat kemudian membuat sedih, membuat

lemah yang lain, maka itu termasuk membuat sedih

orang-orang beriman, bukan?

Bagi yang tidak punya kekuatan seperti itu

sebaiknya tidak memperkeruh suasana. Justru

sebaiknya mendoakan kepada Allah supaya kaum

Mukminin di sana dilunakkan hatinya. Apa yang

bisa diperbuat kaum muslimin Indonesia ini

seberapapun mempunyai satu pengaruh, tetapi

kan rumit. Sebab apapun berita yang diterima

orang Indonesia yang tidak ada di sana, itu kan

hanya mendengar berita-berita yang (masih) perlu

diklarifikasi. Itu yang menjadi persoalan.

Apakah perlu, misalnya para ulama Indonesia

membuat nasehat dan seruan perdamaian untuk

mereka?

Seruan itu derajat kedua, tapi kalau derajat yang

pertama tadi memang harus mempertemukan.

Sebab harus ada poin-poin musyawarah yang

dihasilkan dan harus ditaati kedua belah pihak yang

bertikai.

Nah, selanjutnya adalah nasehat, karena kita

tidak mampu mempertemukan. Ishlah kita dalam

bentuk nasehat, atau berpesan kepada mereka

agar bertakwa kepada Allah SWT

Menurut Antum, siapa kira-kira orang kuat yang

bisa mendudukkan mereka di meja perundingan?

Paling tidak Syaikh Aiman Al-Zawahiri

hafidhahullah dan sejajar dengan itu. Bagaimanapun

juga di kalangan orang-orang Arab dan orang-orang

Afghanistan dulu itu dianggap senior, dan itu diakui.

Cuma hambatannya ada di komunikasi.

Page 24: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

24

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Upaya ishlah yang dilakukan oleh Syaikh Syaikh

Aiman Al-Zawahiri hafidhahullah, dengan membuat

pesan-pesan secara umum melalui media massa

umum itu tidak efektif. Tidak efektif bukan berarti

itu tidak baik. Jelas itu baik, tapi tidak efektif. Cuma

masalahnya hambatannya komunikasi.

Kalau saya sendiri lebih berharap dan mendoakan

agar orang-orang beriman dan mujahidin yang

ada di sana siapapun, apa itu JN, ISIS, Ahrar Syam

atau yang lain lagi yang terlibat dalam konflik

agar dilunakkan hatinya oleh Allah SWT, diberi

kesabaran. Kemudian dalam proses selanjutnya

dalam tamhish, insya Allah, nanti ada tokoh yang

disepakati sebagai panutan semua pihak.

Sejauh mana upaya ishlah maupun doa kita

lakukan untuk mereka?

Sebatas kemampuan. Pengalaman selama di

Afghanistan, kadang-kadang nasehat itu tidak

harus diwujudkan dalam bentuk banyak omong.

Sebab pengakuan beberapa qadatul mujahidin di

Afghanistan, mereka mengatakan, “Keberadaan

kalian diantara kami… kalian bersikap baik kepada

tanzhim ini dan kalian pun bersikap baik kepada

tanzhim kami… demikian pula tanzhim sana….

Kalian menjalin silaturahim… itu bagi kami sudah

merupakan satu hal yang besar. Jadi kalau kalian

saja bisa saja berlunak hati kepada mereka, kenapa

kami tidak bisa?” Itu fakta.

Padahal waktu itu antum dan kawan-kawan hanya

diam?

Ya kita diam saat datang bertamu. Saya pernah

ikut tour Harakatul Jihad Pakistan-nya Khalid Zubair

itu yang basisnya sebenarnya Jamaah Tabligh

dan mempunyai beberapa kontak di sepanjang

perbatasan Pakistan Afghanistan. Madrasah-

madrasah yang dia datangi itu afiliasinya ke jihad

Afghan kan berbeda-beda. Ada yang ke Ust.

Burhanuddin Rabbani ada yang ke Syaikh Sayyaf, ke

Muhammad Nabi dan sebagainya. Tapi dia datangi.

Terus satu ketika Khalid Zubair ini mengajak kita.

“Akhi antum ikut yuk ke kampung kami… Nanti kita

silaturahmi kepada ulama-ulama sepanjang jalan.

Antum diam saja nanti saya perkenalkan. Ndak

usah ngomong apa-apa.. ndak usah cerita apapun.

Nanti kalau ditanya, komunikasi normal saja. Tidak

usah cerita masalah jamaah gerakan, atau dari

kelompok mana.”

Lalu duduk dan dia pun mengenalkan, “Dia

saudara kami dari Indonesia.” Saya ditanya,

“Dari Philipina?” Saya jawab, “Dari Indonesia.”

Selanjutnya bercerita, “Mereka sudah di sini sekian

bulan… sekian tahun, dia Kuliah Harbiyah… mereka

sekarang ada di Kuliah Harbiyah Ittihad Islamy

tapi sekarang kami ajak untuk silaturahmi dengan

Syaikh.”

Syaikh itu berbaiat kepada Maulawi Muhammad

Nabi, ada juga yang orang kepercayaan Syaikh

Burhanuddin Rabbani ada yang kepercayaannya

Sibghatullah Mujadidi. Semua kalimat tanggapan

mereka sama. “Antum dapat pahala yang besar

akhi walapun antum tidak memberikan kepada

kami dengan nasehat yang banyak.”

Apa itu? “Bahwa antum silaturahim ke sini…

silaturahim ke sana.. padahal antum adalah kadet di

Kuliah Harbiyah Syaikh Sayaf itu memberi pelajaran

yang besar kepada kami.” Saat itu dikumpulkan

semua murid-murinya. Syaikhnya yang bicara. Kita

cuma diam aja.

Page 25: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

25

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

dari pondok-pondok berbagai faksi yang Antum

kunjungi tadi, muncullah Taliban. Begitu, Ustadz?

Sebenarnya munculnya Taliban karena itu tadi.

Mereka dibina di madrasah-madrasah seperti itu.

Kemudian mereka merasa sedih dan terpanggil

oleh adanya perpecahan itu. “Kenapa setelah

Rusia pergi kita tidak bisa menata… malah terjebak

dalam perpecahan.” Berangkatnya dari situ… bukan

berangkat dari Taliban itu awalnya adalah faksi

yang ikut berkonflik. Tidak… Taliban muncul baru,

setelah kecewa adanya konflik di antara tanzhim-

tanzhim tadi.

Nah, dalam kasus ini, kalau muncul Taliban,

bagus… Tapi bagaimana kalau yang muncul adalah

apatisme kaum Muslimin?

Taliban itu sendiri sebagian dari komandan-

komandannya adalah pelaku jihad pada masa

Soviet ada di Afghanistan.

Lha kalau kita di sini… pengamat-pengamat

pun dari sumber yang belum tentu jelas. Jadi

sebaiknya kalau saya harus berbicara apa yang

harus dilakukan oleh para aktivis di Indonesia kalau

tidak punya kemampuan untuk melakukan ishlah

dengan mendatangkan kedua belah pihak yang

bersengketa, lebih baik kita mendoakan kebaikan

bagi mereka, mudah-mudahan Allah melunakkan

hati masing-masing.

Akibat pemberitaan massif seputar konflik ini,

ada orang yang membatalkan donasinya untuk

Muslimin Suriah atau mengurungkan niatnya

untuk berangkat melakukan aksi kemanusiaan di

sana. Apakah alasan ini dibenarkan?

Jadi konflik yang ada di sana itu sifatnya multi

dimensional. Tetapi yang tidak boleh dilupakan,

konflik antara kafir Nushairiyah dengan kaum

Muslimin itulah problem besarnya. Dalam konflik

itu ada korban yang tidak ikut berperang, bukan

muqotil tapi ikut menjadi korban. Jadi menurut

saya sisi-sisi yang bisa kita masuki utnuk amal saleh

ini luas sekali di sana.

Kalau kita merasa ragu, jangan-jangan malah

membantu salah satu di antara kelompok jihad yang

bertikai, maka hal itu jangan sampai menghentikan

kita upaya untuk membantu. Kan banyak sekali

kaum Muslimin yang menderita karena konflik

besar, antara kaum kafir Nushairiyah dengan kaum

Muslimin. Kenapa kita tidak masuk di sini, sebab itu

juga termasuk dalam menolong mustadh’afin. Itu

kan perlu juga.

Seolah-olah Bashar Asad sudah tumbang,

dan Nushairiyah sudah tidak ada. Yang sibuk

dibicarakan adalah konflik sesama mujahidin…

Di Afghanistan juga begitu. Sebelumnya di

sejarah, katakanlah bagaimana bangsa-bangsa

Islam di Timur memerangi Barat penjajah itu juga

selalu diwarnai dengan hal-hal seperti itu. Ketika

kemajuan mujahidin berhasil meraih kemenangan

kemudian menegakkan syariat Islam, Barat tidak

akan pernah membiarkan. Upaya mereka bukan

hanya dari segi kekuatan persenjataan atau

militer saja. Yang lebih buruk daripada itu adalah

persekongkolan jahat yang sifatnya tidak militer

saja. Itu selalu diulang-ulang oleh mereka dan

selalu saja kaum Muslimin terpancing. Tetapi selalu

ada yang tidak terpancing. Selalu ada.

Page 26: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

26

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Kalau di Afghanistan dahulu kongkritnya

seperti apa, Ustadz?

Di buku Pasukan Panji Hitam sudah disinggung

sedikit. Jadi Aliansi Utara yang kemudian terjadi

konflik bersenjata dengan Taliban itu, sebenanya

apa persoalan pokoknya? Walaupun akidah Ahmad

Syah Masud diragukan, betul. Tetapi aliansi itu

tidak sendiri. Ada kelompok-kelompok sunnah

yang aqidahnya kita yakini sebagai Ahlussunnah

wal Jamaah itu bersama mereka. Kenapa sampai

terjadi peperangan bersenjata?

Persoalannya ya itu tadi, ada upaya-upaya

untuk mengadu domba, memasukkan unsur

nasionalisme, unsur ananiyah… “Saya kan yang

memulai dulu, kenapa harus dia yang memimpin…”

Macam-macam persoalannya.

Dibelit dalam lingkaran konflik rumit seperti

itu, apa bahaya paling besar bagi Mujahidin?

Yang paling berbahaya adalah akan ditiupkan di

telinga komandan Mujahidin yang lurus dan jujur

itu kalimat: Bangsa Anda ini sudah lelah berperang,

kenapa Anda tidak menempuh dengan damai cara

musyawarah. Kalimatnya seperti itu. Itu yang paling

berbahaya.

Nah, untuk dapat (membisikkan) kalimat itu

harus diciptakan perang. Tapi (perang) ciptaan

Barat, yang dikesankan itu perang antar muslimin,

atau perang saudara sperti itu. Sehingga Barat

mempunyai kalimat seperti di atas. “Apa kalian

tidak capek berperang… setelah perang melawan

Nushairiyah kalian mampu menumbangkan.

Kemudian kalian perang diantara kalian sendiri.

Berhentilah, perang itu melelahkan! Cobalah

sekarang tempuh cara damai.” Nah, kemudian

jalan demokrasi yang muncul. Ini memang masalah

berat. Saya melihat gejalanya sama, akan terus

diulang-ulang seperti itu.

Ketika Bashar Asad sudah terdesak, kemudian

upaya untuk menghadirkan pasukan khusus Iran

serta Hizbullah itu tidak memberikan kemajuan

militer, mereka mereka berpikir, “Mujahidin itu

tidak mungkin mungkin dilawan dengan kekuatan

militer. Mujahidin itu mereka orang-orang yang cari

mati, sementara musuhnya orang-orang yang cari

hidup.” Mereka itu yakin ketika mujahidin memiliki

persenjataan yang sama dengan musuhnya,

siapapun… Barat, Iran, Rusia maupun Nushairiyah,

kalau mujahidin punya persenjataan yang sama,

walapun jumlah personal mereka tidak sebanyak

musuhnya, jelas menang. Hari ini terbukti, di semua

militer Suriah kekuatan mujahidin tak terbendung.

Itu perhitungan mereka. Maka harus ada upaya di

luar kekuatan militer.

Melihat media Islam atau sekelompok aktivis yang

ngeblok ke salah satu faksi dengan merendahkan

faksi lain, apa tanggapan Ustadz?

Sekali lagi, konflik di Suriah ini kan multidimensi.

Itu yang harus diperhatikan. Kita juga harus pandai-

pandai melihat ada konflik antara kafir Nushairiyah

dengan kaum Muslimin Ahlussunnah wal Jamaah.

Kemudian juga ada konflik internal antar oposisi.

Oposisi itu juga macam-macam… ada yang

nasionalis, ada yang antek Barat dan sebagainya.

Ini juga harus dibedakan.

Page 27: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

27

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Kalau memang konflik besarnya Ahlussunnah

melawan Nushairiyah, tidak ada masalah. Siapapun

yang disebut Ahlussunnah, apapun kelompok dan

benderanya, harus kita bela. Seharusnya kita fokus

di sini dan menghilangkan pikiran lain. Bagaimana

kalau nanti Nushairiyah sudah jatuh, ya kita pikirkan

nanti setelah jatuh.

Jadi tidak perlu di depan publik kita unggul-

unggulkan satu faksi di antara lainnya?

Sebaiknya kita membesarkan hati semua

kelompok-kelompok, terutama kelompok

Mujahidin Ahlussunnah agar bagaimana

mempunyai satu kekuatan konkrit untuk bisa

menumbangkan Nushairiyah. Kalau ini sudah,

baru kita berpikir nanti. Nanti kita pikirkan setelah

musuh besar dan utama ini jatuh.

Jika ini belum selesai, makan akan sangat

melelahkan kalau kita ikut-ikutan ngeblok. Hanya

memang dari sekarang kita harus mempunyai

data-data. Kelompok-kelompok oposisi yang

melawan rezim ini kita harus pisahkan, mana yang

bersungguh-sungguh inign menegakkan syariat

Islam, menegakkan Daulah Islamiyah sebagai awal

wujudnya Khilafah Islamyah dan mana yang sekuler.

Dari awal harus kita pisahkan.

Jadi sebaiknya kita jangan terkuras di soal konflik

antar Mujahidin, karena Pr besar kita belum

selesai. Begitu, Ustadz?

Jadi begini… “Kita ini mau apa?” Ini yang harus

dijawab pertama kali. Ketika kita sudah kehilangan

jawaban, semuanya runtuh. Semangat kita runtuh,

kedermawanan kita runtuh, keberanian kita runtuh.

Kita ini mau apa?

Sekali lagi Syam ini didukung dengan sejarah dan

nubuwah. Begitu ada kesempatan maka peluang

kita untuk bisa ke sana harus kita ambil. Tetapi

pengahalang kita yang paling besar dan paling dekat

dengan kita adalah Bashar Asad. Rezim harus jatuh

dulu. Jadi semuanya: pikiran, dana, dan konsentrasi

kita arahkan ke sana semua.

Terus pada siapa kita salurkan? Ya kepada

siapa saja yang bekerja untuk itu. Tapi kita harus

meletakkan pondasinya. Untuk itu kita harus

memilih kelompok mana yang bercita-cita untuk

menegakkan Daulah Islamiyah dalam rangka

menegakkan Khilafah.

kaitannya dengan jihad global yang banyak

diserukan oleh para tokoh jihad, apakah riuh-

rendah pro-kontra dalam konflik antar mujahidin

Suriah sebagai dampak jihad global itu sendiri

atau bukan?

Justru menurut saya naif. Masalahnya, ketika

tuntutan keadaan waqi’i kaum Muslimin ini sudah

menuntut setiap orang Islam berpikir jihad global

tetapi yang terjadi justru secara operasional di

lapangan, cita-cita jihad global ini, “dikotori” oleh

konflik yang bukan hanya lokal, tapi (lebih sempit

lagi yaitu) konflik kelompok yang sangat kecil. Ini

kan masalah. Harus diingatkan kembali, bagaimana

mengarahkan semua pihak yang bertikai dalam

bentuk apapun untuk ingat pertanyaan: “Kita ini

mau apa?”

Page 28: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

28

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Naifnya, kalau boleh saya ulang, atas nama

jihad global, kemudian terjebak pada dukung

mendukung pada satu faksi yang ada di sana

kemudian diimplementasikan dengan bertikai

antara kelompok di sini. Begitu, Ustadz?

Iya… ini membicarakan konflik dan bertikai dalam

sesuatu yang kita juga sendiri tidak tahu bendanya.

Umat ini jangan dibuat bingung. Kebingungan ini

akan membuat umat apatis. Nanti lagi-lagi akan

terjebak pada pola BNPT.

Lho, kenapa dengan BNPT?

Di antara tipu daya paling jahat yang dilakukan

oleh BNPT itu adalah mereka mengirim da’i ke

masjid-masjid. Mereka yang mengirim, mereka

yang membiayai ke masjid-masjid. Kemudian di

masjid itu para da’i itu yang mereka kirim memang

diplot supaya membicarakan tentang Islam yang

berbeda-beda.

Yang satu membicarakan tentang Islam secara

garis keras, yang satu membicarakan tentang Islam

secara damai. Akhirnya umat yang ada di masjid

itu bingung. Ini gimana sih maunya? Umat tidak

pernah tahu kalau itu kalau itu rekayasa BNPT.

Umat tahunya ini adalah ulama panutan dan tokoh

masyarakat.

Umat bingung. Ini membicarakan Islam pakai

dalil, yang satu membicarakan Islam juga pakai

dalil. Tetapi yang satu mengajarkan Islam yang

damai, Islam rahmatan lil alamin, dan yang satu

mengajarkan jihad dan dikenal Islam garis keras.

Umat bingung. Kebingungan ini sengaja diciptakan

oleh mereka supaya umat apatis sehingga

meninggalkan semuanya.

Wah, baru tahu kalau BNPT punya da’i garis keras

di samping da’i garis damai….

Sudah lama itu! Memang, bukan hanya dua itu

saja warnanya. Warnanya bisa macam-macam dan

faktornya sangat luas. Hanya, yang penting tujuan

mereka yang paling utama membuat bingung

ummat tentang Islam, sehingga umat menjadi

apatis dan jauh. Jahat sekali ini.

Saya sudah pernah sampaikan, sebenarnya bagi

BNPT atau Densus program pembunuhan (aktivis

Islam) akan berdampak kepada masyarakat… bisa

menjadi bumerang mereka. Komnas HAM juga

bisa mempersoalkan. Tetapi yang ini masalah yang

paling besar. Ini kejahatan yang jangka panjang.

Akhirnya umat meninggalkan Islam, meninggalkan

tokoh Islam. “Apa kalian ini… membingungkan

saja!!”

Kembali ke pemberitaan konflik Suriah,

garis besar apa yang harus dipahami dalam kita

membaca atau memberitakan masalah ini?

Jadi sebaiknya siapapun aktifis, di belahan

bumi mana pun juga, kalau mereka tulus harus

memandang (konflik mujahidin Suriah) itu sebagai

sebuah ujian. Kalau kita menyaksikan sekelompok

kaum mukminin bagian dari tubuh kita menerima

ujian, apa patut kita bersorak-sorai? Apakah patut

kita membuat mereka sedih? Ya silahkan istafti

qalbak kalau begitu. Masalahnya itu tadi… sekali

lagi musuh-musuh Islam akan mendapatkan agen-

agen pemikiran secara gratis apabila kita tidak

waspada.

Page 29: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

29

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Daripada menjadi agen pemikiran musuh-musuh

Islam, lebih baik kita memilih yang selamat, yaitu

mendoakan. Tapi sekali lagi itu tidak bisa menjadi

alasan siapapun untuk menghentikan bantuan

dalam bentuk apapun ke Suriah. (hamdan)

Blow-up secara massif konflik internal mujahidin,

kemudian ada konvensi jenewa 2 yang bersepakat

untuk memberantas Al-Qaidah di Syam, lalu di

Indonesia penggerebekan tersangka ‘teroris’ yang

diumumkan bukan temuan senpi atau peledak

tapi malah buku-buku tentang keutamaan Syam

dan niat pelaku untuk berjihad ke Suriah, Sidney

Jones dan Ansyaad Mbai dengan corong-corong

media mengajak mewaspadai kegiatan terkait

Suriah meskipun sekadar misi kemanusiaan.

Ada kaitan apa di balik semua peristiwa di atas,

Ustadz?

Secara teori yang saya lihat di lapangan terjadi

seperti itu. Maknanya ketemu. Pikiran besar yang

dibuat oleh Amerika dan kroni-kroninya itu saya

melihat ada di lapangan di Indonesia. Dan itu

punya pengaruh besar jangka panjang yang luar

biasa buruk bagi Islam dan kaum Muslimin.

Yang lebih menyedihkan lagi, beberapa aktifis

terpancing dan mereka tidak sadar terlibat dalam

membingungkan umat. Ini yang sebenarnya

dikehendaki oleh Barat dan kaki tangannya yang

ada di Indonesia. Karena apa, apabila ada aktifis

berhasil dibangkitkan emosinya kemudian mereka

terlibat dalam urusan-urusan konflik yang mereka

sendiri juga tidak paham urusannya, mereka itu

menjadikan umat menjadi bingung.

Akhirnya Barat otomatis mempunyai agen-

agen punya penyalur ide mereka yang tidak perlu

dibayar. Semakin banyak jumlahnya, semakin

senang mereka. Mereka duduk sambil mengangkat

kaki dan menghisap cerutu Kuba. Mereka senang

ada aktifis-aktifis yang sudah menjadi tokoh jihad

kemudian terlibat ikut membingungkan umat

itu tadi. Wah seneng banget mereka. Ndak usah

mbayar ndak usah ada perekrutan dan pelatihan.

Tapi terkait konspirasi global terhadap jihad

Suriah dan implementasinya di lokal Indonesia

tadi, bagaimana gambaran Ustadz?

Itu bersamaan. Hanya bentuknya beda-

beda tergantung dari kadar ancaman menurut

mereka. Kebijakan yang muncul di Saudi dengan

membuat UU bagi warga Saudi yang berjihad di

luar negeri kemudian ketika pulang akan ditangkap

dipenjarakan; kemudian dihembuskan oleh BNPT

atau oleh media-media yang pro kepada pemerintah

thaghut bahwa ada kombatan Indonesia ada di

sana—meskipun mereka ini masih malu-malu

mengatakan bahwa kombatan itu membonceng

ini dan itu—itu semua berangkat dari satu sumber:

“Jaddul kilaab waahid,” akhi.. (Moyangnya anjing

itu satu–Red)

Membayangkan demikian makar musuh

mengepung Mujahidin, terutama hari ini di Syam,

apakah harapan kemenangan itu masih tersisa,

Ustadz?

Page 30: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

30

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Saya melihat itu tabiat perjuangan menegakkan

kalimat Allah. Memang harus sampai pada satu titik

seperti itu, walapun kita selalu memohon afiyah

kepada Allah. Tetapi itu merupakan sunnatullah

bahwa ketika musuh itu sudah mengepung

orang-orang beriman dari atas, dari bawah, dari

seluruh penjuru, kemudian orang-orang beriman

yang ter-tamhis masih istiqomah dengan iman,

tujuan, perjuangan dan pengorbanannya maka itu

merupakan tanda pertolongan sudah dekat.

منكم أسفل فوقكم ومن جاءوكم من إذ الناجر القلوب وبلغت األبصار زاغت وإذ ابتلي هنالك ) 10 نون ) الظ باهلل وتظنون

الؤمنون وزلزلوا زلزاال شديدا ) 11 (

“(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari

atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap

lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak

sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka

terhadap Allah dengan bermacam-macam

purbasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin

dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan

yang sangat.” (Al-Ahzab: 10-11)

Kalau saya melihat seperti itu. Sebab apa,

kita harus yakin… kita harus yakin. Nomor satu

itu. Oleh karena itu kalimat apapun, dikeluarkan

oleh siapappun, yang kemudian menggoyahkan

keyakinan itu sebaiknya dikesampingkan. Apapun

bentuknya, kita harus yakin.

jadi justru semakin dahsyatnya serangan musuh

ini semakin dekat dengan pertolongan?

Iya. Nanti akan terjadi tamhis, sehingga yang

khabits itu terpisah dari yang thayyib. Kemudian

yang thayyib itu dipelihara oleh Allah SWT

kemudian dipercaya untuk membwa risalahnya.

Semakin berat ujiannya, maka yang lulus ujiannya

semakin murni. Semakin berat ujian semakin yang

lulus semakin murni. Ibarat emas, sepuhannya

semakin kuat.

Pada masa awal meletusnya jihad di Suriah,

banyak aktivis menganggap dan berharap bahwa

pendirian Khilafah dan pembebasan Al-Aqsha

tinggal selangkah lagi. Namun, apakah kenyataan

hari ini bisa dipakai untuk menyalahkan anggapan

dan harapan tersebut?

Salahnya justru siapapun yang punya harapan

ketika itu, hari ini kemudian menjadi putus harapan.

Itu yang salah. Sebab Allah menjanjikan kepada

Rasulullah SAW dan sahabat radhiyallahu anhum

kemenangan yang dekat itu kan bukan bulan depan,

atau tahun depan. Janji Allah tentang kemenangan

yang dekat dalam Futuh Mekkah itu juga diwarnai

perselisihan. Ketika itu Umar bin Khattab tidak

menyetujui isi Perjanjian Hudaibiyah. Bahkan Umar

sampai menegaskan kepada Nabi Muhammad

SAW, “Bukankah engkau ini Nabi Allah?”

Tetapi justru dari situ Allah menjanjikan

kepada kaum muslimin waktu itu fathan qariban

(kemenangan yang dekat—Red). Kan agak gak

masuk akal gitu. Bagaimana ketika orang-orang ini

sedang menghadapi konflik internal yang luar biasa

kok masih berharap fathan qariban. Tapi itulah

tabiat Islam dan kaum Muslimin yang istiqomah.

Dikaitkan dengan konflik yang kabarnya mendera

mujahidin di Suriah hari-hari ini, bagaimana kita

masih bisa menggantungkan cita-cita Khilafah

Islamiyah kepada mereka?

Page 31: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

31

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Kemenangan itu dimulai dari timbulnya rasa

takut pada hati musuh dan timbulnya keyakinan

akan pertolongan Allah di hati mujahidin. Itu

awal kemenangan. Selama ini kita berkata, yang

disebut mujahidin itu siapa to? Yang betul-betul

diperhitungkan oleh super-power kafir. Selama ini

kan tidak ada.

Nah, setelah Ust. Abdullah Azzam dan Usamah

bin Ladin rahimahuallah merintis Al-Qaidah,

bagaimanapun juga Al-Qaidah adalah sebuah

kelompok representasi dari kaum Muslimin

yang face to face menghadapi kekuatan super-

power. Tentu saja beserta dengan pembantu-

pembantunya, seperti Taliban, As-Syabab atau

yang Yaman, atau lainnya.

Jadi yang penting bahwa wujud dulu. Sebab

musuh sudah lama wujud tapi yang disebut kaum

Muslimin selama sekian dekade ini kan tidak wujud.

Dalam pengertian yang berhadapan langsung

dengan kekuatan dunia global kafir. Sekarang ini

sudah mulai wujud dan harus kita syukuri.

Bahwa di dalam proses menguatkan itu ada

tamhis, maka ‘konflik’ atau ‘peperangan’ yang

terjadi antar kelompok itu bagian dari tamhis. Dan

Allah akan mengeluarkan (buah tamhis) itu tidak

berupa kelompok nantinya. Bisa jadi personal

dari kelompok kelompok ini kemudian bersatu.

Contohnya, Taliban siapa yang sebelumnya

menyangka?

Menarik sekali statemen antum, bahwa buah

tamhis itu adalah personal, bukan kelompok.

Person-person yang lulus tamhis nanti akan

berkumpul dan bisa jadi membuat bendera baru.

Ada contoh riilnya, Ustadz?

Maulawi Jalaludin Haqqani itu dulu bersama

siapa? Bersama Ust. Burhanuddin Rabbani.

Kemudian banyak lagi contohnya. Artinya tahmis

bukan untuk memilih kelompok, sebab Allah

menyebutkan tamhis itu dalam sebuah kelompok,

dan yang lolos dari tamhis itu personal.

ما كان اهلل ليذر الؤمني على ما أنتم

يب عليه حتى ييز البيث من الط

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan

orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu

sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk

(munafik) dari yang baik (mukmin)…” (Ali-Imran :

179)

Jadi tamhis itu dalam kelompok. Maka ada

konflik atau ujian yang lain, maknanya kelompok itu

sedang ditamhis untuk menjadi personal-personal

yang lolos. Sebab, sebuah kelompok itu kadang

disatukan tidak sekadar dengan akidah yang sama,

tapi kadang ada juga kepentingan-kepentingan lain

dan latar belakang yang berbeda-beda. Itu yang

hendak dibersihkan dalam sebuah proses tamhis.

Syaih Muhammad Yasir, saya tidak menduga

sama sekali dengan dirinya. Dia itu orang

ketiga dalam Tandzim Ittihad Islamy-nya Syaih

Abdur Rabbir Rasul Sayyaf. Urutannya: Syaikh

Sayyaf sendiri, insinyur Ahmad Shah dan Syaikh

Muhammad Yasir. Kalau kita berhubungan dengan

Ittihad, ya kontaknya dengan salah satu dari ketiga

orang ini.

Page 32: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

32

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

Seolah-olah ketiganya satu pemikiran dan satu

tubuh. Tapi begitu Syaikh Sayyaf memutuskan

masuk Loya Jirga, Syaikh Muhammad Yasir berbaiat

kepada Taliban, kepada Mullah Muhammad Umar.

Bagus wawancaranya setelah keluar dari penjara.

Beliau mengatakan bahwa kehidupan ini ujian.

Ada yang lulus diuji dengan jihad tapi ketika sudah

dekat dengan kemenangan ada ujian lagi, ada yang

tidak lulus.

(Ujian itu) yang paling krusial itu ketika sudah

mau menang. Kalau sekarang ini belum seberapa.

Walaupun seperti itu beratnya bukan main. Saat

dekat dengan kemenangan itu sampai Syaikh

Abdullah Azzam menulis buku Ta’ammurul Alami

(persekongkolan dunia internasional). Tapi Syaikh

Muhammad Yasir itu menarik sekali, saya ulang-

ulang terus itu nasehatnya.

Apapun konflik yang terjadi di sana tidak bisa

menjadikan alasan bagi seorang muslim di hadapan

Allah sama sekali. Sebab kalimatnya:

ام فال خير فيكم إذا فسد أهل الش

“Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak

ada lagi kebaikan pada kalian.”(HR. Ahmad dan At-

Tirmidzi).

Kalimatnya itu Ahlu Syam, umum. Jadi ketika kita

melihat Ahlu Syam itu ada yang berupaya untuk

merusak—dan memang demikian kenyataannya—

maka kalau kita masih menginginkan kebaikan, kita

harus menahan agar kerusakan itu tidak terjadi

atau tidak semakin parah sehingga mencabut

seluruh kebaikan.

Jadi barangsiapa yang hari ini melihat kerusakan

di bumi Syam yang menimpa Ahlu Syam seharusnya

mereka ikut bagaimana mengobati supaya

kerusakan itu menjadi lebih ringan. Jangan ikut-

ikutan merusak.

Sumber: Kiblat.net

Tulisan ini juga dirilis dalam bahasa arab dan

dapat diakses melalui: http://justpaste.it/ehny

Page 33: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

33

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

Tanya-Jawab Politik

Ini adalah jawaban-jawaban dari pertemuan

pertama bersama saudara dan saudari yang

bertepatan pada hari, Sabtu 24 Agustus 2013.

Saya telah mendapati lebih dari 200 pertanyaan,

kemudian saya kumpulkan pertanyaan-pertanyaan

yang serupa dan sebagian (jawabannya) akan saya

sampaikan pada pertemuan yang lain atas izin

Allah. Saya berharap, (terhadap apa yang saya

sampaikan ini) sesuai dengan gambaran politik

untuk apa yang kita saksikan di sekitar kita pada

periode yang sensitif ini.

Saudara kalian, Abdullah bin Muhammad.

1. Apakah Anda berharap untuk segera

menyelesaikan revolusi Suriah? Bagaimana

caranya?

Revolusi Suriah adalah permasalahan yang

saling bersinggungan oleh jaringan konflik lokal,

regional dan internasional Ini adalah tanda akan

berlangsungnya konflik dalam jangka yang panjang.

Maka dari sisi internal ada proyek (kepentingan)

negara-negara maju dan Kurdi atau negara Druze

yang berlawanan dengan proyek-proyek Islam

dan nasional. Setiap masing-masing proyek ada

kelompok yang mendukung namun juga ada

kelompok yang berusaha untuk menggugurkannya.

Adapun dari sisi regional maka Suriah hari ini

adalah awal medan peperangan besar antara

sunnah dan syi›ah pada era modern. Demikian ini

berpotensi terjadinya perluasan wilayah konflik,

tidak pada Iraq dan Libanon saja, namun juga

negeri Teluk dan Yaman. Dari sisi internasional

maka Suriah menjadi medan perang dingin yang ke-

dua setelah blok Timur dan Barat. Dan inilah yang

menjadikan semua peperangan seimbang dengan

sisi peperangan yang lain di Suriah.

Seperti inilah, menurut saya, perang di Suriah

masih jauh dari kesudahan yang sempurna dan

masih -seperti pendapat saya yang saya sebutkan

di awal revolusi Suriah dalam makalah (Strategi

Perang Di Bumi Syam)- bahwa peperangan di Syam

membawa konflik yang panjang dan akan merubah

parameter dari peta politik di wilayah tersebut.

Sebab pada hakekatnya, medan Suriah hanya kunci

konflik perang yang akan datang. Adapun bagaimana

mencukupkannya, telah saya cantumkan dalam

makalah tersendiri yang disebutkan di dalamnya

perencanaan langkah strategis untuk menghadapi

medan perang orang-orang Syam yang berfokus

pada wilayah pesisir pantai (Sahiliyah).

Saya mengawal perjalanan perang sejak

pertama kali untuk mengulangi evaluasi strategi

dan saya belum melihat adanya solusi yang

optimal dengan pertimbangan yang banyak.

Semoga reaksi internasional akhir-akhir ini atas

peperangan pembebasan pesisir pantai (Sahiliyah)

menunjukkan kepedulian besar dari gerakan di

daerah sensitif tersebut.

2. Mengapa Arab Saudi tidak menanggapi

provokasi Iran? Seperti halnya dukungan Iran

untuk mempersenjatai dan mendukung Syiah

Houthi di Yaman utara?

Arab Saudi dan negara-negara Teluk berusaha

menahan ancaman Iran dengan berbagai sarana,

diantaranya adalah hubungan penting Iran dan Teluk

yang di dalamnya terdapat mitra perdagangan. Ini

menjadi sebab investasi besar untuk Kuwait dan

Page 34: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

34

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

pemerintahan Iran, sampai akhir-akhir ini diketahui

bahwa pentingnya menjaga hubungan dengan baik

bersama pemilik modal sebagaimana yang telah

diketahui di wacana internasional.

Arab Saudi lebih mementingkan perang dingin

untuk konflik dengan Iran, dan itu bersebrangan

dengan kerusakan yang ada di Suriah di samping

hasutan media untuk melawan Syi’ah dari media-

media Islam yang ada. Secara umum negara-negara

Teluk mendapati bahwa peperangan Iran akan

terjadi bersama Barat, oleh karena itu berusaha

untuk jauh dari provokasi Iran sampai ditetapkan

perjanjian perang. Sebagaimana mereka lakukan

bersama Sadam Husain, ketetapan perang dan

perdamaian di negara Teluk tidak dikembalikan

pada penguasa setempat, namun tergantung

pada sikap Amerika yang nota bene merupakan

“penguasa resmi” wilayah tersebut (Teluk).

3. Apa pendapat Anda dari ancaman Amerika

untuk rezim Suriah? Apakah demikian itu

dekat dengan jatuhnya Bashar sebelum

masuknya kekuasaan (hukum) Islam?

Amerika baru saja keluar dari perang besar di

Afghanistan dan Irak, inilah yang menyebabkan

penurunan situasi global terkhusus adanya krisis

keuangan yang menyebabkan kembalinya Rusia

sangat kuat pada arena internasional, selain

Amerika.

Inilah yang akan mengulangi terjadinya perang

dingin antara dua pihak dan membuat keduanya

bermain secara tidak langsung sebagaimana yang

terjadi hari ini. Maka dari itu intervensi Amerika

akan menjauh kecuali dengan bentuk (gaya) parsial

seperti mencegah penggunaan senjata kimia atau

segera menyerang Kata’ib Jihadiyah sebelum

jatuhnya Rezim. Sebagaimana perang dengan

Drone di Yaman dan Pakistan.

Ini ditegaskan bahwa Amerika menciptakan basis

drone di Yordania dan akan mengembangkan pada

tempat lainnya seperti di Irak untuk menghadapi

situasi sebelum jatuhnya Rezim. Demikian ini

dilakukan sampai Kata’ib Jihadiyah tidak lagi

mengancam Isra’il.

4. Apa penilaian Anda terhadap proyek

Turki di wilayah tersebut? Dan apa langkah

penting yang harus ditempuh?

Negara Turki mulai merubah haluan setelah

munculnya Erdogan dengan kecenderungan dari

Eropa (yang telah menghinakannya dengan tidak

diterimanya Turki di Uni Eropa) kepada wilayah

Arab, sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh

Davutoglu, Menteri Luar Negeri Turki, sebagai

strategi regional Turki.

Menurut saya ini sesuai dengan Politik, Ekonomi, dan Militer untuk mengembalikan Turki sebagai kekuatan sentral di dunia. Ini adalah apa yang dicoba beberapa kekuatan regional dan internasional untuk mencegah selainnya. Maka kembalinya (Turki yang kuat) adalah hal terakhir yang diinginkan Eropa atas kenangan buruk mereka pada masa Daulah Utsmaniyah yang mendominasi setengah dari Benua Eropa.

Adapun sarana untuk mengembalikan Turki yang kuat sangat banyak. Yang paling penting adalah peran politik dalam mendukung Arab Spring dan perdagangan dengan negara-negara di wilayah ini. Sehingga Turki menjadi tempat yang baik untuk investasi dan begitu juga untuk tempat wisata mereka. Hanya saja, ini tergantung pada sejauh mana peran regional mereka, dan ini—dukungan terhadap Arab Spring—adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh negara-negara di kawasan tersebut, sementara mereka tunduk kepada Barat sebagai pemimpin internasional. Di sinilah masalahnya.

Page 35: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

35

SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014Laporan Bulanan

5. Apa harapan Anda untuk perkembangan

masa depan negeri Al-Haramain?

Situasi strategis Al-Haramain dan Jazirah Arab

pada umumnya sangat berbahaya. Negara Teluk

dikelilingi bahaya Iran dan telah mengelilingi kita

dari segara arah; dari timur ada Iran, dari utara ada

Irak dan Suriah, dari selatan ada Yaman, dan dari

barat ada basis Iran di Sudan. Laporan ini dengan

adanya inflintrasi Syi’ah di Negara Teluk, seperti

yang kita alami pada kasus ketidakpuasan rakyat

terhadap kebijakan sistem internal Teluk, seperti

penjara, penindasan, korupsi, dan kasus-kasus

eksternal lainnya, sebagaimana yang dapat kita

saksikan pada posisi kudeta Mesir.

Hal ini terjadi di tengah keadaan tidak stabil

dan merupakan jenis konflik dalam keluarga

yang berkuasa di Arab Saudi. Setiap perselisihan

yang terjadi maka hasilnya akan dikembalikan

dampaknya pada masyarakat yang terkait dengan

Dinasti ini. Negara-negara Teluk tidak memiliki

lembaga independen yang dapat menganalisa

setiap perselisihan dalam pembentukan hukum

untuk menghadapi bahaya yang mengelilingi

negara. Artinya, bahwa setiap dinasti kekuasaan

di Teluk yang mendapat pukulan/guncangan akan

menjadi iklim yang menguntungkan bagi kekacauan

yang dipicu oleh Iran. Seperti yang terjadi di Irak,

yang kemudian datang peran hadiah itu sendiri

atau kekuatan sekutunya di Teluk, seperti alat

hukum baru untuk menjamin kepentingan Barat

seperti yang terjadi dalam nota kesepahaman

(MoU) antara Iran dan Amerika terkait Irak. Itulah

yang membuat saya menarik beberapa orang dari

kesiapsiagaan Teluk untuk fase berikutnya jika

sesuatu hal terjadi, yaitu runtuhnya dinasti-dinasti

yang berkuasa di Teluk karena konflik internal atau

jika perang tidak kompeten untuk Iran di dalamnya.

6. Bagaimana posisi nyata Arab Saudi

terhadap revolusi Suriah ?

Rezim Saudi ingin menguras Iran di Suriah

dan ini pada dasarnya adalah posisi Amerika,

oleh karena itu tidak mendukung revolusi untuk

menang justru menghabisi Iran dan sekutunya. Di

sisi lain, Arab Saudi takut kedatangan Islam untuk

berkuasa, baik dengan cara pertempuran seperti

yang dilakukan oleh Kata’ib-kata’ib Jihadi atau

dengan cara politik sebagaimana yang dilakukan

oleh Ikhwanul Muslimin di Koalisi Nasional Suriah

(SNC). Oleh karena itu Arab Saudi mengawasi kerja

intelijen di wilayah Suriah untuk membatasi peran

Katibah-katibah Jihad dan meningkatkan kesulitan

serta mempersiapkan jalan untuk deportasi dari

tempat kejadian.

Adapun di bagian politik telah berhasil dengan

menarik Karpet dari Qatar Brotherhood dan

sekutunya dalam Koalisi Nasional, dan menentukan

tempatnya untuk Jarba serta memblokir afiliasi

Michel Kilo dari Arab Saudi. Peran-peran ini adalah

sama dengan apa yang dilakukan oleh Arab Saudi

dalam perang Ansharu Syari’ah di Provinsi Abyan

setelah revolusi Yaman dan mengatur kudeta pada

pemerintahan Mursi di Mesir. Dalam kedua kasus

ini, umat Islam dihapus dari tempat kejadian.

7. Apakah pemerintah Saudi dianggap yang memimpin kudeta di Mesir atau mereka

terpaksa untuk melakukan itu?

Dalam masalah ini dipimpin di bawah kendali

lampu hijau Amerika, karena Arab Saudi adalah

sistem fungsional seperti negara-negara yang

mengikuti Barat. Begitu juga tidak terpaksa

melakukan hal itu karena dari titik kebijakan

politiknya yang berlaku adalah mencegah akses

umat Islam untuk berkuasa.

Page 36: Tanya Jawab Politik 33 - Syamina.orgsyamina.org/uploads/SyaminaReg_0214.pdf · para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini ... masuk kembali pada musim dingin ini untuk ... “Tugas

36

Laporan Bulanan SYAMINASYAMINA Edisi IX/ Februari 2014

8. Apa jalan keluar untuk menggulingkan kudeta Mesir?

Pemilihan untuk menjatuhkan kudeta, dalam

pandangan saya dibagi menjadi tiga tingkatan.

Pertama, langkah cepat yang terjadi dalam gerakan

tentara itu sendiri. Atau dengan jangka menengah

yaitu jika situasi telah memburuk maka caranya

dangan mengancam kepentingan Barat, maka saat

itu mungkin Amerika akan ikut campur dengan

kukuatan bahkan dalam jangka panjang dengan

senjata. Seperti yang terjadi di Syam, insyaa Allah

dalam waktu dekat saya akan menulis tentang fitur

strategi yang tepat untuk menggulingkan kudeta di

Mesir.

9. Apa harapan Anda untuk situasi di Yaman?

Sesuai dengan kondisi di Yaman terhadap hal-

hal yang bergerak secara bertahap menuju Perang

Rakyat secara menyeluruh antara Sunni dan Syi’ah

Houthi maka hilangnya dasar dari tempat kejadian

membuat proyek Houthi berada di permukaan

setelah ia mendapat manfaat dari kesibukan

dengan pihak media tentang bahaya ekspansi Al-

Qaidah di Yaman. Pada dasarnya, peta politik Yaman

telah banyak berubah setelah adanya revolusi.

Houthi sekarang memiliki aliansi strategis dari sisi

selatan yang bermotivasi tinggi untuk pemisahan

selain kerjasama tak terucap dengan rezim lama

yang bermotivasi menjaga rekonsiliasi untuk

melemahkan sistem saat ini. Jadi saya berpikir

bahwa Yaman sedang mununggu peristiwa yang

akan membentuk kembali peta politiknya yang

dimasak dengan terburu-buru atas inisiatif Teluk.

10. Apa yang Anda harapkan jika rezim Suriah

segera jatuh -insya Allah- mengakibatkan

perseteruan antara Mujahidin -semoga tidak

dikehendaki Allah-?

Syam adalah medan pertempuran yang panas

berkepanjangan. Keadaan seperti ini dapat

menghalangi perhatian Katibah-katibah terhadap

perselisihan internal. Sebab suasana fitnah

(perselisihan) adalah suasana yang biasanya

tergenang (keruh), ini adalah keadaan yang saya

tidak yakin akan terjadi dalam jangka menengah

di Suriah. Namun demikian, mungkin saja terjadi

perselisihan internal karena berbagai pertimbangan

lainnya, dan ini tidak boleh diabaikan. Dan di

sini datanglah kesadaran katibah-katibah akan

pentingnya koordinasi dan komunikasi yang

berlangsung agar tidak terjadi hal-hal seperti di

atas. Wa Man Yatawakal ‘Alallah Fahuwa Hasbuh.

(Diterjemahkan oleh Arif)