TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENYELENGGARA IBADAH UMRAH TERHADAP JAMAAH YANG GAGAL DIBERANGKATKAN (STUDI ATAS PT. FIRST TRAVEL) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: FADILATUN NISA NIM : 11150480000005 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H / 2019M
82
Embed
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENYELENGGARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45734/1/FADILATUN...pidana penipuan, penggelapan, dan pencucian uang dengan modus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENYELENGGARA IBADAH UMRAH TERHADAP JAMAAH YANG GAGAL DIBERANGKATKAN
(STUDI ATAS PT. FIRST TRAVEL)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh:
FADILATUN NISA NIM : 11150480000005
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440H / 2019M
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Fadilatun Nisa
Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Desember 1997
NIM : 11150480000005
Fakultas / Program Studi : Fakultas Syariah dan Hukum / Ilmu Hukum
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan dengan ketentuan yang beraku di UIN Syarif HidayatullahJakarta.
3. Jika dikemudian hari ditemukan hasil karya penelitian ini plagiat makasaya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif HidayatullahJakarta.
Jakarta, 13 Mei 2019
Fadilatun Nisa
(11150480000005)
v
ABSTRAK
Fadilatun Nisa. 11150480000005. “TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN PENYELENGGARA IBADAH UMRAH TERHADAP JAMAAH YANG GAGAL DIBERANGKATKAN (STUDI ATAS PT. FIRST TRAVEL)”. Konsentrasi Hukum Bisnis, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2018 M.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis tanggung jawab penyelenggara ibdaha umrah terhadap jamaah yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci. Tulisan ini mengkaji mengenai tanggung jawab First Travel baik secara perdata, pidana, maupun administratif atas tindak pidana yang diduga telah dilakukannya tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif empiris dan library research dengan melakukan pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan dan buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
Hasil penelitian menunjukkan First Travel diduga telah melakukan tindak pidana penipuan, penggelapan, dan pencucian uang dengan modus umrah. Jumlah korban mencapai ribuan calon jamaah umrah, dengan kerugian hingga miliaran rupiah. Pemilik First Travel dikenakan hukuman pidana kurungan 20 tahununtuk Andika Surachman dan 18 tahun untuk Anniesa Desvitasari Hasibuan. Serta denda sebanyak Rp. 10.000.000.000,00.
Kata kunci : Tanggung Jawab, PT. First Travel, Jamaah, gagal Berangkat
Pembimbing : 1. Dr. Supriyadi Ahmad, M.A
:2. M. Nuzul wibawa, S.Ag., M.H.
Daftar pustaka : Tahun 1976 sampai 2018
vi
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحیم
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya,
penyusunan skripsi yang berjudul “TANGGUNG JAWAB HUKUM
PERUSAHAAN PENYEENGGARA IBADAH UMRAH TERHADAP
JAMAAH YANG GAGAL DIBERANGKATKAN (STUDI ATAS PT. FIRST
TRAVEL)” dapat diselesaikan dengan baik, walaupun terdapat beberapa kendala
yang dihadapi saat proses penyusunan skripsi ini. Penelitian skripsi ini tidak dapat
dicapai tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh
rasa hormat saya ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu
Hukum dan Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum Sekretaris Program Studi
Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Supriyadi Ahmad, M.A dan M. Nuzul wibawa, S.Ag., M.H.
pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan
pikirannya serta kesabaran dalam membimbing sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan tepat waktu.
4. Mustolih Siradj, S.H., M.H. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum sekaligus
Kuasa Hukum jamaah First Travel yang telah banyak membantu peneliti
dalam penulisan skripsi sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
skripsi dengan tepat waktu.
5. Kepala dan Staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Kepala dan Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif
vii
Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas yang memadai guna
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta Abuyah Muhammad Sidik Mahfudz dan Umi Siti
Fatimah, Abang tersayang Hasan As-Syaziliy, Adik tersayang Hasbiyalloh
As-Shidqiy dan Naura Azitti Shaliha yang selalu memberikan dukungan
serta doa yang tak pernah henti untuk peneliti. Semoga peneliti dapat
selalu membahagiakan dan membanggakan keluarga serta selalu dalam
ridho Allah SWT.
7. Sahabat tersayang Afiyah Qurrota A’yun yang telah mendengarkan keluh
kesan peneliti selama membuat penelitian, juga telah memberi semangat
yang tak henti kepada peneliti. Serta teman kos Nurul Saadah, Nupit, dan
Ulfah yang telah bersedia menerima peneliti beristirahat juga membagi
10. Sahabat Forum Konstitusi dan Demokrasi Terkhusus Wely, Fauzi, Acep,
Tanzil, Tado, Desy yang telah banyak memberikan ilmu dan memotivasi
peneliti. Serta sahabat PMII Ilmu Hukum Komisariat Fakultas Syariah dan
Hukum yang namanya tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
11. Semua Pihak terkait yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
telah memberikan semangat dan doa tanpa henti kepada peneliti sehingga
viii
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Akhir kata, peneliti berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Terima Kasih.
Jakarta, 2019
Fadilatun Nisa
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah .................. 4 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 5 D. Metode Penelitian ................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan ........................................................... 10
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TANGGUNGJAWAB
HUKUM PERUSAHAAN JASA TRAVEL UMRAH
A. Kerangka Konseptual ........................................................... 12
B. Kerangka Teori ..................................................................... 15
C. Rivie Kajian Terdahulu ........................................................ 23
BAB III FIRST TRAVEL DAN TANGGUNGJAWAB HUKUM
KEGAGALAN PEMBERANGKATAN JAMAAH UMRAH
A. Sejarah PT. First Travel ........................................................ 26
B. Dasar Hukum ........................................................................ 27
C. Praktik Bisnis PT. First Travel ............................................. 28
D. Kegagalan PT. First Travel ................................................... 31
x
BAB IV ANALISIS KASUS TANGGUNG JAWAB PT. FIRST TRAVEL
DALAM PERSPEKTIF PERUNDANG-UNDANGAN
A. Hubungan Hukum antara PT. First Travel dengan Jamaah .. 35
B. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Hukum yang Dilakukan PT.First
A. Kesimpulan ........................................................................... 62 B. Rekomendasi ......................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji
2. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018
3. Keputusan Dirjen PHU Nomor: D/746 Tahun 2013
C. Praktik Bisnis PT. First Travel
Dalam masalah pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
tidak akan terlepas dari namanya pelayanan ketika di dalam perusahaan
tersebut ataupun ketika sudah akan diberangkatkan, adapun manajemen
pelayanan umrah yang ada pada PT First Travel adalah:
a. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan oleh PT First Travel meliputi
pendaftaran. Prosedur pendaftaran di Perusahaan First Travel adalah
sebagai berikut:
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Membayar DP sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah)
3. Paspor asli, dengan nama minimal 3 kata yang masih
berlaku. Minimal 8 (delapan) bulan sebelum tanggal
keberangkatan. CONTOH: MUHAMMAD ARDI
FIRDAUS
4. Menyerahkan dokumen-dokumen paling lambat 1 ½ bulan
sebelum berangkat, sebagai berikut:
Jamaah Dokumen
Suami+istri Paspor Asli, BukuNikah
Asli KK Asli, Fotocopy
KTP, Buku Kuning
Miningitis
Suami+istri+anak Paspor Asli, Buku Nikah
Asli KK Asli, Fotocopy
KTP, Akte Kelahiran Anak
Asli, Buku Kuning
29
Miningitis
Wanita sendiri usia dibawah
45 tahun
Paspor Asli, KK Asli,
Fotocopy KTP, Akte
Kelahiran Asli, Buku
Kuning Miningitis
Wanita sendiri usia di atas
45 tahun
Paspor Asli, KK Asli,
Fotocopy KTP, Buku
Kuning Miningitis
Laki-laki sendiri Paspor Asli, KK Asli,
Fotocopy KTP, Akte
Kelahiran Asli, Buku
Kuning Miningitis
5. Pas photo berwarna: dengan latar belakang putih & posisi
kepala/muka 80% (wanita mengenakan jilbab selain putih &
tidak memakai seragam dinas)
a. Ukuran 4x6: 8 lembar
b. Ukuran 3x4: 8 lembar
6. Bila yang berangkat usianya kurang dari 45 tahun tanpa
didampingi suami/muhrim (syarat dan ketentuan berlaku)
7. Pembatalan umrah dikenakan potongan, sebagai berikut:
a. Terhitung 1 bulan sebelum keberangkatan dikenakan
biaya 25% dari harga paket.
b. Terhitung 14 hari sebelum keberangkatan dikenakan
biaya 50% dari harga paket.
c. Terhitung 9 s/d hari keberangkatan dikenakan biaya
90% dari harga paket.
Pembayaran dianggap sah apabila:
30
1) Pembayaran dilakukan langsung di kantor First
Travel Lounge Gedung Atrium Mulia Suite 101
Jalan. H.R. Rasuna Said Kav B10-11 Jakarta
Selatan
2) Pembayaran melalui transfer ke Rekening Bank
yang ditunjuk Bank Mandiri : No. Rek: 157-000-
323-9945 A.N PT. First Anugerah Karya Wisata
b. Pembinaan Jamaah Umrah PT First Travel
Pembinaan jamaah umrah yang dilakukan adalah rangkaian
yang kegiatan yang dilakukan penyuluhan dan penerangan serta
bimbingan tentang ibadah umrah yang dilakukan sejak jamaah
mendaftarkan diri sampai kembali selesai menunaikan ibadah
umrah. Pembinaan dilakukan demi keselamatan, ketertiban dan
kesejahteraan jamaah umrah serta kesempurnaan ibadah umrah.
PT. First Travel memberikan perhatian khusus kepada
jamaah yang baru pertama kali melaksanakan ibadah umrah.
Dengan memberikan penyuluhan dan penerangan seputar
situasi, kondisi selama pelaksanaan ibadah, bahkan sampai
kepada etika yang harus dimiliki oleh jamaah selama berada di
tanah suci, serta perlengkapan-perlengkapan yang harus di
bawa oleh jamaah. Perbedaan kultur dan budaya Indonesia dan
Arab Saudi harus diketahui oleh jamaah dalam rangka
mempersiapkan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi pada saat pelaksanaan ibadah nantinya, penyuluhan
dan penerangan dalam hal ini sangat membantu kepada para
jamaah untuk bisa mempersiapkan diri.
c. Perlindungan
Perlindungan merupakan sebuah harapan yang dimiliki
masing-masing jamaah dalam menunaikan ibadah umrah di
tanah suci dan semua itu terfasilitasi dengan cara menggunakan
asuransi ketika jamaah umrah masih berada dalam pesawat,
31
akan tetapi disaat jamaah sudah berada di tanah suci
keselamatan jiwa masing-masing sudah menjadi tanggung
jawab individu jamaah umrah tersebut dan PT. First Travel.
FT bisa memberikan harga yang murah jauh di bawah pasar.
Sejumlah pihak pun menengarai bahwa itu bisa dilakukan karena FT
menjalankan bisnisnya menggunakan model skema ponzi3. Secara
sederhana, skema ponzi ialah kemampuan untuk mengatur arus cash (cash
flow) tanpa didukung dengan underlying asset dan manajemen risiko yang
baik.
Selama masih ada dana baru (fresh money) yang masuk, maka
piramida ponzi ini akan tegak berdiri dan pemilik dana menikmati
keuntungan. Dana segar dari nasabah baru ini dipakai untuk membayar
nasabah lama. Kondisi ini akan terus terjadi. Pendek kata, semakin banyak
nasabah baru yang masuk, maka semakin kuatlah piramida itu. Sebaliknya,
ketika nasabah baru tersendat, maka goyahlah fondasi piramida ini.
Sebagai informasi, kasus skema ponzi dengan kerugian terbesar di
dunia terjadi di AS tahun 2008 yang dilakukan oleh Bernard Madoff.
Ditambah lagi, kalau dana baru yang masuk itu disalahgunakan oleh
pemiliknya karena dana ini langsung ditransfer ke rekening operasional
perusahaan, seperti yang terjadi pada kasus First Travel. Moral hazard
akan selalu muncul ketika uang dalam jumlah besar dipegang oleh orang
yang tidak memiliki integritas tinggi. Dana itu akan dianggap sebagai
milik sendiri. Padahal, itu dana nasabah.
D. Kegagalan PT. First Travel
Kisruh penyelenggaraan umrah oleh First Travel mulai
mengemuka ketika terjadi kegagalan pemberangkatan jemaah pada 28
3 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "First Travel dan Skema Ponzi", https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/23/093110226/first-travel-dan-skema-ponzi?page=all
pembayaran. First Travel melanggar Pasal 16 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Adapun isi Pasal 16 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
ialah “Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa
melalui pesanan dilarang untuk:
a. Tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu
penyelesaian sesuai dengan yang dijanjikan.
b. Tidak menepati janji atas suatu pelayanan dan/atau
prestasi.
PT. First Travel tidak menepati janji atas suatu pelayanan
dan/atau prestasi. Dalam perjanjiannya, First Travel akan
memberangkatkan jamaah enam bulan setelah pelunasan
pembayaran. Namun, pada kenyataannya jamaah tidak juga
diberangkatkan sampai pada waktu yang telah disepakati.
Berdasarkan data wawancara dengan kuasa hukum jamaah First
Travel.20 First Travel juga menelantarkan jamaah umrah ditanah
suci. Karena ketidakjelasan First travel dalam memesan tiket pulang
jamaah. Sehingga jamaah telambat untuk pulang ke Indonesia.
5. First Travel telah menelantarkan jamaah sehingga jamaah gagal
diberangkatkan ke Tanah suci. First Tarvel melanggar Pasal 65 ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Adapun bunyi Pasal 65 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 79 tahun 2012 ialah “PPIU dilarang menelantarkan jamaah
umrah yang mengakibatkan jamaah umrah gagal berangkat ke arab
Saudi”.
20 Hasil wawancara dengan Mustolih Siradj selaku kuasa hukum jamaah
sekaligus ketua Komnas Haji dan Umrah, yang dilakukan pada 26 Maret 2019 pukul 17:04 di LKBH Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
56
PT. First Anugrah Karya Wisata (First Travel) yang gagal
memberangkatkan 63.310 calon jama’ah ke tanah suci mekah, PT.
First Tarvel dianggap telah menggunakan dana calon jama’ah
sebesar Rp. 905 miliar. Jaksa dalam surat dakwaan memaparkan
63.310 calon jamaah itu dijanjikan berangkat umrah dengan jadwal
keberangkatan November 2016 sampai Mei 2017.
Andika Surrahman dan istrinya Anniesa Desvitasari
Hasibuan dan adiknya Kiki Hasibuan dituntut telah menipu
mentah-mentah sekitar 58.682 calon jamaah umrah, periode
Desember 2016 hingga Mei 2017. Dua puluh ribuan jamaah yang
tidak jelas keberangkatannya itu, First Travel mengantongi Rp.
848.700.100.000. Menurut data kepolisian, jumlah calon jamaah
dalam kurun waktu tersebut berjumlah 72.682, namun baru 14.000
orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Penipuan oleh biro perjalanan umrah First Travel ini
terungkap ketika sejumlah jamaah gagal berangkat pada 28 Maret
2017. Ketika itu para jamaah diinapkan di hotel sekitar Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Akibat hal ini, Kementerian Agama
melakukan klarifikasi hingga melakukan mediasi dengan jamaah.
Namun, upaya klarifikasi pada18 April tak diindahkan oleh pihak
First Travel. Setelah terus berupaya melakukan mediasi, First
Travel akhirnya dapat memenuhi permintaan mediasi tersebut.
C. Bentuk Tanggungjawab Hukum PT. First Travel Menurut UUPK
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen terdapat pasal yang menggambarkan sistem
tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen Indonesia,
yaitu ketentuan pada pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
sebagai berikut :
57
1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat
mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan.
2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang
sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau
pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7
(tujuh) hari setelah tanggal transaksi.
4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan
pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya
unsur kesalahan.
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa
kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen.
Dari aspek hukum, tanggung jawab hukum First Travel dapat
dilihat dari aspek perdata, pidana, dan administratif. Dari aspek perdata,
First Travel telah melakukan wanprestasi tidak memberangkatkan calon
jamaah umrah, selain juga telah melakukan perbuatan melawan hukum
(onrechmatige daad dalam Bahasa Belanda dan Tort dalam Bahasa
Inggris). Oleh karena itu First Travel dapat dituntut secara perdata untuk
memenuhi perikatan yaitu memberangkatkan calon jamaah untuk umrah
ke tanah suci.
Pemenuhan kewajiban ini tidak boleh dilakukan sendiri oleh First
Travel karena ijin operasional First Travel sebagai penyelenggara ibadah
umrah telah dicabut oleh Kemenag RI. Pemenuhan kewajiban First Travel
tersebut dapat diselenggarakan oleh Biro Perjalanan Umrah lainnya,
58
namun atas biaya First Travel. Alternatif lainnya, First Travel dapat
dituntut dengan pembatalan perikatan sehingga harus mengembalikan
uang yang telah disetorkan oleh calon jamaah umrah untuk berangkat ke
tanah suci. 21
Terkait dengan pertanggungjawaban perdata tersebut, Majelis
Hakim sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan First Travel memiliki hutang
ke penggugat dan mengabulkan gugatan PKPU dari 3 nasabah First
Travel. Ketiga nasabah tersebut adalah Hendarsih, Ananda Perdana Saleh,
dan Euis Hilda Ria. Berdasarkan Pasal 225 ayat (3) dan ayat (4) UU No.
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, Majelis menganggap permohonan PKPU beralasan untuk
dikabulkan. Dengan dikabulkannya PKPU maka First Travel dinyatakan
“hidup” dan dapat dimintai pertanggungjawabannya secara perdata untuk
memberangkatkan calon jamaah umrah atau mengembalikan biaya umrah.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor
83/Pid.B/2018/PN.Dpk harta First Travel disita oleh Negara. Beberapa
asset milik direktur First Travel yang disita oleh Negara diantaranya
adalah :
a. 2 unit Ac 1 pk merek Panasonic
b. Kursi, kaca, cermin, meja, lampu gantung, perabotan rumah
tangga
c. Mobil Daihatsu sirion
d. Kartu NPWP Anniesa Desvitasari Hasibuan
e. 1 bundel akta pendirian First Travel
21 Dian Cahyaningrum, Tanggung Jawab Hukum First Travel Dalam
Kasus Penipuan, Penggelapan, dan Pencucian Uang Dengan Modus Umrah,
(Majalah Info Singkat Hukum, Vol IX, No. 16/II/Puslit/Agustus/2017), h.3
59
f. 1 lembar keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
tentang pengesahan badan hukum perseroan
g. 2 buah kacamata Swarvoksi
h. 17 buah kacamata Dior
i. 6 buah kacamata Chanel
j. 19 buah kacamata Louis Vuitton
k. 7 buah kacamata Fendi
l. 15 buah ikat pinggang dari berbagai merek diantaranya Louis
Vuitton dan Hermes Mountblanc.
Serta menyita dokumen kwitansi pembayaran, diantaranya ialah :
a. Unit apartemen Puri Park View
b. Mobil Nissan
c. Mobil Honda B-19-EL
d. Mobil Toyota Hiace DK-9282-AH
e. Uang tunai Rp. 326.500.000
f. Uang tunai Rp. 994.237.434 atas nama PT. Interculture
Tourindo
g. Tanah dan bangunan di Cluster Vesa Kebagusan, Jakarta
Selatan
Dari aspek pidana, pertanggungjawaban pidana dapat dimintakan
kepada First Travel karena dinilai telah melakukan kesalahan. Kesalahan
merupakan hal yang sangat penting untuk mempidana seseorang karena di
dalam hukum pidana dikenal asas “tiada pidana tanpa kesalahan (geen
straf zonder schuld)”. PPATK menduga dana milik calon jamaah umrah
First Travel selain digunakan untuk memberangkatkan calon jamaah
umrah, juga digunakan tersangka untuk membeli aset-aset untuk
kepentingan pribadi.
Pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun untuk Andika
Surachman. dan kepada Anniesa Desvitasari Hasibuan dengan pidana
60
penjara selama 18 (delapan belas) tahun dan pidana denda kepada masing-
masing terdakwa sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah),
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti
dengan pidana kurungan masing-masing selama 8 (delapan) bulan.
Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dari aspek administratif, pertanggungjawaban administratif telah
dikenakan kepada First Travel karena telah melakukan pelanggaran
kebijakan atau ketentuan hukum administratif. First Travel telah dikenai
sanksi administratif berupa pencabutan ijin operasional oleh Kementerian
Agama Republik Indonesia. Dengan adanya pencabutan izin tersebut, First
Travel tidak dapat menyelenggarakan ibadah umrah lagi.
Kementerian Agama secara resmi menjatuhkan sanksi administratif
pencabutan izin operasional PT. First Anugerah Karya Wisata (First
Travel) sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Menurut
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi, Mastuki, sanksi itu ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 589 Tahun 2017 per
tanggal 1 Agustus 201722. Hal ini terungkap lewat surat yang ditujukan
kepada Direktur First Travel, Andika Surachman. Surat bertanggal 3
Agustus itu menyatakan Kemenag mencabut izin penyelenggaraan umrah
oleh PT First Travel. Surat tersebut menjadi pengantar atas Keputusan
Menteri Agama. Surat bernomor B-3005/Dj/DT.II.I/4/Hj.09/08/2017
tersebut ditandatangani oleh Plt Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan
Ibadah Umrah dan Haji Khusus, M Ach Halim. Kementerian Agama
mempersilakan pihak PT First Travel untuk menyanggah keputusan
tersebut paling lama dua minggu sejak diterbitkan
22 Diakses dari https://kemenag.go.id/berita/read/505159/kemenag-cabut-
izin-first-travel-sebagai-ppiu pada 8 April 2019 pukul 22:05
Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018. Melanggar Pasal 16 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Melanggar
Pasal 65 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
3. Berdasarkan perdata maka first travel wajib memberangkatkan jamaah ke
tanah suci, atau mengembalikan uang jamaah yang gagal diberangkatkan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Ancaman pidana bagi pemilik First Travel adalah 20 Tahun penjara
kurungan dan denda paling banayak Rp. 10.000.000.000,00. Dalam kasus
ini, pemilik First Travel Andika Surachman dan Anniesa Devitasari
Hasibuan berdasarkan putusan Putusan Mahkamah Agung Nomor Republik
Indonesia Nomor : 83/Pid.B/2018/PN.Dpk yang telah berkedudukan hukum
tetap, masing-masing dihukum 20 tahun penjara dan 18 tahun penjara serta
denda Rp. 10.000.000.000,00. Berdasarkan administrasi izin penyelenggra
perjalanan ibadah umrah dicabut oleh Kementerian Agama.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisa peneliti pada bab-bab sebelumnya maka dapat
diambil rekomendasi sebagai berikut :
1. Direkomendasikan agar Kementerian Agama Republik Indonesia dalam
hal ini bertindak sebagai Direketorat Jendral Haji dan Umrah memperketat
pengawasan terhadap travel-travel umrah agar tidak ada lagi kasus sepertii
jamaah First Travel.
2. Direkomendasikan agar semua travel umrah menaati program Lima pasti
Kementerian Agama, yaitu pasti travelnya, pasti jadwalnya, pasti
terbangnya, pasti hotelnya, pasti visanya.
3. Adanya kerjasama antara PPATK dengan Kementrian Agama.
64
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ahmadi, Muhammad Fahmi dan Arifin Jaenal, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatuah Jakarta, 2010
Arijanto, Agus, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta, PT. Rajagrafind Persada
Kristiyanti, Celina Tri Siwi, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Sinar Grafika, 2011
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat, PT. Gramrdia Pustaka Umum, Jakarta, 2008 Hasyim, Farida, Hukum Dagang, Jakarta, Sinar grafika, 2009 Marzuki, Peter Mahmud, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Prenada Media Grup,
2008 Marzuki, Peter Mahmud, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Prenada Media Grup,
Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, 2010
Mulhadi, Hukum Perusahaan, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010
Naf’I Moh, Haji dan Umrah Sebuah Cerminan Hidup, Surabaya, Erlangga, 2015
Madjid, Nurcholis, Perjalanan Religius ‘Umrah dan Haji, Jakarta, Paramadina 1997
Soeroso R., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada , 2006
65
Sopyan, Yayan, Pengantar Metode Penelitian, Ciputat, Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
WJS, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,1976
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Kencana, 2016
Z Zurinal dan Aminudin, Fiqih Ibadah, Jakarta, Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun1999 Tentang Perindungan Konsumen
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Putusan
Putusan Mahkamah Agung Nomor Republik Indonesia Nomor : 83/Pid.B/2018/PN.Dpk
Jurnal
Aini, Qurratul, Tindak Pidana Dengan Modus Travel Umrah (Analisis kasus First Travel), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018
66
Dian Cahyaningrum, Tanggung Jawab Hukum First Travel Dalam Kasus Penipuan, Penggelapan, dan Pencucian Uang Dengan Modus Umrah, Majalah Info Singkat Hukum, Vol IX, No. 16/II/Puslit/Agustus/2017
Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta, Anak Agung Sri Utari, Hubungan Hukum Antar Pelaku Usaha Dengan KOnsumen, Fakultas Hukum Universitas Udayana
Irmawati, Pengelolaan Travel Haji-Umroh Pada PT. Wahyu Abadi Wisata Kabupaten Takalar, UIN Malang, 2017
Kahpi Ashabul, Jaminan Konstitusional Terhadap Hak Atas Lingkungan Hidup di Indonesia, Vol.2/ No. 2/ Desember 2013
Korayan Jeremi, Gunawan Djayaputra, Tanggung Jawab Hukum Biro Perjaanan Umroh Terhadap Calon Jama’ahnya, Universitas Tarumanegara
Maggalatung Salman, Legal Protection Against Indonesian Umrah Jemaah, Jurnal Cita Hukum Vol. 5 No. 1
M. Syamsudin, Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku usaha
Website
https://batam.kemenag.go.id/halaman/detail/persyaratan-pendirian-travel-umrah diakses pada 06 Januari 2019
http://detik.com diakses pada 28 Maret 2019 pukul 20:26
http://harmonitravel.com/pengertian-travel/ diakses pada 17 Februari 2019 jam 20:42
http://www.jurnalhukum.com/pengertian-pelaku-usaha/ pada 8 April 2019 pukul 21:55
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/04/13232021/kemenag-evaluasi-906-penyelenggara-perjalanan-ibadah-umrah diakses pada 12 November 2018 pukul 21:23
https://www.kontan.co.id pada 07 Februari jam 16:50