Top Banner
1. Tanaman Sayuran (Cabai) 1.1. Pengertian dan Deskripsi Cabai Tanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Budidaya tanaman cabe diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Daerah sentral produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung); Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra utama cabe keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban, Rejanglebong, Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam. Usahatani cabe yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman cabe diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan teknik budidaya cabe sesuai dengan daya dukung. Tanaman cabai temyata masih satu famili (solanaceae) dengan tanaman kentang, tomat, terung, ranti, dan tekokak, sehingga kemungkinan adanya kesamaan dalam serangan hama dan penyakit.
30

Tanaman Sayuran cabai

May 16, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tanaman Sayuran cabai

1. Tanaman Sayuran (Cabai)

1.1. Pengertian dan Deskripsi Cabai

Tanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman

perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin.

Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin,

diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1,

dan vitamin C.

Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas

sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena

memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan

yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam

mengendalikan penyakit kanker. Budidaya tanaman cabe diperbanyak

melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama

dan penyakit . Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah

ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Daerah sentral

produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya,

Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung); Jawa Tengah (Brebes,

Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra

utama cabe keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban,

Rejanglebong, Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar

Alam. Usahatani cabe yang berhasil memang menjanjikan keuntungan

yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman cabe diperlukan

keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi

kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan

pengetahuan dan teknik budidaya cabe sesuai dengan daya dukung.

Tanaman cabai temyata masih satu famili (solanaceae) dengan

tanaman kentang, tomat, terung, ranti, dan tekokak, sehingga

kemungkinan adanya kesamaan dalam serangan hama dan penyakit.

Page 2: Tanaman Sayuran cabai

Namun tanaman cabai tidak berkerabat dekat dengan tanaman cabai Jawa

(Piper retrofractrum), meskipun sama-sama memiliki nama cabai.

Penamaan cabai Jawa memang salah kaprah, karena hanya didasarkan

dengan bentuk buah tanaman ini yang menyerupai cabe. Sebenarnya,

tanaman cabai Jawa lebih berkerabat dekat dengan tanaman lada (P.

nigrum). Buah cabai jamu memiliki khasiat sebagai obat sakit perut,

masuk angin, beri-beri, rematik, tekanan darah rendah, kolera, influenza,

sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak napas. Karena itu, cabe

jamu banyak dibutuhkan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional dan

obat pil/kapsul modern serta bahan campuran minuman. Rasa pedas itu

berasal dari senyawa piperin, dengan kandungan sekitar 4,6 persen.

Klasifikasi tanaman cabai :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L.

Morfologi tanaman cabai :

a. Daun

Page 3: Tanaman Sayuran cabai

Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya.

Ada daun yang berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set.

Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau

tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan daun pada bagian

bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau.

Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang berkerut-kerut.

Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan lebar antara 1 —

5 cm.

b. Batang

Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak

berkayu. Biasanya, batang akan tumbuh sampai ketinggian tertentu,

kemudian membentuk banyak percabangan. Untuk jenis-jenis cabai

rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi 100 cm. Namun untuk

jenis cabai besar, panjang batang (ketinggian) dapat mencapai 2 meter

bahkan lebih. Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau

hijau muda. Pada batang-batang yang telah tua (biasanya batang paling

bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu. Ini merupakan kayu

semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim.

c. Akar

Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya

terdiri dari akar serabut saja. Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang

merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme. Meskipun

tidak memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar tumbuh ke

arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.

d. Bunga

Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang

sama, yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai

termasuk dalam sub kelas Ateridae (berbunga bintang). Bunga biasanya

tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal atau bergerombol

dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2 — 3 bunga saja.

Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang

Page 4: Tanaman Sayuran cabai

putih, putih kehijauan, dan ungu. Diameter bunga antara 5 — 20 mm.

Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinya dalam satu

tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga

jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir sama),

sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun untuk

mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang lebih

diutamakan. Karena itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam

jumlah yang banyak, hasilnya lebih baik dibandingkan tanaman cabai

yang ditanam sendirian. Pernyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu

angin atau lebah. Kecepatan angin yang dibutuhkan untuk penyerbukan

antara 10 — 20 km/jam (angin sepoi-sepoi). Angin yang ter lalu

kencang justru akan merusak tanaman. Sedangkan penyerbukan yang

dibantu oleh lebah dilakukan saat lebah tertarik mendekati bunga

tanaman cabai yang menarik penampilannya dan terdapat madu di

dalamnya.

e. Buah dan biji

Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak

dikenal dan memiliki banyak variasi. Buah cabai terbagi dalam 11 tipe

bentuk, yaitu serrano, cubanelle, cayenne, pimento, anaheim chile,

cherry, jalapeno, elongate bell, ancho, banana, dan blocky bell. Hanya

ada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana tipe elongate bell dan blocky

bell dianggap sama.

1.2. Teknik Budidaya Cabai

Berikut cara budidaya tanaman cabai:

a. Penyiapan Lahan

Page 5: Tanaman Sayuran cabai

Dalam budidaya cabai hibrida sistem MPHP, penyiapan lahan

harus didahulukan, kemudian disusul dengan penyiapan benih atau

pembibitan. Maksudnya agar tanah sebagai media tanam benar-benar

telah matang dan layak ditanami. Sebaliknya, bila pembibitan

didahulukan, maka penyiapan lahan akan terburu-buru, sehingga

tanahnya belum matang benar dan bibit sudat terlanjur tua. Bibit cabai

hibrida umumnya siap dipindahtanamkan dari persemaian ke lapangan

(kebun) pada umur 17 – 23 hari (berdaun 2 – 4 helai). Bila bibit

terlambat dipindahtanamkan (terlanjur tua), pertumbuhan kurang

optimal dan produksinya menurun (rendah). 

Persyaratan lahan untuk kebun cabai hibrida sistem MPHP adalah : 

Tempatnya terbuka agar mendapat sinar matahari secara penuh.

Lahan bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang,

tomat, terung taupun tembakau ; guna menghindari risiko

serangan penyakit. 

Outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px;

padding-right: 0px; padding-top: 0px;”> Lahan yang paling

baik adalah berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar tidak

perlu membajak cukup berat. 

Lahan tegalan (tanah kering) dapat digunakan, asal cukup

tersedia air. 

b. Persiapan Lahan

Dalam teknik budidaya cabe, hal yang cukup penting adalah

mempersiapkan lahan. Dalam hal ini Anda harus menyediakan

sebidang tanah yang sudah dibuat bedengan. Bedengan adalah lahan

yang sudah dibentuk seperti gundukan memanjang sebagai tempat

menanam cabe. 

Tanah harus sudah diolah, yaitu digemburkan, diberi air dan pupuk

agar tanah bisa menjadi tempat tumbuh yang baik. Setelah itu lapisi

bedengan dengan plastik khusus yang kemudian dilubangi sebagai

Page 6: Tanaman Sayuran cabai

tempat menanam benih cabe. Jarak antara satu cabe dengan yang lain

adalah sekitar 50-70 cm. 

c. Persiapan Bibit

Salah satu cara menanam cabe adalah memilih bibit yang bagus.

Memilih bibit cabe yang berkualitas yang bias kita dapatkan pada

penjual bibit-bibit tanaman yang sudah terpercaya. Kita juga bisa

memperoleh bibit cabe dengan cara mengambil biji dari cabe itu

sendiri.

Meletakkan biji cabe tersebut pada sebuah polybag yang sudah

diisi campuran tanah dan pupuk kandang (satu polybag berisi satu biji

cabe). Siram dengan air sedikit saja agar tanah tetap basah dan lembab.

Setelah sekitar 20-30 hari, bibit cabe akan muncul dan siap

dipindahkan ke bedengan yang sudah disipakan sebelumnya. 

d. Penanaman

Salah satu teknik budidaya cabe meliputi cara penanamannya.

Pilihlah bibit cabe yang sehat dengan ciri-ciri berbatang kuat dan

memiliki daun sebanyak kira-kira 6 helai. Lepas plastik polybag dan

pindahkan bibit tersebut pada bedengan saat matahari tidak terlalu terik

(lebih baik pagi atau sore). Bila bibit cabe sudah dipindahkan dalam

lahan yang lebih luas, segera beri pupuk dan air secukupnya. 

e. Perawatan

Perawatan tanaman adalah salah satu hal yang sangat penting

dalam teknik budidaya cabe. Perawatan meliputi penyiraman,

pemupukan, dan juga pengendalian hama serta penyakit.

Penyiraman bisa dilakukan sekali dalam sehari untuk menjaga

tanah tidak kering, sedangkan pemupukan dapat dilakukan sekali

dalam seminggu. Untuk hama, Anda bisa menggunakan obat atau

pestisida yang bisa dibeli di toko-toko kimia. 

f. Panen

Jika tanaman cabe sudah berbuah dan cukup masak, segera petik

buah tersebut pada pagi hari. Buah cabe yang bagus untuk dipanen

Page 7: Tanaman Sayuran cabai

adalah buah yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu matang.

Sesudah dipetik, segera simpan cabe-cabe tersebut di tempat yang

kering dan sejuk. 

g. Pascapanen

Setelah panen, buah cabai disimpan ditempat yang bersih dan

kering. Misalnya didalam rumah atau dilokasi lain yang teduh.

Tujuanya mencegah pembusukan sebelum dijual. Kemudian lakukan

sortasi untuk memisahkan buah cabai yang sehat, normal, dan baik

dengan buah yang kuran baik. Buah cabai yang berkualitas diangin-

anginkan terlebih dahulu sebelum dikemas.

Kemasan yang bisa digunakan untuk pemasaran adalah kemasan

karung jala berkapasitas 90-100 kg. Kemasan ini sangat praktis saat

pembongkaran, tetapi tidak dapat melindungi cabai dari kerusakan

fisiologis dan mekanis, terutama waktu pengangkutan.akibat timbunan,

cabai mengalami lecet atau patah dan akan membusuk saat tiba

ditempat tujuan.

Solusinya, bisa digunakan alternatif alat kemas yang lebih aman,

yaitu wadah keranjang bambu berukuran alas 44 cm dengan tinggi 44

cm dan diameter tutup 50 cm atau kemasan karton ukuran 35x40x50

cm yang telah diberi lubang-lubang berdiameter 1 cm ditiap sisinya.

Walaupun kapasitasnya hanya sebanyak 20 kg, kedua kemasan

tersebut lebih tahan terhadap benturan, bisa mengurangi penguapan,

dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup baik.

Cabai yang akan dipasarkan di luar kota atau diekspor sebaiknya

dikemas dari bahan karton dan disusun secara teratur sampai

memenuhi volume ruang untuk mengurangi benturan antar buah yang

bisa menimbulkan cacat saat diangkut. Bentuk dan volume kemasan

disesuaikan dengan permintaan konsumen. Sementara itu, untuk

pemasaran local cukup dikemas dalam karung tembus pandang dengan

volume 25-50 kg.

1.3. Tips Menanam Cabai Dimusim Hujan

Page 8: Tanaman Sayuran cabai

Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe selama musim hujan

tidak terancam gagal.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama

kita menanam cabe pada musim hujan,antara lain :

a. Memperbaiki drainase di sekitar pertanaman. Air yang menggenang

menjadi pemicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit

tanaman cabe. Usahakan agar air tidak tergenang di sekitar pertanaman

dengan cara memperbaiki saluran pembuangan air sehingga air

mengalir dengan lancar.

b.  Membuat bedengan yang lebih tinggi. Membuat bedengan yang lebih

tinggi akan mengurangi tingginya kelembaban tanah karena banyaknya

air, usahakan membuat bedengan tanaman yang lebih tinggi dari saat

menanam cabe di musim kemarau.  Tinggi bedengan bisa menjadi 60

–  70 cm yang biasanya hanya 50 cm.

c. Mengatur jarak tanam yang lebih lebar. Untuk mengurangi

kelembaban udara yang tinggi di sekitar pertanaman dan untuk

memberikan keleluasaaan cahaya matahari masuk ke skitar tanaman

cabe, tanamlah cabe dengan jarak tanam yang lebih lebar dengan pola

zig zag / segitiga.  Beberapa petani yang sudah berpengalaman sering

memakai pola ini dengan jarak tanam 60 x 70 cm, walalupun

populasinya menjadi berkurang namun mempermudah pemeliharaan

tanaman dan memberikan iklim mikro yang lebih baik bagi tanaman

cabe.

d. Menggunakan Mulsa Pulsa Hitam Perak. Usahakan memakai mulsa

plastik hitam perak untuk mengntrol kelembaban tanah serta

mengurangi penyebaran penyakit karena cipratan tanah yang terkena

hujan yang kemungkinan mengandung bibit penyakit / patogen.

e. Pemantauan perkembangan OPT secara intensif. Perkembangan OPT

baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim hujan karena

cuaca yang mendukung perkembanganya. Oleh karena aturlah

pemantuan perkembangan OPT ini sejak awal untuk mengantisipasi

dan mengendalikan OPT sejak awal secara intensif terpadu.

Page 9: Tanaman Sayuran cabai

f. Sanitasi sekitar pertanaman. Bersihkan areal pertanaman dari

rerumputan liar, gulma atau tanaman lainya yang bisa menjadi inang /

tempat hidup sementara bagi hama / penyakit.

g. Penggunaan pestisida dengan perekat dan perata untuk effektifitas

penggunaan pestisida. Pada musim hujan penggunaan pestisida untuk

mengendalikan hama / penyakit harus lebioh diefektifkan dengan

menggunakan bahan perekat perata sehingga pestisida mempunyai

daya lekat dan daya sebar yang lebih tinggi karena tidak mudah tercuci

oleh air hujan dengan intensitas tinggi.  Bahan perekat perata yang

biasa dipakai oleh petani antara lain Agristic, untuk bahan perekat

perata lainya silahkan dipakai dengan rekomendasi petugas teknis atau

penyuluh pertanian setempat.

h. Penggunaan naungan plastik / paranet untuk pelindung tanaman.

Untuk mengurangi terpaan air hujan dengan intensitas tinggi, anda bisa

menggunakan naungan dengan plastik atau paranet.  naungan plastik

bisa berbentuk rumah plastik sederhana (green house) maupun

berbentuk naungan memanjang sepanjang bedengan tanaman.  Tentu

harus diperhitungkan pembiayaanya sebelum anda menggunakan

rumah plastik atau paranet ini.

1.4. Kandungan Gizi Cabai

Kandungan dan manfaat cabai belum banyak diketahui oleh

masyarakat. Cabai sebetulnya merupakan makanan kaya gizi. Cabai rawit

banyak mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A), lebih

daripada buah-buahan seperti mangga, nanas, pepaya, dan semangka.

Bahkan kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor, mengungguli ikan

segar. Tapi kandungan vitamin C cabai hijau lebih tinggi daripada cabai

rawit. Demikian pun paprika. Paprika merah punya kandungan vitamin C

lebih tinggi dua kali lipat daripada paprika berwarna lain. Kadar

betakarotennya pun lebih unggul sembilan kali daripada paprika hijau.

Page 10: Tanaman Sayuran cabai

Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terletak pada bagian dekat

kulit.

Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin yang

tersimpan dalam “urat” putih cabai, tempat melekatnya biji. Karena itu,

untuk mengurangi rasa pedasnya, biasanya cabai merah dibuang bijinya

berikut uratnya. Kapsaisin cabai bersifat stomakik, yakni dapat

meningkatkan nafsu makan. Belum lagi kemampuannya merangsang

produksi hormon endorphin yang mampu membangkitkan sensasi

kenikmatan. Itulah sebabnya orang makan cabai ketika kepala pusing.

Rasa pedas yang ditimbulkan kapsaisin menghalangi aktivitas otak untuk

menerima sinyal rasa sakit yang kita derita. Senyawa kapsaisin ternyata

tak hanya merangsang nafsu makan, tetapi juga menjadi obat. Kapsaisin

mengencerkan lendir sehingga melonggarkan penyumbatan pada

tenggorokan dan hidung, termasuk sinusitis. Kapsaisin juga bersifat

antikoagulan dengan cara menjaga darah.

Supaya tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada

pembuluh darah. Tak heran, orang yang sering makan cabai kemungkinan

kecil menderita penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis). Itu berarti

juga kecil kemungkinan menderita serangan stroke, jantung koroner, dan

impotensi.

Cabai merah besar (Capsicum annuumL.) merupakan salah satu

jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Cabai

mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan

manusia.. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan

yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.

Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga

mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti

kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980). Cabai (Capsicum

annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang

Page 11: Tanaman Sayuran cabai

tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah

zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.

1.5. Macam – Macam Olahan Cabai

a. Cabai Kering

Biasanya jenis cabai merah besar dan keriting dikeringkan.

Caranya mudah, cukup gantung cabai segar atau jemur di bawah terik

matahari selama beberapa hari. Jangan lupa membaliknya tiap kali agar

kering merata. Setelah mengkerut dan kering benar, cabai merah kering

bisa disimpan dalam wadah kedap udara. Cabai merah ini memilki rasa

pedas yang sama bahkan melebihi cabai kering karena cairannya sudah

tak ada. Pastikan saat memakai, bijinya ikut diolah. Pilih cabai merah

yang utuh, tidak busuk untuk dikeringkan. Cabai kering ini tahan

disimpan berbulan-bulan.

b. Acar Cabai

Cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah enak dibuat acar. Rasa

asam yang mengiringi rasa pedas cabai membuat acar ini enak dimakan

sebagai pelengkap. Cuci bersih cabai rawit hijau atau merah, lalu

tiriskan. Rebus air secukupnya di dalam panci, beri cuka dan gula

secukupnya hingga rasanya pas. Angkat dari api, masukkan cabai rawit

dan diamkan hingga cairan perendamnya kering. Jika suka bisa

ditambahkan bawang merah atau bawang putih kupas utuh. Agar tahan

disimpan lama, siapkan botol-botol kaca yang sudah disteril dan

dikeringkan. Masukkan acar cabai dan tutup botol lalu simpan di tempat

sejuk dan kering atau di dalam kulkas. Acar ini tahan disimpan hingga 3

bulan.

c. Sambal Goreng

Sambal yang digoreng merupakan bentuk olahan cabai yang

populer. Haluskan cabai merah keriting atau besar bersama bawang

putih dan atau bawang merah, garam dan sedikit terasi. Tumis sambal

halus ini dengan minyak cukup banyak hingga mendidih dan minyak

menjadi kemerahan. Angkat, dinginkan dan taruh dalam botol atau

Page 12: Tanaman Sayuran cabai

wadah bertutup yang steril atau bersih. Bisa ditaruh pada suhu ruangan

atau kulkas.

d. Cabai Bubuk

Jangan sepelekan cabai bubuk, meskipun dalam bentuk halus cabai

ini sama pedas dan kuat gigitannya. Untuk membuat cabai bubuk ini,

siapkan cabai merah kering (berbiji) yang bagus. Tumbuk halus atau

proses dengan grinder hingga menjadi bubuk halus. Taruh dalam wadah

bersih kedap udara dan simpan di tempat sejuk dan kering. Cabai ini

bisa dipakai untuk membuat sayur atau hidangan berkuah hingga aneka

tumisan.

e. Pasta Cabai

Pasta cabai adalah bentuk olahan cabai yang berbentuk bubur yang

diawetkan. Pasta cabai umumnya digunakan sebagai bahan dasar untuk

campuran bumbu masakan, biasanya cabai yang digunakan adalah cabai

besar. Pasta cabai sering digunakan sebagai bumbu inti untuk segala

jenis masakan seperti rending, gulai, sambal goring, bumbu bali, rica-

rica dan aneka masakan lainnya. Dengan pengolahan dan pengemasan

yang baik, pasca cabai dapat disimpan selama kurang lebih 6 bulan.

f. Saos Cabai

Saos cabai merupakan produk olahan langsung jadi yang berbentuk

pasta yang dapat langsung digunakan, untuk membuat saos cabe, dapat

ditambahkan bahan campuran lainnya seperti papaya, singkong atau ubi

jalar (tergantung bahan yang ada )

g. Manisan Cabai

Pada umumnya, cabai atau lombok banyak diolah menjadi sambal

ataupun saus. Selain dua produk tersebut, cabe dapat diolah menjadi

produk manisan.

Page 13: Tanaman Sayuran cabai

Hama dan Penyakit Tanaman Cabai

a. Hama ulat

Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera

litura). Ulat jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu

kemampuan fotosintesis tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan

habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai, yaitu jenis Helicoverpa

sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik

yang masih hijau maupun merah.

Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pada siang

yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik mulsa

sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai

berkeliaran. Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan

serempak. Bisa juga dipasang perangkap imago hama. Pencegahannya

adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma pada selasar

bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa.

Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah

parah. Jenis obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan

sebaiknya dilakukan saat malam hari.

b. Hama tungau

Tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning

(Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Tungau

dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong.

Pada tanaman cabe, serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke

bagian kebawah seperti sendok terbalik. Daun menjadi tebal dan kaku sehingga

Page 14: Tanaman Sayuran cabai

pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan

mati.

Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan

yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang

dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Untuk mencegahnya, usahakan

areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong.

Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.

Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau

seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau

berkaki delapan berbeda dengan serangga (insek) yang berkaki empat.

c. Hama kutu daun

Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus

persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun

menjadi kering dan permukaan daun keriting.

Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung.

Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna

kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan

yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.

Pengendalian teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian

musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdekatan dengan semangka,

melon dan kacang panjang. Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan

plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun.

Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung

fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada

sore hari.

d. Hama lalat buah

Page 15: Tanaman Sayuran cabai

Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabe menyebabkan

kerontokan buah. Buah cabe tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah.

Pada buah yang terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak

dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah,

sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Pengendalian teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok,

kemudian musnahkan dengan cara membakarnya. Hal tersebut penting,

agar lalat tidak menjadi pupa yang bisa bersemayam di dalam tanah. Lalat

buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain seperti belimbing,

pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan tanaman cabe berdekatan

dengan kebun buah.

Pengendalian kimiawi. Bisa menggunakan perangkap lalat dengan

menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat

tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral.

Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabe satu

bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari,

ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

e. Hama trips (Thrips)

Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan,

terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil.

Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat

pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah

sekali menyebar.

Pengendalian teknis. Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti

kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun

efektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu

mengendalikan hama jenis ini.

Page 16: Tanaman Sayuran cabai

Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas.

Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore

hari.

Penyakit tanaman cabe

Penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan

maupun jamur. Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang

tanaman cabe, diantranya:

a. Bercak daun

Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh jamur

Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu

dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna

kuning dan akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim

hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi.

Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin,

air hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada

benih atau biji cabe.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas

patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar

lingkungan tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan

memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan

menghebat bisa diberikan fungisida.

b. Patek atau antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan

Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan

kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati

pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu,

pada buah akan menjadi busuk seperti terbakar.

Page 17: Tanaman Sayuran cabai

Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan

dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan

dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

c. Busuk

Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni

busuk cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan

oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya

sangat cepat.

Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih

jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan

lama kelamaan mati.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen

seperti urea dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara

berjalan lancar. Tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar.

Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan

pilih fungisida yang memiliki perekat.

d. Layu

Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya

tanaman cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu

tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri.

Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya

adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di

lingkungan yang masam.

Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.

Bakteri ini hidup di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati

dengan lebih spesifik agar penanganannya bisa lebih tepat.

e. Bule atau virus kuning

Page 18: Tanaman Sayuran cabai

Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat

menguning. Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya

adalah virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan

oleh kutu.

Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-

racun kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih

unggul dan tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama

yang menjadi vektornya, seperti kutu.

Untuk menaikan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa

dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair

yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar tanaman

cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

f. Keriting daun atau mosaik

Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV).

Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan

hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga.

Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan

penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang telah

parah terserang.

Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini.

Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan

yang baik dan tepat.

Page 19: Tanaman Sayuran cabai

Cabai Polybag

Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat

berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti

melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk

dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal

diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal

ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.

Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam

cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum

menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan

laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih

bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis

varietas cabe.

Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe

kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas

banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe

keriting dalam polybag.

Pemilihan benih

Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga

varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan

yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-

produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan

Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga

Tanah Karo, Sumatera Utara.

Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik

daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng

seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam

cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe

Page 20: Tanaman Sayuran cabai

hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe

hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.

Penyemaian benih

Cara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari

benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses

penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan

benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk

menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.

Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki

(tray) persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca

cara membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan

menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.

Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah

lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa

menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya

buat larikan dengan jarak 10 cm.

Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk

membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan

karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah.

Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung

goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi

bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan

langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4

minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.

Penyiapan media tanam

Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat

menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga

digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga

Page 21: Tanaman Sayuran cabai

menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada

dasar wadah untuk saluran drainase.

Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari

campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-

lainnya. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih

detail.

Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah

dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan

arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk

kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya

pilih pupuk yang telah matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.

Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan

sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut

benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan

genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah

perakaran tanaman.

Pemindahan bibit

Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari

tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau

sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada

tanaman.

Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada

perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila

persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun

pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang

tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan

dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang

tanam.

Page 22: Tanaman Sayuran cabai

Pemeliharaan dan perawatan

Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok

makan NPK per polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam

cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada

masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal

kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.

Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari

sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.

Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir

bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.

Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya

dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah

tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya

cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang

belum terlalu kuat menopang.

Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan

apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada

hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot

dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida.

Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan

lihat di cara membuat pestisida organik.

Pemanenan

Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan

lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna

merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang

optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di

pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering.

Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.

Page 23: Tanaman Sayuran cabai

SYARAT TUMBUH CABE RAWIT

Cabe dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 200 m di atas permukaan

laut.  Tetapi bila udara sangat dingin sampai embun membeku (frost) mungkin

tanaman akan mati.  Penanaman cabe pada waktu musim kemarau dapat tumbuh

dengan baik, asal mendapat penyiraman cukup .  Temperatur yang baik untuk

cabe adalah sekitar 20 o – 25 o C.  Bila temperatur sampai 35 o C pertumbuhan

kurang baik.  Sebaliknya bila temperatur di bawah 10 o C, pertumbuhan kurang

baik bahkan dapat mematikan.

Curah hujan pada waktu pertumbuhan tanaman sampai akhir pertumbuhan yang

baik sekitar 600-1250 mm. Bila curah hujan berlebihan dapat menimbulkan

penyakit , terbentuknya buah kurang dan banyak buah yang rontok  Tanah yang

tergenang air walaupun dalam waktu yang tidak terlalu lama , dapat menybabkan

rontoknya buah. Kekurangan hujan , dan tidak ada pengairan juga dapat membuat

tanaman cabe menjadi kerdil.  Kelembaban yang rendah dan temperatur yang

tinggi menyebabkan penguapan tinggi , sehingga tanaman akan kekurangan air. 

Akibatnya kuncup bunga dan buah yang masih kecil banyak yang rontok.

Cabe rawit dapat ditaam di segala jenis tanah asal gembur, cukup unsur hara dan

tidak tergenang air.  Tanah yang asam kurang baik untuk pertumbuhan cabe, maka

perlu ditaburi kapur.  Tanah yang baik bila mempunyai pH  sekitar 6,5

Page 24: Tanaman Sayuran cabai

Penanganan Pasca Panen Komoditi Cabai

Pasca panen pada tanaman cabai merupakan kelanjutan dari proses panen agar

bahan hasil panen tanaman cabai tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang

baik serta mudah disimpan untuk diproses selanjutnya.

Penanganan pasca panen pada tanaman cabai secara garis besar terdiri dari 2 cara,

yaitu penanganan pasca panen primer dan penanganan pasca panen sekunder.

Berikut penjelasannya.

A.   Penanganan pasca panen primer, meliputi :

1.    Teknik perlakuan panen

Panen merupakan kegiatan awal dalam penanganan pascapanen. Pada tahap ini

panen tanaman cabai dilakukan pada tingkat kematangan yang tepat dan dengan

hati-hati untuk menjaga mutu produk. Cabai dapat dipanen pada umur 60−75 hari

setelah tanam untuk yang ditanam di dataran rendah dan pada umur 3−4 bulan

untuk yang di dataran tinggi. Cabai dipanen setelah buahnya 75% berwarna merah

(Moekasan et al. 2005; Sumarni 2009). Panen dilakukan 3−4 hari sekali atau

paling lambat satu minggu sekali, sampai tanaman berumur 4−7 bulan (15 kali

panen) atau sesuai kondisi tanaman (Asgar et al. 2000; Sutarya et al. 1995). Buah

yang dipanen terlalu muda akan cepat layu, bobot cepat berkurang, cepat rusak

dan kurang tahan guncangan waktu pengangkutan.

2.    Sortasi

Konsumen terutama pasar swalayan, restoran dan hotel lebih mengutamakan

spesifikasi produk yang mereka inginkan dan untuk ini mereka berani membayar

lebih besar jika dibandingkan dengan pasar tradisional (wet market). Penampilan

produk yang seragam, baik ukuran panjang, diameter, bentuk, permukaan, warna,

maupun kekerasan buah, akan memberikan penilaian yang lebih baik. Untuk itu

diperlukan sortasi dan grading terhadap buah cabai yang diinginkan konsumen,

baik rumah tangga, kelompok konsumen swalayan, restoran, hotel, industri

Page 25: Tanaman Sayuran cabai

pangan olahan tradisional maupun skala industri. Umumnya, sortasi dan grading

dilakukan oleh pedagang pengumpul.

Sortasi terhadap warna menjadi hal yang sangat penting bagi konsumen.

Karenanya harus ada upaya untuk menstabilkan warna cabe sebelum dikeringkan.

Petani di Indonesia akan menghamparkan buah cabai yang sudah dipetik di tempat

teduh dengan tujuan untuk mencegah pembusukan sebelum dijual ke pasar.

Tindakan seperti ini disebut curing yaitu mengondisikan buah cabe untuk dapat

menyesuaikan dengan keinginan dari pasar.

Dalam penelitian “Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen

Cabai Merah” memaparkan bahwa beberapa kelompok konsumen seperti hotel,

restoran, dan pasar swalayan memberi harga yang berbeda pada cabai berdasarkan

kelas mutu. Soetiarso dan Majawisastra (1992) melaporkan, konsumen

mempunyai preferensi yang berbeda dalam menempatkan urutan faktor-faktor

yang menjadi pertimbangan dalam menentukan harga pembelian cabai merah.

Buah cabai yang telah dipanen segera disortasi untuk mencegah kerusakan.

Penundaan sortasi akan mempercepat pembusukan. Cabai hasil sortasi yang

berkualitas kurang baik masih dapat dipasarkan, meskipun harganya rendah.

Sortasi yang dilakukan di petani berbeda yang dilakukan oleh industri (Asgar

2000). Petani umumnya mengharapkan semua hasil panen dapat dijual. Cabai

yang berkualitas baik dijual ke pedagang atau pasar swalayan, sedangkan yang

kualitasnya kurang baik dipasarkan ke pedagang pengecer atau pasar tradisional.

Demikian pula di tingkat pedagang, cabai yang berkualitas baik dijual ke industri

pengolah dan yang kurang bagus dijual ke pedagang pengecer. Industri

pengolahan menghendaki cabai yang berkualitas baik agar hasil olahannya

berkualitas prima.

3.    Penyimpanan

Di Indonesia, cabai umumnya lebih banyak diperdagangkan dalam bentuk segar.

Karena itu, para produsen dan pengelola komoditas cabai berupaya supaya cabai

tetap kelihatan segar. Untuk itu diperlukan tindakan yang benar pada saat

Page 26: Tanaman Sayuran cabai

handling, pengemasan dan penyimpanan agar mutu tetap stabil dan bisa diterima

konsumen dengan harga yang tinggi.

Setelah pemetikan, proses fisiologi tetap berjalan, tergantung pada situasi luar,

seperti temperatur dan kelembaban. Proses fisiologi tetap dipertahankan tetapi

lajunya harus dikurangi. Caranya dengan menekan tingkat respirasi, yaitu

mengatur temperatur dan kelembaban udara di sekelilingnya dengan

menempatkan produk dalam ruangan yang sistem udaranya terkendali. Selain laju

respirasi, harus juga ditekan laju transpirasi yaitu proses penguapan dari buah

cabai dengan cara meningkatkan kelembaban udara dan menurunkan temperatur,

atau dengan menempatkan buah cabai dalam kemasan tertentu untuk mengurangi

gerakan udara di sekeliling cabai.

Cabai yang telah dipanen dapat disimpan di lapangan atau di ruang tertutup, yaitu

bangunan berventilasi, ruang berpendingin atau ruang tertutup yang konsentrasi

gasnya berbeda dengan atmosfer. Penyimpanan yang baik dapat memperpanjang

umur dan kesegaran cabai tanpa menimbulkan perubahan fisik atau kimia. Cara

yang biasa digunakan adalah menyimpan cabai segar pada suhu dingin, sekitar

4OC. Menurut Asgar (2009), pendinginan bertujuan menekan tingkat

perkembangan mikroorganisme dan perubahan biokimia. Penyimpanan pada suhu

rendah merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kesegaran cabai. Suhu

optimal pendingin bergantung pada varietas cabai dan tingkat kematangannya.

Pendinginan dengan menggunakan refrigerator umumnya lebih mudah

dibandingkan dengan cara lainnya. Namun, cara ini sulit diterapkan di tingkat

petani karena biayanya mahal. Penyimpanan dengan modifikasi atmosfer atau

udara terkendali dapat memperlambat respirasi dengan mengurangi kandungan O2

serta meningkatkan kandungan CO2 dan N2. Dengan cara ini, aktivitas

metabolisme bahan akan berkurang sehingga memperlambat proses kerusakan dan

memperpanjang masa simpan. Pantastico et al. (1975) serta Dasuki dan Muhamad

(1997) menyatakan, penyimpanan dengan udara terkontrol dan dimodifikasi dapat

menghambat metabolisme sehingga menunda pematangan dan pembusukan buah.

Page 27: Tanaman Sayuran cabai

Oleh karena itu, cabai yang akan disimpan hendaknya sehat, seragam

kematangannya, dan dikemas dengan baik.

4.    Pengemasan

Pengemasan bertujuan untuk melindungi mutu produk cabai dari kerusakan

mekanis, fisik dan fisiologi pada saat handling, pengangkutan dan bongkar muat.

Kemasan yang ideal harus kuat, memiliki daya lindung yang tinggi terhadap

kerusakan, mudah di-handle, aman dan ekonomis. Wadah kemasan dapat dibuat

secara tradisional berupa keranjang bambu atau rotan, karung plastik polietilen

dan kardus berventilasi. Para petani dan pedagang cabai untuk pasar tradisional

biasanya mengemas cabai dengan karung plastik berlubang-lubang. Sementara itu,

pasar swalayan menghendaki kemasan dalam kardus.

Pengemasan bertujuan untuk melindungi mutu cabai sebelum dipasarkan.

Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, mempertahankan mutu

dan penampilan, serta memperpanjang masa simpan bahan. Kemasan yang biasa

digunakan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan cabai di pasar

domestik adalah keranjang bambu, peti kayu, dan plastik. Kemasan yang ideal

adalah yang mudah diangkat, aman, ekonomis, dan dapat menjamin kebersihan

produk. Kemasan lain yang biasa digunakan pedagang adalah jala dengan

kapasitas 9−100 kg. Kemasan ini sangat praktis, tetapi tidak dapat melindungi

cabai dari kerusakan mekanis dan fisiologis, terutama pada saat ditimbang dan di

dalam alat angkut. Volume kemasan sebaiknya tidak melebihi 25 kg karena

kemasan yang terlalu besar dapat menurunkan mutu cabai, terutama yang berada

di bagian bawah (Setyowati dan Budiarti 1992). Kemasan yang baik dapat

menekan benturan, mempermudah pertukaran udara, dan mengurangi penguapan.

Prinsip pembuatan kemasan adalah ekonomis, bahannya tersedia, mudah dibuat,

ringan, kuat, dapat melindungi komoditas, berventilasi dan tidak bau.

5.    Pengangkutan

Page 28: Tanaman Sayuran cabai

Pada tahap ini transportasi memiliki peranan penting untuk memindahkan cabe

dari lapangan ke tempat pengolahan (sertasi dan grading), kemudian ke pasar dan

gudang. Selama proses pengangkutan perlu dicermati penanganannya.

Pengangkutan dengan truk konvensional seperti kendaraan bak terbuka berbeda

dengan sistem non konvensional seperti kontainer dengan sistem udara terkendali.

Pengangkutan dengan sistem non konvensional cabe relatif lebih aman dari

kerusakan fisik, fisiologis maupun mekanis. Namun, pengangkutan dengan

kontainer baru digunakan oleh perusahaan besar yang mendapat kontrak dengan

pasar swalayan. Sementara itu, untuk pasar tradisional buah cabe lebih sering

diangkut dengan mobil bak terbuka.

Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan pascapanen dan

distribusi cabai. Untuk memperpanjang kesegaran, biasanya pedagang

memerlukan alat angkut yang cocok untuk memperlancar pemasaran. Jika jumlah

cabai yang dipasarkan sedikit, biasanya petani / pedagang menggunakan pikulan,

sepeda atau gerobak. Selama pengangkutan, cabai dapat mengalami kerusakan

mekanis karena kontak dengan wadah atau dengan cabai yang lain akibat

goncangan. Kerusakan fisiologis juga bisa terjadi akibat gangguan metabolisme

dalam bahan. Proses respirasi yang masih berlangsung dalam cabai yang

ditumpuk menghasilkan H2O, CO2, dan energi dalam bentuk panas. Jika panas

yang dihasilkan berlebihan akan mengakibatkan cabai menjadi layu, respirasi

makin cepat, dan jaringan sel mati. Menurut Hartuti dan Sinaga (1993),

pengangkutan cabai jarak jauh dengan menggunakan keranjang bambu, dapat

menekan susut bobot hingga 0%, tingkat kerusakan 1,30%, dan kesegaran cabai

cukup baik. Kemasan karton/kardus dengan kapasitas 20 kg dapat digunakan bila

dipadukan dengan karung jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi.

Pengemasan cabai yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan dan

kehilangan hasil selama pengangkutan. Menurut Sutarya et al. (1995),

pengangkutan cabai dalam jarak lebih dari 200 km dengan kemasan karung

berkapasitas 90 kg menyebabkan kerusakan hingga 20%.

Page 29: Tanaman Sayuran cabai

6.    Pemasaran

Pemasaran produk pertanian khususnya cabai masih belum memiliki kepastian,

terutama harga. Saat ini, harga produk pertanian masih dipengaruhi oleh

banyaknya suplai di pasar, musim dan event - event tertentu seperti hari raya

keagamaan.

Jika suplai cabai di pasar terlalu banyak, harganya akan turun. Jika suplai sedikit

harganya akan meningkat dari harga rata-rata. Faktor yang paling mempengaruhi

harga cabai di pasaran adalah pengaruh musim.

MANFAAT CABAI

Meningkatkan imunitas

Warna merah cerah pada cabai merupakan sinyal kandungan tinggi beta karoten

atau pro vitamin A. Hanya dengan dua sendok teh cabai merah, memberikan

sekitar 6% dari nilai harian untuk vitamin C. Selain itu, ditambah dengan lebih

dari 10% nilai harian vitamin A. Vitamin A Sering disebut  anti infeksi dan sangat

penting untuk membran mukosa yang sehat, yang melapisi saluran hidung, paru-

paru, saluran pencernaan dan saluran kemih yang berfungsi sebagai pertahanan

tubuh terhadap patogen.

Menurunkan Berat Badan

Penelitian medis baru-baru ini telah menunjukkan bahwa kandungan capsaicin,

dihydrocapsiate, membantu meningkatkan pengeluaran energi selama beberapa

jam setelah konsumsi makanan cabai. Selain itu, rasa  yang kenyang yang

diberikan, secara teknis membantu tubuh tetap dalam rencana penurunan berat

badan untuk mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

Mengatasi Diabetes

Tingkat insulin yang tinggi berhubungan langsung dengan timbulnya diabetes tipe

2. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan memasukkan 24% cabai secara teratur

Page 30: Tanaman Sayuran cabai

dimasukkan ke dalam makanan. Peptida juga mendorong hati agar lebih mampu

terhadap kelebihan insulin dengan adanya cabai.

Menyehatkan Pencernaan

Kita semua sering mendengar keluhan bahwa makanan pedas akan mengganggu

perut atau karena membuat mulas. Pada kenyataannya, banyak penelitian telah

membuktikan bahwa cabai pedas sebenarnya dapat mencegah gangguan

pencernaan kronis, membunuh bakteri penyebab tukak lambung, memicu fungsi

peristaltik usus dan bahkan tidak menyebabkan penyakit refluks asam.  Manfaat

cabai mengandung kapsikin yang mampu merangsang mikroorganisme baik pada

pencernaan yang meningkatjan penyerapan nutrisi untuk sumber metabolisme.

Meredakan rasa sakit

Capsaicin topikal sekarang menjadi pilihan pengobatan yang diakui untuk sakit

osteoarthritis. Beberapa studi evaluasi meredakan nyeri tampaknya daftar manfaat

capsaicin topikal untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan menonaktifkan

kondisi ini.

Menhambat penyebaran kanker prostat

Capsaicin cabai adalah senyawa yang bertanggung jawab menghentikan

penyebaran sel-sel kanker prostat melalui berbagai mekanisme. Sebuah penelitian

yang diterbitkan dalam 15 Maret 2006, Capsaicin membunuh kedua jenis utama

dari sel kanker prostat dan merangsang pertumbuhan hormon laki-laki agar tidak

terpengaruh.

Meredakan Sakit kepala

Di antara banyak uji klinis sukses yang telah dilakukan, capsaicin yang dikemas

dalam cream Zostrix telah terbukti zap nyeri dipicu oleh sakit kepala cluster

dengan memblokir P neuropeptida Zat otak (yang mentransmisikan yang akrab

tua ‘aduh’ perasaan) – terutama bila diterapkan dalam lubang hidung dua kali

sehari.