1 ZAKAT DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN Oleh: Moh. Syafi'i WS al-Lamunjani (th. 2009) A. Pendahuluan Menunaikan zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh seorang muslim sebagai penyuci harta mereka, yaitu bagi mereka yang telah memiliki harta sampai nishab (batas terendah wajibnya zakat) dan telah lewat atas kepemilikan harta tersebut masa haul (satu tahun bagi harta simpanan dan niaga), atau saat hasil pertanian telah tiba. Zakat diwajibkan dengan tujuan untuk meringankan beban penderitaan kaum dhu’afa, fakir miskin, atau melipur orang-orang yang sengsara, dan membantu orang- orang yang sangat membutuhkan pertolongan. Di samping itu pemberian zakat dapat merekat tali kasih sehingga tidak timbul ketegangan atau gejolak di tengah-tengah masyarakat yang sering terjadi di antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin. Zakat adalah ibadah yang memiliki dua dimensi: vertikal (ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah) dan horizontal (sebagai kewajiban kepada sesama manusia. Melalui makalah ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan zakat yang didasarkan pada ayat-ayat al-Qur'an al-Karim. B. Pengertian Zakat Secara bahasa, zakat berarti berkah, tumbuh, bertambah, suci, baik dan bersih. 1 Sedangkan secara istilah, menurut Imam Syarbini zakat adalah suatu nama 1 Ibrahim Musthafa, al-Mu'jam al-Wasith, (Riyadh: Dar al-Da'wah, t.t.), jilid. I, hal. 396
16
Embed
Tafsir Maudhu'i _Zakat dalam Perspektif Al-Qur'an_ Oleh M. Syafi'i Wasya Al-Lamunjani
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ZAKAT DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN
Oleh: Moh. Syafi'i WS al-Lamunjani (th. 2009)
A. Pendahuluan
Menunaikan zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan
oleh seorang muslim sebagai penyuci harta mereka, yaitu bagi mereka yang telah
memiliki harta sampai nishab (batas terendah wajibnya zakat) dan telah lewat atas
kepemilikan harta tersebut masa haul (satu tahun bagi harta simpanan dan niaga),
atau saat hasil pertanian telah tiba.
Zakat diwajibkan dengan tujuan untuk meringankan beban penderitaan kaum
dhu’afa, fakir miskin, atau melipur orang-orang yang sengsara, dan membantu orang-
orang yang sangat membutuhkan pertolongan. Di samping itu pemberian zakat dapat
merekat tali kasih sehingga tidak timbul ketegangan atau gejolak di tengah-tengah
masyarakat yang sering terjadi di antara orang-orang kaya dengan orang-orang
miskin.
Zakat adalah ibadah yang memiliki dua dimensi: vertikal (ibadah sebagai
bentuk ketaatan kepada Allah) dan horizontal (sebagai kewajiban kepada sesama
manusia.
Melalui makalah ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
zakat yang didasarkan pada ayat-ayat al-Qur'an al-Karim.
B. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti berkah, tumbuh, bertambah, suci, baik dan
bersih.1 Sedangkan secara istilah, menurut Imam Syarbini zakat adalah suatu nama
1 Ibrahim Musthafa, al-Mu'jam al-Wasith, (Riyadh: Dar al-Da'wah, t.t.), jilid. I, hal. 396
2
untuk seukuran harta tertentu dari harta tertentu yang wajib dikeluarkan pada
golongan-golongan tertentu dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.2
Imam Syamsuddin ar-Ramli mengatakan zakat adalah suatu nama yang
dikeluarkan dari harta benda menurut cara yang telah ditentukan.3
Dari definisi diatas dapat dipahami, bahwa zakat adalah bagian tertentu dari
harta yang dimiliki yang wajib dikeluarkan untuk orang-orang yang berhak
menerimanya yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Zakat menurut bahasa al-Qur'an juga disebut sedekah atau infak. Oleh karena
itu Imam Mawardi mengatakan, "Sedekah itu adalah zakat dan zakat itu adalah
sedekah; berbeda nama tetapi sama artinya." Namun makna sedekah dan infak lebih
luas yang mencakup zakat yang wajib dikeluarkan dan juga berarti pemberian yang
sunnah saja.
C. Ayat-ayat Zakat
Dalam al-Qur'an, kata zakat disebutkan 32 kali; 30 kali dengan makna zakat
dan 2 kali dengan konteks dan makna yang bukan zakat. 8 ayat itu tergolong
Makkiyah dan sisanya yang 22 tergolong Madaniyah.
Ayat-ayat al-Qur'an yang membahas tentang zakat, di antaranya adalah:
1. Al-Muzammil: 20 (Makkiyah)
وأقیموا الصلاة وآتوا الزكاة وأقرضوا اللھ قرضا حسنا
2 Asy-Syarbini al-Khatib, al-Iqna' fi Halli Alfadz Abi Syuja' (Bairut: Dar al-Fikr, 1415 H),
jilid. I , hal. 211 3 Syamsuddin al-Anshari ar-Ramli, Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj ((Bairut: Dar al-
Fikr, 1984), jilid. III, hal.43
3
"Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah
pinjaman yang baik."
2. Al-An'am: 141 (Makkiyah)
شابھا ان مت ون والرم ھ والزیت ا أكل زرع مختلف ل وال ات والنخ ر معروش ات وغی ات معروش شأ جن ذي أن و ال وھ
ھ یوم حصاده ولا تسرفوا إنھ لا یحب المسرفینوغیر متشابھ كلوا من ثمره إذا أثمر وآتوا حق
"Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima
yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila ia berbuah, dan tunaikanlah haknya di
hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah
kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan."
Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu
Juraij, "Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syimas
yang menebang pohon kurma miliknya, kemudian ia bagi-bagikan buahnya hingga
sore hari sesudah itu ia tidak lagi memiliki buah kurma."4
3. Al-Baqarah: 267, 271 dan 274 (Madaniyyah)
ھ ث من وا الخبی ا تیمم أرض ول ن ال م م ا لك ا أخرجن سبتم ومم ا ك ات م ن طیب وا م ون یا أیھا الذین آمنوا أنفق تنفق
ولستم بآخذیھ إلا أن تغمضوا فیھ واعلموا أن اللھ غني حمید
4 As-Suyuti, Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul (Bairut: Dar Ihya' al-Ulum, t.t.), hal. 100
4
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu, dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan
mata terhadapnya. Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Sebab turunnya ayat ini, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
Nasai dan Hakim dari Sahl bin Hanif, katanya, "Orang-orang sengaja memilih buah-
buahan mereka yang jelek yang mereka keluarkan untuk sedekah. Maka turunlah
ayat, 'Dan janganlah kamu pilih yang jelek di antaranya untuk dinafkahkan.'" (Q.S.
Al-Baqarah 267)5
Dalam riwayat lain, yang diriwayatkan oleh Hakim, dari Jabir, katanya, "Nabi
saw. menyuruh mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sukat kurma. Maka
datanglah seorang laki-laki membawa kurma yang jelek, hingga al-Quran pun turun
menyampaikan, 'Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik...'" (Q.S. Al-Baqarah 267).6
ا ھ بم یئاتكم والل ن س نكم م ر ع م ویكف ر لك و خی راء فھ ا الفق ا وتؤتوھ ي وإن تخفوھ ا ھ صدقات فنعم إن تبدوا ال
تعملون خبیر
Jika kamu menampakkan sedekah, maka itu adalah baik sekali. Jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu, dan Allah akan menghapuskan dari kamu
5 Ibid., hal. 37 6 Ibid.
5
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(Q.S. Al-Baqarah 271).7
4. At-Taubah: 103 (Madaniyyah)
خذ من أموالھم صدقة تطھرھم وتزكیھم بھا وصل علیھم إن صلاتك سكن لھم واللھ سمیع علیم
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."
Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Thabrani
dan Baihaqi, bahwa Tsa'labah ibn Hathab meminta doa Rasulullah, "Ya Rasulullah
berdoalah pada Allah supaya Dia memberi rizki harta pada saya!' ……. Kemudian
berkembang-biaklah domba Tsa'labah hingga dia tidak shalat Jum'at dan ikut
jama'ah, lalu turunlah ayat 'Khudz min amwaalihim…..'"8