1 1 6 # TA3211 6 # TA3211 Bahan Bahan Peledak Peledak & & Teknik Teknik Peledakan Peledakan SK SK Departemen Departemen Teknik Teknik Pertambangan Pertambangan ITB ITB 6. RANCANGAN 6. RANCANGAN PELEDAKAN JENJANG PELEDAKAN JENJANG Departemen Departemen Teknik Teknik Pertambangan Pertambangan ITB ITB Dr. Suseno Kramadibrata Dr. Suseno Kramadibrata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
116 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
6. RANCANGAN 6. RANCANGAN PELEDAKAN JENJANG PELEDAKAN JENJANG
Ket :L = tinggi lerengS = spasiB = burdenα = IRA (Intern Ramp Angel)β = final slopeT = stemmingAD = air deckingCB = catch bermPC = kolom isian bahan peledakCT = jarak crest-toex = toe offsetH = Kedalaman lubang tembak
Desain Pola Peledakan pada Desain Pola Peledakan pada Peledakan JenjangPeledakan Jenjang
Peledakan yg memakai lubang bor vertikal atau hampir vertikal. Lubang bor diatur dalam satu atau beberapa deretan, sejajar atau ke arah bidang bebas (free face) & lubang tembak dapat mempunyai "free breakage" ataupun "fixed bottom"Batuan bersifat sangat bervariasi & akan pecah apabila kekuatannya dilampaui Sifat-sifat geologi batuan akan mempengaruhi "blastability batuan".Yg perlu diamati di daerah yang akan diledakkan adalah:
jenis-jenis batuankondisi geologi: celah, rekahan, perlapisan dan lain sebagainya dan kondisi lapangan kerjaKebutuhan "specific charge" (kg/bcm) memberikan keterangan tentang "blastability" suatu batuan.
556 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
PendekatanPendekatan TeoritikTeoritik
Richard L. AshThe Modern Technique of Rock Blasting
666 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
R.L. AshR.L. Ash
Batuan standar - Bobot Isi 160 lb/ft3 (average rock). Bahan peledak standar - Berat Jenis (SG) = 1.2 & VOD (Ve) = 12.000 fps. KBstd = 30.Apabila peledakan dilakukan pada batuan yang bukan standar denganmenggunakan bahan peledak yang bukan standar, maka perlu dilakukanpengaturan kembali harga KB (nisbah burden yang telah dikoreksi)KB = KBstd x AF1 x AF2
31
2
2BPBP
31
[12000] x 1.2][VOD x
standar peledak bahan potensial Energidipakai yangpeledak bahan potensial EnergiAF1 ⎥
BurdenBurden (B)(B)Burden adalah jarak tegak lurus antara lubang tembak dengan bidang bebas yang panjangnya tergantung pada karakteristik batuan dan massa batuan, diameter lubang, dan jenis bahan peledak. Bobot Isi BP 0,8 – 1,6 gr/cc & Bobot Isi batuan yg diledakkan 2,2 - 3,2 gr/cc
R.L. Ash - KB = 12 [B/De]
B = Burden (ft) De = Diameter lubang tembak (inci)
Konya (1972) - B = 0.036 x De x (ρe/ρr)1/3
B = Burden (m) De =Diameter lubang tembak pada (mm)ρe = Bobot isi bahan peledakρr = Bobot isi batuan
996 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Parameter
Andersen
Fraenkel
Pearse
Hino
Allsm
an
Ash
Langefors
Hansen
Ucar
Konya
Foldesi
Praillet
L.Jimeno
Berta
Carr
Konya
Olofsson
Diameter of blasthole or of charge X X X X X X X X X X X X X X X X X
Bench height X X X X
Length of blasthole X X
Stemming X
Subdrilling
Length of charge X X X
Inclination of blasthole X X X
Rock density X X X X X X
Compressive rock strength or equivalent indexes X X X X X X
Kondisi geologi di alam menyebabkan burden pada setiap jenis batuan tidak sama. Ada kuat tarik batuan utuh & kuat tarik massa batuan yg harus diatasi. σt massa batuan < σt batuan utuh karena adanya rekahan, hancuran, perlapisan dan struktur lainnya.Maka diperlukan koreksi untuk persamaan burden yaitu Kd sebagai koreksi terhadap deposisi batuan & Ksg sebagai koreksi terhadap struktur geologi. Kd = 1,0 - 1,18, dan menggambarkan kemiringan lapisan.Koreksi terhadap struktur geologi dilakukan dengan memperhitungkan rekahan-rekahan alami pada batuan, kekuatan dan frekuensi joint. Ksg = 0,95 (utuh yang masif) - 1,30 (terekahkan)
12126 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
OrientationOrientation
13136 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
OrientationOrientation
14146 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
PengaruhPengaruhOrientasiOrientasi KekarKekar
TerhadapTerhadapPeledakanPeledakan
tak stabilStruktur berlawanan dip Dinding berpotensi rusak Fragmentasi lantai masalah
- baris belakang membatasi kerusakan - lakukan kontrak pola bila fragmentasi lantai buruk - kurangi sub-dril atau powder factor bila ada kerusakan
Struktur horizontal Dinding berpotensi rusak Lantai bersih
- desain khusu baris belakang - gunakan delay untuk menaikan lemparan
fragmentasi bolder
Struktur vertikal Dinding bersih Fragmentasi lantai masalah
- lubang tembak vertikal - muka kerja vertikal lakukan kontrak pola untuk fragmentasi lantai buruk - kurangi sub-dril atau powder factor
Potensi bolder antar lubang
Masif Dinding berpotensi stabil Lantai baik
Batuan Keras - BP gelombang kejut tinggi - BP powder factor tinggi - kurangi waktu delayBatuan Lunak - BP gelombang kejut rendah - BP powder factor rendah - perbanyak waktu delay - pastikan ukuran burden
Random Dinding tak stabil Lantai rusak
- peledakan presplit & trim - gunakan delay yang tepat - powder factor rendah - BP gel. kejut rendah - BP ber-gas tinggi
Struktur searah dip Potensi back break dinding rusak Fragmentasi lantai masalah
potensi longsor- bila dip curam, lubang tembak dan muka lereng diparalelkan dengan dip
15156 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pengaruh Pengaruh KekarKekar PPada ada PPeledakaneledakan((Dyno Nobel, 1995Dyno Nobel, 1995))
Bidang perlapisan curam agak miring menuju bukaan 1,18
Bidang perlapisan sedikit curam mendalam ke arah bidang 0,95
Kasus deposisi lainnya 1,00
Koreksi Struktur Geologi Ksg
Batuan banyak terekahkan, banyak bidang lemah, tingkat sementasi lapisan lemah
1,30
Lapisan batuan dengan tingkat sementasi kuat dan tipis dengan rekahan halus
1,10
Batuan masif utuh 0,95
B’ = Kd x Ksg x B
18186 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B ArahArah PeledakanPeledakan vsvs OrientasiOrientasi KekarKekar(Nitro Nobel, 1985)
No Parameter Searah Dip Berlawanan Dip Searah Strike BerlawananStrike
1. Back break Lebih banyak Lebih sedikit Tidak menentu Lebih banyak
2. Lantaitambang
Lebih rata / halus Lebih kasar Lebih kasar Lebih kasar
3.Pergerakanbatuan dari
faceLebih besar Lebih kecil Lebih kecil Lebih besar
4.Penggunaan
energipeledakan
Lebih Baik Lebih kecil Kurang Kurang
5.Kondisi
permukaankerja
MenguntungKan
Tidak mengun-tungkan
Tidak mengun-tungkan
KurangMengun-tungkan
19196 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B Daerah Daerah PengaruhPengaruh EnergiEnergi LubangLubangTembakTembak
Square patternBurden = spasinya. Posisi lubang tembak pada baris berikutnya berada tepat sejajar di belakang lubang tembak pada baris di depannya.Rectangular patternSpasi > burden. Dalam penerapannya di lapangan, pola ini memiliki jarak spasi maksimal sebesar dua kali jarak burden.Staggered PatternPosisi lubang tembak pada baris berikutnya berada di tengah spasi baris di depannya. Keuntungan menghasilkan distribusi energi peledakan lebih baik & cenderung memberikan keseragaman fragmentasi. Mampu memberikan ukuran fragmentasi yg optimal pada spasi = 1,15 burden. Pola square juga dapat diperoleh efek staggered pattern dgn mengatur pola penyalaan sedemikian hingga diperoleh sistem penyalaan selang seling.
PolaPola Control Row & EchelonControl Row & Echelon
32326 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Subdrilling (J)Subdrilling (J)
Lubang tembak yang dibor sampai melebihi batas lantai jenjang bagian bawahKj (subdrilling ratio) ≥ 0,2 & untuk batuan masif Kj = 0,3Lubang bor miring perlu KJ lebih kecil. Kj = J/BJ = Subdrilling (ft)Pada peledakan lapisan penutup diatas lapisan batubara tidak diperlukan subdrilling, tetapi justru harus diberi jarak antara ujung lubang tembak dgn lapisan batubara yg disebut dgn standoff, maksudnya untuk menghindari penghancuran batubara akibat peledakan & diharapkan batubara yg tergali akan bersih.
Stemming = collar, bagian lubang tembak bagian atas yg tidak diisi BP, tapi diisi oleh material hasil pemboran & kerikil yg dipadatkan & berfungsi sebagai pemampat & menentukan "stress balance" dalam lubang bor.
Untuk memampatkan gas-gas peledakan agar tidak keluar terlalu dini melalui lubang tembak sehingga gas-gas peledakan tersebut terlebih dahulu dapat mengekspansi rekahan-rekahan pada batuan yang disebabkan gelombang kejut.
Untuk mendapatkan "stress balance" → T = B.
Pada batuan kompak, jika KT < 1 terjadi "cratering" atau "back breaks", terutama pada "collar priming"
Kt = T/B = 0,7 B nilai ini cukup untuk mengontrol air blast & fly rock.
36366 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
KarakteristikKarakteristik Material StemmingMaterial Stemming
Drill cuttings – sangat umum digunakan – dapat dimampatkan
Batu belah – menghasilkan lebih baik fragmentasi – tapi tidak boleh
dimampatkankan karena runcing & dapat memotong NONEL atau kabel
detonator elektrik atau merusak sumbu ledak
Stemming ideal – relatif halus & seragam, closely sized stone that will
Jarak antar lubang tembak dalam satu baris & diukur sejajar dgn bidang bebas.
Spasi tergantung pada burden, kedalaman lubang tembak, letak primer, delay & arah umum struktur batuan.
Konya (1968): nisbah spasi tergantung pada waktu penyalaan peledakan & perbandingan burden (B) dgn tinggi jenjang (L).
Bila lubang-lubang bor dlm satu baris diledakkan secara sequence delay → KS = 1, S = B.
Bila lubang-lubang bor dlm satu baris diledakkan secara simultan, → KS = 2, S = 2B.
Bila multiple row lubang-lubang bor dalam satu baris diledakkan secara sequence delay, lubang-lubang bor dalam arah lateral dari baris yang berlainan diledakkan secara simultan→ pola pemborannya harus dibuat square arrangement.
Bila suatu multiple rows lubang-lubang bor dalam satu baris diledakkan secara simultan, tetapi antara baris yg satu dgn yg lainnya beruntun, → harus digunakan pola staggered.
40406 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B Penentuan Spasi Menurut Konya Penentuan Spasi Menurut Konya (Konya, 1968)
Sistem penyalaan Stiffness ratio L/B < 4 Stiffness ratio L/B ≥ 4
Serentak S = ( L + 2B )/3 S = 2B
Tunda S = ( L + 7B )/8 S = 1,4B
Waktu tunda Ks
Long interval delay 1
Short period delay 1 – 2
Normal 1,2 – 1,8
Penentuan Spasi Menurut RL Ash
41416 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Tahapan Inisiasi Tahapan Inisiasi && Waktu TundaWaktu Tunda
Pola penyalaan adalah suatu urutan waktu peledakan antara lubangbor dalam satu baris dan antara baris yang satu dengan yg lainnya.
Pola penyalaan beruntun dalam satu baris
Pola penyalaan serentak dalam satu baris tetapi beruntun antara baris satu dengan baris lainnya
Tr = TR x BTr = waktu tunda antar baris (ms)
TR = waktu konstanta antar baris.
B = burden (m).
42426 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
KoreksiKoreksi WaktuWaktu TundaTunda
TR Konstanta (ms/m) Hasil – Konya (1990)
6,25 Air blast berlebih, backbreak
6,25 – 9,4 Muckpile tinggi menutupi face, airblast cukup, backbreak
9,4 – 12,5 Tinggi muckpile sedang, airblast dan backbreak sedang
12,5 – 18,8 Rockpile tersebar dengan bacbreak minimum
Tipe Batuan TH Konstan (ms/m)
Batu pasir, marls, batubara, lempung 5,7 – 6,6
Batu gamping, salt, shales 4,7 – 5,7
Batu gamping kompak, marmer, granit, kuarsa, gneiss, dan gabro 3,8 – 4,7
Diabas, diabas porphirite, gneiss kompak dan magnetit 2,8 – 3,8
Insufficient delay between rows Perfect delay between rows
45456 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
SStemtitetemtite
Alat bantu pemampat untuk menjalankan fungsinya sebagai
penyumbat atau penyangga energi peledakan.
Terbuat dari high impact polystyrene dgn kuat tekan 103,4 MPa
berbentuk kerucut berdiameter beragam.
Diameter stemtite yg dipilih disesuaikan dgn diameter lubang
tembak yg digunakan. Beberapa lubang tembakdi PT. KPC
menggunakan stemtite dgn ukuran 200,25 mm & 228,6 mm.
46466 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
PemasanganPemasangan StemtiteStemtite
Lakukan pengisian pemampat yang berasal dari cuttings di atas kolom isian bahan peledak setinggi 1,5 kali diameter lubang tembak. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi stemtite dari gas yang sangat panas pada saat peledakan. Masukkan stemtite ke dalam lubang tembak dengan menggunakan tongkat dan menempatkan stemtite tersebut pada dudukan yang tepat Timbun stemtite dengan material pemampat Lepaskan tongkat dari stemtitenya secara perlahan hingga stemtite tertinggal di dalam material pemampat Lanjutkan pengisian pemampat ke dalam lubang tembak hingga mencapai permukaan
(a) (b) (c) (d) (e)
47476 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Powder FactorPowder FactorPF - bilangan untuk menyatakan jumlah material yg diledakkan ataudibongkar oleh sejumlah tertentu bahan peledak; dapat dinyatakan dalamton/lb atau lb/ton. PF dipengaruhi oleh pola peledakan dan free faceUntuk menghitung PF harus diketahui luas daerah yang diledakkan (A), tinggi jenjang (L), panjang muatan dari sebuah lubang tembak (PC), loading density (de) dan material density ratio (dr).
dr = 0,0312 (SG) (ton/cuft)W = AL (dr) (ton)E = (de) (PC) N (lb)PF= W/E ( ton/lb)W = batuan atau material yang diledakkan (ton)N = jumlah lubang bor
Dalam kenyataan di lapangan harga W didapat dari pengukuran sebelum peledakan dan pengukuran setelah hasil ledakan habis terangkut
Volume setara (equivalent volume = VEq) adalah suatu angka yang menyatakan setiap meter atau feet pemboran setara dengan sejumlah volume atau berat tertentu material/batuan yang diledakkan, dinyatakan dalam m3 per meter, cuft per ft atau ton per m, ton/ft.VEq sangat berguna untuk menaksir kemampuan dari alat bor yang dipergunakan untuk pembuatan lubang tembak. Harga VEq sangat tergantung pada pola peledakan yang dipakai.Dalam pekerjaan tambang salah satu faktor yang mempengaruhi pola peledakan adalah ukuran alat muat dan sistem pemuatan.
Tentukan:Geometri peledakan secara teoritikN lubang tembakJumlah ANFO per lubangJumlah BP total/lubang bila digunakan primer = 2.5% total ANFO/lubang (ρPrimer = 1.2 ton/bcm; VOD = 6000 m/detik)Energi per lubang tembak
Tentukan:Geometri peledakan secara teoritikN lubang tembakJumlah ANFO per lubangJumlah BP total/lubang bila digunakan primer = 2.5% total ANFO/lubang (ρPrimer = 1.2 ton/bcm; VOD = 6000 m/detik)Tentukan pola penyalaan (TLD 76 ms + 109 ms) satu lubangtembak per delay
52526 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
ContohContoh PerhitunganPerhitungan RL AshRL Ash
Suatu peledakan batu kapur direncanakan kurang lebih 2000 ton per hari, bobot isi (density) = 168 lb/cu ft.
1. Kondisi
a. KT = 0,7 ; KJ = 0,3 ; KS = 1
L = 20 ft dan dr = 0.084 ton/cu ft
b. E1 = Extra 60 % dynamite, SG = 1,28 ; Ve = 12.200 fps
c. E2 = Field-mixed AN-FO, 94/6, SG = 0,85; Ve = 11.100 fps
d. Diameter lubang tembak 3 inci
Kompresor dengan 500 cfm
Kecepatan rata-rata pemboran 400 ft per 8 jam/gilir.
53536 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
KB = KBstd x AF1 x AF2 = 30 x 31
1681603
1
2(12.000) x 1.20
2(12.200) x 1.28⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
KB = 30,5
KB = eD
1B 12
B1 = 12eD KB = 12
3x 13,5 = 7.625 ~ 8 ft
T1 = KT B1 = 0,7 x 8 ~ 5,5 ft JT = KJ B1 = 0,3 x 8 ~ 2,5 ft H1 = L + J1 = 20 + 2,5 = 22,5 ft PC1 = H1 - T1 = 22,5 - 5,5 = 17 ft
Fragmentasi yang diinginkan adalah kecil,
KS = 1,25 ; S1 = 1,25 x 8 = 10 ft
Jadi pola yang dipakai adalah 8 x 10 ft.
54546 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Volume batuan = A x L
= (2B) x Pj x L
= rd
Wbatuanberat maka,
Pj = 0,084 x 20 x 16
2.250 = rDL x x (12B)
W = 84 ft
Jumlah lubang tembak N1
N1 = 2 x 2 + S
2B) - j(P
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
N1 = 2 x 2 + 10
8) x (2 - (84⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ = 17,6 = 18 lubang bor
55556 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pj1 (yang telah dikoreksi) = (2B) + (7 x s) = 16 + 70 = 86 ft
W1 = A x L x dr = Pj1 x (2 B) x L x dr
= (86 x 16) x 20 x 0,084 = 2.312 ton
de1 = 144x 4De2 π x SG x 62,4
= 3,9 lb/ft
E1 = de1 x (PC1) x N1
= 3,9 x 17 x 18 = 1.193,4 lb
Pf1 = 1E1W
= 1.193,42.312 = 1,94 ton/ lb
Total kedalaman pemboran = N1 x H1 = 18 x 22,5 = 405 ft
56566 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pola yang akan dipakai 6,5 x 8 ft, 2 baris, "corner cut".Volume batuan yang akan diledakkan = A x L = (2B) x Pj x L = W/dr
Pj = rdL x x (2B)
W
= 0,084 x 20 x 13
2.250 = 103 ft
Jumlah lubang tembak N2
N2 = 2 x 2S
2B)-j(P
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
+
N2 = 2 x 28
13) - (103⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡+ = 14 x 2 = 28 buah
57576 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pj2 = (2B) + (12 S) = (2 x 6,5) + (12 x 8) Pj2 = 13 + 96 = 109 ft W2 = A x L dr = W x Pj x L x dr W2 = 109 x 13 x 20 x 0,084 = 2.380 ton
de2 = 144x 42D π x SG x 62,4
de2 = 144x 423 x 3,14 x 0,85 x 62,4
de2 = 2,60 lb/ft E2 = de2 x (PC2) x N2 E2 = 2,6 x 17,5 x 28 = 1.274lb
Pf2 = 22
EW
Pf2 = 274.1
380.2 = 1,87 ton/ lb
Total kedalaman pemboran = N2 x H2 = 28 x 22 = 616 ft
Bmax = burden maksimum (m) d = diameter lubang tembak (mm) p = packing degree (loading density, kg/liter) s = "weight strength" bahan peledak (EMULITE 0,95) C = "rock constant" C = C + 0,05 untuk Bmax 1,4 - 15,0 m f = "degree of fixation", 1,0 untuk lubang vertikal 0,9 untuk lubang miring 3 : 1 S/B = nisbah "spacing" dengan "burden"
59596 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Bmax = 1,47 √lb untuk Dynamex M Bmax = 1,45√lb untuk Emulite 150 Bmax = 1,36√lb untuk ANFO
lb = charge concentration (kg/m) BP di dasar lubang tembak Kemiringan lubang = 3 : 1Rock constant = 0,4Tinggi jenjang = K > 2 Bmax.
60606 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
PerhitunganPerhitungan MuatanMuatan BPBP
Bahan peledak Emulite 150 Dynamex M ANFO
Packaging degree 95% 90% 100%
ρ Bobot isi (kg/liter) 1,15 1,25 0,8 Rock constant - C 0,4 0,4 0,4 Kemiringan lubang 3,1 3,1 3,1
Tinggi Jenjang K > 2 Bmax
61616 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Bmax dihitung dengan rumus Langefors :
Dynamex M Bmax = 1,47√lb x R1 x R2Emulite 150 Bmax = 1,45√lb x R1 x R2 ANFO Bmax = 1,36√lb x R1 x R2dimana :
lb = "charge concentration", kg/mR1 = koreksi untuk kemiringan lubang ≠ 3 : 1R2 = koreksi "rock constant" untuk harga c ≠ 0,4
2. Korelasi dari Bmax untuk bermacam-macam kemiringan
Kemiringan Vertikal 10,1 5,1 3,1 2,1 1,1
R1 0,95 0,96 0,98 1,00 1,03 1,10
3. Koreksi Bmax untuk bermacam-macam "rock constant" C
C 0,3 0,4 0,5
R2 1,15 1,00 0,90
64646 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
SubdrillingSubdrilling U = 0,3 Bmax (paling sedikit 10 x d) - m
Kedalaman lubang tembak
Kedalaman lubang tembak = tinggi jenjang + subdrilling + 5 cm/m dari kedalaman lubang tembak apabila kemiringan 3 : 1.
H = K + V 0,05 (K + V)H = 1,05 (K + V) (m)
Kemiringan lubang tembak akan menghasilkan sudut peledakan yang menguntungkan, sehingga panjang "subdrilling" dapat dikurangi.
65656 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Kesalahan PemboranKesalahan Pemboran
collaring error = d (mm) alignment error = 0,03 m/m kedalaman lubang tembak (m) H x 0,03 + 100
d = E Pratical Burden B = Bmax - E (m)
66666 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pratical Spacing S = 1,25 x B (m) Apabila nisbah S/B dirubah sedangkan specific drilling atau specific charge tidak dirubahmaka :
S/B > 1,25, fragmentasi kecil S/B < 1,25, fragmentasi besar
Specific drilling adalah pemboran yang diperlukan untuk meledakkan 1 meter kubikbatuan (kebalikan "equivalent volume").
b = n Hn x B x S x K
(m/m3), untuk kuari dan tambang terbuka
b = n HW x B x K
(m/m3), untuk jalan dll., dimana peledakan dilaksanakan di daerah
yang terbatas, W = lebar dari round
67676 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pemuatan lubang tembak
Dalam meledakkan bagian bawah lubang tembak (constricted bottom), charge concentration, yang dipakai untuk menghitung Bmax yang dipergunakan = lbTinggi muatan dasar = hb = 1,3 Bmax (m) Muatan dasar (bottom charge) = Qb = l b x hb (kg) "Stemming" adalah bagian yang tidak diisi muatan, tetapi diisipenutup/penyumbat : pasir atau hasil pemboran berukuran partikel 4 - 9 mm. T = ho = B ho < B , resiko terjadi "fly rock" bertambah
ho > B, menghasilkan lebih banyak bongkah-bongkah (boulders)
68686 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Pemuatan lubang tembak
Tinggi muatan dasar = hb = 1,3 Bmax (m)
Muatan dasar (bottom charge) = Qb = lb x hb (kg)
Stemming: pasir atau hasil pemboran berukuran partikel 4 - 9 mm.
T = ho = B
ho < B , resiko terjadi "fly rock" bertambah
ho > B, menghasilkan lebih banyak bongkah-bongkah (boulders)
69696 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Charge concentration = lc relatif lebih kecil lc = 40 % sampai 60 % dari lb (kg/m) Tinggi dari muatan kolar = hc h c = H - hb - ho (m) Muatan kolar = Q c Q c = lc x hc (kg) Muatan total Q tot = Qb + Qc (kg) "Specific charge" q
n Q= tot
n x B x S x K (kg/cu m)
untuk kuari dan tambang terbuka q
n Q= tot
W x B x K (kg/cu m)
dimana W adalah lebar "round"
"Specific charge" adalah kebalikan dari "powder factor".
Suatu peledakan mempunyai kondisi sebagai berikut :Tinggi jenjang K = 15 mLebar dari "round" W = 26 mDiameter lubang tembak d = 76 mmRock constant c = 0,4Kemiringan lubang 3 : 1Kondisi pemuatan (charging condition) : keringBahan peledak Emulite 150 dalam 65 mm "plastic hose"
71716 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
ProsesProses PeremukanPeremukan Massa Massa BatuanBatuanOlehOleh SebuahSebuah LubangLubang TembakTembak
Rock Compression Reflection of shock waves from free faces Gas expansion
72726 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
73736 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
UrutanUrutan PenyalaanPenyalaan
TujuanPenggalian dan pemberaian – fungsi peralatan penggaliantCast %Kehilangan dan kerusakanStabilitas lerengVibrations & kebisingan
Ketersediaan bidang bebasGeometri peledakanOrientation of structureKetersediaan delay detonators
74746 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
UrutanUrutan PenyalaanPenyalaan –– BarisBaris per per BarisBarisFree faceGood forward movement and low profile (Cast blasts)Fragmentation? Can be slabbySoft and friable rocksHigher Vibrations
109ms
Cord
75756 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
UrutanUrutan PenyalaanPenyalaan VV
Free face
Restricted forward movement
High muckpile profile
Good fragmentation
Increase Damage at Base of V 42ms
176ms
42ms
176ms
76766 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
UrutanUrutan PenyalaanPenyalaan –– EchelonEchelon
More free facesSide movementFragmentationSimple
42ms
109ms
42ms
176ms
77776 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Choke BlastChoke Blast
Top free face
Good for box cut
Restricted forward movement
Top movement and heave
Damage?
Blastedmuckpile
67ms
176ms
78786 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Centre Lift PatternsCentre Lift PatternsTop free faceGood for box cutRestricted forward movementTop movementBig heaveDamage?
42ms109ms
42ms109ms
79796 #
TA32
11
6 #
TA32
11 B
ahan
Bah
anPe
leda
kPe
leda
k&
& T
ekni
kTe
knik
Pele
daka
nPe
leda
kan
SK
SK D
epar
tem
enD
epar
tem
enTe
knik
Tekn
ikPe
rtam
bang
anPe
rtam
bang
anIT
BIT
B
Centre Lift PatternsCentre Lift Patterns
176ms
67ms42ms 109ms
Modified timing:76ms control42ms echelon176 into corners