Top Banner
UNIVERSITAS INDONESIA PROTOTIPE WEB SERIES “Untung Si Bejo” TUGAS KARYA AKHIR LAURENSIA IRMA SARASWATI 1006695091 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM SARJANA REGULER UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JUNI 2014 Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014
94

TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

Jan 12, 2017

Download

Documents

lycong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

UNIVERSITAS INDONESIA

PROTOTIPE WEB SERIES

“Untung Si Bejo”

TUGAS KARYA AKHIR

LAURENSIA IRMA SARASWATI

1006695091

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM SARJANA REGULER

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JUNI 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 2: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

UNIVERSITAS INDONESIA

PROTOTIPE WEB SERIES

“Untung Si Bejo”

TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

LAURENSIA IRMA SARASWATI

1006695091

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM SARJANA REGULER

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JUNI 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 3: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 4: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

ii

Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS

Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Laurensia Irma Saraswati

NPM : 1006695091

Tanda Tangan :

Tanggal : 7 Juli 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 5: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

iii

Universitas Indonesia

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 6: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

iv

Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Akhir-akhir ini, minat berwirausaha di kalangan generasi muda semakin

berkembang. Penulis menyadari hal tersebut ketika banyak teman di kampus

mulai mencoba untuk melakukan kegiatan wirausaha. Selain itu, saat ini juga

banyak dijumpai program pelatihan, seminar, sampai bantuan pendanaan untuk

kegiatan berwirausaha yang ditujukan bagi generasi muda. Dilihat dari segi

media, sudah mulai bermunculan tayangan bertemakan kewirausahaan di televisi

meskipun jumlahnya tidak banyak. Sebagai seorang yang dapat dikategorikan

sebagai generasi muda dan memiliki minat di bidang kewirausahaan, penulis

mencoba untuk membuat sebuah tayangan bertemakan kewirausahaan yang

medium distribusinya sangat dekat dengan generasi muda saat ini, yaitu internet.

Menyelesaikan tugas karya akhir ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi

penulis. Meskipun begitu, penulis menyadari bahwa tugas karya akhir ini masih

jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun agar karya ini dapat lebih disempurnakan.

Jakarta, Juni 2014

Penulis

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 7: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

v

Universitas Indonesia

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

izin dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir Prototipe

Web Series “Untung Si Bejo” sebagai syarat menyelesaikan pendidikan S1 di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas

Indonesia.

Tidak lupa,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis:

1. Dr. Pinckey Triputra, MSc. selaku Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi Universitas Indonesia

2. Endah Triastuti, Ph.D selaku ketua program S1 Reguler Departemen

Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sekaligus sebagai ketua

sidang Tugas Karya Akhir penulis.

3. Sri Esti Tri Wandari, M.A., selaku dosen pembimbing penulis yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, saran, kritik,

serta motivasi untuk menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini.

4. Asty Rastiya, S.Sos., M.Comm, selaku penguji Tugas Karya Akhir

penulis dan telah memberikan banyak saran dan masukan yang

berguna.

5. Seluruh staf dan tata usaha Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI,

Mas Gugi, Mbak Inda, Mbak Sherly, Mbak Onna, Mas Rio, dan Mas

Pian yang telah membantu penulis

6. Keluarga penulis: Papa Laurensius Pandu Pamardi, Mama Anna

Budi Kustiyanti, big sister Antonia Dina Hoetami, terimakasih telah

menjadi sumber inspirasi dan motivasi terbesar penulis.

7. Narasumber: Bapak Roy Dharmawan, Ibu Ari Sutanti, dan Ridho

Alatas yang telah membantu proses pengerjaan TKA ini

8. Para pendukung dan kerabat kerja “Untung Si Bejo”: Bejo, Nicola,

Derry, Dara, Coki, Resti, Reginal, Izul, Veve, Fanny, Aufa,

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 8: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

vi

Universitas Indonesia

Meista.Terima kasih atas kesediaan memberikan waktu luang dalam

membantu penulis menyelesaikan proses TKA ini

9. Muhammad Nurwibowo, Widya Arifianti, Yos Purba, Febry

Fakhrurrizal, Derry Anugerah yang telah membantu proses

pembuatan TKA ini.

10. Sahabat saya: Usamah, Arivia, Nicola, Tania, Riesha, Bertila,

Korona, Gabriela, Catherine, Debora, Fina, Angela, Stefanie,

Deananda, Shintya, Annisa C. Terimakasih atas waktunya untuk

berbagi keluh kesah dengan penulis.

11. Keluarga IKP 2010, Kampus Update, dan XL Future Leaders.

Terima kasih atas motivasi dan bantuan teman-teman dalam

menyelesaikan TKA dan juga kuliah penulis.

12. Keluarga IKP 2011, terimakasih sudah berbagi cerita dan tawa

selama 1 semester. You girls are rock!Semangat untuk kelulusannya!

13. Teman-teman spesial, Agung Prabowo dan George Raden Mas Said,

terima kasih atas kesabarannya dan bantuannya selama ini.

14. Gregorius Fomalhout Pelaseke, terima kasih atas kesabaran dan

menjadi penyemangat penulis selama ini. ‘It’s always seems

impossible until it’s done!’

15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian TKA yang

mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan dapat membalas kebaikan

semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proses pilot webisode ini.

Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Depok, Juni 2014

Penulis

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 9: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

vii

Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Laurensia Irma Saraswati

NPM : 1006695091

Program Studi : Industri Kreatif Penyiaran

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jenis Karya : Tugas Karya Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-excusive Royalti-

Gratis Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Prototipe Web Series“Untung Si Bejo””

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 7 Juli 2014

Yang menyatakan

( Laurensia Irma Saraswati )

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 10: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

viii

Universitas Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF

Bab 1 Analisis Situasi Minat berwirausaha pada generasi muda saat ini sedang

meningkat. Tayangan bertemakan kewirausahaan sudah

mulai banyak bermunculan, namun kebanyakan di TV.

Sedangkan, di media internet, dimana generasi muda sangat

familiar menggunakannya, belum banyak dijumpai konten

lokal bertemakan kewirausahaan. Maka dari itu, penulis

menginginkan sebuah program bertemakan kewirausahaan

yang berbeda, yaitu web series.

Bab 2 Manfaat dan

Tujuan Pengembangan

Pilot

Manfaat utama pengembangan pilot adalah untuk

memberikan tayangan alternatif baru bertemakan

kewirausahaan dan dapat diakses kapan saja. Tujuan utama

pengembangan pilot adalah untuk memberikan inspirasi dan

membangun motivasi para generasi muda untuk memulai

kewirausahaan

Bagian 3 Pilot yang

Dikembangkan

Pilot ini berjudul “Untung Si Bejo” yang menceritakan

tentang Bejo, seorang anak kuliahan yang mencari uang

untuk mendapatkan uang saku tambahan dengan memulai

wirausaha.

Bagian 4 Evaluasi Pre-test media dilakukan dengan cara riset pustaka,

wawancara pakar, dan juga FGD

Bagian 5 Anggaran Anggaran yang digunakan dalam pembuatan pilot adalah

Rp 1.000.000,00. Rencana anggaran untuk penerbitan

produksi media adalah Rp 40.920.000,00. Sedangkan

anggaran untuk evaluasi adalah sebesar Rp 300.000,00

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 11: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

ix

Universitas Indonesia

EXECUTIVE SUMMARY

Chapter 1 Situation Analysis Nowadays the interests in teenpreneurship or

entrepreneurship have been rising among the

young. A various entrepreneurial topic is widely

known and supported, but it is mostly screened

on TV. Whereas on the internet, the new media

that is commonly used by the young, the

entrepreneurial topic tends to involve the locals.

Therefore, the author wishes to create an

alternatif entrepreneurial program through the

form of a web series.

Chapter 2 The Benefit and Goal

of Program

The main benefit this pilot program is to offer a

new and fresh alternatif show which is focused

on teenpreneurship and can be accessed at any

time through the internet. As for the aim, it is to

inspire and to build motivation for the young to

start entrepreneurship so as to support their

passions.

Chapter 3 Developed Pilot The title for this pilot program is“Untung Si

Bejo”.It is a story of Bejo, aUniversity student

who learns that starting entreperneurship is a

good solutiontogetextrapocket money.

Chapter 4 Evaluation Pre-testmediawas done by using literature

research, conducting in depth interviews with

various experts, and focus group discussion

(FGD).

Chapter 5 Budget In producing the pilot program, the total

budgetcosts Rp1,000,000.00. As for the budget

plan for the issuance of media production is

Rp40,920,000.00. The total budget for the

evaluation costs Rp300,000.00.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 12: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

x

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ vii RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. vii EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAGIAN SATU Analisis Situasi .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.1.1 Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda di Indonesia .................... 1 1.1.2 Pemakaian InternetInternet di Indonesia ........................................... 3

1.2 Riset Khalayak/Pasar ................................................................................. 4 1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Wirausahawan Pada Geneasi Muda

Indonesia ........................................................................................................ 4 1.2.2 Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci Untuk

Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda Indonesia...........6

1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi MudaDalam embentuk

Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha ..................................... 8

1.2.4 Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Geneasi Muda

Indonesia ........................................................................................................ 9

1.2.5 Web Series di Indonesia ...................................................................... 11

1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan

Angka Wirausahawan Muda Indonesia ....................................................... 13

BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot ............................ 16 2.1 Manfaat .................................................................................................... 16

2.1.1 Manfaat bagi Khalayak .................................................................... 16 2.1.2 Manfaat bagi Pengelola ................................................................... 17

2.2 Tujuan ...................................................................................................... 17

2.2.1 Tujuan Sosial ................................................................................... 17

2.2.2 Tujuan Ekonomi .............................................................................. 17

BAGIAN TIGA Prototipe yang Dikembangkan .............................................. 18 3.1 Program yang Diusulkan ......................................................................... 18 3.2 Stasiun ..................................................................................................... 18 3.3 Khalayak Sasaran .................................................................................... 19

3.3.1 Geografis ......................................................................................... 19

3.3.2 Demografis ...................................................................................... 19 3.3.3 Status Sosial Ekonomi ..................................................................... 19 3.3.4 Psikografis ....................................................................................... 20 3.3.5 Teknografis ...................................................................................... 20

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 13: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xi

Universitas Indonesia

3.4 Analisis SWOT ....................................................................................... 21 3.4.1 Strength ........................................................................................... 21 3.4.2 Weakness ......................................................................................... 21 3.4.3 Opportunity ..................................................................................... 21 3.4.4 Threat .............................................................................................. 22

3.5 Posisi dan Diferensiasi Produk ............................................................... 22 3.6 Nama atau Judul Program yang Diusulkan ............................................. 23 3.7 Sinopsis ................................................................................................... 23 3.8 Treatment ................................................................................................ 26 3.9 Waktu Tayang ......................................................................................... 27 3.10 Durasi .................................................................................................. 28 3.11 Format Program .................................................................................. 28

3.12 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan ......................................................... 28 3.13 Peralatan Produksi .............................................................................. 30 3.14 Lokasi Shooting .................................................................................. 30 3.15 Strategi Pemasaran Program ............................................................... 31

BAGIAN EMPAT Evaluasi ................................................................................ 33 4.1 Rencana Media Pra-Uji (Pre-test) .......................................................... 33

4.1.1 Metode Media Pre-test .................................................................... 33 4.1.2 Waktu Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.3 Materi Media Pre-test ..................................................................... 34 4.1.4 Instrumen Media Pre-test ................................................................ 34

4.2 Rencana Evaluasi .................................................................................... 34 4.2.1 Metode Evaluasi .............................................................................. 34

4.2.2 Waktu Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.3 Materi Evaluasi ............................................................................... 35 4.2.4 Instrumen Evaluasi .......................................................................... 36

BAGIAN LIMA Anggaran ................................................................................. 37 5.1 Anggaran Pembuatan Pilot ..................................................................... 37 5.2 Rencana Anggaran Penerbitan Media ..................................................... 38 5.3 Prakiraan Pendapatan .............................................................................. 39

5.4 Rencana Anggaran Evaluasi ................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…42

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 14: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xii

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Treatmen t“Untung Si Bejo”

Tabel 1.2 Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo”

Tabel 1.3 Tabel Anggaran Pembuatan Pilot “Untung Si Bejo”

Tabel 1.4 Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo”

Tabel 1.5 Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo”

Tabel 1.6 Tabel Rencana Anggaran Evaluasi “Untung Si Bejo”

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 15: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xiii

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Diagram 1.1

Diagram 1.2

Diagram 1.3

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 16: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xiv

Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen

Lampiran 2 Script Pilot Program “Untung Si Bejo”

Lampiran 3 Notulensi FGD

Lampiran 4 Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan

Lampiran 5 Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti

Lampiran 6 Sinopsis Global dan 8 Webisode“Untung Si Bejo”

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 17: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

1

Universitas Indonesia

BAGIAN SATU

Analisis Situasi

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Meningkatnya Minat Berwirausaha Pada Generasi Muda

Indonesia

Minat untuk berwirausaha pada generasi muda dilaporkan semakin

berkembang. Dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan

Indonesia Idealnya Dua Persen’ yang terdapat pada situs Republika.co.id,

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardjojo menyebutkan bahwa

jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013 mencapai 3,7 juta atau

1,56% dari jumlah penduduk Indonesia (Nidia, 2013)1. Meskipun angka

tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi tersebut

belum mencapai keadaan ideal untuk menentukan kesejahteraan suatu

negara. Menurut artikel yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki

tolak ukur bagi setiap negara untuk memiliki jumlah wirausahawan sebesar

minimal 2% dari total warga negaranya. Hal ini berarti, Indonesia masih

memiliki tanggung jawab untuk mengejar 0,5% jumlah wirausahawan untuk

berani tampil. Angka ini memang berbeda dengan Malaysia yang memiliki

indeks kewirausahaan sebesar 4% dan Singapura sebesar 7%, namun

berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat

berwirausaha pada generasi muda Indonesia sedang mengalami peningkatan

yang cukup berarti.

Menurut Roy Darmawan (wawancara pribadi, 2 April 2014), salah

satu staf Tim Koordinasi Nasional Pengembangan Wirausaha Kreatif

mengatakan bahwa fenomena berwirausaha pada usia muda, dalam hal ini

adalah remaja akhir, memang sedang meningkat. Fenomena ini kemudian

memunculkan istilah ‘teenpreneurs’, yaitu para generasi muda yang

menjalankan kegiatan wirausaha selagi menjalankan studi. Teenpreneurs

memiliki semangat dan daya juang yang tinggikarena di tengah

1 Artikel dapat diakses di: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-

bi-jumlah-wirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen.Diakses pada 7 April 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 18: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

2

Universitas Indonesia

kesibukannya menjalankan studi, mereka juga membuat nilai tambah pada

sebuah produk tertentu untuk kemudian dijadikan bisnis.

Ari Sutanti (wawancara pribadi, 28 April 2014), senior programme

manager dari British Council Indonesia juga menyadari bahwa minat

berwirausaha pada generasi muda dirasakan tengah meningkat. Hal itu

dibuktikan dengan mulai banyak peserta berusia 21 tahun keatas yang

mengikuti kompetisi wirausaha binaan British Council Indonesia. Namun, ia

mengamati terdapat satu hal yang perlu menjadi perhatian dalam

permasalahan kewirausahaan pada generasi muda di Indonesia, yaitu tingkat

kreativitas yang cukup rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya

‘me too product2’ yang muncul. Fenomena ‘me too product’ saat ini

didominasi pada sektor makanan atau pakaian. Kebiasaan untuk mengambil

jalan pintas dengan membuat ‘me too product’ dapat membahayakan

kreativitas dan inovasi produk dari kegiatan wirausaha sehingga lama

kelamaan dapat membuat kegiatan wirausaha tersebut menjadi mati.

Bukannya tidak mungkin minat berwirausaha pun menjadi sulit untuk

ditumbuhkan kembali ketika melihat wirausahawan lain mengalami

kegagalan.

Berkembangnya minat berwirausaha pada generasi muda Indonesia

memang merupakan sebuah awal yang harus dibina dan dikembangkan

lebih lanjut. Perlu usaha dan dukungan dari seluruh pihak untuk terus

meningkatkan kreatifitas dan inovasi dari generasi muda Indonesia. jumlah

wirausahawan dengan menciptakan lingkungan yang supportif dalam

mendukung kegiatan wirausaha. Salah satunya adalah media. Di media

massa sendiri, khususnya televisi, pembahasan mengenai wirausaha sudah

cukup berkembang dilihat dari banyaknya jenis tayangan yang membahas

kewirausahaan seperti “Bosan Jadi Pegawai”3 atau “Hidup Ini Indah”

4yang

ditujukan kepada generasi muda Indonesia. Namun, berbeda dengan

tayangan kewirausahaan yang biasanya didistribusikan melalui media

2Me too product adalah produk yang identik atau secara substansial memiliki kemiripan dengan

produk yang sudah ada sebelumnya (Mukerjee, 2009) 3 Bosan Jadi Pegawai, 2009, Trans TV

4 Hidup Ini indah, 2009, Trans TV

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 19: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

3

Universitas Indonesia

televisi, penulis menaruh perhatian tayangan kewirausahaan tersebut untuk

didistribusikan melalui media internet yang memiliki potensi besar untuk

dikembangkan. Berdasarkan hasil Forum Group Discussion (FGD) yang

dilakukan oleh penulis dengan partisipan remaja berusia 18-22 tahun,

diketahui data bahwa rata-rata para partisipan mengkonsumsi internet

sebanyak 5-8 jam perhari. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini,

internet juga dapat diakses dari perangkat elektronik yang digunakan sehari-

hari, misalnya smartphone, laptop, maupun tablet. Dari hasil FGD diketahui

juga bahwa mereka paling sering mengakses internet dengan smartphone.

Karena kemudahan dan kedekatan untuk mengakses internet itulah, internet

menjadi media utama yang diakses oleh generasi muda Indonesia.

1.1.2 Pemakaian Internet di Indonesia

Menurut data yang diambil dari lembaga riset Markplus Insight

Indonesia (2013), jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami

kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57

juta di tahun 2013. Selain itu, mereka yang merupakan ‘netizen’ atau

pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga

jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7

juta orang di tahun 2013. Waizly (2013) dalam salah satu wawancaranya

pada majalah The Markeeters mengemukakan bahwa hampir separuh dari

netizen di Indonesia merupakan pengguna internet muda berusia di bawah

30 tahun, sedangkan 16% adalah para netizen berusia di atas 45 tahun.

Bahkan, hampir 95% dari netizen tersebut adalah pengguna internet melalui

perangkat mobil (smartphone). Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa

masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda, sudah mengerti dan

biasa mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja

internet. Dari data tersebut, penggunaan internet di Indonesia memang

sudah sangat umum bagi remaja Indonesia.

Berdasarkan data-data yang telah dijabarkan di atas, pemakaian

internet merupakan hal yang sudah sangat lazim di Indonesia, terutama

bagi para kalangan berusia di bawah usia 30 tahun. Dengan kemudahan

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 20: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

4

Universitas Indonesia

akses dan menggunakan peralatan teknologi yang sesuai dengan tuntutan

zaman seperti smartphone, seseorang dapat mengakses hal-hal yang ia

inginkan. Bahkan internet juga dipilih oleh para netizen sebagai tempat

untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Kemunculan internet

sebagai media dalam pendidikan jarak jauh dan sebagai media

pembelajaran (learning) menjadi salah satu terobosan dalam dunia

pendidikan (Winarto, 2012).

Berdasarkan fakta tersebut, penulis mencoba mengambil ide untuk

mengemas sebuah program web series bertemakan kewirausahaan pada

generasi muda. Web series sendiri memiliki pengertian sebagai video online

yang didistribusikan melalui medium internet (Williams, 2012)

1.2 Riset Khalayak/Pasar

Dalam membuat program “Untung Si Bejo”, penulis melakukan riset

khayalak kepada sasaran pasar yang akan dituju, yaitu para pemuda dan pemudi

berusia 18 sampai 25 tahun, mengakses internet setiap hari, serta memiliki minat

terhadap wirausaha yang diwujudkan dengan memilliki rencana, sedang, atau

pernah melakukan kegiatan wirausaha selama 1-2 tahun. Selain itu penulis juga

melakukan riset untuk mencari tahu keinginan sasaran khalayak mengenai format

program dan distribusi tayangan yang sesuai. Riset tersebut dilakukan dengan cara

melakukan Forum group discussion (FGD) dan wawancara dengan beberapa

pakar. Penjelasan mengenai mengapa program web series “Untung Si Bejo”

diungkapkan dalam beberapa poin berikut:

1.2.1 Usaha Untuk Meningkatkan Minat Berwirausaha Pada Generasi

Muda Indonesia

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya oleh Agus

Martowadjojo dalam sebuah artikel berjudul ‘Jumlah Wirausahawan

Indonesia Idealnya Berjumlah 2 Persen’,5

fakta bahwa jumlah

5http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlah-wirausahawan-

indonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 21: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

5

Universitas Indonesia

wirausahawan Indonesia belum mencapai standar minimal yang

ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu 2%, namun

meningkatnya jumlah wirausahawan Indonesia pada tahun 2013

menjadi 1,56 % dari total penduduk perlu diapresiasi.

Usaha dan sinergisasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam

meningkatkan angka wirausahawan Indonesia memang cukup terlihat.

Hal tersebut ditandai dengan adanya usaha pemerintah melalui salah

satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki, yaitu Bank

Mandiri, membuat insiatif program ‘Wirausaha Muda Mandiri’ yang

ditujukan untuk mencari bibit pengusaha muda yang dapat menjadi

contoh dan turut berperan dalam pengembangan kewirausahaan di

Indonesia. Bibit-bibit generasi wirausahawan muda tersebut

dikembangkan dan diberikan pelatihan yang dapat membantu mereka

mengmbangkan kegiatan wirausaha yang tengah dikerjakan. Selain

itu, pemerintah juga mulai menggalakkan Gerakan Kewirausahaan

Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah sejak tahun 2010.Bank Danamon sejak tahun 2006

memberikan penghargaan yang dinamakan Danamon Social

Entreprenur Awards. Lain lagi dengan Bank CIMB Niaga yang

memiliki program Beasiswa Unggulan Teknologi Kreatif (BUTIK).

Program ini ditujukan kepada para mahasiswa yang tengah menjadi

pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (wirausaha muda) dan

sedang menempuh pendidikan di universitas negeri/swasta.Selain itu,

Ciputra Group dan Global Entreprenur Program Indonesia (GEPI)

berinisiatif membuat program CGI Bootcamp, yaitu sebuah dukungan

usaha/akselerator selama 16 minggu oleh Ciputra GEPI Incubator

yang dipersiapkan untuk mempercepat pengembangan perusahaan

startup di Indonesia.

Usaha dari pemerintah maupun pihak swasta dalam meningkatkan

angka wirausahawan muda Indonesia memang membuahkan hasil

bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, usaha ini harus

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 22: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

6

Universitas Indonesia

mendapatkan dukungan dari seluruh pihak agar Indonesia dapat

mencapai indeks ideal untuk jumlah wirausahawannya.

1.2.2. Kreativitas dan Pola Pikir Kewirausahaan Sebagai Kunci

Untuk Meningkatkan Angka Berwirausaha Pada Generasi Muda

Kendala utama dari permasalahan belum mencapainya angka

wirausahawan Indonesia pada indeks standar yang ditetapkan oleh PBB

disebabkan oleh belum dimilikinya pola pikir kewirausahaan dengan kadar

yang tinggi oleh generasi muda Indonesia. Pola pikir kewirausahaan, atau

entrepreneurial mindset, didefinisikan sebagai pola pikir dimana seorang

memiliki visi yang jelas, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar,

mampu memberikan manfaat pada pihak lain, selalu berpikir positif

terhadap tantangan, serta selalu dapat mencari, memanfaatkan dan

menciptakan kesempatan. Sayangnya, pola pikir kewirausahaan tersebut

belum muncul secara merata pada generasi muda Indonesia. Seseorang

yang memiliki pola pikir kewirausahaan seperti ini tidak harus seorang

yang memiliki usaha/bisnis tertentu, namun apabila masyarakat Indonesia

sudah memiliki pola pikir seperti ini, tentu saja akan memberikan

produktifitas dan kontribusi yang signifikan pada negara. Roy Darmawan

(wawancara pribadi, 2 April 2014) lebih lanjut mengemukakan bahwa

sikap kewirausahaan cenderung dimiliki oleh mereka yang tengah

memiliki kegiatan kewirausahaan saja. Padahal, apabila pola pikir

kewirausahaan tersebut dapat dimiliki oleh seluruh generasi muda

Indonesia, khususnya remaja, maka hal tersebut dapat memberikan

produktifitas dan kontribusi yang besar bagi negara Indonesia. Dalam

jangka panjang, angka wirausahawan muda Indonesia tentunya dapat

meningkat tajam apabila setiap warga negaranya telah memiliki pola pikir

kewirausahaan.

Selain memiliki pola pikir kewirausahaan, generasi muda

Indonesia juga perlu mengasah kreativitas dan inovasi dalam melakukan

kegiatan wirausaha. Kreativitas dan inovasi generasi muda Indonesia

dalam melakukan kegiatan wirausaha merupakan sebuah tantangan yang

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 23: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

7

Universitas Indonesia

harus diperhatikan oleh generasi muda. Ari Sutanti (wawancara pribadi,

28 April 2014) mengemukakan fenomena ‘me too product’ merupakan

salah satu bukti bahwa kreativitas dan inovasi masyarakat Indonesia dalam

mengembangkan kegiatan wirausaha masih rendah. Beliau mengamati

bahwa saat ini, ‘me too product’ didominasi dari sektor makanan dan juga

pakaian. Padahal, banyak potensi di Indonesia yang dapat digali untuk

dijadikan sebuah inovasi berbisnis.

Tidak salah kalau para wirausahawan mencoba bisnis wirausaha

dengan produk familiar yang sebelumnya telah muncul (me too product).

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan fenomena ini terus terjadi.

Salah satunya adalah wirausahawan baru cenderung tergiur dengan

keuntungan dan kesuksesan yang dihasilkan oleh wirausahawan lain

sebagai pendahulunya. Sebagai contoh, pada awalnya, jumlah distro atau

Faktory Outlet (FO) di Bandung jumlahnya masih sedikit. Kemudian,

melihat kesuksesan dan perkembangan bisnis distro atau FO, saat ini

banyak sekali jumlah distro yang tersebar di kota Bandung. Melihat

keuntungan dan kesuksesan yang diraih oleh pengusaha distro tersebut,

tentunya mempengaruhi banyak wirausahawan untuk mencoba bisnis

tersebut. Namun, apabila hal tersebut terus dilanjutkan, maka bisnis pun

akan menjadi mati karena inovasi dan kreativitas menjadi kurang

berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh Ari Sutanti, keunikan produk

adalah sebuah hal yang harus dijunjung oleh para wirausahawan agar

bisnis dapat terus berlanjut. Ari Sutanti juga mengemukakan bahwa

cepatnya barang tersebut laku di pasaran dan seberapa popular barang

tersebut di pasaran juga menjadi faktor yang mempengaruhi banyaknya

fenomena ‘me too product’ yang terjadi.

Sikap kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi merupakan kunci

untuk meningkatkan minat dan angka wirausahawan muda di Indonesia.

Untuk dapat menumbuhkan ketiga hal tersebut, dibutuhkan usaha dan

lingkungan yang suportif dari banyak pihak. Salah satunya adalah media,

sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 24: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

8

Universitas Indonesia

1.2.3 Peran Konsumsi Tayangan Oleh Generasi Muda Indonesia Dalam

Membentuk Sikap Kewirausahaan dan Kreativitas Berwirausaha

Media, sebagai sumber penyalur informasi kepada masyarakat berperan

penting dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku pada masyarakat,

khususnya pada generasi muda. Salah satu permasalahan yang dikemukan

oleh Roy Darmawan mengenai belum dimilikinya pola pikir

kewirausahaan yang merata pada generasi muda Indonesia juga

dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, salah satunya adalah media yang

dikonsumsi.

Saat ini, tayangan yang muncul di televisi didominasi oleh sinetron

yang cenderung menayangkan konten negatif, seperti perceraian,

perselingkuhan, atau kebohongan. Sayangnya, tayangan tersebut justru

mendapat rating dan share yang tinggi pada televisi Indonesia. Hal

tersebut menunjukkan bahwa tayangan tersebut memang disukai oleh

mayoritas masyarakat Indonesia. Roy Darmawan (wawancara pribadi, 8

April 2014) pun berpendapat bahwa ia tidak heran bahwa banyak

masyarakat Indonesia, bahkan usia remaja dan anak-anak yang paham

dengan istilah ‘galau’ atau ‘cerai’, karena memang tayangan Hal-hal yang

dikonsumsi dari media yang sering diakses itulah yang akan terus diingat,

diikuti, bahkan membentuk pola pikir dari masyarakat yang menonton..

Maka dari itu, apabila seluruh pihak telah bersinergi untuk membuat lebih

banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai positif, maka penonton juga

akan terus mengingat dan mengikuti nilai positif tersebut.

Dengan memberikan porsi yang lebih banyak kepada tayangan yang

pro kepada nilai-nilai positif, maka hal tersebut dapat medorong penonton

untuk dapat mewujudkan nilai-nilai positif tersebut. Lebih lanjut Roy

Darmawan (wawancara pribadi, 8 April 2014) juga mengemukakan bahwa

dengan memberikan kesempatan kepada tayangan yang mengandung nilai-

nilai positif, salah satunya tayangan bertemakan kewirausahaan, tentunya

dalam jangka panjang dapat mempengaruhi angka wirausahawan pada

generasi muda Indonesia. Dengan bertambahnya tayangan kewirausahaan,

penulis berharap tayangan tersebut akan memberikan sebuah tayangan

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 25: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

9

Universitas Indonesia

alternatif serta dapat membangun motivasi bagi generasi muda di

Indonesia yang ingin berwirausaha. Apabila tayangan kewirausahaan

semakin banyak, maka diharapkan dapat merangsang kreativitas generasi

muda Indonesia dan memberikan inspirasi untuk memulai wirausaha. Pola

pikir kewirausahaan dan kreativitas mereka dibentuk dari konsumsi

tayangan yang menampilkan semangat dan tips dalam berwirausaha.

1.2.4 Internet Sebagai Media Utama Yang Diakses Oleh Generasi Muda di

Indonesia

Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection

Networking ialah perangkat komputer yang terhubung pada jaringan

melalui perangkat lunak protokol (Sturges, 2002). Daya tarik utama dari

internet adalah tersedianya berjuta-juta informasi dalam subyek apapun.

Internet juga dapat dikatakan sebagai rimba raya informasi tanpa batas dan

tumbuh tanpa terkendali (Sudarsono, 2009). Dengan internet, seseorang

dapat mencari seluruh informasi yang ia inginkan, terlebih lagi dengan

adanya fasilitas search engine yang membantu kita untuk menemukan

informasi sesuai yang kita inginkan.

Di Indonesia sendiri, internet merupakan sebuah media baru yang

kini tidak asing lagi. Menurut riset yang dikeluarkan oleh Markplus

Insight pada tahun 2013,jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami

kenaikan signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57

juta di tahun 2013. Pengguna internet Indonesia, atau yang biasa disebut

dengan istilah netizen, malah didominasi oleh generasi muda. Berdasarkan

data yang diambil dari comScore Media Matrix pada Maret 2013,

pengguna internet di Indonesia berusia 15-24 tahun sebesar 43%, usia 25-

34 tahun berusia 27%, 19% berusia 35-44 tahun, 8% berusia 45-44 tahun,

dan 4% berusia 55 tahun keatas. Data ini juga sejalan dengan hasil FGD

yang penulis lakukan untuk riset khalayak. Hasil FGD yang partisipannya

merupakan mahasiswa/i berusia 18-25 tahun, menyebutkan bahwa rata-

rata partisipan mengkonsumsi internet selama 5-8 jam perhari. Apalagi

dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak heran konsumsi internet menjadi

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 26: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

10

Universitas Indonesia

sepertiga bagian dari 24 jam yang dimiliki oleh remaja. Dengan adanya

perangkat elektronik yang digunakan sehari-hari, seperti smartphone,

laptop, maupun tablet, dapat memudahkan remaja dalam mengkonsumsi

internet. Hal tersebut didukung juga dengan pernyataan Waizly (2013),

dalam sebuah artikel berjudul ‘Indonesia Netizen Survey 2013’ yang

terdapat pada majalah The Markeeters edisi November 2013, terdapat 95%

netizen Indonesia mengakses internet dengan menggunakan smartphone.

Fenomena netizen yang didominasi oleh generasi muda didukung

dengan penggunaan social media yang sangat besar di Indonesia. Seperti

yang terdapat dalam artikel berjudul ‘Pengguna Internet di Indonesia

Berjumlah 63 Juta Orang’ yang terdapat pada situs kominfo.go.id,

Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

Komunikasi Publik (IKP), Selamatta Sembiring mengatakan, situs

jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter

dengan jumlah pengguna mencapai 65 juta untuk pengguna Facebook aktif

dan19,5 juta untuk pengguna Twitter aktif.6 Selain itu, menurut data yang

berasal dari comScore Media Metrix pada bulan Maret 2013, terdapat

beberapa media sosial lain seperti Youtube, Yahoo, dan Linkedin yang

masuk kedalam daftar 5 besar daftar situs entertainment yang paling

banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Dari data diatas, penulis berpendapat bahwa fungsi serta manfaat

internet dapat dikembangkan lebih luas lagi, dari sekedar media untuk

mencari informasi, namun juga sebagai wadah atau platform untuk

pengembangan media baru (new media)

1.2.5 Web Series di Indonesia

Web series adalah serial video online yang didistribusikan melalui

internet (Williams, 2012). Kekhasan dari web series adalah para konten

6Artikel dapat diakses pada:

http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Internet+di+Indonesi

a+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 27: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

11

Universitas Indonesia

kreator membuat sebuah tayangan yang konsisten dan berkesinambungan

serta membangun interaktivitas dari komunitasnya, yaitu para penonton

rutin.Willams (2012) juga mengungkapkan beberapa faktor mengapa web

series muncul. Pertama, sebagian besar pengguna internet menonton konten

video, dan jumlah rata-rata dilihat terus meningkat. Sementara itu, biaya

produksi untuk sebuah video pun tidak lagi mahal. Peralatan kamera biasa

dan perangkat lunak editing saat ini sudah banyak tersedia bagi konsumen.

Alasan lain adalah menjadi adanya website seperti Youtube memungkinkan

pengguna dari seluruh dunia untuk mengunggah dan berbagi kreasi mereka

sendiri.

Dalam sebuah video berjudul ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang

Passion’, Dennis Adhiswara mengatakan bahwa saat ini era dimana kreator

isi atau media hanya memberikan informasi satu arah saja, sudah tidak

menjadi jamannya lagi. Melainkan, kreator dan penonton dapat melakukan

kolaborasi untuk dapat menciptakan sebuah karya yang lebih berkualitas

lagi(Tim Indonesia Kreatif Channel, 2013)7. Hal tersebut sangat mungkin

dilakukan dengan web series, sebagai sebuah tayangan yang didistribusikan

via internet. Selain itu, menurut artikel ‘Dennis Adhiswara Bikin Web

Series Untuk Lawan Tayangan Televisi’ yang terdapat pada situs

Lipton.co.id, Dennis Adhiswara mengemukakan, web series juga

merupakan alternatif bagi mereka yang telah meninggalkan hiburan

tradisional dan memberikan banyak pilihan dan kesempatan untuk para

konten kreator (Lipton, 2013)8

. Tidak heran, kemunculan web series

merupakan sebuah pencerahan yang cukup diminati bagi para konten

kreator dalam mengekspresikan ide kreatif yang belum dapat diterima oleh

industri televisi, dan juga diminati bagi para penonton yang ingin mencari

alternatif tayangan yang ada di televisi.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh web series adalah

memungkinkan para pembuat isi untuk terus berinovasi dalam membuat

7Video dapat diakses di: httapi://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada

tanggal 1 April 2014 8Artikel dapat diakses pada httapi://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-adhiswara-bikin-web-

series-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 28: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

12

Universitas Indonesia

karyanya. Dengan berbekal ide, kreatifitas, kamera video, dan juga koneksi

internet, para pembuat isi dapat menyebarkan film pendek hasil karya

mereka. Berbeda dengan produksi film pada umumnya, yang harus

menggunakan peralatan canggih, kerabat kerja dan para pendukung (talent)

yang jumlahnya tidak sedikit, serta biaya promosi, membuat web series

semakin mudah untuk dijangkau dan diminati sebagai media penyaluran

karya para pembuat isi program kreatif.

Di Indonesia sendiri, web series adalah format tayangan yang masih

baru di masyarakat. Meskipun baru, nyatanya web series memiliki peluang

untuk dikembangkan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan web series

“Malam Minggu Miko”, dibuat oleh Raditya Dika sejak tahun 2011 dan

tayang pada channel pribadi Raditya Dika di Youtube.9 “Malam Minggu

Miko” yang awalnya hanya muncul di Youtube, kini menjadi sebuah

program regular Kompas TV dikarenakan respon penonton yang begitu

besar akan web series ini. Menurut artikel ‘Malam Minggu Miko Sebagai

Program Televisi’ yang terdapat pada situs Radityadika.com10

, “Malam

Minggu Miko” saat ini sudah diproduksi sebanyak 2 season dengan jumlah

26 webisode pada masing-masing season (Dika, 2013). Setelah kesuksesan

“Malam Minggu Miko”, mulailah bermunculan web series lainnya, salah

satunya adalah “Jalan-Jalan Men” yang dibuat oleh Petra ‘Jebraw’ dan Naya

Anindita. Menurut situs malesbanget.com11

, web series traveling ini sudah

diproduksi sebanyak 5 season dengan total 20 webisode. “Jalan-Jalan Men”

saat ini juga menjadi sebuah program regular Global TV karena respon

penonton yang begitu besar akan web series ini.

Web series merupakan sebuah model bisnis yang baru saja

diperkenalkan di Indonesia. Dennis Adhiswara sebagai penggagas Layaria,

komunitas web series pertama di Indonesia mengatakan bahwa web series

memungkinkan banyak orang untuk menikmati dan juga membuat isi yang

9http://youtube.com/radityadika . Diakses pada tanggal 3 Juli 2014

10Artikel dapat diakses pada http://radityadika.com/tentang-malam-minggu-miko-sebagai-

program-televisi/ Diakses pada 3 Juli 2014 11

Artikel dapat diakses di http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 29: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

13

Universitas Indonesia

sesuai dengan minat atau bidang yang ditekuninya masing-masing. Dengan

adanya Layaria, diharapkan produksi web series Indonesia dapat semakin

meningkat.

1.2.6 Peluang Web Series Sebagai Salah Satu Peran Dalam Meningkatkan

Minat Wirausahawan Muda Indonesia

Dengan adanya peluang dan kelebihan yang dimiliki oleh web

series, serta medium distribusi yaitu internet, maka web series bertemakan

kewirausahaan tentunya memiliki peluang untuk berperan dalam

meningkatkan minat wirausahawan muda Indonesia. Dengan data dari

comScore Media Metrix bulan Maret 2013, generasi muda Indonesia

berusia 15-34 tahun merupakan 70% netizen Indonesia yang mendominasi

penggunaan internet saat ini, sejalan dengan web series yang

didistribusikan melalui internet. Web series bertemakan kewirausahaan

memilliki peluang untuk dapat diakses oleh generasi muda Indonesia

secara cepat dan dalam waktu kapan saja. Selain itu, web series

bertemakan kewirausahaan ini juga dapat langsung mengenai target

sasaran, yaitu para generasi muda Indonesia, khususnya remaja, karena

akses internet dilakukan dari perangkat elektronik (gadget) yang

digunakan sehari-hari, seperti smartphone.

Berdasarkan hasil FGD, penulis mendapatkan pernyataan bahwa

meskipun tema kewirausahaan adalah tema yang serius, namun remaja

akan tetap mau menonton web series tersebut asalkan memiliki gaya

penceritaan yang menghibur dan sesuai dengan kehidupan remaja. Dari

hasil FGD penulis juga mendapatkan fakta bahwa biasanya, remaja ingin

melihat web series yang informatif dan dikemas dengan cara yang

menghibur sebagai bahan referensi dan alternatif hiburan mereka. Dengan

didistribusikan melalui internet, maka web series pun tidak memiliki

regulasi seketat dengan televisi, dimana rating dan share merupakan dua

hal yang dijadikan patokan dalam berkreasi. Hal itu dapat membuat

eksekusi web series seharusnya lebih kreatif dan sesuai dengan sasaran.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 30: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

14

Universitas Indonesia

Sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh Roy Darmawan,

bahwa tayangan yang seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia

adalah tayangan yang mengandung nilai-nilai positif agar dapat

mendorong masyarakat untuk mewujudkan nilai positif tersebut, maka

web series bertemakan kewirausahaan ini bertujuan untuk meningkatkan

pola pikir kewirausahaan dan mengasah kreatifitas remaja Indonesia.

Dalam jangka panjang, apabila web series bertemakan kewirausahaan ini

diminati oleh generasi muda, maka tayangan ini akan memberikan manfaat

dalam memunculkan semangat kewirausahaan dan nantinya meningkatkan

angka wirausahawan muda Indonesia.

I.3 Pernyataan Kebutuhan

Minat berwirausaha pada generasi muda yang sedang meningkat serta

didukungnya program kewirausahaan oleh banyak pihak termasuk oleh

pemerintah, menjadi salah satu alasan mengapa program yang

membahasmengenai kewirausahaan perlu ada. Remaja Indonesia perlu

mengakses tayangan yang dapat membentuk sikap dan mental kewirausahaan agar

dapat meningkatkan kreativitas dan memupuk keberanian untuk dapat memulai

berwirausaha sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Roy Darmawan, bahwa isi program yang akan dikonsumsi masyarakat sebaiknya

mengandung nilai-nilai positif sehingga dapat mendorong orang untuk

mewujudkan hal positif tersebut. Tayangan televisi yang saat ini cenderung

didominasi oleh sinetron serta lagu-lagu yang memiliki konten negatif pada

akhirnya menjadi hal yang diingat dan diikuti oleh remaja Indonesia. Maka dari

itu, apabila terdapat banyak tayangan yang mengandung nilai-nilai sosial, salah

satunya adalah sikap kewirausahaan, maka diharapkan tayangan ini dapat

mendorong remaja Indonesia untuk mengingat, mengikuti, dan mengaplikasikan

sikap kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari.

Web series dipilih karena menggunakan medium distribusi internet,

sebagai media utama yang digunakan oleh remaja Indonesia. Maka dari itu,

peluang yang dimiliki oleh web series cukup besar untuk bisa ditonton oleh

remaja Indonesia. Hal tersebut didukung dengan data yang diambil comScore

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 31: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

15

Universitas Indonesia

Media Metrix pada bulan Maret 2013, yang menjelaskan bahwa sebanyak 70%

remaja Indonesia berusia 15-34 tahun merupakan pengguna intenet ataunetizen.

Angka tersebut cukup menjelaskan bahwa mereka menggunakan internet sebagai

sumber referensi dan media utama yang dikonsumsi sehari-hari.

Selain itu, sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Markplus Insight pada

tahun 2013 bahwa 95% pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui

smartphone, maka web series tentunya akan semakin mudah untuk diakses oleh

remaja Indonesia pada waktu kapan saja. Tentunya remaja juga mengakses

internet dengan menggunakan peralatan elektronik (gadget) yang dibawa dalam

kesehariannya, salah satunya adalah smartphone. Dengan demikian, penulis

berkeyakinan bahwa web seriesini memiliki peluang besar untuk langsung

mengenai ke target sasaran.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 32: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

16

Universitas Indonesia

BAGIAN DUA

Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot

2.1 Manfaat

2.1.1 Manfaat bagi Khalayak

Manfaat yang diberikan kepada khalayak dari web series“Untung Si

Bejo” adalah sebagai berikut:

1. Memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia untuk memulai

dunia kewirausahaan. Dengan adanya program ini, diharapkan

masyarakat dapat memetik nilai positif dan manfaat dari

kewirausahaan sehingga dapat memberikan inspirasi dan

keberanian untuk memulai bisnis.

2. Membangun motivasi bagi mereka yang tengah menjalani bisnis

dan wirausaha. Selain sarat informasi, program ini juga akan

memberikan motivasi dari kisah biografi dan perjalanan bisnis

narasumber.

3. Menjadi tayangan informatif dan edukatif di bidang

kewirausahaan. Program ini akan memberikan informasi mengenai

bagaimana seorang wirausahawan bekerja sehingga program ini

diharapkan akan membantu wirausahawan lain yang tengah

menjalankan bisnis. Selain itu melalui program ini masyarakat

secara luas dapat mengetahui lebih dalam apakah kewirausahaan

itu.

4. Mengenalkan dunia kewirausahaan kepada remaja Indonesia pada

skala yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada remaja Indonesia mengenai dunia wirausaha.

Apabila masyarakat banyak sudah mengetahui lebih dalam

mengenai kewirausahaan, maka untuk memulai sebuah wirausaha

dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 33: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

17

Universitas Indonesia

2.1.2 Manfaat bagi Pengelola

1. Menjadikan pengelola sebagai trend setter kreator dari isi program

lokal yang edukatif.

2. Mendapatkan kesempatan iklan bagi pengelola.

3. Mengumpulkan feedback dari para penonton untuk pengelola web

series sehingga dapat menjadi bahan untuk membuat tayangan

selanjutnya yang lebih berkualitas.

2.2 Tujuan

Program web series ini dibuat dengan maksud untuk memberikan tujuan

dari sisi sosial dan ekonomi.

2.2.1 Tujuan Sosial

1. Mengupas secara dalam sisi lain dari seorang wirausahawan.

Tidak hanya profil saja yang akan diulas, namun juga sisi edukatif

dari perjalanan jatuh bangun seorang wirausahawan sampai

dengan nilai-nilai utama yang sangat dibutuhkan dalam

menjalankan dunia wirausaha.

2. Menjadi sebuah alternatif tayangan yang sarat informasi dan

inspirasi bagi remaja Indonesia, terutama nilai-nilai etik dalam

bekerja dan usaha.

3. Mengenalkan dan mempromosikan dunia kewirausahaan kepada

remaja Indonesia, sehingga banyak kalangan muda yang tidak

ragu untuk memulai dunia wirausaha.

2.2.2 Tujuan Ekonomi

1. Mendukung terciptanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

2. Mendukung terciptanya iklim bisnis dan wirausaha yang semakin

meningkat di Indonesia

3. Dalam jangka panjang, akan membantu meningkatkan kondisi

ekonomi masyarakat Indonesia dengan sistem usaha yang

mandiri.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 34: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

18

Universitas Indonesia

BAGIAN TIGA

Prototipe yang Dikembangkan

3.1 Program yang Diusulkan

Berdasarkan hasil riset khalayak, minat berwirausaha pada generasi muda

saat ini memang sedang meningkat. Maka dari itu, penulis mengusulkan untuk

membuat program bertemakan kewirausahan. Program ini memiliki format web

series karena berdasarkan hasil riset khalayak dan hasil FGD, internet merupakan

media utama yang diakses remaja dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, berdasarkan hasil FGD, peserta menginginkan program

kewirausahaan yang dibalut dengan komedi dan sarat akan hiburan. Maka dari itu,

web series akan dieksekusi dengan gaya komedi ringan dan mengadaptasi

beberapa elemen format program drama, yaitu menggunakan aktor, terdapat

skenario dengan mengadaptasi treatment multi cam.

3.2 Stasiun

Karena program ini memiliki format web series, maka medium untuk

menyebarkan program ini adalah melalui internet. Aplikasi yang akan dipakai

adalah dengan menggunakan media sosial yang memiliki ciri khas sebagai

pemutar video, yaitu Youtube. Youtube sendiri adalah media sosial yang cukup

memiliki popularitas tinggi di masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan oleh

Comscore pada Maret 2013 mengatakan bahwa situs Youtube menempati

peringkat pertama dari daftar lima situs entertainment teratas yang paling banyak

diakses oleh masyarakat Indonesia.

Mengingat begitu banyak video yang ada di Youtube, maka penulis

memutuskan untuk mendistribusikan video melalui kanal Layaria, yaitu salah satu

kanal yang sudah tergabung dalam Multi Channel Network (MCN). MCN sendiri

adalah management content collaborator, yaitu perusahaan yang memiliki

hubungan kerjasama dengan Youtube. Adapun Layaria adalah kanal pertama di

Indonesia yang memproduksi web series lokal. Penulis berharap dengan

mendistribusikan program “Untung Si

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 35: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

19

Universitas Indonesia

Bejo”melalui kanal Layaria maka akan membantu penulis dalam hal

distribusi, hak cipta dan juga manajemen.

3.3 Khalayak Sasaran

3.3.1 Geografis

Program “Untung Si Bejo” akan disiarkan secara global karena

medium distribusi yang digunakan adalah internet. Namun, secara khusus

program web series ditujukan kepada remaja Indonesia karena profil yang

akan diangkat adalah para wirausaha muda Indonesia dan memiliki tujuan

untuk dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru mengenai dunia

wirausaha Indonesia.

3.3.2 Demografis

Dari aspek demografis, program “Untung Si Bejo” akan meliputi

beberapa poin sebagai berikut:

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 18-25 tahun

Pendidikan : SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi

3.3.3 Status Sosial Ekonomi

Status Sosial Ekonomi adalah cara untuk mengklasifikasikan individu

ataupun sebuah keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status

sosialnya. Di Indonesia sendiri, Nielsen mengukur SES berdasarkan satu

area saja, yaitu jumlah pengeluaran seseorang perbulan (terdapat dalam

lampiran). Adapun sasaran dari program web series ini adalah sebagai

berikut:

Primer : SES A dan B

Sekunder : SES C

Adapun target sasaran program web series ini dibuat dengan mengacu

pada tingkat pengeluaran orang tua dari target sasaran remaja Indonesia.

Dari hal tersebut, tayangan ini akan dikonsumsi oleh remaja Indonesia

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 36: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

20

Universitas Indonesia

SES A dan B karena dianggap sudah lebih paham akan teknologi dan

menggunakan internet sebagai media utama yang dikonsumsi sehari-hari.

3.3.4 Psikografis

Secara umum, aspek psikografis/gaya hidup dapat diartikan sebagai

sebuah kombinasi antara aktivitas, ketertarikan, dan juga opini (Shimp,

2003)

Aktivitas

Khalayak sasaran dari web series memiliki aktivitas reguler

mengakses internet minimal dua jam perhari. Mereka pun juga sudah

mengenal dengan feature dari internet, contohnya saja media sosial dan juga

pemakaian surat elektronik. Khalayak sasaran dari tayangan ini juga

ditujukan kepada mereka yang memiliki beberapa perangkat seperti laptop,

smartphone atau tablet yang digunakan sebagai alat untuk berinteraksi

sehari-hari.

Ketertarikan

Khalayak sasaran dari web series“Untung Si Bejo” ini adalah para

pemuda usia 18-25 tahun yang memiliki ketertarikan terhadap

kewirausahaan. Yang dimaksud ketertarikan pada wirausaha adalah mereka

yang memiliki rencana, sedang, atau pernah melakukan kegiatan wirausaha.

Opini

Khalayak sasaran dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah para

generasi muda yang memiliki opini bahwa kemandirian dan kewirausahaan

adalah salah satu sikap yang harus diusung sejak dini.

3.3.5 Teknografis

Dari aspek teknografis, program “Untung Si Bejo” memiliki sasaran sasaran

Generasi Y, remaja dan dewasa berusia 18-25 tahun yang sudah mengenal

kehadiran teknologi. Hal ini menjadi salah satu poin penting yang perlu

diperhatikan mengingat bentuk promosi program “Untung Si Bejo” akan

menggunakan internet, khususnya media sosial. Selain itu, program

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 37: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

21

Universitas Indonesia

“Untung Si Bejo” juga dapat disaksikan melalui salah satu media sosial,

yaitu Youtube.

3.4 Analisis SWOT

3.4.1 Strength

“Untung Si Bejo” merupakan program web series lokal pertama

bertemakan kewirausahaan yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh

karena lokal, maka profil yang akan diangkat tiap webisode juga

merupakan orang Indonesia. Dengan demikian, program ini

diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada remaja Indonesia

karena adanya kedekatan yang dirasakan oleh pemirsa dengan

tokoh dan karakter yang ada pada web series ini.

Eksekusiweb series “Untung Si Bejo” dikemas dalam bentuk

yang menarik dan disesuaikan dengan target sasaran, seperti

perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan dan komedi,

serta karakter tokoh utama yang khas dan unik.

Tayangan ini memiliki biaya produksi yang relatif kecil karena

tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu banyak.

3.4.2 Weakness

Tayangan ini tidak menampilkan artis yang terkenal sebagai host

atau presenter.

3.4.3 Opportunity

Tayangan ini berpotensi untuk menjadi trend setter karena

merupakan tayangan web series edukatif pertama yang mengupas

kewirausahaan di Indonesia

Dengan medium distribusi internet, tayangan ini berpotensi dapat

disebarluaskan lebih besar lagi dengan menggunakan media

sosial sehingga penonton yang mengakses tayangan ini akan

lebih banyak

Karena tayangan ini didistribusikan melalui Youtube, maka

penonton dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai

profil yang akan dikupas pada webisode berikutnya.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 38: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

22

Universitas Indonesia

Tayangan ini berpotensi mendatangkan iklan terutama dari

perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian mengenai

dunia kewirausahaan

3.4.4 Threat

Banyaknya tayangan yang diunggah di Youtube setiap menitnya

sehingga video web series “Untung Si Bejo” akan cepat

teralihkan dengan video baru lainnya.

Masyarakat cenderung memiliki pola pikir bahwa tema

kewirausahaan adalah sebuah tema yang agak serius.

3.5 Posisi dan Diferensiasi Produk

Positioning tayangan ini adalah web series lokal pertama yang bertemakan

kewirausahaan. Tayangan ini akan berbeda dengan tayangan kewirausahaan lain

yang sebelumnya telah muncul di televisi karena gaya penceritaan dibuat sesuai

dengan target penonton, yaitu generasi muda, khususnya remaja. Gaya

penceritaan tersebut meliputi perpindahan adegan yang dinamis, adanya hiburan

dan komedi, serta karakter tokoh utama yang khas dan unik. Hal tersebut

berangkat dari hasil FGD yang menyebutkan bahwa kebanyakan remaja saat ini

cenderung mencari video web series yang menghibur, memiliki karakter utama

yang kuat serta dekat jalan cerita yang dekat dengan lingkungan sehari-hari.

Penulis juga akan menjalin komunikasi dan interaksi dengan para penonton

dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk memberikan

komentar, saran, dan juga rekomendasi mengenai jalan cerita tentang Bejo dan

profil wirausaha yang dikupas pada webisode berikutnya. Hal ini dapat membuat

kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh konten kreator semakin meningkat,

serta dapat mengangkat profil wirausaha yang selama ini belum pernah terdengar

sehingga dapat menambah wawasan dan memberikan inspirasi pada penonton.

Dalam jangka panjang, web series “Untung Si Bejo” juga dapat dijadikan

sebagai media yang akan mengupas profil kewirausahaan dari pemenang

kompetisi kewirausahaan. Belakangan ini banyak diadakan perlombaan

kewirausahaan oleh perusahaan-perusahan yang memiliki ketertarikan pada

kewirausahaan. Dengan web series “Untung Si Bejo”, profil wirausaha

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 39: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

23

Universitas Indonesia

tersebutakan dikupas tentunya dengan melalui metode partnership dengan

perusahaan tersebut.

3.6 Nama atau Judul Program yang Diusulkan

Judul Program yang diusulkan adalah “Untung Si Bejo”. Judul ini dipilih

karena web series ini akan menceritakan keuntungan apa saja yang akan

didapatkan Bejo dengan menjadi seorang wirausahawan. Selain itu, Bejo dalam

bahasa Jawa memiliki arti ‘beruntung’12

, sehingga terdapat sinergisitas antara

nama tokoh dengan judul.

3.7 Sinopsis

Adapun sinopsis global dari web series “Untung Si Bejo” ini adalah sebagai

berikut:

Bejo adalah seorang mahasiswa yang memiliki banyak teman dan punya

hobi nongkrong. Ia pun tersadar bahwa uang jajannya cepat habis karena uang

dimilikinya tidak cukup untuk membiayai kegiatan ‘nongkrong’ nya. Bejo,

dibantu dengan sahabatnya, Anis, mencari uang jajan tambahan dengan

melakukan bisnis buku buatan Bejo. Dalam mengembangkan bisnis tersebut, Bejo

mendapatkan inspirasi dan motivasi dari wirausahawan lainnya yang kebanyakan

berusia tidak jauh dari Bejo.

Selain itu, web series ini juga akan dirancang sebanyak 8 webisode untuk 1

season yang memiliki episode sebagai berikut:

Webisode 1 / Pilot: Self-preneur

Dalam kesehariannya, Bejo memiliki sifat yang ceria dan punya banyak teman.

Sebagai anak kuliahan, Bejo suka nongkrong bersama teman-teman dengan tujuan

untuk mempererat tali silaturahmi. Bejo mengakui bahwa kegiatan nongkrong

tersebut lama-lama ‘menguras’ uang jajannya. Dibantu dengan Anis, teman

dekatnya, Bejo kemudian mencari cara untuk mendapat uang jajan tambahan.

Bejo yang selama ini memiliki hobi menggambar dan membuat sketch, menyadari

bahwa hobinya tersebut bisa menghasilkan uang.

12

Diambil dari Kamus Bahasa Jawa Online: http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php. Diakses 5 Juli 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 40: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

24

Universitas Indonesia

Webisode 2: Self-preneur

Bejo berhasil memiliki sebuah produk hasil karyanya sendiri. Namun sayang, ia

belum memperhatikan aspek penting lain dalam berwirausaha, salah

satunyaadalah nama produk (brand). Suatu ketika, Bejo nongkrong di salah satu

kedai siomay yang menarik perhatiannya, yaitu ‘Siomay Pink’. Dari namanya

yang unik, Bejo pun mendapatkan ilmu dan motivasi dari pemilik usaha ‘Siomay

Pink’ yang tetap eksis meskipun banyak kompetitor lain yang mengikuti.

Webisode 3: Greenpreneur

Bejo sangat yakin dan puas dengan produk buku yang telah dibuatnya.

Menurutnya, buku yang telah ia buat sudah memiliki kualitas yang sangat baik.

Suatu ketika Bejo sedang membeli kertas-kertas yang akan digunakan untuk

membuat bukunya, ia tertegun ketika melihat tumpukan kertas yang kira-kira

beratnya mencapai ton didepannya. Ia pun berpikir, kertas tersebut sangat boros

dan seharusnya dapat dipakai kembali untuk kebutuhan lain. Dalam perjalanan

pulang, tak sengaja ia bertemu dengan para mahasiswa yang tergabung dalam

komunitas ‘GreenAct’ yang bergerak dalam bidang pemilahan sampah. Sampah

yang telah dipilah tersebut kemudian diolah menjadi barang siap pakai seperti tas,

dompet, atau tempat pensil yang dibuat oleh ibu-ibu PKK setempat. Komunitas

ini berperan sebagai penjual produk tersebut.Untungnya diberikan lagi kepada

ibu-ibu tersebut, meskipun tidak besar, namun ada semangat dan ide kreatif untuk

mengolah sampah menjadi peluang bisnis.

Webisode 4: Greenpreneur

Bejo pun tergerak ingin menjadikan bisnisnya ramah lingkungan. Ia pun

kemudian bertemu dengan salah satu wirausahawan yang juga memiliki misi

untuk go green, yaitu ‘PEPA’. Dari itulah Bejo mendapatkan ilmu dan juga

inpirasi bagaimana cara menjalankan bisnis yang juga ramah lingkungan

Webisode 5: Technopreneur

Buku-buku Bejo sudah mulai banyak pembeli, kebanyakan dari teman-teman Bejo

sendiri. Anis pun memberikan saran kepada Bejo untuk dapat menjual buku Bejo

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 41: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

25

Universitas Indonesia

ke kampus lain. Bejo berpikir hal tersebut merupakan hal yang sulit karena akan

menambah biaya lagi. Anis memberitahu Bejo bahwa ada teknologi yang bisa

dimanfaatkan, yaitu internet. Baru saja Anis membeli sebuah tas dari situs online

shop langganannya, www.fancew.com. Bejo pun akhirnya bertemu dengan

pemillik online shop tersebut, yang ternyata masih duduk di semester 4.

Webisode 6: Technopreneur.

Setelah Bejo mendapatkan ilmunya, Bejo pun mencoba untuk membuat account

media sosial untuk menjual produk-produknya. Bejo pun mulai kedatangan

beberapa pelanggan dari kampus lain, bahkan dari kota lain. Media sosial betul-

betul membantu Bejo dalam meningkatkan penjualannya. Sayang, Bejo tidak tahu

banyak tentang fitur dari media sosial yang bias dimanfaatkan sebagai strategi

penjualan. Suatu ketika, ia bertemu dengan founder Kampus Update, situs

pemberi lowongan pekerjaan dan magang bagi mahasiswa, Aditya, yang paham

dengan fitur media sosial dalam hal pemasaran

Webisode 7: Sociopreneur

Bejo pun kebanjiran pesanan. Karena Bejo sulit fokus dalam membagi waktu,

Bejo mulai kewalahan. Di sisi lain, ia merasa senang dan puas dengan kegiatan

bisnis Buku Bejo tersebut. Suatu ketika, Bejo bertemu dengan pendiri komunitas

‘Dreamdelion’, yaitu sebuah strategi marketing yang memasarkan hasil karya dari

warga yang tinggal di Manggarai. Dari situlah, Bejo mendapatkan inspirasi untuk

mulai bekerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan bukunya.

Webisode 8: Sociopreneur

Setelah Bejo bertemu dan mendapatkan inspirasi dari komunitas ‘Dreamdelion’,

Bejo pun mulai mencari beberapa orang yang dapat membantu Bejo dalam

pembuatan buku-buku tersebut. Dalam dirinya, ia berniat untuk mencari orang-

orang yang juga merasakan manfaat dalam pembuatan buku-buku tersebut. Selain

meringankan beban Bejo dalam pembuatan buku, ia juga akan puas dapat

membantu orang lain dari kegiatan wirausaha nya tersebut.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 42: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

26

Universitas Indonesia

Benang merah dari keseluruhan webisode ini adalah adanya 3 bidang

kewirausahaan yang dapat dijadikan peluang dan inspirasi bisnis bagi para

generasi muda. Pertama, greenpreneur, yaitu wirausaha yang berpihak pada

lingkungan. Kedua, technopreneur, yaitu wirausaha yang menggunakan internet

sebagai media utama. Terakhir adalah sociopreneur, yaitu wirausaha yang

memiliki tujuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

3.8 Treatment

Treatment digunakan sebagai dokumen awal bagi seorang produser untuk

merangkum konsep dan pendekatan produksi yang akan digunakan. Treatment

biasanya dibuat dalam bentuk penulisan yang jelas, sederhana dan dapat

menggambarkan program yang akan dibuat. Merajuk pada tabel treatment yang

diambil dari buku “Producing For TV and New Media” karya Cathrine Kellison,

Dustin Morrow, dan Kacey Morrow, berikut adalah treatment“Untung Si Bejo”

Tabel 1.2 Tabel Treatment “Untung Si Bejo”

TREATMENTWEB SERIES “Untung Si Bejo”

Penulis: Laurensia Irma Saraswati

Durasi: 5-7 menit

KONSEP

Web series ini menceritakan tentang seorang mahasiswa bernama Bejo, yang

memiliki hobi nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Bejo

menyadari bahwa uang jajannya lama-lama tidak cukup apabila dipakai untuk

selalu berkumpul bersama teman-temannya. Dibantu dengan temannya, Anis,

Bejo mencoba mencari cara untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Suatu

ketika, ia bertemu dengan Ridho, teman Anis, yang memiliki usaha Zarra Kebab.

Dari cerita dan pengalaman yang dibagikan Ridho kepada Bejo dan Anis, Bejo

terinspirasi untuk bisa melakukan bisnis kecil-kecilan untuk menambah uang

jajannya. Bejo pun mencoba memulai bisnis dari sebuah hal yang ia sukai, yaitu

design.

Pada webisode selanjutnya, di tengah kesulitan dan tantangan yang harus ia

hadapi saat menjalankan bisnisnya, Bejo selalu bertemu dengan wirausahawan

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 43: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

27

Universitas Indonesia

yang membantunya untuk bisa mencari jalan keluar dan bertahan dengan bisnis

tersebut. Wirausahawan yang akan ditampilkan pada tiap webisode memiliki

kriteria sebagai berikut: dijalankan oleh wirausahawan Indonesia berusia 18-30

tahun, memiliki keunikan pada produk atau jasa yang dijual, serta telah

menghasilkan untung yang besar atau memiliki tujuan sosial dari kegiatan

wirausahanya tersebut.

TEMA

Tema yang diangkat pada web series ini adalah kewirausahaan yang dilakukan

oleh generasi muda berusia 18-25 tahun

TUJUAN

Tujuan dari web series ini adalah memperkenalkan dunia kewirausahaan pada

generasi muda dan dapat memberikan motivasi serta inspirasi kepada para

generasi muda untuk mau memulai kegiatan wirausaha.

KHALAYAK SASARAN

Sasaran khalayak dari web series ini adalah para remaja usia 18-25 tahun yang

berasal dari SES A dan B, aktif menggunakan internet, dalam hal ini adalah social

media, salah satunya Youtube. Mereka memiliki gadget yang dapat memungkikan

mereka untuk mengakses internet setiap saat, seperti smartphone, tablet, atau

laptop.

HASIL YANG DIINGINKAN

Para remaja menjadi termotivasi untuk memulai kegiatan wirausaha dan

mendapatkan nilai serta semangat kewirausahaan.

3.9 Waktu Tayang

Berbeda dengan televisi, konten yang ada didalam internet, waktu

penayangannya biasanya bersifat on demand. Namun, hal tersebut bukan berarti

kreator web series tidak memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk

menayangkan programmnya. Penulis memilih untuk menayangkan program

tersebut dalam waktu satu bulan sekali. Jarak satu bulan dipilih agar penulis bisa

mendapatkan komentar dan saran mengenai program ini dan melakukan evaluasi

untuk webisode berikutnya. Selain itu, agar penulis juga memiliki waktu cukup

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 44: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

28

Universitas Indonesia

untuk melakukan riset mengenai profil wirausahawan yang akan dibahas tiap

webisode.

Mengenai waktu penayangan, program akan tayang perdana pada tanggal 16

Juni 2014 yang bertepatan dengan Hari Kewirausahaan Nasional, pukul 20.00

WIB.

3.10 Durasi

Durasi dari “Untung Si Bejo”ini adalah sekitar 6-8 menit per webisode

dikarenakan durasi web series ideal adalah 8 menit.

3.11 Format Program

Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan oleh penulis, mayoritas peserta

menyukai program yang sarat akan komedi dan juga menghibur. Apalagi, tema

yang diangkat pada program ini adalah kewirausahaan yang memilki unsur

keseriusan didalamnya. Maka dari itu, penulis akan membuat web series ini dalam

format semi drama, dimana penulis dapat menambahkan gimmick dan komedi

ringan pada skenarionya, serta format video blog pada beberapa adegan. Dengan

beberapa format yang dibuat oleh penulis, diharapkan penonton tidak bosan

menontonnya sekaligus mendapatkan pesan dan nilai kewirausahaan dari program

ini.

3.12 Kerabat Kerja yang Dibutuhkan

Berbeda dengan produksi program atau film biasanya, produksi web series

cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan tim yang minim. Namun, tetap

dibutuhkan kerabat kerja yang solid dan jelas dalam pembagian tugas agar web

series tetap dapat memiliki kualitas audio dan visual yang baik. Dalam pembuatan

web series ini, kerabat kerja yang dibutuhkan hanya empat 4 orang untuk

meminimalkan biaya produksi yang dikeluarkan. Berikut adalah pembagian tugas

dari kerabat kerja web series “Untung Si Bejo” ini:

Produser dan Sutradara: Tugas seorang produser adalah memimpin dan

mengkoordinir jalannya seluruh produksi, mulai dari tim produksi, ide,

naskah, anggaran, dan juga promosi. Produser juga memiliki peranan

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 45: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

29

Universitas Indonesia

untuk memilih sutradara yang paling tepat untuk pembuatan produksi.

Sedangkan tugas dari seorang sutradara adalah mengarahkan proses

produksi agar dapat menghasilkan dinamika yang sesuai dengan jalan

cerita. Sutradara juga bertanggung jawab untuk mengeksekusi apa

yang sudah dikonsepkan dan direncanakan di proses paska produksi,

selain itu memastikan bahwa pesan yang akan dibawa dapat

tersampaikan kepada penonton. Karena pembuatan web series ini tidak

menggunakan konsep dan treatment kamera yang sulit, maka produser

dapat merangkap sebagai sutradara agar terdapat kesesuaian yang tepat

antara gaya penyutradaraan dengan apa yang dinginkan oleh produser.

Penata Kamera dan Editor

Tugas dari penata kameraadalah sebagai penanggung jawab kamera

untuk merekam jalannya visual sesuai dengan arahan sutradara.

Sedangkan tugas dari editor adalah menyunting gambar dan mengolah

potongan-potongan video yang telah dihasilkan selama proses

produksi sehingga dapat menjadi satu keutuhan program.

Penyuntingan tersebut juga termasuk pemberian efek tertentu sehingga

memberikan nilai menarik pada program. Dalam produksi web series

ini, penata kamera dapat merangkap sebagai editor karena proses

shooting web series ini tidak rumit dan jangka waktu yang lama. Selain

itu, agar editor yang juga berperan sebagai penata kamera dapat

langsung menyunting adegan gambar sesuai dengan arahan yang

diinginkan oleh sutradara.

Penata Artistik: Tugas dari penata artistik adalah sebagai penanggung

jawab latar dan juga kelengkapan properti yang dibutuhkan selama

produksi.

Penata Suara dan Penata Cahaya: Tugas dari penata suara adalah

memastikan bahwa seluruh komponen audio, mulai dari dialog sampai

efek dalam proses produksi dapat terekam dan berjalan dengan lancar.

Sedangkan tugas dari penata cahaya adalah memastikan bahwa seluruh

peralatan dan komponen pencahayaan dapat diatur sedemikian rupa

sehingga mendukung proses pengambilan gambar.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 46: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

30

Universitas Indonesia

Penulis menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki oleh penulis dan

kerabat kerja memang berbeda dibandingkan dengan seorang kerabat kerja

professional. Maka dari itu, dalam proses produksi pilot web series ini, kerabat

kerja yang bertugas memiliki jumlah yang lebih banyak dari yang diusulkan agar

dapat mencapai hasil yang maksimal. Berikut adalah daftar kerabat kerja produksi

web series “Untung Si Bejo”

Tabel 1.3 Daftar Kerabat Kerja Produksi Pilot “Untung Si Bejo”

Tugas Nama

Produser Laurensia Irma Saraswati

Sutradara Laurensia Irma Saraswati

Penata Kamera Derry Anugerah P

Asisten Penata Kamera Aufa Arifin

Penata Suara 1 Dara Ninggar

Penata Suara 2 Resti Ghina

Penata Cahaya Cokorda Agung

Penata Artistik 1 Veverina

Penata Artistik 2 Fanny

Editor 1 Reginal Andreas

Editor 2 Raizuli Narra

3.13 Peralatan Produksi

Dalam produksi pilot “Untung Si Bejo”, peralatan produksi yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1 kamera DSLR Canon 600 D

Lensa Canon EF 24-70mm F 2,8

Tiga buah lampu Red Head berikut tripod

Zoom H1

3.14 Lokasi Shooting

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 47: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

31

Universitas Indonesia

Lokasi shooting pilot dilakukan di beberapa tempat. Pertama, shooting

dilakukan di sekitar kampus FISIP UI, lebih tepatnya Polay dan Gedung

Komunikasi UI. Kedua, shooting juga dilakukan di ruangan kelas FISIP UI.

Terakhir, shooting dilakukan di outlet Zarra Kebab yang terletak di Condet,

Jakarta Timur.

3.15 Strategi Pemasaran Program

Untuk dapat mempromosikan program web series ini, penulis akan

melakukan strategi promosi sebagai berikut:

Membuat akun media sosial dari program “Untung Si Bejo”. Akun

media sosial yang akan dibuat adalah Twitter dan Facebook. Alasan

penulis membuat media sosial adalah dengan Twitter dan Facebook,

penulis juga dapat mendistribusikan video melalui media sosial

tersebut. Selain itu, penulis dapat berinteraksi dengan penonton dengan

komentar-komentar yang diberikan oleh penonton. Hal itu dapat

memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mengembangkan

web series penulis.

Membuat website www.untungsibejo.com. Website ini ditujukan agar

penonton dapat mengakses informasi secara lengkap mengenai web

series ini, mulai dari penjelasan karakter utama, profil wirausahawan

muda yang dibahas pada tiap webisode, serta produk atau jasa yang

ditampilkan pada tiap webisode. Website juga digunakan untuk

memasarkan hasil produk yang dibuat oleh tokoh utama, yaitu Bejo.

Selain itu, website juga digunakan sebagai media penyimpan

keseluruhan web series “Untung Si Bejo” sehingga penonton dapat

menemukan setiap webisode dengan mudah.

Menguangkan video, yaitu sebuah cara yang memungkinkan kreator

mendapatkan uang dari video yang telah diunggahnya. Kreator harus

mendaftarkan diri pada Google Adsense dan mengajukan kerjsama

dengan pihak Youtube dan menjadi partner dari Youtube itu sendiri.

Apabila kreator telah resamai menjadi mitra Youtube, maka ia akan

mendapatkan hasil pembagian biaya iklan yang dipasangkan di video

kreator.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 48: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

32

Universitas Indonesia

Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan

product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk dengan

kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari cerita

film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web

seriespemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis

product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak

ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari

hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 49: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

33

Universitas Indonesia

BAGIAN EMPAT

Evaluasi

4.1 Rencana Media Pra-Uji (Pre-test)

Sebelum meluncurkan program “Untung Si Bejo” ini, penulis melakukan

metode pre-test yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam apakah

program ini sesuai dengan sasaran dan layak untuk diluncurkan.

4.1.1 Metode Media Pre-test

Metode yang digunakan untuk media pre-test adalah dengan

menggunakan forum group discussion. Holloway (1997)

mengemukakan bahwa forum group discussion (FGD) adalah proses

pengumpulan data atau informasi dari sekelompok orang yang

memiliki pengalaman hampir mirip serta memiliki karakteristik yang

berhubungan dengan topik yang ingin diteliti. Penulis memilih untuk

menggunakan metode FGDkarena ingin mendapatkan pendapat

responden mengenai pilot yang telah dibuat, seperti jalan cerita,

karakter, editing, teknis audio dan visual, pesan yang disampaikan,

serta apakah responden berkenan untuk tetap terus menonton web

series ini. Dengan dilakukannya FGD, penulis dapat berinteraksi

langsung dengan sasaran khalayak dan dapat menggali jawaban lebih

jauh lagi. Selain itu, penulis dapat memperhatikan bahasa tubuh dari

peserta FGD ketika menjawab pertanyaan ataupun diskusi. Adapun

kriteria peserta FGD adalah sebagai berikut:

Pemuda/pemudi berusia 18-25 tahun

Mengakses internet minimal 5 jam setiap harinya

Mengakses internet menggunakan minimal dari 2 perangkat

elektronik yang dimiliki

Pernah atau sedang memiliki kegiatan kewirausahaan selama

0-1 tahun

Tidak memiliki kegiatan wirausaha namun memiliki

ketertarikan pada dunia kewirausahaan.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 50: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

34

Universitas Indonesia

4.1.2 Waktu Media Pre-test

FGD Media Pre-test akan dilaksanakan pada saat satu minggu

setelah penulis menyelesaikan pilot webisode “Untung Si Bejo”. FGD

akan dilakukan di ruang HMIK, Gedung Komunikasi, Universitas

Indonesia.

4.1.3 Materi Media Pre-test

Materi media pre-test ini adalah pilot video “Untung Si Bejo”.

4.1.4 Instrumen Media Pre-test

Instrumen yang digunakan unuk media pre-test ini adalah Forum

Group Discussion (FGD).

4.2 Rencana Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat menilai performa dari

program yang sudah ditayangkan, apakah sesuai dengan target khalayak serta

mendapatkan masukan dari target khalayak untuk memperbaiki program ini.

4.2.1 Metode Evaluasi

Metode evaluasi ini akan menggunakan dua cara, pertama adalah

Youtube Analytics dan kedua adalah forum group discussion.

1. Youtube Analytics

Dengan menggunakan Youtube Analytics, penulis dapat

mengevaluasi program dengan melihat dari karakteristik

khalayak yang menonton video, serta reaksi yang diberikan

khalayak terhadap video.

2. Forum Group Discussion

Metode evaluasi yang digunakan penulis pada kali ini sama

seperti yang dilakukan saat ingin mengetahui karakteristik

tayangan yang disukai, yaitu metode forum group discussion.

FGD akan diikuti oleh 6 orang partisipan berusia 18-25 tahun

dan 3 orang diantaranya pernah atau sedang memiliki kegiatan

wirausaha selama 1-2 tahun. Tujuan penulis melakukan FGD

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 51: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

35

Universitas Indonesia

adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan partisipan dapat

memaknai pesan yang terdapat pada program ini serta tanggapan

khalayak mengenai program ini. Poin-poin yang ingin

didapatkan dalam FGD ini adalah sebagai berikut:

Apakah penonton mendapatkan pesan dari tayangan?

Bagaimana penonton dapat memaknai kewirausahaan

yang terdapat dalam tayangan?

Bagaimana kualitas audio dan visual dari tayangan?

Bagaimana jalan cerita yang ditampilkan dari tayangan?

Bagaimana karakter yang ditampilkan dari tayangan?

Apakah penonton suka dengan tayangan tersebut?

Apakah penonton berminat untuk mengikuti tayangan

tersebut?

Apakah saran, kritik, dan komentar yang dapat diberikan

untuk tayangan tersebut?

4.2.2 Waktu Evaluasi

Waktu evaluasi akan dilakukan dalam jarak 1 bulan setelah program

dirilis di Youtube. Sedangkan untuk FGD, penulis akan melakukannya pada

jarak 1 bulan setelah program dirilis.

4.2.3 Materi Evaluasi

Dalam menganalisis Youtube Analytics, penulis akanmengumpulkan

data-data Youtube Analytics selama satu minggu. Berdasarkan situs

Youtube.com, data-data yang akan penulis dapatkan dari Youtube Analytics

tersebut adalah sebagai berikut:

Performance metrics: rangkuman informasi jumlah penayangan,

jumlah subscribers, dan rata-rata waktu estimasi khalayak dalam

menonton channel atau sebuah video.

Engagement metrics: jumlah likes, dislikes, comments, shares, dan

favorites.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 52: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

36

Universitas Indonesia

Top 10 videos: menampilkan 8 video teratas dalam channel milik

kreator tergantung dengan jumlah penayangan.

Demographics: mengumpulkan informasi tentang kriteria gender,

usia, dan lokasi khalayak

Discovery: merangkum metrik tentang lokasi playback video

tertinggi dan sumber traffic tertinggi untuk menonton video.

Jika penulis berhasil menguangkan tayangan ini, penulis pun akan

mendapatkan laporan pendapatan dari Youtube Analytic yang berasal dari

pendanaan monetisasi setelah menjadi Youtube partner (estimated earning

report). Selain itu, Youtube Analytic pun akan melaporkan pendapatan dari

iklan (Ad performance report).

4.2.4 Instrumen Evaluasi

Instrumen evaluasi yang akan digunakan cukup sederhana. Untuk

melakukan analisis dari Youtube Analytic, penulis akan membuka kanal

Youtube dimana penulis menempatkan tayangan. Dalam menu analytic,

penulis bisa mengumpulkan data dan laporan mengenai karakteristik

khalayak yang menonton tayangan buatan penulis dan reaksi khalayak

terhadap tayangan tersebut. Sementara itu, untuk FGD, penulis berencana

untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan tatap muka. Pada

saat FGD, penulis akan mendokumentasikan proses FGD dengan handycam

dan membuat notulensi.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 53: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

37 Universitas Indonesia

BAGIAN LIMA

Anggaran

5.1 Anggaran Pembuatan Pilot

Pembuatan pilo t“Untung Si Bejo” ini hanya melibatkan tiga orang talent

dan enam orang kerabat kerja sehingga tidak terlalu menghabiskan banyak biaya.

Tabel 1.4 Anggaran Pembuatan Pilot Web Series “Untung Si Bejo”

Deskripsi Jumlah Anggaran

Pra produksi

Partisipan FGD 6 orang Gratis

Perizinan FGD Gratis

Notulen FGD Gratis

Jasa dokumentasi FGD Gratis

Konsumsi FGD 7 orang Rp 100.000,00

Transportasi FGD Gratis

Depth Interview dengan

narasumber

Gratis

Transportasi Rp 50.000,00

Produksi

Talent 2 orang Gratis

10 kerabat kerja Gratis

Peralatan shooting Gratis

Peralatan shooting

tambahan

(baterai, memory card)

Rp 100.000,00

Set&Property Rp 50.000,00

Make Up&Wardrobe Gratis

Perizinan, keamanan,

lokasi

Gratis

Konsumsi 10 orang Rp 250.000,00

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 54: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

38

Universitas Indonesia

Transportasi Rp 200.000,00

Paska produksi

Editor Rp 300.000,00

Total Rp 1.050.000,00

5.2 Rencana Anggaran Penerbitan Media

Anggaran penerbitan media ini penulis buat apabila memang web series ini

betul-betul diterbitkan dan disponsori. Anggaran ini mengacu kepada delapan

webisode pertama yang dikeluarkan. Berikut adalah rencana anggaran penerbitan

media selama delapanwebsiode atau satuseason

Tabel 1.5 Tabel Anggaran Penerbitan Media “Untung Si Bejo”

Deskripsi Anggaran

Jumlah Per webisode Total

8 webisode/1season

Pra produksi

Freelance writer Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00

Casting Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00

Pre production

meeting

Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00

Produksi

Talent

(@Rp

300.000,00)

2 orang Rp 600.000,00 Rp 4.800.000,00

Figuran (@Rp

50.000,00)

3 orang Rp 150.000,00 Rp 1.200.000,00

Narasumber tiap

webisode

Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Kerabat kerja

(@Rp

250.000,00)

4 orang Rp 1.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 55: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

39

Universitas Indonesia

Rental kamera,

lensa, tripod

Rp 700.000,00 Rp 5.600.000,00

Rental audio Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Rental lighting Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Peralatan

tambahan

(baterai, lampu,

mmc, dll)

Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Set up&Property Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Make up &

wardrobe

Rp 250.000,00 Rp 2.000.000,00

Perizinan lokasi,

keamanan

Rp 100.000,00 Rp 800.000,00

Transportasi Rp 250.000,00 Rp 2.000.000,00

Konsumsi 6 orang Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00

Pasca produksi

Editor Rp 300.000,00 Rp 2.400.000,00

Total Direct Cost Rp 4.750.000,00 Rp 37.200.000,00

Biaya Tak

Terduga (10% x

budget)

Rp 475.000,00 Rp 3.720.000,00

TOTAL Rp 5.225.000,00 Rp 40.920.000,00

5.3 Prakiraan Pendapatan

Dikarenakan web series ini didistribusikan melalui kanal Youtube ‘Layaria’,

maka penulis dapat menguangkan video (video monetized). Video monetized

adalah sebuah cara yang memungkinkan kreator mendapatkan uang dari video

yang telah diunggahnya. Karena video ini akan tergabung dengan Layaria, maka

dari Layaria sendiri pun memiliki prosedur dalam pembagian hasil penguangan

video dengan pihak pembuat. Adhiswara (2013) mengemukakan beberapa

prosedur untuk mitra Layaria:

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 56: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

40

Universitas Indonesia

Pembagian 50:50, antara kreator dan Layaria apabila pemasangan iklan

dan proses administrasi diurus oleh Layaria

Pembagian 60:40, antara kreator dan Layaria apabila iklan dicari oleh

kreator namun proses administrasi diurus oleh pihak Layaria

Pembagian 70:30, antara kreator dan Layaria apabila iklan dan juga

proses administrasi diurus oleh kreator sendiri.

Menguangkan video tersebut juga bergantung pada jumlah penonton dari

web series penulis. Menurut sebuah artikel berjudul ‘What It Takes To Make A

Living To A Youtube Partner Earning’ yang terdapat pada situs reelso.com,

umumnya sebuah kanalmendapatkan US$ 0,30 hingga US$ 2.5 CPM (Cost per

thousand impressions) untuk banner ad yang ditauntukan pada video yang

diunggah di Youtube. Untuk pre-roll adverts, sebuah kanal akan mendapatkan

US$ 5 hingga US$ 8 (Marshall, 2013)13

Selain menguangkan video, penulis juga berencana untuk melakukan

strategi product placement, yaitu strategi untuk menampilkan sebuah produk

dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari

cerita film dan acara televisi (Russell and Belch, 2005). Dalam format web series,

pemasangan iklan jenis ini sudah dilakukan oleh beberapa kreator dan jenis

product placement yang dipakai adalah ad libs, endorse dan product used. Tidak

ada standar harga untuk pemasangan iklan jenis ini, sehingga harga terbentuk dari

hasil negosiasi antara kreator dengan calon pengiklan.

Untuk membuat perkiraan pendapatan, penulis membuat beberapa paket

yang dapat dipilih sebuah brand untuk menaruh iklan pada tayangan “Untung Si

Bejo”

Tabel 1.6 Tabel Prakiraan Pendapatan “Untung Si Bejo”

No Product

Placement

Length of Time Price

1 Logo 5’ Rp 500.000,00

2 Super Impose 10’ Rp 1.000.000,00

13

Artikel dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partner-earnings/ . Diakses pada 5 Juli 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 57: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

41

Universitas Indonesia

3 Product Spokenby

Talent

5’ Rp 2.000.000,00

4 Product Used as

Property

5’ Rp 3.000.000,00

5 Product Used by

Talent

5’ Rp 3.000.000,00

Penulis juga ingin menawarkan kerjasama pada pihak-pihak yang ingin

berkolaborasi dalam bentuk make up, wardrobe, set atau properti yang dapat

digunakan pada webisode “Untung Si Bejo”. Sebagai bentuk kontraprestasi, logo

brand atau pihak yang bersangkutan akan dimuat dalam bentuk CG di dalam

program.

5.4 Rencana Anggaran Evaluasi

Anggaran evaluasi dirancang untuk pengadaan evaluasi akhir terhadap hasil

akhir pilot. Anggaran evaluasi yang dibuat diperkirakan hanya untuk evaluasi

dalam bentuk FGD, sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh Youtube Analytics

tidak memerlukan biaya. Berikut adalah biaya yang diperkirakan akan keluar

untuk mengadakan evaluasi dalam bentuk FGD.

Tabel 1.7 Tabel Rencana Anggaran Evaluasi

No Deskripsi Anggaran

1 Transportasi Partisipan (6 orang) Rp 120.000,00

2 Perizinan Gratis

3 Notulensi Gratis

4 Transportasi Gratis

5 Konsumsi Rp 300.000,00

Total Rp 420.000,00

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 58: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

42

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

I. BUKU

Frederick, Howard, O’Connor, Alland, Kuratko, Donald F. 2013.

Entrepeneurship: Theory, Process, Practice. Edition 3. Melbourne: Cengage

Learning

Holloway, Immy. (1997) Basic Concepts For Qualitative Research. Oxford:

Blackwell Science Ltd

Jenkins, Henry (2006). Convergence Culture: Where Old Media and New

Media Collide. New York:NYU Press.

Kasmir. (2006) Kewirausahaan. Edisi Revisi. Depok: Rajagrafindo Perkasa

Kellison, C., Morrow, D., & Morrow, K. (2013).Producing for TV and

NewMedia.Taylor & Francis Group: New York & London.

Mukerjee, Kaushik. (2009). Product Management: Text and Cases. New

Delhi: PHI Learning Private Limited.

Musburger, R.B. (2005). Single-Camera Video Production (4th

ed.).Waltham:Focal Press.

Nasbitt, John (1995). Global Paradox. London: Nicholas Brealey

Publication Ltd.

Porter, (1990) Michael E., The Competitive Advantage of Nation.

Massachutes: Harvard Business Review.

Rosenberg, Mark, J. (2001) E-Learning, Strategies for Delivering

Knowledge in Digital Age. Mcgraw Hill.

Senge, Peter M (2010). The Fifth Discipline: The Art and Practice of

Learning Oranganization. California:Crown Business

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu. Jil.1.ed.5.Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama

Sudarsono, Blasius (2009). Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Ikatan

Sarjana Ilmu Perpustakan dan Informasi Indonesia

Williams, Dan. (2012) Web TV Series: How To Make and Market Them..

(Creative Essentials). London: Kamera Book

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 59: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

43

Universitas Indonesia

II. ARTIKEL DAN RUJUKAN INTERNET

Russell, C. A. and M. Belch (2005), "A Managerial Investigation into the

Product Placement Indus-try," in: Journal of Advertising Research, Vol. 45(1),73–

92.

ComScore (2013). Southeast Asia Digital Future in Focus 2013: Key Insight

and Digital Trends from Southeast Asia. ComScore Inc. Dapat diunduh di:

http://www.comscore.com/Insights/Presentations-and-Whitepapers/2013/2013-

Southeast-Asia-Digital-Future-in-Focus Diakses pada tanggal 5 Juli 2014

Kementerian Komunikasi dan Informatika (2012). Komunikasi dan

Informatika Indonesia 2012. Jakarta: Badang Litbang SDM. Tersedia di :

http://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2013/12/ict-white-paper-bahasa-

indonesia.pdf diakses pada tanggal 28 Maret 2014

Adhiswara (2013). ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Web series’.

Diwawancarai oleh tim Boys Talk untuk program Boys Talk Episode 2,

http://www.Youtube.com/watch?v=wRYiEg5rVSA, diakses pada tanggal 28

Maret 2014

Adhiswara (2013). ‘Dennis Adhiswara Bicara Tentang Passion’.

Diwawancarai oleh tim Indonesia Kreatif untuk program Indonesia Kreatif

Channel, http://www.Youtube.com/watch?v=s4txWFcGhcg, diakses pada tanggal

1 April 2014

Indonesia, Lipton (2013). ‘Dennis Adhiswara Bikin Web series Untuk Lawan

Tayangan Televisi’ Diwawancarai oleh Lipton Indonesia untuk kolom Get

Inspired. Dapat diakses pada http://www.lipton.co.id/articles/view/dennis-

adhiswara-bikin-web-series-untuk-lawan-tayangan-TV. Diakses pada 19 Februari

2014

Badan Pusat Statistik (2013). Berita Resamai Statistik: Keadaan

Ketenagakerjaan Februari 2013. Tersedia di:

http://www.bps.go.id/brs_file/naker_06mei13.pdf diakses pada 7 April 2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 60: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

44

Universitas Indonesia

Zuraya, Nidia (2013) ‘BI: Jumlah Wirausahawan Indonesia Idealnya Dua

Persen’ Dapat diakses pada:

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/20/mwjr7g-bi-jumlah-

wirausahawan-indonesia-idealnya-dua-persen Diakses pada 7 April 2014

Waizly, D (2013). ‘MarkPlus Insight: Pengguna InternetIndonesia 74 Juta di

Tahun 2013’. Diwawancara oleh tim The Markeeters untuk Majalah The

Markeeters, November 2013. Dapat diakses dari

http://www.themarketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html#.U

0Iwp1dSOTU Diakses pada 7 April 2014

Witjaksono (2013). ‘Pengusaha ABG Bisa Bantu Jadi Negara Maju’.

Diwawancara oleh Syahid Latif untuk Liputan6.com, 27 Oktober 2013.Dapat

diakses dari http://bisnis.liputan6.com/read/730716/pengusaha-abg-bisa-bantu-

indonesia-jadi-negara-maju. Diakses pada 15 April 2014

Carla, Marshal. 2013. ‘What It Takes To Make A Living From YouTube’s

Partner Earnings’. Dapat diakses di http://www.reelseo.com/Youtube-partner-

earnings/ Diakses pada tanggal 28 Mei 2014

Stelter, Brian. 2008. ‘For Web TV, a Handful of Hits but No Formula for

Success’. Dapat diakses di

http://www.nytimes.com/2008/09/01/business/media/01webisodes.html?em=&pa

gewanted=all&_r=0 Diakses oada tangggal 30 Mei 2014.

Darwin, Waizly dan Levina Yulianti (2013) ‘Indonesia Netizen Survey 2013’,

The Marketeers, November 2013, halaman 68-70

Winarto (2012). Meneropong Media Sosial di Indonesia . Winarto

Hermitage’s Abode. http://winarto.in/2012/04/meneropong-media-sosial-di-

indonesia/ (Diakses 21 April 2014)

CIMB Niaga (2012). CIMB Niaga Dukung Wirausaha Muda Melalui BUTIK

CIMB Niaga. Dapat diakses di

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 61: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

45

Universitas Indonesia

http://www.cimbniaga.com/index.php?ch=gen_about&pg=gen_about_news&ac=

199Diakses pada tanggal 22 Mei 2014.

Wirausaha Muda Mandiri (2013). Q.A Wirausaha Muda Mandiri 2013. Dapat

diakses di: http://wirausahamandiri.co.id/wmm2013.html. Diakses pada tanggal

23 Mei 2014

Danamon Awards (2013). Danamon Social Entrepeneur Awards 2013. Dapat

diakses di http://www.danamonawards.orang/article/0. Diakses pada tanggal 22

Mei 2014

CGI Bootcamp (2014). Tentang CGI Bootcamp. Dapat diakses di

http://www.gepindonesia.orang/programs/bootcamp/Diakses pada tanggal 22 Mei

2014

Indonesia Now A Broader Look at Indonesian Startup and InternetBusiness

Prospects. Dapat diakses di http://coolfounders.com/indonesia-now-a-broader-

look-at-indonesian-startups-and-internet-business-prospects/ Diakses pada tanggal

11 Februari 2014

Youtube Analytics. 2013. Dapat diakses di

https://www.Youtube.com/yt/playbook/yt-analytics.html#details Diakses pada

tanggaL 28 Mei 2014

Kementrian Komunikasi dan Informatika (2013). Pengguna InternetInternet di

Idnonesia 63 Juta Orang. Dapat diakses di

http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Pengguna+Interne

tInternet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 3

Juli 2014

Malam Minggu miko 2. (2013). Dapat diakses di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Malam_Minggu_Miko Diakses pada tanggal 3 Juli

2014

Jalan-Jalan Men! (2013). Dapat diakses di:

http://malesbanget.com/video/series/jalan-jalan-men/. DIakses pada tanggal 3 Juli

2014

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 62: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 63: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xv

Universitas Indonesia

Lampiran 1

Tabel Daftar SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen

Sumber: AC Nielsen, AC Nielsen SES Data, 2003

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 64: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xvi

Universitas Indonesia

Lampiran 2

Script “Untung Si Bejo”

01.EXT.POLAY.SIANG HARI

BEJO (menghadap kamera)

Nama gue Bejo. Meskipun arti nama gue adalah beruntung,

hidup gue kayaknya gitu-gitu aja. Sebagai anak kuliahan

pada umumnya, yaa gw belajar.

Cut to (Montage Shot)

BEJO (menghadap kamera)

Selain belajar, gue juga organisasi gitu deh anaknya

Cut to (Montage Shot)

BEJO (menghadap kamera)

Gue juga suka main kok. Main futsal, main band, main

gundu.

Cut to(Montage Shot)

02.EXT.COFFEE TOFFEE

BEJO (Voice Over)

Dan, satu hal yang paling gue suka, yaitu...

nongkrong!. Secara temen gue banyak getooo deh. Menurut

gue, dengan nongkrong, kita bisa memperluas koneksi,

tahu update terbaru, dan pastinya buat melengkapi hidup

kita juga coy! Ya gak?

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 65: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xvii

Universitas Indonesia

Insert Montage Shot

OBB AWAL

03. EXT. POLAY ATAU TAMAN MBRC

Bejo dan Anis lagi duduk-duduk santai di Polay. Bejo

sedang mencoba-coba bikin sketch, sedangkan Anis baca

buku.

ANIS

Jo, Jo

BEJO (menghadap kamera)

Ini temen gue, namanya Anis. Dia ini partner nongkrong

gue paling dabezzt lah. Anaknya sih seru abez, Cuma

kadang suka telmi aja.

ANIS

lo GAMBAR JOROK MULU! Laper gak? Makan kebab yuk ke

tempat temen gue.

BEJO

Kebab? Ayukk. Eh bentar, gue cek duit gue dulu ye.

(sambil mengeluarkan dompet)

Bejo membuka dompet

BEJO

Yah, duit gue di dompet tinggal nyisa segini lagi. Hmm

lo makan aja sendiri gimana?

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 66: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xviii

Universitas Indonesia

ANIS

Ah elu, giliran nongkrong sama temen-temen lo, duit lo

masih banyak. Giliran sama gue, duit lo udah tinggal

sisa-sisaan. Jadi ini yang namanya temen?

BEJO

Yah, jangan musuhin gue dong Nis. Abis nongkrong itu

kan penting, Nis untuk menjaga tali

ANIS

Tali? Tali apa?

BEJO

Tali silaturahmi

ANIS

Terus, gimana caranya biar lo tetep bisa punya duit

buat nongkrong disana-sini?

BEJO

(sambil membereskan barang-barang yang ada di meja)

Udahhh kita makan aja dulu

Bejo dan Anis pun pergi menuju Zarra Kebab.

04.INT. OUTLET ZARRA KEBAB

Bejo dan Anis akhirnya sampai di depan outlet Zarra

Kebab. Mereka berdua naik Vespa. Sampai disana, Bejo

dan Anis memesan Zarra Kebab.

BEJO

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 67: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xix

Universitas Indonesia

Mas, pesen kebabnya dua ya. Yang satu spesial banget,

kayak Mba yang ini, spesial banget sampe traktir saya.

ANIS

Woy, kata siapa gue mau traktir lo??

BEJO

(Muka-muka panik)

Bejo kembali ke tempat duduk ketika ada sorang pria

menghampiri meja mereka

RIDHO

Nis! Jadi juga lo kemari

ANIS

Haha, iya dong, Ridho. Eh kenalin ini temen gue, Bejo.

Jo, ini temen gue, Ridho yang punya Zarra Kebab ini.

BEJO

Bejoo. Eh lo yang punya kebab ini ya? Zarra kebab.

Keren banget sih, kok bisa?

RIDHO

Waktu itu gue bikin sejak dari semester 4 sih, sambil

kuliah gitu. Awal buat Zarra Kebab karena ingin nambah

uang jajan. Gue coba bisnis kebab karna pengen

memanfaatkan peluang aja. Eh alhamdulilah masih bisa

jalan sampe sekarang. Dulu masih ga punya karyawan,

sekarang udah punya. Nah dari yang tadinya kalau mau

beli apa-apa harus nahan diri karna ga punya duit,

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 68: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xx

Universitas Indonesia

sekarang mau beli apa-apa udah bisa deh. Asal gak boros

aja, haha

Insert montage Ridho

BEJO

Aish, lo keren banget sob.

Bejo dan Anis kemudian makan Zarra Kebab.

BEJO

Hmm... enak banget nih rasanya! Recommended lhaa

RIDHO

Thanks ya Bejo, sering-sering mampir lah

05.INT. KAMAR BEJO

Bejo tiduran diatas kasurnya. Muka Bejo terlihat sedang

berpikir

Insert short video

BEJO

Ridho, Ridho. Umur sama kayak gue, tapi untung jualan

kebab bisa sampe X. Keren banget ya Ridho. Kalau Ridho

bisa, Gue juga mesti bisa! Biar bisa nambah uang jajan

gue. Tapi... gue jualan apa ya?

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 69: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxi

Universitas Indonesia

Bejo pun melihat ke beberapa sketch yang ia sudah buat.

Ia membuka buku sketch miliknya. Kebetulan Bejo suka

gambar.

BEJO

Selama ini gue suka gambar, tapi Cuma berakhir di buku

sketch gue aja.. Hmm design-design ini perlu diapain ya

biar bisa menghasilkan uang?

Cut to

06. INT. KELAS

Kelas siang itu sudah selesai. Bejo berniat untuk

menawarkan beberapa buku yang covernya sudah didesign

yang ingin ia jual ke teman-teman. Designnya memang

masih belum seberapa. Minimal, ia bisa mendapatkan

saran.

BEJO

Bro, menurut lo, design-design ini kayak gimana sih?

Oke gak?

TEMAN BEJO

(Membuka buku sketch Bejo dengan cepat)

BEJO

Oke kok Jo. Eh Jo, lo tau gak sih, masa Jkt48 mau ada

konser gede-gedean gitu di Jakarta! Nih ya, gue liat

kemaren di website, tiketnya udah sold out! Yah mau

banget nonton malah gak kesampean, lo nonton kan Jo?

Bejo

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 70: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxii

Universitas Indonesia

(Muka sedih, meniupkan rambut)

Cut to

07.EXT.POLAY

Bejo duduk di meja polay sambil mengerjakan sketch.

Kemudian, ada dua teman Bejo duduk di samping dan depan

Bejo. Bejo berniat untuk meminta pendapat teman-

temannya sekali lagi.

BEJO

Bro, menurut lo, design gue ini bisa dijadiin apa ya

yang nguntungin?

Bejo menengok ke Teman Bejo (1)

(Teman Bejo (1) sibuk menerima telepon)

Bejo menengok ke teman bejo (2)

(Temen Bejo (2) pura-pura tidak melihat, malah menyapa

orang lain)

Cut to

Bejo duduk sendirian di Polay. Bejo merasa sedih karena

design nya kurang diterima dengan baik oleh teman-

temannya

ANIS

Apaan tuh Jo?

BEJO

(Muka sedih)

Bukan apa-apa kok, Nis

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 71: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxiii

Universitas Indonesia

ANIS

Mana sini gue liat.

Ih ini udah bagus loh Jo. Coba deh kalau bagian ini

ditambahin detail yang unik, tambah warna, blablabla

Ohiya, biar lebih kreatif, kenapa gak lo coba modif

sebuah barang pake design lo sendiri?

BEJO

(Muka kegirangan)

Wah, Iya juga ya, Nis! Tumben lo bener

ANIS

Semangat Jo!

08.INT. KAMAR BEJO

Bejo terlihat sedang semangat membuat sketsa gambar

terbaru, apalagi sudah mendapatkan banyak masukan dari

Anis. Semalaman Bejo mengerjakan design dan buku

tersebut. Sampai akhirnya, ia selesai membuat buku

tersebut.

(Shot Bejo mengerjakan ini itu, sibuk menggunting,

membuat sketch, minum kopi, main gitar, baca komik,

jungkir balik, jumpalitan, kembali mengerjakan sketch)

Sampai akhirnya Bejo selesai mengerjakan buku tersebut

BEJO

Yeay! Akhirnya jadi juga!!! Sekarang tidur dulu ah....

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 72: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxiv

Universitas Indonesia

09.INT. KELAS BEJO DAN ANIS

Kelas Bejo dan Anis baru saja selesai. Bejo mendatangi

Anis ke mejanya.

BEJO

(Menaruh 2 buku notes hasil buatannya ke meja Anis)

Nih, Nis. Liat deh. Gue smalem bikin ini pake

perjuangan dan cinta gue. Oke gak menurut lo?

ANIS

(Anis melihat buku notes tersebut, Raut muka nya

gembira)

Waah, kerenn joo. Bener kan, design lo ini emang keren

buat dimodif

BEJO

(sambil kegirangan, mengangkat kedua tangan keatas)

Yeaaay! Akhirnya gue bisa bikin produk sendiri!!

Teman-teman Bejo pun mendatangi meja Anis dan Bejo

TEMAN (1)

Berduaan aja lo, ngomongin apaan sih?

TEMAN(2)

(Mengambil dan memegang buku Bejo)

Wah keren banget, bukunya! Beli dimana Jo?

BEJO

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 73: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxv

Universitas Indonesia

Beli? Nggak kok, gue bikin sendiri. Keren kann? Beli

dooong

TEMAN(1)

Mau Joo. Masih punya stok gak?

Shot teman-teman Bejo memperebuntukan buku Bejo

Muka Bejo sangat gembira dan saking senangnya, ia ingin

merangkul Anis

TEMAN-TEMAN BEJO

Eciyeee....

(Bejo dan Anis muka awkward)

Cut to

10. EXT. TAMAN MBRC. SIANG HARI

Bejo menawarkan buku-buku nya di teman-teman

oranganisasi

TEMAN (5):

Bagus Jo bukunya, buat gue catetan rapat gitu

TEMAN (6):

Bikin lagi dong Jo, designnya bisa gue pilih gak? Hehe

Cut To

11.EXT.POLAY. SIANG HARI

Bejo menawarkan buku-bukunya di teman-teman organisasi.

TEMAN (4):

Keren bray, berapaan nih?

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 74: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxvi

Universitas Indonesia

BEJO

(Menghadap kamera, sambil pegang duit 50.000)

Hehehe, gue udah bisa menghasilkan duit gue sendiri!

Bejo banget gak sih gue?

Well, yang namanya bisnis itu ternyata gak gampang,

coy. Sebetulnya inspirasi bisnis bisa dateng dari mana

aja, termasuk dari hobi kita sendiri. Tapi, kalau gue

boleh ngomong, keberanian dan pantang menyerah itu yang

bikin gue bisa dapet uang jajan tambahan sekarang. Gue

akuin, bikin buku ini emang gak gampang, tapi begitu

udah selesai, lega banget rasanya! Rasanya kayak habis

melahirkan tau gak! Dabezzzt

(Shot-shot fastforward Bejo yang sedang sibuk

mengerjakan sketch di kamar)

Cut to

Kembali ke ruangan kelas

TEMAN (1)

Btw Jo, nama produk lo apaan?

Bejo melihat Anis

BEJO

Kayaknya masih ada yang harus dikerjain lagi nih,

Nis.....

END

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 75: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xv

Universitas Indonesia

Lampiran 3

Laporan Forum Group Discussion

NOTULENSI

FORUM GROUP DISCUSSION

PROTOTYPE WEB SERIES‘‘“Untung Si Bejo”’’

Kamis, 27 Maret 2014 @ Ruang HMIK Gedung Komunikasi Lantai 3

No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny

1 Seberapa sering kamu menggunakan internetsetiap harinya?

Untuk website dan laptop, kurang lebih 5 jam karna lagi bisnis baru dan internet heavy. (bisnis property) Kalau mobile, 8 jam.

Setiap saat dari bangun sampe tidur. Kurang lebih 8 jam

Kurang lebih 5-7 jam

Dari bangun tidur sampe tidur lagi (via mobile). 5-6 jam

5-7 jam. Dari bangun tidur sampai tidur (via mobile)

8 jam tiap hari karena harus pantau transaksi online shop dan interne banking.

2 Gadget apa yang kamu gunakan sehari-hari untuk mengakses internet

I phone, laptop Smart phone, laptop

Laptop, HP Laptop, Ipad Smart phone, laptop

Smartphone, tablet

3 Apakah kamu sering menonton Youtube?

Lumayan, rata-rata 1 jam

1 jam. Biasanya kalau lagi iseng aja baru buka Youtube.

Kira-kira 1 jam, baru buka kalau sudah di laptop

3-4 hari seminggu, kira-kira 1 jam.

Kalau lagi ada suatu hal yang booming dan buat interest,

Setiap buka laptop pasti buka Youtube dan ada link dari soscmed

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 76: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xvi

Universitas Indonesia

kira-kira 1 jam

4 Tayangan apa saja yang kalian sukai dan sering kalian tonton dI Youtube?

Pertama, untuk mencari isu penting. Kedua, cari hiburan. Ketiga untuk cari tutorial. Contohnya Indonesia Lawak Club.

Berhubungan dengan film, contohnya trailer, behind the scene. Juga cari yang lagi hits di TV, misalnya talkshow SarahSehan Net TV.

Video clip, Vevo. Trailer film, standup comedy, tutorial makeup dan berita (Mata Najwa)

Pasti komedi, lalu trailer, dan link-link dari Twitter.

Komedi via channel, dan iklan-iklan bodoh Thailand.

Tayangan komedi Malaysia, komedi Indonesia, Jalan-Jalan Men.

5 Hal apa saja yang membuat kamu menyukai tayangan tersebut? Karena jalan ceritanya, karena karakternya, dll

Karena mau cari hiburan, di TV gak ada yang bagus

Waktu untuk menontonnya bisa bebas kapan saja.

Hiburan, referensi make up. Karena gak bisa nonton TV,

Pengen liat lanjutan video dan referensi jalan2.

Cari hiburan. Butuh referensi visual

Entertainment, lihat video clip. Nggak ada tayangan bagus di TV nasional

6 Apa alasan kamu menonton dan mencari video di Youtube?

Di Youtube banyak pilihan, semuanya ada.

Karna di Youtube bisa ngikutin apa yang di mau. Kebanyakan adalah video on demand, jadi bisa nonton berulang-ulang.

Kalau yang nggak bisa liat dari TV, lihat tayangan ulangnya di Youtube. Karena entertaining juga

Karena nggak ada akses TV di kosan, maka ke Youtube.

Cari alternatif tayangan, di TV bosan dengan jokes yang sama

Mau cari hiburan

7 Kalau kamu boleh meminta, tayangan Youtube yang seperti apa yang kamu

Video lawak, komedi Style vid blog untuk cowok

comedy Puas denganYoutube. Komedi dijadikan

Ingin yang isunya nyambung sama

Komedi, informasi, dan pariwisata.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 77: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xvii

Universitas Indonesia

inginkan?

channel sendiri. Lalu perbanyak tayangan informatif.

kehidupan sehari-hari. Bosan dengan konsep video blog. Kemasan harus lucu, misal: awards lucu dan bodoh.

No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny

1 Apa yang ingin kamu lihat dari sebuah web series?

Karakter talent dan keterikatan karakter dengan penonton

Tidak terlalu suka web series karena sangat subjektif, tergantung tema nya nyambung atau nggak. Tapi kalau secara eksekusi, ya menarik untuk ditonton.

Informative in a fun way. Referensi visual untuk dokumenter pariwisata

Entertainment dan referensi

Konsep yang fun. Eksekusiweb series juga harus keren, eye catching. Referensi visual. Karena dari awal fun, makaingin lihat kelanjutannya

Kalau dari Jalan-Jalan Men, MC nya ganteng. Juga referensi pariwisata yang fun.

2 Menurut kamu, apakah yang membedakan web

Platform beda, web series ini pasti video on demand. Lebih

Web series nggak harus ngejar rating. Eksekusi lebih

Banyak pilihan dan interaktif

Video on demand. Bisa nonton

Lebih worldwide. Isunya variatif,

Variatif dan video On demand.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 78: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xviii

Universitas Indonesia

series dengan tayangan TV?

fleksibel, karena tidak ada regulasi seperti di TV

kreatif dan sesuai target pasar.

Youtubeselama itu tanpa diganggu iklan di tengah-tengah video.

dan durasinya pendek

3 Menurut kamu, seberapa efektif web series dapat membawa pesan tertentu kepada audiens?

Tergantung jenis pesannya dan karakter webseries dari awal. Tergantung relevansi pesan dan karakter webseries. Kalau brand, akan susah karena covarege nya sempit.

Efektif buat market dengan segmentasi yang jelas serta coverage nya nggak terlalu luas.

Efektif banget untuk pesan yang kontennya sesuai dengan target.

Karena on demand, maka lebih nyambung dengan target

Product placement lebih asik dan lebih efektif. Kalau udah viral baru diikutin oleh SES dibawah AB

Punya karakter penonton sendiri sehingga sangat efektif.

4 Apakah kamu bisa membuat prediksi, peluang web series kedepannya seperti apa?

Web series dapat menjadi saingan besar TV. Kalau sekarang, video-video Youtube bisa masuk ke TV,mungkin nanti acara TV masuk ke Youtube.

TV-TV nasional sekarang sudah banyak yang buat channel sendiri di Youtube, ya berarti web series akan punya peluang besar.

Potensi nya besar. Penonton Youtube di Indonesia masuk 5 besar dunia, sehingga bukannya gak mungkin Youtube masuk ke Indonesia untuk perbaiki infrastruktur dan bikin Youtube

Dapat menarik TV untuk selalu menghubungkan acaranya secara digital, contoh Net TV

Besar. Internet makin cepat dan semua orang bisa mengakses. Dan diakses via Youtube sehingga sangat potensial.

Besar, pendapat sama seperti yang sudah dibilang teman-teman

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 79: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xix

Universitas Indonesia

Indonesia jadi lebih keren, termasuk web seriesnya.

5 Bagaimana dengan kendala dan tantangan web series kedepannya?

Regulasi internet di Youtube belum terlalu banyak diaplikasikan

Kecepatan internetIndonesia masih lama, sedangkan web series lebih enak dilihat kalau HD.

Regulasinya masih belum jelas

Web series nggak bisa multi task sehingga dapat menjadi ancaman buat generasi bawah.

Pola masyarakat Indonesia masih sekedar nonton, tapi belum banyak yang upload video atau jadi pembuat konten.Juga, kebanyakan nonton tanpa login.

Karena banyak yang nonton tanpa login, maka akan sulit ketahuan statistik penonton.

No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny

1 Bagaimanakah menurut pandangan kamu, sebuah web series dengan tema kewirausahaan? Apakah cocok?

Cocok, dimensinya bisa diambil berdasarkan target market yang mau dituju.

Cocok aja kok, asal dibuat semenarik mungkin

Cocok Cocok Cocok Cocok

2 Menurut kamu, hal- Sesuaikan dengan Dibuat backstory Lihat dulu target Jangan yang Tampilkan sisi Bisa disampaikan

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 80: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xx

Universitas Indonesia

hal apa yang perlu dibuat dalam web series tsb (yang bertemakan wirausaha) untuk dapat menarik minat audiens?

target market yang mau dituju. Kalau buat anak muda ya gak boleh lupa dengan konsep fun.

karakternya, misalnya wirausahawan yang hobi jalan-jalan. Sambil jalan-jalan dia ketemu dengan pengusaha ini itu. Intinya packaging nya menarik dan khas web series. Jangan buat yang mirip di TV

viewers. Sehingga eksekusi harus sesuai dengan target tersebut. Intinya ungkap wirausaha dari sisi lain.

udah dibuat TV dimasukkin lagi ke Youtube, konsep talkshow gak menarik.

lain dari wirausahawan, kalau sasarannya anak muda, ya kasih twist biar tetap fun

dengan cara yang se simple mungkin

3 Bayangkan dan prediksikan, kamu lebih suka menonton mana: Kisah sukses seorang wirausahawan yang sudah sukses menimba keuntungan dari kegiatan wirausaha yang beliau tekuni atau keunikan produk/service yang dipasarkan oleh seorang wirausaha?

Di komunitas saya, ada 2 level wirausahawan. Pertama yang ‘kulit’ yaitu yang baru memulai usaha, sehingga mereka butuh banyak motivasi. Kedua, yang ‘daging’ yaitu mereka yang sudah memulai dan sedang atau pernah merasakan jatuh

Setuju dengan Ridho, harus dipikirkan tujuan pembuatan web series ini untuk apa. Lebih baik fokus untuk dapat meraih target pasar yang segmented, tapi pesan kamu bisa sampai dan dimengerti. Daripada berusaha untuk meraih

Tips dan sesuatu yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan wirausaha.

Perjalanan wirausaha dari nol, kisah jatuh bangun membuat usaha, cara memasarkan produk dan mitos-mitos wirausaha

Hal-hal teknis kewirausahaan ketimbang motivasi.

Tips-tips yang lebih applicable

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 81: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxi

Universitas Indonesia

Atau kalau ada ide lain, silakan dikemukakan

bangunnya wirausaha, sehingga butuh banyak hal-hal teknis yang bisa membantu mereka. Ini semua balik ke tujuan awal kamu buat web series tersebut. Kalau mau ditujukan ke wirausahawan baru, ya bisa kasih motivasi. Intinya dikemas dengan cara yang fun namun bermanfaat.

attention semua kalangan wirausaha, tapi hasilnya gak maksimal.

4 Apakah kamu memiliki komentar, saran, atau kritik mengenai web series kewirausahaan?

Ambil angle lain dari karakter atau narasumbernya, gak Cuma sukses story, karena harus menarik minat anak muda. Misal: Ketika pengusaha galau cinta.

Jangan buat acara seperti yang sudah ada di TV. Buat backstory dari karakternya

Buat bentuk lain, jangan kayak TV

Modelnya jangan kayak talkshow, tetap berikan kesan fun tapi informatif

Jangan lupakan twist cerita

Simple tapi ngena

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 82: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxii

Universitas Indonesia

No Pertanyaan Ridho Dave Dara Nisa Bida Fanny

1 Bagaimana orientasi kamu setelah kuliah? Apakah kamu ingin meneruskan bisnis yang tengah dijalani, membuka kembali bisnis yang pernah dijalani, atau bekerja?

Kalau mau sukses berbisnis harus komitmen dari awal. Saya sudah ada basic berwirausaha sejak kuliah lalu ya melanjuntukan lagi. Karena sudah ada basic berbisnis, setelah lulus kuliah sudah tau mau ngapain.

Bekerja di kantor dahulu. Dalan jangka panjang ingin memiliki usaha. Meskipun lebih suka bekerja di korporat. Akan menjadi wirausahawan kalau udah ‘mentok’ di perusahaan

Ada karena saya tidak mau berakhir di kantor. Ingin punya usaha sesuatu dan sekarang sudah join sama orang lain. Sambil kerja, saya juga ingin melihat bagaimana keadaan di luar dan mencari ilmu. Selain itu untuk mencari modal uang.

10 tahun awal krja di kantoran. Lalu nanti-nantinya mau buka usaha.

Pengen punya usaha tapi banyak modalnya. Jadi belajar dulu via berkarir di kantor. Masih ada keraguan untuk entrpnr. Saat jadi entrpnr kiata akan berkerja sama orang jadi harus tau bagaimana bekerja sama.

Mencoba berkarir, meneruskan bisnis. Cari lahan bisnis lain. jangka panjang ingin mejadi enterpnr.

2 Faktor apa sajakah yang membuat kamu memutuskan orientasi tersebut?

Seminar kewirausahaan. Memiliki sahabat yang bergerak dibidang yang sama. Tapi seminar tersebut terkadang malah

Keluarga mengharapkan untuik bekerja di kantoran. Tapi diri sendiri memiliki plan kedepan.

Keluarga membebaskan untuk bekerja apa. Karna fondasinya belum kuat sehingga belum berani untuk membuka

Keluarga mendorong untuk bekerja di kantoran. Mengikuti studi. Dan bisa mempersiapkan diri di kantoran.

Ingin bikin bisnis tapi fondasi belum kuat. Dengan bekerja di kantoran dapat mencari link.

Ke kantor untuk cari networking. Dan mencari ilmu untuk mengkerucuntukan bidang yang lebih sesuai dengan diri sendiri.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 83: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxiii

Universitas Indonesia

menjerumuskan karena ter brainwash bahwa kerja dibawah orang tidak enak, tapi sendirinya beluum memiliki pngetahuan bisnis.

bisnis. Dengan adanya binsis bisa menjamin masa depan.

3 Darimana atau dengan media apa saja kamu bisa belajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan? Sebuntukan maksimal 3

Learning by doing. Belajar dari kesalahan. Seminar dan buku lebih suportif. Komunitas karena ada sesi mentoring dari orang yang lebih berpengalaman dibidangnya.

Learning by doing. Dari keluarga melihat manajemen waktu, skala prioritas, dan diaplikasikan ke usaha.

Lihat dari TV, tapi gak banyak sih karena gak punya usaha

Gak punya usaha, jadi gak tahu

Gak punya usaha, jadi gak tahu

Otodidak. Karna masih bisnis kecil, kita langsung berhubungan dengan klien, sehingga manajeman konflik harus berkembang,

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 84: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxiv

Universitas Indonesia

Lampiran 4

Transkrip Wawancara Dengan Bapak Roy Darmawan

Transkrip Wawancara

Narasumber : Roy Darmawan

Pewawancara : Laurensia Irma Saraswati

Hari/Tanggal : Rabu, 2 April 2014

Tempat : Ruangan Dosen Fakultas Ekonomi UI

Waktu : Pk. 13.30-14.30

Istilah EM: Entrepreneurial mindset

Bagaimana awal mula fenomena wirausaha yang terjadi di Indonesia?

Awal mulanya itu ketika era Bapak Harto menerapkan prinsip trickle down effect,

dimana beliau memberikan fokus yang cukup besar, seperti pelatihan kepada

pengusaha-pengusaha di Indonesia yang saat ini sudah jadi konglomerat, misalnya

Bapak Emir Salim. Darisitu juga muncul prinsip ekonomi berbasis pada

kemandirian rakyat, yang memunculkan konsep wirausaha.

Apa masalah yang terjadi dengan fenomena wirausaha di Indonesia?

Sebetulnya yang jadi masalah adalah karena masyarakat di Indonesia ini belum

semuanya punya entrepreneurial mindset. EM adalah pola pikir kewirausahaan

dimana seorang memiliki visi yang jelas, memiliki ketangguhan ketika jatuh 2 x,

maka ia bisa bangkit 8x, selalu berorientasi pada pencapaian lebih besar, mampu

memberikan manfaat pada pihak lain, selalu dapat mencari, memanfaatkan dan

menciptakan kesempatan, selalu berpikir positif pada sesuatu. EM ini nggak harus

dia kemudian melakukan bisnis atau wirausahawan sesuatu ya, tapi ketika orang-

orang di Indonesia ini sudah punya semangat EM yang baik, maka ini sangat

membantu Indonesia sekali.

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 85: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxv

Universitas Indonesia

Kenapa EM masih kurang berkembang di masyarakat Indonesia?

Ada sekian faktor ya, antara lain, budaya masyarakat yang ada, iklim yang

dibangun di lingkungan sekitar bagaimana, pengalaman gagal yang pernah terjadi,

stereotip dalam suatu masyarakat, tingkat pendidikan, akses diluar dirinya, media

yang ia konsumsi seperti apa, pop culture, sinetron, dan lagu-lagu yang ada kayak

apa. Coba aja lihat, sekarang lagu-lagu galau tuh, yang liriknya ‘Aku tak tahan

dengan penderitaan ini’, blablabla, kok kayaknya penderitaan itu betul-betul

dirasain banget. Beda tuh sama lagu-lagu luar, liriknya ‘I have a Dream’, kan

positif. Sinetron juga, sekarang kebanyakan isinya perselingkuhan, maka ya

mindset yang terbentuk selingkuh itu wajar.

Jadi sebetulnya akar permasalahannya ada di masyarakat Indoensia yang

belum punya EM ya?

Mereka punya EM, tapi masih dalam kadar yang rendah, dan itu terjadi pada

masyarakat Indonesia sebagian besar. Termasuk juga kemampuan ketika

seseorang mengambil resiko dan dihadapkan padaketidakpastan. Sedangkan

menurut Great Obyede, dalam bukunya The Cultural Consequence, bahwa budaya

masyarakat Indonesia memiliki tingkat toleransi yang rendah. Contohnya toleransi

terhadap konflik, ketidakpastian juga. Kebanyakan orang-orang pada bilang, saya

ingin yang pasti saja, kemudian banyak orang yang lamar jadi PNS supaya

hidupnya pasti, karena dapat pensiun. Beda kan kalau wirausahawan, sebetulnya

peluang mereka untuk mendapatkan uang dan keuntungan besar ya besar juga,

tapi diikuti juga dengan resiko yang besar.

Memang apa saja yang udah dilakukan pemerintah Indonesia untuk

masalah kewirausahaan ini?

Tahun 2011 SBY buat Gerakan Kewirausahaan Nasional, dimana sampai

sekarang terdapat 32 subunit pemerintahan yang bergerak disitu, contohnya di

Kementerian Pemuda dan Olahraga ada Aspen Kewirausahaan Muda, lalu di

kementerian lain juga banyak. Baik itu Deputi atau Direktorat. Sebetulnya

pemerintah itu bekerja cukup keras dan menjadikan kewirausahaan sebagai isu

yang sangat penting untuk dibina. Masing-masing berperan dan sinergisitas dalam

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 86: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxvi

Universitas Indonesia

program-programnya, dan mengoptimalkan, dan upaya untuk tidak ada

komersialisasi, maka angka wirausahawan akan samakin bertambah

Saya sering membaca, bahwa para fresh graduates cenderung berorientasi

untuk mencari pekerjaan dibandingkan dengan memulai sebuah usaha.

Bagaimana pandangan Bapak? Apa alasan atau faktor penunjang para fresh

graduates untuk memiliki orientasi seperti itu?

Menurut saya sih gak masalah, wajar. Yang penting adalah mereka punya pola

pikir EM atau nggak. Mau dia jadi karyawan, praktisi, wirausahawan, bahkan

birokrat sekalipun, kalau dia sudah punya EM yang baik, maka sebetulnya ya gak

masalah. Yang paling penting dari EM adalah memiliki nilai tambah dan

kemampuan berinovasi. Mau orang kerja dimanapun dan sebagai apa, ketika EM

nya diaplikasikan dengan baik di lingkungannya, maka hasilnya pun akan baik.

Indonesia pasti makin produktif dan berkembang.

Menurut Bapak, apakah pola berpikir untuk menjadi wirausahawan sejak

muda hanya dimiliki oleh generasi muda yang terdapat di kota-kota besar

saja?

Betul, ada pengaruh disitu. Karena kan kota-kota besar pasti punya akses terhadap

kemajuan yang lebih baik, fasilitas pendidikan, internet, transportasi lebih baik.

Pola pikirnya dianggap lebih terbuka, siap menghadapi perubahan. Orientasinya

akan lebih jauh kedepan. Meskipun semuanya balik lagi ke pribadi orang-orang

ya. Kalau dia punya daya juang yang tinggi, kayak di Laskar Pelangi tuh, anak

kecil dari Bontang bisa kuliah di Perancis, ya berarti segala sesuatu itu mungkin.

Menurut Bapak, apakah kemajuan tetknologi saat ini juga mempengaruhi

minat wirausaha saat ini?

Iya, tentunya kalau seseorang memiliki akses teknologi yang baik terhadap

internetinternet, informasi, termasuk melihat bimbingan-bimbingan untuk

mengembangkan entrepreneurship, misalnya Ciputra ya, tentunya akan membantu

juga. Juga kita bisa lihat episode-episode seminar di Youtube atau media-media

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 87: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxvii

Universitas Indonesia

lain juga akan membantu kita. Kita bisa lihat kemajuan di negara lain dengan

akses yang lebih cepat dan baik. Itu semua berpengaruh.

Berapa Jumlah wirausahawan muda yang ada di Indonesia?

Angkanya dibawah 0.8% dari seluruh penduduk Indonesia, masih kecil.

Menurut bapak, apa cara yang paling ideal untuk menumbuhkan EM?

Secara nasional, dimulai dari upaya pemimpin bangsa dan negara untuk bisa

membangun optimisamae bangsa, sikap mental positiif, melalui citra yang dibuat,

komunikasi yang dilakukan, membangun upaya stratgeis untukmengembangkan

mindset. Misalnya saja, Masuk ke film-film untuk mengajarkan semangat EM,

menggandeng pemuka agama, masukan dalam kotbah, pakai ayat yang selaras

bahwa entrepenenur itu adalah suatu halk yang mulia. Tentunya dengan tidak

mengkomersialisasikan itu semua ya.

Bagaimana bapak memandang Teenprenerus?

Teenpreneurs itu bagus sekali ya. Ketangguhan itu idealnya itu dibangun dan

diajarkan sejak dini.

Menurut prediksi Bapak, akankah teenpreneur semakin banyak?

Saya rasa iya. Karna saat ini mereka sudah punya akses informasi dan teknologi,

mereka lihat film-film luar negeri yang positif, serta kemajuan dari negara lain

dan apa yang dicapai remaja di negara maju.

Tadi kan bapak bilang, kalau film-film, musik, atau pop culture juga

berpengaruh sama minat wirausaha. Memangnya tayangan seperti apa yang

ideal supaya bisa menumbuhkan EM?

Ada saluran pay TV yang akan ada di Indonesia, namanya excellentTV dengan

slogan motivasi bangsa. Pendirinya adalah Ibu Elis Sutrisna. Ia memandang

bahwa yang baik untuk dikomunikasn adalah hal positif supaya bisa mendorong

orang lain untuk mewujudkan hal positif juga. Tidak menjadikan komoditas

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 88: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxviii

Universitas Indonesia

berita-berita kriminal dan fenomenal negatif, tapi digaungkan dengan besar dan

menjadi laku di pasar, malah gak bermanfaat dan memicu kejahatan.

Tapi rasanya kalau acara tersebut masuk ke televisi, akan susah bersaing

dengan acara TV lain, gak Pak?

Saya kira dengan visi yang jelas serta market education yang pas, akan bisa kok.

Memang market education itu apa?

Market Education adalah mengkondisikan masyarakat dimana mereka bisa

memilah acara yang positif untuk pengembangan diri dan cara berpikir. Sehingga

mereka bisa sadar untuk tidak kecanduan dengan berita-berita kriminal dan yang

menjatuhkan orang lain, namun ke acara-acara yang berorientasi pada kesuksesan.

Tapi itu kan balik lagi ke setiap orang masing-masing, tergantung juga dari

tingkat pendidikan mereka ya, pak?

Iya, betul. Tapi idealnya pihak pengambil kebijakan dan penyuplai konten juga

membantu untuk mewujudkan hal ini. Dibuat rambu-rambu sedemikian rupa

sehingga orientasi mereka ya untuk menyiarkan tayangan yang bermanfaat, bukan

hanya komersial tapi membangun bangsa, karakter, dan visi yang baik dan

diingikan bersama.

Menurut bapak hal tersebut feasible gak ya?

Feasible kok dengan komitmen dan niat baik dari seluruh pihak.

Sekarang kan anggapannya rating dan share sebagai raja, gimana pak?

Ketika melakukan sesuatu, maka kita perlu mengkondisikan pola pikir

masyarakat, maka kalau masyarakatarakat Indonesia sudah punya EM, maka baru

bisa.

Lampiran 5

Transkrip Wawancara Dengan Ibu Ari Sutanti

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 89: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxix

Universitas Indonesia

Transkrip Wawancara

Narasumber : Ari Sutanti

Pewawancara : Laurensia Irma Saraswati

Hari/Tanggal : Senin, 28 April 2014

Tempat : Ruangan Rapat British Council

Waktu : Pk. 10.00-10.20

Transkrip wawancara dengan Ari Sutanti

Apa yang melatarbelakangi British Council memiliki concern di bidang

kewirausahaan?

Begitu banyak permasalahan, terutama di bidang sosial, lingkungan, edukasi di

tingkat lokal, tapi semua seolah-olah pemerintahnya belum melakukan ini dan itu.

Betul bahwa penyelesaian masalah masyarakat memang menjadi kewajiban

pemerintah, dan masyakarat juga ikut membantu, tapi tidak terfasilitasi oleh

pemerintah dan belu banyak tools yang membuat itu terarah dan bagus. Di Inggris

sndiri, kewirausahaan sosial merupakan hal yang cukup besar dan berkontribusi

besar bukan hanya solusi untuk permasalahan sosial dan meningkatkan job

creation.

Oh itu di Inggris ya mba?

Ya sebetulnya di Indonesia juga kok kalaau dikelola dengan baik

Program-program dari British Council sendiri tapi lebih spesifik ke anak-

anak muda?

Sebetulnya yang kami fokuskan adalah umur 21 tahun keatas. Karena umur 21 itu

udah lulus SMA dan sedang berpendidikan di perguruan tinggi. Mungkin belum

selesai, tapi sudah punyacukup background. Karena menurut kami, kalau

umurnya dibawah 21 dan masih SMA, belum punya analytical skill dan belum

banyak network nya. Ya bukannya tidak mungkin, saya yakin ada, tapi saya rasa

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 90: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxx

Universitas Indonesia

belum banyak. Saya ga bilang kalau lulusan SMA itu gak berkualitas, tapi

kebanyakan kalau sedang kuliah maka cara berpikir lebih struktur, punya network.

Sedangkan kalau sudah atau sedang mengalami pendidikan perguruan tinggi,

mereka cenderung untuk punya network dan skill yang lebih terbentuk, berteman

dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang beragam.

Menurut Anda, bagaimana minat berwirausaha pada generasi muda

Indonesia?

Kalau menurut pengalaman dan observasi saya, minat wirausaha itu Tinggi tapi

kreativitasnya rendah. Inovasinya rendah. Kalau kita lihat inovasinya ga banyak

gitu, terlalu banyak me too product. Selama me too product itu banyak, saya ga

lihat ada kreatifitas ter-excercise dengan cukup varasi. Ada sih yang bergerak di

bidang digital, komik, itu sangat kreatif, atau juga sosial, tapi kalau saya

mengamati, masih lebih banyak yang bergerak di sektor yang sbetulnya orang

sudah lakukan secara profesional sejak dulu, misalnya sektor makanan, clothing.

Bukannya berarti gak bisa sukses dan maju, tapi kalu kita melihat dari kapasitas

anak muda yang bisa bikin trend baru dengan segala kreativitasnya daripada

menjadi followers, saya rasa masih lebih banyak yang bisa diekspor lagi.

Menurut Anda, tantangan untuk menjadi wirausaha muda itu seperti apa?

Tantangannya menurut saya adalah modal. Kedua adalah networking. Ketiga

keterampilan. Kemauan itu bisa belajar sendiri, tapikalau gak ponya modal,

network dan keterampilan itu sulit untuk bertahan.

Indonesia kalau dari ssegi marketing dan design barangnya itu ga cukup bagus.

Misalnya kalau bandingin sama negara-negara luar, Thailand atau Malaysia.

Menurut saya sih, kita itu left behind. Mereka itu bisa kreatif untuk bikin souvenir

barang khas Malaysia atau Thailand yang dijual ke turis. Kalau di Jakarta, ada gak

sih souvernir-souvenir Jakarta yang bisa dijual ke turis tanpa harus masuk ke

Alun- Alun Indoensia? Ga ada kan?

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 91: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxxi

Universitas Indonesia

Ini beda banget dengan keadaan di Malaysia atau Thailand, kenapa? Soalnya

banyak orang yang sibuk bikin me too product. Menrut saya itu sangat

disayangkan.

Menurut Anda,apa saja barang yang sedang sangat diminati untuk dibuat

me too product?

Yanglagi in bangetadalah makanan, roti. Distro di bandung juga udah maju. Dan

saya appreciate usaha tersebut dan saya kenal dengan orang-orang yang membuat

usaha di distro bisa jadi berkembang banget. Tapi kalau sekarang sudah lebih dari

10 tahun berkembang, tapi kita masih fokus di distro aja, kapan majunya?

Kecuali kalau barangnya unik banget lho ya. Dalam wirausaha, kalau mau

menang murah, Cina ya pasti. Menang design, kita menang. Nah, harusnya kita

menang uniknya itu. Tapi kalau semuanya me too product, gimana caranya kita

bisa menang unik dan bertahan. Kita tuh selalu punya kreatifitas, orang Indonesia

pasti punya itu, tapi sayang, orang-orang masih maunya buat me too product. Ini

kalau menurut saya lho ya. Coba contohnya di Thailand, mereka bisa buat kelapa

gede lallu atasnya dipotong, dikasih sedotan, tinggal minum, kurang kreatif apa.

Di indonesia kurang banyak apa kelapa.Sebetulnya orang luar itu mengakui

kemampuan kita untuk berkreativitas secara unik, misalnya kemampuan

mengukir, kemapuan membatik, kita jg kaya dengan knowledge. Tapi kalau

menruut pengamatan saya, masyarakat Indonesia ini masih kurang mumpuni

dalam hal tersebut. Sementara kalau di Thailand, mereka itu bisa membuat kain-

kain khas Thailand dijadikan tas, barang ini, itu dengan harga yang kompeittif.

Kreativitasnya masih kurang disitu. Kita tuh punya kraetiiftas, tapi sayangnya di

Indonesia itu slalu tergiur dnegan me too product. Mungkin karena mereka lihat

bahwa ternyata kalau buka usaha ini, untungnya banyak dan cepat laku.

Apa yang mempengaruhi anak muda dalam minat berwirusaha?

Eem menurut saya kesadaran yang bagus bahwa kerjasama sama orangitu gak

cukup ya. Kedua mereka lihat ada fleksibilitas dalam hal income dan pengaturan

waktu. Ketiga, ada image yang cool kalau seorang menjadi wirausahawan.

Keempat itu adalah terbukanya kesempatan untuk mewujudkan wirausaha. Ya

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 92: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

xxxii

Universitas Indonesia

lihat ada banyak bank yang mau kasih pinjaman, kompetisi-kompetisi yang

bergerak di wirausaha juga. Jadi kesempatan untuk bikin usaha juga makin

terbuka. Ada apresiasi baik dari pemerintah, swasta atau ogranisasi internasional

seperti British Council ini.

Apakah media mempengaruhi minat berwirausaha?

Iya media mempengaruhi. Soalnya banyak yang featuring tentang bagaimana

anak muda yang berusaha, ga bergantung, berusaha. Dimana ini sangat suportif

dan bagus sekali, menurut saya sih semangat anak-anak muda ini sangatbagus,

masalahnya ada di beberapa hal, misalnya dari segi pengusaha nya ya harusnya

tercipta banyak kreatifitas. Sedangkan kalau dari segi permerintah mereka

harunsnya bisa ciptakan dan menyalurkan bakat dan kesenangan anak muda itu

sendiri dalam berwirausaha

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 93: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014

Page 94: TA-Laurensia Irma Saraswati.pdf

Universitas Indonesia

Prototipe Web …, Laurensia Irma Saraswati, FISIP UI, 2014