1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia jurusan Manajemen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Isi dari makalah ini berupa materi pembahasan mengenai aktiva tetap. Dalam membuat makalah ini saya tidak luput dari campur tangan beberapa pihak yang telah membantu. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Cecep Suhendi selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan materi dan bimbingan untuk saya 2. Ibu Reskino selaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah yang juga telah memberikan materi kuliah 3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan tugas ini 4. Teman-teman saya yang telah memberikan masukan dan informasi tambahan bagi saya Saya teringat pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu saya sadar bahwa makalah ini tidak sempurna. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dalam tugas ini. Semoga makalah karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi penulisnya sendiri dikemudian hari. Jakarta, Januari 2010 Penulis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia jurusan Manajemen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Isi dari makalah ini berupa
materi pembahasan mengenai aktiva tetap. Dalam membuat makalah ini saya tidak luput dari
campur tangan beberapa pihak yang telah membantu. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Cecep Suhendi selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan materi dan bimbingan untuk saya
2. Ibu Reskino selaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah yang juga telah
memberikan materi kuliah
3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan tugas ini
4. Teman-teman saya yang telah memberikan masukan dan informasi tambahan bagi saya
Saya teringat pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu saya sadar bahwa
makalah ini tidak sempurna. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dalam
tugas ini. Semoga makalah karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun
bagi penulisnya sendiri dikemudian hari.
Jakarta, Januari 2010
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 5
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan dan Manfaat 5
BAB PEMBAHASAN 6
AKTIVA TETAP 6
A. Pengertian Aktiva Tetap 6
B. Mengklasifikasikan Biaya 7
C. Harga Perolehan Aktiva Tetap 8
D. Komponen Aktiva Tetap 9
E. Akuntansi untuk Penyusutan 11
F. Merevisi Estimasi Penyusutan 14
G. Pelepasan Aktiva Tetap 15
H. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan 20
I. Tahap-tahap Perolehan Aktiva Tetap 21
J. Sewa Guna Usaha Aktiva Tetap 22
K. Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap 22
BAB PENUTUP 24
3
A. Kesimpulan 24
DAFTAR PUSTAKA 25
Tampilan 1 7
Tabel 1 9
Tabel 2 13
4
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saya memilih karya tulis ilmiah jenis papper karena lebih mudah dalam
mendapatkan sumber referensinya. Lalu saya memilih aktiva tetap sebagai judul dari
tugas akhir makalah Bahasa Indonesia karena menurut saya aktiva tetap merupakan
bagian penting dalam asset perusahaan yang menunjukkan jumlah kekayaan perusahaan
tersebut, di mana aktiva tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak untuk
dijual.
B. Rumusan Masalah
Mengenai aktiva tetap, saya ingin memahami tentang:
1. Kedudukannya dalam perusahaan, termasuk dalam laporan keuangan perusahaan
2. Bagaimanakah ayat jurnal yang diperlukan dalam penyajian laporan keuangan
3. Hal-hal apa saja yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama dari pembuatan karya tulis ilmiah aktiva tetap ini adalah untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, untuk menambah
wawasan mengenai aktiva tetap dalam perusahaan serta untuk bahan pembelajaran mata
kuliah Akuntansi Keuangan Menengah. Dengan adanya makalah ini, dapat membantu
saya dan pembaca menjadi lebih paham mengenai penyajian data aktiva tetap dan hal-hal
apa saja yang berkaitan dengan aktiva tetap.
5
BAB
PEMBAHASAN
AKTIVA TETAP
A. Pengertian Aktiva Tetap
Setiap perusahaan menpunyai harta ( aktiva ) untuk mendukung kegiatan usahanya.
Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu: aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva tetap dibagi
menjadi dua golongan yaitu, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud. Aktiva tetap
(fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen, dan
merupakan aktiva berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aktiva tersebut
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian
dari operasi normal. Setiap perusahaan menggunakan berbagai macam aktiva tetap seperti
peralatan, perabotan, bangunan, mesin, alat-alat dan tanah. Nama-nama deskriptif lain bagi
aktiva ini adalah aktiva pabrik (plant assets), atau properti, pabrik dan peralatan (property,
plant, equipment). Dalam perusahaan, aktiva tetap bisa menempati bagian yang sangat
signifikan pada total aktiva perusahaan secara keseluruhan.
Dari macam – macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan
pengelompokan sebagai berikut :
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian
dan peternakan.
b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias
diganti dengan aktiva yang sejenis
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak
dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.
6
Aktiva Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki
perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Contoh : Merk dagang,
hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
Merk dagang: hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha untuk
menggunakan nama, cap atau lambang bagi usahanya.
Hak paten: hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan/badan usaha
dalam hak menggunakan penemuan baru.
Hak cipta: hak yang diberikan oleh pemerintah perorangan/badan usaha untuk
memperbanyak atau menjual barang-barang karya seni.
Hak pengusahaan hutan / hph
Franchise: hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perorangan dari pihak lain
untuk mengkomersilkan produk, teknik atau formula tertentu.
Goodwill: nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang timbul karena adanya
keistimewaan tertentu, seperti usaha strategis dan nama terkenal.
B. Mengklasifikasikan Biaya
Tampilan 1
Apakah aktiva
yang dibeli
berumur panjang?
Tidak
Beban
Apakah aktiva digunakan
untuk tujuan produktif?
Tidak
Investasi
y
a
7
Tampilan 1 membantu menunjukkan bagaimana cara mengelompokkan biaya. Jika
barang yang dibeli memiliki masa pakai yang panjang, maka harus dikapitalisasi yang berarti
harus ada pada neraca sebagai aktiva. Di sisi lain, biaya yang ditimbulkan harus dilaporkan
pada laporan laba rugi. Biaya yang dikapitalisasi biasanya diharapkan untuk memberikan
manfaat lebih dari satu tahun. Jika suatu aktiva digunakan untuk tujuan produktif yang
melibatkan penggunaan atau manfaat berulang maka aktiva tersebut dimasukkan dalam
klasifikasi aktiva tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan.
Untuk dikategorikan sebagai aktiva tetap, suatu aktiva tidak harus digunakan secara
terus-menerus atau bahkan sering. Termasuk dalam aktiva tetap adalah aktiva yang dalam
keadaan siap pakai bila dibutuhkan ketika peralatan yang biasa dipakai rusak atau hanya
dipakai selama periode sibuk. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aktiva tetap.
Aktiva tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual. Aktiva
berumur panjang yang ditahan untuk dijual kembali tidak diklasifikasikan sebagai aktiva
tetap, namun seharusnya dilaporkan dalam neraca pada bagian investasi. Contohnya, tanah
yang belum dikembangkan yang dibeli sebagai investasi untuk dijual kembali, akan
diklasifikasikan sebagai investasi, bukan sebagai tanah.
C. Harga Perolehan Aktiva Tetap
Harga perolehan aktiva tetap meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk
mendapatkan aktiva tetap dan membuatnya siap digunakan. Rincian aktiva tetap
y
a
Aktiva
tetap
8
diungkapkan di neraca atau di catatan atas laporan keuangan. Sebagai contoh, Zaoldyeck Inc.
mengungkapkan informasi yang terkait dengan aktiva tetap pada neraca tahun terakhir
sebagai berikut (tabel 1):
(dalam jutaan $)
Tanah $ 386
Bangunan 547
Furniture dan Peralatan 676
Property 1270
Pekerjaan dalam Penyelesaian 180
Total $ 3059
Hanya biaya yang bermanfaat untuk menyiapkan aktiva berumur panjang hingga
dapat digunakan, yang termasuk ke dalam biaya aktiva tetap. Biaya-biaya yang dikeluarkan
tetapi tidak membuat aktiva tetap siap, pakai tidak menambah manfaat dari aktiva tetap yang
bersangkutan. Biaya semacam itu jangan dimasukkan sebagai bagian dari total biaya aktiva
tetap. Sebagai contoh, biaya-biaya berikut harus didebit langsung ke dalam akun beban:
Kerusakan akibatnya kekerasan
Kesalahan pemasangan
Pencurian yang tidak diasuransikan
Kerusakan selama bongkar pasang
Denda akibat tidak lengkapnya izin dari badan pemerintah.
D. Komponen Aktiva Tetap
Komponen adalah bagian berwujud dari aktiva tetap yang dapat dipisahkan dan
diidentifikasikan sebagai aktiva yang disusutkan tersendiri sesuai dengan umur manfaatnya.
Sebagai contoh, sebuah lift dari sebuah bangunan dapat diidentifikasikan sebagai sebuah
komponen yang disusutkan terpisah dari bangunannya. Ketika perusahaan memperoleh atau
membangun komponen baru, biaya harus dikapitalisasi. Ketika sudah terpasang, komponen
akan disusutkan selama umur manfaatnya.
9
Perusahaan juga dapat mengganti suatu komponen. Penggantian diperhitungkan
menjadi dua tahap. Pertama, nilai buku komponen yang diganti didebit ke akun beban
penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perlakuan ini konsisten dengan perubahan
estimasi. Yaitu, komponen aktiva tetap diakui sebagai aktiva yang telah disusutkan penuh
pada saat penggantian. Sebagai tambahan, biaya yang terjadi untuk memindahkan komponen
lama harus dicatat sebagai beban. Kedua, biaya langsung yang berkaitan dengan komponen
baru harus dikapitalisasi.
Sebagai contoh, diasumsikan Zaoldyeck mengangkat atap gudangnya pada tanggal 1
Oktober dengan biaya $1.000. Pada 1 Oktober nilai buku atap lama ($40.000 harga perolehan
dikurangi $31.000 akumulasi penyusutan) sebesar $9.000. Pada tanggal 9 Oktober atap baru
telah selesai dibuat menghabiskan biaya sebesar $60.000 dan diestimasikan mempunyai
umur manfaat 20 tahun, yang merupakan sisa umur dari bangunan. Pertama, biaya
mengangkat/memindahkan atap lama harus dibebankan, dan nilai buku atap yang diganti
harus disusutkan penuh, sebagai berikut:
1 Okt Beban Pemindahan 1000
Kas 1000
1 Beban Penyusutan 9000
Akumulasi Penyusutan Gudang 9000
Setelah ayat jurnal di atas nilai buku atap lama menjadi nol ($40.000 harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan $40.000). karena atap lama sudah diganti, maka harga
perolehan awal dan penyusutannya juga harus dihilangkan dari catatan akuntansi, seperti
berikut ini:
Akumulasi Penyusutan Gudang 40000
Gudang 40000
Kemudian, biaya atap baru harus dikapitalisasi sebagai komponen terpisah, sebagai
berikut:
9 Okt Gudang 60000
Kas 60000
10
Dengan menggunakan metode garis lurus, atap baru akan disusutkan selama 20 tahun
sebesar $3.000 per tahun ($60.000 ÷ 20 tahun).
E. Akuntansi untuk Penyusutan
Tiga faktor harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah beban penyusutan yang
diakui setiap periode, yaitu:
a. Biaya awal aktiva tetap
b. Umur manfaat yang diperkirakan
c. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat. Factor terakhir ini dinamakan dengan nilai
residu (residual value) sering disebut juga nilai sisa, atau nilai pertukaran.
Nilai sisa aktiva tetap pada akhir umur manfaatnya harus diestimasi pada saat aktiva
tersebut mulai dipakai. Jika suatu aktiva tetap diperkirakan hanya memiliki sedikit nilai sisa
atau bahkan tidak sama sekali, maka biaya awalnya harus dialokasikan seluruhnya sepajang
umur manfaat yang diperkirakan sebagai penyusutan. Namun, jika aktiva tetap diperkirakan
memiliki nilai sisa signifikan, maka selisih antara nilai awal dengan nilai sisa, yang
dinamakan biaya yang dapat disusutkan, adalah jumlah yang harus disebarkan sepanjang
umur manfaat aktiva sebagai beban penyusutan. Umur manfaat yang diperkirakan atas aktiva
tetap juga harus diestimasi pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
Perusahaan tidak diharuskan menggunakan satu metode penyusutan tunggal bagi
semua aktivanya. Metode-metode yang digunakan dalam akuntansi dan laporan keuangan
mungkin juga berbeda dari metode-metode yang digunakan dalam penentuan pajak
penghasilan dan pajak property. Tiga metode yang paling umum digunakan adalah (1)
metode garis lurus, (2) metode unit produksi dan (3) metode saldo menurun.
- Metode Garis Lurus
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap
tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Contohnya, asumsikan bahwa biaya
akuisisi aktiva tetap adalah $24.000, estimasi nilai sisa adalah $2.000, dan estimasi
umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aktiva tersebut dihitung sebagai berikut: