Top Banner
23 X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Design Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment . Eksperimen semu (quasi experiment ) merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2 Design Penelitian Penelitian Quasi Experiment ini menggunakan design Two Group Post Test Only. Hal ini dikarenakan keadaan kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kesetaraan atau dapat dikatakan sama, sehingga tidak perlu melakukan uji pre tes. Secara bagan dapat dibgambarkan sebagi berikut: Gambar 3.1 design penelitian Neuman dalam Endang (2011: 89) Dalam design penelitian ini terdapat dua kelompok data (0 1 ) yaiti data post test dari kelompok perlakuan atau eksperiment dan kelompok kontrol (0 2 ). Untuk lebih lengkapnya bis adilihat keterangan di bawah ini: R : Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. X : Perlakuan ( model problem based learning menggunakan Probelm Based Learning) O 1 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok perlakuan O 2 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok kontrol
13

T1_292008062_BAB III.pdf

Jan 26, 2017

Download

Documents

trinhthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: T1_292008062_BAB III.pdf

23

X O1

R

O2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Dan Design Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen jenis quasi experiment. Eksperimen semu (quasi experiment)

merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design),

yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3.1.2 Design Penelitian

Penelitian Quasi Experiment ini menggunakan design Two Group Post

Test Only. Hal ini dikarenakan keadaan kedua kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol memiliki kesetaraan atau dapat dikatakan sama, sehingga tidak

perlu melakukan uji pre tes. Secara bagan dapat dibgambarkan sebagi berikut:

Gambar 3.1 design penelitian Neuman dalam Endang (2011: 89)

Dalam design penelitian ini terdapat dua kelompok data (01) yaiti data post

test dari kelompok perlakuan atau eksperiment dan kelompok kontrol (02). Untuk

lebih lengkapnya bis adilihat keterangan di bawah ini:

R : Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan

homogenitas varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

X : Perlakuan ( model problem based learning menggunakan Probelm Based

Learning)

O1 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok perlakuan

O2 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok kontrol

Page 2: T1_292008062_BAB III.pdf

24

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang saling terkait. Yaitu

variabel independent dan variabel dependent. Yang merupakan variabel

independent atau variabel bebas adalah variabel yang kedudukannya memberi

pengaruh terhadap vriabel dependent. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

bebas (independent) adalah problem based learning (PBL). Sedang untuk variabel

terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independent Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent)

adalah efektivitas pembelajaran.

3.2.2 Definisi Opersional

Dalam pelaksanaan penelitian agar penelitian ini tidak keluar dari variabel

penelitian maka perlu batasan masalah. Dalam penelitian ini untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran dilakukan dengan memberikan tes. Dari tes akan

didapatkan skor hasil belajar siswa. Sebab hasil tes dapat dipakai untuk

mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran. Sementara untuk model

pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning. Penerapan

Problem Based Learning ditekankan pada mata pelajaran matematika pada siswa

SD kelas V.

3.3 Subjek Penelitian

Unit penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri VI Depok sebagai

kelompok eksperimen dan dari SD Negeri IV Depok sebagai kelompok kontrol.

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

No Nama SD Kelompok Jenis kelamin

Jumlah Siswa

L P

1 SD Negeri VI Depok Eksperiment 11 9 20

2 SD Negeri IV Depok Kontrol 12 9 21

Jumlah keseluruhan 41

Page 3: T1_292008062_BAB III.pdf

25

Dalam penentuan subyek penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan guna

mengetahui apakah terdapat kesamaan diantara subyek penelitian tersebut. Untuk

mengetaui tingkat kesetaraan antara kelompok eksperiment dan kelompok kontrol

maka dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t.

Sebelum melakukan uji homogenitas perlu dilakukan uji normaliatas. Hal

ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal

atau tidak. Untuk hasil normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Hasil Uji Normalitas Instrument

Pra Penelitian Kelompok Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

EKSPERIMEN .159 20 .198 .925 20 .124

a. Lilliefors Significance Correction

Dari Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa signifikasi kelompok eksperiment

adalah 0,198 > 0.05 hal ini berarti populasi data untuk kelas eksperimen adalah

normal. Di bawah ini disajikan grafik normalitas skor hasil belajar pra penelitian

kelompok eksperimen.

Gambar 3.2 Grafik Uji Normalitas Dari Hasil Kelompok Eksperimen

Page 4: T1_292008062_BAB III.pdf

26

Tabel 3.3

Hasil Uji Normalitas Instrument

Pra Penelitian Kelompok Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

KONTROL .162 21 .156 .949 21 .326

a. Lilliefors Significance Correction

Kemudian untuk kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 3.4 bahwa

signifikasinya adalah 0.156 > 0,05 hal ini berarti populasi data untuk kelompok

kontrol berdistribusi normal. Dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut

adalah normal. Di bawah ini disajikan grafik normalitas skor hasil belajar pra

penelitian kelompok kontrol.

Gambar 3.3 Grafik Uji Normalitas Dari Hasil Kelompok Kontrol

Page 5: T1_292008062_BAB III.pdf

27

Setelah dilakukan uji normalitas data dan hasil dari uji tersebut

membuktikan bahwa populasi dari kedua kelompok adalah normal. Kemudian

dapat dilakukan uji homogenitas guna apakah terdapat kesamaan diantara

kelompok eksperiment dan kelompok kontrol.

Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat di lihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji Homogenitas Instrument Pra Penelitian Di SD N VI Depok dan SD

N IV Depok Tahun Ajaran 2011/2012

Test of Homogeneity of Variances

VAR00001

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.454 1 39 .504

Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari output Test Of Homogeneity Of

Variances. Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui F hitung levene test sebesar 0,425

dengan probabilitas 0,504 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen.

Setelah melakukan uji homogenitas maka dilakukan uji t antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Page 6: T1_292008062_BAB III.pdf

28

Tabel 3.5

Hasil Uji t Instrument Pra Penelitian Pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Tahun Ajaran 2011/2012

Independent Samples Test

VAR00001

Equal variances assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .454

Sig. .504

t-test for Equality of Means

T .758 .755

Df 39 37.170

Sig. (2-tailed) .453 .455

Mean Difference 5.93571 5.93571

Std. Error Difference 7.82987 7.86376

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -9.90169 -9.99532

Upper 21.77312 21.86675

Analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

assumed. Dari tabel 3.3. terlihat bahwa nilai t-tes adalah 0.758 dengan

probabilitas signifikasi 0,453 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan skor hasil tes sebelum penelitian. Jadi kedua kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama.

Setelah dilaksanakan uji kesetaraan yang menunjukkan bahwa kedua kelas

memiliki kemampuan awal yang sama. Maka kelas V dari SD N VI Depok dan

kelas V dari SD N IV Depok tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.4 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

3.4.1 Tekhnik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar

siswa. Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, maka peneliti menentukan metode pengumpulan data yang

Page 7: T1_292008062_BAB III.pdf

29

sesuai dengan variabel yang diteliti. Pada penelitian ini untuk mengumpulkan data

menggunakan tes dan observasi. Dalam observasi digunakan untuk memperoleh

data mengenai pencapaian pengajar dalam memberikan perlakuan di dalam kelas

eksperimen. Metode test digun`akan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran matematika. Jenis tes yang digunakan tes pilihan ganda yang

terdiri dari tes kesetaraan dan post-test.

3.4.2 Instrument Pengumpulan Data

3.4.2.1 Lembar Soal Tes

Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tes

dalam mengumpulkan data hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan adalah

tes sumatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari tes kesetaraan dan post-test.

Guna menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda itu layak

digunakan dalam penelitian maka perlu dilakukan langkah- langkah yang meliputi

beberapa tahap 1) Penyusunak kisi-kisi soal, 2) Uji coba instrumen soal, 3) Uji

validitas soal, dan 4) Uji reliabilitas

Dalam penyusunan kisi-kisi soal berdasarkan Standar Kompetensi yang

telah ditetapkan yaitu memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antar

bangu dan Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Kisi-kisi

yang telah disusun dapat dilihat dari tabel 3.6.

Page 8: T1_292008062_BAB III.pdf

30

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Soal Post Test Matematika

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Butir Soal

6. Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar bangun

6.1

Mengidentifikas

i sifat-sifat

bangun datar

- Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

datar.

1, 4, 12, 14, 15, 16,

21, 23, 24, 26, 28,

29, 30, 31, 32,

33,34,35

- Menggambar

berbagai bangun

datar.

2, 8, 9,11, 17, 18,

19, 20, 25

- Menyebutkan contoh

bangun datar dalam

kehidupan sehari-

hari.

3, 5, 6, 7, 10, 13,

22, 27

Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting, yaitu

valid dan reliabel. Untuk menguji validitas soal tidak dilakukan di SD yang

digunakan sebagai subyek penelitian, akan tetapi diujikan di SD luar subyek

penelitian. Dalam penelitian ini SD yang digunakan untuk uji validitas soal

mencakup dua SD yaitu SD Negeri VI Sindurejo yang terdiri dari 25 siswa dan

SD Negeri III Sindurejo yang terdiri dari 26 siswa. Jadi total keseluruhan jumlah

siswa untuk uji validitas sebanyak 51 siswa. Berdasarkan dari hasil uji coba

instrumen tersebut dilakukan uji valid dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 for

Windows.

Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagaimana yang

dikemukakan oleh Azwar dalam Priyatno (2010: 90) semua item yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan.

Tetapi Azwar mengatakan apabila jumlah item belum mencukupi kita bisa

menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Oleh karena itu dalam

penelitian ini menggunakan batas minimal koefisien korelasi ≥ 0,25. Berarti

apabila koefisien korelasinya < 0,25 dinyatakan tidak valid.

Page 9: T1_292008062_BAB III.pdf

31

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data seperti yang

tercantum dalam Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Pra Penelitien Siswa Kelas V

SD N Sindurejo Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Standar

Kompetensi

Kompeten

si Dasar Indikator

Butir

Soal

Hasil uji validitas

Valid Tidak

valid

6.

Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar bangun

6.1

Mengidenti

fikasi sifat-

sifat

bangun

datar

Mengidentifika

si sifat-sifat

bangun datar.

1, 4, 12,

14, 15, 16,

21, 23, 24,

26, 28, 29,

30, 31, 32,

33,34,35

4, 12,

14, 15,

21, 23,

26, 29,

30,35.

1, 16, 24,

28,

31,32,33,

34.

Menggambar

berbagai

bangun datar.

2, 8, 9,11,

17, 18, 19,

20, 25

8, 19. 2, 9, 11,

17, 18,20,

25.

Menyebutkan

contoh bangun

datar dalam

kehidupan

sehari-hari.

3, 5, 6, 7,

10, 13, 22,

27

5, 7, 13,

27.

3, 6, 10,

22.

Untuk melihat keterangan lebih lanjut mengenai hasil uji validitas

instrumen tes hasil belajar melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada

lampiran.

Setelah melakukan uji validitas dilanjutkan dengan melakukan uji

reliabilitas hal ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan

reliabilitas dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Sekaran dalam Azwar

(2010: 98) menyatakan bahwa reliabiliti kurang dari 0.6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Dari hasil reliabilitas yang diolah melalui SPSS 16.0 for Windows dapat

dilihat pada Tabel 3.8.

Page 10: T1_292008062_BAB III.pdf

32

Tabel 3.8

Uji Reliabilitas Instrumen Pra Eksperimen Siswa Kelas V

SD N Sindurejo Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.866 16

Dari hasil uji reliabilitas didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,866. Hal

ini menunjukkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini dapat diterima atau dengan

kata lain reliabel.

1.4.2.2 Lembar Observasi

Selain melihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, dalam

penelitian ini digunakan juga teknik observasi. Hal ini bertujuan untuk melihat

tingkat keberhasilan treatment yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Kisi-kisi observasi pembelajaran pada kelompok eksperimen dapat dilihat

pada tabel 3.9.

Page 11: T1_292008062_BAB III.pdf

33

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Lembar Observasi PBL Pada Mata Pelajaran

Matematika SD N VI Depok Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

No Indikator Perlakuan Guru

1 Pemberikan orientasi tentang

permasalahannya kepada siswa

Guru membuka proses belajar mengajar.

Guru mengajukan permasalahan pada siswa

untuk dipecahkan memakai

metode Problem Based Learning (PBL).

2 Mengorganisasikan siswa untuk

mandiri

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi

beberapa kelompok, masing-masing terdiri

atas 5 atau 6 anggota kelompok.

Memberi waktu kepada siswa untuk saling

mendiskusikan permasalahan yang

berkaitan dengan materi tersebut.

3 Investigasi mandiri dan kelompok Mengawasi dan membantu mengarahkan

jalannya diskusi.

Pengumpulan tugas secara kelompok

4 Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

Guru mengacak kelompok untuk presentasi

terhadap permasalahan yang sudah

didiskusikan

5 Menganalisis dan mengevaluasi

proses mengatasi masalah

Guru melakukan klarifikasi atas hasil

presentasi siswa

Untuk kisi-kisi lembar observasi pada kelompok kontrol dapat dilihat pada

Tabel 3.10.

Page 12: T1_292008062_BAB III.pdf

34

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajran Konvensional Mata Pelajaran

Matematika SD N VI Depok Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

No Indikator Perilaku Guru

1 Ceramah Guru memberikan materi pemeblajaran

kepada siswa

2 Tanya jawab Guru melakukan tanya jawab kepada

siswa mengenai hal-hal yang mengenai

materi ajar dan mengupayakan adanya

hubungan timbal balik anatara guru

dangan siswa

3 Penugasan Guru memberikan tugas kepada siswa

setelah materi ajar diberikan

3.5 Teknik Analisis Data

Karena kedua kelompok subjek penelitian adalah sudah setara maka

pengujian perbedaan rata-rata hanya dilakukan pada hasil belajar siswa atau post

test saja. Untuk menguji perbedaan tersebut menggunakan Uji t yang dilakukan

dengan bantuan SPSS Windows Version 16,0. Teknik ini digunakan untuk menguji

perbedaan mean hitung dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol (untuk mencari

efektivitas). Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test. Agar

kesimpulan data tidak menyimpang maka perlu dilakukan uji asumsi dasar

ataunuji prasyarat. Uji prasyarat yang digunakan sebelum uji t tes adalah

melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang ada belum diketahui berdistribusi

normal atau tidak maka alternatif yang digunakan adalah menggunakan statistik

non parametik. Data dikatakan normal jika signifikansi lebih dari 0,05. Sedangkan

uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi

Page 13: T1_292008062_BAB III.pdf

35

data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai pra syarat dalam analisia

Independent Sample T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam

analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebgai kriteria

pengujian, jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian

dari dua kelompok data adalah sama.