-
64
BAB V
Strategi Public Relations Trans TV Dalam Membangun Brand Loyalty
Oleh Brand Community
5.1 Komunitas Transmania Sebagai Sarana Komunikasi Para
Pemirsa
Setia Program Trans TV
Transmania dibentuk sejak tahun 2006 yang dibuat oleh televisi
nasional.
Komunitas Transmania menjadikan duta muda Transmania sebagai
icon pemirsa
muda Trans TV yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan
disekitarnya
melalui beraneka ragam kegiatan positif bersama Trans TV.
Transmania dibawah
naungan marketing public relations Trans TV merupakan komunitas
anak muda
yang kreatif, mandiri, dengan selalu menghadirkan program
kegiatan yang
menarik, edutainment dan komunikatif.
Strategi PR dalam membentuk Transmania dapat dilihat dari
perencanaan
program yang diselenggarakan secara intens, baik dari pihak
Trans TV (eksternal)
maupun dari dalam (internal) komunitas Transmania itu sendiri.
Marketing Public
Relations Trans TV membuat program kerja dengan membentuk
Transmania
sebagai tujuan untuk membangun brand loyalty terhadap Trans TV.
Melalui
rencana program kerja dalam menciptakan brand image dan sebagai
wujud
program CSR, marketing public relations telah berhasil
menciptakan strategi
dalam pembentukan Transmania sebagai wadah berkumpulnya para
pemirsa setia
Trans TV dan usaha untuk membangun loyalitas komunitas tidak
hanya melalui
program acaranya saja.
Komunikasi dalam komunitas adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai
pesan di dalam komunitas tersebut baik formal maupun informal
(De Vito, 1997 :
340). Komunitas Transmania memiliki rasa kekeluargaan dan
persahabatan yang
dapat dilihat dari perasaan saling melengkapi, minat yang sama,
kreatifitas yang
tinggi, perasaan peduli antara satu dengan yang lain agar
seluruh anggota dalam
komunitas tetap kompak.
-
65
Hal ini dapat dilihat dengan adanya serangkaian kegiatan
internal dan
eksternal dan kumpul-kumpul (sharing) antar sesama anggota
misalnya, setiap
akhir pekan atau dihari-hari yang telah direncanakan dengan
kesepakatan bersama
mayoritas anggota Transmania mengadakan pertemuan dengan
membicarakan
rencana program kegiatan dan dilanjutkan dengan sharing antar
sesama anggota.
Komunikasi memiliki peranan penting dalam komunitas Transmania
agar segala
perencanaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Gambar 5.1
Komunitas Transmania
Sumber : Comdev Trans TV (Dok. Transmania, 2010)
Era pemasaran modern saat ini menuntut para produsen
melakukan
strategi-strategi pemasaran yang menitik beratkan kepada
konsep-konsep
komunikatif, yang berarti bahwa pemasaran tidak hanya bagaimana
memasarkan
barang kepada khalayak namun juga melakukan
pendekatan-pendekatan
komunikatif kepada khalayak selaku konsumen. Hal ini dapat
diperjelas dengan
adanya konsep Komunikasi Pemasaran Terpadu. Pentingnya peran
komunikasi
diterapkan pada setiap perusahaan menentukan suksesnya program
kerja jangka
panjang perusahaan, dalam hal ini team marketing public
relations Trans TV
merangkul dan mewadahi Transmania dan seluruh kegiatannya untuk
tetap
menjaga agar terus aktif berkembang dan tidak merosot hingga
mati seperti
komunitas pada umumnya.
-
66
5.2 Strategi PR Trans TV dalam membangun brand loyalty
Transmania
Strategi PR Trans TV dalam membangun brand loyalty
Transmania
terhadap perusahaan dilakukan melalui empat tahapan yaitu :
5.2.1 Research and Listening (Riset dan Memperhatikan)
Pada tahapan ini riset berfungsi untuk menemukan fakta (fact
finding) di
lapangan atau suatu hal yang berkaitan dari opini, sikap dan
reaksi publik dengan
kebijaksanaan pihak organisasi / perusahaan bersangkutan.
Kemudian melakukan
pengevaluasian (penilaian) dari fakta, data dan informasi yang
diperoleh tersebut
sebagai acuan pedoman untuk menentukan keputusan diambil
berikutnya. Dalam
membentuk sebuah komunitas, marketing public relations Trans TV
sudah
melakukan sebuah riset dilapangan, hal ini seperti yang telah
disampaikan oleh
Hadityo – Comdev PR Trans TV selaku pembina Transmania dalam
wawancara
melalui email tanggal Jun 3, 2012 at 4:37 AM tentang tujuan
dibentuknya
Transmania dan strategi dari program kegiatan internal dan
eksternal Transmania:
Melihat persaingan industri televisi yang kian kompetitif
dibutuhkan usaha dan langkah nyata untuk merangkul pemirsa televisi
di Indonesia untuk menjadi pemirsa yang loyal terhadap Trans TV,
baik dari segi perusahaan maupun program-programnya dengan melihat
target dan segmentasi yang cocok dan sesuai dengan visi-misi
perusahaan. Sebagai televisi yang memposisikan dirinya sebagai
televisi trendsetter di Indonesia, kami berusaha membuat program
on-air dan off-air yang belum dilakukan oleh televisi lainnya.
Salah satu program Marketing PR yang belum banyak dilakukan oleh
televisi lainnya adalah dengan membentuk komunitas pemirsa yang
loyal terhadap Trans TV sebagai perusahaan. Karena selama ini
mayoritas pemirsa di Indonesia menyukai atau menjadi penggemar
suatu program televisi bukan perusahaanya, misalnya dulu sebelum
ada Transmania, terbentuk komunitas penggemar Bajaj Bajuri, Dunia
Lain, Extravaganza, Jelajah, Reportase, dll. Melalui Transmania,
Marketing PR TRANS TV ingin menjaring anak-anak muda kreatif (usia
pelajar dan mahasiswa) untuk aktif dikomunitas Transmania dan
membentuk beragam kegiatan positif bagi komunitas dan lingkungan di
sekitar mereka.
Kenapa kegiatan komunitas Transmania dibagi menjadi 2 jenis,
eksternal dan internal? agar anggota Komunitas Transmania dapat
menjadi Komunitas yang mandiri dan memiliki kebanggaan tersendiri
menjadi bagian dari Transmania. Dengan disebut kegiatan internal,
diharapkan anggota dan pengurus
-
67
Komunitas Transmania memiliki semangat dan tantangan untuk
membuat kegiatan-kegiatan secara mandiri, dari Transmania, Oleh
Transmania dan Untuk Transmania. Kegiatan Eksternal maksudkan untuk
memberikan pemahaman bahwa Komunitas Transmania harus bisa
bekerjasama dengan pihak lain, baik dengan Trans TV maupun
masyarakat luas.
Dari pernyataan tersebut maka tujuan pembentukan komunitas
Transmania
adalah untuk membangun loyalitas anggota Transmania terhadap
Trans TV
melalui beragam kegiatan positif bagi komunitas, perusahaan dan
lingkungan
sekitar. Sejarah Transmania dari tahun 2006 terlihat pergeseran
dalam target dan
segmentasi. Tahun 2008-2009 target dan segmentasi Transmania
adalah
komunitas online penggemar Trans TV yang terdapat diforum
website Trans TV
seperti komunitas jelajah, Extravaganza, Bajaj Bajuri,
Reportase, Dunia Lain, dll.
Akan tetapi dalam membentuk Transmania, Comdev – marketing
public relations
Trans TV kini lebih menargetkan target dan segmentasi pemirsa
usia muda.
Alasan perubahan tersebut dijelaskan oleh Sulityo Hadi dalam
wawancara melalui
email tanggal 19 Maret 2012 at 1:05 PM :
“Dengan target pemirsa muda, usia 15 – 23 Tahun yang masih
berstatus pelajar atau mahasiswa, TRANS TV ingin berkontribusi
memberikan wadah kreativitas bagi generasi muda Indonesia melalui
kegiatan-kegiatan komunitas Transmania yang dilakukan bersama TRANS
TV. Pemirsa muda juga memiliki karakter yang aktif , sehingga
dengan mengikat pemirsa muda mereka dapat menjadi spoke person bagi
TRANS TV untuk komunitas dan lingkungan di sekitarnya, sehingga
terjadi multiplier effect atau biasa disebut promosi Word Of Mouth
baik melalui social media maupun off-line. Sehingga bisa dikatakan
program TRANSMANIA dapat menjadi program CSR TRANS TV bagi generasi
muda di Indonesia melalui pembentukan komunitas pemirsa
mudanya.”
Image fokus pada cara kelompok tertentu, sadar, melihat, dan
mengerti
akan suatu brand. Hal ini menunjukan bahwa Marketing PR
berusaha
menciptakan sebuah brand image yang baru melalui duta-duta muda
Transmania
yang mempunyai spirit dan kreatifitas yang tinggi dan
mewujudkannya melalui
setiap program yang dijalankan untuk tetap menjaga dan membangun
loyalitas
pemirsa setia terhadap Trans TV. Dengan brand image dan CSR,
Transmania
dibentuk dan mendapat dukungan penuh dari Trans TV. Tahun 2012
kita melihat
terjadi pergeseran segmentasi yang menitikberatkan kepada
pemirsa usia muda
berusia maksimal 23 tahun, hal ini memiliki dampak yang
signifikan karena Trans
-
68
TV meyakini bahwa dengan menjaring anak muda yang kreatif dan
mandiri, akan
meningkatkan audience share dan rating Trans TV, sesuai dengan
tujuan
terbentuknya Transmania yang telah dijabarkan sebelumnya.
Marketing PR Trans TV melalui Transmania, melihat prospek yang
bagus
dalam hal membentuk sebuah brand image perusahaan. Brand image
berada pada
diri penerima pesan, dalam hal ini Transmania. Dalam membangun
citra positif
perusahaan, professional PR harus dapat menganalisis dengan jitu
bagaimana
memposisikan perusahaan dibenak publik. Pilihan bisa beragam
sesuai dengan
arahan strategi dari perusahaan itu sendiri. Hubungan baik
adalah pekerjaan yang
terus berkesinambungan tiada henti.
Dari hasil penjabaran tahap pertama menjelaskan bahwa strategi
Public
Relations Trans TV dalam membangun brand loyalty adalah dengan
melakukan
research and listening sebelum membentuk dan mewadahi sebuah
brand
community dimana dalam penyusunannya Public Relations
mempelajari target
audience terlebih dahulu yaitu Transmania, agar strategi yang
disusun tersebut
dapat sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat memenuhi
kepentingan
komunitas dan perusahaan.
5.2.2 Planning and Decision (Perencanaan dan Pengambilan
Keputusan)
Pada tahap ini, pihak PR bersangkutan merancang suatu
perencanaan dan
upaya pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan
dan
menetapkan program kerja organisasi / perusahaan yang sejalan
dengan
kepentingan pihak lainnya (publik) sebagai khalayak sasaran yang
memiliki sikap,
opini dan ide-ide dan reaksi tertentu terhadap kebijaksanaan
(keputusan) yang
telah ditetapkan oleh pihak organisasi. Dalam tahap planning PR
Trans TV
dengan divisi lain yang bersangkutan mendiskusikan
program-program yang
disusun dalam rapat kerja internal perusahaan.
-
69
Melalui tahapan ini komunitas dibentuk dengan harapan dapat
memenuhi
segala perencanaan strategi dan tujuan yang sudah direncanakan
dengan baik.
Reputasi perusahaan lebih mudah terjaga ketika banyak pihak
memiliki
keterikatan emosi yang positif dengan perusahaan (R.F Sylvia dan
A Widodo
2009:34). Pada tahap ini, pihak Marketing PR Trans TV merancang
program-
program kegiatan sesuai dengan kepentingan publik yang
melibatkan komunitas
Transmania, baik internal maupun eksternal semuanya menjadi
suatu perencanaan
yang telah dibicarakan pada saat rapat kerja internal.
Marketing PR Trans TV melihat bahwa, menjaring target pemirsa
muda
Transmania dengan membuat program secara intens dan terus
mengadakan
kegiatan-kegiatan positif bagi komunitas otomatis hal ini akan
menumbuhkan
loyalitas anggota komunitas terhadap Trans TV, dengan
kegiatan-kegiatan ini
setiap anggota akan terbentuk keterikatan emosi, yakni perasaan
peduli dan rasa
kekeluargaan terhadap anggota komunitas dan perusahaan.
Marketing public
relations memiliki dua fungsi utama yaitu brand image dan CSR.
Dalam hal ini,
selain itu strategi-strategi yang dapat kita lihat melalui
setiap program dan
tindakan nyata yang dilakukan Transmania sebagai wujud
kepedulian sosial antar
sesama masyarakat, misalnya bakti sosial dan bakti lingkungan
sebagai wujud
program CSR Marketing PR Trans TV.
Dalam sebuah komunitas konflik sudah menjadi hal yang biasa
terjadi,
begitu juga dalam komunitas Transmania, hal ini seperti yang
telah dijelaskan
oleh Hadityo dalam wawancara melalui email, May 2, 2012 at 2:46
PM :
“Konflik yang paling sering terjadi hanya faktor komunikasi
saja, konflik tidak sering, namun terkadang muncul, konflik timbul
karena kurangnya koordinasi dan komunikasi antara sesama Transmania
sehingga menjadi penghambat. Solusinya adalah konflik yang terjadi
akan segera dibahas dalam kegiatan sharing session di acara
gathering maupun internal meeting anggota Transmania untuk mencari
solusi yang tepat dan segera”.
Jadi ketika terjadi konflik antara anggota dengan anggota maupun
anggota
dengan pembina, pemecahan masalah dilakukan bersama-sama dengan
tidak
memihak kepada siapa yang benar maupun siapa yang salah dengan
cara yang
-
70
efektif dan mengkomunikasikan seluruh hal-hal yang menjadi
pemicu terjadinya
konflik. Dalam komunitas ini terdapat penasehat dan pembina yang
menjadi figur
utama bagi anggota didalam komunitas. Penasehat yang merupakan
kepala Dept.
marketing PR Trans TV dan pembina dari unit community
development
mensupport sepenuhnya seluruh kegiatan dan bertanggung jawab
atas semua yang
menjadi kebutuhan dari rangkaian kegiatan komunitas
Transmania.
Perencanaan program kerja dalam membentuk komunitas juga tidak
lepas
dari syarat-syarat dalam pengrekrutan anggota komunitas
Transmania. Untuk
menjadi anggota Transmania tidaklah sulit, Hadityo dalam
wawancara melalui
email, May 2, 2012 at 2:46 PM menjelaskan tentang syarat untuk
menjadi anggota
Transmania :
Cara merekrut anggota komunitas kami bagi menjadi 2 jenis,
melalui online dengan cara join di milis / yahoogroups transmania,
like fans page facebook transmania atau follow twitter transmania.
Untuk offline dengan cara memberikan formulir pendaftaran di
event-event yang dibuat oleh Transmania maupun dari pihak lain yang
bekerjasama dengan komunitas Transmania. Dahulu syarat untuk
menjadi anggota Transmania terbuka untuk masyarakat umum dengan
beragam usia, saat ini sejak tahun 2011 kami fokus hanya merekrut
mahasiswa dengan usia maksimal 23 tahun. Dalam komunitas ini juga
tidak diberlakukan aturan yang formal, hanya saja aturan akan tetap
diberlakukan ketika anggota terlibat dalam perkelahian, pencurian,
dsb. Hal ini akan menimbulkan kurangnya rasa nyaman anggota yang
lain dan mengurangi rasa saling menghargai antar anggota didalam
komunitas.
Dalam hal ini, seperti apa yang diungkapkan oleh Wolton
Dominique
(2007:315) bahwa komunitas adalah “kelompok sosial yang ditandai
dengan
tindakan hidup bersama, memiliki kepentingan dan tujuan
bersama”. Pemikiran
tentang komunitas menyiratkan berkumpulnya tujuan demi
kemakmuran bersama,
eksistensi norma-norma dan bentuk solidaritas tertentu pada
anggota-anggotanya.
Dalam kasus penelitian ini, komunitas Transmania merupakan
sekelompok anak
muda yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama, faktor-faktor
inilah yang
menjadikan komunitas ini semakin kuat dengan ditambahnya
dukungan penuh
dari Trans TV yang merangkul dan bertanggung jawab atas segala
kebutuhan
yang dilakukan oleh Transmania.
-
71
5.2.3 Communication and Action (Komunikasi dan Pelaksanaan)
Tahapan ini, adalah bagaimana marketing public relations
mampu
menjelaskan dan sekaligus mendramatisirkan informasi mengenai
‘pelaksanaan’
yang akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan-pesan yang
efektif untuk
mempengaruhi opini publik atau pihak lain yang dianggap penting,
berpotensi
dalam upaya memberikan dukungan penuh. Dalam merencanakan
program,
marketing public relations Trans TV juga berkomunikasi dengan
komunitas
Transmania antara lain dengan melakukan kopdar / gathering.
Keberhasilan pelaksanaan program ditentukan oleh kerjasama yang
baik
antara PR Trans TV dengan Transmania, tidak hanya itu saja
tetapi faktor
komunikasi juga sangat menentukan keberhasilan suatu program.
Marketing
public relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus,
komunikasi timbal
balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam
fungsinya,
komunikasi itu sentral. Media yang digunakan PR Trans TV dalam
penyampaian
informasi kepada anggota komunitas mengenai program yang akan
dilaksanakan
yaitu melalui media On Line dan menggunakan alat komunikasi
seperti Telepon
seluler dan telepon biasa.
Dalam tahap ini, pentingnya peranan PR Trans TV dalam
mempersuasif
pesan untuk mempengaruhi opini publik (komunitas Transmania)
dalam upaya
memberikan dukungan penuh melalui kegiatan-kegiatan eksternal
dari perusahaan
yang melibatkan komunitas, misalnya nonton bareng studio Trans
TV, syuting off-
air dan on-air, dsb. Faktor komunikasi menjadi modal utama yang
harus dimiliki
seorang professional PR. Kegiatan eksternal dari Trans TV ini
melibatkan anggota
komunitas untuk ikut serta membantu terlaksananya sebuah acara
sehingga kita
bisa lihat tingkat keloyalan komunitas terhadap Trans TV yang
sangat besar.
Hal ini berkaitan erat dengan penelitian terdahulu, menggunakan
metode
kuantitatif, penelitian oleh Boandra Maulady, mahasiswi angkatan
2008 jurusan
marketing communication, universitas Binus Jakarta mengangkat
topik “Pengaruh
Community Development PR Trans TV dalam meningkatkan kesadaran
merek
-
72
terhadap Trans TV”. Ada keterkaitan yang erat dengan penelitian
peneliti, akan
tetapi Boandra mengukur seberapa jauh pengaruh community
development dalam
meningkatkan brand awareness terhadap Trans TV. Komunikasi yang
terjadi
pada saat penelitian tidak mendalam karena Boandra tidak
melakukan wawancara
mendalam untuk mengukur tingkat kesadaran merek anggota
Transmania,
Boandra menyebar kuisioner kepada 75 peserta komunitas
Transmania pada saat
kegiatan Transmania Broadcasting Camp 2012 berlangsung,
sedangkan penelitian
peneliti adalah penelitian secara mendalam dengan melakukan
interaksi langsung
pada seluruh anggota Transmania yang aktif terlibat dalam
program kegiatan
komunitas tahunan ini.
De Vito (1997:340) menggambarkan komunikasi dalam komunitas
adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam komunitas
tersebut baik
formal maupun informal. Transmania memiliki pertemuan formal
maupun
informal, pertemuan informal lebih sering diadakan atas dasar
kesepakatan
anggota tanpa ada keterlibatan langsung team Marketing PR. Hal
ini seperti yang
dinyatakan oleh Septian Ganjar Kusuma dalam wawancara 24 April
2012. Septian
selaku anggota yang aktif selama 3 tahun di Transmania
mengatakan bahwa :
“Kita sebagai anggota Transmania perwakilan Jakarta yang menjadi
pusat dari komunitas ini dibentuk berencana akan mengumpulkan dana
pada pertemuan yang diadakan setiap akhir pekan guna dipakai untuk
mengunjungi komunitas yang berada disekitar Jabodetabek. Hal ini
bertujuan agar komunitas Transmania nilai-nilai kekeluargaan dalam
komunitas tetap terjaga dan tetap kompak dan akan menjadi komunitas
yang terus hidup dengan mengadakan program - program kegiatan yang
pada akhirnya akan meningkatkan keloyalan anggota terhadap Trans
TV”.
De vito menggambarkan situasi ini sebagai tujuan komunikasi
yang
bertujuan untuk saling berhubungan yang menjadi motifasi paling
kuat bagi
individu untuk menjalin hubungan dengan orang lain, perasaan
ingin merasa
nyaman, disayangi dan dicintai oleh orang lain. Hal ini
menunjukan harapan dan
keinginan setiap anggota untuk menjadikan Transmania sebagai
salah satu wadah
dimana anak muda dapat berkumpul, mengembangkan potensi-potensi
dibidang
-
73
broadcasting, public relations dan dapat menumbuhkan ikatan
kekeluargaan yang
saling peduli dan pada akhirnya akan loyal terhadap
perusahaan.
5.2.4 Evaluating (Penilaian)
Pada langkah ini, pihak marketing public relations mengadakan
penilaian
(evaluasi) terhadap hasil-hasil dari riset dan hingga
perencanaan program kerja
(aktivitas PR), serta efektivitas dari proses manajemen dan
bentuk atau model
komunikasi yang dipergunakan. Tahapan program kerja PR yang
terakhir adalah
melakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan cara survey
setiap 6 bulan
sekali setelah program dilaksanakan. Hal ini seperti yang
dikatakan Sulistyo Hadi
dalam wawancara via handphone, 3 Juni 2012 menjelaskan bahwa
:
Hasil survey dikaji dan didiskusikan pada rapat kerja internal
PR Trans TV. Bagi Transmania, evaluasi dilakukan saat gathering
dengan PR Trans TV. Melalui strategi yang digunakan PR Trans TV,
pelaksanaan program Transmania (Brand Community) menjadi
terstruktur dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
perusahaan dalam hal meningkatkan brand loyalty komunitas terhadap
Trans TV.
Tahapan program kerja marketing public relations Trans TV dari
awal
sampai pada tahap evaluasi telah dilakukan dengan baik, sebagai
hasil dapat
dilihat dari setiap program kegiatan yang berjalan dengan baik
sesuai dengan
tujuan awal perusahaan dalam membangun brand loyalty Transmania
sebagai
strategi PR Trans TV. Dari hasil perolehan data peneliti
mengenai program yang
paling menarik yang dapat membangun loyalitas adalah kegiatan
Jambore
Transmania yang diadakan setiap tahunnya. Kegiatan jambore ini
memiliki nilai-
nilai positif yang belum tentu didapat dari komunitas
lainnya.
5.3 Membangun Brand Loyalty melalui Program Unggulan
Transmania
Kertajaya Hermawan (2008:16) menggambarkan komunitas adalah
sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari
yang seharusnya.
Transmania memiliki banyak program kegiatan baik kegiatan
eksternal maupun
internal yang mendapatkan dukungan penuh oleh Trans TV sebagai
perusahaan.
Salah satunya adalah kegiatan tahunan Transmania Broadcasting
Camp (Jambore
-
74
Transmania). Berdasarkan wawancara melalui email, 3 Juni 2012 at
4:37 AM
dengan Sulityo Hadi selaku pembina komunitas Transmania,
menjelaskan bahwa :
“Setiap program yang kami lakukan memiliki karakteristik peminat
yang berbeda-beda, namun khusus untuk kegiatan Jambore Transmania
merupakan satu kegiatan tahunan Komunitas Transmania yang selalu
ditunggu-tunggu dan menjadi kenangan mendalam bagi pesertanya
karena kegiatan ini bukan hanya bersifat edukatif namun juga dibuat
untuk mempertebal kebersamaan, kekeluargaan dan persahabatan
diantara sesama pemirsa Trans TV. Setelah program Jambore
Transmania ini berakhir, pesertanya rata-rata menjadi anggota
komunitas Transmania aktif dan loyal.
Dalam bagian ini, peneliti mengambil satu kegiatan tahunan dari
program
jambore Transmania yang telah dilakukan selama 3 tahun
berturut-turut. Setiap
program kegiatan yang dilakukan oleh Transmania dapat
meningkatkan loyalitas
akan tetapi kegiatan Jambore Transmania ini merupakan program
unggulan yang
paling menonjol dan dapat membangun loyalitas anggota terhadap
Trans TV.
Dalam kegiatan ini peneliti ikut terlibat langsung menjadi
peserta TBC 2012.
Manfaat yang didapatkan adalah bekal ilmu yang sangat berarti,
antara
lain adalah pengetahuan tentang dunia Public Relations dalam
industri penyiaran
dan ilmu-ilmu broadcasting. Peneliti mengambil kegiatan Jambore
ketiga yang
mengambil tema Transmania Broadcasting Camp 2012 dengan tagline
Muda,
Kreatif, Mandiri. Melalui pengamatan langsung dilapangan dan
wawancara
kepada key informan, kegiatan ini merupakan program Marketing PR
Trans TV
dengan Transmania yang paling membangun brand loyalty.
-
75
5.3.1 Transmania Broadcasting Camp 2012 (TBC 2012)
Transmania Broadcasting Camp merupakan salah satu kegiatan
tahunan
dari komunitas Transmania untuk berkumpul dan belajar tentang
dunia
pertelevisian dan public relations dari para praktisi Trans TV.
Diadakan selama 2
hari pada tanggal 21 sampai 22 April 2012 di Jakarta dengan
konsep edutainment
dan fun learning sehingga tercipta rasa kebersamaan yang kuat
diantara peserta.
Awalnya kegiatan ini bernama Jambore Transmania dengan konsep
national
community gathering.
Gambar 5.2
Desain Banner Transmania Broadcasting Camp 2012
Sumber : Comdev – MPR Trans TV
Transmania Muda, Kreatif & Mandiri. Itulah kata-kata yang
muncul saat
melihat keceriaan, semangat dan tingkah laku peserta Transmania
dari berbagai
kota saat berkumpul didepan kantor Trans TV. Keseruan sudah
mulai terlihat saat
semuanya berteriak semangat seperti tagline kita bersama “ Muda,
Kreatif
Mandiri.” Dengan tagline Muda, Kreatif dan Mandiri tentunya
semangat dari para
Transmania bukan hanya sekedar sebagai pemirsa yang alay dan
hanya sebagai
follower saja, namun dibalik itu semangat dari teman-teman
Transmania didasari
juga dengan kemampuan dan pengalaman secara individu juga.
-
76
Melalui wawancara dengan Sulistyo Hadi selaku Comdev MKT PR
Trans
TV dan pembina Transmania, peneliti memperoleh gambaran secara
singkat
mengenai kegiatan Transmania Broadcasting Camp 2012 :
”Dalam kegiatan Transmania Broadcasting Camp tahun 2012, peserta
kami dibatasi hanya 100 orang dan diseleksi dari 6 kota di
Indonesia. Tahun 2012 merupakan tahun ke tiga, dengan jumlah
pendaftar yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Tahun 2012
jumlah pendaftar 1.972 mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia.
Hambatan yang terjadi adalah karena dana yang dibutuhkan cukup
besar sehingga sampai saat ini kuota peserta hanya 100 orang,
inginnya lebih banyak lagi anggota Transmania dari berbagai kota di
Indonesia dapat bertemu dan berkumpul di Transmania Broadcasting
Camp 2013. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan
industri pertelevisian di Indonesia, khususnya Trans TV dengan cara
kreatif dan menarik.” (May 2, 2012 at 2:46 PM).
Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa program tahunan
Jambore
Transmania merupakan program unggulan yang dapat membangun
loyalitas
anggota Transmania terhadap Trans TV.
Gambar 5.3
Transmania Broadcasting Camp 2012 – Gedung Trans TV
Sumber : Data Primer, 2012
Acara hari pertama dibuka dengan ceremonial foto bersama pada
pukul
09.00 pagi yang dilakukan didepan gedung Trans TV dengan para
peserta TBC
2012 dan seluruh divisi Trans TV yang ikut terlibat dalam
kegiatan ini. Foto
bersama dilakukan sekaligus pelepasan balon ke udara sebagai
tanda bahwa acara
-
77
resmi dibuka. Kemudian dengan semangat Sulistyo Hadi (ComDev)
membuka
acara dan memperkenalkan seluruh panitia. Setiap peserta yang
ikut merupakan
perwakilan komunitas yang tergabung dari enam kota besar di
Indonesia.
Gambar 5.4
Transmania Broadcasting Camp 2012
Sumber : Data Primer, 2012
Gambar 5.5
Sharing dan diskusi oleh Hadiansyah Lubis
Sumber : Data Primer, 2012
-
78
Gambar 5.6
Perkenalan Team Marketing PR Trans TV Oleh Hadiansyah Lubis
(Marketing Public Relations Dept. Head)
Sumber : Data Primer, 2012
Sesi pertama adalah sharing dan diskusi, diisi oleh Bapak
Hadiansyah
Lubis selaku Kepala marketing public relations Trans TV, dimana
ia
mengenalkan Trans TV lebih dalam, ia menjelaskan bahwa Trans TV
lahir dalam
waktu yang relatif singkat dan berhasil menjadi salah satu
stasiun TV terkemuka
setelah awal kelahiranya di tanggal 10 November 2001.
Dilanjutkan dengan
perkenalan seluruh team marketing public relations Trans TV oleh
Bapak
Hadiansyah Lubis.
Sesi selanjutnya ada Social Media Class yang diisi oleh Mbak
Swibisarto yang lebih dikenal dalam dunia Kaskuser, ia
mengajarkan betapa
pentingnya sebuah komunitas dalam eksistensi yang disatukan
dalam sebuah visi
dan misi, menariknya ia menjelaskan dengan informasi yang up to
date bahwa
generasi jaman sekarang merupakan generasi yang telah “melek”
akan teknologi
terutama Social Media oleh karena itu ia menerangkan pula
bagaimana cara
memberikan personal branding yang baik.
-
79
Gambar 5.7
Social Media Class oleh Mbak Swibisarto
Sumber : Data Primer, 2012
Gambar 5.8
Creative Presenting Class By News Trans TV
Sumber : Data Primer, 2012
Sesi selanjutnya adalah kelas Programming (TV Industry),
Creative News
Presenting, Creative Video & Online Journalist yang diisi
oleh para praktisi dan
orang yang berkompeten dalam bidangnya, kemudian untuk menutup
kegiatan
-
80
dihari pertama, kelas ditutup dengan berfoto bersama dan
berjalan mengelilingi
dua studio Trans TV Jakarta.
Hari kedua merupakan hari yang tak kalah dinantikan oleh para
peserta,
karena selain bertempat di TMII, pada hari tersebut peserta yang
telah terbagi
dalam tim wajib untuk melakukan liputan kreatif di
anjungan-anjungan nusantara.
Selain itu pada hari kedua tanggal 22 April 2012 yang juga
bertepatan dengan hari
Bumi, para peserta Transmania tidak ingin melewati moment
puncak, yaitu sesi
jelajah nusantara atau menjelajahi pos-pos anjungan TMII dari
berbagai daerah di
Indonesia. Aksi yang lakukan adalah menjelajah masing-masing 3
kota dengan
berjalan kaki dan tampak seluruh peserta tidak ada yang
menggunakan bantuan
kendaraan umum yang dapat disewa dan tersedia di TMII, hal ini
mungkin sesuai
dengan apa yang diharapakan bersama, yaitu selain lebih sehat
dengan berjalan
kaki berarti telah mendukung bumi dengan mengurangi polusi yang
ada. Dalam
proses pembuatan aksi kreatif, tim kami membuat video reportase
yang
bertemakan tentang kegiatan kami yang mendukung lingkungan dan
membangun
awareness masyarakat khususnya anak muda agar lebih mencintai
bumi.
Gambar 5.9
Foto bersama team “Dia.Loe.Gue” (TMII Jakarta)
Sumber : Data Primer, 2012
-
81
Sebagai penutupan, panitia memberikan apresiasi para peserta
dengan
menunjuk sepasang peserta sebagai ikon King and Queen of
Transmania
Broadcasting Camp 2012, maka terpilihlah @Miftahul_ozzaq dari
team
Dia.Loe.Gue dan @Chikaelten dari team Showimah, sebagai Dewa dan
Dewi
Transmania Broadcasting Camp 2012. Selanjutnya acara diakhiri
dengan ucapan
terima kasih dari Mbak Sherley R Crizal – MKT PR dan ketua
panitia kegiatan
TBC 2012, dilanjutkan foto bersama dan tos sambil meneriakan
Transmania
muda, kreatif, mandiri. Melaui wawancara langsung dengan salah
satu peserta
Transmania Broadcasting Camp 2012, Yudha Heka 22 April 2012
tentang
kegiatan Transmania Broadcasting Camp 2012 menceritakan bahwa
:
Beruntung bagi saya menjadi salah satu delegasi dari 100 peserta
dari 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya
dan Palembang. Tidak terasa dua hari kami telah lewati Transmania
Broadcasting Program 2012 ini, tidak hanya menambah wawasan tentang
dunia broadcasting, tapi ini sebuah kesempatan berharga bagi saya
untuk bisa mengaplikasikan apa yang saya miliki yaitu ilmu dan
pergaulan yang lebih luas, meskipun banyak yang bukan dari latar
belakang pendidikan komunikasi atau bidang penyiaran tetapi acara
ini sangat bermanfaat untuk siapapun yang ingin meningkatkan
kualitas pribadi. Pengalaman berharga yang tidak bisa dilupakan
bagaimana sebuah kekeluargaan terbentuk dari berbagai perbedaan
latar belakang dan pemikiran, bagi saya kegiatan positif ini tidak
cukup berhenti sampai disini tapi akan terus diaplikasikan dan
dikembangkan.
Jambore Transmania merupakan sebuah kesempatan berharga bagi
anak
muda untuk dapat mengaplikasikan apa yang dimiliki, antara lain
adalah ilmu dan
relasi yang lebih luas, meskipun banyak yang bukan berasal dari
latar belakang
pendidikan komunikasi atau bidang penyiaran tetapi acara ini
sangat bermanfaat
untuk siapapun yang ingin meningkatkan kualitas pribadi. Bagi
peneliti kegiatan
fun dan edukatif dengan dukungan Trans TV akan melahirkan
semangat jiwa
muda setiap anggota Transmania yang memiliki rasa kekeluargaan,
saling
memiliki, menyayangi, peduli antar sesama anggota komunitas,
semuanya dapat
dilihat melalui program Jambore Transmania ini.
-
82
Komunitas adalah salah satu bentuk organisasi yang liquid atau
tidak
terlalu mengikat, mereka dipersatukan oleh satu kesamaan minat
atau hobby.
Anggota komunitas bisa dengan mudah bergabung namun bisa juga
dengan
mudah pergi. Karena itu diperlukan upaya dan strategi agar
anggota tetap loyal
terhadap komunitasnya. Salah satunya yaitu menumbuhkan rasa
kekeluargaan,
kebersamaan dan solidaritas diantara sesama anggota melalui
kegiatan-kegiatan
yang memiliki nilai-nilai edukatif dan positif. Dalam komunitas
Transmania,
salah satunya adalah kegiatan tahunan Jambore Transmania. Wolton
Dominique
(2007:315) menjelaskan tentang komunitas adalah “kelompok sosial
yang ditandai
dengan tindakan hidup bersama, memiliki kepentingan dan tujuan
bersama”.
Pemikiran tentang komunitas menyiratkan berkumpulnya tujuan
demi
kemakmuran bersama, eksistensi norma-norma dan bentuk
solidaritas tertentu
pada anggota-anggotanya. Komunitas yang didirikan oleh Marketing
Public
Relations Trans TV ini bukan hanya sekedar komunitas untuk
bersenang-senang
yang dilakukan oleh anak muda, melainkan komunitas dimana kita
mendapatkan
informasi dan pengalaman yang berhubungan dengan dunia
broadcasting, namun
bukan hanya itu saja pengalaman-pengalaman dilapangan juga
banyak
diperkenalkan saat kegiatan transmania broadcasting camp 2012
berlangsung.
Gambaran diatas merupakan fakta dimana Marketing PR Trans TV,
divisi
Community Development melalui brand image dan program CSR
memiliki
strategi-strategi yang menarik dalam menjaring anggota komunitas
Transmania
yang loyal. Seluruh program kegiatan yang dirancang merupakan
strategi yang
bertujuan untuk menyatukan individu-individu anggota komunitas
untuk menjadi
satu komunitas yang bermanfaat bagi lingkungan baik didalam
maupun diluar
perusahaan.
Dalam penelitian Boandra Maulady (2008), brand community
berpengaruh
dalam meningkatkan kesadaran merek terhadap Trans TV. Hal
tersebut dibuktikan
juga oleh hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa brand
community adalah
salah satu strategi yang dapat membangun brand loyalty anggota
komunitas
-
83
Transmania, dengan dukungan perusahaan dan kegiatan-kegiatannya
komunitas
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas
setiap anggota
komunitas. Melalui Transmania sebagai brand community, peranan
marketing PR
Trans TV dianalisa dengan menggunakan teori Kotler yaitu teori
PENCILS yang
meliputi Publications, Event, News, Community, Involvement,
Inform/Image,
Lobbying dan Social Responsibility. hal ini berbeda dengan
penelitian ini karena
peneliti menganalisa kasus dengan melihat dari empat tahapan
yang telah
dilakukan oleh marketing PR Trans TV dimulai dari tahap riset,
perencanaan,
komunikasi, pelaksanaan, dan yang terakhir adalah evaluasi.
Hasil ini menunjukan
ada perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
oleh Desrina
Rahmi.
Berdasarkan hasil analisa menunjukan bahwa setiap program
unggulan
sangat mempengaruhi loyalitas merek setiap anggota dalam suatu
komunitas,
dalam penelitian ini menunjukan bahwa setiap program unggulan,
salah satunya
adalah Jambore Transmania dapat membangun loyalitas setiap
anggota komunitas
Transmania terhadap perusahaan dan juga program tayangannya.
Berbeda dengan
penelitian sebelumnya oleh Vincentia (2011), dengan melihat
seberapa besar
keinginan anggota komunitas untuk menjadi duta merek melalui
aktifitas
komunitas. Dalam hal ini anggota komunitas bertujuan untuk
menjadi duta merek
(brand ambassador) melalui seluruh kegiatan yang dilakukan akan
tetapi tidak
sampai pada tahap bagaimana loyalitas anggota komunitas dapat
dibangun
sehingga dukungan perusahaan dan strategi-strategi yang
dijalankan dapat
berjalan dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari tanggung
jawab community
development marketing PR yang konsisten dalam menangani setiap
konflik atau
terlibat dalam pertemuan dengan anggota komunitas. Konsistensi
dan tanggung
jawab ini adalah salah satu faktor untuk meningkatkan kehidupan
jangka panjang
komunitas dan terus membangun loyalitas anggota Transmania
melalui setiap
program-programn kegiatannya.
-
84
Berdasarkan hasil analisa peneliti menunjukan bahwa Transmania
(brand
community) sebagai salah satu strategi marketing PR dengan
dukungan
perusahaan untuk terus mensupport seluruh program kegiatan
Transmania akan
meningkatkan loyalitas (brand loyalty) anggota komunitas
terhadap Trans TV
sebagai perusahaan dan secara otomatis juga akan membangun
loyalitas pemirsa
setia terhadap program-program tayangan Trans TV. Loyalitas yang
dibangun
melalui setiap program kegiatan tidak merupakan loyalitas secara
sempit namun
cakupannya meliputi bagaimana setiap anggota Transmania
menjadikan Trans TV
sebagai pilihan pertama dalam hal memilih stasiun televisi dan
menonton setiap
program acaranya. Loyalitas yang dibangun juga merupakan
loyalitas yang
terlihat dalam menjalin persahabatan, pengalaman dunia
broadcasting dan rasa
kekeluargaan yang luar biasa terjadi diantara segenap anggota
komunitas
Transmania. Semakin tinggi loyalitas anggota maka semakin tinggi
loyalitas
merek terhadap Transmania dan Trans TV.