11/17/2015 1 SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE ASISTENSIAN HISTOLOGI BLOK SISTEM SARAF Stefanus Erdana Putra Dan Segenap Asisten 2013 Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Selasa, 17 November 2015 “Boys, be ambitious! Be ambitious not for money or for selfish aggrandizement, not for that evanescent thing which men call fame. Be ambitious for the attainment of all that a man ought to be.” -non scholae sed vitae discimus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11/17/2015
1
SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE ASISTENSIAN HISTOLOGI BLOK SISTEM SARAF
Stefanus Erdana Putra
Dan Segenap Asisten 2013
Laboratorium Histologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Selasa, 17 November 2015
“Boys, be ambitious! Be ambitious not for money or for selfish aggrandizement, not for that evanescent thing which men call fame. Be ambitious for the attainment of
all that a man ought to be.”
-non scholae sed vitae discimus
11/17/2015
2
BIG THANKS TO YOU ALL 191 OF CALVARIA
11/17/2015
3
Sistem Saraf
Sistem saraf pusat (SSP) pusat perintah,
pengolahan dan integrasi informasi:
– otak,
– medula spinalis
Sistem saraf tepi (SST) menerima & proyeksi
informasi, perantara sejumlah refleks :
– saraf kranial,
– saraf spinal dan saraf perifer penghantar impuls ke
dan dari SSP (motorik dan sensorik),
– ganglia saraf (sekelompok kecil sel saraf di luar SSP)
BADAN SEL Inklusiones a. Pigmen : - Melanin : coklat tua/hitam terdapat pada : -substansia nigra -nukleus dorsalis vagus -ganglion simpatis -ganglion spinalis - Lipofuhsin : coklat kekuningan hasil metabolisme abnormal (residu tidak tercerna
oleh lisosom) semakin tua semakin bertambah b. Lipid - Berupa tetes lemak - Hasil metabolisme abnormal c. Glikogen : Terdapat pada neuron embrional & pleksus khoroideus d. Besi : - granula - dewasa lebih banyak daripada anak - terdapat pada : substansia nigra & globus palidus
Dalam SSP :
– Badan sel saraf hanya di substansia grisea
(gray matter)
– Prosessus neuron substansia alba (white
matter)
Dalam SST :
– Badan sel saraf dalam ganglia dan beberapa
area sensorik, contoh : mukosa olfaktorius
– Prosessus neuron dalam serabut saraf
11/17/2015
11
NISSL BODIES DAN NEUROFIBRIL
Parkinson Disease
11/17/2015
12
JULURAN SEL
1. Neurit / akson :
- Jumlah 1
- Panjang
- Tidak bercabang
- Membawa rangsang
meninggalkan badan sel.
- Dapat juga menerima
informasi dari neuron lain
memodifikasi transmisi
potensial aksi ke neuron ybs.
2. Dendrit :
- Sifat kebalikan
- Menerima stimulus dari
lingkungan, sel epitel sensorik,
neuron lain
11/17/2015
13
NEURIT (=AKSON)
- Juluran panjang
- Pangkal akson : - Axon Hillock (= conus implantasi) muncul dari
perikarion
- Bentuk kerucut
- Aksoplasma :
- dinding/ membran plasma : aksolemma
- neurofibril saling sejajar, SER, mitokondria, mikrotubulus
– Mensekresikan molekul metabolik dan faktor pengatur aktivitas
neuron
– Bila SSP cedera astrosit berproliferasi membentuk jaringan parut
(sering mengganggu regenerasi neuron)
– Mendukung pergerakan dan lokasi dari proses diferensiasi neuron
pada SSP yang sedang berkembang
– Membantu proses yang berhubungan dengan sinapsis di SSP,
mempengaruhi pembentukan, fungsi, dan plastisitas dari struktur ini.
– Membentuk lapisan barrier dari proses perluasan, yang disebut
glial limiting membran, yang melekatkan lapisan meninges pada
permukaan luar SSP.
Astrosit berkomunikasi melalui taut celah (gap junction), agar informasi
dapat sampai ke tempat yang jauh
Prosessus semua astrosit diperkuat berkas filamen intermedia, yang
terdiri atas protein asam glia berfibril (GFAP) marker unik bagi
astrosit, penanda dan sumber utama tumor otak astrositoma
Alzheimer Disease
11/17/2015
27
OLIGODENDROGLIA
- Ukuran lebih kecil
- Prosesus protoplasmatis lebih
sedikit
- Menempel pada dinding
pembuluh darah : perivaskuler
satelit
- Terdapat dominan pada
substansia alba (SSP) putih
karena konsentrasi lipid pada
selubung membran yang
dibungkus
- Membentuk selubung mielin dan
merupakan insulator listrik
neuron SSP
- Tidak tampak pada pulasan
mikroskop cahaya rutin inti
bundar terkondensasi dan
sitoplasma tidak terpulas
MIKROGLIA
MIKROGLIA = mesoglia / sel Hortega
Sel kecil berbentuk ireguler, lebih sedikit daripada
oligodendroglia dan astrosit tersebar merata di substansia
alba dan substansia grisea
Berasal dari mesoderm (monosit), BUKAN tubus neuralis
embrionik
Bermigrasi melalui neuropil analisis jaringan rusak dan
invasi mikroorganisme sekresi sitokin imunoregulatorik dan
mekanisme imunitas utama pada SSP
Dalam keadaan ada patogen sel Rod, prosessus berkerut,
gerak amoeboid dan fagositosis bekerja sebagai APC
KHAS : inti sel pada HE rutin struktur memanjang dan
padat, sementara neuroglia lain cenderung sferis dan pucat
11/17/2015
28
Multiple Sclerosis
Proses fagositosis diperantarai reseptor dan
aktivitas lisosom
Demensia Kompleks AIDS
Etiologi : Infeksi HIV-1 pada SSP
menginfeksi mikroglia
Mikroglia mengeluarkan sitokin pro inflamasi seperti IL-1 dan TNF-α justru malah
mengaktifkan dan meningkatkan replikasi
HIV dalam mikroglia
11/17/2015
29
SEL EPENDIM
SEL EPENDIM
Bentuk kuboid atau kolumner rendah
Tersusun epiteloid; mirip epitel tapi TANPA lamina
basal
Membatasi ventrikel otak dan canalis sentralis
medula spinalis
Pada lokasi SSP tertentu, ujung apikal sel
ependim memiliki – silia mempermudah pergerakan LCS
– mikrovili panjang proses absorpsi LCS
Sel Schwann (Neurolemmosit)
Berasal dari krista neuralis embrionik
Hanya ditemukan pada SST
Memiliki interaksi trofik dengan akson
memungkinkan mielinisasi seperti peran
oligodendroglia pada SSP
Satu sel Schwann membentuk selubung
mielin di sekeliling satu segmen sebuah
akson (bd. kemampuan oligodendroglia
yang dapat bercabang dan meliputi bagian
lebih dari satu segmen akson)
11/17/2015
30
Sel Satelit Ganglia
Berasal dari krista neuralis embrionik
Membentuk lapisan penutup di atas badan
sel neuron besar pada ganglia SST.
Memainkan peran trofik atau penyangga
neuron yang bersangkutan
11/17/2015
31
SISTEM SARAF PUSAT
CEREBRUM
Substansia griscea :
- Membentuk korteks cerebri
- Berwarna kelabu disusun : sel bodi, dendrit,
awal neurit tak bermielin, astrosit, dan mikroglia
- Daerah terbentuknya sinaps
11/17/2015
32
- Lapisan korteks cerebri :
a. Stratum molekulare (fleksiformis)
neuroglia, serabut saraf bermielin, sel horizontal, sel granula
b. Stratum granulosum eksternum
sel piramidal kecil dengan dendrit masuk ke stratum
molekulare
c. Stratum piramidale eksternum
sel piramidal ukuran medium (luar), sel piramidal ukuran besar
(dalam)
d. Stratum granulosum internum
sel kecil multipoler (stelat) dengan akson pendek
e. Stratum piramidale internum (ganglionare)
sel piramidal besar (sel Betz), sel poligonal/ triangular (sel
Martinotti)
f. Stratum multiformis (fusiformis/ polimorfi)
sel fusiform tak teratur, sel triangular
CEREBRUM
Substansia Alba
- Disebut medula
- Serabut saraf bermielin dan oligodendroglia
sebagai komponen utama
- Tidak mengandung perikarion, tetapi mengandung
mikroglia
- Berwarna putih
- Agregat badan sel neuron yang membentuk pulau
substansia grisea yang terbenam dalam
substansia alba disebut nuclei
11/17/2015
33
CEREBELLUM
Substansia Griscea
- Membentuk korteks cerebelli
- Terdiri atas 3 lapisan
a. Stratum molekulare :
- sel stelat kecil (luar)
- sel keranjang/ sel basket/
Korf cell (dalam)
b. Stratum ganglionare :
- sel Purkinye (sel botol)
c. Stratum granulosum :
sel granula besar & kecil
Substansia Alba
Membentuk medula cerebellum
Disusun serabut saraf bermielin
Serabut aferen :
- Mossy fibers serabut terbesar yang masuk ke dalam
korteks cerebellum dan bercabang seperti lumut
- Climbing fibers berjalan dari substansia alba menuju
korteks cerebellum (menuju ke sel Purkinje)
CEREBELLUM
11/17/2015
34
CEREBELLUM
MEDULA SPINALIS
11/17/2015
35
MEDULA SPINALIS
MEDULA SPINALIS
Substansia Griscea
- Di sebelah dalam
- Berbentuk huruf H : - kornu anterior neuron motorik
- kornu posterior neuron sensorik
- Di tengah terdapat suatu lubang kanalis sentralis :
- berkembang dari lumen tubus neuralis embrio
- dibatasi sel-sel Ependim
- tersusun epiteloid kolumner selapis
- berisi cairan cerebro spinal (LCS)
- Oleh kanalis sentralis, substansia grisea dibagi menjadi comissura grisea anterior et posterior
- Neuron medula spinalis berukuran besar dan multipolar, terutama neuron motorik di kornu anterior
- Pada regio lumbal dan torakal, antara cornu anterior dan posterior terdapat suatu serabut substansia grisea yang masuk ke dalam substansia alba formatio retikularis
11/17/2015
36
- Substansia gelatinosa sentralis :
- daerah bergranula di sekitar ependym
- disusun neuroglia
- Substansia gelatinosa Rolandi :
- pada kornu anterior, tampak jernih
- di luarnya tdp - zona spongiosa : - anyaman saraf bermyelin
- zona terminalis Lissauer : saraf bermyelin
berjalan longitudinal
Substansia Alba Medula Spinalis (terletak di pinggir)
- Funikulus dorsalis : belakang substansia griscea
- Funikulus ventro-lateralis :
- depan substansia griscea
- dibagi 2 oleh kornu anterior : - funikulus anterior
- funikulus lateralis
- Celah dalam pada permukaan depan : Fisura mediana anterior
- Celah dalam pada permukaan belakang : Septum medianum posterior
- Di kanan-kiri septum medianum posterior terdapat sulkus dorso-lateralis posterior
11/17/2015
37
MENING
- Merupakan bungkus SSP membran jaringan ikat antara tulang dan jaringan saraf
- Terdiri atas 3 lapisan :
a. Duramater :
- jaringan ikat fibroelastis padat, dilapisi selapis sel pipih di sebelah
dalam
- luar : lamina endostisialis melekat pada tulang, ikut membentuk periosteum tulang, banyak pembuluh darah dan
sel
- dalam : lamina Meningealis lebih tipis, epitel mesenkim (selapis gepeng)
- di sekitar medula spinalis, duramater dipisahkan dari periosteum
vertebra oleh ruang epidural berisi pleksus vena berdinding tipis
dan jaringan ikat areolar
- di sekitar kranium, duramater menyatu dengan periosteum
tengkorak
- ruang potensial ruang subdural yang sempit
b. Arakhnoid :
- jaringan ikat avaskuler tidak memiliki kapiler pemberi nutrisi, tetapi dilalui pembuluh darah besar
- memiliki dua komponen penting :
a. lapisan jaringan ikat yang berhubungan dengan duramater
b. sistem trabekula yang beranyaman seperti jala (mengandung fibroblas dan kolagen) yang bercabang – cabang dan berhubungan langsung dengan pia mater yang lebih dalam)
- ruang subarakhnoid berisi LCS dilapisi epitel mesenkim bantalan
hidrolik pelindung SSP dari trauma (seperti spons) berhubungan
dengan ventrikel – ventrikel otak
- di medula spinalis, hanya terdapat sedikit trabekula mudah
dibedakan antara arakhnoid dan pia mater
- di referensi lain : arakhnoid saling berhubungan dengan pia mater dan
sering dianggap sebagai membran tunggal pia-arakhnoid
- di beberapa tempat, arakhnoid menembus duramater membentuk
tonjolan ke dalam sinus venosus yang terisi darah tonjolan ini
berisi LCS dan dilapisi sel endotel vaskuler disebut villi
arachnoidales, fx : mengangkut LCS dari ruang subarakhnoid ke
dalam sinus venosus
11/17/2015
38
c. Piamater :
- sangat vaskuler, tersusun oleh jaringan ikat fibrous
- dilapisi epitel mesenkim
- melekat erat pada keseluruhan permukaan jaringan saraf,
tetapi tidak berhubungan langsung dengan sel maupun serabut saraf
- di antara serabut saraf dan pia mater selapis tipis prosessus
astrosit membentuk sawar fisik (untuk memisahkan jaringan
SSP dari LCS dalam rongga subarakhnoid)
- ruang perivaskuler terowongan berlapiskan pia mater di mana pembuluh darah menembus SSP
- pia mater hilang sebelum pembuluh darah bercabang menjadi
kapiler, tetapi kapiler tetap dilapisi sepenuhnya oleh
perpanjangan prosessus astrosit perivaskuler
11/17/2015
39
Sawar Darah Otak
Sawar fungsional pengatur masuknya zat tertentu dari
darah ke dalam jaringan saraf melindungi sifat
lingkungan mikro neuron
Komponen struktural utama : endotel kapiler sel
tersekat rapat, taut kedap (occluding junction) berkembang
baik, sedikit/ tidak terlihat adanya transitosis
Lamina basal kapiler di sebagian besar regio SSP dilapisi
kaki perivaskuler astrosit mengatur pasase molekul
dan ion dari darah ke otak
Tidak ditemukan pada : plexus choroideus (produksi LCS),
hipofisis posterior (produksi hormon), regio hipotalamus
tempat kadar komponen plasma dimonitor
Plexus Choroideus
Invagirisasi dinding ventrikel otak yang
melipat – lipat dengan banyak vili
Terdapat di atap ventrikel ketiga dan
keempat, di dinding kedua ventrikel
lateral, serta di semua regio dengan
lapisan ependim yang berhubungan
langsung dengan pia mater.
Setiap villus di plexus choroideus
mengandung selapis tipis pia mater
yang tervaskularisasi dengan baik dan
dilapisi sel ependimal kuboid
Fungsi : memindahkan air dari darah
dilepaskan dalam bentuk LCS
LCS mengisi penuh ventrikel otak,
canalis sentralis, rongga subarakhnoid,
dan rongga perivaskular
11/17/2015
40
LCS
Fungsi : metabolisme (penyedia ion bagi aktivitas neuronal
SSP) dan peredam goncangan mekanis
Tidak berwarna, densitas rendah, mengandung ion natrium,
kalium, dan klorida
Mengandung sangat sedikit protein
Sel hanya ada satu : limfosit jumlah sangat sedikit
Dihasilkan secara kontinu dan beredar melalui dinding villus
plexus choroideus masuk sirkulasi melalui ventrikel dan
canalis centralis masuk ruang subarakhnoid dan
perivaskuler villi arachnoidales menyediakan jalur utama
bagi absorpsi LCS dalam sirkulasi vena (tidak ada pembuluh
limfe di jaringan SSP)
Hydrocephalus
11/17/2015
41
“Since there is nothing so well worth having as friends, never lose a chance
to make them. The reward of friendship is itself. The man who hopes for
anything else does not understand what true friendship is.”
-non scholae sed vitae discimus
SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM ASISTENSIAN HISTOLOGI BLOK SISTEM SARAF
Stefanus Erdana Putra
Dan Segenap Asisten 2013
Laboratorium Histologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Selasa, 17 November 2015
11/17/2015
42
SISTEM SARAF TEPI
PENAMPANG BUJUR SARAF TEPI
11/17/2015
43
Penampang Lintang saraf tepi
SERABUT SARAF
- Merupakan kumpulan akson yang dikelilingi sel glia dan jaringan ikat
- Pembungkus akson :
a. Neurolemma (selubung Schwan) disusun oleh sel Schwan
b. Selubung myelin : - pada akson yang besar
- tersusun konsentris
- Pembungkus serabut saraf :
a. Endoneurium, melingkari akson
b. Perineurium, melingkari fasikulus
c. Epineurium, melingkari beberapa fasikulus
11/17/2015
44
SELUBUNG MYELIN
- Disusun : kolesterol, fosfolipid &
serebrosid
- Berasal dari dinding sel Schwan yang
tidak berdiferensiasi
- Tersusun berlamela
- Terputus pada jarak 0.08 - 1 mm
(nodus Ranvier)
- Tidak terdapat pada axon hillock
- Pada sediaan histologis akson
mengkerut tipis aksis silindris
- Dalam keadaan segar akson : mielin =
6 : 1
- Dengan pewarnaan asam osmiat :
- terdapat celah sempit yang
berjalan serong disebut
insisura Schmidt Laterman
untuk memungkinkan
gerakan transien sitoplasma
untuk pemeliharaan membran
Berfungsi melindungi akson dan mempertahankan
lingkungan mikro yang konstan bagi potensial aksi
Pada nodus Ranvier, akson hanya sebagian
ditutupi oleh prosessus interdigitating Sel
Schwann aksolemma terpapar ion dalam cairan
interstitial dan memiliki konsentrasi kanal gerbang
tegangan Na+ yang lebih tinggi menghasilkan
konduksi saltatory impuls saraf mengalami
pergerakan cepat dari satu nodus ke nodus lain
SELUBUNG MYELIN
11/17/2015
45
PEMBENTUKAN SELUBUNG MYELIN
1. Membran sel Schwan
melekuk mengelilingi
akson
2. Terbentuk mesakson
3. Akson & selubung
berbutar beberapa kali
4. Terbentuk selubung
berlamela
5. Terdapat pada serabut
saraf tepi
11/17/2015
46
NEUROLEMMA (SELUBUNG SCHWAN)
- Merupakan selubung tipis
- Disusun oleh sel-sel Schwan
- Sel Schwan : - Inti pipih atau oval
- Terdapat di antara dua nodus Ranvier
- Sitoplasma : Badan Golgi & mitokondria
- Fungsi : - membentuk selubung mielin
- regenerasi serabut saraf
Urutan bila dilihat berdasar penampang melintang serabut
saraf tepi : akson selubung mielin neurolemma
endoneurium perineurium epineurium
SERABUT SARAF BERMIELIN & TIDAK BERMIELIN
11/17/2015
47
SERABUT SARAF TIDAK BERMIELIN
SSP kaya akan akson tidak
bermielin dan terbentang bebas
di antara prosessus neuron dan
sel glia lainnya
SST akson yang tidak
bermielin tetap terselubungi
dalam lipatan sel Schwann.
Pada keadaan SST ini, sel
Schwann tidak membentuk
berbagai lapisannya dalam
bentuk mielin; dan hal ini dapat
terjadi pada akson dengan
diameter kecil.
Sel Schwann yang berdekatan
di serabut saraf tak bermielin
TIDAK membentuk nodus
Ranvier
SARAF SPINALIS
11/17/2015
48
PEMBUNGKUS SERABUT SARAF
1. Endoneurium :
- jaringan ikat longgar + lamina
eksternal kolagen tipe IV +
laminin + protein Sel Schwann
yang lain
- fibroblas & makrofag, tidak
ada pembuluh darah
- serabut retikuler : Retzius
2. Perineurium :
- jaringan ikat padat (kolagen
halus + elastis)
- lapisan sel gepeng mirip
epitel tersusun berlamelair
- membentuk septum
- terdapat pembuluh darah
3. Epineurium :
- jaringan ikat padat ireguler
(kolagen + elastis)
- pembuluh darah, fibroblas
AKHIRAN SARAF
1. Akhiran saraf eferen (efektor)
- Somatik eferen : motor end plate
- Viseral eferen
2. Akhiran saraf aferen (reseptor)
a. Reseptor tak berkapsul : - diskus Merkel sentuhan ringan/ halus
- peritrikial
- organ Corti
- organ pengecap
- retina
- organ olfaktoria
b. Reseptor berkapsul : - Corpusculum Meissner sentuhan
- Corpusculum Vater Paccini tekanan
- Corpusculum Krauze dingin
- Corpusculum Ruffini panas
- Muscle spindle
11/17/2015
49
MOTOR END PLATE
- Akhiran saraf eferen pada otot lurik
- Bagian Akson :
- merupakan terminal akson
- ujung akson melebar dan
menempel sarkolemma
- endoneurium bergabung
dengan sarkolemma
- mengandung banyak
mitokondria dan vesikel berisi
asetilkolin
- Bagian Otot :
- sarkolemma banyak tonjolan
- banyak mengandung
mitokondria dan inti sel
RESEPTOR
Diskus Merkel :
- Dalam epidermis kulit
- Searaf subepitel menembus
membran basal bercabang-
cabang, ujung menebal
Reseptor berkapsula :
- Ujung saraf menebal (end
bulbs)
- Dilingkungi jaringan tipis
sebagai kapsula.
- Ruang dalam kapsula inner
bulbs
11/17/2015
50
GANGLION
- Kumpulan sel-sel bodi dan sel glia di luar susunan saraf pusat
- Bentuk oval
- Kapsula : - membentuk trabekula anyaman stroma
- lanjut sebagai epineurium dan perineurium
- Badan sel : - dikelilingi selapis sel satelit/amfisit
- dibungkus jaringan ikat tipis lanjut sebagai
endoneurium
- Klasifikasi :
1. Ganglion cerebrospinal (ganglion spinale) referensi lain :
bagian dari ganglion sensorik, selain ganglion kranial
2. Ganglion otonom (trunkus simpatikus)
GANGLION SPINALIS
11/17/2015
51
Ganglion Spinale
GANGLION SPINALE
- Diameter 15 – 100 mikron
- Neuron pseudounipoler
- Badan sel kecil saraf tak
bermielin
- Badan sel besar :
- saraf bermielin
- akson membentuk
glomerolus intrakapsularis
- Badan sel bergerombol
dekat kapsula
- Bagian tengah sel bodi
sedikit, banyak serabut saraf
- Akson membentuk saraf
aferen
11/17/2015
52
GANGLION OTONOM aktivitas involunter
- Diameter 15 – 50 mikron
- Sel bodi tersebar, inti
eksentris
- Akson membentuk saraf
eferen
- Dendrit membentuk
pleksus interkapsularis
- Pada dinding saluran
cerna terbentuk
ganglia intramural
Saraf Otonom
Menggunakan sirkuit neuron ganda
– Neuron pertama, dengan serabut preganglionik ada
di SSP akson membentuk sinaps dengan serabut
postganglionik
– Neuron kedua, dengan serabut postganglionik
neuron multipolar di sistem ganglion perifer
Mediator kimiawi pada vesikel sinaptik di semua
akson preganglionik adalah asetilkolin
Serabut saraf yang membebaskan asetilkolin
saraf kolinergik
11/17/2015
53
Saraf Otonom
Terdiri atas dua bagian
– Cabang simpatis
Badan sel neuronal preganglioner terletak di segmen thorakal
dan lumbal di medula spinalis
Neuron kedua berada di ganglia kecil di sepanjang columna
vertebralis
– Cabang parasimpatis
Badan sel neuronal preganglioner terletak di segmen sacral di
medula spinalis; juga di medula serta mesensefalon
Neuron kedua berada di ganglia sangat kecil yang selalu
berada dekat/ dalam organ efektor
Regenerasi dan Plastisitas Serabut Saraf
Neurotrophin suatu famili faktor pertembuhan
yang dihasilkan oleh neuron dan sel glia yang
mengendalikan plastisitas neuron dan
pembentukan ulang prosessus neuron
Sel punca neuronal terdapat pada SSP orang
dewasa di antara sel – sel Ependim
menghasilkan neuron, astrosit, oligodendrosit
Penting dalam cedera serabut saraf !!
– Segmen proksimal mempertahankan kontinuitas
dengan pusat trofik di kromatolisis (disolusi RER dan
penurunan sifat basofilia sitoplasmik)
– Segmen distal degenerasi sepenuhnya
11/17/2015
54
REGENERASI SERABUT SARAF plastisitas pada dewasa; sangat
tinggi plastisitas pada perkembangan embrio
1. Trauma akson segmen
proksimal kromatolisis
2. Volume perikarion
meningkat
3. Inti sel ke tepi
4. Sel Schwann berproliferasi
5. Segmen proksimal : akson
tumbuh dalam sel-sel
Schwann
6. Segmen distal :
dihancurkan oleh
makrofag, kecuali
jaringan ikat
Neuroma
11/17/2015
55
Gambaran Preparat Histologis
Serabut Saraf Tepi Potongan Membujur
Serabut Saraf Tepi Potongan Melintang
Ganglion Spinale/Ganglion Cerebrospinale
Trunkus Simpatikus/Ganglion Autonom
Jaringan Saraf Tepi
SERABUT SARAF TEPI POTONGAN MEMBUJUR
INTI SEL SCHWANN
SERABUT SARAF
11/17/2015
56
SERABUT SARAF TEPI POTONGAN MELINTANG
KHAS : TAMPAK SEPERTI
KUMPULAN PULAU – PULAU !!!
PERINEURIUM
EPINEURIUM
11/17/2015
57
11/17/2015
58
GANGLION SPINALE (GANGLION CEREBROSPINALIS)
SEL GANGLION SPINALE
(PSEUDOUNIPOLER)
>> DENGAN INITI NEURON DI
TENGAH
AMPHICYTE
FIBROBLAS
SERABUT SARAF
KHAS :
>> SEL GANGLION DENGAN INTI DI
TENGAH
>> SEL GANGLION MENGGEROMBOL
11/17/2015
59
GANGLION SIMPATIKUS (GANGLION AUTONOM)
SEL GANGLION SIMPATIS (MULTIPOLAR) AMPHICYTE FIBROBLAS KHAS : >> SEL GANGLION DENGAN INTI DI TEPI >> SEL GANGLION MENYEBAR
11/17/2015
60
Jaringan Saraf Pusat
Korteks Cerebrum Potongan Tegak Lurus Girus
Korteks Cerebellum Potongan Tegak Lurus Girus
Medula Spinalis Potongan Melintang
Granulatio Arakhnoidale Pachioni
Pleksus Korioideus
Gambaran Preparat Histologis
KORTEKS CEREBRUM POTONGAN
TEGAK LURUS GIRUS
SEL PIRAMID
SUBSTANSIA GRISCEA
KHAS :
sel piramid berbentuk
segitiga, menyebar, dan
Kelihatan homogen.
11/17/2015
61
KORTEKS CEREBELLUM POTONGAN
TEGAK LURUS GIRUS STRATUM MOLEKULARE >> SEL – SEL STELAT STRATUM GANGLIONARE >> SEL – SEL PURKINJE STRATUM GRANULOSUM >> SEL – SEL GRANULA TERSUSUN SANGAT RAPAT SUBSTANSIA ALBA >> SERABUT – SERABUT SARAF BERMYELIN KHAS : TERLIHAT 3 LAPISAN YANG BERBEDA STRUKTURNYA
11/17/2015
62
11/17/2015
63
MEDULA SPINALIS POTONGAN
MELINTANG CANALIS CENTRALIS SUBSTANSIA GRISCEA SUBSTANSIA ALBA KHAS : ADA CANALIS CENTRALIS!!!
11/17/2015
64
GRANULATIO ARAKHNOIDALE PACHIONI
KHAS :
>> BENTUKAN
TONJOLAN YANG KHAS
TAMPILAN SEPERTI
CACING
PLEKSUS KORIOIDEUS
128
PIAMETER
JARINGAN CEREBRUM
PLEKSUS KORIOIDEUS GAMBARAN PULAU – PULAU DIBATASI SEL EPITEL KUBOID SIMPLEKS
KHAS : PLEKSUS MEMBENTUK BANGUNAN SEGITIGA ADA JARINGAN CEREBRUM
11/17/2015
65
PLEKSUS KORIOIDEUS (cont.)
Sel Epitel Kuboid Simpleks
11/17/2015
66
Referensi :
1. Bloom & Fawcett, Buku Ajar Histologi, EGC, Jakarta
2. Lange, Basic Histology : Text & Atlas Image Library, Mc Graw Hill, Indianapolish
3. Junqueira, Histologi Dasar, EGC , Jakarta
4. Young, et al., Wheater’s Functional Histology A Text and collor Atlas
5. Koleksi Pribadi Dokumentasi Laboratorium Histologi FK UNS dan Slide Kuliah dr. S.B. Widjokongko, M.Pd., PHK.