MAKALAH SWAME DIKASI “WASIR” OLEH : KELOMPOK V MUHAMMAD RAIHAN N 211 12 072 ROSDIANA NASIR N 211 12 073 FADIIAH DJARIR N 211 12 074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
MAKALAH
SWAMEDIKASI
“WASIR”
OLEH :
KELOMPOK V
MUHAMMAD RAIHAN N 211 12 072
ROSDIANA NASIR N 211 12 073
FADIIAH DJARIR N 211 12 074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
I. Pendahuluan
Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien
merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak jaman dahulu. Namun
masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-
gejala yang timbul dari penyakit ini.
Secara anatomi ambeien bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis
yang terjadi pada bantalan pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan
pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Wasir sebetulnya
merupakan suatu gangguan yang khas bagi manusia berhubung dengan cara jalan
kita yang tegak. Sikap tegak ini mengakibatkan tekanan darah yang lebih tinggi
didaerah dubur. Pada hewan-hewan menyusui ( lainnya ) tidak dikenal wasir.
Penyakit wasir sebenarnya bukanlah penyakit mematikan, namun
kebanyakan orang tidak mengetahui pemicu, pencegahan dan pengobatannya. Ini
terbukti masih banyaknya masyarakat yang beranggapan bila Buang Air Besar
(BAB) berdarah, maka dianggap menderita wasir. Selain itu anggapan bahwa jika
menderita wasir harus selalu dioperasi, tentu tidak sesederhana itu. Ada tahapan
identifikasi dan pemeriksaan dalam untuk memastikan seseorang menderita wasir
dan perlu melakukan operasi.
Penelitian menunjukkan bahwa ada 1,5 juta resep untuk penyakit hemoroid
setiap tahunnya dan disebutkan pula bahwa dari tahun ke tahun, jumlah penderita
hemoroid yang menjalani rawat inap di rumah sakit semakin berkurang. Berdasarkan
statistik, jumlah tindakan hemoroidektomi menurun. Hemoroid dapat menyerang
pada laki-laki maupun perempuan. Di sisi lain, resiko hemoroid justru meningkat
seiring bertambahnya usia. Usia puncak adalah 45-65 tahun.
Kondisi pekerjaan jaman sekarang yang mengkondisikan kita duduk lama di
depan komputer, kebiasaan ini akan memicu resiko terkena wasir atau ambeien.
Semua manusia dewasa jika diteropong pasti mempunyai wasir, namun wasir itu
masih disebut normal atau ‘wasir fisiologis’. Sehingga tidak semua orang
memerlukan pengobatan.
Semua orang dapat terkena wasir. Namun yang paling sering adalah
multipara (pernah melahirkan anak lebih dari sekali). Insidensinya sekitar 5-35 %
dari masyarakat umum dan terutama yang berusia lebih dari 25 tahun, dan jarang
terjadi di bawah usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Wasir (hemorrhoid) pada ibu
hamil umumnya terjadi akibat tekanan mendesak dari pertumbuhan janin pada vena
hemorrhoid. Perlu diketahui bahwa ibu hamil sangat rentan menderita wasir karena
meningkatnya kadar hormon seks wanita, yang melemahkan dinding vena di bagian
anus. Banyak ibu hamil yang menderita wasir setelah 6 bulan usia kehamilan karena
adanya peningkatan tekanan vena dalam area panggul. Beberapa wanita juga
mengalami wasir selama persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi
setelah melahirkan juga memicu terjadinya wasir.
Hemoroid memiliki sinonim piles, ambeien, wasir atau southern pole disease
dalam istilah di masyarakat umum. Sejak dulu hemoroid hanya diobati oleh dukun-
dukun wasir dan dokter bedah, akan tetapi akhir-akhir ini karena kasusnya makin
banyak semua dokter diperbolehkan menangani hemoroid.
II. PEMBAHASAN
ANATOMI KANALIS ANAL
Kanalis anal memiliki panjang sekitar 4 cm, yang dikelilingi dengan
mekanisme sfingter anus. Setengah bagian atas dari kanalis anal dilapisi oleh
mukosa glandular rektal. Mukosa bagian teratas dari kanalis anal berkembang
sampai 6-10 lipatan longitudinal, yang disebut columns of Morgagni, yang masing
masing memiliki cabang terminal dari arteri rektal superior dan vena. Lipatan-lipatan
ini paling menonjol di bagian lateral kiri, posterior kanan dan kuadran anterior kanan,
dimana vena membentuk pleksus vena yang menonjol. Mukosa glandular relatif
tidak sensitif, berbeda dengan kulit kanalis, kulit terbawahnya lebih sensitif
(Churchill, 1990).
Mekanisme spinter anal memiliki tiga unsur pembentuk, spinter internal,
spinter eksternal dan puborektalis. Spinter internal merupakan kontinuasi yang
semakin menebal dari muskular dinding ginjal. Spinter eksternal dan puborektalis
sling (yang merupakan bagian dari levator ani) muncul dari dasar pelvis (Churchill,
1990).
Vaskularisasi rektum dan kanalis anal sebagian besar diperoleh melalui arteri
hemoroidalis superior, media, dan inferior. Arteri hemoroidalis superior merupakan
kelanjutan akhir arteri mesentrika inferior. Arteri hemoroidalis media merupakan
cabang ke anterior dari arteri hipogastrika. Arteri hemoroidalis inferior dicabangkan
oleh arteri pubenda interna yang merupakan cabang dari arteri iliaca interna, ketika
arteri tersebut melewati bagian atas spina ischiadica.
Sedangkan vena-vena dari kanalis anal dan rektum mengikuti perjalanan
yang sesuai dengan perjalanan arteri. Vena-vena ini berasal dari 2 pleksus yaitu
pleksus hemoroidalis superior (interna) yang terletak di submukosa atas anorectal
junction, dan pleksus hemoroidalis inferior (eksterna) yang terletak di bawah
anorectal junction dan di luar lapisan otot.
Persarafan rektum terdiri atas sistem saraf simpatik dan parsimpatik. Serabut
saraf simpatik berasal dari pleksus mesentrikus inferior dan dari sistem parasakral
yang terbentuk dari ganglion simpatis lumbal ruas kedua, ketiga, dan keempat.
Persarafan parasimpatik (nervi erigentes) berasal dari saraf sakral kedua, ketiga,
dan keempat.
FISIOLOGI REKTUM DAN ANUS
Rectum adalah bagian terminal dari intestinum crasum yang merupakan
kelanjutan dari colon sigmoideum. Rectum terletak di linea mediana sebelah anterior
dari sacrum. Rectum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rectum propium dan canalis
analis. Canalis analis berasal dari proktoderm yang merupakan invaginasi ektoderm,
sedangkan rectum berasal dari entoderm. Karena perbedaan asal inilah maka
vaskularisasi, innervasi, dan pengaliran limfe berbeda juga, demikian pula epitel
yang menutupinya. Canalis analis dan sekitarnya kaya akan persarafan sensoris
somatik dan peka terhadap rangsang nyeri. Sedangkan mukosa rectum mempunyai
persarafan otonom dan tidak peka terhadap nyeri (Budianto, 2004; Syamsuhidajat,
1997).
Di anus terdapat otot-otot sphincter yang mengatur kontraksinya antara lain :
media levator ani, media sphincter ani internus, dan media sphincter ani externus.
Rectum mendapat vascularisasi dari arteri rectalis superior cabang dari arteri
mesenterica inferior, arteri rectalis media cabang arteri hipogastrica, dan arteri 5
rectalis inferior cabang arteri pudenda interna. Sedangkan aliran darah balik rectum
terdiri dari 2 vena, yaitu vena hemoroidalis superior dan vena hemoroidalis inferior.
Vena hemoroidalis superior berasal dari plexus hemoroidalis internus dan
berjalan ke arah cranial ke dalam vena mesenterica inferior dan seterusnya melalui
vena lienalis ke vena porta. Vena ini tidak berkatup sehingga tekanan rongga
abdomen menentukan tekanan di dalamnya. Vena hemoroidalis inferior mengalirkan
darah ke dalam vena pudenda interna dan ke dalam vena iliaca interna dan sistem
cava. Pembesaran vena hemoroidalis dapat menimbulkan keluhan hemoroid.
Fungsi utama dari rektum dan kanalis anal ialah untuk mengeluarkan massa
feses yang terbentuk di tempat yang lebih tinggi dan melakukan hal tersebut dengan
cara yang terkontrol. Rektum dan kanalis anal tidak begitu berperan dalam proses
pencernaan, selain hanya menyerap sedikit cairan. Selain itu sel-sel Goblet mukosa
mengeluarkan mukus yang berfungsi sebagai pelicin untuk keluarnya massa feses.
Pada hampir setiap waktu rektum tidak berisi feses. Hal ini sebagian
diakibatkan adanya otot sfingter yang tidak begitu kuat yang terdapat pada
rectosimoid junction, kira-kira 20 cm dari anus. Terdapatnya lekukan tajam dari
tempat ini juga memberi tambahan penghalang masuknya feses ke rektum. Akan
tetapi, bila suatu gerakan usus mendorong feses ke arah rektum, secara normal
hasrat defekasi akan timbul, yang ditimbulkan oleh refleks kontraksi dari rektum dan
relaksasi dari otot sfingter. Feses tidak keluar secara terus-menerus dan sedikit demi
sedikit dari anus berkat adanya kontraksi tonik otot sfingter ani interna dan eksterna
(Sobiston, 1994).
Secara anatomis wasir itu bukanlah suatu penyakit melainkan suatu
perubahan pada bantalan pembuluh-pembuluh darah didubur (dalam bahasa latin
disebut corpus cavernosa recti) berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh
darah dan jaringan sekitarnya. Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang
membantu otot-otot dubur untuk menahan faeces. Ada tiga pembuluh darah
(arteria) didaerah dubur. Bila oleh salah satu sebab terjadi gangguan (bendungan)
aliran darah, maka pembuluh darah ini akan melebar dan membengkak, keadaan ini
disebut wasir.
DEFINISI HEMOROID
Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada kanalis ani dimana
terjadi pelebaran pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada anus atau dubur.
Pelebaran ini terjadi, karena terhambatnya aliran darah ke jantung. Pembuluh itu lalu
tertutupi selaput lendir, kulit, jaringan ikat atau otot-otot polos, dan lama kelamaan
membengkak serta membentuk tonjolan.
PENYEBAB HEMOROID
Hemoroid timbul akibat kengesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran
balik dari vena hemeroidals. Telah diajukan beberapa afktoretiologi yaitu konstipasi,
diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pemebesarn prostat, fibroid
uteri, dan tumor rektum.. penyakit hati kronis yang disertai hupertensi portal sering
mengakibatkan hemoroid, karena vena hemoroidals superior mengalirkan darah ke
dalam sistem portal. Selain itu,sistem portal tidak mempunyaikatup, sehingga mudah
terjadi lairan balik.
MEKANISME HEMOROID
a. Konsep kedokteran barat:
Terjadinya wasir disebabkan karena terhambatnya aliran darah yang kembali
menuju jantung, sehingga pembuluh darah terutama vena-vena pleksus
hemorrhoidalis melebar. Akibat gangguan aliran darah menyebabkan pembuluh
vena melebar, apabila terjadi secara terus menerus akan terjadi rembesan darah
(terutama plasma darah). Rembesan darah bersama dengan selaput lendir, kulit,
jaringan ikat (otot-otot polos) akan membentuk varises. Varises yang terjadi
akan membentuk tonjolan yang keras, bersifat mudah pecah apabila terjadi
gesekan pada saat buang air besar (BAB).
b. Konsep kedokteran timur
Konsep kedokteran Timur menjelaskan bahwa terjadinya hemoroid bukan
semata-mata ada hambatan backflow, tapi karena struktur anusnya juga salah. Ini
didukung oleh penelitian, yang menyatakan 90% wasir disebabkan oleh faktor
keturunan. Karena adanya faktor keturunan, berarti struktur anus itu yang salah.
Pada anus terdapat otot lingkar yang mencengkeram terus selama 24 jam. Ia
hanya berelaksasi jika ada rombongan kotoran hendak keluar dari anus. Diduga,
wasir terjadi karena ada bagian yang lemah dari struktur anus pencengkeram itu.
Karena itu, dalam mengobati wasir tidak cukup dengan mengobati wasirnya, tetapi
kontraksi otot anusnya pun harus diperbaiki untuk menghindari kekambuhan.
PEMBAGIAN HEMOROID
1. Hemoroid eksternal
Diklasifikasikan sebagai bentuk akut dan kronis . bentuk akurt berupa
pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan
suatu hematoma, walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksternal akut.
Bentuk ini sering terasa sanagt nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada
kulit merupakan reseptor nyeri.Hemeroid ekternal kronis atau skin tag biasanya
merupakan sekuele dari hematom akut. Hemoroid ini berupa satua atu lebih
lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan ikat dan sedikit pembuluh.
2. Hemoroid interna
Dikelompokkan dalam:
Derajat I :. Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan penderita
adalah perdarahan. Perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri dan rasa gatal
Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan masuk sendiri
setelah selesai defekasi. Perdarahan, menonjol, nyeri, dan reposisi spontan
● Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong masuk setelah
defekasi selesai karena tidak dapat masuk sendiri.Perdarahan, mononjol,
sangat nyeri, dan reposisi manual.
Derajat IV : Tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi. Perdarahan,
tonjolan tetap, nyeri terus menerus, dan tidak dapat reposisi.
GEJALA KLINIS HEMOROID
Hemoroid merupakan salah satu keluhan kolorektal yang paling umum
didengar oleh dokter. Setiap tahun sekitar 10,5 juta Amerika mengalami gejala
hemoroid; seperempat pasien harus berkonsultasi. Gejala yang paling umum dari
hemoroid yaitu darah merah yang cerah menutupi toilet duduk dan muncul di atas
kertas toilet. Gejala lain termasuk iritasi kulit di sekitar anus, rasa sakit, bengkak,
atau benjolan keras di sekitar anus, dan didapati lendir pada sekitar anus. Terlalu
banyak menggosok atau membersihkan sekitar anus dapat memperburuk gejala dan
bahkan menyebabkan iritasi yang semakin parah, berdarah, dan gatal-gatal.
Hemorhoid sering menimbulkan gejala-gejala secara tidak beraturan. Menurut
Churchill (1990) gejala-gejala hemoroid adalah :
1. Iritasi dan benjolan perianal, serta gatal-gatal ( pruritus ani),
2. Rasa tidak nyaman di daerah anus dan nyeri yang semakin diperberat oleh buang
air besar (BAB),
3. Prolapse hemorrhoidalis,
4. Pendarahan rektal.
DIAGNOSA PENGOBATAN HEMOROID
Diagnosis hemoroid ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan klinis dari
hemoroid berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat 1 sampai dengan derajat 4), dan
pemeriksaan anoskopi/kolonoskopi. Karena hemoroid disebabkan adanya tumor
didalam abdomen atau usus proksimal, agar lebih teliti selain memastikan diagnosis
hemoroid, dipastikan juga apakah di usus halus atau di kolon ada kelainan misal,
tumor atau colitis. Untuk memastikan kelainan di usus halus diperlukan pemeriksaan
rontgen usus halus atau enteroskopi. Sedangkan untuk memastikan kelainan di
kolon diperlukan pemeriksaan rontgen Barium enema atau kolonoskopi total
(Simadibrata, 2006).
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan bahwa keluhan tidak
diakibatkan proses radang atau proses keganasan di tingkat yg lebih tinggi, karena
hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Feces
harus diperiksa terhadap adanya darah samar
PENCEGAHAN HEMOROID
Dasar dari pencegahan wasir adalah buang air yang lancar dan teratur
(misalnya setiap pagi) dan tinja yang lunak. Oleh karena itu untuk menghilangkan
wasir secara total sebaiknya dijalankan beberapa cara menyembuhkan wasir, yaitu :
1. Melakukan pola hidup sehat
2. Olah raga secara teratur
3. Makan makanan berserat
4. Hindari terlalu banyak duduk di wc / toilet
5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6. Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7. Minum air yang cukup
8. Jangan menahan kencing dan berak
9. Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
10. Jangan mengejan berlebihan
11. Jika tidak ingin buang air besar jangan dipaksa
12. Duduk berendam pada air yang hangat
13. Konsultasi dengan dokter dan minum obat sesuai anjuran dokter
PENGOBATAN
Pengobatan sendiri (swamedikasi)
1. Mandi duduk. Guna mengurangi gatal-gatal, rasa tegang, dan nyeri seringkali
dianjurkan untuk duduk merendam dalam air godokan daun sirih atau larutan
garam dapur hangat. Mandi duduk ini sebaiknya dilakukan 2 kali sehari
selama 15 menit.
2. Banyak mengkonsumsi makanan berserat.
3. Menggunakan obat wasir yang banyak beredar di pasaran untuk mengurangi
gejala-gejala akut.
3. Pengobatan Modern
a. Golongan lubricant-protectant
Obat-obat golongan ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit dan
melindungi anus. Yang digunakan antara lain adalah oleum cacao, cod liver
oil, shark liver oil, oleum eukaliptus, gliserin, lanolin, polietilenglikol dan
lanolin.
b. Golongan Kortikosteroid
Obat golongan ini digunakan untuk menghadapi radang. Yang digunakan
antara lain hidrokortison asetat, prednisoolon, fluokortolon trimetil asetat dan
haukartolon kaproat.
c. Golongan anastetik lokal
Obat golongan ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gatal.
Yang biasa digunakan antara lain Lidokain HCl, Benzokain HCl, dan
Dibukain HCl.
d. Golongan adstrigent
Golongan adstrigent bekerja memperkecil pembuluh darah yang membesar
atau membengkak. Yang digunakan antara lain Bi-subgalat : Bi-resorcin, Bi-
subjodida, Bbalsam peru, Balsam Nikaragua dan 2n-oksida.
e. Golongan antiseptika
Obat antiseptika dimaksuudkan untuk mencegah infeksi. Yang digunakan
antara lain asam borat, bensalkonium klorida, fenilmerkuri nitrat dan fenol.
f. Obat golongan lain
Obat golongan lain meliputi antihistamin seperti difenhidramin HCl dan
klemisol undesilat, sedangkan vitamin yang digunakan antara lain vitamin A,
C, D, E.
4. Obat-Obat Paten
No. Nama Paten Isi danDosis
1.
2.
3.
4.
Anophil
Anusup
Pil wasir
Superhoid
Suppositoria mengandung subgalat 5%, balsam 3%.
Suppositoria mengandung balsam peru 120 mg, asam borat 150 mg, Zn-oksida 525 mg dan dermatol 105 mg.
Suppositoria mengandung Bi-subgalat 0,2 g, Zn-oksida 0,125 g, asam borat 0,08 g, balsam peru 0,04 g.
Suppositoria mengandung aminobenzoat 1 %, alukol 0,25%, Zn-oksida 2%.
Kapsul mengandung graphtophyllum pictum 30%, saphora jamponica 15 %, Rubia candifolin 15%, coleus
5. Ambeven
atropurpureus 10%, sanguisorba 10%, Kneferine angustifoliae 10%, curcuma heyneanae 10%.
Suppositoria mengandung bismuth subgalat 2,25%, bismutg resorsine 1,75 mg, asam borat 5%, bismuth subiodida 0,019%, Zn oksida 11%, balsam nikaragua 3%.
Obat-obat wasir yang termasuk OWA adalah obat-obat yang mengandung
Hidrokortison, turunan prednisolon dan fluokortolon dalam bentuk salep (kulit) yang
berfungsi sebagai zat anti radang.
Pengobatan Tradisional
Andong ( Cordyline fruticosa L )
Kandungan kimia : Steroida, Saponin, polisakarida
Cara pakai : Daun andong segar 3 helai, daun wungu segar 7 helai, air matang
secukupnya, dipipis. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali
minum ¼ cangkir . Diulangi selama 14 hari.
Daun duduk ( Desmodium triquetrum L)
Kandungan kimia :
Daun :mengandung tannin, alkaloida, hipofarin, trigonelin, bahan penyamak,
asam silikat dan K20.
Buah : Saponin, flavonoid.
Akar : Saponin, flavonoid, tannin.
Cara pakai : Ambil 20 gram daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas
air selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan
diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.
Daun ungu ( Graptophyllum pictum L )
Kandungan kimia : Alkohol, pektin, Asam formiat.
Cara pakai : 3-7 lembar daun ungu dan adas pulawaras direbus bersama dengan
3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring. Minum 1 kali setiap
pagi secara teratur.
Greges otot ( Equisetum debile Roxb )
Kandungan kimia : asam kersik 5% - 105, asam oksalat, asam malat, asam
akotinat, asam tanat, kalium, natrium, thiaminase, saponin
Cara pakai : 30 gram herba segar greges otot dicuci bersih lalu digiling halus.
Tempelkan pada wasirnya.
Keji beling ( Stachytarpheta mutabilis Vahl )
Kandungan kimia : Daun keji beling mengandung unsur-unsur mineral seperti
kalium, natrium, kalsium dan beberapa unsur lainnya
Cara pakai : Daun keji beling mentah dan segar 3 lembar, dimakan sebagai
lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Kembang sore ( Abutilon indicum L )
Kandungan kimia : Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang
terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji
mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).
Cara pakai : 150 gram akar direbus dengan air secukupnya sampai kental.
diminum 100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur selagi panas.
Lidah buaya (Aloe vera Linn)
Kandungan kimia : Aloin, Barbaloin, isobarbaloin, aloe emodin, aloenin, aloesin
Cara pakai : ½ batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu
diparut. Tambahkan ½ cangkir air matang dan 2 sendok makan
madu, aduk, saring. kemudian dimunum sehari 3 kali.
Patikan china ( Euphorbia thymifolia L )
Kandungan kimia : Myricyl alcohol, teraxerol, tirucalol, Kamzuiol, Hetriacon-tane.
Batang dan daun mengandung cosmosiin
Cara pakai : 1/3 genggam patikan china, 1/3 genggam patikan kerbau, 1 jari
rimpang kunyit, 3 jari gula enau, 3 gelas air, direbus menjadi 1 ½
gelas, saring setelah dingin. Sehari 3 kali ½ gelas.
Pegagan ( Centella asiatica L)
Kandungan kimia : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, isothankuniside,
madicassoside, brakuisi, brahninaside, brachnic acid,
madasiatic acid, nydrocotycine, mesomosit centellose,
caretonoids, garam mineral, zat pahit, vellarine, dan zat
tamak.
Cara pakai : 4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air
selama ± 15 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.
Pisang ( Musa paradisiaca Linn )
Kandungan kimia : Vit A, B1, c, Lemak, mineral (kalium, klor, natrium,
magnesium, fosfor)-karbohidrat, dekstrosa, air, sukrosa,
levulose, zat putih khelat, zat tepung.
Cara pakai : Buah pisang kluthuk yang masih mentah diparut untuk diambil
airnya, kemudian dicampur dengan adas pulasari secukupnya dan
1 potong gula merah. Diaduk sampai merata, disaring dan diminum.
Sirsak ( Annona muricata Linn)
Kandungan kimia : Pada tiap 100 mg mengandung nilai kalori sebanyak 65
kalori, protein 1 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 16,3 gr,
kalsium 14 mg, fosfor 27 mg, besi 0,6 mg, Vit A 10 SI, Vit
B 0,07 mg, Vit C 20 mg, Zat air 81,7 mg.
Pada daun dan batangnya mengandung senyawa tannin,
fitosterol, ca-oksalat, dan alkaloid murisine.
Cara pakai : Buah sirsak yang sudah masak diperas untuk diambil airnya
sebanyak 1 gelas. diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Tapak kuda ( Ipomoea pescaprae )
Kandungan kimia : Daun mengandung behenic acid, melissic acid, myristic acid,
eugenol,4-vinil-guaiacol
Cara pakai : 30 gram herba segar ditambah 360 gram usus tim, makan.
Tomat ( Gycopersicum esculentum )
Kandungan kimia : Buah : Alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam
malat, asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, gula,
adenine, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, mg, P, K,
Na, fe, fosfor, chlorine), Vit (B1, B2, B6, C, E, Likopen,
Niasin ) dan histamine
Daun : Pektin, arbutin, amigdalin dan alkaloid
Cara pakai : Rebus beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak
kelapa selama kira-kira sepuluh menit, lalu saring dengan
sepotong kain. Setelah dingin, oleskan pada wasirnya.
Sirih merah
Kandungan kimia : Flavonoid, polifenol, alkaloid, tannin, minyak atsiri, saponin,
hidroksikaficol, kavicol, kavibetol, allyprokatekol, karvokrol,
eugenol, p- cymene, cineole, coryofelen, kadimen, ekstragol,
terpena, fenilpropoda.
Cara pakai : Daun sirih 7 lembar dicuci bersih dan diris kecil-kecil, selanjutnya
direbus dengan air 3 gelas ( 600 ml) hingga mendidih dan tersisa
1 ½ gelas. Setelah disaring dan dingin, ramuan diminum 3 kali
sehari, sehari minum ½ gelas. Bisa ditambahkan 2 sendok teh
madu murni.
Bawang putih ( Allium sativum L
Kandungan kimia : Mengandung minyak atsiri, aliin, kalium, saltivine,
diallysulfide
Cara pakai : Bawang putih dikupas, cuci, lumatkan, peras, oleskan airnya
disekitar anus setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pierce,Silvia A and Wilson, Loraine M. 1995. Patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit. Edisi 4 Buku 1. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Wasir, http://prayudi.wordpress.com/2007/05/18/deteksi-dini-wasir
3. Anonim, 2008. Hemorroid, Http//:WWW. Medicine dan Linux.Com.
4. ObatHemorroid,
http://www.medicastore.com/apotik_online/obat_pencernaan/obat_hemoroid.htm
5. Siswono, 2005., Menanggulangi derita wasir, http://www.republika.co.id/.