SURVEY CONTROL OF MAIN SPAN SURAMADU BRIDGE Hendro Kustarto Core Team Konsultan MK-II Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu Abstrak Survey Control adalah merupakan salah satu kegiatan pengukuran yang dilakukan dengan teliti pada setiap tahap awal konstruksi, agar diperoleh hasil sesuai design. Guna menunjang kegiatan survey control tersebut perlu dibuat jaringan titik kontrol yang berupa pilar beton (Bench Mark /titik BM) sebagai titik-titik acuan / referensi yang letaknya tersebar sepanjang jembatan Suramadu dan merupakan Jaringan Titik Kontrol (Survey Network). Kegiatan survey control yang dilakukan pada Main Span Jembatan Suramadu meliputi : Stakeout titik pancang bored pile, Konstruksi Pilecap, Konstruksi Pylon, Stakeout pipa conduit, Erection Steel Box Girder & Cable Stayed serta Erection Prestress Concrete Box Girder (Approach Bridge). Keywords : Survey Control, Survey Network, Pilecap, Pylon, Steel Box Girder & Cable Stayed, Prestress Concrete Box Girder. 1. Jaringan Titik Kontrol (Survey Network) Jaringan titik kontrol untuk kegiatan konstruksi pada Pembangunan Jembatan Suramadu telah dibuat di darat untuk kedua sisi, baik di sisi Surabaya maupun di sisi Madura. Titik-titik kontrol tersebut ditentukan sebelum pekerjaan konstruksi Pembangunan Jembatan Suramadu dilaksanakan dan titik-titik kontrol tersebut berupa pilar beton permanen yang disebut Bench-Mark (BM.) dengan koordinat (Easting, Northing) dan elevasinya (H) diukur secara teliti, karena titik BM. ini dipakai sebagai acuan / referensi untuk menentukan titik-titik jembatan. Pengukuran Koordinat dan Elevasi titik-titik kontrol tersebut dimaksudkan untuk membuat jaringan (network) titik-titik kontrol di darat yang nantinya digunakan untuk menentukan posisi (stakeout) titik-titik di Main span (Approach Bridge dan Main Bridge) yang di ilustrasikan seperti diagram berikut : SURVEY – NET : ¾ Sisi Surabaya ada 4 (empat) BM. : VKS-2, VKS-3, SBY-01, CCC-A ¾ Sisi Madura ada 3 (tiga) BM. : MDR-01, MDR-02, CCC-B ¾ Sisi Tengah ada 4 (empat) Titik Kontrol : P.46-1, P.46-2, P.47-1, P.47-2 Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 1 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
36
Embed
SURVEY CONTROL OF MAIN SPAN SURAMADU BRIDGE · PDF filebored pile, Konstruksi Pilecap, Konstruksi Pylon, ... Steel Box Girder & Cable Stayed, Prestress Concrete Box Girder. 1. Jaringan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SURVEY CONTROL OF MAIN SPAN SURAMADU BRIDGE
Hendro Kustarto Core Team Konsultan MK-II Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu
Abstrak Survey Control adalah merupakan salah satu kegiatan pengukuran yang dilakukan dengan teliti pada setiap tahap awal konstruksi, agar diperoleh hasil sesuai design. Guna menunjang kegiatan survey control tersebut perlu dibuat jaringan titik kontrol yang berupa pilar beton (Bench Mark /titik BM) sebagai titik-titik acuan / referensi yang letaknya tersebar sepanjang jembatan Suramadu dan merupakan Jaringan Titik Kontrol (Survey Network). Kegiatan survey control yang dilakukan pada Main Span Jembatan Suramadu meliputi : Stakeout titik pancang bored pile, Konstruksi Pilecap, Konstruksi Pylon, Stakeout pipa conduit, Erection Steel Box Girder & Cable Stayed serta Erection Prestress Concrete Box Girder (Approach Bridge). Keywords : Survey Control, Survey Network, Pilecap, Pylon, Steel Box Girder &
Cable Stayed, Prestress Concrete Box Girder. 1. Jaringan Titik Kontrol (Survey Network)
Jaringan titik kontrol untuk kegiatan konstruksi pada Pembangunan Jembatan Suramadu telah dibuat di darat untuk kedua sisi, baik di sisi Surabaya maupun di sisi Madura. Titik-titik kontrol tersebut ditentukan sebelum pekerjaan konstruksi Pembangunan Jembatan Suramadu dilaksanakan dan titik-titik kontrol tersebut berupa pilar beton permanen yang disebut Bench-Mark (BM.) dengan koordinat (Easting, Northing) dan elevasinya (H) diukur secara teliti, karena titik BM. ini dipakai sebagai acuan / referensi untuk menentukan titik-titik jembatan. Pengukuran Koordinat dan Elevasi titik-titik kontrol tersebut dimaksudkan untuk membuat jaringan (network) titik-titik kontrol di darat yang nantinya digunakan untuk menentukan posisi (stakeout) titik-titik di Main span (Approach Bridge dan Main Bridge) yang di ilustrasikan seperti diagram berikut : SURVEY – NET :
Sisi Surabaya ada 4 (empat) BM. : VKS-2, VKS-3, SBY-01, CCC-A Sisi Madura ada 3 (tiga) BM. : MDR-01, MDR-02, CCC-B Sisi Tengah ada 4 (empat) Titik Kontrol : P.46-1, P.46-2, P.47-1, P.47-2
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 1 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
MD
R-0
2
CC
C-A
VK
S-2
CC
C-B
SBY-01
VK
S-3
CCC-A
CCC-B
VKS-3
MDR-02MDR-01
Causeway Sby Side
Causeway Mdr Side
P.47P.46
P.46-1
Platform Batching Plant
P.47-1
P.46-2 P.47-2Platform Auxiliary
VKS-2
SBY
-01
MD
R-0
1
Titik-titik BM. di darat tersebut diukur posisinya dengan pengukuran GPS
secara teliti dengan peralatan receiver GPS geodetic (Leica GX-1230), sedang elevasinya juga diukur secara teliti dengan pengukuran Sipat datar teliti menggunakan peralatan Level Precision (Leica NA-2).
Hasil pengukuran titik-titik kontrol (BM) tersebut ditabelkan seperti berikut :
Untuk keperluan penentuan titik (stakeout) jembatan sepanjang 5,438 Km, dimana jarak antara titik BM. di kedua sisi cukup jauh, maka diperlukan titik kontrol bantuan yang lokasinya berada di sisi tengah agar jarak ukur menjadi lebih pendek dan terjangkau oleh kemampuan alat ukur, demikian juga
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 2 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
kesalahan dapat diperkecil. Untuk itu perlu dibuat titik kontrol bantu di platform Batching Plant dan di platform Auxiliary di P.46 dan P.47 dengan cara pada platform di marking titik dan diukur secara teliti. Lokasi dipilih yang sudut jangkauannya luas dan tidak terhalang oleh peralatan yang ada di platform, demikian juga kestabilan titik yang dipilih juga harus diperhitungkan, kalau lokasi titik labil harus dipindah ke lokasi lain. Lokasi titik kontrol bantu seperti gambar diagram diatas untuk P.46 dua titik (P.46-1 dan P.46-2) dan P.47 dua titik (P.47-1 dan P.47-2). Dua titik untuk masing-masing lokasi dimaksudkan untuk menjaga apabila salah satu titik tidak bisa dipakai atau terhalang sudut pandangnya, titik lainnya yang digunakan. Dapat juga jumlah dari titik kontrol bantu lebih dari dua titik tergantung dari kebutuhannya yang penting syarat titik kontrol bantu tersebut diukur secara teliti posisi (Easting, Northing) dan elevasinya (H). Pengukuran titik kontrol bantu dilakukan oleh kontraktor dan konsultan manajemen konstruksi tahap – II, disaksikan oleh pengawas PU. Bina Marga. Data hasil pengukuran (posisi dan elevasi) tersebut dipakai sebagai acuan untuk pengukuran-pengukuran di Main span (Approach Bridge dan Main Bridge).
akan dan harus dikontrol juga terhadap titik-titik kontrol/BM. lainnya.
2. rvey Control pada Stakeout Titik Pancang Bored Pile
dan 1.850 mm, sedang Main Bridge digunakan casing diameter 2.700 mm.
PENENTUAN POSISI (STAKEOUT)
Titik-titik kontrol dalam jaringan, baik yang berada di darat maupun yang berada di platform sebelum digunakan harus dilakukan check ulang apakah posisi dan elevasinya masih sesuai dengan kondisi data referensi awal. Apabila sesuai, titik kontrol tersebut dapat digunakan, jika tidak sesuai, data revisinya yang digun
Su Pada pekerjaan pondasi Bored Pile untuk Jembatan Suramadu yang terpenting adalah setting (stakeout) posisi titik-titik bored pile yang harus tepat diposisinya sesuai rencana, agar bangunan pilecap, pylon dan steel box girder dapat dikonstruksi dengan benar. Pekerjaan awal pondasi bored pile adalah pemancangan casing, dimana casing berfungsi sebagai pengarah / bekesting pada saat melakukan kegiatan drilling. Untuk Approach Bridge digunakan casing diameter 2.250 mm
:
Main Bridge Pemancangan casing titik-titik bored pile di Main Bridge di setting posisinya dari lantai jembatan causeway dan dari platform batching plant dengan menggunakan metoda pengikatan kemuka (Intersection), dimana pada metoda ini prinsipnya yang diset pada alat ukur adalah sudut horizontal dari dua posisi yang berlainan hingga membentuk garis potong yang merupakan titik bored pile rencana. Karena casing bentuknya bulat, maka sudut setting yang kita gunakan diberi koreksi + ½ diameter casing dan garis potongnya jatuh di garis singgung tepi casing. Sebagai ilustrasi dapat dijelaskan seperti ambar berikut : g
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 3 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Platform BP.
Casing Ø 2,7m
Sudut horizontal yang disetting : β1 dan β2
an posisi titik pondasi bored pile Main Bridge digambarkan se t :
Az = 03° 59’ 42”
Pier 46
Total Station Sokkia Set-230R
β2 Lantai Causeway β1
01 Total Station Leica TCA 12
Main Bridge terdiri dari dua pylon P.46 (sisi Surabaya) dan P.47 (sisi Madura), dimana titik-titik bored pile P.46 dan P.47 masing-masing sebanyak 56 titik. Untuk titik bored pile P.46 di stakeout dari Lantai jembatan causeway sisi Surabaya bentang-17 dan dari platform Batching Plant P.46, sedang untuk titik bored pile P.47 di stakeout dari platform Batching Plant P.46 dan dari platform Batching Plant P.47. Tahap pelaksanaan monitoring penentu
bagai beriku
Platform BP. P.46
Point-A
Point-1
P.46-33
Surabaya Side Span-17
Piling Barge D1
DA βA
β1
P.46-16
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 4 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
59’ 42”
Pier 46 Pier 47
Az = 03°
buah alat Total Station : Leica TCA-1201 dan Sokkia Set-230R seperti berikut:
Peralatan ukur yang digunakan untuk melakukan stakeout adalah 2 (dua)
Total Station Leica TCA-1201 Total Station Sokkia Set-230R
P.47-33
Piling Barge
Point-B
DA
DB βB
βA
Platform BP. P.47
P.47-16
Platform BP. P.46
Point-A
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 5 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Sedang di Ponton pancang (Piling Barge) dilengkapi dengan peralatan Receiver GPS (Global Positioning System) yang sudah diset dengan Receiver GPS di base station dengan metoda RTK (Real Time Kinematic), yaitu metoda penggunaan receiver GPS untuk mendapatkan posisi benda bergerak yang setiap saat dapat diketahui. Satu set receiver GPS berada di Gardu Nelayan sisi Surabaya sebagai base station yang telah diikatkan posisinya dengan BM (Bench Mark) VKS-2 dan VKS-3. Tiga set receiver GPS berada di Piling Barge untuk memonitor pergerakan ponton kearah posisi sesuai titik rencana. Pergerakan piling barge tersebut termonitor di layar computer di ruang operator piling barge. Posisi tiga receiver GPS tersebut, satu set untuk memonitor tepi ponton sebelah kanan, satu set untuk memonitor sisi elakang ponton dan satu set untuk memonitor posisi hammer pancang.
:
Receiver GPS (Hammer Pancang)
Receiver GPS
Receiver GPS (Tepi Sebelah Kanan)
bSecara layout ditunjukkan gambar berikut
“Piling Barge” Operator Room
(Sisi Belakang)
Receiver GPS di Base Station Receiver GPS di Piling Barge
Operator Room Piling Barge Monitoring Posisi Piling Barge
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 6 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
TS di Causeway Sby. Side TS di Platform Batching Plant
Tahapan monitoring posisi pada pemancangan casing bored pile di Main bridge dapat dijelaskan seperti berikut : a) Check receiver GPS di Piling barge mengacu pada receiver GPS yang ada
di base station. b) Stel alat ukur Total Station di posisi masing-masing dan check
berfungsinya semua menu yang ada di alat Total Station. c) Setting sudut horizontal kedua alat Total Station sesuai posisi rencana,
hingga mengarah ke posisi titik casing yang akan di pancang. d) Piling barge handling casing Ø 2.700 mm dari ponton service untuk
ditegakkan & ujung casing sebelah atas dimasukkan ketopi pancang (cap hammer).
e) Setelah itu casing dibawa ke posisi mendekati titik rencana dengan dipandu peralatan GPS yang ada di Piling barge (melihat pada layar monitor di ruang operator) dan kedua surveyor yang ada di alat Total Station (memberikan petunjuk arah melalui Handy-Talkie).
f) Setelah mendekati posisi rencana, casing diturunkan hingga bottom casing mendekati permukaan seabed, kemudian arahkan tepi casing sesuai setting kedua alat Total Station dengan komunikasi melalui HT. Kode yang digunakan untuk panduan adalah sebagai berikut :
Arah ke depan : Go-head Arah ke belakang : Go-stand Arah ke Gresik : Gresik Arah ke Pasuruan : Laut.
g) Pada saat posisi sudah tepat, check posisi dengan pasang prisma pada tepi casing untuk dibidik alat Total Station dan diperoleh data koordinat (Easting, Northing) dan jarak alat ukur ke casing. Apabila belum tepat dilakukan manuver posisi piling barge agar tepat / mendekati tepat, setelah dianggap memenuhi casing diturunkan dengan menurunkan / menekan topi pancang kebawah hingga tanah keras.
h) Check lagi posisi dengan pasang prisma untuk dibidik alat Total Station. Bila posisi benar, casing mulai dipancang sampai kedalaman memenuhi persyaratan daya dukung tiang mampu memikul beban/max. axial force (1.135,11 kN). Tahapan pemancangan dilaksanakan sebagai berikut, pertama dilakukan 5 kali pukulan di check posisinya, kedua 10-20 kali pukulan di check kembali posisinya, ketiga 10-20 kali pukulan di check kembali posisinya dan keempat dilakukan pemancangan terus sampai ke posisi sesuai persyaratan.
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 7 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
i) Setelah posisi pemancangan casing dianggap memenuhi persyaratan, maka dilakukan check terakhir untuk mengambil data koordinat dan elevasi top casing (E, N, H) sebagai data posisi sementara. Sedang posisi yang dianggap aktual adalah posisi casing yang sudah disconnect dengan casing-casing lainnya dan akan kita ukur ulang (joint survey) dengan posisi prisma di tengah-tengah casing.
Setelah semua casing dalam satu pylon (56 titik) selesai dipancang, dilakukan bracing dan connecting antar pipa dan selanjutnya di instalasi platform drilling. Setelah platform selesai di instalasi, monitoring “posisi aktual casing bored pile” dapat dilakukan dengan menempatkan prisma di tengah-tengah casing yang diukur dengan alat Total Station berada di platform Batching plant seperti dokumentasi berikut :
T S check Posisi aktual Casing Bored Pile Prisma ditempatkan di tengah2 Casing
Approach Bridge Pemancangan casing titik-titik bored pile di Approach Bridge sama dengan yang dilaksanakan di Main Bridge baik metoda stakeout, peralatan ukur maupun peralatan pancangnya. Yang beda hanya diameter pipa casing sehingga topi pancangnya (cap hammer) yang harus diganti. Titik bored pile Approach Bridge di stakeout posisinya dari lantai jembatan causeway dan dari platform drilling CCC atau dari platform soil CIC. Approach Bridge terdiri dari delapan belas pier, sembilan pier ada di sisi Surabaya (P.37, P.38, P.39, P.40, P.41, P.42, P.43, P.44 dan P.45/pilar-V) dan sembilan pier ada di sisi Madura (P.48/pilar-V, P.49, P.50, P.51, P.52, P.53, P.54, P.55 dan P.56), dimana titik-titik bored pile di P.45 dan P.48 masing-masing sebanyak 35 titik dengan diameter casing 2.250 mm, sedang pier-pier lainnya masing-masing sebanyak 18 titik dengan diameter casing 1.850 mm. Tahap pelaksanaan monitoring penentuan posisi titik pondasi bored pile approach bridge digambarkan untuk P.45 sebagai berikut :
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 8 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Az = 03° 59’ 42”
Surabaya Side Span-17
Point-A
P45-29
Pilling Barge
DA
βA
Platform Drilling P.46
βB
DB
PIER - 45
Point-B2
Surabaya Side
Data Koordinat Design Titik Pancang Bored Pile P.46
Untuk mengkonstruksi Pilecap Main Bridge yang bottom pilecapnya berada di dalam air (elevasi – 0,99 m), maka digunakan Caisson yang mempunyai dimensi (57,2 m x 34,0 m x 7,3 m). Dalam pelaksanaan pengukuran ada kalanya titik-titik BM. atau titik-titik kontrol bantu perlu di transfer posisi dan elevasinya ke lokasi dekat titik yang akan di konstruksi, sebagai ilustrasi seperti yang dilakukan di P.46 (Main Bridge) untuk ”rekonstruksi caisson” titik kontrol bantu yang ada di platform batching plant (P.46-1) di transfer ke lokasi center line casing nomor 28 (CCC-46) seperti gambar berikut :
Platform Batching Plant P.46
P.46-1
GH
E
FA
Platform Auxiliary P.46
B
C D
P.46-2
SURABAYA CCC-46
MADURA
MARKING LOKASI CCC-46 PADA CL CASING NO. 28
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 12 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
C 696,504.901 9,205,183.600 + 5.310 696,535.139 9,205,616.546 + 5.310
D 696,505.682
9,205,194.781 + 5.310
696,535.920
9,205,627.727 + 5.310
E 696,498.916
9,205,206.677 + 5.310
696,529.154
9,205,639.623 + 5.310
F 696,456.975
9,205,209.606 + 5.310
696,487.212
9,205,642.552 + 5.310
G 696,448.621
9,205,198.766 + 5.310
696,478.859
9,205,631.712 + 5.310
H 696,447.840
9,205,187.585 + 5.310
696,478.078
9,205,620.531 + 5.310
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 13 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
4. Survey Control pada Konstruksi Pylon Main Bridge
Untuk mengkonstruksi Pylon Main Bridge yang mempunyai ketinggian 146,341 m diatas MSL (Mean Sea Level) dilakukan secara bertahap dibagi menjadi 1 segment pylon seat setinggi 4,0 m dan 33 segment lengan pylon dengan tiap segment setinggi ± 4,0 m. Survey control pada pylon dilakukan dengan stakeout posisi (E, N) dan Elevasi (H) masing-masing segment sesuai koordinat rencana dengan pelaksanaan 3 (tiga) tahap :
Stakeout frame per segment sesuai bentuk pylon setinggi ± 4,0 m. Stakeout formwork sebelum concreting dilaksanakan. Stakeout setelah concreting dan formwork dibuka/dinaikkan ke
segment diatasnya. Dalam konstruksi pylon digunakan formwork climbing.
Demikian dilakukan secara simultan untuk ke 33 segment, dimana dalam 33 segment tersebut terdapat Lower Cross Beam, Middle Cross Beam dan Upper Cross Beam seperti gambar pylon berikut :
Upper Cross Beam
Lengan atas
Middle Cross Beam
Lengan tengah
Lower Cross Beam
Lengan bawah
Seat Pylon
Gambar : Pylon Jembatan Suramadu
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 14 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 15 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 16 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 17 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 18 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Tahapan Survey Control pada Pylon : 1) Survey control posisi (E, N) dilakukan dari 2 (dua) posisi yang berada diatas
pilecap pylon sebelah yang dikonstruksi (P.46 di survey dari P.47 dan P.47 di survey dari P.46), sedang untuk elevasi (H) survey control dilakukan pada pylon yang dikonstruksi, dengan cara setiap segment alat waterpass naik keatas segment yang dikonstruksi.
2) Proses survey control diikatkan pada titik Bench Mark / titik referensi acuan yang sudah diukur secara teliti baik posisi (E, N) dan elevasinya (H), yaitu titik-titik BM transfer yang berada diatas concrete pilecap.
3) Survey control dilakukan saat pemasangan frame, pemasangan formwork sebelum concreting dan sesudah concreting dengan batasan toleransi sesuai ketentuan.
4) Survey control posisi (E, N) digunakan alat ukur Total Station Leica TCA-1201 yang mempunyai ketelitian (+ 1mm), sedang untuk survey control elevasi (H) digunakan alat ukur Waterpass/Level Leica NA-724 yang mempunyai spesifikasi cukup teliti (+ 0,01 mm)
5) Untuk pengukuran posisi (E, N) digunakan 1 (satu) alat ukur Total Station untuk mengontrol apakah posisi yang di stakeout tersebut sesuai rencana. Metoda stakeout menggunakan metoda koordinat.
6) Untuk pengukuran elevasi (H) digunakan 1 (satu) alat ukur Waterpass/Level dan rambu ukur. Metoda pengukuran menggunakan metoda Sipat Datar. Untuk ketinggian tertentu, alat ukur Waterpass naik diatas concrete lengan pylon yang sudah dicor dengan cara pengukuran zig-zag dari lengan pylon sisi Timur ke lengan pylon sisi Barat dan sebaliknya.
Prisma dan Stiker reflektor Pylon P.46 Pembesian & formwork dalam hollow Pylon
Prisma Prisma
Stiker Stiker
Stiker Stiker
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 21 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Pada dinding upper pylon dipasang prisma, sedang pada dinding middle dan lower pylon dipasang stiker reflector yang berfungsi untuk monitoring pergerakan pylon pada saat penarikan (tension) cable stayed. Untuk pylon P.46 dipasang pada dinding pylon sisi Madura dan monitoring dari pilecap P.47, untuk pylon P.47 dipasang pada dinding pylon sisi Surabaya dan monitoring dari pile cap P.46.
Prisma di titik Frame segment Pylon P.46 Setting Frame dengan TS di Pilecap P.47
Prisma nempel pada dinding Pylon P.46 Stiker reflector pada dinding Pylon P.46
Transfer elevasi di dalam Middle Cross Beam
Survey elevasi corbel di dalam hollow Pylon
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 22 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Pada lengan atas pylon terdapat lubang pipa conduit tempat masuknya cable stayed ke pengangkeran didalam lengan atas pylon yang jumlahnya ada 17 pasang lubang pada lengan atas sisi Timur dan 17 pasang lubang pada lengan atas sisi Barat. Untuk survey control posisi (E, N) dan elevasi (H) pipa conduit tersebut harus dilakukan dengan teliti sesuai koordinat rencana, dimana metoda stakeout untuk pipa conduit dilakukan sama seperti merekonstruksi pylon tetapi perlu alat bantu ½ lingkaran (seperti gambar) untuk meletakkan prisma pada posisi center dari pipa conduit. Di dalam lengan atas pylon digunakan sistem pengangkeran dengan frame baja yang ditopang oleh corbel pada dinding pylon. Survey control elevasi (H) corbel di dalam lengan atas pylon dilakukan dengan meteran baja 50 meter yang ditarik dari middle cross beam sampai upper cross beam. Elevasi di marking pada dinding pylon sesuai elevasi rencana corbel. Pelaksanaan survey control elevasi corbel tersebut sangat sulit karena berada di dalam ruang hollow pylon yang sangat sempit, sehingga perlu dilakukan pengontrolan beberapa kali agar dicapai hasil sesuai design. Data Koordinat Design Pipa Conduit P.46 (SC dan MC)
NO. East Side West Side
Easting
(m) Northing (m) Elevation
(m) Easting
(m) Northing
(m) Elevation
(m) SC1 A 11.000 2318.196 93.799 -11.000 2318.196 93.799
B 11.000 2319.745 99.383 -11.000 2319.745 99.383 SC2 A 11.000 2318.170 100.315 -11.000 2318.170 100.315
B 11.000 2319.636 103.656 -11.000 2319.636 103.656 SC3 A 11.000 2318.148 104.420 -11.000 2318.148 104.420
B 11.000 2319.152 106.119 -11.000 2319.152 106.119 SC4 A 11.000 2318.132 107.691 -11.000 2318.132 107.691
B 11.000 2319.168 109.108 -11.000 2319.168 109.108 SC5 A 11.000 2318.119 110.582 -11.000 2318.119 110.582
B 11.000 2319.181 111.811 -11.000 2319.181 111.811 SC6 A 11.000 2318.109 113.263 -11.000 2318.109 113.263
B 11.000 2319.190 114.358 -11.000 2319.190 114.358 SC7 A 11.000 2318.102 115.817 -11.000 2318.102 115.817
B 11.000 2319.198 116.810 -11.000 2319.198 116.810 SC8 A 11.000 2318.096 118.282 -11.000 2318.096 118.282
B 11.000 2319.204 119.197 -11.000 2319.204 119.197 SC9 A 11.000 2318.091 120.697 -11.000 2318.091 120.697
B 11.000 2319.209 121.549 -11.000 2319.209 121.549 SC10 A 11.000 2318.087 123.060 -11.000 2318.087 123.060
B 11.000 2319.213 123.862 -11.000 2319.213 123.862
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 23 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
NO. East Side West Side
Easting
(m) Northing (m) Elevation
(m) Easting
(m) Northing
(m) Elevation
(m) SC11 A 11.000 2318.084 125.416 -11.000 2318.084 125.416
B 11.000 2319.216 126.172 -11.000 2319.216 126.172 SC12 A 11.000 2318.081 127.737 -11.000 2318.081 127.737
B 11.000 2319.219 128.457 -11.000 2319.219 128.457 SC13 A 11.000 2318.079 130.042 -11.000 2318.079 130.042
B 11.000 2319.221 130.729 -11.000 2319.221 130.729 SC14 A 11.000 2318.077 132.328 -11.000 2318.077 132.328
B 11.000 2319.223 132.989 -11.000 2319.223 132.989 SC15 A 11.000 2318.076 134.583 -11.000 2318.076 134.583
B 11.000 2319.224 135.228 -11.000 2319.224 135.228 SC16 A 11.000 2318.076 136.763 -11.000 2318.076 136.763
B 11.000 2319.224 137.415 -11.000 2319.224 137.415 SC17 A 11.000 2318.076 138.948 -11.000 2318.076 138.948
B 11.000 2319.224 139.604 -11.000 2319.224 139.604
NO. East Side West Side
Easting
(m) Northing (m) Elevation
(m) Easting
(m) Northing
(m) Elevation
(m) MC1 A 11.000 2324.804 93.881 -11.000 2324.804 93.881
B 11.000 2323.255 99.427 -11.000 2323.255 99.427 MC2 A 11.000 2324.831 100.387 -11.000 2324.831 100.387
B 11.000 2323.364 103.697 -11.000 2323.364 103.697 MC3 A 11.000 2324.853 104.489 -11.000 2324.853 104.489
B 11.000 2323.847 106.170 -11.000 2323.847 106.170 MC4 A 11.000 2324.869 107.759 -11.000 2324.869 107.759
B 11.000 2323.831 109.159 -11.000 2323.831 109.159 MC5 A 11.000 2324.882 110.647 -11.000 2324.882 110.647
B 11.000 2323.818 111.858 -11.000 2323.818 111.858 MC6 A 11.000 2324.892 113.328 -11.000 2324.892 113.328
B 11.000 2323.808 114.405 -11.000 2323.808 114.405 MC7 A 11.000 2324.900 115.880 -11.000 2324.900 115.880
B 11.000 2323.800 116.855 -11.000 2323.800 116.855 MC8 A 11.000 2324.906 118.346 -11.000 2324.906 118.346
B 11.000 2323.794 119.243 -11.000 2323.794 119.243
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 24 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
NO. East Side West Side
Easting
(m) Northing (m) Elevation
(m) Easting
(m) Northing
(m) Elevation
(m) MC9 A 11.000 2324.910 120.759 -11.000 2324.910 120.759
B 11.000 2323.790 121.592 -11.000 2323.790 121.592 MC10 A 11.000 2324.914 123.126 -11.000 2324.914 123.126
B 11.000 2323.785 123.907 -11.000 2323.785 123.907 MC11 A 11.000 2324.918 125.477 -11.000 2324.918 125.477
B 11.000 2323.782 126.214 -11.000 2323.782 126.214 MC12 A 11.000 2324.920 127.799 -11.000 2324.920 127.799
B 11.000 2323.780 128.500 -11.000 2323.780 128.500 MC13 A 11.000 2324.923 130.101 -11.000 2324.923 130.101
B 11.000 2323.777 130.770 -11.000 2323.777 130.770 MC14 A 11.000 2324.924 132.386 -11.000 2324.924 132.386
B 11.000 2323.775 133.029 -11.000 2323.775 133.029 MC15 A 11.000 2324.926 134.661 -11.000 2324.926 134.661
B 11.000 2323.774 135.281 -11.000 2323.774 135.281 MC16 A 11.000 2324.927 136.928 -11.000 2324.927 136.928
B 11.000 2323.772 137.528 -11.000 2323.772 137.528 MC17 A 11.000 2324.929 139.186 -11.000 2324.929 139.186
B 11.000 2323.771 139.768 -11.000 2323.771 139.768 Detail Pipa Conduit Dinding pylon B 20 cm 20 cm Centerline pipa conduit A
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 25 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Data Elevasi Design Corbel P.46 dan P.47
ELEVASI CORBEL P.46 ELEVASI CORBEL P.47
No. East Side West Side East Side West Side
Section SC (m) MC (m) SC (m) MC (m) MC (m) SC (m) MC (m) SC (m)
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 26 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Stakeout Pipa Conduit dengan ½ Lingkaran
Setting Prisma di titik center Pipa Conduit
Detail titik center Pipa Conduit
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 27 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
5. Erection Steel Box Girder dan Cable Stayed Main Bridge Survey control pada erection Steel Box Girder dan Cable Stayed Main Bridge dilakukan dengan bantuan titik-titik kontrol (control points) yang berada pada deck steel box girder (main beam). Masing-masing segment steel box girder sepanjang 12 meter mempunyai 4 (empat) control points, dua di sisi Timur dua di sisi Barat, kecuali untuk segment # 0 sepanjang 28 meter mempunyai 14 (empat belas) control points, tujuh di sisi Timur tujuh di sisi Barat. Control point tersebut di design berjarak 10,1 meter di sisi Timur dan di sisi Barat dari center line trase jembatan. Sedang posisi arah memanjang (N) dan elevasi (H) di design sesuai hasil perhitungan chamber menggunakan software MIDAS. Data design posisi (E, N) dan elevasi (H) control points merupakan acuan yang dipergunakan untuk erection Steel Box Girder dan Cable Stayed. Kegiatan survey control untuk erection steel box girder dan cable stayed dilakukan secara kontinu (sebanyak137 stage). Pengontrolan posisi (E, N) dilakukan pada saat penyambungan segment steel box girder, sedang pengontrolan elevasi (H) dilakukan pada saat penarikan cable stayed. Penarikan dilakukan malam hari (pukul 0.00 sampai pukul 05.30) dalam 2 (dua) tahap, penarikan ke-1 ~ 40%, penarikan ke-2 ~ 100%. Kegiatan survey controlnya mempergunakan acuan titik BM transfer yang berada pada deck steel box girder segment # 0.
Gambar : Jembatan Cable Stayed Suramadu
Cable Stayed Main Beam Cross Beam Stringer
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 28 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Data Design Survey Point Steel Box Girder (Northing dan Elevation) Pylon P.46
Data diatas adalah sebagian data design survey point SBG P.46 yang digunakan untuk survey control erection steel box girder serta penarikan cable stayed.
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 29 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Detail Control Point Steel Box Girder Lokasi Control Point pada Main Beam
Posisi Control Point segaris diatas SBG Control Point setelah Concreting
Survey elevasi Control Point di P.46 Rambu ukur diatas Control Point
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 30 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT
Prisma di posisi centerline SBG P.46 Stakeout centerline SBG dari pilecap P.47
Survey control pada Prestress Concrete Box Girder Approach Bridge dilakukan dengan bantuan titik-titik kontrol (control points) yang dibuat pada ujung-ujung formwork dan pada top concrete box girder. Pada ujung-ujung formwork ada 5 (lima) titik di sisi Timur [ A, B, C, D, E ] dan 5 (lima) titik di sisi Barat [ A’, B’, C’, D’, E’ ], sedang pada top concrete box girder ada 3 (tiga) titik di sisi Timur [ 1, 2, 3 ] dan 3 (tiga) titik di sisi Barat [ 1’, 2’, 3’ ]. Control points tersebut terletak pada posisi sambungan antar segment seperti ilustrasi gambar berikut :
Dalam proses konstruksi arah memanjang satu pilar approach bridge Prestress Concrete Box Girder Balanced Cantilever dibagi dalam 10 segment [ A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9/A10 ], dimana untuk segment A0 sepanjang 3,5 m, segment A1, A2 dan A3 masing-masing sepanjang 4,0 m, segment A4, A5, A6, A7 dan A8 masing-masing sepanjang 4,5 m, segment A9 / A10 sepanjang 2,0 m.
Survey Control Of Main Span Suramadu Bridge 31 / 36 Ir. Hendro Kustarto, MT