Surveilens Kematian Ibu dan Bayi Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
Surveilens Kematian Ibu dan Bayi
Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
Latar Belakang
• Kematian ibu merupakan masalah global dan kesehatan masyarakat.
• Di level rumah sakit, kematian ibu dan neonatus diakibatkan kejadian berulang (next time more vs. next time better).
• Kejadian berulang akibat tidak berjalannya pengawasan (surveillance)
• Tidak ada perbaikan kinerja provider dan kualitas pelayanan yang merupakan tindak lanjut temuan (surveillance)
• Setiap kematian ibu menyebabkan konsekuensi keluarga dan sosial.
Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
Surveillance • Upaya sistematik dan berkesinambungan untuk koleksi,
analisis dan menyimpulkan tampilan data untuk menilai kesenjangan atau perangai kondisi yang ada terhadap kondisi normal
• Untuk validitas analisis dan luaran surveillance diperlukan data yang valid pula
5. Evaluasi dan penyempurnaan
4. Rekomendasi dan tindak lanjut 3. Analisis Temuan
2. Pengumpulan data
1. Identifikasi kasus
Siklus surveilens morbiditas
dan mortalitas maternal
Contoh Indikator Kesehatan Maternal dan Perinatal.
1. Angka kematian maternal (jumlah ibu yang meninggal selama hamil
atau bersalin dibandingkan dengan jumlah perempuan usia reproduksi)
2. Angka lahir-mati (jumlah bayi yang dilahirkan dalam keadaan meninggal dibandingkan jumlah dengan bayi lahir hidup).
3. Angka kematian neonatal dini (jumlah bayi yang meninggal dalam satu minggu pertama kehidupannya dibandingkan dengan jumlah neonatal dini).
4. Angka kematian perinatal (bayi lahir-mati ditambah kematian neonatal dini dibandingkan dengan jumlah neonatal dini).
5. Angka kematian neonatal lanjut (bayi yang meninggal dalam bulan pertama kehidupannya dibandingkan dengan jumlah bayi berusia sebulan).
6. Angka kematian bayi (bayi yang meninggal dalam tahun pertama kehidupannya dibandingkan dengan jumlah bayi berusia setahun).
KEMATIAN MATERNAL didefinisikan sebagai berikut: • “kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan hingga 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya dan bukan disebabkan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan).”
revisi sembilan dan sepuluh International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems (ICD),
• Rasio atau angka kematian menggambarkan kualitas sistem pelayanan kesehatan di berbagai jenjang yang ada
• Besaran angka kematian ibu atau bayi menjadi cerminan dari derajat kesehatan masyarakat di negara/area tertentu
• Kesenjangan kinerja merupakan penyebab masalah kualitas hasil pelayanan
• Penyebab utama kematian maternal, neonatal dini dan lahir-mati adalah faktor obstetrik langsung atau penyakit ibu dalam kehamilan dan kompetensi pelaksana asuhan kehamilan-persalinan dan penanganan komplikasi.
• Contoh: – ibu hamil mengalami solusio plasenta dan janinnya mati, maka penyebab utama lahir-
mati tersebut adalah perdarahan antepartum.
– kematian ibu dengan plasenta previa maka penyebab akhirnya adalah syok hipovolemik/anemia berat akut (kegagalan fungsi organ vital).
• Mengetahui penyebab utama kematian membantu mengenali kondisi-kondisi medis berbahaya yang perlu dicegah dan praktik-praktik klinik yang perlu diperbaiki.
• Ada 3 jenis penyebab utama kematian maternal, yaitu:
– Langsung – Tidak langsung – Tak terduga sebelumnya
• Penyebab lainnya digolongkan sebagai penyebab yang “Tidak Diketahui”.
1. Penyebab langsung kematian biasanya akibat terjadinya komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama masa kehamilan sehingga berakhir dengan kematian.
2. Penyebab tidak langsung kematian biasanya akibat penyakit yang telah ada sejak sebelum kehamilan, atau penyakit yang timbul selama kehamilan yang diperburuk oleh efek fisiologi kehamilan.
Beberapa penyebab utama kematian maternal : 1. Hipertensi. 2. Perdarahan pascapersalinan. 3. Infeksi dalam kehamilan seperti abortus septik dan
sepsis puerperalis 4. Perdarahan antepartum. 5. Infeksi yang bukan karena kehamilan, seperti AIDS
dan malaria.Penyakit yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit jantung.
Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di indonesia
adalah eklampsia, perdarahan dan infeksi
Penyebab utama kematian perinatal adalah:
1. Persalinan prematur. 2. Hipoksia intrapartum. 3. Perdarahan antepartum. 4. Hipertensi dalam kehamilan. 5. Infeksi. 6. Kelainan janin atau anomali. 7. Gangguan pertumbuhan intrauterin. 8. Trauma. 9. Penyakit sistemik pada ibu hamil.
Confidential Inquiry*: Penyidikan rahasia (anonim) melalui metoda
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data dan fakta untuk membuat rekomendasi bagi pencegahan morbiditas dan mortalitas lanjutan melalui perbaikan kebijakan, kinerja dan mutu, penyediaan sumberdaya dan sistem kesehatan.
*a formal investigation to determine the facts of a case
1. Audit Kematian Maternal, Neonatal dan Balita (MNB) di masyarakat
2. Audit Kematian MNB di fasilitas kesehatan 3. Kajian Kasus Komplikasi Berat atau Nyaris
Meninggal (near-miss) di fasilitas kesehatan 4. Confidential Inquiry 5. Audit Klinik
Investigasi kematian ibu, neonatus & balita:
Contoh data Identifikasi masalah Tabel 1. Analisis Situasi di Kabupaten Pidie 2004 (NAD)
No Indikator Baseline tahun 2004 Target Ketr. Abslt Ratio/Rate 2005 2010
I Indikator Kesehatan : • AKI • AKB • Anemia • Bumil KEK
43 150
600/100.000 20,4 / 1000
65,4 37,5
307
35 /1000 25% 24%
125/100.00 15 /1000
20% 12%
Masalah Masalah Masalah Masalah
II Indikator Yan Kes : K1 K4 Penanganan Komp Hamil Persalinan nakes ASI Eksklusif Kunjungan neonatal 1 Kunjungan neonatal 2 Jlh Akseptor KB
11.322 8.464 8.763 3.505 2.961 4.897 4.697 4.445
82,8% 61,9% 26,3% 66,2%
10% 40%
33,8% 30%
95% 85% 50% 80% 30% 60% 50% 40%
95% 90% 80% 80% 60%
100% 100%
80%
Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
III Indikator Penyulit : • Kehamilan risti • Puskesmas PONED • RSU PONEK • Bidan APN • Bidan tinggal di desa • Bidan punya KIT • Bidan LSS • Bidan PPGDON
2.383
0 1
51 143 302
0 0
20%
0 50%
5,98% 26,93% 35,40%
0 0
12%
4 Pusk 2 RSU
6%
6 Pusk 3 RSU
50% 50% 50% 50% 50%
Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Health problem diagram
Eclampsia Bleeding Sepsis
Health Provider Performance
Lack of Instruments
Community
Maternal Death
Lack of
knowledge to identify labor danger signs
Delay in seeking lifesaving interventions
Not clear cause and effect association
Inability to identify/manage emergency case
Inadequate care in referral hospital
Inadequate Training
Weak Health Management
Improper CQIS
Anemia
Malnourished
Ignorance
Tabel 5a. Target Untuk Menurunkan Masalah Kematian Ibu dan Bayi
No Indikator Cara Menghitung Baseline Target
I. Indikator Kesehatan
2004 2005
1. AKI Jlh kematian ibu / Jlh kh X 100.000 (Konversi dlm tabel WHO).
600 / 100.000 kh
400 / 100.000 kh
2 AKB Jlh kematian bayi / Jlh kh X 1.000
20,4 / 1.000 kh 15 / 1.000 kh
3. Anemia Jlh ibu anemia / jlh bumil yg diukur X 100
65,4 % 25 %
4. Bumil KEK Jlh bumil KEK / Jlh bumil yg diukur X 100
37,2 % 24 %
Contoh Kesenjangan Standar Input
• Antiseptic solution shortage
• Lack of antidote availability
• Wrong calibration pulse oxymetry
• Broken cardiotocography
• Oxygen blockade in CPAP machine
• Malfunction vacuum extractor
Contoh Kesenjangan Indikator Kinerja
Admission to needle > 5 minutes (emergency) Admission to Emergency Cesarean Section > 30
minutes No Informed Choice prior to Informed Consent AMSTL not performed in every labor Resuscitation is not upon the flat table under a
radiant warmer Direct nose mucus aspiration No hand-washing after client examination
Contoh Kesenjangan Standar Mutu Pelayanan
High rate of maternal death High avoidable maternal death Above 1% infection rate of SC Low than 90% survival rate for 1500 grams
newborn Low satisfaction rate for basic delivery care Lower than 100% success rate for resuscitation of
functional primary newborn asphyxia
WHO Maternal Mortality Ratio Conversion Table
Number of live-birth in the health facility or population
Number of maternal deaths in the health facility or population and estimation of MMR per 100.000 live-birth ) annually
MMR 200 MMR 400 MMR 600 MMR 800
260 0.5 1.0 1.6 2.1
520 1.0 2.1 3.1 4.2
1300 2.6 5.2 7.8 10.4
2600 5.2 10.4 15.6 20.8
5200 10.4 20.8 31.2 41.6
R2 = 0.74
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Y
Log. (Y)
The association of MMR and % of deliveries attended by SBA
M M R
% of deliveries attended by skilled birth attendance
KerangkaKerangka PeningkatanPeningkatan KinerjaKinerja
DAPATKAN DAN PERTAHANKAN KESEPAKATAN DENGAN MITRA YANG BERKEPENTINGANDAPATKAN DAN PERTAHANKAN KESEPAKATAN DENGAN MITRA YANG BERKEPENTINGAN
PertimbangkanKonteks
Kelembagaan
Misi
Tujuan
Strategi
Kultur
Pandangan Kliendan Masyarakat
PertimbangkanKonteks
Kelembagaan
Misi
Tujuan
Strategi
Kultur
Pandangan Kliendan Masyarakat
Nyatakan Kinerja yangSebenarnya
Nyatakan Kinerja yangSebenarnya
Nyatakan Kinerja YgDiinginkan
Nyatakan Kinerja YgDiinginkan
PANTAU DAN EVALUASI KINERJAPANTAU DAN EVALUASI KINERJA
Cari penyebab:Mengapa ada gap
(kesenjangan) kinerja
Cari penyebab:Mengapa ada gap
(kesenjangan) kinerja
Pilih intervensiApa yang dapat dilakukan untuk
menutup kesenjangan ini
Pilih intervensiApa yang dapat dilakukan untuk
menutup kesenjangan iniLaksanakanintervensi
Laksanakanintervensi
GAP
Clinical Audit for Standard of Input
Key words
To know what is right, you must
know what is true
Rangkuman
• Untuk rekomendasi perbaikan kinerja dan mutu, diperlukan data yang valid dan analisis terpercaya
• Berbagai pendekatan penilaian kinerja dan mutu pelayanan memiliki keunggulan dan keterbatasan
• Surveilance adalah bagian dari upaya jaga mutu