SURGERY CLASS Batch #10 Part 4 @dionfaisal31 X @dokterpost ̵ 31 Juli 2021 Dr. Dion Faisal, Sp.B FICS
SURGERY CLASS B a t c h # 1 0 P a r t 4
@dionfaisal31 X @dokterpost ̵ 31 Juli 2021
Dr. Dion Faisal, Sp.B FICS
Nama : Dr. Dion Faisal, Sp.B FICS
TTL : Balikpapan, 31 Mei 1985
Istri & anak :
Dr. Dian Manggiasih
Muhammad Nabil
Muhammad Dhafin
Pendidikan :
S1 Kedokteran Umum FK Unmul 2009
Spesialis Bedah Umum FK Unair 2018
Fellow International College of Surgeon 2020
Pekerjaan :
Kepala SMF Bedah, Subkomite Mutu RSUD Tarakan
Staf pengajar FIKES Universitas Borneo Tarakan
Webinar lecturer in General Surgery
CURRICULUM VITAE
SUDAH SIAP
IKUT UJIAN
MASUK
PPDS?
THE INTERVIEW BE LIKE
SOME CHALLENGING QUESTIONS
• What experience do you have in this surgery field?
• What do you know about us?
• Why do you want to work with us?
• Why should we hire you?
WHAT ARE THEY LOOKING FOR
BE THE BEST VERSION OF YOURSELF
PEMBAHASAN SOAL
Splenektomi diindikasikan sebagai pengobatan untuk?
A. Anemia hemolitik autoimun (AIHA)
B. Penyakit Hodgkin
C. Kesesuaian G6PD
D. Abses pada limpa
E. Diabetes melitus
Pernyataan berikut yang benar tentang sarkoma jaringan lunak, KECUALI
A. Lokasi yang paling sering adalah pada thoraks dan retroperitoneum.
B. Ada lebih dari 11.000 diagnosis baru sarkoma jaringan lunak setiap tahun
C. Sebagian besar kematian spesifik sarkoma jaringan lunak disebabkan oleh metastasis paru yang tidak
terkontrol.
D. Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun secara keseluruhan pada semua tahap sarkoma jaringan mendekati 50
hingga 60%
E. Semua salah
Masalah medis yang TIDAK terkait dengan kekambuhan hernia adalah
A. Gizi buruk
B. Penggunaan steroid
C. Merokok
D. Penggunaan alkohol
E. Diabetes Mellitus
4
Intestinal closed loop obstruction sangat berbahaya karena
A. Tekanan intraluminal meningkat cukup tinggi dan menyebabkan iskemia dan nekrosis.
B. Obstruksi tidak menimbulkan rasa sakit.
C. Pertumbuhan bakteri yang berlebihan menyebabkan sepsis.
D. Segmen obstruktif tidak terlihat pada pencitraan
E. Dapat menyebabkan refluks
LARGE BOWEL OBSTRUCTION
5
Shock yang disebabkan oleh tension pneumothorax dikategorikan sebagai
a. Shock trauma
b. Shock vasodilatasi
c. Shock kardiogenik
d. Shock obstruktif
e. Shock neurogenik
SHOCK
• Shock is defined as a failure to meet the metabolic demands of cells and tissues and the
consequences that ensue. Recent: inadequate tissue perfusion marked by decreased delivery of
required metabolic substrates and inadequate removal of cellular waste products.(Schwartz 2019)
• Sindroma klinis kegagalan sistem sirkulasi yang menyebabkan penurunan perfusi organ
Schwartz 2019
6
Shock neurogenic dicirikan oleh kondisi berikut ini
a. Kulit yang dingin
b. Peningkatan cardiac output
c. Penurunan resistensi vaskular perifer
d. Penurunan volume darah
7
Seorang pria 70 tahun datang dengan luka tusuk abdomen. Pasien ini hipotensif, takikardi,
dan terlihat linglung. Berapa persen darah yang sudah hilang
a. 5%
b. 15%
c. 35%
d. 55%
8
Apakah temuan klinis pada tamponade jantung
a. Hipotensi, pulse pressure lebar, takikardia
b. Takikardia, hipotensi, distensi vena jugular
c. Hipotensi, pulse pressure lebar, distensi vena jugular
d. Hipotensi, muffled heart tones, distensi vena jugular
9
Pasien trauma dengan luka tusuk di dada kiri, memiliki TDS 85 mmHg, yang membaik
dengan resusitasi. X ray thoraks dalam batas normal. Langkah selanjutnya adalah
a. CT scan thoraks
b. X ray pelvis
c. Pemeriksaan FAST
d. Torakostomi dada kiri
ANATOMY • Anterior abdomen: between anterior costal margins to inguinal creases, between the anterior
axillary lines
• Intrathoracic abdomen: the thoracoabdominal or lower thoracic region, which lies between the 4th ICS anteriorly and 7th ICS posteriorly to inferior costal margins
• Flank: inferior scapular tip to iliac crest between anterior and posterior axillary lines bilaterally
• Back: from inferior scapular tip to iliac crest, between posterior axillary lines.
ATLS 10th ed
10
Pada pasien manakah torakotomi merupakan kontraindikasi?
a. Post KLL dengan kardiak tamponade, tekanan darah sistolik menurun ke 50 mmhg
b. Post KLL asistolik yang tidak menunjukkan tanda kehidupan, sudah 5 menit dilakukan CPR
c. Pasien dengan luka tusuk dada, tekanan darah sistolik menurun ke 50 mmHg
d. Pasien dengan luka tusuk, menjadi asistolik, dengan CPR berjalan 20 menit
11
Pasien trauma, datang membuka mata spontan, bingung, dan melokalisasi
nyeri. Berapakah nilai GCS untuk pasien ini?
a. 9
b. 11
c. 13.
d. 15
12
Berikut ini pernyataan yang benar pada pasien dengan cidera leher, kecuali
a. Hanya di bawah 15% trauma penetrasi yang membutuhkan eksplorasi
b. Dibagi menjadi tiga zona
c. Pasien dengan trauma leher harus menerima pemeriksaan CTA
d. Pasien dengan disfagia, hematoma, pendarahan vena, harus menjalani
pembedahan eksplorasi
NECK INJURY
13
Pernyataan yang benar mengenai damage control surgery, kecuali
a. Membatasi kebocoran dengan perbaikan cepat dari trauma usus halus dengan whipstitch dan
transeksi komplit dengan alat staples GIA
b. Dimaksudkan untuk mengontrol pendarahan dan mengidentifikasi trauma yang dapat diperbaiki
secara konservatif atau dengan radiologi intervensi
c. Diindikasikan pada pasien dengan hipotermia refrakater
d. Dinding abdomen harus ditutup dengan penetrating towel clips
14
Tn. D, 50 tahun diantar warga ke UGD setealah kecelakaan lalu lintas. Menurut warga yang melihat
pasien jatuh dari motor dan kepalanya membentur aspal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
hematoma besar di regio frontal. TD 140/80. HR 82, RR 20, T 36,5. Saat diberi rangsang nyeri
pasien membuka mata, mengigau, dan melakuan fleksi lengan. Diagnosis pada pasien ini
adalah
a. Cedera otak ringan
b. Cedera otak sedang
c. Cedera otak berat
d. Pendarahan subaraknoid
e. Pendarahan intraserebral
TRAUMATIC BRAIN INJURY VS HEAD TRAUMA
15
Terapi untuk peningkatan tekanan intrakranial pada trauma kepala tertutup perlu dilakukan
ketika tekanan intrakranial lebih dari
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40
e. 50
30 DEGREE HEAD UP
Budi pertami, sumirah & anami, phutut & sulastyawati, sulastyawati. (2017). Effect of 30° head-up position on intracranial pressure change in patients with head injury in surgical ward of general hospital of dr.
R.Soedarsono pasuruan. 3. 89-95.
16
Pernyataan yang benar mengenai cerebral perfusion pressure
a. SBP – ICP
b. Harus ditargetkan lebih dari 100 mmHg
c. Menurun dengan sedasi, diuresis osmotik paralisis, drainase ventricular, dan koma barbiturate
d. Dapat dinaikkan dengan menurunkan ICP dan menghindari hipotensi
e. BSSD
17
Seorang pria 22 tahun dibawa ke UGD karena kebakaran di rumahnya. Pasien menunjukkan
luka di mulut dan suaranya serak, napas tidak sesak. Tindakan selanjutnya adalah?
a. Intubasi endotrakeal segera
b. Pemeriksaan rongga mulut dan faring, menggunakan laringoskop jika ada
c. Berikan oksigen
d. Resusitasi cairan
e. Trakeostomi
- ANZBA 2016
Struktur Emergency Management for Severe Burn (EMSB)
18
Pasien luka bakar menderita luka bakar di satu lengan, satu kaki, dan dada anterior,
berapa persen luka bakarnya?
a. 18%
b. 27%
c. 36%
d. 45%
e. 90%
Kerusakan jaringan tergantung: suhu dan kekuatan agen penyebab (>50OC nekrosis) Keparahan tergantung: luas & kedalaman Akibat luka bakar dipengaruhi: keparahan dan cadangan fisiologis
Estimasi Luas: rule of nine, telapak tangan, pediatric rule of nine
Estimasi Kedalaman: epidermal, superfisial dermal, mid dermal, deep dermal, full thickness
Penilaian Luka Bakar
19
Anak 8 tahun dibawa ke UGD karena menyentuh besi panas. Pada inspeksi ditemukan bulla. Berapa
kedalaman dari luka bakar
a. Derajat 1
b. Derajat 2
c. Derajat 3
d. Derajat 4
e. Derajat 5
Kerusakan jaringan tergantung: suhu dan kekuatan agen penyebab (>50OC nekrosis) Keparahan tergantung: luas & kedalaman Akibat luka bakar dipengaruhi: keparahan dan cadangan fisiologis
Estimasi Luas: rule of nine, telapak tangan, pediatric rule of nine
Estimasi Kedalaman: epidermal, superfisial dermal, mid dermal, deep dermal, full thickness
PENILAIAN LUKA BAKAR
IIA
IIB
III
I
20
Tiga jam setelah luka bakar sirkumferenial derajat 3 di siku dan pergelangan tangan
kanan menyebabkan pasien kehilangan sensasi sentuh. Fungsi motorik tangan masih
ditemukan. Tatalaksana selanjutnya adalah
a. Elevasi ekstremitas, USG doppler, dan jika nadi hilang setelah 8 jam, lakukan eskaratomi
b. Palpasi dari nadi distal, dan lakukan eskaratomi jika nadi hilang
c. USG doppler, untuk penilaian aliran darah perifer, dan lakukan eskaratomi jika aliran berkurang
d. Langsung lakukan eskarotomi
e. Fasciotomy
21
Berapa cairan yang dibutuhkan pada pasien laki-laki 50 kg dengan luka bakar derajat 1 pada tangan kiri dan kaki kiri,
luka bakar derajat dua pada tangan kanan, dan luka bakar derajat tiga pada dada dan kaki kanan. Bagaimana
resusitasi cairan yang benar?
a. 4,5 L selama 8 jam, lanjut 4,5 liter selama 16 jam
b. 4,5 liter salam 8 jam, diikuti 6 liter selama 15 jam
c. 6 liter selama 8 jam, diikuti 6 liter selama 16 jam
d. 6 liter selama 8 jam, diikuti 9 liter selama 16 jam
e. Tidak perlu resusitasi
Fluid
Fluid, Analgesia, Tests & Tubes (FATT)
Analgesia Morfin 0,05-0,1mg/kg, 20-30 mcg/kg/jam setelah loading dose
Tubes
Tests Radiologi: cervical lateral, toraks, pelvis Sonografi: FAST
Kateter urine NGT (luka bakar mayor >20% pada dewasa atau >10% pada anak) Intubasi
Parkland modifikasi: RL 3 ml x BB (kg) x luas luka bakar + maintenance pada anak (4:2:1 rule) 4ml/kg/jam sampai 10kg + 2ml/kg/jam 11-20kg + 1ml/kg/jam setiap kg lebih dari 20 Kecepatan: ½ 8 jam pertama, sisanya 16 jam berikutnya. Urine output: dewasa 0,5ml/kg/jam, anak (<16 tahun) 1ml/kg/jam
4 x 45% x 50Kg = 9000cc 4500cc dalam 8 jam pertama 4500cc dalam 16 jam selanjutnya
PERHITUNGAN RESUSITASI CAIRAN
Rekomendasi cairan maintenance (EMSB): D5% + NaCl 0,9%
American Burn Association Guidelines
The adjustments to fluid rates are based on patient response. (ABLS, 2018)
22
Faktor yang menentukan tipe terapi yang dapat diberikan pada pasien kanker payudara harus
memperhatikan faktor-faktor berikut ini, kecuali
a. Terapi harus sudah efektif pada uji klinis
b. Stage penyakit
c. Keadaan umum pasien
d. Subtipe biologis
TERAPI CA MAMMAE
IMMUNOHISTOCHEMISTRY (IHC) • Jenis: ER/PR, Her2 Neu, Ki67
• Dari pemeriksaan IHC dapat ditentukan subtipe intrinsik biologi sel kanker berdasarkan kriteria St Gallen 2013
Subtipe intrinsik Definisi kliniko-patologi Rekomendasi terapi sistemik
Luminal A ER, PgR (+), Her2 (-)
Ki67 rendah (<14%)
Hormonal terapi
Luminal B Her2 (-)
ER (+), Her2 (-)
Salah satu dari :
- Ki67 tinggi ( > 14%)
- PgR (-) atau rendah
Hormonal + Kemoterapi
Her2 (+) /
Triple
positif
ER (+), Her2 (+)
Ki67 berapapun nilainya
PgR berapapun nilainya
Hormonal + Kemo + Targeted terapi
Erb-B2 overexpression
(Her2 type)
Her2 (+), ER dan PgR (-) Kemo + Targeted terapi
Triple negatif ( TNBC ) ER, PgR (-), Her2 (-) Kemoterapi
23
Berikut ini benar mengenai trakeostomi, kecuali
a. Harus dilakukan pada pasien yang akan diintubasi lebih dari 2 minggu
b. Lebih nyaman pada pasien jika dibandingkan intubasi orofaringeal
c. Menutup spontan dalam 2 bulan setelah diambil
d. Tidak menyebabkan gangguan bicara
TRAKEOSTOMI • DEFINISI: prosedur untuk memasang kanula ke lumen trakea melalui
insisi kulit di atas trakea, dan menyisihkan jaringan pretrakealis sehingga melihat secara langsung pada trakea.
• Tehnik:
• Trakeostomi tinggi (cincin 2-3), rendah (cincin 4-5)
• Krikotirotomi: membuat lubang pada membrana krikotiroid)
• Perkutan trakeostomi
• TUJUAN: menjamin jalan nafas aman, membersihkan jalan nafas (bronchial toilet), mengurangi deadspace saluran nafas, mendukung prolonged ventilator
R. Yoga Wijayahadi, R. Martatko Marmowinoto, Urip Murtedjo, Sunarto Reksoprawiro, Sahudi. Trakeostomi,
masalah dan penatalaksanaannya. Seksi Bedah Kepala & Leher Bagian Ilmu Bedah FK Unair 2003
INDIKASI • Trauma kepala dengan gangguan kesadaran (batuk tidak efektif)
• Peradangan hebat pada wajah, leher dan faring
• Trakeobronkitis dengan edema dan sekret yang banyak
• Perlukaan trakea
• Prosedur operasi kepala leher yang berat
• Tumor saluran nafas
• Operasi tiroid dengan komplikasi perdarahan atau paralisis n. laringeus rekuren bilateral
• Radioterapi daerah leher
• Trauma thoraks dengan pernafasan tidak efektif (flail chest)
• Paska pembedahan dan batuk tidak efektif
• Prolonged ventilator >48 jam
• Fraktur tulang wajah multiple dan blast injury
KOMPLIKASI
• Dini/ durante operasi: perdarahan (lesi
a. tiroidea ima, v. innominata), lesi
esofagus, lesi n. laringeus rekuren, lesi
pita suara
• Lanjut: infeksi, obstruksi (plugging),
aspirasi, dekanulasi, emfisema
subkutis, pneumothoraks, fistel,
stenosis trakea, granulasi
24
Penyataan yang benar mengenai aneurisma aorta abdominal, kecuali
a. Penyebab paling sering pada pria
b. Risiko rupture kecil jika ukurannya 5,5 cm
c. Mortality rate untuk aneurisma aorta abdominal lebih tinggi dari pada 70%
d. Laki-laki memiliki risiko rupture daripada wanita
BRIAN KEISLER, MD, and CHUCK CARTER, MD. Abdominal Aortic Aneurysm. Am Fam
Physician. 2015 Apr 15;91(8):538-543
AAA VS AORTIC DISSECTION
EVAR
25
Insufisiensi vena kronik dicirikan oleh berikut ini, kecuali
a. Katup vena inkompeten, dan obstruksi vena
b. Fungsi yang baik dari mikrosirkulasi dan limfatik kutaneous
c. Eczema dan dermatitis
d. Lipodermatosklerosis
PATOFISIOLOGI
• Reflux
• Obstruction
• Reflux & Obstruction
• Unknown
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
Wolff K: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th
Edition: www.accessmedicine.com
CALF MUSCLE PUMP & VALVE INCOMPETENCY
TANDA KLINIS
CLINICAL, ETIOLOGY, ANATOMY, PATOPHYSIOLOGYCAL
CEAP CLASSIFICATION
Fronek HS, Bergan JJ, et al. The Fundamentals of
Phlebology: Venous Disease for Clinicians. 2004. pg 151
Increased pain, reduced quality of life
@dionfaisal31
You can’t make a recipe for something as complicated as surgery. Instead, you can make a recipe for how to have a team that’s prepared for the unexpected. Atul Gawande
SURGERY CLASS