SURAT OBLIGASI pasar modal dipandang sebagai salah satu saran
yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu Negara. Hal ini
dimungkinkan karena p[asar modal merupakan wahana yang dapat
menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarkat untuk
disalurkan ke sector-sektor yang produktif.[footnoteRef:1] [1: Ana
Rokhmatussaadyah dan surtatman Hukum Investasi Dan Pasar Modal PT,
Sinar Grafika, Jakartra Hal.165]
Pasar modal dinegara maju merupakan salah satu lembaga yang
diperrhitungkan bagi perkemnbangan ekonomi Negara tersebut. Oleh
sebab itu, Negara atau pemerintah mempunyai alas an untuk ikut
mengatur jalannya dinamika pasar modal[footnoteRef:2]. [2: Ibid Hal
165]
Pasar modal Indonesia sebagai salah satu lembaga yang
memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat
mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut
efek, dewasa ini telah merupakan salah satu pasar modal Negara
berkembangan yang berkembang secar fantastis atau
dinamika.[footnoteRef:3] [3: Ibid Hal 165]
Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat
berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Motif
utamanya terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang
ingin lebih memajukan usaha dengan menjual saham pada para pemilik
uang atau investor baik golongan maupun lembaga
usaha.[footnoteRef:4] [4: ibid Hal 166 ]
Siswanto menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar dimana
diterbitkan serta diperdagangakn surat-surat berharga jangka
panjang khusus obligasi dan saham[footnoteRef:5], defenisi ini
sudah menyangkut dua jenis pasar yang dikenali secara terpisah
yakni pasar perdana, dimana surat-surat berharga itu pertama kali
diterbitkan dan pasar sekunder dimana surat-suratr berharga itu
diperdagangkan. [5: Ibid Hal 166]
Pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam bentuk
instrument keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal (equity
dan utang). Istilah pasar modal dipakai sebagai terjemahan dari
capital market, yang berarti suatu tempat untuk system bagaimana
cara memenuhi kebutuhan-kebuthan dana untuk membeli atau menjual
surat efek yang baru dikeluarkan. Istilah lain yang popular dipakai
adalah securities market. Artinya efek menurut Undang-Undang Pasar
Modal Yang disingkat dengan UUPM pada pasal 1 angka 5 Adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan mnutang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang. Unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap
derevatif dari efek. Pengertian efek ini mencangkup efek dalam arti
luas. Sedangkan Prof. Limperg memberikan defenisi menurut hak
pemegangnya, yaitu [footnoteRef:6] [6: M. irsan Nasarudin, ivan
yustiavandana, dan arman nefi Aspek Hukum Pasar Modal (Jakarta, Pt
Kencana, Hal 181)]
Hak pemilikan atas sebagaian kekayaan/ permodalan perusahan Hak
untuk menerima bagian laba perusahaan Hak dalam bagian utang jangka
panjang.Instrument pasar modal merupakan objek yang
diperjualbelikan di pasar modal. Instrument yang diperdagangkan di
pasar modal tersebut adsalah efek. Kata efek berasal bahasa
belanda, yakni effect yang berarti surat berharga yang dapat
diperdagangkan dalam konteks surat berharga yang dijadikan sebagai
istrumen yang diperjualbelikan di pasar modal, di amerika serikat
diknekal dengan istila security. Istilah ini kemudian diadopsikan
ke dalam bahasa indoensaia dengan istilah sekuritas[footnoteRef:7].
[7: Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia
(Yogyakarta, FH. UII Press) Hal 181]
Dengan demikian, pasar modal memperdagangkan efek dalam wujud
instrument modal dan utang, instrument derevatif seperti
pengaantian atau bukti semesntara dari efek, bukti keuntungan dan
surat-surat jaminian, hak-hak untuk memesan atau membeli saham atau
obligasi, warrant, dan option.[footnoteRef:8] [8: Loop.it hal
182]
Istrumen pasar modal dapat dibedakan atas surta berharga yang
bersifat utang (bonds atau obligasi) dan surat berharga yang
bersifat pemilikan (saham atau equity). Obligasi adalah bukti
pengakuan berutang dari perusahaan sedangkan saham adalah bukti
penyerahan modal dalm perusahaan. Sedangkan saham adalah bukti
penyertaan modal dalam perusahan. Dibursa seluruh dunia, kedua efek
tersebut yang banyak diperdagangkan. Demikian pula halnya dengan
bursa efek di Indonesia. Khusus di pasar modal Indonesia ada pula
surt berharga yang dinamakan sebagai sekuritas kredit, yang tiada
lain ada;lh bukti pengakuan utang jaangka pendek (kurang dari 3
tahun)[footnoteRef:9]. [9: M. irsan Nasarudin, ivan yustiavandana,
dan arman nefi Aspek Hukum Pasar Modal (Jakarta, Pt Kencana, Hal
181)]
Dalam praktiknya saham maupun obligasi dapat diperbanyak
ragamnya. Artinya saham dan obligasi diderivasikan dalam beberapa
jenis yang penggolongannya dapatr ditentukan menurut kriteria yang
melekat pada mkasing-masing saham dan obligasi itu sendiri. Secara
umum adapun salah satu instrument di pasar modal dapat dibedakan
yaitu instrument utang (obligasi):[footnoteRef:10] [10: Ibid Hal
182]
1. PENGERTIAN OBLIGASI.Obligasi berasal dari bahasa belanda dari
kata obligatie yang secara harfia berarti utang atau kewajiban.
Selain itul, dalam terminology hukum belanda seringsering disebut
dengan istilah obligatie lening , yang berarti secarik kertas
berupa bukti pinjaman uang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
atau bdana hukum yang dapat diperdagangkan dengan cara menyerahkan
surat tersebut.[footnoteRef:11] [11: James Julianto irawan surat
berharga (suatu tinajaun yuridis dan praktis) (Jakarta, Kencana
Prenadamedia group) Hal 181]
Adapun dalam bahasa inggris digunakan istilah bond. Namun dalam
bahasa inggris ini, istilah bond dapat juga berarti suatu jaminan
sepserti performance Bond atau seruty Bond yang biasa digunakan
untuk jaminan pelaksanaan suatu kegiatan atau pekerjaan
pemborongan, sehongga Bond yang dimaksud disini (jaminan untuk
melaksanakan pekerjaan ) bukan lagi termasuk surat
obligasi.[footnoteRef:12] [12: Ibid. hal 181]
Menurut defenisi SK Menteri Keuangan no. 1548/KMK.013/1990,
Obligasi didefenisikan sebagai surat obligasi adalah bukti utang
emiten yang mengandung janjio pembayaran bunga atau janji lain
serta pelunasan pokok pinjamannya dilakukan pada tanggal jatuh
tempo, sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal
emisi[footnoteRef:13] [13: Ibid. Hal 182]
Dalam kamus hukum Sudarsono, obligasi mempunyai dua pengertian
yaitu [footnoteRef:14]: [14: Gunawan Widjaja dan jono seria
pengetahuan pasr modal (Penerbitan Obligasi & Peran serta
tanggung Jawab wali Amanat dalam Pasar Modal) Jakarta, Kencana, Hal
47]
a. Surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang
dapat diperdagangkan atau diperjualbelikan ataub. Surat utang
berjangka (waktu) lebih dariu satu tahun dan memiliki suku bunga
tertentu, di mana surat tersebut dikeluarkan oleh perusahan.
Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahan dan perusahaan yang menyatakan bahwa investor tersebut/
pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada
perusahaan. Perusahan yang menerbitkan mempunyai kewajiban untuk
membayar bunga secara regular sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh
tempo.[footnoteRef:15] [15: Drs. Rusdin Pasar Modal Jakarta,
Alfabeta. Hal 75]
Obligasi memiliki beberapa fitur yang dinyatakan dalm kontrak
indentur antara penerbit dan pemegang obligasi. Fitur tersebut
antara lain yaitu[footnoteRef:16] [16: Ibid hal 75]
1. Tipe penerbit, obligasi ditetapkan oleh pemerintah (pusat dan
daerah), Bumn atau pihak swasta.2. Jangka waktu (maturity) periode
waktu hingga penerbit obligasi melunasi popkok obligasi3. Nilai Dan
Kupon Bunga. Nilai obligasi, menyatakan jumlah yang akan dibayarkan
penerbit kepada investor saat jatuh tempo. Jumlah ini biasa disebut
redemption value, manutury value, par value atau face value. Kupon
BUnga, bunga yang diterima investor setiap tahun selaa jangka waktu
berlakunya obligasi. Penerbit obligasi umumnya membayar kupon bunga
per semester. 4. Embedded Option, penerbit obligasi di sertai opsi
yang memungkinkan penerbit/ pemegang obligasi melakukan tindakan
tertentu seperti menembu]s atau menukar obligasi dengan saham biasa
(convert)Secara umum obligasu merupakan produk pengembangan surat
utang jangka panjang. Prinsip utang jangka panjang tercermin dari
nkarateristik atau struktur yang melekat pada sebuah obligasi.
Pihak penerbit obligasi pada dasarnya melakukan pinjaman kepada
pembeli obligasi yang diterbitkannya. Pendapat yang di dapat
investor terbentuk suku bunga atau kupon (coupon). Adapun
karateristik umum yang tercantum dalam sebuah obligasi mirip dengan
karateristik pinjaman uang pada umumnya yang
meliputi:[footnoteRef:17] [17: Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok Hukum
Dagang Indonesia (Yogyakarta, FH. UII Press) hal. 336]
1. Nilai Penerbitan Obligasi (jumlah pinjaman dana). Dalam
penerbitan obligasi, emiten dengan jelas menyatakan jumlah yang
diperlukan melalui penjualan obligasi (emisi obligasi). Apabila
perusahan (emiten) memerlukan dana Rp. 400.000.000.000, maka dengan
jumlah yang sama akan diterbitkan obligasi setara dengan jumlah
tersebut. Penetuan besar kecilnbya jumlah penerbitan didasarkan
pada kemampuyan aliran kas perusahaan serta kinerja.2. Jangka waktu
obligasi, setiao obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo(
mantury. Masa jatuh tempo obligasi kebanyakan berjangka waktu 5
tahun. Untuk obligasi pemerintah dapat berjangka waktu lebih dari 5
tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi akan semakin dinikmati
investor, karena risikonya dianggap kecil. Pada saat jatuh tempo
penerbit obligasi wajib melunasi pokok obligasi tersebut 3. Tingka
suku bunga, sebagi daya tarik investor untuk membeli obligasiu
tersebut diberikan insentif berbentuk tingkat suku bunga yang
menarik misalnya 17% atau 18% pertahun. Penentuan tingkat suku
bunga biasanya ditentukan dengan membandingkan suku bunga perbankan
umumnya. Istilah tingkat suku bunga obligasiu biasanya dikenal nama
kupon obligasi. Jenis kupon dapat bentuk pendapat tetap atau
pendapatan mengambang 4. Jadual pembayaran suku bunga kewajiban
pembayaran kupon dilakukan secara periodic atau berkala sesuai
kesepakatan senbelumnya, dapat pertriwulan atau semester. Ketepatan
waktu pembayaran kupon merupakan aspek penting dalam menjaga
reputasi penerbit obligasi 5. Jaminan, di dlam penerbitan obligasi
kewajiban untuk memberikan jaminan tidak mutlak adanya. Obligasi
dapat diterbitkan dengan atau tanpa jaminan khusus. Obligasi yang
memberikkan jamina berbentuk asset perusahaan akan memiliki bagi
calon pembeli. Jika penerbit obligasi disertai dengan jaminan asset
perusahaan atau tagihan piutang perusahaan dapat menjadi
alternative yang menarik bagi investor atau pembeli obligasio
Obligasi merupakan salah satu instrument yang diterbitkan oleh
suatu pihak tertentu dan diperjual belikan di bursa efek. Ada
beberapa macam obligasi yang dikenal masyarakat pasar modal. Semua
jenis dari obligasi tersebut mempunyai persamaan, yaitu sebagi
surat utang. Dalam perkembangannya obligasi tidak saja dengan surat
utang tetapi dimodifikasi sehingga pemegangnnya tidak saja
mempunyai ha katas pokok utang dab bunganya tetapi juga memiliki
hak-hak lain yang diatur melalui penerbitan.[footnoteRef:18] [18:
James Julianto irawan surat berharga (suatu tinajaun yuridis dan
praktis) (Jakarta, Kencana Prenadamedia group) Hal 185]
Secara garis besar obligasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok plainvanilabond yaitu obligasi yang murni bersifat utang
murni. Kelompok ekuitas atau penyertaan modal. Tujuan dari
pembentukan derevatif dari obligasi yaitu agar para pemodal lebih
tertarik berinvestasi pada surat berharga obligasi.
[footnoteRef:19] [19: Ibid hala 185]
a. Obligasiu yang bersifat utang murni (Plain Vanila bond).
obligasi yang bersifat utang murni dapat dikelompokan menjadi
beberapa jenis yaitu: Berdasarkan penerbitnya yaitui. Obligasi
perusahan (corporate bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh
suatu perusahaan atau badan hukum. Obligasi ini biasanya
diterbitkan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Obvligasi
perusahan ada yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya, tetapi ada juga tidak dijamin secara khusus tetapi
secara umum . obligasi perusahan biasanya memberikan bunga yang
cukup tinggi bafi pemengannya ii. Obligasi pemerintah (government
bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka
pembiayaan pembangunan dan biasanya berjangka waktu 10 sampai 20
tahun. Obligasi jenis ini tidak dijamin dengan kekayaan tertentu
namun termasuk dalam kelompok the highest quality bond sebab
penerbitnya yakni pemerintah. Kelemahan dari obligasi ini yaitu
bunganya lebih rendah iii. Municipal bond, adalah obligasi yang
diterbitkan pemerintah daerah , pada prinsipnya obligasi iui sama
dengan government bond. Berdasarkan jangka waktui. Obligasi jangka
panjang (long term bond). obligassi inin merupakan obligasi yang
jatuh temponya cukup lama yaitu lebih dari satu periode akuntasi
yang biasanya satu tahun. Jadi oblika=gasi inin selalu lebih dari
satu tahun ii. Obligasi jangka pendek (short Term bond). obligasi
ini merupakan obligasi yang jangka waktunya maksimal satu tahun
periode akutansi Berdasarkan perhitungan bunga i. Obligasi dengan
bunga tetap (fixed rate bond). obligasi ini akan memberikan
pendapatan bunga secara tetap untuk jangka waktu tertentu m,isalnya
obligasi diterbitkan untuk jangka waktu 3 tahun dengan bunga tetap
sebesar 15 % per tahun. Ini berarti bunga obligasi tersebut tidak
akan berubah mulai dari awal samapi akhir sebesar 15% pertahun ii.
Obligasi dengan Bunga mengambang (floating rate Bond) merupakan
obligasi yang memberikan pendapatn bunga secara tidak tetap atau
berubah-ubah. Untuk menentukan besar kecilnya tingkat bung adapt
ditentukan dengan beberapa cara, misalnya dengan mengaitkan dengan
suku bunga deposito rata-rata pada bank-bank tertentu, mengaitkan
dengan kurs USD atau dengan penghasilan pihak penerbit, biasa
disebut dengan revenue index bondiii. Obligasi tanpa bunga (zero
coupon bond). obligasi inin tidak memberikan buinga kepada
pemegangnnya. Sebagai gantinya biasanya pada saat penerbitan,
pembeli obligasi diberikan suatu diskon. Pemegang pada saat membeli
obligasi akan membeli dengan harga yang lebih rendah dari nominal
obligasi, dan pada saat jatuh tempo akan dibayar sesuai dengan
harga nominal obligasi, sehingga pemegang obligasi ini walaupun
tidak mendapat bunga akan tetap mendapat keuntungan. Berdasarkan
Jaminan i. Obligasi dengan jaminan tertentu (secure bond)Obligasi
ini dapat dibedakan menjaid a. Guaranteed bond adalah obligasi yang
pelunasan bunga dengan pokok jaminan dengan penanggungan atau
bortcht dari pihak ketiga. b. Mortgage Bond adalah obligasi yang
pelunasan pokok dan bunganya dijamin dengan aguan hipotik atau hak
tanggungan atas property atau benda tidak bergerak. Mortgage bon
ini dibagi menjadi 2 yaitu mortgage boint terbuka (open-end) dan
mortgage bond tertutup (close end)c. Collateral trust bond adalah
obligasi yang jaminan dengan efek yang dimiliki oleh penerbit dalam
portofollionya. Dalam hal ini penerbit dapat memberikan jamina
n-jaminan berupa saham atau surat berharga lainnya untuk pelunasan
utangnya d. Equimen trust bond adalah obligaqsi yang dijamin dengan
peralatan atau mesin yang dimiliki oleh penerbit yang digunakan
untuk menjalankan usahanya sehari-hari. Biasanya obligasi ini
penjaminannya adalah dengan jalan fidusia ii. Obligasi dengan tanpa
jaminan khusus/ tertentu (unsecured bond). obligasi tanpa jamina
khusus adalah obligasi yang tidak dijamin secara khusus oleh
penerbitnya dengan harta tertentu yang dimilikinya . namun
obvligasin ini hanya dijamin dengan jaminan umum sebagai mana
diatur dalam pasal 1131 KUH perdata, yang mana segala harta debitor
menjadi jamina n atas segala-utang-utangnya. Berdasarkan cara
peralihannya obligasi atas tunjuk (bearer bond/ aan toder obligate)
adalah obligasi yang mempunyai klausula atas tunjuk dan dalam
obligasi jenis ini tidak dicantumkan nama penunjuk dan dalam
obligasi ini tidak dicantum nama pemegangnnya. Obligasi atas nama
(registered bond/ ob naam obligatie) adalah obligasi yang
mencantumkan namanya dari pemegangnya pada sertifikat obligasib.
Equity Like BondObligasi jenis ini juga memberikan hak kepada
pemegangnya untuk dapaty menukar obligasinya menjadi penyertaan
(ekuitas pada penerbit) obligasi jenis ini dapat dibagi menjadi a.
Obligasi konversi (conversi bond) adalah suatu jenis obligasi yang
di samping memberikan bunga juga memberikan hak opsi kepada
pemegangnya untuk menukar pokok pinjamanya dengan saham atau
ekuitass dari penerbitnya dengan harga atau rasioa tertentu pada
saat tertentu b. Obligasi strip bond. obligasi ini pada dasarnya
sama denga obligasi konversi, hanya saja bedanya dalam obligasi
jenis ini hak opsi tersebut dapat dilepaskan dari obligasi dan
pemegangnya dapat memperdagangkan hak opsi tersebut secara terpisa/
tersendiri
2. PROSES PENERBITAN ATAU PENAWARAN UMUM / PROSES PEROLEHAN
OBLIGASI Cara Penerbitan ObligasPada dasarnya proses penawaran umum
obligasi tidak jauh berbeda dengan penawaran umum. Demikan pula
dengan halnya dengan strategi. Ada dua strategi yang bisa dipakai
untuk menerbitkan obligasi yaitu melalui pasar modal. Proses
penerbitan obvligasi melalui pasar modal dilakukan dengan cara
melakukan penawaran umum. Penawaran umum obligasi terbagi dalam
tiga proses yaitu sebelum penawaran umum, penawaran umum, dan
sesudah penawaran umum.[footnoteRef:20] [20: Nasarudin, ivan
yustiavandana, dan arman nefi Aspek Hukum Pasar Modal Hal 219,
Mengutip dari Freddy R. saragih. prossedur dan Tata Cara Penerbitan
Instrumen Utang Di Indonesia Newsletter No. 43/X1/desember 2000
Hlm.7]
a. Proses sebelum penawaran umumi. Membuat rencana Penawaran
umum obligasi yang disetujui oleh dewan komisaris dan tidak
bertentangan dengan anggaran dsar. Bila disertai poenjaminan aktiva
perusahaan harus mendapat persetujaun Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).ii. Menunjuk Penjamin (underwriter)iii. Menunjuk Notaris,
Konsultan Hukum Untuk Membantu Penyiapan dokumen penawaran umum
obligasi iv. Melakukan public exposev. Melakukan penandatangan
perjanjian-perjanjian penting antara lain 1. perjanjian
perwaliamanatan 2. perjanjian dengan agen pembyaran 3. surat
pengakuan utang 4. perjanjian penjaminan vi. menyampaikan
pernyataan pendaftaran ke Bapepam, kemudian bapepam akan meneliti
kelengkapan dan kesesuaianh dokumen berdsarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bapepam akan menyatakan pernytaan
pendaftaran efektifb. proses penawaran umum Dengan pernyataan
pendaftaran yang dinyatakan efektif oleh bapepam, perusahan dapat
melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat. Penawaran obligasi
dilakukan oleh sindikasi penjamin dan agen penjualan. Penjatahan
dilakukan dengan pemesanan atas melebihi jumlah obligasi yang
ditawarkan. Jika obligasi tercatat dibursa efek, maka obligasi
ditawarkan dan diperdagangkan di pasar sekunderc. Proses sesudah
penawaran umum Sesudah penawaran umum dilakukan, maka perusahaan
berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala,
laporan tahunan dan tengah tahunan, laporan mengenani kejadian yang
berkaitan Dalam mekanisme penerbitan terdapat beberapa pihak yang
telibat dalam transaksi penerbitan obligasi.[footnoteRef:21]. pihak
pihak tersebut adalah [21: James Julianto irawan surat berharga
(suatu tinajaun yuridis dan praktis) (Jakarta, Kencana Prenadamedia
group) Hal 182]
a. Emiten, emiten adalh pihak yang menerbitkan atau yang
mengeluarkan obligasi dengan tujuan untuk mendapatkan dana. Dan
yang dapat bertindak menjadi emiten antara lain perusahaan, BUMD,
BUMND, pemerintah daerah, Negara, badan-badan internasional
(misalnya World Bak, IFC) atau bdan otonomi khusu . secara
sederhana emiten juga ddikatakan sebagai pihak yang membutuhkan
dana. Emiten menerbitkan obligasi dan menjualnya agar mendapat
dana. Emiten menerbitkan obligasi dan menjualnya agar mendapatkan
dana dengan cara berutang kepada pembeli obligasi. Pada umumnya
boanfiditas emiten akan menentukan jaminan pembayaran obligasi,
sehingga obligasi yang ditawarkan oleh emiten yang kuat (kaya) akan
membuat obligasi menjadi laku b. Penjamin Emisi (underwriter).
Adalah perushan yang menjamin penjualan obligasi. Pada dasarnya
penjamin emisi adalah mediator antara emiten dan pemodal. Investor.
Dalam hal obligasi tidak terjuyal maka penjamin emisi bertanggung
jawab untuk membeli semua sisa obligasi, sesuai dengan perjanjian
penjamin emisi yang sudah disepakati. Kehadiran penjamin emisi akan
mempermudah proses penarikan dana, dan pembayaran obligasi kepada
emiten di bursa efek . selain itu penjamin emis juga bertugas untuk
melakukan penelitan yang mendalam dan menyeluruh atas kemampuan dan
prospek emiten c. Wali Amanat. Adalah pihak yang ditunjuk oleh
emiten tetapiu bertindak untuk mewakili kepentingan pemegang
obligasi, yang dapat bertindak sebagai wali amanat antara lain
bank, lembaga keuangan bukan bank dan lembaga lain yang mendapat
persetujuan dari badan pengawas pasar moidal. Beberapa tugas yang
harus dilakukan oleh wali amanat antara lain yaitui. Menganalisi
kemapuan dan kredibiltas emiten ii. Menilai sebagian atau selurh
harta kekayaan emiten yang dijamin kepadanya iii. Memberikan
nasihat yang diperlukan oleh emiteniv. Mengawasi pelunasan bunga
dan pinjaman pokok sesuai dengan waktiu yang ditentukan v.
Bertindak sebagai pembayarn utama d. Penanggung (guarantor), jasa
penanggung diperlukan apabila pihak (perusahaan, Negara ,
pemerintah daerah) menerbitkan obligasi. Tujuanya yaitu untuk
menjamin peluinasan seluruh pinjaman pokokserta bunga, apa bila
ternyata dikemudian hari emiten tidak mampu membayar atau
wanprestasi. Biasanya jasa penanggung ini dilaksanakan oleh bank
atau lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai reputasi cukup
baik. e. Lembaga kriling, lembaga kriling ini berfungsi untuk
menyelesaikan semua hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi di
bursa efek. Lembaga kriling dapat juga bertindak sebagai agen
pembayaran atas transaksi jual beli obligasi. Umumnbya yang
ditunjuk sebagai lembaga kriling yakni bank .. ia bertugas membayar
bunga dan pinjaman pokok atas obligasiu. Namun keterlibatan hanya
setelah obligasi masuk dibursa efek atau pasar sekunderf. Akuntan
public adalah profesi penunjang pasar modal yang berfungsi
memeriksan kondisi keuangan emiten serta memberikan pendapatnya
tentang kelayakan emiten dalam menerbitkan obligasi. g. Konsultan
hukum. Konsultan hukum yang ditunjuk oleh emiten berperan sebagai
legal drafter. Dari segi keberpihakan, fungsi konsultasi hukum
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai in house lawyer dan
independen lawyer. Sebagai in house lawyer tugas konsultan hukum
yaitu menyiapkan dokumen untuk kepentingan emiten, terutama
membantu emiteen menyiapkan perjanjian emisi, perjanjian
perwaliamantan, perjanjian penanggungan, perjanjian dengan lembaga
kriling, perjanjian dengan akuntan publik, dan memberikan nasihat
mengenai masalah-masalah hukum sehubungan dengan emisi obligasi.
Tugas konsultasn sebagai independen lawyer, tugasnya yaitu
melakukan legal audit dan memberikan pendapat hukum atas emisi
obligasi. Ia harus bersifat netral dan objektif dalam melakukan
tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapt hukum. Cara
perolehan obligasi Bahwa kita ketahui bersama obligasi merupakan
surat berharga (efek) yang merupakan instrument pasar modal. Jadi
adapun cara untuk memperoleh atau untuk menyerahkan surat berharga
diman tergantung dari klausula yang mengatur pengalihan ha katas
surat perharga tersebut setiap klausula peralihan hak mempunyai
syart-syart tertentu yang harus dipenuhi agar penyerahan tersebut
dapat dunyatakan saha. Jadi cara penyerahan surat berharga
tergantung dari klausula peralihan hak yang terdapat dalam surat
berharga terrsebut. Beberapa kalusula dan cara tersebut
yaitu[footnoteRef:22] [22: James Julianto irawan surat berharga
(suatu tinajaun yuridis dan praktis) (Jakarta, Kencana Prenadamedia
group) Hal 28]
a. Klausula Atas tunjuk/ atas pembawa/ kepada pembawa(aan
tootdder/ to bearer)Surat berharga yang berklausula atas tunjuk
adalah surat berharga yang terdapat nama dan diikuti kata-kata
klausula atas tunjuk. Apabila dalam surat berharga terdapat nama
dan diikuti dengan kata-kata atau istilah yang demikian itu. Untuk
mengalihkan atau memindah ha katas surat berharga itu dengan cara
mengalihkan atau memindahkan ha katas surat berharga itu dengan
cara menyerahkan surat berharga tersebut secar langsung dari tangan
ketangan. Hal ini seusia dengan bunyi pasal 613 ayat 3 KUH Perdata,
yang berbunyi penyerahan tiap-tiap piutangf karena surat bawa
dilakukan dengan penyerahan surat itu.surat berharga (obligasi)
dengan klausula atas tunjuk ini merupakan bentuk dari surat
berharga yang sangat mudah untuk dipindah tangankan atau diahlikan
kepada orang lain yaitu langsung dari tangan ke tangan tanpa ada
tanda tangan atau bukti lainnya tanpa bantuan atau sepengetahuan
dari debitor (penerbit)b. Klausula atras pengganti/ atas order/
keapda tertunjuk (aan order/ to order. klausula atas penganti ini
memungkinkan pemegangnnya untuk mengalihkan ha katas surat berharga
tersebut kepada orang lain sebagai penggantinya, sehingga pemegang
pengganti ini berhak untuk mendapatkan pembayaran dari penerbitnya
atau tersangkutnya. c. Klausula atas nama dan cara
peralihannyaSurat berharga yang berklausula atas nama adalah surta
berharga yang didalamnya hanya tertulis nama pemegangnya tanpa
diikuti dengan kata kata lain. Cara untuk memindahkan surta
berharega atas nama yaitu dengan cessi. Hal ini sesuai dengan bunyi
pasal 613 KUH perdata yang berbunyi penyerahan akan piutangpiutang
atas nama dan kebendaan tidak bertubuh lainnya, dilakukan dengan
jaln membuat sebuah akta autentik atau dibawah tangan, dengan mana
hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang lain. Dari segi
keamanan bila dibandingkan dengan surat berharga yang berklausula
atas tunjuk yang berklausula atas pengganti maka surat berharga
yang berklausula atas nama yang paling aman, sebab cara untuk
mengalihkan ha katas surat berharga yang berklausula atas nama ini
harus membuat akta cessie, sehingga bila surat berharga tersebut
jatuh kepada orang lain yang tidak berhak maka orang tersebut tidak
akan dapat mencairkannya, karena orang tersebut tidak mempunyai
akta pengalihan ha katas surat berharga tersebut. Adapun kelemahan
dari surata berharga yang berklausula atas nama yaitu lebih susah
untuk dialihkan karena harus dengan akta untuk mengalihkan haknya.
3. KEUNTUNGAN ATAU MANFAAT DAN RISIKO DARI OBLIGASI Adapun Juga
dalam buku james julianto irawan (surat berharga). Bahwa adapun
kelebihan dan kekurangan obligasi bagi perusahaan serta risiko
pemegang obligasi yaitu Kelebihan dan kelemahan obligasi bagi
perusahanBagi perusahan yang menerbitkan obligasi mempunyai
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:[footnoteRef:23] [23:
James Julianto irawan surat berharga (suatu tinajaun yuridis dan
praktis) (Jakarta, Kencana Prenadamedia group) Hal 191]
Kelebihan bagi perusahan:Perusahan yang memenuhi kebutuhan akan
pembiayaanya dengan cara menerbitkan obligasi mempunyai
kelebihan-kelebihan tersendiri, kelebihannya yaitu: a. Investor
pemegang obligasi hanya berhak atas bunga tidak atas keuntungan
lainnya b. Biaya penerbitan obligasi lebih murah bila dibandingkan
dengan menerbitkan saham baruc. Obligasi tidak mempunyai hak suara
sehingga tidak dapat ikut campur dalam urusan internal
perusahaan.d. Bunga obligasi relative lebih rendah bila
dibandingkan dengan bunga pinjaman kredit pada bank e. Jika
obligasi diisukan lewat pasar modal, perusahaan penerbit obligasi
dan obligasinya akan dipantau oleh masyarakat dan pihak yang
berwenag seperti bapepan sehingga perusahaan penerbit obligasi akan
lebih berhati-hati Kelemahan atau kerugian obligasi bagi perusahan
penerbit.bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi, ada hal-hal
tertentu yang hrus diperhitungakan karena hal ini merupakan
kelemahan bagi obligasi yaitua. Perjanjian obligasi sangat ketat
sehingga dapat membatasi jalannya perusahaan b. Bunga obligasi
harus dibayar tepat pada waktunya, jika tidak penerbit dapat
dipailitkan c. Pembayaran pinjaman pokok obligasi pada saat jatuh
tempo menyebabkan peruisahan harus menyediakan dana yang besar
dapat mengganngu operasi perusahaan d. Karena obligasi dipandang
sebagai utang jangka panjang, maka hal ini dapat mengakibatkan
biaya tetap, sehingga dapat menyulitkan tingkat solvabilitas
perusahan penerbit obligasi tersebut, terutama perusaaan yang
incomenya tidak stabil. Risiko pemegang obligasi a. Reinvestment
risk, yaitu resiko yang dihadapi oleh pemegang obligasi sehubungan
investasi yang dilakukan oleh perushaan penerbit obligasi. Dana
yang didapatkan dari penerbit obligasi oleh perusahan penerbit
obligasi akan digunakan berinvestasi dalam bentuk pengembangan
perusahaan. Hal ini menjadikan risiko bagi pemegang obligasi
apabila perusahaan penerbit gagal dalam mengembangkan usahanya b.
Interest rate risk atau juga disebut market risk, yaitu risiko
sehubungan dengan adanya perubahan suku bunga. Hal ini umumnya
berlaku bagi obligasi dengan suku Bunga yang mengambangc.
Volatility risk adalah risiko yang timbul karena fluktuasi harga
obligasi, hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain
realisasi dari hak-hak penerbit, perubahan suku bunga dan lain d.
Call Risk adalah risiko yang timbul karena obligasi yang ditarik
kembali oleh penerbitnya.e. Default risk adalah risiko yang timbul
karean penerbit tidak dapat membayar utang pokok atau bunganya
tepat pada waktunya f. Inflation Risk adalah inflasi yang timbul
karena adanya inflasi g. Exchange rate risk, yaitu risiko yang
timbul karena adanya perubahan kurs valuta asing. Hal ini biasanya
terjhadi pada obligasi dengan suku bunga yang mengambang, yang
mengaitkan perubahan bunga obligasi dengan kurs mata uang
tertentuh. Likuidity Risk risiko yang timbul karena obligasi sukar
dijual atau harga menjadi turun. Dalam buku yang ditulis Drs. Rusdi
M.Si (bukunya pasar modal) adapun keuntungan atau manfaat serta
resiko investasi pada obligasi yaitu[footnoteRef:24] [24: Drs.
Rusdin Pasar Modal Jakarta, Alfabeta. Hal 6]
Keuntungan a. Dari sisi bunga, bahwa bunga dibayar secara
regular sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari
nilai nominal b. Dari sisi capital gain, bahwa sebelum jatu tempo
biasanya obligasi diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga
investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.
Capital gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasiu
dengan diskon yaitu dengan nilai rendah dari nomonalnya, kemudian
pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan
harga nominal.c. Dari segi hak klaimnya, jika emiten bangkrut atau
dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditor memiliki hak klaim
pertama atas aktiva perusahaan d. Dari segi memiliki obligasi
konversi, bahwa investor dapat mengkonversi obligasiu menjadi saham
pada harga yang telah ditentukan, dan kemudian berhak untuk
memperoleh manfaat atas saham.Risiko investasi pada obligasia)
Gagal Bayar (default). Kegagalan dari emiten untuk melakukan
pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah
ditetapokan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain
ditetapkan dalam kontrak obligasib) Capital lose, obligasi ytang
dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah dari
harga belinya c) Callability. Sebelum jatuh tempo emiten mempunyai
hak untuk membli kembali obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi
demikian biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara
umum menunjukkan kecenderungan menurun. Jadi pemegang obligasi yang
memiliki persyaratan callbility berpotensi merugi, apabila suku
bunga menunjukkan kecenderungan menurun. Biasanya untuk
mengkompensasi kerugian ini, emiten akan memberikan premium.4.
SIFAT PERJANJIAN YANG MENGIKAT Bahwa sebelu melakukan penawaran
umum obligasi, emiten terlebih dahulu menunjuk wali amanat.
Penunjukan ini tidak dilakukna investor pemegang obligasi
mengingagt pada waktu penunjukan pada waktu penunjukan tersebut
belum terdapat investor pemegang obligasi. Setelah dilakukan
penunjukan wali amanat oleh emiten, maka antara emiten dengan wali
amanat wajib membuat suatu perjanjnjian yang disebut perjanjian
waliamatan (pasal 852 UUPM). [footnoteRef:25]dengan demikian,
perjanjian perwaliamanatan dibuat dan ditanda tangani oleh dua
pihak yaitu emiten dan wali amanat. [25: Gunawan Widjaja dan jono
seria pengetahuan pasr modal (Penerbitan Obligasi & Peran serta
tanggung Jawab wali Amanat dalam Pasar Modal) Jakarta, Kencana hal
94.]
Dalam pasal 52 UUPM yang mewajibkan emiten dan waliamanat untuk
membuat perjanjian perwaliamanatan. Kewajiban tersebut hanya
semata-mata untuk kepentingan investor pemegang obligasi.. dalam
penjelasan pasal 52 ayat 2 UUPM juga secara tegas menyatakan bahwa
sejak ditanda tangani perjanjian perwaliamanat antara emiten dengan
wali amanat,, wali amanat telah sepakat dan mengikatkan diri untuk
mewakili pemegang efek bersifat utang (investor pemegang obligasi).
Dengan demikian pada saat perjanjian perwali amanatan
ditandatangani, baik secara undang-undang maupun perjanjian teah
melahirkan perikatan waliamanatan terhadap investor pemegang
obligasi[footnoteRef:26]. [26: Ibid hal 94]
Jika dikaitkan dengan pasal 1317 ayat 1 KUH
perdata[footnoteRef:27], maka akan memberikan gambaran yang lebih
jelas bahwa perjanjian perwaliamanatan yang diatur dalam passal 52
UUPM merupakan suatu perjanjian yang mengandung janjin untuk
kepentingan pihak ketiga. Bahawa wali amanat berjanjinkepada
dirinya sendir untuk meneniuhi suatu kewajiban kepada investor
pemegang obligasi dikemudian hari. Dengan dterpenuhinya syarat
yakni wali amanat dengan emiten membuat suatu perjanjian kepada
dirinya sendiri untuk memenuhi suatu kewajiban kepada investor
pemegang obligasi, maka wali amanat sudah terikat atas perjanjian
perwaliamatan. [27: Pasal 1317 KUH Perdata (1) berbuunyi lagipun
diperbolehkan juga untuk meminta ditetapkannya suatu jani guna
kepentingan seorang pihak ketiga, apabila suaut penetapan janji,
yang dibuat oleh seorang untuk dirinya sendiri, atau suatu
pemberian yang dilakukannya keoada seoran lain, memuat suatu janji
seperti itu. Ayat (2) siapa yang telah memperjanjikan sesuatu
sepserti itu tidak dapat menariknya kembali apabila pihka ketiga
tersebut telah menyatakan hendak mempergunakan ]
Dengan demikian dilihat pasal 52 j. oenjelasan pasal 51 ayat 2,
maka jelas dalam perjanjian pperwaliamantan yang dibuat antara
emiten dengan wali amanat secara implisit mengandung suatu janji
untuk kepentingan pihak ketiga , yaitu investor pemegang obligasi.
Sebagaiman yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perjanjian
perwaliamanatan merupakn suatu perjannjian yang dibuat antara
emiten dengan wali amanat yang mengikat terhadap investor pemegang
obligasi. Hal ini di mungkinkan karena di dlam perjanjian
perwaliamatan telah dicantumkan, antara lain Pasal 3.2 tugas pokok
wali amanatan adalah mewakili kepentingan pemegang obligasi baik
didalam maupun diluar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak
pemegang obligasi sesuai dengan syarat-syarat emmisi, dengan
memeperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian
perwalliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undang yang
berlaku khususnya perturan dibidang pasar modal dan ketentuan/
peraturan KSEI[footnoteRef:28].Pasal 7. Kuasa pemegnag oblligai.
Kepada waliamantan yaitu : 1. Setiap pemegang obligasi langsung
tunduk pada perjanjian perwaliamanatan dan meneyetujui untuk dan
dengan ini memberikan kuasa kepada wali amanatan dalam menjalankan
semua hak seorang pemegang obligasi, berdasarkan obligasi dan
perjanjian perwaliamanatan, pengakuan utang, dan semua dokumen
serta perjanjian yang berhubungan dengan perjanjian perjanjian
tersebut .2. dengan demikian pemegang obligasi diwakili oleh wali
amanat, pengakuan utang dan semua dokumen serta
perjannjian-perjannjian tersebut berikut lampiran-lampiran dari
perjanjian perjannjian tersebut. 3. Dengan memperhatiikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, kuasa ini dan semua kuasa lain
yang diberikan dalam dan berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dan
pengakuan utang yang merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan
dari perjanjian perwaliamanatan, karenanya kuasa-kuasa tersebut
tidak dapat berakhir sebab apapun, termasuk karena sebab yang
diatur dalam pasal 1813,1814, dan 1816 KUH perdata. [28: Lihat pada
passal 3.2 perjanjian perwaliamatan mettodata, pasal 3.2 perjanjian
perwalian won finance, dan pasal 3.2 pengubahan perjanjian
perwaliamanatan summarecon ]
Dari ketentuan kedua pasal tersebut, terlihat jelas bahwa
perjanjian perwali amanatan dibaut antara emiten dengan wali
amanatan adalah untuk kepentingan pihak ketiga, yaitu investor
pemegang obligasi. Sebagaimana asas hukum perjanjian, yaitu
perjanjian yang dibuat oelh para pihak berlaku sebagai
undang-undang. Selain perjanjian antara emiten dengan wali amanat,
adajuga perjanjnian antara emiten dengan penjamin
emisi[footnoteRef:29] [29: Drs. Rusdin Pasar Modal Jakarta,
Alfabeta hal 37]
Penjamin emisi yang dikenal dengan nama undewriter akan
mengammbil risikio menjual saham surat berharga. Kesanggupan
penjamin emisi itu mengandung risiko, maka sebelum negatakan
kesanggupannya, penjamin emisi harus mempelajari terlebbih dahulu
kemapuan emiten, dan juga memperkirakan kemapuan pemodal yang bakal
tertari pada saham/ obligasi perusahan yang dijaminya itu. Atas
dasar kemapuan dua pihak itu maka laku tidaknya penjualan
saham/obligasi itu akan sangat tergantung dengan harga berapa
saham/ obligasi perusahan dijual.. Ditinjau dari kepentingan
perusahaan, maka makin tinggi harga jual saham/obligasi, makin
terbatas pemodalnya, berarti makain sulit menjualnya maksimum
risiko yang dihadapi penjamin itu tidak laku dijual.. dalam
keadaaan demikian maka penjamin emisilah yang membeli sendiri semua
saham/ obligasi yang tidak laku itu. Mengingat risikio yang
dihadapi itu besar. Maka harga penjualan saham atau obligasi pada
pasar perdana ditentuakn atas kesepakatan bersama antara emiten
dengan penjamin emisi, denngan memperhaikan factor-faktor pembatasn
tersebut diatas. [footnoteRef:30] [30: Drs. Rusdin Pasar Modal
Jakarta, Alfabeta jal. 38]
Meskipun harga saham atau obligasi ditentukan bersama-sama oleh
emiten dan penjamiin emisi, namun atas hahrga yang disepakati itu
optimism masing-masing pihak dapat berbeda-beda . khusunya bagi
penjamin emisi, meskipun keadaan perusahaan (emiten) mendukung
harga saham, tetapi bila kemappuan investor (pemodal) meragukan
maka optimism atas penjualan saham atau obligasi perusahaan menjadi
berkuranf. Salah satu cara untuk mengambil jalan tegah dalam
situasi demikian, penjamin emisi dapat memilih salah satu tiipe
penjaminan yang ada.[footnoteRef:31] [31: Ibid hal 38. ]
Dalam praktek penjamin emisi, pada umumnya dikenal 4 macam type
penjamin emisi. Yaitu [footnoteRef:32]: [32: Ibid hal 38]
a. Keanggupan Penuh (full commitment)Penjamin model ini
mengambil risiko penuh. Penjamin emisi menyatakan kesanggupan
penuh. Dalam hal ini saham atau obligasi terjual sebagian maupun
selurhnya, penjamin emisi akan membli semua seluruh saham atauu
obligasi yang tidak lakuk itu dengan harga yang sama dengan harga
penawaran kepad pemodal secara umum.b. Kesanggupan terbaik (best
efforts commitment)Kesanggupan model ini hanya menuntut penjamin
emisi agar berusahan sebaik mungkin menjual saham atau obligasi
emiten supaya banyak atau seualaku. Bila pada akhir masa penjual
masin ada saham atau obligasi ang tidak lau, saham atau obligasi
itu akan dikembalikan kepada emiten. Tidak ada kewajiban bagi
penjamin emisi untuk membeli saham-saham yang tidak laku itu.c.
Kesanggupan siaga (standby commitment).Kesangupan siaga inin, bila
ada saham atau obligasi yang tidak laku samapi batas waktu
penjualan yang telah ditentukan, penjamin emisi itu tidak sama
dengan harga penawaran umum. Harga pembelian bagi saham atau
obligasi yang tidak laku tleah diperjanjikan sebelumnya tentuna
berada dibawah harga penawaran umum d. Kesanggupan semua atau tidak
sama sekali (all of none commitment)Penjamin emisi akan berusaha
menjual saham atau obligasi emiten sampai laku semua. Bila saham
atau obligasi yang ditawarkan itu tidak laku semua, maka saham atau
obligasi yang telah dipesan oleh pemodal, transaksinya dibatalkan.
Jadi semua saham atau obligasi tidak jadi dijual, dikembalikan
kepada emiten, dan emiten tidak mendapat dana sedikitpun. Komitmen
ini timbu degan latar belakang bahwa perusahaan membutuhkan modal
dalam skala tertentu. Bila jumlah itu tidak tercapai berarti
investasi perusahaan kurang bermanfaat. Oleh karena itu lebih baik
tidak sama sekali. 5. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG OBLIGASI
ATAU INVESTOR Bagi pemegang obligasi akan mendapat perlindungan
hukum sebagai berikut\;[footnoteRef:33] [33: James Julianto irawan
surat berharga (suatu tinajaun yuridis dan praktis) (Jakarta,
Kencana Prenadamedia group) hal 193]
a. Adanya kewajiban disclosure yaitu penerbit harus
memberitahukan sega informasi yang berkaitan dengan penggunaan dana
dari hasl penerbitan obligasi itu, juga yang berkaitan dengan
segala keuangannyab. Adanya pemberian jaminan, ada obligasi yang
dijamin secara khusus dengan harta perusahaan, tetapi jika tidak
dijamin secara khusus oleh pemegang obligasi masi mendapat
penjamina secara umumc. Adanya pemberian peringkat, pemberian
peringkat pada obligasi akan lebih memudahkan pemodal untuk
menentukan obligasi mana yang akan dibelinya d. Adanya peratuan
yang cukup ketat untuk listing di pasar modal e. Adanya akta-akata
dalam perjanjian yang lebbih menjami kepastian hukum. Perjannjian
penerbitan obeligasi dibuat sangat rapid an ketat yang hamper semua
dibuat dalamm bentuk akta autentik.
DAFTAR ISIGunawaan Widjaja, Jono Seri Pengetahuann Pasar Modal
(Penerbitan Obligasi Dan serta Peran Tanggung jjawab Wali Amanat
Dalam Pasar Modal, Jakarta, Kencana 2006Rusdin,pasar Modal Bandung,
Alfabeta 2008Ana rokhmantussadyah, suratman Hukum investasi &
Pasar Modal Jakarta, PT. Sinar Grafika, 2010James Julianto Irawan
Surat Berharga Suatu Tinjauan Yuridis Dan Praktis, Jakarta,
Kencana, 2014 M.Irsa Nasarudin, ivan yustiavanda, arman nefi Aspek
Hukum pasar Modal Indonesia, Jakarta , Kencana 2011Ridwan
Khairandy, Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia Yogyakarta, FH UII
Press, 2013Sri Hermuningsih Pengantar Pasar Modal Yogyakarta, UPP
STIM YKPN 2012