Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Nomor Pengunggahan SURAT KETERANGAN Nomor: 176/PERPUS/UG/2020 Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : Renny, SE., MM Nomor Penulis : 970820 Email Penulis : [email protected]Alamat Penulis : JL.JAKARTA BARAT I BLOK C1/20DANITA II MEKARSARI BKS JAYA I Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : TT//PENELITIAN/176/2020 Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHINDARAN PAJAK PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2018 Tanggal Penyerahan : 17 / 08 / 2020 Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III. Dicetak pada: 17/08/2020 21:58:15 PM, IP:110.138.151.171 Halaman 1/1
21
Embed
SURAT KETERANGAN - renirana.staff.gunadarma.ac.idrenirana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIANPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGANNomor: 176/PERPUS/UG/2020
Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : Renny, SE., MMNomor Penulis : 970820Email Penulis : [email protected] Penulis : JL.JAKARTA BARAT I BLOK C1/20DANITA II MEKARSARI BKS JAYA I
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : TT//PENELITIAN/176/2020Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHINDARAN PAJAK PADA INDUSTRI
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2018Tanggal Penyerahan : 17 / 08 / 2020
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.
Salah satu sumber potensial dalam penerimaan negara adalah Pajak. Tujuan utamaperusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan laba, beban pajak yang tinggi dapatmendorong perusahaan untuk berusaha melakukan manajemen pajak agar pajak yangdibayarkan lebih sedikit. Ada beberapa cara yang 4dilakukan oleh Wajib pajak untukmenghindari pajak, salah satunya adalah Penghindaran Pajak (Tax avoidance) yaitu sebuahusaha untuk meringankan beban pajak dengan tidak melanggar Undang-undang atau bersifatlegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fator-faktor yang mempengaruhipenghindaran pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektorindustri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperolehsembilan (9) perusahaan sebagai sampel dengan periode pengamatan selama lima (5) tahun.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kualitas audit, komisarisindependen, dan ukuran perusahaan mempengaruhi dilakukannya penghindaran pajak.
Kata kunci: Penghindaran pajak, kepemilikan institusional, kualitas audit, komisarisindependen, dan ukuran perusahaan.
PENDAHULUAN
Pemerintah menggunakan pajak untuk berbagai macam pembiayaan yang tujuannya
untuk kesejahteraan umum. Alokasi pajak dalam anggaran belanja pemerintah pusat antara
lain berupa peningkatan pendidikan dan kesejahteraan rakyat, membangun infrastruktur
pendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan dan keamanan, serta untuk
pembangunan di daerah. Penerimaan dari sektor pajak menempati persentase paling tinggi
dibandingkan sumber penerimaan lainnya di Indonesia. Sebagian besar pembiayaan belanja
negara berasal dari penerimaan pajak. Berdasarkan data tahun 2018 yang diperoleh dari
website Kementerian Keuangan, penerimaan negara dari sektor pajak adalah 85,4%,
penerimaan negara bukan pajak 14,5%, serta penerimaan dari hibah 0,1%. Pajak dari sudut
pandang perusahaan merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Perusahaan
mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan laba atau keuntungan, sehingga beban pajak
yang tinggi dapat mendorong banyak perusahaan untuk berusaha melakukan manajemen
pajak (Tax Planning) agar pajak yang dibayarkan lebih sedikit.
2
Indonesia menganut sistem perpajakan self assessment system yang berarti bahwa
sistem pemungutan pajak memberikan tanggung jawab kepada para wajib pajaknya untuk
menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajaknya sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku (Syaiful, 2015). Tax Planning bertujuan untuk
mencari berbagai celah yang dapat ditempuh dalam peraturan perpajakan (loopholes), agar
perusahaan dapat mengefisiensikan meminimalkan dalam periode tahun berjalan dan tahun
periode berikutnya tentang besarnya beban atau pajak terutang yang akan dibayarkan kepada
negara (Muttaqin, 2016). Wajib pajak menggunakan berbagai cara yang biasanya digunakan
untuk menghindari pajak, antara lain Penghindaran Pajak (Tax avoidance) yaitu usaha untuk
meringankan beban pajak dengan tidak melanggar Undang-undang atau bersifat legal.
Penghindaran pajak (tax avoidance) didefinisikan sebagai salah satu tindakan yang
dilakukan wajib pajak untuk mengurangi beban pajaknya secara legal yang tidak melanggar
peraturan perpajakan (Sari, 2018). Penghindaran pajak dikatakan persoalan yang rumit dan
unik karena disatu sisi dianggap tidak melanggar hukum, tetapi disisi lain tidak diinginkan
karena merugikan negara dari segi penerimaan negara (Nandasari, 2015). Fenomena
penghindaran pajak yang terjadi di Indonesia yaitu karena belum stabilnya penerimaan pajak
di Indonesia. Indonesia masuk ke peringkat 11 terbesar dengan nilai diperkirakan 6,48 miliar
dolar AS, pajak perusahaan tidak dibayarkan perusahaan yang ada di Indonesia ke Dinas
Pajak Indonesia (www.tribunnews.com). Dari Fenomena tersebut dapat menjelaskan bahwa
walaupun tax avoidance secara literal tidak melanggar hukum, tetapi penghindaran pajak
merupakan suatu tindakan yang tidak dapat diterima.
Penghindaran pajak (tax avoidance) dapat dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan
atau yang dikenal dengan corporate governance (Ginting, 2016). Fiskus memperhitungkan
kegiatan tax avoidance akan menjadi sesuatu yang penting dan memerlukan perhatian dan
penanganan khusus, hal ini memungkinkan adanya anggapan tentang Corporate Governance
terkait dengan penghindaran pajak ini terhadap pengambilan keputusan keuangan dalam
perusahaan. Sub sektor makanan dan minuman salah satu perusahaan yang dapat
mempengaruhi pendapatan pajak negara, karenanya perusahaan yang bergerak di bidang ini
cukup diminati oleh para investor sebab telah dibuktikan melalui daya tahan sektor konsumer
Dari persamaan regresi diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta (α) sebesar 2,176 menyatakan bahwa jika variabel independen dalam
penelitian ini dianggap konstan (nilainya tetap), maka penghindaran pajak variabel
dependen akan bernilai sebesar 217,6%.
2. Variabel kepemilikan institusional (INST) menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan satu
satuan pada variabel kepemilikan institusional, maka nilai CETR akan berkurang sebesar
1,064 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Variabel kualitas audit (KA) menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan satu satuan pada
variabel kualitas audit, maka nilai CETR akan berkurang sebesar 0,152 satuan dengan
asumsi variabel lain tetap.
4. Variabel komisaris independen (KI) menunjukkan bahwa jika terjadi penurunan satu
satuan pada variabel KI, maka nilai CETR akan bertambah sebesar 2,121 satuan dengan
asumsi variabel lain tetap.
5. Variabel ukuran perusahaan (Size) menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan satu satuan
pada variabel Size, maka nilai CETR akan berkurang sebesar -0,054 satuan dengan
asumsi variabel lain tetap.
Uji Hipotesis Parsial (T test)
Tabel. 7 Hasil Uji Parsial (T test)
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.176 .609 3.572 .001
INST -1.064 .204 -.857 -5.217 .000
KA -.152 .054 -.450 -2.810 .008
KI 2.121 .517 .893 4.105 .000
Size -.054 .021 -.516 -2.604 .013
a. Dependent Variable: Penghindaran PajakSumber : Hasil Olahan Data SPSS (2020)
Berdasarkan tabel. 7 maka hasil Uji Parsial (Uji t), yaitu sebagai berikut :
17
1. Kepemilikan institusional (INST), hasil signifikansi memiliki nilai sebesar 0,000. Tingkat
signifikansi yang didapat 0,000 ≤ 0,05 ini berarti bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
2. Kualitas Audit (KA), hasil signifikansi memiliki nilai sebesar 0,008 ≤ 0,05 berarti
kualitas audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
3. Komisaris Independen (KI), hasil signifikansi memiliki nilai sebesar 0,000 ≤ 0,05 berarti
bahwa Komisaris Independen berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
4. Ukuran Perusahaan (Size), hasil signifikansi memiliki nilai sebesar 0,013 ≤ 0,05 yang
berarti bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Uji Hipotesis Simultan (F test) atau Uji Kelayakan Model
Tabel. 8 Hasil Uji Simultan ( F test)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .649 6 .108 6.670 .000b
Residual .616 38 .016
Total 1.266 44
a. Dependent Variable: Penghindaran Pajakb. Predictors: (Constant), Size, ROA, KoA, INST, KA, KISumber : Hasil Olahan Data SPSS (2020)
Berdasarkan tabel 8 hasil uji simultan (F) diperoleh sig. 0,000 ≤ 0,05 maka dapat
dikatakan variabel bebas dalam penelitian merupakan penjelas nyata variabel terikatnya, atau
dapat dikatakan model layak untuk digunakan.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel. 9 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R SquareAdjusted RSquare
Std. Error of theEstimate
1 .716a .513 .436 .12737
a. Predictors: (Constant), Size, ROA, KoA, INST, KA, KIb. Dependent Variable: Penghindaran pajak
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS v25 (2020)
Berdasarkan tabel. 9 koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar
0,436. Hal ini berarti 43,6% variasi penghindaran pajak dijelaskan oleh variasi faktor-faktor
kepemilikan institusional, kualitas audit, komisaris independen, dan ukuran perusahaan
18
sedangkan sisanya sebesar 56,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini. Seperti variabel leverage, likuiditas, corporate social responsibility dan lain
sebagainya yang dapat dijelaskan dalam variasi faktor penghindaran pajak (tax avoidance).
Analisis Pembahasan
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap penghindaran pajak
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penghindaran pajak Hasil pengujian
menunjukkan semakin tinggi kepemilikan institusional maka akan semakin kecil nilai CETR
yang berarti meningkatnya aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Karena
semakin tinggi kepemilikan institusional, maka semakin tinggi pula jumlah beban pajak yang
harus dibayarkan oleh perusahaan sehingga adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan salah
satunya yaitu penghindaran pajak (tax avoidance). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Devi (2018); Masitoh (2018), dan Ayu (2019).
Pengaruh Kualitas Audit terhadap penghindaran pajak
kualitas audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil pengujian
menunjukkan semakin tinggi kualitas audit maka akan semakin kecil nilai CETR yang
berarti meningkatnya aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Perusahaan
yang diaudit oleh KAP big four memiliki kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan KAP
lain saat melakukan proses audit, artinya KAP besar mampu memberikan kualitas audit yang
tinggi sehingga dapat mengurangi peluang terjadinya penghindaran pajak. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2018), Maharani dan Suardana (2014),
serta Dewi dan Jati (2014).
Pengaruh Komisaris Independen terhadap penghindaran pajak
komisaris independen berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi jumlah komisaris independen maka akan semakin tinggi nilai
CETR yang berarti semakin kecil kemungkinan aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah komisaris independen, maka
semakin besar pengaruhnya untuk melakukan pengawasan kinerja manajemen. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maharani dan Suardana (2014),
serta Diantari dan ulupui (2016).
19
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap penghindaran pajak
Size (ukuran perusahaan) berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil pengujian
menunjukkan semakin tinggi ukuran perusahaan maka akan semakin kecil nilai CETR yang
berarti semakin besar pula aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.
Perusahaan dengan ukuran besar yang ditandai dengan tingginya total aset dan sumber daya
yang dimiliki perusahaan. Dengan besarnya aset perusahaan, maka dapat dilakukan
manajemen pajak yang maksimal. Adapun dengan banyaknya serta rumitnya transaksi yang
dilakukan perusahaan besar dijadikan celah oleh manajemen perusahaan untuk melakukan
penghindaran pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan Darmawan dan Sukartha (2014), Ayu
(2019), serta Diantari dan Ulupui (2016).
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
secara parsial terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional, kualitas audit, komisaris
independen, dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak pada perusahaan industry
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 - 2018.
Secara simultan kepemilikan institusional, kualitas audit, komisaris independen, dan ukuran
perusahaan merupakan penjelas nyata terhadap penghindaran pajak.
Saran
Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih
luas lagi seperti seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI),
atau dengan menambah variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, S. A. D., dan Kartika, A. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax AvoidancePada Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017). Jurnal Dinamika AkuntansiKeuangan dan Perbankan, 8(1).
Direktorat Jenderal Pajak. (2007). Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentangPerubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan tata Cara Perpajakan.
20
Dyreng, S. D., Hanlon, M., dan Maydew, E. L. (2010). The effects of executives on corporatetax avoidance. The accounting review, 85(4), 1163-1189.
Diantari, P. R. dan Ulupui. IGK. A. (2016). Pengaruh Komite Audit, Proporsi KomisarisIndependen dan Proporsi Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 16, Halaman 702-732, ISSN: 2302-8556.
Ghozali, Imam. (2016) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi8. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartati, Neneng. (2015). Pengantar perpajakan. Bandung : CV pustaka setia.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2011). PSAK 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap. Jakarta : IAI
Jogiyanto, H M. (2007). Teori portofolio dan analisis investasi. ISBN: 979-503370-0.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada: BPFE. Yogyakarta
Nugraheni, A. S., dan Pratomo, D. (2018). Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit, DanUkuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance (studi Pada Perusahaan ManufakturSubsektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016). E-Proceedings of Management, 5(2).
Nandasari, E.A. (2015). Analysis of Effect of Corporate Governance of Tax Avoidance.Jurnal akuntansi, Perbanas Surabaya.
Nuraina, Elva. (2012). Pengaruh Kepemilikan InstitusionaldanUkuran Perusahaan TerhadapKebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI). JBE Vol.19, No.2, September 2012.
Pasaribu, M.Y., Topowijono., dan Sulasmiyati, Sri. (2016). Pengaruh Struktur Modal,Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada PerusahaanSektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014. JurnalAdministrasi Bisnis (JAB), Vol. 35, No. 1, Juni, hal. 154-164.
Pohan, C.A.(2018). Manajemen perpajakan strategi perencanaan pajak dan bisnis. Cetakankeenam edisi revisi. Jakarta : Gramedia.
Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus, Buku 1 edisi 8. Jakarta : Salemba Empat.
Suandy, Erly. (2011). Perencanaan pajak. Jakarta: Salemba Empat
Sambodo, Agus. (2014). Pajak Dalam Entitas Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Sartori, Nicola. (2010). Effect of Strategic Tax Behaviors on Corporate Governance.HYPERLINK "http://www.ssrn.com" www.ssrn.com .
Sarra, H. D. (2017). Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Komite Audit dan DewanKomisaris Independen Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada IndustriKimia dan Logam di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). JurnalCompetitive, 1(1), 63-86.