SURAT BERHARGA
SURAT BERHARGA
Surat yang mengandung nilai uang, bersifatmudah diperjualbelikan, ditandatangani & mengharuskan orang yang bertandatangan tsb membayar sejumlahuang pd waktu tertentu serta dibuatdengan maksud menggantikan uang dan membuktikan bahwa pemegangnyamempunyai hak untuk mendapatkanpembayaran uang pada waktu tertentu.
Fungsi Surat Berharga :
Sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pemindahan hak tagih
Sebagai surat legitimasi
RUANG
LINGKUP
SB?
Luas•Negotiable instruments
•Non-negotiable instruments
Sempit
• Surat Sanggup
•Wesel
•Cek – Bilyet Giro
•Sertifikat Deposito
Sangat
SempitPromissory Notes
(Surat Sanggup)
PENGATURAN/
DASAR HUKUM
SB
Hukum Perikatan
KUHD
UUPT
Peraturan
Pelaksananya
Hukum Surat Berharga
KUHD
SE/SKBI atau
MenkeuHukum Pasar Modal
Penggolongan Surat Berharga
menurut Isi dari Perikatannya
Surat yang bersifat Hukum Kebendaan.Cirinya : isi dari perikatan surat adalah bertujuan untuk penyerahan barang.
Contoh : Konosemen (bill of Lading).
Surat tanda keanggotaanyaitu berupa saham-saham dari PT/Persekutuan lainnya yang memakai sistem saham.
Perikatan diwujudkan/terdapat dalam surat seperti ini berupa perikatan antara persekutuan tsb dg para pemegang saham (berdasarkan perikatan itu, pemegang saham dapat memakai haknya utk memberikan suara).
Contoh : Surat Saham.
Surat tagihan hutangyaitu semua surat atas unjuk / atas pengganti yang mewujudkan suatu perikatan.
Contoh : Wesel, Cek, Surat Sanggup.
Dasar Mengikat Pihak-Pihak yang
Terlibat dalam Penerbitan Surat
Berharga
TEORI DASARCausa yuridis sehingga suatu SB mempunyai kekuatan mengikat tersimpul dari 4 teori sbb:
1. Teori Kreasi (Creatietheorie)
2. Teori Kepatutan (Redelijkheidstheorie)
3. Teori Perjanjian (Overeenkomsttheorie)
4. Teori Penunjukan (Vertoningstheorie)
PERIKATAN DASARAwal terbitnya SB tidak akan terlepas dari perjanjian/selalu didahului suatu transaksi/perbuatan hukum antara para pihak dengan kata lain adanya PERIKATAN DASAR. Perikatan tsb berbentuk perjanjian. Penerbitan SB mrpkan tindak lanjut dari perikatan dasarnya.
Teori-teori dasar
Teori KreasiSB mengikat penerbitnya adl krn tindakan penerbit menandatangani SB tsb.
Teori KepatutanPenerbit SB terikat dan hrs membayar SB kpd siapapun pemegangnya.Tp jika pemegang SB tergolong “tdk pantas” maka penerbit tdk terikat utk membayarnya
Teori Perjanjian
Sebab SB mengikat Penerbitnya krn
penerbit telah membuat suatu perjanjian
dg pihak pemegang SB tsb yakni
perjanjian membayarnya.
Teori Penunjukan
Sebab SB mengikat Penerbitnya krn pihak
pemegang SB menunjukkan SB tsb kpd
penerbit utk mendapatkan
pembayarannya.
- WESEL -SB bertanggal dan menyebutkan tempat
penerbitannya, yg mrpkn perintah tanpa
syarat oleh penarik(penerbit) utk membayar
kpd pihak pemegang atau yg ditunjuk oleh
pemegang tsb(tertunjuk), yg mana
pembayaran dilakukan oleh pihak
pembayar(tertarik).
Bentuk Wesel
Wesel Biasa
Penerbit &Tersangkut tidaklah harus selalu bankir, seseorang lain/manusia pribadi biasa.
Wesel Bank
Wesel yg diterbitkan oleh bank & diuangkan pd bank tsb (Bank posisinya sbg penerbit & tersangkut).
Wesel bank mempunyai nilai kpercayaan/bonafitas yg besar dr masyarakat.
ENDOSEMEN (Peralihan Surat Wesel)
Adl pernyataan yg ditulis di belakang SW
Surat wesel yg dpt diperalihkan dg cr endosemen
hrs memuat Klausula “atas pengganti”.
Dengan telah dilakukannya endosemen, maka
semua hak yang timbul dr surat wesel tsb
berpindah kpd org lain.
AKSEPTASI
Adl pernyataan dr tersangkut(tertarik) bhw dia sanggup/menyetujui untuk membayar pd hari bayar.
Dilakukan dg menuliskan kata “SANGGUP” atau “MENYETUJUI” disertai tandatgn tersangkut dlm surat wesel.
Akseptasi dpt ditawarkan setiap saat oleh pemegangnya dlm tenggang wkt smpai hr bayar.
HAK REGRES
Adl hak yg diberikan UU utk menagih kpd debitur wesel yg berwajib dg regres berhubung tersangkut tdk mau mengakseptasi (non akseptasi) atau tidak mau membyr pd hari bayar (non pembayaran).
Para debitur wajib regres adl semua org yg berkewajiban menjamin pembyran wesel tsb, yg tndtgnnya terdpt pd wesel tsb (spt: penerbit, endosan, avalis).
Jika dlm keadaan Non akseptasi atau non akseptasi & non pembyran, utk melaksanakan hak regres kpd wajib regres hrs dilakukan “PROTES” kpd tersangkut trlebih dl.
Jika dlm keadaan Non pembyran (stlh diakseptasi) maka hak regres dpt langsung diajukan kpd tersangkut.
AVAL
Adl lembaga pemberi jaminan utk pembayaran suatu wesel.
Dlm hal ini pihak ketiga yg disebut dg “avalis” dpt menjamin bhw jika wesel tersebut tdk terbayarkan pd saatnya, maka pihak avalis tsb lah yg akan membayarnya.
Aval dpt diberikan dg cara mencantumkan dg tegas pd wesel, kata “aval” dan menadatanganinya/cukup menandtnganinya
- CEK - Cek adl SB bertanggal dan menyebutkan tempat
penerbitannya, yg mrpkan perintah tanpa syarat
oleh penarik (penerbit) utk membayar kpd pihak
pemegang atau pembawanya, yg mana
pembayaran dilakukan oleh pihak pembayar,
yaitu bank dari pihak penerbit/penarik.
- SURAT SANGGUP -
Adl surat yg memuat kata sanggup yg ditangatangani pd tgl & tempat tertentu, dg mana penandatangan menyanggupi tanpa syarat utk membyr sejml uang tertentu kpd pemegang/pengganti pd tgl & tmpt tertentu.
Surat Wesel mrpkn “surat perintah utk membayar”, sedang Surat Sanggup mrpkn “kesanggupan/janji utk membyr”.
- PROMES ATAS UNJUK -
Adl surat yg ditanggali dimana penandtangannya sanggup/berjanji akan membyr sejml uang yg ditentukn kpd tertunjuk pd wkt diperlihatkan pd suatu wkt tertentu.
Surat promes ini sifatnya adl atas unjuk, siapapun yg memegang surat ini dpt memperlihatkan kpd yg menandatgni utk memperoleh pembayaran,
Penerbitan promes atas unjuk
Atas Penglihatan
promes ini tdk memuat tanggal pembyrn.
Atas sesudah penglihatan
memuat tgl pembayaran.
Perbedaan Pokok
WESEL dg CEK Wesel sbg alat
pembyrn kredit.
Waktu peredaran 1th.
Dpt diterbitkan atas bankir atau bukan bankir.
Wkt pembyran pd wkt tertentu yg telah ditetapkan dlm wesel.
Pemegang dpt memperoleh pmbyrn sblm hr byr dg cr endosemen.
Cek sbg alat pembyrn tunai.
Wkt peredaran 70 hr.
Hrs diterbitkan atas bankir.
Cek hrs dibyr pd wkt diperlihatkan.
Memperoleh pembyran dg lngsung saja diperlihatkn kpd bankirnya.
Surat Berharga Lainnya
1. Surat Obligasi
2. Saham
3. Bilyet Giro
4. Sertifikat Bank Indonesia
5. Surat Berharga Komersial
6. Traveller’s Cheque
Transaksi Yang Berkaitan
Dengan Investasi
Sementara
Transaksi Pembelian SB:
(D) Surat-surat Berharga XX
(K) Kas XX
(dicatat sebesar harga perolehan)
Harga Perolehan = harga beli + semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh surat berharga (komisi, fee, bi.transaksi)
Transaksi Penerimaan Pendapatan
(D) Kas XX
(K) Pendapatan Dividen XX
(jika investasi dalam bentuk saham)
Atau,
(D) Kas XX
(K) Pendapatan Bunga XX
(jika investasi dalam bentuk obligasi)
Transaksi Penjualan SB:
Jika H.Po > H.Jual → Rugi
(D) Kas XX
(D) Rugi PenjualanSB XX
(K) Surat-surat Berharga XX
Jika H.Po < H.Jual → Laba
(D) Kas XX
(K) Surat-surat Berharga XX
(K) Laba Penjualan SB XX
SAHAM
Contoh investasi sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A
dengan harga Rp 1.200,- per lembar. Saham tsb mempunyai
nilai nominal Rp 1.000,- per lembar. Untuk transaksi itu, perush
dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000,-
Perhitungan :
H.Beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000,-
Bi.Komisi = Rp 50.000,-
Harga Perolehan = Rp 1.250.000,-
Jurnal
(D) SB-Saham PT.A Rp 1.250.000,-
(K) Kas Rp 1.250.000,-
Tgl. 10 April 2006, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp
150,- per lembar
Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150,- = Rp 150.000,-
Jurnal :
(D) Kas Rp 150.000,-
(K) Pendapatan Dividen Rp 150.000,-
Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1%
Perhitungan :
-HJ= 130% x 1000 lb x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
-Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp 13.000
-Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
-Harga Perolehan = Rp 1.250.000
-Laba Penjualan Saham = Rp 37.000
Jurnal :
(D) Kas Rp 1.287.000
(K) SB – Saham PT. A Rp 1.250.000
(K) Laba Penjualan Rp 37.000
OBLIGASI
Perlu diperhatikan : Apakah tgl transaksi bertepatan
dengan tgl bunga obligasi atau tidak
Umumnya bunga obligasi dilakukan dua kali dalam setahun
Bunga obligasi dihitung : berdasarkan % bunga x NN
obligasi
OBLIGASI
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian
bertepatan dengan tanggal bunga obligasi)
Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp
10.000,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp
9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)
Jurnal 2 Apr 05 :
(D) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(K) Kas Rp 9.600.000
Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada
penerimaan bunga)
(D) Kas Rp 450.000
(K) Pendapatan BungaRp 450.000
(= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan
kurs 102%
Perhitungan :
HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
H.Po = = Rp 9.600.000
Laba Penjualan = Rp 600.000
Jurnal :
(D) Kas Rp 10.200.000
(K) SB-Obligasi PT.X Rp 9.600.000
(K) Laba Penjualan Rp 600.000
Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka
ada bunga berjalan.
Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga
sebelum transaksi.
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
Pencatatan bunga berjalan :
1. Pendekatan Neraca → Piut.Bunga
2. Pendekatan L/R → Pendptn.Bunga
Contoh :
Obligasi PT. X pada contoh sebelumnya dibeli pada tgl 1 Juli
05
Perhitungan :
H.Beli = 1000 lbr x Rp 9.600 = Rp 9.600.000
Bunga berjalan = 9% x Rp 10 juta x 3/12 = Rp 225.000
Jumlah Dibayar = Rp 9.825.000
Jurnal pada saat pembelian (1 Juli 05) :
- Pendekatan Neraca :
(D) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(D) Piutang Bunga Rp 225.000
(K) Kas Rp 9.825.000
- Pendekatan L/R :
(D) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(D) Pendapatan Bunga Rp 225.000
(K) Kas Rp 9.825.000
Jurnal pada saat penerimaan bunga ( 1 Okt 05 ) :
- Pendekatan Neraca :
(D) Kas Rp 450.000
(K) Piutang Bunga Rp 225.000
(K) Pendapatan Bunga Rp 225.000
- Pendekatan L/R :
(D) Kas Rp 450.000
(K) Pendapatan Bunga Rp 450.000
Penjualan Obligasi Tidak Bertepatan
Dengan Tanggal Bunga
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang diterima.
Contoh : Obligasi PT. X dijual pada tanggal 2 Nop 05 dengan
harga Rp 9.500,- per lembar
→ Bunga berjalan: 1 Okt – 2 Nop
→ 9% x Rp 10 juta x 1/12
→ Rp 75.000
Perhitungan :
H. Jual = Rp 9.500 x 1000 lb = Rp 9.500.000
Bunga Berjalan = Rp 75.000
Jumlah Diterima = Rp 9.575.000
Bandingkan H.Jual dengan H. Po :
- H. Jual = Rp 9.500.000
- H. Po = Rp 9.600.000
Rugi Penjualan = Rp 100.000
Jurnal :
(D) Kas Rp 9.575.000
(D) Rugi Penjualan Rp 100.000
(K) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(K) Pendapatan Bunga Rp 75.000
METODE PENCATATAN
SURAT-SURAT BERHARGA
COST METHOD
(HARGA PEROLEHAN)LOWER COST OR MARKET (LCom)
Mencari harga terendah antara Harga Perolehan dengan Harga Pasar = Cost or Market Whichever is Lower (COMWIL)