Sumber Materi Pendidikan - museummacan.org · mengeksplorasi karya seni dan hubungannya dengan berbagai mata pelajaran ... Matematika, dan ... Lini masa tentang pameran-pameran seni

Sumber Materi Pendidikan

M E N J E L A J A H I KO L E K S I M U S E U M O F M O D E R N A N D C O N T E M P O R A R Y A R T I N N U S A N TA R A4 N O V E M B E R 2 0 1 7 – 1 8 M A R E T 2 0 1 8

Materi Pendidikan ini diterbitkan oleh Museum of Modern and Contemporary Art di Nusantara (MACAN)Hak Cipta Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara (MACAN) 2017.

Penyusun Konten: Museum MACAN — Departemen Pendidikan dan Program PublikMia Maria, Kepala Bidang Pendidikan dan Program PublikAde Rivky Hanif, Relasi Hubungan SekolahRenjana Widyakirana, Pendidikan dan Program Publik

Tim Peneliti:Mia Maria, Kepala Bidang Pendidikan dan Program PublikAde Rivky Hanif, Relasi Hubungan SekolahAdy Nugeraha, Asisten KuratorAsri Winata, Asisten Kurator

Editor: Jane SomervilleAnnayu Maharani

Penerjemah: Susan Kumaat

Tata Letak dan Desain: Enarldo T. GirardiAstari Wisesa

Pengulas: Aaron SeetoNina HidayatMartha W. SoemantriPaulus Patrian Yuhaslinda

Museum MACANAKR Tower, Lantai 5Jalan Panjang No. 5Kebon JerukJakarta Barat 11530, Indonesia+62 21 2212 1888www.museummacan.org

Pendidikan dalam Museum

Sumber Materi Pendidikan ini dibuat oleh Museum MACAN untuk guru dan pengajar. Kegiatannya berdasar pada karya seni yang ditampilkan dalam pameran pertama kami: Seni Berubah. Dunia Berubah.

Membawa seni ke sekolah adalah misi utama Museum MACAN. Materi ini memuat informasi tentang karya seni dan seniman, juga menyajikan beragam metode untuk mengeksplorasi karya seni dan hubungannya dengan berbagai mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa, Matematika, dan Sains. Materi yang ditujukan untuk murid sekolah dasar dan menengah tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pendidikan tinggi dan masyarakat umum.

Museum MACAN telah membuat Forum Pengajar, suatu wadah bagi guru untuk berdiskusi dan berjejaring untuk mendukung praktek pengajaran seni rupa lebih jauh. Informasi tentang hal ini dan kegiatan lainnya dapat ditemukan di situs kami pada laman Pendidikan (Education).

Guru dapat membawa murid mereka ke Museum MACAN dan mendapat tur museum dari tim pengajar kami. Murid-murid juga dapat diundang ke Ruang Seni Anak, tempat yang menawarkan pendekatan bermain agar mereka dapat terlibat dan belajar tentang seni. Bersamaan dengan Seni Berubah. Dunia Berubah, Entang Wiharso menjadi seniman yang diminta untuk membuat karya seni yang diarahkan untuk praktik belajar langsung.

Silahkan melihat situs www.museummacan.org dan media sosial kami untuk informasi lebih lanjut seputar Forum Pengajar, Tur Murid, dan Ruang Seni Anak atau kirim pertanyaan Anda ke [email protected]

Tim Edukasi Museum MACANMia Maria, Kepala Bidang Pendidikan dan Program PublikAde Rivky Hanif, Relasi Hubungan SekolahRenjana Widyakirana, Pendidikan dan Program Publik

@MuseumMACANMuseumMACAN@museummacan

Sambutan Direktur

Sumber Materi Pendidikan ini dibuat bersamaan dengan pameran perdana Seni Berubah. Dunia Berubah. Eksplorasi koleksi Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara yang ditampilkan di Museum MACAN dari 4 November 2017-18 Maret 2018.

Dikurasi bersama Charles Esche dan Agung Hujatnika, pameran ini menampilkan karya seniman Indonesia dan internasional sebanyak 90 buah di dalam rentang waktu 178 tahun. Anda akan melihat karya-karya pilihan dari seni modern dan kontemporer Indonesia dan internasional. Koleksi tersebut mencakup karya seniman dari abad ke-19 sampai sekarang dan terbentang dari Asia, Eropa, hingga Amerika Utara. Seni Berubah. Dunia Berubah. menyajikan narasi sejarah yang menjelajahi dialog antara Indonesia dan dunia, serta menawarkan suatu pembacaan sejarah seni Indonesia dalam dialognya dengan sejarah seni global.

Sumber Materi Pendidikan telah dipersiapkan Departemen Edukasi museum dan ditujukan untuk murid kelas 1 sampai 12. Materi ini menawarkan metode bagi guru dalam menggunakan seni dalam silabus pendidikan Indonesia dan dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial, Sains, dan Bahasa.

Untuk menambah pengalaman Anda saat mengunjungi pameran di museum, kami menganjurkan Anda untuk mengaplikasikan materi ini kepada murid-murid Anda sebelum dan sesudah mengunjungi Museum MACAN.

Pendidikan adalah misi utama Museum MACAN. Kami menawarkan berbagai program yang mengakomodasi berbagai kebutuhan pengunjung kami, yang berkaitan dengan karya yang disajikan dan berubah secara berkala.

Kami berkomitmen agar seni dapat diakses oleh masyarakat luas, terutama generasi muda dan anak-anak. Dengan rekan sekolah lokal, kami menyediakan Sumber Materi Pendidikan kepada guru untuk membantu melibatkan murid mereka dengan seni di luar museum. Kami juga berkomitmen untuk membangun ekosistem seni yang sehat melalui kesempatan magang serta pendidikan dan pelatihan lainnya kepada profesional muda yang mendukung pengembangan artistik, kuratorial, dan praktik museum di Indonesia.

Silahkan kunjungi situs kami atau hubungi Departemen Pendidikan untuk informasi lebih lanjut tentang Program Pendidikan Museum.

Aaron SeetoDirektur Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara

Pameran Seni Berubah. Dunia Berubah. menandai peresmian Museum MACAN pada November 2017. Dikurasi bersama oleh Charles Esche dan Agung Hujatnika, pameran ini mempertemukan 90 karya seni dalam narasi sejarah para seniman Indonesia dan internasional, modern dan kontemporer. Seni Berubah. Dunia Berubah. menawarkan sebuah pembacaan sejarah seni Indonesia dalam dialognya dengan dunia. Pameran ini menempatkan koleksi Indonesia sebagai induk narasi. Koneksi dibangun antara seni dari setiap periode dan perkembangan sosial politik di Indonesia yang dibagi menjadi empat bagian. Karya-karya seni diidentifikasi melalui ragam artistik dan intensinya di tiap bagian, serta disambungkan kepada peristiwa-peristiwa dunia secara keseluruhan, dan membawa penonton ke suatu linimasa sejarah yang secara garis besar menjelaskan perkembangan seni rupa Indonesia dan dialognya dengan perkembangan seni rupa dunia. Diantara 90 karya yang dipamerkan, kami memilih enam karya seni sebagai Sumber Materi Pendidikan ini. Keenam karya ini mewakili empat bagian pameran:

BUMI, KAMPUNG HALAMAN, MANUSIARaden Saleh Javanese Mail Station (Kantor Pos Jawa) (1879) menandai awal seni modern di Nusantara.

KEMERDEKAAN DAN SESUDAHNYAPeriode kebangkitan nasional dan revolusi Indonesia demi kemerdekaan sebagaimana terlihat melalui dua karya: S. Sudjojono Pertemuan di Tjikampek jg Bersedjarah (Historic Meeting in Tjikampek) (1964) dan karya Dullah Bung Karno di Tengah Perang Revolusi (Bung Karno amidst the Revolutionary War) (1966).

PERGULATAN SEPUTAR BENTUK DAN ISISuatu era transformasi kesenian Indonesia yang melihat bagaimana seniman bereksperimentasi dengan bentuk dan menjajaki ide-ide unik, sebagaimana contoh Lelehan Emas Pada Relief Gunungan (Drips of Gold upon the Relief of a Mountain) (1973) oleh Ahmad Sadali.

RACIKAN GLOBALKarya seni kontemporer dari seluruh dunia yang diwakili oleh karya Yukinori Yanagi ASEAN+3 (2016–17), instalasi pesanan Museum MACAN.

Lini masa tentang pameran-pameran seni di Indonesia akan disajikan untuk melengkapi pameran Seni Berubah. Dunia Berubah. Hal ini merupakan suatu prakarsa untuk memeta-kan perkembangan kurasi dan pembuatan pameran di Indonesia di abad sebelumnya.

Seni Berubah. Dunia Berubah.

Bumi,

KampungHalaman,

Manusia

Tentang Karya

RADEN SALEH Javanese Mail Station (Kantor Pos Jawa) (1879)

Cat minyak di atas kanvas51 x 72.5 cm

Kantor Pos Jawa menggambarkan lanskap di sepanjang Jalan Raya Pos (De Groote Postweg / The Great Post Road), sebuah jalan bersejarah yang membentang di sepanjang Pulau Jawa dari Anyer di bagian Barat sampai Panarukan di bagian Timur.

Membentang sepanjang kurang lebih seribu kilometer, Jalan Raya Pos merupakan infrastruktur yang penting selama zaman penjajahan Belanda karena makanan, surat, dan pasukan militer diangkut di sepanjang jalan ini. Jalan ini dibangun sewaktu pemerintahan Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, yang berkuasa antara 1808 sampai 1811.

Penjajahan Belanda dimulai sejak pertengahan abad 16 dan meluas secara bertahap di seluruh kepulauan Nusantara karena perdagangan rempah-rempah. Ketika Belanda mulai memonopoli suplai dan perdagangan rempah-rempah pada abad 18 dan 19, penguasaan mereka dalam bidang ekonomi dan politik di area tersebut meningkat. Penjajahan Belanda berakhir dengan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Pada lukisan ini, Raden Saleh menggambarkan lingkungan hutan yang rimbun di sekeliling jalan dengan kantor pos pada sisi jalan. Di ujung jalan tampak konvoi dari dua kereta kuda yang diiringi penunggang kuda membawa bendera Belanda.

Lukisan ini diselesaikan hanya satu tahun sebelum sang seniman meninggal dunia pada 1880.

Bumi, Kampung Halaman, Manusia 7

Ilmu Pengetahuan Sosial

Mengenal Seniman

Sejarah Pos di IndonesiaKantor pos pertama dibangun di Batavia (Jakarta) pada Agustus 1746 untuk memastikan lancarnya pengiriman dokumen yang diperlukan untuk perniagaan, terutama surat dari dan ke Negeri Belanda. Ketika itu surat dikirim dalam bentuk kertas melalui jalur darat dan lautan.

Cara lain untuk komunikasi jarak jauh adalah telegraf, di mana informasi dikirim dalam kode Morse dari kawat melalui arus listrik.

Komponen dasarnya termasuk sumber arus langsung, kawat atau kabel, dan perangkat yang menunjukkan arus listrik seperti saklar, sirine, atau lampu bohlam. Istilah telegraf berasal dari kata Bahasa Yunani yakni “tele” yang berarti “dalam jarak tertentu” dan “graphien” yang berarti “menulis.”

Pada 1875 layanan pos menyatu dengan layanan telegraf di bawah nama “POSTEN TELEGRADFIENST”.

RADEN SALEH 1811–1880. Lahir di Semarang, Jawa Tengah.

Lukisan-lukisan Raden Saleh Sjarif Boestaman menandai awal seni modern di Nusantara. Perkenalan Raden Saleh dengan seni terjadi ketika ia bertemu dan dilatih oleh Antoine Auguste Payen, seorang pelukis lanskap asal Belgia yang bekerja sebagai pelukis resmi pemerintah kolinial di Jawa antara 1817 dan 1826.

Pada 1829 Raden Saleh dikirim ke Eropa untuk meneruskan pelatihan seni dan tinggal selama dua dekade, terutama di Den Haag, Belanda. Selama itu, Raden Saleh memamerkan lukisannya di kota-kota besar di seluruh Eropa dan juga melakukan perjalanan ke Jerman, Prancis, dan Afrika Utara. Kemampuan artistiknya digabungkan dengan keterampilan sosial sehingga memungkinkan sang seniman mengembangkan jejaring yang penting di masyarakat kelas atas Eropa. Sebagai seniman yang ditugaskan (commissioned) untuk melukis para pejabat dan keluarga kerajaan. Pada 1851 pemerintah Belanda menunjuk Raden Saleh sebagai ‘pelukis keluarga kerajaan’, sebuah peran yang eksklusif untuk melukis potret keluarga kerajaan. Pada tahun 1852 ia kembali ke Jawa, di mana ia melanjutkan melukis karya-karya penting yang mendokumentasikan kehidupan di Nusantara. Ia tinggal sebentar di Buitenzorg, yang sekarang disebut Bogor, Jawa Barat. Sebagai konservator lukisan untuk Belanda, ia melakukan perjalanan ke sepanjang Jawa. Pada 1859, Raden Saleh tinggal di Cikini, Batavia (Jakarta) di mana ia membangun sebuah rumah besar yang sampai hari ini masih menjadi bangunan warisan budaya yang ikonik.

Raden Saleh melakukan perjalanan ke Eropa pada 1875 dan kembali ke Jawa pada 1879. Ia meninggal di Bogor di tahun berikutnya.

Fakta Menarik

Kosa Kata

Rumah besar Raden Saleh di Cikini, Jakarta Pusat juga termasuk kebun binatang pribadi. Rumah tersebut sekarang menjadi Rumah Sakit Cikini, sementara kebun binatang direlokasi ke Ragunan, Jakarta Selatan pada 1964 dan sekarang disebut Kebun Binatang Ragunan.

Lanskap [kb.]Gambar tentang pemandangan alam.

Commission [kb.]Penugasan seorang seniman untuk menciptakan karya seni atas nama perorangan pribadi, pemerintah, atau perusahaan.

Ikonik [ks.]Dikenal luas dan diakui terutama untuk keunggulan yang berbeda dari yang lain.


KEL AS 1-6

• Mari kita menulis surat untuk sepupu atau saudara jauhmu. Bagaimana kamu akan mengirimnya: melalui surel atau pos?

KEL AS 7-12

• Informasi lebih lanjut tentang kode Morse dan bagaimana cara kerjanya. Tulis pesan untuk temanmu memakai kode Morse.

Geografi

Jalan Raya Pos, dewasa ini dikenal sebagai Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara), masih merupakan rute lalu lintas dan perdagangan penting di Jawa. Jalan yang sekarang menjangkau lima provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

KEL AS 1-3

• Ikuti labirin untuk mengeksplorasi Jalan Raya Pos!

Anyer

Jakarta

KEL AS 4-6

• Membuat kolase. Kolase adalah teknik membuat karya seni dengan menempelkan berbagai bahan ke permukaan datar seperti foto dan potongan kertas atau kain. Buatlah lanskap menggunakan kolase. Gunting gambar-gambar pohon, bukit, semak, gubuk, kuda, langit, matahari, awan, jalan dll. Presentasikan karya kolasemu di depan kelas!

KEL AS 7-12

• Selidiki Jalan Raya Pos dan kota-kota penting yang terhubung dengannya. Buatlah sebuah peta menggunakan kolase dan gambar-gambar berdasarkan temuanmu.

Bogor

Cirebon

Semarang

Surabaya

Panarukan


Bahasa

Cari arti kata-kata di bawah dan coba gunakan ke dalam kalimat: 1. Raden2. Kolonial3. Hindia Belanda4. Commission

Lihat lukisan lanskap di atas di dalam koleksi Museum MACAN. Apakah persamaan dan perbedaannya?

Karya Seni Serupa di dalam Koleksi Kami

RADEN SALEHIndies Landscape (Indische Landschaap) (1853)Cat minyak di atas kanvas58 x 47 cm

WALTER SPIESSawahlandschaft mit Gunung Agung (View across the Sawahs to Gunung Agung) (1939)Cat minyak di atas kanvas62 x 91 cm


Kemerdekaan

danSesudahnya

Tentang Karya

S. SUDJOJONO Pertemuan di Tjikampek jg Bersedjarah (Historic Meeting in Tjikampek) (1879)

Cat minyak di atas kanvas153.5 x 106 cm

© S. Sudjojono Center

Subyek lukisan ini adalah Revolusi Nasional Indonesia, suatu periode bersenjata (1945-1949) antara Indonesia yang baru saja merdeka dan Belanda yang berusaha merebut kembali kekuasaan. Dalam Pertemuan di Tijkampek jg Bersedjarah, S. Sudjojono berfokus pada orang-orang dan situasi di belakang layar selama perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Tiga orang yang tampak dalam lukisan adalah teman-teman sang seniman (Chaerul Saleh, Wikana, dan Anak Marhaen Hanafi). Juga tampak anggota Menteng 31, suatu kelompok anak muda radikal yang terlibat dalam penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta, dan membujuk mereka untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Lukisan ini menggambarkan suatu pertemuan yang terjadi di sebuah gudang beras di Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Tempat tersebut diubah menjadi markas militer oleh Angkatan Pemuda Indonesia, sebuah kelompok militer yang dibentuk melalui prakarsa Menteng 31.

Sudjojono membuat dua lukisan yang menggambarkan kejadian di gudang beras. Pertemuan di Tjikampek jg Bersedjarah, Ngaso (1964) terdapat di Museum MACAN dan satunya, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek (1964) terdapat di koleksi Istana Presiden.

Sudjojono membuat sketsa-sketsa pemandangan selama zaman revolusi dan mengubahnya menjadi lukisan pada tahun 1964—hampir dua dekade kemudian. Ia memberikan lukisan ini kepada A.M Hanafi, salah satu figur di lukisan itu, ketika A.M Hanafi ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kuba.

Kemerdekaan dan Sesudahnya 12


Mengenal Seniman

Realisme adalah suatu gerakan seni yang dimulai pada 1840-an saat Revolusi Prancis dan bangkitnya Republik Kedua Prancis di bawah Napoleon Bonaparte. Realisme menolak tradisi ‘seni tinggi’ sebelumnya, seperti Romantisme, suatu aliran yang dianggap menggambarkan selera kelas tinggi. Realisme menggambarkan kehidupan sehari-hari, biasanya mempresentasikan kelas menengah atau bawah yang berperan dalam kegiatan sehari-hari. Di Indonesia, salah satu seniman di yang dengan kuat menyuarakan ideologi realisme adalah S. Sudjojono dan seniman lain yang sealiran dengannya seperti Agus Djaja, Trubus, Hendra Gunawan, dan Emiria Soenassa yang hidup di tengah periode perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karya-karya mereka mencerminkan prinsip realis, nasionalisme, dan perlawanan terhadap peraturan kolonial.

Dalam seni rupa, realisme berarti gambaran akurat tentang figur atau subjek dalam kehidupan sehari-hari. Konsep tersebut dijunjung oleh ideologi atas kesetaraan sosial dan representasi mengenai orang dan peristiwa sehari-hari.

S. SUDJOJONO1913 – 1986. Lahir di Kisaran, Indonesia.

Sindudarsono Sudjojono dianggap sebagai pionir lukisan modern Indonesia dan merupakan figur penting dalam sejarah seni Indonesia. Karyanya menyajikan suatu antitesis terhadap gaya seni Indonesia yang dominan, yaitu yang menggambarkan lanskap indah, pemandangan alam, dan sosok yang eksotik. Sudjojono dan koleganya membuat istilah Mooi Indie (berarti “Hindia Molek”) untuk mendeskripsikan gaya lukisan tersebut dan untuk mengkritik visi kolonial Eropa tentang Indonesia. Dengan menganut paham realisme, Sudjojono meyakini bahwa seni harus mencerminkan realitas dari kondisi sosial dan harus menunjukan perjuangan demi nasionalisme.

Istilah lain yang diasosiasikan dengan Sudjojono adalah ‘ jiwa ketok’, yang di dalam bahasa Jawa berarti jiwa yang terlihat. Dalam esainya tahun 1946 “Kesenian, Seniman, dan Masyarakat”, Sudjojono menyatakan bahwa jiwa seniman harus tercermin dalam karya mereka, sehingga karya seni mereka juga memperlihatkan prinsip dan harkat seniman yang bersangkutan.

Pada 1938 Sudjojono menjadi salah satu pendiri Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia (Persagi), dan membantu memberi arahan untuk lembaga budaya seperti POETRA dan Keimin Bunka Shidosho. Keduanya adalah lembaga yang didirikan pemerintah kolonial Jepang untuk membantu agenda politik dan propaganda mereka di Indonesia dengan memberikan pelatihan untuk seniman dan menyelenggarakan pameran.

Kosa Kata

Realisme [kb.]Sebuah paham di mana objek dan situasi digambarkan dalam keadaan sebenarnya.

Realis [kb.]Seseorang yang mengadopsi prinsip-prinsip realisme dalam karyanya.

Radikal [ks.]Pandangan ekstrim atau tidak biasa terhadap keyakinan fundamental tertentu.

Kredo [kb.]Dari kata Latin yang berarti ‘keyakinan’.

Ideologi [kb.]Kumpulan gagasan dan keyakinan yang menjadi dasar tindakan atau gerakan tertentu.

Kritik [kb.]Tindakan menganalisa, mengevaluasi atau memberikan penilaian atas sesuatu.

Genre [kb.]Kategori karya atas gaya, bentuk, atau subyek materi yang serupa


KEL AS 1-6

• Buatlah pohon keluarga dan menelusuri kembali kakek-nenek atau buyutmu yang hidup pada 1950-an.

KEL AS 7-12

• Carilah apa yang terjadi di Indonesia antara 1900 dan 1950, jenis filosofi dan ideologi apa yang mendominasi perkembangan masyarakat pada saat itu?

Language

Sejarah and Geografi

TjikampekEjaan Bahasa Indonesia yang lama untuk ‘Cikampek’. Dalam ejaan lama, huruf ‘C’ dieja dengan ‘Tj’.

Bahasa Indonesia Ejaan Lama, juga dikenal sebagai Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi, direvisi pada 1967 dan direvisi lagi pada 1972. Ejaan resmi yang sekarng digunakan disebut EYD (Ejaan yang Disempurnakan).

KEL AS 1-6

• Cari dan buatlah daftar huruf-huruf lain yang direvisi di dalam EYD!• Bagaimana kamu mengeja namamu dalam ejaan yang lama? Apakah ada perbedaan

dengan ejaan baru?

KEL AS 7-12

• Selidiki sejarah Bahasa Indonesia. Carilah lini waktu sejarah Bahasa Indonesia yang berhubungan dengan lini waktu proses kemerdekaan Indonesia. Identifikasi bahasa lain yang memengaruhi pembentukan Bahasa Indonesia! Berapa kali Bahasa Indonesia disempurnakan?

Cikampek adalah sebuah daerah di Karawang, Jawa Barat dan telah lama dianggap sebagai sebuah jalur penting melintasi Jawa. Jalur ini terletak di Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara), yang dipakai sebagai Jalan Raya Pos. Selama masa revolusi kemerdekaan, Cikampek menjadi rute yang strategis untuk masuk ke Batavia (Jakarta). Banyak pertemuan penting yang menentukan kelahiran Republik Indonesia terjadi di Cikampek dan area sekitarnya. Ketika itu Resimen Cikampek merupakan unit militer yang terkenal karena mereka menjaga jalur ini.

KEL AS 1-6

• Cari kejadian penting di Indonesia sekitar 1945. Siapa saja orang yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?

KEL AS 7-12

• Kumpulkan informasi tentang kelompok pemuda radikal Menteng 31. Bagaimana kelompok ini dibentuk? Apa nilai dan tujuan yang membuat mereka bersatu?



S. SUDJOJONONgaso (Resting) (1964)Cat minyak di atas kanvas140 x 100 cm

© S. Sudjojono Center

Lihat karya lain dari S. Sudjojono berjudul Ngaso dalam koleksi permanen Museum MACAN. Perhatikan kemiripan antara kedua karya tersebut.


Tentang Karya

DULLAHBung Karno di Tengah Perang Revolusi (Bung Karno amidst the Revolutionary War) (1966)

Cat minyak di atas kanvas200 x 300 cm

Dullah adalah figur sentral dalam Masa Revolusi Indonesia (1945–1949) dan lukisannya mencatat banyak kegiatan penting selama masa tersebut. Salah satu contohnya adalah Bung Karno di Tengah Perang Revolusi (Bung Karno amidst the Revolutionary War) (1966). Bung Karno adalah nama panggilan Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, yang berkuasa dari 1945-1967. ‘Bung’ adalah panggilan sehari-hari untuk pria dewasa, dan menjadi populer pada pertengahan abad 20. Lukisan ini menggambarkan Soekarno sedang berpidato di antara para pejuang revolusi.

Bung Karno di Tengah Perang Revolusi berdasar dari beberapa sketsa dan merupakan versi yang lebih besar dari lukisan Dullah lainnya. Lukisan tersebut memperlihatkan sapuan kuas yang lebih mendetail dan suatu kedalaman, menunjukkan bahwa karya ini adalah penyempurnaan dari versi sebelumnya yang lebih kecil.

Sebagai pelukis Istana Presiden, Dullah dekat dengan Soekarno. Lukisannya tampak menghormati semangat dan kekuatan Soekarno atas perannya yang penting dalam mempersatukan dan meraih kemerdekaan Indonesia. Namun, situasi sangat berubah ketika lukisan tersebut selesai dibuat. Pada 1965 ketegangan politik mencapai puncaknya. Hal ini menjadi awal peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.


Mengenal Seniman

Bung Karno dan Kemerdekaan IndonesiaSoekarno adalah pemimpin gerakan kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang 1942 – 1945 Jepang menunjuk Soekarno untuk memimpin POETERA (Poesat Tenaga Rakyat), sebuah organisasi politik untuk pengembangan seni budaya. Soekarno pada hakikatnya melihat Jepang sebagai pihak yang dapat membebaskan sehingga ia terus memberikan tekanan kepada Jepang untuk memberikan kemerdekaan pada Indonesia. Pada Akhirnya, Soekarno menyampaikan satu pidatonya yang paling terkenal pada 1 Juni 1945. Pidato ini merumuskan Pancasila, yang berkisar pada lima prinsip Indonesia (percaya pada Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial).

DULLAH 1919–1996. Lahir di Solo, Indonesia.

Dullah dikenal sebagai pelukis Revolusi. Ketika Agresi Belanda II ke (1948–1949), Yogyakarta kembali dijajah dan militer Indonesia meluncurkan serangan untuk merebut Yogyakarta. Ini yang disebut Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Dullah memimpin sekelompok seniman muda untuk melukis dan mencatat peristiwa selama peperangan tersebut berlangsung.

Dullah juga dikenal atas keahliannya melukis potret orang. Ia meyakini bahwa lukisan tidak seharusnya dibuat lebih indah dibandingkan objek sesungguhnya, begitu juga tidak terlihat seperti fotografi.

Pada 1950 Dullah ditunjuk menjadi pelukis istana, di mana ia bertanggung jawab untuk memelihara, melakukan konservasi, dan mengarsipkan karya seni dan buku-buku koleksi Presiden. Di tahun yang sama ia menjadi salah satu pendiri Himpunan Budaya Surakarta (HBS). Pada 1974 Dullah mendirikan sanggar lukis di Pejeng, Gianyar, Bali. Sanggar ini baru dibuka untuk umum pada 2016. Meskipun begitu, Dullah telah membangun museumnya sendiri di Solo, tempat kelahirannya pada 1981. Di museum ini ia menyimpan lukisan-lukisan buatannya dan teman-temannya, seperti Affandi dan Sudjojono. Museum yang dibuka secara terbatas tersebut menunjukkan dedikasi Dullah kepada kesenian Indonesia.

Fakta Menarik

Sejarah

Kosa Kata

Revolusi [kb.]Penolakan atau penggulingan kekuasaan melalui penggantian pemerintahan oleh rakyat di bawah kekuasaan tertentu.

Orasi [kb.]Pidato resmi, terutama yang diberikan dalam acara seremonial.

Sapuan kuas [kb.]Tanda yang dibuat dengan kuas yang bergerak satu arah di seluruh permukaan.

RestorasiProses mengembalikan kondisi karya seni kembali pada kondisi sebelumnya, yang diputuskan pekerja restorasi sebagai ‘kondisi aslinya’.

Sanggar [kb.]Ruangan atau gedung untuk belajar, lokakarya, dan pemajangan karya. Sanggar biasanya merupakan platform untuk komunitas seni.

Pada 1978 para pengunjung sangat bersemangat untuk melihat pameran lukisan Dullah, hingga mereka merusak pintu Istana Presiden di Yogyakarta.


Sebagai pemimpin dari sebuah republik baru, Soekarno berhasil menentang kekuasaan Belanda dan mendapatkan kesempatan pemindahan kedaulatan pada 1949. Kekuasaan eksekutifnya dilemahkan dan diambil alih oleh militer saat konflik politik di tahun 1965, hingga ia diminta turun dari jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 1967. Soekarno meninggal di Jakarta pada tahun 1970.

Aktivitas

Seni Visual

Dalam bahasa Indonesia, ‘Bung’ adalah nama panggilan akrab dan santai untuk pria, yang artinya sama dengan ‘saudara’ atau ‘kakak’. Penggunaan ‘Bung’ sebagai nama panggilan sangat populer di 1940-an ketika Indonesia sedang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari Belanda. Panggilan ini melambangkan kesetaraan dan persaudaraan.

• Apa nama lain dalam Bahasa Indonesia yang Anda gunakan untuk menyebut seseorang, baik laki-laki atau perempuan yang lebih tua?

Dalam lukisan Dullah ini, terlihat jelas Bung Karno sedang berpidato dari gestur tubuhnya, berusaha membangkitkan semangat para pejuang kemerdekaan. Kita dapat melihat pasukan di belakang dan di sekelilingnya, serta gambar gelap sebuah truk. Beberapa pejuang mengangkat senjata dan kepalan tangan ke atas, dan ekspresi muka mereka tergugah oleh kata-kata Bung Karno.

Penambahan goresan terhadap beberapa figur dan objek menciptakan kedalaman pada lukisan itu. Posisi figur dan objek juga menambah efek kedalaman tersebut.

Gambarlah sebuah adegan dengan figur dan/atau objek dan ciptakan kedalaman dengan membedakan ukuran objek dan membuat detail objek di latar depan.

Perhatikan bagaimana objek di belakang kecil ukurannya. Mereka digambar dengan garis yang lebih tipis dan tidak terlalu mendetail. Teknik ini digunakan untuk menciptakan kedalaman pada gambar dua dimensi.


Pergulatan

Seputar

Bentuk

dan Isi

Tentang Karya

AHMAD SADALILelehan Emas Pada Relief Gunungan (Drips of Gold Upon the Relief of a Mountain) (1973)

Pergulatan Seputar Bentuk dan Isi 20

Lukisan abstrak Ahmad Sadali menyampaikan gagasan dan filosofi spiritual. Lelehan Emas Pada Relief Gunungan adalah gaya khas Sadali atas serangkai karyanya (oeuvre), yang seringkali terinspirasi dari Al-Quran. Karya ini memanfaatkan berbagai campuran media termasuk kain, cat, dan lembaran emas yang menjadi karakteristik umumnya. Bentuk dilukiskan hanya sedikit dan warna yang digunakan pun gelap, seperti biru tua, hitam, dan warna-warna tanah. Sadali mendefinisikan warna-warna ini sebagai warna dari kebesaran Tuhan, diambil dari warna matahari, bumi, dan langit.

Gunungan diambil dari kata ‘gunung’, menjelaskan bentuknya yang menyerupai gunung. Bentuk tersebut juga dapat dilihat di dalam seni wayang Jawa dan upacara tradisional lainnya. Gunungan adalah simbol tiga inti kehidupan: Tuhan di atas, manusia di sisi kiri, dan alam di sisi kanan. Sang seniman mengusulkan keselarasan antara manusia dan alam harus dicapai dengan berpusat kepada Tuhan sebagai tujuan utama.

Media campuran di atas kanvas100 x 100 cm

© Ahmad Sadali


Mengenal Seniman

GununganGunungan diambil dari kata ‘gunung’, yang mengacu pada bentuknya yang menyerupai gunung dan dapat dilihat pada pertunjukan wayang Jawa. Gunungan juga merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam upacara tradisional untuk mendeskripsikan sebuah gunung yang terbuat dari nasi dan makanan lainnya yang dibagikan pada orang-orang di jalan. Gunungan adalah tiga simbol inti kehidupan: Tuhan di atas, manusia di sisi kiri, dan alam di sisi kanan. Maksudnya adalah keselarasan manusia dan alam harus ada dalam keselarasan dengan fokus kepada Tuhan sebagai tujuan yang utama.

KEL AS 1-6

• Ciptakan Gunungan ala dirimu dan gambarlah cerita tentang keluargamu di dalamnya.

AHMAD SADALI1924 – 1987, Garut, West Java. Tinggal di Bandung, Indonesia.

Ahmad Sadali adalah seorang pelukis abstrak Indonesia generasi awal. Ia mengenyam pendidikan seni formal di Indonesia dan Amerika Serikat. Karya-karyanya sangat dipengaruhi oleh seni Islam dan formalisme Barat.

Pada 1949 Sadali belajar di ULVOT (Universitaire Leergang Voor de Opleiding van Takenleraren) di Bandung. Lembaga tersebut kemudian berganti nama menjadi Balai Pendidikan Guru Gambar dan kemudian bergabung dengan ITB (Institut Teknologi Bandung). Ketertarikan Sadali pada seni abstrak memperlihatkan genre dominan sekolah seni di Bandung yang kontras dengan sekolah seni di Yogyakarta, yang lebih mengeksplorasi gaya realis. Sadali menerima beasiswa untuk belajar selama setahun di State University of Iowa, Amerika Serikat pada 1959. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Columbia University, New York.

Sadali menggunakan aksara Arab dalam lukisan-lukisannya meski ia sungkan menyebutnya kaligrafi, sebab baginya kaligrafi membutuhkan keahlian yang lebih dalam. Ia menyatakan bahwa menurut Al-Quran manusia bukanlah sekedar mahluk yang berpikir, tapi juga merupakan mahluk emosional yang harus ingat untuk terus menyebut nama Tuhan. Menurut Sadali, praktik kesenian dan hubungannya dengan nilai-nilai Islami tersebut dapat dicapai melalui praktik melukis.

Sadali juga aktif sebagai pelukis mural, desainer, dan akademisi. Ia adalah seorang profesor seni rupa di Institut Teknologi Bandung dan penggagas berdirinya Universitas Islam Bandung (Unisba). Sadali juga merupakan desainer interior untuk Gedung MPR/DPR di Jakarta.

Kosa Kata

Seni Abstrak [kb.]Seni yang menggunakan bentuk dan garis untuk menciptakan sebuah gambar tanpa upaya untuk menggambarkan sebuah objek dengan akurat.

Genre [kb.]Kategori seni yang ditentukan oleh gaya, bentuk, atau isi tertentu.

Kanvas [kb.]Kain yang digunakan untuk lukisan minyak.

Mural [kb.]Lukisan pada dinding.

Oeuvre [kb.] Karya-karya seorang seniman yang dihitung menjadi satu seri utuh.


Seni Visual

Dalam lukisan ini Sadali menggunakan beberapa teknik untuk menciptakan tekstur. Salah satunya adalah penggunaan media campuran menggunakan cat, kain, dan lembaran emas. Teknik lainnya adalah susunan bentuk dan teknik tetes.

KEL AS 1-6

• Buatlah sebuah lukisan menggunakan teknik tetesan cat dan susunan bentuk!

KEL AS 7-12

• Buatlah sebuah lukisan media-campuran menggunakan berbagai medium dan objek.


A. D. PIROUSBila Bumi Bergetar II (When the Earth Quakes II) (1991)Media campuran di atas kanvas147 x 194 cm

© A. D. Pirous

KEL AS 7-12

• Lakukan observasi serta kumpulkan gambar dan kegiatan di mana Gunungan digunakan pada pertunjukan dan acara tradisional. Buatlah daftar acaranya dan presentasikan temuanmu ke teman-teman sekelas.


RacikanGlobal

Global Soup 24

Tentang Karya

YUKINORI YANAGIASEAN +3 (2017)

ASEAN +3 adalah commissioned artwork, yaitu karya yang spesifik dibuat berdasarkan permintaan dari Museum MACAN. Karya ini merupakan bagian dari seri karya Yanagi berjudul ‘Bendera’ yang melibatkan sarang semut yang dimulai pada 1989. Yanagi menciptakan gambar-gambar bendera dalam kotak-kotak transparan menggunakan pasir berwarna. Tiap kotak bendera terhubung satu sama lain menggunakan pipa-pipa transparan. Seniman ini memasukkan sekelompok semut ke dalam kotak-kotak tersebut. Semut-semut menggali ke dalam pasir, berpindah-pindah di antara kotak dan menciptakan terowongan-terowongan. Sementara semut- semut berpindah dan membangun koloninya di dalam bendera, pasir dari satu bendera berpindah ke bendera lainnya, menciptakan jaringan lubang, dan mengubah komposisi dari tiap bendera. Keadaan tersebut menjadi proses konstruksi-dekonstruksi yang berlangsung selama dua bulan. Setelah dua bulan lewat, semut-semut lantas dikeluarkan dan desain yang diciptakan oleh semut-semut disemprot permanen memakai lem paten.

Dalam ASEAN +3 bendera-bendera melambangkan sepuluh anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nation): Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, Laos, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Myanmar. Ditambah pula tiga negara Asia yang berkontribusi besar dalam mempengaruhi ekonomi dan perkembangan Asia: Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Karya ini mencakup koloni semut tanah berjumlah 5000-an yang memiliki nama Latin Odontomachus similimus. Dengan bergeraknya semut-semut ini di dalam karya, terbentuk kolaborasi dinamis antara seniman dan semut. Karya ini, dalam satu pengertian, merupakan sebuah karya seni yang hidup, tidak dikendalikan oleh sang seniman. Karya seni ini mempertanyakan batas-batas wilayah nasional, kebangsaan, penyatuan regional, dan dinamika politik dan ekonomi antar bangsa.

Untuk menyiapkan karya ini, Museum MACAN bekerja sama dengan ahli biologi Departement Zoologi dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Melalui penelitian mereka di Museum Zoologi Bogor, Jawa Barat ahli biologi tersebut melakukan pengujian untuk menentukan spesies semut mana yang paling sesuai dengan instalasi tersebut. Suatu spesies semut tanah Odontomachus similimus yang banyak ditemui di wilayah tropis di Asia dan Afrika dipilih karena habitatnya dan perilakunya. Ahli biologi memantau semut-semut tersebut di dalam karya ASEAN +3 sementara dipamerkan di Museum MACAN.

Racikan Global 24

EC Flag Ant Farm (1992)Kotak plastik, selang plastik, dan semut32 x 48 cm x 13 pieces

Collection of Benesse Holdings, Inc.

Sejarah

Mengenal Seniman

Didirikan pada Agustus 1967, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dibentuk dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian regional, serta mendorong kerja sama bidang sosial, budaya dan ilmu pengetahuan antara para anggotanya. Pembentukan ASEAN dilakukan melalui inisiatif dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang dituangkan dalam Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. ASEAN terus berkembang ketika negara-negara lain seperti Vietnam, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar bergabung di dekade berikutnya dan memegang peranan penting dalam diplomasi wilayah dan penjaga perdamaian.

Persatuan, persahabatan, dan solidaritas adalah prinsip ASEAN yang dilambangkan dengan serumpun padi di bendera ASEAN. Tiap bendera di karya ASEAN +3 juga memiliki simbol dan warna tertentu untuk mewakili nilai dan prinsip dari masing- masing negara.

YUKINORI YANAGI 1959. Lahir di Fukuoka, Japan.

Yukinori Yanagi adalah seniman konseptual yang terkenal atas instalasi seninya yang menggunakan pasir berwarna dan semut hidup.

Yanagi dibesarkan di daerah pedesaan dan menghabiskan masa kecilnya bermain di alam, mengamati dan bermain dengan berbagai jenis serangga dan makhluk hidup lainnya. Sepupu Yanagi memiliki sebuah toko perkakas. Di sana ia belajar menggunakan alat-alat dan bekerja dengan bahan bangunan sejak usia muda. Adiknya, Yanagi Kenji dan pamannya, Miyazaki Junnosuke juga adalah seniman.

Yanagi pergi ke luar negeri untuk belajar setelah lulus dari jurusan seni lukis di Universitas Seni Musashino, Tokyo pada 1985. Tiga tahun berikutnya Yanagi menjadi post-graduate fellow di Universitas Yale dan mendapat gelar Magister Seni Rupa dalam seni patung. Saat berada di Yale, ia memulai proyek “Peternakan Semut Dalam Bendera Dunia” (World Flag Ant Farm Project). Ia pindah ke kota New York pada 1992 dengan dukungan dari Asian Cultural Council Fellowship. Pada 1993 ia menerima penghargaan Swatch Award di Venice Biennale ke-45 untuk proyek “Peternakan Semut Dalam Bendera Dunia” (1990).

Yanagi datang dari generasi seniman yang hidup di Jepang setelah masa perang, sebuah masa di mana Jepang mengalami pergeseran monumental: dari sebuah negara yang dihancurkan oleh nuklir menjadi salah satu negara terbesar pengekspor teknologi tinggi, serta memiliki pengaruh global budaya pop di paruh kedua abad 20. Pengalaman Yanagi di dalam masa transformasi Jepang sebelum tinggal di Amerika Serikat mengarahkan karya Yanagi terhadap isu-isu pergerakan dan perpindahan manusia dan budaya.

Racikan Global 25

Fakta Menarik

Kosa Kata

Yanagi memiliki ingatan alam bawah sadar mendalam yang tercermin dalam karya-karyanya. Ia tumbuh dengan menonton serial TV dan film layar lebar fiksi ilmiah seperti Ultraman dan Godzilla yang mengeksplorasi tema-tema radiasi atom, polusi lingkungan, hak untuk membela diri dan diskriminasi

Seni konseptual [kb.]Seni yang dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah gagasan ketimbang menciptakan sebuah objek. Media dari seni konseptual beragam, termasuk benda siap pakai, naskah, tubuh, sampai situasi apa saja yang dianggap terbaik untuk menyampaikan gagasan. Pergerakan seni konseptual muncul pada 1960-an dan merupakan bentuk dominan dari praktik seni kontemporer saat ini.

KEL AS 1-6

• Bila kamu dan teman-temanmu akan membuat sebuah negara, apa yang akan menjadi prinsip dan nilai negaramu? Bagaimana kamu akan melambangkannya di bendera? Rancanglah bendera negaramu berdasarkan prinsip dan nilai tersebut!

KEL AS 7-12

• Selidiki nilai dan prinsip yang direpresentasikan pada masing-masing bendera ASEAN +3. Apakah mereka sejalan dengan karakter dari negaranya, sejauh yang kamu ketahui? Tuliskan penemuanmu dan presentasikan ke teman-teman sekelas!

Ilmu Sains

Geografi

Semut (Nama Ilmiah: Formicidae)Semut hidup berkoloni. Ada tiga macam semut dalam sebuah koloni: ratu, betina pekerja, dan semut jantan. Ratu dan semut jantan memiliki sayap, sedangkan semut pekerja tidak. Ratu adalah satu-satunya semut yang dapat bertelur. Tugas semut jantan adalah untuk mengawini calon ratu semut dan mereka tidak akan hidup hingga terlalu lama setelah melakukan tugas tersebut. Saat ratu sudah mencapai kedewasaan, ia akan menghabiskan hidupnya untuk bertelur! Seekor semut dapat mengangkat beban 20 kali lebih berat dari bobot tubuhnya.

KEL AS 1-6

• Amati semut di kebunmu dan temukan rumahnya, sebuah lubang kecil di tanah. Ambil perhatian semut dengan cara menaburkan remah roti atau butiran gula. Amati bagaimana mereka membawanya kembali ke sarang mereka.

KEL AS 7-12

• Selidiki bagaimana cara membuat peternakan semutmu sendiri. Dalam sebuah kelompok, buatlah peternakan semutmu sendiri sambil berhati-hati agar tidak melukai semut-semutnya ataupun dirimu sendiri. Amati bagaimana semut-semut hidup dalam peternakanmu.

KEL AS 1-6

• Temukan dan buatlah daftar ibukota tiap- tiap negara!

KEL AS 7-12

• Temukan nama dan lokasi dari ibukota tiap-tiap negara!

Racikan Global 26


JAMES ROSENQUISTThe Xenophobic Movie Director or Our Foreign Policy (Sang Sutradara Film yang Xenophobia atau Kebijakan Luar Negeri Kita) (2004)Cat minyak di atas kanvas152.4 x 411.48 cm

© Estate of James Rosenquist/Licensed by VAGA, New York, NY

Lihatlah karya seni lainnya di dalam koleksi Museum MACAN

Racikan Global 27

Referensi Cetak• Bachtiar, H. W., Carey, P. B. R., and Ongkokham. (2009). Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie dan

Nasionalisme. Komunitas Bambu. p. xi-83.• BankART. Translated by Barrett, j. and Yanagi, M. (2016). Yukinori Yanagi: Wandering Position. p. 66-69.• Basri, S. (1983). Ahmad Sadali, Pelukis Subuh. Tempo, 10 September 1983. p.78-79.• Cribb, R. (2009). Lasykar in the Republic’s Defence Structure. In: Gangsters and Revolutionaries: The Jakarta

People’s Militia and the Indonesia Revolution 1945-1949. Singapore: Equinox Publishing (Asia) Pte Ltd.• Kraus, W. and Vogelsang, I. (2012). Raden Saleh: Awal seni lukis modern Indonesia.

Goethe Institut Indonesia. p. 346-347• La Rangka, S., Rosewiaty S., W., and Saptari, S. Translated by Rolan, H. and Elsanti, R. (2013).

Seabad Sudjojono 1913-2013. Banten: S. Sudjojono Center. p. 132-135.• Miyake Fine Art, Miyake, S., and Watanabe, S. Translated by Anderson, S. N. and Tomii, R. (2010).

Yukinori Yanagi: Inujima Note. p. 94-122.• Nas, P. J. M. and Pratiwo. (2001). Java and de groote postweg, la grande route, the great mail road,

Jalan Raya Pos. In: On the road: Colombijn, F. (2010). The social impacts on new roads in South East Asia, Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 158(4). p. 707-725.

• Sudjojono, S. (2017). S.Sudjojono: Cerita Tentang Saya dan Orang-orang Sekitar Saya. Jakarta: Sudjojono Center dan Kepustakaan Populer Gramedia. p. xii-24.

Referensi Daring • (n.n.). (n.d.). EXPRESSING AN ARTISTIC ATTITUDE - Obeying Ants: Yukinori Yanagi. [online]. Available at:

http://www.ernestoatrujillo.com/PDF/yyreading.pdf [Accessed 23 Oct 2017]. • @rsipIVAA. (n.d.). Indonesia Seni Visual Archive – Karya-Karya Raden Saleh. [online]. Available at:

http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/raden-saleh [Accessed 23 Oct 2017]. • @rsipIVAA. (n.d.). Karya-Karya Ahmad Sadali. [online]. Available at:

http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/ahmad-sadali-1 [Accessed 23 Oct 2017]. • @rsipIVAA. (n.d.). Karya-Karya Dullah. [online]. Available at: http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/dullah-1/

page:2 [Accessed 23 Oct 2017]. • Andaya, B. W. (n.d.). Introduction to Southeast Asia. [online]. Asia Society. Available at:

http://asiasociety.org/education/introduction-southeast-asia [Accessed 23 Oct 2017]. • ASEAN University Network. (n.n.). Sejarah of ASEAN. [online]. Available at: http://www.aunsec.org/historyofasean.

php [Accessed 23 Oct 2017]. • Association of Southeast Asian Nations. (n.d.). About ASEAN - ASEAN | ONE VISION ONE IDENTITY ONE

COMMUNITY. [online]. Available at: http://asean.org/asean/about-asean/ [Accessed 23 Oct 2017]. • Association of Southeast Asian Nations. (n.d.). About ASEAN +3 - ASEAN | ONE VISION ONE IDENTITY ONE

COMMUNITY. [online]. Available at: http://asean.org/asean/external-relations/asean-3/ [Accessed 23 Oct 2017]. • Badgett, B. (2015). Caring For Petunias: How To Grow Petunias. [online]. Gardening Know How. Available at:

https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/flowers/petunia/petunia-care.htm [Accessed 23 Oct 2017]. • Beaulieu, D. (2017). Lantana Plants. [online]. The spruce. Available at: https://www.thespruce.com/add-a-florida-

touch-with-lantana-plants-2132142 [Accessed 23 Oct 2017]. • Clark, J. (2013). Raden Saleh (1811-1880), Dutch Indies now Indonesia. The Asian Modern. [online]. Available at:

https://cdn.aaa.org.hk/_source/digital_collection/fedora_extracted/45816.pdf [Accessed 23 Oct 2017]. • Galeri Nasional Indonesia. (n.d.). Pelaku Seni | Dullah. [online] Available at: http://arsip.galeri-nasional.or.id/pelaku_

seni/dullah/show [Accessed 23 Oct 2017]. • Google. (n.d.). Geometric abstraction – Google Arts & Culture. [online]. Available at: https://www.google.com/

culturalinstitute/beta/entity/m05bw0l?categoryid=art-movement [Accessed 23 Oct 2017]. • Hanna, W. A. (n.d.). Sukarno | president of Indonesia | Britanicca.com. [online]. Available at: https://www.britannica.

com/biography/Sukarno [Accessed 23 Oct 2017]. • Ianotti, M. (2017). How to Grow Petunias that Will Bloom All Summer. [online]. The spruce.

Available at: https://www.thespruce.com/how-to-grow-petunias-1402893 [Accessed 23 Oct 2017]. • Irianto, A. J. (2015). Seni Lukis Abstrak Indonesia. Kalam. 27. [online]. Available at: http://salihara.org/sites/default/

files/kalam27-asmudjo%20j.%20irianto-seni%20lukis%20abstrak%20indonesia_0.pdf [Accessed 23 Oct 2017]. • Kota Bogor. (n.d.). Pemerintah Kota Bogor. [online]. Available at: http://kotabogor.go.id/index.php/main

[Accessed 23 Oct 2017]

Referensi

• Pemerintah Kabupaten Bogor. (n.d.). Website Resmi Kabupaten Bogor -. [online]. Available at: http://bogorkab.go.id/ [Accessed 23 Oct 2017].

• Rulistia, N. D. (2014). Retracing the artistic journey of maestro Ahmad Sadali. The Jakarta Post. [online]. Available at: http://www.thejakartapost.com/news/2014/07/11/retracing-artistic-journey-maestro-ahmad-sadali.html [Accessed 23 Oct 2017].

• The Editors of Encyclopedia Britannica. (n.d.). Herman Willem Daendels | governor general of Dutch East Indies | Britanicca.com. [online]. Available at: https://www.britannica.com/biography/Herman-Willem-Daendels [Accessed 23 Oct 2017].

• Tilley, N. (2015). How To Grow Lantana – Information On Growing Lantana. [online]. Gardening Know How. Available at: https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/flowers/lantana/lantana-plants.htm [Accessed 23 Oct 2017].

• World Statesmen. (n.d.). Indonesia. [online]. Available at: http://www.worldstatesmen.org/Indonesia.htm [Accessed 23 Oct 2017].

• Yanagi Yukinori. (n.d.). Yanagi Yukinori. [online]. Available at: http://www.yanagistudio.net/top_eng.html [Accessed 23 Oct 2017]

• Youtube. (2014). 7 Things you need to know about ASEAN. [video recording]. Available at: https://www.youtube.com/watch?v=Rswa_M1xKuo [Accessed 23 Oct 2017].

• Youtube. (2014). ASEAN Connectivity Video Series – Why We Need ASEAN Connectivity. [video recording]. Available at: https://www.youtube.com/watch?v=Egc8unWyi_s [Accessed 23 Oct 2017].

• Youtube. (2016). Melawan Lupa Episode 146 Jiwa dan Lukisan Raden Saleh. [video recording]. Available at: https://www.youtube.com/watch?v=FG0hkQ_Te24 [Accessed 23 Oct 2017].

Kosa Kata: • Cambridge Dictionary (http://dictionary.cambridge.org/) • Dictionary.com (http://www.dictionary.com/) • Merriam Webster (https://www.merriam-webster.com/) • Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://kbbi.web.id/)

Museum MACAN menghaturkan terima kasih kepada pihak-pihak di bawah ini atas sumbangsih dan dukungan mereka yang terus menerus dalam riset dan pembuatan Sumber Materi Pendidikan ini: 1. Jane Somerville2. Syedh Muhammad Hafiz3. Annayu Maharani4. Susan Kumaat5. Marda Yuantika Haninggarjati –

Erudio School of Arts6. Monika Irawati – Erudio School of Arts7. Aprina Murwanti Ph.D – Universitas Negeri Jakarta8. Jerome Magno – Ichthus South 9. Paulus Patrian - SMAK 1 10. Rachel Groves – Sekolah Tunas Muda11. Tiffanny – Sekolah Tunas Muda12. Nancy – Sekolah Tunas Muda13. Yuhaslinda – SMPN 75 Jakarta14. Winardi – SDN Kebon Jeruk 15 Pagi15. Sunarsih – SMPN 229 Jakarta

www.museummacan.org/education

Untuk pertanyaan umum mengenai edukasi di Museum MACAN, silakan hubungi kami:

T. +62 21 2212 1888E. [email protected]

ALAMAT

AKR Tower Level MM, Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia

JAM BERKUNJUNG

Selasa — Minggu 10.00 – 19.00

Tidak beroperasi pada hari Senin dan hari libur nasional

Cari dan bagikan informasi terbaru dengan tagar kami #MuseumMACAN

@MuseumMACANMuseumMACAN@museummacan

Sumber Materi Pendidikan - museummacan.org · mengeksplorasi karya seni dan hubungannya dengan berbagai mata pelajaran ... Matematika, dan ... Lini masa tentang pameran-pameran seni

Documents