SUMBER HUKUM ISLAM DISUSUN OLEH KELOMPOK 5
SUMBER HUKUM ISLAM
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5
Sumber hukum Islam Sesuatu yang djadikan dasar acuan atau pedoman ajaran islam.
Sumber hukum Islam terdiri dari :
- Al-Qur’an
- Al-Hadis
- Ijtihad
- Hukum Taklifi
A. AL-QUR’AN
PENGERTIAN AL-QUR’AN
FIRMAN ALLAH SWT TENTANG AL-QUR’AN
KEDUDUKAN AL-QUR’AN(sebagai sumber utama
hukum islam)
ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an secara bahasa kata kerja qara’a yang berarti membaca dan bacaan.
Al-Qur’an secara istilah adalah kumpulan firman (wahyu) yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur untuk disampaikan kepada manusia agar menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Firman Allah SWT Tentang Al-Qur’an
An-Nisa : 59
Kedudukan Al-Qur’an (sebagai sumber utama hukum Islam)
Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan pedoman dan dasar menjalani hidup.
Dua komponen dasar Al-Qur’an sebagai sumber hukum :
- Hukum yang berhubungan dengan masalah kaidah(keimanan) dan tercermin dalam rukun iman.
Ilmu yang mempelajari tentang ke imanan: ilmu tauhid, dll.
- Hukum yang mengatur hubungn manusia dengan Allah secara lahiriah, antara manusia dengan sesamanya, dan dengan lingkungan sekitarnya.
Ilmu yang mempelajarinya: ilmu fikih.
Isi Kandungan Al-Qur’an Akidah. Terdapat Akidah islam atau tauhid, artinya kepercayaan
kepada keesaan Allah SWT. Ibadah dan muamalah. Terdapat perintah Allah untuk menyembah
kepadanya dan semua kegiatan hidup manusia yang dikerjakan dengan niat ikhlas.
Akhlak. Didalam Al-Qur’an Terdapat pokok-pokok isi yang menjelaskan tentang akhlak (Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak manusia).
Hukum. Didalam Al-Qur’an Allah SWT menunjukan hukum-hukum dalam Al-Qur’an tentang Perintah dan larangan.
Sejarah. Didalam Al-Qur’an mengungkapkan sejarah zaman dahulu, seperti kisah para nabi dan rasul serta umatnya.
Dasar-dasar ilmu pengetahuan. Didalam Al-Qur’an terkandung banyak dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dapat diambil dan di amalkan oleh manusia.
B. AL HADIS
PENGERTIAN AL- HADIS
FIRMAN ALLAH SWT TENTANG AL- HADIS
FUNGSI AL- HADIS
MENGENAL ILMU AL- HADIS
KLASIFIKASI AL- HADIS
Pengertian Al-Hadis
Al-Hadis menurut bahasa adalah perkataan, berita, baru, dekat.
Al-Hadis menurut istilah adalah segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.
Firman Allah SWT Tentang Al-Hadis
Al-Hasyr : 7
Ali-Imraan : 31
Fungsi Al-Hadis
Memperkuat aturan hukum dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Menjelaskan Hukum Al-Qur’an. Mengecualikan kemutlakan hukum. Hadis sebagai hukum yang berdiri
sendiri. Melengkapi hukum Al-Qur’an yang
belum ada.
Mengenal Ilmu Al-Hadis Hadis. suatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Baik
berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan tingkah laku. Atsar. Suatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad
SAW. Taqrir. Keadaan Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan atau
menyetujui apa yang telah dilakukan dan diperkatakan oleh para sahabat dihadapan beliau.
Sahabat. Orang yang bertemu Rasulullah SAW sewaktu beliau masih hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.
Tabi’i. Orang yang menjumpai sahabat , baik perjumpaaan itu lama atau sebentar, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.
Matan. Lafal hadis yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Atau disebut juga isi hadis
Sanad. Orang yang menjadi perawi (yang meriwayatkan) hadis Nabi Muhammad SAW.
Klasifikasi Al-Hadis
Hadis sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,sempurna ingatan , sanadnya bersambung, tidak terlihat dan janggal.
Syarat :
- Rawinya bersifat adil
- Sempurna ingatan (kuat hafalan)
- Sanadnya tidak terputus
- Hadis itu tidak cacat
- Hadis itu tidak janggal Hadis makbul adalah hadis-hadis yang mempunyai sifat-sifat yang dapat
diterima sebagai dasar hukum Hadis Hasan adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi
tidak begitu kuat hafalanya Hadis Daif adalah hadis yang kehilangan satu syarat atau lebih dari
syarat-syarat hadis sahih dan hadis hasan.
C. IJTIHAD
PENGERTIAN IJTIHAD
SYARAT-SYARAT IJTIHAD
MACAM-MACAM IJTIHAD
Pengertian Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada, yajtahidu, ijtahadan. Ijtihad menurut bahasa pengerahan segala
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit. Ijtihad menurut istilah suatu pekerjaan yang
mempergunakan segala kesanggupan daya rohaniah untuk mendapatkan hukum syar’i atau menyusun suatu pendapat dari suatu masalah hukum yang bersumber dari Al Quran dan Hadis.
Orang yang orang yang berijtihad disebut mujtahid.
Syarat-Syarat Ijtihad Memiliki ilmu pengetahuan yang luas
mengenai ayat-ayat Al-Qur’an. Memiliki lmu pengetahuan yang luas mengenai
hadis-hadis Rasulullah. Menguasai seluruh masalah yang hukumnya
telah ditunjukan oleh ijma’. Mengetahi secara mendalam tentang masalah
qiyas. Menguasai bahasa Arab secara mendalam, dll.
Macam-Macam Ijtihad Ijtihad muthlaq/mustaqil ijhtihad yang dilakukan
dengan cara menciptakan sendiri norma-norma dan kaiddah istinbat yang dipergunakan sebagai metode bagi seorang mujtahid dalam menggali hukum.
Ijtihad muntasib ijtihad yang dilakukan mujtahid dengan menggunakan norma-norma dan kaidah-kaidah istinbat imamnya.
Ijtihad mazhab atau fatwa ijtihad yang dilakukan mujtahid dalam lingkungan madzhab tertentu.
Ijtihad dibidang tarjih ijtihad yang dilakukan dengan cara mentarjih dar beberapa pendapat yang ada baik dalam satu lingkungan madzhab tertentu.
D. HUKUM TAKLIFI
PENGERTIAN HUKUM TAKLIFI
MACAM-MACAM HUKUM TAKLIFI
Pengertian Hukum Taklifi
Menurut bahasa : menetapkan sesuatu atas yang lain.
Menurut istilah fikih : syariat.
Macam-Macam Hukum TaklifiA. Ijab (wajib) : mendapat pahala jika menerjakan dan mendapat dosa
jika meninggalkan.
Wajib dibagi menjadi 2 :- Wajib ain : kewajiban yang dibebankan pada setiap mukalaf individu.
Contoh : sholat lima waktu
- Wajib ki’fai : kewajiban yang dibebankan kepada sekelompok orang untuk melaksanakannya.
Contoh : menyelenggarakan pengurusan jenazah
Dilihat dari waktu penunaiannya , wajib dibagi menjadi 2 :- Wajib mutlak : tidak ditentukan waktu pelaksanaannya.
Contoh : membayar kifarat bagi orang yang melanggar sumpahnya - - Wajib mu’akkad : sudah ditentukan waktu pelaksanaannya.
Contoh : sholat lima waktu dan puasa Ramadhan.
Dilihat dari segi ukuran , wajib dibagi menjadi 2 :- Wajib muhaddad : kewajiban yang jumlahnya sudah ditentukan secara pasti oleh hukum Islam .
Contoh : jumlah rakaat sholat , jumlah puasa Ramadhan , jumlah zakat
- Wajib gairu muhaddad : kewajiban yang jumlah ukurannya tidak ditentukan secara pasti oleh hukum Islam.
Contoh : mengeluarkan infaq
Dilihat dari segi boleh tidaknya memilihdalam melaksanakan kewajiban , wajib dibagi menjadi 2 :
- Wajib mu’ayyan : kewajiban yang telah ditentukan secara pasti wujud dan bentuknya
Contoh : sholat lima waktu , zakat , puasa , haji
- Wajib mukhayar : kewajiban dalm pelaksanaannya boleh memilih
B. Nabd (sunah) : mendapat pahala jika mengerjakan dan tidak mendapat siksa jika meninggalkan.
Macam-macam sunah :
- Sunah muakkad : perbuatan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan , tidak dosa jika tidak dilaksanakan.
- Sunah za’idah : perbuatan yang dianjurkan Rasulullah saw. untuk mengerjakannya.
C. Mustahab/fadilah (keutamaan) : suatu perbuatan yang dituntut sebagai penambah kesempurnaan amal perbuatan mukalaf .
D. Tahrim (haram) : mendapat pahala yang meninggalkan dan mendapat siksa bagi yang mengerjakannya .
Macam-macam haram :
- Haram lizatihi : perbuatan yang ditetapkan haram sejak semula karena secara tegas mengandung mafsadat (kerusakan) .
Contoh : berzina , mencuri , meminum khomer , memakan daging babi .
- Haram li’andihi : perbuatn yang awalnya tidak haram dan kemudian ditetapkan haram karena ada sebab lain yang datang dari luar
Contoh : ayam pada dasarnya halal , karena diperoleh dari mencuri menjadi haram.
E. Kaharah (makhruh/dibenci) : mendapat pahala jika meninggalkan dan tidak dosa jika mengerjakan.
Disusun oleh :
1. Agista Sovia Paramadina (02)
2. Anggita Putri Nuryanto (05)
3. Riva Listyaningsih (28)
4. Sashia Forenzka Maydiena (31)
5. Yuliana Tri Pamungkas (34)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH :D
WASSALAMMU’ALAIKUM WR.WB