Top Banner
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BAB VII PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Penyusun: TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
40

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

Aug 26, 2018

Download

Documents

trinhdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB VII

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Penyusun:

TIM PENGEMBANG SUMBER BELAJAR PLB-FIP- UNESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

1

BAB VII

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A. PENDAHULUAN

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat menguasai materi, struktur,

konsep dan pola pikir keilmuan terkait penelitian tindakan kelas. serta menguasai

materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

diampu

1. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu

2. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD).

Menguasai Konsep, merencanakan, dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK):

a. Menguasai pengertian PTK

b. Menguasai tujuan dan manfaat PTK

c. Menguasai karakteristik PTK

d. Menguasai prinsip PTK

e. Menguasai penetapan fokus masalah PTK

f. Menguasai perencanaan tindakan

g. Menguasai pelaksanaan tindakan

h. Menguasai pengamatan dan pengumpulan data

i. Menguasai refleksi data

j. Menguasai Tindak reflektif

B. Materi

1. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan berbagai sumber seperti Mettetal (2003) dan Nur (2001) Penelitian

tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) didefinisikan sebagai

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

Page 3: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

2

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa

menjadi meningkat (Unesa, 2013) Senada dengan pengertian tersebut Mills (2003)

berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penemuan simultan

tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya. Suatu proses

yang disengaja, berkelanjutan, rekursif, dan dinamis. Guru meneliti dan mengambil

tindakan yang disengaja dan etis di kelas tertentu dalam konteks untuk meningkatkan

pengajaran/pembelajaran.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam PTK guru sebagai peneliti bertindak

sebagai pengamat (observer) sekaligus sebagai partisipan. PTK tidak sekedar

penyelesaian masalah, melainkan juga memiliki misi perubahan dan peningkatan. PTK

bukanlah penelitian yang dilakukan terhadap seseorang, melainkan penelitian yang

dilakukan oleh praktisi terhadap kinerjanya untuk melakukan peningkatan dan

perubahan terhadap hal-hal yang sudah mereka lakukan. PTK bukanlah semata-mata

menerapkan metode ilmiah di dalam pembelajaran atau sekedar menguji hipotesis,

melainkan lebih memusatkan perhatian pada perubahan baik pada peneliti (guru)

maupun pada situasi tempat mereka bekerja.

Dalam konteks pendidikan khusus Wansart (1995 dalam Bruce & Pine, 2010)

menegaskan bahwa PTK dalam pendidikan khusus harus bergerak melampaui

pendekatan defisit berbasis penelitian, temuan penelitian dibangun berdasarkan

kemampuan dan prestasi anak-anak. Guru menemukan 'kemampuan melalui

pengamatan sistematis, memperhatikan perilaku siswa yang dibentuk sesuai

kapasitasnya. Fokus kemampuan merupakan bentuk aksi sosial yang memiliki kekuatan

untuk mengubah bagaimana guru melihat siswa dan bagaimana siswa melihat diri

mereka sendiri. penelitian tindakan kelas dalam pendidikan khusus harus tentang

kemampuan siswa, advokasi, dan perubahan yang berarti dalam cara kita mengajar.

Alur berpikir PTK yang demikian penting bagi guru PK karena membantu mereka dalam

hal: memahami secara lebih baik tentang pembelajarannya, mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan, sekaligus dapat melakukan tindakan untuk

meningkatkan belajar siswanya. Saat seorang guru melaksanakan PTK berarti guru telah

menjalankan misinya sebagai guru professional, yaitu (1) membelajarkan, (2) melakukan

pengembangan profesi berupa penulisan karya ilmiah dari hasil PTK, sekaligus (3)

Page 4: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

3

melakukan ikhtiar untuk peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran sebagai

bagian tanggungjawabnya.

b. Tujuan dan Manfaat PTK

1) Tujuan PTK

Berdasarkan uraian sebelumnya dan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

tujuan PTK adalah

a) Untuk memperbaiki kinerja pembelajaran guru itu sendiri melalui refleksi diri,

melakukan perubahan untuk peningkatan proses dan hasil belajar siswanya

secara praktis dan langsung

b) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan guru dalam memecahkan

masalah aktual pembelajaran melalui kajian bidang keilmuan dan metode PTK

c) Memberdayakan guru menjadi guru peneliti yang kreatif dan inovatif

d) Meningkatkan kualitas masukan, proses, isi, dan hasil pembelajaran di sekolah

e) Meningkatkan kerja sama antara sekolah, LPTK, Kemendikbud Pusat dan

Daerah, stakeholder, khususnya kerjasama antara guru-dosen-

mahasiswa/calon guru-dan praktisi pendidikan.

f) Sarana bagi guru menemukan pengetahuan baru melalui penelitian sesuai

konteks pembelajarannya yang memungkinkan untuk berbagi dengan teman

lain (temuan PTK tidak dapat digeneralisasikan, namun dapat ditransfer untuk

masalah/kondisi sejenis/bersifat lokal)

g) Wahana bagi guru untuk meningkatkan kinerja professionalnya dan untuk

kenaikan pangkat yang lebih tinggi (Tujuan Antara).

2) Manfaat dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat yang cukup besar, baik bagi guru,

pembelajaran, maupun bagi sekolah. Manfaat PTK bagi guru antara lain sebagai: a)

Penelitian Tindakan Kelas dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki pembelajaran

yang dikelolanya; b) Guru dapat berkembang secara profesional, karena dapat

menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya melalui PTK; c) Penelitian Tindakan Kelas meningkatkan rasa percaya diri

guru; d) Penelitian Tindakan Kelas memungkinkan guru secara aktif mengembangkan

Page 5: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

4

pengetahuan dan keterampilan.

Manfaat PTK bagi pembelajaran/siswa adalah untuk meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa, di samping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para

siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Bagi sekolah, PTK membantu

sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan

proses pendidikan di sekolah tersebut.

Keterbatasan PTK terutama terletak pada validitasnya yang tidak mungkin

digeneralisasikan karena sasarannya terbatas pada kelas dari guru yang berperan

sebagai pengajar dan peneliti. PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung

dengan baik dan melembaga. Kondisi tersebut antara lain, dukungan semua personalia

sekolah, iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada para guru untuk

berinovasi, berdiskusi, berkolaborasi, dan saling mempercayai di antara personalia

sekolah, dan juga saling persaya antara guru dengan siswa. Birokrasi yang terlampau

ketat merupakan hambatan bagi PTK.

c. Karakteristik PTK

PTK memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakannya dengan jenis

penelitian yang lain, sebagai berikut.

a) Self-reflective inquiry, PTK merupakan penelitian reflektif, karena dimulai dari

refleksi diri yang dilakukan oleh guru. Refleksi dapat dilakukan guru dengan bertanya

kepada diri sendiri, misalnya: (1) Apakah penjelasan saya sesuai dengan kemampuan

ABK? (2) Apakah saya sudah memberi contoh sesuai kapasitas ABK? (3) Apakah saya

sudah memberi kesempatan bertanya kepada siswa? (4) Apakah saya sudah

memberi latihan yang memadai? (4) Apakah hasil latihan siswa sudah saya beri

balikan? (5) Apakah bahasa saya dapat dipahami siswa ABK?

b) Berpijak dari pertanyaan-pertanyaan guru sesuai konteks, guru akan dapat

memperkirakan penyebab dari masalah yang dihadapi dan akan mencoba mencari

jalan keluar untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa.

c) PTK dilaksanakan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran bertahap dan

bersiklus, meliputi: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi, berdasarkan

hasil revisi dilaksanakan siklus berikutnya secara berulang.

Page 6: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

5

d) PTK merupakan upaya kolaboratif/kerjasama antara guru/calon guru dengan siswa-

siswanya; guru dengan kepala sekolah dengan perspektif yang berbeda. Guru dan

kepala sekolah memperbaiki kinerja profesionalnya, siswa untuk meningkatkan hasil

belajarnya. Kerja sama tersebut dapat dikatakan bersifat partisipatoris karena setiap

anggota mengemban peran masing-masing.

e) PTK merupakan perbaikan pembelajaran praktis dan langsung. Oleh karena itu,

banyak kalangan menanamkan PTK sebagai penelitian praktis (practical inquiry).

f) PTK memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik dan kontekstual,

sample penelitian kurang representative. Temuan PTK tidak dapat digeneralisasikan

karena bersifat kasuistik/permasalahan local. Temuan dapat namun dapat

ditransfereble pada latar sekolah sejenis tetapi

g) Guru pelaksana PTK akan menemukan metode yang tepat yang dibangun sendiri

melalui tindakan yang telah diuji keberhasilannya dalam proses pembelajaran.

Artinnya guru akan mampu menghasilkan teori sehingga guru disebut the theorizing

practitioner (Tim Penataran PTK, 2013).

h) PTK bersifat self-evaluatif, yakni kegiatan modifikasi praktis yang dilakukan secara

kontinu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan dengan tujuan akhir

peningkatan perbaikan pembelajaran dalam praktik nyata (Depdikbud, 1999)

d. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan, Penelitian Kelas, dan

Penelitian Formal

Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) berbeda dengan penelitian kelas

(classroom research), penelitian tindakan, dan penelitian formal. PTK termasuk salah

satu jenis penelitian tindakan (terdapat empat jenis penelitian tindakan: tindakan kelas,

tindakan kolaboratif, tindakan kritis, dan tindakan partisipatoris). Menurut Hamid

(2009) karakteristik PTK sama dengan penelitian tindakan karena PTK merupakan bagian

dari penelitian tindakan. Berdasarkan tempatnya PTK dapat dimasukkan dalam

penelitian kelas karena penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas. Namun, PTK

berbeda dengan penelitian kelas. Karakteristik penelitian kelas berbeda dengan PTK.

Penelitian kelas dapat dilaksanakan dengan tiga jenis pendekatan penelitian (kuantitatif,

kualitatif, dan campuran) dengan pilihan berbagai jenis penelitian (korelasi,

eksperimen, expostfacto, survey, tindakan, analisis isi, ethnografi, dsb.) Penelitian kelas

Page 7: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

6

umumnya dilakukan oleh peneliti orang luar. Sementara itu PTK dilakukan oleh guru

sendiri untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di kelasnya. PTK tidak dapat

digeneralisasikan. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan penelitian kelas nampak

pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 menunjukkan perbedaan PTK dengan penelitian formal.

Tabel 4.1. Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas

No. Aspek Penelitian Tindakan

Kelas

Penelitian Kelas

1 Peneliti Guru Orang luar

2 Rencana

penelitian

Oleh guru (mungkin

dibantu orang luar)

Oleh peneliti

3 Munculnya

masalah

Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang

luar/peneliti

4 Ciri utama Ada tindakan untuk

perbaikan yang berulang

Belum tentu ada

tindakan perbaikan

5 Peran guru Sebagai guru dan

peneliti

guru (subyek penelitian)

6 Tempat

penelitian

Kelas Kelas 7 Proses peng-

kumpulan

data

Oleh guru sendiri atau

bantuan orang lain

Oleh peneliti

8 Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan

oleh guru, dan

dampaknya dapat

dirasakan oleh siswa

Menjadi milik peneliti,

belum tentu

dimanfaatkan oleh guru

Tabel 4.2. Perbedaan Karakteristik PTK dan Penelitian Formal

No. Dimensi Pen Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Formal

1 Motivasi Perbaikan Tindakan Kebenaran

Page 8: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

7

2 Sumber

masalah

Diagnosis status Induktif-deduktif 3 Tujuan Memperbaiki atau

menyelesaikan masalah

lokal

Mengembangkan, menguji

teori,

Menghasilkan pengetahuan

local 4 Peneliti Pelaku guru

Perlu pelatihan untuk

Melakukan

Pelaku orang luar yang

berminat

Perlu pelatihan intensif 5 Sampel Kasus khusus Sampel yang representative 6 Metode Longgar tetapi berusaha

obyektif-jujur-tidak

memihak (impartiality)

Baku dengan obyektivitas dan

ketidakberpihakan terintegrasi

(build in objectivity

andimpartially) 7 Penafsiran

hasil

Penelitian

Untuk memahami praktek

melalui refleksi oleh praktisi

pendeskripsian,

mengabstraksi, penyimpulan

dan pembentukan teori oleh

ilmuwan. 8 Hasil Akhir Siswa belajar lebih baik

(proses dan produk)

Pengetahuan, prosedur atau

materi yang teruji 9. Generalisa

si

Terbatas atau tidak

dilakukan

Dilakukan pada populasi luas

(Sumber : Fraenkel, 2011, hal. 595)

e. Prinsip PTK

Prinsip-prinsip yang mendasari pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut.

a) Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan nyata yang dilaksanakan di

dalam situasi rutin. Oleh karena itu peneliti PTK (guru) tidak perlu mengubah

situasi rutin/alami yang terjadi. Jika PTK dilakukan di dalam situasi rutin hasil

yang diperoleh dapat digunakan secara langsung oleh guru tersebut.

b) Penelitian Tindakan Kelas dilakukan sebagai kesadaran diri untuk memperbaiki

kinerja peneliti (guru) yang bersangkutan. Guru melakukan PTK karena

menyadari adanya kekurangan di dalam kinerja dan karena itu ingin melakukan

perbaikan.

c) Pelaksanaan PTK tidak boleh mengganggu komitmennya sebagai pengajar.

Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan tiga hal. (1) guru perlu

menyadari bahwa tindakan pembelajaran baru, kemungkinan hasilnya tidak

sesuai dengan yang dikehendaki. (2), siklus tindakan dilakukan selaras dengan

keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan, (3) penetapan siklus tindakan

dalam PTK mengacu pada penguasaan kompetensi yang ditargetkan pada

Page 9: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

8

tahap perencanaan. Jadi pedoman siklus PTK bukan ditentukan oleh

ketercukupan data yang diperoleh peneliti, melainkan mengacu kepada

seberapa jauh tindakan yang dilakukan itu sudah dapat memperbaiki kinerja .

d) Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas sejauh mungkin menggunakan prosedur

pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru dan ia tetap aktif

berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. Oleh karena itu, perlu

dikembangkan teknik-teknik perekaman yang cukup sederhana, namun dapat

menghasilkan informasi yang cukup berarti dan dapat dipercaya.

e) Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas sejauh mungkin menggunakan prosedur

pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru dan ia tetap aktif

berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. Oleh karena itu, perlu

dikembangkan teknik-teknik perekaman yang cukup sederhana, namun dapat

menghasilkan informasi yang cukup berarti dan dapat dipercaya.

f) Metode yang digunakan harus cukup reliabel, sehingga memungkinkan guru

mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan,

mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta

memperoleh data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang

dikemukakannya. Oleh karena itu, meskipun pada dasarnya memperbolehkan

kelonggaran, namun penerapan asas- asas dasar tetap harus dipertahankan

g) Masalah penelitian yang dipilih guru seharusnya merupakan masalah yang

cukup merisaukannya. Pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen

profesional untuk memberikan layanan yang terbaik kepada siswa.

h) Guru dalam menyelenggarakan PTK, harus selalu bersikap konsisten, memiliki

kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan

pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan anak-anak

manusia, PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasional, sehingga

penyelenggaraannya harus mengindahkan tata-krama kehidupan

Page 10: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

9

berorganisasi.

i) Kelas meskipun merupakan cakupan tanggungjawab seorang guru, namun

pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom- exceeding

perspective. Ini berarti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas

dan/atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah

secara keseluruhan.

j) Dalam konteks pendidikan khusus PTK harus mempertimbangkan variabilitas

anak berkebutuhan khusus, mencakup: karakteristik, kemampuan, dan

kapasitas individu siswa.

f. Penetapan Fokus Masalah PTK

Masalah pembelajaran yang dihadapi dan harus diatasi guru PK di kelas cukup

kompleks, melalui penelitian tindakan kelas guru PK dan praktisi/profesional pendidikan

berpeluang untuk membuat perubahan yang berarti dalam upaya memperbaiki kualitas

pembelajaran berdasarkan data belajar siswa. Di samping itu terdapat permasalahan

penting yang dialami oleh komunitas disabilitas yang dapat diatasi dengan penelitian

tindakan. Selain menangani hasil belajar di kelas, penelitian tindakan cocok untuk

mengatasi isu-isu keadilan sosial yang dialami oleh individu/komunitas disabilitas yang

lebih sistemik (misalnya: di sekolah inklusi masalah diskriminasi, pembagian kelompok,

sarana prasarana dan sebagainya.

Berdasarkan refleksi terhadap publikasi penelitian tindakan dalam pendidikan

khusus Bruce & Pine (2010) menyimpulkan bahwa terdapat empat tema penting dalam

penelitian tindakan studi pendidikan khusus, yaitu : (1) asesmen dan pembelajaran

berdasarkan materi matapelajaran/bidang studi; (2) mendukung peningkatan perilaku

dan hasil sosialisasi; (3) masalah pendidikan inklusi; dan (4) memperkuat suara-suara/

keluhan anak-anak berkebutuhan khusus. Hal penting yang perlu ditambahkan sebagai

bahan kajian PTK-PK adalah masalah-masalah disporposional. Dalam level kelas misalnya

masalah pembagian kelompok (kelompok pintar, sedang, kurang). Di Indonesia masalah

PTK yang diteliti guru dalam pendidikan khusus mengarah pada masalah pembelajaran

sesuai jenis-jenis matapelajaran (IPA, Matematika, IPS, Bahasa, agama, Seni dan Budaya)

berkaitan dengan penerapan metode baru, strategi, media. asesmen masih jarang diteliti,

Page 11: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

10

demikian juga masalah inklusi. Masalah peningkatan perilaku diteliti dengan metode

single subject research (SSR).

Dikmenum (1999) menentukan scope PTK dalam tiga level yaitu: (1) level makro

(misalnya Meningkatkan angka partisipasi ABK di SD/MI), (2) Level sekolah (misalnya

pelibatan orang tua ABK dalam pengajaran remedial); dan (3) level Kelas

(Peningkatanliterasi awal ABK di sekolah inklusi). Menurut Dirjen PT (2003) dan Dikten

Dikti (2006) terdapat enam kelompok bidang kajian PTK, meliputi: (1) masalah belajar

(mis, Memperbaiki pemahaman konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat siswa berkesulitan belajar) (2) desain dan strategi pembelajaran (mis: strategi peta

cerita untuk meningkatkan membaca pemahaman siswa tunarungu), (3) alat bantu media

dan sumber belajar (mis: Media ular tangga untuk meningkatkan kemampuan berbicara

Anak Lamban Blajar), (4) system penilaian/asesmen dan pengukuran (mis: dampak

asesmen diri dalam meningkatkan kemampuan mengingat prosedur fakta perkalian), (5)

pengembangan pribadi murid, guru, dan tenaga pendidik lainnya (mis: peningkatan

kemandirian belajsr anak tunanetra melalui computer Joss, (6) masalah kurikulum

(penerapan kurikulum 13 di sekolah inklusi), (7) masalah prestasi belajar dalam ranah

kognitif, afektif, psikomotorik, keimanan, dan ketaqwaan. Dapat pula prestasi belajar

dalam aspek: metodologi, konseptualisasi, pemahaman konsep, aplikasi konsep, dan

tatanilai.

Berdasarkan paparan tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya permasalahan

pembelajaran di kelas pendidikan khusus sangat kompleks dan hampir tidak terbatas.

Untuk melaksanakan PTK, guru pendidikan khusus harus fokus pada permasalahan di

kelasnya. Guru PK dituntut cerdas menetapkan fokus masalah yang dapat diawali dengan

mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, menentukan solusi masalah, dan

merumuskan masalah. Kemendikbud (1999) menyebutnya identifikasi ide awal,

1) Mengidentifikasi Masalah

Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari

oleh guru. Guru merasa ada sesuatu yang tidak beres di dalam kelasnya, yang jika tidak

segera diatasi akan berdampak bagi proses dan hasil belajar siswa. Masalah yang

dirasakan guru pada tahap awal mungkin masih kabur, sehingga guru perlu

Page 12: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

11

merenungkan atau melakukan refleksi agar masalah tersebut menjadi semakin jelas.

Setelah permasalahan-permasalahan diperoleh melalui proses identifikasi, selanjutnya

guru melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan

urgensi penyelesaiannya, dalam hubungan ini, akan ditemukan permasalahan yang

sangat mendesak untuk diatasi, atau yang dapat ditunda penyelesaiannya tanpa

mendatangkan kerugian yang besar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih

permasalahan PTK adalah sebagai berikut: (1) permasalahan harus betul-betul

dirasakan penting oleh guru sendiri dan siswanya, (2) masalah harus sesuai dengan

kemampuan dan/atau kekuatan guru untuk mengatasinya, (3) permasalahan memiliki

skala yang cukup kecil dan terbatas, (4) permasalahan PTK yang dipilih terkait dengan

prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah. (Depdiknas

Unesa, 2013).

Seorang guru agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah

dituntut adanya kejujuran terutama jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran

yang dikelolanya sebagai bagian penting dari pekerjaannya. Berbekal kejujuran dan

kesadaran guru dapat mengajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri dan

menjawabnya, misalnya tentang menulis ekspresif anak tunarungu di kelas 4: (1) Apa

yang sedang terjadi di kelas saya? Anak tidak dapat menulis ekspresif; (2) Masalah apa

yang ditimbulkan oleh kejadian itu? Anak tidak bias mengerjakan tugas-tugas

akademik, tidak dapat berkomunikasi tulis; (3) Apa pengaruh masalah tersebut bagi

kelas saya? jika anak tidak dapat menulis ekspresif orang tua tidak percaya pada guru,

nilai siswa di bawah KKM; (4) Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut tidak segera

diatasi? Anak gagal belajar, (5) Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah

tersebut atau memperbaiki situasi yang ada? Perlu dicarikan metode pembelajaran

menulis yang sesuai. Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada

kesimpulan bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia

sudah berhasil mengidentifikasi masalah.

Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut teridentifikasi masalah penelitian

yakni “Rendahnya kemampuan menulis anak tunarungu kelas IV di SDLB Karya mulia

Surabaya” jika masalah ini tidak diatasi akan berakibat ketidakmampuan siswa

berkomunikasi tulis dan tidak mampu melaksanakan tugas akademik. Setelah masalah

Page 13: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

12

teridentifikasi langkah selanjutnya adalah menganalisis, menemukan solusi, dan

merumuskan masalah.

2) Menganalisis Masalah, solusi dan merumuskan Masalah

Setelah masalah teridentifikasi, guru perlu melakukan analisis sehingga dapat

ditentukan solusi masalah sebagai dasar merumuskan masalah secara jelas. Analisis

dapat dilakukan dengan refleksi. Refleksi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada

diri sendiri, mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir,

atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang telah disiapkan. Semua

ini tergantung pada jenis masalah yang teridentifikasi (contoh identifikasi masalah:

kemampuan menulis anak tunarungu rendah, pembelajaran berorientasi produk,

strategi pembelajaran tidak tepat tidak sesuai hakikat menulis, strategi yang

diterapkan di karya mulia Metode Maternal Reflektif). Selanjutnya ditentukan solusi

masalah dapat berupa pendekatan/ metode/strategi/teknik pembelajaran, media,

bahan ajar, tugas-tugas belajar. Solusi masalah pada bagian sesuai fokus berupa:

pendekatan pembelajaran proses menulis dengan Metode Maternal Reflektif.

Setelah solusi ditentukan selanjutnya dirumuskan masalah. Sebuah masalah pada

umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang menggambarkan sesuatu

yang ingin diselesaikan atau dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas.

Contoh rumusan masalah umum berdasarkan refleksi identifikasi masalah yang telah

dikemukakan adalah: “Apakah pendekatan proses menulis dapat meningkatkan

kemampuan menulis ekspresif anak tunarungu di SLB Karya Mulia Surabaya?”

Selanjutnya agar rencana perbaikannya dapat lebih terarah, rumusan masalah

dijabarkan menjadi sejumlah pertanyaan operasional, sebagai berikut.

a) Bagaimana perencanaan (materi, aktivitas, media) pembelajaran menulis dengan

pendekatan proses menulis (pra, saat, pasca) dan metode MMR untuk

meningkatkan kemampuan menulis ekspresif siswa SDLB-B Karya Mulia surabaya?

b) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis dengan pendekatan proses

menulis (pra, saat, pasca) dan metode MMR menulis untuk meningkatkan

kemampuan menulis ekspresif siswa SDLB-B Karya Mulia Surabaya?

Page 14: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

13

c) Bagaimana penilaian pembelajaran menulis (proses dan hasil) dengan pendekatan

proses menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis ekspresif anak

tunarungu kelas IV SDLB Karya Mulia Surabaya?

3) Perencanaan Tindakan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas didesain dalam tahapan proses pengkajian

berdaur, yang terdiri atas 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Gambar 4.1). Hasil refleksi terhadap

tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana, jika

ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktek atau belum

berhasil menyelesaikan masalah yang menjadi kerisauan guru.

Bruce & Pine (2010) menjelaskan pentingnya panduan umum pelaksanaan PTK-PK

yang dapat ditinjau dalam satuan siklus demi siklus, yaitu: (1) Mengidentifikasi topik

penelitian, (2) merumuskan pertanyaan penelitian, (3) mengembangkan kerangka

teoritis, (4) mengembangkan rencana penelitian, (5) mengumpulkan data, mengatur

data, dan analisis data, (6) menarik kesimpulan dan menemukan makna, dan (7)

sharing temuan/laporan (Falk-Ross & Cuevas 2008; McNiff & Whitehead, 2006)

Gambar 4.1. Tahap-tahap Pelaksanaan PT

Berkaitan dengan tahapan pelaksanaan PTK Direktorat Pendidikan Menengah Umum

(1999: 25 – 28), merekomendasikan langkah-langkah umum PTK yang harus diikuti oleh

tim PTK (misalnya: dosen, mahasiswa calon guru, guru peneliti, guru kelas, pengamat,

supervisor atau pengawas, kepala sekolah atau kepala madrasah, widyaiswara, serta

orang lain yang kompeten di dunia pendidikan) dalam hal ini diambil khusus untuk guru

peneliti, sebagai berikut.

3. Pengamatan

1. Perencanaan

4. Refleksi dan

Revisi

2. Pelaksanaan

Tindakan

Page 15: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

14

a) Ide awal. Gagasan atau ide awal PTK sebenarnya bermula dari adanya permasalahan

praktis dalam pembelajaran. Penyelesaian persoalan praktis ini diharapkan dapat

mengubah, memperbaiki, dan mengembangkan perilaku pembelajaran.

b) Pre-survei perlu dilakukan oleh peneliti Guru yang ingin meneliti yang selanjutnya

disebut sebagai guru peneliti, sudah faham dan sudah familier dengan situasi dan

kondisi kelas yang sebenarnya, sehingga guru peneliti sudah mengetahui masalah apa

yang hendak diteliti.

c) Diagnosis. Diagnosis wajib dilakukan oleh peneliti yang berasal dari luar sekolah.

Diagnose atau dugaan-dugann sementara atau yang dikenal sebagai hipotesis tindakan

wajib dikemukakan, karena dengan diperolehnya diagnosis, peneliti dalam PTK akan

dapat menentukan berbagai hal, misalnya: strategi pembelajaran manakah yang tepat

dilakukan dalam pembelajaran, media apa saja yang tepat digunakan untuk

mendukung terlaksananya pembelajaran.

d) Perencanaan. Dalam perencanaan ada perencanaan umum dan perencanaan khusus.

Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rencana yang meliputi

keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus berkaitan

dengan rencana siklus per siklus. Perlu diingat, bahwa tindakan dan efek tindakan

dalam PTK diharapkan berjalan alami, tanpa rekayasa; sehingga PTK tidak terjebak

dalam Penelitian Eksperimen. Hal-hal yang direncanakan meliputi: pendekatan

pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran,

materi pembelajaran, media dan sumber belajar dalam pembelajaran, sistem dan

model evaluasi pembelajaran, program perbaikan dan pengayaan, instrumen apa saja

yang digunakan dan kriteria keberhasilan tindakan juga harus ditetapkan sebelum PTK

dilaksanakan, serta tindakan apa saja yang perlu segera dilaksanakan untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran juga harus ditetapkan sebelum PTK dilaksanakan.

Jadi perencanaan PTK seperti perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru

kelas setiap hari, cuma ada perbedaansedikit, yaitu: guru peneliti harus menyusun

proposal PTK, menyusun laporan hasil PTK, dan mengkomunikasikan hasil PTK ke fihak

lain yang terkait.

e) Implementasi tindakan. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi

dari suatu tindakan yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelum PTK dilakukan.

Page 16: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

15

f) Pengamatan. Pengamatan atau observasi atau monitoring pada efek-efek tindakan,

pada hakikatnya dapat dilakukan sendiri oleh guru, sehingga guru berfungsi sebagai

guru peneliti, guru model, dan guru pengamat sekaligus. Karena tugas dan kewajiban

sebagai guru peneliti, guru model, dan guru pengamat sangat berat; maka tugas dan

kewajiban ini perlu dibagi-bagi dengan teman sejawat guru. Siapa yang menjadi guru

peneliti, siapa yang jadi guru model, dan siapa yang jadi guru pengamat.

g) Refleksi. Pada prinsipnya refleksi ialah upaya analisis, interpretasi, dan evaluasi data

yang dilakukan oleh tim PTK, Refleksi dilakukan secara kolaboratif (kerja sama yang

sinergis) antara tim PTK melalui diskusi mengenai berbagai masalah yang terjadi di

kelas objek PTK. Dengan demikian, refleksi dilakukan setelah adanya implementasi

tindakan dan hasil observasi (data). Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan

tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan.

h) Penyusunan laporan. Laporan PTK seperti halnya jenis penelitian lainnya, disusun

setelah kerja penelitian di lapangan berakhir. Siapa yang wajib menyusun laporan ?

Penelitilah yang berkewajiban menyusun laporan PTK dan mengkomunikasikannya ke

fihak lain. Kelengkapan laporan PTK sangat bergantung pada instansi penyandang dana

dan keperluan PTK dibuat.

Untuk memahami desain PTK dan rekomendasi Dikmenum tentang perencanaan

tindakan dalam PTK berikut dikemukakan contoh langkah-langkah PTK sesuai fokus

masalah/rumusan masalah (Butir 5), sebagai berikut.

Contoh perencanaan tindakan sesuai rumusan masalah “Apakah pendekatan proses

menulis dan MMR dapat meningkatkan kemampuan menulis ekspresif anak

tunarungu di SLB Karya Mulia Surabaya? Meliputi hal-hal berikut.

(1) Menetapkan indikator pembelajaran menulis dengan pendekatan proses

menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis ekspresi anak tunarungu,

meliputi tema, materi, strategi, scaffolding, prosedur pembelajaran, dan evaluasi

(2) Menyusun strategi penyampaian dan rancangan pembelajaran, meliputi:

performansi terakhir siswa berdasarkan asesmen, tujuan pembelajaran, KBM,

materi, media, dan alat evaluasi.

(3) Menyusun metode dan alat perekam data berupa form catatan lapangan,

catatan dokumen, ceklist aktivitas proses menulis dan rekaman foto.

Page 17: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

16

(4) Menyusun rencana pengolahan data dengan membuat rambu-rambu analisis

data baik data deskriptyif ataun berupa angka.

(5) Menentukan kriteria pengingkatan kemampuan menulis ekspresif siswa.

(6) Contoh Rencana tindakan siklus 1 berdasarkan model Kemmis & Taggart (1988)

tergambar pada Tabel 1

4 .Pelaksanaan Tindakan

a. Menyiapkan Pelaksanaan Tindakan

Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan sebelum merealisasikan rencana

tindakan kelas.

(a) Berdasarkan rencana yang telah dibuat baik berupa Rencana pembelajaran

Tabel 1. Rencana Tindakan Pembelajaran Menulis Proses dengan MMR Siklus 1

Tahap Fokus Tindakan Strategi Scaffold Prosedur Pembelajaran

Pra-

menuli

s

Pembangkitan

skemata,

membangun isi, ide,

dan pengurutan.

*Curhat/

perdati

*Peran

ganda guru,

isyarat

*Percakapan, guru

menangkap dan

membahasakan ungkapan

anak

*membaca

video-visual

*Gambar *Visualisasi percakapan

*Membimbing siswa

membaca frase

*Tanya jawab visualisasi

*Membahas gejala bahasa

Perencanaan

menulis

- Mengembangkan

topik sesuai tema

- Pemilihan topik

- Penulisan judul

- Pengembangan ke

kerangka karangan

*Curhat dan

pengamatan

gambar

*Gambar

keluarga

*Membahasakan ungkapan

anak dan mendaftar topik

anak di papan tulis

Page 18: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

17

*Arahan guru

*pelatihan *Membimbing siswa

memilih tipik dan menulis

judul

*Pengklusteran

dan pemodelan

*Pertanya

panduan

*Memodelkan proses

mengembangkan kerangka

*model

kluster

*Membimbing siswa

mengembangkan kerangka

Saat

menuli

s

*Pengembangan

draf awal sesuai

kerangka

*Pemodelan *model teks *Memodelkan

pengembangan draf awal

*Membaca

reseptif

*Siswa membaca mdoel

teks dalam hati,

pembahasan kata-kata sulit

*Pembahasan gejala bahasa

tanya jawab model teks

*Konferensi

individu

*Peran

ganda guru

*Membimbing siswa

mengembangkan draf awal

Pasca

Menuli

s

*Revisi draf aspek

isi, struktur, kosa

kata

*konferen

individu

*Pemberian

kemudahan

*konferen draf awal setiap

siswa diarahkan dengan

menandai kesalahan.

*Perbaikan

langsung

*Memperbaiki langsung

draf siswa dengan

mencoret bagian yang salah

dan menulis perbaikannya

*Revisi aspek

mekanik

(kapitalisasi, ejaan,

tanda baca)

*Konferen

berpansangan

*pentahapa

n aspek

yang

direvisi

*Membagi kelompok

*Memberikan arahan

perbaikan bertahap sesuai

unsur yang direvisi

*Membimbing siswa

memperbaiki draf mandiri

Page 19: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

18

*Publikasi *Membaca

berisyarat

*Pemajangan

hasil

*Menyimak, bertanya, dan

mengontrol aktivitas siswa

*Memberikan arahan dan

alat yang diperlukan

dalam bentuk skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Skenario mencakup

langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan

atau perbaikan.

(b) Terkait dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru tentu perlu

menyiapkan berbagai bahan seperti tugas belajar yang dibuat sesuai dengan

hipotesis yang dipilih, media pembelajaran, alat peraga, dan buku-buku yang

relevan.

(c) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya gambar-

gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang terkait.

(d) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan

proses dan hasil perbaikan. Dalam hal ini guru harus menetapkan apa

yang harus direkam, bagaimana cara merekamnya dan kemudian bagaimana

cara menganalisisnya. Agar dapat melakukan hal ini, guru harus menetapkan

indikator keberhasilan. Jika indikator ini sudah ditetapkan, guru dapat

menentukan cara merekam dan menganalisis data.

(e) Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan

pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dapat bekerjasama dengan teman

sejawat atau berkolaborasi dengan dosen LPTK

b. Melaksanakan Tindakan

Setelah persiapan selesai, tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas

yang sebenarnya.

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, metode penelitian

yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam

mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian

yang sedang dilaksanakannya. Tambahan tugas guru sebagai peneliti harus

disikapi sebagai tugas profesional yang semestinya memberi nilai tambah bagi

Page 20: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

19

guru dan pembelajaran yang dikelolanya.

b. Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu

pembelajaran di kelas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan

observasi, pengumpulan data, dan interpretasi yang dilakukan oleh guru.

c. Metode yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga

memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan situasi kelasnya.

d. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan

komitmen guru.

e. Sebagai peneliti, guru haruslah memperhatikan berbagai aturan dan etika yang

terkait dengan tugas-tugasnya, seperti menyampaikan kepada kepala sekolah

tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau menginformasikan kepada

orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK, siswa diwajibkan melakukan

sesuatu di luar kebiasaan rutin.

f. Penelitian Tindakan Kelas harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat

sekolah.

2. Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi/interpretasi berlangsung

simultan. Artinya, data yang diamati saat pelaksaanaan tindakan tersebut langsung

diinterpretasikan, tidak sekedar direkam. Jika guru memberi pujian kepada siswa,

yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan, tetapi juga dampaknya bagi

siswa yang mendapat pujian. Segala hal yang harus direkam dan cara merekamnya

harus ditentukan secara cermat terlebih dahulu.

Salah satu cara untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan

observasi atau pengamatan. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar

atau karakteristik kunci observasi, sebagai berikut.

a. Perencanaan Bersama: Observasi yang baik diawali dengan perencanaan

bersama antara pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini teman sejawat

yang akan membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar.

Perencanaan bersama ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya

dan menyepakati beberapa hal seperti fokus yangakan diamati, aturan yang

Page 21: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

20

akan diterapkan, berapa lama pengamatan akan berlangsung, bagaimana

sikap pengamat kepada siswa, dan di mana pengamat akan duduk.

b. Fokus: Fokus pengamatan sebaiknya sempit/spesifik. Fokus yang sempit atau

spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat begi perkembangan

profesional guru.

c. Membangun Kriteria: Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria

keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati sebelumnya.

d. Keterampilan Observasi: Seorang pengamat yang baik memiliki minimal tiga

keterampilan, yaitu: (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat

memutuskan dalam menginterpretasikan satu peristiwa; (2) dapat

menciptakan suasana yang memberi dukungan dan menghindari terjadinya

suasana yang menakutkan guru dan siswa; dan (3) menguasai berbagai teknik

untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam, serta

alat/instrumen perekam yang efektif untuk episode tertentu. Di dalam suatu

observasi, hasil pengamatan berupa fakta atau deskripsi, bukan pendapat atau

opini.

Dilihat cara melakukan kegiatannya, ada empat jenis observasi yang dapat

dipilih, yaitu: (1) observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar

observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam

proses pembelajaran yang diamati. (2) Observasi terfokus secara khusus

ditujukan untuk mengamati aspek- aspek tertentu dari pembelajaran. (3)

Observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur

dengan baik dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan

tanda cek (V) pada tempat yang disediakan. (4) Observasi sistematik dilakukan

lebih rinci dalam hal kategori data yang diamati.

e. Balikan (Feedback). Hasil observasi yang direkam secara cermat dan

sistematis dapat dijadikan dasar untuk memberi balikan yang tepat. Syarat

balikan yang baik: (1) diberikan segera setelah pengamatan, dalam berbagai

bentuk misalnya diskusi; (2) menunjukkan secara spesifik bagian mana yang

perlu diperbaiki, bagian mana yang sudah baik untuk dipertahankan; (3)

Page 22: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

21

balikan harus dapat memberi jalan keluar kepada orang yang diberi balikan

tersebut.

3. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dapat bermakna sebagai dasar untuk mengambil

keputusan, maka data tersebut harus dianalisis atau diberi makna. Analisis data

pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan pada tahap

observasi. Analisis data dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai

diimplementasikan secara keseluruhan. Jika perbaikan ini direncanakan untuk

enam kali pembelajaran, maka analisis data dilakukan setelah pembelajaran tuntas

dilaksanakan. Setiap pembelajaran dengan demikian akan diadakan interpretasi

yang dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian, dan pada akhir paket

perbaikan diadakan analisis data secara keseluruhan untuk menghasilkan

informasi yang dapat menjawab hipotesis perbaikan yang dirancang guru.

Analisis data dapat dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, data diseleksi,

difokuskan, jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini sering disebut sebagai

reduksi data. Kemudian data diorganisaskan sesuai dengan hipotesis atau

pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah

terorganisasi ini dideskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk narasi,

grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah

dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan atau formula singkat.

1. Refleksi Data

Saat refleksi, guru mencoba merenungkan penyebab satu kejadian berlangsung

dan alasan hal itu terjadi. Ia juga mencoba merenungkan alasan satu usaha

perbaikan berhasil dan yang lain gagal. Melalui refleksi, guru akan dapat

menetapkan hal-hal yang telah dicapai, serta segala sesuatu yang belum

dicapai, serta yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.

2. Perencanaan Tindak Lanjut

Seperti yang telah tersirat dalam tahap analisis data dan refleksi, hasil atau

kesimpulan yang didapat pada analisis data, setelah melakukan refleksi digunakan

untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum

berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data

Page 23: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

22

dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan

bila perlu dibuat rencana baru. Siklus PTK berakhir, jika perbaikan sudah berhasil

dilakukan. Jadi, suatu siklus dalam PTK sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih

dahulu berapa banyak.

4. Cara Membuat Proposal

a) Format Proposal

Format proposal penelitian pada umumnya, baik penelitian formal maupun

PTK sudah baku. Salah satu format proposal yang ada saat ini adalah yang

dikembangkan oleh Tim Pelatih Proyek PGSM sebagai berikut.

Halaman Judul (kulit luar)

Berisi judul PTK, nama peneliti dan lembaga, serta tahun proposal itu dibuat.

Halaman Pengesahan

Berisi identitas peneliti dan penelitian yang akan dilakukan, yang

ditandatangani oleh ketua peneliti dan ketua/kepala lembaga/Kepala Sekolah

yang mengesahkan. Di perguruan tinggi yang mengesahkan proposal

penelitian adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Dekan.

Kerangka Proposal Judul

Penelitian Bidang Ilmu

Kategori Penelitian Data

Peneliti:

(1) Nama lengkap dan gelar

(2) Golongan/pangkat/NIP

(3) Jabatan fungsional

(4) Jurusan

(5) Institusi

Susunan Tim Peneliti

(1) Jumlah

(2) Anggota Lokasi

Penelitian Biaya

Penelitian Sumber

Dana

Page 24: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

23

b) Menulis Rancangan PTK

Berdasarkanformat proposal tersebut di atas, tugas peneliti selanjutnya

adalah mengembangkan rancangan (desain) PTK. Rancangan tersebut adalah:

(1) Judul

Judul PTK dinyatakan dengan jelas dan mencerminkan tujuan, yaitu

mengandung maksud, kegiatan atau tindakan, dan penyelesaian masalah.

(2) Latar Belakang

Berisi informasi tentang pentingnya penelitian dilakukan, mengapa Anda

tertarik dengan masalah ini? Apakah masalah tersebut merupakan

masalah riil yang Anda hadapi sehari-hari? Apakah ada manfaatnya apabila

diteliti dengan PTK? Untuk ini perlu didukung oleh kajian literatur atau

hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan baik oleh Anda

sendiri maupun orang lain.

(3) Permasalahan

Masalah dalam PTK harus diangkat dari pengalaman sehari-hari. Anda

perlu mengkaji masalah tersebut, melakukan analisis, dan jika perlu

menanyakan kepada para siswa Anda tentang masalah tersebut. Setelah

Anda yakin dengan masalah tersebut, rumuskan ke dalam bentuk kalimat

yang jelas.Biasanya rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya.

(4) Cara Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah dilakukan setelah Anda melakukan analisis dan

pengkajian terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga ditemukan cara

pemecahannya. Untuk menemukan cara pemecahan terhadap suatu

masalah, Anda dapat melakukannya dengan mengacu pada pengalaman

Anda selama ini, pengalaman teman Anda, mencari dalam buku literatur

dan hasil penelitian, atau dengan berkonsultasi dan berdiskusi dengan

teman sejawat atau para pakar. Cara penyelesaian masalah yang Anda

tentukan atau pilih harus benar-benar “applicable”, yaitu benar-benar

dapat dan mungkin Anda laksanakan dalam proses pembelajaran.

(5) Tujuan dan manfaat PTK

Page 25: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

24

Berdasarkan masalah serta cara penyelesaiannya, Anda dapat

merumuskan tujuan PTK. Rumuskan tujuan ini secara jelas dan terarah,

sesuai dengan latar belakang masalah dan mengacu pada masalah dan

cara penyelesaian masalah. Sebutkan pula manfaat dari PTK ini, yaitu nilai

tambah atau dampak langsung atau pengiring terhadap kemampuan

siswa Anda.

(6) Kerangka Teoritis dan Hipotesis

Anda dalam bagian ini, diminta untuk memperdalam atau memperluas

pengetahuan teoritis Anda berkaitan dengan masalah penelitian yang

akan diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan

hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut. Kajian teoritis ini

sangat berguna untuk memperkaya Anda dengan variabel yang berkaitan

dengan masalah tersebut. Selain itu, Anda juga akan memperoleh

masukan yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan PTK, terutama

dalam merumuskan hipotesis.

(7) Rencana Penelitian

Mencakup penataan penelitian, faktor-faktor yang diselidiki, rencana

kegiatan (persiapan, implementasi, observasi dan interpretasi, analisis,

dan refleksi), data dan cara pengumpulan data, dan teknik analisis data

penelitian.

(8) Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi bentuk aktivitas terkait dengan penelitian dan

rancangan waktu kapan dilaksanakan dan dalam jangka berapa lama.

Untuk membuat jadwal penelitian Anda harus menginventarisasi jenis-

jenis kegiatan yang akan dilakukan dimulai dari awal perencanaan,

penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan laporan.

Jadwal PTK umumnya ndisusun dalam bentuk bar chart.

(9) Rencana Anggaran

Cantumkan anggaran yang akan digunakan dalam PTK Anda, terutama jika

PTK ini dibiayai oleh sumber dana tertentu. Rencana biaya meliputi

kegiatan sebagai berikut: persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan

Page 26: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

25

laporan. Jenis-jenis pengeluaran yang dilakukan pada tiap-tiap tahapan

diuraikan serta banyak alokasi dana yang disediakan untuk tiap-tiap

kegiatan.

A. Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Laporan merupakan pernyataan formal tentang hasil penelitian, hal-hal yang

memerlukan informasi pasti yang dibuat oleh seseorang atau badan yang

diperintahkan atau diharuskan untuk melakukan hal itu. Ada beberapa jenis

laporan misalnya rapor sekolah, laporan hasil praktikum, dan hasil tes

laboratorium. Adapun laporan PTK termasuk jenis laporan penelitian yang lebih

tinggi penyajiannya. Tujuan menulis laporan secara sederhana adalah untuk

mencatat, memberitahukan, dan merekomendasikan hasil penelitian. Laporan

dalam penelitian merupakan laporan hasil penelitian yang berupa temuan baru

dalam bentuk teori, konsep, metode, dan prosedur, atau permasalahan yang

perlu dicarikan cara pemecahannya. Namun untuk mengimplementasikannya

memerlukan waktu yang cukup panjang. Hasil penelitian formal dipublikasikan

melalui seminar, pengkajian ulang, analisis kebijakan, pendiseminasian dan

sebagainya, yang memerlukan waktu cukup lama, sehingga pada saat dilakukan

implementasi, temuan tersebut sudah kedaluwarsa dan tidak sesuai lagi.

Laporan PTK perlu dibuat oleh para peneliti untuk beberapa kepentingan

antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai dokumen penelitian, laporan dapat dimanfaatkan oleh guru atau

dosen untuk diajukan sebagai bahan kenaikan pangkat/pengem-bangan

karir.

2. Sebagai sumber bagi peneliti lain atau peneliti yang sama dalam

memperoleh inspirasi untuk melakukan penelitian lainnya.

3. Sebagai bahan agar orang atau peneliti lain dapat memberikan kritik dan

saran terhadap penelitian yang dilakukan.

4. Sebagai acuan dan perbandingan bagi peneliti untuk mengambil tindakan

dalam menangani masalah yang serupa atau sama.

Sistematika laporan merupakan bagian yang sangat mendasar dalam sebuah

laporan, karena akan merupakan kerangka berpikir yang dapat memberikan arah

Page 27: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

26

penulisan, sehinggamemudahkan anda dalam menulis laporan. Sistematika atau

struktur ini harus sudah Anda persiapkan sebelum penelitian dilakukan, yaitu

pada saat anda menulis proposal. Setelah PTK selesai dilakukan, anda mulai

melihat kembali struktur tersebut untuk dilakukan perbaikan dan

penyempurnaan sesuai dengan pengalaman anda dalam melakukan PTK, serta

data informasi yang sudah dikumpulkan dan dianalisis.

Laporan PTK pada dasarnya, hampir sama dengan laporan jenis penelitian

lainnya. Meskipun begitu, setiap institusi bisa saja menetapkan format tersendiri

yang bisa berbeda dengan format dari institusi lain. Format yang ditetapkan oleh

Lembaga Penelitian Unesa, misalnya, bisa berbeda dari format yang digunakan

oleh Ditjendikti atau Universitas Terbuka. Apabila PTK yang anda lakukan

memperoleh pendanaan dari institusi tertentu, maka sistematika laporan juga

perlu disesuaikan dengan format yang telah ditentukan oleh pihak pemberi dana

penelitian. Namun bila dibandingkan satu sama lain, sebenarnya setiap format

menyepakati beberapa komponen yang dianggap perlu dicantumkan dan

dijelaskan. Sistematika laporan PTK di bawah ini merupakan modifikasi dari

berbagai sumber:

(1) Halaman Judul

Judul laporan PTK yang baik mencerminkan ketaatan pada rambu-

rambu seperti: gambaran upaya yang dilakukan untuk perbaikan

pembelajaran, tindakan yang diambil untuk merealisasikan upaya

perbaikan pembelajaran, dan setting penelitian. Judul sebaiknya tidak

lebih dari 15 kata.

(2) Lembar Pengesahan

Gunakan model lembar pengesahan yang ditetapkan oleh institusi

terkait.

(3) Kata Pengantar

(4) Abstrak

Abstrak sebaiknya ditulis tidak lebih dari satu halaman.Komponen ini

merupakan intisari penelitian, yang memuat permasalahan, tujuan,

Page 28: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

27

prosedur pelaksanaan penelitian/tindakan, hasil dan pembahasan,

serta simpulan dan saran.

(5) Daftar Isi

(6) Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang

permasalahan pentingnya masalahdiselesaikan, identifikasi masalah,

analisis dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,serta

definisi istilah bila dianggap perlu. Urutan penyajian bisa disusun

sebagai berikut:

A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah,

analisis masalah, dan pentingnya masalah untuk diselesaikan)

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Definisi Operasional (bila perlu)

(7) Bab II Kajian Pustaka

Kajian Pustaka menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang

relevan yang memberi arah ke pelaksanaan PTK dan usaha peneliti

membangun argumen teoritik bahwa dengan tindakan tertentu

dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan

dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri

dengan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis. Urutan penyajian

yang bisa digunakan adalah sebagai berikut

A. Kajian Teoritis

B. Penelitian-penelitian yang relevan (bila ada)

C. Kajian Hasil Diskusi (dengan teman sejawat, pakar pendidikan,

peneliti)

D. Hasil Refleksi Pengalaman Sendiri sebagai Guru

E. Perumusan Hipotesis Tindakan

(8) Bab III Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Page 29: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

28

Bab ini berisi unsur-unsur seperti deskripsi lokasi, waktu, mata

pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagaisubjek penelitian.Selain

itu, bab ini juga menyajikan gambaran tiap siklus: rancangan,

pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrumen, usaha validasi

hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional

dan feasible serta collaborative. Urutan penyajian bisa disusun sebagai

berikut:

A. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran, kelas, dan

karakteristik siswa)

B. Deskripsi per Siklus (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengum-

pulan data/instrument, refleksi)

(9) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV menyajikan uraian tiap-tiap siklus dengan data lengkap, mulai

dari perencanaan,pelaksanaan pengamatan dan refleksi yang berisi

penjelasan tentang aspek keberhasilan dankelemahan yang terjadi.

Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu hasil perubahan

(kemajuan)pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan

aktivitas belajar, situasi kelas, hasil belajar.Kemukakan grafik dan tabel

secara optimal, hasil analisis data yang menunjukkan perubahan

yangterjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.

A. Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi),

keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data)

B. Pembahasan dari tiap siklus

(10) Bab VSimpulan dan Saran

A. Simpulan

B. Saran

(11) Daftar Pustaka

(12) Lampiran

Page 30: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

29

REFERENSI

Arends, R. I. (2002). Classroom Instruction and Management. New York: The McGraw-Hill Companies.

Bruce, S. M. & Pine, G. J. (2010). Action Research in Special Education : An Inquiry Approach for Effective Teaching and Learning. New York and London: Teacher College Columbia University

Direktorat Ketenagaan. (2006). Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktoran Pendidikan Menengah Umum. (1999). Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Falk-Ross, F. C., & Cuevas, P. (2008). Getting the big picture: An overview of the teacher research process. In C. A. Lassonde & S. E. Israel (Eds.), Teachers Taking Action: A Comprehensive Guide to Teacher Research, Chapter 2. Newark, DE: International Reading Association

Frankel, J. 2011. How to Design and Evaluate Research in Educatory. New York: McGraw-Hill

Hamid, A. A. (2009). Penelitian Tindakan, Penelitian Kelas, dan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: P2IS.

Hopkins, D. (1993). A Teacher Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press.

Kemmis & Taggart. (1988). The Action Research Planner. Geelong Victoria: Deakin University Press.

McNiff, J. and Whitehead, J. (2006) All You Need to Know about Action Research. London, Sage.

Mettetal, G. (2003). Improving Teaching through Classroom Action Research. Essays on Teaching Excellence: Toward the Best in Academy 14(7).

Millis, G. E. (2003). Action Research: A Guide for The Theacer Researcher, Second Edition, Ohio: Merrill Prentice Hall.

Nur, M. (Agustus, 2005). Pelatihan Asesmen dalam Pembelajaran. Nur. M, Asesmen Komprehensif dan Berkelanjutan. Pelatihan diselenggarakan oleh Jurusan Biologi FMIPA Unesa, Surabaya.

PSG Unesa. (2013). Modul PLPG Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru: Guru Pendidikan Luar Biasa. Yuliyati. (2001). Pembelajaran Menulis dengan Strategi Menulis Proses dan Metode

Maternal Reflektif (MMR) Siswa Kelas IV Sekolah Luar Biasa Tunarungu Karya Mulia I Surabaya (Tesis Magister tidak diterbitkan). UM, Malang.

LEMBAR KEGIATAN

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (DITULIS

DENGAN TULISAN TANGAN)

_

Page 31: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

30

______________________________________________________________________

(Tuliskan Judul Penelitian Tindakan Kelas)

KUNCI JAWABAN: 1) D 2. B 3. A 4. D 5. D 6. A 7. C 8. A 9. D 10. B

D. REFERENSI

Arends, R. I. (2002). Classroom Instruction and Management. New York: The McGraw-Hill Companies.

Bruce, S. M. & Pine, G. J. (2010). Action Research in Special Education : An Inquiry Approach for Effective Teaching and Learning. New York and London: Teacher College Columbia University

Direktorat Ketenagaan. (2006). Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktoran Pendidikan Menengah Umum. (1999). Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Falk-Ross, F. C., & Cuevas, P. (2008). Getting the big picture: An overview of the teacher research process. In C. A. Lassonde & S. E. Israel (Eds.), Teachers Taking Action: A Comprehensive Guide to Teacher Research, Chapter 2. Newark, DE: International Reading Association

Frankel, J. 2011. How to Design and Evaluate Research in Educatory. New York: McGraw-Hill

Hamid, A. A. (2009). Penelitian Tindakan, Penelitian Kelas, dan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: P2IS.

Hopkins, D. (1993). A Teacher Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press.

Kemmis & Taggart. (1988). The Action Research Planner. Geelong Victoria: Deakin University Press.

Nama :

No. Peserta :

Kelas :

Page 32: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

31

McNiff, J. and Whitehead, J. (2006) All You Need to Know about Action Research. London, Sage.

Mettetal, G. (2003). Improving Teaching through Classroom Action Research. Essays on Teaching Excellence: Toward the Best in Academy 14(7).

Millis, G. E. (2003). Action Research: A Guide for The Theacer Researcher, Second Edition, Ohio: Merrill Prentice Hall.

Nur, M. (Agustus, 2005). Pelatihan Asesmen dalam Pembelajaran. Nur. M, Asesmen Komprehensif dan Berkelanjutan. Pelatihan diselenggarakan oleh Jurusan Biologi FMIPA Unesa, Surabaya.

PSG Unesa. (2013). Modul PLPG Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru: Guru Pendidikan Luar Biasa. Yuliyati. (2001). Pembelajaran Menulis dengan Strategi Menulis Proses dan Metode

Maternal Reflektif (MMR) Siswa Kelas IV Sekolah Luar Biasa Tunarungu Karya Mulia I Surabaya (Tesis Magister tidak diterbitkan). UM, Malang.

Page 33: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

32

LEMBAR KEGIATAN

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (DITULIS

DENGAN TULISAN TANGAN)

_

______________________________________________________________________

(Tuliskan Judul Penelitian Tindakan Kelas)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Nama :

No. Peserta :

Kelas :

Page 34: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

33

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

(PLPG) 2017

Page 35: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

34

STRUKTUR PENULISAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A. Judul Penelitian

Komunikatif, variabel penelitian menjawab apa yang ingin ditingkatkan dan cara

peningkatannya, sasaran dan lokasi tercermin dalam judul, banyak kata sekitar 15-20 kata,

layak diteliti dan bermanfaat bagi masyarakat

Contoh: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar dengan

Metode VAKT di SDN Gedangan I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2015/2016

B. Pendahuluan

Latar belakang jelas dan sistematis. Berisi uraian kedudukan mata pelajaran dalam

kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan penunjang). Gambaran umum isi

mata pelajaran termasuk pembagian waktunya (lampirkan RPP, Silabus). Metode

pembelajaran yang digunakan saat ini. Kriteria masalah. Masalah di sekolah. Kelas, layak

diteliti dan terjangkau PTK. Ada identifikasi masalah, analisis masalah.

Page 36: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

35

C. Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi

batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan

mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Page 37: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

36

D. Tujuan Penelitian

Kemukakan tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan

yang dikemukakan. Tujuan diuraikan dengan jelas sehingga tampak gambaran

keberhasilannya.

E. Manfaat Penelitian

Uraikan manfaat praktis hasil penelitian terkait dengan kualitas pendidikan dan/atau

pembelajaran bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Bila perlu,

kemukakan juga manfaat teoretis sebagai bahan penelitian yang perlu diteliti lebih lanjut

oleh peneliti lain.

Page 38: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

37

F. Kajian Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari

penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang

dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang

tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian

ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam

penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan

tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

Page 39: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

38

G. Metode Penelitian

Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Uraikan secara jelas

prosedur penelitian yang akan dilakukan. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-

tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-

siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam

satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua

siklus.

H. Jadwal Penelitian

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan

penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan

penelitian disusun selama 10 bulan.

Page 40: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Pendidikan... · tentang suatu masalah dan mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.

39

I. PERSONALIA PENELITIAN

Tulislah personalia yang terlibat dalam PTK. Maksimal 3 orang. Tuliskan identitas dan

perannya dalam PTK, yakni sebagai peneliti atau kolaborator. Uraikan peran dan jumlah

waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah

nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas

Lampiran-lampiran

1. Daftar Pustaka yang dituliskan secara konsisten

2. Riwayat Hidup Peneliti dan Anggota Peneliti (kolaborasi)

3. Pengalaman penelitian relevan yang telah dihasilkan sampai saat ini