Top Banner
Cakrawala Pendidikan Februari 200L Th XX, No,l STRA]'EGI PENDIDIKAN UNTUK MELESTARIKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL DALAM RANGKA Oleh· H Universitas Negeri Yogyakarta / :2 '.4Pi1'\fAtnh'(:hr 4Pi'lTnll.h is example enriched with nation culture values. Physical fonn, layout, structure, and vdriations tradittonalarchitecture reflex the values of religion, social, economy, solidarity, technology and art. Superiority in Indonesian traditional architecture lies on the strength the values of religion, social and art. The all three values constitute the identity nation culture The educational strategy traditional architecture through fonnal and nonfonnal In fonnal education include in the subject matter cuniculwn, in nonfonnal tXlucations through seminarv tradition nOffi} revitatism and pennission to built. Key words : identit} Pendahuluan Karya, arsitektur pada umumnya mencenninkan ciri budaya manusia. yang membuatnya. Apabila kim amati secara cennat sejwnJah kmya I arsitektur suatu kelompok masyarakat, lam.bat laun kita dapat mengenali budaya masyarakat, itu. Fenomena yang terjadi di kota dan sebagian di desa sekarang ini menunjukkan bahwa banyak bangunan tradisional yang diganti dengan bangunan banlbergaya masa kini. Ironisnya, perubahan itu hanya sekedar mengikuti mode sebagai lambang tanpa memperhatikan fungsi fisik dan tata ruangnya. Banyak perumahatl yang men31npilkan citra eksklusif bergaya mediteranian dan sejenjsnya yang justru nlencitrakatl keangkuhan dan keasingan terhadap lingkungannya. Mengadopsi unsur- WlSur budaya asing yang kurang terarah mengakjbatkan tergesemya; nilai-nilai budaya bangsa yang akhimya akan memperlemah kepribadian dan semangat kebangsaan (Soebadio; 1987: 23). Sistem teknologi, kbususnya arsitektur tradisional, lnerupakan tnanifestasi dan eks- presi kebudayaan (Budhisantoso, 1989: J 2). Rumah sebagian shelter merupakan kebutuh- han pokok manusia yang tidak mengenal wak.. tn, dan tingkat teknologi. Nenek moyang kita yang hidup sejak zaInan batu telah 'mengetD- bangkan sistem perlir,dungan fisik, dimulai dari gua-gua, disusul penggunaan tenda-tenda angin datI akhimya membangun rumah pennanen dalam perkanlpungan-perkampung- an. Rangkaian proses pembuatan perlindoog- an fisik tersebut m.enunjukkan cara berfikir yang evolutit: yang selalu meningkat sesuai perkembangan berpikir. Rumah pada akhimya bukan sekedar tempat berljndung tetapi juga berfungsi sosial, spiritual dan identitas diri atau kelompok. Pennasalahan yang perlu dj .. kaji dari uraian di atas adalah bagailnanakah identitas arsitektur tradisional dapat diterap- kan pada bangunan barn? Serta, bagaiinana- kah earn mendidik masyarakat a'gar dapat mencintai arsitektllf tradisional? Anali-sis kajian arsitektur tradisional dan cara menye- barluaskannya pada masyarakat dalam ndi.san ini men.ggunakanpendekatan teoritas (tipo- 'logi) datl pendekatan empiris (studi kasus). Sumarjo Teknik Bangunan IT UNY 51
10

Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Apr 21, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan Februari 200L Th XX, No,l

STRA]'EGI PENDIDIKAN UNTUK MELESTARIKANARSITEKTUR TRADISIONAL DALAM RANGKA

Oleh· HUniversitas Negeri Yogyakarta

/ : 2 '.4Pi1'\fAtnh'(:hr

est~lIJIISht:~a 4Pi'lTnll.h ~r6=llhl is

example enriched with nation culture values. Physical fonn, layout, structure, and vdriationstradittonalarchitecture reflex the values of religion, social, economy, solidarity, technology and art.Superiority in Indonesian traditional architecture lies on the strength the values of religion, socialand art. The all three values constitute the identity nation culture The educational strategytraditional architecture through fonnal and nonfonnal educatjons~ In fonnal education include in thesubject matter cuniculwn, in nonfonnal tXlucations through seminarv tradition nOffi} revitatism andpennission to built.

Key words : Architecture,~ational identit}

PendahuluanKarya, arsitektur pada umumnya

mencenninkan ciri budaya manusia. yangmembuatnya. Apabila kim amati secaracennat sejwnJah kmya I arsitektur suatukelompok masyarakat, lam.bat laun kita dapatmengenali budaya masyarakat, itu. Fenomenayang terjadi di kota dan sebagian di desasekarang ini menunjukkan bahwa banyakbangunan tradisional yang diganti denganbangunan banlbergaya masa kini. Ironisnya,perubahan itu hanya sekedar mengikuti modesebagai lambang tanpa memperhatikan fungsifisik dan tata ruangnya. Banyak perumahatlyang men31npilkan citra eksklusif bergayamediteranian dan sejenjsnya yang justrunlencitrakatl keangkuhan dan keasinganterhadap lingkungannya. Mengadopsi unsur­WlSur budaya asing yang kurang terarahmengakjbatkan tergesemya; nilai-nilai budayabangsa yang akhimya akan memperlemahkepribadian dan semangat kebangsaan(Soebadio; 1987: 23).

Sistem teknologi, kbususnya arsitekturtradisional, lnerupakan tnanifestasi dan eks-

presi kebudayaan (Budhisantoso, 1989: J2).Rumah sebagian shelter merupakan kebutuh­han pokok manusia yang tidak mengenal wak..tn, dan tingkat teknologi. Nenek moyang kitayang hidup sejak zaInan batu telah 'mengetD­bangkan sistem perlir,dungan fisik, dimulaidari gua-gua, disusul penggunaan tenda-tendaangin datI akhimya membangun rumahpennanen dalam perkanlpungan-perkampung­an. Rangkaian proses pembuatan perlindoog­an fisik tersebut m.enunjukkan cara berfikiryang evolutit: yang selalu meningkat sesuaiperkembangan berpikir. Rumah pada akhimyabukan sekedar tempat berljndung tetapi jugaberfungsi sosial, spiritual dan identitas diriatau kelompok. Pennasalahan yang perlu dj ..kaji dari uraian di atas adalah bagailnanakahidentitas arsitektur tradisional dapat diterap­kan pada bangunan barn? Serta, bagaiinana­kah earn mendidik masyarakat a'gar dapatmencintai arsitektllf tradisional? Anali-siskajian arsitektur tradisional dan cara menye­barluaskannya pada masyarakat dalam ndi.sanini men.ggunakanpendekatan teoritas (tipo­'logi) datl pendekatan empiris (studi kasus).

Sumarjo H.~ Teknik Bangunan IT UNY 51

Page 2: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

~akrawala Pendidikan

Ciri-ciri Kepribadian Jati Diri BangsaIndonesia

Kepribadian sering juga disebutpersonaJitas, yaitu. segenap kualitas mentalindividu. Kualitas mental individu menurutMattulada (1987: 57) adalah jW1l1ahkeseluruhan dati kemampuan-kemampuan .rasion.al, persepsi, ide, kebiasaan, dantanggapan-tanggapan . emosional yangbersyarat.. Kualitas-kualitasmental ito seeMabersama mewujudkan suatu konfigurasikebudayaan. Keplibadian dengan demikian'dapat dilihat dati konfigurasi kebudayaan yangterwujud dari k~itas mental.

Konfigurasi kebudayaan 'sootu bangsatertuju. pada (1) niJai teori, (2)nilai ekonomi,(3) nilal kuasa, (4) nilai solidaritas, (5) nilaisem, (6) nilai agama (Mattulada, ]987: 58).Menurut Alisyahbana seperti yang dikutipMattulada ( J987: 61 ) nilaiagama, nilai .solidaritas dan oiJai seni dalam konfigurasikebudayaanbangnsa I.ndonesia menampilkan'cirinya yang amat kuat dibandingkan dellgaIl

nilai-nilai yannglain. Bangsa Indonesiamemiliki nilai 8galn8 (religi) yang tinggi. Halini dapat dilihat darikepercayaan yang dianutsejak nenek moyang sampai sekarang dengankehidupan 'agamis yang semakjn tumbuhsubur. NiJai solidaritas yang t,inggi. dapatd}Jihat dari 'sikap rukWl dan gotong royongmasyarakat pada kelompOk atan persekutuandesa-desa yang memiliki adat istiadat tertentu.Nilai seni mendapat tempat yang tinggi'karena mendukung nilai· solidaritas dannilaiagama, hal ini dapat dilihat dari bentuk danragam hias arsitektut1fari·benda seni yang adadi Indonesia. D~gan dernikian.. dapatdiaswnikan bahwa· arsitektur yangmencenninkan identitas budaya· bangsa(Indonesia) adaJall arsitektur yang didalamnya mewadahi' dan '.menyampaikanpesan njlai soiidaritas (sosial).. nilai agama(fungsi ibadah) dan nilai 'seni (ragam hias)yang mendukung nilai sosjal dan nilaispiri~al.

Pencerminan Nilai BUdaya ArsitekturTradisional

Pengertian arsitektm: tradisional dalamkajian ini 4ibatasi sebagai bentuk dan sifat

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur Tradisional

Februari 2001, Th n NO.1

bangunan yang dibuat menurut adat istiadatseeara turun-temurun oleh bangsa Indonesia.Arsitektur tradisional Indonesia terdiri dariarsitektur-arsitektur tradisi daerah antara lainarsitektw- tradisional Jawa, Satak,Minangkabau, ·roraja, dan Dayak.

Peninggalan arsitektur tradisionalIndonesia dikelompokkan dalam tiga zaman,yaitu: (1) zaman batu, (2) zaman perunggu,(3) zaman pengaruh againa besar. 'Pada zamanbatu manusia berpindah-pidah, mmah tidakpennanen, bempa goa-gua dan kemudianberkembang menggunakan tonggak-tonggakdan atap tadah angin. Pada zaman perunggu,manusia mulai tinggal. menetap, konstruksirumah menjadi setetigSh peniianen, ada tiangutama, perapian, tabla' batu, panggung batudan nunah upaeara. Pada. zaman agama besar(Hindu, Islam, Kristen), arsitekturberkembang sesuai dengan corak kebudayaanagama dan adat istiadat daerah (IrawanMmyono, 1985: 55-56).

Telaah ciri-ciri pencenninan nilai-niJaibudaya arsitektur tradisiollal seeara lengkapdapat diidentifikasi dari faktor-faktor (1)bentuk, (2) struktur.. (3) tata nutng, dan (4)ragam hias.

Bentuk Bangun8nBenh,k orientasi" (hadapan) rumah

tradisionaJ terhadap arab Iintang pada, umtimnya tjdak bebas dari keyakinan. Dalamnunah tradisional Jawa,hadapan nunahbersumbu utara-selatan karena sumbu utara­selatan diyakini sebagai sumber keselamatanbagi penghuninya. Bentuk hadapan nunah

'tersebut pada dasamya mencenninkan nilaireligi dari budaya masyarakat Bentuk ampnunah yang bersudut tajam dengan Iritisberjurnbai lebar sebagai fungsional keadaaniklirn setempat Indonesia beriklim' tropislembab, dengan ci.ri-ciri : subn paJias, trik, danhujan. Teritis yang lebar dapat. menahansengatan· terik matahari, sedangkan atap yangmiringnya tajam dapat membiaskan terikmatahari dan. memperlancar aliran air hujansehingga daya rembes rendah. Dengandemikian, teknik atap rumah tntdisional.

52

Page 3: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakra\\·ala Pendidikan Februari 2001,111 XX_ No.1

tersebut mencenninkanyang tinggi.

teknologi dan kerbaunya, semakin tinggi kedudukansosialnya. Semakin tinggi kekuatanekonominya semakin dihonnati dan disegani

Strategi Pengkajian PeDerapan KaidahArsitektur tadisional

Penerapan kaidah (prinsip) arsitekturtradisional secara teoti dipelajari denganpendekatan tjpologi, dan secara empirisdipelajari melalui studi lapangan. Pendekatantipologi berusaha menelusuri awal mulaterbentuknya objek arsitektural dengan melaluitiga tahapan, yaitu (1) menentukan bentukdasar, (2) menentldQm sifat dasar, dan (3)mempelajari perkembangan bentuk dasar.Bentuk dasar adalab WlSUf geometrik dasar,seperti segiti~ segiempat, dan lingk&ran,

tulisan dan ukiran mempooyai arti mistis.binatang melambangkall kesuburan,bWlUlg lambang rob, teratai

lambang keramat. Jadi, ragam hias arsitekturI'rOI"lUL"t..--,.nOI secara umwn mencenninkan

danUntuk melihat bobot pencenninan

budaya arsitektur tradisionalkomparasi dengan yang

digeneralisasi dan diakui seeara luas. Salahsatu teon yang dikena) luaS yaitu teron yangdikemukakan Rapoport (1969). Bantuk rumahmenurut Rapoport ito dipengaruhi oleh faktor­faktor: (I) iklim, (2) lokasi, (3) bahan danteknologi, (4) ekonomi.. dan (5) sosio kulturalmencakup: kebutuhan dasar, keluarga, posisiwanita, privasi dan hubungan sosial. Faktor­faktqr yaung menjadi teori pembentukanrumah secara universal telah dicenninkanoleh arsitektur tradisioaDt Indonesia. Justrudua nilai yang tercennin dalam arsitekturtradisional Indonesia, yaitu nilai religi danmistis belum terangkat menjadi teori secaraumwn. Dengan demikian, ada nilai lebih yangdimiliki oleh arsitektur tradisionaJ Indonesia,yang seharusnya membuat kita bangga. Nilaireligi dan mistis sangat mendukungkebutuhan orang untuk beraktualisasi "dirseeara lebih hakiki. Ruang-ruang ibadah(seperti mushola Islam) merupakan robbangunan rumah yang masih jarang dibahasoleh teori arsitektur secara umum.

nyaman yang terbuka karena panasalir~n aogin, sedangkan bentuk

panggung coc'ok untuk menghindarikelembaban. Bahan uotuk keperluan strukturrutnah tradisional pada umumnya dihasilkan didaerah setempat seperti bambu" kayu" jerami,ijuk" dan batuan. Dengan demikian, strukturbangunan tradisional ini mencenninkan nilaiteknoJogi dan nilai ekonomi.

Ragam HiasBentuk dan pola ragam hias arsitektur

tradisional tidak lepas dari keyakinanrnasyarakat. Tanduk kerbau pada rumahToraja, misalnya, Inenjadi penghias yangpenuh arti, semakin banyak tanduk

Tata RuaogTata ruang rwnah tradisional digubah

sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku.Di bagian rulnah yang dianggap tempat suci,ada daerah yang tidak boJeh sembarang orangmasuk'l misalnya ruang pemujaan, dan ruangpusaka (ruang sentong pada rumah Jawa).Hirarki ruang-ruarig diatur seeara baku, terdiriruang depan (umum), ruanng tengah (privat),dan ruang belakang (Iayanan). Pada rumahJawa, ruang umumnya adalah pendopo,mango privat yaitu do/em dan ruang-ruangIayanan adalah dapur, kamar mandi dangudang. OJ samping itu, pemakaian ruang...ruang laki-Iaki dan perempuan jugadipisahkan., misalnya pada ruJnah jawa adaoyagandok kiri dan gandok kanan. Tata ruangtradisional sebagaimana diuraikan di atasmenceimikan nilai sosiaJ dan nilai religi yangtinggi. $

Strategi Pendidikan IJntuk Melestarikan Arsitektur Tradisional 53

Page 4: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan

sedangkan sifat dasar, seperti memusat, linier,statis dan sebagainya.

Menurut Sukada (1989: 54), tipologiarsi~ektur Indonesia tradisional hanya ada duaurisUr utatna, k(»)oltl dan atap (tittk'· dansegitiga), dengan sifat dasamya linier danmemusat. Transfonnasi dalam fungsi yangbam tidak· dapat diperbesar dimensinya,misalnya titik mejadi kolom atau core. Unsurgaris dapat ditransfonnasikan menjadidinding, atap dan pagar. Agar citra asli tetapterasa, Uftsur titik hams lebihdominandibandingkan unsur garisnya. Pendekatantipologi arsitektur tradisional telah digunakanuntuk merancang bangun811 bam bercilrdtradi~ional yang cukup· besar seperti: MasjidAI Markaz Makasar, Masjid Pondok IndahJakarta dan Masjid Kampus UGM, kemudianGedung Wisma Kagama dan Gedung GrahaSabha Pramana UGM.

Pendekatan empiris penerapan kaidaharsitekturtradisional ini sebagailawan balikpendekatan teoritis tipologis. Studi kasusdilakukan di desa pinggiran't desa pingiranrepresentatif karena masyarakatnya berkulturde·sa tetapi. juga sekaligus berku1tur kota.Model rumah tradisionaI jarang dib8ngun didesa pinggira karena (I) memerlukan laban1088, (2) caJon pewaris (anak) tidak tertarik,(3)bagian atap yang landai(emper) mudahbocor dan (4) bentuk kamar tidak serasi.(Sumarjo H't 1998: 82). Namun demikian$eba~n ~>.,m~arakat pinggiran tetap.melestarikan tradisi, dan mereka sadar bahwannnah tradisional sebenamya yang paling pasuntuk mendukung. Untuk itu melaluipengalaman empiris bersama tukang,merekaseeara tidak sengaja membangun bentuknnnah sintesa kreat.it: yaitu dengan poJa tataruang tradisional yang direduksi ukuranya,namun bentukfisiknya sarna sekali barn.

. Berdasarkan komparasi teoritis danempiris tersebut, maka ,. ·untukmemasyarakatkan kaidah .. arsitekturtradisional sebaiknya ada dna acuan, yangsifatnyasama tetapi arahnya berbeda.Untukbangunan yang bersifat U1t1um dan besar teoTitipologis sangat sesuai, tetapi bagi masyarakatbany~akan lebihditerima dengan meredulfsiukurmisesuai ·kebutuhan. Salah Satu tantang8rt

S~~~gi;~endidillU1 Ui1tltkMel~an Arsitektur Tradisional

Februari 2001.. Th xx. NO.1

yang perlu ditindaklanjuti adalah bersamaagar generasi muda (pewaris) dapat mencintaidan menghargai kal)'a besar arsitekturtradisional.

Strategi Pendidikan Kaidah ArsitekturTradisional pada Masyarakat

Arsitektur tradisional bangsaIndonesia terbukti sarat mengandung nilai­nilai budaya sosial, religi dan seni.Melestarikan kaidah-kaidah arsileklurtradisional bangsa yang agung dan sarat nilaitersebut berarti akan dapat memperkokoh jatidiribudaya bangsa, yang pada akhirnya akandapat memperkokoh persahlan dan kesatuanbangsa. Namun dentikiall, perkelnbanganbudaya arsitektur di masyarakat ternyataberbanding terbalik dengan harapa~ arsitekturbangsa yang dibanggakan, masyarakatsemakin jauh dengan sentuhan arsitekturtradisional.

Menurut Rapoport (1969: 82)keberadaan rumah tradisional semakin hiJangkarena. (1) membangun rumah tradisionalcukup rumit, (4) hilanngnya kebersamaanmasyarakat terhadap system nilai, dan (3)tidak munculnya tradisi sebagai saranapengatur. Ketiga faktor tersebut perIndipcrhatikan dalam strategi pendidikanarsitektur tradisional kepada masyarakat.

/\da dua jalur pendidikan yang dapatditerapkan untuk pendidikan arsitektur kepadamasyara}(at,c ;~~ .jalur. fonnal. datt j~llJfnonfonnal. jaiuIJ pendidikait· fonnai yaitiIpendidikan yang dilakukan melalui jenjangsekolah, daTi sekolah dasar sampai perguruantinggi. Jalur pendidikan nonfonnal· merupakanbentuk pendidikan yang lebih luwes, padaumumnya untuk memenuJ,i kebutuhanyangmende~, seperti kursus-kursu~,.. seminar<tsaresehan dan pendidikari. infonnal dalamkeJuarga.. .

Pendidikan pada dasamya bertujuanWltuk mengubah sikap deD.gan earnmerangsang dan me~dorongmotivasi intrinsikdanektrinsik~ Dengan demikian, pendidikankaidah ·arsitektur tradisional 'bagi· m3syarakat·sebaiknyadilakukan seeara sinergis denganttlembangkitkan Illotivasi. intriJlsik danmotivasi ektrinsik niasyarakat. Untuk·

54

Page 5: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan

membangkitkan motivasi intrinsik dapatdiIakukan melalui pendidikan nonfonnal,seperti penanaman kesadaran norma tradisi,

namun fisikAdapun implikasi

pendidikahmemasukkan materi pelajaran arsitekturtradisional pada pendidikan dasar danpendidikan profesi arsitektur. Dalampendidikan dasar, pelajaran arsitekturtradisional <lapat dimasukkan dalam pelajaranlImn Pengetahuan Sosial. .Untuk disiplin ilmuarsitektur, teon arsitektur tradisionalsebaiknya dimunculkan sebagai mata kuliahteori arsitektur secara mandiri. Nama matakuIiah dapat dirumuskan lebih luas misalnyateori arsitektur, Indonesia. Teori arsitekturyang diberikan di jurusan arsitektur sampaisaat ini terdiri: arsitektur kalsik, arsitektur

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur TradisionaI

Februari 200 I ~ 'fh XX~ No, I

modern, arsitektur post modem., dan arsitekturperilaku. Oleh karena kiranya tidakjanggal bila ada juga arsitektur Indonesia.

terkandungkebangaan bangsa. Media paling strategistentu dimulai dari kalangan akademisi.,terutama profesi arsitek, menyusul kalanganbisnis property yang secara langslUlg palingbertanggung jawab paling bertanggung jawabterhadap image masyarakat selama ini. Untukkalangan masyarakat banyak, dilakukandengan pendekatan empiris melalu)penelitian-penelitian lapangan, untukmembantu menemukan titik temu caramembangun sadar budaya yang paling sesuai.Karya-karya arsitektur vemakuler(masyarakat awam) merupakan sumber teoTiarsitektur yang palig mendasar dan aktual.

55

Page 6: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakra\\'ala Pendidikan Februari 200 I, Th XX. No.1

: .f--';"~~__............,

~-7---......Jl;

.[f--'~.Till..' ~l' .flrj.--. -;-:--- ./ 1./ .~ L

:(\. .:. -1

. , ~ :]. i I1tt-----,-...4...I. . ! ,rn------i -;- . ! ,

11I I

I .

: .

; ; : :; , : f: : ;-

: I:~; •: ! : :; : ,

: :

'0 ~ ..• •

L-.~ ; .! ill 1~P~NAH* :OENAH All.: . !;' 1 '

f !J ;

I I

Gambar: 1Rumah Batak Simaluogun

(Sumber: Irawan Maryono, 1985:56)

Daerah Batak Simalungunberiklimtropis lembab, terletak di dataran tinggi·bethawa: ·sejuk..Untuk menghindari tanahlembab, rumah dibangun di atas tiang, dindingrumah berongga memungkinkan udarnmengalir lancar sehinggadapat mengurangipanas dalam mang. Atap runcing dapat

mengurangi .panas ruang dan berteritis untukmenghalangi sengat matahari siang. BahanBangunan dati alam seperti : ijuk, pelepah enu,kayu bulat, papan~ bambu danbatu.Pembangunan dilakukansecaragotong royongdipimpin tukang ahli. Strnktur utatnabangunan terdiri dari : bangunan rangka kayudan pondasi umpak batu.

Strategi Pendidikan UntukMeJestarikan Arsitektur Tradisional 50

Page 7: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan Februari 2001, Th XX, No. J

.... • • .4

_.....-.-_...... pendopo

•••••• G ••

peklwan

Nang umum (public space)pencapaian kompleks perumahan

ruang bersifat terbatas untuk umumhubungan langsung dengan tetangga

t-;-;··:-:-:·:-J..•.....•.•...

ruang dengan keleluuan pribadi(private space) untuk anggota kefuarga-tempat suciltabu danga" penggunaannyaterbatas (ruang meditasi/sembahyang)

Gambar.· 2Fungsi Ruang Rumah

(Sumber: Frick, 1997:89)

? Hadapan rumah bersumbu mistis utaraselatan, sumbu mistis dipercaya dapatmemberikan keselarnatan_ Komplek rumahdisesuaikan dengan tata jenjang pemilik dankekayaan. Hirarki ruang dengan .polaantropomor( ruang pendopo dan peringgitansepadan dengan kepala, dalem agung sepadandengan badan, gandok sepadan denganlengan, gadri-dapur dan pekiwan sepadan

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur TradisionaJ

dengan kaki. Ruang pendopo bersifat terbuk~dalem ~sifat semi tertutup dengan cahayaredup sebagai lambang ketenangan, bagiansentong tengah tertutup dengan sedikitcahaya. Suasananya gelap, dipergunakansebagai tempat suci untuk meditasi danpemujaan. Struktur rumah terdiri dari pondasi(kaki), tiang dan dinding (barlan) dan atap(kepala). Bahan bangunan dari a1am, kayu,bambu, ijuk, genting tanah.

57

Page 8: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan Februari 2001, Th XX, No.1

.~~--------,------_._ ..::..

n0 0 0 0 0 0

0 0

0

0

g

0

Gambar." 3Masjid Po~dok Ind~h ,JalaJrta,

(Sumber: Ismail SofYan, ,1999:2-5)

Bentuk masjid mencemllnkanbangunan. tropis, .dengan atap .runcin'g, teritisan

,lebar, dindmg terbuk~ tiang-tiang tampakmendominasi badan bangunan. Tipologisbentuk dasar .ruang geometris kubus agar

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur Tradisional

berkesan stabll dan teguh. Ragam bias denganpola· bintang segi delapan· bennotif Islam.Struktur betonbertulang" f3:Dgka',atap .9aj~,materialfinismng dari' bah8.tl'alam"deng8B'maksud agar umat lebih, dekat. dengan SangPencipta meIaIui alarn 'ciptaanNya.

58

Page 9: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan Februari 2001., Th XX NO.1

RU\Wi tvIODEREN

• - ••. _.':!'.••~.&.- _ ... __. __.--._--

i: II··.·.. · l

;1 ' ~. elL

UNSUR SINl<REllSME :POLA TATA RUANG TRAC'S'ONAlBENTUK FISU<. MOOUl Uf<URAN DAN~MOOEREN

RlIvWi POPUlER DESt\(SfNTESIS POLA TRADIStONAl DAN MOOEREN)

oo~ ~A.~~ N.o.tasi GImbar

K=Km Pondokan.A :::tv\1lnEntranct6 =Slde Entrance

Gambar.' 4Rumab Populer di Pedesaan

(Sumber: Summjo H, 1998:"J 46)

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur Tradisional 59

Page 10: Sumarjo H.~ Teknik Bangunan ITUNY

Cakrawala Pendidikan

Daftar Pustaka

Bachtir, Mattulada, dan Soebadio, H. (1987).Budaya dan manusia Indonesia.Yogyakarta: PT Hanindita.

Beyer Glenn, H. (1969). Housing and society.London: The MaclniHan Company.

Budhisantoso, S. (1989). Identitas hudayado/am karya arsitektur. Bandung:Alumni.

Dakung, Sugiarto. (1982). Arsitekturtradisional Daerah IstimewaYogyakarta. Yogyakarta: DepartemenPekerjaan Umum DIY

Davies, IVOT, K. (197 J). The management (~f'

learning. London: McGraw-Hill BookCompany.

Frick, Heinz. (1997). Pola strukturdan teknikbangunan di Indone.\'ia. Yogyakarta:Kanisius.

Maryono, Irawan, dkk. (1985). Pencerminan. nilai budaya dalam arsitektur

Indonesia. Jakarta: Djambatan.Rapoport, Amos. (1972). !Jevelopment,

culture change and supportive design.Milwauke:University ofWisconsin

RaPoPort, Amos. (969). Hc:use, form andculture. London: PrentIce-Hall INC.

Sofyan., Ismail. (1 m). Ma..~id rayapondokindah. Makalah SimposiutnIiltemasiona1 .EkspTe-si Islami dalamAt$tektur .·Nusantara, UniversitasMttham-trladiyah, Surabaya

Sukada, Budi. (1989). Memahami arsitekturIradisional dengan pendekatan

~ tipologi. Bandung: Alumni.Stitnarjo H. (1999). Transformasi arsitektur

tradisional rumah tinggal desapinggirank.Thesis Program PascaSarjana UGM.

Strategi Pendidikan Untuk Melestarikan Arsitektur Tradisional

Februari2001, ThXX, No.1

60