SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TAUGE DALAM RANSUM BENTUK PELLET TERHADAP PERFORMA DAN NILAI KOMERSIL KELINCI LOKAL JANTAN PERSILANGAN JIHAD MUKTI DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
27
Embed
SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TAUGE … · Usaha budidaya ternak ... Pemanfaatan limbah tauge secara maksimal merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai efisiensi usaha,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TAUGE DALAM
RANSUM BENTUK PELLET TERHADAP PERFORMA DAN NILAI
KOMERSIL KELINCI LOKAL JANTAN PERSILANGAN
JIHAD MUKTI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Substitusi Rumput
Gajah Dengan Limbah Tauge Dalam Ransum Bentuk Pellet Terhadap Performa
dan Nilai Komersil Kelinci Lokal Jantan Persilangan adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2013
Jihad Mukti
NIM D24080262
ABSTRAK
JIHAD MUKTI. Substitusi Rumput Gajah dengan Limbah Tauge dalam Ransum
Bentuk Pellet Terhadap Performa dan Nilai Komersil Kelinci Lokal Jantan
Persilangan. Dibimbing oleh DWI MARGI SUCI dan LIDY HERAWATI.
Alternatif pakan untuk mengurangi penggunaan ransum komersil adalah
limbah tauge. Penelitian ini bertujuan membandingkan performa kelinci jantan
lokal yang diberi pakan komplit berbentuk pellet dengan menggunakan limbah
tauge yang mensubstitusi penggunaan rumput gajah. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Ternak yang
digunakan 16 ekor kelinci lokal jantan berumur 2 bulan dengan bobot hidup rata
P3 = 15 % of sprouts waste + 85 % concentrate. Data were analyzed by analysis
of variance (ANOVA). The results showed that the use of waste to the extended
15 % of sprouts waste pellets could substitute the usage of elephant grass and
reduce the price of feed to give a good performance on the local male rabbits.
Daily weight gain of rabbits given pellet P2 and P3 is 18.954 to 19.785 g day-1
with a final body weight greater than P0 and P1. The highest pellet consumption
is the treatment of P2 and P1, the consumption of P3 pellet treatment is not too
high and shows the average final body weight better than others. It also could
decrease the cost.
Keywords: local male rabbits, pellets, Pennisetum purpureum, performance,
sprouts waste.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TAUGE DALAM
RANSUM BENTUK PELLET TERHADAP PERFORMA DAN NILAI
KOMERSIL KELINCI LOKAL JANTAN PERSILANGAN
JIHAD MUKTI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Substitusi Rumput Gajah dengan Limbah Tauge dalam Ransum
Bentuk Pellet terhadap Performa dan Nilai Komersil Kelinci
Jantan Lokal persilangan.
Nama : Jihad Mukti
NIM : D24080262
Disetujui oleh
Ir Dwi Margi Suci, MS
Pembimbing I
Ir Lidy Herawati, MS
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHKS M.Si
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
JuJu l Skripsi : Substitusi RUlnput Gajah dengan Limbah Tauge dalam R&nsum Bentuk Pellet terhadap Perfonna dan Nilai Komersil Kelinci Jantan Lokal persilangan.
Nama NIM
: Jihad Mukti : D24080262
Disetujui oleh
<dW~ If Dwl Margi Suei, MS. . Ir Lidy Herawati, MS
Pempimbing I Pembimbing II
-, 'n 4Tanggal Lulus: (2 3 D: . ~. .. J .. ;
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Substitusi Rumput Gajah Dengan Limbah Tauge Dalam Ransum Bentuk Pellet
Terhadap Performa dan Nilai Komersil Kelinci Lokal Jantan Persilangan. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Peternakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini berisi informasi tentang manfaat penggunaan limbah tauge pada
ransum komplit berbentuk pellet yang mensubtitusi rumput gajah untuk ternak
kelinci dalam memenuhi kebutuhan zat makanan untuk hidup pokok dan
produksinya. Potensi ketersediaan dan kandungan zat makanan yang dimiliki
limbah tauge diharapkan mampu memenuhi ketersediaan hijauan pakan di
Indonesia yang berfluktuasi secara kuantitas dan kualitas serta memaksimalkan
produktifitas ternak kelinci dalam memenuhi kebutuhan protein hewani.
Penulis memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Penulis berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan semua pihak yang membutuhkan serta dapat diaplikasikan dengan baik.
Bogor, Desember 2013
Jihad Mukti
NIM D24080262
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
PENDAHULUAN 1
METODE 2
Bahan 2
Kandang dan Peralatan 3
Lokasi dan Waktu 3
Prosedur Percobaan 3
Peubah Yang Diamati 5
Rancangan Percobaan 6
Analisis Data 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Kondisi Umum 6
Konsumsi Bahan Kering 7
Persentasi Konsumsi Bahan Kering 8
Pertambahan Bobot Badan 8
Efisiensi Pakan 9
Nilai Ekonomi 9
KESIMPULAN DAN SARAN 11
Kesimpulan 11
Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 11
RIWAYAT HIDUP 13
UCAPAN TERIMA KASIH 13
LAMPIRAN 14
DAFTAR TABEL
1. Kandungan nutrient rumput gajah dan limbah tauge 2
2. Komposisi penggunaan bahan pada pellet perlakuan 4
3. Kandungan nutrient pellet perlakuan 5
4. Rataan temperatur dan kelembaban relatif kandang 6
5. Rataan konsumsi bahan kering dan persentasi konsumsi bahan
kering
7
6. Rataaan pertambahan bobot badan 8
7. Efisiensi pakan 9
8. Perhitungan nilai ekonomi 10
DAFTAR GAMBAR
1. Kelinci penelitian 2
2. Limbah tauge 3
3. Rumput gajah 3
4. Kandang penelitian 3
5. Pakan penelitian 5
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil sidik ragam peubah penelitian menggunakan software ibm spss
statistics 20. 14
2. Uji jarak duncan konsumsi bahan kering (ge-1
h-1
) 14
3. Uji jarak duncan kebutuhan konsumsi bahan kering (%) 14
4. Uji jarak duncan pertambahan bobot badan harian (ge-1
) 15
5. Uji jarak duncan efisiensi 15
PENDAHULUAN
Kesadaran masyarakat akan kebutuhan protein hewani semakin meningkat
akan tersedianya sumber protein hewani. Kelinci merupakan salah satu ternak
penghasil daging yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani dan mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai
penghasil daging. Kelinci cepat berkembang biak, memiliki laju pertumbuhan
tinggi, serta mudah dalam pemenuhan kebutuhan pakan. Usaha budidaya ternak
kelinci sebagai penghasil daging lebih menguntungkan karena kelinci merupakan
ternak prolific yang dapat beranak 6 kali dalam setahun dengan rata rata jumlah
anak 6 ekor perkelahiran (Sudaryanto 2007). Kualitas daging kelinci juga
mengandung protein tinggi yaitu 21 g 100g-1
dan rendah kolesterol yaitu
164 mg 100g-1
(Lebas et al. 1997).
Ketersediaan bahan baku pakan yang terjamin nilai nutrisinya dengan harga
yang lebih ekonomis merupakan salah satu penunjang usaha produksi ternak
kelinci. Kelinci merupakan hewan pseudo-ruminant sehingga kelinci juga mampu
mengkonsumsi hijauan, limbah sayuran dan hasil produk pakan yang mudah
tersedia atau murah. Pellet komersil untuk kelinci yang ada di pasaran relatif
mahal sehingga diperlukan alternatif untuk mencari pakan yang tersedia
kontinYu, murah, mudah didapat, memliki nilai gizi yang cukup, mudah dicerna
serta tidak mengganggu kesehatan ternak. Salah satu alternatif pakan untuk
menurunkan harga pellet adalah limbah tauge. Pemanfaatan limbah sebagai pakan
ternak juga merupakan salah satu cara pemecahan masalah dalam mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah industri.
Limbah tauge adalah sisa produksi tauge yang terdiri dari kulit kacang hijau
dan pecahan-pecahan tauge yang dibawa dalam cucian akhir pembuatan tauge
segar yang tidak mempunyai nilai ekonomi dan dapat mencemari lingkungan
(Agustina 2002). Total produksi tauge daerah Bogor sekitar 6,5 ton/hari dan
berpeluang menghasilkan limbah tauge sebesar 1,5 ton hari-1
(Rahayu et al. 2010).
Limbah tauge juga memiliki nilai nutrisi yang cukup baik, yaitu kandungan air
63.35%, abu 7.35%, lemak 1.17%, protein 13.62% dan serat kasar 49.44%. Serat
dalam pakan kelinci merupakan komponen penting karena kelinci merupakan
pseudoruminant yang fisiologi pencernaannya beradaptasi tinggi terhadap
konsumsi dinding sel tanaman (Maertens 2007). Serat berpengaruh pada laju
pengosongan saluran pencernaan dan menjadi komponen utama dalam
pengembangan mikroba (Chao and Li 2008). Level serat yang digunakan pada
pakan kelinci pertumbuhan yaitu sebesar 12.2%-24.4% (Gidenne et al. 2010).
Serat kasar erat hubungannya dengan kemampuan ternak untuk menghasilkan
sumber energi. Serat memiliki hubungan positif dengan tingkat konsumsi.
Kenaikan tingkat serat akan menurunkan tingkat kecernaan, ternak akan
mengkonsumsi lebih banyak pakan agar dapat memenuhi kebutuhan energi
(Van Soest 1994).
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa kelinci jantan
lokal yang diberi pakan komplit berbentuk pellet dengan menggunakan limbah
tauge yang mensubstitusi rumput gajah sebagai sumber hijauan. Informasi yang
dibutuhkan untuk pengkajian adalah level penggunaan limbah tauge yang efisien
untuk performa kelinci lokal jantan persilangan dan dapat menggantikan sebagai
sumber hijauan.
2
Melihat kandungan gizinya yang tinggi sangat memungkinkan limbah tauge
digunakan sebagai pakan tambahan untuk mengurangi penggunaan pakan
komersil pada kelinci. Pemanfaatan limbah tauge secara maksimal merupakan
langkah strategis dalam upaya mencapai efisiensi usaha, terlebih limbah tauge
bukan merupakan kebutuhan langsung bagi manusia. Penggunaan limbah tauge
dapat menggantikan rumput, selain itu dapat memberikan performa yang baik dan
dapat menurunkan harga pakan.
METODE
Bahan
Ternak yang digunakan adalah kelinci jantan lokal persilangan, sebanyak
16 ekor umur 2 bulan dengan bobot hidup rata rata 879.375 + 60.874 g ekor-1
.
Ternak kelinci dikandangkan pada kandang individu dengan 1 minggu masa
adaptasi dan 5 minggu masa pemeliharaan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan pellet antara lain rumput gajah,
limbah tauge dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan terdiri dari jagung,