Studio Studio Perencanaan Perencanaan Wilayah Wilayah perencanaan wilayah dan kota fakultas teknik universitas brawijaya r d p p REGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY perencanaan wilayah dan kota fakultas teknik universitas brawijaya Perencanaan Perencanaan Wilayah Wilayah Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, lic.rer.reg r d p p REGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
PerencanaanPerencanaan WilayahWilayahDr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, lic.rer.reg
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
Ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, dalam hal
• Perubahan kondisi lingk strategistertentu yg berkaitan dg bencanaalam skala besar & atau
• Perubahan batas teritorial negaradan/ Provinsi & Kabupaten
Jangka Waktu 20 tahun Ps.26 ayat (4)
Ps.26 ayat (5.6)
jangkawaktu
• RTRWN & RTRWP• Pedoman Bid Penataan Ruang
• RPJPD
Ps. 25
diacuPs.25 ayat (1)
Ps.25 ayat (2)Perkemb permasalahan Provinsi sertahasil pengkajian implikasi penataanruang KabupatenUpaya pemerataan pemb & pertumbuhan ekonomi KabupatenKeselarasan aspirasi pemb Kabupaten & pemb kabupaten/ kotaDaya dukung & daya tampunglingkungan hidupRPJPDRTRWK yang berbatasanRTR kawasan strategis Kabupaten
TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI penataan ruang wilayah KabupatenRENCANA STRUKTUR RUANG wilayahKabupaten yg meliputi:
• Sistem perkotaan Kabupaten• Sistem jaringan prasarana wilayah
KabupatenRENCANA POLA ruang wilayahKabupaten yg meliputi:
• Kawasan lindung kabupaten• Kawasan budi daya yg memiliki nilai
strategis KabupatenPenetapan KAWASAN STRATEGIS KabupatenArahan pemanfaatan ruang yg berisiINDIKASI PROGRAM UTAMA jangkamenengah lima tahunanArahan PENGENDALIAN PEMANFAATAN ruang wilayah Kab
Penyusunan RPJPDPenyusunan RPJPMDPemanfaatan ruang & pengendalianpemanfaatan dalam wilayah KabupatenMewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan perkembangan antarwilayah kabupaten/kota, sertakeserasian antarsektorPenetapan lokasi & fungsi ruang utkinvestasiPenataan ruang kaw strategisKabupaten
Muatan RTRW Kabupaten(UU no 26/tahun 2007)
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
2929
Muatan Rencana AgropolitanA. SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
Sub Sistem Agro InputSub Sistem Agro Proses (On Farm)Sub Sistem Agro Proses 2 (Off Farm)Sub Sistem Agro OutputSub Sistem PenunjangSub Sistem Pemasarana
B. RENCANA SPASIAL AGROPOLITAN membagi wilayah-wilayah ygberhubungan secara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
STRUKTUR RUANG AGROPILITANagropolitan centre yaitu pusat pengumpul, pengolahan dan pemasaran, agropolitan district yaitu kawasan pusat pertumbuhan, agropolitan linkage yaitu jaringan prasarana penghubung yang menghubungkan kawasan satu dengan lainnya
ZONASI AGROPOLITANhinterland atau satuan kawasan pertanian
Kawasan lahan pertanian, Kawasan perkebunan dll
30303030
PASA
RPA
SAR
Sub SistemAGROINPUT
(Agribisnis Hulu
Sub Sub SistemSistemAGROINPUT AGROINPUT
((AgribisnisAgribisnis HuluHulu
Sub SistemAGROPROSES 1
(Usaha Tani –On Farm)
Sub Sub SistemSistemAGROPROSES 1 AGROPROSES 1
((UsahaUsaha TaniTani ––On Farm)On Farm)
Sub SistemAGROPROSES 2 (Agribisnis Hilir –
Off Farm)
Sub Sub SistemSistemAGROPROSES 2 AGROPROSES 2 ((AgribisnisAgribisnis HilirHilir ––
Off Farm)Off Farm)
Sub Sub SistemSistem PEMASARANPEMASARAN-- AksesibilitasAksesibilitas-- SaranaSarana PemasaranPemasaran-- InformasiInformasi PasarPasar
Bahan Baku PertanianTeknologiPertanianSD EnergiPertanian
Sumber DayaManusiaLahan
Pertanian
Finansial
Sumber DayaManusia
Rg & SaranaProduksi
Modal Produksi
Sub SistemAGROOUTPUT
Sub Sub SistemSistemAGROOUTPUTAGROOUTPUT
Produk
Limbah Padat
Limbah Cair
Sub Sub SistemSistem PENUNJANGPENUNJANG-- PenelitianPenelitian-- PendampinganPendampingan-- PendidikanPendidikan & & PelatihanPelatihan
Muatan Rencana Sistem Kawasan Agropolitan
SISTEM PERTANIAN
3131
Linkage System Linkage System KomoditasKomoditas KopiKopi
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
RencanaPengembanganMINAPOLITAN
RencanaPengembanganMINAPOLITANStudioStudio
PerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
4242
Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah Inti (Undang-Undang 27 tahun 2007)
12 mil laut Kecamatan Pesisir
4343
Penggunaan Lahan
Pertanian : 26.596,99 Ha
Perikanan : 15.630,37 Ha
Permukiman : 17.639,55 Ha
Wilayah Pendukung
4444
3. Muatan Rencana Minapolitan
A. SISTEM MINAPOLITAN terdiri:Sub Sistem Agro Input, Proses, Output, Penunjang dan Pemasaran
B. RENCANA SPASIAL MINAPOLITAN membagi wilayah-wilayah yg berhubungansecara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
STRUKTUR RUANG MINAPOLITANSistem Pusat
Pusat perdagangan dan transportasi perikanan (aquacultural trade/ transport center).Penyedia jasa pendukung perikanan (aquacultural support services).Pasar konsumen produk non-perikanan (non aquacultural consumers market). Pusat industri perikanan (aqua-based industry). Penyedia pekerjaan non perikanan (non-aquacultural employment).
Sistem Jaringanjaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air, dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi).
ZONASI MINAPOLITANKawasan produksi perikanan (aquacultural production).Kawasan Intensifikasi perikanan (aquacultural intensification).Kawasan pendapatan perdesaan dan permintaan untuk barang-barang dan jasa non perikanan (rural income and demand for non-aquacultural goods and services).Kawasan Produksi ikan siap jual dan diversifikasi perikanan (cash fish production and aquacultural diversification).
4545
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
Minapolis/Kota Perikanan(Desa/Kec)
SUB KAWASAN PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
LOKASI PRODUKSI
Minapolis/Kota Perikanan(Desa/Kec)
SUB KAWASAN PRODUKSI
Kota Kabupaten(PasarLokal)
KawasanIndustriPerikanan
Kota Provinsi/Metro /Besar(Pasar Induk)
Bandara / Pelabuhan(Eksport / AntarPulau)
KAWASAN MINAPOLITAN
KAWASAN PENDUKUNG
3B. Muatan Rencana Spasial KawasanMinapolitan
4646
UNIT2 USAHA
BUDIDAYA
UNIT2 USAHA
OLAHAN X4
X6X7X9
X8
X
X
X X
UNIT 2 USAHA
TANGKAP
X1X2
X3
produkproduk
X5
Faktor Faktor eksternaleksternal
PASAR
SENTRA PRODUKSI 2SENTRA PRODUKSI 3
X: Unit Usaha Turunan
X
LUAR NEGERI
DALAM NEGERI
Muatan Kawasan Minapolitan(UU no 27 th 2007)
4747
Kawasan Pelabuhan
Kawasan Wisata Bahari
Rencana Zonasi WilayahNasional
RZWP3K PROVINSI
RZWP3K KOTA RZWP3K KABUPATEN
Renc.Zonasi Rinci Lintas WilRZR Kaw Strategis Nas. Tertentu
RZR Propinsi
RZR KOTARZR KAW STRATEGIS KOTA
RZR KABUPATENRZR KAW STRATEGIS KAB
Masterplan Minapolitan
Kedudukan Masterplan Minapolitan
RZR KAW STRATEGIS PROV
4848
Dasar Pengembangan Minapolitan
PHENOMENON OF DISPARITYKesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan sertakemiskinan di perdesaan telah mendorong upaya-upayapembangungan di kawasan perdesaan. Justru berakibat sebaliknya yaitu tersedotnya potensi perdesaan keperkotaan baik dari sisi sumber daya manusia, alam, bahkan modal (Douglas, 1986). Pembangunan perdesaan harus dicari solusinya untuk mengurangiurban bias. Pengembangan kawasan Minapolitan dapat dijadikanalternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpamelupakan kawasan perkotaan.
REVOLUSI BIRUAdalah perubahan mendasar cara berpikir dari daratan ke maritim dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk peningkatan produksi kelautan dan perikanan melalui program minapolitan yang intensive, efisien dan terintegrasi guna peningkatan pendapatanrakyat yang adil, merata dan pantas
4949
Dasar Pengembangan Minapolitan
Melalui pengembangan MINAPOLITAN, diharapkan terjadi interaksiyang kuat antara pusat kawasan “MINAPOLITAN” dengan wilayahproduksi perikanan dalam sistem kawasan “MINAPOLITAN”Melalui pendekatan ini, produk perikanan dari kawasan produksi akandiolah terlebih dahulu di pusat kawasan minapolitan sebelum di jual(ekspor) ke pasar yang lebih luas sehingga nilai tambah tetap berada dikawasan minapolitan.
5050
Pengertian Minapolitan
1. PEDOMAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA (Minapolitan) tahun 2010
merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian (perikanan) dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis.
5151
Pengertian Minapolitan
2. PENGERTIAN berdasarkanKEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Merupakan kawasan dimana“core activities” nya adalahkegiatan perikanan baiktangkap maupun budidaya.Bagian dari pusatpertumbuhan/pengembanganwilayahSimpul kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan “value added”; “kesempatan kerja”; dan “pendapatan”Memiliki keterkaitan mata rantaiekonomi – backwards and forwards economic linkagesSebagai basis dalammengembangkan sarana & prasarana
5252
Tujuan Studi Minapolitan
Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan;Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitifberdasarkan kompetensi produk unggulan di setiap daerah;Memberdayakan usaha kecil, menengah dan koperasi, agar mampu bekerjasama secara efektif, efisien dan berdaya saing;Mempercepat pembangunan ekonomi daerah dengan memberdayakan para pelaku sesuai dengan semangat otonomi daerah;Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat daerah (khususnya pembudidaya ikan) dengan kepastian dan kejelasan hak dan kewajiban semua pihak;Memaksimalkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau seluruh kegiatan pembangunan di daerah
5353
Konsep Minapolitan
PEMAHAMAN DASAR KONSEP MINAPOLITANKaitannya Dengan Growth Pole / Growth CentreAgropolitan Vs Minapolitan
SALAH SATU DASAR PENGEMBANGAN WILAYAH/ KAWASAN/ WILAYAH
Effisiensi Dan Optimalisasi Pemanfaatan SumberdayaStrengthening Regional Economic StructureKeterkaitan Antar Kawasan/WilayahBasis Dalam Infrastructure Preparation
5454
Keterkaitan Kegiatan Ekonomi dlm UpayaPengembangan Minapolitan
5555
KAWASAN PRODUKSIPERIKANAN BUDIDAYAPATIN; BUDIDAYA RUMPUT LAUT
SALURAN JLN PRODUKSI
JALAN PENGHUBUNG UTAMA
KAWASAN PENGOLAHAN & PEMASARAN
PASAR (3 UNIT)
PACKING HOUSE (2 UNIT)
KETERKAITANANTAR KAWASAN
5656
Persawahan
Hutan GalamRawa Dalam
Tanah Tinggi
Areal KolamPemukiman
Keterangan :
Zona PengembanganKolam dan KawasanTerpadu
Zona PengembanganMina-padi
Zona Konservasi
Zona Konservasi
Pengasapalan Jalan Poros(7,6 Km)
PengaspalanJalan Pemukiman(1,8 Km)
PUSAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
Master Plan Pemanfaatan Ruang Dan Pengembangan KawasanMinapolitan - Bagian RTRWKabupaten
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
6969
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN ………..
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, INDIKASI PROGRAM
1. Industri Pariwisata2. Destinasi Pariwisata3. Pemasaran4. Kelembagaan Pariwisata
VISI ‐MISI
TUJUAN ‐ SASARAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
4 PILAR PEMB. KEPARIWISATAAN DAERAH
PEMASARANPARIWISATA
INDUSTRIPARIWISATA
KELEMBAGAANKEPARIWISATAAN
DESTINASIPARIWISATA
UU No. 10 Tahun 2009 tentang KepariwisataanPP No. 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNASPerda tentang RPJPDPerda tentang RPJMDPerda tentang RTRW Kabupaten .......Perda No. 16 Tahun 2011 tentang Rencana Zonasiwilayah +pulau2 kecil
Rencana Pengembnagan Fasilitas penunjang wisata yang meliputi: akomodasi, rumah makan, retail, toko
cinderamata,, biro perjalanan, pusat informasi wisata, dan sebagainya
Rencana Pengembangan Komunitas dan institusi masyarakat sebagai
unsur pemangku kepentingan dalam mendukung pengembangan
kepariwisataan, baik sebagai pelaku dan penerima manfaat
pengembangan (masyarakat sebagai HOST)
Rekomendasi pengembanganfasilitas pendukung yang
digunakan oleh wisatawan, seperti bank, telekomunikasi,
pos, rumah sakit, dansebagainya.
Rencana pengembangan sistem transportasi meliputi rute atau jalur
transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan moda
transportasiRencana Pengembangan
Potensi alam, budaya, buatan/ artificial, event dan
sebagainya
7272
STRUKTUR PERWILAYAHAN DESTINASI PARIWISATA • Daya Tarik Wisata• Jejaring dan Hubungan antar Daya Tarik Wisata
STRUKTUR PERWILAYAHAN
DESTINASI PARIWISATA
(skala wilayah)
DAYA TARIK WISATA
DESTINASI PARIWISATA
(skala kawasan)KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata(UUno 10/2009)
7373
.
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata(UUno 10/2009)
TINGKAT KONSEP ILUSTRASI CONTOH TEMA
I
DESTINASI PARIWISATA (SKALA WILAYAH) = Keterpaduan sistemikdari destinasi –destinasi pariwisatayang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang salingbersinergi membentuk daya tarikkolektif dan daya saing kepariwisataanyang lebih kuat
DestinasiProbolinggo dskt MULTI TEMA
II DESTINASI PARIWISATA (SKALA KAWASAN) = kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan (UU no. 10/ 2009)
Kawasan GunungBromo dskt
Kawasan PantaiBentar Indah dskt
TEMA PEFUNUNGAN
TEMA BAHARI
III DAYA TARIK WISATAKomponen destinasi pariwisata yang berupa sumber daya wisata alam, budaya atau khusus dalam bentukobjek tunggal atau kawasan yang memiliki daya tarik kepariwisataan danmenjadi penggerak motivasikunjungan wisatawan
Gunung BromoLautan PasirPadang SavanaAir TerjunMadakaripuraPantai Bentar IndahPulau Gili Ketapang
7474
Some Thing To DO
Some Thing To DO
Some Thing To BUY
Some Thing To BUY
Some Thing To SEE
Some Thing To SEE
Some Thing To
REMEMBER
Some Thing To
REMEMBER
Obyek
Aktivitas
Souvenir, Cindera Mata, Oleh-oleh
Pengalaman, Kenangan, Sejarah
ANALISIS DEMAND (PERMINTAAN/PASAR PARIWISATA
StudioStudioPerencanaanPerencanaan WilayahWilayah
perencanaan wilayah dan kotafakultas teknik
universitas brawijaya
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
r d p pREGIONAL DEVELOPMENT & PUBLIC POLICY LABORATORY
7676
PP No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
Klasifikasi Kawasan Peruntukan IndustriPerda No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 - 2031
Kawasan tempat pemusatan industri yang dilengkapi dengan sarana penunjang
Lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan industri dengan terdapat industri propulsif
Kelompok industri rumah tangga yang memiliki kesamaan produk atau produk yang saling melengkapi
Definisi Kawasan Industri
7777
Issue Penataan Industri
Masing rendahnya Indeks DayaSaing Indonesia di antara Negara ASEAN (dibandingkan denganpotensi yang dimiliki)
7878
Issue Penataan IndustriINFRASTRUKTUR belum OPTIMAL
7979
Issue Penataan Industri
Resistensi Sosial
8080
LEGALITAS
Issue Penataan Industri
8181
Issue Penataan Industri
PENCEMARAN LINGKUNGAN
8282
Issue Penataan Industri
INDUSTRI TERISOLASI
8383
Tipologi Masalah Penataan Industri
Loka
l-Reg
iona
l(M
ikro
)N
asio
nal-G
loba
l(m
akro
)
Fisik-SpasialKelembagaan-Manajerial-Sosial
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-strukturtdkoptimal
Lega-litas
Industriter-isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensiSosial
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-strukturtdkoptimal
Lega-litas
Industriter-isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensiSosial
8484
Linkage System Industri Logam TA
8585
Konsep Pengembangan
Integrated Green
IndustriBesar
IndustriKecil-Menengah
Eco Industrial Park
Model Pengemb Klaster
8686
Eco Industrial Estate
Suatu Komunitas Industri dan Usaha Pelayanan yang berlokasiberdekatan pada suatu lahan bersamaSetiap anggota (industri) berusaha meningkatkan kinerja Sosial, Ekonomi dan Lingkungan melalui KOLABORASI dalam mengelolasumber daya, masalah lingkungan dan sosial
8787
Eco-Industrial Park
Concentrated industrial
and business activity within a defined
planning boundary
with organized
infrastructure
A labellingscheme (PALME)
developed in France to
recognize an organized
set of enhanced
environmental practices
and amenities
in industrial parks and
zones
Clusters of manufacturers
of environmental
products, providers of
environmental services
and developers
of environmental technologies
Clusters of industries co-located
such that the by-products
of one become the
inputs or materials for
other businesses or
industries to minimize waste and
dissipation of resources
Clusters of companies
taking account of ecological limits, using
resource-efficient
infrastructure, buildings and
processes, networking
purchases and a balance of producers,
scavengers & decomposers
Standard Industrial
ParkEco-Labeled
Industrial ParkEnvironmental
Industrial Park
Environmentally Balanced Indus-
trial Clusters (Industrial Symbiosis)
Eco-Efficient Park
Clusters of companies working to
reduce resource intensity, control
pollution and minimize collective
waste outputs
Perkembangan Manajemen KawasanIndustri berbasis Lingkungan
8888
Kriteria Kawasan dan Industriyang Berkelanjutan
SistemPusat
SistemProses
SistemManaje-
menSistemJaringan
PolaRuang
SistemSarPras
SistemR&D
INTEGRASI Mixed LanduseKeterhubungan Sharing
GREEN
Simbiosis Sharing Sharing
Greening Ecological Design
• Greening Eco Design
• Passive Solar Design
Green Product
StruKtur RuangSISTEM WILAYAH SISTEM INDUSTRI
8989
Kriteria Integrasi
Simbiosis Proses IndustriLimbah suatu Industri = Bahan Baku bagi Industri Lain
Limbah Bahan Baku
9090
ASPEK yg dapat di Integrasi kan
Bahan BakuEnergiAirPengolahan LimbahInformasiFungsi RegulasiSistem TransportasiPemasarandll
9191
PertukaranLimbah
Pemanfaat-an Bersama
SARANA PRASARAN INDUSTRI
ManajemenBersama dlmPemanfaatanFASILITAS
KAW INDUSTRI
Efektivitas Instrumen Kebijakan bagi PerencanaanTata Ruang dan Manajemen Lingkungan