| 1 warta jemaat No. 15 Tahun ke – 34 14 April 2019 Alamat Rekening Gereja Pengerja Visi Misi Tema Pelayanan 2019-2020 : : : : : : Komp. Pakuwon Blok C /5 & 8, Jelambar Jakarta Barat, 11460 Telp. 5677350, email: [email protected]BCA Cabang Jelambar No. 4884-888-788 a/n GKI Komplek Pakuwon Pdt. Yerusa Maria Agustini Telp. (021) 22956638, Hp. 085217747827, 081381235208 Menjadi Rekan Sekerja Allah dalam Mewujudnyatakan Kasih dan Damai Sejahtera Allah melalui Pelayanan yang Sinergis Meningkatkan kualitas dan kuantitas umat Menjadi Gereja yang Tulus dan Giat Melayani RENUNGAN: SUARAKAN DAMAI Yesus memasuki kota Yerusalem menunggang keledai. Bukan kuda! Keledai adalah tunggangan yang lazim digunakan orang pada situasi damai. Selain unta, keledai biasa dipakai sebagai hewan tunggangan untuk mengangkut orang dan barang. Sedangkan kuda lazimnya dipakai untuk berperang. Meski menaiki keledai, tindakan-Nya memasuki Yerusalem tidaklah menghilangkan kesan bahwa Dia-lah Mesias sebagai pemenuhan nubuat Zakharia 9:9, orang Yahudi pasti dengan cepat akan mengerti gerakan teatrikal ini. Meski demikian, berbeda dari penulis Injil lainnya, Lukas tidak mencatat adanya orang-orang yang mengangkat daun-daun palem sambil menyerukan pujian. Lukas hanya mengisahkan bahwa para murid atau pengikut-Nya yang menghamparkan baju dan menyerukan pujian yang nyaring sehingga mengusik telinga orang Farisi. Mereka memuji Allah karena segala mukzijat yang telah mereka lihat. Pujian para murid itu berasal dari Mazmur 118. Mazmur tersebut memang dimaksudkan untuk peristiwa penyambutan seorang raja yang masuk ke kotanya. Yesus bukanlah raja biasa, Ia bukan raja politik. Oleh karena itu Lukas dengan sengaja tidak menyertakan khalayak ramai yang mengelu-elukan Yesus, cukup para pengikut-Nya saja. Bagi Lukas peristiwa ini bukan people power, bukan aksi demonstrasi politik yang menentang kekuasaan Romawi dan bermaksud menggulingkannya. Bukan seperti gerakan Yudas Makabeus! Melainkan sebuah seruan pujian terhadap Sang Mesias yang telah berkarya melakukan segala kehendak Allah; menghadirkan damai sejahtera. Yesus datang sebagai Raja Damai, pembawa keselamatan yang dari Allah, sebagai Mesias yang datang demi nama TUHAN (Mazmur 118:26). Jelaslah sorak-sorai penyambutan Sang Mesias itu adalah sorak-sorai menyuarakan damai, bukan demo menantang perang! Namun, tetap saja suasana itu ditanggapi negatif oleh beberapa orang Farisi yang turut dalam rombongan Yesus itu. Mereka meminta supaya Yesus menghentikan sorak-sorai itu. Namun, Yesus membiarkan dan seolah mendukung, jawab-Nya, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka diam, maka batu ini akan berteriak.” (Lukas 19:40). Kisah Yesus memasuki Yerusalem versi Lukas memperlihatkan kepada kita seakan-akan ada garis demarkasi yang memisahkan antara para murid atau pengikut Yesus yang telah menyaksikan pengajaran dan mukjizat yang dilakukan-Nya dengan penduduk kota Yerusalem pada umumnya. Melalui gerak teatrikal yang tidak biasa, yakni dengan menunggang keledai (selama ini Yesus berkeliling dari kampung ke kampung memberitakan Injil, mengajar, dan melakukan banyak mukjizat hanya dengan berjalan kaki. Sesekali naik perahu, namun belum pernah menggunakan hewan tunggangan) Ia ingin menyatakan diri-Nya sebagai Mesias Raja Damai! Tampaknya Ia sama sekali tidak tergoda untuk menjadikan diri-Nya sebagai Mesias penakluk yang hendak menggulingkan Kaisar Romawi. Oleh karena itu sudah selayaknyalah setiap murid Kristus selalu membawa pesan damai. Gereja harus mempersiapkan umatnya bukan sebagai penakluk, melainkan sebagai orang-orang yang siap diutus membawa damai. Gereja mestinya menjadi "kawah candradimuka", tempat menggembleng warganya agar mampu menghadirkan – bukan keledai – orang-orang yang tidak saja dapat membawa simbol-simbol perdamaian, tetapi juga berani menyuarakan dan menjadi alat damai sejahtera di bumi ini. Melalui pelbagai pembinaan dan corak ibadah, gereja terpanggil untuk menyiapkan anggota-anggotanya berkiprah membumikan damai sejahtera dalam pelbagai bidang kehidupan. Gereja tidak boleh sibuk dengan dirinya sendiri. Gereja tidak boleh menciptakan rasa aman dan nyaman sendiri. Gereja harus gelisah, sama seperti Yesus gelisah ketika memandang ketidak-benaran, ketidak-adilan dan kedzoliman yang terjadi di mana-mana. Gereja harus rela memberi orang-orangnya yang terbaik – seperti pemilik keledai itu memberikan dan merelakan miliknya yang terbaik – untuk karya pendamaian di muka bumi ini. Gereja tidak boleh kecewa dan meratapi diri apabila mungkin suatu saat dirinya tidak diingat lagi.
15
Embed
SUARAKAN DAMAI - gkipakuwon.org fileAllah, sebagai Mesias yang datang demi nama TUHAN (Mazmur 118:26). Jelaslah sorak-sorai penyambutan Sang Mesias itu adalah sorak-sorai menyuarakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
| 1 warta jemaat
No. 15 Tahun ke – 34 14 April 2019
Alamat
Rekening Gereja
Pengerja
Visi
Misi
Tema Pelayanan 2019-2020
:
:
:
:
:
:
Komp. Pakuwon Blok C /5 & 8, Jelambar Jakarta Barat, 11460 Telp. 5677350, email: [email protected]
BCA Cabang Jelambar No. 4884-888-788 a/n GKI Komplek Pakuwon Pdt. Yerusa Maria Agustini Telp. (021) 22956638, Hp. 085217747827, 081381235208 Menjadi Rekan Sekerja Allah dalam Mewujudnyatakan Kasih dan Damai Sejahtera Allah melalui Pelayanan yang Sinergis Meningkatkan kualitas dan kuantitas umat Menjadi Gereja yang Tulus dan Giat Melayani
RENUNGAN:
SUARAKAN DAMAI
Yesus memasuki kota Yerusalem menunggang keledai. Bukan kuda! Keledai adalah tunggangan yang lazim digunakan orang pada situasi damai. Selain unta, keledai biasa dipakai sebagai hewan tunggangan untuk mengangkut orang dan barang. Sedangkan kuda lazimnya dipakai untuk berperang. Meski menaiki keledai, tindakan-Nya memasuki Yerusalem tidaklah menghilangkan kesan bahwa Dia-lah Mesias sebagai pemenuhan nubuat Zakharia 9:9, orang Yahudi pasti dengan cepat akan mengerti gerakan teatrikal ini. Meski demikian, berbeda dari penulis Injil lainnya, Lukas tidak mencatat adanya orang-orang yang mengangkat daun-daun palem sambil menyerukan pujian. Lukas hanya mengisahkan bahwa para murid atau pengikut-Nya yang menghamparkan baju dan menyerukan pujian yang nyaring sehingga mengusik telinga orang Farisi. Mereka memuji Allah karena segala mukzijat yang telah mereka lihat. Pujian para murid itu berasal dari Mazmur 118. Mazmur tersebut memang dimaksudkan untuk peristiwa penyambutan seorang raja yang masuk ke kotanya.
Yesus bukanlah raja biasa, Ia bukan raja politik. Oleh karena itu Lukas dengan sengaja tidak menyertakan khalayak ramai yang mengelu-elukan Yesus, cukup para pengikut-Nya saja. Bagi Lukas peristiwa ini bukan people power, bukan aksi demonstrasi politik yang menentang kekuasaan Romawi dan bermaksud menggulingkannya. Bukan seperti gerakan Yudas Makabeus! Melainkan sebuah seruan pujian terhadap Sang Mesias yang telah berkarya melakukan segala kehendak Allah; menghadirkan damai sejahtera. Yesus datang sebagai Raja Damai, pembawa keselamatan yang dari Allah, sebagai Mesias yang datang demi nama TUHAN (Mazmur 118:26). Jelaslah sorak-sorai penyambutan Sang Mesias itu adalah sorak-sorai menyuarakan damai, bukan demo menantang perang! Namun, tetap saja suasana itu ditanggapi negatif oleh beberapa orang Farisi yang turut dalam rombongan Yesus itu. Mereka meminta supaya Yesus menghentikan sorak-sorai itu. Namun, Yesus membiarkan dan seolah mendukung, jawab-Nya, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka diam, maka batu ini akan berteriak.” (Lukas 19:40). Kisah Yesus memasuki Yerusalem versi Lukas memperlihatkan kepada kita seakan-akan ada garis demarkasi yang memisahkan antara para murid atau pengikut Yesus yang telah menyaksikan pengajaran dan mukjizat yang dilakukan-Nya dengan penduduk kota Yerusalem pada umumnya. Melalui gerak teatrikal yang tidak biasa, yakni dengan menunggang keledai (selama ini Yesus berkeliling dari kampung ke kampung memberitakan Injil, mengajar, dan melakukan banyak mukjizat hanya dengan berjalan kaki. Sesekali naik perahu, namun belum pernah menggunakan hewan tunggangan) Ia ingin menyatakan diri-Nya sebagai Mesias Raja Damai! Tampaknya Ia sama sekali tidak tergoda untuk menjadikan diri-Nya sebagai Mesias penakluk yang hendak menggulingkan Kaisar Romawi. Oleh karena itu sudah selayaknyalah setiap murid Kristus selalu membawa pesan damai. Gereja harus mempersiapkan umatnya bukan sebagai penakluk, melainkan sebagai orang-orang yang siap diutus membawa damai. Gereja mestinya menjadi "kawah candradimuka", tempat menggembleng warganya agar mampu menghadirkan – bukan keledai – orang-orang yang tidak saja dapat membawa simbol-simbol perdamaian, tetapi juga berani menyuarakan dan menjadi alat damai sejahtera di bumi ini. Melalui pelbagai pembinaan dan corak ibadah, gereja terpanggil untuk menyiapkan anggota-anggotanya berkiprah membumikan damai sejahtera dalam pelbagai bidang kehidupan. Gereja tidak boleh sibuk dengan dirinya sendiri. Gereja tidak boleh menciptakan rasa aman dan nyaman sendiri. Gereja harus gelisah, sama seperti Yesus gelisah ketika memandang ketidak-benaran, ketidak-adilan dan kedzoliman yang terjadi di mana-mana. Gereja harus rela memberi orang-orangnya yang terbaik – seperti pemilik keledai itu memberikan dan merelakan miliknya yang terbaik – untuk karya pendamaian di muka bumi ini. Gereja tidak boleh kecewa dan meratapi diri apabila mungkin suatu saat dirinya tidak diingat lagi.
BPJ KOMISI PEMUDA : Ketua : Felix Harsoyo Sek-Ben : Hendra Sakaroben
San Rike
Persekutuan : Felix Harsoyo
Heru Kurniawan
Pembinaan : Cynthia Hana Lim
Kent Solid
Sarpen : Leonardo
Tomas Sutanto
Utusan Klasis : Melisa
BPJ KOMISI DEWASA :
Ketua : Rosyatul Umaya
Se-Ben : Novita Berliana
Sarpen : Sri Sumartiningsih
Pembinaan : Pestaria Siregar
Persekutuan : Tan Lin Lian
| 6 warta jemaat
Rosyatul Umaya
Kespel : Norma Br Simbolon/Mita
Nortje Hertje Wuisan
BPJ KOMISI USIA INDAH :
Ketua : Hanna Gumulya
Sekretaris : Evi
Bendahara : Elalia Sari Rusli
Persekutuan : Reny Muljatie
Henny Kawatoe
Pemerhati : Wety
Tim Support : Vonny Harijanto
Henry D. SInaga
Majelis Jemaat dan Jemaat GKI Pakuwon mengucapkan
“SELAMAT ULANG TAHUN“ kepada saudara-saudara yang
berulang tahun pada bulan APRIL ini yaitu:
1. Ferdy Nandes 01 April 18. Efatha Aprelia Zai 14 April
2. Sri Hesti Setio Wibowo 03 April 19. Loa Swie Hong 15 April
3. Theodorus Engelbert J. 03 April 20. Aries A. Handoko 16 April
4. Sitris 04 April 21. Dini Risiani Harsono 17 April
5. Victor Asido Tambunan 05 April 22. Alex R. Jakobus 20 April
6. Rika Fardani 05 April 23. Jesica A. Widjaya 20 April
7. Saldi Suwarna 06 April 24. Djonny Gumulya 20 April
8. Dion Lukman 06 April 25. Sonya Anna Lay W. 22 April
9. Elysna 08 April 26. Anna R. Sinaga 24 April
10. Fionica 08 April 27. Rudy 24 April
11. Brian Solid 08 April 28. Andreas Moses Lantang 24 April
12. Eber Aftadian 11 April 29. Andriano Simon Lantang 24 April
13. Rivangga Kristiadi A. 11 April 30. Suwandi Suhendi 26 April
14. Jaya 13 April 31. Milka Sri Kristianingsih 27 April
15. Fenny Pricillia 13 April 32. Henny Kawatoe 27 April
16. Alfa Kristiyanto 13 April 33. Burhan Octavianus 28 April
17. Irsa Apriadi Suhatam 14 April 34. Frederick Henderson 29 April
Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur dan semakin setia dalam melayani Tuhan. Jika ada kesalahan dalam penulisan tanggal atau ada anggota jemaat yang namanya belum tercantum dalam daftar di atas, dimohon untuk memberitahukan kepada TU Gereja.
Ibadah merupakan “jantung” pembinaan gereja, mengingat pada saat ibadah-lah paling
banyak warga jemaat datang tanpa surat undangan, sekaligus menjadi saat penggembalaan umum
bagi warga jemaat. Karena begitu pentingnya ibadah, maka tugas kita sebagai petugas-petugas
ibadah adalah melayani ibadah dan bertanggungjawab atas pelaksanaan ibadah di jemaat. Ibadah
membuat anggota jemaat dapat menikmati hubungan yang akrab dengan Tuhan dan sesama, serta
menikmati manfaat ibadah yang membangun hidup berimannya sehari-hari, baik dalam berkeluarga,
berjemaat dan bermasyarakat. Persiapan secara serius dan terinci merupakan hal penting yang harus
dilakukan pada setiap kali Ibadah minggu, sebagai persiapan yang sebaik-baiknya. Petugas-petugas
ibadah yang mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, biasanya juga akan menikmati hasil dari
kesungguhan tersebut. Sedangkan bagi anggota jemaat juga akan merasakan perjumpaan dengan
Tuhan dalam ibadah dan akan pulang dengan berkat Tuhan yang membaharui kehidupannya. Tuhan
akan mengirimkan (mempercayakan) lebih banyak umat datang ke kebaktian yang diadakan tersebut.
Disadari atau tidak, petugas-petugas ibadah telah belajar dan berlatih tentang berorganisasi gerejawi.
Persiapan yang dapat dilakukan oleh para petugas ibadah yaitu dengan: latihan pemusik, latihan song
leader, latihan pemazmur, latihan lektor (pembaca Alkitab), pengisi pujian, persiapan Penatua yang
bertugas, petugas multimedia dan para petugas lainnya. Untuk acara kebaktian-kebaktian khusus
dapat ditambahkan gladi bersih supaya kebaktian lebih baik kualitasnya dibandingkan yang kurang
dipersiapkan dengan serius. Sekaligus melalui proses persiapan tersebut, para petugas ibadah
| 7 warta jemaat
dipersekutukan dalam kesehatiannya, bersama-sama mendoakan dan mempersiapkan dengan sebaik-
baiknya kebaktian tersebut.
Right man, at the Right Place, and with Right Heart
Mengingat pentingnya ibadah bagi kehidupan berjemaat di GKI Pakuwon, maka mulai Bulan April
2019, Bidang Persekutuan dan Kebersamaan mengundang kehadiran Para Petugas Ibadah untuk
melakukan Persiapan Petugas Ibadah dengan mengikuti Latihan dan Persiapan Ibadah, setiap hari
Sabtu. Dengan Jadwal sebagai berikut:
Minggu I : Pdt. Yerusa Maria, mulai pk. 15.00 WIB - selesai
Minggu II : Ibu Nining mulai pk. 15.00 WIB - selesai
Minggu III : Ibu Nining mulai pk. 15.00 WIB - selesai
Minggu IV : Ibu Rika Fardani, mulai pk.14.00 WIB - Pk.17.00 WIB
Soli Deo Gloria
Bidang Persekutuan dan Kebersamaan GKI Pakuwon
PERSIAPAN PERJAMUAN KUDUS
Pada hari Jumat, 19 April 2019, kita akan merayakan Perjamuan Kudus Jumat Agung. Untuk menyambut dan ikut serta dalam perayaan itu, marilah kita mempersiapkan diri secara bersama-sama. Pada perjamuan malam terakhir, Kristus menghendaki kita merayakan perjamuan kudus untuk mengenang-Nya. Mengenang Kristus berarti mengalami kehadiran-Nya seperti murid-murid-Nya dahulu mengalami kehadiran-Nya bersama mereka. Mengenang Kristus juga berarti menyadari secara pribadi seluruh kehidupan Kristus yang diberikan-Nya bagi keselamatan dunia, sejak Ia lahir, melayani, menderita sengsara, mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di Sorga. Marilah kita merenungkan-Nya :
a. Apakah Kita benar-benar rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus, untuk mengalami kasih, kuasa, dan kebenaran-Nya yang membarui hidup Kita?
b. Apakah Kita menghayati bahwa seluruh ke-hidupan dan karya Kristus, yaitu kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, ke-matian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke Sorga, sampai dengan kedatangan-Nya kembali, terkait erat dengan ke-hidupan Kita?
Pada perjamuan malam terakhir, ketika Kristus memecah roti dan mengangkat cawan, Ia membagikan tubuh dan darah-Nya sendiri kepada murid-murid-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan Kristus sehingga Ia menjadi Kepala dan kita tubuh-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan semua orang yang menerima-Nya juga menjadi satu tubuh dan satu roh. Marilah kita merenungkannya:
a. Apakah Kita menghayati bahwa Kristus adalah Kepala seluruh kehidupan Kita, dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat, dalam keluarga dan pekerjaan Kita?
b. Apakah Kita menghayati bahwa Kita adalah anggota tubuh Kristus, yang saling mengasihi seorang terhadap yang lain?
Ketika kita bersatu dengan Kristus, Roti Hidup yang dipecah-pecahkan bagi dunia ini, kita pun dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk mengosongkan dan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk memberi hidup kita demi keselamatan dunia. Marilah kita merenungkannya:
a. Apakah dalam persekutuan dengan Kristus, Kita mau berkurban dan menjadi berkat bagi sesama Kita?
b. Apakah Kita menyadari bahwa sebagai anggota tubuh Kristus di tengah dunia, Kita menjadi mata dan telinga bagi Kristus yang melihat dan mendengarkan, serta peduli terhadap kebutuh-an dan masalah sesama Kita? Sudahkah Kita menjadi mulut bagi Kristus yang menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam lingkungan Kita? Sudahkah Kita menjadi tangan bagi Kristus yang berkarya memperjuangkan damai sejahtera di muka bumi?
Kiranya Roh Kudus menolong kita semua dalam mempersiapkan diri untuk merayakan Perjamuan Kudus Jumat Agung pada hari Jumat, 19 April 2019 Tuhan Memberkati
BIDANG PEMBINAAN
PERSEKUTUAN DOA PAGI
Marilah kita memulai pagi hari dengan bersekutu dan beribadah di hadapanNya. Untuk itu kami mengundang segenap anggota jemaat untuk menghadiri acara Persekutuan Doa Pagi yang diadakan setiap hari Sabtu, Pk. 05.30 di GKI Pakuwon.
Tanggal 20 April 2019 – ( Libur – Sabtu sunyi )
| 8 warta jemaat
Tanggal 27 April 2019 – Pnt. Yahya Tanghana Tanggal 04 Mei 2019 – Pnt. Robert Kurniawan Tanggal 11 Mei 2019 – Pdt. Yerusa Maria Agustini Tanggal 19 Mei 2019 – Bp. Budi Soegijanto
PEMBINAAN MUSIK GEREJA
Pembinaan Musik Gereja yang telah berjalan sejak bulan Juli 2018, yang terdiri dari Kelas Piano, Biola, Aransemen Ibadah Minggu, dan Orchestra Mini. Bagi jemaat yang memiliki ketrampilan bermain musik dan memiliki kerinduan untuk melayani di bidang musik pada ibadah Minggu atau Orchestra Mini dapat mendaftarkan diri Tata Usaha Gereja. Kegiatannya sbb:
Setiap Jumat, Pk. 18.00 – 19.00, dilatih oleh Sdri. Roida Hutapea (Seni Musik UNJ), dilanjutkan Pk. 19.00-20.00, dilatih oleh Leo dan Thomas. Kelas Piano, Peserta 6 orang
Setiap Jumat, Pk. 19.00-20.00, dilatih oleh Sdri. Roida Hutapea (Seni Musik UNJ) Kelas Biola, peserta 6 orang
Setiap Senin, Pk. 19.30- Selesai, dilatih oleh Bp. Yessi Kristianto (Pelatih EG Musik) Kelas Aransemen untuk persiapan ibadah minggu sesuai jadwal petugas di tandem dengan
pemusik pemula. Peserta Pemusik existence 5 orang, dan Pemula 6 orang, Tim Akustik dan Tim Band
CARA MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI
BERDOALAH minta Tuhan memberikan pengertian ( Mzm. 119:18 ) BACALAH bagian Alkitab yang ditentukan dengan teliti (Mat. 5:6 ) RENUNGKANLAH (Mzm.1:2) bagian Alkitab tadi dengan bantuan Pertanyaan berikut a) Apakah yang kubaca tentang: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus? Manusia? Dosa? Keselamatan? Gereja, hidup Kristen, dsb? b) Apakah yang kupelajari: Janji? Teladan? Pengajaran? Peringatan? Perintah? c) Apakah yang harus aku lakukan: Bersyukur? Berdoa? Mengakui & meninggalkan dosa? Berbuat sesuatu? Memegang janji Firman Tuhan? BANDINGKANLAH hasil renungan yang Anda catat diatas dengan uraian singkat dalam buku yang Anda gunakan hari ini (Renungan Harian, Santapan Harian, Wasiat, Saat Teduh, dll) BERDOALAH sebagai respon terhadap pengertian yang didapat. ( Mat. 7:24 ) BAGIKANLAH berkat Firman Tuhan yang Anda terima kepada sesama Anda (Ul. 6:6-7)
BACAAN ALKITAB SEPEKAN DAN DOA SEPEKAN
HARI/TGL BACAAN POKOK DOA
Senin,15/04/19 1 Kor. 13-16 Doakan untuk Presiden dan Wapres RI dalam memimpin pemerintahannya.
Selasa,16/04/19 2 Kor. 1-4 Doakan untuk kondisi keamanan di Indonesia
Rabu, 17/04/19 2 Kor. 5-9 Doakan untuk perekonomian di Indonesia
Kamis, 18/04/19 2 Kor. 10-13 Doakan untuk masa kampaye pemilihan Presiden dan wakil presiden agar suasana tetap aman dan damai.
Jumat, 19/04/19 Galatia 1-3 Doakan untuk pemberantasan korupsi di Indonesia
Sabtu, 20/04/19 Galatia 4-6 Doakan untuk pendidikan di Indonesia
Minggu,21/04/19 Efesus 1-3 Doakan untuk kebebasan dan kerukunan umat beragama di Indonesia
POKOK – POKOK DOA SYAFAAT
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1
Tesalonika 5:16-18 ). Marilah kita bertekun dalam doa dan saling mendoakan.
Pokok-pokok doa syafaat kita yaitu:
1) Berdoa untuk proses Pembangunan Gedung Gereja Impian
2) Berdoa bagi jemaat-jemaat yang saat ini sedang sakit dan lemah tubuh, agar
Tuhan yang beri kekuatan dan kesembuhan.
3) Berdoa untuk pemilihan Umum 17 April 2019 agar berjalan dengan lancar, aman dan damai
4) Berdoa untuk korban gempa dan Tsunami di Palu, Donggala, Anyer, Lampung dan tanah longsor di
Sukabumi agar Tuhan yang memberi kekuatan dan berdoa untuk Pemerintah agar dapat segera
menangani dan memulihkan kondisi tersebut.
DOA ORANG BENAR JIKA DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
SANGAT BESAR KUASANYA
| 9 warta jemaat
KELAS KATEKISASI
Kami mengundang Bpk./Ibu./Sdr./Sdri. yang belum
menerima Baptis Dewasa dan Sidi/Pengakuan Percaya
kami mempersilahkan untuk mengikuti pelajaran Kelas
Katekisasi yang akan diadakan mulai TANGGAL 25
APRIL 2019, Pk. 18.00 bertempat di GKI Pakuwon. Kelas
Katekisasi dibimbing oleh Pdt. Yerusa Maria Agustini
BIDANG KESAKSIAN DAN PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Bagi saudara-saudari yang memerlukan layanan pengobatan, Klinik Pratama, Jl. O Gang III no. 17. Jelambar Jaya – Jakarta Barat, Telp. 5675320 melayani:
1. Pengobatan Umum dan Gigi 2. Keluarga Berencana Dibuka tiap hari kerja: Senin – Sabtu, Pk. 08.00 – Pk. 11.
00
T A B I T H A
Diberitahukan kepada anggota Tabitha yang sudah waktunya membayar iuran di harapkan untuk membayar, karena bagi Anggota Tabitha yang menunggak lebih dari 6 (enam) bulan keanggotaannya akan dinyatakan gugur. Dan mengenai pembayaran iuran Tabitha dapat menghubungi:TU Gereja (5677350) atau Kantor Tabitha: 4244477, Show Room Tabitha: 5682290.
DONOR DARAH
GKI Pakuwon bekerjasama dengan PMI kembali akan
mengadakan acara DONOR DARAH yang akan
diselenggarakan pada :
Hari/tanggal : Jumat, 19 April 2019
Waktu : Pk. 10.00 – 12.00
Tempat : di Ruang bawah GKI Pakuwon
Kami mengharapkan partisipasi dari segenap Jemaat dan
simpatisan GKI Pakuwon. Adapun yang harus
dipersiapkan oleh pendonor adalah: Cukup tidur, kondisi
badan sehat, tidak minum obat/minuman keras 24 jam
sebelumnya. Untuk pendaftaran dapat menghubungi: Pnt. Enny Waty
(081212539919), Pnt. Andrian Kurnia (085776104106) atau TU Gereja (5677350)
KOMISI – KOMISI
K E B A K T I A N A N A K – PK. 07.00 WIB
Jenis Pelayanan Minggu, 14 April 2019 Minggu, 21 April 2019
Hosana pujilah terus, nyanyikanlah syukur, kepada Yesus, Penebus, dendangkanlah mazmur!
Refrein: Hosana berkumandanglah, dengarkan suaranya! Hai putra-putri, nyanyilah bersama malakNya! Hai putra-putri, nyanyilah, suaramu angkatlah! Hai putra-putri, nyanyilah bersama malakNya!
2) Hosana, Hosana, Hosana! Hosana! Lihat Rajamu berjalan dengan gah Khalayak ramai berseru: “Ikutlah menyembah!”
3) Hosana, Hosana, Hosana! Hosana! Angkatlah terus pujian tak henti, Naikkan lagu yang kudus, menyambut Al-Masih.
3. VOTUM PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. J (Menyanyikan) Amin, amin, amin
4. SALAM PF Tuhan beserta Saudara!
J Dan beserta Saudara juga!
5. KATA PEMBUKA (duduk)
6. NYANYIAN JEMAAT: PKJ. 118:1-2 “AGAR SEMUA ORANG PERCAYA” 1. Agar semua orang percaya menjadi satu di dalam Bapa,
seperti Yesus di dalam Bapa, seperti Bapa di dalam Yesus.
Refrein: Itulah doa Tuhanku Yesus agar bahagia orang percaya. Itulah doa yang sangat tulus agar bahagia orang percaya.
2. Gereja Tuhan di dalam dunia walau bhinneka, ya tunggal ika, tersebar luas di dalam dunia, di dalam Tuhan Esa adanya.
tak ada kerukunan? Sebabnya tak sejalan. Farisi hanya menggurui dan ingin dihormati. P’rintahnya ditaati, tempatnya yang tertinggi. Hanya satulah jalan dan hidup, kebenaran. Yesus Anak Allah yang jadi Perantara; Dialah Gembala, kitalah dombaNya.
2. Tempuhlah hanya jalan Tuhan, penuh dengan sengsara, keringat dan ratapan di Via Dolorosa. Berikan pula perhatian dan juga pengertian terhadap lawan-lawan, mencapai perdamaian. Yesus di salibkan dan mati, dikuburkan. Yesus Anak Allah yang jadi manusia, Dia mau berkorban untuk yang berdosa.
9. BERITA ANUGERAH (berdiri) PF (Membacakan ayat-ayat Alkitab, diakhiri dengan……“Demikianlah berita anugerah dari
Tuhan”) J Syukur kepada Allah! (Kemudian Jemaat bersalaman sambil mengucapkan satu kepada yang lain: “Salam damai!”) 10. NYANYIAN JEMAAT : KJ. 162: 1,3-5 “HOSIANA PUTRA DAUD”
1).. Hosiana! Putra Daud memasuki kota Sion. Siap-siaplah engkau, atur takhta bagi Dia! Ranting palma taburlah, buka jalan bagiNya!
| 12 warta jemaat
3).. Hosiana! Datanglah! Raja dan Pahlawan damai; karyaMu seluruhnya itu kemenangan kami. Oleh kuasa tanganMu KerajaanMu teguh. 4).. Hosiana! Lihatlah kami umat yang Kaupilih. KepadaMu sajalah kami menyerahkan diri, Tunduk, patuh dan teguh melakukan p'rintahMu. 5).. Hosiana! Tolonglah kami tanpa pamrih kepadaMu berserah beribadah yang sejati. Yang tak patut dan teguh, ia bukan muridMu.
11. DOA PELAYANAN FIRMAN ( duduk ) PF (Mengucapkan doa untuk mohon pertolongan Roh Kudus untuk pelayanan firman, diakhiri
dengan “Kami berdoa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus”)
12. PEMBACAAN ALKITAB
BACAAN PERTAMA Pnt/U : Bacaan pertama diambil dari Yesaya 50:4-9 diakhiri dengan Demikianlah sabda Tuhan!
U : Syukur kepada Allah!
MAZMUR TANGGAPAN Pnt/U : Marilah kita menanggapi bacaan tadi dengan Membacakan/mendaraskan Maz. 31:10-17
BACAAN KEDUA Pnt/U : Bacaan kedua diambil dari Filipi 2:5-11 diakhiri dengan “Demikianlah sabda Tuhan”
U : Syukur kepada Allah!
BACAAN INJIL PF : Bacaan diambil dari kitab Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Lukas 22:14-23:56 Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya. Haleluyah!
U : (Menyanyikan) HOSIANA
13. KHOTBAH.
14. SAAT HENING
15. PENGAKUAN IMAN ( berdiri ) Pnt Marilah kita bersama dengan umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa depan mengingat pengakuan pada baptisan kita menurut Pengakuan Iman Rasuli ..................
16. DOA SYAFAAT ( duduk) PF (Mengajak Jemaat dan mengucapkan doa yang sudah disiapkan diakhiri dengan
“menyanyikan Doa Bapa Kami ”)
17. PERSEMBAHAN ( oleh : Pnt )
Membaca nats anjuran .......................
Nyanyian jemaat: PKJ. 147:1-3 “DI SINI AKU BAWA” 1) Di sini aku bawa, Tuhan,
persembahan hidupku, semoga berkenan. Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan. T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
2) Tanganku yang kecil, ya Tuhan, belum mencari makan sendiri, ya Tuhan. Terimalah hatiku, Tuhan, menjadi persembahan yang Tuhan perkenan. T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
3) Kuingat firmanMu, ya Tuhan, yang mengajarkan kami mengingat yang kecil: Berkati semuanya, Tuhan, supaya persembahan tetap mengalir t’rus. T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
Doa persembahan ( berdiri )
Ho – sia – na, Ho – sia - na Ho – sia – na, Maha ting - gi
| 13 warta jemaat
18. NYANYIAN JEMAAT : PKJ. 267:2x “DAMAI DI BUMI” Damai di dunia dan kitalah dutanya. Damai sejahtera, amalkanlah maknanya, Allah, Bapa kita, kita anakNya, rukun bersaudara penuh bahagia. Damai di dunia dan inilah saatnya. Ucapkan ikrarmu, jalankan perintahNya, setiap kata dan karya kita memuji namaNya. Damai di dunia, kini dan selamanya. Kini dan selamanya.
19. PENGUTUSAN PF Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!
J Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan. PF Jadilah saksi Kristus! J Syukur kepada Allah. PF Terpujilah Tuhan! J Kini dan selamanya.
20. BERKAT PF Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati engkau dan
melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan WajahNya, dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
J HOSIANA, HOSIANA
KEBAKTIAN KAMIS PUTIH
Hari/tanggal : Kamis, 18 April 2019
Waktu : Pk. 19.00 Wib
Tempat : GKI Pakuwon Blok C No. 5 & 8
Dilayani oleh : Pdt. Em. Sugiarto Sutanto
Tema : ANAK DOMBA YANG SEMPURNA
Acara : PEMBASUHAN KAKI
KEBAKTIAN PERJAMUAN KUDUS JUMAT AGUNG Hari/tanggal : Jumat, 19 April 2019 Waktu : PK. 08.30 Wib Tempat : GKI Pakuwon Blok C No. 5 & 8 Dilayani oleh : Pdt. Yerusa Maria Agustini Tema : SALIB:JALAN YANG PARADOKSAL
Untuk menghayati kematian Yesus, jemaat diundang untuk mengenakan baju bernuansa hitam
KEBAKTIAN SABTU SUNYI
Hari/tanggal : Sabtu, 20 April 2019
Waktu : Pk. 18.00 Wib
Tempat : GKI Pakuwon Blok C No. 5 & 8
Dilayani oleh : Pdt. Yerusa Maria Agustini
Tema : SUNYINYA KEMATIAN
Acara : DOA LABIRIN DILAKUKAN DENGAN
LESEHAN DILANTAI
| 14 warta jemaat
CATATAN
K H O T B A H Minggu, 14 April 2019 OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GEREJA KRISTEN INDONESIA UNTUK PEMILU DAN PASKAH 2019
Bangsa Indonesia akan melaksanakan PEMILU pada tanggal 17 April 2019. Untuk pertama kalinya, kita akan melaksanakan pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif secara serentak. Pada saat ini ada 192.828.520 pemilih, yang terdiri dari 96.271.476 pemilih laki-laki dan 96.557.044 perempuan, akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, 575 anggota DPR RI, 136 anggota DPD, 2.207 anggota DPRDProvinsi dan 17.610 anggota DPRD Kota/Kabupaten. Pemilihan akan dilakukan di 800.000 lebih Tempat Pemungutan Suara (TPS), baik di dalam maupun di luar negeri.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, anggota jemaat GKI perlu mendukung PEMILU dalam kegembiraan, pengharapan dan kasih, karena kita semua meyakini bahwa melalui PEMILU ini, bangsa Indonesia sedang memperjuangkan dan mengupayakantanggungjawab politik dan cita-cita kemerdekaannya. Tanggung jawab politik, seperti juga yang ada dalam cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, bukanlah melulu soal kekuasaan, tetapi pertama-tama adalah soal kesejahteraan dan keadilan. Terkait dengan itu, BPMS GKI menyampaikan pesan pastoral kepada jemaat-jemaatsebagaiberikut:
1. Misi Tuhan Yesus Kristus bukan hanya membebaskan manusia dari dosa tetapi juga menyampaikan kabarbaik kepada orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, member penglihatan kepada orang-orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas(Luk 4:18-19). Misi Tuhan Yesus-sampai kadar tertentu- sejajar dengan arti dasar politik dan tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia, yaitu terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bersama.Dimaknai seperti itu, maka kehidupan politik sesungguhnya bukan hanya baik tetapi juga memiliki nilai rohani. Karena itulah, maka jemaat perlu mendukung dan
| 15 warta jemaat
berpartisipasi aktif agar proses politik dalam PEMILU berjalan dengan demokratis, bermartabat dan mendapatkan Presiden-Wakil Presiden, anggota DPD dan anggota DPR-DPRD yang benar-benar mencintai bangsa, mewujudkan keadilan dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
2. Bagaimanaagar Pemilu berjalan demokratis, bermartabat dan berhasil mendapatkan pemerintah dan wakil rakyat yang bekerja sesuai cita-cita kemerdekaan bangsa? Di banyak negara demokrasi, biasanya terjadi hal ini:”Para politisi buruk terpilih karena banyak orang baik tidak memilih”. Agar itu tidak terjadi, anggota jemaat GKI perlu memakai hak pilihnya dengan bertanggung jawab. Karenanya kami menyampaikan,“Jangan Golput”.Proses demokrasi mengharapkan partisipasi aktif rakyat sebagai bagian dari upaya memperjuangkan cita-cita politik yang adil dan menyejahterakan. Karena itu,prinsip keterlibatankita semua dalam PEMILU perlu dilihat sebagai wujud tanggung jawabanggota jemaat GKI yang adalah bagian dari masyarakat Indonesia. Dengan memakai hak pilih secara bertanggung jawab, anggota jemaat bukan hanya telah memakai hak demokrasinya tetapi juga sudah menunjukkan sikap imannya. Mengapa?Sebab melalui PEMILU, kita dengan iman dan perbuatan ikut menentukan orang yang tepat untuk memerintah dan menjadi wakil rakyat, yang bisa menjalankan perannya sebagai hamba Allah (Roma 13:4).
3. Agar partisipasi anggota jemaat dalam PEMILU menjadi perwujudan tindakan iman, maka anggota jemaat GKI perlu : a. Mendoakan seluruh peserta pemilu, penyelengara Pemilu (KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu), aparat keamanan, supaya mereka dapat melaksanakan pemilu yang demokratis, damai dan bermartabat.
b. Memilih kandidat yang diusung dan atau didukung oleh partai politik yang berkomitmen menghidupi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, mempertahankan NKRI, dan mewujudkan amanat UUD 1945.
c. Memilih kandidat yang berani menolak radikalisme, intoleransi dan tidak memakai politik kebencian identitas untuk berkuasa. d. Memilih kandidat presiden dan wakil presiden, calon anggota DPD dan anggotaDPR-DPRDyang punya
rekam jejak, integritas dan kapasitas politik yang baik. Pilihlah mereka yang memiliki masa lalu (sebagai pribadi, anggota keluarga, profesional, ASN, TNI/Polri, pegawai swasta atau pengusaha) yang baik;pilihlah mereka yang memiliki integritas (tidak memiliki rekam jejak korupsi, pelanggaran HAM); pilihlah mereka yang memiliki kapasitas dalam memimpin; pilihlah mereka yang memiliki keberpihakan kepada mereka yang lemah dan marjinal; pilihlah mereka yang berkomitmen untuk melestarikan lingkungan. Tentu saja, tidak mudah mencari figur yang bisa memenuhi semua kriteria di atas. Jika itu terjadi, maka kita perlu memakai prinsip minus malum: mencari figur yang efek negatifnya (lebih) kecil. PEMILU mungkin tidak menawarkan kita pilihan yang terbaik, tetapi kita perlu mencegah yang buruk berkuasa menjalankan politik untuk bangsa ini.
e. Menciptakan dan mendukung budaya demokrasi. Anggota jemaat tidak boleh ikut-ikutan memperuncing perbedaan sikap politik, tidak ikut-ikutan menyebarkan hoax dan politisasi kebencian identitas, dan mengedepankan persaudaraan serta persatuan sebagai sesama anak bangsa.
f. Bekerja sama dengan penyelenggara PEMILU dan kelompok masyarakat lain, untuk mewujudkan PEMILU yang demokratis dan bermartabat. Bagi umat Kristen, Pemilu 2019 ini terasa istimewa karena berdekatan dengan perayaan Paskah yang
jatuh pada tanggal 21 April 2019. Kedua peristiwa ini sama-sama merupakan sebuah perayaan. Yang satu adalah pesta demokrasi untuk mengupayakan politik yang menyejahterakan dan berkeadilan, yang lain adalah perayaan kebangkitan Yesus yang mengalahkan kuasa dosa yang menindas dan mematikan. Yang satu menjadi sarana memilih pemimpin yang kita harapkan membawa pembebasan bagi bangsa dari berbagai keterbelengguan (kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan, kekerasan); yang lain merupakan momen di mana kita mengimani campur tangan Allah dalam pembebasan umat manusia dari belenggu dosa yang mencengkeram dan mematikan supaya kemudian manusia mengalami kehidupan melalui teladan Yesus Kristus. Kita dapat berharap agar semangat Paskah yang membebaskan itu juga hadir dalam kebebasan kita untuk berpolitik dalam PEMILU dan mengupayakan kekuasaan politik yang juga menghadirkan kebaikan untuk bangsa yang Allah sudah percayakan kepada kita ini. Karenanya, sebagai warga negara sekaligus warga gereja, kita mau dengan penuh tanggungjawab menjalani peran kita dengan merayakan dua peristiwa itu. Kita mengawalinya dengan memakai hak pilih kita pada tanggal 17 April 2019 dengan tuntunan Roh Hikmat untuk memilih pemimpin bangsa yang berhati tulus dan mau bekerja keras untuk mendatangkan kebaikan bagi seluruh rakyat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, atau golongannya. Selanjutnya sebagai warga gereja kita mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung sampai Minggu Paskah untuk mengingat dan merasakan kasih Tuhan yang memulihkan harkat kemanusiaan kita lewat penebusan dan kematian di kayusalib, sekaliguslewatkebangkitan-Nya yang member harapan akan kehidupan yang baru. Kiranya kasih karunia dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan tuntunan Roh Kudus, menolong kita untuk menjadi orang Kristen sekaligus warga negara Indonesia yang bertanggung jawab menyukseskan pesta demokrasi, untuk keadilan dan kemajuan Indonesia sekaligus merayakan Paskah dengan penuh syukur dan sukacita. BPMS GKI Pdt. Handi Hadiwitanto Pdt. Danny Purnama Ketua Umum Sekretaris Umum