Top Banner
www.profauna.org Volume XV No. 1/Januari-Maret 2011 Volume XV No. 1/Januari-Maret 2011 A Day in The Jungle A Day in The Jungle Belajar Mengenal Hutan Hujan Alam di Cangar Belajar Mengenal Hutan Hujan Alam di Cangar Patroli Bersama Pamhut, Mencegah Perburuan Lutung Jawa di Tahura R. Soerjo ProFauna Kunjungi Sekolah Disekitar Tahura R. Soerjo Ledakan Populasi = Kiamat Kecil Ekosistem Patroli Bersama Pamhut, Mencegah Perburuan Lutung Jawa di Tahura R. Soerjo ProFauna Kunjungi Sekolah Disekitar Tahura R. Soerjo Ledakan Populasi = Kiamat Kecil Ekosistem SUARA SATWA Media Informasi ProFauna Indonesia SSN 1411-4879 SSN 1411-4879
36

SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Mar 08, 2019

Download

Documents

vuongnhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

www.profauna.org

Volume XV No. 1/Januari-Maret 2011Volume XV No. 1/Januari-Maret 2011

A Day in The JungleA Day in The JungleBelajar Mengenal Hutan Hujan Alam di CangarBelajar Mengenal Hutan Hujan Alam di Cangar

Patroli Bersama Pamhut, Mencegah Perburuan LutungJawa di Tahura R. Soerjo

ProFauna Kunjungi Sekolah Disekitar Tahura R. Soerjo

Ledakan Populasi = Kiamat Kecil Ekosistem

Patroli Bersama Pamhut, Mencegah Perburuan LutungJawa di Tahura R. Soerjo

ProFauna Kunjungi Sekolah Disekitar Tahura R. Soerjo

Ledakan Populasi = Kiamat Kecil Ekosistem

SUARA SATWAMedia Informasi ProFauna Indonesia

SSN 1411-4879SSN 1411-4879

Page 2: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Pembaca yang terhormat, generasi muda adalah asset bangsa yang

sangat penting. Di tangan merekalah kelak kehidupan di muka

bumi ini akan mereka jalankan. Mengingat bahwa kedudukan

generasi muda dipandang penting, maka ProFauna tergerak untuk

mengajak kalangan generasi muda khususnya yang masih dalam usia

sekolah mulai dari tingkat dasar sampai dengan menengah atas untuk

lebih peduli terhadap lingkungan hidup melalui berbagai macam

kegiatan. Kegiatan yang dilakukan ProFauna ini bervariasi, tergantung

tingkat pendidikan. Untuk anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama, kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan sekolah

dengan materi pemutaran film pendek tentang konservasi hutan dan

game interaktif. Kegiatan ini lebih diutamakan kepada sekolah-sekolah

dipinggir hutan Cangar, karena merekalah setiap hari yang ada

interaksinya dengan hutan.

Khusus untuk siswa-siswa Sekolah Menegah Atas ada program khusus

yang diberi nama “ ”. Dalam program

itu ProFauna mengundang siswa dari berbagai sekolah di Malang

Raya untuk mengikuti rangkaian kegiatan edukasi tentang hutan yang

diadakan di Hutan Cangar yang berada di Kabupaten Mojokerto dan

Batu. Dalam program itu para siswa diajak masuk ke

dalam hutan untuk mengenal secara langsung keanekaragaman hayati

dan juga mengamati perilaku lutung jawa di alam. Harapannya kegiatan

ini akan menanamkan kecintaan generasi muda terhadap hutan dan juga

satwa liar.

Sementara itu, di penghujung bulan Maret ini, berita tentang serbuan ulat

bulu di beberapa daerah di Indonesia juga menjadi topik perbincangan di

sejumlah media massa. Beberapa pakar menuding bahwa pemanasan

global (global warming) adalah penyebabnya. Pergantian musim yang

A Day in The Jungle A Day in The

Jungle

A Day in the Jungle

tidak menentu tersebut memung-

kinkan perkembangan beberapa

jenis serangga menjadi tidak

terkendali. Namun demikian di

balik serbuan ulat tersebut ada

faktor lain yang tidak kalah

pentingnya dalam hal ledakan

populasi ulat, yaitu hilangnya

predator alami. Belajar dari

bencana ekologi ini, sudah

seharusnya kita segera mereha-

bilitasi rusaknya mata rantai

ekosistem disekitar kita. Apabila

tidak segera kita benahi, bukan

tidak mungkin di masa mendatang

kita juga akan mengalami

ledakan-ledakan populasi spesies

lain, semoga tidak......

Tim Redaksi

DarmantoYuniar LaksitasariTandiyo Utomo

Kirimkan artikel, kritik dansaran ke Redaksi Suara Satwa

Email :[email protected]. (0341) 569506

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Dari Redaksi

Page 3: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Tanya:

Jawab:

Tanya:

Jawab:

MbakYuniar...

mau tanya...saya baru ikut

supporter ProFauna minggu lalu...

bulan Juni kan ada ProFauna

Conference 2011... dan syarat

mengikuti kegiatan tersebut yang

berkesempatan harus punya Kartu

Tanda Supporter (KTS)... saya

berminat ikut acara tersebut... tapi

saya belum punya KTS... itu

dapatnya bagaimana?

Terima kasih

Mau tanya nih untuk t-shirt

orangutan ukutan XXL ada ga

????? trus kalau ongkos kirim ke

Samarinda berapa ?

Terimakasih infonya

Dear Yohanes,

Silahkan kirim foto ukuran apa

saja ke alamt email ini dengan

biaya pengganti cetak Rp 10.000,-

Jika Anda berdomisili di Malang

silahkan datang ke kantor kami Jl

Raya Candi II No. 179 klaseman,

karang besuki. Trims

Dear Erwin,

Untuk T-shirt orangutan ukuran

XXL tersedia harga Rp 60.000,-

ongkos kirim ke Samarinda Rp

25.000,- menggunakan jasa tiki,

jika berminat silahkan transfer ke

Bank Mandiri 144-00-0307021-3

a.n Made Astuti. mohon untuk

bukti transfernya dikirim kembali

ke [email protected].

Trim's

Tanya:

Jawab:

Tanya:

Halo Niar,

Salam jumpa, maaf menggangu.

Boleh minta informasi mengenai

ProFauna Conference bulan Juni

yah?

Saya Sepus Fatem, pernah

menjadi anggota ProFauna dan

tinggal di Manokwari, Papua

Barat Beberapa waktu terakhir ini

saya putus kontak karena studi

j a d i k u r a n m e n g e t a h u i

perkembangan ProFauna. So,

Bolehkah kami terlibat dalam

kegiatan ini?

Untuk pembiayaannya gimana?

apa panitia menyediakan dana

untuk perjalanan dan sebagainya.

Salam

Dari Manokwari Sepus Fatem

Salam,

Mau tanya untuk jadi supporter

ProFauna pendaftarannya 50rb

ya? kalau pembayaran via transfer

bisa? Ke rek mana? Utk biaya

pengiriman kaos ProFauna ke

Jakarta juga ditambahkan ke

Dear Sepus Fatem,

Hai, salam jumpa kembali, nama

Anda masih terdaftar di database

k a m i , u n t u k

kegiatan ProFauna Conference

2011 pihak pani t ia t idak

menyediakan biaya perjalanan

bagi peserta, jika Anda berminat

silahkan meregistrasi kembali

keanggotaan Anda dan mengurus

KTS (Kartu Tanda Supporter)

dengan biaya ganti cetak Rp

10.000,-. Trim's. keep contact ya.

transfer ya? Kaosnya yg warna

hitam?

Perjuangan ProFauna Terus di

dukung oleh Supporter ProFauna

di se luruh Indones ia dan

Mancanegara . Ber ikut in i

Supporter baru yang bergabung

selama bulan Januari-Maret 2010.

kami mengucapkan “Selamat

bergabung dalam keluarga besar

ProFauna” kepada :

Jawab:

Untuk Supporter donasinya Rp

50.000,- dan untuk biaya

pengiriman Rp 10.000,- /kg nya.

Jika beminat silahkan transfer ke

rekening Bank BCA 011-3125273

a.n Perkumpulan ProFauna.

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

1 Bambang Triono Yogyakata2 Nur Hidayati Surabaya3 Intan Ari Rahmawati Jakarta4 Bambang Saputra Batam5 Sugi Winarsih Sleman6 Imbang Ru Bedo Yogyakarta7 drh. Sugeng hendro Yogyakarta8 Cipto Sleman9 drh. Kristiyanti Sleman10 Widyanuswantoro Sleman11 Nafia Kaftiani Klaten12 M. Aulia Maharlika Jakarta13 Abas Supriadi Jakarta14 Risky Bhadahck Jakarta15 Cici Kediri16 Tubagus Zainuddin Bekasi17 Gusti Ayu Fransiska Tri Bali18 Krisna Putrianti Jakarta19 Tri Iwan .W. Blitar20 Dwi Haryanto Kediri21 Young Sinatra Kep. Riau22 M. Musthafa Sumenep23 Rudi Juhanto Malang24 Phoebe Sudargo Surabaya25 Parulian Situmorang Medan26 Tjahaja Sugiri Magelang27 Slamet Arief Billah Probolinggo28 Yohanes Pudya .M. Malang29 Tri Sulihanto Putra Malang30 Meila Kurniawati Malang31 P. Nandeta Paramitha D. Denpasar32 Jatmiko Wiwoho Denpasar33 Lely Puspitasari Yogyakarta34 Rezki Dwiyani Putri Jakarta35 Lukasz Romju .W Malang36 Adnin Damarraya Wonosobo37 Smyrna LPS Malang38 Misbhakul Munir Tulungagung39 Cipto Hadi Wibowo Lamongan40 Rony Irawanto Surabaya

Surat Pembaca1

Page 4: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

A Day in the JungleMengenalkan Konservasi Hutan dan LutungUntuk Siswa SMU se-Malang Raya

Kegiatan ini adalah suatu

kegiatan yang dirancang

untuk memperke-nalkan

konservasi hutan dan lutung jawa

kepada pelajar SMU se-malang

raya. Dengan kegiatan ini

dihapkan dapat memperkenal-kan

keanekaragaman hayati yang

berada di dalam hutan hujan tropis

yang ada di kawasan Hutan

Cangar, Tahura R Soerjo.

Sehingga memberikan pema-

h a m a n t e n t a n g h u b u n g a n

manusia, hutan dan satwa liar

khususnya lutung jawa bagi

pelajar SMU se-Malang Raya.

Selain itu kegiatan ini juga

diharapkan dapat menumbuhkan

kesadaran bagi pelajar untuk

menjaga kelestarian hutan di

Tahura R. Soerjo. Kegiatan ini

merupakan suatu kegiatan belajar

dengan pendekatan eksperiential

learning dengan mengajak peserta

langsung melakukan kunjungan

ke hutan melihat langsung habitat

hutan dan perilaku lutung jawa

yang hidup liar di alam.

K e g i a t a n e d u k a s i i n i

dikoordinir oleh Radius Nursidi

(

) yang dibantu oleh

beberapa Supporter ProFauna,

dan beberapa fasilitator edukasi

dari P-WEC yang sudah sangat

berpengalaman dalam melakukan

kegiatan edukasi mengenai

konservasi hutan dan satwa liar

khususna lutung jawa.

Selain dari kegiatan edukasi

berupa pengamatan langsung di

hutan, kegiatan ini juga diisi

Fores t campa ign o f f i ce r

ProFauna

dengan kegiatan diskusi interaktif

antara peserta dan beberapa orang

narasumber yaitu Chairman

ProFauna dan Pihak pemerintah

pengelola kawasan Hutan Tahura

R. Soerjo. Sehingga selain

mendapatkan pengalaman dan

pengetahuan dari proses edukasi

l a p a n g a n , p e s e r t a j u g a

mendapa tkan penge tahuan

mengenai konseravasi hutan dan

satwa liar dari pembicara-

pembicara yang juga merupakan

ahli dalam konservasi hutan dan

satwa liar.

Kegiatan yang diwarnai dalam

cuaca yang mendung tersebut

diikuti oleh peserta sebanyak 100

orang dari 21 sekolah setingkat

SMU se Malang Raya.

Cover Story

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

2

Page 5: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Patroli Bersama Pamhut,

Mencegah PerburuanLutung Jawadi Tahura R. Soerjo

Sa l a h s a t u k e g i a t a n

kampanye Hutan dan

Lutung jawa yang dilakukan

P r o F a u n a a d a l a h d e n g a n

melakukan Patroli kawasan

bersama dengan rangers yang ada

di tahura R. Soerjo. Kegiatan ini

a d a l a h s a l a h s a t u u p a y a

mendorong para rangers untuk

lebih aktif melakukan patroli.

Kegiatan ini penting dilakukan

s e b a g a i u p a y a m e n c e g a h

perburuan lutung jawa dan satwa

liar lainnya.

Selama ini rangers sangat

jarang melakukan patroli karena

alasan keterba tasan dana .

Kegiatan patroli gabungan antara

ProFauna dan rangers yang ada di

kawasan Tahura direncanakan

dapat dilaksanakan secara rutin

sehingga segala gangguan

terhadap satwa liar dan hutan

dapat diminalisir.

Patroli bersama ini dilakukan

pada tanggal 24-25 Februari 2011

dengan kawasan yang menjadi

pilihan patroli adalah kawasan

Tahura R. Soerjo wilayah Gunung

Arjuno.

Dari patroli yang dilakukan ini

d idapat i beberapa temuan

gangguan terhadap kawasan

diantaranya:

Masih terjadi perambahan di

Brakseng, pabrik jamur dan

Kebun 15

Ancaman utama wilayah

Cangar adalah kebakaran

hutan yang rutin terjadi pada

bulan Juni-Agustus tiap

tahunnya

Menemukan satu ekor jutung

yang mati yang diduga karena

perburuan

Menggali informasi mengenai

Harimau jawa

Perambahan ini terjadi karena

semakin bertambahnya jumlah

penduduk sementara luasan

jumlah lahan pertanian semakin

berkurang karena kebutuhan

pemukiman. Akhirnya sebagian

masyarakat merambah untuk

mendapatkan lahan pertanian,

selain itu adapula kawasan tahura

yang telah beralih fungsi menjadi

pabrik jamur yang sampai saat ini

terus diperjuangkan untuk

dihutankan kembali.

Adapun kawasan tahura yang di

rambah oleh masyarakat adalah

wilayah yang berdekatan dengan

p e m u k i m a n m a s y a r a k a t

diantaranya adalah wilayah

Brakseng dan Kebun 15.

Perambahan

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Cover Story

Kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya mencegah

perburuan lutung jawa dan satwa liar lainnya“

3

Page 6: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Pentingnya anak-anak sebagai

cikal bakal generasi menerus di

masa yang akan datang dipandang

penting oleh ProFauna, terutama

berkaitan dengan kelestarian

lingkungan terutama hutan dan

satwa. Untuk itu kemudian

ProFauna melakukan kunjungan

ke sekolah yang ada di sekitar

Ta h u r a R S o e r j o u n t u k

m e m p r o m o s i k a n t e n t a n g

pelestarian lutung dan hutan.

Dalam kunjungan tersebut

ProFauna melakukan pemutaran

film konservasi lutung dan hutan,

permainan edukasi, diskusi dan

pembagian kalender. Sekolah-

s e k o l a h y a n g d i k u n j u n g i

diprioritaskan yang lokasi berada

di desa-desa sekitar Cangar yang

masuk kawasan Tahura R. Soerjo.

K e g i a t a n e d u k a s i i n i

mendapatkan respon yang sangat

baik, baik dari para siswa maupun

dari para pengajar disekolah-

sekolah tersebut. Dalam setiap

kunjungan sekolah rata-rata kelas

yang dikunjungi mencapai 2- 3

kelas dengan jumlah setiap

kelasnya rata-rata 40 orang.

Kunjungan ke sekolah-sekolah

tersebut, selain melakukan

pemutaran film pendek tentang

konservasi hutan da lutung juga

ada pembagian stiker dan

kalender. Dalam setiap sesi tanya

jawab, rata-rata ada 15 orang yang

bertanya atau mengemukakan

pendapatnya. Hal ini terlihat

dengan adanya ketertarikan dari

pihak sekolah untuk bekerja sama

dengan ProFauna untuk dapat

memberikan edukasi secara

berkala. Selain itu beberapa

sekolah juga meminta ProFauna

untuk dapat menjadi guru bantu

dalam mendidik s iswanya

khususnya dalam konservasi

hutan dan satwa liar.

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan juga adalah

salah satu gangguan utama bagi

kawasan tahura R. Soerjo yang

akan menggangu kelestarian

hutan dan satwa liar khususnya

lutung jawa. Kebakaran hutan ini

biasa terjadi pada musim kemarau

yaitu pada bulan Juni-Agustus tiap

tahunnya. Kebakaran ini secara

sengaja dilakukan oleh para

oknum pemburu yang mencoba

mendesak satwa liar terutama rusa

untuk memudahkan pemburu

untuk memburu satwa-satwa ini.

Mengingat tingginya potensi

kebakaran hutan yang akan

dialami oleh kawasan Tahura R.

Soerjo ini akan sangat penting

kiranya jika kegiatan patroli ini

dilakukan secara rutin pada bulan-

bulan rawan kebakaran yaitu

bulan Juni – Agustus sehingga

dapat meminimalisir kebakaran

hutan dikawasan tahura R. Soerjo.

Perburuan

Dalam patroli ini tim menemukan

bangkai satu ekor lutung yang

d i y a k i n i m e n j a d i k o r b a n

p e r b u r u a n . L u t u n g J a w a

merupakan target yang sangat

mudah untuk diburu karena

tubuhnya yang besar. Orang yang

melakukan perburuan lutung jawa

ini biasanya adalah oknum

tentara.

ProFauna

Kunjungi SekolahDisekitar Tahura R. Soerjo

Cover Story

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

4

Page 7: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Kasus terjadinya ledakan populasi

u l a t b u l u d i K a b u p a t e n

Probolinggo terjadi hingga saat

ini, serangan ulat bulu terjadi di

tiga kecamatan yaitu Kecamatan

Leces, Kecama-tan Tegalsiwalan

dan Kecamatan Bantaran Hal ini

menjadi satu contoh ketidak

seimbangan populasi yang

disebabkan multi factor. Dari hasil

analisa sementara menunjukkan

penye-bab utama populasi yang

tidak terkontrol adalah terjadinya

ketidak seimbangan populasi di

alam. Hilangnya predator alami

menjadi satu penyebab utama

populasi ulat bulu kian menyebar

ke berbagai Kecamatan di

Probolinggo.

.

Dari sisi perekonomian

hingga sekarang masih belum

ditemukan terjadinya kerusakan

pertanian yang disebabkan

serangan ulat bulu ini, tetapi

secara sosiologi, pertumbuhan

ulat yang kian tidak terkontrol

inimengakibatkan banyaknya

akt i f i tas masyarakat yang

terganggu karena sengatan ulat ini

menyebabkan rasa gatal dan pedih

j ika mengenai kul i t yang

disebabkan racun pada bulu ulat

tersebut, oleh karena itu banyak

aktivi tas masyarakat yang

terhambat seperti banyaknya

siswa yang tidak masuk sekolah

karena takut sengatan golongan

serangga ini. Dari sisi pertanian,

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Cover Story

Ledakan Populasi=

Kiamat Kecil Ekosistem

5

Dari hasil analisa

sementara menunjukkan

penyebab utama populasi

yang tidak terkontrol

adalah terjadinya ketidak

seimbangan populasi

di alam

”Sejak pertama ditemukannya

koloni ulat bulu yang begitu

banyak dengan pertumbuhan yang

cepat hingga sekarang mengalami

penyebaran kian meluas. Pertama

ditemukan hanya tersebar di tiga

Kecamatan. Dalam kurun waktu

dua minggu penyebarannya hing-

ga mencapai lima Kecamatan di

wilayah kabupaten Probolinggo.

Page 8: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

masyarakat dirugikan karena

serangan ulat memakan daun

pohon mangga yang baru tumbuh

dan tanaman semusim.

Iklim Pendukung

Sebagai contoh kasus ledakan

populasi belalang yang terjadi di

Kupang NTT. menurut IW Mudita

(2004), dosen program studi ilmu

hama dan penyakit tumbuhan

Undana menyatakan, ledakan

populasi serangga belalang yang

terjadi di Kupang Nusa Tenggara

Timur tidak akan menetas jika

suhu terlalu tinggi atau hujan tidak

turun sampai 30 hari sejak

diletakkan. Nimfa berbeda dengan

larva dalam hal morfologi yang

sangat menyerupai serangga

dewasa. Teori Andrewartha-Birch

menyatakan bahwa perubahan

populasi hama yang menimbulkan

ledakan justeru dipengaruhi oleh

iklim.

Faktor iklim yang berpeng-

aruh bukan hanya sekadar

perubahan dari musim hujan ke

musim kemarau dan sebaliknya,

tetapi faktor iklim global yang

dikenal dengan fenomena El Nino

dan La Nina. Fenomena iklim

global ini menyebabkan suatu

wilayah menjadi lebih kering atau

lebih basah dari keadaan iklim

normal. Keadaan iklim yang tidak

normal tersebut memungkinkan

belalang berbiak secara lebih aktif

dan berubah dari fase soliter

menjadi gregaria.

M e n u r u t B e r i t a h a b i t a t

(29/07/07) Di Sumba, jenis-jenis

satwa pendatang (migran), baik

dari utara khatulistiwa (sekitar

November-Maret saat utara

musim dingin), maupun dari

selatan khatulistiwa (sekitar Mei -

Agustus saat selatan musim

dingin). Mereka datang ke daerah

tropis untuk mencari makan dan

sebagian berbiak. Jika suhu di

daerah asal mereka makin

menghangat, secara naluriah

mereka akan mempersingkat masa

dataran rendah, sedangkan

burung-burung pemakan serangga

lokal makin memilih naik ke

p e g u n u n g a n , m a k a

ketidakseimbangan ekosistem

akan terjadi. Perkembangan

serangga di dataran rendah

Jalak suren Sturnus contra( ), salah satu jenis burung pemakan serangga

Cover Story

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

6

migrasi. Padahal banyak di antara

mereka merupakan jenis-jenis

p e m a k a n s e r a n g g a h a m a

pertanian, seperti jenis-jenis

b u r u n g l a y a n g - l a y a n g

( ) , kir ik-kir ik

( ) , r a j a u d a n g

( ), ataupun alap-alap

dan elang ( ). Jika

kehadiran mereka berkurang di

Hirundinidae

M e ro p i d a e

Halcyonidae

Accipitridae

menjadi sangat tidak terkendali.

Sebagai akibatnya, akan lebih

banyak tanaman pertanian

manusia musnah oleh serangan

hama serangga.

Tidak hanya itu, karena

terjadinya perubahan iklim yang

t idak menentu berdampak

musnahnya satwa yang tidak

mampu untuk melakukan migrasi.

Page 9: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Misalnya burung yang hanya

mampu terbang jarak pendek dan

tidak mampu untuk melakukan

migrasi jauh menyebrangi lautan

dan benua akan musnah lebih

awal. Disini sudah terjadi seleksi

secara paksa dan ket idak

pertumbuhan suatu spesies.

Menurut beberapa lembaga

konservasi, ledakan populasi yang

terjadi di Probolinggo disebabkan

semakin menurunnya jumlah

spesies predator alami serangga

termasuk kupu-kupu ulat bulu.

Menurut Agung Pramana Dosen

Jurusan Fisiologi Hewan Unibraw

Malang mengatakan terjadinya

serangan ulat bulu karena musuh

alaminya sudah tidak ada.

Kalaupun masih ada, jumlahnya

tidak seimbang. Itu sebabnya

terjadi ledakan populasi kupu-

kupu dan ulat bulu di daerah

setempat. Serangan ulat bulu di

Probolinggo bukti bahwa musuh

alami ulat dan kupu-kupu, yaitu

burung, sudah tidak ada (

).

Perburuan burung secara

besar-besaran terjadi pada jenis

burung-burung berkicau di

antaranya Prenjak, Cinenen dan

Jalak. Keberadaan burung jenis

itu, diburu secara liar untuk dijual

di pasar burung demi memenuhi

hasrat penghobi. Kalau dilakukan

dalam jumlah besar maka akan

menyebabkan ketidakseimbangan

alam. Penangkapan burung di

alam secara besar-besaran akan

memicu terjadinya bencana

ekologi.

Agar bencana ekologi tak

terjadi sebaiknya perburuan liar

harus dihentikan, sehingga perlu

dilakukan upaya pencegahan agar

mata rantai ekosistem tidak

terputus akibat perburuan liar.

Bila nanti wabah itu muncul maka

penyebabnya adalah putusnya

mata rantai makanan yang tak

seimbang.

Dari kasus di atas terjawab

sudah bahwa anomali cuaca dan

menurunnya jumlah populasi

predator alami menjadi penyebab

utama terjadinya ledakan populasi

satu spesies. Entah sampai kapan

kasus seperti ini akan terus

b e r u l a n g j i k a k e s a d a r a n

masyarakat kian rendah.

Media

Indonesia, 2011

Suwarno (fasilitator P-WEC)

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Cover Story7

seimbangan ekosistem terjadi

secara merata.

Tak ada predator alami

Sudah menjadi hal yang

lumrah jika terjadi ketidak

seimbangan dalam ekosistem

a k a n m e n d u k u n g d a n

m e m p e r c e p a t t e r j a d i n y a

Setelah telur berhasil diretaskan,

populasinya kian tidak terkontrol

karena secara lami mereka akan

dikendalikan predator.

Terganggunya keseimbangan

alam itu akibat predator ulat bulu,

yakni burung liar pemakan

s e r a n g g a , m e n g h i l a n g d i

Probolinggo. Sehingga terjadi

ledakan populasi hama tersebut.

sumber:upload.wikimedia.org

Page 10: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Singa-Singa Afrika

TerancamJOHANNESBURG, Afr ika

Selatan-Ma di Tau adalah nama

seekor induk Singa yang

bertarung melawan kerbau liar

Afrika yang berbahaya, buaya-

buaya yang lapar, kebakaran hutan

dan persaingan antar singa serta

berusaha menyelamatkan anak-

anaknya. Semua hal yang

mengerikan ini terjadi di Delta

Okavango di Botswana. Ma

di Tau dan anak-anaknya

menghadapi berbagai ancaman

alamiah, ancaman terbesar bagi

Singa-singa di Afrika adalah

m a n u s i a . B e b e r a p a a h l i

mengatakan bahwa singa akan

punah di alam dalam 10 tahun ke

depan.

Ma di Tau

dan populasi singa Afrika yang

terus menuraun diceritakan dalam

sebuah film dokumentari National

Geographic yang berjudul “

” atau “Singa-singa

Terakhir”. Film yang baru saja

diluncurkan di Amerika baru-baru

ini tersebut telah menarik cukup

b a n y a k p e n o n t o n y a n g

menunjukkan perhatian baru pada

krisis singa ini. “Film ini

mengisahkan tentang singa-singa

yang tersisa dan jumlah-nya

sangat memprihatinkan,” tutur

Dereck Joubert, si pembuat film

yang bersama istrinya Beverly

telah meng-habiskan lebih dari

The

Last Lions

Jika

Kisah mengenai

dua tahun berada di semak-semak

untuk mendokumentasikan kisah

tersebut.

Banyak orang sehabis

menonton film ini menyampaikan

bahwa mereka tidak habis pikir

kenapa hal ini bisa terjadi,”

tambah Dereck.

Populasi Singa

Afrika di alam telah menurun

hingga 450.000 ekor, atau sekitar

20.000 ekor penurunan semenjak

20 tahun terakhir. Hal ini terjadi

terutama karena kerusakan

habitat, perdagangan bagian-

bagian tubuh singa, olahraga

berburu, penyakit yang sitularkan

dari hewan ternak dan konflik

hewan dan manusia dimana singa-

singa dibunuh karena dianggap

mengganggu aktifitas manusia.

Masalah yang menarik perhatian

adalah penurunan populasi ini

terjadi kemungkinan dikarenakan

jumlah singa yang menurun secara

drastis dan keragaman genetik

yang terpengaruh.

Sebuah usaha baru sedang

diupayakan untuk menghadapi

permasalahan utama, seperti yang

diungkapkan oleh aktifis satwa

liar sebagai ancaman bagi singa

Afrika, yakni olahraga berburu

yang dilakukan terutama oleh para

pemburu Amerika. Sebuah koalisi

yang terdiri dari kelompok-

kelompok perlin-dungan satwa

liar telah mengirimkan petisi

kepada Departemen Dalam

Negeri Amerika Serikat untuk

memasukkan singa sebagai

spesies kategori terancam punah.

Ini akan berarti bahwa impor singa

ke Amerika sebagai target

o lahraga berburu menjadi

dilarang.

Menurut IFAW, antara tahun

“Kami tahu bahwa

olahraga berburu turut berperan

dalam penurunan populasi singa

ini,” ungkap Jeff Flocken,

Direktur International Fund for

A n i m a l We l f a r e ( I FAW ) ,

o r g a n i s a s i p e n d a n a a n

internasional untuk kesejahteraan

hewan kantor Washington, D.C..

IFAW merupakan salah satu

penggagas dari koalisi kelompok

y a n g m e n g i r i m k a n p e t i s i

tersbut. Saya rasa masyarakat

terkejut menge-tahui betapa

cepatnya penurunan populasi

singa ini terjadi,” imbuhnya.

1998

dan 2008, 64% dari 5.663 ekor

singa di alam menjadi korban

olahraga berburu di Afrika dan

kemudian diekspor ke Amerika.

“Jika warga Amerika tahu bahwa

Global News

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

8

Beberapa ahli mengatakan bahwa singa akan punah di

alam dalam 10 tahun ke depan.“

Page 11: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

mereka tidak bisa membawa

pulang hasil buruannya ke rumah

mereka, mereka tidak akan lagi

mau berburu singa karena

biayanya sangat mahal,” kata

Steve Smit, juru bicara organisasi

Animal Rights Africa (Hak-hak

HewanAfrika).

Seorang turis harus membayar

hingga 220 juta rupiah untuk bisa

menembak seekor singa jantan,

belum termasuk biaya safari dan

pengiriman hasil buruan ke negara

asal. Yang biasanya menjadi target

buruan dan terbunuh adalah singa

pejantan dominan (pemimpin) dan

ini mempunya dampak yang

sangat besar bagi singa-singa

lainnya, yakni memicu pertarung-

an antar singa untuk menjadi singa

pejantan dominan pengganti.

Seekor pejantan dominan yang

berhasil mengambil alih peran

akan membunuh anak-anak atau

keturunan dari singa pejantan

dominan sebelumnya yang telah

diburu, ujar Dereck dan Beverly

N a m u n

Joubert, si pembuat film “Singa-

singa Terakhir” yang juga seorang

penjelajah untuk National

G e o g r a p h i c . “ S a y a p i k i r

kebanyakan pemburu tidak

mengetahui ketika mereka tlah

menembak satu ekor singa jantan,

maka ini berarti sebuah peringatan

kematian untuk 20 hingga 30 ekor

singa lainnya dalam perebutan

kekuasaan untuk menjadi pejantan

dominan pengganti,” kata Beverly

Joubert.

Untuk satu ekor singa jantan

yang berhasil diburu, banyak

singa lainnya yang ikut terbunuh,”

t a m b a h B e v e r l y.

demikian, petisi dari koalisi

kelompok perlindungan satwa liar

tersebut telah ditentang oleh

kelompok pemburu internasional

atau Klub Safari Internasional

(Safari Club International) yang

mengatakan bahwa dengan

memasukkan singa ke dalam

kategori terancam punah maka

tidak saja akan “secara efektif

mengakihiri olahraga perburuan”

tetapi juga akan menyebabkan

mengakihiri keuntungan ekonomi

bagi masyarakat Afrika dari

olahraga perburuan ini yang pada

akhirnya akan memicu lebih

banyak konflik manusia dan

singa. “Pemburu dan olahraga

b e r b u r u s e b e n a r n y a

menguntungkan bagi Singa-singa

Afrika dan juga bagi masyarakat

Afrika. Keuntung-an yang

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Global News9

Singa Afrika ( ) yang terancam...Panthera leo sumber:cahayatenban.wordpress.com

Page 12: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

diperoleh dari kegiatan ini

mencapai 2 trilyun rupiah per

tahun untuk di daerah-daerah

terpencil di Afrika. Keuntungan

ini bermanfaat bagi satwa liar dan

masyarakat karena dimanfaatkan

untuk usaha perlindungan satwa

liar,” kata Larry Rudolph,

Presiden klub safari internasional

tersebut dan Joe Hosmer, presiden

yayasan amal dari klub yang sama.

South

African Predator Breeders

Assoc ia t ion

Status perlindungan ini akan

berdampak besar pada industri

kami,” kata ketua asosiasi, Carel

van Heerden.

singa hasil penangkaran

Berdasarkan data

a tau asos ias i

penangkar hewan predator Afrika

Selatan, ada 4.000 hingga 5.000

ekor singa dalam kurungan di

Afrika Selatan dan terpisah dari

populasi singa liar di alam yang

terancam punah.

Asosiasi ini mewakili para

penangkar singa untuk dijadikan

target berburu yang juga disebut

sebagai “berburu singa kalengan”

(seperti makanan kaleng, red).

Jika singa-singa dimasukkan

dalam kategori terancam punah di

Amerika Serikat, maka hal ini

a k a n m e m p e n g a r u h i p a r a

penangkar singa diAfrika Selatan,

sebuah industri yang disebutkan

mempekerjakan 5.000 orang.

Pada bulan

Desember tahun lalu, asosiasi

penangkar ini telah memenangkan

k a s u s p e r a d i l a n y a n g

memperbolehkan perburuan

untuk singa hasil penangkaran

yang dilepaskan ke alam untuk

beberapa saat sebelum akhirnya

mereka diburu dan dibunuh.

A s o s i a s i i n i b e r h a s i l

mengalahkan dan menakhiri

perundangan yang mewajibkan

bahwa

tersebut harus dilepaskan dan

dibiarkan di alam selama dua

tahun terlebih dahulu sebelum

akhirnya diburu.

Dereck

Joubert mengatakan bahwa

dampak ekonomi yang dirasakan

akan jauh lebih besar jika singa

benar-benar punah dibandingkan

jika perburuan singa dihentikan

karena punahnya singa akan

mempengaruhi par iwisa ta ,

industri besar di negara-negara

Afr ika .

Sama saja dengan pergi ke

tempat penyembelihan hewan dan

menembak seekor sapi, semudah

itu,” tambahnya.

Namun demikian,

Walaupun Dereck

menyetujui bahwa singa-singa

hasil penangkaran dipisahkan dari

singa liar di alam, dia mengatakan

bahwa ada alasan etika dan

spiri tual untuk menentang

“perburuan singa kalengan”.

“Perburuan singa kalengan ini

tetap saja merupakan sebuah

industri pembantaian,” kata

Dereck.

Pasangan

Joubert ini juga menentang bahwa

perburuan singa kalengan ini turut

b e r p e r a n d a l a m m e m i c u

perdagangan bagian-bagian tubuh

singa, untuk digunakan sebagai

“muti” yakni istilah obat-obatan

tradisional Afrika seperti halnya

pada praktek pengobatan Cina.

Semua keuntungan dari

film “

Sumber:

Global Post, 23 Maret 2011

Animal Rights Africa mengatakan

bahwa mereka prihatin pada

perburuan baik bagi singa liar

yang bebas di alam di taman-

taman nasional dan juga yang ada

di cagar alam milik pribadi. “Kami

akan sangat bergembira jika

undang-undang untuk melindungi

singa sebagai hewan yang

terancam punah diterbitkan,” kata

Smit, juru bicara Animals Rights

Africa.

The Last Lions" atau

“Singa-singa Terakhir” akan

disumbangkan ke inisiatif kucing-

kucing besar atau Big Cats

Initiative yang digagas National

Geographic untuk mendukung

proyek konservasi di Afrika.

“Tanpa ada perburuan, kehidupan

singa di alam itu sudah cukup

sulit,” kata Beverly Joubert.

“Saatnya setiap orang untuk

mengambil tindakan, jika tidak,

kita akan kehilangan singa

selamanya,” kata Dereck Joubert.

Kita hanya punya lima tahun

lagi untuk melakukan ini dan

butuh bantuan semua orang.”

Global News

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

10

sumber:hewandunia.blogspot.com

Page 13: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Gabung ProFauna dengan menjadi Supporter ProFauna agar terus

mendapat majalah Suara Satwa online dan Anda tidak ketinggalan

informasi seputar ProFauna , pelestarian satwa liar dan hutan.

Informasi lebih lanjut silahkan [email protected]+62 8990517433

NEW DELHI, (PRLM).-

Populasi harimau India

meningkat untuk pertama

kalinya dalam beberapa dekade,

demikian laporan surat kabar "The

Indian Express" mengutip hasil

sensus harimau nasional yang

akan diumumkan minggu depan.

Menurut laporan sensus

harimau 2009-2010, jumlahnya

telah melonjak 1.510-1.550 dari

1.411 di tahun 2004-2005. seperti

ditulis . Laporan surat kabar itu

dibuat menjelang konferensi

konservasi harimau internasional

yang akan dibuka pada Senin

(28/3) di New Delhi, India.

Para pendukung konservasi

harimau menyambut berita ini dan

mengatakan peningkatan populasi

ini disebabkan pihak berwenang

telah mensurvei kawasan yang

lebih luas untuk melakukan sensus

dan menciptakan suaka baru untuk

harimau.

Tito Joseph, direktur program

Masyarakat Perlindungan Satwa

Liar India, mengatakan "sensus

terakhir termasuk beberapa

kawasan yang terlewat karena

akses medan, seperti hutan

mangrov Sunderbans yang

merupakan rumah bagi ratusan

harimau. "Mereka juga telah

mempersiapkan suaka harimau

lainnya. Pada tahun 2004 hanya

ada 28-33 suaka harimau,

sekarang ada 39 lokasi, jadi itu

jelas membantu," kata Joseph

kepada "AFP".

"Ini merupakan strategi yang

b a i k , k a r e n a h a r i m a u

membutuhkan ruang hidup, dan

jika Anda dapat menciptakan

ruang yang aman jumlah mereka

secara alami akan naik," katanya.

Populasi harimau saat ini masih

jauh dari angka yang terdaftar

pada tahun 2002 ketika sejumlah

3.700 harimau diperkirakan hidup

di negara ini. Diperkirakan sekitar

40.000 harimau hidup di India saat

kemerdekaan dari Inggris tahun

1947.

Sumber:

Pikiran Rakyat Online

PopulasiHarimau IndiaMeningkat

Global News11

Page 14: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Penyu dan Pemasan Global(Global Warming)

Isu ini mungkin sudah tidak

asing ditelinga kita saat ini,

dimana banyak kampanye

tentang hal ini sedang gencar-

gencarnya dilakukan. Jargon “Go

Green” berkumandang dimana-

mana seolah kurang lengkap

rasanya kalau tidak Nampak

mendukung gerakan hijau ini.

Mungkin saja saat ini sudah terasa

dampaknya, ketika seorang kawan

dari USAmemposting photo lewat

Facebook yang menunjukkan

salju turun ditempatnya padahal

hal ini sangatlah jarang terjadi.

Menurutnya pernah terjadi hanya

sebentar di sebuah malam pada

tahun 2000. Dan kini telah turun

salju setebal 4 Cm ditempatnya.

P e m a n a s a n g l o b a l a k a n

mengakibatkan perubahan iklim

dunia, sudah tentunya akan

berdampak juga pada penyu yang

memiliki siklus hidup yang

panjang dan unik ini. Apakah

penyu akan bertahan hidup kali

ini? Bagaimana caranya? Banyak

pertanyaan tentang hal ini melihat

catatan penyu adalah salah satu

jenis satwa purba yang masih

bertahan hidup sampai saat ini.

Menurut para ahli dan beberapa

sumber, perubahan iklim ini akan

membawa dampak besar bagi

p e n y u , d i a n t a r a n y a :

Dengan semakin panasnya suhu

permukaan bumi sudah tentunya

akan mengakibatkan es akan

m e n c a i r d i k u t u b d a n

mengakibatkan permukaan air

laut akan bertambah tinggi.

Naikknya permukaan air laut ini

sudah tentunya akan merendam

bahkan menenggelamkan pantai-

pantai tempat penyu bertelur

sehingga tidak ada tempat untuk

penyu meletakkan telurnya.

Ataupun jika berhasil meletakkan

telurnya, makan ada kemungkinan

besar telur-telur penyu tersebut

akan terendam saat pasng tertinggi

air laut sehingga mengakibatkan

embrio dalam telur akan mati.

Karena jenis kelamin penyu

bergantung pada suhu saat telur

tersebut di dalam pasir maka

dengan semakin meningkatnya

panas di permukaan bumin kita ini

maka akan cenderung prosentase

menetas betina akan tinggi, atau

bahkan embrio dalam telur mati

k a r e n a t e r l a m p a u p a n a s .

Perubahan iklim ini sudah

tentunya akan banyak berdampak

pada arus dan suhu air laut yang

sudah tentunya akan berdampak

bagi penyu sebagai satwa yang

bermigrasi ribuan kilo meter.

Global News

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

12

Penyu, kelangsungan hidupnya terancam akibat pemanasan global Foto: Kurt Armsler

Page 15: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Sekitar 80 persen dari berkisar 6.000 ekor

populasi orang utan ( ) di

Pulau Sumatera, mendiami kawasan

hutan di Provinsi Aceh, kata Kepala Balai

Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Aceh

Abubakar Cekmad. "Populasi itu kami

khawatirkan akan terus menyusut jika aksi

perburuan tidak segera dihentikan. Orang Utan

banyak yang ditangkap, kemudian menjadi

binatang peliharaan masyarakat," katanya di

Jantho,Aceh Besar, Senin.

Hal itu disampaikan disela-sela pelepasan

empat ekor orang utan di stasiun reintroduksi

orang utan di kawasan hutan Jalin, Kecamatan

Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Empat orang

utan yang dilepaskan kembali ke habitatnya

merupakan bagian dari 36 ekor orang utan yang

selama ini berada dalam perlindungan di

Sumatera Utara. Pelepasan empat ekor orang

utan ke habitatnya itu dilakukan Gubernur

Aceh Irwandi Yusuf didampingi Bupati Aceh

Besar Bukhari Daud, Yayasan Ekosistem

Lestari (Pan Eco), serta BKSDAAceh .

Gubernur Irwandi Yusuf mengakui masih

banyak orang utan yang dikurung masyarakat

di dalam kerangkeng besi, dirantai sebagai

binatang peliharaan di rumah-rumah. "Mulai

saat ini saya berharap tidak ada lagi warga

mengurung atau merantai binatang dilindungi,

terutama orang utan dan kami berharap

masyarakat menyerahkannya kepada kami

untuk dilepas kembali kehabitatnya," kata dia.

Sebab, tambah Gubernur, memelihara orang

utan di rumah jauh lebih berbahaya karena

kedekatan magnetis, misalnya kalau ada

penyakit pada hewan ini dengan cepat dapat

menular ke manusia. "Genetik orang utan

pongo abelii

nyaris sama dengan manusia, maka sangat ditakutkan jika

menular akan lebih ganas," katanya. Orang utan harus

dilestarikan, tidak boleh ditangkap atau diperdagangkan

berdasarkan UU No 5 tahun 1990, dengan pidana lima tahun

penjaran dan denda Rp100 juta. sumber: antaranews.com

80 Persen PopulasiOrangutan Sumateradi Aceh

Orangutan Sumatera ( )Pongo abelii

Foto: www.realadventures.comFoto: www.realadventures.com

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

News 13

Page 16: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Macan Tutul JawaDi Kaki Gunung Bromo

Me l e t u s n y a G u n u n g

M e r a p i b a r u s a j a

berlalu. Banyak masalah

yang ditimbulkan setelahnya, dari

kehilangan orang-orang tercinta

karena tidak sempat menyelamat-

kan diri, kehilangan tempat

tinggal, rusaknya lahan pertanian

hingga beberapa dampak yang

ditimbulkan akibat lahar dingin

merapi. Tentu kejadian ini tidak

sekadar dijadikan sejarah dan

berlalu begitu saja, dan sudah

tentu banyak pelajaran yang dapat

ditarik dari meletusnya Gunung

Merapi. Salah satunya adalah

tentang status keragaman satwa

liar sebelum merapi meletus.

Dalam sebuah wawancara di

salah satu tv swasta, warga sekitar

menyatakan bahwa tidak ada

t a n d a - t a n d a y a n g s a n g a t

meyakinkan kalau merapi akan

meletus dengan hebatnya. Secara

vulkanologi tentu sudah ada

tanda, karena gunung merapi

merupakan gunung berapi yang

paling aktif di dunia, namun tanda

lain yang mudah dan sangat

dipercaya oleh warga seperti

adanya satwaliar yang masuk ke

perkampungan tidak tampak

(mungkin di beberapa tempat ada,

namun di tempat wawancara tv

swasta ini dinyatakan tidak

tampak). Sang responden juga

Macan Tutul Jawa ( ) yang tertangkap camera trap di kaki BromoPanthera pardus melas

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

14News

Page 17: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

menjelaskan bahwa, kemungkin-

an satwa liar ini sudah rusak

habitatnya karena ulah manusia

atau karena perburuan, sehingga

tentu tidak akan ada lagi satwa

yang memberikan tanda ini,

seperti halnya cerita pada letusan-

letusan sebelumnya. Tentu ini

in formas i ba ik , seka l igus

informasi buruk bagi peneliti dan

pecinta satwa liar.

Pulau Jawa adalah bagian dari

paparan Sunda bersama Pulau

Sumatera dan Pulau Kalimantan

yang secara bersama memiliki 381

jenis mamalia, yang 173 jenis

diantaranya adalah mamalia

endemik di ketiga pulau besar

Indonesia itu. Namun seiring

kerusakan hutan (deforestasi)

yang begitu cepat, sebesar 1,6 juta

hektar per tahun pada periode

tahun 1985-1997, dan 3,8 juta

hektar pertahun dalam periode

tahun 1997-2000, membuat satwa

liar terutama mamalia begitu

terdesak, menetap pada lahan

terisolir dan berstatus sebagai

satwa langka (endangered atau

vulnerable species). Diantara

ketiga pulau besar di paparan

sunda ini, Pulau Jawa merupakan

pulau yang paling tidak bersaha-

bat dengan satwa liar, terutama

untuk mamalia besar. Data

mutakhir menyatakan bahwa

lahan yang tertutup oleh hutan

alam di pulau jawa kurang dari 7%

dari luas total pulau Jawa atau

sekitar 0,97 juta hektar yang

tersebar terutama pada kawasan

konservasi dan kawasan lindung.

J i k a d i S u m a t e r a d a n

Kalimantan memiliki satwa

langka seperti Orangutan, Gajah,

Beruang, dan jenis lain, di Jawa

beberapa jenis yang sangat langka

merupakan jenis endemik yang

dijadikan penciri dari pulau Jawa,

yaitu Elang Jawa, Owa Jawa dan

Macan Tutul Jawa. Jenis yang

terakhir ini terkadang sering

dihubungkan dengan klenik,

namun jenis ini masih tercatat

had i r pada daerah-daerah

pegunungan di pulau Jawa.

Catatan secara ilmiah dilaporkan

paling banyak ditemukan di

Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango di Jawa Barat, bahkan

dijadikan satwa identitas Provinsi

Jawa Barat. Terakhir pada tahun

2009 lalu, Macan Tutul Jawa

tertangkap oleh kamera otomatis

(camera trap) di kawasan hutan di

kaki gunung Bromo Jawa Timur

oleh peneliti dari Pusat Penelitian

Hutan Tropis, Fakultas Kehutanan

Universitas Mulawarman.

Macan Tutul Jawa secara

ilmiah bernama

merupakan subspecies dari

macan tutul ( ),

termasuk dalam famili Felidae dan

ordo Carnivora. Dibandingkan

dengan macan tutul lainnya,

macan tutul jawa berukuran paling

kecil, dan mempunyai

penglihatan dan penciuman yang

tajam. Hewan ini soliter, kecuali

pada musim berbiak. Ia lebih aktif

berburu mangsa di malam hari.

Mangsanya yang terdiri dari aneka

hewan herbivora, seperti rusa,

monyet, kancil dan terkadang

hewan ternak dari perkampungan

terdekat, yang biasanya diletak-

kan dulu di atas pohon.

Macan tutul merupakan satu-

satunya kucing besar yang masih

tersisa di Pulau Jawa. Populasinya

di alam turun secara drastis dari

350-700 individu menjadi sekitar

100-250 individu saja pada tahun

2005. Penyebab utamanya adalah

h i l a n g n y a h a b i t a t h u t a n ,

Panthera pardus

melas

Panthera pardus

indra

kurangnya hewan yang dimangsa

( p r e y ) d a n p e n a n g k a p a n /

perburuan liar. Oleh karena daerah

dan populasi dimana hewan ini

ditemukan sangat terbatas, macan

tutul dievaluasikan sebagai

“kritis” sejak 2007 dalam IUCN

R e d L i s t d a t a b o o k d a n

didaf ta rkan da lam CITES

Appendix I. Satwa ini dilindungi

di Indonesia, yang tercantum di

dalam UU No. 5 tahun 1990 dan

PPNo. 7 tahun 1999.

Keberadaan satwa dengan

posisi tingkat tinggi dalam tropic

(kelas makan) ini tentu menjadi

indikator positif kualitas suatu

kawasan hutan yang dijadikan

sebagai habitat. Macan tutul tentu

mengiindikasikan bahwa satwa

lain sebagai hewan yang dimangsa

juga hadir dalam kawasan ini.

Sudah menjadi kewajiban para

penanggngjawab kawasan untuk

menjaga kawasan ini dari

perburuan dan perambahan.

Satwa liar di alam sangat

tergantung terhadap sumberdaya

alam sebagai sumber pakan dan

bertahan hidup. Di beberapa

tempat di dunia karnivora besar

seperti Macan Tutul Jawa ini

bahkan dijadikan

. Semoga kehadirannya di

Bromo memang menandakan

kualitas hutan di Bromo masih

bagus. Kesadaran masyarakat

untuk menjaga kawasan hutan

yang masih relative bagus ini

sangat diperlukan. Tentu bukan

hanya sekadar slogan setelah

bencana terjadi, karena kawasan

h u t a n y a n g b a i k a d a l a h

kebutuhan. (dari berbagai sumber)

Supporter ProFauna Indonesia

di Kalimantan Timur

umbrella

species

Rustam

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

News15

Page 18: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Ketika isu pencurian budaya

nasional, Ambalat, pulau

Jemur, lagu nasional dan

banyak lagi kasus dengan tetangga

serumpun Malaysia, banyak dari

kita seperti tersengat listrik.

Seperti bangun dari mimpi indah,

pada kompak mengobarkan

semangat konfrontasi dengan yel

Malaysia. Kasus yang

berulang dan tampaknya akan

terus berulang, seperti terbangun

dari mimpi yang satu untuk

memulai mimpi yang lain.

Tampak tak kan pernah selesai.

Apa hubungannya dengan

g a j a h ? a p a k a h j u g a a d a

hubungannya dengan “sepakbola

gajah”?, mungkin iya dan

mungkin tidak. Ada gajah asia dan

gajah afrika, kedua mamalia

raksasa ini adalah satwa lintas

terrestrial tak kenal batas negara.

Tak kenal pasport, visa apalagi

ganyang

NPWP (wajib ditunjukkan ketika

ingin keluar negeri). Namun

Gajah Kalimantan tidak melintasi

perbatasan.. ah masa?

B a n y a k p e r d e b a t a n

sebelumnya yang mempertanya-

kan tentang keberadaan Gajah

( ) d i

Kalimantan. Apakah memang

ada?. Di Kalimantan memang

tercatat ada 222 jenis mamalia

termasuk Gajah, namun juga

dikatakan bahwa keberadaan

Gajah di Kalimantan bukan “asli”

Kalimantan, tetapi hadiah dari

British East India Company

kepada kerajaan Sulu pada tahun

1750 yang kemudian lepas dan

menjadi liar (Payne, 2000 dan

Mc.Kinnon, 2000). Informasi lain

menyebutkan Gajah hanya berada

di kawasan sempit Sabah dan

wilayah barat dan utara

Kalimantan Timur. Mungkin

E l e p h a s m a x i m u s

gajah memang berasal dari pulau

Kalimantan, karena ada fosil gigi

gajah dikenal dari Kalimantan

(MacKinnon, 2000) . Data

mutakhir, dari hasil uji DNA,

gajah Kalimantan memiliki

perbedaan genetik dengan gajah

Sr i langka , Ind ia , Bhutan ,

Bangladesh, Thailand, Laos,

Vietnam, Kamboja, semenanjung

Malaysia dan Sumatera (WWF

dan BKSDA Kaltim, 2006). Gajah

Kalimantan dinilai termasuk

satwa paling langka untuk spesies

gajah karena memiliki perbedaan

dengan satwa sejenis yang

terdapat di belahan dunia yang

lain. Disebutkan pula gajah

kalimantan memiliki ukuran

paling kecil di antara seluruh

species gajah. Ya, sekecil-

kecilnya gajah tetap besar...

(perbedaan spesifik ada pada

tabel)

NASIONALISME GAJAH

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

16News

Gajah Asia( )Elephas maximus

Gajah Afrika( )Loxodonta Africana

34

3

22

3

4 5

8

6

9

1

9 8

6

77

1

Page 19: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Isu gajah di Kaltim termasuk

isu baru yang mungkin dimulai

awal tahun 2000an. Dibanding

beberapa species lain yang selama

ini menjadi isu seksi di bidang

konservasi, seperti Orangutan,

G a j a h s e d i k i t t e r l a m b a t

dibicarakan. Namun jangan

sampai setelah menjadi isu seksi,

menjadikan species ini sebagai

obyek sebuah proyek yang justru

membahayakan keberadaan satwa

itu sendiri. Isu konservasinya

semakin kuat diangkat, tetapi

keberadaannya tidak semakin

membaik dari sisi ekologi dan

konservasi. Itu yang terjadi pada

kasus konservasi dan rehabilitasi

Orangutan.

Di Utara Kalimantan Timur,

terutama daerah perbatasan antara

Kecamatan Sebuku Kabupaten

Nunukan dengan Sabah Malaysia

didiami oleh suku Dayak Agabag.

Konservasi Gajah oleh

Masyarakat Setempat

Suku ini biasa tinggal dekat

dengan sungai, dengan makanan

pokok yang berbeda dengan

makanan pokok suku Dayak

lainnya di Kalimantan Timur.

Masyarakat Dayak umumnya

menanam padi gunung dengan

cara perladangan berpindah

( ), dari sini

dihasilkan “beras baru” yang

dikonsumsi sendiri. Sedangkan

D a y a k A g a b a g m a k a n a n

pokoknya ada , makanan yang

terbuat dari tepung/sari singkong,

mungkin mirip tiwul di jawa.

Karena budidaya singkong

sedemikian rupa, tentu dapat

meminimumkan pembukaan

lahan baru yang dapat merusak

keragaman hayati.

Selain itu, hubungan langsung

dengan konservasi gajah adalah

bahwa suku Dayak Agabag di

U t a r a K a l i m a n t a n Ti m u r

menyebut gajah dengan sebutan

. Kata tersebut dapat

disinonimkan dengan sebutan

Nenek (ibu dari ibu), seorang yang

shifting cultivation

Illo

Nenek

d i t u a k a n d a n d i h o r m a t i

keberadaannya. Ada kebiasaan

menghindari jika bertemu jejak

( ) g a j a h , d a n

menganggap mengganggu

kebiasaan sang gajah. Dari rasa

takut ini terkadang muncul

legenda dan cenderung mendekati

c e r i t a m i s t i s . S e h i n g g a

mendapatkan bangkai atau gading

g a j a h m e r u p a k a n s u a t u

keberuntungan yang luar biasa.

Melamar seorang gadis dengan

memberikan gelang dari gading

gajah sebagai mas kawin

merupakan suatu prestise.

Keberadaan gajah di Utara

Kaltim sedikit lebih aman dari

masayarakat lokal karena tidak

adanya kebiasaan berburu gajah

untuk kepentingan kegiatan

manusia seperti halnya di

beberapa tempat, yang kemudian

dijinakkan dan dilatih untuk

membantu pekerjaan manusia,

seperti mengangkat kayu dan

muatan berat lainnya.

f o o t p r i n t

pamali

News17

No

1

2

3

4

5

Gajah Sumatera

Ukuran tubuh lebih besar dari Gajah

Kalimantan

Telinga lebih kecil

Bentuk tubuh lebih ramping

Ekor tidak lebih panjang dan tidak

nyaris menyentuh tanah

Gading melengkung

Gajah Kalimantan

Ukuran tubuh lebih kecil daripada

Gajah Sumatera

Telinga lebih besar

Bentuk tubuh lebih membulat

Ekor lebih panjang dan nyaris

menyentuh tanah

Gading Lurus

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Gajah Asia

Gading

Kepala dengan dua bonggol

Telinga yang tidak menutupi bahu dan

lebih kecil

Bagian badan yang paling tinggi

Tidak ada lekukan

Kulit tidak kendur dan berkedut

Satu bibir pada ujung belalai

Empat jari kaki

Lima Jari kaki

Gajah Afrika

Gading

Kepala dengan satu bonggol

Telinga yang menutupi bahu dan

seperti Benua Afrika

Tinggi badan yang paling tinggi

Adanya lekukan

Kulit yang kendur dan berkedut

Dua bibir pada ujung belalai

Tiga jari kaki

Empat jari kaki

Per

ban

din

gan

an

tara

Gaja

hA

sia d

an

Gaja

hA

frik

a

Per

ban

din

gan

Morf

olo

gis

Gaja

hK

ali

man

tan

dan

Gaja

h S

um

ate

ra

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Page 20: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Nasionalisme Gajah

Semakin banyak orang yang

mengetahui informasi tentang

gajah Kalimantan. Semakin

banyak pula keinginan untuk

mengetahui pola ekologi dan

seluruh informasi keberadaannya.

Namun seiring informasi yang

berusaha dikumpul-kan, habitat

Gajah Kalimantan sendiri terus

mengalami degradasi sedemikian

cepatnya. Sejak sekitar puluhan

tahun lalu kawasan Kecamatan

Sebuku adalah kawasan Hutan

Tanaman Industri dan perkebunan

sawit. Bahkan dalam rencana

pemerintah, kawasan perbatasan

ini dijadikan Kawasan Strategis

Nasional atau sering disingkat

dengan KSN dengan rencana

pembukaan kawasan yang

kemudian ditanami sawit sebagai

batas negara.

Padahal sebelumnya kawasan

ini telah dibuka sebagai kawasan

transmigrasi. Pembukaan lahan

untuk kawasan transmigrasi di

Kalimantan sudah umum akan

merusak hutan selamanya. Belum

ada contoh program transmigrasi

yang tidak merusak hutan dengan

segala sumberdaya alam di

dalamnya. Bahkan kecenderung-

an semakin rusaknya hutan

dengan segala akses penghidupan

yang diperoleh dari alam.

Sampai terakhir ini semakin

santer diberitakan bagaimana

konflik Gajah dengan manusia

bukan hanya terjadi di Sumatera.

Di Kalimantan gajah dianggap

hama yang merusak perkebunan

sawit masyarakat. Masyarakat

yang memiliki kebun sawit di

Sebuku menyebutkan seekor

gajah dapat menghabiskan 1-3

hektar tanaman sawit yang baru

ditanam dalam satu malam.

Bahkan bukan sekadar merusak

p e r k e b u n a n p e n d u d u k ,

kadangkala gajah juga merusak

rumah penduduk.

Jumlah populas i ga jah

Kalimantan pun masih simpang

siur.Ada beberapa data yang dapat

dijadikan sumber jumlah populasi

gajah Kalimantan di Kalimantan

Timur. Ada angka yang menyata-

kan 1 ekor per 330 km , namun ada2

pula angka lain menyebutkan

bahwa jumlah populasi gajah

Kalimantan Timur adalah 45-50

ekor. Tentu memerlukan metode

tertentu yang dapat dipertang-

gungjawabkan tentang jumlah

populasi mamalia besar ini.

Salah satu metode yang dapat

digunakan adalah mengikuti jalur

jelajah gajah atau dengan

menggunakan colar (kalung

elektronik) yang dapat menghi-

tung kisaran populasi gajah

dengan perkiraan daya jelajah

yang terekam. Tetapi semua cara

tersebut mahal dan memerlukan

waktu dan tenaga.

Gajah punya rasa nasiona-

lisme? yang benar, para tentara

dan orang sipil yang diperbantu-

kan untuk menjaga perbatasan

menyatakan bahwa tidak ada jejak

gajah yang melintasi jalur perba-

tasan Indonesia - Malaysia. Jadi

gajah yang ada di Kaltim utama-

nya di kecamatan Sebuku

penyebarannya hanya di sekitar

kawasan hutan sebuku, sedangkan

yang di Sabah demikian pula,

tidak ada yang melintas hingga

masuk ke dalam kawasan hutan

sebuku. Hal ini menarik untuk

diketahui lebih jauh, mengapa

terjadi demikian. Memang

informasi tentang jalur lintasan

mamalia besar adalah tetap.

Sehingga di beberapa negara

tertentu, jalur dan waktu lintasan

satwa dicatat sebagai sesuatu yang

bisa d ikembangkan untuk

ekowisata. Jadi gajah memang

p u n y a n a s i o n a l i s m e ? ,

wallahualam…

Rustam

S u p p o r t e r P r o F a u n a d i

Kaltim/Staf pengajar Fahutan

Universitas Mulawarman

Regnum : Animalia (Metazoa)Sub Regnum : EumetazoaSuper Phylum : Bilateria : DeuterostomiaPhylum : ChordataSub Phyllum : VertebrataClassic : MamaliaSub Class : TheriaInfraclassic : PlacentaliaOrdo : ProboscideaSub Ordo : RuminantiaInfra Order : PecoraFamilia : ElephantidaeSub Familia : ElephantidaeGenus : ElephasSpecies :Sub-Species :

Elephas maximusElephas maximusborneensis

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

18News

Kla

sifi

kasi

Gaja

h K

ali

man

tan

Page 21: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Pertemuan akbar Supporter ProFauna yang di helat 2 tahunan kini kembali hadir ditahun 2011, acara yang dulu diberi nama PMM (ProFauna Members Meeting) kiniberganti nama ProFauna Conference 2011dilaksanakan di P-WEC pada awal bulanJuni 2011, yang akan menyajikan kegiatan yang lain dari tahun sebelumnya. Masihtetap dengan mengundang 100 orang Supporter dalam acara ini akan menghadirkanpara pembicara ahli dari dalam negeri bahkan luar negeri.

Apa saja syaratnya? Cukup terdaftar sebagai Supporter ProFauna dan memiliki KTS(Kartu Tanda Supporter) ProFauna, anda sudah berhak mengikuti pertemuan akbar ini.Untuk itu bagi Supporter yang belum memiliki KTS ProFauna segera mengurusnyahanya dengan mengganti biaya cetak Rp 10.000,- dan bagi yang sudah expired segeramemperpanjang masa berlaku KTS. Info lebih lanjut hubungi [email protected] .

Sampai jumpa di ProFauna Conference 2011 !! (YL)

2011From the Ocean to the Jungle3-5 Juni

Page 22: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan
Page 23: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Tak hanya itu saja, tim

mendapatkan 10 jenis burung

yaitu :

Kuntul kerbau

Trinil Pantai

Kipasan belang

Cekakak sungai

Raja Udang Biru

Tekukur Biasa

Kacamata Biasa

Bondol Peking

Kokoan Laut

Cipoh Kacat

Tak hanya pengamatan

burung pantai saja yang dilakukan

di Curahsawo, di bawah pohon

kami berisitirahat dan berdiskusi

tentang hasil apa yang kita

dapatkan dalam kegiatan kali ini

kemudian dilanjutkan

bersama Supporter dari UK,

Phillips yang berlatarbelakang

sebagai ahli ekologi. Terima kasih

kepada Supporter ProFauna yang

di Jawa Timur yang mendukung

kegiatan ini. Sampai Jumpa di

Petualangan selanjutnya.

(Bubulcus ibis)

(Trinaga hypoleucos)

(Rhipidura javanica)

(Todirhampus chloris)

(Alcedo coerulescens)

(Streptopelia chinensis)

(Zosterops palpebrosus)

(Lonchura punctulata)

(Butorides striatus)

(Aegithina tiphia)

sharing

“Panasnya”Pengamatan Burung Pantai di Curah Sawo

Minggu Pagi tepat pukul

06.00 WIB Supporter

yang tersebar di Jawa

Timur yang datang dari Kediri,

Pandaan, Probolinggo diantara-

nya Yusuf, Alex, Didik, Ghazali,

Zainal, Toni, Isma, Ari, Arif,

Affan, Dwi, Maman, dan tidak

mau ketinggalan Supporter dari

UK berkumpul ke Curahsawo

Probolinggo, untuk melakukan

burung pantai.

Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan ProFauna sekitar 5

tahun lalu, populasi burung pantai

di Curahsawo masih banyak

ditemukan berbagai macam

b u r u n g p a n t a i , s e k a r a n g

b e r k u r a n g d r a s t i s a k i b a t

perburuan.

birdwatching

Menurut Supporter dari

Probolinggo yaitu Maman, tahun

2007 masih terlihat Elang Laut

yang

sesekali terbang dan bertengger di

kawasan Curahsawo yang me-

rupakan hutan mangrove sekitar

Pantai Utara pulau Jawa tersebut.

Mulai keberangkatan hingga

kedatangan 'diiringi' panasnya

matahari tak menyurutkan

langkah kita untuk mengamati

populasi burung pantai tersebut.

Terdapat sekawanan burung

pantai yang memiliki bulu

berwarna putih dengan paruh

berwarna kuning terbang dari

pohon mangrove satu ke pohon

mangrove yang lain. “betapa

indahnya mereka hidup di alam”.

(Haliaetus leucogaster)

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Suara Supporter21

Page 24: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Mobil Baca:

Mengantar AnakMengenal Alam

Siapa bilang melestarikan

alam hanya bisa dilakukan

dengan menanam pohon,

membersihkan sungai, dan

berhenti mengeksploitasi satwa

liar?. Ternyata kita juga bisa

melestarikan alam dari halaman

rumah atau sekolah kita, yaitu

melalui kegiatan Mobil Baca P-

WEC.

Kegiatan mobil baca adalah

program rutin P-WEC dibawah

komando

yang dilaksanakan sekali setiap

bulan, biasanya pada hari minggu

dan berlokasi di halaman rumah

warga atau SD yang ada di sekitar

P-WEC. Kegiatan ini bertujuan

comunity development

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

22Suara Supporter

Page 25: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Suara Supporter23

untuk mendidik anak-anak

sebagai generasi penerus masa

depan tentang dasar-dasar

pelestarian alam. Tentu saja

pengetahuan itu diberikan secara

tidak langsung menyesuaikan

d e n g a n u s i a d a n t i n g k a t

pendidikan. Secara santai dan

m e n g i b u r b a i k m e l a l u i

percakapan, buku-buku cerita,

maupun kuis yang dibantu oleh

suppor ter secara ber lahan

menggugah rasa ingin tahu anak-

anak tentang alam.

Biasanya, tim P-WEC datang

ke sekolah pada hari minggu pagi.

Sepe r t i mob i l baca yang

dilaksanakan di SDN Selorejo

beberapa waktu lalu (26/09/10).

Saat itu, dapat dipastikan

anak-anak sudah mandi dan

beramai-ramai berkumpul di

p i n g g i r j a l a n , m e n u n g g u

datangnya seekor lutung. Lhoh,

k o k l u t u n g ? I y a , u n t u k

menyemarakkan suasana dan

menghibur anak-anak, tim P-

WEC selalu membawa maskot

mobil baca, yaitu si lutung. Begitu

si lutung ini keluar dari mobil,

langsung saja si lutung diserbu

oleh anak-anak kecil yang berebut

ingin memeluknya.

Sebagai pemanasan, anak-

anak diberi permainan terlebih

dahulu. Tentu saja, permainan

y a n g d i l a k u k a n s e l a l u

berhubungan dengan alam,

misalnya ”Hutan dan Pemburu”

atau ”Kelelawar dan Ngengat”.

Dengan demikian, sambil tertawa

dan berlarian pun anak-anak

dengan sendirinya akan menyerap

konsep kehidupan di alam,

terutama tentang hubungan antar

makhluk hidup. Si lutung, yang

sebenarnya hanya seorang staff

atau supporter yang mengenakan

kostum, juga tak kalah aktifnya

berlarian dan melompat bersama

anak-anak dan tim mobil baca

agar suasana lebih meriah.

B a r u s e t e l a h s e d i k i t

berkeringat, buku-buku bacaan

mulai digelar. Buku-buku yang

disuguhkan sebagian besar adalah

fabel kaya warna yang pasti

disukai oleh anak-anak, apalagi

buku-buku tersebut memiliki

ilustrasi yang menarik sehingga

anak-anak pun dapat membaca

dengan penuh mina t dan

konsentrasi. Selain buku-buku

fiksi, ada juga buku tentang

pengetahuan alam, seperti buku

tentang reptil, hutan, atau air. Tim

P-WEC dan supporter pun tidak

tinggal diam. Mereka ikut

bergabung dengan anak-anak,

terkadang juga membacakan

cerita untuk anak-anak yang

b e l u m l a n c a r m e m b a c a ,

berbincang tentang isi buku, dan

tak lupa si lutung pun ikut duduk

manis mendengarkan anak-anak

yang mau membacakan cerita

untuknya.

Setiap perjuangan pasti

menemui kesulitan. Tak jarang

kami harus ekstra bersabar

menghadapi anak-anak yang

m e n g g a n g g u t e m a n n y a ,

”mengeroyok” si lutung, atau

tidak punya motivasi untuk

membaca. Tapi namanya juga

anak-anak, kalau terus-menerus

diajak dan melihat sebagian besar

temannya membaca , lama

kelamaan mereka juga ikut duduk

dan tenggelam dalam petualangan

”Kancil dan Buaya”.

Setelah cukup lama membaca,

tibalah waktu yang dinanti-

nantikan, kuis. Beberapa anak

yang mau menceritakan kembali

buku yang telah dibaca akan maju

dan bercerita di depan teman-

t e m a n n y a , d a n s e b a g a i

penghargaan mereka akan

mendapat hadiah berupa alat tulis.

Tentu saja ada yang kecewa

karena tidak terpilih untuk maju,

pasalnya hampir semua anak

mengacungkan tangan ketika

ditanya, tapi hanya 2-3 saja yang

akan terpilih. Pertanyaannya tentu

saja sederhana dan berkaitan

dengan hutan dan satwa liar, dan

lagi-lagi sulit sekali memilih siapa

yang berhak menjawab dan

mendapat hadiah karena puluhan

tangan langsung teracung saat

pertanyaan diberikan, termasuk

tangan si lutung.

Melestarikan alam memang

tak harus dilakukan secara

langsung . Sa lah sa tu ha l

terpenting untuk mewujudkan

lingkungan yang lestari adalah

dengan membangun pola pikir

yang menghormati alam. Dengan

mendidik anak-anak untuk

menghargai alam dan seisinya,

diharapkan mereka akan tumbuh

menjadi orang yang peduli pada

l i ngkungan , menyeba rkan

pemahaman itu pada orang-orang

d i s e k i t a r m e r e k a , d a n

menciptakan lingkungan yang

lebih baik di masa depan.

Asti Swasti

Suporter ProFauna Malang

Kunjungi websiteProFauna diwww.profauna.orguntuk mendapatkanberita seputarProFauna, satwa liar,dan hutan.

Page 26: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Kelinci Belang Sumatera:

Punah Tanpa Pernah Dikenal

Kelinci Sumatera, atau

K e l i n c i B e l a n g

Sumatera (

) adalah satu-satunya

spesies kelinci asli Indonesia.

Satwa ini sangat langka karena

hanya terdapat pada hutan di

gunung-gunung di Sumatera,

antara lain Gunung Barisan,

Gunung Kerinci, dan Gunung

Leuser, pada ketinggian 600-

1600 mdpl. Saking langkanya,

satwa langka ini hanya pernah

terlihat dengan mata telanjang

p a d a t a h u n 1 9 7 2 s a j a ,

sedangkan pengamatan lainnya

pada tahun 2000 dan 2007 di-

lakukan menggunakan kamera

pengintai. Karena jarang dapat

d i t e m u i i n i l a h m a k a

penghitungan populasi dan

perlindungan sulit dilakukan,

apalagi penduduk lokal pun

tidak sadar akan keberadaan-

nya dan juga tidak memiliki

Nesolagus

netscheri

nama khusus bagi satwa ini.

Panjang tubuh Kelinci

Belang Sumatera berkisar

antara 35-40 cm, dengan berat

sekitar 1,5 kg. Warna dasar bulu

tubuh kelinci ini adalah kuning

kecoklatan, dengan garis-garis

h i t a m y a n g m e m b u j u r

sepanjang tubuhnya. Bulu

bagian bawah bertekstur

lembut dan rapat berwarna

putih, sedangkan bagian pantat

dan ekor berbulu kemerahan.

Yang semakin membedakan

spesies ini dari kelinci lainnya

adalah telinga dan ekornya

yang berukuran lebih pendek

(sekitar 2 cm).

Satwa lucu ini beraktivitas

pada malam hari (nocturnal),

dan pada siang hari mereka

bersembunyi di tempat-tempat

gelap seperti lubang yang digali

oleh hewan lain di bawah

pepohonan. Karena ukuran

tubuhnya yang kecil, maka

menu makanan utama mereka

adalah ranting dan daun dari

t a n a m a n - t a n a m a n y a n g

tumbuh dekat dengan tanah.

Hingga saat ini, belum ada

pihak yang mendanai program

konservasi bagi Kelinci Belang

Sumatera. Meski perburuan

bukanlah ancaman utama, pada

kenyataannya hidup mereka

sedang terancam oleh tinggi-

nya laju deforestasi. Habitat,

atau hutan, yang semakin

berkurang telah mempersempit

ruang gerak mereka dan juga

meniadakan sumber makanan.

Walaupun pernah dikategori-

k a n d a l a m “ C r i t i c a l l y

Endangered” (kritis) pada

tahun 1996, pada tahun 2008

IUCN memperbarui status

Kelinci Belang Sumatera

menjadi “Vulnerable” (rentan).

Asti Prawidya Mukti

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

24Suara Supporter

Page 27: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Oleh: Rosek NursahidFounder and ChairmanProFauna Indonesia

Berbagi dengan Tekukur...

Tak salah jika sebagian orang

mengatakan bahwa “orang

kuno” itu lebih arif dan

bijaksana. Paling tidak itu yang saya

tangkap ketika lebih dari 20 orang

penduduk Desa Kucur, Kecamatan

Dau, Kabupaten Malang, berkumpul

di P-WEC di awal tahun 2011.

Mereka berkumpul di P-WEC yang

berada di kaki Pegunungan Kawi itu

untuk menambah wawasan tentang

pelestarian satwa liar. Maklum Desa

Kucur sudah mengeluarkan peraturan

desa yang melarang penangkapan

semua jenis satwa liar. Sebuah

peraturan desa yang ramah terhadap

alam.

Penduduk desa yang berkumpul

di P-WEC itu akan menjadi semacam

“satgas” penegakan peraturan desa

itu. Untuk itu dirasa perlu mereka

“dikuliahi” tentang persoalan

pelestarian satwa liar, dan saya yang

m e n d a p a t k a n s a m p u r u n t u k

memberikan kuliah kepada penduduk

desa yang sebagian besar petani itu.

Namun dalam pertemuan itu

justru saya merasa bahwa sayalah

yang banyak belajar dari petani yang

lugu itu. Saya merasa bahwa mereka

telah melakukan suatu tindakan nyata

yang berbau kental soal animal

welfare. Mereka yang tidak pernah

mendapatkan ilmu animal welfare,

justru telah menerapkan prinsip kasih

sayang terhadap binatang dalam

keseharian mereka. Saya dibuat

kagum dan tertegun. Apa yang

dilakukan oleh petani itu yang

membuat saya berkesimpul-an bahwa

mereka adalah 'aktivis penyayang

binatang sejati'? Ada seorang petani

yang ber tanya kepada saya ,

“bagaimana cara menangani burung

tekukur yang selalu memakan benih

tanaman yang kami tanam tanpa harus

membunuh tekukur itu?” Terus terang

saya kebingungan menjawab

pertanyaan tersebut, karena ini

menjadi dilema. Jika tekukur tidak

dibunuh maka tanaman petani itu

rusak, jika tanaman rusak otomatis

petani menjadi gagal panen dan ini

menjadi bencana buat anak istri petani

itu. Sementara kalau tekukur itu

dibunuh tentu akan melanggar kaidah

“animal welfare”. Sebuah pertanyaan

sederhana, namun jawabannya rumit.

Untuk orang yang berpikiran

pendek dan tidak punya etika, akan

menjawab secara sederhana, “bunuh

saja tekukur itu dengan diracun”.

Atau jaring saja tekukur itu,

kemudian dijual di pasar burung,

lumayan akan dapat tambahan

penghasilan. Atau yang pikirannya

lebih ngawur akan bilang undang saja

orang kota yang gemar membunuh

binatang, lalu suruh mereka

menembaki burung itu atas nama

hobby. Pasti orang kota itu akan

girang mendapat 'obyek” buruan

untuk dibunuh dengan keji. Heran,

koq ada hobby membunuh mahluk

hidup lain untuk sebuah tujuan yang

hanya sekedar memuaskan nafsu

belaka.

Di tengah kebimbangan itu tiba-

tiba ada petani lain yang mengangkat

tangan dan berbagi tips dalam

menangani 'hama' burung tekukur itu.

Petani itu bilang bahwa selama ini dia

tidak ada masalah dengan tekukur.

Tanamannya tetap bisa panen dan

tekukurpun tetap bisa hidup berdam-

pingan dengan petani itu. Apa yang

dilakukan oleh petani itu? Apakah

dengan ilmu klenik atau pergi ke

dukun untuk mengusir burung

tekukur itu?

Ternyata petani itu menerapkan

ilmu berbagi dengan alam. Agar

tekukur itu tidak memakan tanaman,

dia sengaja memberi makan tekukur

itu dengan butiran jagung. Petani itu

memberi jatah makanan kepada

tekukur dengan harapan pasukan

tekukur tidak menyerbu tanaman

yang lagi ditanam. Anehnya setelah

burung tekukur itu diberi makan,

mereka tidak memakan tanaman

petani itu. Mungkin ini sebuah bentuk

toleransi. Sulit dimengerti secara

logika, karena memang tidak ada

perjanjian tertulis antara petani dan

burung tekukur itu, yang ada adalah

'ikatan batin' sebagai sesama mahluk

yang sama-sama memanfatkan bumi

ini.

Memang petani i tu akan

mengeluarkan biaya untuk membeli

jagung untuk makan tekukur,namun

dia masih bisa panen karena

tanamannya tidak habis dimakan

tekukur. Daripada serakah, tidak mau

mengeluarkan uang untuk membeli

jagung, namun justru semakin

bangkrut karena panennya akan gagal

total. Petani itu juga sadar bahwa

sebelum mereka membuka ladang di

tepi hutan itu, para tekukur itu sudah

duluan ada disana. Justru pada

dasarnya petani itulah yang mengusik

kehidupan tekukur dan satwa liar

lainnya.

Saya tercenung dengan kearifan

berfikir dan bertindak dari petani

yang tidak pernah mengeyam bangku

kuliah itu. Hari itu saya mendapatkan

ilmu dari para petani, padahal acara

formalnya pada awalnya merekalah

yang akan”:berguru” kepada saya.

Para petani itu dalam kesehariannya

telah menerapkan kaidah-kaidah

animal welfare. Mereka telah dengan

rela berbagi kehidupan ini dengan

satwa, mereka rela berbagi dengan

tekukur. Akankah kita rela seperti

petani itu untuk berbagi dengan

satwa?

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Suara Hati25

Page 28: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Pelatihan Penegak PEDESDesa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Sebagai desa yang tidak

terlalu jauh jarak dari kota Malang

kurang lebih 13 Km dan memiliki

luas 5.831.963 Ha yang terbagi

dalam 7 dusun antara lain:

Dusun Krajan

Dusun Klaseman

Dusun Sumberbendo

Dusun Klampok

Dusun Turi

Dusun Godehan

Dusun Ketohan

Dengan kondisi alam yang

masih alami dengan didukung

aneka satwa liar yang ada di desa,

memungkinkan orang dari luar

desa untuk datang dan merusak

kondisi alam yang ada. Untuk

melindungi dari kegiatan tersebut,

Desa Kucur telah menerbitkan

Peraturan Desa (PERDES) Nomor

03 tahun 2009 tentang perlindung-

an satwa liar desa Kucur pada

tanggal 26April 2009.

Perlindungan satwa liar desa

Kucur tidak akan bisa maksimal

ketika perangkat pendukungnya

tidak dilengkapi salah satunya

adalah penegak peraturan desa.

Pada tanggal 19 Feb 2011 P-WEC

bekerjasama dengan pemerintah

desa Kucur telah mengadakan

pelatihan penegak peraturan desa

Kucur yang diikuti oleh unsur

perangkat desa dan Linmas desa

Kucur.

Pada pelatihan ini lebih

d imantapkan lag i ten tang

pemahaman para peserta tentang

peraturan desa Kucur Nomor 03

tahun 2009 dan pemahaman

tentang definisi satwa liar. Dengan

adanya pelatihan penegak perdes

ini perlindungan satwa liar di desa

Kucur bisa lebih optimal

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011 - Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar

Para peserta pelatihan yang berasal dari aparat desa Kucur

Page 29: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Outbound for kid dan GatheringKeluarga Pak Setiawan

Minggu tanggal 2 Januari

2 0 1 1 P - W E C

kedatangan tamu lagi,

tamu P-WEC kali ini adalah

keluarga P Setiawan dari Malang.

Kegiatan utama dari keluarga Pak

Setiawan di P-WEC adalah

gathering keluarga besar.

Untuk menambah keakraban

diantara anggota keluarga paket

program yang dipilih di P-WEC

adalah . Seba-

nyak 20 orang anak yang berusia

mulai 3 tahun sampai usia kelas 3

outbound for kid

SMP ikut hanyut dan berbaur

mengikuti dan

yang dipandu oleh fasilitator P-

WEC yang memang sudah

terbiasa dan profesional memandu

kegiatan.

Beberapa permainan yang

diikuti anak-anak keluarga Pak

Setiawan diantaranya: A so go,

katak-katak ular, lutung dan hutan

sedangkan permainan high ropes

yang diberikan oleh P-WEC

dalam program ini adalah:

jembatan tarzan, jembatan elvis

game high ropes

dan flying fox.

Selama satu hari di P-WEC

keluarga Pak Setiawan terlihat

wajah ceria dan akrab diantara

satu sama lain. Kegiatan keluarga

Pak Setiawan di P-WEC berakhir

sekitar pukul 14.00 wib dan

diakhir kegiatan fasilitator P-

WEC mengucapkan terima kasih

kepada Pak Setiawan yang telah

memilih P-WEC sebagai tempat

gathering keluarga besarnya dan

semoga masih bisa bekerjasama

lagi di waktu yang akan datang.

Ke p e d u l i a n t e r h a d a p

lingkungan dapat muncul

d a r i s i a p a s a j a t a k

terkecuali para jurnalis. Seperti

yang ditunjukkan oleh beberapa

jurnalis yang tergabung dalam

SIEJ (society of Indonesian

Environmental Journalists), 12

Maret 2011, di P-WEC, mereka

berkumpul untuk melakukan

training peliputan tentang konser-

vasi alam dan satwa liar. Event

yang digagas bersama P-WEC dan

SIEJ ini bertujuan untuk mengajak

para jurnalis muda terutama di

Jawa Timur untuk bersama-sama

m e n u n j u k k a n k e p e d u l i a n

terhadap lingkungan hidup

melalui hasil liputannya.

Acara ini diawali dengan

peluncuran buku Jurnalis dan

Perubahan Iklim. Buku yang

menggunakan 2 bahasa, Indonesia

dan Inggris, ini berisi tentang

liputan-liputan para jurnalis SIEJ

yang bertemakan global warming.

Dengan menghadirkan pembedah

IGG Maha Adi (Ketua SIEJ) dan

Ir. Didik Suprayogo, Msc.PhD.

(Pengamat Perubahan Iklim, PD I

Faperta Universitas Brawijaya).

Sekitar 25 orang jurnalis muda

ini juga mendapatkan pelatihan

tentang konservasi satwa liar dan

informasi tentang perburuan dan

perdagangan illegal satwa-satwa

dilindingi di Indonesia. ProFauna

yang diwakili oleh Asep R.

Purnama memaparkan tentang

kondisi perdagangan satwa illegal

yang masih terjadi di Indonesia

yang dibutuhkan juga peran para

jurnalis untuk mengungkap

kejahatan l ingkungan ini .

Sementara itu, wartawan senior

yang juga Ketua SIEJ, IGG Maha

Adi juga memberikan pelatihan

tentang teknik peliputan satwa

liar. Rangkaian kegiatan ini

diakhiri dengan kunjungan ke

pusat rehabilitasi lutung jawa.

Wartawan LingkunganTraining di P-WEC

27

Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar - Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Aktivitas P-WEC

Page 30: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Meeting Internal UKMUniversitas Ma Chung-Malang

Pukul 19.00 wib malam

tanggal 25 Februari 2011 P-

WEC kembali kedatangan

30 mahasiswa Universitas Ma-

Chung Malang. Kedatangan

mahasiswa Ma-Chung kali ini

adalah untuk melakukan kegiatan

meeting internal Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM).

Setelah istirahat sejenak di

Café Primata P-WEC yang asri,

semua tamu langsung menyantap

hidangan makan malam yang

disajikan P-WEC.

Keesokan harinya, mahasiswa

Universi tas Ma-Chung itu

berkumpul di area parkir P-WEC

untuk melakukan olah raga

ringan. Usai olahraga, mahasisiwa

dari universitas ternama di Kota

Malang itu jalan-jalan ke Desa

kucur dengan dipandu oleh

fasilitator P-WEC. Sepanjang

perjalanan peserta bernyanyi-

nyanyi kecil sambil menikmati

sejuknya embun pagi di sekitar

lereng Gunung Kawi. Peserta

begitu menikmati keindahan alam

sepanjang perjalanan.

Setelah jalan-jalan sekitar

Desa Kucur, mereka langsung

menuju Café Primata untuk

kemudian menikmati makan pagi

yang sudah disediakan oleh crew

P-WEC. Puas dengan hidangan

makan tradisional yang disajikan,

m a h a s i s w a i t u l a n g s u n g

melakukan kegiatan

. Lokasi P-WEC yang

tenang dan asri sangat cocok

untuk kegiatan ,

sehingga menjadi lebih

produktif.

internal

meeting

internal meeting

meeting

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011 - Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar

28Aktivitas P-WEC

Page 31: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

MAN I MalangMengasah Kemampuan Diridan Organisasi di P-WEC

Outbound adalah salah satu

dari pembentukan karakter

( ) dalam

berorganisasi. Oleh karena itu, tak

jarang beberapa perusahaan,

lembaga pemerintahan, bahkan

organisasi di lingkup sekolah pun

mempercayakan pada metode ini

(outbound) untuk mendidik

mental keorganisasian dan

kepercayaan diri ( )

kepada para anggota lembaga

tersebut.

Banyak organisasi siswa di

sekolah melakukan kegiatan

outbound baik untuk

kemampuan berorganisasi atau

dalam anggota baru.

Seperti yang dilakukan oleh Kader

Kesehatan Remaja (KKR)

Magesa, sebuah organisasi

ekstrakulikuler dari Madrasah

Aliyah Negeri (MAN) 1 Malang

(Magesa) yang melakukan

kegiatan outbound dalam diklat

penerimaan anggota baru pada 27

Februari 2011 di P-WEC.

KKR Magesa bekerjasama

d e n g a n P - W E C t e l a h

berpengalaman dalam dunia

outbound itu mengenalkan

manajemen keorganisasian dalam

diklat yang diikuti oleh sekitar 25

anggota baru itu dengan

yang menarik. Selain

untuk , mereka juga

ditanamkan rasa percaya diri

dengan permainan .

character building

self confidence

upgrading

recruitment

game-

game games

team building

high ropes

Awalnya para siswa yang

masih kelas 7 ini ceria saat

melakukan permainan-permainan

kekompakan. Namun, wajah-

wajah ceria mereka berubah

menjadi tegang dan terlihat

saat akan melakukan

permainan yang

menguji itu. Satu

persatu siswa berjalan di jembatan

tali pada ketinggian 10 meter dan

meluncur dengan gaya ..

nervous

high ropes

andrenalin

flying fox

Beberapa siswa malah tidak

be ran i me langkah ka rena

ketakutan.

Dengan panduan dari fasilita-

tor P-WEC dan semangat yang

diberikan oleh teman-temannya,

akhirnya keberanian mereka pun

muncul dan berhasil menyeesai-

kan permainan dengan baik.

Selamat untuk anggota baru KKR

Magesa dan terima kasih telah

bekerja sama denganP-WEC.

29

Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar - Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Aktivitas P-WEC

Page 32: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Taman Nasional Kerinci SebelatHabitat Berbagai Satwa Langka Sumatera

Taman Nasional Kerinci

Seblat merupakan taman

nasional yang terdir i

berbagai macam tipe ekosistem,

dari ekosistem hutan hujan

dataran rendah, rawa gambut,

rawa air tawar, danau dan

ekosistem sub alpin, yang terletak

di empat propinsi yaitu Bengkulu,

Jambi, Sumatera Barat dan

Sumatera Selatan. Sebagian besar

wilayah taman nasional ini masuk

jajaran pegunungan Buki t

Barisan. Di taman nasional ini

juga terdapat gunung tertinggi di

Sumatera yaitu gunung Kerinci

yang mempunyai ketinggian

3.805 m dpl. Luas keseluruhan

wilayah taman nasional ini adalah

1.368.000 ha.

Dibentuknya taman nasional

ini berawal dari penyatuan cagar

alam Inderapura dan Bukit Tapan,

suaka margasatwa Rawasa Huku

Lakitan-Bukit Kayu Embun dan

Gedang Sebelat. Hutan-hutan di

kawasan taman nasional ini

mempunyai arti yang penting,

tidak hanya karena kekayaan flora

dan faunanya, akan tetapi yang

lebih penting adalah fungsi

hidrologisnya. Tercatat ada 2 DAS

(DaerahAliran Sungai) yang besar

dan vital yang ada di wilayah

taman nasional ini, antara lain

DAS Batanghari dan DAS Musi.

Mengingat begitu pentingnya

peranan kawasan-kawasan

tersebut akhirnya pada tanggal 14

Oktober 1999, kawasan ini

ditetapkan sebagai taman nasional

oleh Menteri Kehutanan dan

P e r k e b u n a n m e l a l u i

SK.No.901/Kpts-II/1999.

Selain fungsi ekologis, taman

nasional Kerinci Sebelat juga

menjadi rumah bagi berbagai jenis

satwa. Tercatat ada 42 jenis

mamalia, 10 jenis retilia, 6 jenis

amphibian, 306 jenis aves yang

mana 8 jenis diantaranya

merupakan burung endemik. Dari

sekian jenis satwa yang mendiami

taman nasional Kerinci Sebelat,

ada beberapa satwa langka, antar

lain : harimau sumatera (

), badak sumatera

( ), tapir

( ), gajah sumatera

( ),

be ruang madu (

) dan kucing emas

( ). Selain itu di

kawasan ini juga ditemukan

sekitar 4000 jenis tumbuhan.

Beberapa tumbuhan langka yang

Panthera

tigris sumatrae

Dicerorhinus sumatrensis

Tapirus indicus

Elephas maximus sumatranus

Helarc tos

malayanus

Felis temminckii

Harimau sumatera ( ) salah satu penghuni Taman Nasiona Kerinci SeblatPanthera tigris sumatrae

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011 - Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar

30Habitat

Page 33: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

bisa ditemui adalah berbagai jenis

kantong semar ( .),

pinus kerinci (

), kayu pacat

( ), bunga

rafflesia ( ).

Selain itu juga ditemukan

berbagai jenis tumbuhan obat. Di

lokasi ini juga diyakini menjadi

tempat hidup sejenis primata yang

bisa berjalan cepat dan tegak yang

oleh sebagian masyarakat dikenal

sebagai “orang pendek”.

Mengingat kekayaan taman

nasional Kerinci Seblat sedemiki-

an tingginya, tingkat keterancam-

annya juga tidak kalah tingginya.

Beberapa kasus yang terjadi

adalah masih adanya illegal

logging di beberapa kawasan

penyanggah, belum lagi ancaman

perburuan terhadap satwa-satwa

yang di dalamnya. Perburuan

harimau di kawasan ini disinyalir

masih terjadi. Ini tidak terlepas

dari tingginya harga harimau di

pasar gelap. Seperti diketahui

bahwa semua bagian tubuh

harimau laku untuk dijual, mulai

dar i tu lang, kul i t bahkan

kumisnya sekalipun.

Secara umum topografi taman

n a s i o n a l K e r i n c i S e b e l a t

bergelombang, lereng yang

Nepenthes sp

Pinus merkusii

strain kerinci

Harpullia arborea

Rafflesia arnoldii

curam, dan tajam dengan

ketinggian antara 200 m dpl

sampai dengan 3.805 m dpl.

Topografi yang relative datar

terletak di daerah enclave

kabupaten Kerinci – Jambi dengan

ketinggian rata-rata 800 m dpl.

Sedangkan curah hujan di

kawasan ini cukup tinggi, berkisar

3.000 mm. Suhu udara bervariasi

antara 9˚C sampai 28˚C.

Di kawasan taman nasional

Kerinci Seblat ini juga menyimp-

an berbagai macam potensi

wisata. Beberapa tempat wisata

yang patut dikunjungi di kawasan

ini antara lain :

Gunung Kerinci

Danau Gunung Tujuh

Bukit Tapan, padang satwa

(3.805 m

dpl) : gunung tertinggi di

Sumatera yang masih aktif,

dapat didaki sampai puncak

melalui jalan setapak dari

Kersik Tuo selama 12 jam.

(1.996

m dpl) : merupakan kawah

mati yang berisi air tawar

seluas 1.000 Ha (panjang 4,5

km dan lebar 3 km), yang

dikelilingi oleh 7 gunung dan

merupakan danau air tawar

tertinggi diAsia, dapat dicapai

melalui jalan setapak dari

Pelompek selama 3 jam.

Inum Raya

GunungSeblat

Bukit Gedang Seblat dan

B u k i t K a y u E m b u n

Letter W

Rawa Ladeh Panjang

: merupakan

padang penggembalaan dan

habitat berbagai jenis mamalia

besar (gajah, harimau, rusa,

tapir) yang langsung dapat

dilihat. Dari Sungai Penuh ke

lokasi selama 6-10 jam

dengan kendaraan bus dan

jalan setapak.

(2.383 m dpl) :

memiliki fenomena alam yang

sangat unik dengan adanya

p a d a n g - p a d a n g

penggembalaan yang luas

dengan be rbaga i j en i s

primata, terdapat bunga

raksasa Raflesia arnoldi, dapat

dicapai dari MuaraAman ke

lokasi dengan jalan kaki

selama 12 jam.

:

merupakan habitat badak

sumatera, gajah dan harimau.

Dapat dicapai dari Muko-

muko ke lokasi dengan jalan

kaki selama 10 jam.

. Melihat bunga

Rafflesia dan bunga bangkai,

serta kelinci sumatera.

.

Penelitian dan Pengamatan

Satwa

Di sadur dari berbagai sumber

Aksebilitas

Padang-Tapan-Sungai Penuh

(angkutan darat), 278 km, 7 jam

Padang-Muaralabuh-Kersik Tuo,

(angkutan darat), 211 km, 6 jam

Jambi-Sunga Penuh,

(angkutan darat), 500 km, 10 jam

Bangkulu-Muara Aman,

(angkutan darat), 4 jam

Bengkulu-Argamakmur,

(angkutan darat), 2 jam

31

Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar - Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011

Habitat

Bengkulu-Lubuk Linggau,

(angkutan darat), 3 jam

Palembang-Lubuk Linggau,

(angkutan darat), 6 jam

Lubuk Linggau-Muara

Rupit-Sarolangun-Napal Licin,

(angkutan darat), 4 jam

Muara Rupit-Napal Licin,

(angkutan air), 2 jam

Page 34: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Volume XV No. 14/Januari-Maret 2011 - Zona Komunikasi P-WEC untuk Konservasi Alam dan Satwa Liar

32Agenda P-WEC

Februari 2011

No Tanggal Nama Kegiatan

1. 03 “A Day in The Jungle” di Tahura R. Soerjo

2. 03-04 Menginap dan Fun Outbound PonPes Al-FahFudz Seblak-

Jombang

3. 07-08 Meeting Carstenz Malang

4. 15 One Day Nature PPA IO 186 Malang

5. 17 Kegiatan Internal Fakultas Kedokteran UB Malang

6. 19 Pelatihan Penegak Perdes No. 03 Desa Kucur, Dau - Malang

7. 20 Mobil Baca di Balai Dusun Princi, Gading Kulon - Dau2

8. 17 - 21 Meeting GEF SGP Indonesia

9. 25 - 26 Kegiatan Internal Universitas Ma Chung - Malang

10. 27 Fun Outbound MAN 1 Malang

Januari 2011

No Tanggal Nama Kegiatan

1. 01 Family Gathering UB Malang

2. 02 Outbound For Kids Bapak Setiawan Malang

3. 04 Kegiatan Internal SMPN 02 Batu

4. 08 Fun Outbound YBDM Malang

5. 15 Mobil Baca di SDN Petungsewu 01 Dau - Malang

6. 15 - 16 Menginap Gathering AROS Surabaya

7. 23 Fub Outbound 1 hati STIEKMA Malang

8. 23 Kegiatan internal UM Malang

9. 27 Mobil Baca di SDN Selorejo 01 Dau - Malang

10. 30 Fun Outbound Gereja St. Albertus - Malang

Maret 2011

No Tanggal Nama Kegiatan

1. 04 - 06 Menginap dan Fun Outbound GKI Bromo Malang

2. 12 - 13 Pelatihan Konservasi Alam dan Satwa Liar Wartawan Malang

3. 12 - 13 Fun Outbound 2 hari MTS Negeri 01- Malang

4. 18 - 19 Menginap dan Fun Outbound SMAK Santa Maria Malang

5. 26 Kunjungan dari Pariwisata Universitas Merdeka Malang

6. 26 Mobil Baca di SDN Petungsewu 02 Dau - Malang

7. 26 - 27 Menginap dan Fun Outbound Psikologi Fakultas FISIP UB Malang

Page 35: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

Pendiri ProFauna Indonesia :

Advisory Board:

Ketua/ :

Sekretaris/ :

Bendahara/ :

Profauna Indonesia:

Profauna Bali Office:

Jakarta Representative:

Bengkulu Representative:

ProFauna UK:

ProFauna France:

ProFauna International:

Petungsewu WildlifeEducation Center (P-WEC):

Rosek NursahidMade Astuti

Prof. David Pinault, Ph.DProf. Herawatie Susilo, Ph.D

Dr. Stewart MetzHiltrud Cordes, Ph.D

Joe YaggiHerlina Agustin, S.Sos, MT

Rustam, M.PBibin Bintariadi

Daniel Sugama, MM, MSA, Ak.Arief Setyanto, S.Pi, M.App, Sc

drh. Wita WahyudiDr. Endang Arisoesilaningsih

Rosek Nursahid

Darmanto

Made Astuti

PO. Box 3435 Denpasar 80034,Tel/Fax. (0361) 424731,

Email: [email protected]

[email protected]

[email protected]

PO. Box 264Northwood HA6 9AP, UK

www.profauna.org/france

Email: [email protected]: www.profauna.org

Jl. Margasatwa No. 1 Ds.Petungsewu,Kec.Dau, Kab. Malang,

Tel. 0341-7040564,Email: [email protected]

Website: www.p-wec.com

Chairman

Secretary

Finance

Jl. Raya Candi II No. 179Klaseman, Karangbesuki,Malang, Indonesia 65146

Tel 0341-570033, Fax 569506,Email: [email protected]

Website: www.profauna.org

Email:

Email: [email protected]

Email:

Website:

Maluku Representative:

BANTU KAMI MENGHENTIKANEKSPLOITASI SATWALIAR INDONESIA

Satwa liar tidak bisa bicara,kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk

mewujudkan kepedulian kita terhadap

pelestarian alam dan satwa liar, salah

satunya adalah dengan menjadi

. Sebagai Supporter

ProFauna kita dapat terlibat aktif dalam

berbagai kegiatan ProFauna, baik dalam

program kampanye perlindungan satwa liar,

pendidikan dan lain sebagainya. Kita juga

memperoleh majalah Suara Satwa,

publikasi-publikasi lainnya yang diterbitkan

oleh ProFauna dan memperoleh potongan harga dalam pembelian

suvenir ProFauna.

Syarat menjadi Supporter ProFauna Indonesia adalah dengan donasi

minimal sebesar Rp 50.000,-* berlaku selamanya dan calon supporter

bukanlah seorang eksploitator satwa liar.

Supporter

ProFauna Indonesia

Pendaftaran Supporter ProFauna terbuka setiap waktu,

formulir pendaftarannya dapat dicopy di halaman 30 dari

majalah Suara Satwa ini. Anda juga Formulir Online di website

www.profauna.org

*) Bonus t-shirt Supporter ProFauna bila persediaan masih ada

Page 36: SUARA SATWA - PROFAUNA | Protecting forest and wildlife · konservasi hutan dan satwa liar khususnalutungjawa. Selain dari kegiatan edukasi berupa pengamatan langsung di hutan, kegiatan

T-shirt Satwa Liar lebih Indah di AlamReguler S, M, L, XL

(TS212)

Kaos Logo ProFauna Warna Abu-AbuReg S,M,L Rp 70.000

Reg XL dan XXL Rp 80.000,-

(SH121)

Katalog Produk ProFauna 2010

T-shirt Logo ProFaunaLady Pink Medium

Lady S, M, L

(TS119b)

T-shirt Forest Not Just The TreesReguler S, M, L, XL

(TS219)

T-shirt Friend Of Wildlife Warna HijauReg S,M,L Rp 60.000,-

Reg XL dan XXL Rp 70.000,-

(TS215)

T-shirt ProFauna “Keep Wildlfe In The Wild” BiruReg S,M,L Rp 60.000,-

Reg XL dan XXL Rp 70.000,-

(TS214)

T-shirt Logo ProFauna ladyDaun KuningLady S, M, L

(TS120)

T-shirt Save Our Forest Warna PutihReguler S, M, L, dan XL

(TS218)

T-shirt Logo ProFaunaWarna Hitam

Reguler S,M, L, XL

(TS101)

T-shirt Wildlfe In the WildWarna Putih

Reguler S, M, L, XL

(TS211)

Beberapa Koleksi1. Pin ProFauna

2. Gantungan Kunci ProFauna

T-shirt Logo ProFauna Ice Light Warna BiruReg S,M,L Rp 60.000,-

Reg XL dan XXL Rp 70.000,-

(TS118)

Batik Logo ProFaunaWarna Abu-abuReguler M, L, XL

(SH117)

T-shirt “Keep Wildlife In The Wild”Warna Hitam

Reguler S, M, L, XL

(TS217)

Kaos Polo ProFauna Warna HitamReguler S, M, L,Dan XL

(SH122)

1. Boneka Burung Nuri (BN702)2. Boneka Lutung (BN701)

T-shirt Logo ProFauna LadyLemon LightLady S, M, L

(TS119a)

Rp 60.000,- Rp. 60.000,-Rp. 70.000,- Rp 60.000,- Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,-Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,-Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,-Rp. 45.000,-

Rp. 80.000,-Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,-

Rp. 60.000,- Rp. 7.000,-Rp. 140.000,-

Rp. 60.000,-Rp. 30.000,-

T-shirt Parrot Liar lebih Indah di AlamReguler S, M, L, XL

(TS220)

Rp. 20.000,-Rp. 6.000,-

1

2

Jaket Logo ProFauna warna Abu – abuL, XL, dan XXL

(JK116)

T-shirt Anak-anak “Sudah Punah“Jangan ada Lagi Satwa yang Punah

Ukuran S, M

(KD304)

1

2