Top Banner
STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI NEGATIVE WORD OF MOUTH (Studi Kasus pada Pelanggan Salon Shafira di Kota Bekasi) Oleh : Andhini Rizki Irianti Drs. Harry Soesanto, MMR ABSTRACT This research is purpose to find out whether the WOM Valance Positive, Positive Emotion, Negative Emotion, and WOM Content affecting an increasing activity of negative word of mouth communication that occurs among Shafira salon customers and analyzing the most dominant factor in influencing the activity of negative word of mouth communication in Shafira salon customers in the city of Bekasi. In this research, the study population refers to the customer Shafira salon located in the city of Bekasi. Samples taken as many as 100 respondents using purposive sampling technique. Based on the results of the observation, obtained the following regression equation: Y =-0,287 X 1 - 0,181X 2 + 0,297X 3 + 0,197X 4 . Based on statistical data analysis, the indicators in this research are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free regression multikolonierity, heteroscedasticity does not happen, and normally distributed. Order individually from each of the most influential variable is the variable negative emotion with regression coefficient of 0,297, then the wom content variable with regression coefficient of 0,197 . While the variables that affect the lowest wom valence positif with regression coefficient of - 0,287 and variables emotion positive with regression coefficient of -0,181. The model equation has a calculated F value of 84,826 and a significance level of 0,000. Where F count is greater than F table (2,47) and with a smaller significance level of α (0.05). It shows that the independent variables in this research is jointly influential to the dependent variable is activity of negative word of mouth communication.
27

STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Mar 07, 2019

Download

Documents

hoangcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI NEGATIVE WORD OF MOUTH

(Studi Kasus pada Pelanggan Salon Shafira di Kota Bekasi)

Oleh :

Andhini Rizki Irianti

Drs. Harry Soesanto, MMR

ABSTRACT

This research is purpose to find out whether the WOM Valance Positive, Positive Emotion, Negative Emotion, and WOM Content affecting an increasingactivity of negative word of mouth communication that occurs among Shafira salon customers and analyzing the most dominant factor in influencing the activity ofnegative word of mouth communication in Shafira salon customers in the city ofBekasi. In this research, the study population refers to the customer Shafira salonlocated in the city of Bekasi. Samples taken as many as 100 respondents using purposive sampling technique.

Based on the results of the observation, obtained the following regression equation: Y =-0,287 X1 - 0,181X2 + 0,297X3 + 0,197X4 . Based on statistical data analysis, the indicators in this research are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free regression multikolonierity, heteroscedasticity does not happen, and normally distributed. Order individually from each of the most influential variable is the variable negative emotion with regression coefficient of 0,297, then the wom content variable with regression coefficient of 0,197 . While the variables that affect the lowest wom valence positifwith regression coefficient of - 0,287 and variables emotion positive with regression coefficient of -0,181. The model equation has a calculated F value of 84,826 and a significance level of 0,000. Where F count is greater than F table (2,47) and with a smaller significance level of α (0.05). It shows that the independent variables in this research is jointly influential to the dependent variable is activity of negative word of mouth communication.

Page 2: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Salon Shafira need to understand what customers want and provide good service to customers, and improve the quality of the salon in order to compete withsimilar services.

Keywords : Wom valence positive, Positive emotion, Negative emotion, Wom content, activity of negative word of mouth communication.

Page 3: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

perusahaan dituntut untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.

Salah satu strategi pemasaran yang selalu menjadi fenomena yang menarik untuk

dibicarakan adalah word of mouth atau biasa disebut dengan promosi dari mulut ke

mulut. Beberapa pemasar mempunyai pandangan skeptis dan memandang rendah

promosi semacam ini, karena seringkali promosi ini membutuhkan opinion leaders

yang sulit ditemui (Praswati, 2009). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa

konsumen yang puas akan memberitahukan kepada 3 atau 5 orang lain tentang

pengalamannya Heskett et al (dalam Praswati, 2009), sedangkan konsumen yang

tidak puas akan memberitahukan kepada 10 sampai 11 orang (Harrison- Walker,

2001). Hal ini memperlihatkan bahwa konsumen lebih sering menceritakan

ketidakpuasan terhadap suatu barang atau jasa dibandingkan kepuasannya. Sehingga

pemasar perlu memperhatikan negative word of mouth dari perusahaannya yang pada

akhirnya akan mempengaruhi citra perusahaan (Praswati, 2009).

Menurut pendapat Iput dalam Iput Says (2007) negative word of mouth adalah

suatu fenomena yang paling ditakutkan oleh perusahaan atau pengusaha. Karena

konsumen yang tingkat kepuasan, terutama emosionalnya negatif, akan berbicara,

bukan hanya kepada orang-orang terdekatnya saja. Ketidak puasan belum tentu dari

fisik sebuah produk/jasa, tapi bisa intangible seperti dari fasilitas, pelayanan, dan

pengalamannya ketika melakukan purchase.

Salah satu usaha yang harus dilakukan pengusaha produk jasa yaitu dengan

memberikan kepuasan kepada pelanggan yang telah menggunakan jasa perusahaan.

Kepuasan adalah perasaan senang secara menyeluruh dari pelanggan terhadap

organisasi yang telah merespon/menangani keluhan pelanggan dengan baik. dengan

memberikan kepuasan kepada pelanggan, pelanggan akan merasa puas dan

Page 4: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

memberikan pujian yang akan disampaikan kepada orang lain sehingga terciptanya

WOM Valence positif. word-of-mouth valence didefinisikan sebagai isi dari apa yang

akan pelanggan ceriterakan kepada orang lain tersebut. Sebab, cerita pelanggan bisa

bersifat positif atau negatif. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi aktivitas

komunikasi negative word of mouth selain yang dijelaskan diatas antara lain Positive

Emotion, Negative Emotion dan WOM content. Salah satu perusahaan jasa yang

cukup rentan dalam terciptanya negative word of mouth ialah penyedia jasa salon.

Penyedia jasa salon yang dipilih untuk penelitian ini ialah salon Shafira. Salon

Shafira merupakan perusahaan yang bergerak di jasa pelayanan kecantikan baik itu

berupa kecantikan wajah, kecantikan rambut dan kecantikan badan.

tingginya tingkat aktivitas komunikasi negative word of mouth pada salon

Shafira perlu mendapat perhatian yang besar oleh pemilik salon. Selain dapat

memberikan keuntungan bagi salon tetapi juga dapat memberikan kerugian bagi salon

tersebut, yang mana pergerakannya tidak dapat di kendalikan oleh pemilik salon.

penelitian yang dilakukan Hart, Heskett, dan Sasser (1990) menunjukkan bahwa

konsumen rata-rata menceritakan negative word of mouth ke 11 orang dan positive

word of mouth hanya ke 6 orang .

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang diambil dari penelitian ini adalah terjadi penurunan jumlah

pelanggan salon Shafira dan adanya aktivitas komunikasi negative word of mouth

dikalangan pelanggan salon Shafira. Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan penurunan

jumlah pelanggan salon Shafira tahun 2008 sampai 2010 terjadi penurunan jumlah

pelanggan pada tahun terakhir sebanyak 1872 pelanggan. Kemudian kurangnya

perhatian pemilik salon terhadap pentingnya word of mouth ,terutama negative word

of mouth. Maka masalah yang dikembangkan disini adalah faktor-faktor apa sajakah

yang dapat menimbulkan aktivitas komunikasi Negative Word of mouth oleh

konsumen? Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

Page 5: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

1. Apakah terdapat pengaruh WOM Valence Positive terhadap aktivitas

komunikasi Negative Word of Mouth oleh konsumen?

2. Apakah terdapat pengaruh Positive Emotions terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth oleh konsumen?

3. Apakah terdapat pengaruh Negative Emotions terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth oleh konsumen?

4. Apakah terdapat pengaruh WOM content terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth oleh konsumen?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis:

1. Menganalisis Pengaruh WOM Valence Positive terhadap aktivitas

komunikasi Negative Word Of Mouth jasa salon Shafira Bekasi.

2. Menganalisis Pengaruh Positive Emotion terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word Of Mouth jasa salon Shafira Bekasi.

3. Menganalisis Pengaruh Negative Emotion terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word Of Mouth jasa salon Shafira Bekasi

4. Menganalisis Pengaruh WOM Content terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word Of Mouth jasa salon Shafira Bekasi.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan, yaitu

sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan

kebijakan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan WOM Valence Positive,

Positive Emotion dan Negative Emotion yang dialami konsumen kemudian WOM

Content sehingga dapat mempertahankan jumlah pelanggan dan bila perlu

meningkatkan jumlah pengguna jasa.

Page 6: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

II. TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Aktivitas Komunikasi Negative Word of Mouth

Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa word of mouth tidak saja memberi

dampak positif tetapi juga dampak negatif, atau sering disebut dengan negative word

of mouth. Pendapat di atas dipertegas oleh pendapat Sutisna (2002) bahwa diskusi

informal diantara konsumen mengenai suatu produk dapat mengakibatkan produk

tersebut hilang dari toko-toko atau penjual eceran lainnya karena tidak lagi disukai

oleh konsumen. Diskusi yang negatif mengenai suatu merek produk dapat

mempunyai bobot yang lebih besar bagi konsumen dari pada hal-hal yang positif.

Hal tersebut diakibatkan oleh sifat manusia yang lebih senang menceritakan

ketidakpuasan daripada menceritakan kepuasannya pada suatu produk. Untuk

mengatasi atau mengontrol negative word of mouth banyak perusahaan yang

membuka layanan consumer service online untuk menampung ketidakpuasan,

keluhan, kritik dan saran dari konsumen sebelum menyebar lebih luas, sehingga akan

sulit dikontrol oleh perusahaan. Word of mouth adalah komunikasi interpersonal

antara dua atau lebih individu (Assael ,1995). word of mouth yang negatif terdapat

dua bentuk manifestasi yaitu pertama komunikasi dari apa yang dialami secara

langsung oleh konsumen (direct experiences) misalnya kualitas produk yang buruk

atau kurangnya pelayanan jasa, harga yang tinggi, perilaku karyawan jasa yang

buruk, yang kedua adalah komunikasi mengenai rumors mengenai produk atau

perusahaan.

1. Direct experience

Word of mouth yang negatif cenderung lebih kuat dibandingkan dengan informasi

yang positif. Ketika konsumen kurang puas, mereka mengeluh tiga kali lebih

banyak kepada orang lain dibandingkan ketika mereka merasa puas

(Assael,1995). Penelitian yang dilakukan Richin yang mengkaji mengenai

Page 7: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

ketidakpuasan pembelian pada pembelian pakaian menemukan bahwa pembeli

yang tidak puas melakukan komunikasi negatif mengenai pengalaman mereka.

Komunikasi negatif tersebut kebanyakan terjadi ketika :

1. Konsumen memandang bahwa persoalan yang dihadapi sangat serius.

2. Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak

membawa kebaikan.

3. Konsumen menempatkan kesalahan yang terjadi pada perusahaan.

2. Rumors

Word of mouth yang negatif dapat disebabkan adanya rumors. Rumors dapat

terjadi karena persepsi dan pemahaman konsumen yang berbeda dengan konsep

yang dimiliki perusahan, adanya rumor yang negatif mengenai perusahaan atau

produk yang dimiliki dapat memberikan dampak yang buruk pada penjualan.

Beberapa kejadian yang terjadi pemasar mengunakan sarana periklanan untuk

memperbaiki rumor yang negatif tersebut. Sebagai contoh Poprock, perusahaan di

bidang makan dan permen dikabarkan menyebabkan yang mengkonsumsinya

akan meledak.

2.1.2 Wom Valence Positive

Davidow (2003) membagi aktivitas word of mouth menjadi dua, yang pertama

WOM Dissemination, yang merupakan aktivitas penyampaian word of mouth yang

menggambarkan seberapa besar pelanggan akan menyampaikan kepada orang lain

atau disampaikan oleh orang lain mengenai pengalaman komplain yang pernah

dialaminya. Hal ini cendrung berhubungan dengan pengukuran word of mouth. Yang

kedua yaitu WOM Valance, istilah ini menggambarkan seseorang yang terlibat dalam

aktivitas word of mouth, baik positif atau negatif dimana pelanggan mempunyai suatu

Komitmen Internal terhadap word of mouth yang mereka terima maupun yang mereka

sampaikan kepada orang lain. Valensi (valence) mengacu pada atribut-atribut yang

mempengaruhi keyakinan pelanggan bahwa hasil suatu jasa itu baik atau buruk,

Page 8: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

terlepas dari evaluasi mereka terhadap aspek lain dari pengalamannya(Brady dan

Cronin, 2001) dalam dimensi utama kualitas jasa.

Atas pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : WOM Valence Positive memiliki pengaruh negatif terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth

2.1.3 Emosi Konsumen

Emosi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi proses

perilaku konsumen dalam membeli. Kotler (2003) dalam Nugroho (2006)

menyatakan bahwa perilaku konsumen dalam membeli dipengaruhi oleh salah

satunya oleh faktor psikologi. Sikap merupakan salah satu dari empat faktor psikologi

yang utama selain motivasi, perspesi, proses pembelajaran. Strandvik dan Liljander

(1997) menyatakan bahwa emosi dapat berfungsi sebagai mediator atau faktor

independen yang mempengaruhi kepuasan. Emosi sebagai mediator ini dikemukakan

oleh Oliver (1993) dan Oliver dan Westbrook (1993) yang menyatakan emosi sebagai

mediator antara evaluasi kognitif dengan kepuasan sementara emosi sebagai faktor

independen dikemukakan oleh Oliver (1993) yang mengajukan model tentang

pengaruh atribut kinerja dan emosi terhadap kepuasan. Menurut Koelemeijer et al

(1995) seperti yang dikutip dalam Liljander dan Strandvik (1997) membagi emosi

menjadi bersifat reaktif dan tujuan. Reaksi konsumen bahwa ia diperlakukan dengan

baik atau tidak ketika berada di toko merupakan contoh dari emosi yang bersifat

reaktif, sementara emosi yang sengaja diciptakan bagi konsumen seperti film

merupakan contoh dari emosi yang bersifat tujuan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa

respon emosi dalam bisnis jasa merupakan proses evaluasi konsumen terhadap

produk atau pelayanan dimana hasil evaluasi tersebut menimbulkan perasaan emosi

positif ataupun negatif didalam diri konsumen yang akan tergambarkan dalam bentuk

sikap konsumen. Westbrook (1987) dalam Jones et al (2007) menemukan bahwa

Page 9: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

emosi konsumsi positif dan negatif berhubungan dengan kegiatan word of mouth.

Selain itu, Swan dan Oliver (1989) menemukan bahwa kepuasan yang diukur sebagai

respon afektif umum, berhubungan dengan aktivitas word of mouth. Penelitian

menunjukkan bahwa word of mouth merupakan konsekuensi tanggapan emosional

bagi situasi konsumsi (Swan dan Oliver 1989). Berdasarkan penelitian diatas , dapat

diperkirakan bahwa emosi positif dalam penyedia layanan akan menurunkan

kemungkinan bahwa pelanggan akan terlibat dalam kegiatan negative word of mouth.

Sedangkan emosi negatif akan meningkatkan kemungkinan terlibat dalam aktivitas

Negative Word of Mouth (Jones et al, 2007). Atas dasar pemikiran tersebut maka

dapat dirumuskan hipotesis:

H2 : Emosi positif mempunyai pengaruh negatif terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth

H3 : Emosi negative mempunyai pengaruh positif terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth

2.1.4 Wom Content

Content adalah dimensi diferensiasi yang menunjukkan value yang ditawarkan

kepada pelanggan (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 dalam Nurhablisyah 2010

). Diferensiasi yang dimaksud merupakan suatu cara yang dilakukan perusahaan

untuk menciptakan posisi unik di benak konsumen. Perusahaan dapat melakukan

diferensiasi pada lima dimensi Kotler (2003) dalam Nurhablisyah (2010) yaitu:

produk, services, personel, chanel dan image. Sedangkan menurut Saurabh Kanwar

(2004) Dalam the 3C’S of Word of Mouth, Content dimaksudkan sebagai pesan atau

informasi yang muncul sebagai pemicu proses WOMM, karena mampu mengikat

konsumen serta pendengarnya. Gladwell mengistilahkannya sebagai sticky massage,

sedangkan Wilson menggunakan terminology talk factor sebagai salah satu elemen

proses word of mouth. Pesan atau informasi inilah yang menjadi bahan pembicaraan

Page 10: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

dalam proses dan interaksi word of mouth. Pesan atau informasi tersebut dapat

bersifat positif atau negatif dalam kaitannya dengan merek atau produk yang menjadi

bahan pembicaraan. menurut Lunde n et.al (1995) dalam rosdiyana (2008) Word of

mouth merupakan sarana promosi bagi perusahaan yang efektif namun juga

mematikan peluang bagi perusahaan bila content dari word of mouth merupakan

content yang buruk terhadap perusahaan sehingga pelanggan potensial akan berfikir

ulang untuk menggunakan produk atau jasa yang akan digunakannya. Hal itu

memberikan pelanggan/konsumen informasi tentang perusahaan yang membantu

mereka untuk memutuskan berlangganan. Sedangkan effek dari word of mouth

berbeda tergantung apakah isinya positif atau negatif. Sehingga bila Wom Content

yang disampaikan berisi negatif maka akan meningkatnya aktivitas negative word of

mouth, sedangkan Wom content yang disampaikan berisi positif maka tidak ada

aktivitas negative word of mouth.

Atas dasar pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis:

H4 : WOM Content memiliki pengaruh Positif terhadap aktivitas komunikasi

Negative Word of Mouth.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Berkaitan dengan penelitian ini,variabel penelitian yang terdiri dari variabel

dependen dan variabel independen uraikan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah Aktivitas

komunikasi Negative Word of Mouth.

2. Variabel independen (X)

Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah WOM

Valence Positive (X1), Positive Emotio (X2), Negative Emotion (X3), WOM

content (X4).

Page 11: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan atau anggota salon

Shafira, Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah

mengambil purposive sampling yaitu peneliti menggunakan pertimbangan sendiri

secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan

informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang

diinginkan peneliti yaitu pelanggan atau member salon Shafira.

Karena jumlah populasinya tidak diketahui maka pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan rumus (Widiyanto, 2008:19) :

n = ( )n =

,( , )

n = 96

Dimana:

n = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel sebesar

95% ~ 1,96

moe = margin of error, atau kesalahan maksimal yang bisa ditoleransi.

Biasanya sebesar 10%.

Sehingga, jumlah sampel yang dibutuhkan ialah sebanyak 96 orang. Untuk

memudahkan penelitian, untuk memperudah pengolahan data maka peneliti

mengambil sebanyak 100.

Page 12: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Kuesioner

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dengan

menggunakan skala 1-5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Contoh untuk

kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju.

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

3.3.1 Studi Pustaka

Mempelajari Liteartur-literatur yang terdahulu mengenai penelitian ini dan

menjadikannya sebagai sumber rujukan atau pustaka.

3.4 Metode Analisis Data

Metode penelitian ini menggunakan uji regresi berganda melalui program

software SPSS (Statistical Package for Social Science). Adapun alat analisis yang

digunakan antara lain: uji instrumen data yang mecakup uji reliabilitas dan uji

valditas, uji asumsi klasik yang mencakup uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Selanjutnya dilakukan uji goodness offit yang

mencakup uji t, serta uji f, uji koefisien determinasi.

Page 13: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat sah atau valid tidaknya suatu

alat ukur yang berupa indikator variabel pada kuesioner. Hasil perhitungannya dapat

dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

Variabel No. Item

Pertanyaan

r table r hitung Keterangan

Wom valence positive 1.

2.

3.

0,195 0,953

0,918

0,948

Valid

Valid

Valid

Positive emotion 1.

2.

3.

0,195 0,954

0,949

0,945

Valid

Valid

Valid

Negative emotion 1.

2.

3.

0,195 0,923

0,929

0,904

Valid

Valid

Valid

WOM content 1.

2.

3.

0,195 0,933

0,950

0,918

Valid

Valid

Valid

Aktivitas komunikasi

negative word of

mouth

1.

2.

0,195 0,855

0,862

Valid

Valid

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui r hitung dari semua variabel (Wom

valence positive, positive emotion, negative emotion, WOM content dan aktivitas

komunikasi negative word of mouth) dalam semua item pertanyan adalah valid

Page 14: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

karena r hasil > dari r tabel (0,195). Dengan demikian dapat dikatakan semua item

pertanyaan adalah valid. Dan dapat dilakukan langkah selanjutnya.

4.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau memiliki keandalan jika jawaban

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.2

berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Wom valence positive

Positive emotion

Negative emotion

Wom content

Aktivitas komunikasi negative word of

mouth

0,932

0,945

0,907

0,926

0,644

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 13, maka dapat

diketahui bahwa variabel Wom valence positive, positive emotion, negative emotion,

Wom content dan aktivitas komunikasi negative word of mouth adalah reliabel,

karena lebih besar dari 0,6 atau 60 %.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk menganalis asumsi-asumsi dasar yang harus

dipenuhi dalam penggunaan regresi. Penelitian ini menggunakan tiga pengujian

Page 15: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas

yang akan dijelaskan sebagai berikut:

4.3.1 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan

dalam penelitian ini ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Apabila

terdapat korelasi, maka diidentifikasi ada masalah multikolinearitas sebab model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Tabel 4.3

Multikolinearitas

Variabel VIF Tolerance

Wom valence positive

Positive emotion

Negative emotion

Wom content

Aktivitas komunikasi negative word of

mouth

3,633

3,366

4,574

3,514

0,275

0,297

0,219

0,285

Berdasarkan hasil tersebut maka variabel Wom valence positive, positive

emotion, negative emotion, Wom content dalam model regresi di atas tidak terjadi

hubungan yang sempurna antar variabel (multikolinearitas) karena VIF < 10 dan

Tolerance > 0,1.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui variasi residual antar

pengamatan, karena pengujian regresi berganda menghendaki agar variasi residual

antar pengamatan adalah homogen.

Page 16: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Gambar 4.1

Heteroskedastisitas

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di

atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. Dari pengamatan pada grafik di

atas maka disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi

heteroskedastisitas atau tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain.

4.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residu

dari persamaan regresinya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan bentuk distribusi datanya, yaitu pada grafik normal probability

plot.

210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

-3

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

Dependent Variable: Aktivitas komunikasi negatif word of mouth

Scatterplot

Page 17: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

Dari grafik plot normal (lampiran) dapat diketahui bahwa penyebaran plot berada di

sepanjang garis 45 o sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara

normal.

4.4 Uji Goodnes of Fit

4.4.1 Uji F (Uji Model)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan statistik manual diperoleh nilai F

hitung = 84,826. Sedangkan dengan menggunakan tingkat signifikansi =0,05 maka

nilai F tabel dengan df 1=4 dan df2 = 95 diperoleh F tabel sebesar 2,47, Maka F

hitung > F tabel, yaitu 84,826 > 2,47. Dengan demikian Wom valence positive,

positive emotion, negative emotion dan WOM content secara simultan memiliki

pengaruh terhadap aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon

Shafira Bekasi.

Sedangkan dengan menggunakan SPSS 13 diperoleh tingkat signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05, ini menandakan bahwa Wom valence positive, positive emotion,

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expec

ted C

um

Pro

bDependent Variable: Aktivitas komunikasi negatif word of mouth

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 18: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

negative emotion dan wom content secara simultan memiliki pengaruh terhadap

aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira Bekasi.

Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini adalah baik.

4.4.2 Koefisien Determinasi

Diperoleh hasil nilai koefisien determinan sebagai berikut :

Tabel 4.4

Koefisien Determinasi

Berdasarkan table 4.16 bahwa nilai Adjusted R Square yang diperoleh

adalah sebesar 0,772. Hal ini berarti bahwa 77,20% aktivitas komunikasi negatif

word of mouth pelanggan salon Shafira Bekasi dipengaruhi oleh variabel wom

valence positive, positive emotion, negative emotion dan wom content, sedangkan

selebihnya 22,90 % lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

4.5 Analisis Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap variabel

terikatnya. Perhitungan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

statistik manual dan pengolahan data dengan SPSS 13 . Nilai hasil perhitungan adalah

seperti pada tabel 4.17 berikut ini.

Model Summary b

,884a ,781 ,772 ,672Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), WOM Content, Wom ValencePositif, Positive Emotion, Negatif Emotion

a.

Dependent Variable: Aktivitas komunikasi negatif wordof mouth

b.

Page 19: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Tabel 4.5

Koefisien Regresi, Uji t, uji F

Bentuk persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut :

Y = -0,287 X1 - 0,181X2 + 0,297X3 + 0,197X4

Hasil persamaan regresi berganda tersebut di atas memberikan pengertian bahwa :

a. Untuk variabel Wom valence positive (X1) koefisien regresinya sebesar -0,287

bernilai negatif, hal ini dapat diartikan apabila Wom valence positive semakin

baik, maka aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira

semakin rendah.

b. Untuk variabel positive emotion (X2) koefisien regresinya sebesar –0,181 bernilai

negatif, hal ini dapat diartikan apabila positive emotion semakin meningkat, maka

aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira semakin

rendah.

c. Untuk variabel negative emotion (X3) koefisien regresinya sebesar 0,297 bernilai

positif, hal ini dapat diartikan apabila negative emotion semakin tinggi, maka

aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira semakin

meningkat.

Coefficientsa

5,987 1,170 5,117 ,000

-,191 ,061 -,287 -3,133 ,002 ,275 3,633

-,095 ,046 -,181 -2,054 ,043 ,297 3,366

,183 ,063 ,297 2,889 ,005 ,219 4,574

,120 ,055 ,197 2,188 ,031 ,285 3,514

(Constant)

Wom Valence Positif

Positive Emotion

Negatif Emotion

WOM Content

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Aktivitas komunikasi negatif word of moutha.

Page 20: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Untuk variabel wom content (X4) koefisien regresinya 0,197 bernilai positif, hal ini

dapat diartikan apabila wom content semakin meningkat, maka aktivitas komunikasi

negative word of mouth pelanggan salon Shafira semakin meningkat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meneliti variabel apa saja yang

dapat memperngaruhi variabel dependen aktivitas komunikasi negative word of

mouth (Y). Adapun dalam penelitian ini, peneliti mengajukan empat variabel

independen yakni, wom valence positive (X1), positive emotion (X2), negative

emotion (X3), dan wom content (X4).

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dapat diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi aktivitas

komunikasi negative word of mouth adalah negative emotion, hal ini

dibuktikan dengan nilai standardized coeficient yang terbesar, yaitu 0,297.

Kondisi ini terjadi karena negative emotion merupakan emosi yang

menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya

adalah sedih, marah, benci, dan takut, sehingga lebih dominan dalam

memberikan aktivitas komunikasi negative word of mouth. Negative emotion

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap aktivitas komunikasi

negatif word of mouth pelanggan salon Shafira Bekasi dengan nilai 0,005 dan

t hitung 2,889 dengan koefisien regresi 0,297. Dan hal ini berarti jika

negative emotion semakin meningkat, maka aktivitas komunikasi negative

word of mouth semakin meningkat.

Page 21: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

2. Wom valence positive berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira Bekasi

dengan nilai 0,002 dan t hitung -3,133 dengan koefisien regresi -0,287.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa responden tidak setuju tentang

menekankan seberapa baik salon Shafira menangani komplain. Dan hal ini

berarti jika semakin baik Wom valence positive, maka aktivitas komunikasi

negative word of mouth semakin menurun.

3. Aktivitas WOM content berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

aktivitas komunikasi negative word of mouth pelanggan salon Shafira Bekasi

dengan nilai 0,031 dan t hitung 2,188, dengan koefisien regresi 0,197.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa responden akan membicarakan fasilitas,

harga, dan variasi produk yang ditawarkan oleh salon Shafira. Dan hal ini

berarti jika Semakin baik aktivitas WOM content, maka aktivitas komunikasi

negative word of mouth semakin meningkat.

4. Positive emotion berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap aktivitas

komunikasi negatif word of mouth salon Shafira Bekasi dengan nilai 0,043

dan t hitung -2,054, dengan koefisien regresi -0,181. Kondisi ini

memperlihatkan bahwa sebagian besar responden tidak setuju tentang merasa

senang setelah melakukan perawatan rambut, mendapatkan pelayanan yang

menyenangnya ketika berada di salon Shafira, dan perawatan body spa yang

sesuai harapan responden. Dan hal ini berarti jika semakin meningkat positive

emotion, maka aktivitas komunikasi negative word of mouth semakin

menurun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

Page 22: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

1. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variable negative

emotion memberikan pengaruh yang paling besar terhadap aktivitas

komunikasi negative word of mouth. Sementara, indicator tertinggi ada pada

indicator Kecewa ketika keluhan yang responden sampaikan kepada

manajeman salon diabaikan. Dengan demikian, agar tidak terciptanya

negative emotion, salon Shafira harus lebih memperhatikan setiap keluhan-

keluhan yang dirasakan oleh pelanggan dengan cara lebih cepat menanggapi

apa yang mereka rasakan dan memberikan kesempatan kepada pelanggan

untuk bisa memberikan saran dan kritik dengan menyediakan kotak saran.

2. Hasil analisis regresi linier berganda juga menunjukkan bahwa variabel wom

content memiliki pengaruh terbesar kedua terhadap variabel aktivitas

komunikasi negative word of mouth setelah variabel negative emotion.

Sehingga, pemilik salon Shafira harus lebih memperhatikan kenyamanan

pelanggan dengan menambahkan fasilitas yang dapat membuat pelanggan

lebih nyaman sehingga pelanggan merasa betah berlama-lama berada di salon

Shafira, selain itu pentingnya pemilik menyesuaikan harga dengan produk

jasa pesaing atau dengan memberikan pelayanan yang baik sehingga

pelanggan merasakan pelayanan yang mereka terima sesuai dengan harga

yang mereka bayar.

3. Hasil analisis regresi linier berganda juga menunjukkan bahwa variabel

positive emotion dan variabel wom valence positive memiliki pengaruh yang

paling kecil terhadap variabel aktivitas komunikasi negative word of mouth.

Untuk dapat meningkatkan emosi positif dan mengurangi ketidakpuasan yang

dirasakan oleh pelanggan, salon shafira harus berusaha menciptakan emosi

yang positif pada saat pertama kali pelanggan datang ke salon Shafira untuk

melakukan perawatan yaitu dengan cara menyapa pelanggan dengan ramah

dan tidak membiarkan pelanggan menunggu lama pada saat ingin melakukan

perawatan kemudian menanyakan apakah pelanggan sudah merasakan

kenyamanan saat proses perawatan berlangsung

Page 23: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H, 2004, Consumer Behavior Marketing Action, Fourth Edition , Boston

:Kent Publishing Company.

Brady, M.K dan Croning J.J.Jr, 2001,” Some New Thoughts on Conceptualizing

perceived service quality : A Herarchial Approach”,

Journal of Marketing, Vol 65, page 33-49.

Davidow, Moshe, 2003, “ Have You Heard The Word? Effect of Word of Mouth on

Preceived, Kepuasan and Repurchase Intention Following

Komplain Handling,”Journal of Consumer Kepuasan,

Ketidak puasan, and Complaining Behavior,

Provo:2003,Vol.16.pg 67.

Emalia, Tiara, 2011, “Analisis Emotion Marketing dalam Menciptakan Post Purchase

Behavior pada Pelanggan Roemah Kopi dan Ngopi doeloe”,

Skripsi dipublikasikan, Prodi Pendidikan IPS, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Engel, J.F et al, 1994, Perilaku Konsumen, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta.

Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen (Pedoman Penelitian

untuk Penulisan Skripsi, tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen), Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goyette, et al, 2010, E-Wom : Word of Mouth Measurement Scale for E-Service

Context, Journal of Administrative Sciences, Volume 27: 5-23.

Page 24: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Harrison, L.Jean-Walker, 2001, “The Measurement of Word of Mouth Comunication

and An Investigation of Service Quality and Customer

Commitment As Potential Antecendents”, Journal of

Service Reaserch, vol 4, No.1, P. 60-75.

Harsasi, Meirani, 2006, “ Word of Mouth dalam Industri Jasa Kaitannya dengan

Sikap dan Kemungkinan Membeli, Jurnal Bisnis Strategi,

Vol 15, No,1,H 31-41.

Hawskins et al, 1996, Customer Behaviour: Implication for Marketing Strategy,

Mgraw-Hill, USA.

Iput,2007,” Word of Mouth Kalahkan Pengaruh Iklan”, http://nero.com/link.php,

diakses tanggal 6 mei 2011.

Jones, et al, 2007, “ The Positive and Negative Effect of Switching Costs on

Relational Outcomes”, Journal of Service Reasearch,

Volume 9 ,No 4, 335-355.

Kertajaya, Hermawan , 2003, Marketing in Venus, Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid

1, PT. Gelora Aksara Pratama, Alih Bahasa : Bob Sabran.

Kotler, Philip dan K.L,Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12,

Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip, 2001, Principles of Marketing, New Jersey: Prenticehal,inc.

Page 25: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Kumar,V.J.Petersen,Andrew.P.Leone,Robert,2002, “How Valuable is Word of

Mouth, http://www.hbrreprints.org diakses tanggal 9 mei

2011.

Liljander, Verinoca dan Strandvik, Tore, 1997, Emotion in Service Statification,

International Journal of Service Industry Management,

8(2), 148-169.

Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek,

Jakarta: Salemba empat.

Mendatu, Ahmanto,2007, “Pembagian Emosi Berdasarkan Nilai Positif dan Negatif,

http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/pembagian-emosi-

berdasarkan-nilai-html ,diakses pada tanggal 8 mei 2011.

Mulyadi, 2007, “Efektivitas Word of Mouth”, Marketing 03/VII/Maret,53-54.

Nugroho, Y Agung Adi,2006, Menumbuhkan Service Loyalty Melalui Kualitas

Pelayanan dan Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada

Perusahaan Jasa, Jurnal Manajemen, Vol 5, No.2.

Nurhablisyah,2011, Handout Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran,

http://ebookbrowse.com/handout-mata-kuliah-komunikasi-

pemasaran-desember-2010-pdf-d127276162 ,diakses pada

tanggal 16 juni 2011.

Praswati, Aflit Nuryulia, 2009, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Komunikasi Word of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa

Ulang (Studi Kasus pada PT Nasmoco di Semarang)”, Tesis

yang di publikasikan, Program Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro, Semarang.

Page 26: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Putri, Rinela, 2007, “Buzz Marketing Paling Efektif di Indonesia”,

http://www.vibiznews.com/new/journal.ph.?id=46&page=sa

le ,diakses pada tanggal 8 mei 2011.

Raharso, Sri, 2008,” Membangun Customer Focused Melalui Keluhan Pelanggan”,

http://sriraharso.wordpress.com/tag/komplain-pelanggan/.,

diakses tanggal 1 april 2011.

Rosdiyana, Dianam,2008, “Pengaruh Persepsi Keadilan dalam Pemulihan Pelayanan

Terhadap Kepuasan Pelanggan”, Skripsi dipublikasikan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

Rozali,2008, “Emosi dan Motif”, http://www.psb-psma.org/blog/rozali , diakses

tanggal 9 juni 20011.

Setianingrum, Laksmi Tri Utami, 2010,” Analisa Pengaruh Dimensi Kualitas layanan

terhadap Positive Word of Mouth dengan Kepuasan

Pelanggan Sebagai Variabel Intervening pada Rumah Sakit

Roemani Muhammadiyah Semarang”, Skripsi tidak

dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,

Semarang.

Stanton, W.J Dany Lamarto, 2002, Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga.

Sugiyono,2000, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta.

Sumarni, Saptaningsih, 2008, “Fenomena Word of Mouth Marketing dalam

Mempengaruhi Keputusan Konsumen”,

http://www.upy.ac.id/site/?pilih=news&aksi=lihat&id=9 ,

diakses tanggal 9 mei 2011.

Sutisna ,2007, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Rosda

karya.

Page 27: STUDI TENTANG PENGARUH AKTIVITAS KOMUNIKASI …eprints.undip.ac.id/29911/1/JURNAL_SKRIPSI.pdf · Konsumen percaya bahwa dalam memberikan keluhan secara langsung tidak ... Hal ini

Tjiptono, Fandy, 2006, Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang.

Widiyanto, Ibnu, 2008, Pointers Metodologi Penelitian, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang.