Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai Ekonomis di Hutan Mangrove Muara Sungai Gamta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Biologi untuk Memperoleh Gelar Master Sains Biologi (M.Si) Oleh: Mahasa Tuheteru NPM: 422012106 Program Studi Magister Biologi Universitas Kristen Satya wacana Salatiga 2014
16
Embed
Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12051/7/T2_422012106_Judul.pdf · Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik
yang Bernilai Ekonomis di Hutan
Mangrove Muara Sungai Gamta, Distrik
Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat
Tesis
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Biologi
untuk Memperoleh Gelar Master Sains Biologi (M.Si)
Oleh:
Mahasa Tuheteru NPM: 422012106
Program Studi Magister Biologi Universitas Kristen Satya wacana
untuk Memperoleh Gelar Master Sains Biologi (M.Si)
Oleh:
Mahasa Tuheteru
NPM: 422012106
Menyetujui,
Drs. Soenarto Notosoedarmo, M.Sc.
Pembimbing I
Dr. Ir. Martanto Martosupono
Pembimbing II
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Magister Biologi
Jubhar C. Mangimbulude, Ph.D.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Mahasa Tuheteru NPM : 422012106 Program Studi : Magister Biologi
Fakultas : Biologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul:
Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai Ekonomis di Hutan Mangrove Muara Sungai
Gamta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat
yang dibimbing oleh:
1. Drs. Soenarto Notosoedarmo, M.Sc.2. Dr. Ir. Martanto Martosupono
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam laporan tesis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya sendiri
tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 28 Agustus 2014 Yang memberi pernyataan,
Mahasa Tuheteru
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mahasa Tuheteru
N P M : 422012106
Program Studi : Magister Biologi
Fakultas : Biologi
Jenis Karya : Tesis
demi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui
untuk memberikan kepada UKSW Hak bebas royalty
nonekslusif (non-exclusive royalty free right) atas karya
ilmiah saya berjudul :
“Studi Populasi Makroinvertebrata Bentik yang Bernilai
Ekonomis di Hutan Mangrove Muara Sungai Gamta,
Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan hak bebas royalty noneksklusif ini, UKSW berhak
menyimpan, mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk
data, merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya,
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di : Salatiga
Pada tanggal : 28 Agustus 2014
Yang menyatakan,
Mahasa Tuheteru
Mengetahui,
Drs. Soenarto Notosoedarmo, M.Sc.
Pembimbing I
Dr. Ir. Martanto Martosupono
Pembimbing II
i
Abstrak
Jumlah penduduk berdasarkan data Kabupaten Raja
Ampat dalam angkat tahun 2004 adalah 30.374 jiwa. Kabupaten
Raja Ampat merupakan kabupaten kepulauan dengan gugus pulau berjumlah 610, yang terdiri dari 4 pulau besar yaitu pulau
Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool dengan sisanya lebih dari
600 merupakan pulau-pulau kecil dan hanya 34 pulau di
antaranya tidak berpenghuni. Potensi sumberdaya pesisir
memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi daerah, karena
secara sosial ekonomi semua penduduk Raja Ampat mendiami pesisir dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.
Bertujuan untuk mengetahui populasi makroinvertebrata bentik
khususnya kerang yang bernilai ekonomis di hutan mangrove
muara sungai Gamta Distrik Misool Barat. Pengambilan sampel menggunakan metode petak tunggal dan peletakan plotnya secara
acak.Sampel diambil dari empat stasiun pengamatan, stasiun 1
pada pertengahan hutan mangrove dimana peletakan plotnya
secara acak dari plot 1 sampai 20. Setiap plot berukuran 1 x 1 m.
Stasiun I berjarak sekitar 100 m dari Stasiun II, Stasiun III
terletak pada bibir pantai atau sekitar 200 meter dari sungai Gamta sedangkan Stasiun IV terletak pada Perkampungan
Masyrakat Gamta. Dilihat dari ukuran hewan makroinvertebrata
yang kecil serta hidupnya terbenam di dasar lantai dalam
substrat mangrove maka pengambilan sampel dari masing-masing
plot dilakukan dengan tangan secara langsung.
Kata kunci: populasi, makroinvertebrata bentik, hutan mangrove
ii
Abstract
The population of Raja Ampat based on the data in 2004 was
30 374 lift the soul. Raja Ampat is an archipelago districts with
groups totaling 610 islands, which consists of four major islands, namely the island Waigeo, Batanta, Salawati, and Misool with the
rest more than 600 is a small island and only 34 of the mare
uninhabited island. Potential coastal resources has significance
forregional economic development, because all socio economic
population inhabit the coastal and Raja Ampat most livelihood as a
fisherman. The study was conducted in September - October 2013. Aims to determine the benthic macroinvertebrate populations,
especially economically valuable shellfish in estuaries mangrove
forests Gamta District West Misool. Sampling method sand laying a
singles wath of the plot were randomly. Sampleswere taken from
four observation stations, station 1 at mid mangrove forest where the laying of the plot at random from each plot 1 to 20 plots
measuring 1x1 m. Station 1ist about 100 m from Station 2, Station
3 is located on the shoreline, or about 200 meters from the river
Gamta while the station is located in the Village Peoples 4 Gamta.
Judging from the size of macroinvertebrates are small animals and
life immersed in the bottom floor of the mangrove substrate, then