Page 1
PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
SKRIPSI
STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI
PENGUKURAN PADA KWH METER DI PT. B’RIGHT PLN
BATAM IMPERIUM
DISUSUN OLEH :
ALFI NOVRI WALDI
NIM : 201711311
Page 2
PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGA LISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2020
STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI
PENGUKURAN PADA KWH METER DI PT. B’RIGHT PLN
BATAM IMPERIUM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebaian Persyaratan
Guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik
DISUSUN OLEH :
ALFI NOVRI WALDI
NIM : 201711311
Page 4
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SKRIPSI
STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI PENGUKURAN PADA
KWH METER DI PT. B’RIGHT PLN BATAM IMPERIUM
Disusun Oleh:
ALFI NOVRI WALDI
NIM: 201711311
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGA LISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
Jakarta, 18 Juli 2021
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama,
S1 Teknik Elektro Digitally signed by Samsurizal DN: OU=Dosen FKET, O=Institut Teknologi PLN, CN=Samsurizal, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2021.07.19 19:47: 30+07'00'
Tony Koerniawan S.T., M.T. Samsurizal S.T., M.T.
NIDN: 0325018402 NIDN: 0320088202
Page 5
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
SKRIPSI
STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI PENGUKURAN
PADA KWH METER DI PT. B’RIGHT PLN BATAM IMPERIUM
Disusun oleh:
Alfi Novri Waldi
NIM: 201711311
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang SKRIPSI pada Program Studi S1 Teknik
Elektro Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institut Teknologi - PLN pada
tanggal.
TIM PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc Ketua Sidang Digitally signed by Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc. DN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN="Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.", [email protected] Reason: I am the author of this document Location: IT PLN Date: 2021-08-23 10:55:30 Foxit Reader Version: 10.0.0
2. Rizki Pratama Putera, S.T., M.T. Seketaris Sidang
3. Tri Wahyu Oktaviana Putri, S.T., M.T. Anggota Sidang
Tri Wahyu DiNg:itcanlly=Tsrigi nWeadhbyyu TOrikWtavaihaynua OPkuttariv, iSanTa., PMuTtrgi,nS=TT.r, i MT
Wahyu Oktaviana Putri, ST., MT c=ID Indonesia
OSTkt.,aMviaTna Putri, l=ID Indonesia o=FKET ou=IT PLN [email protected] Location: Reason: I am approving this document
Date: 2021-08-23 13:53+07:00
Mengethui,
Kepala Program Studi
S1 Tenik Elektro
(Tony Kurniawan, S.T., M.T.) NIDN/NIDK: 03225018402
Tamu
Textbox
16 Agustus 2021
Page 6
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada yang terhormat:
Samsurizal S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada:
1. Kedua orang tua penulis, terimakasih banyak atas hari-hari yang telah kalian berikan
untuk mendoakan, membimbing, mendidik serta mendukung penuh penulis. Inshallah
Gelar Sarjana ini akan penulis persembahkan untuk kalian.
2. Terimakasih kepada seluruh karyawan dan staff PT. B’right PLN Batam Imperium atas
kesempatan yang telah diberikan, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Terimakasih kepada seluruh dosen beserta staff di Institut Teknologi PLN atas ilmu yang
telah diberikan kepada penulis, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ellent Failenggo, Rifky Syahriza Putra dan Muhammad Nauval Haddad beserta
seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
dukungan serta motivasi dari teman-teman semua.
Yang telah mengijinkan melakukan Studi dan juga Pengumpulan Data di PT. B’right PLN
Batam Imperium dalam menyelesaikan skripsi ini,
Jakarta, 18 Juli 2021
Alfi Novri Waldi
201711311
Page 7
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Alfi Novri Waldi
NIM 201711311
Program Studi : S1
Jurusan : Teknik Elektro
Jenis karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut
Tekonologi - PLN Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Nonexclusive Royalty Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berjudul :
STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI PENGUKURAN PADA KWH
METER DI PT. B’RIGHT PLN BATAM IMPERIUM
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini
Institut Tekonologi - PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan SKRIPSI saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Batam
Pada tanggal : 18 Juli 2021
Yang menyatakan,
Alfi Novri Waldi
201711311
Page 8
vi
ABSTRAK
Kilo Watt Hour (kWh) meter adalah alat yang digunakan untuk dapat mengukur suatu nilai
atau harga dari penggunaan listrik (watt jam) dalam kurun waktu yang digunakan.
Permasalahan losses yang terjadi pada kWh Meter di Kota Batam menjadi salah satu
masalah yang dirasakan oleh PT. B’right PLN Batam. Tujuan yang ingin dicapai pada studi
ini adalah sebagai berikut pada saat perhitungan deviasi kWh meter menunjukkan hasil tidak
lebih dari toleransi deviasi kWh yang diperbolehkan yaitu hasil -2% dan +2% dan untuk
memperbaiki losses energi listrik di Kota Batam, mulai dari kesalahan kWh Meter secara
teknis maupun non-teknis. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan menggunakan
perhitungan secara manual dan menggunakan software khusus dari PT. B’right PLN
Batam. Dengan adanya software tersebut mempermudah studi yang dilakukan. Dalam hal
ini, penentuan kWh secara non-teknis lah yang biasanya menyumbang rugi-rugi paling
besar, dikarenakan ini bukan 100% murni kerusakan dari kWh Meter, melainkan ada
Konsumen PLN yang tidak bertanggung jawab atas losses yang diberikan. Dari hasil
pengujian secara Teknis terhadap 6 kWh Meter yang dimana didapatkan data dan
spesifikasi hingga deviasi kWh Meter dan dari hasil studi yang lakukan terhadap pengujian
secara Non Teknis, tenyata hal inilah yang menyumbang losses dalam skala yang besar.
Kata Kunci: Kilo Watt Hour, Losses, Pengujian Teknis dan Non Teknis
Page 9
vii
ABSTRACT
Kilo Watt Hour (kWh) meter is a tool used to measure a value or price of electricity usage (watt
hours) in the period of time used. The problem of losses that occur in the kWh Meter in Batam
City is one of the problems felt by PT. B'right PLN Batam. The objectives to be achieved in this
study are as follows when the kWh meter deviation calculation shows the results of no more than
the permissible kWh deviation tolerance, namely the results of -2% and +2% and to repair
electrical energy losses in Batam City, starting from the kWh meter error technically and non-
technically. results Based on a study conducted using manual calculations and using special
software from PT. B'right PLN Batam. With this software, it is easy for the study to be carried
out. In this case, it is non-technical kWh that usually has the greatest impact on consumer
losses, because this is not 100% pure damage from the kWh Meter, but PLN is not responsible
for the losses given. From the results of technical testing of the 6 kWh Meter where data and
specifications are obtained up to the deviation of the kWh Meter and from the results of the
study that the author conducted on non-technical testing, this is what results in losses on a large
scale.
Keyword: Kilo Watt Hour, Losses, Technical and Non-Technical Tests
Page 10
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xi
DAFTAR RUMUS.............................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup Masalah........................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 4
2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................................... 4
2.2 Landasan Teori ........................................................................................................ 5
2.2.1 kWh Meter ........................................................................................................... 5
2.2.2 Prinsip Kerja kWh Meter ..................................................................................... 6
2.2.3 Rugi-Rugi (Losses) .............................................................................................. 9
2.2.4 Jaringan Tenaga Listrik (JTL) .............................................................................. 9
2.2.5 Kabel Sambungan Rumah ................................................................................... 9
2.2.6 Alat Pembatas dan Pengukur (APP) .................................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 11
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 11
Page 11
ix
3.2 Desain Penelitian .................................................................................................... 11
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................................... 12
3.4 Metode Analisa Data .............................................................................................. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 13
4.1 Hasil dan Pembahasan ........................................................................................ 13
4.1.1 Data dan Spesifikasi kWh Meter MELCOINDO ............................................... 13
4.1.2 Perhitungan Deviasi kWh Meter MELCOINDA ................................................ 14
4.1.3 Data dan Spesifikasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTIRC ......................... 16
4.1.4 Perhitungan Deviasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC ......................... 17
4.1.5 Data dan Spesifikasi kWh Meter METBELOSA ............................................... 19
4.1.6 Perhitungan Deviasi kWh Meter METBELOSA ................................................ 20
4.1.7 Data dan Spesifikasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC ...................................... 22
4.1.8 Perhitungan Deviasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC ....................................... 23
4.1.9 Data dan Spesifikasi kWh Meter LIPUVINDO .................................................. 25
4.1.10 Perhitungan Deviasi kWh Meter LIPUVINDO .................................................. 26
4.1.11 Data dan Spesifikasi kWh Meter ILATO ........................................................... 28
4.1.12 Perhitungan Deviasi kWh Meter ILATO............................................................ 29
4.1.13 Penentuan kWh Meter Secara Non Teknis ......................................................... 31
4.1.14 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan I (P1) .......................................... 31
4.1.15 Perhitungan Pelanggaran Golongan I (P1) ......................................................... 32
4.1.16 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan II (P2) ........................................ 32
4.1.17 Perhitungan Pelanggaran Golongan II (P2) ........................................................ 33
4.1.18 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan III (P3) ....................................... 33
4.1.19 Perhitungan Pelanggaran Golongan III (P3) ...................................................... 34
4.2 Pembahasan… .................................................................................................... 35
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 36
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 36
5.2 Saran ....................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 41
Page 12
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nameplate kWh Meter MELCOINDA ................................................................. 14
Tabel 4.1.2 Nameplate kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC ....................................... 17
Tabel 4.1.3 Nameplate kWh Meter METBELOSA .............................................................. 20
Tabel 4.1.4 Nameplate kWh Meter SIGMA ELECTRIC ..................................................... 23
Tabel 4.1.5 Nameplate kWh Meter LIPUVINDO ................................................................ 26
Tabel 4.1.6 Nameplate kWh Meter ILATO .......................................................................... 29
Tabel 4.2 Hasil Pengujian dari 6 Merek kWh Meter ............................................................ 34
Page 13
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prinsip Kerja kWh Meter ................................................................................... 7
Gambar 2.2 Kabel Sambungan Rumah ................................................................................. 9
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ........................................................................................ 11
Gambar 4.1 Data dan Spesifikasi kWh Meter MELCOINDA ............................................ 13
Gambar 4.2 Perhitungan Deviasi kWh Meter MELCOINDA ............................................. 14
Gambar 4.3 Data dan Spesifikasi kWh Meter Fuji Dharma Electric ................................... 16
Gambar 4.4 Perhitungan Deviasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC ...................... 17
Gambar 4.5 Data dan Spesifikasi kWh Meter METBELOSA ............................................ 19
Gambar 4.6 Perhitungan Deviasi kWh Meter METBELOSA ............................................. 20
Gambar 4.7 Data dan Spesifikasi kWh Meter SIGMA ELECTIRC ................................... 22
Gambar 4.8 Perhitungan Deviasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC .................................... 23
Gambar 4.9 Data dan Spesifikasi kWh Meter LIPUVINDO............................................... 25
Gambar 4.10 Perhitungan Deviasi kWh Meter LIPUVINDO ............................................. 26
Gambar 4.11 Data dan Spesifikasi kWh Meter ILATO ...................................................... 28
Gambar 4.12 Perhitungan Deviasi kWh Meter ILATO ....................................................... 29
Gambar 4.13 Data Pelanggan yang Terdaftar Di Sistem PLN ............................................ 31
Page 14
xii
DAFTAR RUMUS
Persamaan 2.1 Daya yang Terukur Melewati kWh Meter .................................................... 8
Persamaan 2.2 Daya Aktif yang Diukur kWh Meter ............................................................. 8
Persamaan 2.3 Kesalahan kWh Meter (Error %) .................................................................. 8
Page 15
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup… ........................................................................ 40
Lampiran 2 KEPDIR PT PLN BATAM Nomor 0042.K/DIR/2016 (PASAL 18) ..... 41
Lampiran 3 KEPDIR PT PLN BATAM Nomor 0042.K/DIR/2016 (PASAL 19) ..... 41
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi .................................................................... 42
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik yang kita gunakan saat ini, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi dari
segi kebutuhannya. Dikarenakan pada era ini kebutuhan energi listrik sudah menjadi bagian
penting bagi masyarakat (Alfarizi et al., 2020).
Sebagaimana bahwasannya tiap pengukuran energi listrik memiliki peran yang vital
dalam menentukan penghasilan perusahaan tersebut. kWh meter sendiri adalah suatu alat
ukur yang melakukan transaksi energi, dalam hal ini harus disetujui oleh pelanggan dan juga
perusahaan yang bersangkutan dan tentunya harus mendapat verifikasi dari pemerintahan
tersebut. Dalam kesalahan pengukuran pada saat transaksi energi, hal ini dapat menyebabkan
pelanggan melakukan complain terhadap perusahaan listrik yang menyediakan jasanya
tersebut. Pada hakikatnya, jumlah energi listrik yang telah digunakan oleh pelanggan akan
terukur dan tercatat secara langsung melalui stand meter yang ada pada alat ukur kWh meter
pelanggan masing-masing. Apabila pelanggan merasa tagihan listrik yang tiba-tiba menjadi
murah sedangkan pelanggan memakai energi listrik dengan selayaknya dari penggunaan
bulan-bulan sebelumnya, tetapi pelanggan tidak melaporkan hal ini ke pihak perusahaan
listrik tersebut, maka hal ini pelanggan dapat terkena pelanggaran yang sanksinya berupa
Tagihan Susulan (TS) yang dihitung dari penggunaan energi listrik rata-rata pada bulan-
bulan sebelumnya (Wiharja, 2017).
Permasalahan yang dihadapi oleh regu P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)
di Bright PLN Batam adalah bagaimana cara menertibkan penggunaan energi listrik yang
dipakai oleh pelanggan sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,
agar pengukuran daripada penggunaan listrik terukur dengan baik. Apabila pada kWh meter
terjadi kerusakan pada komponen ataupun pelanggan yang melakukan pencurian listrik yang
mengakibatkan suatu pengukuran pada kWh meter menjadi tidak normal, maka dengan hal
ini dapat dikenakan sanksi P1, P2 dan P3. Untuk kasus pencurian listrik seperti melakukan
penggantian MCB yang tidak sesuai dengan daya kontrak PLN (P1), memasang
kawat/lempengan tembaga pada Terminal 1 dan 3 yang diparalel (P2), dan selanjutnya
pelanggaran yang lebih parah lagi yaitu dengan cara pelanggan melakukan pencurian
Page 17
2
langsung melalui sumber kemudian menyuntikkan langsung kabel SR sehingga pada kWh
meter tidak mengukur (P3). Kemudian kasus berikutnya apabila terjadi kejanggalan seperti
tagihan listrik tiba-tiba menjadi murah yang berkemungkinan besar terjadi kerusakan pada
komponen-komponen kWh meter namun pelanggan tidak memberi tahu permasalahan ini ke
pihak PLN, dalam hal ini pelanggan dapat terkena sanksi K1/K2 yaitu suatu pelanggaran
yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada komponen kWh meter, maka dari hal
tersebut PLN memberikan Tagihan Susulan (TS) pada pelanggan yang terkenal pelanggaran
tersebut. Tagihan Susulan (TS) ini dihitung berdasarkan sesuai dengan penggunaan energi
listrik rata-rata pada beberapa bulan sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengidentifikasi bahwa kWh Meter melakukan pengukuran yang
tidak semestinya?
2. Bagaimana pengaruh dari hasil pemeriksaan kWh Meter yang secara teknis
maupun non-teknis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian kali ini yaitu:
1. Menghitung deviasi kWh meter menunjukkan hasil tidak lebih dari toleransi
deviasi kWh yang diperbolehkan yaitu hasil -2% dan +2%.
2. Menganalisa dan memperbaiki losses energi listrik di kota Batam, mulai dari
kesalahan kWh Meter secara teknis maupun non-teknis.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini agar nantinya dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan
juga acuan agar dapat mengurangi dampak losses yang terjadi pada kWh meter.
Page 18
3
1.5 Ruang Lingkup Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian yang dilakukan penulis tidak menyebar terlalu
luas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Perhitungan losses pada kWh Meter secara manual maupun menggunakan software.
2. Perbaikan losses melalui pengukuran kWh Meter 1 fasa.
3. Hanya membahas kWh Meter mekanik untuk didaerah Kota Batam.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi, maka harus disusun secara
sistematis. Laporan disusun dalam lima bab dan uraian penulisan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Ruang
Lingkup Masalah dan Sistematika Penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka terdiri dari
Penelitian yang Relevan dan Landasan Teori. BAB III Metode Penelitian terdiri dari Tempat
dan Waktu Penelitian, Desain Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data
dan Jadwal Penelitian. BAB IV Hasil dan Pembahasan terdiri dari Hasil dari Penelitian
Penulis dan Pembahasan dari Penelitian Penulis dan yang terakhir ada BAB V Penutup terdiri
dari Kesimpulan dan Saran dari Penulis.
Page 19
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Energi listrik yang kita gunakan saat ini, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi dari
segi kebutuhannya. Dikarenakan pada era ini kebutuhan energi listrik sudah menjadi bagian
penting bagi masyarakat. Sebagaimana bahwasannya tiap pengukuran energi listrik memiliki
peran yang vital dalam menentukan penghasilan perusahaan tersebut. kWh meter sendiri
adalah suatu alat ukur yang melakukan transaksi energi, dalam hal ini harus disetujui oleh
pelanggan dan juga perusahaan yang bersangkutan dan tentunya harus mendapat verifikasi
dari pemerintahan tersebut.
Berdasarkan penelitian mengenai perbaikan losses melalui akurasi pada kWh meter,
disini terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan
sebagai acuan dan pembanding. Beberapa referensi tersebut, yaitu:
Proyek akhir dengan judul, “Studi Perbandingan Pembacaan Meteran Pada kWh
Meter PLN Dengan kWh Meter Tide, Co Di Area PT PLN (Persero) UP3 Cengkareng”
oleh (Alfarizi, L.D., 2020) Jurusan Teknologi Listrik, Institut Teknologi PLN, Jakarta,
Indonesia. Pada proyek akhir ini membahas tentang perbedaan antara penggunaan kWh
meter PLN dan kWh meter Tide, Co. (Alfarizi, L.D., 2020)
Jurnal dengan judul “Analisa Deteksi Ketidaknormalan Meter Elektronik Dengan
Sistem Automatic Meter Reading” oleh (Wiharja, 2017) Dosen FT. UNKRIS, Indonesia.
Pada jurnal ini membahas tentang sistem AMR yang dapat melacak suatu ketidaknormalan
akibat dari pengukuran meter elektronik yang kutub polar nya tidak sinkron/terbalik, hal ini
dapat kita ketahui secara instant dari pemantauan instantaneous. (Wiharja, 2017)
Jurnal dengan judul “Sistem Monitoring kWh Meter Berbasis Internet Guna
Memonitoring Rugi Daya Dan Tegangan Jatuh Pada Penyulang Kalipare” oleh (Mohamad
Andri Wijaya Taqijuddin. A & Bambang Dwi Sulo, 2019) Jurusan Teknik Elektro,
Universitas Islam Malang, Indonesia. Pada jurnal ini membahas tentang hal yang perlu
dilakukan pada saat ingin memonitoring rugi daya dan juga drop voltage maka penulis
mencoba membuat alat yang menggunakan kWh meter sebagai pembanding yang berbasis
internet, kemudian dari kerja alat tersebut nantinya dapat membandingkan 2 atau lebih
pengukuran daya dan voltase pada objek yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga dari
Page 20
5
hal tersebut penulis dapat melihat rugi daya dan juga drop voltagenya. (Mohamad Andri
Wijaya Taqijuddin. A & Bambang Dwi Sulo, 2019)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 kWh Meter
Pada hakikatnya, suatu usaha untuk melakukan proses mengukur yang menyatakan
sifat dari suatu alat/komponen yang dituangkan dalam bentuk nilai baik itu angka maupun
harga, itulah yang dinamakan pengukuran. Landasan kita dapat memberikan suatu angka atau
harga pada saat melakukan pengukuran dengan cara alat yang akan dilakukan pengukuran
dengan membandingkan alat yang sudah dinyatakan akurat dikarenakan standarisasinya
diperbandingkan dengan alat yang akan kita ukur nantinya
Kilo Watt Hour (kWh) meter adalah alat yang digunakan untuk dapat mengukur suatu
nilai atau harga dari penggunaan listrik (watt jam) dalam kurun waktu yang digunakan. Jadi
pada kWh meter ini sudah terpasang 1 buah disc (piringan) serta alat hitung yang biasa
disebut penghitungan mekanis. Pada alat ukur ini tersusun oleh kumparan voltase yang
terhubung secara parallel dengan bebannya dan pada kumparan arusnya yang terhubung
secara seri dengan beban juga.
Total dari energi listrik yang dihasilkan oleh kWh meter diubah dalam bentuk energi
mekanis, hal ini terjadi karena berguna untuk memutar piringan kWh meter dan juga counter
stand meter pada kWh meter, hal ini dapat terjadi karena jumlah energi listrik yang kita
gunakan dengan perputaran piringan dan juga counter pada stand meter sesuai atau masih
berlaku secara normal. Pada counter stand meter memiliki angka 0 sampai dengan 9, angka-
angka inilah nanti menentukan tagihan seberapa banyak penggunaan kWh listik pelanggan.
Counter pada stand meter juga memiliki kelas angka-angka yang dapat terbentuk pada stand
meter, yaitu:
a. Kelas angka-angka satuan
b. Kelas angka-angka puluhan
c. Kelas angka-angka ratusan
d. Kelas angka-angka ribuan
Page 21
6
e. Kelas angka-angka puluhan ribu
Pada kontruksi counter stand meter juga terdapat kelas angka-angka disisi paling
kanan dan memiliki warna yang berbeda sendiri dari counter stand meter yang lain (kelas
angka-angka 1/10), tersusun pada poros yang bergerak oleh besaran listrik pada alat hitung
tersebut. Pada saat kWh meter belum dipakai/masih dalam keadaan baru maka semua angka-
angka pada counter stand meter menunjukkan angka 00000(0). Pada saat kWh meter sudah
terpasang maka yang awal mula bekerja adalah poros disisi paling kananlah, jikalau counter
stand meter yang poros paling kanan menunjukkan angka 0 untuk ke 2 kalinya, maka hal
tersebut akan memutar counter stand meter poros kelas angka-angka satuan. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan Gerakan-gerakan yang dilakukan secara langsung dapat membuat gear
melakukan putaran yang ada pada counter stand meter.
2.2.2 Prinsip Kerja kWh Meter
Kilo Watt Hour (kWh) meter adalah alat yang digunakan untuk dapat mengukur suatu
nilai atau harga dari penggunaan listrik (watt jam) dalam kurun waktu yang digunakan.
Mulai pada saat dilakukannya proses pengukuran, yang pada awal mulanya adalah
suatu usaha untuk kita dapat nyatakan sifat daripada suatu zat ataupun benda kedalam
sebuah bentuk angka ataupun harga. Dasar dalam pemberian angka dalam melakukan
proses pengukuran ini ialah agar dapat dilakukan dengan cara membandingkan suatu alat
tertentu yang dianggap sebagai suatu standarisasi ataupun juga dengan suatu skala yang
sudah dilakukan peneraaan sebelumnya.
Page 22
7
Gambar 2.1 Prinsip Kerja kWh Meter
Sumber: (Journal of Electric Technology)
Keterangan gambar kWh Meter diatas:
a) Cp = Kumparan Tegangan pada Inti Besi
b) Cc = Kumparan Arus pada Inti Besi
c) Wp = Kumparan Tegangan
d) Wc = Kumparan Arus
e) D = Piringan Putar Aluminium kWh Meter
f) J = Roda-Roda Pencatat Pemakaian kWh
g) M = Magnet Permanen (Akan Bekerja Saat Tidak Ada Penggunaan Beban)
h) S = Kumparan Untuk Menyesuaikan Beda Fase Tegangan dan Arus
Didalam suatu alat pengukuran untuk energi, pada bagian kumparan-kumparan arus
dan juga tegangannya adalah suatu belitan pada 2 buah magnet. Pada bagian kumparan
arusnya akan membangkitkan fluks magnetic dengan hubungan pada nilainya berbanding
Page 23
8
lurus dengan besaran arusnya. Proses peristiwa terjadinya putaran pada piringan kWh meter
itu akan diteruskan pada roda-roda untuk mencatat pemakaian energi listrik yang kita
gunakan.
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
Keterangan:
(2.1)
(2.2)
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = Faktor Daya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% (2.3) P2
Jadi pada hal ini maka jumlah putaran daripada kepingan piringan tadi untuk jangka
waktu tertentu akan selaras dengan jumlah energi listrik yang diukur dalam jangka waktu
tertentu juga. Dari hal tersebut bisa kita simpulkan bahwasannya kecepatan putaran yang
dilakukan piringan/kepingan tadi akan selaras dengan counter stand meter, semakin besar
arus yang digunakan maka putaran piringan akan semakin cepat dan energi listrik yang
diukur pada counter stand meter akan melakukan pergantian angka semakin cepat juga.
Page 24
9
2.2.3 Rugi-Rugi (Losses)
Pada rugi-rugi energi sendiri adalah suatu peristiwa dimana total energi yang
dikirimkan tidak seimbang dengan energi yang diterima. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
berbagai hal, contoh seperti komponen yang tersusun pada kWh meter mungkin sudah tua,
terjadinya penururnan tegangan, beban tidak seimbang dan lain-lain. Rugi-rugi tidak bisa kita
hilangkan, tetapi pada rugi-rugi ini dapat kita meminimalisir dengan pemilihan komponen
yang baik, perawatan yang baik, penyaluran energi pada daerah yang diterima dalam kondisi
yang baik dan aman.
2.2.4 Jaringan Tenaga Listrik (JTL)
Jaringan Tenaga Listrik atau biasa disingkat JTL adalah suatu sistem yang berguna
untuk menyalurkan atau mendistribusikan energi listrik yang dapat dioperasikan diberbagai
macam tegangan, yaitu ada Tegangan Rendah (TR), Tegangan Menengah (TM), Tegangan
Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET).
2.2.5 Kabel Sambungan Rumah
Kabel Sambungan Rumah atau biasa disingkat Kabel SR adalah suatu penghantar
diatas maupun dibawah rumah, kabel SR ini berguna sebagai penyambung antara JTL dengan
kWh Meter.
Gambar 2.2 Kabel Sambungan Rumah
Sumber: (Google – Kabel SR)
Page 25
10
2.2.6 Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
Alat Pembatas dan Pengukur atau biasa disingkat APP, adalah suatu alat milik PLN
yang berguna sebagai pembatas daya listrik yang kita gunakan dan juga berguna sebagai
pengukur energi listrik yang kita gunakan.
Page 26
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan mulai tanggal 08 Febuari 2021 sampai dengan 07
Mei 2021 di PT. B’right PLN Batam Impeium, tepatnya pada Jl. Sudirman No.77, Sukajadi,
Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444
3.2 Desain Penelitian
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
Page 27
12
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode dalam pengumpulan data adalah dengan melakuakn observasi, studi
dokumen dan juga dengan mempelajari dan mengamati hal-hal yang berkaitan denganobjek
yang penulis teliti, dalam konteks yaitu mempelajari, mengamati dan memperbaiki losses
pada kWh Meter mulai dari kesalahan secara teknis maupun non-teknis.
3.4 Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode ini peneliti mengamati dan terjun langsung ke lapangan agar dapat
mengumpulkan data secara sistemasis dengan mengamati keadaan objek agar dapat
dikembangkan dengan cara mendeskripsikan objek yang diteliti berdasarkan fakta-
fakta yang didapatkan dilapangan.
2. Metode Dokumentasi
Metode ini peneliti langsung mengabadikan foto maupun video pada objek yang akan
diteliti agar nantinya dapat dibandingkan dengan jenis-jenis objek yang lain.
3. Studi Dokumen
Metode ini peneliti langsung melihat dan juga mempelajari dokumen-dokumen yang
ada diperusahaan PT. B’right PLN Batam.
Page 28
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini akan menjabarkan dan menjelaskan mengenai cara dan hasil
pengumpulan data maupun pengolahan data serta pembahasan yang tujuannya untuk
mengukur efektivitas dan perbaikan losses melalui pengukuran kWh Meter 1 fasa dengan
menggunakan aplikasi khusus dari PT. B’right PLN Batam.
4.1.1 Data dan Spesifikasi kWh Meter MELCOINDO
Gambar 4.1 Data dan Spesifikasi kWh Meter MELCOINDA
Page 29
14
Tabel 4.1 Nameplate kWh Meter MELCOINDA
NAMEPLATE KWH METER MELCOINDA
TIPE KWH MTER MF-97E
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 900 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
5(20) A
TAHUN KWH METER 2008
4.1.2 Perhitungan Deviasi kWh Meter MELCOINDA
Gambar 4.2 Perhitungan Deviasi kWh Meter MELCOINDA
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar 1,22%.
Page 30
15
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter MELCOINDA
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
6,34 x 900
P1 = 1,892744479495268 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 10 x 0,85
P2 = 1,87 kW
Keterangan:
e) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
f) V = Tegangan (Volt)
g) I = Arus pada Beban (Ampere)
h) Cos φ = Faktor Daya
• Kesalahan kWh Meter (Error %)
𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
1,892744479495268 −1,87
Error (%) = 1,87
0,0121628232595017
x 100%
Error (%) = 1,87
x 100%
Error (%) = 1,216282325950168 %
Dari hasil pengujian yang didapatkan, bahwa kWh Meter Melcoinda ini memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 31
16
4.1.3 Data dan Spesifikasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTIRC
Gambar 4.3 Data dan Spesifikasi kWh Meter Fuji Dharma Electric
Page 32
17
Tabel 4.1.2 Nameplate kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC
NAMEPLATE KWH METER FUJI DHARMA ELECTRIC
TIPE KWH MTER FA14AI1Z
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 900 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
5(20) A
TAHUN KWH METER 2012
4.1.4 Perhitungan Deviasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC
Gambar 4.4 Perhitungan Deviasi kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar 5,72%.
Page 33
18
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter FUJI DHARMA ELECTRIC
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
6,07 x 900
P1 = 1,976935749588138 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 10 x 0,85
P2 = 1,87 kW
Keterangan:
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = FaktorDaya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
1,976935749588138 −1,87
Error (%) = 1,87
0,1069357495881384
x 100%
Error (%) = 1,87
x 100%
Error (%) = 5,718489282788149 %
Dari hasil pengujian yang didapatkan, bahwa kWh Meter Fuji ini tidak memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 34
19
4.1.5 Data dan Spesifikasi kWh Meter METBELOSA
Gambar 4.5 Data dan Spesifikasi kWh Meter METBELOSA
Page 35
20
Tabel 4.1.3 Nameplate kWh Meter METBELOSA
NAMEPLATE KWH METER METBELOSA
TIPE KWH MTER OB91Z
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 900 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
5(20) A
TAHUN KWH METER 2009
4.1.6 Perhitungan Deviasi kWh Meter METBELOSA
Gambar 4.6 Perhitungan Deviasi kWh Meter METBELOSA
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar 0,42%.
Page 36
21
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter METBELOSA
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
6,39 x 900
P1 = 1,877934272300469 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 10 x 0,85
P2 = 1,87 kW
Keterangan:
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = FaktorDaya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
1,877934272300469−1,87
Error (%) = 1,87
0,0079342723004695
x 100%
Error (%) = 1,87
x 100%
Error (%) = 0,4242926363887166 %
Dari hasil pengujian yang didapatkan, bahwa kWh Meter Metbelosa ini memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 37
22
4.1.7 Data dan Spesifikasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC
Gambar 4.7 Data dan Spesifikasi kWh Meter SIGMA ELECTIRC
Page 38
23
Tabel 4.1.4 Nameplate kWh Meter SIGMA ELECTRIC
NAMEPLATE KWH METER SIGMA ELECTRIC
TIPE KWH MTER SE 88 A3
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 900 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
5(20) A
TAHUN KWH METER 1996
4.1.8 Perhitungan Deviasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC
Gambar 4.8 Perhitungan Deviasi kWh Meter SIGMA ELECTRIC
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar -18,98%.
Page 39
24
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter SIGMA ELECTRIC
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
7,92 x 900
P1 = 1,515151515151515 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 10 x 0,85
P2 = 1,87 kW
Keterangan:
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = FaktorDaya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
1,515151515151515−1,87
Error (%) = 1,87
−0,3548484848484848
x 100%
Error (%) = 1,87
x 100%
Error (%) = -18,97585480473181 %
Dari hasil pengujian yang didapatkan, bahwa kWh Meter Sigma ini memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 40
25
4.1.9 Data dan Spesifikasi kWh Meter LIPUVINDO
Gambar 4.9 Data dan Spesifikasi kWh Meter LIPUVINDO
Page 41
26
Tabel 4.1.5 Nameplate kWh Meter LIPUVINDO
NAMEPLATE KWH METER LIPUVINDO
TIPE KWH MTER 512060-M
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 150 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
20(60) A
TAHUN KWH METER 1998
4.1.10 Perhitungan Deviasi kWh Meter LIPUVINDO
Gambar 4.10 Perhitungan Deviasi kWh Meter LIPUVINDO
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar -12,93%.
Page 42
27
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter LIPUVINDO
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
51,88 x 150
P1 = 1,387818041634541 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 10 x 0,85
P2 = 1,87 kW
Keterangan:
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = FaktorDaya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
1,387818041634541 −1,87
Error (%) = 1,87
−0,4821819583654588
x 100%
Error (%) = 1,87
x 100%
Error (%) = -25,78513146339352 %
Dari hasil uji yang didapatkan, bahwa kWh Meter Lipuvindo ini tidak memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 43
28
4.1.11 Data dan Spesifikasi kWh Meter ILATO
Gambar 4.11 Data dan Spesifikasi kWh Meter ILATO
Page 44
29
Tabel 4.1.6 Nameplate kWh Meter ILATO
NAMEPLATE KWH METER ILATO
TIPE KWH MTER IL9711U
PENGAWATAN FASA TUNGGAL 2 KAWAT
TEGANGAN 230 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
KONSTANTA 600 PUTARAN/kWh
KELAS KWH METER KELAS 2
BATAS PENGUKURAN
KWH METER
5(20) A
TAHUN KWH METER 2004
4.1.12 Perhitungan Deviasi kWh Meter ILATO
Gambar 4.12 Perhitungan Deviasi kWh Meter ILATO
Dari data yang sudah ada, kemudian diolah menggunakan software penghitung error
meter, sehingga pada kWh Meter tersebut didapatkan Deviasi kWh sebesar -21,93%.
Page 45
30
• Daya yang Terukur Melewati kWh Meter ILATO
3600 𝑥 𝑛
P1 = t x c
P1 = 3600 𝑥 3
24,66 x 600
P1 = 0,7299270072992701 kW
Keterangan:
a) P1 = Daya yang Dihitung dari Hasil Uji (kWh Meter) Putaran Dengan
Menggunakan Stopwatch/Sensor Waktu
b) 3600 = Detik/Jam
c) n = Banyak Putaran
d) t = Waktu (Detik)
e) c = Konstanta kWh Meter
• Daya Aktif yang Diukur Melalui Tang kW
P2 = V x I x Cos φ
P2 = 220 x 5 x 0,85
P2 = 0,935 kW
Keterangan:
a) P2 = Daya yang Didapatkan dari Hasil Uji (kWh Meter) Pada Tang kW
b) V = Tegangan (Volt)
c) I = Arus pada Beban (Ampere)
d) Cos φ = FaktorDaya
• Kesalahan kWh Meter (Error %) 𝑃1−𝑃2
Error (%) = x 100% P2
0,7299270072992701 −0,935
Error (%) = 0,935
−0,2050729927007299
x 100%
Error (%) = 0,935
x 100%
Error (%) = -21,93294039579999 %
Dari hasil pengujian yang didapatkan, bahwa kWh Meter Ilato ini tidak memenuhi
tujuan yang ingin dicapai untuk menekan losses menjadi lebih rendah di kota Batam.
Page 46
31
4.1.13 Penentuan kWh Meter Secara Non Teknis
Dalam hal ini, penentuan kWh secara non-teknis lah yang biasanya menyumbang
losses paling besar, dikarenakan ini bukan 100% murni kerusakan dari kWh Meter,
melainkan ada Konsumen PLN maupun Bukan Konsumen PLN yang tidak bertanggung
jawab atas losses yang diberikan. Dan PT. B’right PLN Batam sendiri sudah memberikan
sanksi berupa denda yang harus dilunasi kepada Konsumen PLN maupun Bukan Konsumen
PLN yang terkena permasalahan tersebut. Sesuai dengan pasal 18 dan 19 tentang penertiban
pemakaian listrik dan tagihan listrik, yaitu:
1. PT. B’right PLN Batam melaksanakan kegiatan pemakian tenaga listrik terhadap
konsumen PLN maupun yang bukan konsumen PLN yang melakukan tenaga listrik
secara tidak sah.
2. Pemakaian tenaga listrik yang dianggap tidak sah sebagaimana yang disebutkan pada
pernyataan No.1 diatas, contoh-contoh pelanggaran pemakian tenaga listrik dapat
disebutkan dibawah berikut:
4.1.14 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan I (P1)
Pelanggaran Golongan I (P1) adalah pelanggaran yang dapat mempengaruhi
pembatas daya tetapi tidak mempengaruhi daripada pengukuran energi.
Sumber: DIL B’right PLN Batam
Gambar 4.13 Data Pelanggan yang Terdaftar Di Sistem PLN
Page 47
32
Pada kasus diatas, daya kontrak yang terpasang pada kWh meter konsumen tidak
sesuai dengan Sistem DIL pada PT. B’right PLN Batam, sehingga menyebabkan
pembayaran/tagihan listrik pelanggan menjadi lebih murah dikarenakan daya kontrak yang
tidak sesuai, tentu hal ini mengakibatkan kerugian pada perusahaan yang menyediakan
pasokan energi listrik.
4.1.15 Perhitungan Pelanggaran Golongan I (P1)
1. Untuk konsumen yang dikenakan Biaya Beban
TS 1 = 6 x (2 x Daya Tersambung (kVA)) x Biaya Beban (Rp/kVA)
Untuk hal ini, konsumen dikenakan daya yang terpasang dan biaya beban kontrak
2. Untuk konsumen yang dikenakan Rekening Minimum
TS 1 = 6 x (2 x Rekening Minimum (Rp) Konsumen sesuai tarif Tenaga Listrik
Batam)
Untuk hal ini, konsumen dikenakan pembayaran listrik rata-rata 3 bulan terakhir
4.1.16 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan II (P2)
Pelanggaran Golongan II (P2) adalah pelanggaran yang dapat mempengaruhi
daripada pengukuran energi listrik, tetapi tidak dapat mempengaruhi pembatas daya nya.
Gambar 4.14 Konsumen PLN Komponen kWh yang Dimodifikasi untuk Mempengaruhi
Pengukuran Energi
Page 48
33
Pada kasus diatas, terlihat konsumen PLN melakukan jumper menggunakan
lempengan tembaga, hal ini tentu dapat menyebabkan losses yang dapat terbilang cukup
besar, karena menurut studi penulis, dengan adanya kejadian seperti kasus diatas hal ini dapat
menyebabkan deviasi kWh Meter minus (-), dikisaran -35% sampai dengan -70%(Besarnya
Minus (-) dapat dipengaruhi oleh semakin besarnya luas penampang pada lempengan
tembaga yang digunakan).
4.1.17 Perhitungan Pelanggaran Golongan II (P2)
1. TS 2 = 9 x 720 Jam x Daya Tersambung (kVA) x 0,85 x harga per kWh yang
tertinggi pada golongan tarif konsumen sesuai Tarif Tenaga Listrik Batam
Pada hal ini, konsumen dikenakan biaya daya yang terpasang kemudian dikali
dengan pemakaian listrik selama 9 bulan dikali dengan 1 bulan dalam skala jam (720 jam)
dan juga factor daya
4.1.18 Penentuan kWh Meter Non Teknis Golongan III (P3)
Pelanggaran Golongan III (P3) adalah pelanggaran yang dapat mempengaruhi pembatas daya
dan juga dapat mempengaruhi daripada pengukuran energi listrik.
• Kabel Sambung Langsung
Kabel Sambung Langsung, hal ini tentu dapat menyebabkan losses yang dapat
terbilang pelanggaran yang sangat besar, dikarenakan dengan adanya kejadian seperti kasus
diatas hal ini dapat menyebabkan deviasi kWh Meter minus (-) -100 %, dikarenakan
komponen yang di connect kan tidak akan terukur oleh kWh Meter, sehingga hal ini dapat
menyebabkan losses yang sangat besar sekali dan tentunya dapat merugikan perusahaan.
• Pemutusan Kabel Sambung Langsung
Konsumen yang melakukan penyimpangan energi listrik dengan memutus jaringan
listrik dipersil konsumen dan memberikan sanksi berupa sejumlah denda yang harus
dilunasi, hal ini dilakukan agar nantinya memberikan efek jera pada konsumen.
• Penyitaan Barang Bukti Berupa kWh Meter serta Kabel Sambung Rumah
Dilakukannya penyitaan barang bukti yang ditemukan dilapangan, agar nanti nya
konsumen PLN tidak melakukan penyimpangan kembali serta sebagai bukti kuat jika
nantinya konsumen melakukan complain pada pihak PLN.
Page 49
34
4.1.19 Perhitungan Pelanggaran Golongan III (P3)
1. TS 3 = TS 1 (Biaya Beban Minimum) + TS 2
TS 3 = TS 1 = 6 x (2 x Daya Tersambung (kVA)) x Biaya Beban (Rp/kVA) + TS
2 = 9 x 720 Jam x Daya Tersambung (kVA) x 0,85 x harga per kWh yang
tertinggi pada golongan tarif konsumen sesuai Tarif Tenaga Listrik Batam
Pada hal ini, konsumen dikenakan biaya yang sesuai dengan perhitungan pada
Golongan P1 + perhitungan pada Golongan P2. Disini yang membedakan hanya biaya
pada Golongan P1 yang memakai biaya beban minimumnya saja.
Atau
2. TS 3 = TS 1 (Rekening Minimum) + TS 2
TS 3 = TS 1 = 6 x (2 x Rekening Minimum (Rp) Konsumen sesuai tarif Tenaga
Listrik Batam) + TS 2 = 9 x 720 Jam x Daya Tersambung (kVA) x 0,85 x
harga per kWh yang tertinggi pada golongan tarif konsumen sesuai Tarif
Tenaga Listrik Batam
Pada hal ini, konsumen dikenakan biaya yang sesuai dengan perhitungan pada
Golongan P1 + perhitungan pada Golongan P2. Disini yang membedakan hanya biaya
pada Golongan P1 yang memakai biaya pembayaran listrik rata-rata 3 bulan terakhir saja.
4.2 Pembahasan
Tabel 4.2 Hasil Pengujian dari 6 Merek kWh Meter
Merek kWh Meter Hasil Pengujian Layak Merugikan
Perusahaan
Merugikan
Konsumen
Melcoinda 1,216282325950168 % ✓
Fuji Dharma Electric 5,718489282788149 % ✓
Metbelosa 0,4242926363887166 % ✓
Sigma Electric -18,97585480473181 % ✓
Lipuvindo -25,78513146339352 % ✓
Ilato -21,93294039579999 % ✓
Dari hasil pengujian secara Teknis terhadap 6 kWh Meter yang dimana didapatkan
data dan spesifikasi hingga deviasi kWh Meter, yaitu pada kWh Meter merk MELCOINDA
Page 50
35
didapatkan deviasi kWh Meter sebesar 1,216282325950168 %, hal ini terbilang cukup baik
dari segi pengukuran dikarenakan sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
SPLN. Berikutnya ada kWh Meter merk FUJI DHARMA ELECTRIC didapatkan deviasi
kWh Meter sebesar 5,718489282788149 %, hal ini bisa dibilang baik bagi perushaan,
karena menguntungkan PLN sekitar 3,718489282788149 % dari pembayaran yang
dilakuakan oleh konsumen PLN dan begitu juga sebaliknya. Berikutnya ada kWh Meter
merk METBELOSA didapatkan deviasi kWh Meter sebesar 0,4242926363887166 %, hal
ini dapat dikatakan sangat baik sekali, karena sudah sangat sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh SPLN. Berikutnya ada kWh Meter merk SIGMA ELECTRIC dimana pada
kWh meter ini didapatkan deviasi kWh Meter sebesar -18,97585480473181 %, hal ini tentu
sangat merugikan PLN, dikarenakan PLN losses sebesar -16,97585480473181 % pada
pemakaian kWh Meter merk SIGMA ELECTRIC, dan ini tentu sangat jauh sekali dari
aturan yang telah ditetapkan oleh SPLN. Berikutnya ada kWh Meter merk LIPUVINDO
didapatkan deviasi kWh Meter sebesar -25,78513146339352 %, hal ini tentu sangat
merugikan PLN, dikarenakan PLN losses sebesar -23,78513146339352 % pada pemakaian
kWh Meter merk LIPUVINDO, dan ini tentu sangat jauh sekali dari aturan yang telah
ditetapkan oleh SPLN. Berikutnya kWh Meter merk ILATO didapatkan deviasi kWh Meter
sebesar -21,93294039579999 %, hal ini tentu sangat merugikan PLN, dikarenakan PLN
losses sebesar -19, 93294039579999 % pada pemakaian kWh Meter merk ILATO, dan ini
tentu sangat jauh sekali dari aturan yang telah ditetapkan oleh SPLN.
Dari hasil studi yang dilakukan terhadap pengujian secara Non Teknis, tenyata hal
inilah yang menyumbang losses dalam skala yang besar, dikarenakan pada kasus ini dapat
menyumbang losses pada deviasi kWh minus sekitar -35% sampai -70%, hingga kasus
yang paling parah ialah dapat menyumbang losses pada deviasi kWh sebesar -100%, tentu
dengan diberlakukannya sanksi pada pasal 18 dan 19 oleh Kepdir PT. PLN Batam Nomor
0042.K/DIR/2016, sehingga dengan adanya peraturan yang telah dibuat dapat menekan
losses di Kota Batam menjadi lebih baik lagi.
Page 51
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pengujian secara Teknis terhadap 6 kWh Meter yang dimana didapatkan
data dan spesifikasi hingga deviasi kWh Meter, bahwasannya kWh Meter berjenis
ke 6 tesebut didapatkan deviasi kWh sebesar:
• Melcoinda = 1,216282325950168 % (Layak)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kecepatan putar pada piringan
aluminium sebanding dengan daya listrik yang dikonsumsi (Kecepatan
Piringan Putar = Daya Listrik yang Dikonsumsi).
• Fuji Dharma Electric = 5,718489282788149 % (Merugikan Konsumen)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kWh Meter mengalami abnormal
dimana pada kecepatan putar pada piringan aluminium tidak sebanding
dengan daya listrik yang dikonsumsi (Kecepatan Putar Piringan > Daya
Listrik yang Konsumsi).
• Metbelosa = 0,4242926363887166 % (Layak)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kecepatan putar pada piringan
aluminium sebanding dengan daya listrik yang dikonsumsi.
• Sigma Electric = -18,97585480473181 % (Merugikan Perusahaan)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kWh Meter mengalami abnormal
dimana pada kecepatan putar pada piringan aluminium tidak sebanding
dengan daya listrik yang dikonsumsi (Kecepatan Putar Piringan < Daya
Listrik yang Konsumsi).
• Lipuvindo = -25,78513146339352 % (Merugikan Perusahaan)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kWh Meter mengalami abnormal
dimana pada kecepatan putar pada piringan aluminium tidak sebanding
dengan daya listrik yang dikonsumsi (Kecepatan Putar Piringan < Daya
Listrik yang Konsumsi).
• Ilato = -21,93294039579999 % (Merugikan Perusahaan)
Dikarenakan pada kondisi seperti ini, kWh Meter mengalami abnormal
dimana pada kecepatan putar pada piringan aluminium tidak sebanding
dengan daya listrik yang dikonsumsi (Kecepatan Putar Piringan < Daya
Listrik yang Konsumsi).
Page 52
37
2. Dari hasil studi yang dilakukan terhadap pengujian secara Non Teknis, tenyata hal
inilah yang menyumbang losses dalam skala yang besar, dikarenakan pada kasus ini
dapat menyumbang losses pada deviasi kWh minus sekitar -35% sampai -70%,
hingga kasus yang paling parah ialah dapat menyumbang losses pada deviasi kWh
sebesar -100%, tentu dengan diberlakukannya sanksi pada pasal 18 dan 19 oleh
Kepdir PT. PLN Batam Nomor 0042.K/DIR/2016, sehingga dengan adanya peraturan
yang telah dibuat dapat menekan losses di Kota Batam menjadi lebih baik lagi.
5.2 Saran
1. Dari hasil pengujian secara Teknis yang telah dilakukan, sebaiknya kWh Meter yang
memiliki pengukuran deviasi kWh Meter yang buruk, harap dapat diperbarui
dengan kWh Meter yang lebih baik, contoh seperti kWh Meter MELCOINDA,
METBELOSA dan juga FUJI DHARMA ELECTRIC, sehingga pada hal ini dapat
menekan losses di Kota Batam menjadi lebih kecil lagi.
Page 53
38
DAFTAR PUSTAKA
Alfarizi, L. D. (2020). STUDI PERBANDINGAN PEMBACAAN METERAN PADA KWH
METER PLN DENGAN KWH METER TIDE, CO DI AREA PT PLN (PERSERO) UP3
CENGKARENG.
Asrul, J., & Firmansyah, F. (2014). Reconnecting Sambungan Rumah (Sr) Pada Gardu 079
Sovia Untuk Mengurangi Losses Di PT PLN (Persero) Rayon Bukittinggi
(Menggunakan Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan). Elektron : Jurnal Ilmiah, 6(1), 16–
27. https://doi.org/10.30630/eji.6.1.61
Crossa, J. Burgueño, J. Dreisigacker, S. Vargas, M. Herrera-Foessel, S. A. Lillemo, M.
Singh, Trethowan, R. M. Warburton, M. L. Franco, J. Reynolds, M. P. Crouch,
J. H. Ortiz, R. Neumann, K. Kobiljski, B. Denčić, S. Varshney, R. K. Börner, A.
Zegeye H. Reynolds, M. P. (2010). Title. Theoretical and Applied Genetics, 7(2), 1–
7.
Darma, S. (2019). Studi sistem peneraan kwh meter. Journal of Electrical Technology,
4(3), 158–165.
Gunawan, D., Erwanto, D., & Shalahuddin, Y. (2018). Studi Komparasi Kwh Meter
Pascabayar Dengan Kwh Meter Prabayar Tentang Akurasi Pengukuran Terhadap Tarif
Listrik Yang Bervariasi. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-
Komputer, 7(1), 158. https://doi.org/10.36055/setrum.v7i1.3408
Mohamad Andri Wijaya Taqijuddin.A, & Bambang Dwi Sulo. (2019). Sistem Monitoring
Kwh Meter Berbasis Internet Guna Memonitoring Rugi Daya Dan Tegangan Jatuh
Pada Penyulang Kalipare. 53(9), 1–9.
Mungkin, M., Satria, H., Bahri, Z., & Ridwan, A. (2020). Pengujian Keandalan Sistem
Page 54
39
Current Transformer Dalam Menanggulangi Penggunaan Energi Listrik Secara
Ilegal. 7(2), 99–107.
S, D. W., & Suyaningsih, N. (2018). Deteksi Pemakaian Tenaga Listrik Terhadap Deviasi
kWh Meter Berbasis Mikrokontroller. Semrestek 2018, 391–405.
Utama, Nurvia. Sutedjo. Efendi, M. Z. (2009). Sistem Monitoring Kwh Meter 3 Phase Dan
Kalkulasi Biaya Pemakaian. Elektro, PENS-ITS Surabaya, 1, 2–6.
Wiharja, U. (2017). Analisa Deteksi Ketidaknormalan Meter Elektronik Dengan Sistem
Automatic Meter Reading. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna, 6(1), 89–96.
Page 55
40
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama = Alfi Novri Waldi
NIM = 201711311
Tempat dan Tanggal Lahir = Batam, 19 November 1998
Jenis Kelamin = Laki-Laki
Status = Mahasiswa
Program Studi = S1 Teknik Elektro
Alamat Tempat Tinggal = Sungai Panas, Nusa Jaya A5 No 17, Kecamatan Batam
Kota, Batam, Kepulauan Riau
Kode Pos = 29444
No Handphone = 081270687017
Email = [email protected]
Jenjang Pendidikan
JENJANG
PENDIDIKAN
NAMA
INSTANSI
JURUSAN
INSTANSI
TAHUN
KELULUSAN
SD SDN 001 BATAM - 2011
SMP SMPN 10 BATAM - 2014
SMA SMAN 8 BATAM IPA 2017
Batam, 13 April 2021
Alfi Novri Waldi
Page 56
41
Lampiran 2 KEPDIR PT PLN BATAM Nomor 0042.K/DIR/2016 (PASAL 18)
Lampiran 3 KEPDIR PT PLN BATAM Nomor 0042.K/DIR/2016 (PASAL 19)
Page 57
42
Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Alfi Novri Waldi
NIM 201711311
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Dosen Pembimbing 1 : Samsurizal S.T., M.T.
Judul Kerja Magang : Studi Perbaikan Losses Melalui Pengukuran Pada
kWh Meter Di PT. B’right PLN Batam Imperium
No Tanggal Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
1
6 Maret 2021 Konsultasi tentang Judul Skripsi
yang akan diajukan
2
9 Maret 2021
Diskusi tentang referensi BAB I
Digitally signed by Samsurizal DN: OU=Dosen FKET, O=Institut Teknologi PLN, CN=Samsurizal,
3
18 Maret 2021 Memberi masukan tentang
pembuatan Tabel Penelitian
[email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2021.07.19 19:48:39+07'00'
4
25 Maret 2021 Konsultasi Rumusan Masalah
dan Tujuan
5
25 Maret 2021 Konsultasi Tentang Komplemen
Penting Di BAB 3
Digitally signed by Samsurizal DN: OU=Dosen FKET, O=Institut Teknologi PLN, CN=Samsurizal,
6
11 April 2021 Konsultasi tentang pemilihan
metode yang cocok untuk Skripsi
[email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2021.07.19 19:48:52+07'00'
Page 58
42
7
13 April 2021 Pemeriksaan Keseluruhan
Laporan Proposal Skripsi
8
14 April 2021 Rekomendasi Pengechekan
Turnitin oleh Dosen
Pembimbing
Digitally signed by Samsurizal
DN: OU=Dosen FKET, O=Institut
Teknologi PLN, CN=Samsurizal,
9 23 April 2021 Sidang Proposal Skripsi
[email protected] Reason: I am the author of this
document Location: Jakarta
Date: 2021.07.19 19:49:06+07'00'
10
30 April 2021
Revisi Proposal Skripsi
11
18 Juli 2021 Konsultasi Tentang Pembuatan
Abstrak
12
19 Juli 2021 Pemeriksaan Keseluruhan
Laporan Skripsi
Digitally signed by Samsurizal DN: OU=Dosen FKET, O=Institut Teknologi PLN, CN=Samsurizal, [email protected]
13
19 Juli 2021 Revisi Laporan Skripsi (Jika Ada
Kesalahan dari Penulis)
Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2021.07.19 19:49: 24+07'00'
Page 59
05+07'00'
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu
satu minggu, yaitu pada tanggal
sbb :
2021 dengan perbaikan-perbaikan
RANGKUMAN DAFTAR PERBAIKAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Sidang Skripsi hari : SENIN, 16AGUSTUS 2021 Jam : 15.00 - 16.i Nama Mahasiswa : ALFI NOVRI WALDI N.1.M 201711311
Judul Skripsi : STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI
PENGUKURAN PADA KWH METER DI PT. B'RIGHTPLN
BATAM IMPERIUM
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Digitally signed by Samsurizal DN: OU=Dosen FKET, O=Institut Teknologi PLN, CN=Samsurizal, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2021 08.23 12:45:
(Alfi Novri Waldi) (Samsurizal, S.T., M.T.)
Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari
Sabtu, 21 Agustus 2021
Mahasiswa DosenPembimbingUtama Ketua Penguji Digitally signed by Sugeng
Digitally signed by
Samsurizal DN: OU=Dosen FKET,
O=Institut Teknologi
PLN, CN=Samsurizal,
[email protected]
d
Reason: I am the author
of this document Location: Jakarta Date: 2021.08.23 12:45:
Purwanto, S.T., M.Sc. DN: C=ID, OU=Fakultas
Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN="Sugeng
Purwanto, S.T., M.Sc.",
[email protected]
Reason: I am the author of this document Location: IT PLN Date: 2021-08-23 10:56:08 Foxit Reader Version: 10.0.0
(Alfi Novri Waldi) (Samsurizal, S21.+T07.'0,0'M.T.) (Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc)
”) Pilih salah satu
Ke ua enguji
Page 60
harus Dosen
PERBAIKAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS MTENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Sidang Skripsi hari : SENfN, 16 AGUSTUS 2021 Jam : 15.00 - 16.00 NamaMahasiswa : ALFI NOVRI WALDI N.I.M : 20171131 I Judul Skripsi : STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUIAKURASI
PENGUKURAN PADA KWH METER DI PT. B'RIGHT PLN BATAM IMPERIUM
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2021 dengan perbaikan- perbaikan sbb :
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Dosen Penguji
(Alfi Novri Waldi)
Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari
Sabtu, 21 Agustus 2021
Mahasiswa Dosen Penguji
TriTWri aWhayhuyu
OkOtakvtaiavniaana Putri, ST.,
Digitally signed by Tri Wahyu OkDtaigviitaanllay Psiugtnri,eSdTb.y, MTTri Wahyu
DNO:kctna=viTarni aWPahuytrui,OSkTta.,vMianTa PuDtrNi,:ScTn.=, TMrTi Wgna=hTyrui WOakhtay uviana Putri, OkStaTv.,iaMnaT Pgunt=riT, rSiTW., aMhTyuc =OIDktaviana IndPountreis, iSaTl=.,IDMITndco=nIeDs Iiandonesia l=ID o=IFnKdoEnTeosuia=IoT=PFLKNET ou=IT PLN e=etr=iwtriawhyauh@[email protected]
Putri, ST., MT ReRaesaosno: nI :amI aampparpopvirnogvitnhigs this
dodcoucmuemnet nt LoLcoactiaotnio: n: DaDtea:te2:02201-2018--0283-2132:2163+:5037+:0007:00
(Alfi Novri Waldi) (Tri Wahyu Oktaviana Putri, S.T., M.T.) ”) Pilih salah satu
MT
Page 61
1. Judul skripsi secara umum dan apa yang dikejakan tidak masuk scope
uan tugas
hi
PERBAIKAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI SI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Sidang Skripsi hari : SENfN, 16 AGUSTUS 2021 Jam : 15.00- I6.00 Nama Mahasiswa : ALFI NOVRI WALDI
N.I.M : 20171131 I Judul Skripsi : STUDI PERBAIKAN LOSSES MELALUI AKURASI
PENGUKURAN PADA KWH METER DI PT. B'RIGHT PLN BATAM IMPERIUM
Oleh sidang ditetapkan bahwa niahasiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 23 Agustus 2021dengan perbaikan-perbaikan sbb :
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.sdapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periodeselanjutnya.
Mahasiswa
(Alfi Novri Waldi) (Rizki Pratama Putera, S.T., M.T.)
Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari
Sabtu, 21 Agustus 2021
Mahasiswa Dosen Penguji
(Alfi Novri Waldi) (Rizky Pratama Putera, S.T., M.T.)
”) Pilih salah satu