Top Banner
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452 © Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya JTRESDA Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/ *Penulis korespendensi: [email protected] Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung Boreng Kabupaten Lumajang dengan Menggunakan Microsoft Project Manager 2016 Arzil Abdillah 1* , Pitojo Tri Juwono 1 , Very Dermawan 1 1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA *Korespondensi Email : [email protected] Summary: The step of the project starts from the technical planning to the implementation of this weir, a construction management needed which affects the quality and quantity of the project. The implementation of construction management either the estimated schedule or estimated cost is useful because it can provide the early warnings to of thing that might occur during the implementation. This study aims to schedule the Boreng weir construction in Lumajang Regency by using Microsoft Project Manager 2016 as the software for supporting the scheduling steps. To conduct this study an alternative is made by adding resources after optimization. The evaluation includes how much the expenditures and resources need. The data- collection method in this study uses the secondary data ie: the contract data as well as engineering data obtained from the engineering consultant. Then, the data obtained is analyzed by calculating the productivity of the heavy equipment, analyzing the unit price, analyzing the cost estimated, determining the work duration, analyzing the resource need, determining the logic of dependency, make of the time schedule, conducting the acceleration analysis, make of the comparison between the cost either the before acceleration or after acceleration. The result showed that the weir is planned with the overall construction cost for Rp. 7.946.579.907,42. According to the evaluation result, the normal work with a duration of 126 days is Rp. 7.446.004.652,38. This is different from the result after optimization by adding the resources with the time 104 days of Rp. 7.447.716.619,23. This experience the accelerated time for 22 days with a time efficiency of 7,46% which is compared to the normal time. This also experience the increasing cost of Rp. 1.711.966,85 which is compared to the normal-time cost. Keywords: Microsoft Manager 2016, Optimization, Schedule. Abstrak: Fase proyek dari perencanaan teknis hingga implementasi pembangunan bendung ini, diperlukan suatu manajemen konstruksi yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas proyek. Penerapan manajemen konstruksi baik perkiraan jadwal maupun biaya sangat bermanfaat, karena dapat memberikan peringatan dini mengenai hal-hal yang mungkin akan terjadi pada masa pelaksanaan nantinya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah melakukan studi tentang penjadwalan pembangunan bendung boreng kabupaten Lumajang dengan menggunakan Microsoft Manager 2016 sebagai aplikasi untuk menunjang proses dan tahapan penjadwalan nantinya. Untuk melakukan studi ini dibuatlah alternatif dengan cara menambah sumber daya setelah optimasi. Evaluasi tersebut mencakup berapa besar pengeluaran biaya dan kebutuhan
12

Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Oct 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

JTRESDA

Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/

*Penulis korespendensi: [email protected]

Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan

Bendung Boreng Kabupaten Lumajang dengan

Menggunakan Microsoft Project Manager 2016

Arzil Abdillah1*, Pitojo Tri Juwono1, Very Dermawan1 1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,

Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA

*Korespondensi Email : [email protected]

Summary: The step of the project starts from the technical planning to the

implementation of this weir, a construction management needed which affects the

quality and quantity of the project. The implementation of construction management

either the estimated schedule or estimated cost is useful because it can provide the

early warnings to of thing that might occur during the implementation. This study

aims to schedule the Boreng weir construction in Lumajang Regency by using

Microsoft Project Manager 2016 as the software for supporting the scheduling steps.

To conduct this study an alternative is made by adding resources after optimization.

The evaluation includes how much the expenditures and resources need. The data-

collection method in this study uses the secondary data ie: the contract data as well as

engineering data obtained from the engineering consultant. Then, the data obtained is

analyzed by calculating the productivity of the heavy equipment, analyzing the unit

price, analyzing the cost estimated, determining the work duration, analyzing the

resource need, determining the logic of dependency, make of the time schedule,

conducting the acceleration analysis, make of the comparison between the cost either

the before acceleration or after acceleration. The result showed that the weir is

planned with the overall construction cost for Rp. 7.946.579.907,42. According to the

evaluation result, the normal work with a duration of 126 days is Rp.

7.446.004.652,38. This is different from the result after optimization by adding the

resources with the time 104 days of Rp. 7.447.716.619,23. This experience the

accelerated time for 22 days with a time efficiency of 7,46% which is compared to

the normal time. This also experience the increasing cost of Rp. 1.711.966,85 which

is compared to the normal-time cost.

Keywords: Microsoft Manager 2016, Optimization, Schedule.

Abstrak: Fase proyek dari perencanaan teknis hingga implementasi pembangunan

bendung ini, diperlukan suatu manajemen konstruksi yang mempengaruhi kualitas

dan kuantitas proyek. Penerapan manajemen konstruksi baik perkiraan jadwal

maupun biaya sangat bermanfaat, karena dapat memberikan peringatan dini mengenai

hal-hal yang mungkin akan terjadi pada masa pelaksanaan nantinya. Tujuan penulisan

skripsi ini adalah melakukan studi tentang penjadwalan pembangunan bendung

boreng kabupaten Lumajang dengan menggunakan Microsoft Manager 2016 sebagai

aplikasi untuk menunjang proses dan tahapan penjadwalan nantinya. Untuk

melakukan studi ini dibuatlah alternatif dengan cara menambah sumber daya setelah

optimasi. Evaluasi tersebut mencakup berapa besar pengeluaran biaya dan kebutuhan

Page 2: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

442

sumber daya. Metode pengumpulan data dalam studi ini menggunakan data sekunder

seperti data kontrak dan data teknis bendung yang diperoleh dari konsultan perencana.

Setelah data tersebut maka dilakukan analisis dengan menghitung produktivitas alat

berat yang digunakan, menganalisis harga satuan pekerjaan, menganalisis Rencana

Anggaran Biaya, menentukan lamanya durasi pekerjaan, analisa kebutuhan sumber

daya, menentukan logika ketergantungan, membuat time schedule proyek, melakukan

analisa percepatan, melakukan perbandingan antara penjadwalan dan biaya yang ada

baik sebelum percepatan maupun setelah percepatan. Dari hasil penelitian

didapatkan, bendung direncanakan dengan Anggaran biaya konstruksi keseluruhan

pembangunan bendung Boreng dan bronjong direncanakan sebesar Rp.

7.946.579.907,42. Menurut hasil evaluasi pada pekerjaan normal dengan waktu

pelaksanaanya selama (126 hari) dengan menelan biaya sebesar Rp.

7.446.004.652,38. Dan terdapat perbedaan dari hasil setelah optimasi dengan

menambah sumber daya dengan waktu pelaksanaan selama (104 hari) dengan

menelan biaya sebesar Rp. Rp. Rp. 7.447.716.619,23. mengalami percepatan waktu

selama 22 hari dengan efisiensi waktu 17,46% dari waktu normal dengan kenaikan

biaya sebesar Rp. 1.711.966,85 dari anggaran waktu normal.

Kata kunci: Microsoft Manager 2016, Optimasi, Penjadwalan.

1. Pendahuluan

Terdapat banyak sungai di hampir setiap wilayah Indonesia, dari sungai kecil sampai sungai besar

yang menyumbang hampir 80% kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama para petani yang menjadi

tumpuan negara agraris. Potensi sungai perlu dikembangkan melalui salah satu cara untuk

meningkatkan produksi pertanian yaitu melalui pembangunan bendung.

Adapun bendung yang sudah terbangun di Indonesia jumlahnya cukup banyak akan tetapi cukup

banyak juga yang terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh banyak faktor. Salah satunya yang terjadi

dibendung Boreng, kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam yang terjadi pada bendung Boreng

di Desa Rogotrunan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur cukup parah sehingga menyebabkan 306 hektar

lahan pertanian milik warga Desa Boreng tidak terairi.

Rehabilitasi Bendung Boreng akibat bencana alam dengan intensitas hujan yang tinggi ditambah

lagi dengan tiga kali lahar vulkanis Semeru yang melintas. Akibatnya bendung tersebut tidak bisa

menahan dan mengakibatkan bendung tersebut jebol. Upaya yang dilakukan dalam penanganan ini

dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama yakni dengan penanganan sementara menggunakan bronjong

untuk tetap menaikkan muka air guna menyalurkan air untuk kebutuhan irigasi namun pada fakta

lapaganya pembronjongan ini gagal dengan kata lain tidak bisa menaikkan muka air guna keperluan

irigasi, tahap kedua yakni dengan pembangunan bendung ulang dengan perubahan As bendung sejauh

50 meter dari bendung yang lama. Bendung lama tetap difungsikan dengan bronjong yang

peruntukannya untuk check dam.

2. Bahan dan Metode

2.1 Bahan

A. Lokasi Studi

Lokasi proyek bendung boreng berada di Desa Rogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten

Lumajang, Propinsi Jawa Timur. Untuk lebih mengetahui letak dan batas adminitrasi Desa Rogotrunan,

Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, dapat dilihat pada Gambar 1 peta wilayah Desa

Rogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang.

Page 3: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

443

Gambar 1 Peta Wilayah Desa Rogotrunan

B. Data penelitian yang dibutuhkan

Studi ini data didapat dari konsultan perencana pembangunan bendung boreng Kabupaten

Lumajang. Data yang digunakan adalah sekunder, dan data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Data Kontrak:

a) Data jenis dan volume pekerjaan

b) Data waktu penyelesaian pekerjaan

c) Rekapitulasi biaya proyek secara keseluruhan

2. Data Teknis Bendung

a) El. Dasar Sungai : 94,00 m

b) El. Sawah Tertinggi : 97,20 m

c) Q rencana (Q100) : 613,91 m3/dt

d) Lebar Sungai : 70,00 m

e) Jumlah pilar rencana : 4 buah

f) Lebar pintu rencana : 1 m

g) Lebar pintu penguras : 3,30 m

h) Jumlah pintu penguras : 2 buah

i) Lebar bendung Sesungguhnya (LS) : 63,40 m

j) Lebar Efektif bendung (Leff) : 58,61 m

k) El. Puncak mercu : 97,70

l) Tinggi mercu (P) : 3,70 m

m) Tinggi m.a diatas bendung (hd) : 2,68 m

n) Panjang kolam olak : 11,50 m

o) Ambang ujung : 1,18 m

p) Tinggi dinding kolam olak : 6,82 m

q) Material Konstruksi : Beton

Masji

Sunga

Kanto

Lokas

Page 4: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

444

2.2 Metode Analisis

Setelah mengumpulkan semua data yang diperlukan, lakukan analisis data. Sehingga tahapan

analisa data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung produktivitas alat berat yang digunakan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.

2. Menganalisa harga satuan pekerjaan.

3. Menganalisa nilai RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dengan menggunakan harga satuan

yang sudah diapat dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang terdapat pada poin nomor 2.

4. Menentukan lamanya durasi pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan.

5. Analisa kebutuhan sumber daya yang dilakukan sebagai berikut:

6. Menentukan logika ketergantungan pekerjaan yang melihat hubungan ketergantungan suatu

aktivitas pada semua aktivitas lain dalam proyek itu nantinya dihubungkan berdasarkan

hubungan kerja yang logis. Pada pekerjaan logika ketergantungan ini penulis menggunakan

metode Diagram Prendence yang nantinya akan digunakan dalam penjadwalan pada

Microsoft Project Manager 2016.

7. Membuat Time schedule proyek dengan metode Gantt Chart dengan menggunakan Microsoft

Project Manager 2016.

8. Melakukan Resource Levelling atau Pemerataan Sumber Daya untuk mencegah adanya

penumpukan sumber daya pada suatu jenis pekerjaan dengan menggunakan Microsoft Project

Manager 2016.

9. Melakukan analisa percepatan, dalam studi ini dilakukan dengan alternative menambah jam

kerja atau menerapkan waktu lembur kerja. Percepatan ini hanya dilakukan pada lintasan kritis

suatu pekerjaan saja.

10. Melakukan perbandingan antara penjadwalan dan biaya yang ada baik sebelum percepatan

maupun setelah percepatan.

11. Selesai.

3. Hasil Dan Pembahasan

3.1 Metode Pelaksanaan Peninggian Bronjong

Metode pelaksanaan pekerjaan peninggian bronjong dalam konstruksi Bendung Boreng ini

menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan dalam mengerjakan proyek bendung Boreng yang mana

harus direncanakan dengan baik. Untuk memperoleh metode implementasi yang efektif dan efisien

maka direncakana metode pelaksanaan pekerjaan peninggian bronjong pada Bendung Boreng adalah

sebagai berikut:

1. Pekerjaan Umum

2. Pekerjaan Tanah

3. Pekerjaan Bronjong

4. Pekerjaan Beton

5. Pekerjaan Pintu Air

Page 5: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

445

6. Pembersihan Lokasi Akhir Pekerjaan

3.2 Metode Pelaksanaan Peninggian Bendung

Sedangkan dibawah ini merupakan metode pelaksanaan Bendung. Metode pelaksanaan pekerjaan

konstruksi Bendung Boreng ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan dalam mengerjakan proyek

bendung Boreng yang mana harus direncanakan dengan baik. Untuk memperoleh metode implementasi

yang efektif dan efisie maka direncakana metode pelaksanaan pekerjaan Bendung Boreng adalah

sebagai berikut:

1. Pekerjaan Umum

2. Pekerjaan Tanah

3. Pekerjaan Pasangan

4. Pekerjaan Beton

5. Pekerjaan Lain-lain

6. Pembersihan Lokasi Akhir Pekerjaan

3.3 Rencana Kerja Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan rencana kerja suatu proyek konstruksi dimulai dari penyusunan perencanaan, jadwal,

hingga nantinya dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan yang diperlukan pada suatu

pengendalian. Fungsi utamanya untuk dapat menentukan waktu yang paling optimal untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan pada suatu proyek. Pada studi ini pekerjaan yang ditinjau adalah pekerjaan

yang berkaitan langsung pada pelaksanaan pekerjaan Bendungan Borengs.

Macam pekerjaan dan jenis alat yang digunakan dalam pekerjaan ditentukan oleh konsultan

perencanaan pada tahap desain. Sesuai spesifikasi gambarnya, tentukan jenis pekerjaan, cara kerja,

kualitas bahan yang digunakan, dan syarat yang harus dipenuhi.

3.3.1 Perhitungan Volume Pekerjaan

Dalam menghitung jumlah anggaran biaya pada suatu pelaksanaan konstruksi, backup pekerjaan

adalah hal penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Hal ini dikarenakan backup pekerjaan

sangat beefek pada jumlah ongkos yang nantinya dikeluarkan. Dalam studi ini perhitungan volume

dibatasi hingga pelaksanaan konstruksi bendung Boreng. Nantinya volume yg dihitung adalah aktivitas

yang berkaitan dengan aktivitas yang disebutkan.

Perhitungan volume pekerjaan berdasarkan gambar detail desain pembangunan Bendungan

Gondang yang telah dibuat oleh CV. Lugadika Elka Sukma. Perhitungan jarak kerja dan area kerja

dilakukan menggunakan program Autocad, setelah itu dilakukan perhitungan volume menggunakan

program Microsoft Excel. Untuk memudahkan cara perhitungan volume pekerjaan dari setiap jenis

pekerjaan, maka dibuat tabel berikut:

Tabel 1 : Volume Pekerjaan Peninggian Bronjong

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 45 x 120 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

1,00

1,00

111,00

1,00

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

1.618,44

629,82

988,62

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan Bronjong

m3

551,25

Page 6: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

446

IV

1

2

PEKERJAAN BETON

Beton siklop

Pemasangan geomembran tebal 0.25 mm

m3

m2

988,62

345,32

V

1

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pemasangan pintu air (b= 1.5; h=2.4; h’=5.7) bh 1,00

Tabel 2 : Volume Pekerjaan Bendung Boreng

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 43 x 65 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

1,00

1,00

727,27

1,00

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

5.772,27

954,12

4.818,16

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan rip rap (batu kosong)

m3

278,37

IV

1

2

3

4

PEKERJAAN BETON

Beton siklop

Beton K-225

Pembesian besi polos

Pekerjaan bekisting untuk beton expose dengan multiplexk tbl.

12 mm atau 18 mm – kaso 5/7 cm (tanpa perancah)

m3

m3

kg

m2

4.571,85

295,18

32.470,02

263,39

V

1

2

3

4

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pengadaan + pemasangan pintu air (b= 2.5; h=4.1; h’=8.3)

Pengadaan Elektrikal pintu air

Ijin pemakain listrik ke PLN

Jembatan gantung

bh

ls

ls

bh

2,00

1,00

1,00

1,00

3.3.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Analisa Harga Satuan Pekerjaan harus direncanakan dengan sangat matang karena analisa ini

merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap besar dan kecilnya biaya biaya yang harus

dikeluarkan dalam proyek agar biaya yang dikeluarkan tidak menimbulkan kerugian dalam manajemen

proyek tersebut.

Pada dasarnya analisa harga satuan dapat dihitung dari tiga sumber yaitu upah, bahan, dan peralatan.

Hasil untuk dapat mengetahui harga hari analisa dapat diperoleh dari perkalian antara koefisien dengan

harga pekerjaan itu sendiri. Contoh perhitungan analisa disajikan dalan tabel berikut:

Page 7: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

447

Tabel 3 : Galian Struktur Dengan Kedalaman 2-4 m

No Komponen Satuan Koef. Harga Jumlah

A TENAGA

1 Pekerja jam 0,0933 8.125,00 757,87

2 Mandor jam 0,0093 12.500,00 116,60

874,47

B BAHAN

1 Urugan Tanah m3 0,3750 100.000,00 37.500,00

2 Bahan Pengaman Tebing Galian ls 1,0000 28.300,00 28.300,00

65.800,00

C PERALATAN

1 Excavator jam 0,0093 598.249,06 5.580,25

2 Bulldozer jam 0,0238 638.022,37 15.160,50

3 Alat bantu ls 1,0000 0,00 0,00

20.740,75

D JUMLAH HARGA (A + B +C) 87.415,22

E PROFIT 12,5% 10.926,90

F HARGA SATUAN PEKERJAAN 98.342,12

Tabel dibawah ini adalah rekapitulasi Harga Satuan Pekerjaan sesuai dengan pekerjaan Bendung

Boreng.

Tabel 4 : Harga Satuan Pekerjaan (Hsp) Pekerjaan Bronjong Pada Bendung Boreng

No Uraian Pekerjaan Satuan Harga Satuan

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 45 x 120 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

6.000.000,00

4.000.000,00

22.584,38

700.000,00

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

98.342,12

49.469,86

49.834,33

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan Bronjong

m3

587.531,25

IV

1

2

PEKERJAAN BETON

Beton siklop

Pemasangan geomembran tebal 0.25 mm

m3

m2

702.927,00

28.968,75

V

1

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pemasangan pintu air (b= 1.5; h=2.4; h’=5.7) bh 2.255.323,90

Page 8: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

448

Tabel 5 : Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Pekerjaan Konstruksi Bendung Boreng

No Uraian Pekerjaan Satuan Harga Satuan

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 43 x 65 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

6.000.000,00

4.000.000,00

22.584,38

-

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

98.342,12

49.469,89

49.834,33

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan rip rap (batu kosong)

m3

436.691,25

IV

1

2

3

4

PEKERJAAN BETON

Beton siklop

Beton K-225

Pembesian besi polos

Pekerjaan bekisting untuk beton expose dengan multiplexk tbl.

12 mm atau 18 mm – kaso 5/7 cm (tanpa perancah)

m3

m3

kg

m2

702.927,00

970.497,59

11.076,36

412.681,70

V

1

2

3

4

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pengadaan + pemasangan pintu air (b= 2.5; h=4.1; h’=8.3)

Pengadaan Elektrikal pintu air

Ijin pemakain listrik ke PLN

Jembatan gantung

bh

ls

ls

bh

101.627.575,00

50.000.000,00

25.000.000,00

1.593.505.000,00

3.3.3 Analisa Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggara Biaya (RAB) adalah rencana pengeluaran biaya proyek yang didalamnya terdi

dari rincian item pekerjaan yang akan dilaksanakan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan, dan

total pengeluaran biaya konstruksi(Ibrahim, 1993). Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini dapat dihitung

dengan mengalikan antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan sehingga total biaya pada

proyek bendung Boreng dapat diketahui. Perhitungan RAB dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 6 : Rencana Anggaran Biaya Pada Peninggian Bronjong Bendung Boreng

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Harga

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 45 x 120 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

1,00

1,00

111,00

1,00

6.000.000,00

4.000.000,00

22.584,38

700.000,00

6.000.000,00

4.000.000,00

2.506.866,18

700.000,00

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

1.618,44

629,82

988,62

98.342,12

49.469,86

49.834,33

159.160.820,69

31.157.107,22

49.276.215,32

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan Bronjong

m3

551,25

587.531,25

323.876.601,56

Page 9: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

449

IV 1

2

PEKERJAAN BETON Beton siklop

Pemasangan geomembran tebal 0.25 mm

m3

m2

988,62

345,32

702.927,00

28.968,75

694.927.690,74

10.003.488,75

V

1

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pemasangan pintu air (b= 1.5; h=2.4; h’=5.7) bh 1,00 2.255.323,90 2.255.323,90

Tabel 7 : Rencana Anggaran Biaya Pada Konstruksi Bendung Boreng

No Uraian Pekerjaan Sat. Volume Harga Satuan Jumlah Harga

I

1

2

3

4

UMUM

Mobilisasi dan demobilisasi

Direksi keet

Kitsdam pasir dibungkus karung terpal uk. 43 x 65 cm

Papan nama proyek

ls

ls

bh

bh

1,00

1,00

727,27

1,00

6.000.000,00

4.000.000,00

22.584,38

-

6.000.000,00

4.000.000,00

16.424.942,04

-

II

1

2

3

PEKRJAAN TANAH

Galian tanah biasa

Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Mengangkut hasil galian dengan jarak angkut 500 m

m3

m3

m3

5.772,27

954,12

4.818,16

98.342,12

49.469,89

49.834,33

567.657.269,01

47.200.211,45

240.109.775,43

III

1

PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan rip rap (batu kosong)

m3

278,37

436.691,25

121.561.743,26

IV

1

2

3

4

PEKERJAAN BETON

Beton siklop

Beton K-225

Pembesian besi polos

Pekerjaan bekisting untuk beton expose dengan multiplexk

tbl. 12 mm atau 18 mm – kaso 5/7 cm (tanpa perancah)

m3

m3

kg

m2

4.571,85

295,18

32.470,02

263,39

702.927,00

970.497,59

11.076,36

412.681,70

3.213.676.804,95

286.471.478,62

359.649.630,73

108.696.232,96

V

1

2

3

4

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pengadaan + pemasangan pintu air (b= 2.5; h=4.1; h’=8.3)

Pengadaan Elektrikal pintu air

Ijin pemakain listrik ke PLN

Jembatan gantung

bh

ls

ls

bh

2,00

1,00

1,00

1,00

101.627.575,00

50.000.000,00

25.000.000,00

1.593.505.000,00

203.255.150,00

50.000.000,00

25.000.000,00

1.593.505.000,00

3.3.4 Perhitungan Estimasi Durasi Pekerjaan

Untuk membuat Time Schedule dan Kurva S maka hal pertama kali yang harus dilakukan adalah

merencanakan waktu pelaksanaan pekerjaan dari semua item pekerjaan. Durasi pekerjaan yang akan

direncanakan dapat dilihat dari besarnya volume pekerjaan, produktivitas alat dan jumlah alat yang

tersedia. Berikut adalah contoh perhitungan untuk menentukan besarnya durasi pekerjaan pada suatu

pekerjaan(Asiyanto, 2008).

A. Pada pekerjaan galian tanah pada bendung baru, dengan data sebagai berikut :

Volume Pekerjaan : 5772,27 m3

Produktivitas Excavator : 107,208 m3/jam

Produktivitas Buldozer : 42,085 m3/jam

Estimasi Durasi Pekerjaan : 17 hari Estimasi

Jam Kerja 1 Hari : 8 jam kerja

B. Menghitung Total Waktu Jam Kerja

Total Waktu = Estimasi Durasi Pekerjaan x Estimasi Jam Kerja 1 Hari

= 17 x 8

= 136 jam kerja

C. Perhitungan Kebutuhan Alat

Page 10: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

450

Kebutuhan Alat Berat Excavator = Volume / (Total Waktu x Produktivitas Alat)

= 5772,27 m3 / (136 jam x 107,208 m²/jam)

= 0,396 = 1 alat berat excavator

Kebutuhan Alat Berat Buldozer = Volume / (Total Waktu x Produktivitas Alat)

=5772,27 m3 / (136 jam x 42,085 m3/jam)

= 1,009 = 1 alat berat Buldozer

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan durasi pekerjaan selama 17 hari (136 jam) untuk

pekerjaan galian tanah pada bendungan sementara membutuhkan 1 alat berat excavator, dan 1 alat berat

buldozer.

3.4 Penjadwalan Proyek Dengan Program Microsoft Project Manager 2016

Tujuan dibuatnya optimasi jadwalan proyek adalah untuk dapat mengevaluasi kebutuhan sumber

daya dan durasi pekerjaan yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan suatu proyek. Dalam hal ini

penggunakaan optimasi digunakan pada penggunaan sumber daya manusia dan alat berat, dengan

demikian jumlah sumber daya dan alat berat yang digunakan harus efisien dan dari waktu ke waktu

tidak mengalami perubahan yang tinggi (Ervianto, 2002).

Contoh perhitungan sumber daya sebelum dan setelah optimasi pada pekerjaan, dilakukan dengan

menghitung kembali kebutuhan tenaga kerja dari setiap pekerjaan berdasarkan oleh durasi percepatan

yang dilakukan tanpa penambahan jam kerja per hari, Berikut contoh perhitungannya :

a. Sebelum Optimasi

Pekerjaan : Pasang Batu Rip Rap

Volume : 278,37

Durasi Sebelum Optimasi : 18 hari

Kapasitas tenaga kerja per m3

Oh = Orang/hari

Pekerja : 0,780 Oh @ Rp. 65.000,00

Tukang : 0,390 Oh @ Rp. 75.000,00

Kepala Tukang : 0,039 Oh @ Rp. 80.000,00

Mandor : 0,039 Oh @ Rp. 100.000,00

Perhitungan jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja :

Jumlah Tenaga Kerja =

Pekerja = = 12,06

Upah Pekerja = 12,06 × Rp. 65.000,00

= Rp. 783.900,00

Tukang = = 6,03

Upah Tukang = 6,03 × Rp. 75.000,00

= Rp. 452.250,00

Kepala Tukang = = 0,60

Upah Kepala Tukang = 0,60 × Rp. 80.000,00

= Rp. 48.000,00

Mandor = = 0,60

Page 11: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

451

Upah Mandor = 0,60 × Rp. 100.000,00

= Rp. 60.000,00

Upah total tenaga kerja pekerjaan Pasang batu rip rap sebelum optimasi :

= (Rp. 783.000,00 + Rp. 452.000,00 + Rp. 48.000,00 + Rp. 60.000,00) × 18

= Rp. 24.194.700,00

b. Setelah Optimasi

Pekerjaan : Pasang Batu Rip Rap

Volume : 278,37

Durasi Setelah Optimasi : 15 hari

Kapasitas tenaga kerja per m3

Oh = Orang/hari

Pekerja : 0,780 Oh @ Rp. 65.000,00

Tukang : 0,390 Oh @ Rp. 75.000,00

Kepala Tukang : 0,039 Oh @ Rp. 80.000,00

Mandor : 0,039 Oh @ Rp. 100.000,00

Perhitungan jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja :

Jumlah Tenaga Kerja =

Pekerja = = 14,48

Upah Pekerja = 14,48 × Rp. 65.000,00

= Rp. 941.200,00

Tukang = = 7,24

Upah Tukang = 7,24 × Rp. 75.000,00

= Rp. 543.000,00

Kepala Tukang = = 0,72

Upah Kepala Tukang = 0,72 × Rp. 80.000,00

= Rp. 57.600,00

Mandor = = 0,72

Upah Mandor = 0,72 × Rp. 100.000,00

= Rp. 72.000,00

Upah total tenaga kerja pekerjaan Pasang batu rip rap setelah optimasi :

= (Rp. 941.200,00 + Rp. 543.000,00 + Rp. 57.600,00 + Rp. 72.000,00) × 15

= Rp. 24.207.000,00

4. Kesimpulan

Dari hasil percepatan durasi jadwal pelaksanaan pembangunan Bendung Boreng Kabupaten

Lumajang dengan menggunakan Microsoft Project Manager 2016 dengan menggunakan alternatif

penambahan sumber daya manusia membutuhkan anggaran sebesar Rp. 7.447.716.619,23. (Tujuh

Milyar Empat Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus Sembilan

Belas Rupiah) dengan durasi selama 104 hari, hal ini mengalami percepatan waktu selama 22 hari

dengan efisiensi waktu 17,46% dari waktu normal yaitu selama 126 hari yang membutuhkan anggaran

Page 12: Studi Penjadwalan Pelaksanaan Pembangunan Bendung …

Abdillah, A. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021) p. 441-452

452

sebesar Rp. 7.446.004.652,38 (Tujuh Milyar Empat Ratus Empat Puluh Enam Juta Empat Ribu Enam

Ratus Lima Puluh Dua Rupiah). Hal tersebut berarti mengalami peningkatan Rencana Anggaran Biaya

sebesar Rp. 1.711.966,85 dari anggaran pada waktu normal. Hasil perhitungan tabel diatas tidak

termasuk profit, dan anggaran pekerjaan secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

[1] Wulfram I. Ervianto, (2002). Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi. Bandung:

Informatika.

[2] Paulus Nugraha dkk, (1989). Manajemen Proyek Konstruksi 2. Surabaya: Kartika Yudha.

[3] Rochmanhadi. (1992). Alat-alat Berat dan Penggunannya. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit

Pekerjaan Umum.

[4] Amien Sajekti, (2013). Metode Kerja Bangunan Sipil. Yogyakarta: Graha Ilmu

[5] Ir Budi Santosa, (2003). Manajemen Proyek. Surabaya: Guna Widya.

[6] Ir. A.Soedrajat Sastraatmadja, (1984). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung: Nova

[7] Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc., (2008). Alat Berat untuk Proyek Konstruksi Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

[8] I. Soeharto, (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid I. Jakarta:

Erlangga.