STUDI PENGARUH UKURAN MICRO- RIBLET TERHADAP EFEKTIVITAS KECEPATAN KAPAL Gerry Liston Putra, Mathias Bimo 1. Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Pondok Cina, Beji, Depok, 16424, Indonesia 2. Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Pondok Cina, Beji, Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected], [email protected]Abstrak Peningkatan kecepatan kapal dengan daya yang sama merupakan peningkatan efektivitas dan memberikan konservasi energi dalam perjalanan kapal. Dewasa ini telah dipelajari bahwa kecepatan kapal dapat ditingkatkan dengan melakukan biomimetic kulit ikan hiu pada lambungnya. Modifikasi yang lebih dikenal dengan teknologi mikro-riblet ini, memiliki bentuk pola bilik – bilik yang dapat mengarahkan aliran disekitar kapal menjadi aliran turbulen yang teratur. Dalam aplikasinya micro-riblet akan memberikan luasan basah tambahan pada kapal yang dapat meningkatkan hambatan kapal, namun dengan manfaat riblet dalam resistance reduction dan melakukan pengujian riblet berdiameter 220μm dan 150μm didapatkan ukuran riblet dengan efisiensi optimum pada diameter 220μm dengan range efektivitas kecepatan 6.4%-11.4%, dibandingkan diameter 150μm. dengan range efektivitas kecepatan 3%-7%. Study on the Effect of Micro-Riblets Size to Effectiveness of Ship speed Abstract The enhancement of ship speed with the same power can give energy conservation in a ship’ trip. Nowadays, it has been studied that application of shark skin biomimetic can enhance the ship speed. This modification, better known as micro-riblet technology, has a straight pattern that can turn flow around the ship to become well-run turbulent flow. In its application, micro-riblet gives more wetted surfaced area in the ship’s surface that will increase the ship resistance, but with the benefit of the micro-riblet pattern in resistance reduction and riblet trials with the diameter size of 220μm and 150μm it is found the optimum efficiency of micro-riblet size with 220μm of diameter and 6.4%- 11.4% of speed effectiveness range in compared to 150μm with 3%-7% of speed effectiveness range. Key words: Effectiveness; efficiency; shark-skin biomimetic; resistance reduction Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI PENGARUH UKURAN MICRO-RIBLET TERHADAP EFEKTIVITAS KECEPATAN KAPAL
Gerry Liston Putra, Mathias Bimo
1. Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Pondok Cina, Beji, Depok,
16424, Indonesia
2. Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Pondok Cina, Beji, Depok, 16424, Indonesia
Abstrak Peningkatan kecepatan kapal dengan daya yang sama merupakan peningkatan efektivitas dan memberikan konservasi energi dalam perjalanan kapal. Dewasa ini telah dipelajari bahwa kecepatan kapal dapat ditingkatkan dengan melakukan biomimetic kulit ikan hiu pada lambungnya. Modifikasi yang lebih dikenal dengan teknologi mikro-riblet ini, memiliki bentuk pola bilik – bilik yang dapat mengarahkan aliran disekitar kapal menjadi aliran turbulen yang teratur. Dalam aplikasinya micro-riblet akan memberikan luasan basah tambahan pada kapal yang dapat meningkatkan hambatan kapal, namun dengan manfaat riblet dalam resistance reduction dan melakukan pengujian riblet berdiameter 220µm dan 150µm didapatkan ukuran riblet dengan efisiensi optimum pada diameter 220µm dengan range efektivitas kecepatan 6.4%-11.4%, dibandingkan diameter 150µm. dengan range efektivitas kecepatan 3%-7%.
Study on the Effect of Micro-Riblets Size to Effectiveness of Ship speed
Abstract
The enhancement of ship speed with the same power can give energy conservation in a ship’ trip. Nowadays, it has been studied that application of shark skin biomimetic can enhance the ship speed. This modification, better known as micro-riblet technology, has a straight pattern that can turn flow around the ship to become well-run turbulent flow. In its application, micro-riblet gives more wetted surfaced area in the ship’s surface that will increase the ship resistance, but with the benefit of the micro-riblet pattern in resistance reduction and riblet trials with the diameter size of 220µm and 150µm it is found the optimum efficiency of micro-riblet size with 220µm of diameter and 6.4%-11.4% of speed effectiveness range in compared to 150µm with 3%-7% of speed effectiveness range. Key words: Effectiveness; efficiency; shark-skin biomimetic; resistance reduction
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Pendahuluan
Kebutuhan energi merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia dewasa ini. Dalam misi
untuk pemenuhan kebutuhan energi, selain kebutuhan akan sumber daya diperlukan juga
optimalisasi penggunaan energi yang sudah tersedia. Pemanfaatan energi sebaik – baiknya bisa
kita kategorikan ke dalam efisiensi energi.
Alam merupakan suatu sistem yang bekerja secara efisien. Manusia mampu mendapatkan
efisiensi terbaik pada temuan – temuannya dengan meniru bagaimana cara alam bekerja. Hutan
dapat tumbuh tanpa perlu diberi pupuk, ikan di laut berkembangbiak tanpa harus diberi pakan
oleh manusia. Ekosistem lautpun memiliki cara sendiri bagaimana membuat ikan hidup.
Mekanisme kerja alam inilah yang mestinya ditiru. Disinilah diperlukan kreativitas dan inovasi
manusia untuk menerapkan prinsip kerja alam tersebut dalam aktivitasnya. (Arif Satria, 2015)
Dalam dekade terakhir, telah banyak dilakukan penelitian mengenai kulit ikan hiu dan tengah
populer di kalangan ilmuwan dimana pola yang terdapat dalam kulit ikan hiu dapat mengurangi
drag (gaya hambat) dan meningkatkan efisiensi suatu sistem. Ikan hiu merupakan spesies air
yang memiliki kemampuan renang yang baik. Biomimetic sisik ikan hiu adalah suatu inovasi
yang terinspirasi dari sisik ikan hiu tersebut. Dermal denticles yang terdapat pada kulit ikan hiu
mampu mengurangi drag yang terjadi ketika mereka berenang. Biomimetic dermal denticles ini
disebut juga shark-skin-inspired micro-riblets (Zhao, et al. 2014) dan sudah diaplikasikan dalam
bermacam-macam alat, seperti turbin, pesawat, antifouling devices, bahkan lokomotif. Selain
kecepatan, aplikasi micro-riblet akan mengurangi penggunaan bahan bakar.
Drag (gaya hambat) dalam istilah hidrodinamika kapal lebih dikenal dengan Resistance
(tahanan). Resistance adalah gaya fluida yang bekerja pada kapal sedemikian rupa sehingga
melawan gerakan kapal tersebut (Sv Aa Harvald, 1983). Tahanan tersebut telah dipelajari dapat
direduksi oleh aplikasi riblets pada permukaan kapal.
Riblets dapat memberi efek pada air untuk mengalir secara efisien di atas permukaannya.
Resistance reduction ini terjadi karena riblets mengangkat vortisitas yang terjadi pada aliran
turbulen sehingga mengurangi tegangan geser yang terjadi pada aliran. Riblets menunjukkan
resistance reduction sebesar 10% dibandingkan dengan permukaan rata yang telah diuji. (Martin,
et al., 2016)
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Fabrikasi riblet hasil biomimetic sisik ikan hiu telah diteliti dengan berbagai macam metode.
Studi menunjukkan pembuatan micro-riblet yang paling simpel dan terbukti dapat direplikasi
sesuai dengan hull kapal adalah dengan teknik laminasi transfer molding menggunakan bahan
berupa silicon rubber.
Studi telah dilakukan dengan Towing Test pada Hull kapal yang telah diberikan Micro-Riblet
berukuran 500µm meningkatkan kecepatan kapal hingga 40% lebih cepat dibandingkan dengan
kekuatan propulsi yang sama dengan hull kapal yang tidak dtempelkan micro-riblet. Nilai ini
mungkin meningkat dengan mengurangi ukuran riblet sehingga menyerupai kulit ikan hiu.
(Supriadi, et al., 2015)
Dari penjabaran sebelumnya maka dibutuhkan penelitian terhadap ukuran riblet yang optimum
untuk diaplikasikan pada hull kapal yang sesungguhnya. Diharapkan dengan ditemukan ukuran
riblet yang menghasilkan efisiensi terbesar dalam peningkatan kecepatan kapal dan mungkin
akan menjadi sumbangan besar terhadap penghematan energi dan industri kapal cepat dunia.
Dasar Teori
Hambatan merupakan gaya yang bekerja berlawanan dengan arah gerak kapal. Hambatan suatu
kapal pada kecepatan tertentu adalah gaya yang dibutuhkan untuk menarik kapal pada air tenang,
dengan asumsi bahwa tidak ada interferensi dalam penarikan kapal. Hambatan Gesek
ditimbulkan media fluida berviskos yang ikut terseret badan kapal sehingga terjadi frictional
force. Dalam hambatan gesek terdapat koefisien gesek pada kapal. Dirumuskan dengan
persamaan 2.1 berikut:
!! =!.!"#
(!"#!"!!)! (2.1)
!! = !"#$%&%#' !"#$"%"&
!" = !"#$%&'( !"#$%&
Dalam pergerakan kapal, ketika kapal bergerak dengan kecepatan, maka molekul fluida akan
menunjukkan pergerakan yang arahnya tidak teratur dan tidak paralel, dan aliran menjadi
turbulent. Fenomena dari aliran yang menyilang dan tidak paralel antar molekul fluida
menyebabkan pada aliran turbulen ini menyebabkan peningkatan nilai transfer momentum.
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Aliran laminar merupakan aliran fluida yang bergerak sebagai jumlah lapisan-lapisan dengan
jalur yang tidak saling memotong (sejajar) pada kecepatan relative yang bervariasi dalam
penampang aliran. Sementara aliran turbulen memiliki kecepatan fluida dengan fluktuasi yang
tidak menentu.
Faktor yang menentukan jenis aliran fluida adalah jenis fluida, kecepatan aliran, bentuk
permukaan kapal, dan kedalaman air. Dalam kenyataan, pada umumnya aliran yang sering terjadi
adalah turbulen. Kecepatan aliran fluida yang bertambah akan merubah aliran laminar menjadi
turbulen melalui fase transisi (Rn = 105 s.d 106).
Transisi secara natural dari aliran laminar menjadi aliran turbulen memiliki nilai Reynolds
number sekitar 4000 untuk aliran dalam dan 500.000 untuk aliran luar. Re (Reynolds number)
adalah rasio dari gaya inersia terhadap gaya viskos pada aliran. Re dalam aliran dalam dan aliran
luar dirumuskan oleh persamaan 2.3 dan 2.4 sebagai berikut:
!" = !"#/! (!"#$!% !"#"$) (2.3)
!" = !"#/! (!"#$!% !"#$) (2.4)
Dimana:
! = !"#$%&'$ !"#$%&
! = !"#"$%&%'
! = !"#$%&%' !"!#
! = Viskositas dynamic
! = !"#$"#% !"#$
Pola riblet adalah struktur celah – celah kecil dengan ukuran dan bentuk tertentu dan paralel
dengan aliran fluida. Pada umumnya struktur riblet memiliki tinggi sekitar puluhan mm hingga
beberapa ratus mm. Konsep riblet telah digunakan pertama kali pada sebuah pesawat terbang
dengan plat alumunium yang dimachining.
Dalam berenang, ikan hiu memiliki pola sisik yang disebut dermal denticles. Pada ikan hiu yang
dapat berenang dengan cepat, dermal denticles ini memiliki pola riblet, sedangkan ikan hiu yang
berenang biasa memiliki dermal denticles namun tidak memiliki pola riblet pada badannya.
Bentuk ini dapat diperhatikan pada gambar 2-1
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Gambar 2.1 Pola kulit berbagai ikan Hiu (Adaptasi dari Dean dan Bushan, 2011)
Riblet berfungsi sebagai penyearah aliran turbulen pada lapisan yang berada di dalam celah –
celah riblet sehingga terjadi transfer momentum dan mereduksi hambatan.
Dengan penelitian yang ada sebelumnya diketahui bahwa Riblet dapat mengurangi hambatan
konsep berikut:
Aliran fluida pada permukaan riblet hanya berinteraksi pada ujung riblet dan bukan seluruh
permukan. Ujung – ujung riblet akan mengalami shear stress yang tinggi, dan bagian permukaan
lain mengalami shear stress yang lebih rendah karena kecepatan fluida yang rendah.
Riblet akan mengurangi aliran yang bertabrakan di permukaan lembah riblet. Didalamnya,
terdapat aktivitas dinamis yang lebih sedikit dari mayoritas dari transfer momentum dan
hambatan total.
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Dengan penelitian yang ada sebelumnya diketahui bahwa Riblet dapat mengurangi hambatan
konsep berikut:
1. Aliran fluida pada permukaan riblet hanya berinteraksi pada ujung riblet dan bukan
seluruh permukan. Ujung – ujung riblet akan mengalami shear stress yang tinggi, dan
bagian permukaan lain mengalami shear stress yang lebih rendah karena kecepatan fluida
yang rendah.
2. Riblet akan mengurangi aliran yang bertabrakan di permukaan lembah riblet.
Didalamnya, terdapat aktivitas dinamis yang lebih sedikit dari mayoritas dari transfer
momentum dan hambatan total.
Angka Fr dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan jenis kapal dalam kategori kapal cepat dan
kapal non-cepat dalam perancangan. Persamaan bilangan Froude didefinisikan dalam persamaan
2.5 berikut:
!" = !! !
(2.5)
Dimana:
! = !"#"$%&%' !"#"$ (!"#$)
! = !"#$"!%&%' !"#$%&#'% (9,8 !/!!)
! = !"#$#% !"#"ℎ !"#"$
Metode Penelitian
Penelitian dimulai dengan membuat susunan master riblet yang dibuat secara manual. Senar
nyolon dibentangkan secara padat sehingga rapat satu sama lain. Susunan tersebut akan
dituangkan cairan silicone rubber yang akan dijadikan cetakan untuk diaplikasikan ke lambung
kapal. Cara ini adalah cara konvensional dengan pekerjaan tangan secara manual. Cetakan yang
dibuat adalah cetakan riblet berukuran 0.15 mm dan 0.22 mm. Pembuatan Riblet dapat dilihat
pada gambar 3.1.
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Gambar 3.1 Susunan master riblet dengan nylon dan dituang sillicone rubber
Hasil ceakan riblet 0.22mm dilihat pada gambar 3.2 dibawah dengan menggunakan mikroskop
elektrik dengan perbesaran 64x. Dapat dilihat jelas struktur scallop negatif yang dihasilkan oleh
cetakan nylon pada meja kaca sebelumnya.
Gambar 3.2 Hasil cetakan riblet 0.22 mm
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Lalu pada Gambar 3.3 memperlihatkan hasil ceakan riblet 0.15mm dengan menggunakan
mikroskop elektrik dengan perbesaran 80.7x. Dapat dilihat jelas struktur scallop negatif serupa
dengan hasil cetakan riblet 0.22 mm yang dihasilkan oleh cetakan nylon pada meja kaca
sebelumnya.
Gambar 3.2 Hasil cetakan riblet 0.15 mm
Cetakan akan dipasangkan pada kapal dengan melapisi bagian kapal dengan resin lalu
meletakkan pola riblet pada surface kapal. Setelah diletakkan cetakan diberi pressure secara
perlahan untuk meratakan resin. Gambar 3-4 merupakan Ilustrasi dari lokasi pemasangan riblet
pada kapal, riblet dipasangkan dengan panjang 480mm dan lebar 120mm.
Gambar 3.4 Ilustrasi lokasi pemasangan riblet pada kapal
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Hasil mencetak riblet pada kapal dapat diperhatikan dalam gambar 3.5. Hasil ini merupakan hasil
pile-up dari cetakan silicone rubber yang resinnya telah kering.
Gambar 3.5 Hasil mencetak riblet pada hull kapal
Setelah Mencetak Riblet pada hull, peforma kapal akan diuji menggunakan metode uji tarik
kapal. Metode Uji Tarik dilakukan di kolam dengan desain pengujian pada gambar 3.6 berikut:
Gambar 3.6 Desain Pengujian Kolam
Kapal akan ditarik dan dihitung waktu tempuhnya melalui titik start dan finish, ketika kapal
mencapai kecepatan yang konstan. Peforma uji tarik akan dilakukan dengan variasi voltase yaitu
75 V, 80V, dan 85V. Variasi tiap voltase ini juga dibandingkan dengan kecepatan kapal dengan
variasi hull riblet yang berbeda juga yaitu tanpa riblet, riblet 0.15 mm, riblet 0.22 mm.
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Hasil Pengujian dan Diskusi
Dari data yang diperoleh menunjukkan ada perbedaan kecepatan antara kapal tanpa
modifikasi micro-riblet dengan kapal dengan modifikasi micro-riblet dengan dua variasi ukuran.
Variasi kecepatan dari tiap ukuran riblet ditunjukkan pada gambar 4-4 berikut:
Gambar 0.1 Grafik Speed vs Voltase
Dari gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa kecepatan kapal dengan modifikasi riblet 0.22
mm memiliki kecepatan rata – rata di atas kapal tanpa modifikasi riblet dan modifikasi riblet 0.15
mm.
Dengan mengetahui kecepatan, dan daya yang digunakan dalam variasi percobaan dapat
juga diketahui hambatan yang terjadi pada kapal, sehingga didapatkan juga Koefisien Gesek (Cf)
dimana koefisien hambat inilah yang berubah karena diberikannya modifikasi riblet. Cf
didapatkan dari perhitungan Reynolds Number yang menunjukkan sifat dari aliran. Koefisien
viskos memiliki nilai 0.00000119 m²/s dengan arus dari mesin 2.3 A. Perhitungan detail dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Tabel 4.1 Tabel Pengolahan Cf
Kinematic Viscousity (∂) 0.00000119 m²/s I=
2.3A Tanpa Riblet
no Volt (V) P (W) V (m/s) Rn = V.L/∂ Cf = Coeficient Hamb Gesek
Lalu dengan efisiensi di atas dapat dioleh menjadi grafik pada gambar 4.3 di bawah menunjukkan
efisiensi riblet terkait dengan efisiensi kecepatan yang dihasilkan oleh modifikasi riblet yang
meningkat seiring dengan meningkat dengan froude number kapal. Grafik menyampaikan bahwa
semakin tinggi kecepatan kapal maka riblet akan berfungsi semakin baik dalam menambah
kecepatan kapal. Perhatikan grafik berikut:
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Gambar 0.3 Grafik perbandingan Drag Reduction dengan Froude Number
Lalu Uji statistik dilakukan untuk melihat signifikansi perbedaan dari modifikasi riblet yang
dilakukan pada kapal. Uji statistik dilakukan dengan mengambil data awal yaitu kapal tanpa
modifikasi riblet dan data dua yaitu kapal dengan modifikasi riblet 0.22mm. Riblet 0.22mm
diambil sebagai data yang dilakukan uji statistik karena memiliki efisiensi yang terbesar
dibanding data lainnya. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kelayakan penelitian ini
dilanjutkan kedepannya.
Selanjutnya Uji statistik yang dilakukan adalah z two tail test, untuk menunjukkan signifikansi
data dan dilanjutkannya penelitian ini. Dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 0.3 Perhitungan z two tail
Variasi Voltase 75 V Tanpa Micro-Riblet Riblet 0.22mm
Mean 1.753668597 1.866578808 Varians 0.002184 0.001823803 Jumlah Data 40 40 Hipotesa Mean 0 z -11.28002423 P(Z<=z) one-tail 0 z Critical one-tail 1.644853627 0.94 P(Z<=z) two-tail 0
z Critical two-tail 1.959963985
Variasi Voltase 80 V Tanpa Micro-Riblet Riblet 0.22mm
Mean 2.172014017 2.33709642
6% 8%
11%
3% 5%
7%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
0.37 0.39 0.41 0.43 0.45 0.47 0.49 0.51 0.53 0.55
Efisie
nsi Kecep
atan yang
dihasilkan Riblet
Froude Number
Riblet 0.22mm Riblet 0.15mm
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
Varians 0.003917 0.002 Jumlah Data 40 40 Hipotesa Mean 0 z -13.57312952 P(Z<=z) one-tail 0 z Critical one-tail 1.644853627 P(Z<=z) two-tail 0 z Critical two-tail 1.959963985
Variasi Voltase 85 V Tanpa Micro-Riblet Riblet 0.22mm
Mean 2.306002 2.57029 Varians 0.005305 0.039325 Jumlah Data 40 40 Hipotesa Mean 0 z -7.91213 P(Z<=z) one-tail 1.22E-15 z Critical one-tail 1.644854 P(Z<=z) two-tail 2.44E-15
z Critical two-tail 1.959964
Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan nilai z yang diluar z kritikal two-tail. Dimana nilai tersebut
berarti menunjukkan Hipotesis ditolak. Sehingga kedua set data menunjukkan signifikan berbeda.
Hasil menunjukkan dari Hipotesis 0 dan ditolak sehingga kedua data memiliki definisi signifikan
berbeda. Signifikan berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua pembanding
yaitu kapal tanpa modifikasi micro-riblet dengan kapal modifikasi micro-riblet 0.22 mm.
Sehingga penelitian ini sangat baik untuk dilanjutkan kedepannya karena perbedaan pada kapal
terlihat dengan jelas.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Suatu ukuran micro-riblet mempengaruhi efektivitas kecepatan kapal
• Ukuran Micro-riblet 150µm yang memberikan efisiensi 3%,5%, dan 7% pada voltase
75, 80, dan 85
Studi Pengaruh ..., Mathias Bimo P, FT UI, 2017
• Ukuran Micro-riblet 220µm yang memberikan efisiensi 6%,8%, dan 11% pada voltase
75, 80, dan 85
• Ukuran Micro-riblet 220µm merupakan ukuran optimum dalam penggunaan aplikasi
micro-riblet
Daftar Pustaka
Arif Satria. (2015). Politik Kelautan dan Perikanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Danyang Zhao, Qiantqian Tian, Minjie Wang, Yifei Jin. (2014). Study on the
Hydrophobic Property of Shark-Skin-Inspired Micro-Riblets.
Harvald, Sv. Aa. (1992). Tahanan dan Propulsi Kapal (Jusuf Susanto, Penerjemah).
Surabaya : Airlangga University Pers.
Johannes O., George V. Lauder. (2011).The hydrodynamic function of shark skin and
two biomimetic applications.
Martin Samuel, Bharat Busan. (2016). Modeling and optimization of shark-inspired
riblet geometries for low drag applications.
Priyambodo RH. “Menteri Jonan resmikan tiga kapal KPLP di Batam”. 17 Oktober