Page 1
i
STUDI PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP NILAI-
NILAIPERBANKANSYARIAH DI KELURAHAN MANGASA
KECAMATAN TAMALATEKOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) Pada Jurusan
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
ASDI
105 25 00090 11
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015 / 2016
Page 5
ABSTRAK
Asdi. 105 25 00090 11. 2016.Studi Pemahaman Masyarakat Terhadap Nilai-nilai
Perbankan Syariah di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Dibimbing oleh Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP dan Syahruddin
Yasen,S.Ag.,SE.,MM
Diketahui bahwa pemahaman masyarakat tentang perbangkan syariah
belum cukup untuk mendorong keberpihakan masyarakat terhadap jasa
perbangkan syariah, ini sebagai anggapan awal, namun dari hasil kajian di
simpulkan bahwa msyarakat (kelurahan mangasa kecamatan tamalate kota
makassar) menjadikan adanya respon yang cukup untuk menjadikan bank syariah
sebagai jasa penyimpangan uang pribadi mereka, dan ini dibuktikan dari hasil
analisis hipotesis yang diambil dari data olahan secara ilmiah.
Studi ini telah membuktikan tingkat pemahaman masyarakat khususnya
masyarakat muslim bahwa perbankan syariah lebih menguntungkan masyarakat
muslim di pandang dari sisi religi maupun dari sisi keagamaan dan nilai tambahan
dalam bentuk bagi hasil (mudarabah) dan masyarakat terhindar dari larangan riba
berdasrkan al-Qur’an dan assunnah.
Kata kunci ; Perbankan Syariah lebih unggul dari Perbankan Konvensional.
Page 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul
“Studi Pemahaman Masyarakat Terhadap Nilai-nilai Perbankan
Syariah Di kelurahan Mangasa Kec. Tamalate kota Makassar” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari
berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala
yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Dr. Ir.Muchlis
Mappangaja,MP selaku pembimbing I dan Bapak Dr. H.Syahruddin
Yasen, S.ag.,SE., MM selaku pembimbing II yang telah dengan sabar,
tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
meemberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat
berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak Dr Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiayah Makassar
2. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi selaku Dekan FAI Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP selaku ketua Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Makassar yang
telah memberikan dorongan dan semangat untuk segera
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Kakanda Hasanuddin, SE. Sy yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Page 7
5. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun
dalam penulisan skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Makassar, November 2016
Penulis,
Page 8
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
A. Tinjauan teori tentang ekonomi dan perbankan syariah ................ 7
B. Tinjauan tentang praktek nilai syariah pada perbankan syariah .... 14
C. Nilai-Nilai Al-Quran terhadap ekonomi syariah ............................ 17
D. Karangka konseptual ...................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 23
B. Lokasi penelitian ............................................................................ 23
C. Data dan Sumber Data ................................................................... 23
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 28
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 28
B. Visi dan Misi Kecamatan Tamalate ............................................... 30
C. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Tamalate ............................. 31
D. Kependudukan................................................................................ 41
E. Kondisi pendidikan ........................................................................ 43
Page 9
F. Hasil Analisis Penelitian ................................................................ 44
G. Analisis Data Responden ............................................................... 53
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 57
A. Kesimpulan .................................................................................... 57
B. Saran ............................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59
Page 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah diIndonesia diawali dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bankbank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) sejak tahun 1992. Pada awal munculnya
perbankan syariah hingga tahun 1998 dapat di katakan mengalami
perkembangan yang lambat.Hal ini di akibatkan karena tidak adanya
perangkat hukum yang mendukung sistem operasional bank
syariah,kecuali UUno.7tahun 1992 dan PP no. 72 tahun 1992. Dalam UU
tersebut bank syariah dipahami sebagai institusi yang menyediakan
pelayanan jasa di bidang perbankan yang didasarkan pada prinsip
syariah namun selebihnya bank syariah harus tunduk kepada peraturan
perbankan umum yang berbasis konvensional. Oleh karena manajemen
bank syariah masih mengadopsi produkproduk perbankan konvensional
yang "disyariahkan", hal ini mengakibatkan variasi produk bank syariah
yang terbatas. Akibatnya tidak semua kebutuhan masyarakat
terakomodasi dan produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua
produk bank konvensional.
Setelah akhir tahun 2000 sudah mulai banyak perbankan
konvensional yang melakukan strategi dengan membuka layanan
perbankan dengan prinsip syariah, seperti Bank Mandiri Syariah, BNI
Page 11
2
Syariah (tahun2000) ,BRI Syariah ,BTN Syariah, Bank Danamon
Syariah,dll. Di sini perbankan nasional tersebut menerapkan sistem
perbankan ganda atau dual banking system, yaitu penggunaan perbankan
konvensional dan syariah yang berjalan secara paralel.
Perbankansyariah dalam hal bidang penyedia jasa memiliki
karakteristik yang mirip dengan perbankan konvensional.Perbedaan yang
mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak
pada praktek menjalankan operasional bisnisnya, dimana operasionalnya
berbasis prinsip syariah, dan prinsip inilah yang menjadi daya tarik yang
tinggi bagi pelanggan untuk memanfaatkan jasa bank syariah.
MenurutKarim (2005) di eraglobal sekarang ini terdapat beberapa
tantangan yang dihadapi dunia perbankan kedepannya, diantaranya
adalah kualitas layanan,aspek pengembangan produk, pengembangan
SDM, pengembangan IT, dan aspek regulasi.
Makassar adalah salah satu kota secara positioning (letak
geografis) terletak di tengah Indonesia, atau boleh dikatakan Centre Point
of Indonesia yang telah berkembang menjadi hub (pusat Kegiatan) di
Indonesia Timur. Peran Makassar diperkuat oleh pemerintah pusat
sebagai pusat distribusi barang dan jasa, logistik serta perbankan.
Dengan etalase ekonomi kita yang pertumbuhannya 9,88% memberi
tanda bahwa potensi Makassar sebegitu besar karena dari seluruh unsur-
unsur sektor ekonomi yang ada di Makassar, mampu memberi
pertumbuhan 9,88% dan mampu mengangkat income per kapita
Page 12
3
masyarakat Makassar yang sudah mendekati Rp 40 juta per kapita per
tahun.
Ketidakefisienan perbankan syariah di Makassar secara teknis
menunjukkan belum optimalnya pengelolaan output dibanding input yang
dimiliki, maka perlunya menempuh kebijakan dalam bentuk
pensosialisasian yang lebih besar lagi kepada masyarakat akan produk-
produk pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah, guna mendorong
pertumbuhan output yang lebih efektif dan optimal pada perbankan
syariah.
Makassar yang notabennya kota metropolitan sangat tidak wajar
jika perbankan syariah tidak berjalan optimal. Sudah banyak penelitian
penelitian mengenai materi yang terkait, tapi sampai sekarang tidak ada
bukti nyata dari pengaplikasiaan penelitian pengoptimalisasian bank
syariah. Apakah masyrakat benar tidaka tau atau malah pura pura tidak
mengetahui mengenaik keunggulan bank syariah?. Dalam hal ini juga,
pemerintah harus terjun langsung dalam pengoptimalan bank syariah itu
sendiri.Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, sejauh mana pihak bank
syariah mempromosikan kepada masyarakat di Makassar
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate Kota Makassar yang mengadopsi bank syariah masih dominan
dipengaruhi oleh emosi keagamaan belum berdasarkan pada pemahaman
rasional yang baik. Hal ini ditunjukkan dari kondisi masyarakat yang
Page 13
4
dipandang islami cenderung mengadopsi budaya masyarakat yang tidak
memiliki pengetahuan tentang bank syariah cenderung mengadopsi bank
syariah dibandingkan kelompok masyarakat yang tidak islami dan memiliki
pengetahuan tentang bank syariah.
Berdasarkanuraiandiatas,maka penulisperluuntuk mengangkat
permasalahanmasalahini menjadiobyekpenelitianskripsidenganjudul“Studi
Pemahaman Nilai-Nilai Perbankan Syariah Terhadap Masyarkat Di
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar”
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah yang
diangkatberdasarkanhal tersebut:
1. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat di kelurahan
mangasa tentang perbankan syariah?
2. Bagaimana sikap masyarakat di kelurahan mangasa tentang
perbankan syariah di kota Makassar?
3. Bagaimana masyarakat merespon adanya perbankan
syariah di Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Oleh karena itu tujuan untuk melakukan penelitian ini yaitu:
1. Untuk Mengetahui tingkat pemahaman masyarakat di
kelurahan mangasa tentang perbankan syariah?
Page 14
5
2. Terciptanyapemahaman masyarakat di kelurahan mangasa
tentang perbankan syariah di kota Makassar?
3. Untuk mengetahui respon masyarakat tentang adanya
perbankan syariah di Kota Makassar?
D. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
1. Diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat yang
nantinya bisa menjadi pilihan perbankan.
2. Untuk mengembangkan dan menambah wawasan penulis
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Sebagai bahan rujukan atau referensi untuk penelitian
selanjutnya yang terkait dengan perbankan syariah khususnya
pemahaman nilai-nilai perbankan syariah.
Page 15
6
a. Karangka Pikir
Al-Qur’an
a. QS. Al-Baqarah: 279
b. An-Nisaa Ayat : 59
As-Sunnah
c. Abbas ibn “Abd al MuthalibIjma
d. HR. Ibn Majah
Teori Tentang
- Teori tentang Antonio,
Muhammad Syafi’i,
- Mulawarman, Qardhawi
- Undang-Undang
Perbankan
- ,
Studi
Objek Teori Empirik
Rumusan
Masalah
Analisis
Kuantitatif Kualitatif
Skripsi
1. Penguatan teori
tentang nilai-nilai
perbankan
2. Pemahan masyarakat
tentang perbankan
syariah
3. Kesimpulan dan saran
4. Intisari
Page 16
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Tentang Ekonomi dan Perbankan Syariah
1. Teori Tentang Ekononomi
Pengertian ekonomi sederhananya dikemukakan John Stuart
Mill bahwa ekonomi adalah sains praktikal mengenai pengeluaran dan
penagihan. Selanjutnya, dijelaskan oleh pakar ekonomi Adam Smith
(bapak ilmu ekonomi) bahwa pengertian ekonomi adalah penyelidikan
tentang keadaan tentang sebab dan adanya kekayaan suatu negara.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai
peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang-barang dan jasa- jasa. Pertumbuhan ekonomi
adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan
analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas
perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat
pada suatu periode tertentu.Karena pada dasarnya aktivitas
perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang
dimiliki oIeh masyarakat (Basri,2002). Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi juga akan meningkat.
Page 17
8
Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan jika seluruh
balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun
tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Dengan kata lain
perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan jika pendapatan riil
masyarakat pada tahun tertentu lebih besar dari pada pendapatan riil
masyarakat pada tahun sebelumnya (Basri,2002).
2. HukumTentangRiba
Riba menurut etimologi (bahasa )berasal dari kata riba yarbu-
ribaan (Mulawarman, 2006) yang artinya bertambah dan
berkembang. Riba yang dimaksud disini adalah tumbuh dan
berkembang yang dipengaruhi oleh nilai, lingkungan atau pengaruh
subyektivitas. Pertumbuhan dan pertambahan atas sesuatu yang
dilakukan dengan sengaja. Sedangkan menurut Ibnu Al-Arabi Al
Maliki dalam kitabnya Ahkam Al-Qur‟an seperti dikutip oleh Antonio
(1999), pengertian riba secara bahas aadalah tambahan, namun yang
dimaksud riba dalam ayat Qur‟ani yaitu setiap penambahan yang
diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang
yang dibenarkan syariah.
Dari pengertian-pengertian riba dan tahap-tahap penurunan
ayat-ayat berkaitan dengan riba tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-
beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan
dengan prinsip muamalat dengan Islam. Menurut Antonio (1999),
secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua yaitu: a)riba
Page 18
9
hutang-piutang yang terdiri dari riba qardh dan riba jahiliyyah, dan
b)riba jual- beli yang terdiri dari riba fadhl dan riba nasi‟ah. Dalam
surah Al-Baqarah (275).
Artinya:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Pengertian dari Riba Qardh, yaitu suatu manfaat atau tingkat
kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang
(muqtaridh). Riba Jahiliyyah, yaitu hutang dibayar lebih dari pokoknya,
karena si peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada waktu
Page 19
10
yang ditetapkan. Riba Fadhl, yaitu pertukaran antar barang sejenis
dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang
dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.Riba Nasi‟ah,
yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi
yang dipertukarkan dengan jenis barang ribaw ilainnya. Riba ini
muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara
yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
Adapun jenis-jenis barang ribawi, diantaranya adalah: 1) Emas
dan perak, baik itu dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lainnya,
serta2) Bahan makanan pokok seperti beras, gandum, dan jagung
serta bahan makanan tambahan seperti sayur-sayuran dan buah-
buahan.
3. BankSyariah
a. Pengertian Syariah dan Bank Syariah
Syariah berasal dari kata bahasa Arab yang secara harfiah
berarti jalan yang ditempuh atau garis yang mestinya dilalui.
Sedangkan secara terminologi, menurut Karim (2004), syariah
adalah peraturan-peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh
Allah, atau telah digariskan pokok-pokoknya dan di bebankan
kepada kaum muslimin supaya mematuhinya, supaya syariah ini
diambil oleh orang Islam sebagai penghubung diantaranya dengan
manusia.
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998
tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Page 20
11
Perbankan pada pasal 1 menyebutkan bahwa: “Prinsip Syariah
merupakan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah,antara lain pembiayaan
berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual
beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
pilihan (ijarah), atau dengan adanya pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lainnya (ijarah
waiqtina)”.
Sedangkan Bank Islam atau selanjutnya disebut Bank
Syariah menurut Muhammad (2005)adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam adalah
lembag keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lainnya dalam lalulintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip syariat Islam. Bank Syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
b. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah
Tujuan ditetapkannya syariat tidak memiliki basis (tujuan)
Page 21
12
lain kecuali kemaslahatan manusia. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan reduksi atas riba dalam aktivitas ekonomi dan
sosial maupun lingkungan yang semuanya harus
dicakup.Sedangkan tujuan didirikannya bank syariah adalah
mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara
Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan
perbankan agarterhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis
usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur tipuan adalah:
1) Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan
jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investas sehingga
tidak terjadi kesenjangan amat besaran tara pemilik modal dengan
pihak yang membutuhkan dana, 2)Untuk meningkatkan kualitas
hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha yang
lebar.Untuk menjaga kestabilan ekonomi/moneter. Dengan
aktivitas-aktivitas Bank Islam yang diharapkan mampu
menghindari inflasi dan negative spread akibat penerapan sistem
bunga,dan 3)Menghindari persaingan yang tidak sehat antara
lembaga keuangan, khususnya bank serta menanggulangi
kemandirian lembaga keuangan dari pengaruh gejolak moneter
baik dalam maupun luar negeri.
Bank Syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank
konvensional. Menurut Harahap dkk. (2006), fungsi bank syariah
adalah sebagai manajer investasi, investor, jasakeuangan, dan
fungsisosial. Pertama, bank syariah sebagai manajer investasi.
Page 22
13
Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang
dihimpun, karena besar kecilnya pendapatan (bagihasil) yang
diterima oleh pemilik dana yang dihimpun sangat tergantung pada
keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah.
Yang kedua, bank syariah sebagai Investor, maksudnya adalah
bank syariah menjadi investor atas akad murabahah, sewa-
menyewa, musyarakah, akadmudharabah, akad SalamatauIstisna‟,
pembentukan perusahaan atau akui sisi pengendalian atau
kepentingan lain dalam rangka mendirikan perusahaan,
memperdagangkan produk, dan investasi atau memperdagangkan
saham yang dapat diperjual-belikan.Yang ketiga adalah bank
syariah sebagai penyedia Jasa Keuangan.
Bank Syariah mempunyai fungsi menyediakan jasa
keuangan seperti halnya bank konvensional yaitu memberikan
layanan kliring,transfer,inkaso, pembayaran gaji dan sebagainya,
hanya saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip-prinsip
syariah yang tidak boleh dilanggar. Selanjutnya adalah sebagai
fungsi sosial. Perbankan Islam mengharuskan bank-bank Islam
memberikan pelayanan sosial apakah melalui dana Qardh
(pinjaman kebajikan) atau Zakat dan dana sumbangan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam.
Page 23
14
B. Tinjauan Tentang Praktek Nilai-Nilai Syariah pada Perbankan
Syariah
Dewasa ini,nilai-nilai agama telah dijadikan pijakan dalam
pengembangan dan pelaksanaan aktivitas bisnis, sehingga bisnis
diharapkan tidak meninggalkan etika. Dalam tradisi Islam,seluruh
etika yang dijadikan kerangka bisnis, dibangun atas dasar syariah.
syariah merupakan pedoman yang digunakan oleh umat Islam untuk
berperilaku dalam segala aspek kehidupan (Triyuwono,1996).Bagi
umat Islam, kegiatan bisnis (termasuk bisnis perbankan) tidakakan
pernah terlepas dari ikatan etika syariah. Oleh karena itu, bukan hal
yang berlebihan bila, misalnya, bank Islam beroperasi berdasarkan
pada nilai-nilai syariah. Jika demikian,maka usaha yang harus
dilakukan oleh para praktisi perbankan syariah adalah bagaimana
mereka dapat menciptakan sebuah bentuk yang dapat mengarahkan
perilaku manusia ke arah perilaku yang etis dan ke arah
terbentuknya peradaban perbankan yang ideal. Menurut
Triyuwono (2006) dikatakan bahwa entitas syariah yang ideal yaitu
entitas syariah dengannilai humanis, emansipatoris, transendental,
dan teleologikal.
Pada tatanan teknis operasional, perbankan Syariah adalah
instrumen yang digunakan untuk menyediakan informasi yang
berguna bagi pihak- pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Dalam kaitan ini, Qardhawi menyarankan, agar:
“kita tidak membahas ekonomi dari sudut agama, akan tetapi
Page 24
15
(membahas) ekonomi dari sudut Islam”.(Qardhawi,1997) Mengapa
demikian? Sebab Islam adalah lebih integral dari sekedar agama.
Islam adalah agama dan dunia, ibadah dan muamalah, aqidah dan
syariah, kebudayaan dan peradaban,agama dan negara.
Selain daripada itu, kita mendapatkan hal pokok lain dalam
ibadah Islam. Menurut Qardhawi ditegaskan:“…bagian ibadah Islam
yang pokok itu, adalah satu ibadah khusus yang istimewa, yang pada
kenyataannya merupakan bagian dari sistem keuangan dan ekonomi
dalam pandangan Islam.Itulah ibadah zakat,...Dalam bagian dosa
besar yang diharamkan dengan pengharaman yang sangat kuat, kita
menemukan dosa besar agama, yang tergolong “tulang belikat”
sistem ekonomi bagi sebagian besar umat manusia baik dahulu
maupun sekarang. Itulah riba dimana Rasulullah SAW telah melaknat
para pemakannya, pemberinya, penulisnya, dan kedua saksinya
”(Qardhawi,1997).
Dengan demikian jelas, bahwa upaya kita menemukan format
teori maupun praktek ekonomi harus dilandaskan pada Islam sebagai
sesuatu yang integral. Kemudian diturunkan sampai pada
bagianyanglebih bersifat operasional seperti bagaimana pengaturan
zakat, bagaimana persoalan riba,dan sebagainya. Hal-hal demikian
inilah yang merupakan ciri-ciri khas dari pengembangan bidang/aspek
kehidupan yang Islami, sesuai dengansyariah Islam.
Sebagai turunan dariuraiandiatas, uraian tentang keputusan
ekonomi yangdihasilkanoleh perbankan Syariah adalah bercirikan
Page 25
16
sebagai berikut: Menggunakan nilai etika sebagai dasar bangunan
dalam bertransaksi, memberikan arah pada,atau menstimulasi
timbulnya, perilaku etis, bersikap adil terhadap semua pihak,
menyeimbangkan sifat egoistik dengan altruistik, dan mempunyai
kepedulian terhadap lingkungan (Triyuwono,1997).
Satuhal penting yang dapat dikaji dari ayat 282 suratal-
Baqarah adalah adanya perintah dari Allah kepada kita untuk
menjaga: Keadilan dan Kebenaran di dalam melakukan setiap
transaksi. Lebihdalam perintah inimenekankan pada kepentingan
pertanggung jawaban (accountability) agar pihak yang terlibat dalam
transaksi itu tidak dirugikan, tidak menimbulkan konflik, dan
Penyesuaian adil. Untuk mewujudkan sasaran ini maka dalam suatu
transaksi diperlukan saksi.
Disamping itu, kalau kita kembali kepada pembahasan,
bahwa manusia diciptakan Allah dimuka bumi ini memilik ifungsi dan
peranganda, yaitu : fungsi khalifahdan abdullah (wakildanhamba).Di
dalam menjalankan fungsi dan peran ini tentu saja pemberi peranakan
meminta pertanggung jawaban atas pelaksanaan fungsi tersebut.
Oleh karena itu, didalam kehidupan manusia, maka manusia sebagai
khalifah dan abdullah tersebut tidak dapat dilepaskan dari kegiatan
ekonomi. Dengan kata lain, manusia akan selalu mempertanggung
jawabkan seluruh perbuatan dan amalnya dihadapan Sang pemberi
amanah, yaitu Allah SWT.
Page 26
17
C. Nilai-Nilai Al-Qur’an Terhadap Ekonomi Syariah
Islam adalah sebuah cara hidup yang paling lengkap di atas
muka bumi Allah dan agama yang paling layak dianuti hanyalah
Agama Islam. Manusia diturunkan ke muka bumi ini untuk menjadi
khalifah bagi membangun dan memakmurkan bumi ini dengan
mengikuti peraturan dan kehendak yang telah ditetapkan oleh
Pencipta Alam ini. Segala apa yang berlaku di bumi ini adalah
mengikut aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun begitu,
ada dikalangan manusia yang sering melanggar peraturan dan
ketetapan ini hingga sampai merosakkan bumi mengikut hawa nafsu
mereka. Segala kegiatan perekonomian yang berlaku di dunia ini juga
mengikut ketetapan dari Ilahi. Segala harta yang ada pada manusia
adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Manusia dipinjamkan sedikit
sahaja harta di dunia untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Setiap harta yang dimiliki ini akhirnya akan dihitung dan disoal oleh
Allah SWT kelak untuk dipertanggungjawabkan.
Kajian tingkah laku ekonomi manusia merupakan ibadah
kepada Allah. Kekayaan ekonomi adalah suatu alat untuk memenuhi
hajat dan kepuasan hidup dalam rangka meningkatkan
kemampuannya agar dapat mengabdi lebih baik kepa Allah. Mencari
dan menimba kekayaan atau pendapatan yang lebih baik untuk
dinikmatinya tidaklah dikutuk Allah sepanjang diakui sebagai karunia
dan amanat Allah. Adapun yang terkutuk adalah apabila kekayaan itu
dijadikan sesembahan yang utama dalam hidupnya. Iman dan takwa
Page 27
18
kepada Allah memberi corak pada dunia ekonomi dengan segala
aspeknya. Corak ini menampilkan arah dan model pembangunan
yang menyatukan pembangunan ekonomi dengan pembangunan
agama sebagai sumber nilai (central/core value). Dengan demikian,
kegiatan-kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi
harus menggunakan pertimbangan nilai agama dan bukan oleh
determinisme mekanistis ekonomi lainnya seperti pada kapitalisme
dan marxisme.
Kegiatan perekonomian amat penting untuk membawa
manusia kepada satu cara hidup yang tersusun. Maksud ekonomi
yang berasal daripada bahasa greek iaitu [aikos] yang bermaksud
„rumah‟, dan [nemo], yang bermaksud „peraturan‟, (iaitu pengurusan
rumah tangga) merupakan satu cabang sains sosial yang mengkaji
pembahagian sumber yang terhad untuk memenuhi keperluan
manusia. Perkara ini termasuk kajian mengenai pengeluaran dan
penggunaan melalui pembolehubah yang dapat diukur meliputi
analisa pengeluaran, pengedaran dan penggunaan barang dan
perkhidmatan.
Ekonomi Islam bermaksud satu ilmu yang mempelajari
perilaku ekonomi manusia yang diatur berdasarkan syariat Islam yang
berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah serta didasari dengan
keimanan. Seain daripa sistem yang mengikut syariat Islam,
pengamalnya sendiri mestilah mereka yang mempunyai
integriti,kredibiliti, keimanan dan ketakwaan yang tinggi. Tuntutan
Page 28
19
untuk melaksanakan ekonomi mengikut ajaran Islam adalah sangat
penting kerana Islam adalah cara hidup bagi umat manusia yang
menyatukan kehendak-kehendak kebendaan dan rohani manusia.
Teori Ekonomi Islam Secara garis besar ekonomi Islam
memiliki beberapa prinsip dasar:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan
dari Allah swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang
dikuasai oleh segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan
di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi
batas (nisab).
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Ajaran ekonomi yang dilandaskan nilai-nilai agama akan
menjadikan tujuan kesejahteraan kehidupan yang meningkatkan jiwa
dan ruhani manusia menuju kepada Tuhannya. Menurut Yusuf
Qardhawi (1994), sesungguhnya manusia jika kebutuhan hidup pribadi
dan keluarganya telah terpenuhi serta merta merasa aman terhadap
Page 29
20
diri dan rezekinya, maka mereka akan hidup dengan penuh
ketenangan, beribadah dengan khusyu‟ kepada Tuhannya yang telah
memberi mereka makan, sehingga terbebas dari kelaparan dan
memberi keamanan kepada mereka dari rasa takut. Dibutuhkan
sebuah kesadaran, bahwa manusia diciptakan bukan untuk keperluan
ekonomi, tetapi sebaliknya masalah ekonomi yang diciptakan untuk
kepentingan manusia.
Sistem ekonomi Islam sesuai dengan namanya adalah suatu
sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Islam, dalam hal ini Al-
Quran dan Al-Hadis sebagai sumber utamanya. Sistem ekonomi Islam
bukanlah suatu sistem yang setengah-setengah. Artinya sistem
ekonomi Islam tidak hanya menunjukkan bagaimana cara untuk
melakukan kegiatan perekonomian agar menguntungkan pelaku
ekonomi tersebut, tetapi juga prinsip-prinsip Islami yang melandasi
setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku ekonomi. Prinsip-
prinsip relijius itu menjadi faktor yang amat penting karena
berlandaskan ajaran dan prinsip Islam-lah sistem ekonomi Islam
dibangun. Jadi Islam sebagai agama tidak hanya mengatur masalah
tauhid, ibadah, dan akhlaq, tetapi juga muamalah atau implementasi
ajaran Islam dalam setiap sendi-sendi kehidupan. Hal ini sesuai
dengan ajaran Islam, yang dibawa Nabi Muhammad SAW, sebagai
rahmat kepada alam semesta ini dan tujuan umat muslim agar
selamat dunia akhirat.
Page 30
21
Oleh karena itu, dalam mencari kemakmuran dan nafkah di
dunia ini, melalui kegiatan ekonomi, umat Islam harus memperhatikan
syariah yang telah digariskan Al-Quran dan Al-Hadis. Islam tidak
mencegah orang untuk menjadi kaya berkat usahanya, namun perlu
diingat dalam mencapai kekayaan tersebut haruslah sesuai dengan
syariah Islam dan menimbun kekayaan serta menghambur-
hamburkan uang bukanlah perbuatan yang Islami. Islam juga
mengajarkan bahwa dalam setiap kekayaan umat Islam ada sebagian
yang dimiliki umat Islam. Hal ini menjamin kepemilikan pribadi namun
di sisi lain juga menjamin terjadinya distribusi pendapatan yang
merata. Hal ini yang tidak ditemukan dalam sistem ekonomi lain, baik
kapitalis atau sosialis.
Page 31
22
D. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptua ldituangkan dalam gambar sebagai berikut:
Model kerangka Konseptual persepsi, preferensidan sikap/perilaku
terhadap perbankan syari'ah:
Sikap
Masyarakat
Perbankan
Syariah
Karyawan Kerja Budaya Islam
Bagi
Hasil Produk
Bank Akad
Kenyamanan
Page 32
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah
penelitian kualitatif, dengan mengolah data hasil dari penyebaran
angket/kuesioner kepada Masyarakat di Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate Kota Makassar.
B. Lokasi Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini diperkirakan selama 2 bulan.
Lokasi penelitian ini bertempat di Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate Kota Makassar.
a. Data Dan Sumber Data
Dalam melaksankan penelitian, diperlukan data yang akan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan pembahasan dan analisis.
Data dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur atau dinilai dengan
angka-angka secara langsung. Sedangkan data kuantitatif adalah data
yang dapat diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dataprimer: Merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini, data primer
Page 33
24
diperoleh dengan carawawan cara langsung dan penyebaran
kuesioner dengan masyarakat yang berada di kota Makassar
khususnya daerah yang matoritas pelaku ekonomi.
2. Data Sekunder: Merupakan data yang tidak diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh penulis. Dalam penelitian ini,data
sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen (buku-buku), yang
terkait dengan masalah penelitian.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
byek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh penelit iuntuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari
populasi itu.Apa yang dipelajari dari sampeli itu, kesimpulanny
aakan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 sampel
karena jumlah data yang akan diteliti terlalu banyak,maka dalam
melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode random
sampling. Dengan mengambi lsebagian dari jumlah populasi
Page 34
25
obyek penelitian secara acak, sehingga memudahkan dalam
mengambil data di lapangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Preliminary Survey: Preliminary Survey merupakan survey
pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik,
gambaran umum dan aktivitas masyarakat secara menyeluruh
dan hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan. Teknik ini
merupakan studi awal untuk mengetahui tentang keadaan
masyarakat.
2. Studi Kepustakaan: Studi Kepustakaan dilakukan dengan
mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan
pembahasan penelitian yang dapat berupa buku, majalah,
surat kabar,dan tulisan-tulisan ilmiah.Data yang diperoleh
dengan teknik ini adalah data sekunder tentang masyarakat
dan perbankan syariah.
3. StudiLapang: Studi Lapang dilakukan langsung keobjek
penelitian dengan tujuan menggambarkan semua fakta yang
terjadi pada objek penelitian, agar permasalahan dapat
diselesaikan. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data
dengan melaksanakan studi lapangan adalah sebagai berikut:
a. Observasi/Pengamatan: Observasi/Pengamatan dilakukan
untuk memperoleh data dengan cara mengamati aktivitas
Page 35
26
dan kondisi obyek penelitian. Teknik ini dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
fakta dan kondisi dilapangan yang merefleksikan nilai-nilai
perbankan yang terdapat pada obyek penelitian,
selanjutnya membuat catatan-catatan hasil pengamatan
tersebut.
b. kuesioner, penulis mengajukan daftar pertanyaan berupa
angket yang setiap pertanyaannya sudah disediakan
jawaban untuk dipilih. Adapun format jawabannya
adalah format skala likert yang dirancang agar responden
menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir
yang menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
respon terhadap bank syariah.Skala likert adalah bentuk
kuisioner yang mengungkap sikap dari responden dalam
bentuk jawaban dan skor yang berupa sangat setuju
(SS)=5, setuju (S)=4, ragu-ragu (R)=3, tidak setuju (TS)=2,
dan sangat tidak setuju (STS)=1. Kebaikan dari
penggunaan skala likert tercermin dalam keragaman skor
(variability of scores) sebagai akibat penggunaan skala
yang berkisar antara 1-5. Dengan dimensi mutu tercermin
dalam daftar pertanyaan memungkinkan responden
mengekspresikan respon mereka terhadap bank
syariah, lebih mendekati kenyataan sebenarnya.
E. Tekhnik AnalisisData
Page 36
27
Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan melakukan uji
validitas, setelah uji validitas diberlakukan uji reabilitas yaitu indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus alpha cronbach
perhitungan statistik menggunakan alat SPSS. Tes reliabilitas untuk skala
likert paling sering menggunakan analisis item, yaitu untuk masing-
masing skor item tertentu dikorelasikan dengan skor totalnya.untuk r yang
kurang dari 0,80 dinyatakan gugur (tidak reliable).
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka dilakukan uji
regresi. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan atau meramalkan
pengaruh antara variabel predictor (X) terhadap variabel kriteriumnya
(Y).3
Di mana :
Ho : tidak terdapat pengaruh antara aspek kognitif dengan aspek afektif
Ha : terdapat pengaruh antara aspek kognitif dengan aspek afektif
Page 37
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Kondisi Geografis
Kecamatan Tamalate merupakan salah satu dari 14 kecamatan
yang ada di Kota Makassar. Kecamatan Tamalate mempunyai batas-
batas sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Mamajang,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar, sebelah barat
berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Gowa.
Ada 3 kelurahan yang terletak di daerah pantai, yaitu
Kelurahan Barombong, Tanjung Merdeka, dan Maccini Sombala.
Selanjutnya 7 kelurahan lainnya yang merupakan daerah bukan pantai.
Kemudian 2 kelurahan yaitu Barombong dan Tanjung Merdeka
merupakan daerah pedesaan dan 8 kelurahan lainnya merupakan
daerah perkotaan.
Page 38
29
Tabel 4.1
Letak dan Status Kelurahan di Kecamatan Tamalate
Jarak masing-masing kelurahan menuju ibukota
kecamatan bervariasi. Kelurahan Maccini Sombala dan Balang
Baru berjarak antara 1-2 km. Jarak Kelurahan Jongaya dan
Parang Tambung sekitar 3-4 km ke ibukota kecamatan.
Sedangkan kelurahan lainnya berjarak antara 5-10 km.
Tabel 4.2
Jarak Kantor Lurah ke kantor Camat Tamalate
Desa/Kelurahan Jarak dari Kelurahan ke Ibu Kota Kecamatan
(km) 1 1-2 3-4 5-10 >10
Barombong − − − √ − Tanjung Merdeka − − − √ − Maccini Sombala − √ − − − Balang Baru − √ − − − Jongaya − − √ − − Bungaya − − − √ − Pa’baeng-baeng − − − √ − Mannuruki − − − √ − Parang Tambung − − √ − − Mangasa − − − √ − Kecamatan − 2 2 6 −
Kecamatan Tamalate terdiri dari 10 kelurahan dengan luas
Desa/Kelurahan Letak Kelurahan Status Daerah Pantai Bukan
Pantai Kota Pedesaan
Barombong √ − − √ Tanjung Merdeka √ − − √ Maccini Sombala √ − √ − Balang Baru − √ √ − Jongaya − √ √ − Bungaya − √ √ − Pa’baeng-baeng − √ √ − Mannuruki − √ √ − Parang Tambung − √ √ − Mangasa − √ √ − Kecamatan 3 7 8 2
Page 39
30
wilayah 20.21 km2. Dari luas wilayah tersebut tercatat bahwa
Kelurahan Barombong memiliki wilayah terluas, yaitu 7,34 km2,
terluas kedua adalah Kelurahan Tanjung Merdeka dengan luas
wilayah 3,37 km2, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya
adalah Kelurahan Bungaya yaitu 0,29 km2. Adapun kondisi
topografi setiap daerah dibawah 500 meter dari permukaan laut.
Tabel 4.3
Luas dan Ketinggian dari Permukaan Laut di Kecamatan
Tamalate
Desa/Kelurahan Luas (Km) Ketinggian dari Permukaan laut
(M) <500 500-700 >700 Barombong 7,34 √ − − Tanjung Merdeka 3,37 √ − − Maccini Sombala 2,04 √ − − Balang Baru 1,18 √ - − Jongaya 0,51 √ − − Bungaya 0,29 √ − − Pa’baeng-baeng 0,53 √ − − Mannuruki 1,54 √ − − Parang Tambung 1,38 √ − − Mangasa 2,03 √ − − Kecamatan 20,21 10 − −
B. Visi dan Misi Kecamatan Tamalate
Visi Kecamatan Tamalate Kota Makassar adalah “Terwujudnya
pelayanan prima dan profesional dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan untuk menunjang Visi Kota
Makassar.”
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun
yang bertumpu pada potensi dan sumberdaya yang dimiliki serta ditunjang
Page 40
31
oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan
proporsional, maka misi SKPD Kecamatan Tamalate adalah :
1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan ideologi
negara dan kesatuan bangsa, pembinaan kerukunan hidup
beragama, pengkoordinasian kegiatan instansi pemerintah,
pemberdayaan masyarakat pembinaan administrasi kecamatan,
serta pembinaan administrasi kependudukan;
2. Mendorong peningkatan kualitas prima kecamatan terhadap
seluruh lapisan masyarakat;
3. Peningkatan pelayanan prima kecamatan terhadap seluruh lapisan
masyarakat;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana umum;
5. Mendorong peningkatan pengembangan perekonomian wilayah
kecamatan;
6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum serta kemasyarakatan, penerapan, penegakan
pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan walikota serta
perundang- undangan.
C. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Tamalate
1. Camat
Camat sebagai kepala SKPD mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh
walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Camat
Page 41
32
bertanggung jawab langsung kepada walikota melalui Sekertaris
Daerah Kota Makassar. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut
camat melaksanakan fungsi:
a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat ;
b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum ;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang- undangan ;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
di tingkat kecamatan ;
f. membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan ;
g. mengkoordinasikan kegiatan pengolaan kebersihan ;
h. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tuasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakn
pemerintah kelurahan ;
i. pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang,
milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
j. pelaksanaan kesekretariatan.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan
Page 42
33
administratif bagi seluruh satuan kerja di lingkungan kecamatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretariat mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan;
b. pelaksanan urusan kepegawaian kecamatan;\
c. pelaksanaan urusan keuangan;
d. pelaksanaan urudan perlengkapan;
e. pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga;
f. pelaksanaan koordinasi terhadap penyusunan perencanaan
dan program kerja kecamatan.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis ketatausahaan,
mengelola administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan
kerumahtanggaan kecamatan. Dalam melaksanakan tugas, sub
bagian umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kerja pada sub bagian umum dan
kepegawaian;
b. mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan
ketatausahaan meliputi surat menyurat, kearsipan, surat
perjalanan dinas, mendistribusikan surat sesuai bidang;
c. melakukan urusan kerumahtanggaan kecamatan;
d. membuat usul kenaikan pangkat, mutasi dan pension;
Page 43
34
e. membuat usul gaji
f. menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang
undangan di bidang kepegawaian dalam lingkup kecamatan;
g. menyiapkan bahan penyusunan standarisasi meliputi bidang
kepegawaian, pelayanan, organisasi dan ketatalaksanaan;
h. melaksanakan tuga pembinaan terhadap anggota korpri;
i. melakukan koordinasi pada sekretariat Korpri Kota Makassar;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
4. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Sub bagian keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas
melakukan pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan
meliputi penyusunan anggaran , penggunaan anggaran, pembukuan,
pertanggungjawaban, dan merumuskan rencana kebutuhan
perlengkapan. Dalam melaksanakan tugas, sub bagian keuangan dan
perlengkapan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas
pokok dan fungsinya ;
b. mengumpulkan dan menyusun rencana kerja kecamatan ;
c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan RKA
dan DPA dari masing-masing satuan kerja sebagian bahan
konsultasi perencanaan ke Bappeda ;
d. menyusun realisasi perhitungan anggaran dan administrasi
perbendaharaan dinas ;
Page 44
35
e. menyusun rencana kebutuhan barang perlengkapan kecamatan
f. membuat laporan inventaris barang dan tata administrasi
perlengkapan ;
g. mengumpulkan dan menyiapkan bahan laporan akuntabilitas
kinerja instansi dari masing-masing satuan kerja ;
h. melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan
dengan bidang tugasnya ;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan ;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
5. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
Seksi pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum
mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan
penyelenggaraan pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa,
pembinaan kerukunan hidup beragama, pengkoordinasian kegiatan
instansi pemerintah, pembinaan administrasi kelurahan, serta
pembinaan administrasi kependudukan dan penyelenggaraan
pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan,
pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan polisi pamong praja
dan perlindungan masyarakat, serta penegakan pelaksanaan
peraturan daerah dan peraturan walikota serta undang-undang
lainnya. Untuk melaksanakan tugas, seksi pemerintahan, ketentraman
dan ketertiban umum mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencanan dan prgram kerja berdasarkan tugas
Page 45
36
pokok dan fungsinya ;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar ;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi
hasil pelaksanaan tugas ;
e. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan
ideologi negara dan kesatuan bangsa ;
f. mengumpulkakn bahan dalam rangka fasilitasi pembinaan
kerukunan antar umat beragama ;
g. menyusun rencana pengkoordinasian kegiatan UPTD/
instansi pemerintah di kecamatan ;
h. menyelenggarakan fasilitas penataan kelurahaan ;
i. menyelenggarakan fasilitas pelaksanaan lomba/ penilaian
kelurahan ;
j. menyelenggarakan kegiatan administrasi kependudukan ;
k. melaksanakan pendataan dan inventarisasi aset daerah
dan kekayaan daerah lainnya yang ada di wilayah
kecamatan ;
l. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan
ideologi negara dan kesatuan bangsa ;
m. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan
ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan ;
Page 46
37
n. menyusun rencanan bagi pelaksanaan koordinasi dan
pembinaan kesatuan polisi pamong praja dan perlindungan
masyarakat (LINMAS) dalam wilayah kecamatan ;
o. mengumpulkan bahan dan menyusun rencana penegakan
dan pelaksanaan peraturan daerah, peraturan walikota serta
peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah
kecamatan ;
p. melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan
fungsinya ;
q. memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya ;
r. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya ;
s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
6. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
kecamatan. Untuk melaksanakan tugas, seksi pemberdayaan
masyarakat mempunyai fungsi:
a. menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas
pokok dan fungsinya ;
Page 47
38
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya ;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar ;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas ;
e. mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat di wilayah
kecamatan ;
f. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM) kelurahan di wilayah
kecamatan ;
g. mengumpulkan bahan fasilitasi pemberian bantuan stimulus
bagi lembaga kemasyarakatan ;
h. mengumpulkan bahan fasilitasi pengembangan sumber
daya manusia tenaga teknis pemberdayaan masyarakat
kecamatan ;
i. melaksanakan penyiapan bahan penyelenggaraan kegiatan
gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ;
j. melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan fungsinya
k. memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya ;
l. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
Page 48
39
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya ;
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
7. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
Seksi perekonomian dan pembangunan mempunyai tugas
melakukan penyusunan rencana dan penyelenggaraan
pengembangan perekonomian wilayah kecamatan dan kelurahan,
pelaksanaan administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah,
dan pengembagnan kegiatan perindustrian dan perdagangan, serta
penyelenggaraan pengembangan pembangunan, pelaksanaan
pembangunan swadaya masyarakat, pembinaan dan penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta pembinaan dan
pengawasan bangunan.
Untuk melaksanaan tugas, seksi perekonomian dan
pembangunan memunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan program kerja berdasarkan
tugas pokok dan fungsinya ;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya ;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar ;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi
hasil pelaksanaan tugas ;
e. mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi dan
Page 49
40
koordinasi penyelenggaraan pembangunan di wilayah
kecamatan ;
f. mengumpulkan bahan bagi pelaksanaan pungutan atas
g. menyusun rencana bagi pelaksanaan pungutan atas pajak
dan retribusi daerah di wilayah kecamatan ;
h. menyusun rencana pengembangan serta pemantauan
kegiatan perindustrian, perdagangan, perkoperasian, dan
UKM ;
i. melaksanakan pengawasan penyeluran dan pengembalian
kredit dalam rangka menunjang keberhasilan program
usaha perekonomian masyarakat
j. menyusun rencana bagi pelaksanaan fasilitasi dan
koordinasi penyelenggaraan pembangunan di wilayah
kecamatan ;
k. melaksanakan pembinaan kegiatan progam generasi muda,
keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan
wanita ;
l. melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan
fungsinya ;
m. memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya ;
n. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
Page 50
41
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya ;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
D. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam kurun waktu tahun 2014-2015 jumlah penduduk
kecamatan Tamalate meningkat setiap tahun. Pada tabel IV.4
tampak bahwa jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 172.506
jiwa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk
sebanyak 1.628 jiwa bila dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
tahun 2014 yang berjumlah 170.878 jiwa.
Adapun jika dilihat dari jenis kelamin tampak bahwa jumlah
penduduk laki- laki sekitar 85.279 jiwa dan perempuan sekitar 87.227
jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin adalah sekitar 97,77 persen
yang berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 98 orang
penduduk laki-laki.
Page 51
42
Tabel 4.4
Banyaknya Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin Serta
Sex Rasio di Kecamatan Tamalate tahun 2015
Penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan di Kecamatan
Tamalate dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5
Penduduk menurut Agama/ Aliran Kepercayaan di Kecamatan Tamalate tahun 2015
Desa/Kelurahan Islam Protesta
n
Katoli
k
Hind
u
Budh
a
Konghuc
u
Lainny
a Barombong 11.221 387 81 − − − −
Tanjung Merdeka 6.236 212 44 4 4 − −
Maccini Sombala 16.975 697 750 37 32 9 −
Balang Baru 15.485 383 289 11 9 20 −
Jongaya 14.532 2.956 733 30 20 −
Bungaya 10.624 795 67 22 16 33 −
Pa’baeng-baeng 17.145 794 439 145 145 − −
Mannuruki 14.160 411 217 − − − −
Parang Tambung 30.101 433 321 − − 22 −
Mangasa 24.534 487 408 − − 29 −
Kecamatan 161.013 7.554 3.350 249 226 114 −
Desa/ Kelurahan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Sex Rasio
Barombong 5.768 5.915 11.683 97,53
Tanjung Merdeka 4.382 4.446 8.828 98,57
Maccini Sombala 9.864 9.484 19.348 104,00 Balang Baru 8.212 8.468 16.680 96,97
Jongaya 7.062
4.132
7.108 14.170 99,35
Bungaya 4.428 8.560 93,32
Pa’baeng-baeng 9.167 9.084 18.251 100,91
Mannuruki 5.826 5.678 11.504 102,61
Parang Tambung 17.758 18.051 35.809 98,37
Mangasa 13.109 14.565 27.674 90
Kecamatan 85.279 87.227 172.506 97,77
Page 52
43
Agama atau kepercayaan yang paling banyak dianut oleh
penduduk di Kecamatan Tamalate adalah agama Islam dengan
jumlah 161.013 orang. Terbanyak kedua adalah agama
Protestan dengan jumlah penganut 7.554 orang. Agama katolik
memiliki jumlah penganut 3.350 orang. Penganut agama hindu
berjumlah 249 orang. Jumlah penganut agama budha adalah
226 orang dan jumlah penganut kepercayaan yang tekecil adalah
agama konghucu dengan jumlah penganut 114 orang.
E. Kondisi Pendidikan
Pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah fasilitas pendidikan yang ada
di Kecamatan Tamalate sebanyak 90 buah gedung sekolah. Kecamatan
Tamalate memiliki gedung TK sebanyak 25 sekolah dengan 1.395 orang
murid dan 139 orang guru. Gedung SD/sederajat baik negeri maupun
swasta berjumlah 41 sekolah dengan 12.366 orang murid dan 569
orang guru. Untuk tingkat SMP/sederajat sebanyak 13 sekolah serta
gedung SMA/sederajat sebanyak 11 sekolah. Perguruan tinggi dengan
jumlah mahasiswa 8.291 orang dan 525 orang dosen, serta 31.028
jumlah kelulusan. Terdapat kampus Universitas Negeri Makassar di
Parang Tambung, namun kantor pusatnya terletak di Kelurahan Gunung
Sari Kecamatan Rappocini.
Page 53
44
Tabel 4.6
Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Tamalate tahun
ajaran2014/2015
Desa/Kelurahan TK SD
Negeri
SD
Swasta
SMP
Negeri
SMP
Swasta
SMA
Negeri
SMA
Swasta
Barombong 1 7 − 1 − 1 −
Tanjung Merdeka 4 4 1 − 1 − 1
Maccini Sombala 2 1 − − 1 − −
Balang Baru 1 6 1 − 1 − 3
Jongaya 5 4 2 − 2 − 1
Bungaya 2 2 1 1 1 2 1
Pa’baeng-baeng 3 4 − − 1 − 1
Mannuruki 0 2 − 1 − 1 −
Parang Tambung 3 2 − 2 − − −
Mangasa 4 4 − 1 − − −
Kecamatan 25 36 5 6 7 4 7
F. Hasil Analisis Penelitian
1. Data diri responden berdasarkan penggunaan bank
Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa 65% atau 51 orang
Masyarakat di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate
menggunakan jasa perbankan konvensional, dan 35% atau 32 orang
menggunakan jasa bank syariah
2. Respon Masyarakat terhadap bank Syariah
a. Dari aspek kognitif (Pengetahuan)
Page 54
45
Tabel 4.7
Pengetahuan tentang arti bank syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
2
3
4
5 Total
1 1.2 1.2 1.2
9 10.8 10.8 12.0
13 15.7 15.7 27.7
52 62.7 62.7 90.4
100
1 8
83 9.6
100.0
9.6
100.0
100.0
Dari hasil olah data didapatkan terdapat lebih dari 75,3%
responden mengetahui arti dari bank syariah. Sedangkan sekitar
27,7% responden tidak mengetahui arti bank syariah.
Tabel 4.8
Pengetahuan tentang sistem bagi hasil dalam bank syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
24 28.9 28.9 28.9
17 20.5 20.5 49.4
33 39.8 39.8 89.2
9 10.8 10.8 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan bahwa sebesar 50,6% atau
lebih dari setengah dari jumlah responden mengetahui sistem bagi
hasil yang ada di bank syariah. Dan sebesar 49,4% responden
tidak mengetahui sistem bagi hasil dalam bank syariah.
Page 55
46
Tabel 4.9
Pengetahuan tentang fatwa MUI atas pengharaman riba
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
2
3
4
5
Total
1 1.2 1.2 1.2
15 18.1 18.1 19.3
16 19.3 19.3 38.6
41 49.4 49.4 88.0
10 12.0 12.0 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 61,4% atau
mayoritas responden mengetahui fatwa MUI yang mengharamkan
riba. Sedangkan 38,6% responden tidak mengetahui fatwa MUI
yang mengharamkan riba.
Tabel 4.10
Pengetahuan tentang produk-produk bank syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
2
3
4
5
Total
1 1.2 1.2 1.2
34 41.0 41.0 42.2
19 22.9 22.9 65.1
27 32.5 32.5 97.6
2 2.4 2.4 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 34,9% responden
mengetahui produk-produk bank syariah. Dan Berarti, sebesar
65,1% responden tidak mengetahui produk bank syariah. Maka
dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui
Page 56
47
produk-produk bank syariah.
3. Dari aspek afektif (arah sikap)
Tabel 4.11
Setuju dengan konsep bagi hasil di bank syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
2 2.4 2.4 2.4
13 15.7 15.7 18.1
55 66.3 66.3 84.3
13 15.7 15.7 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 81,9% responden
setuju dengan konsep bagi hasil yang ditawarkan bank syariah.
Dan yang tidak setuju sebesar 18,1% responden.
Tabel 4.12
Setuju bahwa bunga bank adalah haram
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
17 20.5 20.5 20.5
14 16.9 16.9 37.3
37 44.6 44.6 81.9
15 18.1 18.1 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 62,7%
responden setuju terhadap pendapat yang menyatakan bungan
bank adalah haram. Sedangkan yang tidak setuju bahwa
bunga bank adalah haram adalah kurang dari 37,5%.
Page 57
48
Tabel 4.13
Setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
6 7.2 7.2 7.2
18 21.7 21.7 28.9
44 53.0 53.0 81.9
15 18.1 18.1 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 71,1%
responden setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank
konvensional. Sedangkan 28,9% responden menyatakan tidak
setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional.
Tabel 4.14
Setuju bahwa bank syariah mendatangkan
keuntungan dunia akhirat
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
6 7.2 7.2 7.2
24 28.9 28.9 36.1
39 47.0 47.0 83.1
14 16.9 16.9 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 63,9%
responden setuju bahwa bank syariah adalah bank yang
mendatangkan keuntungan dunia akhirat. Dan sebesar 36,1%
responden menyatakan tidak setuju bahwa bank syariah akan
mendatangkan keuntungan dunia dan akhirat.
Page 58
49
Tabel 4.15
Setuju bahwa bank syariah menerapkan sistem kemitraan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
6 7.2 7.2 7.2
8 9.6 9.6 16.9
60 72.3 72.3 89.2
9 10.8 10.8 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 83,1%
responden setuju bahwa bank syariah adalah bank yang
menerapkan sistem kemitraan. Sedangkan yang tidak setuju
akan hal tersebut sebesar 16,9% dari keseluruhan responden.
Tabel 4.16
Setuju bahwa pembiayaan di bank syariah berbeda
dengan kredit di bank konvensional
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
5 6.0 6.0 6.02
22 26.5 26.5 32.5
49 59.0 59.0 91.6
7 8.4 8.4 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 67,5%
responden setuju dengan konsep pembiayaan di bank syariah
berbeda dengan kredit di bank konvensional. Dan kurang dari
35% responden yang menyatakan tidak setuju.
Page 59
50
Tabel 4.17
Setuju bahwa Indonesia harus beralih kepada
sistem ekonomi syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
6 7.2 7.2 7.2
22 26.5 26.5 33.7
43 51.8 51.8 85.5
12 14.5 14.5 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 66,3% responden
setuju bahwa sistem ekonomi di Indonesia harus beralih pada
sistem ekonomi syariah. Sedangkan 33,7% responden
menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.18
Setuju bahwa sebagai umat islam sudah seharusnya
memilih danmenggunakan bank syariah sebagai
jasa dalam transaksi perbankan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
4 4.8 4.8 4.8
13 15.7 15.7 20.5
51 61.4 61.4 81.9
15 18.1 18.1 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 79,5%
responden setuju bahwa Sebagai umat Islam sudah seharusnya
memilih dan menggunakan bank syariah sebagai jasa dalam
transaksi perbankan. dan responden yang tidak setuju akan hal
Page 60
51
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
5 6.0 6.0 6.0
16 19.3 19.3 25.3
53 63.9 63.9 89.2
9 10.8 10.8 100.0
83 100.0 100.0
tersebut sebesar 21%.
Tabel 4.19
Setuju bahwa keragaman produk yang ditawarkan bank syariah
menjadi faktor yang membuat memilih bank syariah
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
5 6.0 6.0 6.0
26 31.3 31.3 37.3
44 53.0 53.0 90.4
8 9.6 9.6 100.0
83 100.0 100.0
Dari hasil olah data didapatkan sebesar 62,2% responden
setuju bahwa keragaman produk yang ditawarkan bank syariah
menjadi faktor yang membuat mereka memilih bank
syariah.Sedangkan 37,8% responden menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.20
Setuju bahwa konsep bagi hasil yang ditawarkan bank
syariah menjadi faktor yang mempengaruhi untuk
tertarik menjadi nasabah bank syariah
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 74,7%
responden setuju bahwa konsep bagi hasil yang ditawarkan bank
syariah menjadi faktor yang mempengaruhi mereka untuk tertarik
menjadi nasabah bank syariah. Dan kurang dari 25,3% yang
Page 61
52
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
3
4
5
Total
7 8.4 8.4 8.4
31 37.3 37.3 45.8
41 49.4 49.4 95.2
4 4.8 4.8 100.0
83 100.0 100.0
menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.21
Setuju bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan
bank syariah membuat anda memilih bank syariah
Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 54,2%
responden setuju bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan
bank syariah membuat mereka memilih bank syariah. Dan
sebesar 45,8% responden menyatakan tidak setuju.
G. Analisis Data Responden
1. Pengaruh Aspek Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bank
Syariah dengan Aspek Efektif Terhadap Bank Syariah
Tabel 4.22
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variabel Removed
Method
1 Kognitif
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: afektif
Page 62
53
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.624a
.390
.382
5.586
a. Predictors: (Constant), kognitif
Berdasarkan data yang diperoleh melalui tabel di atas terlihat
koefisien determinasi R square (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.390
atau 39%. Hal ini berarti bahwa variabel kognitif (pengetahuan)
memberikan sumbangsih terhadap variabel afektif (arah sikap)
sebesar 39%. dengan demikian, perubahan variabel arah sikap
sebesar 61% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel selain variabel
kognitif (pengetahuan).
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig
1 Regression 1613822
1 1613.822
51.721 .000a
Residual Total
2527.407 4141.229
81 82
31.203
a. Predictors: (Constant), kognitif
b. Dependent Variable: afektif
Dari uji F, diperoleh F hitung sebesar 51.721 dan signifikansi
0.000. Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi cocok (fit)
dengan data yang ada. Atau dapat diartikan variabel kognitif
(pengetahuan) tersebut secara signifikan dapat memprediksikan
variabel afektif (arah sikap) pada K e l u r ah an M an ga sa
Kec a mata n T a mal a te K o ta Mak ass ar . Maka uji hipotesis
Ho yaitu tidak ada pengaruh aspek kognitif (pengetahuan) terhadap
Page 63
54
Bank N Mean Std. Devlation Std. Error Mean
Kognitif Syariah
Konvensional
31
24.2903 4.85931 87276
52 20.1346 4.28417 59411
Levene’s
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F
Sig.
t
Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error Difference
95% Confidence
lnterval of the
Difference
Lower
Upper
kognitif Equal variances assumed
Equal variances
not assumed
1.776
.186
4.065
81
.000
4.15571
1.02241
2.12144
6.18998
3.936
57.040
.000
4.15571
1.05578
2.04158
6.26984
aspek afektif (arah sikap) pada K e l u r ah a n Man ga sa
Kec a mata n T a ma l a te Ko t a Mak ass ar , ditolak. Artinya
bahwa aspek kognitif (pengetahuan) mempengaruhi aspek
(afektif) pada K e l u r a ha n Ma ng a sa Kec a mata n T a mal a te
Ko ta Mak as sa .
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang didapat
adalah sebesar 4.065 dan signifikansi pada 0,186. Ini berarti Ho
diterima dan Ha ditolak. Dapat diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan aspek kognitif (pengetahuan) yang signifikan antara
pengguna bank konvensional dan
Tabel 4.23
Perbedaan responden pengguna bank syariah dan bank
konvensional terhadap pengetahuan.
Group Statistics
Independent Samples Test
Page 64
55
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang
didapat adalah sebesar 4.065 dan signifikan pada 0,186. Ini berarti
Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan aspek pengetahuan yang signifikan antara pengguna
bank konvensional dan bank syariah. Maksudnya baik pengguna
bank syariah maupun pengguna bank konvensional memiliki nilai
positif untuk aspek kognitif (pengetahuan) tentang bank syariah.
Tabel 4.24
Perbedaan responden bank syariah dan bank konvensional terhadap
arah sikap padan bank syariah
Group Statistics
Bank
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Efektif Syariah Konvensional
31
53.2258
5.27706
.94779
52
45.7692
6.64983
.92217
Independent Samples Test
Levene’s Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F
Sig.
T
Df
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower
Upper
afektif Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
3.894
.052
5.320
81
.000
7.45658
1.40165
4.66774
10.24542
5.639
74.442
.000
7.45658
1.32238
4.82194
10.09122
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang
didapat adalah sebesar 5.320 dan signifikansi pada 0,052. Ini
Page 65
56
berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat
perbedaan aspek afektif (arah sikap) yang signifikan antara
pengguna bank konvensional dan pengguna bank syariah.
Maksudnya baik pengguna bank syariah maupun pengguna bank
konvensional memiliki arah sikap yang positif terhadap bank
syariah.
Page 66
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil olah data dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Masyarakat di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate memiliki
respon yang cukup baik terhadap bank syariah dari aspek kognitif
(pengetahuan) Sedangkan dari aspek afektif (arah sikap mereka
menyatakan arah yang positif terhadap bank syariah.
2. Berdasarkan data yang diperoleh melalui uji regresi, menunjukkan
bahwa variable kognitif (pengetahuan) memberikan sumbangsi
terhadap variable afektif (arahsikap) sebesar 39%. Dengan
demikian, perubahan variable afektif (arahsikap) sebesar61%
sisanya dapat dijelaskan oleh variable selain kognitif
(pengetahuan) atau dapat diartikan variable kognitif (pengetahuan)
tersebut secara signifikan dapat memprediksikan aspek afektif
(arahsikap) pada masyarakat di Kelurahan Mangasa Kecamatan
Tamalate.Maka uji hipotesis Ho yaitu tidak ada pengaruh antara
aspek kognitif (pengetahuan) terhadap aspek afektif (arahsikap)
pada masyarakat di Kelurahan Mangasa kecamatan tamalate,
ditolak.
3. Berdasarkan analisa dari uji beda diketahui bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak .Artinya tidak terdapat perbedaan dari aspek kognitif
(pengetahuan) yang signifikan antara pengguna bank
Page 67
58
konvensional dan bank syariah. Begitu juga dalam aspek afektif
(arahsikap) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan arah
sikap yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan
bank syariah.
B. Saran
Dari sisi praktis, Kalangan perbankan syariah harus lebih
mensosialisasikan bank syariah kepada seluruh aspek lapisan
masyarakat. Baik dari tingkat eksekutif, legislatif, maupun pendidik.
Agarma syarakat mengetahui secara keseluruhan tentang bank syariah.
Karena diharapkan di masa depan bank syariah secara khusus, dan
lembaga keuangan syariah secara umum dapat digunakan dan dikenal
oleh semua kalangan.
Page 68
ii
DAFTA RPUSTAKA
AlQur’an
Adnan,M.Akhyar.2005.AkuntansiSyariah:“ArahProspekdanTantangannya”.
Yogyakarta:UI-Press.
Antonio,M.Syafi’i.2007.BankSyariah”DariTeorikePraktik”.Jakarta:Gema
InsaniPress
Arifin,Zainul.2006.Dasar-Dasar Manajemen BankSyariah.Jakarta:Pustaka
Alfabet
Burhanuddin, S.2010.AspekHukumLembagaKeuanganSyariah.Yogyakarta:
GrahaIlmu.
Hadjisarosa, Poernomosidi, (1997), Makalah Kursus Singkat dan Lokakarya
EkonomiIslamII SekolahTinggiIlmuSyari'ah,Yogyakarta,tanggal18-
21Agustus
Harahap,SofyanSyafri,1996.AkuntansiIslam.Jakarta:BumiAksara.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi
Kedua.Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada.
Kasmir.2002.Dasar-DasarPerbankan.Jakarta:RajawaliPers
Sumitro, Warkum. 2002. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga
terkait.Jakarta:RajawaliPers
Muhammad, 2002. Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islami.
Jakarta:SalembaEmpat.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP
AMPYKPN.
Mulawarman,AjiDedi.2006.MenyibakAkuntansiSyariah.Yogyakarta:Kreasi
Wacana
Nasir,M.1999.MetodePenelitian.Jakarta:GhaliaIndonesia.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
SalembaEmpat.
Yafie, Ali, dkk. 2003. Menggagas Konsep Ekonomi Syariah “Jalan Menuju
TatananPerekonomianyang Berkeadilan”.Makassar:PT.Umitoha
UkhwahGragika.
Page 69
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
STUDI PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP NILAI-
NILAI PERBANKAN SYARIAH DI KELURAHAN MANGASA
KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR
Assalamu ‘ alaikum Wr , Wb .
Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang akan saya lakukan
untuk meraih gelar Sarjana Program Strata-1 Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, saya sangat
mengharapkan Bapak / Ibu / Saudara / saudari bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan pendapat mengenai Pemahaman Masyarakat Terhadap Nilai-Nilai
Perbankan Syariah di Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota
Makassar melalui kuesioner yang telah disediakan.
Bapak / Ibu / Saudara / Saudari kami harapkan bisa memberikan
informasi yang sebenarnya secara jujur sesuai dengan kenyataan yang ada
(kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak / Ibu / Saudara / Saudari saya jamin
sepenuhnya), sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti pada penelitian
ini.
Atas bantuan dan kerjasama yang telah Bapak / Ibu / Saudara / saudari
berikan, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya,
ASDI
Page 70
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk pertanyaan dibawah ini, anda cukup menuliskan identitas bapak/ibu:
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Pendidikan terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Umur :
KETERANGAN KUESIONER
Cara menjawab pertanyaan dibawah ini adalah dengan memberikan tanda
benar (√ ) pada kotak jawaban yang merupakan pendapat anda.
KETERANGAN :
SP = Sangat Paham Skor = 5
P
= Paham
Skor
=
4
CP
= Cukup Paham
Skor
=
3
KP
= Kurang Paham
Skor
=
2
TP
= Tidak Paham
Skor
=
1
Page 71
KUESIONER:
No Pernyataan SP P CP KP TP
1 Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
2 Ekonomi syariah berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yang merupakan hasil pemikiran manusia.
3 Sistam ekonomi syariah lebih mengutamakan sistem bagi hasil
dalam kerja sama usaha dibanding sistem ekonomi konvensional yang mengutamakan sistem bunga.
4 Ekonomi syariah dimaksudkan untuk mengatur kegiatan ekonomi guna mencapai derajat kehidupan yang layak bagi
seluru individu dan masyarakat.
5 Ekonomi syariah sudah ada sejak keberadaan agama Islam yaitu mulai zaman nabiMuhammad SAW. sampai sekarang.
6 Bagi hasil dalam kerja sama usaha merupakan pembagian
keuntungan sesuai kesepakatan bersama.
7 Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha.
8 Bagi hasil merupakan ciri khusus dalam ekonomi syariah khususnya yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha dalam kerja sama usaha dalam kegiatan ekonomi.
9 Bagi hasil didasarkan pada besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan usaha kerja sama.
10 Dalam perjanjian ditentukan keuntunagan yang dibagi berdasarkan persentase tertentu bagi pemilik modal dan pengelola usaha berdasarkan kesepakatan bersama.
11 Bagi hasil dalam kerja sama usaha tidak hanya dibidang perdagangan tetapi juga dibidang pertanian.
12 Jenis usaha dalam bagi hasil boleh ditentukan maupun tidak oleh
Pemilik modal maupun pelaksana usaha sesuai dengan
kemampuan dan kesepakatan bersama.
13 Jenis usaha yang ditentukan untuk dijalankan haruslah usaha
yang dianggap baik dan benar agar membawa manfaat bagi
pihak-pihak yang melakukan kerja sama usaha.
Page 72
14 Usaha yang dijalankan tidak boleh menyulitkan pelaksana usaha dengan pembatasan pembatasan yang menyulitkan.
15 Penentuan bunga ditentukan pada waktu akad dengan asumsi
selalu untung sedangkan bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung atau rugi.
16 Besarnya persentase bunga didasarkan pada jumlah uang yang dipinjam sedangkan bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kesepakatan.
17 Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan untung atau rugi sedangkan bagi hasil bergantung pada untung atau rugi kegiatan usaha.
18 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan meningkat sedangkan bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan / keuntungan.
19 Keberadaan bunga diragukan dan dilarang oleh semua agama
sedangkan bagi hasil tidak ada yang meragukan keabsahannya.
20 Bunga sama denga riba berdasrkan keputusan para ulama yang
menerangkan tentang bunga di bank konfensional sama dengan
riba.
Page 73
RIWAYAT HIDUP
ASDI, lahir di Bontokunyi Kec.Tellulimpoe Kab. Sinjai pada
tanggal 01 Februai 1992, anak pertama dari lima
bersaudara, dari Ibunda Newa dan Ayahanda Rustan
Penulis mulai menginjakkan kaki pada bangku
Sekolah Dasar di SDN 128 Bantokunyi Kab. SINJAI pada tahun 1999 dan
tamat tahun 2005, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di
SMP NEGERI 5 Sinjai Selatan Kab. SINJAI pada tahun 2005 dan tamat
tahun 2008, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 1 Tellulimpoe Kab. SINJAI 2008 dan tamat tahun 2011 dan setelah itu
melanjutkan sekolah perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada tahun 2011 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas
Agama Islam, dan berhasil menyelesaikan studi pada tahun 2016.