Paper Biodiversitas STUDI LITERATUR BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA EKOSISTEM DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG Ristiana Nugrahani 0402514041, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang Abstrak Danau Rawa Pening merupakan salah satu danau di Indonesia yang termasuk dalam prioritas nasional untuk konservasi yang telah mengalami kerusakan lingkungan parah. Kondisi ini terutama mendorong perubahan biodiversitas baik flora maupun fauna mikro dan makro penyusun ekosistem Danau. Paper ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna yang ada di Rawa Pening. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data mengenai biodiversitas jenis tumbuhan, Diatom, dan ikan yang hidup bebas di dalam danau. Hasil studi literatur memberikan informasi bahwa komposisi tumbuhan penyusun danau terdiri dari 25 spesies, dengan spesies dominan Eichornia crassipes, jenis Diatom dominan adalah Synedra ulna dan Discostella setlliger yang mengindikasikan kondisi eutrofik pada Danau, serta terdapat 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang paling melimpah adalah Poecilia reticulta, Puntius
16
Embed
Studi Literatur Biodiversitas Flora Dan Fauna Ekosistem Danau Rawa Pening Kab. Semarang-ristiana n (0402514041)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Paper Biodiversitas
STUDI LITERATUR BIODIVERSITAS FLORA DAN FAUNA
EKOSISTEM DANAU RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG
Ristiana Nugrahani
0402514041, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Danau Rawa Pening merupakan salah satu danau di Indonesia yang
termasuk dalam prioritas nasional untuk konservasi yang telah mengalami
kerusakan lingkungan parah. Kondisi ini terutama mendorong perubahan
biodiversitas baik flora maupun fauna mikro dan makro penyusun ekosistem
Danau. Paper ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai
biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna yang ada di Rawa Pening. Studi
literatur dilakukan untuk mendapatkan data mengenai biodiversitas jenis
tumbuhan, Diatom, dan ikan yang hidup bebas di dalam danau. Hasil studi
literatur memberikan informasi bahwa komposisi tumbuhan penyusun danau
terdiri dari 25 spesies, dengan spesies dominan Eichornia crassipes, jenis Diatom
dominan adalah Synedra ulna dan Discostella setlliger yang mengindikasikan
kondisi eutrofik pada Danau, serta terdapat 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang
paling melimpah adalah Poecilia reticulta, Puntius binotatus, dan Tilapia mossambica.
Sedangkan ikan yang jarang dijumpai adalah Cyprinus carpio, Dermogenys pusilla,
dan Rasbora argyrotaeni.
.
Keyword: Rawa Pening, Biodiversitas Tumbuhan, Diatom, dan Ikan
PENDAHULUAN
Rawa Pening adalah danau yang terjadi secara alamiah karena igir Payung
Rong telah membendung Kali Tuntang sehingga menjadi bendungan dengan
bentuk agak membulat karena terkait dengan proses geologi yang
membentuknya. Kemudian bendungan ini disempurnakan oleh pemerintah
Belanda dengan melakukan pembangunan dam pada tahun 1912 – 1916 dengan
memanfaatkan Kali Tuntang sebagai satu-satunya pintu keluar. Danau ini
kemudiaan diperluas pada tahun 1936 mencapai 2.667 Ha pada musim
penghujan dan pada akhir musim kemarau luas danau Rawapening mencapai +
1.650 Ha. Danau Rawapening terletak pada Astronomi 704’ LS - 7030‘ LS dan
1100 24‘46‘‘ BT – 10049‘06‘‘ BT, dan berada di ketinggian antara 455 – 465
meter di atas permukaan laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga Gunung, yaitu
Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Letak Danau ini strategis karena berada di
tepian jalan raya Nasional Semarang-Solo dan Semarang–Yogyakarta, serta
berada di jalan antar Ambarawa–Kota Salatiga (Lipi, 2015).
Rawa Pening merupakan danau alami yang keberadaannya sangat penting
bagi sistem ekologi Jawa Tengah bagian tengah. Kapasitas tampungan air
Rawa Pening sebesar 65.000.000 m3 pada elevasi ±63,90º serta bentangan
alam dari daratan pantai danau sampai pegunungan yang mengitari danau,
maka perubahan yang terjadi pada kawasan tersebut akan berdampak luas
terhadap kehidupan Jawa Tengah bagian tengah, khususnya daerah Kabupaten
Semarang (Seftyono, 2014).
Rawa Pening memiliki kekhasan unsur-unsur biotik dan juga abiotik yang
ada di dalamnya, seperti flora dan fauna endemik, keadaan iklim, dan bahkan
tatanan sosial budaya yang ada di kawasan tersebut (Santoso, 2007). Kekhasan
rawa pening terutama pada unsunsur biotiknya memberikan banyak manfaat
dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitarnya dan pihak-pihak
terkait yang memanfaatkan Danau Rawa Pening.
MANFAAT
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai biodiversitas spesies
beberapa flora dan fauna yang ada di rawa pening, dengan demikian informasi
ini dapat digunakan masyakrakat dalam memafaatkan sumber daya hayati,
serta dapat turut melestarikan keseimbangan ekosistem Rawa Pening. Selain
itu, paper ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada para peneliti
untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan biodiversitas
Rawa Pening.
METODE
Penulis menggunakan metode Studi Literatur untuk menggali informasi
mengenai biodiversitas spesies beberapa flora dan fauna Ekosistem Rawa
Pening yang didapatkan melalui beberapa penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rawa Pening sebagai danau terbesar di Jawa Tengah memiliki
keanekaragaman flora dan fauna, baik endemik maupun asing. Berikut hasil
Studi Literatur yang dilakukan, penulis menemukan beberapa flora dan fauna
yang turut menyusun ekosistem Rawa Pening, yakni sebagai berikut:
1. Biodiversitas Tumbuhan Rawa
Menurut Purborini (2006) di kawasan Rawa Pening, ditemukan 25 jenis
tumbuhan. Pada area litoral ditemukan 18 jenis tumbuhan yaitu Eichhornia
papirus, Glysine sp., Rotala ramosior, dan Nyssa sylvatica. Terdapat
perbedaan struktur dan komposisi tumbuhan antara area litoral dan limnetik.
Area litoral memiliki indeks keanekaragaman lebih tinggi dibanding area
limnetik.
2. Di perairan Rawa Pening ditemukan 15 jenis ikan, dan jenis ikan yang paling
melimpah adalah ikan seribu, wader ijo, dan mujahir. Sedangkan jenis ikan
yang jarang ditemukan adala ikan mas, julung-julung, dan lunjar padi. Tingkat
hubungan antara status trofik dan komposisi ikan yang hidup bebas tidak
signifikan, hal tersebut dapat disebabkan oleh keadaan status trofik danau
yang rata-rata masuk ke dalam kategori eutrofik berat, sehingga rata-rata
komposisi ikan juga hampir sama.
3. Diatom arafid yang dijumpai dominan pada hampir semua lapisan sedimen
adalah Synedra ulna. Melimpahnya jenis S. ulna mengindikasikan bahwa
perairan Danau Rawapening dalam kondisi eutrofik dengan kandungan
total fosfor 20-1.000 μg/L, pH 5 – 9. Stratigrafi pada empat lokasi
penelitian Danau Rawapening menunjukkan kecenderungan serupa pada
semua lokasi, dengan spesies yang dominan antara lain Aulacoseira
ambigua, A. distans, A, granulata, dan Discostella stelligera. Dominansi
Discostella setlligera mengindikasikan danau dengan turbulensi yang
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Gell, P..; J.A. Sonneman; M.A. Reid; M.A. Ilman; and A.J. Sincock. 1999. An illustrated key to common diatom genera from Southern Australia. CRC for Freshwater Ecology, Thurgoona, NSW.
John, J. 2000. A Guide to Diatoms as Indicators of Urban Stream Health LWRRDC Occasional Paper 14/99 (Urban Sub Program, Report No.7).
Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia.Krismono. 2001. Hubungan Antara Kualitas Air dengan Klorofil-A dan
Pengaruhnya terhadap Populasi Ikan di Perairan Danau Limboto. Limnotek. http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html.
Leirn, K.R. and Cumming, B.F. 2008. Diatom-inferred lake level from near-shore cores in a drainage lake from the Experimental Lakes Area, northwestern Ontario, Canada. J Paleolimnol DOI 10.1007/s10933-008-9248-9.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Profil Danau Rawapening, diakses tanggal 25 Mei 2014.
Mann, D.G. 1999. The species concept in diatoms. Phycologia 38 (6): 437-495.Reni, Ria Arga. 2013. Status Trofik Danau Rawa Pening dan Komposisi Ikan
yang Hidup Bebas di Dalamnya. Skripsi Tidak dipublikasikan. IKIP PGRI Semarang.
Round, F.E; R.M. Crawford; and D.G. Mann. 2000. The Diatoms: Biology and Morphology of the Genera. 2ed. Cambridge University Press, UK.
Seftyono, Cahyo 2011, Pengetahuan Tradisional Ekologis Masyarakat Orang Asli Jakun dalam Menilai Ekosistem Servis di Tasik Chini, Malaysia, Seminar Malaysia-Indonesia 2009.
Jurnal Ilmu Sosial dan Politik-Universitas Gadjah Mada Volume 15 no. 1, Juli 2011.
Smol, J.P. 2008. Pollution of Lakes and Rivers A Paleoenvironmental Perspective. 2nd ed. Blackwell Publishing, USA.
Soeprobowati, T.R; H. Sugondo; I.B. Hendrarto; I. Sumantri; and B. Toha. 2001. Diatom and Ecological Changes of the River. Seri Penelitian Fakultas Biologi 4(2): 72-97, edisi khusus Prociding Seminar Nasional Peranan Fungsi Ekologis dalam Pengelolaan Lingkungan. Universitas Satya Wacana, Salatiga.
Soeprobowati, T.R; W.A. Rahmanto; J.W. Hidayat; and K. Baskoro. 2005. Diatoms and present Condition of Rawapening Lake. International Seminar on Environmental Chemistry and Toxicology, April 2005, INJECT Yogyakarta.
Soeprobowati, Tri Retnaningsih. 2012. Mitigasi Ddanau Eutrifik: Studi Kasus Danau Rawa Pening. Prosiding Seminar Nasional Llimnologi VI tahun 2012.
Soeprobowati, T.R. dan S.W.A. Suedi. 2010. Status Trofik Danau Rawapening. Jurnal Matrematika Dan Sain, Fmipa Universitas Diponegoro Semarang, Edisi Juni 2010.
Sonneman, J.A.; Sincock, A.; Fluin, J.; Reid, M.; Newall, P.; Tibby, J.; And Gell,P. 2000. An Illustrated Guide To Common Stream Diatom Species From
Temperate Australia. Cooperative Research Centre For Freshwater Ecology, Identification Guide No. 33. NSW.
Susanto, heri. 2002. Pemanfaatan Protein Ikan Mujahir (Oreochromis mossambicus peter) sebagai bahan baku pembuatan fish cake goreng. Skripsi Tidak dipublikasikan. IPB.