STUDI KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS PERAIRAN GUA SEBAGAI UPAYA KONSERVASI EKOSISTEM AKUATIK PADA KAWASAN KARST DI SUMATERA BARAT Muhammad Syahid Ridho, Leo Darmi, Ainul Mardhiyah Dibimbing Oleh Izmiarti , MS Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian PKM-P DIKTI 2014
17
Embed
Studi Komunitas Makrozoobentos Perairan Gua Sebagai Upaya Konservasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS PERAIRAN GUA SEBAGAI UPAYA
KONSERVASI EKOSISTEM AKUATIK PADA KAWASAN KARST DI SUMATERA
BARATMuhammad Syahid Ridho, Leo Darmi, Ainul Mardhiyah
Dibimbing Oleh Izmiarti , MS
Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian
PKM-P DIKTI 2014
LATAR BELAKANG Kekayaan kawasan karst yang besar di
Indonesia. Menyimpan keanekaragaman hayati yang minim eksplorasi. Luas 142.000 Km2 (Clements et al, 2006)
Studi yang pernah dilakukan di Kawasan karst mengenai kelelawar (Kurniawan dan Atmaja, 2008), Arthropoda (Rahmadi, 2005)
Gua-gua di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi didaerah tropis (Deharveng dan Bedos, 2000)
Kawasan Karst termasuk gua mengalami ancaman serius akibat beberapa aktifitas manusia seperti Gangguan siklus hidrologi Karst Gunung Sewu (Adji, 2006), Tambang posfat Gua Lawa (Rahmadi, 2007)
Data awal komunitas Makrozoobentos minim sedangkan bentos memilki peran indikator kualitas ekosistem sebagai upaya tindakan konservasi.
METODE PELAKSANAAN Waktu dan TempatPenelitian dilakukan 5 bulan dari Februari s/d juni 2014 di Gua Mato Aia Sijunjung, Gua Aia Hilang Padangpariaman, Gua Pangian Indah MetodePenelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Sampel di ambil pada tiga stasiun tiap perairan gua berdasarkan intensitas cahaya.
Alat dan BahanpH Meter, Stopwatch, DO meter, termometer, botol sampel air, gabus, tali rafia, surber net, ember, saringan, sikat, karet gelang, alat tulis, label tempel, botol film, data sheet, formalin 4 %, baki, saringan, buku identifikasi, akuades, alkohol 70 %, Formalin
Gua Aia HilangGua Mato Aia
Gua Indah Pangian
Prosedur Kerjaa. Pengambilan Sampel Makrozoobentos
Pengerukan substrat dasar pada dasar perairan substrat disikat dan disaring menggunakan saringan 0,5 mm diberi formalin 4 % sampel dicuci dengan akuades sampel disortir identifikasi sampel
b. Pengukuran faktor lingkunganSuhu termometerpH pH meterKecepatan arus metode apung
Tipe substrat
c. Analisis Datamenghitung kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shanon-Weinner dan indeks ekuibilitas
HASIL
Faktor Lingkungan
Tidak ada perbedaan signifikan antar stasiun dalam tiap lokasi gua pada beberapa faktor lingkungan kecuali Kecepatan arus dan tipe substrat
Insecta merupakan kelas yang paling banyak ditemui di setiap stasiun dan lokasi. Spesies paling banyak ditemui Stenelmis
Insecta merupakan kelas yang paling banyak mendominasi komunitas makrozobentos
Karakteristik Komunitas Makrozoobentos yang ditemukan pada tiap
gua berkisar 4-15 jenis per lokasi gua Makrozobentos yang ditemukan di Gua
Mato Aia lebih sedikit dibandingkan dengan Gua lainnya, ini dikarenakan pengaruh sumber bahan organik dan substrat
Kepadatan paling tinggi diantara gua adalah gua aia hilang dengan jumlah rata-rata 781,4 indi/m3 sedangkan kepadatan stasiun paling tinggi adalah stasiun 1 gua aia hilang dengn jumlah 1022 indi/m3
Indeks Diversitas
Indeks diversitas dari setiap stasiun pengamatan berada pada kisaran rendah sampai sedang namun sebagian besar masuk kategori sedang (1>H’>3,32)
Menujukkan ekosistem seimbang, tekanan ekologis sedang, produktifitas sedang kecuali pada gua mato aia.
ST 1 ST 2 ST 3 ST 1 ST 2 ST 3 ST 1 ST 2 ST 31 Indeks Diversitas 0,69 0 1,1 1,29 1,11 1,32 1,89 1,53 1,062 Indeks Ekuitabilitas 0,5 0 0,33 0,06 0,05 0,13 0,08 0,05 0,06
No ParameterGua Mato Aia Gua Aia Hilang Gua Indah Pangian
Indeks Ekuitabilitas Indeks diversitas dari setiap stasiun
pengamatan berada pada kisaran 0,05 – 0,5. kisaran tersebut menujukkan komunitas berada pada kondisi tertekan (0>E>0,5) (Daget, 1976)
Kondisi ini diakibatkan adanya spesies yg mendominasi dalam tiap stasiun seperti Stenelmis dan Thiara pada stasiun 1 Gua Mato Aia juga Chironomidae pada stasiun 2 Gua Pangian Indah
Neoperla ThiaraBotia
Stenelmis Pericoma Tubifex
KESIMPULAN Dari hasil pengamatan ditemukan 23 jenis
spesies yang berasal dari 5 kelas yaitu : Gastropoda, Insecta, Crustacea, Oligochaeta, Turbellaria dengan distribusi pada tiap gua 4 spesies di gua mato aia , 12 spesies di Gua Aia Hilang, 15 spesies di Gua Pangian Indah
Indeks diversitas Gua Aia Hilang dan Gua Pangian Indah berada pada kategori sedang (1>H’>3,32) sedengkan Gua Mato Aia berada pada kategori rendah
Indeks Similiaritas semua gua berada pada kategori tertekan (0>E>0,5)