Top Banner
STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO TERHADAP AUDIT JUDGMENT Oleh : Raja Filipus Situmorang NIM : 232011239 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015
103

STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Oct 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK

HALO TERHADAP AUDIT JUDGMENT

Oleh :

Raja Filipus Situmorang

NIM : 232011239

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...
Page 3: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...
Page 4: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...
Page 5: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...
Page 6: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

ABSTRACT

A thorough understanding of information could potentially cause a halo effect that will

have an impact on audit judgment. This study aims to: (1) whether there is a difference between

audit judgments made individually before and after a discussion in a group based on a

presentation of a client information through both positive and negative halo effect on visual and

non-visual forms ; (2) whether the presentation of the preliminary information of a client through

both negative and positive halo efftect on visual and non-visual judgment can affect the audit

group, and (3) whether the presentation of the preliminary information of a client in a positive

visual and non-visual halo effect form can be mitigated through group discussion.

This study applies a 2x2x2 between within-subject experimental design method by

providing treatment manipulation of the client profile (convincing and unconvincing), with the

presentation of the end of the sequence information and the presentation order (positive-negative

and negative-positive). The experiment was conducted at Satya Wacana Christian University

with the research subjects of Bachelor degree Accounting Faculty of Economics and Business

students who are taking the auditing laboratory course. A total of 107 participants conducted the

role of internal auditors to produce 60 data. The results showed that: (1) The initial individual

Audit judgment is different after the group discussion based on the client’s information both in

positive and negative halo effect through visual and non-visual forms. (2) Both negative and

positive halo effect and visual and non-visual forms can affect the belief revision of a group’s

Audit Judgement. (3) Group discussion may decrease or revise the belief towards an individual

due to the bias affected by the positive halo effect in both forms of visual and non-visual forms.

Keywords: Halo Effect, Primacy Effect, Presentation Information, Decision Making Model

Page 7: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

PENDAHULUAN

Audit judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat

mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan,

pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa

lainya (Jamilah 2007). Perkiraan tentang suatu objek memberikan pemahaman

menyeluruh (prespektif holistik) atas sebuah informasi. Namun demikian,

pertimbangan evaluative ketika menilai kinerja secara rinci berdasarkan prespektif

holistik berpotensi menyebabkan munculnya efek halo (Murphy, Jako, dan Anhalt

1993).

Efek halo merupakan salah satu bias individu dalam melakukan penilaian

atas seseorang atau suatu objek yang menggeneralisir penilaian suatu atribut untuk

melakukan penilaian atas atribut yang lain (Szhultz dan Szhultz 2010). Efek halo

terjadi ketika pengetahuan untuk evaluasi menyeluruh di awal mengubah

keputusan atas bukti rinci berikutnya (Slovic, Finucane, Peters, dan MacGregor

2002). Menurut Utami dan Wijono (2014), efek halo terjadi apabila penilaian

secara keseluruhan informasi berdasarkan penilaian awal dan berkaitan dengan

efek primasi serta dapat dijelaskan dalam belief adjustment theory. Belief-

adjustment theory dikemukakan oleh Hogarth dan Einhorn’s (1992) menggunakan

pendekatan anchoring dan adjustment.

Hogarth dan Einhorn (1992) berpendapat bahwa penyesuaian keyakinan

individu mempertimbangkan urutan bukti (positif seteleh itu negatif, negatif

setelah itu positif atau campuran positif dan negatif) dan cara/format/mode

(penyampaian informasi secara sekuensial/berurutan atau secara simultan) dalam

penyajian bukti. Pola end of sequence merupakan penilaian yang diberikan setelah

semua informasi terkumpul. Menurut Utami dan Wijono (2014) kondisi yang

menyebabkan efek halo adalah kondisi profil klien yang meyakinkan dan tidak

meyakinkan. Gric (2008) berpendapat bahwa efek halo dapat dijelaskan dengan

Page 8: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

efek primasi karena membobot informasi awal sebagai dasar membuat keputusan

(audit judgment). Belief-adjustment theory telah banyak diaplikasikan dan

diberlakukan pengujian dalam berbagai setting penelitian audit (Nasution dan

Supriyadi 2007, Haryanto dan Subroto 2012, Utami dan Wijono 2014, Theresia

2014). Dengan adanya pemahaman menyeluruh terhadap sebuah informasi dapat

memberikan dampak efek halo yang menyebabkan terjadinya bias. Penelitian

Ricchiute (1984) menjelaskan bahwa penyampaian informasi akan cenderung

lebih bervariasi, penelitiannya menerangkan bahwa penyampaian dengan modus

presentasi memiliki dampak daya tangkap dalam memori lebih tinggi. Modus

presentasi bisa melalui visual yang menampilkan gambaran terhadap keseluruhan

informasi maupun non-visual yang menampilkan kata-kata terhadap keseluruhan

informasi. Penyebab terjadinya bias karena individu terpengaruh oleh hal-hal yang

tidak substansial tetapi oleh sekuensial dari input yang diterima (Ashton dan

Kennedy 2002). Bias dapat mengakibatkan seorang auditor membuat keputusan

yang secara tidak efektif dan efisien (Nasution dan Supriyadi 2007).

Penelitian dalam topik audit judgment telah banyak memfokuskan pada

judgment penilaian secara individu. Telah sering dilontarkan kritik tentang

keberadaan penelitian yang memfokuskan pada pembuatan keputusan kelompok

(Arnold dan Sutton 1997). Keputusan kelompok perlu dipertimbangkan dengan

alasan bahwa keputusan keputusan pembuatan audit judgment dibuat oleh

kelompok manajer bukan oleh manajer atau auditor secara perorangan (Anthony,

Dearden dan Norton 1989) dan para peneliti akuntansi keperilakuan telah

menyebutkan pentingnya meneliti fenomena akuntansi dari prespektif kelompok

(Libby dan Luft 1993). Group-induced shift theory menyatakan bahwa interaksi

kelompok mengarahkan keputusan kearah yang lebih beresiko (risky) atau lebih

berhati-hati (cautious) (Isenberg 1986).

Penelitian Haryanto dan Subroto (2012) menerangkan mengenai group-

induced shift theory yaitu bagaimana kelompok menginduksi terjadinya

pergeseran keputusan atas pilihan/keputusan individu dalam hal proses

perbandingan interpersonal. Dengan discrepant tidak nyaman, ia terlalu berhati-

Page 9: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

hati atau terlalu beresiko. Pengertahuan tentang perbedaan ini mungkin perlu dan

cukup untuk mempengaruhi individu yang ada dalam kelompok untuk mengubah

pilihan awalnya. Efektif atau tidaknya sebuah keputusan kelomok tidak

dipengaruhi oleh jumlah kuantitas individu dalam sebuah kelompok dan hal ini

telah dikonfirmasi dalam penelitian Kusumawardani, Joevarian, Nehemiah, Novia

dan Giri (2013) yang mengkonfirmasi bahwa tidak ada pengaruh group size

terhadap efektivitas group decision making.

Upaya mitigasi merupakan upaya untuk menurunkan atau mengeliminasi

bias atas informasi agar keputusan audit dapat berkualitas. Upaya memitigasi

dapat dilakukan dengan mekanisme debiasing (pengawabiasan) melalui

akuntabilitas dalam penelitian Haryanto (2012), melalui self review dalam

penelitian Suartana (2007) dan melalui diskusi Theresia (2014). Hasil penelitian

Haryanto dan Subroto (2012) mengenai interaksi individu-kelompok sebagai

pemoderisasi pengaruh framing dan urutan bukti terhadap audit judgment

menyatakan bahwa framing (informasi diungkapkan) negatif berpengaruh lebih

besar terhadap audit judgment kelompok dari pada audit judgment individu. Hasil

pengujiannya memperoleh bukti bahwa pengaruh informasi yang diungkapkan

secara negatif lebih kuat memberikan pengaruh terhadap audit judgment dan

merupakan salah satu faktor determinan dalam pembuatan audit judgment di

bidang pengauditan. Pengaruh informasi yang diungkapkan secara negatif

terhadap audit judgment kelompok menunjukkan bahwa bias tidak dapat

dimitigasi karena pengaruh negatif mempengaruhi revisi keyakinan terhadap audit

judgment.

Berdasarkan hasil penelitian dan fenomena-fenomena terdahulu maka

peneliti tertarik untuk meneliti apakah (1) apakah terdapat perbedaan antara audit

judgement yang dibuat secara individu sebelum diskusi berbeda setelah berdiskusi

dalam kelompok berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk visual dan

non-visual baik secara efek halo negatif maupun efek halo positif, (2) apakah

penyajian informasi awal klien dengan efek halo negatif maupun efek halo positif

melalui bentuk visual dan non-visual dapat mempengaruhi audit judgment

Page 10: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

kelompok, dan (3) apakah penyajian informasi awal klien dengan efek halo positif

melalui bentuk visual dan non visual dapat dimitigasi melalui diskusi kelompok.

Manfaat penelitian ini secara teori, dapat memberikan kontribusi pengetahuan

dalam bidang audit dan organisasi audit internal sehingga dapat dijadikan acuan

untuk penelitian selanjutnya serta memberikan kontribusi untuk memperoleh

kualitas audit judgment. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan pengetahuan kepada auditor bahwa efek halo negatif memberikan

pengaruh terhadap pembuat keputusan. Diskusi kelompok dapat menurunkan

pengaruh efek halo positif dibandingkan efek halo negatif karena memberikan

pengaruh yang kuat terhadap audit judgment.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Belief-Adjustment Theory-Halo Effect

Efek halo dapat dijelaskan dengan efek primasi dalam belief adjustment

theory (Utami dan Wijono 2014). Efek primasi muncul karena pemberian

informasi sederhana dengan pola end of sequence (Hogarth dan Einhron 1992).

Dalam bentuk end-of-sequence (simultan) individu-individu memperbaruhi

keyakinannya begitu seluruh informasi tersaji dalam bentuk yang telah terkumpul.

Menurut Hogarth dan Einhorn (1992) penyesuaian keyakinan merupakan

anchoring yaitu melakukan penilaian dengan memulai dari suatu nilai awal dan

menyesuaikanya untuk menghasilkan keputusan akhir. Penelitian terdahulu

menggunakan konsep belief-adjustment sebagai salah satu bentuk untuk menguji

bias resensi Devina (2014), Haryanto (2012), kekinian Suartana (2007) dan

primasi Utami dan Wijono (2014). Dengan demikian penelitian dalam bidang

audit ini mengunakan model belief-adjustment yang didesain dalam penelitian

Hogarth dan Einhron (1992). Penelitian ini memanipulasi informasi klien, dimana

subjek menerima informasi yang memiliki efek halo secara negatif maupun efek

halo secara positif.

Page 11: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

B. Hubungan Efek Halo Dengan Penyajian Informasi

Efek halo yang berkaitan dengan efek primasi merupakan bias keputusan

yang terjadi ketika pengambilan keputusan berdasarkan informasi awal. Efek

primasi adalah kecenderungan manusia untuk mengingat lebih jelas pada hal

pertama yang dilihat (Grcic 2008). Utami dan Wijono (2014) menguji efek halo

dan menemukan bahwa terjadi efek primasi ketika menghadapi kondisi klien yang

meyakinkan. Pemahaman awal suatu objek dijadikan sebagai inti dari penilaian

secara keseluruhan tentang objek tersebut merupakan bias atas informasi yang

disebabkan oleh efek primasi. Grcic (2008) menjelaskan bahwa ketika penilaian

awal mengesankan akan menjadi konsisten dengan penilaian akhir (anchor).

Philips (1999) menemukan bahwa auditor yang mengevaluasi bukti yang

beresiko rendah akan kurang sensitive terhadap bukti rinci dari pelaporan

keuangan yang agresif, demikian pula sebaliknya ketika menghadapi bukti dengan

risiko tinggi akan lebih sensitive terhadap bukti rinci. Model mengenai efek

primasi menjelaskan bahwa individu tidak akan melakukan penyesuaian

keyakinan karena adanya bukti baru dan akan menilai berdasarkan rekaman

memori atas informasi awal.

Hasil penelitian Ricchiute (1984) mengenai penilaian empiris terhadap

dampak tugas alternative mode presentasi pada pengambilan keputusan

mengkonfirmasi bahwa dengan penyajian persentasi melalui media visual

memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Ricchuite (1984),

merekomendasikan peneliti untuk mempertimbangkan faktor penyampaian

komunikasi karena kondisi situasi dunia terus berkembang khususnya untuk

menyesuaikan pengambilan keputusan dalam penugasan tugas audit. Dalam

penelitian ini bentuk informasi dikembangkan dari penelitian Ricchiute (1984)

yaitu visual melalui video dan non-visual secara narasi. Akibat pengaruh modus

persentasi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan audit serta individu

melakukan penyesuaian keyakinan berdasarkan nilai awal, tentunya akan

memberikan dampak efek halo.

Page 12: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

C. Pengembangan Hipotesis Hubungan Efek Halo dengan Penyajian

Informasi Klien dengan Diskusi Kelompok

Diskusi atau kelompok merupakan salah satu cara yang efektif dalam

bertukar pikiran dan berinteraksi untuk menciptakan suatu keputusan yang

berkualitas. Pengambilan keputusan secara berkelompok diduga akan mampu

mengendalikan (mengurangi) dampak emosi negatif, yaitu menghindarkan

pengambilan keputusan secara tidak rasional (Yuliusman 2013). Rasionalisasi

tercapai melalui pendapat anggota kelompok dari berbagai sudut pandang

berbeda, sehingga subyektivitas pendapat anggota lain dapat diminimalisir

(Handoko 2007).

Pertukaran informasi antar individu dalam sebuah kelompok dipengaruhi

oleh informasi presentasi, dimana modus persentasi mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan (Ricchiute 1984). Hal ini berkaitan untuk merangsang

setiap individu mencerna dan berinteraksi untuk menentukan pengambilan

keputusan dalam kelompok. Dalam menentukan audit judgment, individu

terpengaruh oleh penyesuaian keyakinan yang merupakan anchoring yaitu

menyesuaikan keputusan berdasarkan nilai awal yang dijelaskan dalam penelitian

Hogarth dan Einhorn (1992).

Menurut Haryanto (2012) sebuah keputusan kelompok, mengakibatkan

terjadinya pergeseran dalam pembuatan keputusan individu dan kelompok ketika

posisi pradiskusi awal anggota kelompok dapat mempengaruhi diskusi kelompok

selanjutnya dalam pembuatan keputusan. Dalam penelitianya menjelaskan bahwa

pergeseran dalam pembuatan keputusan dipengaruhi oleh teori pengaruh

informasional. Teori tersebut menerangkan bahwa diskusi dalam kelompok

menyebabkan para individu mengubah keputusan kearah yang sama dengan

keputusan pradiskusi individu karena diskusi menghadapkan para individu dengan

argumen-argumen persuasive yang mendukung ke arah tersebut.

Peneliti akan membandingkan audit judgment individu sebelum dan

sesudah diskusi ketika informasi disajikan dalam bentuk visual maupun non-visul

dengan penyajian informasi yang memiliki efek halo negatif maupun efek halo

Page 13: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

positif. Berdasarkan penelitian terdahulu dan penjelasan di atas maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1a: Terdapat perbedaan antara audit judgment yang dibuat secara

individual dengan audit judgment yang dilakukan secara berkelompok

berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk non-visual dan

memiliki efek halo negatif.

H1b: Terdapat perbedaan antara audit judgment yang dibuat secara

individual dengan audit judgment yang dilakukan secara berkelompok

berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk visual dan

memiliki efek halo negatif.

H1c: Terdapat perbedaan antara audit judgment yang dibuat secara

individual dengan audit judgment yang dilakukan secara berkelompok

berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk non-visual dan

memiliki efek halo positif.

H1d: Terdapat perbedaan antara audit judgment yang dibuat secara

individual dengan audit judgment yang dilakukan secara berkelompok

berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk visual dan

memiliki efek halo positif.

Hubungan Efek Halo Negatif terhadap Diskusi Kelompok

Penelitian Haryanto (2012) menunjukkan bahwa framing (bagaimana cara

suatu fakta atau informasi diungkapkan) negatif memiliki pengaruh yang lebih

besar terhadap audit judgment kelompok dari pada audit judgment individu.

Pengaruh lebih besar menerangkan individu mengkonstruksi proses pembuatan

keputusan individu menjadi keputusan kelompok yang dipengaruhi oleh faktor

informasi yang diungkapkan secara negatif.

Utami dan Wijono (2014) menemukan bahwa subjek dengan informasi

profil klien meyakinkan (positif) akan menentukan risiko salah saji yang lebih

rendah (74,47) dari pada subjek dengan informasi yang tidak meyakinkan (positif)

(79,63). Hasil penelitianya mengkonfirmasi bahwa terdapat perbedaan dalam

menentukan audit judgment secara signifikan ketika subjek diperhadapkan dengan

informasi yang meyakinkan berbeda hasilnya ketika informasi tidak meyakinkan.

Hal ini berarti fakta atau informasi yang disajikan secara negatif (tidak

meyakinkan) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap audit judgment,

Page 14: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

dimana hasil tersebut akan sama ketika informasi profil klien memiliki efek halo

(kesan awal) yaitu negatif.

Penelitian ini membandingkan audit judgment individu sebelum dan

sesudah diskusi ketika informasi memiliki efek halo negatif untuk menguji bahwa

diskusi kelompok tidak memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap revisi

keyakinan dan efek halo negatif memberikan dampak untuk mempengaruhi

pergeseran keputusan individu ke dalam keputusan kelompok yang disebabkan

oleh efek halo negatif. Berdasarkan penelitian terdahulu dan penjelasan di atas

maka dirumuskan hipotesis kedua bagian a sebagai berikut:

H2a: Proses diskusi kelompok tidak dapat menurunkan (memitigasi)

pengaruh efek halo negatif pada informasi dalam bentuk non-visual

maupun visual terhadap audit judgment.

Pengaruh Diskusi Kelompok Terhadap Efek Halo Positif

Penilaian kelompok adalah hasil penggabungan pendapat antar individu

ketika berinteraksi dalam kelompok (Ang dan O’Connor 1991). Hasil penelitian

Lee, Ross, & Little (2012) menunjukkan bahwa ketika individu membuat

keputusan, mereka dipengaruhi oleh kekeliruan nilai dasar sebagian besar.

Namun, penilaian probabilitas individu menjadi lebih akurat ketika mereka belajar

dari informasi saran balik. Ketika subyek membuat keputusan pada tingkat

kelompok, kesalahan penilaian yang terbukti sangat berkurang. Sebaliknya,

belajar dari saran balik menjadi kurang signifikan dibandingkan dengan kasus

penilaian individu.

Diskusi kelompok dilakukan untuk memitigasi efek risensi merupakan

model self-review. Model self-review yang dilakuakan Asthon dan Kennedy

(2002) dengan membaca ulang persoalan masalahnya, kemudian menyampaikan

pendapat dalam diskusi kelompok dan selanjutnya masing-masing mengambil

keputusan berdasarkan diskusi. Penelitian Theresia (2014) juga menemukan

bahwa hasil diskusi kelompok dapat memitigasi efek risensi dalam penyajian

Page 15: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

informasi bagan dan non-bagan dalam menguji penggunaan diagram causal loop

di bagian akhir penyajian informasi sebagai suatu bentuk informasi yang diduga

menyebabkan efek risensi.

Penggunaan aktivitas grup untuk meningkatkan keakuratan rating dan

mengurangi bias dilakukan oleh Martell dan Leavitt (2002). Penelitiannya

menemukan bahwa penggunaan grup penilai mampu mengurangi bias

performance-cue dibandingkan pengunaan penilai individual. Dengan demikian

penelitian ini mengadopsi diskusi kelompok sebagai upaya memitigasi efek halo

yang berkaitan dengan efek primasi. Diskusi kelompok diterapkan untuk menguji

apakah diskusi mampu menurunkan efek halo positif dan memiliki pengaruh yang

lebih besar dalam menentukan revisi keyakinan. Diskusi diharapkan memberikan

dampak interaksi dan saran balik sehingga individu dapat lebih memahami sebuah

informasi dan dapat memperbaiki penilaian audit judgment ke arah yang lebih

tepat dan berkualitas. Dengan berbagai penjelasan di atas maka hipotesis kedua

bagian b dirumuskan sebagai berikut:

H2b: Proses diskusi kelompok dapat menurunkan (memitigasi) pengaruh

efek halo positif pada informasi dalam bentuk non-visual maupun

visual terhadap audit judgment.

METODA PENELITIAN

Desain Penelitian

Rancangan desain penelitian merupakan desain eksperimental yang

menggunakan 2 x 2 x 2 between within-subjects. 2 x 2 x 2 merupakan desain yang

menunjukan dua level faktor yaitu efek halo positif dan negatif dihubungkan

dengan faktor visual dan non-visual dengan within-subjects sebelum dan sesudah

diskusi. Dalam rancangan desain penelitian ini, subjek penelitian merupakan

mahasiswa S1 jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana. Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel

efek halo dan audit judgment sebagai dependen yang disajikan positif atau negatif.

Page 16: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Eksperimental dilaksanakan di kelas mata kuliah laboratorium audit dimana

mahasiswa kelas pengauditan sebagai subjek penelitian.

Subjek penelitian merupakan mahasiswa yang berperan sebagai auditor

internal yunior Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diminta memberikan jasa non-

assurance dari KAP dalam bentuk audit judgment tentang profil klien yang

memiliki efek halo positif maupun negatif baik penyajian informasi secara visual

maupun non-visual. Penelitian merupakan studi eksperimental yang

menguji hubungan kausalitas, sehingga memiliki validitas internal yang tinggi.

Dalam penugasan audit sebagai auditor internal, mahasiswa diminta untuk

melakukan review dan memberikan penilaian audit judgment terhadap setiap

bagian informasi profil klien baik visual maupun non-visual secara individu

sebelum dan setelah berdiskusi dalam kelompok. Profil klien berisikan mengenai

informasi internal perusahaan yang bergerak di bidang restaurant makanan siap

saji yang memiliki efek halo positif maupun negatif. Ketika melakukan review

dan audit judgment berarti melakukan suatu cara untuk memahami, belajar,

mengingat, dan berpikir tentang suatu informasi yang merupakan teori psikologi

kognitif (Stenberg 2006). Eksperimen dilakukan dalam kelas laboratorium audit

dikarenakan subjek sudah mengetahui proses audit dan melakukan review

terhadap klien untuk non-assurance yang melibatkan audit judgment.

Mekanisme eksperimen dilakukan dengan seluruh partisipan dibagi ke

dalam empat kelas dengan perlakuan penyajian informasi yang berbeda dan di

setiap kelas partisipan diperlakukan sesi diskusi kelompok setelah partisipan

melakukan audit judgment secara individu mengenai keseluruhan informasi profil

klien.

Page 17: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Bagan 1

Alur Eksperimen

Setelah

selesai

menilai

judgement

audit secara

individu

Pembagian

Kelompok

Diskusi

Eksperimen

Distribusi

Modul

Penugasan

Audit

Pengerjaan

Modul

Penugasan

Audit

Pengumpulan

Modul

Penugasan

Audit

Debriefing

Informasi internal perusahaan disajikan secara positif (meyakinkan) dan

negatif (tidak meyakinkan) dalam bentuk visual (video) maupun non-visual

(narasi) untuk menunjukkan tinggi atau rendahnya efek halo yang akan

mempengaruhi penilaian audit judgment. Auditor internal dalam memberikan

audit judgment kepada klien diberikan skala penilaian likert 10 sampai 100,

dengan angka sepuluh menunjukkan potensi salah saji yang material dan angka

100 menunjukkan potensi salah saji yang tidak material. Rancangan desain modul

penelitian disusun berdasarkan adopsi dari penelitian studi eksperimental Utami

dan Wijono (2014) dan Cahyaningrum (2015).

Teknik Analisis

Pengujian awal menggunakan statistik deskriptif dengan melakukan

pengecekan manipulasi data yaitu memilih data yang layak diolah dengan

menggunakan rata-rata teoritis. Setelah data lolos cek manipulasi selanjutnya

dilakukan uji anova untuk melihat apakah terdapat perbedaan atau tidak

berdasarkan karakteristik demografi (jenis kelamin, umur, dan indeks prestasi

kumulatif) subjek. Apabila nilai signifikansi pada hasil pengujian anova satu arah

lebih besar dari alpha maka efektif dalam melakukan randomisasi. Analisis

pengujian hipotesis satu mengunakan uji paired samples t-test untuk melihat

adanya perbedaan hasil audit judgment yang dinilai secara individu sebelum

diskusi dengan setelah diskusi. Pengujian hipotesis kedua dengan menganalisis

pergeseran rata-rata.

Page 18: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Tugas dan Prosedur Audit

Subjek penelitian dibagi ke dalam empat kelompok secara acak dengan

perlakuan yang berbeda di setiap kelompok. Bentuk informasi di perlakukan

secara visual yaitu melalui video dengan rata-rata durasi waktu dua sampai tiga

menit yang sesuai setiap bagian informasi yang ditampilkan dan diulang sebanyak

dua kali. Perlakuan non visual melalui narasi dengan durasi waktu tiga sampai

empat menit untuk membaca sesuai dengan setiap bagian informasi dalam modul.

Setiap individu memberikan audit judgment yang dibuat secara individu sebelum

dan setelah diskusi dalam kelompok. Kemudian diperhadapkan dengan informasi

yang memiliki efek halo negatif (tidak meyakinkan) maupun efek halo positif

(meyakinkan) dalam bentuk visual maupun non-visual. Hal ini dihubungkan untuk

melihat terjadinya perbedaan audit judgment dengan perlakuan yang berbeda

dalam tabel 1 menjelaskan tentang desain penelitian eksperimental. diberikan

penugasan audit untuk memberikan audit judgment

Tabel 1 matriks eksperimen menjelaskan terdapat empat grup, dimana

peneliti membagikan ruangan kepada total keseluruhan subjek partisipan secara

acak dan membagikan modul sesuai dengan masing-masing perlakuan manipulasi.

Ruangan pertama berisi grup 1 yaitu individu memberikan audit judgment secara

individu sebelum diskusi dan setelah berdiskusi dalam kelompok dengan

perlakuan non-visual melalui penyajian informasi profil klien dengan efek halo

Tabel 1

Matriks Eksperimen

Perlakuan Judgement Audit

Penyajian Informasi Profil Klien dengan Efek

Halo

Negatif (-) Positif (+)

Non visual Individu

Grup 1 Grup 3 Kelompok

Visual Individu

Grup 2 Grup 4 Kelompok

Page 19: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

negatif, ruangan kedua berisi grup 2 yaitu individu memberikan audit judgment

secara individu sebelum diskusi dan setelah diskusi dalam kelompok dengan

perlakuan visual melaui penyajian informasi profil klien dengan efek halo negatif,

ruangan ketiga berisi grup 3 yaitu memberikan audit judgment secara individu

sebelum diskusi dan setelah diskusi dalam kelompok dengan perlakuan non-visual

melalui penyajian informasi profil klien dengan efek halo positif, dan ruangan

keempat berisi grup 4 yaitu memberikan audit judgment secara individu sebelum

diskusi dan setelah diskusi dalam kelompok dengan perlakuan visual melalui

penyajian informasi profil klien dengan efek halo positif sesuai manipulasi yang

diberikan kepada subjek berdasarkan matriks eksperimen.

Sebelum melakukan eksperimen peneliti terlebih dahulu menyiapkan

modul dan empat ruangan sesuai dengan kelompok manipulasi berdasarkan

matriks eksperimen. Kemudian dilakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk

serta aturan yang berlaku. Keempat grup (grup 1, grup 2, grup 3, dan grup 4)

diberikan modul yang berisikan penugasan audit mengenai informasi internal

profil klien. Modul non-visual berisi mengenai informasi klien yaitu kinerja,

corporate social and responsibility, kualitas pelayanan, inovasi, pangsa pasar,

standar opersaional prosedur, pendistribusian, manajemen persediaan, kualitas

karyawan dan halaman penilaian audit judgment dalam setiap bagian informasi.

Sedangkan modul visual hanya berisikan halaman untuk memberikan penilaian

audit judgment berdasarkan bagian informasi yang ditayangkan dalam video.

Efek halo terdapat dalam instrumen kinerja, corporate social and

responsibility, kualitas pelayanan, inovasi, pangsa pasar dan standar operasional

prosedur. Sebagai contoh ketika individu diperhadapkan dengan standar

operasional prosedur yang tinggi (meyakinkan/positif) dalam profil klien maka

akan cenderung memberikan penilaian baik (positif) terhadap audit judgment dan

sebaliknya individu akan cenderung memberikan penilaian kurang baik (negatif)

terhadap audit judgment apabila diperhadapkan dengan standar operasional

prosedur yang rendah (tidak meyakinkan/negatif). Ketika penilaian tersebut

dijadikan nilai suatu awal dan menyesuaikan untuk dijadikan keputusan akhir

Page 20: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

dalam audit judgment maka individu terkena efek halo yang menyebabkan bias

atas informasi secara keseluruhan.

Grup 1 dalam ruangan pertama mempelajari informasi profil klien melalui

narasi yang telah dipersiapkan dengan penyajian efek halo negatif (tidak

meyakinkan) dalam modul. Setiap bagian informasi diberikan panduan oleh

peneliti mengenai durasi waktu tiga menit untuk membaca informasi dan setelah

itu memberikan audit judgment. Peneliti memandu partisipan untuk tidak

membalik bagian informasi sebelum atau sesudahnya agar partisipan tidak

mengetahui manipulasi dalam setiap bagian informasi yang disajikan dan tidak

merevisi audit judgment sebelum atau sesudahnya. Grup 2 dalam ruangan kedua

diperlakukan hal yang sama dengan grup 1 mengenai informasi profil klien tetapi

informasi yang disajikan dalam bentuk perlakuan melalui video. Peneliti

mengulang sebanyak dua kali kepada partisipan sesuai bagian informasi setelah

itu diberikan waktu untuk memberikan audit judgment.

Grup 3 dalam ruangan ketiga mempelajari informasi profil klien melalui

narasi yang telah dipersiapkan dengan penyajian efek halo positif (meyakinkan)

dalam modul. Setiap bagian informasi diberikan panduan oleh peneliti sama

dengan grup 1. Grup 4 dalam ruangan keempat diperlakukan hal yang sama

dengan grup 3 mengenai informasi profil klien tetapi informasi yang disajikan

dalam bentuk perlakuan melalui video. Petunjuk dan aturan pada saat perlakuan

video sama dengan grup 2. Setelah pengerjaan modul penugasan audit secara

individu selesai maka diberlakukan penugasan audit secara kelompok. Penugasan

audit dalam kelompok dibagi secara acak sesuai kuantitas partisipan yang telah

ditentukan dalam suatu ruangan kelas.

Sesudah pembagian kelompok dalam ruangan kelas telah selesai maka

eksperimen kembali dimulai dan diulang kembali mengenai penyajian informasi

profil klien sesuai dengan grup dan perlakuan dalam masing-masing ruangan yang

ditentukan sejak awal. Setiap grup (grup 1, grup 2, grup 3, dan grup 4) rata-rata

berisi tiga sampai empat individu dan diberikan waktu tiga menit untuk

Page 21: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

mendiskusikan informasi yang disajikan berdasarkan perlakuan setiap grup dalam

ruangan kelas. Selama proses diskusi partisipan diberikan waktu tiga menit agar

ketika berdiskusi dalam kelompok partisipan fokus untuk berdiskusi mengenai

profil klien dan meminimalkan potensi pembicaraan mengenai hal-hal yang keluar

dalam konteks profil klien. Kemudian pemandu eksperimen memberikan waktu

untuk partisipan memberikan penilaian audit judgment sesuai dengan keputusan

akhir setiap individu setelah diskusi mengenai informasi klien. Diskusi dilakukan

agar partisipan diharapkan dapat memitigasi terjadinya proses bias mengenai

informasi yang disajikan berdasarkan efek halo positf melalui perlakuan visual

dan non-visual serta efek halo negatif yang dapat memberikan dampak terhadap

revisi keyakinan setelah berdiskusi melalui perlakuan visual dan non-visual.

Setelah penugasan audit selesai maka dilakukan debriefing yaitu dengan tujuan

untuk memastikan bahwa partisipan tidak terbawa pada situasi manipulasi

terhadap objek restaurant siap saji yang diteliti setelah mengikuti proses

eksperimen. Ketika selesai melakukan eksperimen peneliti mengumpulkan modul

yang sudah dikerjakan yang kemudian untuk siap diuji oleh peneliti.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Penelitian Partisipan (Subjek Penelitian)

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana. Subjek penelitian merupakan mahasiswa S-1 jurusan

Akuntansi. Data penelitian diperoleh dengan melakukan eksperimen simulasi

audit kepada mahasiswa yang sedang mengambil kelas mata kuliah Laboratorium

Pengauditan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan cek manipulasi

berdasarkan pertanyaan dalam setiap penyajian informasi klien dalam simulasi

audit.

Karakteristik mengenai informasi subjek partisipan di tunjukan pada tabel

2 yang menunjukkan informasi bahwa partisipan pria lebih kecil dengan jumlah

Page 22: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

sebanyak 20 orang (33,33%) dibandingkan partisipan wanita yang berjumlah 40

orang (66,67%)

Tabel 2

Informasi Partisipan

Keterangan Total Persentase

Jenis Kelamin:

Pria 20 33,33%

Wanita 40 66,67%

Umur:

20 20 33,33%

21 29 48,33%

22 6 10%

≥ 23 5 8,33%

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):

2 0 0,00%

2,01-2,99 31 51,67%

3,00-3,49 19 31,67%

≥3,5 10 16,67%

Sumber :Data Primer Diolah, 2015

Informasi mengenai partisipan masing-masing memiliki rata-rata umur 20

tahun sebanyak 20 orang (33,33%), umur 21 tahun sebanyak 29 orang (48,33%),

umur 22 tahun sebanyak 6 orang (10%) dan ≥ 23 tahun sebanyak 5 orang (8,33%).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak terdapat partisipan yang memiliki

IPK 2 sebanyak 0 (0%) dan mayoritas partisipan memiliki IPK dalam range 2,01-

2,99 sebanyak 31 orang (51,67%).

Manipulation Check

Pengujian manipulation check (cek manipulasi) dalam efek halo negatif

maupun positif terhadap informasi yang disajikan melalui visual dan non-visual

memiliki rata-rata teoritis sebesar 55, menunjukkan bahwa partisipan dalam

kondisi terkena kesan efek halo positif akan memberikan audit judgment lebih

dari 55, sedangkan partisipan yang terkena kesan efek halo negatif akan

memberikan audit judgment kurang dari 55. Berdasarkan pengujian cek

Page 23: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

manipulasi yang dilakukan terdapat sebanyak 60 partisipan yang lolos untuk diuji

dari keseluruhan total 107 yang lolos dari cek manipulasi.

Hasil dari pengujian cek manipulasi (tabel 4 manipulation check setiap

perlakuan) menunjukkan bahwa efek halo negatif yang disajikan dalam bentuk

non-visual dengan fakta range 10-70 memiliki rata-rata 37,33 kurang dari rata-

rata teoritis sebesar 55. Sedangkan penyajian dalam bentuk non-visual dengan

efek halo positif dengan fakta range 70-100 memiliki rata-rata 88 lebih besar dari

rata-rata teoritis sebesar 55. Dalam perlakuan efek halo negatif yang disajikan

dalam bentuk visual memiliki fakta range 10-50 memiliki rata-rata 31,25 lebih

kecil dari rata-rata teoritis sebesar 55. Sebaliknya efek halo positif yang disajikan

dalam bentuk visual memiliki fakta range 70-100 memiliki rata-rata 80,67 lebih

besar dari rata-rata teoritis 55. Berdasarkan hasil yang didapat dari cek manipulasi

menyimpulkan bahwa seluruh partisipan telah menerima treatment manipulation

yang sesuai dengan efek halo positf dan negatif dalam bentuk visual maupun non-

visual. Dengan demikian pengujian data selanjutnya dapat dilanjutkan dengan

pengujian data selanjutnya.

Tabel 3

Manipulation Check setiap Perlakuan

Variabel

Teoritis Fakta

Range Mean Range Mean

Non Visual

Efek Halo Negatif 10-100 55 10-70 37,33

Positif 10-100 55 70-100 88

Visual

Efek Halo Negatif 10-100 55 10-50 31,25

Positif 10-100 55 70-100 80,67

Page 24: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Pengujian Randomisasi

Peneliti menguji efektivitas randomisasi demografi karakteristik partisipan

(gender, indeks prestasi kumulatif, dan umur) dengan melakukan uji one way

anova (Tabel 2) sebelum pengujian cek manipulasi.

Berdasarkan hasil uji one way anova memperlihatkan bahwa ketiga

indikator (Tabel 3) memiliki tingkat signifikan (Sig) yang lebih besar

dibandingkan alpha 5% (0,05). Hasil pengujian one way anova menunjukkan

bahwa ketiga indikator (gender, indeks prestasi kumulatif maupun umur

mahasiswa) tidak memiliki pengaruh dalam menetukan audit judgment, gender

dan indeks prestasi kumulatif maupun umur mahasiswa.

Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis 1a & 2a

Hipotesis 1a menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara audit

judgment yang dibuat secara individual dengan audit judgment yang dilakukan

secara berkelompok berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk non-

visual dan memiliki efek halo negatif. Pengujian paired samples t-test dengan

Tabel 4

Hasil Uji One Way Anova

Mean Square Sig Keterangan

Jenis Kelamin:

Between Groups 7,5 0,757 Tidak Bepengaruh

Within Groups 77,888

Usia:

Between Groups 120 0,197 Tidak Bepengaruh

Within Groups 74,375

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):

Between Groups 47,254 0,548 Tidak Bepengaruh

Within Groups 77,728

Page 25: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

membandingkan antara audit judgment individu yang dibuat sebelum diskusi

dengan sesudah diskusi.

Tabel 5

Hasil Pengujian 1 a

Penyajian Informasi Profil Klien dengan Efek Halo Negatif dalam Bentuk Non-Visual

N Mean

Std

Deviation t Sig. (2-tailed)

Audit Judgment

Individu sebelum diskusi 15 67,33 7,037

2,553 0,023 setelah diskusi 15 61,33 10,601

Berdasarkan hasil pengujian statistik (tabel 5 hasil pengujian hipotesis 1a)

menginterpretasikan terjadinya perbedaan rata-rata audit judgment dengan tingkat

signifikan sebesar 0,023 lebih kecil dibandingkan dengan alpha sebesar 0,05

(5%). Menunjukkan bahwa hasil rata-rata penilaian informasi klien atas audit

judgment yang dibuat individu sebelum diskusi adalah 67,33 dan rata-rata

penilaian informasi klien atas audit judgment setelah diskusi adalah 61,33.

Individu memiliki rata-rata audit judgment lebih besar sebesar 67,33 dari pada

rata-rata teorits sebesar 55. Hal ini menunjukkan bahwa individu hampir mampu

memahami informasi klien secara keseluruhan akan tetapi individu masih

memiliki representasi mental mengenai informasi awal klien yang negatif

sehingga informasi awal klien negatif dijadikan bahan pertimbangan ketika

berdiskusi dalam kelompok. Hal ini terlihat dengan adanya pergesaran rata-rata

audit judgment individu sebelum diskusi sebesar 67,33 berubah setelah berdiskusi

dalam kelompok menjadi 61,33 lebih mendekati rata-rata teorits sebesar 55.

Hasil pengujian tersebut memberikan keterangan bahwa kesan halo negatif

klien telah dipetimbangkan ketika berdiskusi dengan kelompok dan memberikan

dampak bias terhadap informasi klien secara keseluruhan. Bias akibat efek halo

negatif mengakibatkan auditor menentukan resiko salah saji material tinggi

Page 26: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

terhadap klien secara menyeluruh berdasarkan informasi awal klien. Hal ini

merupakan efek halo yang berkaitan dengan efek primasi yang dapat dijelaskan

dalam belief adjustment theory. Informasi awal klien yang negatif dijadikan

sebagai nilai awal untuk dipertimbangan sehingga dengan adanya pertimbangan

pada informasi awal maka seorang auditor menjadikan informasi awal sebagai

bobot untuk menghasilkan keputusan audit judgment akhir yang merupakan

anchoring. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hogarth dan Einron (1992)

serta Grcic (2008) yang mengkonfirmasi bahwa auditor akan cenderung

memberikan bobot pada informasi awal yang negatif yang disebut efek primasi.

Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi bahwa ketika individu berdiskusi dalam

kelompok individu merevisi keyakinan (audit judgment) berdasarkan kesan efek

halo negatif klien bukan secara keseluruhan.

Dengan demikian hipotesis 2a mengenai proses diskusi tidak dapat

menurunkan (memitigasi) pengaruh efek halo negatif pada informasi dalam

bentuk non-visual terhadap audit judgment diterima. Hal ini terbukti bahwa rata-

rata audit judgment individu (67,33) terjadi pergeseran rata-rata audit judgment

menjadi sebesar (61,33). Dengan demikian efek halo negatif memberikan dampak

untuk mempengaruhi pergeseran keputusan individu ke dalam keputusan

kelompok yang disebabkan oleh efek halo negatif. Penelitian ini memiliki hasil

yang sama dengan Haryanto (2012) yang menjelaskan bahwa informasi (framing)

negatif memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap audit judgment kelompok

dari pada audit judgment individu dan penelitan Utami dan Wijono (2014) yang

menjelaskan subjek dengan informasi profil yang tidak meyakinkan akan

menentukan risiko salah saji yang lebih tinggi.

Uji Hipotesis 1b & 2a

Hipotesis 1b menunjukkan terdapat perbedaan antara audit judgment yang

dibuat secara individual dengan audit judgment yang dilakukan secara

berkelompok berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk visual dan

memiliki efek halo negatif. Pengujian paired samples t-test dengan

Page 27: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

membandingkan antara audit judgment yang ditentukan secara individu sebelum

diskusi dengan setelah berdiskusi dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengujian statistik (tabel 6 hasil pengujian hipotesis 1b)

menginterpretasikan terjadinya perbedaan audit judgment dengan tingkat

signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan dengan alpha sebesar 0,05

(5%). Terlihat bahwa hasil rata-rata penilaian informasi klien atas audit judgment

individu sebelum diskusi adalah 63,33 dan rata-rata penilaian informasi klien atas

audit judgment setelah berdiskusi dalam kelompok adalah 52,67. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa individu hampir mampu memahami informasi klien secara

keseluruhan akan tetapi individu masih memiliki representasi mental mengenai

informasi awal klien yang negatif sehingga informasi awal klien dijadikan bahan

pertimbangan terlihat dalam audit judgment setelah diskusi. Informasi klien secara

menyeluruh menjadi bias disebabkan ketika individu berinteraksi dalam

kelompok, antar individu berdiskusi untuk merevisi keyakinan mengenai kesan

awal klien yang negatif menjadi menyeluruh dan memberikan penilaian akhir

(anchor). Bias semakin tinggi dan membentuk representasi mental mengenai

informasi awal klien yang negatif dalam diskusi. Bias mengakibatkan auditor

menentukan resiko salah saji material tinggi mengenai informasi awal klien

negatif.

Tabel 6

Hasil Pengujian Hipotesis 1 b

Penyajian Informasi Profil Klien dengan Efek Halo Negatif dalam Bentuk Visual

N Mean Std Deviation t Sig. (2-tailed)

Audit Judgment

Individu sebelum diskusi 15 63,33 8,997

4,298 0,001 setelah diskusi 15 52,67 12,799

Page 28: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Analisis Suplemen

Bias dalam kelompok terlihat lebih tinggi apabila informasi disajikan

secara video. Dengan adanya selisih pergesaran rata-rata audit judgment (tabel 7

rata-rata audit judgment) sebelum dan setelah diskusi dengan penyajian informasi

awal klien yang negatif dalam bentuk visual (video) memiliki selisih lebih besar

10,66 (63,33-52,67) dibandingkan rata-rata audit judgment sebelum dan setelah

diskusi dengan penyajian informasi awal negatif melalui bentuk non-visual

(narasi) sebesar 6 (10,66-6).

Tabel 7

Rata-rata Audit Judgment

Informasi Audit Judgment Non Visual Visual

Negatif Individu sebelum diskusi 67,33 63,33

setelah diskusi 61,33 52,67

Dengan adanya perbedaan rata-rata audit judgment secara narasi

dibandingkan video menerangkan bahwa auditor lebih merekam dalam memori

mengenai informasi yang memiliki efek halo negatif. Penelitian ini sejalan dengan

Ricchuite (1984) yang menunjukkan bahwa penyampaian informasi dengan

modus persentasi memiliki dampak daya tangkap dalam memori lebih tinggi dan

dapat mempengaruhi pengambilan keputusan audit. Informasi presentasi dalam

bentuk visual mengakibatkan individu lebih merekam dalam ingatan mengenai

kesan awal (efek halo) yang negatif semakin tinggi dan informasi yang disajikan

menjadi bias. Hal ini merupakan efek halo yang berkaitan dengan efek primasi

yang dapat dijelaskan dalam belief adjustment theory. Informasi awal klien yang

negatif dijadikan sebagai nilai awal untuk dipertimbangan sehingga dengan

adanya pertimbangan pada informasi awal maka seorang auditor menjadikan

informasi awal sebagai bobot untuk menghasilkan keputusan audit judgment akhir

yang merupakan anchoring.

Page 29: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hogarth dan Einron (1992)

serta Grcic (2008) yang menjelaskan bahwa auditor akan cenderung memberikan

bobot penilaian pada informasi awal yang negatif yang disebut efek primasi. Hasil

penelitian ini juga mengkonfirmasi bahwa ketika individu berdiskusi dalam

kelompok individu merevisi keyakinan (audit judgment) berdasarkan kesan efek

halo negatif klien bukan secara keseluruhan. Dengan demikian hipotesis 2a

mengenai proses diskusi kelompok tidak dapat menurunkan (memitigasi)

pengaruh efek halo negatif pada informasi dalam bentuk visual terhadap audit

judgment diterima. Hal ini terbukti bahwa rata-rata audit judgment individu

(63,33) terjadi pergeseran rata-rata audit judgment menjadi sebesar (52,67).

Penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian Haryanto (2012) yang

menjelaskan bahwa informasi (framing) negatif memiliki pengaruh yang lebih

besar terhadap audit judgment kelompok dari pada audit judgment individu dan

penelitan Utami dan Wijono (2014) yang menjelaskan subjek dengan informasi

profil yang tidak meyakinkan akan menentukan risiko salah saji yang lebih tinggi.

Uji Hipotesis 1c & 2b

Hipotesis 1c menunjukkan terdapat perbedaan antara audit judgment yang

dibuat secara individual dengan audit judgment yang dilakukan secara

berkelompok berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk non-visual

dan memiliki efek halo positif. Pengujian paired samples t-test dengan

membandingkan antara audit judgment yang ditentukan secara individu sebelum

diskusi dengan setelah berdiskusi dalam kelompok. Berdasarkan hasil pengujian

statistik (tabel 8 hasil pengujian hipotesis 1c) menginterpretasikan terjadinya

perbedaan audit judgment dengan tingkat signifikan sebesar 0,004 lebih kecil

dibandingkan dengan alpha sebesar 0,05 (5%).

Page 30: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Tabel 8

Hasil Pengujian Hipotesis 1 c

Penyajian Informasi Profil Klien dengan Efek Halo Positif dalam Bentuk Non-Visual

N Mean

Std

Deviation t Sig. (2-tailed)

Audit Judgment

Individu sebelum diskusi 15 70 5,345

3,389 0,004 setelah diskusi 15 61,33 11,872

Perbedaan terlihat dengan hasil rata-rata penilaian informasi klien atas

audit judgment sebelum diskusi adalah 70 berbeda dengan rata-rata penilaian

informasi klien atas audit judgment setelah berdiskusi dalam kelompok adalah

61,33. Individu sebelum diskusi memiliki rata-rata audit judgment lebih besar

sebesar 70 dari pada rata-rata teoritis sebesar 55. Hal ini menunjukkan bahwa

individu terkena bias yang tinggi dan memiliki representasi mental mengenai

kesan informasi awal klien yang positif sebelum diskusi yang merupakan bias

yang disebabkan oleh efek halo yang berkaitan dengan efek primasi yang dapat

dijelaskan dalam belief adjustment theory. Informasi awal klien yang positif

dijadikan sebagai bobot nilai awal untuk menghasilkan keputusan audit judgment

akhir yang merupakan anchoring.

Bias mengakibatkan individu menentukan salah saji resiko material rendah

mengenai informasi klien secara menyeluruh karena informasi awal klien positif.

Menilai resiko salah saji material rendah pada klien yang memberikan kesan

informasi awal (efek halo) positif sejalan dengan penelitian Hogarth dan Einron

(1992) serta Grcic (2008). Penilaian audit judgment yang ditentukan secara

individu berbeda hasilnya setelah individu berdiskusi dalam kelompok, hal ini

disebabkan diskusi memberikan pengaruh kepada setiap individu berinteraksi dan

mempertimbangkan mengenai informasi klien secara menyeluruh. Hal ini terlihat

dengan adanya pergesaran selisih rata-rata audit judgment individu sebelum

Page 31: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

diskusi sebesar 70 berubah setelah berdiskusi dalam kelompok menjadi sebesar

61,33.

Hasil pengujian tersebut menjelaskan bahwa efek halo positif tidak dalam

petimbangan untuk dijadikan penentuan audit judgment. Dengan demikian

hipotesis 2b mengenai proses diskusi kelompok dapat menurunkan (memitigasi)

pengaruh efek halo positif pada informasi dalam bentuk non-visual terhadap audit

judgment diterima. Hal ini disebabkan ketika individu saling berinteraksi untuk

mendiskusikan mengenai informasi klien secara menyeluruh maka dampak bias

yang disebabkan oleh efek halo positif klien menjadi menurun dan tidak dijadikan

pertimbangan dalam menentukan audit judgment. Proses diskusi dalam kelompok,

memberikan pengaruh yang lebih besar dalam memperbaruhi keyakinan mengenai

kesan informasi awal (efek halo) positif pada informasi klien secara keseluruhan

dan memberikan pengaruh untuk mengabungkan pendapat untuk menetukan audit

judgment yang berkualitas.

Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Theresia

(2014) yang mengkonfirmasi bahwa hasil diskusi kelompok dapat memitigasi

pengaruh efek resensi. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian

Martell dan Leavitt (2002) yang mengkonfirmasi bahwa penggunaan aktivitas

grup untuk meningkatkan keakuratan rating dan mengurangi bias serta penelitian

yang dilakukan Lee, Ross, & Little (2012) menunjukkan bahwa penilaian

probabilitas individu menjadi lebih akurat dan kesalahan penilaian terbukti sangat

berkurang.

Uji Hipotesis 1d & 2b

Hipotesis 1d menunjukkan terdapat perbedaan antara audit judgment yang

dibuat secara individual dengan audit judgment yang dilakukan secara

berkelompok berdasarkan penyajian informasi klien melalui bentuk visual dan

memiliki efek halo positif. Melakukan pengujian paired samples t-test dengan

membandingkan antara audit judgment yang ditentukan secara individu sebelum

Page 32: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

diskusi dengan setelah berdiskusi dalam kelompok. Berdasarkan hasil pengujian

statistik (tabel 9 hasil pengujian hipotesis 1d) menginterpretasikan terjadinya

perbedaan audit judgment dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil

dibandingkan dengan alpha sebesar 0,05 (5%).

Perbedaan terlihat dengan hasil rata-rata penilaian informasi klien atas

audit judgment individu sebelum diskusi adalah 69,33 berbeda dengan rata-rata

penilaian informasi klien atas audit judgment setelah berdiskusi dalam kelompok

adalah 53,33. Hal ini menunjukkan bahwa individu terkena bias yang tinggi dan

memiliki representasi mental mengenai kesan informasi awal klien yang positif

yang disajikan secara visual sebelum diskusi yang merupakan bias yang

disebabkan oleh efek halo yang berkaitan dengan efek primasi yang dapat

dijelaskan dalam belief adjustment theory. Informasi awal klien yang positif

dijadikan sebagai bobot nilai awal untuk menghasilkan keputusan audit judgment

akhir yang merupakan anchoring.

Bias mengakibatkan auditor menentukan salah saji resiko material rendah

pada informasi klien secara menyeluruh karena informasi awal klien positif.

Penilaian resiko salah saji material rendah pada klien yang memberikan kesan

awal positif sejalan dengan penelitian Hogarth dan Einron (1992) serta Grcic

(2008). Penilaian audit judgment yang ditentukan secara individu berbeda

Tabel 9

Hasil Pengujian Hipotesis 1 d

Penyajian Informasi Profil Klien dengan Efek Halo Positif dalam Bentuk Non-Visual

N Mean

Std

Deviation t Sig. (2-tailed)

Audit Judgment

Individu sebelum diskusi 15 69,33 11,629

4,773 0,000 setelah diskusi 15 53,33 11,751

Page 33: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

hasilnya setelah individu berdiskusi dalam kelompok, hal ini disebabkan diskusi

memberikan pengaruh kepada setiap individu untuk berinteraksi dan

mempertimbangkan mengenai informasi klien secara menyeluruh, terbukti dengan

adanya pergesaran rata-rata audit judgment sebelum diskusi (individu) sebesar

69,33 dan setelah diskusi menjadi sebesar 53,33.

Analisis Suplemen

Penyajian informasi dalam bentuk visual (video) memberikan pergeseran

audit judgment sebelum dan setelah diskusi lebih tinggi sebesar 16 (69,33-53,33)

dibandingan audit judgment sebelum dan setelah diskusi ketika informasi

disajikan dalam bentuk non-visual (narasi) yang hanya bergeser sebesar 8,67 (70-

61,33) dalam tabel 10 rata-rata audit judgment.

Dengan adanya perbedaan rata-rata audit judgment secara narasi

dibandingkan video menerangkan bahwa auditor lebih merekam dalam memori

mengenai informasi yang memiliki efek halo positif. Penelitian ini sejalan dengan

Ricchuite (1984), yang menunjukkan dengan informasi persentasi memiliki

dampak daya tangkap dalam memori lebih tinggi dan dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan audit. Informasi presentasi dalam bentuk visual

mendukung pengaruh mengenai materi diskusi menjadi lebih besar akibat

gambaran informasi klien yang terekam lebih tinggi dalam ingatan. Dengan

demikian hipotesis 2b mengenai proses diskusi kelompok dapat menurunkan

(memitigasi) pengaruh efek halo positif pada informasi dalam visual terhadap

audit judgment diterima.

Tabel 10

Rata-rata Audit Judgment

Informasi Audit Judgment Non Visual Visual

Positif Individu sebelum diskusi 70 69,33

setelah diskusi 61,33 53,33

Page 34: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Theresia

(2014) yang mengkonfirmasi bahwa hasil diskusi kelompok dapat memitigasi

pengaruh efek resensi. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian

Martell dan Leavitt (2002) yang mengkonfirmasi bahwa penggunaan aktivitas

grup untuk meningkatkan keakuratan rating dan mengurangi bias serta penelitian

yang dilakukan Lee, Ross, & Little (2012) menunjukkan bahwa penilaian

probabilitas individu menjadi lebih akurat dan kesalahan penilaian terbukti sangat

berkurang.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan peneliti menunjukkan bahwa pertama, audit judgment yang

dibuat secara individu berbeda sebelum dengan setelah diskusi kelompok

berdasarkan penyajian informasi klien dengan efek halo positif maupun efek halo

negatif baik melalui bentuk visual dan non-visual, kedua efek halo negatif

maupun efek halo positif dalam bentuk visual maupun non-visual dapat

mempengaruhi revisi keyakinan audit judgment kelompok dan ketiga diskusi

kelompok dapat menurunkan atau merevisi keyakinan individu akibat bias yang

dipengaruhi oleh efek halo positif dalam bentuk visual maupun non-visual.

Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki implikasi yaitu pertama, secara teori dapat

memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang audit dan organisasi audit

internal sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya serta

memberikan kontribusi untuk memperoleh kualitas audit judgment. Kedua, secara

praktek penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada

auditor bahwa efek halo negatif memberikan pengaruh terhadap pembuat

keputusan. Diskusi kelompok dapat menurunkan pengaruh efek halo positif

Page 35: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

dibandingkan efek halo negatif karena memberikan pengaruh yang kuat terhadap

audit judgment.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu, pertama pelaksanaan

eksperimen dilakukan dengan beberapa tahap dan waktu yang berbeda sehingga

dimungkinkan terjadi pembocoran informasi dari subjek satu kelas dengan subjek

kelas berikutnya akan tetapi hal ini telah diantisipasi dengan memberikan jeda

waktu yang tidak terlalu panjang. Kedua, pada saat pelaksanaan diskusi kelompok

karakteristik individu dalam kelompok memiliki sifat yang pasif, aktif dan tidak

saling kenal sehingga di awal diskusi kurang kondusif tetapi hal ini telah

diantisipasi dengan cara setiap kelompok ditunjuk satu perwakilan untuk menjadi

leader (ketua grup) oleh peneliti agar diskusi menjadi kondusif. Ketiga penelitian

ini menunjukkan bahwa efek halo negatif meberikan pengaruh terhadap revisi

keyakinan dalam diskusi kelompok sehingga hal ini dapat sebagai bahan

pertimbangan apabila akan dilakukan penelitian berikutnya.

Page 36: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

DAFTAR PUSTAKA

Alon, A., dan Dwyer, P. 2010. The impact of groups and decision aid reliance on

fraud risk assessment. Management Research Review: 240-256.

Ang, S., dan M. O'Connor. 1991. The effect of group interaction processes on

performance in time series extrapolation. International Journal of

Forecasting 7: 141-149.

Ashton R.H., dan Kennedy. 2002. Eliminating Recency with Self-Review: The

Case of Auditors’ Going Concern Judgments. Journal of Behavioral

Decision Making.

Arnold, V. dan S. G. Sutton. 1997. Behavioral Accounting Research: Foundation

and Frontiers. American Accounting Association.

Anthony, R.N., J. Dearden., dan M. Norton. 1989. Management Control Systems

Homewood, Il: Ricard D. Irwin, Inc..

C.D. Cahyaningrum. 2015. Audit Judgment Dalam Tekanan Ketaatan dan

Kompleksitas Tugas. Simposium Nasional Akuntansi XVIII. Medan.

Grcic, J. 2008. The Halo Effect Fallacy. Electronic Journal for Philosophy: 1-58.

Handoko, J. 2007. Pengaruh Emosi Negatif Dalam Pemilihan Alternatif Investasi

Modal: Perbandingan Keputusan Individu Dan Kelompok. Simposium

Nasional Akuntansi X. Aceh.

Haryanto. 2012. Debiasing Audit Judgment: Akuntabilitas dan Tipe Pembuat

Keputusan. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika.

Haryanto., dan B. Subroto. 2012. Interaksi Individu-Kelompok Sebagai

Pemoderasi Pengaruh Framing dan Urutan Bukti terhadap Audit

Judgment. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Hogarth, R.M., dan H.J. Einhorn. 1992. Order Effects in Belief Updating: The

Belief-Adjustment Mode. Cognitive Psychology. Vol. 24: 278-288.

`

Isenberg, D. J. 1986. Group Polarization: A Critical Review and Meta-Analysis.

Journal of Personality and Social Psychology (June): 1141-1151.

Jamilah, S., F. Zaenal, dan C. Grahita. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,

dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional

Akuntansi X. Unhas Makassar.

Kusumawardani, D. N., Joevarian., N. Nehemiah., P, M, Novia., dan P, W, Giri.

2013. Pengaruh Group Size Terhadap Pengambilan Keputusan Kelompok.

Jurnal Humanitas. Vol. X, No. 2.

Page 37: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Stenberg, R. J. 2006. Cognitive Psychology. USA: Thomson Wadsworth

Suartana, I.W. 2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Pertimbangan Audit Melalui

Self Review. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Lee, M., M.T. Ross., dan H.T. Little. 2012. An Experimental Study on Individual

and Group Judgments in Analytical Procedures of Audit. International

Journal of Business and Behavioral Sciences.

Libby, R., dan J. Luft. 1993. Determinant of Judgment Performance in

Accounting Setting: Ability, Knowledge, Motivation, and Environment.

Accounting Organization and Society: 425-450.

Martell, R., dan K. Leavitt. 2002. Reducing the Performance-Cue Bias in Work

Behavior Ratings: Can Groups Help? Journal of Applied Psychology:

1032-1041.

Murphy, K., R. Jako., dan R. Anhalt. 1993. Nature and Consequences of Halo

Error: A Critical Analysis. Journal of Applied Psychology. Vol. 2: 218225.

Nasution, D dan Supriyadi. 2007. Pengaruh Urutan Bukti, Gaya Kognitif dan

Personalitas terhadap Proses Revisi Keyakinan. Simposium Nasional

Akuntansi X. Makassar.

Philips, F. 1999. Auditor Attention to and Judgment of Aggressive Financial

Reporting. Journal of Accounting Research. Vol.37. No.1.Spring.

Ricchiute, D.N. 1984. An Empirical Assessment of the Impact of Alternative Task

Presentation Modes on Decision Making Research in Auditing. Journal of

Accounting Research: 341-350.

Schultz, D dan Schultz. 2010. Pyschology and Work Today. Tenth Edition. USA:

Pearson Education.

Slovic, P., M. Finucane., E. Peters., dan D.G. MacGregor. 2002. Rational Actors

or Rational Fools: Implications of the Affect Heuristic for Behavioral

Economics. Journal of Socio-Economic 31: 329-342

Theresia, D. 2014. Efek Risensi dalam Keputusan Audit: Diskusi Kelompok

Sebagai Upaya Mitigasi. Salatiga: Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Universitas Kristen Satya Wacana.

http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5060

Utami, I., dan S.Wijono. 2012. Studi Eksperimental Model Pengambilan

Keputusan atas Penyajian Informasi oleh Managemen Klien: Pengujian

Efek Aura dan Efek Resensi : Ventura.

Page 38: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Yuliusman. 2013. Pemanfaatan Informasi Akuntansi untuk Menghindari Eskalasi

Komitmen Pasa Level Pengambilan Keputusan. Jurnal Akuntansi. Vol. 1,

No. 2: 184-198.

Page 39: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

37

Lampiran 1

Silakan isi identitas Anda dengan lengkap!

Nama :

NIM :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Umur :

IPK : ≤2.00 2.01-2.99 3.00-3.49 ≥≥3.50

Berikut ini adalah petunjuk umum yang dapat menjadi panduan

Saudara dalam mengikuti penelitian ini:

1. Peserta diminta memberikan jawaban pada kolom yang disediakan di

setiap lembar pertanyaan. Jawaban diberikan dalam bentuk angka

dengan skala kontinyus dimulai dari 10 sampai dengan 100 pada

tempat yang bergaris bawah.

2. Jawablah berdasarkan informasi yang ada dan bukan berdasarkan

pretensi atau spekulasi.

3. Tidak diperkenankan untuk melihat lembar berikutnya sampai

diizinkan oleh tutor.

4. Tidak diperkenankan bekerjasama dengan peserta lain selama

penelitian berlangsung.

5. Peserta tidak diperkenankan mengganti jawaban yang sudah

dituangkan sebelumnya.

6. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam kasus ini. Jawaban

yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan tidak ada kaitannya

dengan kinerja Saudara.

Page 40: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

38

BAGIAN 1

INFORMASI AWAL

Saudara/i merupakan lulusan terbaik S1 Jurusan Akuntansi FEB UKSW,

saat ini Anda bekerja sebagai internal auditor di Perusahaan Brutush.

Brutush merupakan bisnis waralaba yang bergerak dalam produk olahan

American Fast Food dengan menyajikan makanan cepat saji yaitu Ayam

Goreng (Fried Chicken), Kentang goreng (French Fries), Perkedel, Ice Cream,

dsb. Saudara/i bertugas untuk melakukan pemeriksaan operasional dan

kinerja internal di perusahaan tersebut lalu membuat keputusan

(judgement) mengenai kinerja operasional Brutush.

Sebagai seorang internal auditor tentunya anda diminta memiliki sikap

fokus, profesional, independen, teliti, cermat dan bertanggungjawab dalam

setiap penugasan audit yang diberikan kepada anda. Direksi Brutush sepakat

bahwa dalam melaksanakan penugasan audit, seluruh auditor diharapkan

dapat memberikan judgment terbaik sehingga dapat memberikan keyakinan

pada direksi untuk melakukan rekomendasi yang anda berikan selaku

internal auditor.

Page 41: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

39

PENUGASAN AWAL

PRE TEST

(Jawablah yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda checklist (√)

di kolom yang telah disediakan)

1. Anda bekerja sebagai ...

Internal Auditor

Eksternal Auditor

Jasa Konsultan

2. Anda melaksanakan penugasan audit pada perusahaan ...

Brutush

Olive

Popeye

3. Perusahaan yang sedang anda audit bergerak di bidang ...

Otomotif

Kuliner

Finance

4. Dalam penugasan ini, anda mendapatkan tugas untuk

mendeteksi ...

Potensi salah saji / Kecurangan

Jumlah aset milik perusahaan

Posisi keuangan klien

5. Prosedur audit yang menelusuri kebukti transaksi disebut ...

Prosedur analitis

Footing

Vouching

Page 42: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

40

BAGIAN 2

PENUGASAN AUDIT

Kinerja Brutush

Brutush merupakan salah satu outlet restoran cepat saji yang

menyajikan produk fast food dengan menu utama yaitu ayam goreng (Fried

Chicken), selain itu ada produk lain yaitu kentang goreng (french fries),

pasta, burger, ice cream, dsb. Harga yang ditawarkan cukup murah, karena

terkait target bisnis Brutush Fried Chicken merupakan masyarakat kalangan

mengengah kebawah. Kisaran harga yang dipatok oleh Brutush yaitu mulai

dari Rp 6.500,00 hingga Rp 10.000,00 saja. Dengan harga tersebut pelanggan

sudah bisa mendapatkan potongan ayam, lengkap beserta nasi dan air

mineral.

Brutush merupakan bisnis pribadi yang didirikan oleh Tn Amin pada

tahun 2000 di Jakarta. Bisnis ini terkenal cukup baru di kalangan pesaing

nya seperti Popeye, Jogja Chicken, Texas Chicken bahkan KFC. Pada tahun

2006 bisnis Brutush berkembang menjadi bisnis waralaba dan sampai tahun

2015. Sudah 15 tahun Brutush berdiri dan baru mampu membuka 20 gerai

yang tersebar di Pulau Jawa. Pada tahun 2014, Brutush telah merencanakan

untuk membuka gerai baru di Medan untuk menjangkau konsumen di pulau

sumatera. Dengan adanya penurunan pendapatan dari penjualan minuman

dan makanan di beberapa gerai menjadi penghambat untuk merealisasikan

gerai baru di Medan.

Selama dua tahun berturut-turut. Total Pendapatan tahun 2014

sebesar 180 juta mengalami penurunanan dibandingkan tahun 2013 sebesar

200 juta. Tahun 2015 brutush kembali mengalami penurunan pendapatan

sebesar 150 juta. Sehingga dalam dua tahun terahkir Brutush mengalami

penurunan pendapatan sebesar 25%. Selain itu direncanakan apabila terjadi

Page 43: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

41

penurunan pendapatan secara terus menerus, maka manajer Brutush

mempertimbangkan untuk menutup salah satu gerai di Jawa Barat karena

pendapatannya paling rendah

Diminta:

Apakah kinerja operasional perusahaan Brutush tahun 2000-2015 merupakan

kinerja yang baik berdasarkan informasi diatas ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 44: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

42

CSR

Sebagai perusahaan yang cukup peduli dengan lingkungannya,

Brutush turut serta memberikan dukungan kepada masyarakat sekitar dalam

bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). CSR diharapkan menjadi

sarana Brutush untuk membangun citra baik perusahaan. CSR yang baik

tentunya akan menambah nilai pelanggan

Brutush memberikan dukungan dan kepedulian kepada masyarakat

dalam bentuk membagi-bagikan sembako kepada masyarakat sekitar saat

hari raya. Kemudian membagikan Ayam Fried Chiken gratis kepada panti

asuhan. Pada tahun 2015 perusahaan tidak menerapkan CSR di karenakan

pendapatan perusahaan menurun selama 2 tahun terahkir sejak tahun 2013

sebesar 25%. Brutush belum bisa memberikan dukungan seperti pesaing

terdahulu, Seperti memberikan bantuan pendidikan kepada masyarakat atau

mendukung perkembangan industri musik, memberikan kepedulian

terhadap petani, peternak dll

.Diminta:

Sebagai auditor internal, apakah kegiatan CSR yang dilakukan Brutush dapat

mempengaruhi nilai pelanggan untuk mengkonsumsi produk Brutush ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 45: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

43

Kualitas Pelayanan

Karyawan yang dimiliki oleh Brutush tidak melalui training karyawan

seperti halnya pesaing, Karena tidak adanya trainning menyebabkan

karyawan tidak memahami dan mengerti melakukan pelayanan yang baik

kepada konsumen. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan oleh karyawan

baru dirasa kurang maksimal terlebih disaat gerai ramai pengunjung.

Terlihat ketika karyawan baru mengisi posisi kasir dan menangani pesanan

pelanggan. Akibatnya butuh waktu lama untuk memesan hingga

mendapatkan pesanan. Karyawan baru sering kali bertanya kepada karyawan

yang lain mengenai pengoperasian mesin kesir sehingga memberikan

dampak negatif terhadap pelayanan yang lama, antrian panjang dan kinerja

karyawan lain menjadi terganggu.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pelanggan Brutush akan merasa

puas mengenai penghargaan yang dicapai oleh Brutush melalui kualitas

pelayanan dan produk Brutush? Berikan Judgement terbaik anda sebagai

seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Puas Sangat Puas

Page 46: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

44

Inovasi

Sudah 15 tahun berjalan, produk-produk yang dihasilkan Brutush

masih sama dengan produk pesaing terdahulu dan tidak melakukan inovasi

untuk mengembangkan produk. Produk yang ditawarkan seperti ayam

goreng, ice cream, perkedel, dan kentang goreng. Padahal pesaing sudah

mengembangkan inovasi produk lebih bervariasi, seperti puding, burger,

spaghetty, dsb untuk lebih menjangkau kepuasan, selera dan trend yang

berkembang di kalangan konsumen. Brutush tidak melakukan inovasi karena

masih berorientasi pada pengenalan Brand, kualitas produk, dan

mengembangkan untuk merealisasikan pembukaan gerai baru di berbagai

daerah serta meningkatkan laba.

Diminta:

Sebagai auditor internal, apakah inovasi yang dilakukan oleh Brutush dapat

mempengaruhi penjualan dan laba perusahaan secara signifikan?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 47: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

45

Pangsa Pasar

Brutush memang berorientasi pada pasar untuk kalangan menengah

hingga kebawah sehingga produk yang dihasilkan juga memiliki range harga

yang relatif murah dibandingkan dengan pesaingnya yang sudah cukup lama

berdiri. Produk-produk yang dihasilkan Brutush pun terbilang sudah cukup

relatif terdengar dan biasa karena pesaing juga menyajikan produk seperti

itu. Dibandingkan dengan pesaing, brand Brutush juga belum begitu terkenal

sehingga dari segi pemasaran dan menarik minat pelanggan masih kalah

dengan pesaing.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pangsa pasar pelanggan Brutush

cukup luas dan dapat memberikan dampak positif bagi laba perusahaan?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Luas Sangat Luas

Page 48: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

46

Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh Brutush cukup baik,

SOP Brutush berisikan hal-hal teknis yang seharusnya dilakukan dalam

melakukan operasional perusahaan. SOP yang dimiliki Brutush terdiri dari

SOP karyawan dan SOP operasional.

SOP Karyawan berisikan mengenai syarat-syarat karyawan di Brutush dapat

diterima yakni :

1. Pria/Wanitia lajang

2. Lulusan SMP/SMA/Sederajat (Khusus kasir diutamakan yang memiliki

pengalaman kerja di bidangnya)

3. Memiliki niat untuk bekerja keras dan Bertanggungjawab

Apabila calon karyawan memenuhi kriteria persyaratan yang ditentukan dan

lolos tahap wawancara, maka karyawan bisa langsung bekerja tanpa adanya

trainning terlebih dahulu

Karena tidak adanya trainning, sehingga memberikan dampak yang negatif

yaitu pelayanan konsumen menjadi terhambat. Pelanggan sering

memberikan kritikan terhadap karyawan yang tidak ramah dan kompeten

SOP Operasional berisi mengenai teknis-teknis pengolahan produk menjadi

produk siap saji, yaitu urutan mengolah ayam dari proses bumbu hingga

menggoreng dan menyajikannya, namun belum adanya standar mengenai

seperti waktu dan suhu untuk menggoreng ayam menyebabkan terkadang

ayam yang digoreng tidak matang/terlalu matang

Page 49: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

47

Penilaian Anda

Berikan penilaian anda mengenai rangkaian perekrutan dan pengolahan produk

untuk menunjang SOP Karyawan dan Operasional sudah cukup baik? Berikan

Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 50: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

48

SISTEM PERSEDIAAN BRUTUSH

BAG PENGIRIMAN BAG GUDANG CABANG BAG DAPUR BAG KASIRBAG GUDANG PUSAT

PEMASOK

FAKTUR

PEMBELIAN

2

PENGECEKAN

PERSEDIAAN

DAN FAKTUR

PERSEDIAAN

SERTA

FAKTUR

PEMBELIAN

DINPUT

PERSED

IAAN

INPUT

BARANG KE

DATABASE

A

A

PENGECEKAN

KEMBALI SESUAI

STANDAR/TIDAK

LAYAK/TIDAK

PEMASOK DIKEMAS/

PACKAGING

TIDAK LAYAK

PENGIRIMAN

KE CABANG

B

B

MENERIMA

BARANG &

MELAKUKAN

PENGECEKAN

LAYAK/TIDAK

TIDAKLAYAK

CINPUTPERSED

IAAN

MELAKUKAN

INPUT BARANG

KE DATABASE

D

D

PENYIMP

ANAN

SEMENTA

RA

PELANGGAN

SO

MENGEC

EK

PERSEDI

AAN

SO

E

E

SO

MENGEC

EK

PERSEDI

AAN

TERSEDIA/

TIDAK

SO SO

PENGOL

AHAN

SO

N

F

G

F

SO

PELANGGAN

G

PELANGGAN

C

PEMASOK

MELAKUKAN

RETUR

BAGIAN 3

Page 51: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

49

Pendistribusian

Manajer persediaan Pusat Brutush Fried Chicken setiap 2 hari sekali

melakukan belanja rutin di pasar tradisional, tentunya bahan baku yang

dibeli pun memiliki standar dan kualitas yang unggul. Setelah persediaan

dibeli, tentunya bagian pembelian akan mengecek kembali bahan baku yang

telah dibeli di laboratorium, apakah sudah sesuai standar yang berlaku,

mengenai kebersihan dan kesegaran produk sehingga produk terjamin

memiliki kualitas yang sangat baik. Setelah itu manajer pusat akan

melakukan penginputan persediaan ke database persediaan dengan tujuan

komputerisasi dan mengetahui secara cepat apabila persediaan akan habis.

Lalu akan dilakukan pengemasan/packaging oleh bagian pengemasan

dengan tujuan untuk mempertahankan kebersihan dan kesegaran produk

sebelum didistribusikan setelah itu akan dikirim ke tiap daerah.

Pendistribusian bahan baku sudah terorganisir dengan sangat baik. Brutush

Fried Chicken memiliki 4 cabang besar yang mengkoordinir pembelian dan

pendistribusian bahan baku sehingga pendistribusian bahan baku bisa

berjalan dengan efektif serta efisien.

4 cabang pendistribusian bahan baku terletak di :

1. Jakarta

2. Bandung (Jawa Barat)

3. Semarang (Jawa Tengah)

4. Surabaya (Jawa Timur)

Setelah sampai di setiap daerah maka persediaan akan kembali dicek,

apabila tidak sesuai maka barang langsung dikembalikan ke pusat, apabila

sesuai maka selanjutnya setiap daerah akan menginput kembali persediaan

Page 52: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

50

ke database persediaan masing-masing daerah dengan tujuan agar

terhubung ke database persediaan pusat sehingga pusat bisa mengetahui

sisa persediaan di setiap cabangnya.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai perusahaan Brutush dalam

menerapkan pendistribusian persediaan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik

anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 53: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

51

Manajemen Persediaan

Brutush menggunakan manajemen persediaan tradisional dalam

menyimpan persediaan bahan bakunya. Hal ini membuat manajer harus

melakukan pemantauan setiap harinya terhadap persediaan yang dimiliki

oleh Brutush dengan tujuan persediaan yang dimiliki Brutush tetap terjaga

kualitas dan kesegarannya. Manajer memiliki standar mengenai bahan baku

yang layak diolah/tidak seperti daging ayam, apabila dalam 4 hari daging

ayam yang sudah dibeli tidak diolah, maka daging ayam tersebut sudah

tidak memiliki kualifikasi untuk diolah, Manajer akan langsung membuat

keputusan untuk membuang bahan baku daging ayam tersebut karena

manajer betul-betul memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh

Brutush.

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

menerapkan standar pemakaian bahan baku baik/tidak ? Berikan Judgement

terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 54: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

52

Kualitas Karyawan

Karena jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, manajer sering

turun ke lapangan untuk mengecek apakah karyawan Brutush melaksanakan

pekerjaannya dengan baik dan tentunya sesuai standar kualitas karyawan.

Manajer memastikan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan melalui

karyawan betul-betul baik, Brutush menerapkan standar 3 S kepada

karyawan khususnya bagian kasir yang langsung melayani pelanggan. 3 S

yaitu Senyum, Salam, dan Sapa. Setiap pelanggan yang hendak melakukan

transaksi harus diperlakukan dengan baik dan wajib bagi karyawan untuk

menyapa, senyum dan mengucapkan salam selamat pagi/siang/sore/malam

karena diharapkan pelanggan merasa nyaman dengan pelayanan Brutush.

Karyawan yang tidak melaksanakan standar 3 S akan ditegur oleh manajer

secara langsung.

Karyawan di Brutush juga diperlakukan layaknya keluarga oleh

Manajer Brutush, sehingga diharapkan karyawan Brutush dapat bekerja

dengan nyaman dan tidak tertekan. Setiap 3 bulan sekali manajer selalu

mengajak karyawan Brutush untuk meeting dan sharing dengan konsep

kekeluargaan seperti outbound dsb. Ternyata metode ini cukup efektif

untuk meningkatkan kualitas karyawan melalui pendekatan ke rekan

karyawan satu sama lain.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

memperhatikan kualitas karyawan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda

sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat baik

Page 55: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran I.

Modul Penugasan Audit Grup 1:Non- Visual dengan Efek Halo Negatif

53

BAGIAN 4

PENUTUP

Setelah melakukan penugasan audit dan melihat sistem persediaan dan kinerja

operasional Brutush. Berikan judgement terkahir anda dengan skala 10-100

mengenai kinerja operasional Brutush secara keseluruhan dan berikan alasan

yang jelas pada kotak yang disediakan

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Alasan :

ANDA TELAH MELAKUKAN PENUGASAN AUDIT

DENGAN SANGAT BAIK. TERIMAKASIH ATAS

KERJASAMANYA

PART 1 – FINISH

Page 56: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

54

Lampiran 2

PENUGASAN AUDIT

Silakan isi identitas Anda dengan lengkap!

Nama :

NIM :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Umur :

IPK : ≤2.00 2.01-2.99 3.00-3.49 ≥≥3.50

Berikut ini adalah petunjuk umum yang dapat menjadi panduan

Saudara dalam mengikuti penelitian ini:

1. Peserta diminta memberikan jawaban pada kolom yang disediakan di

setiap lembar pertanyaan. Jawaban diberikan dalam bentuk angka

dengan skala kontinyus dimulai dari 0 sampai dengan 100 pada

tempat yang bergaris bawah.

2. Jawablah berdasarkan informasi yang ada dan bukan berdasarkan

pretensi atau spekulasi.

3. Tidak diperkenankan untuk melihat lembar berikutnya sampai

diizinkan oleh tutor.

4. Tidak diperkenankan bekerjasama dengan peserta lain selama

penelitian berlangsung.

5. Peserta tidak diperkenankan mengganti jawaban yang sudah

dituangkan sebelumnya.

6. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam kasus ini. Jawaban

yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan tidak ada kaitannya

dengan kinerja Saudara.

Page 57: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

55

BAGIAN 1

INFORMASI AWAL

Page 58: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

56

PENUGASAN AWAL

PRE TEST

(Jawablah yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda checklist (√)

di kolom yang telah disediakan)

1. Anda bekerja sebagai ...

Internal Auditor

Eksternal Auditor

Jasa Konsultan

2. Anda melaksanakan penugasan audit pada perusahaan ...

Brutush

Olive

Popeye

3. Perusahaan yang sedang anda audit bergerak di bidang ...

Otomotif

Kuliner

Finance

4. Dalam penugasan ini, anda mendapatkan tugas untuk

mendeteksi ...

Potensi salah saji / Kecurangan

Jumlah aset milik perusahaan

Posisi keuangan klien

5. Prosedur audit yang menelusuri kebukti transaksi disebut ...

Prosedur analitis

Footing

Vouching

Page 59: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

57

BAGIAN 2

PENUGASAN AUDIT

Page 60: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

58

Kinerja Brutush

Apakah kinerja operasional perusahaan Brutush tahun 2000-2015 merupakan

kinerja yang baik berdasarkan informasi diatas ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 61: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

59

CSR

Sebagai auditor internal, apakah kegiatan CSR yang dilakukan Brutush dapat

mempengaruhi nilai pelanggan untuk mengkonsumsi produk Brutush ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 62: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

60

Kualitas Pelayanan

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pelanggan Brutush akan merasa

puas mengenai penghargaan yang dicapai oleh Brutush melalui kualitas

pelayanan dan produk Brutush? Berikan Judgement terbaik anda sebagai

seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Puas Sangat Puas

Page 63: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

61

Inovasi

Sebagai auditor internal, apakah inovasi yang dilakukan oleh Brutush dapat

mempengaruhi penjualan dan laba perusahaan secara signifikan?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 64: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

62

Pangsa Pasar

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pangsa pasar pelanggan Brutush

cukup luas dan dapat memberikan dampak positif bagi laba perusahaan?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Luas Sangat Luas

Page 65: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

63

Standar Operasional Prosedur

Berikan penilaian anda mengenai rangkaian perekrutan dan pengolahan produk

untuk menunjang SOP Karyawan dan Operasional sudah cukup baik? Berikan

Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 66: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

64

BAGIAN 3

Page 67: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

65

Pendistribusian

Apakah anda sebagai auditor internal menilai perusahaan Brutush dalam

menerapkan pendistribusian persediaan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik

anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 68: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

66

Manajemen Persediaan

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

menerapkan standar pemakaian bahan baku baik/tidak ? Berikan Judgement

terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 69: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

67

Kualitas Karyawan

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

memperhatikan kualitas karyawan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda

sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat baik

Page 70: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran II.

Modul Penugasan Audit Grup 2: Visual dengan Efek Halo Negatif

68

BAGIAN 4

PENUTUP

Setelah melakukan penugasan audit dan melihat sistem persediaan dan kinerja

operasional Brutush berikan judgement terkahir anda anda dengan skala 10-100

mengenai kinerja operasional Brutush secara keseluruhan dan berikan alasan

yang jelas pada kotak yang disediakan

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Alasan :

ANDA TELAH MELAKUKAN PENUGASAN AUDIT

DENGAN SANGAT BAIK. TERIMAKASIH ATAS

KERJASAMANYA

●●● TUHAN MEMBERKATI ●●●

PART 2 – FINISH

Page 71: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

69

Lampiran 3

PENUGASAN AUDIT

Silakan isi identitas Anda dengan lengkap!

Nama :

NIM :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Umur :

IPK : ≤2.00 2.01-2.99 3.00-3.49 ≥≥3.50

Berikut ini adalah petunjuk umum yang dapat menjadi panduan

Saudara dalam mengikuti penelitian ini:

1. Peserta diminta memberikan jawaban pada kolom yang disediakan di

setiap lembar pertanyaan. Jawaban diberikan dalam bentuk angka

dengan skala kontinyus dimulai dari 10 sampai dengan 100 pada

tempat yang bergaris bawah.

2. Jawablah berdasarkan informasi yang ada dan bukan berdasarkan

pretensi atau spekulasi.

3. Tidak diperkenankan untuk melihat lembar berikutnya sampai

diizinkan oleh tutor.

4. Tidak diperkenankan bekerjasama dengan peserta lain selama

penelitian berlangsung.

5. Peserta tidak diperkenankan mengganti jawaban yang sudah

dituangkan sebelumnya.

6. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam kasus ini. Jawaban

yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan tidak ada kaitannya

dengan kinerja Saudara.

Page 72: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

70

BAGIAN 1

INFORMASI AWAL

Saudara/i merupakan lulusan terbaik S1 Jurusan Akuntansi FEB UKSW,

saat ini Anda bekerja sebagai internal auditor di Perusahaan Dentucky Fried

Chicken (DFC). DFC merupakan bisnis waralaba yang bergerak dalam produk

olahan American Fast Food dengan menyajikan makanan cepat saji seperti

Ayam Goreng (Fried Chicken), Burger, Kentang goreng (French Fries), Pasta,

Ice Cream, dsb. Saudara/i bertugas untuk melakukan pemeriksaan

operasional dan kinerja internal di perusahaan tersebut lalu membuat

keputusan (judgement) mengenai kinerja operasional DFC.

Sebagai seorang internal auditor tentunya anda diminta memiliki sikap

fokus, profesional, independen, jujur dan bertanggungjawab dalam setiap

penugasan audit yang diberikan kepada anda. Direksi DFC sepakat bahwa

dalam melaksanakan penugasan audit, seluruh auditor diharapkan dapat

memberikan judgment terbaik sehingga dapat memberikan keyakinan pada

direksi untuk melakukan rekomendasi yang anda berikan selaku internal

auditor.

Page 73: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

71

PENUGASAN AWAL

PRE TEST

(Jawablah yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda checklist (√)

di kolom yang telah disediakan)

1. Anda bekerja sebagai ...

Internal Auditor

Eksternal Auditor

Jasa Konsultan

2. Anda melaksanakan penugasan audit pada perusahaan ...

DFC

KFC

CFC

3. Perusahaan yang sedang anda audit bergerak di bidang ...

Otomotif

Kuliner

Finance

4. Dalam penugasan ini, anda mendapatkan tugas untuk

mendeteksi ...

Potensi salah saji / Kecurangan

Jumlah aset milik perusahaan

Posisi keuangan klien

5. Prosedur audit yang menelusuri kebukti transaksi disebut ...

Prosedur analitis

Footing

Vouching

Page 74: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

72

BAGIAN 2

PENUGASAN AUDIT

Kinerja DFC (Tahun 1994-2015)

DFC merupakan salah satu bisnis Fast Food yakni perusahaan

pengelola ayam goreng atau yang sering disebut sebagai bisnis Fried

Chicken. DFC (Dentucky Fried Chicken). DFC sendiri didirikan oleh Colonel

Barland Sandor pada tahun 1950 di Amerika Serikat. Pada awalnya bisnis

DFC merupakan bisnis restoran kaki lima dan penjual nya adalah Col

Barland Sandor sendiri. Seiring perkembangan jaman bisnis DFC, semakin

sukses dan akhirnya Col Barland Sandor memutuskan untuk

mengembangkan usaha DFC menjadi usaha waralaba hingga pada akhir

tahun 1980. Pada tahun 1989 DFC pertama kali membuka bisnis Franchise di

Jakarta. Ternyata antusias para masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam

mengkonsumsi produk DFC. DFC selalu mengutamakan kualitas dalam

setiap produknya, terbukti dari prestasi dan penghargaan yang telah diraih

oleh DFC selama kurang lebih 25 tahun di Indonesia yakni :

1. Business Franchise Success Award (1994) : PENGHARGAAN SEBAGAI

BISNIS WARALABA BARU TERLARIS, penghargaan ini diberikan karena Bisnis

DFC mampu menembus konsumen hingga 50.000 konsumen dalam kurun

waktu 5 tahun

2. THE BEST STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE FRANCHISE COMPANY

IN ASEAN (2005)

DFC selalu mengutamakan kualitas dalam menyajikan produknya,

tidak heran DFC memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang cukup

Page 75: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

73

tinggi di dalam menjalankan operasionalnya. Selain kualitas produk, DFC

juga sangat menjunjung tinggi untuk pelayanan yang diberikan

Diminta:

Apakah kinerja operasional perusahaan DFC tahun 1994-2015 merupakan

kinerja yang baik diukur dari penghargaan yang telah dicapai ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 76: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

74

CSR

DFC selalu memberikan dukungan support kepada masyarakat sekitar.

Dukungan yang diberikan dalam bentuk Corporate Social Responsibility

(CSR) kepada petani sayuran lokal. Akan tetapi bantuan yang diberikan

perusahaan DFC bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk

pupuk organik, pendidikan cara menanam sayuran organik, peralatan

pendukung, serta mengajak petani yang ingin bergabung menjadi mitra

pendukung untuk supply sayuran organik segar kepada DFC. Selain untuk

memenuhi kebutuhan pemasok akan sayuran organik, perusahaan

menyadari pentingnya sayuran organik untuk dikonsumsi dan

dikembangkan petani lokal agar masyarakat sekitar dapat mengkonsumsi

sayuran yang sehat dan bebas dari dampak penggunaan bahan kimia pada

kebutuhan pangan. Selain itu DFC juga melakukan bantuan pakan ternak

ayam kepada beberapa peternak ayam di Indonesia dengan tujuan ayam

yang nantinya akan digunakan oleh DFC memiliki kualitas yang baik dan

sehat. Setiap 3 bulan sekali, DFC juga melakukan vaksinasi di beberapa

peternakan ayam di pulau Jawa guna mengurangi resiko ayam yang

dikonsumsi masyarakat terjangkit virus flu burung

Diminta:

Apakah kegiatan CSR yang dilakukan DFC dapat mempengaruhi nilai pelanggan

untuk mengkonsumsi produk DFC ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 77: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

75

Kualitas Pelayanan

Setiap karyawan di DFC selalu mendapatkan pelatihan (training)

sebelum diterima menjadi karyawan DFC, tujuannya adalah supaya

karyawan DFC memiliki kualitas pelayanan yang memuaskan dan sesuai

dengan SOP yang berlaku di DFC. Selain melakukan pelatihan terhadap

karyawan DFC, setiap minggunya manager cabang DFC selalu melakukan

pemantauan secara langsung ke lapangan untuk melihat apakah karyawan

DFC telah menerapkan SOP dengan benar. SOP pelayanan yang diterapkan

oleh karyawan DFC adalah 5 P (Pelanggan Pasti Puas Pelayanan Perfect).

Penilaian Anda

Apakah pelanggan DFC akan merasa puas atas kinerja DFC melalui kualitas

pelayanan dan produk DFC? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang

auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Puas Sangat Puas

Page 78: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

76

Inovasi

DFC merupakan restoran siap saji yang terkenal dengan produk ayam

gorengnya yang telah teruji dengan berbagai survei konsumen di indonesia.

DFC selalu melakukan survei dan penelitian kepada pelanggan sebelum

melakukan inovasi, hal ini dilakukan agar kebutuhan dan selera konsumen

dapat terpenuhi. Inovasi yang dilakukan DFC yaitu membuat produk

pelengkap utama seperti perkedel, nasi dan sup ayam untuk mendukung

dan menyesuaikan selera lidah masyarakat Indonesia. Inovasi yang

dilakukan selalu tepat sasaran sebagai contoh paket goceng yang selalu

diminati konsumen. DFC selalu mengganti-ganti variasi makanan atau

minuman didalam menu agar tetap menjaga ketertarikan konsumen dengan

menu tersebut. Di masa lebaran DFC menyediakan menu paket dengan

bonus takjil agar menarik minat konsumen, selain itu DFC juga menarik

minat konsumsi konsumen di kalangan anak-anak, terdapat paket dimana

pelanggan bisa membawa pulang souvenir apabila membeli paket tertentu.

Selalu ada peluang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan

bekerja sama oleh salah satu perusahaan aplikasi smartphone, kini DFC

dapat mempromosikan produknya dengan lebih efektif dan efisien. Demi

tecapainya pelayanan yang berkualitas, DFC akan terus melakukan inovasi.

Diminta:

Sebagai auditor internal, apakah inovasi yang dilakukan oleh DFC dapat

mempengaruhi penjualan dan laba perusahaan secara signifikan?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 79: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

77

Pangsa Pasar

Menjangkau segala umur

DFC sebagai restoran cepat saji yang go public sangat mementingkan kepuasan

konsumen di segala tingkatan umur. Oleh sebab itu, DFC menyajikan banyak variasi

paket makanan yang mengundang minat segala umur. Salah satu contoh paket

produk yakni produk Choki. Produk choki merupakan produk DFC yang ditujukan

untuk usia anak-anak. Cara pengemasan dan souvenir cantik menjadi unggulan

untuk menarik minat konsumen khususnya anak-anak

Harga bersaing

DFC memiliki pangsa pasar konsumen di segala golongan. Oleh sebab itu DFC selalu

menawarkan berbagai produk dengan variasi harga yang dapat dijangkau oleh

konsumen. Paket-paket hemat pun ditawarkan DFC untuk menarik minat konsumen

- Paket Hemat mulai 1-4 dengan variasi porsi ayam yang berbeda

- Paket Keluarga bagi para konsumen yang ingin hemat bila makan bersama

keluarga

- Paket pasangan untuk mereka yang sedang makan berdua dengan pasangan

agar lebih hemat

- Paket Waktu dimana waktu-waktu tertentu dan terbatas untuk harga miring (Rp

7.000,00) bisa menikmati DFC

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pangsa pasar pelanggan DFC

cukup luas dan dapat memberikan dampak positif bagi laba perusahaan?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Luas Sangat Luas

Page 80: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

78

Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh DFC sangat baik,

terbukti dari penghargaan yang diraih oleh DFC sebagai perusahaan

waralaba dengan SOP terbaik se ASEAN tahun 2005.

Salah satu SOP terbaik yang dimiliki DFC yakni SOP mengenai Sumber Daya

Manusia (Karyawan) DFC. Seluruh Karyawan yang akan diterima menjadi

karyawan tetap baik di Cabang maupun Pusat harus melalui beberapa tahap

seleksi untuk memastikan bahwa kualitas SDM yang dimiliki DFC betul-

betul qualified. Manajer bagian Human Resources and Development (HRD)

sangat menerapkan prinsip untuk tidak melakukan nepotisme di dalam

perekrutan setiap karyawan. Oleh sebab itu karyawan yang akan direkrut

harus melalui tahap :

1. Seleksi administrasi

2. Wawancara

3. Traning selama 3 hari

Training dilakukan kepada karyawan baru yang diterima setelah lolos

tahap seleksi administrasi dan wawancara. Training berisi mengenai ha-

hal yang harus dilakukan sebagai karyawan DFC seperti menjunjung

tinggi kualitas dan pelayanan agar nantinya karyawan DFC memiliki

kualifikasi yang baik dan sesuai standar.

Tidak hanya dilakukan kepada karyawan baru, namun karyawan yang

telah bekerja pun setiap 3 bulan sekali mendapat training dengan tujuan

agar karyawan tidak lupa mengenai SOP yang harus dijalankan

Page 81: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

79

Penilaian Anda

Apakah menurut anda sebagai auditor internal menilai rangkaian perekrutan

dan pelatihan yang dilakukan oleh manajer HRD untuk menunjang SOP

Karyawan sudah cukup baik? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang

auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 82: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

80

SISTEM PERSEDIAAN DFC

BAGIAN DAPUR BAGIAN PELAYANAN/KASIRBAGIAN GUDANG

PEMASOK

NOTA

PEMBELIAN

2

PENGEC

EKAN

BRG &

NOTA

SESUAI/

TIDAK

NOTA

PEMBEL

IAN

TIDAK

NOTA

PEMBEL

IAN

SESUAI

PEMASOK

D

INPUT

MELAKUKAN

INPUT KE

DATABASE

PERSEDIA

AN

A

A

MELAKUKAN

PENYIMPANA

N

SEMENTARA

B

SO

MENGEC

EK

PERSEDI

AAN

TERSEDIA/

TIDAK

SO SO

TIDAK

TERSEDIA

C

PENGOL

AHAN

SO

D N

PELANGGAN

SO

MENGEC

EK

PERSEDI

AAN

SO

B

C

SO

PELANGGAN

D

PELANGGAN

PEMASOK

APABILA PESANAN DARI PELANGGAN TIDAK TERSEDIA, MAKA SO PELANGGAN OTOMATIS AKAN

DIMASUKAN KE DALAM DATABASE PERSEDIAAN YANG LANGSUNG TERHUBUNG DENGAN DATABASE

PEMASOK OLEH KARYAWAN BAGIAN DAPUR, SEHINGGA OTOMATIS PEMASOK AKAN LANGSUNG

MENGETAHUI BAHWA OUTLET MEMBUTUHKAN PASOKAN BAHAN BAKU DAN LANGSUNG

MENGIRIMKAN PASOKAN BAHAN BAKU KEPADA DFC (METODE JUST IN TIME)

BAGIAN 3

Page 83: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

81

PENDISTRIBUSIAN

Sistem persediaan DFC, awalnya menggunakan manajemen persediaan Just

in time. Manajemen mengganti dari Just in time menjadi tradisional

dikarenakan kurang efektif oleh manajer bagian persediaan :

1. mengingat cukup banyaknya permintaan konsumen.

2. Distribusi mobilitas transportasi persediaan yang lama.

Oleh karena itu, manajer persediaan melakukan tindakan yang tidak sesuai

dengan standar yaitu merubah sistem persediaan dari just in time menjadi

tradisional. Saat menggunakan manajemen persediaan tradisional, manajer

tidak dapat memperhitungkan dengan baik jumlah persediaan yang

seharusnya disimpan agar sesuai. Persediaan sering menumpuk dan tidak

dapat terkendali dengan baik. Ayam yang seharusnya diletakan dari yang

masa konsumsinya paling lama hingga mendekati expired, namun hal itu

sering tidak diperhatikan, persediaan yang mendekati expired sering

menumpuk dan yang sering dipakai adalah yang masa expired nya masih

lama bukan persediaan yang telah dibeli terdahulu.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

menerapkan sistem persediaan DFC yang tidak sesuai standar wajar/tidak ?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Wajar Wajar

Page 84: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

82

Manajemen Persediaan

Pergantian manajemen persediaan dari just in time menjadi tradisional

memberikan dampak yang negatif terhadap persediaan. Hal ini

menyebabkan persediaan menumpuk dan tidak dapat terkendali dengan

baik. Terlihat dengan banyaknya persediaan yang sudah mendekati H-10

masa expired. Meskipun DFC sudah menerapkan potongan harga dan

memberikan bonus produk seperti CD atau ice cream apabila pelanggan

membeli dalam jumlah banyak, akan tetapi hal itu di rasa masih kurang

menarik minat pelanggan. Dengan menerapkan potongan harga apabila

membeli produk dalam jumlah banyak, justru menimbulkan masalah baru

yaitu menumpuknya produk jadi sampai lebih dari 6 jam. Produk yang telah

melewati 6 jam harus di buang. Solusinya manajer memberikan kebijakan

untuk memanfaatkan produk jadi menjadi bahan yang dijadikan menu

goceng yang telah banyak peminatnya. Kebijakan tersebut menyatakan

apabila produk belum terjual dalam kurun waktu 6 jam maka produk

tersebut akan di ubah bentuk seperti teriyaki, bento super, chicken fillet dan

burger crispy. SOP perusahaan tidak memperbolehkan sebuah produk untuk

di proses kembali menjadi produk lain. Hal ini dikarenakan setiap produk

memiliki cita rasa bumbu yang berbeda. Oleh karena itu mengubah bentuk

produk dari produk sebelumnya bukan dari bahan yang ditentukan akan

menurunkan kualitas rasa dan kepuasaan pelanggan.

Page 85: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

83

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

mengolah kembali persediaan yang mendekati expired merupakan tindakan

yang wajar/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor

internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Wajar Wajar

Page 86: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

84

Kualitas Karyawan

SOP mengenai kualitas karyawan sering tidak diperhatikan. SOP mengenai

trainning ada tetapi tidak direalisasikan dan dijalankan

Kualitas Pelayanan tidak sesuai dengan SOP. Dikarenakan pengecekan

lapangan yang tidak dilakukan rutin oleh manajer. Karyawan bagian cashier

yang sekaligus menjadi customer service sering tidak ramah terhadap

pelanggan. Hal ini berdampak negatif karena beberapa pelanggan

mengeluhkan hal itu.

Penilaian Anda

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

memperhatikan kualitas karyawan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda

sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat baik

Page 87: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

85

BAGIAN 4

PENUTUP

Setelah melakukan penugasan audit dan melihat sistem persediaan dan

kinerja operasional DFC berikan judgement terkahir anda anda dengan skala

10-100 mengenai kinerja operasional DFC secara keseluruhan dan berikan

alasan yang jelas pada kotak yang disediakan

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Alasan :

ANDA TELAH MELAKUKAN PENUGASAN AUDIT DENGAN

SANGAT BAIK. TERIMAKASIH ATAS KERJASAMANYA

●●● TUHAN MEMBERKATI ●●●

PART 1 – FINISH

Page 88: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran III.

Modul Penugasan Audit Grup 3: Non-Visual dengan Efek Halo Positif

86

Page 89: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

87

Lampiran 4

PENUGASAN AUDIT

Silakan isi identitas Anda dengan lengkap!

Nama :

NIM :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Umur :

IPK : ≤2.00 2.01-2.99 3.00-3.49 ≥≥3.50

Berikut ini adalah petunjuk umum yang dapat menjadi panduan

Saudara dalam mengikuti penelitian ini:

1. Peserta diminta memberikan jawaban pada kolom yang disediakan di

setiap lembar pertanyaan. Jawaban diberikan dalam bentuk angka

dengan skala kontinyus dimulai dari 0 sampai dengan 100 pada

tempat yang bergaris bawah.

2. Jawablah berdasarkan informasi yang ada dan bukan berdasarkan

pretensi atau spekulasi.

3. Tidak diperkenankan untuk melihat lembar berikutnya sampai

diizinkan oleh tutor.

4. Tidak diperkenankan bekerjasama dengan peserta lain selama

penelitian berlangsung.

5. Peserta tidak diperkenankan mengganti jawaban yang sudah

dituangkan sebelumnya.

6. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam kasus ini. Jawaban

yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan tidak ada kaitannya

dengan kinerja Saudara.

Page 90: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

88

BAGIAN 1

INFORMASI AWAL

Page 91: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

89

PENUGASAN AWAL

PRE TEST

(Jawablah yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda checklist (√)

di kolom yang telah disediakan)

1. Anda bekerja sebagai ...

Internal Auditor

Eksternal Auditor

Jasa Konsultan

2. Anda melaksanakan penugasan audit pada perusahaan ...

DFC

KFC

CFC

3. Perusahaan yang sedang anda audit bergerak di bidang ...

Otomotif

Kuliner

Finance

4. Dalam penugasan ini, anda mendapatkan tugas untuk

mendeteksi ...

Potensi salah saji / Kecurangan

Jumlah aset milik perusahaan

Posisi keuangan klien

5. Prosedur audit yang menelusuri kebukti transaksi disebut ...

Prosedur analitis

Footing

Vouching

Page 92: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

90

BAGIAN 2

PENUGASAN AUDIT

Page 93: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

91

Kinerja DFC

Apakah kinerja operasional perusahaan DFC tahun 1994-2015 merupakan

kinerja yang baik diukur dari penghargaan yang telah dicapai ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 94: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

92

CSR

Apakah kegiatan CSR yang dilakukan DFC dapat mempengaruhi nilai pelanggan

untuk mengkonsumsi produk DFC ?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 95: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

93

Kualitas Pelayanan

Apakah pelanggan DFC akan merasa puas atas kinerja DFC melalui kualitas

pelayanan dan produk DFC? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang

auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Puas Sangat Puas

Page 96: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

94

Inovasi

Sebagai auditor internal, apakah inovasi yang dilakukan oleh DFC dapat

mempengaruhi penjualan dan laba perusahaan secara signifikan?

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat dengan

tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Mempengaruhi Sangat Mempengaruhi

Page 97: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

95

Pangsa Pasar

Apakah anda sebagai auditor internal menilai pangsa pasar pelanggan DFC

cukup luas dan dapat memberikan dampak positif bagi laba perusahaan?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Luas Sangat Luas

Page 98: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

96

Standar Operasional Prosedur

Apakah menurut anda sebagai auditor internal menilai rangkaian perekrutan

dan pelatihan yang dilakukan oleh manajer HRD untuk menunjang SOP

Karyawan sudah cukup baik? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang

auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat Baik

Page 99: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

97

BAGIAN 3

Page 100: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

98

Pendistribusian

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

menerapkan sistem persediaan DFC yang tidak sesuai standar wajar/tidak ?

Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Wajar Wajar

Page 101: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

99

Manajemen Persediaan

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

mengolah kembali persediaan yang mendekati expired merupakan tindakan

yang wajar/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda sebagai seorang auditor

internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Wajar Wajar

Page 102: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

100

Kualitas Karyawan

Apakah anda sebagai auditor internal menilai tindakan manajer dalam

memperhatikan kualitas karyawan baik/tidak ? Berikan Judgement terbaik anda

sebagai seorang auditor internal

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Tidak Baik Sangat baik

Page 103: STUDI EKSPERIMENTAL PEMITIGASIAN PENGARUH EFEK HALO ...

Lampiran IV.

Modul Penugasan Audit Grup 4: Visual dengan Efek Halo Positif

101

BAGIAN 4

PENUTUP

Setelah melakukan penugasan audit dan melihat sistem persediaan dan

kinerja operasional DFC berikan judgement terkahir anda dengan skala 10-

100 mengenai kinerja operasional DFC secara keseluruhan dan berikan

alasan yang jelas pada kotak yang disediakan

(berikan penilaian anda dengan memilih angka yang menurut anda tepat

dengan tanda silang)

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Alasan :

ANDA TELAH MELAKUKAN PENUGASAN AUDIT

DENGAN SANGAT BAIK. TERIMAKASIH ATAS

KERJASAMANYA

●●● TUHAN MEMBERKATI ●●●

PART 2 – FINISH