BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin merupakan salah satu faktor penting demi terciptanya guru yang profesional dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewajibannya, serta demi terwujudnya mutu pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan mengenai pelaksanaan disiplin guru telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin kerja guru dan Dosen. Upaya disiplin guru sendiri telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980, dimana dalam Peraturan Pemerintah ini antara lain menjelaskan tentang jenis-jenis hukuman disiplin khususnya Pegawai Negeri Sipil yang dapat dikenakan bagi para pelanggarnya dan pejabat yang berwenang untuk memberikan hukuman disiplin tersebut. Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis 1
89
Embed
Studi Deskriptif Tentang Kedisiplinan Guru di SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin merupakan salah satu faktor penting demi terciptanya guru yang
profesional dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewajibannya, serta demi
terwujudnya mutu pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan mengenai
pelaksanaan disiplin guru telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin kerja guru dan Dosen.
Upaya disiplin guru sendiri telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980, dimana dalam Peraturan Pemerintah ini antara lain
menjelaskan tentang jenis-jenis hukuman disiplin khususnya Pegawai Negeri Sipil
yang dapat dikenakan bagi para pelanggarnya dan pejabat yang berwenang untuk
memberikan hukuman disiplin tersebut.
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun peraturan yang tidak tertulis serta ssanggup menjalankannya dan
tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya. Ini berarti disiplin adalah ketaatan terhadap
aturan-aturan yang berlaku pada saat sekarang ini.
Untuk itu, guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya hendaknya
guru tidak hanya sekedar mengejar penghasilan, akan tetapi juga merupakan
sarana untuk mengembangkan diri dan berbakti. Guru merupakan komponen yang
paling sentral dalam mewarisan kepribadian. Guru adalah sumber ilmu
1
pengetahuan, dari jerih payah seorang guru kita menitipkan generasi bangsa untuk
melanjutkan perjalanan menuju cita-cita bangsa kita, agar mampu bersaing
dengan negara-negara maju di dunia. Guru dalam kontek pendidikan berada di
barisan depan dan sangat strategis menanamkan nilai-nilai positif melalui
bimbingan dan keteladanan.
Akhir-akhir ini permasalahan mengenai disiplin di lingkungan pendidik
sangat banyak disoroti atau dibicarakan, terlebih pada saat reformasi ini disiplin
merupakan faktor utama untuk menuju sukses suatu bangsa. Tanpa dilandasi
tingkat disiplin yang tinggi mustahil cita-cita pembangunan nasional dapat
dilaksanakan secara baik.
Berdasarkan survey di SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba
Kab. Rohul tentang kedisplinan guru dtemui adanya gejala-gejala indisipliner
dari sebagian guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagi
seorang pendidik, misalnya:
a. Sebagian guru datang mengajar kadang-kadang tidak tepat waktu dan
pulang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
b. Beberapa orang guru kadang-kadang malas untuk memakai seragam yang
telah ditentukan.
c. Sebagian guru malas mengajar dan lebih senang mengobrol sesama guru
ketika jam mengajar.
d. Sebagian guru ada juga yang meninggalkan kelas/kantor pada jam
mengajar untuk keperluan pribadi.
e. Ketidakhadiran sebahagian guru yang melebihi ketentuan yang berlaku di
sebabkan oleh berbagai macam alasan.
2
Disiplin kerja guru tidak akan dapat terjadi jika yang bersangkutan
melalaikan tugasnya dan selaku public service sudah selayaknya guru
memberikan tauladan yang baik untuk generasi penerus bangsa ini dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan demikian begitu pentingnya analisis disiplin
kerja guru dalam pencapaian prestasi kerja, sehingga image guru sebagai pendidik
akan tetap berpengaruh baik bagi perkembangan bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, judul penelitian yang tepat yang relevan
dengan latar belakang penelitian ini adalah “Studi Deskriptif Tentang
Kedisiplinan Guru di SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab.
Rohul”
B. Alasan Pemilihan Judul
1. Akhir-akhir ini permasalahan mengenai disiplin di lingkungan pendidik
sangat banyak disoroti atau dibicarakan, terlebih pada saat reformasi ini
disiplin merupakan factor utama untuk menuju sukses suatu bangsa.
Tanpa dilandasi tingkat disiplin yang tinggi mustahil cita-cita
pembangunan nasional dapat dilaksanakan secara baik.
2. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena sepengatahuan penulis belum
ada yang meneliti permasalahan ini.
3. Dari segi waktu dan dana dapat terjangkau oleh penulis.
3
C. Penjelasan Istilah
1. Studi Deskriptif adalah suatu peneitian yang berusaha menjelaskan atau
menggambarkan suatu gejala, fenomena, ataupun peristiwa tertentu
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.1
2. Disiplin adalah sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman organisasi. Disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap
sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki
oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran
yang merugikan dirinya, orang lain, atau lingkungannya.2
3. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.3
D. Permasalahan
1. Pembeberan masalah
Dengan bertitik tolak kepada latar belakang di atas, semakin banyak
masalah yang dihadapi dan diemban oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan
pembangunan disegala bidang, maka secara langsung maupun tidak langsung guru
dituntut untuk meningkatkan kedisiplin kerja yang baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa
permasalahan sebagai berikut :1 Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka2 Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika. 1987. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Bina Aksara.
3 Undang-undang Guru dan Dosen , 2006, Hal. 2
4
a. Upaya pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja guru.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Disiplin kerja merupakan upaya meningkatkan kompetensi profesional
guru.
d. Pengaruh Disiplin terhadap motivasi kerja guru.
e. Pelaksanaan Disipilin di lingkungan kerja guru
2. Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya tujuan penelitian, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
a. Pelaksanaan disiplin guru di SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun
Purba Kab. Rohul.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin guru di SD Negeri 009 Bangun
Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pelaksanaan disiplin kerja guru di SD Negeri 009 Bangun
Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul?.
b. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin guru di SD Negeri
009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul?
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
A. Tujuan Penelitian
5
1. Untuk mengetahui kedisiplinan guru di SD Negeri 009 Bangun Purba
Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan guru di
SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
B. Kegunaan Penelitian
a. Bahan masukan dan informasi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya bagi pihak-pihak yang memerlukan pemahaman tentang
peningkatan disiplin kerja guru.
b. Bagi pihak lain dapat digunakan sebagai bahan informasi dan
pertimbangan untuk penelitan berikutnya.
c. Dalam rangka melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan
perkuliahan jurusan Pendidikan Agama Islam di STAI Al-Azhar
Pekanbaru Program Strata Satu (S-1).
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya atas
5 (lima) bab dan masing-masing bab di bagi dalam beberapa sub bab sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini uraian terbagi atas latar belakang masalah, alasan
pemilihan judul, penjelasan istilah, permasalahan, tujuan dan
manfaat penelitan, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
6
Penjelasan pada bab ini adalah teori-teori yang berhubungan
dengan masalah penelitian sehingga memperlihatkan pola
hubungan antar permasalahan dan tujuan penelitian.
BAB III : METODE PENELITAN
Bab ini menjelaskan uraian tentang waktu dan tempat penelitan,
subyek dan objek penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisa
data
BAB IV :PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulIs akan menguraikan tentang deskripsi lokasi
penelitian, penyajian data dan analisa data yang telah diolah
sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan
memberikan saran-saran berdasarkan temuan hasil penelitian
BAB II7
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Disiplin
Disiplin kerja dalam organisasi sangat dituntut keberadaannya, karena
dengan disiplin yang baik suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan
efisien. Dalam tujuan organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya
keberadaan dan kelangsungan organisasi sangat diperlukan, dengan adanya
seorang pemimpin yang mampu memberikan motivasi dalam menegakkan disiplin
kerja dalam menggerakkan, mengarahkan dan membina para bawahannya dalam
menjalankan segala tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing pada
organisasi yang dipimpinnya tersebut. Dalam hal ini jelaslah keberadaan seorang
pemimpin yang mampu menggerakan anggota dalam menjalankan tugasnya
sangat diperlukan, karena keberhasilan seorang tujuan dalam organisasinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan mengemukakan beberapa teori yang
dikemukakan dari berbagai ahli yang berhubungan dengan masalah yang penulis
ungkapkan, yaitu tentang hubungan antara disiplin kerja guru terhadap prestasi
kerja guru.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati
segala peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu
mentaati norma-norma sosial yangg berlaku.4
Menurut mengemukakan bahwa “Dicipline is management action to
enforce organitation standars”. Berdasarkan pendapat Keith Davis, disiplin kerja
4 Hasibuan, SP. Melayu.,2000, Organisasi dan motivasi, Jakarta, Bumi Aksara,
8
dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-
pedoman organisasi.
Ada 2 macam disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan korektif.
1. Disiplin Prefentif
Disiplin prefentif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai untuk
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Dengan cara preventif, pegawai dapat
memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.
Disiplin proventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan
kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi.
Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah
menegakkan disiplin kerja.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.5
Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi
adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang
berlaku dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para menejer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
5 Mangkunegara, P, Anwar.,2004. Manajemen SDM Perusahaan. PT Raja Reksadakarya, Offset, Bandung.
9
perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.
Untuk membantu para manajer dalam mengenali tindakan tingkat displiner
yang tepat, beberapa perumusan telah merumuskan prosedur disipliner. Satu
pendekatan adalah dengan menyusun pedoman-pedoman tindakan disipliner
progresif, seperti contoh berikut ini :
Pedoman-pedoman yang dianjurkan untuk tindakan disipliner bagi
pelangaran-pelanggaran yang yang membutuhkan pertama : suatu peringatan
lisan, kedua : suatu peringatan tertulis, ketiga : terminasi.
Tindakan disipliner yang paling akhir adalah pemecatan. Yaitu
pemberhentain pegawai dari perusahaan dengan alasan tertentu. Pernah
dinyatakan bahwa setiap pemecatan pegawai membuktikan kegagalan pemimpin,
tetapi pandangan ini tidak realistik. Tidak ada manajer atau pegawai yang
sempurna : jadi ada masalah tertentu yang tidak dapat ditanggulangi betapapun
orang berusaha keras menanggulanginya. Adakalanya lebih baik bagi pegawai
untuk pindah kerja ditempat lain. Ada batasan bagi banyak upaya yang dapat
dilakukan organisasi untuk mempertahankan seorang pegawai yang berprestasi
tidak baik. Karena prestasi pegawai itu dapat menimbulkan dampak negatif bagi
karyawan lainnya.
B. Pembinaan Disiplin Kerja
10
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita amati bahwa mereka yang
berdisiplin lebih tinggi, umumnya berprestasi lebih tinggi pula. Dalam pada itu,
terutama dalam lima faktor yang sangat mempengaruhi hidup serta kehidupan
organisasi adalah “ketertiban”. Suatu unsur penting ketertiban adalah disiplin.
Dengan perkataan lain, “disiplin” adalah termasuk dalam unsur-unsur penting
yang mempengaruhi prestasi suatu organisasi.
Pembinaan suatu organisasi harus dilakasanakan secara menyeluruh,
dalam arti meliputi berbagai aspek hidup dan kehidupan organisasi tersebut, kalau
dikehendaki hasil pembinaan yang optimal, karena masing-masing aspek tadi
mempunyai kaitan yang sangat erat satu dengan yang lainnya. Ada kategori faktor
atau unsur tertentu yang harus selalu memperoleh perhatian. Termasuk dalam
kaegori ini adalah kesejahhteraan para anggota organisasi yang bersangkutan.
Maka aspek kesejahteraan mungkin perlu mendapatkan perhatian khusus, tanpa
mengabaikan aspek lainnya. Peningkatan kesejahteraan ini hendaknya juga
diarahkan untuk memperkuat unsur-unsur lain organisasi itu, misalnya unsur
disiplin yang tadi telah disebutkan.
Diperlukan adanya pendisiplinan dan konsistensi merupakan bagian
penting dari keadilan. Taidak adanya konsistensi menyebabkan pegawai merasa
didiskriminasikan. Apabila orang yang menerima hukuman yang lebih berat
adalah pegawai dari golongan yang minoritas, maka perusahaan dapat dituduh
melakukan tindakan diskriminasi yang melawan hukum, dan perusahaan harus
menyediakan pembelaan yang mahal atas tuduhan itu.
Ada tiga pendekatan disiplin, yaitu pendekatan disiplin modern, disiplin
dengan tradisi, dan disiplin bertujuan.6
6 Mangkunegara, Op. Cit. Hal. 132-139
11
1. Pendekatan Disiplin Modern
Pendekatan Disiplin modern yaitu mempertemukan keperluan atau kebutuhan
baru diluar hukuman. Pendekatan ini berasumsi :
a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman
secara fisik
b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang
berlaku
c. Keputusan-keputusan yang semuanya terhadap kesalahan atau prasangka
harus diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan
mendapatkan fakta-faktanya
d. Melakukan proses terhadap keputusan yang besar sebelah pihak terhadap
kasus disiplin
2. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi
Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara
memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi :
a. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada
peninjauan kembali bila telah diputuskan
b. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaanya harus
disesuaikan dengan pelanggarannya
c. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelnggar maupun
kepada pegawai lainnya
d. Peningkatan perbuatan pe;anggaran diperlukan hukuman yang lebih keras
e. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya
harus diberikan hukuman yang lebih berat
12
3. Pendekatan Disiplin Bertujuan
Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi :
a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai
b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku
c. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang baik
d. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap
perubahannya
Beberapa tekhnik dalam melaksanakan disiplin kerja adalah tekhnik
tetapi jika populasi lebih dari 100, maka sampel yang diambil minimal 10-25 %16.
Karena Populasinya sedikit, maka penulis tidak mengambil sampel.
Dengan demikian dapat di katakana penelitian ini dinamakan penelitian
populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejhala psikis untuk kemudian
dilakukan pencatatan..17 Dengan observasi kita ingin mengetahui kebenaran
pandangan teoritis tentang masalah yang kita selidiki dalam hubungannya dengan
dunia kenyataan.
Adapun observasi peneliti lakukan di SD Negeri 009 Bangun Purba
Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
2. Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai
sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Angket bertujuan untuk
memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh
informasi mengenai suatu masalah secara serentak.
Untuk itu angket akan diberikan kepada subjek penelitian yakni seluruh
guru yang di SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul
3. Wawancara
16 Hadi, Sutrisno, 1993, Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta17 S. Nasution. 2003, Metode Research (Penelitian ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, , Cet.
6, h. 107-108
34
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Tujuan wawancara
ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah atau untuk
mempengaruhi pendapat responden.
Wawancara dalam penelitian ini akan penulis lakukan terhadap kepala
sekolah SD Negeri 009 Bangun Purba Kec.Bangun Purba Kab. Rohul.
E. Analisa Data
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi..
Menurut Sudjana dalam Ibrahim bila penelitian bertujuan untuk
mendapatkan gambaran sebagaimana adanya tentang suatu objek, maka teknik
analisa yang diperlukan cukup dengan persentase (%)18 untuk menganalisa data
yang dilakukan dengan deskriptif kulitatif dengan rumus: