Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021 P-ISSN : 2722-5607 E-ISSN : 2722-5348 Page 25 STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK SEBAGAI SUMBER KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Muannif Ridwan, 2 Sri Hidayanti, 3 Nilfatri 1 Mahasiswa S3 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, [email protected]2 Universitas Islam Indragiri, [email protected]3 STIE Syariah Al-Mujaddid, [email protected]ABSTRAK Kepadatan penduduk dalam suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin sempit. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Sebab manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungannya. Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Terjadinya kerusakan lingkungan dapat berdampak kepada kehidupan manusia secara makro. Karena itu, ke depan diperlukan adanya upaya secara bijak guna tetap mempertahan kelestarian dan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Tujuan dari penelitian ini agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan secara komprehensif. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan bahwa kepadatan penduduk sangat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan, diantaranya ketersediaan udara bersih, pangan, lahan dan air bersih serta pencemaran lingkungan. Kita sebagai bagian dari penduduk harus menjaga alam sekitar atau lingkungan agar tetap bersih sehingga dapat menghirup udara yang bersih tanpa tercemar oleh sampah ataupun polusi. Cara lain yaitu mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dengan melaksanakan program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB) dan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kata Kunci: Penduduk, Lingkungan Hidup, kerusakan lingkungan ABSTRACT The population density in an area will cause the space for an area to be narrower. Rapid population growth increases the demand for natural resources. Because humans are an integral part of the ecosystem, where humans live by exploiting their environment. Population issues and environmental damage are two things that are interrelated with one another. The occurrence of environmental damage can have an impact on human life at a macro level. Therefore, in the future we need wise efforts to maintain environmental sustainability and quality. This study uses a qualitative descriptive method with the type of research used is library research. The purpose of this research is so that readers can understand the population density as a source of environmental damage in a comprehensive manner. Conclusions of This study says that population density greatly affects several aspects related to life, including the availability of clean air, food, land and clean water and environmental pollution. We, as part of the population, must protect the surrounding environment or the environment in order to keep it clean so that we can breathe clean air without being polluted by garbage or pollution. Another way is to reduce the population growth rate by implementing government programs such as family planning (KB) and by not littering. Keywords: Population, Environment, Environmental Damage PENDAHULUAN Manusia sangat membutuhkan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu berupa tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain yang termasuk ke dalam sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun yang tak dapat diperbarui. Namun demikian harus disadari bahwa sumber daya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumber daya alam tertentu juga mempunyai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
ABSTRAK Kepadatan penduduk dalam suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin
sempit. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Sebab manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan
mengekploitasi lingkungannya. Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua
hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Terjadinya kerusakan lingkungan dapat berdampak
kepada kehidupan manusia secara makro. Karena itu, ke depan diperlukan adanya upaya secara bijak guna tetap mempertahan kelestarian dan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library
research). Tujuan dari penelitian ini agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan secara komprehensif. Kesimpulan dari penelitian ini
mengatakan bahwa kepadatan penduduk sangat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan
kehidupan, diantaranya ketersediaan udara bersih, pangan, lahan dan air bersih serta pencemaran lingkungan. Kita sebagai bagian dari penduduk harus menjaga alam sekitar atau lingkungan agar tetap
bersih sehingga dapat menghirup udara yang bersih tanpa tercemar oleh sampah ataupun polusi. Cara
lain yaitu mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dengan melaksanakan program pemerintah
seperti Keluarga Berencana (KB) dan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kata Kunci: Penduduk, Lingkungan Hidup, kerusakan lingkungan
ABSTRACT The population density in an area will cause the space for an area to be narrower. Rapid population
growth increases the demand for natural resources. Because humans are an integral part of the ecosystem, where humans live by exploiting their environment. Population issues and environmental
damage are two things that are interrelated with one another. The occurrence of environmental
damage can have an impact on human life at a macro level. Therefore, in the future we need wise
efforts to maintain environmental sustainability and quality. This study uses a qualitative descriptive method with the type of research used is library research. The purpose of this research is so that
readers can understand the population density as a source of environmental damage in a
comprehensive manner. Conclusions of This study says that population density greatly affects several aspects related to life, including the availability of clean air, food, land and clean water and
environmental pollution. We, as part of the population, must protect the surrounding environment or
the environment in order to keep it clean so that we can breathe clean air without being polluted by garbage or pollution. Another way is to reduce the population growth rate by implementing
government programs such as family planning (KB) and by not littering.
keterbatasan menurut ruang dan waktu. Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan
yang erat.
Ada kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga
aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Keberadaan sumber daya alam
menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada
pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumber daya dan lingkungan di
sekitarnya. Kerusakan sumber daya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh
kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak
terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.
Masalah kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup merupakan dua permasalahan yang
kini sedang dihadapi bangsa Indonesia khususnya, maupun negara-negara lainnya di dunia umumnya.
Brown, menyatakan bahwa masalah lingkungan hidup dan kependudukan yaitu masalah pencemaran
lingkungan fisik, desertifikasi, deforestasi dan over eksploitasi terhadap sumber-sumber alam, serta
berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan peningkatan yang
signifikan.1
Padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin terciut.
Hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan
mengekploitasi lingkungannya. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan
terhadap sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh
membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin berkurangnya
produktifitas sumber daya alam. Menurut Wijono, kondisi sebagaimana digambarkan tersebut dapat
diibaratkan seperti lilin, pertumbuhan penduduk yang cepat akan membakar lilin dari kedua ujungnya.
Sehingga batang lilin itu akan cepat meleleh dan habis. Konsekuensinya adalah berubahnya salah satu
atau beberapa komponen dalam ekosistem, mengakibatkan perubahan pada interaksi komponen-
komponen itu, sehingga struktur organisasi dan sifat-sifat fungsional ekosistem akan berubah pula.2
Permasalahan kependudukan yang selalu dihadapi oleh negara maju maupun berkembang adalah
masalah over populasi, angka kelahiran dan kematian bayi yang tinggi, urbanisasi, pengangguran,
ketidakmerataan penyebaran penduduk yang semakin kompleks akan mengimbas kepada segmen
terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu kelestarian lingkungan hidup.3
Adapun pembangunan merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam, guna mencapai tujuan pembangunan yaitu meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan bangsa indonesia. Pembangunan tersebut dari masa ke masa terus berlanjut
secara berkesinambungan dan selalu ditingkatkan pelaksanaanya guna memenuhi kebutuhan
penduduk yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola hidup
masyarakat, kecepatan teknologi dalam menyediakan barang secara melimpah ternyata telah
menimbulkan masalah-masalah baru yang sangat serius yaitu adanya barang yang sudah terpakai dan
sudah tidak digunakan lagi yang mengakibatkan timbulnya sampah.
Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak
dapat terhindarkan dari penggunaan sumber daya alam, namun eksploitasi sumber daya alam yang
1 Brown, Lester R., Tantangan Masalah Lingkungan Hidup (Bagaimana Membangunan Masyarakat Manusia
Berdasarkan Kesinambungan Lingkungan Hidup yang Sehat), Diterjemahkan oleh S. Maimoen, Jakarta:
Yayasan Obor, 1992:, hlm 265-280 2 Nur Hadi Wijono, Interaksi Penduduk dan Lingkungan, Dalam Warta Demografi, Tahun XXVIII, Nomor 1,
1998, hlm 5. 3 Makalah; Pertumbuhan Penduduk Dan Kerusakan Lingkungan Antara Bad Governance Dan Good Governence, ditulis oleh Dr. Arkanudin, M.Si , Rektor Universitas Kapuas Sintang, Dosen FISIP dan Program
Magister Ilmu Sosial UNTAN Pontianak, 26 Maret 2009.
tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas
lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta kerusakan
lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan. Oleh sebab itu, dalam makalah ini
penulis mencoba mengungkap secara umum mengenai kepadatan penduduk yang menjadi salah satu
sumber kerusakan lingkungan hidup.
Dari latar belakang tersebut, penulis menetapkan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam
artikel ini diantaranya apakah definisi dari penduduk, lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan
hidup?, mengapa kepadatan penduduk merupakan salah satu sumber kerusakan lingkungan hidup?,
dan bagaimana cara menanggulangi kerusakan lingkungan hidup yang bersumber dari kependudukan?
METODE, JENIS, DAN TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan
adalah studi kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang
berkaitan dengan penduduk dan lingkungan yang bersifat kepustakaan. Penelitian deskriptif kualitatif
merupakan gabungan penelitian deskriptif dan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menampilkan
hasil data apa adanya tanpa proses manipulasi atau perlakuan lain.
Menurut I Made Winartha metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis,
menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan
berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.4
Sedangkan Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post-positivisme yang biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi
objektif yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci.5 Tujuan dari penelitian ini
agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan
secara komprehensif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengertian Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal di daerah lain.6
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu.7
Jadi, penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal di dalam suatu
wilayah negara, lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi
pertama kali ditemukan oleh Achille Guillard. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang
mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan distribusi
4 I Made Winartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2006, hlm. 155. 5 Sugiyono, Metode Penelitin Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, cet IV, hlm. 15 6 https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk 7 ibid
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran
batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang. Perusakan
lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi
dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan
sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya
alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan. Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi,
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Limbah bahan
berbahaya dan beracun adalah sisa usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh
adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Dampak lingkungan
hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau
kegiatan.12
Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yuridisinya.13
Sedangkan definisi lingkungan hidup menurut para ahli diantaranya adalah:14
1. Emil Salim
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam
ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
2. St. Munajat Danusaputra
Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan
aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
3. Otto Soemarwoto
Mengemukakan bahwa dalam bahasa Inggris istilah lingkungan adalah environment. Selanjutnya
dikatakan, lingkungan atau lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada pada setiap makhluk
hidup atau organisme dan berpengaruh pada kehidupannya. Contoh, pada hewan seperti kucing,
segala sesuatu di sekeliling kucing dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing tersebut
maka itulah lingkungan hidupnya. Demikian pula pada suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon
mangga atau padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan atau kehidupan tanaman
tersebut itulah ling kungan hidupnya.
Lingkungan Hidup mempunyai 3 unsur, yaitu:15
12 Ibid, hlm 7 13 https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup 14 Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis oleh:
lingkungan-dan-pelestarian-, diakses pada 06 September 2016 Pukul 19:46 WIB 16Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis oleh:
Yeni Sutriya, Rabu, 14 Oktober 2015. 17 https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan diakses pada 6 September pukul 21:59 WIB 18John Salideho, undang-undang gangguan dan masalah Lingkungan, Sinar Grafika, hlm183-185
dukung yang terbatas menyebabakan akan terjadinya kelangkaan. Dampak dari kepadatan penduduk
terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:19
1. Berkurangnya Ketersediaan Lahan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat
kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau lahan tidak bertambah. Kepadatan penduduk
dapat mengakibatkan tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman
penduduk.
2. Kebutuhan Udara Bersih
Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula manusia sebagai
makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang
dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas
udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.
3. Kerusakan Lingkungan
Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan
pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang
alami telah ditebang atau rusak parah. Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula dengan
meningkatnya penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan hutan secara liar untuk
dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan
merusak ekosistem hutan.
4. Kebutuhan Air Bersih
Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup. Akan tetapi, air yang dibutuhkan manusia
sebagai mkhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah
tangga sehari-hari. Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika
,kimia ,dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan
kesehatan manusia. Syarat fisika yaitu air tetap jernih (tidak berubah warna), tidak ada rasa, dan
tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.
5. Kekurangan Makanan
Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan. Dengan bertambahnya jumlah
populasi manusia atau penduduk, maka jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin
banyak. Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan, maka dapat terjadi
kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan
produksi pangan makanan. Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya, penduduk
dapat kekurangan gizi atau pangan. Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit rendah, sehingga mudah terjangkit penyakit.
6. Pencemaran air
Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri. Air biasanya disebut tercemar
ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai,
dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
19Makalah; Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan, https://yanuaresny.wordpress.com/kelas-ix-2/perkembangan-penduduk/isi-materi/dampak-kepadatan-penduduk-terhadap-lingkungan/ diakses pada tanggal
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih
banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen
yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar
CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar
seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat
dari pembakaran yang tidak sempurna.
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara
langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk,
irigasi, ternak, dan sebagainya. Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks
perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat
penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan.
Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah,
sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya
cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering
kekurangan air bersih.
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk
pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di
hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan
gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk
mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan
dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan
keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan
kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
f. Cara Mengurangi Laju Pertumbuhan Penduduk
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk ialah:
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk:
- Penambahan dan penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat
maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula
diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan.
- Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak
dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum
secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada
daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju
pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang tersedia.
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 34
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan. Hal ini untuk mengimbangi jangan
sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan
mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.21
g. Cara Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Bersumber Dari Kepadatan
Penduduk
Adapun solusi yang bisa ditempuh untuk menangani permasalahan lingkungan yang bersumber
dari kepadatan penduduk diantaranya adalah:
1) Menggalakan program keluarga kecil bahagia sejahtera yang tidak bertentangan dengan kehidupan
beragama, dan kondisi social budaya masyarakat.
2) Mensosialisasikan arti pentingnya program keluarga kecil bahagia sejahtera secara jelas dan
transparan.
3) Meningkatkan kualitas pendidikan manusia Indonesia
4) Menciptakan lapangan pekerjaan
5) Membuat peraturan perundangan pengelolaan sumberdaya alam yang berpihak pada kelestarian
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
6) Mensosialisasikan peraturan perundangan itu kepasa seluruh lapisan masyarakat
7) Melaksanakan peraturan perundangan itu secara konsekuen
8) Menerapkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan
9) Menselaraskan pembangunan ekonomi dan lingkungan
10) Merencanakan tata ruang yang lebih optimal dan tidak memihak.22
h. Keterkaitan Kependudukan dengan Undang-undang Tata Ruang
Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya spatial plan adalah wujud struktur ruang dan pola
ruang disusun secara nasional,regional dan lokal. Secara nasional disebut Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, dan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
(RTRWK). Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata Ruang adalah
wujud struktur ruang dan pola ruang.23
Pada umumnya suatu ruang tertentu dapat digunakan untuk berbagai alternatif kegiatan seperti
pemukiman, industri, pertanian, dan sebagainya. Apabila suatu kegiatan tertentu telah dilakukan
disuatu ruang tertentu pada waktu yang sama tidak dapat dilakukan satu kegiatan yang lain. Karena
itu dapat terjadi konflik atau persaingan dalam pemanfaatan ruang antar berbagai macam kegiatan.
Masalah tata ruang dikota-kota besar seperti yang dapat kita saksikan setiap hari adalah berbaurnya
kegiatan primer dan kegiatan sekunder di sekitar pusat kota yang menyebabkan campur baurnya lalu-
lintas antarkota dengan lalu-lintas lokal. Hal ini bisa menimbulan kemacetan dan berbagai gangguan
kegiatan lainnya. Oleh karena itu kebijakan penataan ruang harus memperhatikan aspek lingkungan
hidup.24
Landasan konstitusional hukum tata ruang Indonesia didasarkan pada pasal 33 ayat 3 UUD
1945 yang menetapkan bahwa bumi dan air beserta kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pasal 2 UUPA No.
5 tahun 1960 memuat wewenang untuk:
21 Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan, http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-
kepadatan-populasi-terhadap-lingkungan.html. 22 Intanghina’s weblog ruang-terhadap-lingkungan-hidup, intanghina.wordpress.com 23 https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Ruang diakses pada tanggal 6 September 2016 pukul 23:14 WIB 24 Prof. Dr. M. Daud silalahi, S.H, Hukum Lingkungan dan sistem penegakan hukum lingkungan Indonesia,