1 STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 DAN 4 LANTAI KAYU GLULAM KELAS II (KAMPER) TERHADAP BEBAN SEISMIK DENGAN PUSHOVER ANALYSIS DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM KELAS II (KAMPER) DENGAN KAYU KELAS I DAN PELAT BAJA. Oleh Mohammad Febriant NIM : 15009120 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil) Indonesia dikaruniai berbagai macam jenis kayu yang patut dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan. Kayu kamper adalah salah satu contoh kayu yang telah dikenal luas di masyarakat dan cocok untuk dijadikan bahan konstruksi. Di pasaran dimensi kayu terbatas, oleh karena itu pendesainan bangunan kayu yang memiliki span yang besar menemui hambatan. Salah satu kekurangan dari material kayu adalah kayu memiliki keruntuhan yang getas, namun ini tidak berarti daktilitas kayu tidak bisa bertambah karena kayu masih bisa mengalami plastifikasi di daerah tekan. 1. Pendahuluan Pada umumnya kayu yang dihasilkan mempunyai diameter kecil, sehingga kayu sebagai bahan alamiah berupa balok atau log belum efisien sebagai komponen struktural. Adanya ketersediaan balok dengan diameter kecil, sedangkan kebutuhan sebagian komponen struktural memerlukan dimensi cukup besar, maka perlu suatu metoda yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Dasar Teori 2.1 Kayu Glulam (Glue Laminated Timber) Glulam dapat didefinisikan sebagai, produk yang dihasilkan dari balok kayu berdasarkan kapasitas tegangannya dibuat dari lapisan-lapisan kayu terpilih yang direkatkan dengan perekat tertentu dengan arah serat tiap lapisan kayu sejajar pada arah longitudinalnya. Konversi kuat acuan kayu solid ke glulam Kuat Lentur (MPa) Kuat Tarik Sejajar Serat (MPa) Kuat Tarik Tegak Lurus Serat (MPa) Kuat Tekan Sejajar Serat (MPa) Kuat Tekan Tegak Lurus Serat (MPa) Kuat Geser (MPa) Modulus Elastisitas Rata - Rata (MPa) Modulus Elastisitas 5% (MPa)
14
Embed
STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 DAN 4 LANTAI …publikasi.ftsl.itb.ac.id/assets/repositori/2013_10_19/1/1_1... · STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 DAN 4 LANTAI KAYU GLULAM KELAS
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 DAN 4 LANTAI
KAYU GLULAM KELAS II (KAMPER) TERHADAP BEBAN
SEISMIK DENGAN PUSHOVER ANALYSIS DAN ANALISIS
PERKUATAN KAYU GLULAM KELAS II (KAMPER)
DENGAN KAYU KELAS I DAN PELAT BAJA.
Oleh
Mohammad Febriant
NIM : 15009120
(Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil)
Indonesia dikaruniai berbagai macam jenis kayu yang patut dibudidayakan dan
dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan. Kayu kamper adalah salah satu
contoh kayu yang telah dikenal luas di masyarakat dan cocok untuk dijadikan
bahan konstruksi. Di pasaran dimensi kayu terbatas, oleh karena itu pendesainan
bangunan kayu yang memiliki span yang besar menemui hambatan. Salah satu
kekurangan dari material kayu adalah kayu memiliki keruntuhan yang getas,
namun ini tidak berarti daktilitas kayu tidak bisa bertambah karena kayu masih
bisa mengalami plastifikasi di daerah tekan.
1. Pendahuluan
Pada umumnya kayu yang dihasilkan mempunyai diameter kecil, sehingga kayu
sebagai bahan alamiah berupa balok atau log belum efisien sebagai komponen
struktural. Adanya ketersediaan balok dengan diameter kecil, sedangkan
kebutuhan sebagian komponen struktural memerlukan dimensi cukup besar, maka
perlu suatu metoda yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Dasar Teori
2.1 Kayu Glulam (Glue Laminated Timber)
Glulam dapat didefinisikan sebagai, produk yang dihasilkan dari balok kayu
berdasarkan kapasitas tegangannya dibuat dari lapisan-lapisan kayu terpilih yang
direkatkan dengan perekat tertentu dengan arah serat tiap lapisan kayu sejajar
pada arah longitudinalnya.
Konversi kuat acuan kayu solid ke glulam
Kuat Lentur (MPa)
Kuat Tarik Sejajar Serat (MPa)
Kuat Tarik Tegak Lurus Serat (MPa)
Kuat Tekan Sejajar Serat (MPa)
Kuat Tekan Tegak Lurus Serat (MPa)
Kuat Geser (MPa)
Modulus Elastisitas Rata - Rata (MPa)
Modulus Elastisitas 5% (MPa)
Modulus Elastisitas Tegak Lurus (MPa)
Modulus Geser (MPa)
Berat Jenis (kg/m3) CATATAN : Untuk glulam kombinasi faktor konversi diaplikasikan pada setiap lapisan
kayu glulam yang berbeda. Diasumsikan bahwa setiap lapisan glulam yang berbeda
memiliki minimal 1/6 dari total tinggi balok kayu atau dua lapisan laminasi, yang mana
yang lebih besar menentukan.
Acuan penentuan nilai pada tabel di atas berdasarkan EN 338 atau mengacu pada
prinsip-prinsip yang diberikan pada EN 1194.
2.2 Perencanaan Pembebanan
Dalam menghitung gaya dalam yang terjadi pada struktur harus diperhatikan gaya
luar yang bekerja pada struktur. Beban nominal yang harus ditinjau adalah sebagai
berikut:
a) Beban mati (D)
b) Beban hidup (L)
c) Behan hidup atap (La)
d) Beban hujan (H), tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.
e) Beban angin (W),
2.3 Kuat Terkoreksi R`
Kuat terkoreksi dihitung berdasarkan persamaan berikut :
2.4 Faktor Koreksi
Dalam penentuan kuat terkoreksi, R', perlu diperhatikan faktor-faktor koreksi
berikut ini
1. faktor koreksi untuk masa layan
2. faktor koreksi untuk konfigurasi komponen struktur
3. faktor koreksi tambahan untuk kayu struktural dan kayu lapis yang dilem
4. faktor koreksi tambahan untuk panel struktural
5. faktor koreksi tam bahan untuk tiang dan pancang kayu
6. faktor koreksi tambahan untuk sambungan struktural