Struktur Kristal IonikSenyawa ionik mengkristal dgn kisi kristal
tertentu. Kisi kristal yang terbentuk ini dapat diramalkan
berdasarkan rasio radius antara kation dan anion yang ada. Apabila
rasio antara kation dan anion semakin besar maka bilangan
koordinasi kation akan semakin besar pula. Untuk bilangan
koordinasi 4 dan 6, rentangan harga rasio radiusnya sama karena
tempat selitan yang terbentuk dari 4 buah anion dengan geometri
bujursangkar dan tempat selitan yang terbentuk dari 6 buah anion
dengan geometri oktahedral memiliki volume yang sama.r+ / r-r- /
r+Bilangan Koordinasi KationGeometri Sekitar KationKemungkinan
Struktur yang Diperoleh
< 0,155 > 6,452 2 Linear *
0,155 0,225 4,444 6,452 3Segitiga planar *
0,225 0,414 2,415 4,444 4 Tetrahedral Wurtzite, zink blende
0,414 0,732 1,366 2,415 4Bujursangkar *
0,414 0,732 1,366 2,415 6OktahedralNaCl, Rutile
0,732 0,999 1,001 1,366 8Kubus Fluorite
Keterangan: * Belum pernah dilaporkan untuk kristal ionik** BK
12 tdk pernah ditemukan untuk kristal senyawa ionik sederhanaRasio
radius dapat digunakan untuk meramalkan struktur dari kristal ionik
namun dalam beberapa hal, ramalan yang diberikan tidak selamanya
sesuai dgn struktur kristal ionik sebenarnya yang diperoleh dari
hasil eksperimen, contoh pada kasus CuF dan KCl.Kelemahan konsep
rasio radius dalam memprediksi struktur kristal ionik
Beberapa asumsi yang mendasari konsep rasio radius :1. Ikatan
dalam senyawa dianggap 100% murni2. Jari jari kation dan anion
dianggap diketahui dgn pasti3. Ion ion dianggap sbg bola bola keras
yg tidak elastis4. Sususan yang stabil hanya diperoleh apabila
kation dan anion saling bersinggungan5. Ion ion selalu mengadopsi
susunan dgn bilangan koordinasi tertinggi
Dalam kenyataannya diperoleh fakta bahwa :1. Tidak ada senyawa
yang ikatannya 100% ionik2. Jari jari ion tidak dapat ditentukan
dengan pasti karena adanya sumbangan kovalen3. Ion ion bentuknya
cenderung tidak sterik karena adanya efek polarisasi4. Ion ion
bukan merupakan bola bola yang keras
Senyawa 1: Berilium Oksida (BeO)
Radius Be2+: 0.43 Radius O2-: 1.39Radius ratio: 0.30935
tetrahedral, FCC 4 O2- disusun dalam FCC, Be2+ akan masuk ke dalam
lubang tetrahedral dari susunan anion. karena stoikiometri kation :
anion = 1:1 , maka 4 ion Be2+ masuk ke dalam sel (Separuh dari
lubang tetrahedral terisi.)
Struktur Wurtzite
Unit Sel Wurtzite
Be2+
O2-
Struktur kristal Wurtzite, dinamai oleh suatu mineral Wurtzite,
adalah struktur kristal untuk berbagai senyawa biner. Ini adalah
contoh dari sistem kristal heksagonal. Prototipe kimia secara
konvensional diberi contoh sebagai ZnS, meskipun heksagonal mineral
adalah senyawa paduan multi-komponen. Di antara senyawa yang dapat
mengambil struktur Wurtzite adalah Wurtzite itu sendiri, AgI, ZnO,
CdS, CdSe, -SiC, GaN, AlN, BN dan semikonduktor lainnya. Dalam
sebagian besar senyawa ini, wurtzite bukan bentuk disukai dalam
kristal bulk, tetapi struktur dapat disukai dalam beberapa bentuk
nanokristal dari material. Dalam bahan dengan lebih dari satu
struktur kristal, awalan "W" kadang-kadang ditambahkan ke rumus
empiris untuk menunjukkan struktur kristal heksagonal, seperti
dalam w-BN. Struktur kemasan rapat heksagonal ; hcp O2- (bola
kuning) pada setiap titik sudut kisi heksagonal atas (8) dan tengah
(4), sehingga ada (8 x1/8) + (4 x ) = 2 anion O2- setiap unit sel
Be2+ (bola hitam) pada rongga tetrahedral (hanya setengah yang
terisi) = 2 kation Be2+ setiap unit sel Jadi setiap unit sel ada 2
BeO Rasio kation dan anion per unit sel sesuai rumus empiris = 2 :
2 = 1:1 Bilangan koordinasi untuk kation dan anion masing-masing =
4Masing-masing dari dua jenis atom individu membentuk sublattice
yang HCP-jenis (singkatan dari "heksagonal close-pack"). Bila
dilihat sama sekali, posisi atom adalah sama seperti di lonsdaleite
(berlian heksagonal). Setiap atom tetrahedrally terkoordinasi.
Senyawa 2: Tungsten Dioksida (WO2)
Radius W4+: 0.62 Radius O2-: 1.39Radius ratio: 0.446043
tetragonal, bukan struktur close packedBukan struktur kemasan
rapat, karena unit sel : Tetragonal Kation W4+ menempati titik
sudut (8) dan pusat (1), sehingga tiap unit sel = (8 x 1/8) + 1 = 2
kation W4+ Anion O2- menempati rongga oktahedral interior (2) dan
alas (4), sehingga tiap unit sel = 2 + (4 x 1/2) = 4 anion O2- Jadi
ada 2 WO2 per unit sel Rasio jumlah kation dan anion = 2 : 4 = 1 :
2 (sesuai rumus empiris) Bilangan koordinasi W = 6 (oktahedral) dan
untuk O = 3 (bidang trigonal planar)Contoh: -Oksida : MO2 (dari
kation Ti, Nb, Cr, Mo, Ge, Pb, Sn) -Fluorida: MF2 (dari kation Mn,
Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Pd)Struktur Kristal Rutile
W4+O2-
Unit Sel Rutile
Senyawa 3: Flouride Mercury (HgF2)
Radius Hg2+: 1.11 Radius F-: 1.34Radius ratio: 0.82835 cubic,
CCPStruktur kemasan rapat kubus : CCP Hg2+ menempati setiap titik
sudut (ada 8) dan pusat muka kubus (ada 6), sehingga jumlah kation
Hg2+ setiap unit sel adalah : (8 x 1/8) + (6 x ) = 4 kation Hg2+
setiap unit sel F- menempati semua rongga tetrahedral yaitu
sebanyak 8 anion F- Dengan demikian rasio jumlah kation dan anion
memenuhi angka banding = 1 : 2 Bilangan koordinasi kation Hg2+
adalah 8 Bilangan koordinasi anion F- adalah 4 Diadopsi oleh CaF2,
BaCl2, PbO2, ThO2 UO2
Unit Sel FlouriteHg2+
F-
Pustaka Acuan
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ykrisna/material/topik5padatanionikdanlogam.pdf
diakses pada Rabu, 22 Oktober 2014 pukul 20.50
WIBhttp://prananto.lecture.ub.ac.id/files/2011/12/Ikatan-dan-Senyawa-Ionik-Ponco.pdf
diakses pada Rabu, 22 Oktober 2014 pukul 21.30
WIBhttp://www.slideshare.net/farchemia65/struktur-kristal-ionik
diakses pada Kamis, 23 Oktober 2014 pukul 23.10
WIBhttp://en.wikipedia.org/wiki/Wurtzite_crystal_structure diakses
pada Kamis, 23 Oktober 2014 pukul 23.30 WIB
Tugas SSRSA A: Struktur Kristal Ionik (Wurtzite, Rutile,
Flourite)
6