Struktur dan Mekanisme Pencernaan
Disusun oleh : Kelompok F7
Irenny Lesmana 10-2010-338Gabriel Susilo 10-2012-016Sania Tiara
Dhita 10-2012-044Theofilio Leeunufna 10-2012-065Catherine Osho
10-2012-157Dominic Timotius 10-2012-296Thya Fitriani
10-2012-398Nyoman Nugraha Surya Wibawa 10-2012-454
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna
Utara No.6 Jakarta Barat.
DAFTAR ISI
PEDAHULUAN......................................................................................................3ISI.............................................................................................................................4Struktur
Organ Pencernaan
............................................................................................5
Struktur
Makroskopis...................................................................................6
Struktur
Mikroskopis...................................................................................9Organ
Tambahan....................................................................................................17Fungsi
Organ Pencernaan
.....................................................................................19
Proses Dasar
Pencernaan............................................................................19
Proses Pencernaan
Makanan......................................................................20Enzim
Pencernaan..................................................................................................28PENUTUP..............................................................................................................31DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................32
PENDAHULUANSistem digestivus ini dikenali sebagai sistem
pencernaan. Sistem pencernaan amat penting bagi tubuh untuk
mendapatkan energy. Setiap manusia memerlukan makanan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah
dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh
karenanya makanan yang dimakan dihancurkan terlebih dahulu sebelum
diangkut, proses ini disebut proses pencernaan. Proses pencernaan
dilakukan oleh sistem pencernaan yang meliputi mulut, oesofagus,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Saluran
pencernaan berfungsi memecahkan makanan yang besar menjadi
berukuran lebih kecil dan halus. Kerja saluran pencernaan dibantu
dengan adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan makanan yang telah kecil dipecah menjadi zat-zat gizi
diserap ke dalam aliran darah oleh sistem sirkulasi bersama oksigen
yang diambil dari sistem pernafasan, dan hasil buangan sel
dikumpulkan oleh sistem sirkulasi, dibawa ke paru-paru atau ginjal
untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan bahan makanan yang tidak
berguna dikeluarkan dalam bentuk feces.
ISIDiagram sistem pencernaan1. Kelenjar ludah2. Parotis3.
Submandibularis (bawah rahang)4. Sublingualis (bawah lidah)5.
Rongga mulut6. Tekak / Faring7. Lidah8. Kerongkongan / Esofagus9.
Pankreas10. Lambung11. Saluran pankreas12. Hati13. Kantung
empedu14. Usus dua belas jari (duodenum)15. Saluran empedu16. Usus
tebal / Kolon17. Kolon datar (tranverse)18. Kolon naik
(ascending)19. Kolon turun (descending)20. Usus penyerapan
(ileum)21. Sekum22. Umbai cacing23. Poros usus / Rektum24. Anus
Gambar 1.Diagram pencernaan
A. STRUKTUR ORGAN PENCERNAAN
STRUKTUR MAKROSKOPIS
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa
organ, berturut-turut dimulai dari: mulut, esofagus, lambung, usus
halus, usus besar, rectum dan anus.
1. Rongga mulut
Mahkota gigiLeher gigiAkar gigiPulpaEnamel DentinAkar
gigiGambar.2 anatomi gigiMulut merupakan saluran pertama yang
dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut
terdapat :a. Gigi Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling
makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Setiap orang memiliki 16
gigi rahang atas dan bawah yang masing-masing terdiri dari 2 gigi
seri (incisivus), 2 gigi taring (caninus), 2 geraham depan
(premolaris ), 2 geraham belakang (molaris). Gigi rahang atas:
vaskularisasi oleh a.facialis rr. Alveolaris superior dan mendapat
inervasi dari n. Alveolaris superior. Gigi rahang bawah:
vaskularisasi oleh a. Alveolaris inferior dan inervasi dari n.
Alveolaris inferior.1
b. Lidah Adalah organ yang sangat lentur terutama berfungsi
untuk bicara. Lidah mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan
melekat pada dasar mulut dibedakan menjadi 2: oral dan radix.
antara oral dan radix terdapat alur berbentuk V yaitu sulcus
terminalis. Pada ujung alur tersebut juga terdapat foramen caecum.
Terdapat otot-otot intrinsic: m. genioglossus, m. hypoglossus,
m.stylohglossus, m. palatoglossus. Terdapat 4 macam papila , yakni:
papilla valata, foliate, filiformis, fungiformis. inervasi dan
vaskularisasi oleh A.N. lingualis.1
c. Kelenjar saliva Mensekresikan saliva ke dalam rongga oral.
Saliva tediri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan
kental yang mengandung mukus. Ada 3 kelenjar ludah yaitu glandula
parotis adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak kebawah dan
di depan telinga dan melalui duktus parotid(stensen) menuju papila
yang terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada kedua sisi.
Glandula submandibular kurang lebih sebesar kacang kenari dan
terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui
duktus wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi.dan glandula
sublingualis terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus
sublingua kecil menuju dasar mulut. Glandula parotis terletak di
antara os mandibular dan m. Sternocleidomastoideus sedang glandula
Sublingualis di antara m.geniohyoideus dan m.genioglossus.2,3
2. Oesofagus(kerongkongan)Adalah sebuah pipa muscularis
sepanjang 25cm, lanjutan dari pharinx dan mulai di tepi bawah
cartilago cricoidea setinggi vertebra C6 dan berakhir di cardia
ventriculi setinggi vertebra Th X-XI.Oesophagus berjalan ke distal
mengikuti lengkung columna vertebralis. Pada ujung saluran
esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapat klep, yaitu epiglotis. Oesophagus dibedakan atas
pars cervicalis, thoracalis, dan abdominalis.1
3. Gaster Gaster mempunyai dua lubang yaitu ostium cardiacum dan
ostium pylorocum, dua curvatura, curvatura major dan curvatura
minor, dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior.
Gaster dibagi menjadi bagian-bagian berikut:a. Fundus gastricum,
terletak di sebelah kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus berisi
penuh udara. b. Corpus gastricum, terbentang dari ostium cardiacum
sampai incisura angularis, suatu lekukan yang selalu ada pada
bagian bawah curvatura minor.c. Anthrum pyloricum, terbentang dari
incisura angularis sampai pylorus. Pylorus merupakan bagian gaster
yang berbentuk tubular. Dinding otot pylorus yang tebal membentuk
musculus sphincter pyloricus. Pongga pylorus dinamakan canalis
pyloricus. d. Curvatura minor, membentuk pinggiran kanan gaster dan
terbentang dari ostium cardiacum sampai pylorus, digantung pada
hepar oleh omentum minus. e. Curvatura major, terbentang di sisi
kiri ostium cardiacum, melalui kubah fundus dan sepanjang pinggir
kiri gaster sampai ke pylorus.f. Ostium cardiacum, tempat
oesophagus masuk ke gaster.g. Ostium pyloricum, dibentuk oleh
canalis pyloricus, membentuk musculus sphincter pyloricus dimana
fungsinya mengatur kecepatan pengeluaran isi gaster ke duodenum.h.
Peritonium, meliputi semua permukaan gaster. Peritonium
meninggalkan curvatura minor sebagai omentum minus dan curvature
major sebagai ligamentum gastrolienale dan omentum majus.Pendarahan
oleh arteri terdiri dari a. gastrica sinistra berasal dari truncus
coliacus, mendarahi sepertiga bawah oesophagus dan bagian kanan
atas gaster. a. gastrica dextra berasal dari arteri hepatica
communis, mendarahi bagian kanan bawah gaster. a. gastricae breves
berasal dari a. lienalis pada hilum lienale, mendarahi fundus. a.
gastroomentalis sinistra berasal dari arteri splenica pada hilum
lienale, mendarahi gaster sepanjang bagian atas curvature major.
a.gastroomentalis dextra berasal dari a. gastroduodenalis yang
merupakan cabang arteria hepatica communis, mendarahi gaster
sepanjang bagian bawah curvature major. Venae, terdiri dari vena
gastrica sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena porta
hepatis.venae gastricae breves dan vena gastroomentalis sinistra
bermuara ke dalam vena lienalis. Venae gastroomentalis dextra
bermuara ke dalam vena mesenterica superior. Aliran limf,
pembuluh-pembuluh limf mengikuti perjalanan arteria menuju nodi
gastric sinistra dan dextri, nodi gastroomentalis sinistri dan
dextri dan nodi gastici breves. Seluruh cairan limf dari gaster
akhirnya berjalan melalui nodi coeliaci yang terdapat di sekitar
pangkal truncus coeliacus pada dinding posterior abdomen.
Persarafan, termasuk serabut-serabut simpatis yang berasal dari
plexus coeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus
dextra dan sinistra.1
Gambar.3 lambung Sumber :
http://www.arthursclipart.org/medical/digestive/page_02.htm
4. Usus kecil (Intestinum Tenue) Intestinum tenue(NA) atau usus
kecil terdiri dari duodenum yang retroperitonealis dan jejunum dan
ileum yang intraperitonealis. Bagian usus kecil mulai distalis dari
pylorus yaitu awal duodenum, yang dilanjutan pada flexura
duodenojejunalis menjadi jejunum dan seterusnya menjadi ileum
sampai bermuara ke caecum.2 Gambar.4 Usus halus Sumber:
http://caringforcrohns.com/2013/01/09/the-abcs-of-crohns-uc-r-s/a.
Duodenum Duodenum mulai dari pylorus samapi flexura
duodenojejunalis dan beralih menjadi jejunum. Panjangnya 25cm dan
berbentuk seperi huruf C yang mengelilingi caput pancreas. Duodenum
dapat dibagi dalam empat bagian, yaitu pars superior, pars
descendens, pars horizontalis(inferior) dan pars ascendens.2b.
Jejunum dan ileum Jejunum adalah bagian pertama dan ileum adalah
bagian kedua dari seluruh usus halus. Kombinasi mereka bervariasi
dari 300 sampai 900cm. Jejunum agak besar, memiliki dinding tebal,
lebih banyak lipatan membrana mukosa dan lebih sedikit plak peyeri.
Jejunum dan ileum terdapat di dalam peritoneum kecuali sepanjang
garis pelekatannya.2 Vaskularisasi usus halus oleh perdarahan
arteria mesenterica superior(cabang aorta); cabang berhubungan di
dalam mesenterium oleh sejumlah arcade arteri yang keluar dari
cabang terminal. Drainase vena usus halus ke dalam vena mesenterica
superior dan kemudian ke dalam vena porta. Persarafan oleh nervus
simpatis dan parasimpatis(vagus).2
5. Usus Besar (colon)
Panjang usus besar bervariasi sekitar 150 cm. Dapat dibedakan
dari usus halus dengan ukurannya yang lebih besar dan adanya taenia
coli dan appendices epiploicae. Taenia coli adalah 3 pita serat
otot longitudinal pada bagian bagian luar colon dan memendek
daripada seluruh dinding usus menyebabkan gambaran sakulasi atau
berkerut. Appendiks dan rectum tidak memiliki taenia coli.
Appendices epiploicae adalah umbai periotoneum yang mengandung
lemak pada permukaan caecum. Usus besar terdiri dari:a) Kolon
asendens (kanan)b) Kolon desendens (kiri)c) Kolon transversed)
Kolon sigmoid(berhubungan dengan rektum)
Gambar.5 usus besar Sumber:
http://www.crcftlauderdale.com/education/anatomy-of-the-colon.php
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan
elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan. tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi
padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar
berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat
gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal
dari usus.26. Rectum dan anus
Rectum panjang 12-15 cm, merupakan lanjutan colon sigmoideum
yang memanjang dari vertebra S3 sampai anus. Setinggi vertebra S3
taenia colon sigmoideum berubah menjadi lapisan otot polos
longitudinal dan appendices epiploicae menghilang. Bagian-bagian
rectum berdasarkan bentuknya, yaitu pars ampularis recti (bagian
yang melebar), dan pars analis recti (bagian yang
menyempit/pendek). 1/3 proximal rectum tertutup peritoneum (bagian
anterior dan lateral), 1/3 tengah sebagian tengah tertutup
peritoneum, dan 1/3 distal tidak tertutup peritoneum. Berbeda
dengan colon, rectum tidak mempunyai haustra, taenia, appendices
epiploicae, mesocolon.
Gambar 6. Rectum
Sumber:http://www.kidport.com/reflib/science/HumanBody/DigestiveSystem/RectumAnus.htmSTRUKTUR
MIKROSKOPIS 4,51. Labium OrisBagian luar Bibir diliputi kulit
biasa, terdiri atas epidermis dan dermis, jadi disini terdapat
epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan lapisan dermis
di bawahnya yang merupakan jaringan ikat agak padat. Di bawah
dermis terdapat jaringan subkutan, berupa jaringan ikat longgar
dengan semua unsurnya. Pada permukaan luar ini antara lain juga
terdapat rambur beserta folikel rambut, kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.Bagian merah bibir dilapisi epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk. Sel-sel yang dekat permukaan bentuknya
agak khas, yaitu gepeng, terlihat besar, jernih dan intinya relatif
kecil. Jaringan di bawahnya yaitu lamina propria, membentuk
papil-papil yang menunjol ke dalam epitel di atasnya. Di dalam
papil ini terdapat banyak kapiler darah. Karena kapiler darah yang
banyak dekat permukaan dan epitelnya jernih maka bagian ini tampak
merah.5Bagian dalam bibir merupakan epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk. Jaringan ikat longgar di bawahnya disebut lamina
propria, juga membentuk papil menonjol ke dalam epitel, tetapi
tidak sedalam pada merah bibir. Di daerah pangkal bibir, dalam
lamina propria terdapat kelenjar labialis yang merupakan kelenjar
mukosserosa.Pada bagian tengah labium oris terdapat muskulus
orbicularis oris, berupa jaringan otot skelet, dan cabang-cabang
A.Labialis.4
OesophagusDilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk.
Terdapat tunika mukosa, tunika submukosa dan tunika serosa. Tunica
mukosa: Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.3 Tunika
muscularis mukosa hanya satu lapis longitudinal. Pada lamina
propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks yang merupakan
perluasan kelenjar kardia. 3 Tunica submukosa: Terdapat kelenjar
mukus tubulosa kompleks yang disebut kelejar submukosa atau
oesophageal glands. 3 Tunica muscularis: Pada 1/3 proksimal terdiri
dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari campuran otot polos
dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos. 3
Gambar 7. OesophagusGaster
a. Tunica mucosaPada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda
kecuali pada daerah cardia dan pylorus agak pucat. Tampak pada
permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae karena longgarnya
tunica submucosa di bawahnya. Sebagian besar tunica mucosa terisi
oleh kelenjar lambung yaitu : glandula cardiaca, glandula fundica,
dan glandula pylorica.b. Tunika submucosaMerupakan jaringan ikat
padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoidc.
Tunika muscularisTerdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam
keluar, yaitu:- Stratum obliqueTerutama pada facies ventralis dan
dorsalis di daerah fundus dan corpus ventriculi.- Stratum
circulareMerupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian
ventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori.-
Stratum longitudinalBanyak pada daerah curvatura minor dan
curvatura major.d. Tunika serosaMerupakan jaringan pengikat biasa
yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil sebagai lanjutan dari
peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus.
Usus halus Dindingnya:a. Tunika mucosa Vili intestinalis
Merupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5 1,5 mm. Yang
meliputi seluruh permukaan tunica mukosa. Di daerah ileum agak
jarang tersusun sebagai jari-jari. Pada dasar vili terdapat muara
kelenjar usus yang disebut glandula intestinalis liberkhun atau
crypta lieberkhun Microvili Dengan adanya microvili maka luas
permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada permukaan sel-sel epitel
gambaran bergaris-garis yang disebut striated border, yang
merupakan tonjolan sitoplasmatis diliputi membran sel. b. Tunika
submucosa Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung
serabut elastis. Di dalamnya terdapat pula kelompok sel lemak.
Terdapat anyaman saraf sebagai plexus nervosus submucosa meisseri.
Gambaran khusus tunika mukosa ada 2, yaitu: Plica circularis
merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai
tunika submucosa untuk memperluas permukaan usus. Terdapat 800
lipatan melingkar sebagai cincin yang tidak sempurna disepanjang
intestinum. Glandula duodenalis bruneri, pars terminalis terbentuk
tubuler yang bercabang dan bergelung. Ductud exretorius akan
menembus lamina muscularis dan bermuara pada crypta lieberkuhn.
Pada 2/4 distal duodenum kelenjar tersebut akan berkurang kemudian
menghilang.c. Tunika muscularis Terdiri atas 2 lapisan serabutotot
polos : Stratum circulare di sebelah dalam Stratum longitudinal
disebelah luar Diantara dua lapisan itu tersebut terdapat plexus
myentericus aurbac d. Tunica serosaMerupakan jaringan pengikat
longgar sebagai lanjutan peritoneum visceral Gambar 8. Pylorus dan
Duodenum.4
Usus besara. Tunika mucosa Tidak mempunyai vili intestinalis.
Epitel, berbentuk silindris selapis dengan sel piala. Banyak
ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth. Lamina
muscularis mucosa sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid
dan kadang-kadang terputus-putus. b. Tunica submucosaTebal biasanya
mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit yang merata.
Didalam jaringan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah
dan saraf.c. Tunica muscularis Walaupun tipis tapi masih dapat
dibedakan adanya 2 lapisan.d. Tunica serosaTunica serosanya
mempunyai struktur yang tidak berbesda dengan yang terdapat pada
intestinum tenue. Kadang-kadang pada potongan melintang dapat
diikuti pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai
kanjutan peritoneum viscerale. Gambar 9. Mikroskopik KolonHepar
Pada potongan terlihat bahwa lobulus berbentuk sebagai segi enam
dengan pembuluh darah yang terdapat dsel-sel hepar disebut pi
tengah yang disebut vena sentralis. Batas-batas lobulus pada hepar
manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan pengikat. Pada susut
pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan jaringan
pengikat. Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan
terdapat bangunan jaringan pengikat berbentuk segi tiga berisi
saluran-saluran yang disebut canalis portalis yang terdiri dari
pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf.
Bangunan segitiga ini disebut trigonum kiernanni parenchyma hepar
terdiri atas masa sel yang saling berhubungan dan ditempati oleh
suatu anyaman sinusoid. Sinusoid ini membagi rangkaian sel-sel
parenchyma hepar menjadi lembaran atau lempengan-lempengan setebal
satu sel. Sel-sel hepar disebut pula hepatosiy yang berbentuk
polyhedral. Sepanjang permukaan terdapat anyaman canaliculi
biliferi di seluruh hepatic yang pada sediaan biasa tidak terlihat
dengan mikroskop karena kanaliculi sangat halus. Semua canaliculi
akan bermuara dicabang duktus biliferus di perifer lobulus
hepatis.
Gambar 10. Mikroskopik Hepar.6
Vesica fellea a. Tunica mukosa Terdiri dari epitel selapis
silindris dan jaringan ikat lamina propria dibawahnya yang
mengandung jaringan ikat longgar, beberapa jaringan limfoid difus
dan pembuluh darah,venula dan ateriol. Pada keadaan tidak teregang
dinding kantung empedu memperlihatkan lipatan mukosa. b. Tunica
external lamina propriaTerdiri dari otot kantong empedu dengan
berkas serat otot polos, tersusun acak yang tidak menunjukan
lapisan-lapisan yang jelas dan serat elastik yang tersebar. c.
Tunica premuskularis Di sekeliling berkas otot polos terdapat
lapisan tebal jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah
besar,arteri dan vena,pembuluh limfe dan saraf. d. Tunica serosa
Melapisi seluruh permukaan kantung empedu yang menggantung bebas.
Lapisan jaringan ikatbtempat kantung empedu melekat pada permukaan
hati disebut adventitia. Pancreas Di dalam pancreas terdapat kel
eksokrin dan endokrin ,epitel duktus ekskretorius bervariasi dari
torak rendah bersel goblet- kubus, Duktus interklarisnya (isthmus)
panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng. Bentuk sel asinusnya
lebih kecil dari sel asinus parotis.3
Gambar 11. Mikroskopik Pankreas.4Organ Tambahan 1. Hepar Hepar
(hati) merupakan kelenjar paling besar dari tubuh. Pada orang
dewasa dapat mencapai 1,5kg dari berat tubuh. Fungsi utama hepar
adalah (1) produksi dan sekresi empedu ke dalam saluran cerna, (2)
berperan pada metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein dan (3)
sebagai filter dari darah terhadap kuman maupun zat-zat toksik.
Terletak dibawah diaphragma pada regio hypochondriaca kanan, bagian
atas dari regio epigastrica dan dapat mencapai hypochondrica kiri.
Hepar mempunyai bentuk seperti piramida dengan alasnya disebelah
kanan dan puncaknya di ujung kiri. Facies diaphragmatica terletak
tepat dibawah kubah diaphragma dan merupakan satu kesatuan lengkung
dari facies anterior,superior, lateral Dan posterior. Permukaan
yang inferior berhubungan dengan alat-alat viscera abdomen, disebut
facies visceralis. Facies visceralis berbatasan dengan facies
diafragma di depan batas yang tajam disebut margo anterior, hepar
terbagi dengan adanya perlekatan ligamentum falciforme hepatis
menjadi lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang kecil. Hepar
terdiri dari lobuli. Di tengah lobuli terdapat venae centrales
hepatis yang mengalirkan darah ke venae hepatica. Dicelah antara
lobuli terdapat portal canalis yang berisi triad
portal(cabang-cabang arteria hepatica, vena porta dan saluran
empedu).7
Gambar 12. Anatomi hepar posterior Sumber:
http://medicalsham.blogspot.com/2013/05/anatomi-hepar-anatomy-of-hepar.html
Vesica fellea Sesuai perpotongan batas lateral M. Rectus
abdominis dan arcus costae dextra. Vesica fellea diliputi
peritonium, kecuali bagian yang melekat pada hepar. Bagianbagiannya
terdiri dari fundus vesica fellea, corpus vesica fellea dan collum
vesica fellea. Saluran empedu adalah ductus cysticus. Mucosa ductus
cysticus mempunyai lipatan berbentuk spiral /valvula spiralis
Heisteri. Ductus cycsticus bersama-sama saluran empedu intra
hepatal membentuk ductus choledochus. Ductus choledochus berjalan
dalam lig. Hepatoduodenale bersama-sama v. Porta dan a. Hepatica
propia. Vesica Fellea diperdarahi oleh a. Cystica.7Gambar 13.
Vesica Fellea.1PankreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan
yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan
serta beberapa hormon penting seperti insulin.2 Pankreas
terletakpada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).2 Pankraes terdiri dari 2 jaringan
dasar yaitu: 1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.72.
Pulau pankreas, menghasilkan hormone. Bagian-bagian pankreas yakni
caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda
pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas
terdapat pulau-pulau Langerhans .Saluran bercabang-cabang pada
pankreas disebut herring bone.7
Gambar 9. Pankreas.8Pendarahan pankreas:Arteri: A. pancreatico
duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A.
pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior).
Vena: darah dialirkan ke dalamV. lienalis danV. mesenterica
superior.7B. FUNGSI ORGAN PENCERNAAN 9,10PROSES DASAR PENCERNAAN1.
MOTILITAS Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan
mendorong isi saluran pencernaan otot polos di dinding saluran
pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah
yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk
mempertahankam agar tekanan isis saluran pencernaan tetap dan untuk
mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanent. Dalam
proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan
gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong dan
memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke
segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan
berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengn fungsi dari regio saluran
pencernaan. Gerakan kedua adalah gerakan mencampur , gerakan ini
mempunyai fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan
dan memaksimalkan penyerapan pada usus. Yang berperan dalam kedua
gerkan ini salah satunya yaitu muskularitas eksterna suatu lapisan
otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa.
Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua
bagian yaitu lapisan sirkulerdalam dan lapisan longitudinal luar.
Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler
mengelilingi saluran kontraksi serat serat sirkuler ini menyebabkan
kontriksi sedangkan serat-serat di lapisan luar yang berjalan
secara longitudinal menyebabkan saluran memendek
2. DIGESTI Digesti merupakan proses penguraian makanan dari
struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil
sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam
sistem pencernaan. Karbohidrat , protein dan lemak merupakan
molekul-molekul besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh
untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau
limfe sehingga diperlukan pencernaan
3. ABSORPSIsetelah proses digesti molekul-molekul yang telah
menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air,
vitamin, dan elektrolit dari lumen saluran pencernaan ke dalam
darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus
sementara absorpsi air terjadi di usus besar
4. SEKRESI Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen
saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan
terdiri dari air, elektrolit, enzim , garam empedu atau mukus.
PROSES PENCERNAAN MAKANAN 1. MULUT Pintu masuk pertama ke saluran
pencernaan adalah melalui mulut , makanan akan di hancurkan dengan
dikunyah yang melibatkan seluruh organ dalam mulut, yaitu: a. Gigi
langkah pertam aadalah proses pencernaan adalah mastikasi atau
mengunyah. Motilitas mulut yang melibatkan pemotongan , perobekan
penggilingan dan pencampuran makanan adalah oleh gigi. Tujuan
mengunyah adalah : Menggiling dan memecahkan makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil untuk mempermudah proses
menelan. Untuk mencampur makanan dengan air liur Untuk merangsang
papil pengecap, secara refleks memicu skeresi saliva, lambung,
pankreas dan empedu. Tindakan mengunyah dapat bersifat volunter ,
tetapi sebagian besar merupakan suatu refleks ritmik yang di
timbulkan oleh pengaktifan otot-otot rangka pada rahang bibir ,
pipi ,dan lidah sebagai respon terhadap tekanan makanan ke jaringan
mulut. b. Lidah
Lidah membentuk dasar rongga mulut , lidah terdiri dari otot
rangka yang dikontrol secara volunter, pergerakannya penting untuk
memandu makanan didalam mulut sewaktu mengunyah dan menelan.
c. Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva utama yaitu kelenjar parotis, submandibula dan
sublingualis yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan air
liur melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut. Selain itu,
terdapat kelenjar saliva minor yaitu kelenjar bukal di lapisan
mukosa pipi. Saliva terdiri dari 99,5% H2O, 0,5% protein dan
elektrolit. Protein saliva terpenting adalah amilase, mukus dan
lisosom yang menentukan fungsi saliva sebagagi berikut: (1) Memulai
pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva,
enxzim yang memecah polisakarida karbohidrat di mulut melalui kerja
amilase saliva, enzim yang memecah polisakarida menjadi
sakarida.(2) Mempermudah proses menelan dengan membasahi parikel
makanan(3) Efek anti bakteri oleh lisosom suatu enzim yang
melisiskan atau menghancurkan bakteri(4) Pelarut untuk
molekul-molekul yang merangsang papil pengecap(5) Membantu menjaga
kebersihan mulut dan gigi (6) Menetralkan asam pada makanan
sehingga membantu mencegah karies gigi (7) pelarut untuk
molekul-molekul yang merangsang papil pengecap
d. UVULA
Uvula terletak dibagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu
suatu tonjolan menggantung dari palatum mole(langit-langit) lunak
yang berperan penting untuk menutup saluran hidung ketika
menelan
2. Faring dan Esofagus Motilitas yang berkaitan dengan faring
dan esofagus adalah menelan atau deglutition. Menelan dimulai
ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju
faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di
faring yang kemudian mengirim implus aferen ke pusat menelan di
medula. Pusat menelan secara refleks mengaktifkan serangkaian otot
yang terlibat dalam proses menelan. Menelan dimulai secara volunter
tetapi setelah dimulai proses tersebut tidak dapat dihentikan.
Menelan dibagi menjadi dua tahap yaitu: a. Tahap Orofaring tahap
orofaring berlangsung sekitar satu detik dan berupa perpindahan
bolus dari mulut melalui daring dan masuk ke oesofagus, saat
menelan ini bolus harus diarahkan ke dalam esofagus dan dicegah
untuk masuk kesaluran lain seperti kembali ke mulut, masuk ke
saluran hidung atau masuk ke trakea dengan cara: Selama menelan
posisi lidah menekan palatum durum untuk mencegah makanan kembali
ke mulut Uvula elevasi atau terangkat di bagian belekang
tenggorokan, sehingga saluran hidung tetutup dari faring dan
makanan tidak masuk hidung. Makanan dicegah masuk trakea terutama
oleh elevasi laring atau penutupan pita suara melintasi laring atau
glotis. Dengan laring dan trakea tertutup,otot-otot faring
berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam esofagus.
b. Tahap Esofagus Pusat menelan memulai gelombang peristaltik
primer yang mengalir dari pangkal ke ujung esofagus mendorong bolus
didepannya melewati esofagus ke lambung. Peristaltik mengacu pada
kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara
progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di
depan kontraksi. dengan demikian pendorongan makanan melalui
esofagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi.
Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai
ujung bawah esofagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol oleh
pusat menelan melalui persyarafan nerves vagus. Sekresi esofagus
seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan
di sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi
untuk lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan
rusaknya esofagus oleh bagian-bagian makanan yang tajam , mukus
juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambung
apabila terjadi refluks lambung.
3. Lambung
Motilitas lambung Motilitas lambung bersifat kompleks dan
dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat empat aspek motilitas
lambung, yaitu;
a. Pengisian lambung Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml,
tetapi organ ini dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai
sekitar 1 liter ketika makan.Akomodasi perubahan volume ini akan
menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan
tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya
faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung
pada saat terisi. Plastisitas adalah kemampuan otot polos
mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar,
dengan demikian pada saat serat-serat otot polos lambung teregang
pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas. Peregangan
dalam tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel-sel pemacu,
sehingga mendekati potensial istirahat yang membuat potensial
gelombang lambat mampu mencapai ambang dan mencetuskan aktivitas
kontraktil.
b. Penyimpanan LambungSelama makanan masuk ke lambung, makanan
membentuk lingkaran konsentris makanan di bagian oral lambung,
makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan pembukaan
esofagus dan makanan yang yang paling akhir terletak paling dekat
dengan dinding luar lambung. Normalnya bila makanan meregangkan
lambung refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kemudian
kembali ke lambung akan mengurangi tonus di dalam dinding otot
korpus lambung sehingga dinding menonjol keluar secara progresif,
menampung jumlah makanan yang makin lama makin banyak sampai suatu
batas saat lambung berelaksasi sempurna, yaitu 0,8 sampai 1,5
liter.c. Pencampuran Lambung
Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab
makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus.
Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke
arah sfingter pilorus. Apabila kimus terdorong oleh kontraksi
peristaltik yang kuat akan melewati sfingter pilorus dan terdorong
ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih banyak
kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai
sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat,
menutup dan menghambat aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian
besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke
duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan
bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan
bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang.
Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus
bercampur secara merata di antrum.
d. Pengosongan Lambung
Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran
lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan
lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang
peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada
kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat
bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari lambung
dan duodenum. Sekresi LambungMukosa lambung mempunyai dua tipe
kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar Oksintik (disebut
juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik
menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan
mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi
mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi
hormon gastrinSel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke
dalam lumen kantung lambung, hal ini menyebabkan pH lumen turun
sampai 2. HCl membantu fungsi pencernaan, antara lain: Mengaktifkan
prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin Membantu
penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan
berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil Bersama dengan
lisososm mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama
makanan
Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus
golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma
dalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen.
Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif
yaitu pepsin. Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari
cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan
alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat didekat mukosa
lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel
G) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin
merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang bersifat asam,
dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga
keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka. 4. Usus
Halus
Usus halus terbagi menjadi tiga segmen yaitu Duodenum, Jejenum
dan Ilieum. Pada usus halus ini terjadi sebagian besar pencernaan
dan penyerapan.
Motilitas Usus HalusSegmentasi adalah metode motilitas utama
usus halus yaitu proses mencampur dan mendorong secara perlahan
kimus, dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di
sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat
daerah yang berisi kimus. Perjalanan isi usus biasanya memerlukan
waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga
tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan
penyerapan.
Sekresi Usus HalusSekresi usus halus tidak mengandung enzim
pencernaan, kelenjar eksokrin yang terletak di mukosa usus halus
mengeluarkan sekitar 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (sukus
enterikus) ke dalam lumen. Mukus berfungsi sebagai proteksi dan
lubrikasi.
Digesti Usus HalusPencernaan di dalam lumen usus halus
dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. Enzim
pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan.
monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein
diuraikan menjadi fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino,
dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa
monosakarida. Dari permukaan luminal sel-sel epitel usus halus
terbentuk tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush
Border yang mengandung tiga kategori enzim, yaitu: 1. Enterikinase
mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen 2. Golongan disakarida(
sukrose, maltase dan laktase) yang menyelesaikan pencernaan
karbohidrat dengan menghidolisis disakarida yang tersisa menjadi
monosakarida penyusunnya 3. Golongan aminopeptidase, yang
menghidrolisis peptida menjadi komponen asam aminonya, sehingga
pencernaan protein selesai
Absorpsi Usus HalusSemua produk pencernaan karbohidrat, protein
dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam
keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan
berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang
berlangsung di ilieum.a. Penyerapan Garam dan Air
Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir
seluruhnya melalui osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif
dari dalam sel epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel
masuk ke dalam ruang paraseluler.
b. Penyerapan Karbohidrat Karbohidrat diserap dalam bentuk
disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang ada di
brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang
dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan
galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan
fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi
c. Penyerapan Protein
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan
peptida, asam amino diserap menembus sel usus halus melalui
transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan pembawa lain
dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh amino peptidase
di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan
kapiler yang ada di dalam vilus.
d. Penyerapan Lemak
Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak
bebas, keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel
empedu, dan zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini,
monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan
mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalam
ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera
berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses
ini meninggalkan missel empedu tetap di dalam kimus, yang
selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi
monogliserida dan asam lemak.
e. Penyerapan Vitamin
Vitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama
air, sedangkan yang larut dalam lemak diabsorpasi secara pasif
dengan produk akhir pencernaan lemak.f. Penyerapan Besi dan
Kalsium
Absorpsi besi dan kalsium tergantung pada kebutuhan tubuh akan
elektrolit tersebut.
5. Usus BesarRata-rata kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari
usus halus setiap harinya, isi usus yang disalurkan Motilitas Usus
BesarMotilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra
yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan maju mundur secara
perlahan yang menyebabkan isi kolon terpajan ke mukosa absortif.
Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan
yaitu terjadi kontraksi simultan segmen-segmen besar di kolon
asendens dan transversum sehingga feses terdorong sepertiga sampai
seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan massa
yang mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat
defekasi. Sewaktu gerakan masa di kolon mendororng isi kolon ke
dalam rektum, terjadi peregangan rektum dan merangsang reseptor
regang di dinding rektum serta memicu refleks defekasi.ke kolon
terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal
selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan sisa cairan,
bahan ini akhirnya yang disebut feses. Sekresi Usus BesarSekresi
kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya
adalah melindungi mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan
mekanis, juga menghasilkan pelumas untuk memudahkan feses
lewat.Absorpsi Usus BesarDalam keadaan normal kolon menyerap
sebagian besar garam dan air. Natrium zat yang paling aktif
diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan
gradien listrik, dan air diabsorpsi secara osmosis.C. Enzim
11Kinetika enzim adalah bidang biokimia yang berkaitan dengan
pengukuran kuantitatif laju reaksi yang di katalisis oleh enzim dan
studi sistematik tentang factor- factor yang memengaruhi laju
tersebut. Aktivitas enzim yang lengkap dan seimbang merupakan hal
mendasar untuk mempertahankan homeostasis. Oleh karena itu,
pemahaman tentang kinetika enzim penting untuk memahami bagaimana
stress fisiologik memengaruhi kesimbangan tersebut.semua enzim
mempercepat laju reaksi dengan membentuk keadaan- keadaan transisi
dengan perubahan energy aktivasi yang lebih rendah. Namun, enzim-
enzim mungkin berbeda dalam mencapai hal ini. Sementara mekanisme
atau rangkaian tahapan kimiadi bagian aktif enzim pada hakikatnya
sama seperti reaksi yang berlangsung tanpa katalis, lingkungan
bagian aktif enzim munurunkan energy aktivasi dengan menstabilkan
zat- zat antara keadaan transisi.Katalisis oleh enzim yang
berlangsung melalui suatu mekanisme reaksi unik biasanya terjadi
jika zat antara keadaan transisi membentuk ikatan kovalen dengan
enzim (katalisis kovalen). Macam-macam enzim pencernaan yaitu
antara lain sebagai berikut :11
1. Enzim ptialinEnzim ptialin terdapat di dalam air ludah,
dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah
amilum (zat tepung) menjadi glukosa.1. Enzim amilaseEnzim amilase
dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar
pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :
Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati.
Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul
kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida
dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.111. Enzim
maltaseEnzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi
memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan
sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil
dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut
glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.1. Enzim
pepsinEnzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa
pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung
menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu
dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah. 11
1. Enzim tripsinEnzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pankreas
dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Cara kerja
enzim tripsin yaitu :
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding
molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan
dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan
merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk
berbagai kebutuhan sel.1. Enzim renninEnzim renin dihasilkan oleh
kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan
kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut
keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air
susu dapat dicerna.
1. Asam khlorida (HCl)Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan
sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding
lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme
tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida
yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang
lambung yang sering disebut penyakit maag. 1. Cairan empeduCairan
empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu.
Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang
menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu
berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau
telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah
yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi
butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi.
Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi. 1. Enzim
lipaseEnzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian
dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase
juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara
kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan
molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat
diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih
dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah
molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul
lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak
larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah
bening (limfe). Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi
pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut
diproses.
KESIMPULAN Proses pencernaan makanan merupakan suatu proses yang
panjang, dimana dimulai dari saluran pencernaan seperti mulut,
faring, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum,dan
anus. Serta bantuan sekresi enzim dari organ-organ tambahan seperti
hati,vesica fellea dan pancreas. Diperlukan koordinasi kerja yang
optimal dari organ-organ pencernaan itu sendiri, sehingga apabila
ada terjadi gangguan organ pada proses pencernaan akan menimbulkan
pengaruh pada fisik, seperti sakit nyeri uluh hati. Hipotesis
diterima
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC;
2003.h.281-84.2. Harjadi Widjaja. Anatomi Abdomen. Jakarta: EGC;
2008.h.52-72.3. Wibowo S Daniel. Anatomi tubuh manusia. Jakarta:
Grasindo;2008.4. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks
dan atlas. Ed. 10. Jakarta: EGC; 2007.h.278-3335. Eroschenko Victor
P. Atlas histologi diFiore. Ed.11. Jakarta: EGC;2010.h,325-40.6.
Gunawijaya F.A., Kartawiguna E. Penuntun Praktikum Kumpulan Foto
Mikroskopik Saluran Cerna. Jakarta: Penerbit Universitas Trisaksi;
2007.p.101-27.7. Moore KL. Anatomi klinis dasar sistem digestivus.
Jakarta: EGC; 2002.h.83-7.8. Snell RS. Anatomi klinik untuk
mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6 . Sistem digestivus. Jakarta: EGC
; 2006.h.148-52.9. Sherwood L. Human physiology; from cell to
system (7th). Brooks/Cole Cengage learning. 2010. Pg. 641-688.10.
Guyton AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. 3rd ed.
Jakarta: EGC;2012.h. 573-99.11. Murray Robert K. Biokimia Harper.
Edisi 27. Jakarta: EGC;2009.h.53-64.
2