STROKE KARDIOEMBOLI 201 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok gangguan cerebro vasculer, termasuk infark cerebral, perdarahan intracerebral dan perdarahan subarahnoid. Menurut Caplan, stroke adalah segala bentuk kelainan otak atau susunan saraf pusat yang disebabkan kelainan aliran darah, istilah stroke digunakan bila gejala yang timbul akut. 1 Klasifikasi stroke dibagi ke dalam stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dimana stroke iskemik memliki angka kejadian 85% terhadap seluruh stroke dan terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli. Stroke hemoragik memiliki angka kejadian sebanyak 15% dari seluruh stroke, terbagi merata antara jenis stroke perdarahan intraserebral dan stroke perdarahan subaraknoid. Terdapat dua kategori kerusakan otak pada pasien stroke: 1. Infark, yang disebabkan kurangnya aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan ke jaringan otak. 2. Perdarahan, yang merupakan pelepasan darah ke otak dan ke dalam ruang extravaskular dalam kranium. Perdarahan menyebabkan kerusakan otak karena menyebabkan cedera atau tekanan umum lokal pada jaringan otak; zat biokimia yang 1 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAF RSUD DR DJOELHAM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok gangguan
cerebro vasculer, termasuk infark cerebral, perdarahan intracerebral dan perdarahan
subarahnoid. Menurut Caplan, stroke adalah segala bentuk kelainan otak atau susunan
saraf pusat yang disebabkan kelainan aliran darah, istilah stroke digunakan bila gejala yang
timbul akut.1
Klasifikasi stroke dibagi ke dalam stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Dimana stroke iskemik memliki angka kejadian 85% terhadap seluruh stroke dan
terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli. Stroke
hemoragik memiliki angka kejadian sebanyak 15% dari seluruh stroke, terbagi
merata antara jenis stroke perdarahan intraserebral dan stroke perdarahan
subaraknoid.
Terdapat dua kategori kerusakan otak pada pasien stroke:
1. Infark, yang disebabkan kurangnya aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan ke
jaringan otak.
2. Perdarahan, yang merupakan pelepasan darah ke otak dan ke dalam ruang extravaskular
dalam kranium. Perdarahan menyebabkan kerusakan otak karena menyebabkan cedera
atau tekanan umum lokal pada jaringan otak; zat biokimia yang dikeluarkan selama dan
setelah perdarahan juga dapat mempengaruhi pembuluh darah di dekatnya dan jaringan
otak.1
Mekanisme terjadinya infark serebri adalah melalui pembentukan trombus, emboli,
atau gangguan hemodinamik. Dalam kategori klinis stroke infark dapat dibedakan menjadi
infark atherotrombotik, infark kardioemboli atau infark lakuner.2
Stroke kardioemboli merupakan salah satu subtipe stroke Infark yang terjadi
karena oklusi arteri serebral oleh emboli yang bersumber dari jantung atau melalui
jantung. Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir diotak, sehingga defisit
neurologi sering merupakan manifestasi awal dari penyakit sistemik karena emboli.3
Stroke kardioemboli diakibatkan dari emboli yang berasal dari jantung. Sebab
tersering timbulnya emboli ini adalah fibrilasi atrium atau terdapat kelainan katup
jantung.
1 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Stroke kardioemboli merupakan salah satu subtipe stroke Infark yang terjadi karena
oklusi arteri serebral oleh emboli yang bersumber dari jantung atau melalui jantung.
Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir diotak, sehingga defisit neurologi
sering merupakan manifestasi awal dari penyakit sistemik karena emboli.3
B. Epidemiologi4
Di negara Amerika Serikat (2008) diperkirakan sekitar 20% stroke iskemik
diakibatkan kardio emboli. Laporan insiden tahunan diperkirakan terdapat sebanyak
146.000 kasus. Perkiraan frekuensi stroke iskemik di dunia bervariasi dari 12-31%
tergantung dari kriteria berdasarkan definisi, tingkat evaluasi, dan desain studi. Risiko
kardioemboli meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Semakin tua umur, semakin
tinggi frekuensi stroke kardio emboli, diperkirakan karena meningkatnya prevalensi
fibrilasi atrium pada orang tua.2
a. Kematian/Kecacatan
Pada umumnya, stroke kardio emboli memiliki prognosis jelek dan lebih banyak
mengakibatkan kelumpuhan akibat stroke daripada sub tipe stroke iskemik lainnya. Pada
pengamatan umum ini berasal dari emboli yang berasal dari ruang jantung, yang rata-rata
berukuran besar.
b. Ras
Orang kulit hitam dan keturunan Spanyol dilaporkan memiliki frekuensi yang lebih
rendah terkena stroke kardio emboli daripada kulit putih, mungkin mencerminkan
prevalensi yang lebih rendah dari fibrilasi atrium dalam kelompok-kelompok ras ini.
c. Jenis Kelamin
Rasio wanita:laki-laki pada stroke kardio emboli meningkat sesuai umur,
mencerminkan peningkatan prevalensi dari fibrilasi atrium diantara wanita yang lebih tua.
d. Umur
2 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
Frekuensi relatif pada stroke kardio emboli sebagai proporsi dari semua stroke adalah
dua modalitas, lebih tinggi pada usia muda (<50 tahun) dan lanjut usia (>75 tahun).
Insiden terus meningkat seusai pertambahan umur karena meningkatnya frekuensi fibrilasi
atrium.
C. Faktor Resiko Kardioemboli
a. Faktor risiko mayor yang dapat dimodifikasi
1. Tekanan darah tinggi
Risiko mayor untuk serangan jantung dan faktor risiko terpenting pada stroke.
2. Abnormal blood lipids
Total kolesterol tinggi, LDL-kolesterol dan kadar trigliserida, dan kadar HDL
kolesterol rendah meingkatkan risiko dari penyakit jantung koroner dan stroke
iskemik.
3. Perokok
Meingkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada orang muda, dan perokok
berat. Perokok pasif mempunyai risiko yang sama.
4. Inaktifitas Fisik
Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke 50%
5. Obesitas
Risiko mayor untuk penyakit jantung koroner dan diabetes.
6. Makanan tidak sehat
Rendah konsumsi buah-buahan dan sayuran diperkirakan menyebabkan 31%
penyakit jantung dan 11% stroke di dunia; asupan saturasi lemak yang tinggi
meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke akibat efek pada lipid darah dan
trombosis.
7. Diabetes mellitus
Risiko mayor untuk penyakit jantung koroner dan stroke.
b. Faktor Risiko lain yang dapat dimodifikasi
1. Status ekonomi rendah
Hubungan terbalik dengan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Penyakit gangguan mental
3 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
Depresi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
3. Stres psikososial
Stres berkepanjangan, isolasi sosial dan kecemasan meningkatkan risiko penyakit
jantung dan stroke
4. Pengguna alkohol
Satu sampai dua minuman setiap hari dapat mengurangi 30% penyakit jantung,
namun peminum berat dapat merusak otot jantung.
5. Penggunaan obat-obat tertentu
Beberapa kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon meningkatkan risiko penyakit
jantung.
6. Lipoprotein(a)
Meningkatkan risiko serangan jantung terutama ditemukan pada LDL kolesterol
yang tinggi.
7. Hipertrofi ventrikel kiri
Penanda kuat kematian kardiovaskular.
c. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
1. Usia lanjut
Sebagian besar faktor independen yang kuat untuk penyakit jantung; risiko stroke
meningkat dua kali setiap sepuluh tahun setelah umur 55 tahun.
2. Herediter atau riwayat keluarga
Meningkatkan risiko jika keluarga sedarah menderita penyakit jantung koroner
atau stroke sebelum usia 55 tahun (bagi saudara laki-laki) atau 65 tahun (bagi
seorang kerabat wanita)
3. Jenis kelamin
Rata-rata lebih tinggi penyakit jantung koroner antara laki-laki dibandingkan
dengan perempuan (umur premenopause); risiko stroke sama antara laki-laki dan
perempuan.
d. Faktor risiko baru
1. Kelebihan homocysteine dalam darah
Kadar yang tinggi dapat berkaitan dengan peningkatan risiko kardiovaskular.
2. Inflamasi
4 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
Penanda inflamasi berat berkaitan dengan peningkatan risiko kardiovaskular,
seperti kenaikan C-reactive protein (CRP).
3. Koagulasi darah abnormal
Kenaikan kadar fibrinogen darah dan penanda bekuan darah lain meningkatkan
risiko komplikasi-komplikasi lain.
e. Faktor Risiko pada wanita
Penggunaan kontrasepsi oral
Terapi sulih hormon
Sindrom polikistik ovarium
Risiko serangan jantung paling tinggi pada awal setiap siklus menstruasi.
D. Patogenesis
Pembentukan emboli yang menoklusi arteri di otak bisa bersumber dari jantung
sendiri atau berasal dari luar jantung, tetapi pada perjalanannya melalui jatung, misalnya
sel tumor, udara dan lemak pada trauma, parasit dan telurnya. Yang sering terjadi adalah
emboli dari bekuan daran (clots) karena penyakit jantungnya sendiri.6
Caplan LR (2009) membagi berbagai tipe dari bahan emboli yang berasal dari jantung,
yaitu:
1. Trombus merah, trombus terutama mengandung fibrin (aneurisma ventrikel).
2. Saat kejadian defisit neurologis maksimal dan mendadak { kurang 5menit pada pasien sedang aktif) 1
3. Tldak ada/sangat sedikit aterosklerosis pada pemeriksaan
USG di karotis 1 angiografi karotis 2
4. lnfark kortikal atau subkortikal luas(Kiinis atau dengan CT-scan/MRI kepala) 1
5. lnfark kortikal sebelumnya pada suatu area vaskular lain
(Kiinis atau dengan CT-scan/MRI kepala) 16. Tldak didapatkan aterosklerosis pada arteriogram 37. lnfark berdarah pada CT-Scan 18. Tidak didapatkan HT kronis 1
>4-5 Tersangka>6-7 Lebih mungkin>8 Sangat mungkin
TASK FORCE OF CEREBRAL EMBOLIC
KRITERIA1 . defisit neurologi tiba-tiba dan maksimal2. sumber emboli jantung3. lnfark multipel4. infark hemoragik pada ct-scan5. tidak ditemukan arteriosklerosis pada ct-scan6. emboli sistemik7. trombus jantung8. Vanishing occlusion pada angiografi
16 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
G. Penatalaksanaan
Terapi dibedakan pada fase akut dan pasca fase akut.
1. Fase Akut (hari ke 0-14 sesudah onset penyakit)
Sasaran pengobatan ialah menyelamatkan neuron yang menderita jangan sampai
mati, dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak mengganggu/mengancam
fungsi otak. Tindakan dan obat yang diberikan haruslah menjamin perfusi darah ke otak
tetap cukup, tidak justru berkurang. Sehingga perlu dipelihara fungsi optimal dari respirasi,
jantung, tekanan darah darah dipertahankan pada tingkat optimal, kontrol kadar gula darah
(kadar gula darah yang tinggi tidak diturunkan dengan derastis), bila gawat balans cairan,
elektrolit, dan asam basa harus terus dipantau.
Penggunaan obat untuk memulihkan aliran darah dan metabolisme otak yang
menderita di daerah iskemik (ischemic penumbra), antara lain:
1 Anti-edema otak:
a. Gliserol 10% perinfus, 1gr/kgBB/hari dalam 6 jam
b. Kortikosteroid, yang banyak digunakan deksametason dengan bolus 10-20mg i.v.,
diikuti 4-5 mg/6jam selama beberapa hari, lalu tapering off, dan dihentikan
setelah fase akut berlalu.
2 Anti-Agregasi trombosit
Asam asetil salisilat (ASA) seperti aspirin, aspilet dengan dosis rendah 80-300
mg/hari
3 Antikoagulansia, misalnya heparin
4 Lain-lain:
a Trombolisis (trombokinase) masih dalam uji coba
b Obat-obat baru dan Neuro Protectif: Citicoline, piracetam, nimodipine.
2. Fase Pasca Akut
Setelah fase akut berlalu, sasaran pengobatan dititik beratkan tindakan rehabilitasi
penderita, dan pencegahan terulangnya stroke.
Rehabilitasi
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada usia di atas 45 tahun, maka
yang paling penting pada masa ini ialah upaya membatasi sejauh mungkin kecacatan
penderita, fisik dan mental, dengan fisioterapi, “terapi wicara”, dan psikoterapi.
17 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
Terapi Preventif
Tujuannya, untuk mencegah terulangnya atau timbulnya serangan baru stroke,
dengan jalan antara lain mengobati dan menghindari faktor-faktor resiko stroke:
a Pengobatan hipertensi
b Mengobati diabetes melitus
c Menghindari rokok, obesitas, stres, Berolahraga teratur
18 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM
STROKE KARDIOEMBOLI 2013
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stroke kardioemboli merupakan salah satu subtipe stroke Infark yang terjadi
karena oklusi arteri serebral oleh emboli yang bersumber dari jantung atau melalui
jantung. Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir diotak, sehingga defisit
neurologi sering merupakan manifestasi awal dari penyakit sistemik karena emboli.
Stroke kardioemboli merupakan salah satu subtipe stroke Infark yang terjadi karena oklusi
arteri serebral oleh emboli yang bersumber dari jantung atau melalui jantung. Hampir
90% emboli yang berasal dari jantung berakhir diotak, sehingga defisit neurologi sering
merupakan manifestasi awal dari penyakit sistemik karena emboli.3 Stroke kardioemboli
diakibatkan dari emboli yang berasal dari jantung. Sebab tersering timbulnya
emboli ini adalah fibrilasi atrium atau terdapat kelainan katup jantung.
19 Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu SARAFRSUD DR DJOELHAM