STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS BAGI PARA JAMAAH MASJID JOGOKARYAN YOGYAKARTA Oleh: HAFIDUDIN BADRUN ZAMAN NIM. 1220410258 TESIS DIAJUKAN KEPADA PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM YOGYAKARTA 2015
55
Embed
STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN …digilib.uin-suka.ac.id/17447/2/1220410258_bab-i_iv-atau-v_daftar... · kompeten di bidangnya, dan menggunakan media MJ TV dan bulletin.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM
DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS BAGI PARA
JAMAAH MASJID JOGOKARYAN YOGYAKARTA
Oleh:
HAFIDUDIN BADRUN ZAMAN
NIM. 1220410258
TESIS
DIAJUKAN KEPADA
PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH
GELAR MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
YOGYAKARTA
2015
vi
ABSTRAK
Khafiduddin Badrun Zaman, 2015 “STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM
MENINGKATKAN RELIGIUSITAS BAGI PARA JAMAAH MASJID
JOGOKARYAN YOGYAKARTA. Tesis, Program Studi Pendidikan Islam,
Program Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pembimbing:
Dr.........................
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana strategi
pendidikan Islam di Masjid Jogokariyan Yogyakarta? (2) Bagaimana keberhasilan
strategi pendidikan Islam dalam meningkatkan religiusitas jama’ah Masjid
Jogokariyan Yogyakarta? (3) Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat
upaya peningkatan religiusitas jama’ah Masjid Jogokariyan Yogyakarta? Adapun
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Melakukan kegiatan dalam rangka mengetahui
strategi pendidikan Islam kepada jama’ah di Masjid Jogokariyan Yogyakarta, (2)
Untuk mengetahui keberhasilan strategi pendidikan Islam dalam meningkatkan
religiusitas jama’ah di Masjid Jogokariyan Yogyakarta. (3) Menganalisis faktor-
faktor pendukung dan penghambat upaya peningkatan religiusitas jama’ah di Masjid
Jogokariyan Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan naturalistik
yang dilakukan secara langsung di tempat penelitian. Objek penelitiannya adalah
jamaah dan Takmir masjid Jogokariyan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Proses analisis data meliputi tabulasi dan
klasifikasi data, reduksi data, interpretasi data, dan kesimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Stategi Pendidikan islam yang
digunakan dalam meningkatkan religiusitas jamaah masjid Jogokariyan antara lain;
memberikan pendidikan islam secara berkelanjutan mulai usia dini hingga lanjut
usia, mengemas acara yang menarik dan tidak membosankan, merangkul semua
organisasi masyarakat, memberikan pelayanan terhadap segala kebutuhan jamaah,
mengundang pembicara yang benar-benar kompeten di bidangnya, dan
menggunakan media MJ TV dan buletin. Kedua, Adapun keberhasilan strategi
pendidikan islam dalam meningkatkan religiusitas jamaah dapat dilihat dari
keaktifan jamaah baik ketika mengikuti kegiatan ubudiayah yang bersifat harian
seperti jamaah sholat lima waktu dan tadarus rutin ibu-ibu setelah maghrib, dan juga
kegiatan ubudiyah yang bersifat insidental seperti buka bersama ramadhan dan puasa
arafah, jamaah sholat taraweh, dan kajian-kajian yang diadakan oleh biro-biro
pendidikan. Ketiga, Keberhasilan tersebut tidak lepas dari faktor pendukung yang
berasal dari masyarakat Jogokariyan seperti tingginya motivasi masyarakat untuk
memperdalam wawasan keislaman, Kepercayaan warga kepada takmir cukup tinggi,
pola hidup masyarakat Jogokariyan yang longgar di malam hari, dan rasa memiliki
masjid sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Jogokariyan. Keempat, Sementara
untuk faktor penghalang sebenarnya tidaklah banyak seperti heterogenitas jamaah
yang memiliki banyak aliran dan tingginya tingkat pendidikan warga sehingga setiap
acara kajian butuh pemateri-pemateri yang berkompeten dalam bidangnya.
Kata Kunci : Strategi Pendidikan Islam, Religuisitas, Jamaah Masjid.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas segala
limpahan rahmat dan inayah-Nya sehingga penelitian tesis yang berjudul “Strategi
Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Bagi Para Jamaah Masjid
Jogokaryan Yogyakarta” ini dapat diselesaikan.
Fungsi masjid sebagai tempat pendidikan merupakan fakta sejarah yang
sulit ditolak. Hal ini didasarkan bahwa masjid telah digunakan sebagai tempat
pendidikan sejak berabad-abad awal perkembangan dakwah Islam. Bahkan hingga
kini budaya ta’lim yang dilakukan di masjid masih mudah ditemui. Sebagaimana
dijelaskan oleh Zakiah Drajat yang dikutib dari Syalabi dalam bukunya “Sejarah
Pendidikan Islam”, ia menjelaskan bahwa sejarah Pendidikan Islam sangat erat
pertaliannya dengan masjid. Karena itu apabila membicarakan masjid berarti juga
membicarakan suatu lembaga yang dipandang sebagai tempat yang asasi untuk
menyiarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Lingkaran-lingkaran
pelajaran telah diadakan di masjid semenjak masjid didirikan dan keadaan ini
berlangsung bertahun-tahun dengan tidak putus-putusnya di seluruh Negeri Islam.
Stategi Pendidikan islam yang digunakan dalam meningkatkan religiusitas
jamaah masjid antara lain; memberikan pendidikan islam secara berkelanjutan
mulai usia dini hingga lanjut usia, mengemas acara yang menarik dan tidak
membosankan, merangkul semua organisasi masyarakat, memberikan pelayanan
terhadap segala kebutuhan jamaah, mengundang pembicara yang benar-benar
kompeten di bidangnya, dan menggunakan media MJ TV dan bulletin.
Adapun keberhasilan strategi pendidikan islam dalam meningkatkan
religiusitas jamaah dapat dilihat dari keaktifan jamaah baik ketika mengikuti
kegiatan ubudiayah yang bersifat harian seperti jamaah sholat lima waktu dan
xii
tadarus rutin ibu-ibu setelah maghrib, dan juga kegiatan ubudiyah yang bersifat
insidental seperti buka bersama ramadhan dan puasa arafah, jamaah sholat
taraweh, dan kajian-kajian yang diadakan oleh biro-biro pendidikan.
Laporan hasil penelitian tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program
Studi Pendidikan Islam konsentrasi Pendidikan Agama Islam pada program pasca
sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pelaksanaan
penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian tesis ini dapat berjalan dengan
baik berkat dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah kami untuk menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA.,Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Prof. Dr. H. Maragustam, MA., selaku Kepala Prodi Pendidikan Islam.
4. Dr. Abdul Munip, M.Ag., M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Islam.
5. Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag., selaku pembimbing penelitian ini, terimakasih atas
bimbingan dan arahannya.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Program Studi Pendidikan Islam Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.
7. Ketua tamir masjid Jogokariyan (Ust Muhammad Jazir Asp) Yogyakarta dan
seluruh pengurus tamir, jama’ah masjid Jogokariyan yang telah berkenan
mengarahkan dan membimbing selama penelitian berlangsung.
8. KH. Ahmad Zabidi Marzuqi dan Nyai Hj. Barokah Nawawi selaku pengasuh
Pondok Pesantren Nurul Ummah (PPNU), teman-teman seperjuangan di
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Diniyah dan Asrama Pelajar PPNU, teruslah
berjuang laksana Rasulullah yang tiada henti mengibarkan bendera rahmatan lil
‘alamin.
xiii
9. Ayahanda Bapak Latoif dan Ibunda tercinta Afsoh, Kakak-kakak serta adik-
adikku tercinta yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, spirit, dan kasih
sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.
10. Teman-teman kelas PAI-B Angkatan 2012-2013 yang telah banyak memberikan
sumbangan pemikiran bagi penyempurnaan tesis ini, kalianlah teman sejati,
marilah bersama-sama kita merajut kesuksesan dunia akhirat.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu,
penyusun menghaturkan banyak terima kasih dan semoga amal baiknya diterima
dan mendapatkan balasan serta pahala dari Allah swt. Amin.
Yogyakarta, 01 April 2015
Penyusun
Hafidudin Badrun Zaman
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
PENGESAHAN DIREKTUR ..................................................................... iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................ iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 5
D. Kajian Pustaka ........................................................................... 6
E. MetodePenelitian ........................................................................ 9
F. Sistematika Pembahasan ............................................................ 18
BAB II KONSEP SETRATEGI PENDIDIKAN ISLAM,
RELIGIUSITAS, DAN MASJID ................................................ 20
A. Konsep Strategi Pendidikan Islam .............................................. 20
ditemui.2 Sebagaimana dijelaskan oleh Zakiah Drajat yang dikutib dari
Syalabi dalam bukunya “Sejarah Pendidikan Islam”, ia menjelaskan bahwa
sejarah Pendidikan Islam sangat erat pertaliannya dengan masjid. Karena itu
apabila membicarakan masjid berarti juga membicarakan suatu lembaga yang
dipandang sebagai tempat yang asasi untuk menyiarkan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan Islam. Lingkaran-lingkaran pelajaran telah diadakan di
masjid semenjak masjid didirikan dan keadaan ini berlangsung bertahun-
tahun dengan tidak putus-putusnya di seluruh Negeri Islam.3
Selain itu, masjid juga dapat difungsikan sebagai persemaian segala
sesuatu yang bernilai amal kebajikan baik yang berdimensikan nuansa
ukhrawiyah yang transenden maupun nuansa duniawiyah dalam sebuah garis
kebajikan dan kemaslahatan. Begitulah Rasulullah pernah meneladankan.
Pengenalan pendidikan yang dilakukan di masjid sejatinya merupakan cara
yang efektif untuk menanamkan rasa cinta dan memiliki masjid kepada jiwa
kaum muslimin. Sehingga apa yang didapat oleh seorang muslim tentang
pengalamannya dan pemahamannya terhadap masjid dapat terbiasakan dan
diaplikasikan di tempat mereka tinggal.
Akan tetapi, manakala melihat pada konteks kekinian, maka sungguh
akan miris karena masjid–masjid saat ini sepi dari sentuhan tangan dan
pikiran yang kreatif sehingga amat terkesan miskin daya, tak sepadan dengan
kenyataan bangunan fisiknya. Masyarakat kini seakan menjauh dari masjid
2A Bachrun Rifa’i & Moch.Fakhruroji, Manajemen Masjid, Mengoptimalkan Fungsi
Sosial-Ekonomi Masjid,(Bandung: Benang Merah Press, 2005), hlm. 58-59. 3Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2004), hlm.
75.
3
dan konsekuensinya masjid terkesan jauh pula dari masyarakat sekelilingnya.
Kalaupun ada kegiatan masjid, hanya sebatas seremonial belaka ketika
dirayakan hari-hari besar Islam.
Mencermati fenomena tersebut, pendidikan agama Islam dalam arti
luas bagi para jama’ah terasa sangat penting dalam rangka memberikan
pemahaman tentang fungsi masjid sebagaimana zaman Nabi. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi jama’ah dalam memakmurkan
masjid dan memfungsikannya sebagaimana seharusnya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh takmir masjid Jogokariyan
Yogyakarta. Dalam rangka meningkatkan dan memaksimalkan fungsi masjid
sebagaimana mestinya, ta’mirul masjid berupaya memberikan pendidikan
berupa kegiatan-kegiatan pengajian, ta’lim, tahsin dan lainnya secara rutin
kepada para jamaah. Harapannya adalah melalui pendidikan tersebut akan
timbul sikap kesadaran beragama dalam setiap pribadi umat muslim.
Akan tetapi, tidak dipungkiri diantara kegiatan-kegiatan tersebut
justru dapat menghilangkan nilai-nilai religiusitas, misalnya dimensi
keimanan akan hal-hal yang bersifat ruhani dan imanen. Seperti salah satu
program kegiatan yang dilakukan ta’mirul masjid, dengan memberikan
hadiah umrah bagi jamaah yang rajin melaksanakan sholat lima waktu
sebagaimana di ungkapkan oleh bapak Sutejo berikut:
“Pada dasarnya ta’mir masjid hanya mengakomodasi aspirasi para
jamaah. Karena pada tahun ini ada jama’ah yang berkeinginan untuk meng-
umrahkan jamaah masjid yang “berprestasi” dalam hal intensitas ke masjid,
4
maka kami dari pihak takmir memfasilitasi hal tersebut. Setelah kami lakukan
penyeleksian terhadap tingkat partisipasi keaktifan para jamaah di masjid,
maka kami mengumumkan ada 4 jamaah yang mendapatkan hadiah umrah
tersebut, dan Insya Allah akan diberangkatkan Tahun berikutnya”.4
Kegiatan seperti ini pada satu sisi dapat meningkatkan motivasi
jamaah untuk beribadah. Akan tetapi pada sisi lain, dapat juga memiliki
dampak negatif berupa hilangnya kesadaran bahwa tujuan akhir dari setiap
ibadah adalah untuk menggapai ridha Allah. Dengan demikian maka
berubahlah orientasi agama dari yang imanen (transenden) menjadi orientasi
keduniaan (profan).
Dengan melihat kondisi tersebut, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan strategi pendidikan Islam yang
dilakukan oleh ta’mir masjid dalam meningkatkan religiusitas jamaah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pendidikan Islam di Masjid Jogokariyan Yogyakarta?
2. Bagaimana keberhasilan strategi pendidikan Islam dalam meningkatkan
religiusitas jama’ah Masjid Jogokariyan Yogyakarta?
3. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya peningkatan
religiusitas jama’ah Masjid Jogokariyan Yogyakarta?
4Hasil wawancara dengan salah satu pengurus ta’mir masjid Jogokariyan Bapak Sutejo
Kamis, 28 Oktober 2014.
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
a. Melakukan kegiatan dalam rangka mengetahui strategi pendidikan
Islam kepada jama’ah di Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui keberhasilan strategi pendidikan Islam dalam
meningkatkan religiusitas jama’ah di Masjid Jogokariyan
Yogyakarta.
c. Menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya
peningkatan religiusitas jama’ah di Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
1) Memberikan informasi yang mendalam, obyektif, dan
berimbang mengenai strategi pendidikan Islam kepada jama’ah
di Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
2) Sebagai sumbangan data ilmiah dalam bidang pendidikan dan
disiplin ilmu lainnya yang terkait.
b. Secara Praktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif bagi masyarakat pada umumnya dan dunia pendidikan
khususnya, sehingga dapat menjadi acuan dalam menyusun
strategi pendidikan Islam yang baik kepada jama’ah di masjid-
masjid.
6
2) Menambah khasanah keilmuan bagi peneliti secara pribadi
sebagai bekal dalam menapaki profesi sebagai akademisi dan
praktisi pendidikan.
3) Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi yang
mengadakan penelitian berikutnya, baik meneruskan maupun
mengadakan riset baru.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, penelitian tentang “Model
Pendidikan Agama dalam Meningkatkan Religiusitas Jama’ah Masjid
Jogokariyan Yogyakarta” belum pernah ada. Sekalipun demikian penelitian-
penelitian terkait tema dimaksud yang pernah ada antara lain:
1. Penelitian tesis Sholihin (2010) yang berjudul Strategi Pembelajaran PAI
di SMA Negeri 8 Madiling Nata. Hasil dari penelitian ini menyebutkan :
a. perbedaan, strategi metode, dan pendekatan.
b. Bentuk-bentuk setrategi pembelajaran.
c. Pertimbangan penggunaan strategi.
d. Setrategi yang di terapkan adalah Exspositore learning.
e. Evaluasi (Indikator pencapaiaan).5
Perbedaannya dengan penelitian penulis yaitu penelitian penulis
lebih mengfokuskan pembahasannya pada strategi pendidikan islam
5Sholihin,” Strategi Pembelajaran PAI di SMA Negeri 8 Madiling Nata,” Tesis
(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm vi.
7
dalam meningkatkan religiusitas jamaah di Lembaga non formal
(Masjid). Sedangkan penelitian pertama membahas aspek penerapan
strategi pembelajaran PAI di lembaga formal (sekolah).
2. Tesis yang berjudul “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 2 Delanggu Tahun Ajaran 2004/2005” yang
disusun oleh H Komarudin yang menitik beratkan penelitiaannya pada
pendeskripsian penyusunan rencana program peningkatan mutu,
pelaksanaan dan ketercapaian mutu yang dihasilkan di SMP Negeri 2
Delenggu.6
Dalam hasil penelitian tersebut, Komarudin
menyimpulkanBahwa di SMP yang di telitinya telah di terapkan
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) karena
kemandirian sekolah dalam menggali dan mengelola sumberdana,
kemandirian dalam meningkatkan partisipasi warga sekolah, orangtua,
dan masyarakat, kemandirian dalam pengadaan sarana penerapan
kemampuan manajemen dalam skala jumlah yang banyak dalam
mewujudkan siswa yang takwa.7
3. Penelitian dari Dien Muhammad Ismail Bransiska dengan judul
Optimalisasi Fungsi Masjid Sebagai Sarana Pendidikan Remaja di
Masjid Mustaqiem dan Ukusaman, Baciro, Gondokusuman Yogyakarta.
Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa belum optimalnya masjid
6Komarudin, “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2
Delanggu Tahun Ajaran 2004/2005”, Tesis, (Yogyakarta : PPs UIN Sunan Kalijaga, 2004), hlm. v. 7Ibid., hlm. vi.
8
dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pendidikan bagi remaja
disebabkan karena adanya kesibukan dari takmir dan remaja sendiri
sehingga tidak ada waktu untuk mengoptimalkan keberadaan masjid,
tidak adanya komunikasi yang baik antara takmir dengan remaja
sehingga remaja merasa tidak diperlukan di masjid. Hilangnya semangat
remaja untuk ke masjid karena ada rasa ketidaksukaan kepada takmir
masjid.8 Penelitian ini tentu berbeda dengan yang penulis lakukan, dalam
penelitian pertama tidak mengaitkannya dengan religiusitas sedangkan
penelitian penulis mencoba mengaitkannya dengan religiusitas jamaah.
Selain itu, penelitian pertama hanya terfokus kepada remaja, sedangkan
penelitian penulis lebih luas lagi menyangkut jamaah seluruhnya, baik
remaja maupun dewasa.
Dari beberapa uraian tentang penelitian di atas, menunjukkan bahwa
penelitian terhadap strategi-strategi pendidikan Islam bagi jamaah masjid
Jogokariyan dalam meningkatkan religiusitas jamaah belum pernah
dilakukan. Oleh karena itu, melalui tulisan ini peneliti bermaksud
mengangkat penelitian yang mengkaji tentang strategi-strategi pendidikan
Islam dalam meningkatkan religiusitas bagi jamaah masjid Jogokariyan
Yogyakarta.
8Dien Muhammad Ismail Bransiska, “Optimalisasi Fungsi Masjid Sebagai Sarana
Pendidikan Remaja di Masjid Mustaqiem dan Ukusuman, Baciro, Gondokusuman Yogyakarta”
Tesis (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009).
9
E. Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan jenis dan pendekatan penelitian, fokus
penelitian, sumber data penelitian, metode penelitian data, dan teknik analisis
data.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bermaksud
untuk menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan dan tingkah
laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.9 Selain itu,
penelitian kualitatif bertujuan untuk menggali atau membangun proposisi,
yaitu dalil atau kalimat yang mungkin salah dan mungkin benar.10
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakter yaitu; pertama,
berlangsung dalam latar ilmiah, kedua, penelitian adalah instrument atau
alat pengumpul data yang utama, tiga, analisis datanya dilakukan secara
induktif.11
Menurut Yin, focus penelitian lebih berusaha menjawab
pertanyaan tentang “bagaimana”.12
Selain ini, penelitian ini juga merupakan studi yang bersifat
kausistik sehingga hasilnya bukan representasi dari lembaga (masjid) yang
lain. Menurut patricia A.Hays, penelitian setudi yang bersifat
9 Imam Suprayogo dan imam Tobroni, Metode Penelitian Sosial dan Agama (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 13 10
Pius A. Partato, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, t.t. 11