STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK (Studi Kasus BAZDA Kabupaten Wonosobo Periode November 2012-Oktober 2013) SKRIPSI Diajukan kepada Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy) Oleh: LIFI PUTRI AULIYANA NIM. 102323062 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2015
42
Embed
STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK MEWUJUDKAN …repository.iainpurwokerto.ac.id/1522/1/Cover_Bab I_Bab V_Daftar... · SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI . PURWOKERTO . 2015 . ii .
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK
(Studi Kasus BAZDA Kabupaten Wonosobo Periode November
2012-Oktober 2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN
Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy)
Oleh:
LIFI PUTRI AULIYANA
NIM. 102323062
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2015
ii
iii
iv
v
STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK
(Studi Kasus pada BAZDA Kabupaten Wonosobo Periode November 2012-Oktober 2013)
Lifi Putri Auliyana
NIM 102323062
E-mail: [email protected] Program Studi Ekonomi Syari'ah Jurusan Syari'ah dan Ekonomi Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Banyaknya kemiskinan di negara kita, merupakan masalah kehidupan daiam bidang ekonomi yang sudah ada sejak lama. Hal ini terjadi disebabkan dari kebijakan ekonomi pemerintah yang belum dapat maksimal dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satu bentuk tanggungjawab sosial yang dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia ini adalah konsep zakat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, yang berpengaruh dengan kesejahteraan bagi penerima zakat (mustahik). Saat ini, lembaga amil yang ada dinilai belum mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh para kaum dhuafa. Untuk itu, diperlukan adanya revitalisasi zakat pada Lembaga atau Badan Amil Zakat. Agar zakat dapat lebih berdaya guna bagi para mustahik, maka diperlukan sebuah lembaga amil zakat untuk dapat mengoptimalkan zakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan para mustahik. Di sinilah, peran lembaga amil zakat sangat diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi kaum dhuafa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi pemberdayaan zakat untuk mewujudkan kesejahteraan mustahik di BAZDA Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research), dimana penyusun mengumpulkan data dengan melakukan studi mendalam (in depth study) untuk mengetahui pengelolaan zakat dan pendistribusian dalam bidang pemberdayaan di BAZDA Kabupaten Wonosobo. Melalui pendekatan metode deskriptif-kualitatif untuk mengetahui bagaimana strategi pemberdayaan zakat tersebut terhadap kesejahteraan mustahik di daerah Kabupaten Wonosobo.
Implementasi strategi pemberdayaan zakat di BAZDA Kabupaten Wonosobo meliputi sistem pengumpulan, pengelolaan, pendayagunaan. dan pendistribusian zakat. Pertama, dalam mengumpulkan dana zakat di BAZDA Kabupaten Wonosobo, melakukan upaya melalui sosialisasi yang dilakukan dalam bentuk kegiatan keagamaan, seperti pengajian rutin di dinas atau instansi daerah Kabupaten Wonosobo dan terjadwal di masing-masing kecamatan di daerah Kabupaten Wonosobo. Sosialisasi juga dilakukan dalam bentuk pemasangan pamflet di tempat yang banyak terlihat oleh para donatur serta penerbitan bulletin setiap bulan. Kedua, menjadi lembaga yang amanah dan profesional. Untuk mewujudkan hal ini, BAZDA terus berusaha meningkatkan profesionalitas kerja pengurus dan akuntabilitas lembaga. Ketiga. memperbaiki perangkat-perangkat tentang zakat dan menerapkan Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Keempat, adalah manajemen pendayagunaan zakat. Zakat yang didistribusikan BAZDA Kabupaten Wonosobo telah berhasil membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mustahik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator kesejahteraan, yaitu kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik setelah menerima bantuan zakat produktif dari BAZDA Kabupaten Wonosobo.
Kata Kunci: Kemiskinan, Strategi Pemberdayaan Zakat, Kesejahteraan,
Mustahik, BAZDA Kabupaten Wonosobo.
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor 158/ 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ba' B be
ta' T te
s\a s\ es (dengan titik di
atas)
jim J je
h} h} ha (dengan titik di
bawah)
kha' Kh ka dan ha
dal D de
z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ra' R er
zai Z zet
sin S es
syin Sy es dan ye
s}ad s} es (dengan titik di
bawah)
d}ad d} de (dengan titik di
bawah)
t}a' t} te (dengan titik di
bawah)
z}a' z} zet (dengan titik di
bawah)
‘ain ‘ koma terbalik ke atas
gain G ge
fa' F ef
vii
qaf Q qi
kaf K ka
lam L 'el
mim M 'em
nun N 'en
waw W we
ha' H ha
hamzah ' apostrof
ya' Y ye
Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ditulis muta‘addidah
ditulis ‘iddah
Ta’marbu>ţhah diakhir kata bila dimatikan tulis h
ditulis h}ikmah
ditulis Jizyah
(Ketentuan ini tidak diperlakukan pada kata-kata arab yang sudah diserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
a. Bila diikuti dengan kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
ditulis Kara>mah al-auliya>’
b. Bila ta’marbu>t}ah hidup atau dengan harakat, fath}ah atau kasrah atau d}ammah
ditulis dengan t
ditulis Zaka>t al-fit}r
viii
Vokal Pendek
fath}ah Ditulis a
kasrah Ditulis i
d}ammah Ditulis u
Vokal Panjang
1
1. Fath}ah + alif Ditulis a>
Ditulis ja>hiliyah
2
2.
Fath}ah + ya’ mati Ditulis a>
Ditulis tansa>
3
3.
Kasrah + ya’ mati Ditulis i>
Ditulis kari>m
4
4.
D}ammah + wa>wu mati Ditulis u>
Ditulis furu>d}’
Vokal Rangkap
1
1.
Fath}ah + ya’ mati Ditulis Ai
Ditulis bainakum
2
2.
Fath}ah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaul
Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
ditulis a’antum ditulis u’iddat
ditulis la’in syakartum
ix
Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qomariyyah
Ditulis al-Qur‘a>n Ditulis al-Qiya>s
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkannya l (el)nya
Ditulis as-Sama>’ Ditulis asy-Syams
Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
ditulis zawi> al-furu>d}’
ditulis ahl as-Sunnah
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan serta kekuatan kepada kita semua sehingga kita selalu diberi kerid}oan
dalam bertindak dan keberkahan dalam berkarya. Karena hanya kepada-Nya lah
kita sebagai manusia tidak akan lepas berhenti bermunajat pada raja alam
semesta Allah SWT.
Shalawat serta salam semoga tetap tersanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, tabi’in dan seluruh umat Islam
seluruh jagat raya yang senantiasa mengikuti semua ajarannya. Semoga kelak
kita mendapatkan syafa’atnya di hari akhir penantian.
Bersamaan dengan selesainya skripsi ini, ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Penyusun sampaikan tulus terima kasih yang mendalam kepada:
1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag., Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Purwokerto.
2. Drs. H. Munjin, M.Pd.I, Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Purwokerto.
3. Drs. Asdlori, M.Pd.I., Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Purwokerto.
4. H. Supriyanto, Lc., M.S.I., Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Purwokerto.
xi
5. Drs. H. Syufa’at, M.Ag., Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto.
6. H. Akhmad Faozan, Lc., M.Ag, Ketua Prodi Ekonomi Syari’ah Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto.
7. Dewi Laela Hilyatin, S.E., M.S.I, sebagai pembimbing yang dengan penuh
kesabarannya membimbing penyusun sampai skripsi ini selesai melalui
pengarahan dan diskusi.
8. Drs. Santosa ‘Irfaan, M.S.I, Penasehat Akademik Program Studi Ekonomi
Syari’ah (B) angkatan 2010.
9. Segenap Dosen dan Staff Administrasi STAIN Purwokerto.
10. Segenap Staff Perpustakaan STAIN Purwokerto.
11. Drs. Eko Sutrisno Wibowo, MM, selaku Ketua dan seluruh keluarga besar
BAZDA Kabupaten Wonosobo yang telah memberikan ijin dan kesempatan
untuk mengadakan penelitian.
12. Kepada Ayah Suswanto dan Ibu Fatirotul Rodiyah tercinta, terima kasih
atas segala dukungan dan motivasinya untuk menyelesaikan penelitian dan
do’a restunya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Kepada adikku Renza, Zeldy, dan Iik terima kasih atas supportnya sehingga
penyusun dapat tetap semangat untuk menyelesaikan studi.
14. Kepada Eyang Kakung H. Ahmad Fadoli, Eyang Putri Hj. Suriyah, Bu lik
Homsah, dan Om Didik terima kasih atas segala dukungan dan do’anya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
xii
15. Teruntuk teman-teman seperjuangan Prodi Ekonomi Syari’ah B angkatan
2010, terima kasih atas supportnya. ‚You’re my everything‛
16. Kepada para alumni, pengurus, dan anggota Komunitas Studi Ekonomi
Islam (KSEI) STAIN Purwokerto dan teman-teman Ekonomi Syari’ah
angkatan 2010 terima kasih atas motivasi, kekompakan, dan diskusi yang
sangat membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya banyak kekurangan dan
kesalahan. Namun demikian, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yang membutuhkan. Aamiin.
Purwokerto, 6 Maret 2015
Penyusun,
Lifi Putri Auliyana
NIM. 102323062
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Definisi Operasional ................................................................. 8
C. Rumusan Masalah .................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 11
E. Kajian Pustaka .......................................................................... 12
F. Sistematika Pembahasan .......................................................... 17
BAB II : ZAKAT DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT UNTUK
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK
A. Konsep Zakat ............................................................................ 19
8 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia ( Malang: UIN-MALANG, 2008),
hlm. 267-268.
5
Oleh karena itu, maka pelaksanaan zakat seharusnya dikelola dengan
sebaik-baiknya. Pengelolaan zakat ini mempunyai landasan hukum melalui
firman Allah swt dalam surat at-Taubah: 103,
‚Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui‛
Jumhur (mayoritas) ulama’ menyimpulkan dari ayat di atas, bahwa
yang berhak mengambil atau menghimpun zakat adalah pemerintah.
Pemerintah menurut pandangan Islam, bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyatnya. Pemerintah selaku khalifah Allah menanggung
amanat dari Allah swt dan selaku khalifah khulafa’illah, menanggung amanat
dari seluruhnya rakyatnya. Ibnu Umar berkata, ‚Serahkan sedekah (zakat)
kamu kepada orang yang dijadikan Allah swt sebagai penguasa urusan kamu
sekalian (pemerintah).‛ (H.R. Baihaqi)9
Badan pengelolaan zakat adalah penguasa atau pemerintah sebagai
lembaga yang berwenang mengurusi urusan zakat. Dengan demikian,
pembayaran zakat kepada lembaga tersebut tidak perlu diragukan lagi
kebolehannya.10
Keberadaan lembaga atau badan pengelola zakat akan lebih
memetakan pendistribusian secara lebih komprehensif dan berkeadilan
9 Fakhruddin, Fiqh, hlm. 216.
10 Ibid., hlm. 217.
6
sehingga tidak terjadi penumpukan zakat pada suatu wilayah/masyarakat dan
kekurangan zakat pada wilayah/masyarakat yang lain.
Banyak usaha yang telah berjalan di daerah Kabupaten Wonosobo
namun mereka kekurangan modal/dana dan ingin memenuhi kebutuhan
barang-barang inventaris untuk mengembangkan usahanya agar dapat
menambah penghasilan.
Terdapat banyak juga siswa kurang mampu sekolah SD, SMP, dan
SMA yang masih ingin melanjutkan sekolahnya hingga lulus, namun tidak
dapat membiayai sekolah, karena faktor ekonomi dari orang tua mereka.
Dari masalah ekonomi masyarakat khususnya yang ada di daerah
Kabupaten Wonosobo, diperlukan visi dan misi zakat yang lebih tajam dan
fokus terhadap persoalan pernberdayaan ini, Artinya, pendayagunaan zakat
harus segera menempatkan diri dalarn barisan pemberdayaan ekonomi
lainnya, bersaing, dan berkompetisi menjadi gerakan yang mampu
mewujudkan kesejahteraan. Zakat tidak lagi sebatas sebuah ritual
menggugurkan kewajiban, dimana pola distribusinya pun masih asal-asalan.
BAZDA Kabupaten Wonosobo berdiri pada tahun 2003, dan mulai
berjalan efektif tahun 2004-2005.11
Di dalam BAZDA ini, zakat yang
diperoleh melalui amil untuk disalurkan kepada para mustahik selain bersifat
konsumtif, juga zakat disalurkan sebagai bantuan modal usaha yang bersifat
produktif. Zakat disalurkan bertujuan untuk mengubah status mustahik
menjadi muzaki.
11
Wawancara dengan Dwi Subrata, sekretaris I BAZDA Kabupaten Wonosobo, tanggal
13 Agustus 2014, pukul 09.00.
7
Dari hasil perolehan dana zakat, 10 % disalurkan sebagai bantuan
modal usaha produktif, sedangkan lebihnya zakat yang bersifat konsumtif.
Perolehan dana zakat pada tahun 2012/2013 periode bulan November -
Oktober di BAZDA Kabupaten Wonosobo sebesar Rp 1.654.066.764.12
Zakat
tersebut berasal dari para PNS/Karyawan muslim pada Instansi/Lembaga
Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Perusahaan Swasta yang
berkedudukan di Kabupaten Wonosobo.
Zakat yang didistribusikan adalah untuk fakir miskin dhuafa
konsumtif yang diberikan melalui unit pengumpul zakat atau UPZ di SKPD
dan Kecamatan yang diberikan berdasarkan perolehan dari masing-masing
UPZ sejumlah 682 juta yang diberikan pada 6.820 orang senilai 100 ribu per
orang.
Selain itu pendistribusian juga diberikan berupa santunan pada
guru/karyawan wiyata, guru di PAUD, TK / RA, SD / MI, guru Agama Islam
di SD, SMP, SMA dan SMK yang diberikan melalui DIKPORA dan
Kemenag sejumlah 82,5 juta yang diberikan pada 330 orang senilai 250 ribu
per orangnya, santunan kepada Ibnu Sabil dengan mengadakan pos peduli
dhuafa serta bagi musafir terlantar sejumlah 17,9 juta serta bagi operasional
Amil sejumlah 66 juta.13
Kepengurusan BAZDA Kabupaten Wonosobo dari tahun ke tahun
mulai menampakkan perkembangan yang cukup baik. Strategi yang
diterapkan di BAZDA Kabupaten Wonosobo untuk mengoptimalkan zakat
12
Wawancara dengan Nawawi, pelaksana sekretariat BAZDA Kabupaten Wonosobo,
tanggal 13 Agustus 2014, pukul 09.30. 13
"BAZDA Wonosobo Tasyarufkan Zakat Senilai 1 Milyar bagi Kaum Dhuafa", dalam
http://eprints.walisongo.ac.id., diakses 09 Oktober 2014, pukul 12.00.
Anonim. 2014. "BAZDA Wonosobo Tasyarufkan Zakat Senilai 1 Milyar bagi
Kaum Dhuafa", http://wonosobokab.go.id/index.php/berita/seputar-wonosobo/item/762~bazda~wonosobo-tasyarufkan--zakat-'Senilai-l~milyar~ bapi-kaum-dhuafa/762-bazda-wonosobo-tasvarufkan-zakat-senilai-l-milvar-bagi-kaum-dhuafa, diakses 22 Agustus 2014, pukul 16.00.